#Pencegahan penyakit
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tim Krisis Kesehatan Seluma Sigap Bantu Korban Banjir
Tim Krisis Kesehatan Seluma Sigap Bantu Korban Banjir KANTOR-BERITA.COM, SELUMA|| Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Riduwan, bersama Tim Krisis Kesehatan, langsung terjun ke lapangan untuk membantu wilayah-wilayah yang terdampak banjir di Kecamatan Semidang Alas dan Semidang Alas Maras, Pada hari Jumat, (11/10/24), Banjir yang melanda daerah ini mengakibatkan sejumlah desa mengalami…
#Banjir Seluma#Bantuan kesehatan#Bantuan obat dan makanan ibu hamil#Dinas Kesehatan Seluma#Penanganan Banjir#Pencegahan penyakit#Posko kesehatan banjir#Riduwan#Semidang Alas#Tim Krisis Kesehatan
0 notes
Text
Penyakit yang Dapat Dicegah
Penyakit yang dapat dicegah adalah penyakit yang bisa dihindari dengan melakukan tindakan pencegahan tertentu, seperti vaksinasi, sanitasi, atau gaya hidup sehat. Beberapa contoh penyakit yang dapat dicegah adalah polio, campak, malaria, dan HIV/AIDS. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, kematian, atau penularan kepada orang lain jika tidak dicegah. Photo by cottonbro…
View On WordPress
0 notes
Text
Peran Sasakawa Health Foundation dan NLR Indonesia dalam Pencegahan Kusta
Sasakawa Health Foundation dan NLR Indonesia diharapkan bekerjasama berkelanjutan dalam pencegahan dan menangani kasus kusta di indonesia, melakukan sosialisasi dan edukasi agar tujuan Indonesia bebas kusta tercapai.
Sebelum tahun berganti, walau sudah sering turun hujan, cuaca di bulan Desember hawanya masih terasa gerah, saya mengisi waktu dengan menambah informasi tentang Suara untuk Indonesia Bebas Kusta, dengan menonton siaran tunda Talkshow Ruang Publik NLR x KBR dengan tema “Sasakawa Health Foundation & Kusta di Indonesia” yang sudah ditayangkan dan siarkan melalui youtube dan 105 radio jaringan KBR di…
View On WordPress
0 notes
Text
Mendulang Faidah Dari Kisah Nabi Luth 'Alaihis Salam
Diantara inti Kajian Mendulang Faedah dari Kisah Nabi Luth ‘alaihissalam yang disampaikan oleh Ust. Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A. ~hafidzahullah~ di Masjid Jami’ Ibnu Utsaimin, Pondok Pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo pada hari Ahad, 30 juli 2023, antara lain: 1. Orang yang memegang HP, atau bermain media sosial, maka sadar, atau tidak, dia telah memegang gudangnya syahwat. Maka hendaknya…
View On WordPress
#Adzab Bagi kaum Sodom#Bahaya Homo Seksual#Gay#Homo Seksual#Hukuman Bagi kaum Sodom#Kaum nabi Luth#Kaum Sodom#Kehinaan kaum Sodom#Kekejian kaum Sodom#Kisah kaum Sodom#Kisah nabi Luth#LGBT#LGBT dalam islam#Nabi Luth#Nabi Luth dan kaum Sodom#Pencegahan homoseksual#Penyakit Homo Seksual#Sikdsaan untuk Kaum Sodom#Taubat dari Perbuatan Homo#Ummat nabi Luth
0 notes
Text
Membantu Proses Pemulihan, WA 0813-3438-2077, Air Oxygen Darah Tinggi Klinik Habibah
KLIK https://wa.me/6281334382077, Air Kesehatan Menyegah Penyakit Apapun Klinik Habibah, Air Pendamping Terapi Klinik Habibah, Air Oxygen Buat Kesehatan Klinik Habibah, Air Untuk Penyakit Jantung Klinik Habibah, Air Untuk Penyakit Migren Klinik Habibah
KLINIK HABIBAH
Jl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275 ( Arah Barat Masjid AT-TAQWA )
Kunjungi Juga Social Media Kami :
Instagram : https://instagram.com/klinik_habibah?igshid=MDM4ZDc5MmU=
Fast Respon (031)8856-706
Air Oksigen merupakan air kesehatan yang mana air aktifnya bisa menjadi pendamping terapi untuk segala jenis penyakit akut dan kronis.
#AirKesehatanKkinikHabibah, #AirOksigenHabibahKlinik, #HabibahAirOksigen, #AirPencegahPenyakitKlinikHabibah, #AirPengobatan, #AirKesehatan, #PencegahanPenyakitDenganAirOksigen, #AirBermanfaat
#Air Alami#air jernih#Air berkualitas#cocok untuk kesehatan#Membantu pencegahan penyakit#air sehat#jernih#Berlisensi#alami#oxygen air
0 notes
Text
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat, sehingga tinggi badannya tidak mencapai standar yang sesuai dengan usia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting terjadi ketika seorang anak mengalami kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun. Stunting sering kali diukur dengan perbandingan tinggi badan terhadap umur, dan anak yang stunting biasanya memiliki tinggi badan di bawah minus dua deviasi standar dari median tinggi badan anak sehat.
Penyebab Stunting
1. Kekurangan Gizi: Pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya akses terhadap makanan bergizi berkontribusi signifikan terhadap stunting.
2. Penyakit Infeksi: Infeksi mengganggu penyerapan nutrisi dan meningkatkan kebutuhan energi tubuh.
3. Lingkungan: Kondisi sanitasi yang buruk, air bersih yang tidak tersedia, dan lingkungan sosial yang tidak mendukung juga memainkan peran penting.
Dampak Stunting bagi Kesehatan
1. Pertumbuhan Fisik yang Terhambat. Anak yang mengalami stunting akan memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan teman sebayanya.
2. Meningkatkan risiko obesitas dan mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan lain-lain.
3. Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan di masa dewasa, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Ini terkait dengan pola makan yang buruk dan kebiasaan hidup yang tidak sehat.
Upaya Pencegahan Stunting
1. Pemerintah dan lembaga terkait harus memastikan ketersediaan makanan bergizi dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.
2. Program-program kesehatan yang mendukung ibu hamil dan anak, termasuk pemeriksaan kehamilan yang teratur dan penyuluhan tentang perawatan bayi, sangat penting.
3. Meningkatkan fasilitas sanitasi dan akses terhadap air bersih dapat mengurangi risiko infeksi yang dapat memperburuk kondisi stunting.
4. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang dampak buruk stunting serta cara mencegahnya melalui program penyuluhan yang efektif.
9 notes
·
View notes
Text
Lakukan Pencegahan, karena Puskesmas Bukan Sekadar Pusat Pengobatan
Hai! Sekarang kita akan mulai memasuki bahasan tentang puskesmas. Semua orang pasti sudah mengetahui apa itu puskesmas, tetapi tidak semua orang mampu memahami apa yang dimaksud dengan puskesmas. Sekarang, coba buka aplikasi google maps yang ada di telepon genggam milikmu, kemudian ketik nama puskesmas yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Hampir dipastikan ada saja terselip ulasan seperti berikut, ”Puskesmas ini tidak memuaskan, antre dan pelayanannya lama, pegawainya tidak ramah, judes, dan kasar.” Wajar kok, masyarakat berhak menilai, puskesmas pun juga wajib memperbaiki.
Tulisan ini tidak akan membahas lebih lanjut bagaimana solusi agar pelayanan di puskesmas dapat lebih baik. Tulisan ini hanya ingin membantu untuk memahamkan tentang puskesmas, menyadarkan jika puskesmas tidak seperti yang dibahas oleh beberapa komentar pedas. Jika masyarakat paham, tentu akan lebih mudah bagi masyarakat untuk membantu puskesmas. Sejatinya, bukan hanya masyarakat yang memerlukan keberadaan dan pelayanan dari puskesmas, melainkan puskesmas-lah yang benar-benar memerlukan masyarakat untuk melakukan pencegahan, menerapkan pola hidup sehat, serta rajin melakukan pemeriksaan. Inilah yang selanjutnya akan menjadi pokok bahasan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2019 tentang puskesmas, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Apa yang dimaksud dengan upaya kesehatan masyarakat?
Upaya kesehatan masyarakat (UKM) adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. UKM terdiri dari UKM esensial yang merupakan UKM wajib, dan UKM pengembangan yang bersifat tambahan.
Apakah yang dimaksud dengan upaya kesehatan perorangan?
Upaya kesehatan perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pengurangan penderitaan akibat penyakit, dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Jelas bukan, bahwa puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat, bukan pusat pengobatan masyarakat. Bahkan di dalam Permenkes No. 43 Tahun 2019 disebutkan bahwa puskesmas harus mengutamakan upaya promotif dan preventif. Promotif adalah pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Preventif adalah kegiatan pencegahan terhadap penyakit. Kuratif adalah kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit dan mengurangi penderitaan akibat penyakit. Sedangkan rehabilitatif adalah kegiatan untuk mengembalikan penderita ke dalam masyarakat sehingga dirinya dapat berguna kembali. Mari kita simak contoh promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif berdasarkan kasus berikut:
”Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun, dibawa ke UGD puskesmas dengan keluhan utama tangan dan kaki sebelah kanan tidak dapat digerakkan serta bicara pelo. Pasien mempunyai riwayat tekanan darah tinggi tidak terkontrol karena jarang minum obat. Pasien adalah perokok berat. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah pasien 220/130. Indeks massa tubuh pasien masuk ke dalam kategori obesitas. Untuk sementara, penyakit pasien mengarah ke stroke dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Kondisi pasien tersebut tidak dapat ditangani di puskesmas. Pasien harus segera di rujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut atau rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lanjut.”
Kira-kira apakah promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada kasus tersebut?
Pertama, tentukan penyakitnya. Pada kasus tersebut, penyakitnya adalah stroke akibat hipertensi tidak terkontrol. Mengobati stroke dan hipertensi yang telah terjadi pada pasien tersebut merupakan bentuk dari kuratif. Apabila pasien pulih, kemudian lanjut dilakukan fisioterapi agar pasien tersebut mampu kembali bekerja adalah bentuk rehabilitatif. Jadi, kuratif dan rehabilitatif tercipta saat penyakit tersebut telah terjadi.
Bagaimana agar penyakit tidak terjadi? Jawabnya, berusaha dengan melakukan promotif dan preventif. Pada kasus ini, apabila pasien melakukan pencegahan atau preventif dengan cara berhenti merokok, diet, dan rajin berolahraga untuk menurunkan berat badan, kecil kemungkinan pasien tersebut menderita hipertensi dan komplikasi stroke. Sedangkan promotif pada kasus ini adalah segala macam upaya promosi kesehatan dari tenagan kesehatan dalam bentuk penyuluhan, poster, video, dan sebagainya, yang bertujuan agar masyarakat mengetahui cara pencegahan dari penyakit hipertensi.
Mencegah pasti lebih baik daripada mengobati. Mencegah juga jauh lebih murah dibandingkan mengobati. Sehat itu sangat mahal. Seandainya, ada pasien yang ingin menukar tubuh sehatmu dengan tubuh sakitnya yang sedang berjuang mati-matian untuk tetap bertahan. Kira-kira apakah kamu bersedia walau dibayar miliaran? Memang, semua sudah ada takdirnya, termasuk sakit yang diderita. Namun, setidaknya kita sudah berusaha untuk menjaga dan mencegahnya. Sebagaiman Allah berfirman dalam Quran Surah Ar-Rad ayat 11, yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
Semoga tulisan ini dapat menjadi bagian dari upaya promotif dan mengajak siapa saja yang membaca untuk mau berusaha mencegah. Mari mencegah, dimulai dari diri sendiri. Jaga kesehatanmu juga orang-orang yang kamu sayangi. Selamat membuktikan bahwa mencegah itu manfaatnya besar sekali.
“Tanggung jawab ekstra di bidang kesehatan bukan hanya milik tenaga kesehatan semata, masyarakat pun memiliki andil besar dengan melakukan pencegahan."
2 notes
·
View notes
Text
Melindungi dari IMS
Infeksi menular seksual (IMS) adalah sekelompok penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Beberapa contoh IMS adalah HIV/AIDS, kanker serviks, kutil kelamin, hepatitis B, gonore, sifilis, klamidia, dan trikomoniasis. IMS dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang serius, seperti kemandulan, kanker, dan kematian. Photo by cottonbro studio on…
View On WordPress
0 notes
Text
(WA) 0812-1440-8050 Hepatitis A Penyebab Dan Pengobatannya Ny. Djamilah Najmuddin di Cijagra Bandung
Kontak dan Janji Temu Hubungi 0812 1440 8050 Balai Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin merupakan sebuah klinik pengobatan tradisional yang sudah berdiri sejak tahun 1985 hingga sekarang dan bertempat di kota Bandung. pengobatan hepatitis pada ibu hamil,pengobatan hepatitis pada anak,pengobatan hepatitis pada ibu menyusui,pengobatan hepatitis pada orang dewasa,pengobatan penyakit hepatitis
Kontak dan Janji Temu Hubungi
Jl Guntur Madu No. 03 Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung
0812 1440 8050 https://wa.me/6281214408050
Kunjungi website djamilah-najmuddin.com
Ciseureuh Bandung,Pasirluyu Bandung,Pungkur Bandung,Cipedes Bandung,Pasteur Bandung,Sukabungah Bandung,Sukagalih Bandung,Sukawarna Bandung,Gegerkalong Bandung,Isola Bandung
obat herbal untuk penyakit hepatitis,cara mengobati penyakit hepatitis secara alami,cara pencegahan dan pengobatan hepatitis,obat herbal penyakit hepatitis a
#ramuantradisionalhepatitis #ramuantradisionaluntukhepatitis #terapiuntukhepatitisb #caraalamimengobatihepatitis #mengobatihepatitisasecaraalami #mengobatihepatitissecaraalami #obatherbalpenyakithepatitisb #obatherbaluntukpenyakithepatitisb #obatpenyakithepatitisalami #obatpenyakithepatitisbtradisional
(WA) 0812-1440-8050 Hepatitis A Penyebab Dan Pengobatannya Ny. Djamilah Najmuddin di Cijagra Bandung
#obat herbal untuk penyakit hepatitis#cara mengobati penyakit hepatitis secara alami#cara pencegahan dan pengobatan hepatitis#obat herbal penyakit hepatitis a
1 note
·
View note
Text
(WA) 0812-1440-8050 Penyebab Penyakit Hepatitis Dan Cara Pengobatannya Ny. Djamilah Najmuddin di Kacapiring Bandung
Kontak dan Janji Temu Hubungi 0812 1440 8050 Balai Pengobatan Tradisional Ny. Djamilah Najmuddin merupakan sebuah klinik pengobatan tradisional yang sudah berdiri sejak tahun 1985 hingga sekarang dan bertempat di kota Bandung. hepatitis b pengobatan,hepatitis c pengobatan,ibu hamil hepatitis b,mengobati penyakit hepatitis b,menyembuhkan hepatitis a
Kontak dan Janji Temu Hubungi
Jl Guntur Madu No. 03 Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung
0812 1440 8050 https://wa.me/6281214408050
Kunjungi website djamilah-najmuddin.com
Pengobatan Penyakit Hepatitis: Menyembuhkan dengan Pendekatan Komprehensif
Hepatitis adalah kondisi medis yang dapat memengaruhi fungsi hati, yang berperan penting dalam proses detoksifikasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan pada hati yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, atau kondisi autoimun. Oleh karena itu, pengobatan hepatitis sangat bergantung pada jenis virus atau faktor penyebabnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai pengobatan hepatitis, termasuk pengobatan hepatitis A, B, C, D, dan E, serta beberapa pendekatan terapi lain yang dapat digunakan, baik pengobatan medis konvensional maupun pengobatan tradisional.
Pengobatan Hepatitis adalah Pendekatan yang Komprehensif
Penting untuk memahami bahwa pengobatan hepatitis adalah proses yang melibatkan berbagai langkah dan pendekatan. Jenis hepatitis yang berbeda memerlukan perawatan yang spesifik, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Selain pengobatan medis konvensional, pengobatan tradisional juga bisa menjadi alternatif yang membantu dalam proses penyembuhan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai pengobatan hepatitis A, B, C, D, dan E.
Pengobatan Hepatitis A, B, C, D, dan E
1. Pengobatan Hepatitis A
Hepatitis A adalah jenis hepatitis yang umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh virus hepatitis A (HAV). Pengobatan hepatitis A biasanya tidak memerlukan perawatan khusus, karena penyakit ini sering sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu hingga bulan. Pengobatan berfokus pada manajemen gejala, seperti menjaga hidrasi tubuh, mengonsumsi makanan bergizi, serta istirahat yang cukup.
2. Pengobatan Hepatitis B
Pengobatan hepatitis B berfokus pada pengendalian virus agar tidak menyebabkan kerusakan hati lebih lanjut. Jika seseorang terinfeksi hepatitis B kronis, dokter dapat meresepkan obat antivirus, seperti tenofovir atau entecavir, yang dapat menekan replikasi virus. Pengobatan hepatitis B juga melibatkan pemantauan rutin terhadap fungsi hati untuk mencegah sirosis atau kanker hati.
3. Pengobatan Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh virus HCV dan biasanya ditularkan melalui darah yang terkontaminasi. Pengobatan hepatitis C melibatkan penggunaan obat antiviral yang lebih kuat, seperti sofosbuvir atau glecaprevir/pibrentasvir. Terapi ini dapat menyembuhkan infeksi dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan pengobatan hepatitis B, dengan tingkat kesembuhan yang sangat tinggi. Pengobatan hepatitis C membutuhkan waktu yang lebih lama, biasanya antara 8 hingga 12 minggu.
4. Pengobatan Hepatitis D
Hepatitis D hanya dapat terjadi pada individu yang sudah terinfeksi hepatitis B. Pengobatan hepatitis D biasanya memerlukan pengobatan hepatitis B terlebih dahulu. Terapi interferon alfa bisa digunakan dalam beberapa kasus untuk menekan infeksi virus hepatitis D, namun pengobatannya sangat spesifik dan sulit.
5. Pengobatan Hepatitis E
Hepatitis E sering kali ditemukan di negara berkembang, terutama akibat konsumsi air yang terkontaminasi. Hepatitis E biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi dalam beberapa kasus, terutama pada wanita hamil, bisa berisiko. Pengobatan hepatitis E berfokus pada manajemen gejala, dengan perhatian khusus pada hidrasi tubuh dan nutrisi yang tepat.
Pengobatan Hepatitis Akut pada Anak
Pada anak-anak, pengobatan hepatitis akut memerlukan perhatian khusus. Hepatitis akut pada anak umumnya disebabkan oleh hepatitis A atau hepatitis B. Pada kasus hepatitis A, pengobatan yang diberikan lebih banyak berfokus pada perawatan simptomatik, karena penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya. Sementara itu, pengobatan hepatitis B pada anak dapat melibatkan terapi antiviral jika infeksi menjadi kronis. Pemeriksaan rutin dan pemantauan oleh dokter sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal.
Terapi Hepatitis A
Pada pengobatan hepatitis A, terapi yang diberikan biasanya terbatas pada perawatan simptomatik. Hal ini termasuk pengelolaan rasa mual, demam, dan kelelahan yang sering menyertai hepatitis A. Pasien disarankan untuk banyak beristirahat, mengonsumsi cairan yang cukup, serta menghindari alkohol dan makanan berlemak, yang bisa memperburuk kondisi hati.
Pengobatan Hepatitis Berapa Lama?
Durasi pengobatan hepatitis tergantung pada jenis hepatitis yang diderita dan tingkat keparahan penyakit. Sebagai contoh, pengobatan hepatitis A biasanya hanya memerlukan waktu beberapa minggu hingga bulan, sementara pengobatan hepatitis B dan C bisa berlangsung lebih lama. Untuk hepatitis B, terapi antivirus bisa berlanjut selama bertahun-tahun, sedangkan untuk hepatitis C, pengobatan bisa selesai dalam waktu 8 hingga 12 minggu. Pemantauan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa virus telah ditekan atau hilang.
Pengobatan Tradisional untuk Hepatitis
Selain pengobatan medis, banyak orang yang mencari pengobatan alternatif, termasuk pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional ini melibatkan penggunaan bahan alami yang dipercaya dapat mendukung penyembuhan atau mengurangi gejala hepatitis. Pengobatan ini sering kali digunakan sebagai terapi pendukung untuk pengobatan medis konvensional.
1. Apakah terdapat teknik relaksasi atau meditasi dalam pengobatan tradisional hepatitis?
Ya, dalam pengobatan tradisional, teknik relaksasi dan meditasi dapat membantu mengurangi stres yang berlebihan, yang dapat memperburuk kondisi hati. Meditasi dapat membantu menenangkan sistem saraf, sementara teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dapat meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan yang mungkin memengaruhi hati. Pengelolaan stres merupakan bagian penting dalam terapi hepatitis.
2. Bagaimana penggunaan air kelapa hijau dalam pengobatan hepatitis?
Air kelapa hijau telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat alami untuk mendukung kesehatan hati. Kandungan elektrolit dan vitamin dalam air kelapa hijau dapat membantu menjaga hidrasi tubuh, yang sangat penting dalam proses pemulihan hepatitis. Selain itu, air kelapa hijau memiliki sifat detoksifikasi yang dapat membantu membersihkan racun dari tubuh, meskipun penggunaannya sebaiknya tetap di bawah pengawasan medis.
3. Apa manfaat minyak esensial dalam pengobatan tradisional hepatitis?
Minyak esensial, seperti minyak peppermint, minyak lavender, dan minyak lemon, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan detoksifikasi. Penggunaannya dapat membantu meningkatkan kesehatan hati, mengurangi peradangan, dan memperbaiki sirkulasi darah. Namun, minyak esensial ini harus digunakan dengan hati-hati dan tidak menggantikan pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter.
4. Bagaimana pengobatan tradisional hepatitis dapat berdampingan dengan pengobatan medis konvensional?
Pengobatan tradisional dapat berfungsi sebagai terapi pendukung dalam pengobatan medis konvensional, tetapi tidak boleh menggantikan pengobatan utama yang diberikan oleh dokter. Sebagai contoh, terapi herbal atau penggunaan teknik relaksasi dapat membantu mempercepat pemulihan dengan mengurangi stres dan meningkatkan fungsi tubuh secara keseluruhan. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan tradisional agar tidak terjadi interaksi negatif dengan pengobatan medis.
5. Apakah pengobatan tradisional dapat digunakan sebagai terapi pendukung bagi penderita hepatitis?
Ya, pengobatan tradisional dapat digunakan sebagai terapi pendukung untuk penderita hepatitis. Banyak pasien yang merasakan manfaat dari penggunaan rempah-rempah, herbal, atau suplemen alami dalam mendukung proses penyembuhan mereka. Namun, pengobatan tradisional harus digunakan dengan hati-hati dan tidak boleh menggantikan perawatan medis utama. Sebagai contoh, beberapa tanaman obat, seperti daun sambiloto, dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu dalam mendukung pemulihan hati.
Kesimpulan
Pengobatan hepatitis adalah proses yang melibatkan berbagai pendekatan, baik medis konvensional maupun pengobatan tradisional. Jenis hepatitis yang berbeda memerlukan pengobatan yang berbeda pula, dan pemilihan terapi yang tepat sangat bergantung pada diagnosis yang akurat. Bagi penderita hepatitis, penting untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat dan melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi hati. Selain itu, pengobatan tradisional dapat menjadi tambahan yang berguna untuk mendukung proses penyembuhan, asalkan digunakan dengan bijaksana dan selalu dibimbing oleh tenaga medis yang berkompeten.
Jl. Pasirkoja Bandung,Jl. Pasundan Bandung,Jl. Asmi Pungkur Bandung,Jl. Pasteur Bandung,Jl. Patuha Bandung,Jl. Ahmad Yani Bandung,Jl. Jenderal Sudirman Bandung,Jl. Dokter Rum Bandung,Jl. Singaperbangsa Bandung,Jl. Cianjur Bandung
pencegahan dan pengobatan penyakit hepatitis,pengobatan dan pencegahan hepatitis,pengobatan gejala hepatitis,pengobatan hepatitis b menggunakan,pengobatan untuk hepatitis,pengobatan virus hepatitis,penyakit hepatitis dan cara pengobatannya,penyebab penyakit hepatitis dan cara pengobatannya,penyembuhan hepatitis,terapi hepatitis
#pengobatanhepatitisb #pengobatanhepatitisc #pengobatanhepatitisa #pengobatanhepatitisbdanc #pengobatanhepatitisbpadaibuhamil #pengobatanhepatitisbberapalama #pengobatanhepatitisd #pengobatanhepatitisakut #pengobatanhepatitise #pengobatanhepatitisalkoholik
(WA) 0812-1440-8050 Penyebab Penyakit Hepatitis Dan Cara Pengobatannya Ny. Djamilah Najmuddin di Kacapiring Bandung
#pencegahan hepatitis#pengobatan gejala hepatitis#pengobatan hepatitis b menggunakan#pengobatan untuk hepatitis#pengobatan virus hepatitis#penyakit hepatitis dan cara pengobatannya#penyebab penyakit hepatitis dan cara pengobatannya#penyembuhan hepatitis#terapi hepatitis
0 notes
Text
Penyakit Kronis Penyebab Remaja Menggunakan Obat-obatan Terlarang
Oleh: Hana Maulida, S.Kesos
Fungsional di DKBPPPA Kabupaten Serang
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Sejak dulu narkoba telah menjadi masalah langganan di negeri ini. Saya jadi teringat memori 25 tahun yang lalu. Sambil menunggu film kartun favorit tayang sepulang sekolah, seringkali saya menonton berita kriminal yang tayang sebelumnya. Berita yang kerap menjadi highlight dalam acara tersebut adalah tentang penangkapan pengguna narkoba. Mirisnya, sampai sekarang berita penangkapan pemakai dan pengedar narkoba baik dari kalangan artis, pejabat, dan orang biasa juga masih berseliweran. Bahkan kategorinya bertambah; melibatkan anak selaku pengguna, kurir, bahkan pengedar.
Tepat seminggu yang lalu, saya memperoleh kabar mengejutkan dari seorang ketua pemuda di salah satu kampung di Kabupaten Serang. Ia mengeluhkan tentang maraknya aksi para remaja yang mengonsumsi obat-obatan terlarang di kampungnya. Setelah ditelusuri, ternyata anak-anak tersebut bisa dengan sangat mudah mengakses barang haram itu melalui handphone. Transaksi dilakukan via obrolan di salah satu aplikasi, lalu barang dikirimkan ke tempat yang telah disepakati bersama. Tentu bukan ke alamat rumah atau sekolah, tapi tempat tersembunyi yang sekiranya tidak diketahui siapapun. Selain aksesnya yang mudah, ternyata obat-obatan yang dibeli oleh anak-anak ini juga tergolong terjangkau. Bayangkan, hanya bermodalkan uang sepuluh sampai dua puluh ribu rupiah, mereka bisa memperoleh obat tersebut. Jenis obat yang umumnya dipesan adalah pil koplo.
Kenyataan tentang anak-anak kampung yang tertangkap tangan menggunakan obat-obatan terlarang ini sungguh sangat mengiris hati. Manuver para perusak generasi dalam mempromosikan narkoba benar-benar tak pandang bulu. Tidak hanya orang dewasa yang menjadi sasaran, tapi juga anak-anak. Tidak hanya di kota, bahkan kini sudah sampai di perkampungan. Upaya yang dilakukan juga tak main-main; semakin masif, kreatif, dan inovatif. Mereka memahami betul karakter dari kelompok yang mereka jadikan sasaran, sehingga pendekatan yang dilakukanpun sesuai dengan kebiasaan dan kebutuhan.
Hal ini tentu menjadi tamparan keras bagi kita para pegiat anti-narkoba dan perlindungan anak untuk juga melakukan hal sama. Yaitu meningkatkan kuantitas dan kualitas upaya pencegahan dengan cara-cara yang segar dan mengikuti perkembangan zaman. Jangan-jangan sosialisasi pencegahan yang dilakukan masih menggunakan presentasi beberapa tahun yang lalu, dengan metode ceramah (satu arah) yang membuat audiens mengantuk?
***
Sampai saat ini, pasar terbesar yang menjadi sasaran para pengedar narkoba adalah penduduk usia produktif, yaitu antara 15 dan 64 tahun. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), di Indonesia ada sebanyak 4,8 juta jiwa orang yang pernah memakai narkoba sepanjang tahun 2022-2023, termasuk di dalamnya usia anak. Prevalansinya terus meningkat dari tahun ke tahun, terlebih di masa pandemi covid-19. Tingkat depresi yang tinggi akibat tekanan sosial-ekonomi menyebabkan permintaan terhadap narkoba meningkat. Di sisi lain, penggunaan smartphone pada anak di masa pandemi juga menjadi faktor tidak langsung anak bisa dengan mudah terpapar oleh tayangan gaya hidup bebas hingga akhirnya terinspirasi dan bahkan bisa mengakses obat-obatan itu sendiri.
Menurut KBBI obat diartikan sebagai bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang. Logikanya, ketika seseorang mengonsumsi obat, artinya ada penyakit yang ingin disembuhkan dari dirinya. Dalam konteks kasus penggunaan obat-obatan terlarang pada anak, tanpa disadari sebenarnya ada penyakit kronis (menahun) yang diidap sehingga mereka berani mencoba mengonsumsinya. Sayangnya penyakit ini jarang terindentifikasi karena dianggap bukan penyakit yang bisa disembuhkan di rumah sakit. Penyakit kronis tersebut antara lain;
1. Kurangnya kasih sayang orangtua
Dewasa ini, hubungan antara anak dan orangtua semakin menunjukkan kerenggangan. Penggunaan gawai yang berlebihan, kesibukan, perbedaan generasi, kurangnya kesadaran untuk belajar tentang pengasuhan, dan konflik dalam keluarga (misalnya perceraian, kekerasan, dll) menjadi faktor penyebab kerenggangan hubungan ini terjadi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fauzia dan Yunita di Jakarta (2020) dengan melibatkan 200 remaja yang terlibat dalam penggunaan narkoba, ditemukan bahwa tingkat kasih sayang dan perhatian dari orangtua memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan narkoba pada remaja. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka antara orangtua dan anak dapat membantu mencegah penggunaan narkoba pada remaja.
Sudah menjadi kesepakatan bersama, bahwa ketika anak bermasalah maka yang perlu dimintai pertanggungjawaban adalah orangtua. Tapi kebanyakan kita berhenti pada narasi itu tanpa benar-benar merencanakan langkah yang selanjutnya bisa dilakukan orangtua untuk "memperbaiki" diri dan hubungan dengan sang anak. Karena bukan hanya anak yang butuh perbaikan, tapi juga orangtua.
Solusi dikembalikan pada keluarga/orangtua menjadi keputusan yang pertama dan utama dilakukan. Namun sebetulnya itu menjadi hal yang sia-sia jika keluarga tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Alih-alih menjadi anak yg lebih baik, anak bisa jadi melalukan kesalahan yg sama. Mereka bahkan berpotensi untuk berontak dan melakukan hal yang lebih buruk dari sebelumnya karena dilabel sebagai anak nakal, bahkan dihukum secara fisik dan sosial.
2. Tidak Adanya Pengawasan terhadap Penggunaan Handphone
Sejak masa pandemi, hampir semua anak usia sekolah memiliki handphone. Para orangtua, termasuk dari kalangan menengah ke bawah, rela melakukan apa saja demi anaknya bisa memiliki handphone. Itu semua dilakukan agar anaknya tetap bisa mengikuti pelajaran melalui daring. Namun yang senyatanya terjadi, gawai pintar itu justru digunakan untuk kepentingan lain. Anak yang pada dasarnya memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, dibiarkan berpetualang sendiri. Setiap saat memegang handphone, tanpa pengawasan sama sekali. Konten kekerasan dan pornografi secara tidak sadar mereka nikmati. Akses terhadap obat-obatan terbuka tanpa ada hambatan. Transaksi bisa sukses dilakukan hanya dengan menggoyangkan jemari.
Banyak orangtua membela anaknya yang seharian menatap layar handphone dengan berlindung pada alasan "sedang belajar/ mengerjakan tugas sekolah. Namun mereka tidak pernah benar-benar memastikan apa yang anak lakukan. Disinilah penting bagi para orangtua untuk selalu mendampingi, mengawasi, dan memberikan aturan yang jelas tentang penggunaan handphone pada anak. Ciptakan komunikasi yang dua arah, agar anak tidak merasa dihakimi.
3. Tidak Terfasilitasinya Anak dengan Kegiatan Positif
Dunia anak adalah dunia eksplorasi. Secara alamiah, mereka dilahirkan dengan rasa penasaran tinggi dan keinginan untuk mencoba banyak hal. Anak usia remaja lebih unik lagi. Energi mereka sedang berada di titik puncak. Kondisi psikologis mereka sedang berada di mode labil (berubah-ubah) karena sedang dalam proses pencarian jati diri. Semua itu adalah kebutuhan yang wajib disalurkan. Tidak bisa tidak. Sehingga, jika tidak difasilitasi dan diarahkan pada kegiatan yang positif, pilihan satu-satunya adalah terjerumus kepada hal sebaliknya. Sebab anak remaja dengan segala kelebihan energi dan kelabilannya, akan selalu mencari tempat 'bermain' sebagai sarana aktualisasi dirinya.
***
Tiga 'penyakit' di atas bukan hadir secara tiba-tiba. Tapi akumulasi dari gejala dan ‘penyakit’ kecil yang sekian lama diabaikan. Kasus anak menggunakan obat-obatan terlarang seharusnya menjadi refleksi bagi lingkungan terdekatnya; kira-kira apa penyakit kronis yang diderita si anak sampai-sampai ia mencari sendiri obat untuk menyembuhkannya?
Anak-anak itu masih punya waktu yang banyak. Jalan mereka masih panjang. Beberapa dari mereka bahkan telah masuk ke dalam kategori usia produktif. Mereka-mereka inilah yang kelak memimpin bangsa. Namun apa jadinya jika di periode emas ini justru mereka akrabi dengan obat-obatan. Alih-alih semangat menyongsong masa depan, waktu mereka justru habis untuk berjuang melawan kecanduan. Patah sebelum berkembang.
Tanya diri kita, sudahkah kita peduli dengan anak-anak di sekitar kita; saudara, tetangga, atau anak kita sendiri. Pernahkah kita bertanya pendapatnya tentang sesuatu yang penting, atau memberikannya kepercayaan sehingga membuat mereka merasa didengar dan berharga?
Selamat Hari Anti Narkotika Sedunia. Alih-alih berharap angka penggunaan narkoba di usia anak serta merta menurun, lebih baik kita mulai dengan menjadi pendengar yang baik bagi mereka. Berikan mereka wadah dan kesempatan untuk sibuk dalam hal positif.
Karena generasi hebat mustahil tercipta di bawah pengaruh 'obat'!
*Tulisan ini terbit di Harian Kabar Banten, 27 Juni 2023
11 notes
·
View notes
Text
Mencegah Penyakit, WA 0813-3438-2077, Air Oxygen Diabetes Klinik Habibah
KLIK https://wa.me/6281334382077, Air Kesehatan Menyegah Penyakit Apapun Klinik Habibah, Air Pendamping Terapi Klinik Habibah, Air Oxygen Buat Kesehatan Klinik Habibah, Air Untuk Penyakit Jantung Klinik Habibah, Air Untuk Penyakit Migren Klinik Habibah
KLINIK HABIBAH
Jl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275 ( Arah Barat Masjid AT-TAQWA )
Kunjungi Juga Social Media Kami :
Instagram : https://instagram.com/klinik_habibah?igshid=MDM4ZDc5MmU=
Fast Respon (031)8856-706
Air Oksigen merupakan air kesehatan yang mana air aktifnya bisa menjadi pendamping terapi untuk segala jenis penyakit akut dan kronis.
#AirKesehatanKkinikHabibah, #AirOksigenHabibahKlinik, #HabibahAirOksigen, #AirPencegahPenyakitKlinikHabibah, #AirPengobatan, #AirKesehatan, #PencegahanPenyakitDenganAirOksigen, #AirBermanfaat
#Ber SNI#Halal#Berlisensi#Membantu penyakit#Air oksigen#Air berkualitas#Cepat sembuh#air alami#oxygen air#pencegahan penyakit melalui air
0 notes
Text
PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN INFEKSI HIV/AIDS PADA KEHAMILAN
PENDAHULUAN Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi 1,2 human immunodeficiency virus (HIV). Penyebaran HIV ini berkembang dengan cepat dan mengenai wanita dan anak-anak. Acquired immunodeficiency syndrome menyebabkan 3 kematian lebih dari 20 juta orang setahun. Saat ini di seluruh dunia kira-kira 40 juta orang dewasa berusia 15-45 tahun yang hidup…
View On WordPress
2 notes
·
View notes
Text
Polres Sintang Fokuskan Pencegahan Tindak Kejahatan dan Penyakit Masyarakat
Sintang – Antisipasi gangguan Kamtibmas dan tindak kriminalitas, Polres Sintang gelar patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan, Rabu (27/11) Pagi. Selain fokus pada pencegahan tindak kejahatan 3C, patroli juga menyasar pelaku kejahatan jalanan dan penyakit masyarakat seperti minuman keras, perjudian, serta tindakan asusila yang kerap mengganggu ketertiban umum. Dalam patroli gabungan yang…
0 notes
Text
Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi Luncurkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio
Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi Luncurkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Penjabat (Pj) Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, bersama dengan Pj Ketua TP PKK Dwi Ratnawati, meluncurkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di halaman UPTD Puskesmas Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, pada Selasa (23/7/24). Dalam acara tersebut, Arif mengajak seluruh masyarakat Kota…
#Efek samping#Imunisasi Polio#Kementerian Kesehatan RI#Pekan Imunisasi Nasional#Pencegahan penyakit polio#PIN Polio#Vaksin Polio#Arif Gunadi#Kota Bengkulu#Pj Walikota Bengkulu
0 notes