#Ruku and Sujud in Salah
Explore tagged Tumblr posts
digitalislamicguide · 5 months ago
Text
Step-by-Step Guide to Salah: Performing Islamic Prayer Correctly
Salah, also known as Islamic prayer, is a fundamental pillar of Islam. It’s a direct connection between a Muslim and Allah (God). This guide will explain each step of performing Salah, along with its significance. Preparing for Prayer: Ensuring Purity and Focus Cleanliness (Wudu or Ghusl): Before prayer, Muslims achieve a state of ritual purity by performing either wudu (ablution) or ghusl…
0 notes
ahl-e-dil · 2 months ago
Text
Tumblr media
(The Sweetness of Salah)
Always keep in mind that Salah isn't just obligatory it is food for our souls. Our soul needs prayer, it's to purify it, it's to beautify it and it's to nourish our souls. Just like how all of us are busy taking care of our bodies and appearances, we need to take care of our soul aswell, which is through, salah, getting closer to Allah everyday, seeking his forgiveness, thanking him for everything and remembering Him often.
Remember, your body will remain 6 feet under the ground and your soul will rise up and travel to Allah. Hence, in order to have a healthy soul, you need to take care of it, don't deprive it of it's food which is salah, just like you wouldn't deprive your body from it's food and exercise.
Never abandon your salah no matter what you're going through and no matter what situation you're in. Salah is what separates you from a kaffir, it's what makes us a Muslim. When you neglect your salah your neglecting your soul as well and it's final destination will be to Allah.
Disobeying Allah just to fulfill your own desires will never be worth it. It will only lead to consequence after consequence. In return it will only leave a hole in your soul, for everytime you miss a prayer it will cause that hole to become bigger and bigger until you become soulless.
Remember, when you stop praying, it's not you who has stopped praying, Allah is the One who has taken away the privilege to pray to Him from you.
Without salah you'll feel miserable, lost, empty and nothing in this dunya will truly ever satisfy you until your soul is fed. We will always feel like somethings is missing. We are nothing without salah, our life is nothing and it will seem pointless without salah.
Ask yourself this question, do I really want to get lost in this cruel dunya, which isn't even our real home and it will grant us nothing but disappointment. As you grow older you realize that this dunya is literally a prison for us believers and paradise for the disbelievers.
We need to keep in mind that salah is where your soul can heal and find comfort from this dunya which is nothing but filled with problems and chaos. It's to purify our hearts and fill it with peace and tranquility. It's to remind us of our purpose and worth, it's to show us who we truly are.
Remember, true happiness and peace only comes from remembering Allah, which you will never get from this dunya.
Always remember, that we're having a private and intimate conversation with our Creator five times a day, it's truly a blessing. When we recite surah Fatiha, Allah responds after each ayah we recite.
The moment you raise your hands and say 'Allahu Akbar', you're pushing all your problems and desires away, because Allah is greater than everything, anything and the dunya itself.
When you go in ruku, the weight of your sins fall off from your head and shoulders. The moment your forehead touches the ground, your heard in the highest heavens. In sujud your closest to Allah, so pour your heart and soul out to Him. Let it all out. SubhanAllah. How beautiful is salah.
Allah (ʿazza wa jall) has made the Hell-fire ḥarām for the face which prostrates itself to Him. The Messenger of Allah ﷺ said, “Hell-fire will consume all of the son of Ādam except the mark of prostration. Allah has forbidden the Fire to consume the mark of prostration.”
-Ibn Mājah
124 notes · View notes
corntort · 7 months ago
Note
Np!!
And there's five times a day yeah! Two of them are sunrise (fajr) and sunset (maghrib). If you miss the time then you pray in between. Like if you miss prayer 1's immwdiate time and it's not prayer 2 yet, do prayer 1 in between them
OH OK OK scribbles this down. i'm getting the rundown of the routine of salah but is it possible to condense it into like a timeline of how its done. cause the wiki is getting very very indepth which is good but also i just need like.
wudu -> qiyam -> takbirat al-ihram -> reciting al-fatiha -> another takbir -> ruku -> tasbih -> allah hears the one who praises him + our lord all praise is for you -> another takbir -> sujud -> tasbih -> takbir -> qu'ud -> tashhahud (if second/last rak'a)
like is that correct does that sound right ??
3 notes · View notes
l-edelweis · 2 years ago
Text
Rahmatan Lil 'Aalamiin (1)
Mendengar cerita Elsa di sesi #menjemputhikmah kemarin, bikin aku inget lagi rasa waktu satu bulan menjadi muslim di Eropa. Di Lithuania.
Negara yang, jumlah orang Indonesianya cuma belasan aja. Kalau aku bilang aku dari Indonesia, orang-orang di sini selalu jawab, "You mean, Malaysia?". Nggak ada kedutaan Indonesia (karena jadi satu sama Denmark. Dan di Indonesia pun nggak ada kedutaan Lithuania). Termasuk, muslimnya yang sangat minoritas (atau bahkan over-minoritas) wkwk.
Gimana diri ini tuh rasanya kering banget karena enggak dengar adzan. Waktu ngobrol sama Elsa kemarin, aku jadi inget lagi gimana rasanya jadi manusia yang bener-bener 'kering' jiwanya. Kering banget karena bahkan buat sholat juga aku merasa struggling, enggak tau kenapa yah. Padahal kan itu rutinitas dan kewajiban. Harusnya yaudah, just do it. Mungkin, karena adaptasi waktu sholat yang cukup sulit buat aku.
Iya, adaptasi waktu kayaknya jadi PR banget buat aku waktu itu. Yang tentu saja merembet ke adaptasi waktu sholat. Waktu itu summer, jadi matahari bersinar sangat lama. Waktu sholat maghrib itu baru jam 10 malem (dan bumi baru bener-bener gelap jam 11 malem). Terus waktu sholat isya' jam 12 malem. Dan waktu sholat subuh (guess what) itu jam 2 pagi! Wkwkwk mau nangis waktu liat jadwal sholat di aplikasi Muslim Pro. Biasanya jarak isya ke subuh tuh luuaama banget kalau di Indonesia, ini cuma 2 jam! Gimana mengatur waktu ibadah dan istirahat dan aktivitasnya?
Waktu sholat dzuhur mulai jam 2 siang, dan itu adalah waktu dimulainya (banget) kelas sesi kedua dari program yang aku ikuti. Sedangkan waktu sholat ashar itu jam 5 sore.
Waktu itu aku berusaha sholat dimanapun aku bisa. Karena aku disana cuma satu bulan, jadi bawaannya itu selesai kelas aku mau explore sama temen-temen. Ke sana, kemari. Pergi ke sini, situ. Mengunjungi tempat-tempat yang menarik, nge-mall karena pengen ngerasain mall nya Europe (yang ternyata nggak lebih bagus dari mall di Indonesia). Jadi, mungkin bisa dibilang mayoritas sholat aku lakukan di kendaraan. Di bis. Atau juga di sudut-sudut tempat di mall. Atau juga di taman-taman kota.
Ya Allah, kalau ingat moment itu rasanya aku mau nangis. Aku jadi merasakan kembali bagaimana aku menyadari, kalau imanku ternyata masih sangat lemah. Ilmu agamaku masih sangat rendah. Aku belum berani sholat sambil berdiri (kecuali di asrama), karena aku belum siap kalau ditanya-tanya sama orang "Kamu lagi ngapain? Apa yang kamu lakukan?" di tengah-tengah aku ruku', atau sujud, atau saat sedang membaca Al-Fatihah. Jadi aku sholat di taman atau di mall itu sambil duduk. Buat 'menyamarkan' kalau aku sedang beribadah.
Aku inget banget, habis karyawisata ke kota lain, kalau nggak salah habis dari Kaunas. Kita jalan pulang sekitar jam 3 siang (iya, itungannya masih siang wkwk). Di perjalanan aku nyambi sholat dzuhur di bis. Terus temen sebelah aku, namanya Lumi, ngefoto aku pas lagi sholat. Lumi ini perempuan asal Kosovo dan temen sekamar aku di asrama. Habis selesai sholat dia memuji aku karena aku barusan beribadah. Ya sebenernya biasa aja, nggak sih wkwkw. Ya tapi ternyata it was amazing menurut dia.
Adaptasi sholat yang cukup sulit adalah sholat maghrib, isya, dan subuh. Memang biasanya kita (aku dan teman-teman yang suka explore) pulang balik ke asrama itu mungkin sekitar jam 8-9an gitu sih. Mungkin bisa dibilang, waktu 'senja' ya. Meskipun jam segitu tuh matahari masih bersinar cerah banget. Jadi sholat maghrib bisa di asrama. Cuma nih, menunggu 2 jam menuju sholat isya tuh masyaallah. Perjuangan banget, karena setelah seharian beraktivitas, dan itu kan udah masuk jam tidur ya. (mungkin aku akan cerita soal 3 sholat ini di lain sesi #rahmatan lil alamin selanjutnya. Karena aku masih sulit merangkai kata-kata buat menjelaskan betapa, yaallah imanku--imanku :""")
Waktu itu, ada titik dimana aku sempat bertanya-tanya, "Yaallah, apakah muslim bisa hidup di negara seperti ini? Di daerah seperti ini? Di belahan bumi-Mu sebelah sini?". Karena saat itu aku merasa, betapa sulitnya menjalani hari-hari sebagai muslim di sana. Mungkin karena cuma satu bulan juga, jadi kayak, adaptasinya belum selesai. Dan terlalu banyak yang 'ingin dikejar karena mumpung di sana' dalam satu bulan itu. Salah satu hal yang aku bayangkan adalah, gimana kalau ramadhan di sini terjadi saat summer?
Tapi sisi lain diriku, seakan-akan aku menjawab pertanyaanku sendiri. Islam kan rahmatan lil 'aalamiin ya. Rahmat bagi seluruh alam. Bukan cuma rahmatan lil Indonesia, atau rahmatan lil Arabiyah, atau rahmatan lil Malaysia. Islam itu rahmat untuk alam Allah. Yang meliputi langit dan bumi. Jadi dimanapun kamu berada, Allah ada disana. Islam bisa hidup di sana.
Iya. Jadi tinggal pemeluknya saja, manusianya saja, yang menjaga ke-rahmatan islam itu. Kemampuan untuk ber-islam. Mempertahankan identitas sebagai muslim. Dan rupanya, aku masih perlu belajar untuk itu.
Kayaknya aku pengen mengabadikan rasa-rasa yang aku rasa waktu itu disini. Supaya jadi catatan buat aku di masa depan, dan mungkin juga untuk yang membaca (kalau ada yang membaca, wkwk), siapa tau suatu hari nanti kalian berkesempatan tinggal di belahan bumi lain. Semoga tulisanku berpengaruh sesuatu.
Bismillaahhh. Soon another chapter of #rahmatanlilalamin
Kulampirkan beberapa foto di Kaunas
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
6 notes · View notes
al-dirassa · 6 months ago
Text
L'essence de la dévotion : comprendre les mots de prière islamiques
Un regard approfondi sur les paroles sacrées des prières islamiques
Les prières islamiques, connues sous le nom de Salah, constituent le cœur du culte quotidien d'un musulman. Ces prières sont plus que de simples rituels ; ce sont des expressions profondes de foi et de dévotion, ponctuées de mots et d’expressions spécifiques qui ont une profonde signification spirituelle. Cet article explore les mots clés utilisés dans les prières islamiques, mettant en lumière leur signification et le rôle qu'ils jouent pour favoriser une connexion plus étroite avec le Divin.
Tumblr media
L'ouverture : Takbir et Al-Fatihah
Le premier mot prononcé dans la prière islamique est « Allahu Akbar », qui signifie « Dieu est le plus grand ». Cette phrase, connue sous le nom de Takbir, marque le début de la Salah et rappelle la toute-puissance de Dieu. Il est répété plusieurs fois tout au long de la prière, renforçant la soumission du croyant à la volonté de Dieu.
Après le Takbir est la récitation de la sourate Al-Fatihah, le premier chapitre du Coran. Al-Fatihah, qui signifie « L'ouverture », est une prière pour l'orientation, la miséricorde et l'affirmation de la souveraineté de Dieu. Les phrases clés d’Al-Fatihah incluent :
« Bismillah ar-Rahman ar-Rahim » : « Au nom d'Allah, le Tout Miséricordieux, le Très Miséricordieux. »
"Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin": "Toute louange est due à Allah, Seigneur de tous les mondes."
"Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in": "Toi seul nous adorons, et Toi seul nous demandons de l'aide."
Le noyau : Ruku' et Sujud
La prière implique une série de postures physiques, chacune accompagnée de phrases spécifiques. Pendant le Ruku' (s'inclinant), les musulmans disent « Subhana Rabbiyal Adhim », ce qui se traduit par « Gloire à mon Seigneur, le Plus Magnifique ». Cette expression reconnaît la majesté de Dieu et reflète un état d'humilité et de respect.
Dans le Soujud (prosternation), la position la plus humiliante de la prière, la phrase « Subhana Rabbiyal A'la » est récitée, signifiant « Gloire à mon Seigneur, le Très-Haut ». Cette déclaration met l'accent sur la soumission totale et la proximité du croyant à Dieu.
Le milieu : Tashahhud
Le Tashahhud est récité en position assise et comprend la déclaration de foi et les bénédictions sur le prophète Mahomet. Les composants clés comprennent :
"At-tahiyyatu lillahi was-salawatu wat-tayyibatu": "Toutes les salutations, prières et paroles pures sont pour Allah."
"Ashhadu an la ilaha illallah wa ashhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluh": "Je témoigne qu'il n'y a de dieu qu'Allah, et je témoigne que Muhammad est son serviteur et messager."
La conclusion : Salam
La prière se termine par le Salam, un salut de paix adressé à droite et à gauche. L'expression « Assalamu Alaikum wa Rahmatullah », signifiant « Paix et miséricorde d'Allah sur vous », est dite des deux côtés. Cet acte symbolise le point culminant de la prière et étend les bénédictions de la paix aux autres fidèles.
L'importance
Chaque mot et chaque phrase de la prière islamique est chargé de signification théologique et spirituelle, guidant le croyant à travers un voyage de soumission, de gratitude et de communion avec Dieu. La répétition de ces paroles sacrées tout au long de la journée sert de rappel constant à la foi et aux devoirs d'un musulman, renforçant sa discipline spirituelle et son lien avec le Divin.
Comprendre ces mots clés approfondit non seulement l'appréciation de la foi islamique, mais met également en évidence l'universalité de la recherche d'une puissance supérieure, de l'expression de la gratitude et de la promotion de la paix. Que ce soit à travers la grandeur de « Allahu Akbar » ou la paix de « Assalamu Alaikum », ces mots forment le cœur de la dévotion islamique et reflètent une quête intemporelle d'épanouissement spirituel.
For More Info:-
coran en ligne
apprendre coran arabe
0 notes
fozianabi · 9 months ago
Text
‎Do you know 5 awesome favours to us by اللّه
‎1. Your dua is never turned down when done immediately after azaan before iqamah? Ask اللّه during this time for duas are accepted!
‎2. Do you know where our sins are kept while in prayer? Sins are kept on our necks & shoulders, when we bow down to make the ruku & sujud, they fall like how leaves fall down from trees. So stay long while in ruku & sujood.
3. Have you heard that whoever reads Sura al-Mulk every night, Allah will protect him from the torment of the grave.
4. Do you know that if u recite Ayatul l Kursi after your five daily prayers then there will be nothing that prevents you from Jannah except death?
5. Do u know that Angels ask اللّه to forgive us whenever we finish each salah? So please stay long after salah, don't rush out & leave immediately!
0 notes
xatskee · 11 months ago
Text
Tumblr media
#QuoteOfTheDay (20240112):
“Tidak sah shalat seorang laki-laki yang tidak meluruskan tulang punggungnya ketika rukuk dan sujud." (Ibnu Majah: 861)
Dengan meluruskan punggung, berarti kita telah tuma’ninah dan menyempurnakan rukuk dan sujud kita, “…kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan thuma'ninah… lalu sujudlah sampai hingga benar-benar thuma’ninah…” (al-Bukhari: 715).
Rasulullah ﷺ bersabda, "Pencuri yang paling jahat adalah orang yang mencuri dalam shalatnya." Abu Hurairah bertanya, "Bagaimana seseorang mencuri dalam shalatnya?" Beliau menjawab, "Orang yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya." (Ibnu Hibban: 1888). Karena tak sempurna, Hudzaifah ra pernah menegur seseorang, “Kamu belum shalat. Seandainya kamu meninggal dunia, maka kamu mati dalam keadaan di luar fithrah (agama), padahal Allah telah menciptakan Muhammad ﷺ berada di atasnya.” (al-Bukhari: 749)
#Salah #prayer #doesnot #straighten #spine #when #bowing #rukue #prostrating #sujood #invalid #JumuahMubaraka
Telegram channel: https://t.me/x_QoTD
0 notes
ceritawali · 1 year ago
Text
Tumblr media
Sholat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Sholat merupakan ibadah yang dilakukan dengan cara berdiri, ruku', sujud, dan duduk untuk menghadap Allah SWT. Sholat memiliki banyak manfaat, antara lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan jiwa, dan mendapatkan ketenangan.
0 notes
alfxrmdhn · 1 year ago
Text
Jangan pernah berhenti melangitkan pinta kepada-Nya.
Salah satu bentuk kemuliaan dan kesempurnaan islam, seorang hamba diwajibkan untuk selalu bermunajat kepada Dzat yang menciptakannya. Doa termasuk ibadah bahkan yang paling mendasar dalam ibadah, oleh sebab itu pastinya tidak boleh dipersembah kepada selain-Nya. Doa merupakan salah satu ibadah yang paling banyak yang bisa kita lakukan dalam sehari semalam. Mulai bangun tidur hingga hendak tidur lagi, doa-doa pada dzikir pagi dan petang hari, keistimewaan doa keluar rumah, masuk dan keluar masjid, atau bahkan saat ibadah shalat.
Shalat secara bahasa berarti ad-du’aa’ bi khair, doa kebaikan. Diawalnya saja sudah dimulai dengan doa, seperti salah satu doa iftitah “Allahumma baa’id baynii wa bayna.... dan seterusnya” yang berisikan agar dijauhkan dan dibersihkan dari kesalahan-kesalahan. Lalu berlanjut ke permintaan yang minimal 17x kita minta sehari semalam. “Ihdinash-shiraathal mustaqim”, tunjukilah kami jalan yang lurus. Terus saat ruku' dan sujud pun berdoa, “Subhaanakallahumma rabbana wa bihamdika, allahummaghfirlii” yang artinya: Maha suci Engkau Ya Allah, Rabb kami dengan memuji-Mu. Ya Allah, ampunilah aku. Lanjut lagi poin-poin permintaan yang terkumpul padanya kebaikan di dunia dan akhirat, yaitu doa diantara 2 sujud.
Tidak sampai disana, salah satu sunnah yang mungkin banyak dilupakan ialah doa yang dipanjatkan sebelum salam padahal ini termasuk waktu yang mustajab dalam berdoa. Sebagaimana wasiat doa yang diajarkan Nabi kepada Mu’adz,
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, tolonglah aku agar selalu mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih). Dan banyak versi doa sebelum salam yang lain.
Salah satu poin dari doa diatas adalah agar kita selalu ingat kepada-Nya. Dengan kita berdoa, maka saat itulah kita ingat Allah. Tuhan yang selalu mendengar segala keluh kesah, senantiasa mengabulkan segala permintaan dan harapan. Jangan tunggu sampai kesulitan dan musibah datang, barulah kita meluapkan segalanya. Rasulullah bersabda, “Ingatlah Allah di waktu senang pasti Allah akan mengingatmu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi dalam Shahihul Jaami').
Jangan pernah berhenti melangitkan pinta kepada-Nya. Saat lapang maupun sempit, pagi maupun sore, kapan pun dan di mana pun. Karena lagi-lagi, ada waktu-waktu dan tempat-tempat semacam 'booster' agar doa kita mustajab. Semisal diantara adzan dan iqomah, di sepertiga malam, bahkan saat hujan turun membasahi bumi.
Tidak akan merugi orang-orang yang berdoa. Meminta sepenuh hati agar asa menjadi nyata. Karena apa? karena berdoa salah satu ibadah yang 'effortless', ibarat cuma bermodal hati yang tunduk dan lisan lirih merangkai kata per kata. Dan, Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. Ghafir: 60).
Cukuplah kisah Nabi Zakariya 'alaihissalam menjadi motivasi agar terus menerus berdoa sembari terus bersabar sampai Allah Al-Mujiib memperlihatkan kuasa-Nya. Di usia tua beliau, dikaruniai anak bernama Yahya 'alaihissalam. Yang secara logis tidak mungkin bisa terjadi, akan terjadi jika Allah berkehendak. Sebagaimana tertuang kisah tersebut dalam QS. Maryam: 4-9.
“dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku” (QS. Maryam: 4). Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam juga mengabarkan dalam haditsnya, doa seorang muslim dikabulkan dalam tiga cara: (1) dikabulkan, (2) ditunda dan diselamatkan dari bala sesuai dengan yang semisal atau (3) disimpan untuk hari kiamat, jadi pahala untuknya.
Tugas kita hanya menghambakan diri dengan memanjatkan doa, pun halnya dengan penerimaan sepenuh hati dan menyerahkan segala urusan hanya kepada-Nya. Semoga Allah menjadikan kita hamba-Nya yang terus berpinta, bersabar, dan ikhlas terhadap jawaban yang Dia beri pada doa-doa yang kita langitkan. Allaahumma aamiin.
1 note · View note
risalahmuslim · 2 years ago
Photo
Tumblr media
▶️ Tidak Perlu Terburu-buru Menuju Tempat Shalat ◀️ ㅤㅤ Penjelasan dalam hadits berikut adalah mengenai salah satu adab ketika mendatangi shalat. ㅤㅤ 📗 Dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda, ㅤㅤ ㅤㅤ إِذَا سَمِعْتُمُ الإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلاَةِ ، وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ وَلاَ تُسْرِعُوا ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا ㅤㅤ ㅤㅤ “Jika kalian mendengar iqomah, maka berjalanlah menuju shalat. Namun bersikap tenang dan khusyu’lah. Gerakan imam yang kalian dapati, ikutilah. Sedangkan yang luput dari kalian, sempurnakanlah.” (HR. Bukhari no. 636 dan Muslim no. 602) ㅤㅤ 📗 "Jika kalian mendatangi shalat, jangan dengan lari tergesa-gesa. Datangilah dengan berjalan dan tenang. Apa yang kalian dapati, shalatlah, dan yang ketinggalan maka sempurnakanlah." (HR. Nasa'i: 852 - Shahih menurut Muhammad Nashiruddin Al Albani) ㅤㅤ ㅤㅤ 💡Di antara faedah dari hadits ini: Terlarangnya terburu-buru menuju shalat ketika mendengar iqomah atau takut akan luput raka’at. ㅤㅤ Ketika seorang makmum masuk shaf, maka hendaklah ia mengikuti imam dalam apa pun kondisi imam, baik ia berdiri, ruku’ atau sujud. Ketika imam sujud, maka makmum hendaklah bertakbiratul ihram dan langsung sujud dalam rangka mengikuti imam. Gerakan yang luput dari imam, hendaklah disempurnakan sendirian setelah imam salam. ㅤㅤ 💡Alasan tidak boleh bercepat-cepat ketika itu adalah karena seseorang yang berjalan menuju shalat sudah terhitung layaknya ia berada dalam shalat. Sehingga sudah sepatutnya ia khusyu’ dan tenang sebagaimana orang yang shalat. ㅤㅤ 👤Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal حفظه الله تعالى https://instagr.am/p/CqE1c8XuRoV/
0 notes
fitriaprin · 2 years ago
Text
Bismillah, Dengan Ilmu dan Iman Aku Siap Menikah
resume kajian KS-Talk #2 [4 Januari 2023]
pemateri : ustadz Muhammad Halid Syari’e hafidzahullah
⭐️ Urgensi Berilmu Sebelum Menikah
Pernikahan butuh ilmu karena pernikahan adalah bentuk ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Pernikahan itu ibadah yang panjang, otomatis persiapan dalam ibadah pernikahan ini juga sangat dibutuhkan.
Banyak orang pada saat dia tidak memiliki ilmu yang matang dalam masalah pernikahan, dia gagal mendapat pahala yang banyak dalam pernikahannya. Padahal kalau saja dia mengetahui apa yang ada dalam pernikahan dari segi pahala, niscaya dia akan mendapatkan pahala pahala yang sangat banyak.
Maka dari sini kita mengetahui bahwa ilmu dalam masalah pernikahan penting banget sebagaimana ibadah-ibadah yang lain.
⭐️ Kiat Memantaskan Diri Agar Siap Menikah
Hal yang cukup penting untuk disiapkan oleh seseorang itu adalah ilmu, itu bekal yang paling utama.
Ilmu yang dimaksud di sini yang paling utama itu bukan ilmu bagaimana cara agar kalau perempuan misalnya agar masak lebih enak rasanya atau suami belajar bagaimana nanti bisa menafkahi, sebelum itu semua ada yang sangat sangat penting bagi kita sekalian yaitu ilmu agama. Beberapa orang merasa kalau nikah itu ilmu agama standar aja bisa jalan, jawabannya tidak.
Sebenernya kita butuh banget ilmu dalam pernikahan, saat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memberikan tips kepada laki-laki siapa wanita yang paling pantas untuk kalian jadikan istri, ”seorang wanita itu dinikahi karena 4 alasan yang pertama karena hartanya atau karena garis keturunannya atau karena kecantikannya atau alasan keempat karena agamanya” lalu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memberikan kesimpulan di akhir ”pilihlah yang karena agamanya maka kalian akan bahagia” (HR. Bukhori). Di sini Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengajarkan kita bahwa yang paling dibutuhkan justru agama dan kita gak bisa beragama kecuali dengan ilmu.
Begitu juga saat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam berbicara kepada wali-wali, berbicara kepada orang tua, berbicara kepada bapak-bapak yang memiliki putri-putri, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan ”wahai para orang tua jika sudah ada laki-laki yang melamar putri kalian yang kalian telah sukai baik dari sisi agama dan akhlaknya maka nikahkanlah putri kalian dengannya” (HR. Tirmidzi)
Kalau kita berbicara agar maju ke pernikahan maka modal utama yaitu ilmu agama, kita mesti ngerti apa yang Allah inginkan dari kita sebagai manusia.
Makanya firman Allah dalam surat Adz-Dzariat ayat 56 menjadi konsep hidup yang sangat besar, ”Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
berarti Allah menciptakan kita semua agar kita sujud sama Allah agar kita ruku sama Allah agar kita bertakbir dihadapan Allah agar kita meminta kepada Allah agar kita berlindung kepada Allah agar kita bertawakkal kepada Allah. Dan pernikahan itu adalah salah satu media yang akan menjadikan ubudiyyah kita, peribadatan kita kepada Allah lebih kuat lagi.
Karena ada satu ayat yang cukup memberikan pelajaran besar bagi kita dalam surat Al-Anbiya ayat 89-90, yang menandakan ayat ini bahwa ilmu agama itu udah harga mati dalam pernikahan. Yang wanita mesti belajar agama, yang laki-laki juga harus belajar agama. Allah bercerita tentang keluarga nabi Zakariya ’alaihisalam, pada saat nabi Zakariya ’alaihisalam berdoa ”Ya Allah berikanlah aku keturunan janganlah Engkau membiarkan aku wafat tanpa memiliki keturunan” jadi, ketika nabi Zakariya ’alaihisalam udah nikah lama qadarullah belum memiliki keturunan, beliau minta kepada Allah. Allah berfirman, ”Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.”
Allah mengatakan, mereka rumah tangganya menjadi baik karena mereka bergegas dalam berbuat kebaikan mereka selalu beribadah kepada Allah dengan rasa harap dan rasa cemas dan mereka begitu tunduk kepada Allah.
Berarti Apa kuncinya agar Allah memperbaiki rumah tangga seseorang? Agama. Bagaimana hubungan dia dengan Allah.
Perbaiki hubungan kita dengan Allah maka Allah akan perbaiki hubungan kita dengan makhluk, Allah akan mudahkan pernikahan Allah akan mudahkan jodohnya. Jangan pernah mengesampingkan ilmu agama.
Jadi, nikah itu nggak cuma modal finansial, ketampanan, kecantikan, rumah yang baru, motor, mobil, bukan hanya itu. Bahkan itu bukan modal, modal yang utama itu keimanan. Kalau kita punya iman, Allah jadikan rumah tangga harmonis.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pernah 2 bulan dapurnya gak ngebul sama sekali, apakah menjadikan istri-istrinya minta cerai kepada nabi shallallahu ’alaihi wa sallam? Menjadikan rumah tangganya nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tidak romantis lagi? Tidak. karena ternyata romantisnya harmonisnya sebuah pernikahan itu tidak hanya tertuju karena harta.
Bagaimana Allah memberikan rahmatnya, memberikan karunianya kepada suatu keluarga,
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah bersabda, ”Allah akan merahmati seorang suami yang bangun ditengah malam lalu ia shalat kemudian bangunkan istrinya kalau istrinya enggan untuk bangun ia cipratan air ke wajah istrinya untuk bangun shlalat. Dan Allah juga merahmati seorang istri yang bangun ditengah malam lalu ia shalat malam kemudian ia membangunkan suaminya kalau suami yang enggan untuk bangun ia cipratkan air kewajah suaminya agar suaminya bangun” (HR. Abu Daud)
Coba perhatikan hadits nya, kapan Allah menjanjikan rahmat kasih sayang Allah kepada pasangan? Saat mereka berdua saling tolong-menolong dalam beribadah kepada Allah,
mereka membangunkan suaminya mereka membangunkan istrinya kemudian mereka mendapatkan rahmat dari Allah.
Ini menggambarkan kembali kepada kita bahwa modalnya itu adalah hubungan kita dengan Allah baik, Allah akan berikan orang yang baik bagi kita tapi kalau hubungan kita dengan Allah buruk maka hubungan kita dengan manusia juga buruk, dalam artian kita akan kesulitan dalam menjamu pernikahan, urusan jodoh dan lainnya.
Belum lagi kalau kita sudah masuk dalam rumah tangga, keimanan sangat dibutuhkan. Makanya banyak orang kaya mau beli apa aja ada tapi tidak menjamin mereka bahagia, kenapa? Karena keimanan tidak ada di dalam rumah tangga nya. Inget ya, yang ngasih kebahagiaan itu Allah, jadi jangan mimpi ingin rumah tangga bahagia tapi caranya dengan bermaksiat kepada Allah subhanu wa ta’ala.
🌸 yang mendengar dan mencatat : @fitriaprin dengan segala keterbatasan.
0 notes
aysufs · 2 years ago
Text
How many Rak‘ahs (units of Prayer) are there in Salat-ul-Khusuf (Prayer on a lunar eclipse)? And what is to be recited in them?
A: Salat-ul-Kusuf (Prayer on a solar eclipse) and Salat-ul-Khusuf (Prayer on a lunar eclipse) are each comprised of two Rak‘ahs (units of Prayer).
Recitation in both Salahs (Prayers) is performed out loud. 
In each Rak‘ah, there are two Ruku‘s (bowing), the second of which is always shorter than the first, and there are also two recitations.
After the Takbirat-ul-Ihram (saying: “Allahu Akbar [Allah is the Greatest]” upon starting Prayer), Surah Al-Fatihah and a long Surah are recited.
After the first Ruku‘, Surah Al-Fatihah and a long Surah are recited, which is shorter than the preceding recitation.
There are two Sujuds (Prostrations) in each Rak‘ah. This is the most authentic report mentioned regarding this Salah.
May Allah grant us success! May peace and blessings be upon our Prophet Muhammad, his family, and Companions!
Permanent Committee for Scholarly Research and Ifta’, Deputy Chairman, `Abdul-Razzaq`Afify`, Abdul-`Aziz ibn `Abdullah ibn Baz
9 notes · View notes
ashabul-sunnah · 2 years ago
Text
Ruling on Salah in trousers
Q: ‘A. ‘A from Riyadh asks: What is the ruling on offering Salah while wearing trousers, especially some parts of ‘Awrah (private parts of the body that must be covered in public) may be uncovered when performing Ruku’ (bowing) and Sujud (prostration)???
A: A man may offer Salah while wearing trousers that cover the part between the navel and the knees and are loose. However, it is better to wear Qamis (long shirt) that covers the part between the navel to the middle of the leg or to the knees. It is better to perform Salah while wearing Izar (garment worn below the waist) than wearing trousers, for the Izar covers more than the trousers.
[Majmoo ’al-Fataawa Ibn Baaz, Vol.: 29; pp. 413 - 414]
3 notes · View notes
rest-in-being · 4 years ago
Text
Tumblr media
Mi'raj Gems Salah and Mi'raj After al Aqsa mosque, Prophet Muhammad (peace be upon Him) along with Jabra'il (alayhi salam) began their journey towards the skies. The door known as "Masad ul Malaiq" of first heaven is in front of Al Aqsa Mosque and whey they reached 1st Heaven there is "Bab ul Hifza-Gate of Protection" 1st Heaven 1st sky is Rafi' and its Water Coloured. Gatekeeper is angel Isma'il. 1. Angels standing in Qiyam-(standing) in Heaven meet Sayyidun Adam 2nd Heaven 2nd sky is Qaydum and its Blue or Red Coloured Gatekeeper is Angel Mikha’il. meet Sayyidun Isa b. Maryam and Yahya b. Zakariya (John the Baptist) 2. Angels bowing in Ruku'-(bowing) in Heaven 3rd Heaven 3rd sky is Marum and its Brass Coloured. Gatekeeper Angel Arina’il. meet Sayyidun Yusuf 3. Angels in Sujud (prostration) in Heaven. 4th Heaven The name of 4th sky is Arfalun and its Silver Coloured. Gatekeeper angel is Salsa’il meet Sayyidun Idris 4. SomeAngels in Qiyam, bend in Ruku' and Sujud in Heaven. 5th Heaven The name of 5th sky is Hay'oun and its Gold Coloured. Gatekeeper Angel is Kalqa’il meet Sayyidun Harun 5th. Angels sit in Qa'da (sitting) in Heaven. 6th Heaven Gatekeeper Angel is Samkha’il meet Sayyidun Musa The name of 6th sky is Arous and its Green Garnet Coloured. 6. Angels recited Tasbih:‘Subhana Rabbil-‘Ala’. The roots of Sidra Tul Muntaha starts from 6th sky, That is where everything that comes up from below ends (like good deeds and pious souls), and where everything that comes down from above, until it is taken from it (like the orders from Allah, and then angels apply those orders on there required places). 7th Heaven Sayyidun Ibrahim 7th sky which is called "Areeb" (At a place it is mentioned as Ajma' too and its White Pearl Coloured) On reaching 7th sky, Prophet Muhammad (peace be upon Him) raised his head upward and saw cloud's thunder and lightening. There Prophet Muhammad (peace be upon him) met and greeted Prophet Ibrahim(alayhi salam) who's hair was mixed black and white, reclining against the Bait-ul-Mamoor which is made of Ateeq (red diamond). Then Angel Jabra'il had to stop as the Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) went on to Sidrat al-Muntaha and drew close to it, then the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said: “At-tahiyyatu Lillahi wa’s-salawatu wa’t-tayyibat (All compliments, prayers and pure words are due to Allah).” Allah replied: “Al-salamu ‘alayka ayyuha’n-Nabiyyu wa rahmat-Allahi wa barakatuhu (Peace be upon you, O Prophet, and the mercy of Allah and His blessings).” The Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) replied: “As-salamu ‘alayna wa ‘ala ‘ibad-Illah is-saliheen (Peace be upon us, and on the righteous slaves of Allah).” Jibreel (peace be upon him) - or it was said: the angels who are close to Allah - said: “Ash-hadu an la ilaha ill-Allah wa ash-hadu anna Muhammadan rasoo-Allah (I bear witness that there is no god but Allah and I bear witness that Muhammad is the Messenger of Allah).” The Prophet peace be upon him, after seeing all the angels worship in all the Heavens requested, this nation be blessed with this ibadah. Allah combined all these positions in one rakah for this ummah, our salah is the combination of all the ibadah and positions of all the Angels in all the 7 Heavens and the tashahhud is the holy conversation between Prophet Muhammad (peace be upon him) and Allah during Miraj. Thus salah is the Miraj for a believer, its our ascension, the devotee doesn't merely repeat the dialogue of the Messenger’s mi’raj, but has his own conversation with Allah.
23 notes · View notes
pengikatilmu · 4 years ago
Text
CATATAN SEKOLAH QURAN IBU HAMIL (SEQUMILO) BATCH 3
**
Pendidikan Janin dalam Kandungan Sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah - Series I (Bidan Iiv Hayyu)
Sabtu, 13 Maret 2021 (15.30 - 17.00 WIB)
**
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur..”
-QS An Nahl: 78-
Ayat tersebut merupakan salah satu modal dasar dalam pendidikan prenatal. Menegaskan konsep fungsi sam’ (indera pendengaran), abshar (indera penglihatan), dan af’idah (hati).
Lebih jauh, dalam surat al Mu’minun ayat 14 Allah menjelaskan bahwa masa kehamilan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tahap nuthfah, ‘alaqah, dan mudghah. Kondisi-kondisi yang dialami oleh ibu hamil perlu dipahami oleh pasangan suami-istri dan perlu dihadapi dengan ketakwaan kepada Allah.
Beberapa keistimewaan proses pendidikan fase kandungan diantaranya:
Otak janin masih mampu menampung banyak informasi
Mendidik janin lebih mudah, tidak ada penolakan, ibunya paling berpengaruh
Ketika fase janin adalah fase emas yang paling emas
*Hubungan biologis pun masuk dalam proses pendidikan.
Anak dalam kandungan sudah dapat dididik dengan alasan:
Periode dalam kandungan pasti bermula dari adanya kehidupan (al-hayat).
Setelah berbentuk segumpal daging (mudghah) Allah SWT meniupkan ruh kepadanya. Ruh inilah yang menjadi titik mula dan sekaligus awal mula bergeraknya motor kehidupan psikis manusia.
Aspek penting bagi janin yaitu aspek agama yang sudah dibawa anak sejak lahir (fitrah). Sesuatu yang sudah siap untuk dikembangkan dalam kehidupan nyata.
Mendidik anak dalam kandungan bukan berarti mendidik anak agar pandai terhadap apa yang diajarkan oleh orang tuanya, melainkan sekadar memberikan stimulus yang diproses secara edukatif dalam kandungan melalui ibunya.
Dr. Baihaqi menjelaskan bahwa hakikat metode mendidik anak dalam kandungan adalah dengan cara sederhana, yaitu dengan memberikan stimulasi atau sensasi.
Rene Van de Car (Prenatal Enrichment Unit di Hua Chiew General Hospital Bangkok) menyebutkan bahwa:
“Janin yang diberi stimulasi, maka lebih cepat mahir dalam membaca, menirukan suara, menyebut kata per kata, tersenyum spontan, tanggap  terhadap  musik dan mampu mengembangkan pola sosial yang lebih baik saat dewasa.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa janin yang sering dilakukan stimulus maka kapasitas kognitif, emosi, dan sosialnya akan jauh lebih baik daripada yang belum pernah dilakukan stimulus. Ketika hamil, perlu mem-breakdown materi-materi apa saja yang akan diajarkan kepada anak sesuai dengan visi misi pernikahan yang ingin dicapai, kelak anak akan dididik sebagai apa.
Beberapa contoh materi pendidikan janin diantaranya: tauhid, syahadat, asmaul husna, bacaan dan gerakan sholat, nama-nama nabi, sholawat nabi, huruf hijaiyyah, angka, dll. Disesuaikan dengan tujuan pengasuhan keluarga ingin ‘membentuk’ anak yang seperti apa di masa depan.
Otak janin yang sering dilakukan stimulasi lekukan pada otaknya akan semakin rumit, sehingga janin akan semakin jenius.
METODE PENDIDIKAN JANIN
Metode Doa
Dilakukan sepanjang proses kehamilan, terutama di usia <4 bulan. Doa telah ditegaskan dalam sebuah Hadist sebagai senjata bagi orang-orang yang beriman (ad-du’a shilaahul mu’minin). Para nabi dan orang-orang saleh terdahulu banyak melakukan metode doa, seperti Nabi Ibrahim. (QS. Ash- Shaffaat: 100, QS. al-Furqaan: 74), keluarga Imran ( QS.Ali Imran: 38), Nabi Zakariya ( QS. al-Anbiyaa’: 89, QS. Maryam: 5).
Metode Ibadah
Melakukan metode-metode ibadah ini bagi anak dalam kandungannya, selain melatih kebiasaan aplikasi kegiatan ibadah, juga akan menguatkan mental, spiritual, dan keimanan anak setelah nanti lahir, tumbuh, dan berkembang menjadi dewasa.
Metode Membaca dan Menghafal
Anak dalam kandungan pada usia 20 minggu (5 bulan) sudah bisa menyerap informasi melalui pengalaman stimulasi atau sensasi yang diberikan ibunya.
Jika Ibu hendak menghafal suatu bidang ilmu, hendaklah ia mengulang-ulang bacaannya hingga hafal betul.
Metode Dzikir
Ketenangan ibu akan memengaruhi tempramen anak. Dzikir secara umum berarti waspada dan ingat bahwa berstatus sebagai hamba Allah di mana setiap kegiatannya tiada lain adalah pengabdian diri kepada Allah semata dalam keseluruhan waktunya. Seorang ibu yang mengandung hendaknya selalu memasukkan kegiatan dzikir ini dalam agenda program pendidikan anak dalam kandungannya, sebagai upaya penjagaan dari tipu daya syaitan.
Metode Dialog/Komunikasi
Sampaikan dengan suara yang minimal bisa didengarkan oleh sang ibu. Indera yang paling bisa direspon adalah pendengar. Selama masa kehamilan, ibu perlu lebih banyak bicara, terutama dengan kalimat-kalimat positif. Dengan metode dialog diharapkan seluruh unsur anggota keluarga dapat dilibatkan untuk melakukan interaksi secara dialogis dengan anak dalam kandungan. Dalam usia 20 minggu sebaikanya intenskan komunikasi dengan ayah.
TEKNIK PENDIDIKAN JANIN
Teknik Audio. Memperdengarkan semua materi yang ingin disampaikan mulai usia 18 minggu. Bisa ditargetkan misalnya anak khatam mendengarkan al Quran minimal satu kali selama masa kehamilan.
Teknik Perabaan. Untuk mengajarkan huruf hijaiyah, huruf maupun  angka, mulai usia 12 minggu, maksimal di usia 30 minggu. Usia di atas 30 minggu agar bisa fokus pada persiapan persalinan. Atas kuasa Allah, ketika ibu hamil mengajarkan dengan teknik perabaan maka pesan yang disampaikan saat perabaan akan disampikan melalui gelombang dalam perut melewati cairan ketuban dan sampailah kepada otak sebagai pesan yang diterima janin.
Pendidikan janin dalam kandungan dapat dimulai saat usia kandungan memasuki 18 minggu (untuk audio) karena saat itu indera pendengaran sudah berfungsi maksimal.
Waktu Mengajarkan Janin
Ibu dalam keadaan rileks
Ibu setelah selesai makan
Ibu lakukan tarik nafas panjang 3 kali sebelum mengajarkan
Ibu lalu lakukan baca bismillah
Ibu dalam lingkungan yang nyaman (kondusif)
Dapat dilakukan 3 kali sehari (lakukan dalam waktu yang tetap/rutin; bisa pagi, siang, dan menjelang tidur) dengan durasi kurang lebih 15 menit.
Mengajarkan Huruf Hijaiyyah
Pembukaan/pengantar (kenalkan siapa yang akan mengajarkan hari ini). Contoh: “Assalamu’alaykum Dek, ini Bunda, hari ini kita belajar huruf hijaiyah alif ya..”
Usapkan (agar tersampaikan secara maksumal) bentuk huruf sambil kita mengucapkan huruf tersebut. Contoh: “Ini huruf alif, Dek.”
Ulangi beberapa kali
Satu huruf 3 hari
Jika sudah lebih dari 1 huruf, maka lakukan murojaah setelah materi utama
Tambahkan audio lagu-lagu terkait huruf hijaiyah
Contoh Teknik Komunikasi Ibu Hamil dengan Bayi
Lakukan aktivitas ini ketika bunda dalam kondisi dan suasana terbaik
Siapkan mushaf dan duduklah sembari memegang perut, serta mulailah komunikasi dengan sang janin
Permulaan komunikasi: “Assalamu’alaykum sayangnya bunda, sehat terus yaa, Nak, di dalam perut bunda. Hari ini bunda ingin belajar bareng dengan adek tentang kitab al-Quran. Bunda akan membacakan tilawah al-Quran beserta artinya. Semoga dengan ini Allah meridhoi adek jadi anak yang shalih/shalihah, serta Allah mudahkan proses persalinan dengan lancar dan normal. Aamiin. Baik, kita mulai ya sayang..”
Proses: ketika membacakan al Quran. fokuslah dengan apa yang dibaca dengan tangan mengelus-elus bagian perut. Bacakan dengan suara yang orang lain bisa mendengarkannya.
Akhiri: setelah selesai, sampaikan kepada sang janin apakah target membaca al Quran hari ini sudah selesai atau belum. Jika sudah selesai, berikan apresiasi kepada sang janin dengan teknik sentuhan yang lebih sering dan kata-kata motivasi kepadanya. Jangan lupa berdoa kepada Allah, semoga proses ini diridhoi olehNya.
Mengajarkan Hafalan
Buat jadwal susunan surat tiap pekan
Baca atau setelkan surat pekan tersebut secara rutin (3 kali sehari), awali dengan menceritakan tentang nama surat, jumlah ayat, isi, dll.
Tilawah langsung oleh sang ibu lebih baik. Ketika dengan murottal maka pesan yang masuk adalah gelombang elektromagnetik.
Cara memfokuskan suara: ibu hamil bisa dengan menggunakan kertas yang keras atau funandoskop.
Surat pertama al-Fatihah selama satu pekan
Kuncinya adalah istimror (rutin)
Mengajarkan Sholat
Ajak sholat 5 kali sehari
Jelaskan tentang sholat, sambil praktikkan gerakannya
Buat jadwal hafalan bacaan sholat (iftitah, doa ruku’, doa sujud, doa i’tidal, doa antara dua sujud, doa tahhiyat)
Ulang bacaan tersebut selama sepekan
Setiap akan sholat, katakan kepada anak, “Nak, kita mau sholat subuh, di pagi hari..”
Contoh Pengajaran Kepada Janin
3 menit pertama hafalan surat
3 menit kedua huruf hijaiyyah (huruf hidup, fathah, dhomah, kasroh)
3 menit selanjutnya bacaan sholat (bisa diganti dengan materi asmaul husna, shalawat, cerita nabi, dll)
5 menit murojaah dan bermain
Ketika Sudah Lahir Dilakukan dengan Visualisasi
Mulai flashcard hijaiyyah (merah, kuning, biru) pada usia 2 bulan (mata anak pada usia ini sudah mulai fokus), warna kontras pada usia 4 bulan
Metode Glenn Doman dengan huruf hijaiyyah terlebih dahulu baru latin. Pada teori ini anak diajarkan bahasa, menayangkan 5 kartu dalam 1 minggu)
Buat jadwal murojaah murottal. Dilakukan pada saat bangun dan menjelang tidur karena pada waktu ini otak ada pada gelombang teta.
Manfaat Mendidik Anak dalam Kandungan
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pendidikan pralahir yang diberikan kepada bayi, diantaranya bayi yang mendapat stimulasi sebelum lahir biasanya lebih penuh perhatian, terutama terhadap orang tua mereka dan lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini karena selama berbulan-bulan sebelum bayi dilahirkan, bayi belajar mengenali pola-pola suara tertentu sebagai sesuatu yang berhubungan dengan perilakunya. Selain lebih memperhatikan, bayi yang mendapat stimulus sebelum lahir akan lebih cerdas dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat stimulus saat dalam kandungan (Ramayulis, 2008, 34)
_
Siti Nur Rosifah
**SEQUMILO adalah program pendidikan bagi ibu yang sedang hamil atau program hamil serta muslimah untuk bekal mempersiapkan kehamilan dan fase lainnya.
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu, padanya Allah mudahkan jalan menuju surga”.
(HR Muslim)
16 notes · View notes
dijeedij · 3 years ago
Text
Cinta & Relativitas Waktu
Pernarkah, menghitung hitung berapa waktu yang kita habiskan dalam sehari? Bekerja 8 jam sehari, tidur 5 jam, bercengkrama 2 jam, makan 1 jam, sholat 5 menit, do’a 5 menit, baca qur’an 45 menit. Kalau kata Teh Qoonit “Mengapa manusia membedakan satuan waktu? Bila pada urusan dunia kita menghitung dengan satuan jam, tapi pada urusan akhirat kita menggunakan satuan menit. Sangat berbeda bukan?”
Semalam, aku berkutat mempersiapkan materi untuk hari ini. Memulainya sejak pagi, mencari referensi, memutar berbagai kanal youtube, membaca artikel, mendengarkan podcast. Dan baru benar benar menemukan sumbernya saat malam tiba. Itu pun, setelah sedikit berdiskusi dengan ummi dan menanyakan sumber artikel, apakah valid atau tidak. Ternyata valid. (Wow, kenapa tidak dari pagi aku menemukannya? Kalau kata ummi “gapapa gaada yang sia sia”)
Kali ini, mendapat undangan dari salah satu organisasi keislaman untuk menjadi pembicara, berbagi tentang topik cinta. Topik yang rasanya, tidak pernah berubah. Sudah ketiga kali aku mendapat topik tentang cinta. Mengapa selalu saja ingin di ulas? Kadang aku berpikir gaada topik yang lebih keren?
Ternyata setelah ku pikir, memang topik satu ini sangat sensitif. Bisa menjadi sumber kebaikan atau bahkan penyakit. Cinta, pada dasarnya adalah rasa ingin memiliki, rasa yang meluap kala pemiliknya jatuh hati pada yang dicintai. 
Setelah banyak mengumpulkan referensi, jatuhlah pada satu sumber yang utuh yaitu buku Ad daa’ wad dawaa’ (Macam macam penyakit hati yang membahayakan dan resep pengobatannya) karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah. Disana membahas berbagai hal tentang tingkatan cinta, bagaimana memaknai cinta, dan memahaminya dengan ringan tetapi mendalam.
Aku termenung saat sampai di bagian tingkatan cinta tertinggi, yaitu Tatayyum. Yang artinya penghambaan. Maka, jatuh cinta berarti menghamba. Nabi Muhammad yang memiliki kemuliaan serta kedudukan paling tinggi oleh Allah disebut sebagai Hamba. Mengapa? Karena kesempurnaan ibadah beliau dan sempurnanya ampunan Allah untuk beliau. Tidak terbayang, bagaimana sempurnanya cinta Nabi Muhammad kepada Allah. Apa kabar kita?
Sampai Allah menyebut Rasulullah dengan khullah atau khalil, yang artinya kekasih. Hanya Rasulullah dan Nabi Ibrahim yang mendapatkan gelar ini. Itulah mengapa Nabi Ibrahim di perintahkan Allah untuk menyembelih anaknya, yaitu untuk menyembelih rasa cinta selain padaNya. Begitu luar biasa, sampai di abadikan dalam bentuk perintah untuk kurban.
Kesempurnaan ibadah dan penghambaan yang Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim ajarkan, membuat manusia seharusnya menyadari bahwa sekelas nabi saja masih melakukan ketaatan dengan baik. Memanjangkan ruku’, sujud, hingga bengkak bengkak kakinya. Meminta ampun dengan hati yang tulus, permintaan yang selalu di ulang ulang. Hingga berharap menutup usia dengan cara terbaik, husnul khatimah.
Detik ini aku belajar, cinta dan relativitas waktu adalah bagaimana mengaplikasikan ilmu pada ibadah yang kita lakukan. Mengabdikan diri, menjadi sebaik baik, seutuh utuh, dan sehina hina hamba di hadapan Tuhan semesta alam, Allah SWT. Ar Rahmaan Ar Rahiim.
Maka pertanyaan awal, mengapa manusia membedakan satuan waktu, mungkin bisa terjawab dengan : Mari kita gunakan waktu yang kita miliki untuk membaca al qur’an, menggunakan jam jam selanjutnya untuk memanjangkan ruku’, mengkhusyukkan sujud, menangis dalam do’a do’a panjang, juga meminta akhir hidup yang baik, yang husnul khatimah.
Serang, 30 Juli 2021 | 14.51
4 notes · View notes