#Nasi Kucing
Explore tagged Tumblr posts
dinaandme · 10 months ago
Text
Cookies
Satu gigitan, atau sisa cokelat di tepi bungkus, sisa nasi di piring tumpeng, akan tampak amat sangat berharga untuk sebagian orang yang berjuang demi mencapai rasa cukup.
Sebungkus nasi kucing adalah nasi yang mungkin paling sedikit dan murah di desa itu, namun keberadaanya membawa berkah untuk para pencari garis murah, atau manusia dengan visi "hanya kenyang". Semuanya, berfaedah.
Kadang kala saat peluang itu di depan mata, engkau bersikap angkuh. Ya, seseorang tengah menyadari itu. Penyesalan selalu ada dibelakang. Bagaimana selanjutnya?
Bagai cookie yang terbagi dua, cookies. Pilihannya adalah, satu untuk dirimu sendiri dan membuatmu lebih kenyang, atau bagi dua dan berbagi senyum kepada belahan yang membawa cookies kamu. Pikirkanlah manfaatnya. Ya, manfaatnya.
0 notes
hargo-news · 1 year ago
Text
Omzet Penjual Nasi Kucing di Depan Kampus I UNG Capai Rp 3,5 Juta Perhari
Omzet Penjual Nasi Kucing di Depan Kampus I UNG Capai Rp 3,5 Juta Perhari #Ekonomi #Pedagang #NasiKucing #KotaGorontalo #Omzet #UniversitasNegeriGorontalo #JalanJenderalSudirman
Hargo.co.id, GORONTALO – Nasi kucing masih menjadi makanan yang paling dicari oleh masyarakat Kota Gorontalo saat lapar dimalam hari. Makanan yang banyak dijual dibeberapa kawasan di Kota Gorontalo ini dinamakan nasi kucing karena porsinya yang sedikit, seperti porsi makan kucing. Pantauan media ini di jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan gerbang kampus satu UNG, ada satu lapak penjualan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
WA 0858-5034-7430, Jual Beli Minyak VCO Di Malang
Jual Beli Minyak VCO Di Malang Jual Beli Minyak VCO Di Malang TELP/WA 0858-5034-7430, Kami menjual Minyak VCO Terbaik, Minyak Kelapa Dara Terbaik Untuk Ibu Mengandung, Minyak VCO Untuk Tubuh, Tempat Jual Minyak VCO, Toko Penjual Minyak VCO Di Jakarta Kami melayani pengiriman ke Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon dan ke seluruh kota di Indonesia Kami juga merupakan Distributor Minyak…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jualgerobakangkringan · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
WA: 0856-4008-9109, Harga Gerobak Angkringan Di Magelang, Jual Gerobak Angkringan Magelang, Pusat Gerobak Angkringan Murah Magelang, Jual Gerobak Angkringan Murah, Harga Gerobak Angkringan Murah, Jual Gerobak Angkringan Terdekat Magelang, Jual Gerobak Angkringan di Magelang, Harga Gerobak Angkringan Magelang, Tempat Jual Gerobak Angkringan di Magelang, Harga Gerobak Angkringan Kayu Jati, Jual Gerobak Angkringan Unik di Magelang, Gerobak Angkringan Murah di Jawa Bali, Gerobak Angkringan Nasi Kucing di Magelang Jawa Tengah, Penjual dan Produsen Gerobak Angkringan di Magelang, Nomor Hp Jual Gerobak Angkringan Magelang, Harga Jual Murah Gerobak Angkringan Magelang, Jual Gerobak Angkringan Komplit Magelang, Jual Gerobak Angkringan Lengkap Magelang, Jual Gerobak Angkringan Hik Murah Magelang, Jual Gerobak Angkringan Bekas Di Magelang, Harga Sewa Gerobak Angkringan Di Magelang, Tempat Jual Gerobak Angkringan Bekas Magelang, Alamat Jual Gerobak Angkringan Magelang, jual gerobak angkringan bekas Magelang, harga gerobak angkringan bekas, gerobak bekas Magelang, olx gerobak angkringan bekas Magelang, sewa gerobak angkringan Magelang, Harga Gerobak Angkringan Sederhana di Magelang, Harga Gerobak Angkringan Kayu Jati Magelang, Jual Gerobak Angkringan Kayu Jati Magelang, Yang Jual Gerobak Angkringan Magelang, Harga Gerobak Angkringan Aluminium di Magelang, Alamat Jual Gerobak Angkringan di Magelang, Jual Gerobak Angkringan Cafe Magelang, Jual Gerobak Hik Angkringan Magelang, Info Jual Gerobak Angkringan Magelang, Jual Gerobak Angkringan Murah Area Magelang, Harga Gerobak Angkringan Daerah Magelang.
KLIK WA: https://wa.me/6285640089109
1 note · View note
rubahlicik · 2 months ago
Text
Mylog: Buang Kucing
Meskipun lucu, menurut aink kucing tuh hewan yang problematik. Tingkat kelahiran kucing yang tinggi, terutama yang liar bebas tuh sering jadi masalah. Gimana engga, tiap beberapa bulan per satu betina hamil aja bisa beranak sampai empat.
Ga bisa diapa apain, karena emang kodratnya kayak gitu. Mending yang diurus sama induknya, ada kasus yang induknya pergi ga tau kemana ada juga yang anak2nya dibuang ga sama induknya.
Kejadian tuh kemarin di komplek. Ada yang buang anak kucing pinggir sawah. Masi kecil banget, baru bisa eok eok. Awalnya aink biarin aja pas lewat sana, tapi karena kepikiran aink cek lagi setelah sampai rumah.
Eh ternyata bener, bocil2 itu Uda melintas ke jalan dan hampir ketabrak sama pengendara motor. Motornya Ampe berhenti dulu buat kepinggirin bocil2nya.
Daripada ketabrak trus cacat atau mati jadi bangke, yauda aink bawa aja ke sawah belakang rumah mertua. Disana banyak ijuk sama pohon jagung yang Uda cukup tinggi. Biar kalo malem anget, kalo siang bisa neduh. Aink kasi makan seadanya disana.
Tapi sorenya mereka eok eok lagi, trus main sama anak2,. Trus nambah lagi satu ga tau darimana
Jadi total ada 3 anak kucing.
Tumblr media
Masi kecil banget. Kemaren dikasi susu growsi pada ga mau, aink juga ga bisa dan ogah effort beli dan ngasi susu pake pipet🙄
Jadinya dikasi dryfood campur wetfood, sama sesekali tambah nasi 🙃. Mayan ga berisik banget karena perut mereka kenyang.
Ternyata, kata tetangga komplek ini tuh emang suka jadi tempat pembuangan kucing. Meskipun ga officially miara, orang sini pada suka ngasih makan, jadi ya Cocok aja kalo ada orang buang kucing kesini.
Cuman ya kalo terus2an asa gimana gitu. Mertua emang suka kucing, punya 2 kucing ras sama 1 kucing domestik yang ketiganya hidup di rumah. Aink bawa 1 dari bandung, si Omo. Sehari hari di luar, tapi kadang main di dalem.
Aink sih ngerasa kalo disini tuh Uda kebanyakan kucing. Aink sendiri kalo di teras, ya ngasi makan ke Omo doang, karena emang dia kucing aink. Dipiara dari kecil. Tapi ibu mertua suka ngasih ke semua kucing yang datang 🙃, jadinya ya banyak wae yang kesini. Duh
Oia, kucing ras ibu yang betina lagi hamil anaknya Omo. Kemungkinan bakal nambah lagi kucing disini ga tau tiga ato empat. Omaigot...
Siapa tau ada yang suka kucing dan pengen adopsi kucing domestik boleh lah ini kucing liar yang tiga ekor😂😂
Posisi di Munjul, Majalengka
Boleh banget diambil asal diurus. Aink kemaren Uda beli makannya dan bikin kandang dari dus tebel, jadi selama belum ada yang ambil ya mau aink diurus dulu.
Tumblr media Tumblr media
Keinget beberapa Minggu lalu, kucing betina dewasa penunggu rumah tukang galon mati diracun deket sawah. Posisi mayatnya ga jauh dari tempat pembuangan bocil2.
Sama aink dikuburin di lahan kosong Deket sini trus lapor ke tukang galonnya. Suami istri itu ternyata emang suka ngasih makan dan sesekali ngebiarin kucing betina itu masuk, jadi pas tau kucingnya mati diracun agak sedih juga. Mana kucingnya lagi hamil
Beberapa hari setelah kucingnya aink kuburin, aink beli galon. Eh tukang galonnya malah ngasih duit🙄, makasih Uda mau nguburin kucingnya cenah
Itu kedua kalinya aink ngubur kucing. Not a good life experience,..
Makanya aink mikir, kalo anak kucing tanpa induk dan tanpa ada orang buat ngeadopt mending dilepas ke sawah aja ga sih. Siapa tau dimakan ular sawah.
Pendapat aink pasti banyak kontranya di kalangan pecinta kucing. Tapi ya realistis aja, apa sanggup semua kucing betina liar disteril? Apa bisa kucing dewasa siap kawin dikasih kondom pas mau kopulasi?
Jadi, daripada mati kelaparan atau ketabrak dan jadi bangkai mending jadi nutrisi buat hewan lain aja ga sih😀
Tumblr media
8 notes · View notes
parasitlajang · 28 days ago
Text
---
Bukan sebuah kebetulan, jika perjalanan-perjalanan itu membawanya pada beberapa kisah untuk direkam dalam tulisan. Bahkan, sebagian barangkali cukuplah saja mendekam dalam ingatan diam-diam.
Ia berkata lirih pada dirinya sendiri, "Ayo kita pulang, tersesat pada banyak perjalanan lagi."
Maka, ia bergegas mengemas pakaian ke dalam ransel hitam kesayangannya. Peralatan sabun mandi, kosmetik, krim siang krim malam, uang tunai, lengkap dengan baju tidur dan kaos kaki motif kucing kesayangannya. "Untuk beberapa hari saja, (lagi) aku ingin minggat dari kota yang membosankan ini," gumamnya.
Sudah terbayang di kepalanya perjalanan berjam-jam di kereta ekonomi tipe C ; hiruk pikuk orang-orang, bau keringat, bau pesing toilet kereta, bau nasi bekal penumpang di dalam tas kresek, suara mesin roda kereta; sementara dirinya sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri. Menatap kosong ke luar jendela: di depannya pemandangan gersang bukit-bukit, sawah-sawah hijau, rumah-rumah kayu mungil di pemukiman penduduk atau pinggiran rel kereta api, sambil membayangkan hal-hal jauh yang tak terpikirkan sebelumnya. Pikirannya larut melebur tenggelam dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan itu. Dan kalau sudah bosan, dibacanya buku kesayangan untuk mengusir kebosanannya itu.
Dengan sebuah kebetulan yang dituliskannya juga, ia mengepak hari-hari bahagia tanpa dibayang-bayangi beban kerja; membunuh waktu sendirian di sebuah kota yang asing, yang dimana orangorang tak kenal dan bahkan tak tahu siapa namanya. Malam hari, ia akan tertidur tanpa perlu memikirkan apa-apa. Melupakan rasa sakit sebentar, ngilu-ngilu yang diciptakan oleh rasa kecewa pada keadaan, dan di pagi hari ia akan terbangun dengan semangat menyala-nyala; mencari sarapan enak di kedai kuliner yang disarankan orang-orang di internet, lalu setelahnya pulang ke penginapan dengan perut kenyang sambil memikirkan nanti mau makan malam di mana dan makan apa.
Perjalanan-perjalanan itu tentu membuatnya kecanduan. Tak pernah dipikirkannya bahwa bepergian sendirian sungguh seseru ini. Dulu ia hanyalah perempuan naif yang takut kemana-mana sendirian. Tak pernah dipikirkannya bahwa perjalanan-perjalanan ini justru bisa membantunya membunuh kesepian. Tak pernah disangkanya perjalanan-perjalanan ini justru memberinya keberanian baru. Ia seperti menemukan lagi gairah hidup dan dirinya yang baru. Tak pernah diduganya perjalanan-perjalanan ini akan membawanya pada pelarian dan penolakan sekaligus; keramaian yang kadang bikin mual tapi sepi yang asing, ia juga menikmatinya.
Perjalanan-perjalanan itu, telah memberi kejut-kejut baru dalam kehidupannya. Melintas laut; bertemu orang-orang asing di stasiun, di peron kereta, di warung-warung kopi yang ia singgahi. Dilipatnya rasa muaknya pada kehidupan, kecewanya pada orang-orang; kini ikut berpindah ke dalam ransel hitam di punggungnya. Ia bahkan tak sempat mencari persembunyian dalam jejak-jejak perjalanan, di tanah yang kering dan bau asap-asap bus kota yang memenuhi rongga paru-parunya.
Perjalanan ini akan membawanya ke banyak perjalanan-perjalanan yang lain lagi. Masih begitu banyak tempat yang ingin ia singgahi. Dengan sebuah kebetulan yang lain, yang juga dituliskannya. begitulah, janjinya. Ia akan menabung ingatan perasaan; pada seseorang yang pernah ditemuinya. Yang kepada sepasang bibirnya, ia mendaratkan ciuman yang kikuk dan sebentar-sebentar. Yang di hamparan dadanya, ia menawarkan setangkup dekapan di tengah-tengah percakapan yang hangat dan panjang. Yang kepada dirinya, ia memberikan buku sebagai kado manis awal perjumpaan.
Hingga demikianlah perjalanan itu akan menuliskan semua kebetulan-kebetulan ke dalam dirinya. Ia akan mengingat betapa canggungnya mengakhiri perjalanan tanpa pelukan-pelukan dan ciuman selamat tinggal.
"sebab aku akan kembali," desahnya, di dalam kereta kepulangan.
"Sebab aku akan kembali lagi mengecup sepasang bibir yang kikuk,itu lagi."
/2024
2 notes · View notes
kayyeshhaa · 2 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Dia ; Sangga.
Aku masih ingat jelas malam itu ketika aku mulai menulis tentangnya, di bawah langit yang perlahan meredup, bintang-bintang yang dulu bersinar seterang Venus kini ditelan awan gelap, yang, jika tak salah, berjenis Nimbostratus. Seperti langit yang kehilangan gemerlapnya, hatiku pun merasa kehilangan. Tak peduli berapa purnama telah berlalu, pikiranku—atau mungkin hatiku—masih saja terikat pada sosoknya.
Namanya Sangga Nabastala. Pria yang tak tinggi semampai, namun hadir dengan aura yang tak pernah hilang dari benakku. Pakaiannya sederhana, bahkan kerap kali terlihat slengekan. Sudah tak terhitung berapa kali dosen menegurnya karena penampilannya, namun tak pernah tampak gusar di wajahnya. Sekarang, ketika semua sudah terlambat, aku baru mengerti alasan di balik ketenangannya yang aneh itu.
Ia selalu membawa tas cokelat tua, penuh gantungan kunci anime, dan sebuah kamera Fujifilm yang terselip di kantong jaketnya. Nyentrik, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan kehadirannya di antara para mahasiswa. Dia adalah seorang periang dengan otak yang brilian. Seluruh teman sekelas hampir sepakat, “Apapun masalahnya, Sangga solusinya.”
Namun, tak ada yang benar-benar bisa mengikuti jalan pikirannya. Kadang-kadang, ia bisa tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang membuat kepala orang lain berdenyut, “Jika gravitasi adalah tarikan antar benda bermassa, kenapa cahaya yang tak memiliki massa bisa tertarik oleh gravitasi black hole?” Atau, “Kenapa Revolusi Prancis yang ingin menumbangkan aristokrasi malah menjadikan Napoleon Bonaparte kaisar seumur hidup?”
Berat, sungguh berat hanya untuk sekadar berbincang dengannya. Kadang, rasanya aku ingin menimpuk kepalanya dengan buku tebal yang tergeletak di mejaku, hanya karena betapa rumitnya setiap pembicaraan yang ia mulai. Namun, meski ia menyebalkan, Sangga memiliki daya tarik yang tak bisa diabaikan. Otaknya yang cerdas dan kepribadiannya yang cerah membuatnya menjadi idola banyak wanita di kampus.
Kebiasaan Sangga yang paling kuingat adalah ketika dia sering mengikuti kelas yang bukan pilihannya hanya untuk duduk di sampingku. “Lengkara, serius banget sih,” ucapnya suatu kali dengan wajah cengengesan. Konsentrasiku buyar, dan aku menahan segala umpatan di bibir. Ingin rasanya aku melemparnya dengan buku yang sedang kupelajari, namun urung kulakukan karena takut menarik perhatian dosen di depan kelas.
Setelah merusak fokusku, Sangga tanpa merasa bersalah membuka bekal dari Tupperware hijau, aroma masakannya menyebar, membuat seluruh kelas menoleh ke arahnya. Dia selalu bangga memamerkan masakan ibunya—nasi putih dengan cah kangkung, cap cay, dan sosis goreng. Setiap hari, ia selalu menyebutkan menunya dengan bangga, membuatku hafal dan kadang merasa kesal. "Ini masakan Mamah," katanya setiap kali, seakan-akan kami belum pernah mendengar kalimat itu sebelumnya.
Namun, satu hal yang selalu kurenungi tentang Sangga adalah kemampuannya untuk hadir ketika aku membutuhkannya. Pernah suatu kali, aku tidak masuk kelas karena sakit. Tanpa kabar, tanpa ponsel yang aktif, tiba-tiba Sangga muncul di depan kosku. “Lengkara! Aku bawain nasi uduk sama obat nih!” teriaknya, berdiri di depan pagar kos yang dijaga oleh anjing German Shepherd milik Pak Sutrisna.
Meski ditolak berkali-kali oleh Pak Sutrisna, Sangga tidak menyerah. Suara gonggongan anjing pun kalah oleh teriakannya yang berulang-ulang memanggil namaku. Dan, seperti biasa, aku harus turun dari kamar kos hanya untuk menemuinya. Sangga memang keras kepala, tapi di balik semua itu, ada sisi dirinya yang melankolis. Ada sisi tenang, peduli, namun sedikit egois, seperti ombak yang menghantam pantai tanpa basa-basi.
“Aku ingin tetap tinggal di sini, bukan untuk diriku sendiri,” katanya suatu kali. “Aku ingin menjaga teman-temanku, mamahku, bahkan kucing-kucing jalanan. Jika aku hidup hanya untuk diriku, aku mungkin sudah kehabisan alasan untuk melanjutkan hidup.”
Sangga Nabastala—sosok yang tak mudah dipahami, namun entah bagaimana, selalu berhasil membuatku merasa aman. Seperti senja yang selalu membawakan hangat dan rasa pulang, dia adalah rumah. Rumahku. Aku ingin mengenalnya lebih dalam, ingin menjadi seseorang yang ia percaya, seperti aku mempercayainya. Namun, seperti teka-teki yang rumit, Sangga tak pernah mudah dipahami.
Dan hingga kini, aku masih menunggu, kapan dia akan berlabuh di dermaga yang sama, mengarungi samudera hidup bersamaku. Ini adalah teka-teki Sangga, dengan aku sebagai penyusunnya.
5 notes · View notes
lamyaasfaraini · 8 months ago
Text
Buy 1 get 1~
Nyari baju koko suami, karena pgnnya merk tertentu dan kalo di online takut ngga keburu jadi nyari offline. 2 tahun kemarin dpt disc mayan gede di pvj, coba kita kesana lg dgn merk yg sama, dapet sih tp dipaksa buat beli 2 wkwkwk harganya emg jadi mayan~ yg atu lg beli karena butuh tp momentum yhaaa.. Tp kalo beli offline baju/celana suami emg bener2 kudu detail sih, blio orgnya gabisa kegedean dikit, kepanjangan dikit, keliatan jelek di badan, kerah ngga enakeun, ada lipetan yg aneh, ah pokonyamah detail bgt bgt jadi kalo milih rada lamaaa. Nanya "bagus ngga" nya jg sampe majuta kali, sampe nanya pendapat nemo jg skrg mah, ya nemo tea team ibu, kalo ibu blg bagus maka nemo jg sama hahaha.
Alhamdulillah nemu dan bagus! Kalo ibuk gmn? Ah ibu mah di online shop mau all size, mau sesuai size palingan ngga jauh dari tunik atau kemeja da kalo keliatan besar jg hijabers mah lucu2 aja. Bahkan bawahannya aja kulot kan emg besar.. Udah lama pula ngga beli baju di offline wkwk, aku orgnya gasuka window shopping, mending scrolling di hp aja daaahh..
Tapiiii gara2 window shopping kemarin dan suami mah paling suka tuh liat2 ini itu, mampir toko ini, mampir toko itu.. Duuhhh kebalik kaaan kami tuh sebetulnya!
Nah kukurilingan jg jadi nambah steps, akumulasi dari abis lari mayan juga~ almost 12,000 steps
Tumblr media
Pulang dari sana, suami pgn makanan sunda pgn sangu sangu dan sangu. Yaudah aku blg ke RM purwakarta aja yg wkt itu aku maksi sama bestie2ku. Coba kesana sugan ngga penuh, mayan msh ada slot 2 meja. Fiuh alhamdulillah..
Karena kalap, nasi kebanyakan dan ngga abis haha ternyata porsi nasinya banyak betul. Akumah ttp nasi secukupnya karena team RW06 mah ya blio ini wkwkwk.
Nona manis makan jg atuh sambil kudu "ayah minjem hp" hemm
Saat makan. Abis ngasih makan kucing
Tumblr media Tumblr media
Kelakuannya mirip bapaknya bgt, tiap ada kucing bawaannya pgn ngasih makan. Boro2 ibunya mah nyuekin tu kucing drtd, eh anaknya yg peka, ngasih makan kucing berkali2 wlpn sibuk dgn hp, mirip bapaknya hahaha.
4 notes · View notes
ceritaapaaja · 9 months ago
Text
● sotonya dibuat dengan penuh cinta 🤍 | Sekitar jam 4 lebih 15 menit aku berjalan kaki sendirian keluar menuju warung tak jauh dari asramaku. Ternyata warung yang hendak kutuju yang tempatnya persis di depan masjid sedang tutup akhirnya aku menuju berjalan ke warung dekat situ untuk membeli kapur ajaib, sebab aku melihat ada beberapa tempat yang banyak disinggahi semut. Setelah itu, aku bingung akan beli lauk di mana ya. Saat itu aku melihat ada abang² Siomay. Aku bilang pada diriku, yaudah kamu boleh beli siomay 5k berarti nanti untuk beli lauknya 5k ya. Eh, waktu aku berjalan mendekati abang² siomay tadi ternyata abang²nya sudah siap untuk keliling lagi, lalu aku urungkan untuk tidak membeli siomay. Dan berbelok ke arah warung dekat aku berdiri. Iya, aku melihat bapak² sedang menyiapkan pesanan soto pembelinya. Seketika aku juga ingin memakan soto krn sudah lama jg tdk makan soto. Jadi ceritanya memang tidak ada terbesit hendak beli soto untuk menu lauk makan siang sekaligus sore ini (makannya dirapel).
Akhirnya aku putuskan beli soto juga. Sembari menunggu bapaknya menyiapkan pesanan, aku berdiri mengamati sekitar. Tak lupa bapaknya yg melihatku berdiri mempersilakan aku duduk dulu. Akhirnya aku pun duduk, sesekali membuka hp dan kembali mengamati sekitar, mengamati ibuk dan bapak yang sedang menyiapkan pesanan dan pembeli lain yang berdatangan. Aku merasa hatiku penuh tenang ketika melihat senyum ibuk dan bapaknya serta orang-orang yang lewat di situ. Aaa ternyata bahagia itu sederhana. Ibuknya terlihat begitu ramah dengan pembelinya. Tak lupa bapak juga menanyakan kepadaku apakah sotonya dengan nasi atau tidak, pedas atau tidak, kuahnya mau dipanasi sendiri atau tidak. Karena mau sekalian aku makan jadi aku meminta langsung dipanasi saja. Terus bapaknya bilang kalau nanti nggak langsung dimakan mie nya bisa melar. Lalu aku menyaksikan kerjasama antara bapak dan ibuk ini. Aku melihat ibuk membantu memegangi panci yang berisi kuah soto ketika bapak memasukkan kuahnya ke plastik.
Aku juga melihat ada kucing di sana. Ohiya, sebenernya ini pertama kali aku membeli makan di sini kalau tidak salah namanya Warung Bu Basuki, ada di sebelah masjid atau di belakang kampus 3. Dan ternyata soto yang kudapat adalah soto terakhir untuk hari ini. Iyaaa, sudah pada habis. Bahkan, ketika ada yang hendak beli ayam geprek, ayam gepreknya sudah habis hanya tersisa lele dan nila yang sedang digoreng. Sepertinya besok² aku harus coba ikan nilanya deh. Ohiya, perihal makan soto dengan nasi, aku lebih suka ketika soto dan nasinya terpisah dalam piring yang berbeda. Mungkin sudah terbiasa seperti itu dari dulu. Berbeda dengan ketika di Semarang. Kalau beli soto dengan nasi, nasinya akan dicampurkan bersama sotonya menyatu dalam satu wadah. Pun soto di tempatku kuahnya lebih gelap, ya namanya soto tauto tapi kalau di Semarang soto kuahnya kuning. Sudah sekian cerita yang bisa kubagikan hari ini. Terimakasih banyak sudah menyimak ceritaku sampai akhir 🤗 Maaf jika terdapat banyak kalimat yang sumbang 😁
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Semarang, 29 Februari 2024
2 notes · View notes
putriraha · 1 year ago
Text
25 Mei 2023
Aku punya beberapa teman, yang dengan mereka aku tidak perlu ragu sedikitpun untuk menjadi orang se-apa-ada-nya aku. Dulu, saat kita sama-sama masih koas, beberapa waktu sengaja nyari seminar di solo biar bisa kumpul. Ngga hanya itu, kadang kita juga sengaja rajin belajar biar bisa liburan setelah ujian ke solo haha. Ya walaupun hanya sekedar buat main ke kraton, ke karang anyar, keliling solo dan surakarta, atau ya cuma jalan kaki aja atau bawa sepeda muter-mter hehe. Beli makan di angkringan atau nyobain nasi kucing, stmj, atau ya nyobain apapun yang bisa buat kita nikmatin hidup bareng-bareng.
Kita sama-sama perempuan yang ngga jago dandan, lebih tepatnya ngga bisa dan belum mau belajar dandan, bayangin aja kita literally cuma cuci muka kaya orang wudlu, keluar pake sunblok dan lipbalm biar bibir ngga kering aja. Itu kita uda bisa muter muter kemana aja, tentunya dengan rasa percaya diri yang tinggi, hehe dan terlihat fine aja, kita masih bahagia hehe. 
Kalau bareng orang-orang ini, ngga ada yg dinamain aib sih. Hampir semua keresahan bisa keluar aja gitu, bisa diketawain bareng, bisa diobrolin bareng, dan bisa banget buat di-yaudahin aja gitu.
Aku ngga pernah ngerasa terbebani kalau deket mereka. Pingin nangis ya nangis, pingin ketawa ya ngga perlu jaim ngebuka mulut lebar-lebar. Ketika sedih, orang-orang ini ngga hanya ngesupport sih, kadang marahin kita kenapa mesti harus sesedih itu hehe, padahal kita sama-sama susah hehe.
Aku seberuntung itu dapet mereka, kenal mereka, dan jadiin mereka orang terdekat aku. Meskipun sekarang, terpisah di beberapa kota yang berbeda, yang ngga pernah ketemu.
Emang enak sih punya temen yang ngga begitu banyak tapi ngerti banget, dia memperlakukan kita ya selayaknya manusia ingin diperlakukan aja. Ngga akan ngomongin kamu dari balakang, walaupun pernah marah se marah marahnya karena suatu hal tapi berakhir buat rebutan maaf kalau salah satu udah ngaku nyerah buat marahan.
Aku berharap kalian sehat selalu ya, keren aja gitu satu lingkaran temen dari jaman SMP yang pada akhirnya punya cita cita sama buat jadi dokter di 3 univ yang berbeda. Ya walaupun ada yang jadi fakultas teknik dulu habis itu resign hehe dan banting setir jadi dokter. 
Dan bahkan di usia sekarang kita masih sama sama berjuang dengan mimpi kita masing masing buat persiapan spesialis. Dan again kita sama sama belom pada nikah, yaa masih ikhtiar si hehe. Tapi yaudah, alhamdulillah kita masih bisa diberi kesempatan menikmati hal hal sederhana yang diberikan dalam kehidupan kita hehe. Itu lebih berharga dari segalanyaaaa. Mangat buat kitaa. Btw kangen tahu. Sama kalian wkwkw.
10 notes · View notes
himawariqurrotaaini · 1 year ago
Text
娘への手紙 (3) : 太陽 (Taiyou = Matahari)
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Pontianak. 09:31. 24082023.
Musume e no tegami (surat untuk anak perempuanku) ini adalah rangkaian cerita yang saya tulis sebenarnya untuk diri sendiri, tapi kok ya dirasa-rasa lebih lepas ya ceritanya kalau seolah ada pendengarnya 😂 semacam self talk ke sisi kecil diri sendiri.
Halooo Nak,
Sedari pagi Umma senaaaang sekali, karena Allah ar Rozzaq turunkan hujan deras tadi malam. Pontianak ini kalau musim kemarau, akan ditambah dengan kabut asap. Kasiaaan sekali, banyak yang jadi kena ispa. Hujan yang datang biasanya 2 minggu sekali, sekitar 5 menit. Itupun gerimis cimit-cimit, tapi sudah mendatangkan senang. Tahun ini kita mesti siap-siap dengan el Nino. Sungguhlah bumi sudah sangat tua ya Nak.
21:00. 24082023.
Sungguhlah Nak, besarnya Allah SWT jangan ditanding, sekejap yang tampak mustahil bisa terjadi, hujan deras di musim kemarau, sepanjang hari hingga malam. Mungkin ini doa orang tua yang sedih anaknya sempat terkena gejala ISPA, doa anak sekolah yang rindu teman-teman yang sempat diliburkan, doa relawan pemadam api yang bekerja dalam senyap di sana, doa siapapun itu yang rindu kemewahan bernapas lega, berkenan Allah SWT kabulkan. Beberapa tahun lalu Umma berkesempatan mengunjungi rekan-rekan pemadam kebakaran, sediiih sekali Nak. Jauuuuh jauuh sekali dari kenyamanan suasana di lokasi kebakaran itu. Allah Maha Besar ya Nak menciptakan manusia-manusia relawan dengan hati lapang itu.
Maka pagi tadi, bersegeralah Umma berolahraga ke taman. Mengumpulkan foto oleh-oleh untuk dikenang. Pasti ada hikmahnya, seizin Allah al Aziz.
Tumblr media
Lihatlah Nak, ada sedekah makanan burung yang diam-diam Bapak Satpol PP bagikan pagi-pagi. Semoga penghuni langit berkenan menyayangi siapapun yang menyayangi penghuni bumi yaaa Nak.
Tumblr media Tumblr media
Ada juga orang yang bagi nasi ke kucing, Nak ��. Semoga kita bisa sekeren orang ini ya Nak, seperti impian Umma 8 tahun lalu. Foto ini muncul di reminder hp Umma hari ini. Lokasinya ini di Kyoto Nak, di depan mall AEON 😂 Umma yang pelupa jadinya ingat, Pakde-Pakde teman Umma belajar dulu, suka galau, jadinya mereka mancing ikan. Ya Umma hore-hore aja, eh ndak taunya ditegor warga lokal Nak. Ndak boleh mancing-mancing ikan di sungai di sana Nak, terlalu sayang mereka dengan ikan liar 😂.
Tumblr media
Ada Akung-Akung (Kakek dalam bahasa Cina) foto-foto berkali-kali, nyaman sekali yaa Nak keadaan setelah "badai" tuh. Dalam hidup juga begitu Nak, ndak akan sama manusia yang telah melalui badai. Seizin Allah al Aziz nanti pun pelan-pelan kamu akan memahaminya. Alhamdulillaah 'ala kulli haal.
Tumblr media
Umma ndak tau siapa yang senyum duluan, Umma atau Akung yang ini. Kalau kata buku yang pernah Umma baca, ada ibarat: Bandung dibuat ketika Tuhan sedang tersenyum. Yaaah mungkin Pontianak hari ini pun begitu, Nak. Banyak yang senang hatinya.
Tumblr media
Ini pohon salam, yang daunnya bisa dimasak. Waktu kecil dulu rasanya enaak buahnya 😂. Pohon pertama yang dulu bisa Umma panjat. Ketika kecil, Umma ndak boleh main jauh, setiap pulang sekolah, Umma dititipkan di rumah penjaga sekolah, anaknya ada yang sepantar Umma. Dia ajari Umma manjat pohon dan main sepeda. Rasanya kereeen sekali bisa manjat pohon tuh.
Tumblr media
Pontianak jam 06:21 pagi seceraaaahhh inii.
Umma tuh sukaaa sekali bulan Agustus dan Oktober, mungkin karena bulan ini selalu lebih semarak dari bulan lain ya. Sejak kecil Umma nantikan tuh bulan Agustus. Mungkin hobi Umma memang ikut upacara 17an. Waktu kecil, bersama Nenek nonton upacara di TV, siaran langsung dari istana negara. Cantik sekaliii Umma lihat paskibraka tuh. Jadinya SMP Umma daftar paskibra, eh ternyat cuma sanggup 1 tahunan 🤣 SMA Umma ikutan paskibra lagi. Lucu juga ya Nak, kok Umma mau-maunya dijemur dan dimarah-marahin senior tuh. Tapi semuaaa sungguh ada hikmahnya 🥰 fase kehidupan asrama Umma, diperkenankan Allah ar Rohiim rasanya terasa lebih mudah karena udah pernah paskibra.
Tumblr media
Udah kuliah juga masih senang berjemur. Wah ini Umma kayak pelawak sih Nak, sungguh fakir ilmu. Berjemur berjemur berjemur tapi ndak pake sunscreen 🥲. Kalau 17an, kami pergi ke daerah lain di pulau jawa dengan bermain drumband.
Tumblr media
Inilah Umma kalau setelah olahraga, ceritanya muncrat lompat-lompat. Pulang olahraga tadi Umma makan sop kemarin yang ditambahi tomat banyaak-banyaak. Tomat itu harus direbus dulu, supaya bertambah kadar likopen dan vitaminnya. Alhamdulillaaah tambah juga senangnya, makanan kemarin masih enak, bertambah pula gizinya.
youtube
Beberapa hari lalu, Umma berdiskusi dengan Tante Yulida, bagaimana bisa para istri Rasulullah itu hatinya tenang. Pelan-pelan kami memahaminya Nak. Senaaaang sekali. Alhamdulillaah betapa membahagiakannya menuntut ilmu ternyata, ada saja cara Allah SWT memberikan jawaban. Salah satu yang membuat hati Umma penuh dan hangat, adalah nasihat DR Khalid Basalamah yang Umma dengar ketika jalan tadi. Penyemangat diri untuk menghadapi kematian, alih-alih takut, semoga kita termasuk yang optimis ya Nak, kelebihan dan kekurangan Umma itu di optimisnya Umma 😅. Semoga Allah SWT ridha ya Nak, untuk memperbaiki semuaaa muaa muaaa urusan agama, dunia, dan akhirat kita. Laa hawla walaa quwwata illa billah. 🌱✨
Salam,
Tumblr media
ayuprissakartika
Sudah menggunting kuku juga bisa membuat hati sangat-sangat-sangat senang. Alhamdulillaah.
Seri Musume e No Togami lainnya:
Musume e No Togami 2
Musume e No Togami 1
4 notes · View notes
bungajurang · 1 year ago
Text
Bertemu kawan baik di Jakarta
Ia menempuh perjalanan selama 40 menit ke tempatku menginap. Ia mengendarai Yamaha Mio yang sama dengan yang ia gunakan di Jogja. Wajah yang familiar. Senyum dan mata yang sama. Terakhir kali kami bertemu di Jogja tahun 2020–tidak lama kemudian pandemi. Lalu kami menjalani hidup masing-masing. Jarang bertukar kabar, hanya sesekali mengomentari unggahan di Instagram Story atau WhatsApp Status, terkadang kami bertukar Reels kucing lucu.
Aku tidak merasa canggung sama sekali, meski sudah (hampir) 4 tahun tidak bertemu. Rasanya seperti hanya tidak ketemu selama beberapa minggu saja. Hal pertama yang ia tanyakan padaku adalah agendaku di Jakarta. Lalu ia menanyakan soal pekerjaan secara singkat. Lalu ia membuka aplikasi Google Maps dan mengetik tujuan kami. Earphone ia pakai di kedua telinganya. Duduk di bangku belakang mengenakan helm yang kacanya sudah kendor, membonceng orang Jakarta yang memiliki mindset naik motor ‘yang penting segera sampai tujuan’, aku sempat bingung mau pegangan apa. Pegangan pinggangnya tidak mungkin karena pasti canggung; akhirnya tiap ia mengerem mendadak aku berpegangan pada behel motornya, dan jaketnya.  
Baru setelah kami sampai di warung makan dan duduk tenang, kami bertukar kabar satu sama lain.
"Gimana kabarmu?" tanyanya.
"Ya begini." jawabku sambil membentuk huruf V di bawah dagu dengan kedua tanganku. "Kami gimana?"
"Ya begini-begini aja." jawabnya. Lalu kami tertawa.
Ia mengajakku makan soto betawi. Ia baru pertama kali ke sini, dan katanya banyak yang bilang soto di sini enak. “Aku mau ngajak kamu makan sesuatu yang nggak bisa kamu temui di Jogja.” katanya. DAN, soto betawinya enak. Banget. Kuahnya kental, rasanya gurih dan pas. Tomatnya enak, kentangnya enak. DAGINGnya enak, lembut dan banyak. Harganya 31 ribu.... belum termasuk nasi. Worth it!
Dari warung makan, kami pergi ke kawasan Blok M. Kami parkir di salah satu penyedia parkir (saat akan pulang, waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB, dan Kang Parkir bilang, “10 ribu bang. Udah lewat jam 12 soalnya). Kami jalan kaki memutari taman Blok M. Sayang sekali, lampu di area kolam tidak nyala. Kami jadi tidak bisa melihat kolam. Lalu kami jalan di blok Little Tokyo yang penuh dengan restoran dan kafe bertema Jepang. 
Kami mampir beli rokok–aku beli rokok yang sama dengannya, Esse. Kami berniat nongkrong di tempat duduk warung itu, namun ternyata sudah mau tutup. “Bang, sorry ya dah mau tutup nih. Kursi sama mejanya mau dirantai, biar gak ilang.” kata penjualnya. Bingung juga aku; tadi di area taman kami diusir dua kali karena sudah malam, duduk di salah satu sudut pertokoan tidak nyaman karena kena lampu sorot yang menyilaukan. Akhirnya kami jalan kaki lagi, dan memutuskan duduk di trotoar, sambil mengamati orang-orang. Ia ahli mengamati orang. Mungkin itu kebiasaannya, mungkin itu adalah kebiasaan yang terbentuk selama kuliah antropologi, mungkin itu adalah karakternya.
Kami mengingat-ingat saat akhir tahun 2019 lalu pergi ke Solo. Naik motorku, Yamaha Mio-GT. Kalau diingat lagi, perjalanan waktu itu termasuk sebagai kemewahan, apalagi buat kami yang masih mahasiswa. Uang bensin, lalu makan tengkleng, beli printilan seperti masker dan rokok, lalu malamnya makan bebek goreng di Klaten. Senangnya, kami bergantian membawa motor. Waktu aku gantian di depan, hari sudah sore dan langit berubah menjadi oranye dan ungu. Aku berkali-kali bilang, “Langitnya cantik!” dan ia menimpali dengan, “Iya tahu, berisik!” Lalu kami tertawa. 
“Apa first impression-mu ke aku?” tanyaku. “Cewek pinter.” katanya. “Waw. Kalau aku dulu melihatmu sebagai orang yang brilian; mungkin dari sorot matamu dan caramu ngomong, sih.” kataku.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB lebih. Lama sekali kami mengobrol; soal kabar, soal pekerjaan, soal isu gerakan lingkungan, soal isu agraria, soal bagaimana ia sangat bangga dengan ruang terbuka dan transportasi publik di Jakarta–Jogja mana punya ruang terbuka kaya gini, ujarnya–meski ia ke mana-mana masih naik motor karena menurutnya lebih ekonomis dan efisien, soal sampah, soal hubungan romansa masing-masing, soal ketakutan akan masa depan, soal betapa pahitnya realita pasca kuliah, soal kabar teman-teman yang kami kenal.
Dalam perjalanan pulang, ia tanya apakah aku menganggapnya sebagai teman. Kujawab dengan sebal, "Ya iyalah. Kalau enggak buat apa aku mau ketemu!" Sambil memukul bahunya. Dia lalu lanjut bertanya, memangnya apa kriteria teman bagimu. Kujawab begini. Yang pasti aku tidak melihat kuantitas seperti frekuensi bertemu, hal-hal material seperti memberi hadiah atau mentraktir, sebagai ukuran pertemanan yang dekat. Aku memandang pertemanan melalui kualitasnya. Meski jarang bertemu atau berinteraksi di dunia maya, aku merasa lebih dekat dengan beberapa temanku karena ketika bertemu, rasanya tidak asing, tidak canggung dan tidak merasa seperti bertemu orang asing. Sementara ada beberapa orang yang sering aku jumpai, atau hanya sesekali juga, namun tiap bertemu aku merasa asing.
“Oooh gitu.” jawabnya. Aku lupa bertanya balik padanya, apakah ia juga menganggapku sebagai teman? Aku menjawab sendiri pertanyaanku dengan asumsi. Ya. Kalau tidak dianggap teman, sepertinya ia tidak akan menempuh hampir 2 jam pergi-pulang untuk menjemputku, mentraktir makan dan mengajak keliling jalan kaki. Ah, ya, jalan kaki–hal yang ia sukai. 
Obrolan yang hangat. Sehat-sehat selalu. Sampai ketemu lagi, Han.
Jakarta, 16-17 Desember 2023
2 notes · View notes
jogjadays · 2 years ago
Text
Het is nu zondag 2 april half 7 's avonds lokale tijd en we zijn nu al een aantal uurtjes in het huis waar we de komende tijd gaan besteden. Het huis heet Rumah Mangga, oftewel Mango House. En de naam is gelijk ook het enige wat we wisten over onze verblijfplaats voordat we hier aankwamen. Het precieze adres van Rumah Mangga hadden we namelijk nooit doorgekregen. We zijn dus bijna 24 uur onderweg geweest naar een onbekende plek. Gelukkig heeft het goed uitgepakt. Rumah Mangga is een prachtige plek midden in de creatieve wijk van Yogyakarta. Het huis heeft een klein binnenplaatsje met een keuken, een mooie badkamer inclusief bad, een veranda en twee ruime slaapkamers. Ik denk eerlijk gezegd niet dat we iets mooiers hadden kunnen uitkiezen. De reis zelf verliep voorspoedig. De vlucht van Amsterdam naar Yogyakarta kostte zo'n 13 uur, waarbij de grootste uitdaging was om ons niet gek te laten maken door zowel Belgen voor ons, Duits/Nederlanders naast ons en nog meer Duitsers(?) achter ons. Bij aankomst in Jakarta namen we gelukkig afscheid van elkaar (niet letterlijk): zij naar Bali, wij naar Yogyakarta. We moesten echter wel nog een uur of 4 wachten tot onze vlucht zou vertrekken. Inmiddels was het ochtend in Jakarta en bleek de nieuwe terminal vol met eettentjes te zitten. Vanwege ramadan waren voor alle eettentjes schermen gezet zodat niet iedereen met eten geconfronteerd hoefden te worden. Niemand heeft ons dus ook gezien bij de KFC om 10 uur 's ochtends. De vlucht van Jakarta naar Yogyakarta duurde maar een uurtje en was zo voorbij. Op de nieuwe luchthaven van Yogakarta werden we opgehaald door twee mensen van het Cemeti-team (de kunstorganisatie waarbij Sam haar residency doet). Omdat we nog even op de trein van het vliegveld naar Yogyakarta zelf moesten wachten, stonden ze erop dat we nog even wat zouden eten met z'n allen. Sam en ik aten zo een vroege lunch met Nasi Kucing (kattenrijst). Dus niet Nasi Kuning. Nasi Kucing betekent eigenlijk dat je een klein bolletje rijst/bami in een bananenblad krijgt. Het kucing-gedeelte staat dus meer voor dat het een kleine (katten)-portie is(?). Misschien zit ik er naast hoor. Vervolgens pakten we de trein die zich door jungle, rijstvelden en dorpjes richting Yogyakarta zelf slingerde. De reis duurde zo'n 40 minuten en was het eerlijk gezegd alleen voor het uitzicht al waard. Je krijgt echt een mooi overzicht van het gebied tussen Yogyakarta zelf en de zuidkust van Java. Bij aankomst op het treinstation van Yogyakarta had Team Cemeti een taxi voor ons geregeld die ons dus naar ons surprise-huis bracht. Het eerste wat de taxi-chaffeur deed was wat zo'n beetje wat elke taxi-chaffeur in Indonesië doet: Westlife opzetten. En eerlijk gezegd is Westlife ook niet verkeerd. Na Westlife volgde Mariah Carey, die ik jaren geleden op Ambon ook al non-stop in de auto heb kunnen luisteren Verder hadden we het met de taxi-chaffeur nog over Yogyakarta zelf, Gunung Merapi (de nu actieve vulkaan) en Gudeg (het lokale zoete gerecht wat ik nog niet op heb). En zo stonden we voordat we het wisten dus voor het infameuze Rumah Mangga. En zoals ik al had verklapt. Het is prachtig. Nu gaan we misschien nog een klein rondje lopen en daarna lekker uitrusten.
7 notes · View notes
thrsblog · 1 year ago
Text
Sayangi sepenuh hati apa yang kamu miliki saat ini. Berikan yang lebih baik setiap detiknya. Jangan biarkan dirimu menyesali kepergiannya.
Sabtu, 7 Oktober 2023 Pukul 10.00 WIB
Aku terbahak membaca komentar-komentar warga Quora pada sebuah postingan. Jujur saja, beberapa hari kebelakang, aku kembali aktif nongkrong di Quora. Ternyata aku tidak bisa lama-lama membohongi hatiku betapa Quora adalah tempat ternyaman untuk mencairkan pikiran yang belakangan seperti membeku.
"Teh... Teh..." Sayup-sayup kudengar suara anak kecil memanggil namaku. Suara itu semakin dekat seiring munculnya seorang bocah perempuan dengan riak muka panik.
"Teh, kucingnya mati," lontarnya dengan napas terengah-engah.
"Kucing siapa?" Aku bangkit dari dudukku. Jujur, aku tak siap dengan apa yang akan bocah itu sampaikan.
"Kucing Teteh yang warna hitam."
"Di mana?" Suaraku meninggi. Jelas saja aku tidak percaya. Moci, biasa kami panggil Oci, kucing betina hitam yang berumur kurang lebih lima tahun. Selama satu tahun terakhir dia menjadi sahabatku. Temanku bermain, berkeluh kesah, dan berbagi kasih sayang. Ya Allah. Aku tak percaya dia pergi secepat ini.
Aku terbirit menuju dapur. Napasku tercekat, mataku membelalak menyaksikan Oci terkapar tak berdaya. Aku tidak berani mendekat. Aku tidak kuasa menyaksikan Oci sekarat.
"Ya Allah. Oci kenapa, Mas?" Tanyaku pada sepupu Ayah yang kebetulan sedang memperbaiki pompa air. Dia mengelus-elus tubuh Oci. Memeriksa denyut nadinya berulang kali.
"Tiba-tiba dia kejang. Aku datang dia sudah terkapar," terangnya. "Tadi dia masih lari-larian, loh. Ini kok tiba-tiba begini. Apa keracunan? Abis makan apa dia?" selidiknya.
"Dia gak suka makan sembarangan. Dia cuma mau makan nasi," air mataku tak terbendung menyaksikan Oci yang sudah tak bergerak sama sekali. Dadaku terasa sesak. Ya Allah, ini cuma mimpi, Kan?
"Tapi kayaknya bukan keracunan ini."
"Masih ada gak napasnya, Mas? Kasih air kelapa coba," usulku. Aku masih berharap Oci hanya sakit. Bukan pergi untuk selamanya.
"Sudah gak ada lagi napasnya. Denyut nadinya sudah gak kerasa lagi."
Tangisku pecah. Semua kenanganku bersama Oci memenuhi kepalaku. Ociku yang cantik, yang pinter, yang penurut tapi galak. Oci yang cuma mau makan nasi, yang cuma mau tidur di tempat yang wangi. Oci yang tidurnya ngiler kayak manusia, yang suka ingusan, yang suaranya jarang terdengar. Belum lama ini aku baru saja bilang padanya, "Oci panjang umur, ya. Pokoknya harus hidup sampai nanti aku punya anak." Tapi, pagi ini tanpa aba-aba, dia pergi untuk selamanya.
Aku merasa bersalah padanya, dua hari yang lalu aku kerap menjahilinya. Mengusiknya saat tidur, mengelus-elus tubuhnya sampai dia marah. Ociku sayang Ociku malang.
Aku belum minta maaf, aku belum elus-elus kamu dengan sayang. Oci, berikan maaf untukku.
Kini, saat dukaku mereda, kucoba mengais hikmah di balik peristiwa ini. Tentang ajal yang kapan saja bisa datang. Bagaimana jika itu adalah aku? Atau orang terdekatku? Betapa aku tidak siap untuk itu semua. Betapa buas rasa sesal yang akan menerkamku?
Kepergian mendadak Oci pagi ini membuatku merenungi beberapa hal:
1. Syukuri, sayangi, dan cintai apa pun yang aku miliki saat ini. Perlakukan mereka dengan lebih baik. Jangan berharap balasan. Lakukan saja. Sebab saat semuanya sudah hilang, tidak akan ada lagi kesempatan.
2. Bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Bahwa setiap titipan di hidup ini pasti akan diambil oleh pemilik yang abadi. Jadi, jangan menunda-nunda kebaikan. Jangan tunggu nanti apalagi besok. Sebab tidak ada yang tahu kapan ajal datang.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan." (QS. Al Ankabut: 57).
Lebih dari itu, aku merasa bahwa kepergian Oci yang mendadak ini adalah sebuah peringatan kecil bagiku. Kecil, tapi sungguh berarti besar.
Thr
2 notes · View notes
nhadiyati · 1 year ago
Text
Cerita saya, hamil, dan moodswing
Mood swing termasuk satu dari sekian hal yang dialami oleh Ibu hamil dan pada saat kehamilan trimester 2 itu normal terjadi. Bisa dikatakan setiap ibu hamil mungkin mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis, meskipun tingkatannya berbeda-beda. Hal ini terjadi karena bergejolaknya hormon-hormon dalam tubuh ibu hamil.
Mood swing adalah perubahan mood (suasana hati) yang jelas terasa atau terlihat. Pada dasarnya, perubahan mood dan emosi ini bisa saja terjadi sesekali dan hal ini tidak disebabkan oleh kelainan tertentu. Namun, jika sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai tanda-tanda lain, mood swing patut dicurigai sebagai gejala dari gangguan mental.
Mama dan Kakak Perempuan sebagai ibu hamil pendahulu kurang banyak memberikan briefing terkait ini dan gejala hamil lainnya (mual, muntah, sakit pinggang, gak bisa tidur, bolak balik kamar mandi, kaki bengkak, tangan kebas, dst) sejujurnya hhe sehingga saya sempat tersesatkan dengan keinginan 'akan cantik dan produktif saat hamil', quote andalan mama dan kakak adalah 'jalani saja dengan santai' (saya curiga mereka termasuk hamil kebo) yang ternyata cukup sulit diaplikasikan dalam kondisi saya.
Saya awalnya termasuk yang ikut ketawa ketika ada salah satu teman yang bercerita kalau istrinya nangis tengah malam karena tidak dibelikan makan, jadi kronologinya si suami mau beli ketoprak, udah nanya ke istrinya dan istrinya bilang gak mau, jadi ya suaminya beli satu porsi dan makan dengan lahapnya, dan ternyata istrinya nangis 'tega banget beneran cuman beli seporsi, kalau aku lapar tiba-tiba gimana, kan apa susahnya beli stok satu'. Belum lagi cerita serupa unik yang saya temuin di reels ntah itu nyata atau drama.
Bekal dari wejangan mama dan kakak, dan saya yang merasa absurd dengan cerita yang didengar-dengar. Saya yakin bisa melewati kehamilan as a cool person, yang rasanya saat menulis ini hati saya tertawa terbahak-bahak penuh kemirisan bahwa yang kerjadian justru sebaliknya. Tujuan menulis, buat mengenang ternyata saya bisa menjadi orang yang demikian, dan suami yang menjadi korban meski sampai tulisan selesai saya tetap merasa dia punya andil kesalahan haha walau dia mungkin gak maksud buat salah. Mood Swing itu nyata :D
Saya pernah menangis diem-diem ketika lagi kebangun tidur tengah malam ternyata malah dipunggungin, yang alhasil begitu tidur lagi mimpinya jadi diselingkuhin sama suami. Alhasil begitu pergi jalan-jalan saya ngomel-ngomel dimobil sambil mukul-mukul sambil cerita kejadian tadi malam sampai bangun pagi yang cuman bikin suami bengong "lah aku kan udah nyenyak tidur sayang, mana tau kalau jadi munggungi, biasanya tidur juga kan dipeluk". dan untuk masalah mimpi dia cuman bisa ketawa ngakak, tapi dikemudian hari aku sempat baca kalau mimpi kayak gitu tuh sering banget dirasa Ibu Hamil yang ngerasa jauh sama suaminya.
Pernah juga ngebukin teman disebelah yang salah kasih informasi kalau pesan popcorn dibioskop itu yang bisa di mix itu size large, padahal abang gojeknya juga gpp upgrade pesanan (ini ntah kenapa tiba-tiba pengen banget popcorn bioskop dikantor). yang mana kalau diinget lagi bukan kesel sama temennya juga tapi kesel ke suami yang hobi banget larang-larang masalah makanan walau saya mencoba memahami maksudnya baik untuk saya dan adek bayi.
Pas Perjalanan Dinas Luar Kota pernah juga nangis sampai bikin temen sekamar diem dan langsung ngacir pamit tidur gara-gara yang awalnya mood berbahagia karena dapat nasi kucing (yang ini juga ntah kenapa tiba-tiba pengen) tapi karena teman yang dititipin juga lagi jalan-jalan dia baru balik hotel jam 10an, alhasil ditegur suami makan malam-malam karena nanti bisa naik asam lambung dan tidurnya jadi lebih larut untuk membiasakan perutnya.
Biasanya kalau sakit aku termasuk tim yang akan minum obat dan tidur. Tapi sekarang gak bisa minum obat karena takut berdampak pada adik bayi. Tapi diantara gempuran mual, muntah, sakit pinggang yang sempat menghampiri aku bisa tidak tertidur dan menangis abis telponan sama suami, padahal udah ditemanin sampai dini hari dan aku yang menyudahi karena besok harus kerja. Tapi pas itu perasaannya 'ya allah kok gini banget padahal baru awal kehamilan TT'.
Yang terkini, saya bisa menangis karena ditegur pak suami minum hazelnut choco milk tea chatime yang notabenenya minuman kesukaan saya. pas itu Pak suami sampai ngasih screenschoot kalau teh itu ada senyawa tanin yang menggurangi penyerapan zat besi, disuruh nahan diri duu sampai lahiran. Malam itu saya mungkin meninggalkan suami yang bengong dengan pesan singkat tanpa panggilan sayang, aku sendiri sangking betenya sampai sempat ganti wallpaper jadi photo sendiri aja :'D
Kalau direnung-renung perasaan saya memang campur aduk kala kehamilan, saya sendiri gak menyangka bisa merasakan perasaan tersebut, kadang-kadang kayak merasa kehilangan sosok diri atau justru merasa kewalahan kesepian sendirian, saya sampai gak percaya pada saat itu bisa ngomong ke suami "kenapa cuman aku yang harus nahan makan, yang harus sakit pinggang, terus alasannya buat adek, akunya gimana" atau ketika aku bisa ngerasa "semuanya untuk adek, misal aku gak minum manis karena adek padahal aku seneng minum manis, berarti aku gak boleh seneng" atau "kalau misalnya adek kenapa-kenapa, sakit, gak gemuk pasti nanti yang disalahin mamanya makan gak bener misalnya, papanya gak bakal disalahin" .
Perasaan tidak menyenangkan yang hadir sendirinya walau saya sama sekali tidak pernah merasakan tidak menyukai/membenci kehamilan ini. Bisa diberi amanah mengandung adik bayi adalah anugerah dan kebahagiaan buat saya, dan saya sadar dengan kurang yang saya miliki dan memang suami benar ada beberapa hal yang saya harus batasi karena adek bayi ya gak bisa milih-milih makanan atau ngapa-apain selama dirahim. Maka saya coba menulis untuk menuangkan perasaan aneh ini dan berharap iya segera berlalu.
Saya berharap bisa melalui kehamilan ini dengan baik-baik saja, Doa terbaik untuk saya dan untuk adik bayi :')
2 notes · View notes
tulisanmimi · 2 years ago
Text
Elegi
Rumah ini selalu gegap gempita di pagi hari. Bunyi spatula beradu dengan penggorengan untuk menghasilkan nasi goreng istimewa dilakukan oleh ibu. Disusul dengan riuh tawa hewan peliharaan bapak yang meminta makanan satu persatu, mulai dari kucing, burung dan ayam jago kesayangan Ucok. Tak lupa rebutan kamar mandi ala Bang Adam dan Aku sendiri.
Rasanya kami tidak akan berhenti adu mulut jika ibu tidak mengeluarkan nyanyian menggelegar "Bang Adam duluan yang mandi Din, bang Adam cuma mandi bebek, begancanglah mangko dak telat." Begitulah kami mengisi pagi hari, dengan segala rutinitas dan cerita-ceritanya.
Siapa sangka pagi ini adalah pagi terakhir gegap gempita di rumah itu. Pasalnya, siang ini, tepatnya saat bel jam istirahat berakhir, ibu menelpon. Tidak seperti biasanya, ibu menelpin saat aku masih di sekolah. Hatiku mulai was-was, apa yang terjadi. Ku angkat telpon itu, diseberang sana ibu mengawali dengan tangisan disusul dengan hembusan nafas yang berat.
"Din, bapak kecelakan. Nanti bang Adam yang jemput kamu di sekolah. Kamu sekarang siap-siap dan minta izin ke guru piket untuk pulang lebih awal ya. Nanti bang Adam juga yang bantu ngomong sama wali kelas kamu. Ibu tutup dulu ya." Deg. Aku terdiam beberapa saat. Aku bahkan tidak menjawab salam penutup dari ibu. Kaki ku terasa lemas. Setelah sepersekian menit aku mulai sadar, segera ku kemas buku-buku ku ke dalam tas. Kebetulan bang Adam juga sudah sampai ke kelas untuk meminta izin kepada guruku. Aku bergegas memeluk bang Adam dan ke rumah sakit. Di perjalanan kami saling diam. Sesuatu yang sangat jarang terjadi dalam hidup kami. Kami membiarkan satu sama lain untuk berdialog dan menenangkan diri sendiri.
Sesampainya di rumah sakit, ibu segera memeluk kami. "Ucok, Dina, Abang, bapak sudah berpulang. Bapak mengalami gagal pernapasan karena kecelakaan itu." Ku lihat ibu langsung luruh ke lantai. Ucok kebingungan karena dia masih berumur empat tahun, bang Adam berlari ke ruangan bapak. Lalu bagaimana dengan aku? Aku diam mematung, lima menit kemudian ku peluk ibu dan ku gendong ucok untuk menemui bapak. Kami berempat saling memeluk bapak sebelum jenazah beliau dibawa pulang ke rumah.
Selama ini, aku tidak pernah melihat ibu dan bang Adam menangis sedemikian adanya. Karena itu pula ku putuskan untuk mengambil tas ibu dan mengurus administrasi bapak. Ucok masih kebingungan, aku juga bingung bagaimana menjelaskannya. Ku putuskan untuk mampir ke kantin, membeli susu coklat dan jajanan kesukaan Ucok.
"Nanti, kak Dina akan jelasin ke Ucok tentang bapak. Sekarang Ucok nurut ya sama Kak Dina, Kakak sayang Ucok." Ku peluk erat ucok sambil menahan tangis.
Aku harus menjadi perempuan kuat untuk saat ini dan seterusnya. "Aku harus bisa bantu ibu dan bang Adam. Aku harus kuat." Demikianlah yang ku katakan pada diriku sendiri. Kehilangan bapak sekaligus cinta pertamaku, sesak sekali rasanya hati ini.
Izin tag mas @kurniawangunadi, tim @careerclass dan tim @bentangpustaka-blog
12 notes · View notes