#Raditya Dika
Explore tagged Tumblr posts
berritolam · 1 year ago
Text
Ini bener banget deh yang diomongin Raditya Dika
2 notes · View notes
meng-u-las · 1 month ago
Text
Review Video - Seni Membeli Waktu Dengan Uang (TDOL)
youtube
Untuk tulisan kali ini saya ingin mengulas video Youtube yang belum lama ini saya saksikan (karena tidak sengaja muncul di homepage), yaitu "Seni Membeli Waktu Dengan Uang" dari channel Thirty Days of Lunch, yang mengundang Raditya Dika. Sosok Raditya Dika sudah tidak asing lagi, bahkan sebelum video ini muncul pun saya beberapa kali menonton channel-nya, terutama yang membahas mengenai pengaturan keuangan, nah video ini secara khusus membahas si Raditya Dika-nya. Sebagai seorang youtuber, artis, stand-up comedian, dll, sepertinya dia merupakan contoh yang sangat bagus untuk sosok yang memiliki literasi keuangan yang bagus, entah dari gaya hidupnya yang sederhana ataupun pengaturan keuangannya yang luar biasa (sudah punya cukup dana untuk pensiun sejak 2019). Di video ini, lagi-lagi hal yang saya kagumi dari sosok Raditya Dika ini, yang tentunya patut dicontoh untuk kita mayoritas penduduk Indonesia, adalah merasa cukup, karena tidak dapat dipungkiri, dengan ketenaran Raditya Dika yang seperti itu, seharusnya bisa saja dia menghamburkan uang-nya untuk bermewah-mewahan, tapi anehnya, dia bergaya seperti orang biasa saja dan tidak terlihat blink-blink, ini yang sangat sulit dicontoh, apalagi ditengah masyarakat yang konsumtif dan suka pamer serta membanding-bandingkan, tapi justru dengan kesederhanaannya tersebut, Raditya Dika jadi bisa mencapai tujuan finansialnya secara lebih cepat, bahkan diusia yang masih produktif, karena tidak jarang, orang yang memiliki penghasilan besar, tapi sama sekali tidak memiliki tabungan untuk masa tua.
Video tersebut juga setidaknya membahas langkah paling sederhana dalam pengaturan keuangan, yaitu mencatat pengeluaran, ini hal yang remeh temeh, tetapi sangat powerful, karena tanpa mengetahui berapa pengeluaran kita, kita tidak pernah tahu, apakah kita selama ini boros atau tidak, setidaknya dengan mencatat pengeluaran ini, kita bisa menjadi lebih "sadar" setiap kali kita mengeluarkan uang, dan dengan "sadar" kita kemudian bisa mulai menetapkan tujuan-tujuan keuangan kita, entah menabung untuk membeli rumah, mobil atau pendidikan anak atau dana pensiun. Salah satu cerita yang saya suka dari video ini, ketika Raditya Dika mengajari (calon) istrinya, karena kejadiannya sebelum dia menikah, untuk menyisihkan sebagian uangnya, karena waktu itu istrinya masih rajin shooting sinetron, sehingga seharusnya penghasilannya pun cukup besar, tetapi setelah beberapa waktu shooting, kok uangnya selalu habis, dari situlah Raditya Dika mengenalkan instrumen reksa dana, dan singkat cerita, waktu itu istrinya bisa membeli rumah dari hasil pekerjaannya, disinilah contoh nyata, disiplin mengatur pengeluaran dan memanfaatkan instrumen investasi bisa membantu kita mencapai tujuan keuangan.
Hal lain lagi yang juga menarik untuk saya adalah ternyata Raditya Dika yang sedemikian terkenalnya ternyata punya pilihan untuk mobil yang menurut saya cukup sederhana, Honda City, padahal sepertinya dia mampu membeli mobil lainnya yang jauh lebih mewah atau sangar untuk menunjukkan kelas sosialnya, tapi justru dengan dia memilih mobil yang "biasa", mampu memberikan tamparan untuk sebagian besar kelas menengah di Indonesia, yang hanya karena gengsi, memaksakan diri untuk mendapatkan mobil yang jauh diluar kemampuannya, sehingga pada akhirnya terjebak dalam lingkaran setan utang, lagi-lagi membeli mobil itu bukan investasi, dan pasti ada banyak biaya yang harus dikeluarkan setelah membeli, seperti asuransi, bensin, perawatan, pajak dan lain-lain, dan tidak pernah ada ceritanya, mobil mahal biaya nya murah, sehingga ketika kita diawal memaksakan membeli mobil mewah, kita harus sadar bahwa kedepannya, si mobil pasti memiliki beban biaya yang mewah juga, tidak percaya? coba cek di internet dan forum-forum sebelum memutuskan membeli mobil mewah.
Melihat Raditya Dika, terutama di video ini, membuat saya geleng-geleng karena salut, dia ini sosok yang sangat tepat untuk diteladan, terutama untuk kata "Cukup", gaya hidup yang disertai rasa cukup, bisa membantu kita untuk tahu batasan, terutama dalam pekerjaan, tentu kita di kehidupan sehari-hari pernah melihat orang disekitar kita yang begitu berambisi, entah dalam pekerjaan, pendidikan dan lain sebagainya, rasanya tidak pernah ada rasa cukup bagi mereka, tapi dengan memiliki mentalitas cukup, sebetulnya kita bisa hidup dengan lebih santai dan tenang, karena sebetulnya ambisi itu tidak pernah ada habisnya, sedangkan cukup itu kita membuat garis finis bagi diri kita sendiri, dan ini juga yang diterapkan Raditya Dika dalam menjalankan usahanya, dengan margin yang sudah ditetapkan, dia jadi bisa menghasilkan acara Standup yang terjangkau oleh masyarakat luas, padahal lagi-lagi dia berkesempatan untuk meraup untung yang jauh lebih besar, ataupun dia membuat buku yang bisa lebih murah daripada buku bajakannya, karena royalti-nya diturunkan sampai nol, hal-hal seperti ini yang sangat luar biasa untuk diterapkan di kehidupan saat ini yang mana semua orang seakan berlomba untuk meraup sebanyaknya untung.
Saya yakin tulisan saya ini hanya mewakili sebagian kecil dari video ini, tentunya lebih menarik lagi kalau kalian menyaksikan langsung dan memetik pelajarannya secara langsung, dan tulisan ini hanya merupakan perspektif saya pribadi setelah menonton. Selamat Menonton!
0 notes
akumasuk · 5 months ago
Text
Tumblr media
Lima belas tahun yang lampau
Ketika Blogspot masih menjadi idola kebanyakan blogger.
Sebelum kedudukannya diganti Instagram dan Tiktok.
Di +62 ada seorang bintang blogger bernama Raditya Dika.
0 notes
lenterablog · 1 year ago
Text
Rekomendasi Novel Lucu Karya Raditya Dika yang Wajib Kamu Baca
Berbicara mengenai novel lucu tentunya kamu akan langsung terpikirkan Raditya Dika. Raditya Dika merupakan salah satu nama yang tak asing bagi kita, karena keahliannya dalam berbagai bidang yang membuat kita terkagum dengan dirinya. Raditya Dika adalah seorang penulis, aktor, sutradara, blogger, YouTuber, pelawak, dan podcaster. Rekomendasi Novel Lucu Karya Raditya Dika Raditya Dika juga merilis…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sundarirespati · 5 months ago
Text
Akhir-akhir ini suka dengerin podcast raditya dika. Karena seneng aja denger orang ngobrol hal-hal yang dia suka. Apalagi ketemu lawan bicara yang nyambung gitu. Bersemangat.
Malam ini lagi dengerin raditya dika ngobrol sama Pangeran di akun yutub Asumsi. Mereka ngobrolin buku, penulis, banyak kata-kata yang ga aku ngerti, tapi seru aja gitu denger orang ngobrol yang isi obrolannya itu penuh semangat.
Jadi kangen ngobrol yang seru gitu. Huhu menangis. Tapi aku seperti sudah tidak punya tenaga untuk berteman dengan wali murid sekolah aisha wakakaka
Ketemu temen lama mungkin seru ya...
50 notes · View notes
bersuara · 1 month ago
Text
Mau ceritaaa #pt2
Siang tadi aku mager banget ke luar kosan buat cari lauk makan. Mau gofood, shoopefood pun ngga dulu deh. Alhasil aku memutuskan untuk memasak nasi goreng pakai nasi sisa semalam yang masih lumayan banyak. Alhamdulillahnya, aku ada sisa telor satu biji, jadi bisa aku masak sekalian bersama nasi goreng.
Terusssss, aku tuh lupa kalau aku belum patungan gas sama anak-anak kosan lainnya. Padahal bahan-bahan nasi goreng udah siap aku masak. Akhirnya, aku tetap lanjut masak, biar nanti aku langsung chat anak kosan yang lain.
Tumblr media
Amannnn hahahaha.
Tumblr media
Memakan nasi goreng yang keasinan sambil nonton podcast nya Raditya Dika. Btw, nasi goreng yang aku bikin sedikit keasinan tcuyyyy. Affakah skill memasakku menurun karena aku jarang memasak? hmmm.
- 4 Oktober 2024
7 notes · View notes
milaalkhansah · 2 years ago
Text
Emang benar, ya. Salah satu tanda bahwa kita sudah dewasa adalah di saat di mana, atas apa pun perasaan yang sedang kita rasakan, kita tidak lagi butuh validasi atau pengakuan dari orang lain. Tak peduli kita sedang bahagia, sedih, kecewa, marah, terluka. Perasaan-perasaan tersebut kita cukupkan di diri kita sendiri saja, tidak lagi kita bawa ke luar atau tampakkan kepada orang lain, hanya sekedar untuk menarik simpati, apalagi empati.
Beberapa hari yang lalu, sempat ngalamin kejadian yang heartbreak banget. Sempat ada keinginan di mana pengen memberitahu banyak orang bahwa saya lagi ngalamin sesuatu yang berat banget, tapi pada akhirnya setelah melewati proses yang panjang, kejadian itu saya anggap sesuatu yang biasa saja untuk saya alami.
Hal ini bukan berarti saya nggak mau lagi cerita, atau memilih memendam perasaan atau kesulitan saya seorang diri. Hanya lebih ke arah lebih memilah saja, siapa-siapa yang pantas untuk saya jadikan tempat berbagi.
Sekarang tuh kalau ngalamin kejadian apa-apa. Cerita tersebut hanya berhenti di dua orang. Maksudnya saya bagi hal tersebut di dua orang saja. Habis itu udah. Kejadian itu nggak saya ungkit atau cerita lagi. Sesudah saya berbagi saya memutuskan untuk tidak lagi membukanya. Kalaupun nanti diceritakan lagi, tujuannya bukan lagi cuman karena pengen didengar, tapi lebih ke arah berbagi pelajaran apa yang didapat dari kejadian tersebut.
Saya benci perasaan dikasihini, di satu sisi saya ingin orang lain tahu bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa saya simpan sendiri.
Mungkin orang lain pun demikian, atau juga mungkin karena inilah tujuan media sosial? Sebuah tempat dan juga teman untuk berbagi ketika saat ini kita sedang tidak punya siapa-siapa untuk menemani?
Akhirnya sekarang tuh, tiap lihat orang-orang yang kok demen banget publish segala hal yang terjadi ataupun ada di dalam hidupnya, kalau dulu jatuhnya jadi pengen julid, sekarang belajar untuk memahami bahwa mereka mungkin hanya ingin didengar, dilihat, atau masih perlu pengakuan dari orang lain untuk benar-benar bisa merasakan perasaan tersebut. Jadi udah ngerasa nggak punya hak untuk men-judge, lagian siapa sih kita yang berhak untuk menentukan apa yang terbaik untuk hidup orang lain?
Jadi ya gitu. Kalau misalnya kalian punya teman yang postingannya itu membuat kalian risih, yaudah nggak usah dilihat. Kalau perlu di-hide ajah atau nggak usah di-follow. Kalau gitu kan udah. Masalah selese. Kenapa sih harus bikin penyakit hati baru lagi karena udah tau nggak sejalan atau sepemikiran tapi masih ajah buang energi buat pusingin hal-hal yang bukan kontrol kita atau tugas kita untuk mengubahnya?
Kita tuh nggak akan pernah bisa mengubah orang lain. Orang itu bisa berubah tergantung dengan mindset yang dia punya. Kalau kata Kak Raditya Dika, "Ketenangan itu ada pada saat kita menyadari, orang lain itu diciptakan berbeda dengan kita."
Jadi ya gitu. Fokus ajah pada apa yang bisa kita ubah. Bukan pada apa yang tidak akan penah bisa kita ubah.
Yang bisa kita ubah adalah pikiran kita, dan cara kita menanggapi sesuatu. Yang tidak bisa kita ubah adalah pikiran orang lain, tindakan mereka, serta penilaian diri kita di mata mereka.
Gitu.
232 notes · View notes
raffiraihannoor6 · 2 months ago
Text
Sinopsis : Novel "Ubur-ubur Lembur" adalah buku komedi Raditya Dika. Becerita tentang pengalamannya belajar hidup dari apa yang dia cintai, sambil menemukan hal remeh untuk di tertawakan. > Kekurangan :
-Halaman Novel ini memiliki bercak-bercak kotor yang mengganggu saat kita membacanya. -Novel ini memiliki cerita-cerita yang menyindir bagi para orang galau. > Kelebihan :
-Novel ini bercerita tentang pengalaman hidup yang diringi dengan candaan-candaan lucu sehingga kita tidak bosan membacanya. -Novel ini juga berisi nasehat atas sebagian permasalahan tentang kehidupan kita. -Cerita di Novel ini berdasarkan kisah nyata penulis. > Nilai-nilai :
-Nilai kebebasan, buku ini berisi tentang kebebasan kita dalam menyampaikan pendapat orang lain. -Nilai Menghargai Diri sendiri, buku ini mengajarkan kita untuk tetap menjadi diri kita sendiri. -Nilai Kehidupan, buku ini memberitahu kita jangan menjadi orang yang lemah lunglai seperti ubur-ubur lembur. hanya mengikuti arus kehidupan, tidak bahagia dan tidak menemukan arti untuk hidup jangan menjadi ubur-ubur lembur, kita harus memiliki tulang belakang, bisa berjalan diantara kedua kaki dan percaya jika kita hidup dari apa yang kita cintai, maka kita akan mencintai hidup kita. > Rekomendasi : Novel ini sangat cocok bagi kalian yang mencari hiburan tetapi bosan membaca buku. Karna buku ini menceritakan pengalaman hidup yang di balut dengan komedi-komedi lucu, sehingga tidak bosan membacanya. Buku ini juga memiliki nasehat dari pengalaman yang diceritakan di Novel ini.
3 notes · View notes
ambuschool · 2 months ago
Text
Berkarya
Aku menulis ini diiringi dengan lagu "Mahakarya"-nya Tulus. Udah lama banget nggak denger lagu ini, terakhir kayanya pas di asrama rumah kepemimpinan, dan sekarang udah di benua lain dengerin lagi, beda juga feel-nya.
Aku abis nonton Youtube-nya Raditya Dika sama Donne Maula, suamiya Yura Yunita yang juga penyanyi dan pencipta lagu. Hal yang menyenangkan mendengar obrolan mereka berdua, karena dunia musik tuh aku gatau sama sekali dan dengerin proses kreatif dibalik sebuah musik dibuat tuh cukup fascinated. Apalagi Donne tuh bilang ya proses kreatif membuat musik orang tuh beda-beda. Kalau Donne tipenya yg impromptu gitu, tapi banyak juga yang menghasilkan musik dengan proses yang panjang.
Aku kaya wow keren banget ya.
Sebagai orang yang gak nyeni sama sekali aku kaya kagum banget. Sebagai anak yg mediocre di banyak hal jadi kaya aku banyak kagum sm orang wkwkw
Tapi somehow belakangan ini juga kita disuguhkan sama kepintaran anak-anak muda yang fascinated via Clash Of Champion-nya Ruang Guru, kan? Gue tuh jadi mikir, bahwa Allah tuh beneran kasih ruang seluaassss-luasssnya buat manusia meng-eksplor diri di banyak hal. Ada yang di akademik, ada yang di seni, ada yang di masyarakat, bisa dimanapun kita mengksplor diri, berkontribusi dan berkarya.
Berkarya... ini buat gue menggerakkan banget sih, karena gue tuh pengen banget punya Legacy ketika gue meninggal nanti. Apakah bentuknya paper yang bisa disitasi orang? Apakah bentuknya kegiatan sosial masyarakat? Apakah bentuknya buku yang bisa jadi inspirasi orang? Atau musik yang bisa menenangkan orang lain? Atau bahkan sebuah teori baru yang bisa jadi dasar suatu ilmu pengetahuan yang baru?
Manusia tuh sementara di dunia, tapi mungkin akan ada karya-karya baiknya yang bisa membawa pahala jariyah dan memudahkan hisabnya nanti.
Itu sih yang kepikiran sama gue makanya gue kaya selalu mikir, gue bisa apa ya? Bisa kontribusi apa ya? Dan semoga karya dan kontribusi gue bisa gak lekang oleh waktu dan bs jadi pahala jariyah.
Hmm, gue bisa apa ya?
4 notes · View notes
manifestasi-rasa · 4 months ago
Text
Ahlan 23!
Sebenarnya mau menulis ini di hari lalu, 3 Juli, saat angka dua di belakang berubah jadi tiga, mengerikan. Akhir tahun lalu aku berbagi mengenai hal-hal apa saja yang kudapat di 2023. Di usiaku yang 23 lebih satu hari ini, aku juga ingin berbagi tentang 22 ku, let's go~
Ada banyak kesempatan, tapi pilihan ada di tanganmu! Well, kurasa selalu menarik ngomongin tentang kesempatan dan pilihan hidup. Buatku, sekian lama mengenal kesempatan, hal yang kemudian aku pelajari adalah: kesempatan-kesempatan itu seringkali di luar kendali kita, tapi pilihan untuk 'iya' atau 'tidak', adalah milik kita. Meski, tidak semua kesempatan harus kita iyakan dan kita sesali jika terlewat.
Jatuh cinta pada 22. Ahaha, nulis ini agak menggelikan, tapi tetap ingin kubagikan. Sebenarnya bukan jatuh cinta, tapi di usia 22, sepertinya aku punya perspektif baru mengenai perasaan dan cinta. Masih sama seperti sebelum-sebelumnya, aku masih berpegang pada "aku hanya akan jatuh cinta setelah kata 'Sah!' terucap setelah akad". Nyatanya gampang-gampang susah. Ngga deh. Susah-susah gampang, alias banyak susahnya. Aku menemukan surat dari aku untuk aku satu tahun lalu, dan ternyata trending topic ku saat itu adalah .... perasaanku, nanti akan kubuat tulisan sendiri. Menurutku, menjatuhkan perasaan saat ini tuh, akan menutup kemungkinan-kemungkinan lain. Mencontek dari cerita pendek Raditya Dika yang dia bacakan di akun youtube nya : Dunia ini terlalu luas hanya untuk menggantungkan hati lo ke orang yang lo temui waktu SMA (mari kita ganti dengan saat kuliah).
Semakin luas pandangan, semakin lapang penerimaan. Barangkali, sebab dari sulitnya kita menerima sesuatu adalah karena pandangan yang terbatas, sehingga pemahaman terhadap sesuatu itu juga terbatas. Di 22 ini, aku mulai membiasakan diri untuk "ngga apa, begini juga sudah bagus", "isokay, tidak segalanya harus perfect". Haha, perkara sempurna ini udah sejak kapan waktu ya sering kubahas, dan aku masih harus deal with it.
Hidup terus berjalan. Iya, kita sama-sama tau. Tapi aku kadang masih terjebak pada beberapa hal di masa lalu dan "jika dulu aku.." Ngga baik emang, penyesalan berlarut ngga akan bawa kita kemana-mana selain ke genangan yang lama-lama jadi busuk.
That's all, nggak banyak, tapi itu adalah bagian dari proses berpikir, yang merupakan ciri-ciri manusia. Selamat menghidup-hidupi duapuluhtiga, Ai!
4 notes · View notes
fazalisans · 8 months ago
Text
Dirawat (lagi)
12 Maret 2024.
Hari ini hari ke 3 sekaligus hari terakhir ibu dirawat (lagi), dan jadi hari pertama Ramadhan juga (ya sebenarnya kami sudah puasa dari kemarin, ikut putusan muhammadiyah), tapi biar gak ribet, anggap aja sekarang tanggal 1. Tadi malam ibu sudah pulang dan langsung istirahat.
Sedikit TMI, sebenarnya kondisi ibu masih sangat baik untuk dirawat (setidaknya itu yang terlihat). Tapi ada kekhawatiran dari hasil ct-scan minggu lalu, ada penyumbatan pembuluh darah di 2 titik menuju jantung, dan disarankan untuk kateter.
Saat dapat hasil ct-scan, 3 hari sebelum ibu dirawat, aku nonton video podcastnya Raditya Dika yang kebetulan ngundang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dan fokus menangani kasus penyempitan pembuluh. Dokternya cerita juga tentang bahaya penyakit jantung koroner yang diam-diam mematikan. Persis sama penyakit ibu selama ini.
Hari sabtu kemarin ibu ke igd, niatnya biar bisa konsultasi sama dokter lebih cepat, karena kalau daftar manual baru dapet jadwal tanggal 15, tapi karena dokternya lagi gak ada di tempat, dan ibu juga kelihatan lemas, jadi langsung dirawat hari itu juga, observasi kondisi jantung dan dikasih pengencer darah seperti biasa.
4 bulan yang lalu juga kondisinya sama, ibu mau konsul ke dokter sesuai jadwal setelah 1 tahun lepas obat (emang suka bandel), dan waktu dilihat kondisinya, dokter langsung larang pulang, karena curiga ada potensi serangan jantung ringan. Akhirnya dikasih obat suntik pengencer darah 6 dosis untuk 3 hari, biar ibu bisa istirahat total juga.
Kemarin, waktu lagi nunggu ibu di rumah sakit, ibu cerita kondisi waktu lagi nunggu ruang rawat inap di igd. Cerita yang cukup membuat aku sedikit khawatir.
Jadi ceritanya, waktu ibu lagi nunggu di igd, ada ibu-ibu paruh baya (lebih tua dari ibu sedikit) datang sama anaknya, mengeluh sakit jantung juga. Si ibu ini bilang kalau beliau pasien dr. Henny, dokter yang sama dengan dokternya ibu, katanya beliau emang dokter jantung paling bagus di hermina. Tapi waktu dicek, gak ada rekam medis beliau di rumah sakit ini, si ibu bilang memang sudah lama gak konsul ke dokter, sekitar 2-3 tahun.
Si ibu itu langsung diperiksa ECG, dan karena ruangan lagi penuh dokter igd langsung menyarankan masuk ruang ICU. Anaknya menolak, alasannya biaya yang mahal, mamanya juga masih kelihatan sehat, gak ada tanda-tanda mengkawatirkan menurut si anak. Ibunya langsung bilang, "ya udah, pulang lagi aja, gak usah dirawat". Akhirnya ibu anak ini keluar igd.
Selang 2-3 jam, anaknya kembali lagi ke igd, dengan kodisi yang berbeda. Sepertinya ibunya benar-benar serangan jantung, dan langsung ditangani perawat, tapi karena terlambat ditangani (dan sudah takdir dari Allah), beliau meninggal dunia saat itu juga. Anaknya kelihatan sangat menyesal, menangis dan meraung-raung cukup lama, menunggu kerabatnya datang, dan bingung harus berbuat apa. Karena cukup mengganggu pasien lain di igd, si anak diamankan ke area luar ruangan, dan bertemu kerabatnya.
Dengar cerita itu aku jadi makin sadar kalau penyakit jantung itu menang silent killer yang menyeramkan. Kita gak pernah tahu kapan serangan jantung akan terjadi, seringnya malah kelihatan sehat-sehat aja, tiba-tiba kolaps dan terlambat ditangani. Rutin minum obat dan konsultasi ke dokter harus dilakukan setiap bulan, karena kadang dokter emang lebih tahu soal kondisi pasien dibanding pasien dan keluarganya sendiri. Pokoknya nurut aja udah. Dokter juga udah sekolah lama buat jadi spesialis, percaya aja.
Urusan ajal emang udah diatur, mau siap atau nggak, kalau udah takdirnya, manusia gak bisa lagi mengelak, tapi kita cuma bisa berusaha dan menjaga kesehatan semampu kita.
Intinya, alhamdulillah ibu udah selesai staycation di rumah sakit, dan sekarang harus lebih galak lagi buat ngingetin soal minum obat dan jadwal kontrol ke dokter.
Btw, ibu belum cerita ke dokternya soal izin mau umroh, katanya nanti aja izinnya, waktu kontrol minggu depan, (dokternya galak soalnya wkwk). Semoga semuanya aman, lancar sampai selesai umroh, bisa ibadah dengan sehat, dan kalau harus operasi bisa dapet jadwal operasi segera 🥺🙏🏻
3 notes · View notes
lamyaasfaraini · 1 year ago
Text
Reminiscing my late books (Part 2)
(buku-buku penulis lokal)
Source foto2 semua dari google yaak..
Tumblr media
Hilman & Boim - Lupus ABG. Kerandoman sang ibunda, waktu aku masih SD yg masih langganan majalah bobo atau majalah fantasi (pas udah suka Westlife, S07 dll) atau baca Percil laman Tak & Dut (yg seuprit itu) di koran PR tiap hari minggu. Beliin aku buku Lupus Abg wkwk, awalnya belom tertarik tp blio nyuruh aku baca emg agak sedikit memaksa krn katanya belajar baca yg panjang2 dong teteh! Heuu yodah kucoba. Daaaan ngikik2 bacanya, komedi bgt wkwkwk. Masih SD dah baca Lupus cemana yah begog jg..
Tumblr media
Andrea Hirata - Tetralogi Laskar Pelangi. Inipun awalnya ide ibuku, coba beli 1 dulu yg laskar pelangi.. Seru sih! Ngefans bgt sama karakter anak2 disitu haaaaa luvv. Lanjut sang pemimpi, karakter2nya udah mulai sedikit, lanjut beli Edensor inipun sama. Dibalik buku bagus2 ini ada hal yg agak membosankan menurutku, Andrea Hirata kalo deskripsiin situasi itu super detail, 1 objek aja bisa berhalaman2 haaa maafkan itu hanya menurutku yg tyda sabaran inih~ tp pas aku diskusi sama ibuku bliopun sepakat haha yes ada balad. Nah entah knp buku terakhir ngga kami beli sampe skrg wkwk gantung yah..
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Trinity - The Naked Traveler Series. Asli betulan aku nemu buku ini di gramed super random kaya cerita komen aku ke mbak Trinity. Wkt itu aku lsg laporan ke ibu, blio komen "wah free style gini bukunya, bagus teh". Maksudnya blio free style itu "berani" kali yaa, dari judulnya aja ada "Naked"nya haha. Pas wkt dibaca seruuuu bgt plus gaya bahasanya menyenangkan pokonya, ngga kaku dan iya free style beneran. Sampe akhirnya aku koleksi bukunya, dipinjem sana sini, bukan sama temen lg tp sama temennya temen, temennya adik, pada akhirnya bbrp buku ilang. Bete kaaaann :( dan iya itu buku pertama inspirasiku bikin makalah matpel b. Indo. Bikin makalahnya jg sambil di pantau ibuku, sambil ngetik di komputer blio ngoreksi dan baca hasil karyaku. Dan iya itu ceritanya kaya komen ke mba trinity itu haha di notice pula alhamdulillah.. Foto ketiga bela2in ke gramed pgn meet n greet, kesampean dong sampe fotbar yekan wkwk. Saat fotbar itu ibuku udah meninggal, belom sempet pamer ke blio apa mungkin ibu liat aku dari "sana" ya :'( skrg buku mbak trinity makin banyak, belom kebeli juga karena minat bacaku yg udah menurun.
Jaman Raditya Dika booming pun aku ngikutin, ngga beli bukunya tp minjem ke sepupu. Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makan Kakus. Udah 3 aja, ada brp sih emgnya yaa lupa. Lucu bgt bukunya, sampe si Edgar yg dulu di ceritain di buku adiknya Radit itu skrg udah bujang wey! Iya bener udah selama itu, wkt hype twitter baru diminati di indo dan surprise.. Surprise.. Raditya Dika jadian sama Sherina trentop bgt di twitter saat itu, tp sayang cuma 7 bulan heeuu..
Lalu ayah Pidi Baiq dengan buku Drunken Monster gitu ya? Belom sempet aku baca. Tapi aku baca Dylan wkt msh berupa blog, ngikutin dikit krn wkt itu belom rampung. Pas bukunya launching pun ngga beli, minjem ke temen. Minat membacaku mulai menurun.. Dipinjemin buku bisnis sama temen, Rich Dad Poor Dad seru sih.. 1 lg tentang marketing. Saat itu lg mengalami quarter life crisis bgt gaksiii.. Beli2 buku self improvement yg religi beli 2 buku, ngga kelarpun. Beli buku 2 biji, dianter mantan pacar alias suami ke tempat jualnya daerah soetta deket papuri gitu.
Udah deh gapernah beli buku lg semenjak ituu, sampe akhirnya punya anak dan beli buku2 supergemazzzz buat anakku sebagian besar dari BBW tiap ada BBW lsg nyetok ada yg beli di BBW tokped jg sih.. Berusaha memunculkan minat baca sedari bayi, seperti ibuku ke aku saat itu wlpn skrg udah ngga minat hahaha.
4 notes · View notes
khoridohidayat · 2 years ago
Text
Alasan Terbaik untuk Jatuh Cinta
Ada banyak alasan baik untuk jatuh cinta. Dan, salah satu alasan terbaiknya adalah jatuh cinta karena pemikirannya.
Berbicara soal cinta, pasti makhluk yang bernama manusia ini tak akan bisa lepas dari perasaan cinta. Buku, novel, sejarah, bangungan, hingga pertumpahan darah pernah terjadi karena cinta. Konon, buku tentang cinta juga merupakan buku yang tak pernah habis untuk dibaca, dan tak pernah sepi untuk dibeli manusia.
Kamu sendiri pun mungkin pernah jatuh cinta. Entah mengakuinya atau tidak.
Kalau menurut Bang Raditya Dika, cinta itu nggak perlu alasan. Tapi menurutku pribadi, dan mungkin diamini oleh sebagian besar orang, rasa suka itu kadang datang karena mempunyai alasan. Bisa karena sifatnya, obrolannya, atau mungkin karena fisiknya. Dari mata turun ke hati. Dari instagram turun ke Whatsapp. Astagfirullah akhi, nggak boleh berkhalwat!
Hehe, itu kata influencer di youtube aja sih.
Terkait alasan jatuh cinta, setiap orang pasti mempunyai preferensi yang berbeda-beda. Tapi kalau aku boleh menyarankan kepadamu, jatuhkanlah hatimu kepada orang karena pemikirannya, bukan karena fisiknya.
Orang yang jatuh cinta karena fisik lama kelamaan akan bosan dengan fisik yang terus dipandangi. Ibarat kita membeli sebuah HP baru, awalnya mungkin kita sangat excited dengan tampilannya, sense genggamannya, dan tampilan yang masih mulus dari HP itu. Tapi, karena tampilan fisik ini bersifat statis (tidak berubah), maka rasa kagum terhadap barang itu akan berkurang dari demi hari dimakan waktu.
Berbeda jika kamu mencintai seseorang karena sifat dan kepribadiannya. Dua hal ini adalah sesuatu yang dinamis. Terus berubah sepanjang waktu. Bayangkan jika pasanganmu adalah orang yang mempunyai kebiasaan menghafal quran satu tahun dua juz, maka dalam 15 tahun, pasanganmu telah merampungkan semua hafalannya.
Bayangkan jika pasanganmu adalah seseorang yang senang belajar bisnis. mungkin omzet sekarang baru 5 juta per bulan, tapi dengan kegigihannya belajar, dia bisa menaikkan keuntungannya menjadi 10 juta per bulan di tahun depan. Tahun depannya lagi? Bisa lebih besar lagi, karena jejaringnya bertambah, modalnya membesar, dan pengalamannya telah mengakar di pikirannya. Itulah yang sering terjadi di kehidupan kita.
Sah-sah saja kamu mempunyai alasan apa untuk mencintai seseorang. Karena itu juga urusan pribadi masing-masing.
Namun hal yang lebih penting adalah, pastikan kamu jatuh cinta di waktu yang tepat, yaitu ketika ijabmu telah terucap di hadapan saksi-saksi Allah.
Tumblr media
Day 25/30
Note:
Tulisan ini adalah hasil karyaku mengikuti tantangan 30 Writing Challenge. Selain berbentuk tulisan, aku juga menyempurnakan gagasan yang tertuang disini dalam bentuk gambar seperti yang teman-teman bisa lihat diatas. Gambar tersebut adalah hasil karya Artificial Intelligence yang selalu berkaitan dengan topik yang sedang diangkat, agar bisa lebih membawakan emosinya.
Terimakasih telah membaca!
12 notes · View notes
cinderapplella · 2 years ago
Text
Kata Raditya Dika:
"Setiap orang akan mengalami patah hati yang akan mengubah cara pandangnya tentang cinta seumur hidupnya, entah sulit percaya atau mati rasa."
13 notes · View notes
strzqn · 2 years ago
Text
Banyak Pilihan
Baca tema hari ini jd inget gabungan sudut pandang Raditya Dika ft. Ust. Felix Siaw yg mirip soal mencari pasangan.
Seperti halnya memilih cendera mata.
Kita punya banyak pilihan, semakin banyak pilihan semakin kita bingung menentukan.
Tapi, akan beda cerita jika kita mengerti diri kita sendiri.
Mengerti apa yang kita butuhkan dan menetap ketika sudah memilihnya.
Akan selalu ada yg lebih baik, jika mencari yg lebih baik terus maka kita tidak akan pernah berhenti mencari.
Lalu berujung tidak menemukan dan kehilangan yg sebenarnya sudah terbaik.
Lagi-lagi, kita belajar mengerti diri sendiri.
Bukan tentang sangat sama agar serasi, atau sangat beda agar melengkapi.
Tapi saling memahami, kompromi, dan menyeimbangkan.
Maka dengan sendirinya akan lengkap dan serasi.
1 yg paling pertama dan utama, baik agamanya.
Karna jika baik agamanya, maka baik juga hatinya, maka yg lain ikut baik.
Rasa²nya kalo baik agamanya kita gak banyak khawatir dan mudah percaya sepenuhnya.
Karna ketaatannya kpd Tuhan akan membuatnya berusaha memuliakan pasangannya. Apalagi jika hendak menyakiti pasti akan sangat diusahakannya agar mustahil dilakukan.
25/2/2023
16.58 wib
10 notes · View notes
cicikmakhbubah · 2 years ago
Text
selangkah sebelum melewati persimpangan.. ada yang meminta dan hanya berbalas "ya, if if if if dan if"..
jawaban singkat yg baru bisa dicerna dini hari ini.. If adalah menemukan kemungkinan lain dimasa depan. Karena kita terus bertumbuh, bertemu dan menemukan lingkungan baru.
akhirnya sampai dipersimpangan, dan akan bertemu persimpangan dan kesempatan lain di masa depan,
If.. iya
Dunia ini terlalu luas untuk menggantungkan hati ke orang yang kita temui ketika SMA. ya bener ajaa, realitanya memang kita menemukan dan bisa jatuh hati ke orang baru. Begitu seterusnya, hingga sampai dititik kemungkinan terkahir.
ya, kita akan menemukan kemungkinan baru, jadi perlu memilah barang mana yg perlu ditinggal, sehingga cukup dengan ransel yg kita bawa..
perjalanan masih panjang dan kuncinya adalah menerima segala kejadian yg datang.
karena Allah sebaik baiknya pembuat rencana..
Enjoy your 24th !
Tumblr media
anw, be grateful find these storytelling, tq Raditya Dika ! Keren euy
youtube
6 notes · View notes