#Pekan Seni Mahasiswa Universitas
Explore tagged Tumblr posts
Text
Lomba Penulisan Sastra Peksimitas UNG Diikuti Puluhan Peserta
Hargo.co.id, GORONTALO â Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar lomba Penulisan Cerita Pendek (Cerpen), Puisi dan Lakon di Laboratorium Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNG, Rabu (15/5/2024). Lomba tersebut merupakan salah satu cabang lomba yang diadakan dalam Pekan Seni Mahasiswa Universitas (Peksimitas) UNG. La Ode Gusman Nasiru, salah seorang Juri pada lomba tersebut mengatakan,âŠ
View On WordPress
#Lakon#Lomba#Pekan Seni Mahasiswa Nasional#Pekan Seni Mahasiswa Universitas#Peksiminas#Peksimitas#Penulisan Cerpen#Puisi#UNG#Universitas Negeri Gorontalo
0 notes
Text
_Dahlan Iskan saat menghubungi Yos Suprapto via video call WhatsApp.--_
Catatan Harian Dahlanâąïž
*Lukisan Aktivis*
Oleh : Dahlan Iskan
Kamis, 26 Desember 2024
04.00 WIB
BUKAN baru sekali ini pameran lukisan Yos Suprapto diberedel. Pembredelan pertama dulu justru membuat Yos kaya raya. Namanya melejit. Semua lukisannya laku.
"Sampai saya bisa beli tanah dan rumah di Australia," kata Yos.
Saya berbicara panjang dengan pelukis Yos Suprapto kemarin siang. Ia lagi di rumahnya di Kaliurang, Yogyakarta. Sudah 15 tahun Yos tinggal di lereng gunung Merapi. Ia menjadi aktivis lingkungan di sana.
Ternyata bukan hanya lima lukisan yang dilarang ditampilkan di pameran di Galeri Nasional Jakarta pekan lalu âseharusnya sampai 19 Januari depan. Setelah lima lukisan dilarang masih tambah satu lagi.
Karena itu Yos memutuskan untuk membatalkan pameran. Heboh. Beredarlah lima lukisan yang dilarang tampil. Masyarakat yang tidak peduli lukisan pun jadi tahu.
Yos marah: mengapa karya seninya dinilai dengan kacamata politik. Jokowi di lukisan itu, katanya, adalah akar persoalan dari keseluruhan tema pameran yang dipamerkan: kebangkitan tanah untuk kedaulatan pangan.
Yos lahir di Surabaya âsampai lulus SMPN 4. Lalu menyelesaikan SMA di Bandung. Saat kuliah ia pilih jadi mahasiswa seni lukis di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta -âsekarang jadi Institut Seni Indonesia, ISI.
Di ISI Yogya, Yos jadi aktivis mahasiswa. Puncaknya adalah gerakan anti Jepang, Malari. Di Jakarta terjadi bakar-bakar produk Jepang. Di Surabaya, Bandung, dan Yogya, mahasiswa juga bergerak.
Salah satu tokoh mahasiswa yang diincar untuk ditangkap adalah Yos. Teman-temannya minta Yos menghilang. Ia pergi ke Bali.
Di Bali, Yos mendapat koneksi yang akan mengubah jalan hidupnya. Sebagaimana tokoh mahasiswa lainnya, Yos merasa lebih bermanfaat kalau pergi ke luar negeri âkuliah di luar negeri.
Yos dapat hubungan untuk kuliah di Australia. Yakni di salah satu universitas di Queensland bagian utara.
Ia tidak lagi meneruskan ilmu seni lukis. Di Queenaland ia ambil ilmu sosial.
"Saya ingin mengetahui masalah sosial yang begitu berat di Indonesia", katanya.
Di Queensland itu ia punya teman baik. Orang Australia. Si teman adalah seorang geolog yang unik. Ia merasa bersalah mengapa mendalami geologi yang ujung-ujungnya justru untuk merusak bumi.
Sejak itu si teman membeli tanah 100 hektare di bagian utara Australia. Ia berkebun. Ia menghidupkan tanah mati menjadi tanah subur: lewat biodynamic âhasil penelitiannya sendiri.
Di tanah 100 hektare itu si teman menanam segala macam buah dan holtikultura. Yos diajak aktif di pertanian di situ. Yos ikut mendalami tata cara menghidupkan tanah mati.
Jadilah Yos seorang aktivis bumi. Ia ikut menyadari bahwa bumi kita ini sekarang lagi sakit. Terlalu banyak pupuk kimia dicekokkan ke bumi. Jadi pupuk sekaligus racun. Lama-lama racunnya yang menang: tanah pertanian kita pun mati.
Selain dapat ilmu menghidupkan tanah, Yos dapat istri di Australia. Wanita berdarah Lebanon. Punya satu anak.
Selama di Australia Yos tetap melukis. Ia menuangkan kecintaan pada bumi dan pertanian di kanvas lukisan.
Suatu saat Yos dapat kontrak untuk pemeran tunggal di Australia. Juga di galeri nasional. Di sana tiap daerah punya galeri nasional.
Menurut rencana, dari satu galeri nasional, lukisan Yos akan dipamerkan di galeri nasional lainnya di seluruh negeri. Tapi pameran pertamanya langsung heboh. Satu lukisannya dilarang dipamerkan. Media di sana mem-blow-up pembredelan itu. Nama Yos langsung top. Lukisannya diborong kolektor.
"Saya jadi kaya raya," katanya.
Lukisan yang dibredel itu dinilai terlalu mengandung erotika. Menurut Yos, alam tropis seperti Indonesia itu sendiri sudah sangat erotik. Apalagi wanitanya.
"Erotika tropis itu erotik banget", katanya.
Yos bercerai. Ia kembali ke Indonesia. Ia beli tanah di Kaliurang. Di situ Yos mempraktikkan biodynamic.
"Tentu saja saya sesuaikan dengan iklim tropis," katanya.
Yos tidak hanya marah karena lukisannya dilihat dari kacamata politik. Ia juga marah melihat bumi kita yang kesakitan.
Lewat lukisan Yos ingin menyadarkan bahwa semua orang harus tahu: bumi kita lagi kesakitan.
"Kalau penyadaran lewat tanah pertanian saya yang di Kaliurang terlalu lambat," katanya. Lewat lukisan bisa lebih cepat.
Yos tampak sehat. Rambutnya sudah putih semua tapi badannya segar. Di Kaliurang ia hidup dengan istrinya: asli Yogya. Mereka punya tiga anak.
Waktu muda Yos jadi aktivis mahasiswa di Yogya. Di masa tuanya masih jadi aktivis bumi. Juga di Yogya.
Jiwa aktivis memang tidak bisa mati âhanya kadang-kadang ada yang lupa lalu menjadi bagian dari pembredelan aktivis itu sendiri.
(Dahlan Iskan)
#dahlaniskan#yossuprapto#galerinasional#nationalgallery#seni#art#indonesianart#indonesianartist#artist#viral
0 notes
Text
Acara Ramaada EO Surabaya PIMNAS 2024 Terbaik! Hub : 0811-272-825
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan ajang bergengsi tahunan di Indonesia yang mempertemukan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh nusantara untuk bersaing dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan inovasi. Diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, PIMNAS menjadi platform utama bagi para mahasiswa untuk menampilkan hasil karya penelitian dan inovasi kreatif mereka yang dihasilkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Program ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas intelektual, kreatifitas, serta kemampuan mahasiswa dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
Ajang ini terbagi dalam berbagai kategori, mulai dari penelitian eksakta hingga pengembangan sosial dan teknologi, sehingga mencakup spektrum yang luas dari ilmu pengetahuan dan penerapannya. PIMNAS mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, analitis, dan inovatif dalam menyusun solusi-solusi yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan bangsa. Setiap tim yang berpartisipasi di PIMNAS akan mempresentasikan hasil karya mereka di hadapan juri yang terdiri dari akademisi, profesional, dan pakar di bidangnya, sehingga meningkatkan daya saing dan kualitas hasil penelitian.
Salah satu nilai utama dari PIMNAS adalah memberikan ruang bagi mahasiswa untuk tidak hanya sekadar berkompetisi, tetapi juga membangun jejaring ilmiah antaruniversitas. Para peserta memiliki kesempatan untuk bertukar ide, mendapatkan umpan balik dari pakar, dan mempelajari bagaimana inovasi di bidang lain dikembangkan. Dalam proses ini, mereka juga mempelajari pentingnya kerja sama tim, manajemen proyek, dan komunikasi ilmiah yang efektif, yang merupakan keterampilan penting dalam dunia profesional.
Bagi pemenang PIMNAS, penghargaan ini memberikan pengakuan nasional yang sangat prestisius dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi universitas maupun individu yang berhasil meraih medali. Gelar juara di PIMNAS juga sering kali membuka pintu bagi peluang lebih lanjut di bidang akademik maupun karier profesional. Mahasiswa yang telah memenangkan PIMNAS tidak hanya dikenal sebagai inovator muda, tetapi juga sebagai pemimpin yang berpotensi besar dalam menghadapi tantangan di masa depan.
PIMNAS, dengan segala kompetisi dan dinamika yang ditawarkannya, adalah ajang yang sangat penting dalam membangun fondasi generasi penerus bangsa yang kritis, kreatif, dan inovatif. Para peserta PIMNAS adalah cerminan semangat mahasiswa Indonesia untuk terus belajar, berkarya, dan memberikan kontribusi terbaik mereka untuk kemajuan masyarakat dan negara.
Telepon: 0811-272-825
Website: www.ramada.co.id
Alamat: Jl. Gunung Anyar Tambak IV No. 50, Surabaya, Indonesia, 60294
0 notes
Text
Unila Adakan Syukuran Kemenangan Kontingen Peksiminas 2024
LAMPUNG â Universitas Lampung (Unila) menggelar acara syukuran untuk merayakan kemenangan kontingennya dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) 2024. Kegiatan berlangsung di Gedung Graha Kemahasiswaan Baru, Senin, 9 September 2024. Tim mahasiswa Unila yang berkompetisi di Peksiminas 2024, di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dari 2-6 September 2024, berhasil meraih medali emas pada cabangâŠ
0 notes
Text
Unila Adakan Syukuran Kemenangan Kontingen Peksiminas 2024
BANDAR LAMPUNG â Universitas Lampung (Unila) menggelar acara syukuran untuk merayakan kemenangan kontingennya dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) 2024. Kegiatan berlangsung di Gedung Graha Kemahasiswaan Baru, Senin, 9 September 2024. Tim mahasiswa Unila yang berkompetisi di Peksiminas 2024, di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dari 2-6 September 2024, berhasil meraih medali emas padaâŠ
0 notes
Text
TRAINING CENTER KOMIPA 2022
âBe Close, Be Family, Be Oneâ
Secara umum, olahraga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas fisik yang diatur oleh seperangkat aturan atau kebiasaan, dan menekankan kemampuan fisikal serta keterampilan gerak sebagai penentu utama keberhasilannya. Disini olahraga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan hidup manusia. Diyakini oleh para ahli, bahwa olahraga itu sebagai wahana terbaik untuk membangun kebugaran dan kesehatan, disiplin, kesehatan moral dan emosional, serta berbagai life skills. Temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor individual seperti keterampilan, nilai, dan perilaku serta gaya hidup terkait langsung dengan banyak permasalahan remaja dan pemuda, seperti kriminal, kekerasan, serta penyalahgunaan obat-obatan.Universitas Negeri Malang (UM) merupakan salah satu universitas negeri di Indonesia yang berlokasi di Kota Malang. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) merupakan salah satu fakultas di UM yang menampung aspirasi mahasiswa dari jurusan rumpun sains seperti kimia, matematika, biologi, fisika, pendidikan IPA, dan bioteknologi untuk berolahraga dan menghormati antar sesama mahasiswanya. Komite Olahraga Fakultas MIPA (KOMIPA) yang merupakan subdivisi BEM FMIPA Universitas Negeri Malang adalah suatu wadah bagi mahasiswa FMIPA yang memiliki minat dan bakat di bidang olahraga. Disini KOMIPA memiliki program pelatihan dan pembinaan terstruktur guna mencetak bibit-bibit baru sebagai atlet yang bertalenta sehingga dapat mewakili FMIPA dalam ajang kompetisi internal seperti Pekan Ilmiah, Olahraga, dan Seni Mahasiswa Baru (PIOSMABA) dan Rektor Cup. Tak hanya dalam ajang kompetisi internal, tetapi juga dalam ajang kompetisi eksternal seperti MATHLETE di UNS. Salah satu program yang dimaksud adalah Training Center.Training Center merupakan program pelatihan dan pembinaan yang diadakan KOMIPA UM setiap tahunnya. Didalamnya terdapat latih tanding dalam tiap bidang olahraga di KOMIPA, pelatihan perwasitan, scoresheet dan pertolongan pertama. Tujuan dari Training Center ini adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota, meningkatkan kualitas demi terciptanya target dan meningkatkan kuantitas demi terciptanya tim ideal untuk menghadapi kompetisi baik yang diadakan di dalam maupun luar Universitas Negeri Malang. Dengan Training Center ini kami juga ingin meningkatkan rasa percaya diri, kerjasama, dan saling menghormati antar anggota KOMIPA sehingga dapat tercipta mahasiswa yang berkarakter. Training Center 2022 memiliki tema âBe Close, Be Family, Be Oneâ. Tujuan pengambilan tema ini yaitu kami berharap peserta untuk menjadi lebih dekat satu sama lain sehingga dapat menjalin tali persaudaraan layaknya sebuah keluarga yang memiliki satu ikatan dengan kesamaan hobi yaitu olahraga.Pada kegiatan Training Center 2022 yang dilaksanakan pada tanggal 25â27 November 2022 kemarin, terdapat 69 mahasiswa baru FMIPA 2022 yang menjadi peserta Training Center. Peserta mulai berkumpul pada Jumâat, 25 November 2022 di Lapangan basket A2. Kegiatan hari Jumat tersebut ditutup dengan adanya pentas seni dari mahasiswa baru. Pada hari Sabtu dan Minggu (26 dan 27 November 2022), kegiatan didominasi oleh latihan dan materi tiap cabang olahraga yang ada di KOMIPA. Kegiatan Training Center 2022 ini berjalan dengan baik dari awal pendaftaran peserta hingga akhir pelaksanaan acara. Lancarnya kegiatan ini tidak akan terjadi tanpa bantuan dari seluruh pihak, baik dari panitia pelaksana, peserta, dan Fakultas MIPA UM yang telah mendukung berlangsungnya acara ini hingga dapat terlaksana dengan baik.
0 notes
Text
Lepas Kontingen BAPOMI PENGPROV Bali, Wagub Bali Minta Atlet Tetap Fokus, Sportif, Jujur dan Berkelakuan Baik
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjok. Oka Sukawati mengucapkan selamat dan apresiasi kepada atlet BAPOMI (Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia) terpilih yang mewakili Bali untuk berjuang dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) ke XVII di Padang, Sumatera Barat. "Saya percaya percaya bahwa kalian adalah atlet-atlet pilihan terbaik yang sudah di seleksi ketat. Saya yakin semua sudah mempersiapkan diri dengan maksimal. Maka dengan semangat juang yang pantang menyerah adalah modal dasar yang paling penting dan harus dimiliki oleh masing-masing atlet yang akan berlaga. Dengan kepercayaan diri, optimisme, kesiapan dan tekad bulat bagi seluruh atlet, pelatih dan official kontingen Bali diyakinkan akan dapat mewujudkan prestasi yang gemilang," ungkap Wagub Cok Ace saat melepas Kontingen BAPOMI PENGPROV Bali menuju POMNas XVII Sumatera Barat, di Gedung Natya Mandala Institute Seni Indonesia, Buda Wage Ukir, Rabu (9/11/2022). Pada kesempatan ini, Wagub Cok Ace meminta para atlet untuk memanfaatkan momentum Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) yang ke XVII di Sumatera Barat ini untuk meraih prestasi yang tinggi, agar memberikan kebanggaan sekaligus mengharumkan nama Bali di kancah nasional. "Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, kejujuran serta bertingkah laku yang baik dan sopan, diharapkan akan menjadi karakter yang dipertahankan oleh Kontingen BAPOMI PENGPROV Bali di sana. Dan kepada seluruh tim Kontingen saya berharap agar senantiasa menjaga kesehatan, kekompakan, kebersamaan serta saling bekerjasama dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing sehingga dapat bertarung menunjukkan prestasi terbaik di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional ini," imbuh Wagub Cok Ace. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) ke XVII tahun 2022 ini akan diikuti oleh 92 atlet dengan 43 pendamping yakni mulai dari pelatih, pembina dan ofisial. 92 atlet yang berasal dari 13 Perguruan Tinggi baik swasta dan negeri se-Bali ini akan mengikuti 13 cabang olahraga dari 14 cabor yang dipertandingkan. Ketua Umum Bapomi Bali yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Prof. Ngakan Putu Gede Suardana berpesan agar para atlet tidak terbebani dengan pertandingan yang diikutinya. Namun mereka harus tetap fokus dan maksimal menunjukkan kemampuan dari cabang olahraga yang diikutinya. "Selama ini secara berturut-turut Bali menduduki ranking ke-5 dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, kian harus tetap fokus dan menjaga stamina dan kesehatan tubuh kalian, dengan harapan ranking 5 yang selama ini digenggam tetap akan diduduki oleh Bali, namun apabila bisa menaikkan ranking tentu akan lebih baik lagi," ungkap Prof. Ngakan saat memberikan sambutannya diatas panggung. Pelepasan Kontingen BAPOMI PENGPROV Bali oleh Wagub Bali Prof. Tjok. Oka Sukawati ditandai dengan penyematan topi atlet terhadap dua (2) orang perwakilan kontingen. Pelepasan Kontingen BAPOMI PENGPROV Bali yang akan bertanding di Padang, Sumatera Barat juga dihadiri oleh Ketua Umum KONI Bali Oka Darmawan, Ketua BAPOMI Bali dan Ketua BAPOMI Kabupaten/ Kota se-Bali, Ketua LL DIKTI Wilayah 8 Bali-Nusra dan sejumlah pejabat terkait.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
52 Mahasiswa Ikuti Lomba Nyanyi Peksimida 2022 di Universitas Bosowa - Gosulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM - Universitas Bosowa (Unibos) terpilih menjadi tempat penyelenggaraan Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) 2022 Sulsel. Sebanyak 52 mahasiwa pun ikut berpatisipasi. Peksmida 2022 di Unibos kali ini berfokus pada lomba solo pop. Ajang adu nyanyi ini berlangsung di Ruang...
http://gosulsel.com/2022/09/14/52-mahasiswa-ikuti-lomba-nyanyi-peksimida-2022-di-universitas-bosowa/
#UniversitasBosowaUnibos
0 notes
Photo
Kontingen FEB Juarai Pekan Seni Mahasiswa Jurnal Kampus (29/6/2018)-Sebanyak 8 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis berhasil meraih juara pada gelaran Pekan Seni Mahasiswa yang diselenggarakan Universitas Lambung Mangkurat.
1 note
·
View note
Text
Peluang Usaha Ide Bisnis Terbaru dan Terlaris di Bandung
Apakah kamu warga Bandung dan sedang mencari peluang usaha ? Atau seorang pendatang yang ingin berwirausaha di bandung ? jika tujuan nya sama mencari Ide Bisnis terbaru dan terlaris di bandung, kamu datang ke blog yang tepat. Yuk simak ide bisnis apa saja yang dapat dijalankan di kota bandung. Â
Ide Peluang Usaha di Bandung dengan Modal Kecil
Setiap akhir pekan atau libur panjang nasional kota bandung merupakan tujuan destinasi wisata dari orang â orang yang bekerja di ibu kota. Ya, betul sekali, Kota bandung adalah salah satu kota di jawa barat yang memang sudah terkenal akan objek wisatanya seperti Gunung tangkuban perahu, Bragga street, Gedung sate dan masih banyak lagi. Banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke ibukota provinsi jawa barat ini untuk berwisata. Yang paling menarik adalah Kota ini terkenal dengan mojang nya yang cantik, Tentu, ini karena kebanyakan mojang bandung memiliki garis keturunan bangsa eropa di masa lampau. Pemudanya pun tidak kalah terkenal, mereka sangat kreatif dalam berbagai inovasi, baik itu dalam mencari Ide usaha baru, berinovasi dalam bidang seni dan budaya, dan informasi teknologi . Tentu itu karena, ada dua kampus besar yang berdiri, yaitu ITB dan UPI yang menjadi cikal bakal kemajuan dari segala bidang generasi warganya. Menjalankan bisnis di Bandung dapat menjadi pilihan yang sangat cocok untuk Kamu. Dengan sedikit inovasi dan kreatif, ide bisnis kamu dengan didukung Pemanfaatan media digital akan menjadi salah satu kunci kesuksesan berkembangnya berbagai usaha di kota bandung. Ada Tiga hal yang perlu kamu persiapkan sebelum memulai usaha di kota bandung yaitu :
3 Hal yang harus dipersiapkan sebelum mulai usaha kecil di bandung
 Menentukan Jenis usaha dan Target pasar konsumen Ini merupakan hal yang paling utama, sarannya adalah tentukan jenis usaha yang sesuai dengan passion kamu, jika passion kamu di bidang kopi, kamu bisa membuka usaha baru yang berhubungan dengan kopi, seperti cafee shop, atau supplier kopi dsb. Dengan memilih jenis usaha yang sesuai maka target pasarpun akan sendirinya mengikuti.  Siapkan Modal yang cukup Tidak dapat dipungkiri memiliki ide bisnis baru yang kamu yakin akan laris harus dibarengi dengan modal materi yang kuat. Baca Juga : Ide kratif bisnis ibu rumah tangga modal 1 juta Sesuaikan modal dengan jenis usaha yang pada poin utama sudah kamu tetapkan. Melakukan perhitungan pengeluaran tetap perbulan dan pengeluaran bahan adalah hal yang wajib kamu kontrol dan kuasai. Mencari Lokasi Strategis Hal yang lebih penting dari dua poin diatas adalah pencarian lokasi. Mengapa ini sangat penting ? lokasi adalah factor utama sebelum kualitas produk. Baca Juga : 10 hal yang harus jadi pertimbangan saat memilih lokasi bisnis Lokasi yang benar , baik, dan strategis akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kelangsungan usaha kamu.  Dengan beberapa poin diatas yang sudah kamu baca dan pahami, mari kita beralih kepada apa saja sih ide bisnis terbaik di kota bandung yang bisa anda jalankan ?
Peluang Usaha Yang Menjanjikan di kota Bandung
 Bisnis Katering Apabila kamu senang dan memiliki passion dalam memasak, bisnis katering di bandung bisa menjadi ide usaha peluang bisnis yang laris dan menjanjikan. Ini karena usaha ini menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain menawarkan usaha ini kepada masyarakat sekitar, kamu bisa mencoba beriklan di social media, menawarkan kepada perusahaan â perusahaan yang ada dan terkenal memberikan layanan makan siangnya terhadap karyawan. Dan usaha katering ini apabila kamu sudah menjalankannya lama dan sudah dikenal luas karena kualitas masakan yang baik, harga yang masuk akal, serta pelanggan kamu sudah banyak yang puas dan merekomendasikannya. Siap â siap saja, ini akan menjadi bisnis kamu yang tidak ada matinya. Dan kemungkinan usaha kamu akan berkembang lebih sukses lagi sangat tinggi.  Peluang Usaha fashion Di Bandung Ini akan sangat berat dijalankan di kota bandung, walaupun sebenarnya peluangnya akan selalu ada. Perkembangan peluang usaha fashion di Bandung terbilang bertumbuh pesat beberapa tahun terakhir sehingga peluang bisnis fashion terbuka sangat lebar, kamu hanya perlu lebih kreatif lagi jika berencana terjun dalam bidang ini. Kota bandung sudah terkenal dengan fashionnya yang bagus. Terdapat banyak sekali pusat grosir pakaian dengan variasi harga yang bersaing, seperti Pasar Baru, Cibaduyut, Tamin dll. Dan yang paling terkenal adalah, di bandung terdapat banyak distro terbaik yang akan menjadi saingan kamu. Jika anda ingin mencoba untuk memulai bisnis fashion di Bandung maka anda dapat membuka usaha di daerah Ciampelas, Dago dan jalan Riau. Ada solusi Jika kamu tidak memiliki produk atau belum memiliki produk sendiri, maka dengan menjadi reseller atau dropshiper kamu tidak perlu pusing memikirkan untuk memproduksi produk. Kamu bisa menjual produk fashion yang sudah terkenal luas, dan terkenal, namun dengan harga yang murah dan kualitas yang terjaga. Apa kamu berpikir bahwa memulai usaha di bidang fashion itu mahal ? di era sekarang ide bisnis usaha milenial semakin mudah. Apabila kamu dapat memanfaatkan hal ini menggabungkannya dengan toko online kemudian membeli produk langsung dari produsennya akan memberikan harga yang murah. Peluang usaha di bidang kuliner bandung atau restoran Jika kamu lebih senang dalam dunia kuliner, maka ide bisnis ini wajib kamu coba. Kota bandung terkenal dengan oleh â oleh makanan ciri khasnya yaitu peuyeum bandung. Kenapa kamu tidak mencoba berinovasi dari makanan â makanan legendaris lainnya yang sudah terkenal tersebut kemudian sedikit kreatif modifikasi dengan model kekinian. Perkembangan dunia usaha kuliner juga tidak lah main â main, kamu hanya perlu memulai ide baru yang unik dan kreatif untuk bersaing dengan yang lainnya. Kamu juga dapat membuka angkringan kecil bagi anak muda yang senang dengan kopi dan cemilan kecil, atau untuk para ojek online yang sedang mangkal. Jika kamu memiliki modal yang lebih besar, kamu bisa memulai usaha restoran atau rumah makan. Dengan konsep yang unik dan belum pernah ada, akan menarik banyak pengunjung yang penasaran dengan tempat kamu. Dan yang paling wajib dijaga adalah kualitas masakannya.  Usaha Fotokopi di kota Bandung Kota bandung merupakan ibukota jawa barat, siswa dari daerah lainnya akan berbondong âbondong untuk dapat masuk di universitas â universitas yang ada di kota bandung. Seperti yang sempat dibahas di atas ada 2 universitas terbesar yang menjadi favorit, dan oleh karena hal tersebut akan memungkinkan dipenuhi banyak mahasiswa. Perkantoran dikota bandung pun sudah menjamur, jadi masuk akal bukan jika membuka usaha foto kopi ?. Untuk modal di awal mungkin akan sangat lumayan. Tapi ide bisnis ini merupakan peluang usaha yang laris dan tidak ada matinya, dan akan terus dibutuhkan kecuali sekolah atau kantor tidak lagi diperlukan. Dan hal itu sangat mustahil bukan ? Memilih tempat yang strategis dan mengelolanya dengan baik, dalam beberapa bulan, modal anda akan kembali, Kedepannya anda hanya perlu menjaga pelayanan terbaik, dan keuntungan secara berlanjut akan anda dapatkan. Peluang usaha pangkas rambut pria di Bandung Peluang usaha ini juga merupakan peluang usaha yang laris dan stabil dan akan terus berlanjut. Bayangkan saja, satu orang pria setidaknya akan melakukan potong rambut dalam kurun waktu 1 â 1,5 bulan sekali. Dan jika pelayanan serta hasil jasa pangkas rambut kamu sesuai selera mereka, mereka akan kembali dan kembali lagi ke tempat kamu setiap bulannya. Dan bagaimana jika kamu memiliki pelanggan yang sangat banyak ? luar biasa, mereka akan menjadi sumber pendapatan yang stabil. Kuncinya adalah dikepuasan pelanggan, hal itu yang perlu kamu garis bawahi dan dipertahankan. Kamu bisa menambah plus service kepada pelanggan, seperti pijat, relaksasi, atau cukur kumis dan jenggot. Kemudian dengan member fasilitas mengantri dari mulai sofa, kursi, atau jika kamu memiliki modal lebih, demi kenyaman pelanggan yang sedang menunggu antrian, kamu bisa memasang televise, atau wifi gratis.  Peluang usaha kerajinan tangan (handmade) di Bandung Ide bisnis kerajinan tangandi bandung menjadi salah satu usaha dengan prospek bagus dan menguntungkan. Jika kamu memiliki bakat lebih dalam bidang seni kerajinan, kenapa tidak memanfaatkannya ? Membuat produk kerajinan sesuai dengan keinginan pasar akan mendatangkan kamu keuntungan. Cobalah sedikit kreatif, misalnya membuat kerajinan dari barang limbah yang tidak terpakai. Dan perlu di ingat, bahwa wisatawan yang dating kebandung pasti akan memburu dan membeli kerajinan yang menarik untuk oleh â oleh.  Berpikir kreatif dan terus berinovasi adalah salah satu yang bisa kamu andalkan jika ingin membuka usaha di kota kembang ini, jangan menyerah dan terus berusaha. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada, lakukan semaksimal mungkin maka hasil tidak akan mengkhianati usaha kamu. Yuk barisnis! Read the full article
0 notes
Text
FSB UNG Gelar Peksiminas, Persiapkan Utusan ke Tingkat Universitas
Hargo.co.id, GORONTALO â Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) UNG menggelar Seleksi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) di tingkat Fakultas tersebut, Rabu (01/05/2024). Kegiatan yang berlangsung di ruangan Saronde, kampus 4 UNG ini dibuka oleh Herson Kadir selaku Wakil Dekan III FSB dan dihadiri oleh sejumlah peserta yang ikut pada setiap cabang lomba. Dalam sambutannya Herson mengatakan,âŠ
View On WordPress
#Fakultas Sastra dan Budaya#FSB UNG#Pekan Seni Mahasiswa Nasional#Peksiminas#Universitas Negeri Gorontalo
0 notes
Photo
Think of You
chara: Kiki (OC), Hansol, Jaehyun, Johnny, Yuta
category: one-shot, high school au
genre: romance, contemporary
words: 3,388
inspirations: obrolan halu dengan kak kiki di twitter atau lebih tepatnya dinamika kisah kasih kak kiki dengan empat anggota nct yang dicintainya
A/N:Â sooo many things came up but at last i finished it! and iâm so proud of how it turned out!!! /menangis/ aku baper sendiri nulisnya. semoga kak kiki suka~
Hujan turun deras di luar sana. Hansol bisa mendengar gemuruhnya di saat music player di studio berhenti membunyikan musik. Ia berusaha tidak terusik, tapi kepalanya seperti punya kendali sendiri untuk menoleh ke arah dinding yang bersisian dengan dunia luar. Hujan yang suara jatuhnya bisa terdengar sampai ke dalam gedung empat lantai itu pastilah bukan hujan yang bisa ditembus hanya dengan sebuah payung. Saat ini, di suatu tempat yang teduh dan mungkin juga hangat, Jaehyun sedang bertemu dengan Kiki untuk mengungkapkan perasaannya.
"Semua! Aku keluar sebentar, ya. Jangan hanya ngobrol, latih bagian yang masih sering salah tadi. Nanti kita mengulanginya bersama setelah aku kembali." Taeyong menghampiri pintu studio dan keluar dari ruangan diiringi sahut-sahutan "Baiklaaah! Siaaap!" dari para peserta dance session. Pemuda tampan berambut cokelat itu adik kelas Hansol, anak kelas dua yang kabarnya hanya senang tidur dan makan cokelat di kelas. Hansol tidak bisa memastikan itu karena ia jarang bergaul dengannya di sekolah. Tapi yang jelas, di gedung bertingkat empat ini anak itu menguasai studio di lantai dua untuk membuka dan memimpin kelas tari kecil-kecilan. Dance-nya sangat jago dan dia memperlakukan semua orang seperti rekannya sendiri, makanya Hansol betah mendaftar kelasnya setiap akhir pekan.Â
Hansol duduk menyandarkan punggung di dinding. Sebuah handuk kecil berwarna kuning digunakan untuk mengelap wajah dan lehernya yang berkeringat. Napasnya masih cepat, tapi sudah mulai melambat ke ritme normal. Seulur tangan muncul di depan wajahnya, menawarkan sebotol air minum. Sebelum Hansol mendongak, pemilik tangan itu sudah mengempaskan tubuh di sampingnya, bahu mereka bersisian.
"Kita pasti meningkat lebih cepat tanpa gadis-gadis itu kan?" bisik Ten, matanya mengerling ke arah gerombolan gadis yang duduk melingkar dan berdekatan di sisi lain ruangan. Suara mereka bertumpuk-tumpuk berisik; ada yang bicara, ada yang tertawa, ada yang memekik. "Mereka ikut hanya karena Taeyong hyung ganteng, bukan karena ingin belajar nge-dance. Ke sini pun hanya bergosip. Benar-benar memperlambat kita."
Hansol menenggak air minum pemberian Ten. "Aku sudah mengajak Taeyong untuk latihan bertiga, tapi dia belum ngasih jawaban. Mungkin masih mikir-mikir."
"Apa yang perlu dipikir-pikir, sih?" gumam Ten. Dia sudah yakin dirinya, Hansol, dan Taeyong sama-sama punya bakat performer yang alami. Akan sangat bagus kalau mereka membuat dance crew sendiri.
"Oh iya, Hyung, kau benar-benar akan melanjutkan sekolah di Paris?" Ten tiba-tiba bertanya.
Hansol memandang pantulan dirinya sendiri di cermin; laki-laki berbadan jangkung yang duduk dengan kaki kiri ditekuk dan kaki kanan diselonjorkan, punya rambut pirang yang mencuat ke sana kemari karena belum dirapikan setelah terguncang-guncang gerakan dance, wajahnya yang biasanya pucat secara alami tampak lebih berenergi. Orang itu dulu, Hansol pikir, tidak akan mencapai apa pun karena yang dia lakukan hanya menari dan bermain-main. Tapi yang ia lakukan dengan main-main lambat laun diseriusi, dan dua minggu lalu Hansol menerima kabar baik dari sebuah sekolah seni di Paris yang mengungkapkan bahwa mereka siap menerimanya sebagai mahasiswa baru jurusan Seni Tari tahun depan.
"Hebat sekali. Padahal yang lain masih belum tahu diterima di universitas mana."
"Lumayan banyak, kok, yang sudah tahu."
"Hanya yang mau nerusin ke luar negeri kan?" Ten cemberut. "Kalau Hyung pergi, dance crew kita dengan Taeyong hyung nggak akan pernah terjadi."
"Kita bisa collab dengan video."
"Iya, sih. Tapi feel-nya nggak sama. Lagian kenapa mesti ke Paris, sih? Hyung nggak punya cewek yang Hyung suka apa?"
Meskipun kalimat terakhir itu menyentilnya, Hansol berkata santai tanpa menatap Ten. "Apa hubungannya dengan cewek yang kusuka?" Ia melepas sepatu hitamnya dan memperhatikan bagian-bagiannya yang sudah lecet.
"Yah... Itu kan sesuatu yang harus dipertimbangkan juga. Meninggalkan orang yang kausuka jauh sekali untuk waktu yang lama... Tahu kan, maksudku?"
Hansol sudah bersyukur Ten mengajaknya bicara supaya pikirannya terfokus ke hal lain, tapi ujung-ujungnya anak itu mengembalikannya ke Kiki juga. Melihat Hansol tak kunjung menjawab, Ten tersenyum lebar. Wajahnya berbinar.
"Siapa cewek beruntung itu, Hyung? Ayolah... beri tahu aku. Siapa saja yang sudah tahu? Kalau Hyung nggak mau ngasih tahu, aku tanya ke orang lain. Pasti Yuta hyung sama Johnny hyung sudah tahu kan? Ah! Pasti Jaehyun juga!"
Hansol berhenti memperhatikan sepatunya dan menatap Ten lelah. Tapi sebelum ia mengatakan apa pun, Ten menyambar duluan.
"Aaah... Aku tahu." Anak laki-laki yang hidung dan dagunya sama-sama lancip itu mendekatkan wajahnya pada Hansol, matanya menyipit. "Pasti Kiki sunbae, ya," bisiknya dengan nada menyatakan alih-alih bertanya.
"Ten, kamu nggak ada bedanya sama cewek-cewek itu. Suka bergosip."
"Berarti benar!" Ten tertawa senang, tapi kemudian tawa itu menjadi hambar. "Kenapa dia, sih? Nggak ada kejutan-kejutannya sama sekali. Semua orang juga tahu kalian dekat. Bukannya kalian emang udah pacaran, ya? Seulgi nuna selalu menanyakan itu padaku. 'Ten, Hansol sama Kiki itu sebenarnya pacaran nggak sih?' Aku kira dia suka padamu, Hyung. Tapi...."
Ocehan Ten seperti suara yang pudar perlahan-lahan. Hansol terbayang Paris yang akan menjadi rumah barunya. Jalan-jalan yang diapit gedung-gedung tua, musik akordion terdengar dari dalam kafe-kafe yang sebagian tempat duduknya ditata rapi di trotoar, gemerlap cahaya kota mewarnai permukaan Sungai Seine dengan warna-warna keemasan di malam hari. Setiap sudut kota yang cantik itu diperkaya cerita sejarah, dan sejarah selalu mengingatkan Hansol pada Kiki. Setiap kota yang cantik itu akan mengingatkannya dengan lembut ataupun kejam pada teman kecilnya itu, gadis yang belum lama ia sadari kalau ia menyukainya, yang hari ini akan menjadi pacar sahabatnya sendiri dan Hansol tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengubahnya. Kiki tidak mungkin menolak Jaehyun. Jaehyun punya segalanya yang Hansol miliki dan tidak miliki. Hari ini hatinya patah, tapi mungkin ini yang terbaik.
Lagi pula, Hansol akan pergi.
Hujan di luar berisik sekali. Angin kencang mengobrak-abrik pepohonan dan mengempaskan dedaunan. Jaehyun memandangi gelontoran air yang membanjir ke Bumi sambil duduk di atas meja di dekat jendela. Ia lupa kapan terakhir kali melihat hujan seganas ini. Menurut berita, cuaca memang sedang kurang bersahabat karena pengaruh badai yang melanda Jepang. Suasana yang suram ini membuat Jaehyun kehilangan semangat berlatih menyanyi. Terlebih, ia tidak berkonsentrasi karena terus memikirkan hal yang sendu sejak tadi. Untuk kali kesekian, Jaehyun menoleh ke arah tiga orang yang duduk mengelilingi sebuah meja di dekat pintu. Johnny dan Yuta duduk bersebelahan menghadap laptop Johnny yang terbuka di meja, memperlihatkan film bajakan Youth Without Youth yang harus mereka review untuk tugas Sastra. Mereka terus menerus berkomentar dan selalu menghentikan film sejenak ketika pembicaraan meningkat menjadi perdebatan. Kiki duduk di bangku lain di depan mereka. Gadis itu tidak ikut menonton film, tapi ikut menyimak dan sesekali menimpali. Kalau dia tertawa, rambut sebahunya berayun-ayun mengikuti gerak kepala dan pundaknya yang berguncang, matanya sedikit menyipit dan bersinar seperti kerlip bintang. Suaranya renyah dan menyenangkan didengar. Jaehyun selalu suka itu. Kiki yang tertawa membuatnya jatuh cinta.Â
Jaehyun menunduk dan menghela napas. Ia menatap sebundel kertas berisi skenario drama di tangannya yang hanya ia gulung-gulung dengan resah sejak tadi. Apa yang harus ia perbuat untuk melakukan itu? Bagaimana caranya memisahkan Kiki dari Johnny dan Yuta supaya ia bisa lekas mewujudkan keinginannya untuk melakukan itu, menyudahi kegelisahannya, dan move on? (Sebab Jaehyun punya kekhawatiran besar--yang terasa seperti firasat--bahwa Kiki akan menolaknya). Ah... Seandainya Hansol hyung ada di sini, ia pasti bisa meminta saran padanya.
"Hujannya belum mereda sama sekali." Tiba-tiba Kiki sudah ada di sebelah Jaehyun. Tubuh gadis itu--yang terlindung dalam kehangatan sweater merah marun di atas kemeja sekolah, tampak serasi dengan rok pendeknya yang berwarna abu-abu tua--dicondongkan di atas meja ke arah jendela. Hanya setengah meter saja di depan Jaehyun. Jaehyun menatapnya kaget; jantungnya hampir loncat dari tempatnya berada.
Lalu Kiki mengangkat tubuhnya untuk duduk di atas meja di depan Jaehyun. Dia mengerling pada gulungan skenario yang Jaehyun pegang. Bibirnya mengulas senyum tipis. "Gugup, ya? Kamu kan udah jago. Pasti lancar, deh, semuanya."
Jaehyun bisa mendengar detak jantungnya sendiri sementara pikirannya mencerna apa yang sedang dibicarakan Kiki. Oh, oh! Ya, drama musikalnya. Untungnya interaksi berbulan-bulan sebagai teman akrab membantu Jaehyun mengendalikan diri. Ia memang tidak seharusnya salah tingkah di depan Kiki.
Jaehyun pun mengusahakan segaris senyum. "Entahlah. Aku masih nggak ngerti kenapa aku terpilih jadi Vicomte Raoul de Chagny."
"Jangan bercanda. Nggak ada orang lain yang lebih cocok jadi Raoul selain kamu."
"Tapi apa yang kurasakan sekarang lebih seperti apa yang dirasakan Christine Daae.... Sebentar, ada line-nya di sini." Jaehyun membuka skenarionya, membalik lembar demi lembar dan baru menyadari kalau buku tipis itu kini tampak keriting dan lusuh karena keseringan dibaca. Jaehyun membacakan salah satu dialog Christine Daae yang ia warnai dengan highlighter hijau. "'I don't know myself when I sing.'"
"Bahasa Inggrismu bagus. Suara menyanyimu juga bagus. Kamu juga tampan. Aktingmu bisa diandalkan. Jaehyun, kamu sempurna untuk peran ini."
Rona merah merayap di pipi Jaehyun. Kenapa tiba-tiba ia dipuji-puji, sih? "Tapi apa yang kurasakan sekarang lebih seperti apa yang dirasakan Christine Daae," ulangnya, tertunduk untuk menyembunyikan wajah memerahnya. Dan aku nggak ingin jadi Raoul. Aku ingin jadi Erik.
"Lalu kenapa? Kamu mau tukar peran jadi Christine?" tukas Kiki. "Sudahlah. Kami semua percaya padamu. Kamu pasti bisa memerankan Raoul dengan sempurna."
Jaehyun membaca skenarionya lagi, tapi gagal total untuk berkonsentrasi. Pemandangan Kiki yang memandang ke luar jendela di depannya jauh lebih menarik daripada perjuangan Raoul mengejar Christine yang selalu dibayang-bayangi kehadiran Opera Ghost. Drama musikal berbahasa Inggris itu akan menjadi salah satu pengisi festival seni sekolahnya dua minggu lagi. Awalnya Jaehyun mendaftarkan diri untuk berperan sebagai Erik, si Phantom atau Opera Ghost yang menghantui Palais Garnier dan menghasut Christine, salah satu anggota kelompok opera yang sering pentas di gedung opera itu untuk mempercayai bahwa dirinya adalah Angel of Music yang dikirim mendiang ayahnya dari surga. Motivasi Jaehyun sederhana: Dalam sebuah kesempatan ketika Jaehyun, Johnny, dan Kiki nongkrong bersama siswa-siswi lain di tribun pinggir lapangan sekolah untuk mendukung Yuta dan Hansol bertanding sepak bola dalam pertandingan persahabatan melawan tim sekolah tetangga, Jaehyun menyimak diskusi Kiki dan Johnny tentang novel Phantom of the Opera beserta adaptasi filmnya, sebab telah beredar kabar kalau drama musikal anak kelas satu yang akan tampil di festival sekolah akan mengadaptasi cerita itu, dan Jaehyun mendengar Kiki bilang karakter Erik menarik. Sesederhana itu saja. Kiki tidak mengelaborasinya lebih lanjut. Lalu Johnny bilang, "Menurutku suara Jaehyun cocok untuk menyanyikan lagu-lagu Erik." Dan Kiki menoleh ke arah Jaehyun, matanya bersinar dan senyum yang Jaehyun sukai itu muncul lagi. "Kayaknya iya, deh. Aku jadi pengin dengar Jaehyun nyanyi lagunya Erik," katanya antusias.
"Coba saja ikut audisi, Jae," timpal Johnny suportif. "Jangan sia-siakan kesempatan ini. Dulu aku dan Yuta juga berpartisipasi di festival seni."
"Aku dan Hansol juga," sahut Kiki. "Waktu itu angkatan kami menampilkan drama teatrikal The Litte Prince."
"Aku melihatnya! Kamu berperan sebagai salah satu mawar yang bergerumbul, ya kan?"
"Sampai sekarang aku malu mengingatnya."
"Hansol hyung jadi staf divisi perkap yang angkat-angkat properti."
"Badannya terlalu tinggi untuk peran apa pun."
"Ya, derita orang tinggi. Aku bisa merasakannya," kata Johnny yang tinggi badannya memang sebelas dua belas dengan tinggi badan Hansol. Orang-orang menyebut mereka berdua si Menara Kembar. "Gimana, Jae? Kamu pasti ikut kan? Popularitasmu pasti akan meningkat tajam. Kalau ada cewek-cewek yang ngasih kamu cokelat tapi kamu nggak mau, ada jomblo-jomblo ngenes yang siap menampungnya." Johnny merujuk pada dirinya sendiri, Kiki, Hansol, dan Yuta. Kiki tertawa.
Jaehyun pura-pura berpikir. "Mm... Sepertinya akan kucoba."
Mulai saat itu, Jaehyun terobsesi pada drama musikal angkatannya. Ia mendaftar, ikut audisi, dan lolos. Namun, sutradara dan penulis skenario memberinya peran Raoul. Kata mereka, Jaehyun terlalu tampan untuk menjadi hantu bertopeng.
Yah, tidak ada salahnya, sih. Jaehyun malah jadi tokoh utama dan mendapat sorotan terbanyak. Tapi kan, dia jadi tidak bisa menyanyikan lagu-lagu Erik....
"Nggak bisa! Aku nggak mau!" Yuta tiba-tiba berseru, mengagetkan Jaehyun dan Kiki yang langsung menoleh ke arahnya. Yuta sudah tidak duduk lagi. Dia mau mengatakan sesuatu, tapi Johnny cepat-cepat menyambar, "Ada perbedaan yang besar dan mendasar antara film drama dengan substansi erotika dan film porno. Aku sudah menjelaskannya kan? Kenapa kamu nggak ngerti juga?"
"Yang aku nggak ngerti adalah dari sekian banyak film yang ada, kenapa kita pilih film drama bersubstansi erotika?" tukas Yuta. "Bro, kita nonton Youth Without Youth dengan harapan menonton lika-liku kehidupan seseorang yang jadi muda lagi setelah tersambar petir. Tapi apa yang malah kita dapatkan? Dominic lebih sering telanjang dan main sama cewek. Siapa pun nggak akan peduli lagi kalau dia pernah tersambar petir dan jadi muda lagi."
"Kita nggak akan bahas soal itu! Kita akan bahas bagian dia tersambar petir dan bagaimana dengan jadi muda lagi dia menyembunyikan jati diri aslinya. Kita juga bisa bahas dari sisi percintaannya sama Laura. Kita juga bisa mengaitkannya ke kondisi sosial dan politik Romania pada saat cerita berlangsung. Ada banyak hal yang bisa dibahas sampai-sampai konten-konten eksplisitnya bisa diabaikan--"
"Aku rasa kita tetap harus mencoba film lain," kata Yuta dengan nada final, lalu beranjak ke pintu dan membuat Johnny ikut berdiri untuk mengejarnya.
"Film apa lagi yang harus kita tonton?! Deadline-nya dua hari lagi!"
"Winwin pernah bilang dia pernah nonton film drama misteri...."
"Memangnya dia masih di sekolah, jam segini?"
"Tentu saja! Dia nggak akan pulang tanpa aku!"
Suara mereka menyusut dan menghilang di kejauhan. Jaehyun dan Kiki saling pandang sebentar, lalu tergelak bersama.
"Aku akan merindukan ini semua," kata Kiki tiba-tiba. Dia menatap kelas dengan pandangan rindu, seakan-akan dia akan lulus besok dan bukan beberapa bulan lagi. "Hidup kita akan berubah setelah lulus SMA. Tidak akan ada yang sama lagi. Kita mungkin akan jarang ketemu, apalagi kalau kamu mau nerusin ke luar negeri. Seperti Hansol."
"Aku nggak akan ke mana-mana," kata Jaehyun sedikit terlalu cepat. "Aku suka di sini."
"Aku juga." Kiki tersenyum murung. "Tapi...."
"Aku ingin kuliah di universitas yang sama denganmu." Tepat setelah mengatakan itu, Jaehyun membayangkan dirinya menampar wajahnya sendiri. Apa sih yang dia bicarakan?! Buru-buru, Jaehyun menambahkan, "Kau memilih universitas yang bagus. Aku juga ingin kuliah di sana."
"Kamu masih kelas satu. Jalanmu masih selebar lapangan." Senyum Kiki berubah sedikit riang ketika dia berpikir Jaehyun masih terlalu polos. Itu membuatnya gemas. Meskipun pembawaannya cenderung kalem dan lebih dewasa dibanding anak-anak seusianya, di saat-saat tertentu Jaehyun memang masih terlihat seperti anak remaja yang baru masuk SMA kemarin. Lihatlah pipinya yang tebal itu, membuat wajahnya yang tampan tampak manis dan tidak terlalu tirus. Suatu hari pipi itu akan mengecil ditempa beban hidup, tapi Kiki harap itu tidak akan terjadi. Dia tak tega membayangkan Jaehyun kehilangan berat badan karena stres. "Jalan Johnny dan Yuta mulai menyempit; mereka sudah kelas dua. Jalanku dan Hansol... Jalan kami sudah jelas. Kami hanya tinggal berjalan melaluinya. Aku masih belum tahu apa yang akan kutemui di ujung jalan. Tapi Hansol sudah." Kiki termenung sebentar. "Kita masih akan bertemu dan berkumpul seperti biasa. F4 dan Geum Jan Di-nya Sekolah Internasional Neo Culture. Tapi banyak hal akan berubah dan tidak akan terasa sama lagi."
Jaehyun menyadari pembicaraan ini membuat Kiki sedih. Perpisahan dan perubahan adalah topik-topik yang tidak begitu menggembirakan, apalagi jika dibicarakan di kala cuaca hujan. Jaehyun juga jadi membayangkan masa depan yang masih jauh di ujung jalannya, dan itu membuatnya ikut sedih. Apalagi kalau di ujung jalan itu tidak ada Kiki.
Sebenarnya, tidak apa-apa kalau tidak ada dia, Jaehyun mengoreksi pikirannya sendiri. Tapi, ia harus memastikan kalau mungkin, mungkin, ada sedikit keberuntungan yang membuat Kiki mau menunggunya di ujung jalan itu. Jaehyun harus memastikannya segera. Sekarang adalah kesempatannya.
"Hei." Kiki menyentil skenario Jaehyun. "Aku ingin mendengarmu menyanyi sebagai Raoul. Kalian mengadopsi lagu-lagu dari film yang versi 2004 kan?"
Sedetik Jaehyun terbelalak, sedetik kemudian ia tersenyum malu. Lesung pipinya muncul dan membuatnya terlihat semakin tampan sekaligus menggemaskan. "Tidak semua lagu, tapi.... Yah, gimana, ya...."
"Ayo, dong. Pendek juga nggak apa-apa. Aku ingin mendengarnya dari jarak dekat sebelum kamu tampil dan aku harus mendengar suaramu dari jarak jauh. Pasti tidak akan terlalu jelas."
Jaehyun tertawa gugup. "Baiklah.... Tapi ini bagian Christine Daae."
Jaehyun memejamkan mata sejenak untuk mengumpulkan kepercayaan diri sekaligus mengingat latihannya selama ini sebagai penyemangat. Lalu, dengan suaranya yang rendah, kuat, dan sangat terlatih, ia menyanyikan Think of Me.
Think of me, think of me fondly When we've said goodbye Remember me, once in a while Please, promise me you'll try
When you find that, once again, you long To take your heart back and be free If you ever find a moment Spare a thought for me
Jaehyun terdiam menyadari lirik lagu itu terasa seperti suara hatinya sendiri. Ia menatap Kiki lekat seakan-akan gadis itu tidak akan pernah hilang dari pandangannya, dan Kiki menatapnya balik dengan penuh rasa takjub. Gemuruh hujan menjadi latar belakang mereka.
Jaehyun menyanyi lagi. Matanya sama sekali tak berpindah dari gadis di depannya.
Think of me, think of me waking Silent and resigned Imagine me trying too hard To put you from my mind
Recall those days, look back on all those times Think of the things we'll never do There will never be a day When I won't think of you
Lagu selesai. Kiki tersenyum haru. "Bagus sekali," gumamnya.
"Sunbae," kata Jaehyun tiba-tiba. "Aku menyukaimu."
Hansol menadahkan tangan dan membiarkan tetes-tetes hujan berjatuhan di telapak tangannya.
Latihan sudah selesai. Ten dan para gadis sudah pulang. Taeyong masih di dalam studio melakukan urusannya sendiri. Hansol tidak bawa payung maupun jas hujan, dan ia sedang tidak mau menambah tinggi tumpukan baju kotor, maka ia berdiri di depan gedung. Menunggu hujan mereda ke level yang bisa ditembus tanpa membuat basah kuyup.
Yang sedari tadi berputar dalam pikirannya adalah Kiki dan Jaehyun sekarang berpacaran.
Hansol tidak memperhatikan apa pun selain hal-hal yang berseliweran dalam kepalanya sendiri dan tetes-tetes air hujan yang mendarat di telapak tangannya. Ia tidak melihat munculnya figur manusia dari kejauhan yang tampak kabur dalam tirai hujan yang masih sedikit deras. Tahu-tahu saja, figur itu berhenti di depan Hansol dan mewujud sebagai gadis yang ia pikirkan sejak tadi.
Hansol terperangah.
"Aku dari sekolah." Senyum Kiki tampak konyol karena rahangnya tidak bisa berhenti bergemeletuk. Melihat itu, Hansol buru-buru melepas jaketnya yang sebenarnya tidak terlalu tebal dan menyelimutkannya di tubuh Kiki.
"Kenapa kau bodoh sekali? Nggak lihat hujan masih sederas ini? Main tembus aja. Sekarang kamu basah kuyup!" Hansol tidak berani bertanya tentang Jaehyun.
"Taeyong masih di dalam? Bolehkah kita masuk?"
Tak sampai lima menit kemudian, mereka sudah di lantai dua. Mereka masuk ke studio dan meminta izin berteduh sampai hujan reda pada Taeyong yang sedang tiduran di lantai sambil mendengarkan lagu lewat headphone, sepertinya sedang menunggu hujan reda juga. Hansol bertanya apakah ada handuk bersih yang bisa ia pinjam. Taeyong bilang ada di lemari. Hansol mengambilnya dari dalam lemari kecil yang terletak di sudut ruangan.
Kiki sudah duduk di spot yang sama dengan yang Hansol tempati saat istirahat tadi. Hansol duduk di depannya dan menggosok-gosok rambutnya dengan handuk yang ia temukan.
"Hei, aduh! Apa sih, rambutku jadi berantakan," Kiki protes.
"Setelah ini kamu pasti demam."
"Aku nggak selemah itu."
"Kenapa kamu ke sini, sih?"
Kiki tidak langsung menjawab. Hansol jadi bingung. Apa sesuatu terjadi dan Jaehyun membatalkan niatnya untuk menyatakan perasaan pada Kiki hari ini? Hal seperti itu selalu terjadi pada siapa pun yang hendak menyatakan perasaan, membuat mereka insecure dan mudah sekali menunda-nunda. Kiki sendiri berjuang keras mengendalikan perasaannya supaya tidak runtuh. Bagaimana caranya menceritakan pada Hansol soal apa yang terjadi di kelas? Di satu sisi Kiki ingin menyimpan cerita itu sendiri, di sisi lain sesuatu menggerakkannya untuk membiarkan Hansol tahu. Bahwa ketika mendengar nyanyian Jaehyun, Kiki tidak memikirkan siapa pun selain temannya yang akan merantau ke Paris itu. Ya, ya, Hansol akan pergi jauh. Segala hal yang mengganggu pikiran dan perasaan Kiki setelah Hansol mengumumkan kepergiannya menumpuk di dadanya dan memaksa dikeluarkan. Tapi apa yang akan terjadi kalau Hansol sampai tahu...?
Lalu, soal pernyataan perasaan Jaehyun yang tiba-tiba....
Alih-alih menjawab pertanyaan Hansol, Kiki bertanya, "Kamu ingat drama teatrikal angkatan kita waktu festival seni dulu?"
"Tentu saja ingat."
"Kamu mengingatkanku pada Little Prince," kata Kiki. "Kamu akan pergi jauh, meninggalkan planet kecilmu dan satu-satunya mawar yang kamu punya. Aku tahu kita sudah sepakat untuk menganggap mawar itu bodoh karena dia memperlakukan Little Prince dengan seenaknya dan membuat Little Prince menanggung perasaan dicintai yang berat ketika dia mengungkapkan rasa cintanya sebelum Little Prince pergi."
Kiki diam sebentar, lalu, "Tapi, sejak kamu bilang mau kuliah di Paris, aku ingin menjadi mawar itu."
Hansol tidak berkedip. Ia menunggu Kiki mengatakan hal lain, menjabarkan apa yang dia maksud dalam pengakuannya barusan, tapi gadis itu malah menunduk merapatkan jaket Hansol di tubuhnya dan tidak bicara lagi. Lalu tetes-tetes air dari rambutnya yang basah disaingi tetes-tetes air mata yang jatuh seperti titik-titik embun bergulir dari satu daun ke daun lain. Kiki berusaha tetap tersenyum. Namun, bibirnya terlalu gemetar hingga akhirnya Kiki berhenti berusaha.
Hansol tidak tahu apa yang harus dikatakan. Tapi ia pindah ke sebelah Kiki dan membiarkan gadis itu membenamkan wajah di lengannya.
Beberapa saat kemudian, ponsel Hansol menerima pesan baru. Ah... Jaehyun.
Hyung, aku sudah berusaha. Tapi dia menyukai orang lain.
Hansol meluruskan leher sehingga bagian belakang kepalanya bersandar pada dinding. Matanya dipejamkan. Ia masih tidak tahu dengan pasti maksud perkataan Kiki tadi, dan ia tidak mau harapannya melambung terlalu tinggi, tapi sekarang... Sedikit banyak, ia mengerti.
#x#oneshot#oc#nct#kiki#kisol#hansol#jaehyun#yuta#johnny#romance#contemporary#high school#neo culture international school#terdapat literatur di dalamnya
4 notes
·
View notes
Photo
Sempat Vakum Gegara Malu, Kini Ingin Dirikan Sanggar
Bagi sebagian besar generasi milenial, ikut ambil bagian uri-uri budaya boleh jadi bukan aktivitas yang menarik. Namun, lain halnya bagi Oryza Adhitya Wardana.
Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Joko Kabupaten Malang tersebut sudah melanglang buana untuk menyuguhkan kesenian tradisional. Selain sebagai penari, dia juga menjadi pelatih sekaligus koreografer tari tradisional.
FARIK FAJARWATI
Dunia seni tari sudah digeluti Oryza Adhitya Wardana saat masih duduk di kelas IV SD. Awalnya bungsu dari dua bersaudara itu hanya ikut-ikutan sang kakak yang berlatih setiap hari Minggu di Sanggar Senaputra.
âAwalnya cuma ikut mengantar kakak, terus lama-kelamaan daripada cuma nonton akhirnya saya ikut latihan juga,â kata Oryza. Dukungan dari almarhum sang ayah yang sangat mencintai kesenianlah yang akhirnya mendorong Oryza untuk mulai belajar tentang kesenian tradisional tersebut.
Awal terjun di dunia tari, Oryza mengaku sempat berlatih dengan setengah hati karena merasa minder. âAwalnya mikir, lapo sih lanang kok nari (untuk apa sih, laki-laki kok menari),â ujarnya. Namun lambat laun, rasa malu itu berganti menjadi rasa bangga dan percaya diri.
Sampai pada saat dia duduk di kelas VI SD, Oryza mulai bergabung di Sanggar Wayang Bocah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Malang. Dari belajar di Sanggar Wayang Bocah di usianya yang masih belia itu, Oryza sudah mendapat kesempatan menggelar pertunjukan di beberapa daerah seperti Jakarta dan Bali.
Namun, seiring berjalannya waktu, rasa minder atas kemampuan menarinya tersebut kembali membuat mahasiswa semester akhir Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya (UB) tersebut gamang. âWaktu masuk SMP, saya sempat vakum di dunia tari karena malu. Dalam pikiran saya ini sudah besar dan laki-laki, masak menari,â kenangnya.
Sejak saat itu, alumnus SMP Negeri 5 Malang itu memutuskan beralih ke kesenian karawitan. âJadi, mulai kelas VII SMP saya geluti gamelan sampai kelas VIII, dan kembali vakum saat kelas XI karena fokus ujian nasional,â ujarnya.
Hingga dia duduk di bangku SMA, rasa minder menjadi penari tradisional yang tak kunjung hilang, pemuda kelahiran 31 Oktober 1996 ini memilih berlatih secara otodidak ketimbang bergabung dengan sanggar tari maupun paguyuban. âWaktu itu belajarnya dari YouTube saja karena benar-benar tidak gabung sanggar ataupun paguyuban,â sambung Oryza.
Hasrat tak tertahankan untuk menari pun akhirnya tidak bisa dibendung putera pasangan Supri Hadi Wardoyo dan Khusnul Khotimah saat dirinya sudah memasuki jenjang perguruan tinggi. Oryza akhirnya bergabung sebagai anggota unit kegiatan mahasiswa (UKM) tari di Universitas Brawijaya.
Sampai saat ini, Oryza dipercaya menjadi ketua pelatihan tari di Unit Aktivitas Karawitan dan Tari Unibraw. Bukan hanya melatih para mahasiswa untuk belajar tari tradisional, Oryza juga mulai merambah sebagai koreografer untuk tari tradisional kontemporer.
Dari sinilah karir Oryza mulai berkembang. Semangatnya mengembangkan bakatnya di bidang tari mulai terpacu sejak dia dipercaya menjadi koreografer tari kolosal yang melibatkan 100 orang sekaligus dalam agenda pembukaan pekan mahasiswa baru 2016 lalu.
âDari situ saya mulai berpikir, owalah, ternyata dunia tari itu kalau digeluti juga menjanjikan,â katanya. Berkat menari juga kini Oryza bisa membiayai kebutuhan kuliahnya sendiri.
Di acara yang sama pada tahun selanjutnya, Oryza kembali dipercaya menjadi koreografer dengan jumlah penari yang lebih banyak. Total ada 250 penari yang dia koreograferi untuk acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2Maba) di Universitas Brawijaya.
Berkat pengalamannya tersebut, Oryza beberapa kali juga diminta untuk menjadi koreografer dari festival tari yang diselenggarakan beberapa badan usaha milik daerah (BUMD) maupun instansi pemerintah.
Sampai 2018 lalu, Oryza berhasil lolos menjadi finalis Joko Roro Kabupaten Malang. Berkat bakatnya tersebut, dia menjadi salah satu dari lima finalis Joko Roro yang diajak oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang untuk mengikuti Festival Tong-Tong yang digelar di Kota Den Haaq, Belanda.
Empat tarian tradisional dibawakan Oryza dan empat orang roro lainnya, yakni tari Rancak Malangan, Gading Alit, Topeng Bapang, dan Remo.
Dan yang teranyar, Oryza juga menjadi koreografer dalam Tari Pesona Malang yang di-launching di gedung Sapta Pesona di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Rangkaian agenda grand launching Malang Beach Festival 3 tersebut dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Selain terus berkreasi dan tampil dalam ajang kesenian di Malang maupun luar kota, kini Oryza juga disibukkan dengan kegiatan mengajar ekstrakurikuler menari di dua sekolah. Yakni, SD Negeri 2 Dinoyo dan SD Negeri 4 Blimbing.
Mimpi Oryza yang ingin dicapainya adalah memiliki sanggar tari khusus untuk anak-anak usia SD dan SMP. âSupaya para generasi muda itu minimal tahu, mau belajar, dan ikut melestarikan budaya terutama dari Kabupaten Malang,â tukasnya.
Pewarta : * Copy Editor : Dwi Lindawati Penyunting : Ahamd Yani
Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/sempat-vakum-gegara-malu-kini-ingin-dirikan-sanggar/
MalangTODAY
0 notes
Text
Rektor Lepas Kontingen Peksiminas Berlaga di UNJ
LAMPUNG â Universitas Lampung (Unila) dengan bangga melepas kontingen Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) 2024, yang akan bertanding di Universitas Negeri Jakarta, pada 2-6 September 2024. Seremoni pelepasan yang digelar di ruang sidang utama gedung rektorat, Kamis, 29 Agustus 2024, dihadiri Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., Asean Eng., dan Wakil Rektor BidangâŠ
0 notes
Text
Rektor Lepas Kontingen Peksiminas Berlaga di UNJ
BANDAR LAMPUNG â Universitas Lampung (Unila) dengan bangga melepas kontingen Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) 2024, yang akan bertanding di Universitas Negeri Jakarta, pada 2-6 September 2024. Seremoni pelepasan yang digelar di ruang sidang utama gedung rektorat, Kamis, 29 Agustus 2024, dihadiri Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., Asean Eng., dan Wakil RektorâŠ
0 notes
Text
Dialogia Rumpun Keilmuan
Kalian ini ada masalah apa sih sampe bisa bilang, âAnak Saintek kok ngomongin politik,â âAnak soshum kok ngomongin neurosains?" Do you know that people can have more than one interest at the same time and the do not necessarily have to align with the subject the majored in tertiary education? Sebuah thread (draft ulir) di Twitter hampir diretweet 1.429 kali dan disukai sebanyak 1.386 kali.Â
Apakah kamu salah salah satunya?
Jika iya, selamat bergabung kepada ribuan orang lainnya, yang mungkin tidak sempat meretweet  dan mengedraft ulir (thread) tersebut. Namun, mengalami kegemasan berada dalam kotak-kotak rumpun keilmuan.
Opini Kompas hari ini (17/06) yang berjudul âDua Budaya Berkelindanâ oleh Iwan Pranoto, mampu sedikitnya menjelaskan kegelisahan sebagian besar perasaan akademisi dan mahasiswa yang ingin melanjutkan keilmuannya di rumpun yang berbeda. Namun, seringkali di Indonesia, mereka yang mengambil pendidikan lanjutannya dengan jurusan yang berbeda (padahal masih dalam satu klaster humaniora (misalnya)) tetap sering tersandung perihal isu linearitas keilmuan.Â
Sudah berapa banyak keluhan lahir dari banyak pihak yang melanjutkan kuliahnya tidak sejalan dengan disiplin ilmu sebelumnya, namun sangat sejalan dengan pendalaman riset tertentu, ditolak menjadi pengajar di berbagai universitas. Misalnya, saya yang sangat tertarik ingin dengan tiga rumpun keilmuan ini; psikologi, ekonomi dan politik, merasakan dilema hebat soal kemana saya harus melanjutkan pendidikan selanjutnya. Menuruti idealisme dengan mengikuti minat atau realistis, mempertimbangkan sistem yang masih berlaku saat ini alih-alih jika saya akhirnya ingin mengajar?Â
Minyak dan Air
Toomas Hendrik Ilves, Presiden Estonia, seorang negarawan sekaligus akademisi telah membahas perang dingin blok keilmuan sains dan teknologi dengan istilah âThe Two Culturesâ. Kuliah ini disampaikan di Universitas Stanford 60 tahun lalu. Apa maksud dari dua budaya? Baik Presiden Estonia mengungkapkan dua budaya merujuk pada fenomena adanya masyarakat sains dan teknologi yang mengabaikan keilmuan sosial, juga ada masyarakat sosial kemanusiaan yang gagap teknologi bahkan antipati. Budaya kedua masyarakat dan cara berpikirnya sangat berkutub seperti terpisah, saling tidak memedulikan, bahkan menganggap pihak lain tak pernah ada. Keadaan ini dianggap merugikan mengingat tantangan dunia semakin kompleks dan perlu kapabiltas inter-disipliner.
Seorang akademisi sekaligus budayawan, CP Snow, juga mengungkap isu disintegritas sains dan teknologi di masyarakat. Snow melihat dalam masyarakat digital hari ini, kelompok masyarakat teknologi seperti meremehkan sisi ancaman privasi kemanusiaan yang terus digedor di jaman serba digital hari ini.. Para geeks ini menurut Ilves, tak merasa unsur privasi sebagai bagian penting dari integritas keilmuan masyarakat teknologi.Â
Pada negeri kita ini budaya pemisahan rumpun ini juga masih jelas dalam sistem pendidikan menengah kita, di antaranya adalah penjurusan IPA dan IPS. Seakan-akan penjurusanitu mutlak tertulis di atas arca batu dan sempurna terpisah. Tak boleh diganggu gugat. Makhluk seperti saya, memiliki minat dengan biologi namun ekonomi sekaligus. Namun, pada akhirnya saya harus terpaksa memilih, akhirnya saya mendalami IPA kala itu. Namun, sebagai jalan tengah saya riset soalsosial humaniora sejak SMA.Hal ini menunjukkan adanya dikoordinasi dalam dua budaya ini, atau dalam bahasa yang mendekati fakta adalah adanya kesenjangan dialog antara sains dan teknologi dengan sosial humaniora.Â
âKeserempunan keilmuan juga layak diacak-acak guna melumerkan tembok beton pengelompokan ilmu pengetahuan agar mampu mengantisipasi zaman,â tulis Bapak Iwan Pranoto, dosen Matematika ITB (17/06/2019).
Upaya untuk kolaborasi antar rumpun keilmuan harus terus dipicu, termasuk membuka tugas-tugas interdisipliner di kalangan mahasiswa dengan jauh lebih sistematis, misalnya diwajibkannya mahasiswa mengikuti beberapa sks dari kelas-kelas inter-fakultas dan interdisipliner. Dalam tingkat yang lebih tinggi, mendorong DIKTI untuk bersifat lebih terbuka.
Menciptakan Budaya Ketiga
Konon, dihilangkannya pagar pembatas antar fakultas di Universitas Gadjah Mada menandai sedikit usaha simbolik fisik meruntuhkan pagar pembatas antar disiplin ilmu pengetahuan dan jurusan dalam klaster yang sama. Misalnya bentuk bangunan Fakultas Psikologi, Ilmu Budaya, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Politik serta Filsafat tidak berpagar sebagai upaya awal memulai menghilangkan penghalang fisik antar disiplin keilmuan. Saya juga mengapresiasi usaha Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang secara nyata mencoba menggabungkan mahasiswa dari berbagai disiplin keilmuan untuk memecahkanpermasalahan yang ada.
Masih terinspirasi dari tulisan Snow yang berjudul âThe Third Culture: Beyond The Scientific Revolutionâ pada tahun 1995, bahwa dialog antar keilmuan harus diperjuangkan sebagai budaya ketiga, budaya alternatif. Tiga tahun kemudian, sebuah tulisan pada tahun 1998, yang ditulis oleh Edward O Wilson dengan judul âConsilience: The Unity of Knowledgeâ bernada lebih optimis, ia menyatakan bahwa di masa depan, akan hilang banyak pembatas imajiner antar disiplin keilmuan. Lebur dan larut. Kita tidak akan lagi bertemu ahli matematika semata, bisa jadi ia sekaligus ahli dalam budaya dan sastra atau sebaliknya kita akan menemui seorang antropolog yang ahli melakukan logaritma kuantitatif dalam berbagai penelitian sosialnya.Â
Interdiscipline Literacy
Kelak, kemampuan berkolaborasi antara blok sains-teknologi dengan sosial humaniora akan menjadi tuntutan mutlak menyelesaikan banyak masalah kehidupan. Misalnya, seni rupa perlu berdialogdengan sains data serta studi energi perlu berdialog dengan budayawan, dan sebagainya.Â
Mari menengok Estonia sejenak, sebuah negara yang mampu mengalahkan Finlandia dalam masalah capaian pendidikan. Presiden Estonia, Toomas Hendrik Ilves, dengan cerdas telah membawa isu ini kedalam sistem pendidikan tinggi negerinya. Jika kita ingat, Estonia baru lepas dari Uni Soviet sekitar tahun 1991 (baru merdeka di usia sangat muda) namun telah melompat menjadi negara dengan capaian pendidikan tertinggi di Eropa. Estonia mampu menundukkan Finlandia sejak tahun 2000 dalam berbagai peringkat dunia. Yang perlu dicontoh, kepemimpinan pendidikan tingginya sangat memahami disharmoni dua budaya tadi. Sehingga, salah satu cara menunjang inovasi negaranya adalah terus mendorong dialog romantis budaya sains-teknologi dan sosial kemanusiaan.
0 notes