#SMA Negeri 12
Explore tagged Tumblr posts
Text
SMA Negeri Keberbakatan Olahraga, Berubah Jadi SMA Negeri 12 Bengkulu
SMA Negeri Keberbakatan Olahraga, Berubah Jadi SMA Negeri 12 Bengkulu KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 22 Tahun 2024, SMA Negeri Keberbakatan Olahraga Bengkulu kini resmi berubah nama menjadi SMA Negeri 12 Keberbakatan Olahraga Provinsi Bengkulu. Perubahan nomenklatur ini mulai berlaku sejak 5 September 2024, dan bertujuan untuk mendorong perkembangan…
#Hendra Gunawan#Keberbakatan Olahraga Bengkulu#Kepala SMA Negeri 12 Keberbakatan Olahraga#Penerimaan siswa#Pergub Nomor 22 Tahun 2024#Perubahan nama#Prestasi akademik#Prestasi Olahraga#Sekolah olahraga#SMA Negeri 12
0 notes
Text
Thought on: Marriage
“Sebuah upaya mengurai segala hal yang mampir ke pikiranku tentang pernikahan. Tentu saja, bukan karena akan segera menikah dalam waktu dekat :) “-Rania Nawra-
Disclaimer: Apa yang aku tulis disini adalah apa yang aku pikirkan di saat ini, yang tentunya, masih sangat bisa berubah di masa yang akan datang. Hopefully, kalau pun ada yang berubah, kearah perspektif yang lebih wise yaa. Plus, it’s going to be long story. Anyway, selamat membaca!
----------------------------------------------
Dalam beberapa waktu terakhir, aku banyak memikirkan dan mengobrolkan topik pernikahan, dengan teman maupun keluargaku. Sebagai manusia yang sudah ‘melewati milestone kuliah dan memasuki milestone bekerja, tentunya diskusi tentang hal ini tidak bisa dihindari. Dan gabisa disebut “ngebet nikah ya lu” juga kalo sering ngobrolin ini, karena obrolan ini bukan lagi obrolan anak belasan tahun yang pandangannya tentang pernikahan masih sepolos itu.
I am 22 going on 23 this year, dan ketahuilah guys, waktu aku ada di usia ‘Sixteen going on Seventeen’ yang kaya judul lagu itu, 23 adalah usia dimana aku ingin menikah. Haha. Such a young age to get married, tapi waktu itu, aku yang berusia 16 tahunan punya alasan loh kenapa aku mau nikah di usia segitu. Dulu, kurang lebih aku mikir gini:
“Oke. Aku lulus SMA umur 17 tahun, lulus kuliah 21 tahun, terus kerja/S2, abis itu nikah di usia 23 tahun. Sabi lah nabung 2 tahun buat nikah”
This is a bit OOT, tapi sebagai anak kelahiran akhir tahun 2000, aku akui aku punya sedikit privilege usia yang lebih muda dibandingkan teman-temanku. Privilege yang muncul karena aku gamau ngulang TK B (TK 3 tahun) supaya umurku cukup buat masuk sekolah negeri dan akhirnya masuk SD swasta, ditambah karena aku ada di program akselerasi saat SMP. Jadi waktu itu, aku baru dapet KTP di semester 1 kuliah. Ga semuda itu, tapi cukup muda. Dan menurutku di level ‘maturity’ saat itu, aku ‘bisa nih’ nikah di umur 23 Tahun.
Tapi tentunya realita tidak sesuai ekspektasi. Aku memang lulus S1 di usia 21 tahun, tapi baru dapet decent job yang sesuai dengan career aspiration ku menjelang usia 22 tahun-tentunya, dan baru bisa nabung. Moreover, ternyata ada banyak hal yang terjadi di hidupku setelah usia 18 tahun, pilihan-pilihan yang aku pilih, dan tentunya, proses belajar dan maturing alias mendewasa yang bikin aku sadar kalau “Marriage is not that easy”. At least, for me. Well, everyone have their own perspective, right?.
Jadi, aku disclaimer lagi kalo tulisan ini bukanlah bentuk kampanye ‘anti nikah muda sebelum lulus kuliah’ dan lain sebagainya. This writing applies to MY LIFE. You do you, kalian punya cara sendiri buat menjalani kehidupan kalian, dengan prinsip dan nilai-nilai yang kalian pegang. So, no offense ya guys (Plus, menurutku perempuan-perempuan yang menjalani peran sebagai mahasiswa S1 dan juga S3 (re: Istri), kalian keren!).
Kembali ke bahasan tentang pernikahan.
Ngomongin pernikahan, menurutku ada banyak aspek yang menyusunnya. Tapi kalo aku boleh mengerucutkan hal-hal penting yang kudu dipelajarin dulu sebelum menikah, maka itu mencakup: ilmu agama, relationship-communication, parenting, dan juga finansial.
Kalo aku coba inget-inget, kayanya aku pertama kali belajar tentang pernikahan dan sebagian aspek di dalamnya tuh pas SMA di Pondok (Well, now I can proudly said that aku ‘SMA di Pondok’ instead of di ‘boarding school’ #characterdevelopment #kapankapankitabahas), lewat bab munakahat di Minhajul Muslim dan kajian nisaiyah rutin untuk santri putri. FYI, di kajian nisaiyah ini ada semacam modul yang disesuaikan untuk setiap jenjang dari kelas 7-12 SMA (atau kelas 1-6 Aliyah). Sejak kelas 10/11 (rada lupa), kami mulai ‘diberi tugas’ buat mengisi materi nisa’iyah untuk adik-adik kelas 7 atau 8, yang materinya dimulai dari bab thararah dan menjaga kebersihan diri dan sekitar. Meanwhile, kajian nisa’iyah untuk santri senior akan diisi oleh para asatidzah dengan topik yang lebih ‘berat’. Dan tentunya, yang dipelajari bukan bagian uwu-uwunya saja.
Di pelajaran fiqih dulu, materi-materi yang membekas di aku tentang bab munakahat justru materi tentang Talak. Iya, talak. Tentang bagaimana talak itu jatuh, apa yang terjadi setelahnya, proses ruju’, dan tentang kasus-kasus yang terjadi. Terus aku inget banget setelah dapet materi itu, aku mulai berpikir kalau “Wah, nikah tu emang ga boleh main-main” dan “Omongan kita harus dijaga agar bener-bener ngomong yang baik-baik saja”.
Di nisa’iyah, salah satu materi yang membekas buatku justru materi mengurus bayi (cara memandikan, menggendong dll). Kata para asatidzah, beliau-beliau tuh ingin mempersiapkan dan making sure kalau santriwati kelas XII ketika lulus, sudah tau (at least basic things) untuk menjadi seorang istri dan ibu. Soalnya, kita gatau jodohnya datengnya kapan. Jadi, tetap harus dipersiapkan.
Tapi belajar tentang itu di pondok tentunya ga serta merta bikin aku siap nikah setelah lulus SMA. Aku masih ngerasa ilmunya kurang dan butuh belajar, plus yaaa ga siap aja. Aku tahu aku butuh belajar, tapi di awal kuliah aku justru gamau sama sekali ikut kajian pranikah. Why? Karena suatu kali di semester 1 aku ga sengaja denger salah satu kajian pranikah (karena solat di masjid tersebut), yang isinya justru kaya semacam mendorong-dorong orang buat nikah muda (waktu itu aku nangkepnya gitu sih, but it can only be my assumption hehe).
Barulah di 2020 aku pertama kali memberanikan diri join kelas yang berhubungan dengan pernikahan, lewat salah satu kelas dari asrama RK, Kelas Cerita Menikah Batch 1. Setelah ikut kelas itu, aku beberapa kali ikut kelas sejenis, seperti FWMP Batch 1 (2021), Kelas Proposal Ta’aruf nya Teh Juan (2021), terus ikut Dialog Menuju Rumah Tangga ‘Diorama’ Career Class (2022).
Lalu, apakah setelah mengikuti kelas-kelas itu, aku jadi ngerasa lebih siap nikah? Jujurly, NGGAK. Aku justru malah jadi reconsider keinginanku untuk menikah di usia 23 tahun, dan berkesimpulan bahwa kayanya “This plan is not SMART enough”. Setelah ikut kelas-kelas itu, aku jadi kaya bikin semacam gap analysis dari ‘Aku saat ini’ dengan sosok ‘Istri dan Ibu Ideal’ yang aku bikin (Jadi, ini versiku ya), dan menyadari kalau gap ini ga akan cukup untuk dikejer dalam waktu 1 tahun (Aspek Time Bound di SMART hoho). Ada banyak PR yang harus kuselesaikan pada diriku sendiri :).
Wait, ini bukan PR-PR yang berhubungan dengan “Bisa masak apa nggak” ato “bisa ngurus anak apa nggak” dll, karena SATU, Hal-hal itu masih sangat bisa pelajari karena menurutku itu termasuk TECHNICAL SKILLS+ada insting seorang ibu pada setiap Wanita (katanya kan begitu). KEDUA, aku cukup pede untuk mengatakan bahwa aku bisa masak, sudah belajar mengurus anak (Well, at least a 9 years gap with my little brother helped me a lot on understanding how to do that, thanks to mengurus Azka sejak bocil wkwk), dan membantu mengurus rumah tangga, apalagi setelah ayah nggak ada.
PR-PR ini lebih berhubungan dengan Behavioural Skills, yang a bit more philosophical. pertanyaan-pertanyaan seperti:
“Kamu udah cukup content nggak ya sama hidupmu sekarang? Sebelum nantinya kamu melahirkan kehidupan lain yang mungkin akan sangat mengubah kehidupanmu?”
“Kamu oke ga ya, kalau kamu punya anak yang akan meniru banyak hal dari kamu, termasuk habit yang kamu punya sekarang?. Apakah kamu sudah bisa menjadi sosok yang akan diteladani oleh anakmu, dengan habit mu sekarang?”
“Apakah kamu sudah cukup stabil dalam menjaga dan melindungi diri kamu sendiri, sebelum kamu mempunyai sosok-sosok yang harus kamu lindungi?”
Dan berbagai pertanyaan lainnya yang membuat aku banyak merefleksi kembali kesiapanku untuk memasuki jenjang pernikahan. Karena jujurly, beberapa jawaban untuk pertanyaan itu, jawabannya untuk saat ini adalah : TIDAK/BELUM. Hehe :(.
Anak adalah peniru yang hebat. Sangat hebat. Dan tentunya, sosok yang akan banyak ditiru seorang anak (entah secara sadar atau tidak) adalah orang tuanya, yang seharusnya banyak menghabiskan waktu bersamanya. Contohnya, aku:
Bundaku sangat suka warna ungu dan spektrumnya. Sementara aku pas kecil lebih suka warna pink (wkwk just like a lot of bocil perempuan). Tapi lama-kelamaan, aku yang tau bahwa warna kesukaan Bunda adalah ungu, sadar ga sadar jadi suka warna ungu. Sampe sekarang.
Aku pas kecil nggak suka sayur. Tapi karena aku terus menerus ngelihat bundaku makan sayur dan katanya “enak”, aku juga pelan-pelan mau makan sayur, dan jadi suka sayur, bahkan sayur-sayur sejenis pare, jengkol dan pete WKWK.
Ya, pokonya intinya anak itu akan banyak meniru orangtuanya. Itu juga yang dimention sama Ibu nya Maudy Ayunda dalam satu satu konten mereka.
Dan jujurly sekarang, aku masih ngerasa ga rela kalo anak ku punya daily habit kaya aku yang masih banyak kurangnya ini. Misal: Aku pengen anakku kelak menyukai olahraga, tapi berapa sih persentase nya anakku akan suka olahraga kalo sehari-hari ngeliat orangtuanya mager dan sukanya rebahan?. Makanya, aku HARUS bisa memperbaiki habitku dulu. Entah itu habit yang berhubungan dengan kesehatan, ibadah yaumiyah, habit belajar, meregulasi emosi, finansial dan lain sebagainya.
Tentunya, aku gabisa 100% memastikan bahwa anakku kalo udah gede akan ‘jadi seperti yang aku mau’ karena pada akhirnya, it depends on them. But at least, aku gamau mereka mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses bertumbuhnya karena pola asuh yang mereka peroleh dari aku sebagai orang tuanya. Makanya, yang aku lakukan sekarang sebelum memutuskan menikah adalah : memperbaiki diriku. Seenggaknya itu variabel yang bisa kuutak-atik untuk saat ini. Variabel-variabel lainnya belum ketemu soalnya. Hehe.
Aku ingin bisa menjadi seorang Ibu yang bener-bener bisa jadi madrasatul uula untuk anak-anakku, tentunya dengan ayahnya sebagai kepala sekolahnya.
Nah, cuma ternyata proses launching sekolahnya untuk penerimaan murid baru nggak bisa secepet itu. Kurikulum nya masih perlu disusun, tenaga-tenaga pengajar dan sistem sekolahnya juga. Nyari kepala sekolah yang bener-bener bisa diandalkan untuk menjadi pemimpin sekolah yang baik juga ga mudah.
“Terus sekolahnya bisa mulai nerima murid baru kapan ya kak?. Yang jelas dong!”
“Oke tenang pemirsa. Kami jujur belum bisa memastikan secara fix kapan mulai bisa menerima murid, karena ada campur tangan yang diatas. Kami akan berusaha agar sekolahnya siap taun depan di 2024. Tapi gabisa janji, soalnya murid baru bisa diterima kalau kepala sekolahnya juga sudah ada. Mohon doanya saja ya Ayah Bunda”.
(PS: Sumpa aku gainget nulis part ini pas ngetik wkwk, lagi ngantuk banget cuy entah kenapa nulis dialog ala-ala begini. Tapi gapapa deh bagus juga soalnya wkwk)
Intinya, untuk saat ini aku sepertinya masih harus banyak menyelesaikan corrective actions untuk mengejar gap yang ada.
“Kalo gitu terus mah kapan siapnya?”
Iya memang, aku banyak bertanya ke temen-temenku yang udah nikah yang bilang, sebenernya pun ketika mereka memutuskan buat menikah, mereka ga bener-bener siap 100%. Perasaan belum siap itu selalu saja ada. Bahkan Pak Sandiaga Uno aja bilang kalo beliau tuh dulu ga siap nikah (wkwk cerita Nia pas sesi meet sama warga grup manusia kuat weekend kemaren).
Makanya, untuk berusaha ga menjadikan alasan “ga siap” yang berujung “gasiap muluuuu”, aku berusaha memberikan due date untuk setiap corrective action yang aku bikin. Supaya goalnya juga SMART ya wak, wkwk.
“Wah kapan tu due date nya”
Hooo tentu saja rhs alias rahasia. Bukan karena apa-apa, Cuma takutnya entar kalo action nya udah overdue aku dikejer-kejer lagi sama auditor T.T hehe becanda. Ya pokonya aku berusaha menyelesaikan actions yang ada sebelum due date lah. Due date di usia yang tadinya aku jadikan usia ‘target menikah’ ku, tapi setelah dipikir-pikir jadi due date corrective actions aja. Soalnya gatau realisasi ‘menikah’ nya kapan. Lagian juga doi nya belum ada, dan bersyukur juga sii belum ada disaat sekarang. Mungkin Allah mau aku lebih fokus mengejar gap yang ada karena tahu ciptaannya yang satu ini gampang oleng kalo jatuh cinta :).
Sebagai penutup, aku mau sedikit ngasi tulisan buat future partner (wkwkwk uhuk uhuk).
“Ya pokonya siapa pun kamu nanti, entah sekarang tuh kita udah pernah ketemu atau belum sebelumnya, semoga sebagaimana aku yang sedang berusaha mempersiapkan dan memantaskan diri (hah ko aku geli sendiri nulis begini, tapi tetep dilanjutin), kamu juga sedang melakukan hal yang sama. Semangat calon kepala sekolahku. Mari kita menikah dalam pernikahan yang berilmu :)
Dan buat future children:
“Dear my future children, now I’m trying hard to love and prepare myself, so when you come to me in the future, I will embrace and love you with a full heart”
Benar-benar tulisan random semoga ga banyak yang baca T.T
Sumbawa, 9 Februari 2023
24 notes
·
View notes
Text
MKKS Bersama Polres Ngawi Gelar Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja dan Bullying di Sekolah
NGAWI | INTIJATIM.ID – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) bersama Polres Ngawi, menggelar sosialisasi pencegahan bullying di lingkungan sekolah. Bertempat di Kurnia Conventional Hall, pad Jumat (20/12/2024). Acara ini dihadiri oleh kepala sekolah dan Guru BK ( Bimbingan Konseling) SMA dan SMK Negeri maupun Swasta, di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan Madiun, untuk mencegah terjadinya…
0 notes
Text
Pj.Gubernur Samsudin Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Baiturrasyid Pringsewu
PRINGSEWU – Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, didampingi Pj. Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan secara resmi memulai pembangunan Masjid Baiturrasyid di SMA Negeri 1 Pringsewu,Senin (16/12/2024). Peresmian ditandai dengan peletakkan batu pertama di lokasi pembangunan masjid yang berada dalam lingkungan sekolah SMAN 1 Pringsewu. “Saya mengapresiasi atas terlaksananya peletakkan batu pertama ini…
0 notes
Text
PMI Bone Bolango Diharap Fokus Terhadap Ketersediaan Stok Darah
Hargo.co.id, GORONTALO – Jajaran pengurus dan anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Bone Bolango diharap fokus akan ketersediaan stok darah. Harapan ini sebagaimana disampaikan Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli saat memberikan sambutan dan membuka kegiatan musyawarah kabupaten (Muskab) V PMI Kabupaten Bone Bolango tahun 2024, di Aula SMA Negeri 1 Kabila, Senin (12/8/2024). “Kita berharap…
#Bupati Bone bolango#Kabupaten Bone Bolango#Merlan Uloli#Palang Merah Indonesia#Pemkab Bone Bolango#PMI Bone Bolango#Stok Darah
0 notes
Text
TURISIAN.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat menggelar perhelatan akbar Global Education Fair 2024 di Pontianak. Event merupakan hasil kolaborasi Disdikbud Kalimatan Barat dengan Kementerian Pendidikan Malaysia yang dibuka pada, Rabu, 12 Juni 2024. Ajang bergengsi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan minat pendidikan. Selain itu juga sekaligus memperkenalkan berbagai institusi pendidikan, baik dari Indonesia maupun Malaysia. “Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan kompetensi guru dan siswa. Melalui acara ini, kami memberikan informasi lengkap tentang dunia pendidikan. Khususnya untuk siswa SMA dan SMK,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, hari ini. BACA JUGA: Event Keren di Kalimantan Nih, Saatnya Kita Berpetualang Yuk 40 SMA-SMK Lebih dari sekadar pameran, Global Education Fair juga menghadirkan gelar karya dari 40 SMA-SMK dan 18 perguruan tinggi di Indonesia, serta 16 perguruan tinggi dari Malaysia. Kegiatan ini mencakup pameran teknologi pendidikan yang mendukung konsep digitalisasi sekolah. Serta membuka peluang kerjasama pertukaran pelajar, beasiswa, dan riset bersama antaruniversitas serta jenjang SMA dan SMK. Menurut Rita, inisiatif ini merupakan upaya strategis Disdikbud untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kalimantan Barat. “Kami ingin memberikan berbagai variasi dan pilihan jurusan bagi siswa, sehingga mereka bisa memilih sesuai dengan minat dan bakatnya,” jelasnya. BACA JUGA: Jelajah Keindahan Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Papua Barat Berbagai karya siswa yang dipamerkan turut mencuri perhatian pengunjung. Di antaranya, tenunan dari SMK Negeri 1 Sambas, kerajinan kuningan dari SMK 6. Hingga mobil listrik hasil rakitan SMK 1 Sintang. Semua ini menampilkan bakat dan kreativitas anak bangsa yang patut dibanggakan. Peserta Didik Sementara itu Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, turut menyampaikan harapannya agar para peserta didik dan guru-guru SMA serta SMK dapat memanfaatkan kesempatan emas ini. “Dengan mengikuti acara ini, mereka dapat menggali dan menginformasikan kepada siswa dan rekan-rekan mereka mengenai berbagai pilihan tempat untuk melanjutkan pendidikan,” ungkap Harisson. BACA JUGA: Ragam Keindahan Tepi Pantai di Polewali Mandar Sulawesi Barat yang Bikin Rindu Berat Lebih lanjut, Harisson menambahkan bahwa acara ini juga memperkenalkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, memberikan lebih banyak pilihan bagi siswa untuk menentukan jurusan yang diminati. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi jembatan bagi siswa untuk meraih pendidikan yang lebih baik dan kompetitif,” tutupnya. Dengan berbagai kegiatan yang edukatif dan inspiratif, Global Education Fair 2024 diharapkan dapat menjadi momentum penting. Utamanya, bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kalimantan Barat, sekaligus mempererat hubungan pendidikan antara Indonesia dan Malaysia. ***
0 notes
Text
SMA 12 Bengkulu Utara Kukuhkan 4 Kali Raih Juara Umum Pramuka Tingkat Penengak, di ISC 2024 UINFAS Bengkulu
SMA 12 Bengkulu Utara Kukuhkan 4 Kali Raih Juara Umum Pramuka Tingkat Penengak, di ISC 2024 UINFAS Bengkulu KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Dalam rangka memperingati ulang tahun Gugusdepan 01-001 Rajolelo/01-002 Fatmawati yang ke-29, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu menyelenggarakan sebuah acara kreatif bertajuk “Islamic Scout Creativity” (ISC) pada tanggal 24-27…
#Gugusdepan#ISC 2024#Juara Umum Pramuka Penegak#Prestasi Pramuka#SMA 12 Bengkulu Utara#Bengkulu Utara#Harimau Pengembara
0 notes
Text
0852-5756-6933, Lowongan Magang Jurusan PPLG di Tulungagung
Lowongan Magang Jurusan PPLG di Tulungagung, Tempat PKL Jurusan PPLG, Lowongan Magang Rekayasa Perangkat Lunak, Rekomendasi Magang Jurusan PPLG, PKL SMK Jurusan RPL, Tempat Prakerin Jurusan RPL
"Lowongan Magang Jurusan PPLG di Tulungagung, WA: 0852-5756-6933 | Tempat PKL Jurusan PPLG, Lowongan Magang Rekayasa Perangkat Lunak, Rekomendasi Magang Jurusan PPLG, PKL SMK Jurusan RPL, Tempat Prakerin Jurusan RPL
IMPro Digital adalah pelaku usaha yang bergerak di bidang Pemasaran Online dan Pelatihan Digital Marketing di Malang.
Saat ini membuka Lowongan Magang, PKL, Prakerin, Internship, PKN, OJT, ataupun PSG untuk berbagai kalangan seperti Siswa SMK, Mahasiswa, Akademisi, Guru, Dosen, Pengajar, Pendidik, Karyawan ataupun Anda siapapun yang ingin belajar Digital Marketing.
Baik dari Dunia Pendidikan, Sekolah, Vokasi, Universitas, Sekolah Tinggi, SMK, SMA, Institut, Akademi, Instansi, Perusahaan ataupun lain sebagainya.
Kenapa harus IMPro Digital? IMPro Digital sudah berpengalaman bertahun-tahun dalam pengelolaan Progam Kelas Magang di Malang.
Sampai saat ini sudah ada 500 lebih peserta dan 50+ Instansi, Sekolah ataupun Perguruan Tinggi yang sudah berkerjasama dengan IMPro Digital dari berbagai penjuru kota di Indonesia.
Diantaranya adalah
SMK Negeri 2 Malang
SMK Negeri 4 Malang
SMK Negeri 5 Malang
SMK Negeri 6 Malang
SMK Negeri 8 Malang
SMK Negeri 9 Malang
SMK Negeri 10 Malang
SMK Negeri 11 Malang
SMK Negeri 12 Malang
SMK Negeri 2 Turen Malang
SMK Negeri 1 Turen Malang
SMK Bina Bangsa Dampit
SMK Widya Gama Malang
SMK Shalahudin Malang
SMK Telkom Sandy Putra Malang
SMK PGRI Singosari Malang
SMK Al Kaaffah Malang
SMK National Media Center Malang (NMC)
SMK Diponegoro Tumpang
SMK Negeri 2 Pamekasan Madura
SMK Negeri 1 Lumajang
SMK Negeri 1 Purwosari
SMK Negeri 1 Bondowoso
SMK Negeri 1 Pasuruan
SMK Negeri 1 Sukorejo
SMK Negeri 2 Sukorejo
SMK Negeri 1 Nganjuk
SMK Negeri 1 Ngawi
SMK Negeri 2 Kediri
SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo
SMK Negeri 3 Batu
SMK Plus Khoiriyah Hasyim Tebu Ireng Jombang
Institut Teknologi Nasional Malang (ITN)
Institut ASIA Malang
STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Universitas Merdeka Malang (UNMER)
Institut Bisnis Nusantara Jakarta
Universitas Brawijaya Malang (UNIBRAW)
Universitas Negeri Malang (UM)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang)
Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan
… dan yang lainnya. Kami menerima Magang atau PKL dari berbagai Jurusan seperti
Jurusan Sistem, Teknik dan Manajemen Informatika
Jurusan Bisnis Digital atau e-Commerce
Jurusan Desain Grafis
Jurusan Ilmu Komunikasi
Jurusan Sistem dan Manajemen Informasi
Jurusan Manajemen Pemasaran, Perkantoran dan Pendidikan
Jurusan Manajemen dan Administasi Bisnis
Jurusan Broadcasting ataupun Penyiaran
Jurusan Ilmu dan Pendidikan Ekonomi
Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL)
Jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) atau dulunya Administrasi Perkantoran (AP)
Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) atau dulunya Multimedia (MM)
Jurusan Perangkat Lunak dan GIM (PPLG) atau dulunya Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) yang sebelumnya bernama Teknik Komputer Jaringan (TKJ)
Jurusan Bisnis Daring Pemasaran (BDP) yang sekarang menjadi Jurusan Bisnis Ritel dan Bisnis Digital
Jurusan Sistem Informasi, Jaringan dan Aplikasi (SIJA)
Jurusan Tata Rias dan Kecantikan
Jurusan Tata Busana
Jurusan Usaha Perjalanan Wisata
.. ataupun jurusan-jurusan lainnya. Dari berbagai Kota seperti
Dari daerah lain seperti Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kota Batu, Blitar, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Surabaya ataupun Kota-Kota lainnya di Indonesia.
Pendaftaran Terbatas setiap bulannya. Segera Daftarkan Diri Anda dan bergabung di Progam Magang Digital Marketing IMPro Digital.
Segera Hubungi Kami Disini:
IMPro Digital Telp/WA: 0852-5756-6933 Telp/WA: 0852-5756-6933 Web: https://magangdi.improduk.com
Alamat Kantor: Taman Bandara Regency Blok F4 (Samping Mushola dan Tandon Air), Upek-Upek, Asrikaton Pakis Malang – Jawa Timur 65154
Google Maps: https://goo.gl/maps/7seYN8spvAixRihi8
Our Social Media Youtube: https://www.youtube.com/@improdigitalmalang Instagram: https://www.instagram.com/tempatpklsmkdimalang Facebook: https://www.facebook.com/tempatmagangsmkdimalang Tiktok: https://www.tiktok.com/@improdigitalmalang
#LowonganMagangJurusanPPLGdiTulungagung#TempatPKLJurusanPPLG#LowonganMagangRekayasaPerangkatLunak#RekomendasiMagangJurusanPPLG#PKLSMKJurusanRPL#TempatPrakerinJurusanRPL
0 notes
Text
Titik Balik
Jika harus menyertakan satu alasan bagaimana hidupku berubah maka menjadi mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan (Politeknik Statistika STIS) adalah jawabannya
8 tahun yang lalu Aku hanyalah seorang murid kelas 12 di salah satu SMA yang ada di kota tempat tinggalku; Aku pun bukan berasal dari keluarga yang penuh privilege, meskipun kondisi keluarga yang cukup.
Sebagai seorang murid SMA tingkat akhir, tentu saja terjadi berbagai pergolakan dalam batin dan pikiran tentang banyak hal
"Setelah lulus SMA mau lanjut ke mana? " "Mau pilih jurusan apa? " "Cita-cita/karir impian nanti apa?"
Dan berbagai pertanyaan lain yang sering kali membuatku merenung setiap waktu Terlebih aku pun adalah seorang anak pertama dari tiga bersaudara yang juga sering memikirkan biaya pendidikan saudaraku lain yang juga akan melanjutkan pendidikan mereka dengan biaya yang tak sedikit.
Suatu saat ketika tengah membuka media sosial, aku pun mendapati info terkait sosialisasi perguruan tinggi kedinasan bernama Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) pada saat itu
Dengan semangat yang menggebu aku pun langsung mengirimkan pesan untuk mengundang mereka ke sekolah ku.
Singkatnya setelah mendapati sosialisasi itu aku pun kembali giat belajar dan menetapkan hati untuk berjuang ke PTK tersebut Jargon "Sekolah gratis, uang saku fantastis, kerja otomatis" tentu saja membuat tergiur anak SMA sepertiku.
Lalu, beberapa bulan setelahnya proses ujian pun dimulai Terdapat 4 tahap ; tes akademik dasar, psikotes, wawancara serta tes kesehatan. Ada sekitar 32 ribu peserta yang ikut ujian dan hanya 500 teratasnya yang akan menjadi salah satu mahasiswa di PTK tersebut.
Perjalanan dalam setiap tahapannya pun tidak bisa dibilang mudah, sebab dua dari empat tahap tersebut menempatkanku ke kelompok peserta cadangan. Sedih, kecewa, galau, merasa bersalah. Begitu perasaanku saat itu.
Setiap kali akan berlanjut ke pengumuman tahap berikutnya, detik demi detik untaian do'a tak kunjung putus dilantuntkan. Hingga syukurnya aku pun beruntung karena dapat lulus hingga tahap terakhir dan menjadi dari 500 orang yang menjadi mahasiswa di PTK tersebut.
Momen kelulusan tersebut menjadi sebuah titik balik yang akhirnya mengubah hidupku hingga saat ini Bisa menjadi seorang abdi negeri, tinggal di sebuah kota yang nyaman, mendapati rezeki untuk dapat tinggal dekat dengan keluarga dan rezeki lain yang tak terkira banyaknya.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Q.S Al Insyirah 5-6)
1 note
·
View note
Text
Edukasi Politik Bagi Pemilih Pemula, Bakesbangpol Magetan Gelar Sosialisasi di SMA Negeri 1 Karas
MAGETAN | INTIJATIM.ID – Pendidikan Politik masif, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Magetan, secara marathon memberikan sosialisasi dan edukasi untuk pemilih pemula di Magetan. Edukasi Politik tersebut diberikan kepada pelajar SMA Negeri 1 Karas, untuk pelajar kelas 12. Bertempat di aula sekolah, Bakesbangpol Magetan menghadirkan Ketua KPU Noviano Suyide sebagai narasumber utama,…
0 notes
Text
Siapkan Pelajar Menjadi Pahlawan Masa Depan, Kodim 0420/Sarko Adakan Srigernas di SMA 12 Merangin
Satukomando.Merangin.com – Komandan Distrik Militer (Dandim) 0420/Sarko Letkol Inf Suyono, S.Sos melaksanakan kegiatan Srigernas (Sriwijaya Gelorakan Nasionalisme) di SMA Negeri 12 Merangin, Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air dan meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan pelajar, terutama di kalangan generasi muda yang merupakan penerus bangsa. Senin 9 Desember…
View On WordPress
0 notes
Text
TOTOXL | Muhammad Hatta, sang wakil presiden
Muhammad Hatta: Bapak Bangsa yang Visioner, jujur dan cerdas
TOTOXL Muhammad Hatta, yang sering disebut sebagai Bung Hatta, adalah salah satu tokoh yang paling penting dalam sejarah Indonesia modern. Sebagai tokoh proklamator kemerdekaan bersama Soekarno dan wakil presiden pertama Indonesia, Hatta memainkan peran kunci dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara Indonesia
Muhammad Hatta, sedikit familiar namun tidak terlalu familiar seperti Soekarno, Soeharto, dan lain-lain, bukan? Muhammad Hatta atau yang dikenal dengan bung Hatta merupakan mantan wakil presiden pertama Indonesia yang sangat cerdas dan menjadi salah satu toko sentral dalam pemerintahan Soekarno kala itu, sebelum hengkangnya bung Hatta dalam masa pemerintahan bung Karno, Hatta merasa bahwa ia sudah tak cocok lagi, tak sepemikiran dengan bung Karno yang kala itu nampaknya mendukung Indonesia menjadi negara pro komunisme.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Muhammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902, di Bukittinggi, Sumatera Barat, dari keluarga berlatar belakang perjuangan dan pendidikan. Dia belajar di Hollandsch-Inlandsche School (sekarang SMA Negeri 1 Bukittinggi) dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke Belanda, di mana dia mendapatkan gelar ekonomi dari Erasmus Universiteit Rotterdam, merupakan seseorang dengan kecerdasan diatas rata-rata tidak membuat Bung Hatta sombong dan lupa diri, ia merupakan seseorang yang sangat sederhana dan jauh dari kata duniawi.
Perjuangan Kemerdekaan
Hatta terlibat aktif dalam gerakan nasionalis Indonesia sejak usia muda. Bersama Soekarno, dia mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) pada 1927 dan menjadi salah satu arsitek utama dalam konsep Indonesia sebagai negara kesatuan. Dia terlibat dalam berbagai perjuangan politik dan sosial untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Peran sebagai Wakil Presiden Pertama
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, Hatta diangkat sebagai Wakil Presiden pertama, dengan Soekarno sebagai Presiden. Periode jabatannya ditandai dengan berbagai tantangan, termasuk perang kemerdekaan melawan Belanda, pembentukan dasar-dasar negara, dan upaya memperjuangkan kedaulatan dan persatuan bangsa, lalu bung Hatta mengundurkan diri dari jabatan terkait tak lagi se-visi misi dengan presiden Soekarno yang kala itu dikenal sangat-sangat pro sayap kiri atau komunis, yang dimana tidak disetujui secara besar-besaran oleh para petinggi Indonesia kala itu.
Visi Ekonomi dan Pembangunan
Sebagai seorang ekonom, Hatta memiliki visi yang jelas tentang pembangunan ekonomi Indonesia. Dia memainkan peran penting dalam merumuskan kebijakan ekonomi nasional yang berpihak pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan yang berkelanjutan. Konsep ekonomi sosialis yang dianutnya menekankan pentingnya pemerataan hasil-hasil pembangunan dan pengembangan sumber daya alam.
Pendidikan dan Intelektualitas seorang bung Hatta
Selain peran politiknya, Hatta juga sangat peduli pada pendidikan dan intelektualitas bangsa. Dia mendirikan Universitas Indonesia pada tahun 1950 dan berjuang untuk memperluas akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Hatta percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bangsa, dan kini Universitas Indonesia menjadi salah satu Universitas terbaik di seluruh negeri nusantara, yang dimana berarti Bung Hatta sudah berhasil memajukan tingkat pendidikan generasi muda negeri ini.
Warisan dan Pengaruh bung Hatta
Meskipun tidak lagi aktif dalam politik setelah masa jabatannya sebagai Wakil Presiden, Hatta tetap menjadi simbol perjuangan, kearifan, dan keberanian dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan sosial. Warisannya masih terasa kuat dalam politik dan budaya Indonesia hingga hari ini, dan dia dihormati sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah bangsa ini.
Kematian dan Penghormatan
Muhammad Hatta wafat pada 14 Maret 1980, sejak berhentinya ia dari kursi wakil presiden, ia hidup sederhana dan cenderung miskin sepanjang hidupnya, namun, dibalik itu semua, dibalik ketidak-familiaran ia di mata rakyat, tidak ada catatan gelap yang menyangkut bung Hatta, membuat siapapun yang mendengar ceritanya akan mencintainya dengan amat sangat dan menghormatinya dengan sepenuh hati.
Bung Hatta sudah meninggal berpuluh-puluh tahun lamanya, namun warisannya tetap hidup dalam setiap tonggak sejarah Indonesia. Pemerintah dan rakyat Indonesia terus menghormatinya sebagai salah satu bapak bangsa yang ikonis dan visioner, yang tekad dan dedikasinya telah membawa Indonesia menuju kemerdekaan dan kemajuan, selamat jalan bung, kiranya segala jasamu dan kebaikan yang kau tabur akan kau tuai di jalan Allah. TOTOXL
0 notes
Text
Mengawali 2024 dengan: ngajar anak SMA
tadi siang jadi narsum di seminar mapel P5 tema rekayasa dan teknologi untuk membangun NKRI di salah satu SMA Negeri
baru ngeliat sedikit gambaran tentang gimana model kurikulum merdeka, setelah gue tanya dan denger dr guru dan kasek, mapel ini harapannya para siswa bisa langsung belajar dr ahlinya/praktisinya
tereng teng kirain audiens nya tuh anak kelas 12 ternyata malah anak kelas 11, masa nakal-nakalnya kalo nginget-inget lagi dulu gue juga ngerasa gitu soalnya wkwk, masa oleng lah, masa-masa banyak main, eksplorasi kegiatan2 outdoor, masih blm kepikiran mau kuliah apa juga
ada sih yg antusias dan paham sama yg disampein, tapi kebanyakan pada main hape 😂
pas sesi gue udah selesai dan diajak guru (bahasa jawanya: diaturi, cieh!) ke ruang kasek nya, beliau nanya.. gimana mbak tadi anak-anak, kira-kira apa yg perlu diperbaiki dr sekolah?
terus gue jawab, adik-adik terlihat antusias pak, tapi karena materi yg saya sampaikan itu teknis sekali jadi mungkin agak berat diterima sama mereka
terus bapaknya bilang, lumayan ya mbak, lumayan rame anak-anak itu tadi
nanti disita saja itu bu hapenya anak-anak, sambungnya ke bu guru yg dampingin gue
gue cuma bisa ketawa dalam hati
biasa ya mbak, namanya juga anak muda, sambung beliau lagi 😂
gue ngerti sih para guru tuh gaenak sama para narsum karena muridnya yg jumlahnya 360 ngumpul di satu aula, mereka banyak yg gak fokus, rame, dan main hape, terlebih bentuk aulanya ini persegi panjang, jadi kurang bisa jangkau sampai kebelakang walaupun sound nya udah digedein
kaseknya cerita kalau sebenernya mereka mau ngajuin study tour aja, tapi nggak jadi karena bulan depan itu bulan pemilu, daripada siswa ini keluar2 mending ngundang aja, jadinya dimajuin jadwalnya
sedangkan dr sisi kantor gue tuh emang kalo didatengin siswa sebanyak itu ga sanggup juga handle nya wkwkwk, udah mah kantor wilayah doang, belom punya aula pulak (tapi semoga renov th ini jadi dan dibangun aula aamiin)
tadi selama ngisi seminar gue udah nyiapin materi yang lebih umum aja tapi tetep menginformasikan tugas dan kegiatan kantor itu apa, disisipi tanya jawab juga walaupun itu tentang hal-hal mendasar yang ada di kerjaan gue tapi gak asing bagi seorang siswa kelas 11, biar cepet nyambung dan bridging nya tuh nyampe gitu
yah lumayan lah ya buat melatih public speaking, apalagi ini konteksnya transfer ilmu, jadi emang gue bersungguh-sungguh nyiapinnya karena gue sadar diri this is my first time ever jadi narasumber, kepada audiens yang masih awam
sedangkan gue ga mengharapkan apapun dari audiens, hari kamis ini bisa terlewati dengan lancar aja udah syukur alhamdulillah, lumayan tadi ada yang nanya satu orang namanya Riski anak kelas 11-1 😁
tapi anak sma/smk jaman now tuh mereka sebenernya pada kritis-kritis dan pinter-pinter, cuman tadi ga bawa merchandise aja buat hadiah yang mau jawab pertanyaan wkwkwkw jadinya pada kurang semangat
balik lagi ke kurikulum merdeka dan mapel P5 (proyek penguatan profil pelajar pancasila)
bagus banget idenya Pak Nadiem ini, cuman menurutku ada gap antara siswa SMA dan ahli/praktisi di bidang lain yang diluar pendidikan, dimana menurut gue nggak semua yang ahli di bidangnya itu mampu mengajar alias punya kemampuan pedagogik sebagaimana yg harus dimiliki oleh seorang guru, kadang gue merasa khawatir apakah bahasa yang gue pake tu ketinggian apa nggak, sedangkan kalau bahasa teknis tu ya kaya gitu
emang idealnya P5 ini udah bener dibikin study tour atau fieldtrip aja, jadi mereka beneran melihat dan mengamati, nggak cuma dikasih materi
anyway tadi pas nyampe sekolahan tuh sempet culture shock karena lingkungan sekolah yang bapak ibu gurunya alus gitu sopan-sopan banget, hospitality nya bagus walaupun yg disuguhin sederhana
tapi apa karena gue jadi salah satu narsum jadi pada sopan2 banget 😂
hari ini gue merasa biasa aja sih, tapi ada senengnya juga, walaupun pulang td kegerimisan dikit, yang jelas sih bersyukur banget
dan dari sini gue paham mengapa profesi guru itu mulia, karena ga mudah cooyy ngajarin itu ga mudah, tapi entah kenapa rasanya tuh happy gitu walaupun anak-anak itu pada rame sendiri, merasa hidupku tuh berarti buat orang lain, berkah gitu rasanya,
buat para umbi2an yang suka ngeremehin kerjaan guru, gue saranin jadi guru sehari aja, atau dua jam aja deh… nanti paham kelen kenapa walaupun gaji sama tunjangan guru tuh kecil tapi yang daftar jadi umbi guru bisa sampe ribuuaaan padahal yg diterima cuma sebiji 😂
1 note
·
View note
Text
Setubuhi Siswi SD, Empat Tersangka Anak Tak Layak Diberikan Diversi
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Masih ingat kasus dugaan persetubuhan terhadap anak berusia 12 tahun yang dilakukan lima orang sekaligus dalam sehari di salah satu desa di Kecamatan Sukasada, Buleleng. Kini sesuai hasil konsultasi Unit PPA Satreskrim Polres Buleleng dengan menggandeng Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Denpasar keempat tersangka dinilai tak layak dapat diversi. Kanit IV PPA Sat Reskrim Polres Buleleng, IPDA I Ketut Yulio Saputra menerangkan jika empat tersangka yang masih dibawah umur tidak bisa diproses diversi atau pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana di luar proses peradilan pidana. Keputusan tersebut segealb dari Bapas melakukan kajian terhadap keempat tersangka dalam kasus tersebut. Keempat tersangka yang usianya masih 14 tahun hingga 16 tahun itu, dinyatakan tidak layak untuk proses diversi. “Bapas telah melakukan kajian, apakah anak ini layak diversi atau tidak. Syarat diversi salah satunya tidak melakukan pidana dengan ancaman hukuman di atas 7 tahun penjara. Dalam kasus ini tidak memenuhi syarat. Sehingga dilanjutkan sampai proses peradilan,” jelasnya saat ditemui Minggu (24/12/2023). Adapun para tersangka dijerat dengan Pasal 81 Ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp5 miliar. Pihaknya kembali menegaskan, jika petugas Bapas Denpasar telah mengobservasi para tersangka untuk mendapatkan gambaran terkait kasus tersebut. Mulai dari motif anak melalukan tindak pidana, latar belakang, kondisi anak, riwayat pendidikan, hubungan dengan keluarga dan berbagai faktor lainnya. Menindaklanjuti hasil kajian Bapas tersebut, penyidik Unit IV PPA Sat Reskrim Polres Buleleng pun segera melimpahkan berkas perkara kasus ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng. “Kemungkinan dalam waktu dekat berkas perkara dan hasil kajian sudah rampung hanya tinggal dilimpahkan," tambahnya. Nantinya IPDA Yulio memaparkan penyidik berencana memisahkan berkas perkara dari keempat orang tersangka yang masih anak-anak dan satu tersangka dewasa lainnya berinisial MD, 19. “Berkas perkara dipisah. Semua memang dalam SOP penanganan pidana, kalau ada tersangka dewasa dan anak-anak berkasnya displit,” papar dia. Sementara sebelumnya seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang masih duduk di bangku sekolah SD asal Buleleng, menjadi korban persetubuhan oleh lima orang remaja. Dugaan persetubuhan tersebut bermula dari korban yang dihubungi melalui pesan singkat oleh salah satu pelaku pada Minggu (17/9/2023) sore. Saat itu korban malah diajak ke salah satu rumah pelaku. Lalu kunci motor korban diambil. Kemudian mereka memaksa korban masuk ke dalam rumah. Pelaku kemudian secara paksa melepas pakaian korban dan secara bergantian melakukan persetubuhan. Kelima pelaku ini diketahui masih duduk di bangku SMP dan SMA.(dar/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Akhir Pekan Ceria: Pembinaan Bagi 11 Anak Juara Kramatwatu
CILEGON, 20 Desember 2023 - Sebelas anak juara dari wilayah Binaan Kramatwatu_Wanayasa menggelar pembinaan pada hari Sabtu ini yang lalu (16/12/2023), bertepatan dengan akhir semester pertama. . Dipandu oleh MC berbakat, Hasna Fauziyah, acara dimulai dengan kegiatan tilawah bersama yang diikuti dengan penuh khidmat.
Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan sambutan serta materi yang disampaikan oleh Supartini, sebagai Mentor. "Alhamdulillah, kita telah melewati setengah perjalanan di semester ini dengan sukses. Banyak di antara anak-anak yang telah menunjukkan prestasi gemilang dalam bidang akademik, seperti Fika Almirani dari SD yang menduduki peringkat pertama, Anifah Syauli dari SMA peringkat kedua, dan Azka dari SD peringkat ketiga," ungkap Supartini dengan bangga.
Pembinaan ini juga memberikan berbagai pelajaran berharga bagi para peserta dari Rumah Zakat, di antaranya adalah pentingnya menjaga akhlak yang mulia dan kelaparan akan ilmu. "Sebagai anak juara, kita dituntut untuk memiliki akhlak yang baik dan semangat belajar yang tinggi agar kelak dapat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, serta bagi negeri ini," tambah Fika Almirani, yang telah mempertahankan peringkat satu sejak kelas satu hingga saat ini.
Kebersamaan dalam memperoleh ilmu dan membentuk akhlak yang baik menjadi bekal penting bagi para juara ini dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Semangat belajar dan sikap yang mulia menjadi pondasi yang kuat dalam meraih kesuksesan.
#RumahZakat #RumahZakatCilegon #PembinaanAnakJuara #Kramatwatu_Wanayasa
0 notes
Text
GELAR KARYA P5 & MARKED DAY: Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Membangun Kesadaran dan Kreatifitas dengan Karya Pada tanggal 12 Desember 2023, sekolah SMA Negeri 1 Semitau menyajikan acara spektakuler, GELAR KARYA P5 & MARKET DAY, yang menjadi sorotan akhir tahun pelajaran semester ganjil 2023-2024. Dengan tema “Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Membangun Kesadaran dan Kreativitas dengan Karya,” acara ini menjadi ajang puncak dari proyek P5 yang bertujuan…
View On WordPress
0 notes