#Pengawalan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aleg Dapil Telaga Cs Siap Kawal Aspirasi Rakyat
Hargo.co.id, GORONTALO – Aspirasi warga Kecamatan Telaga cs yang disampaikan saat pelaksanaan reses pada Kamis (5/12/2024) siap dikawal oleh Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo dari Dapil tersebut. Ada banyak aspirasi yang disampaikan warga, satu diantaranya mulai dari keluhan terkait kondisi infrastruktur jalan yang rusak di Desa Luwoo, Kecamatan Telaga Jaya. “Ada jalan di sini, Pak, yang…
#Aspirasi Rakyat#Daerah Pemilihan#Dapil#DPRD Kabupaten Gorontalo#Kabupaten Gorontalo#Kecamatan Telaga#Kecamatan Telaga Biru#Kecamatan Telaga Jaya#Legislator Menara#Pengawalan
0 notes
Text
Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama
PAMEKASAN, MaduraPost – Nama Benny Nugroho, Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri Pamekasan, Jawa Timur, mendadak menjadi sorotan publik. Sosoknya dikenal luas setelah mencuat sebagai salah satu jaksa yang menangani kasus besar: penusukan pendakwah ternama asal Madinah, Syekh Ali Jaber. Berkat kecermatan dan ketegasan Benny, tersangka Alpin Andrian (AA) dalam kasus ini…
#Benny Nugroho inspiratif#Jaksa asal Sumenep#Jaksa Benny Nugroho#Jaksa berdedikasi#Kasus penusukan ulama#Kejaksaan Negeri Pamekasan#Penegakan hukum#Pengawalan kasus besar#Syekh Ali Jaber#Vonis 4 tahun penjara
0 notes
Text
Polres Kuansing Gelar Seleksi Jasmani Walpri Dalam Rangka Ops Mantap Praja Lancang Kuning 2024
Detikindo24.com,Teluk kuantan, Riau -Polres Kuansing melaksanakan seleksi jasmani untuk calon anggota Wal Pri (Pengawal Pribadi) dalam rangka Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024. Pada Rabu (7/8/2024). Kegiatan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 10.00 WIB di halaman Mapolres Kuansing dan di ikuti oleh 34 personel Polres Kuansing. Seleksi ini di pimpin oleh Kabag SDM, Kompol Y. Emanuel…
0 notes
Text
Lelaki yang baik untuk wanita yang baik, perempuan sholihah untuk lelaki sholih. Bukan berarti keduanya tidak ada kekurangannya, bukan berarti tidak ada gemuruh dan cekcok dalam rumah tangganya. Bukankah piring itu pernah pecah kerana dilempar Aisyah dihadapan Rasulullah? Berumah tanggalah dengan ilmu.
Perjalanan panjang itu butuh ilmu dan bekal yang banyak, ibadah yang besar pun pengawalan dan pembimbingnya. Semua kembali pada mengilmui ibadah tersebut.
Semoga, Allah mudahkan semuanya
@jndmmsyhd
354 notes
·
View notes
Note
mau tanya mas, di organisasi ane (mungkin organisasi kita?), ketum dan pengurus nya banyak hilang, meninggalkan amanah begitu saja tanpa pengawalan tanpa ikhtiar menyelesaikan, ketika dituntut jawabannya selalu sama "prioritas setelah menikah sudah beda". ane yang belum nikah juga paham kalau beda, tapi apakah setelah menikah luntur kewajiban menyelesaikan amanah? ane sampai trust issue ke kader-kader yang menikah. menikah sesama kader harusnya ditambah dan dikali produktivitas dakwah nya kan? bukannya dikurang.
bingung ane
Untuk mengatasi hal ini, kita perlu mendudukan dalam satu forum. Ambilah satu atau dua hari (mabit) untuk berdiskusi perihal dinamika organisasi.
Dimulai dari menanyakan kabar, kondisi, kesibukan, dan apa yg menjadikan ybs menepi dari amanahnya. Kita buat forum ini dengan tenang, santai, tanpa ada judgment. Setelah kita tahu kondisi saudara kita, barulah berpikir bagaimana menyusun rencana strategis/ taktis dengan memperhatikan SDM yang ada dan apa yang bisa dilakukan.
Saya selalu dinasehati agar selalu mengedepankan husnudzon terlebih dahulu. Boleh jadi dia sedang menghadapi badai pernikahan, kehidupan, dll.
Kalau ditarik lebih jauh sebelum awal kepengurusan, saya selalu bertanya apa ekspektasi mereka, plan hidup singkat, kesibukan pekerjaan. Ini penting buat organisasi dakwah yang diisi kader pasca kampus. Seminimalnya kita memberikan ruang mencari maisyah, syukur-syukur malah kita bisa buat ekosistem maisyah yang mendukung agenda dakwah.
9 notes
·
View notes
Text
pengawalan ada pilihan, dan bertahan adalah perjuangan.
8 notes
·
View notes
Text
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengusulkan agar motor gede (moge) diizinkan masuk dan melintasi jalan tol. Kebijakan itu, menurutnya akan menambah pendapatan negara. Andi menilai, moge bukan hanya dipakai untuk penggunaan pribadi, melainkan juga pengawalan. Sehingga, jika diperbolehkan, tunggangan tersebut berpeluang besar melintasi jalan tol dan menambah pemasukan…
0 notes
Text
Polres Bogor Pastikan Tak Ada Lagi Patwal yang Kawal Wisatawan di Puncak, Kecuali?
RASIOO.id – Satlantas Polres Bogor memastikan tidak akan lagi kecolongan patwal yang mengawal wisatawan agar terhindar dari kemacetan Puncak di libur panjang nanti. Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama mengaku akan memprioritaskan pengawalan untuk pengunjung yang memiliki keperluan mendesak. “Tak hanya dikawal, para pengunjung yang membutuhkan bantuan mendesak, bisa mendatangi ambulan,…
0 notes
Text
,,BREAKING NEWS"
~~~☆~~~
ANJING DILATIH OLEH CHINA KOMUNIS BERNAMA HERBERTUS ALIAS JOKOWI PKI
----------
MESSENGER OF THE PEOPLE : Fakta ungkapkan Data maka jadi satu Naskah Berita, seekor anjing berdarah titisan peranakan anjing keturunan China Komunis bernama Herbertus alias Jokowi PKI telah berhasil menunjukan Taring dan menundukan Panglima TNI bernama Agus Subiyanto dan Panglima Polri bernama Tito Karnavian. Agus Subiyanto dan Tito Karnavian telah diberi tali terlilit di leher dan di beri makan dari hasil Uang deraian derita titisan Air Mata Rakyat se Indonesia. Karena dapat dirasakan yang tidak elok untuk ditelan oleh Rakyat maka termuntahkan oleh Rakyat segala yang busuk keatas juadah Berita ini, sumber isi Berita ini terbit dari lubuk Hatinurani Rakyat yang dalam dari pada lama terperam bisa menjadi Penyakit jika siang jadi igauan jika malam datang sebagai Rasian yang menakutkan atas diri Rakyat karena sikap dua Panglima Meliter jadi Kacung PKI dan China Komunis.
Semenjak Agus Subiyanto menjabat jabatan Panglima TNI setelah merasa kenyang menelan Uang suap dari hasil Uang Penderitaan Rakyat yang di Curi Jokowi PKI anak China Anjing dalam Pemerintahan, belum pernah kita mendengar Agus Subiyanto memberikan satu teguran kepada Jokowi yang telah terbukti positiv sebagai anggota PKI anteknya China Komunis, belum sekalipun Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI memberikan sanggahan pada Jokowi PKI meskipun Jokowi PKI anak China Komunis titisan Anjing itu menempuh jalur melanggar Hukum didalam Negara Indonesia ini. Bahkan Agus Subiyanto Panglima TNI memintak kepada seluruh jajaran Meliter untuk memberikan pengawalan kepada Jokowi PKI kemana pun Jokowi PKI berpergian. Padahal Persatuan Komunis Indonesia (PKI) musuh yang nyata sangat berbahaya bagi TNI dan Polri bahkan berbahaya PKI itu untuk seluruh anak Bangsa Indonesia yang tidak terlibat PKI.
Kalau tentang kebusukan sikap Tito Karnavian Mantan Jenderal Kapolri sehingga timbul rasa jijik kita untuk menyebutnya melalui tulisan isi kabar Berita dari kita tentang kebiadapan sikap Tito Karnavian sebagai Anjing penjilat lobang pantat Herbertus alias Jokowi PKI anak China Komunis keturunan titisan Sepirma Anjing yang mengaku dirinya sebagai orang suku Jawa Jokowi PKI anak China titisan Anjing itu. Semenjak Tito Karnavian Manusia biadab ini jadi Jenderal Kapolri tidak terhitung Anak Bangsa Indonesia yang Mati terbunuh terbantai akibat terjangan Amunisi yang keluar dari ujung Laras Senjata Api oleh bidikan Target anggota Polisi atas Insteruksi Tito Karnavian yang menerima bayaran dan mendapat Jabatan dari Jokowi PKI untuk setiap nyawa anak Bangsa Indonesia yang terbunuh oleh anggota Polisi sebagai anak buahnya Tito Karnavian - Editor By The Best Journalis MKN. Profil Online Rambun Pamenan.
0 notes
Text
Raffi Ahmad Kembali Disorot Karena Gunakan Patwal Ketika Pamerkan Jimny 5 Pintu ke Rekan Sesama Artis
Patwal Raffi Ahmad saat hendak memamerkan Suzuki Jimny 5 pintunya pada Andre Taulany. (Foto: Youtube RANS Entertainment) Jakarta (Riaunews.com) – Raffi Ahmad kembali menjadi sorotan karena dikawal patwal saat hendak memamerkan mobil Suzuki Jimny ke sesama rekan artis, Andre Taulany. Hal ini menjadi perdebatan lantaran, pengawalan terhadap Raffi Ahmad bukanlah sebuah tugas negara. Momen suami…
0 notes
Text
Personil Polsek Kayan Hilir Kawal Pemakaman Jenazah
Kayan Hilir – melakukan kegiatan pengamanan dan Pengawalan jenazah dari rumah duka, menuju pemakaman umum. Kamis (16/1/25). Dalam kesempatan ini IPDA Atep Permana Efendi Menyampaikan kegiatan seperti ini wajib di lakukan oleh para Personil Polsek Kayan Hilir Polres Sintang kepada warga yang sedang ada musibah/Duka agar mempererat silahturahmni antara personil polsek Kayan Hilir dengan warga…
0 notes
Text
In Dragon, Tersangka Sadis Kasus Nia Kurnia Sari Tiba di Mapolda Sumbar
INGATLAH.COM – In Dragon, tersangka dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan asal Padang Pariaman, akhirnya tiba di Mapolda Sumatera Barat pada Kamis (16/1/2025). Tersangka mendarat di lokasi sekitar pukul 13.35 WIB, di bawah pengawalan ketat dari petugas Propam Polda Sumbar. Setibanya, tersangka langsung digiring menuju lobby gedung utama untuk…
0 notes
Text
Polda Metro Cari Sopir Taksi Alphard : Apa Ada Ucapan Anggota Dianggap Tidak Sopan ?
JAKARTA – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menyampaikan bahwa pihaknya akan mencari sopir taksi Alphard dari SilverBird yang kedapatan ditunjuk-tunjuk anggotanya saat pengawalan mobil dinas pelat RI 36. Tujuannya, ia ingin ada informasi dari sopir yang bersangkutan, apakah ada ucapan atau kalimat dari anggotanya saat insiden tersebut berlangsung. Hal ini sebagai…
0 notes
Text
Jenderal Lapangan
Dalam olah raga bola basket dua tiang, diperlukan lima orang dalam setiap regunya. Begitu dua regu saling berhadapan, di atas lapangan terdapat sepuluh orang yang setiapnya bergerak, berlari mengejar satu sama lain, atau menghindari satu sama lain. Di dalam regu itu sendiri, setiap orangnya memiliki peran berbeda, meski kadang harus saling tukar agar persaingan dengan lawan tidak terlalu timpang. Bentuk peran-peran yang diemban ke lima orang itu terkadang dapat dikatakan rancu, yang penting lawan harus tetap mendapatkan pengawalan tetap. Urusan rebutan bola, baik di udara maupun di darat, urusan belakangan.
Ada kenalanku yang masih hafal dengan gono-gini soal olah raga bola basket, tapi tidak dengan sosok atlit yang masih aktif bertanding, baik itu atlit dalam negeri maupun luar. Dia hanya ingat cara bermain dan semua yang kujabarkan di atas. Ketika bermain, tubuhnya bergerak naik turun karena nafasnya yang sudah satu-satu. Kantung di bawah matanya terlihat gelap, kontras dengan warna kulit di wajahnya yang lebih pucat ketimbang ketika dia tidak sedang berolah raga.
"Bro, kalau aja lo masih main," katanya ketika berjalan ke pinggir lapangan setelah meminta dirinya untuk diganti pada seorang kawan kami yang lain.
Aku hanya tersenyum simpul. Sambil memberikan handuk dan sebotol air minum, aku berkata, "ya maap," kemudian tertawa.
"Capek banget gue! Napas rokok gini!" serunya sambil meraih benda-benda yang kuberikan.
Kuperhatikan dirinya dengan seksama, ingin tahu apa yang selanjutnya hendak dikatakannya. Ternyata, penantianku percuma, dia langsung duduk dan menyandarkan punggungnya pada dinding gelanggang olah raga. Tangannya sibuk mengusap rambut juga wajahnya, yang kuyup karena keringat. Beberapa menit kemudian, "nggak ada yang bawa bola, cok!" pekiknya karena kesal.
Aku hanya bisa maklum dan kembali memusatkan perhatianku pada jalannya permainan olah raga bola basket - sebagai rangkaian acara reuni setelah sepuluh tahun perayaan kemenangan tim kami dalam turnamen antar sekolah menengah atas seluruh Indonesia. Dua belas orang, lima inti dan tujuh cadangan, tentu saja termasuk aku dan kawanku ini, merupakan orang-orang yang membawa pulang piala tanda juara ke sekolah. Seluruh orang itu ada di dalam gedung ini.
"Oki sekarang jago banget, kayak lo dulu! Kalo aja ada yang kasih bola ke gue, elo misalnya!" kawanku itu seperti memendam rindu akan kehadiranku di lapangan.
Aku tidak dapat memberi tanggapan yang berarti. Haruskah seseorang yang lumpuh setengah ke bawah memaksakan dirinya untuk turun ke atas lapangan, lalu berhadapan dengan orang-orang normal? Jika akal sehatku hilang dan membiarkan diriku terbawa suasana jalannya permainan, meski dengan kursi roda, mungkin saja aku akan ikut bermain, tapi, aku sudah tidak pernah melatih otot yang harus kugunakan untuk melempar bola, - untuk mengoper, mengumpan, atau memasukannya ke dalam keranjang.
"Gak adil sama yang lain, gue kan pake roda, mereka lari," kataku berkelakar.
Aku tidak memperhatikan apa yang sedang terjadi dengan kawanku itu. Namun, setelah beberapa menit, ketika aku menoleh, kulihat dirinya sedang tidur.
Tidak lama kemudian, "si Iwan tidur?" tanya Bambang yang berjalan ke tepi, tempat aku dan kawanku berada, demi menenggak isi dari sebotol air mineral.
Aku jawab dengan anggukan.
"Bangunin, cuy! Ntar kenapa-kenapa tuh orang!" balasnya sambil berjalan mendekat ke arah Iwan yang tidak juga mengubah posisi tubuhnya sejak beberapa waktu yang lalu.
Seolah-olah mendapatkan aba-aba, permainan terhenti. Kecuali aku dan Bambang, yang tidak jauh dari tempat Iwan berada, semua orang berjalan mendekati kawan kami yang terlelap. Satu per satu memanggil namanya.
Tidak ada sahutan.
Begitu semuanya cukup dengan dengan Iwan, kembali lagi, satu per satu mencoba memanggilnya sambil berharap dia dapat terbangun dari tidurnya.
Dia tidak bergeming.
Oki mendorong beberapa orang dari kami yang mengerubungi Iwan, lalu berlutut di hadapannya. Didekatkan telinganya pada hidung kawan kami itu.
Tidak ada suara udara yang berhembus keluar.
Dia lalu memindahkan telinganya pada mulut dan mendapati hasil yang sama.
Kepanikan mulai terpancar di wajahnya. Diletakkan telapak tangannya pada dada kiri Iwan.
Kawan kami sudah tidak lagi berdetak.
Kami pun serentak histeris. Semuanya berulang kali meneriakkan namanya. Oki terus menggoyangkan tubuhnya.
Dengan cepat aku mengambil telepon genggam yang tersimpan di saku jaket yang sedang kukenakan. Kuhubungi rumah sakit terdekat untuk memastikan mereka siap menerima kawanku di ruang gawat darurat.
"Bawa ke mobil, satu orang bantu dorong kursi gue. Kita bawa ke rumah sakit sekarang," perintahku tanpa pikir panjang seusai memutuskan sambungan telepon.
Selama di perjalanan, aku tidak tahu harus berbuat apa, membayangkan apa yang harus aku lakukan selanjutnya pun aku tidak bisa. Di kursi penumpang mobil milik Ronal, aku hanya diam mbisu, menyaksikan jalan serta kendaraan-kendaraan yang kami salip. Di kursi belakang ada Iwan yang tubuhnya kini bersadar pada Oki.
"Ada yang tahu nomor adeknya?" tanyaku mendadak.
"Kagak, hapenya Iwan juga di tas, di bawa sama Bambang di mobilnya," sahut Oki singkat.
Singkat cerita, begitu kami selamat sampai di depan pintu masuk ruang gawat darurat, aku hanya bisa termenung. Aku tahu betul jika kawanku Iwan sudah tiada.
- bersambung -
0 notes
Text
Resolusi 2025, camkan saja agar ingat
Masuk PTN
Aktif menulis di platform online
Menjual gambar di media sosial
ketiga ini, kutulis bersama keluargaku, diatas hamparan karton kuning lima ribuan yang ayahku beli di warung, dengan gurat warna warni tulisan yang berbeda huruf, dan bayangan impian kami yang tak pernah surut.
Disitu tertera, ‘Resolusi 2025’ dengan namaku yang ditulis pertama sebagai pengawalan, kami dipaksa menulis impian kami diatas kertas ini sekarang juga tanpa terkecuali, dan spidol coklat milik adikku itu langsung terarah padaku
Ayahku memaksa, akhirnya kugurat huruf dengan pasrah, melirik adik adikku yang sangat optimis dengan angka 1 berderet sebagai tujuan, apalah diriku yang mendapat angka 10 pun tak samggup.
maka kuturunkan inginku, ku sederhanakan kalimat ku, semoga ini yang terwujud, abal abal tak apa yang penting jadi dulu. Pikirku dalam benak ku
bogor, 7 januari 2025
0 notes