#Nama Bayi Dari Alam Semesta
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pandora; perempuan—atau laki-laki yang tidak sempurna.
Materi dan kegiatannya bersifat tidak berkesudahan, begitu pula dengan segala yang bersifat Adikodrati, substansi non-materi. Kedua-duanya berjalan berdampingan. Kadang terasa saling berkontradiksi—tetapi boleh jadi manusia memiliki terlalu banyak ketidakmampuan untuk memahami bagaimana alam semesta bekerja. Apakah Dewa-Dewi ialah manifestasi dari semesta itu sendiri, atau semesta ialah permadani dari pintalan benang yang dirajut Para Dewa dan Dewi.
Secara dogmatis, berdasar kepercayaan yang diwariskan oleh para leluhur di Kerajaan Amare, Dewa-Dewi tidaklah mencampuri benang takdir manusia, benang takdir tersebut memiliki jalan masing-masing, terpintal oleh kehendak, dan berakhir atas kehendak enegeri semesta.
“Apakah itu berarti setiap kemalangan yang menimpa umat manusia bukanlah atas keinginan para Dewa—tetapi, segalanya tetap terjadi atas kehendak mereka? Lantas, untuk segala ketimpangan, penderitaan dan kemiskinan yang terjadi secara struktural, siapa yang semestinya bertanggungjawab?”
Amare, 35 tahun silam.
“De man heft grote kunstwerken geschapen; de vrouw heft de mens geschspen; en Grote Moders maken een Groot Ras—huft…huh….” Rutkhala tak lagi mampu memasok oksigen ke indra pernapasannya, sekujur tubuhnya basah oleh keringat, sedangkan bagian bawah rahimnnya yang terhubung ke vagina melebar hingga empat sentimeter. Sekuat-kuat Rutkhala menahan teriakannya, ia menyerah ketika otot-otot rahimnya berkontradiksi secara bersamaan. Kekuatan dari kontradiksi yang ia alami meningkat drastis, satu teriakan mendorong kepala bayinya keluar, yang berarti adalah Rukhala harus menanggung rasa sakit dari vaginanya yang dirobek secara paksa oleh bayi perempuan tersebut.
“Selamat Yang Mulia, seorang Puteri yang cantik….” Samar-samar, ketika kesadarannya nyaris direnggut paksa oleh kantuk, Rutkhala mengutuk ucapan selamat yang ia terima, Sang Raja tersenyum di sampingnya, tangan besarnya yang juga digunakan untuk memenggal kedua orangtua Rutkhala kini berada tepat di atas kepalanya, mengelus surai abu-abu milik Rutkhala sembari berbisik pelan. “Puteri yang cantik, yang mewarisi rambut hingga dwi manikmu, Selirku…” lantas, Rutkhala kehilangan kesadarannya—juga satu-satunya harapan, doa yang selalu ia panjatkan pada Sang Nirmala setiap hari.
Amare, 20 tahun silam.
“De man heft grote kunstwerken geschapen; de vrouw heft de mens geschspen; en Grote Moders maken een Groot Ras”
Sejak saat itu, Rutkhala tak pernah berhenti melantunkan doa yang sama, di hadapan patung camar kecil—membasahinya dengan rendaman air mawar, berbalut selendang sutera dan riasan wajah yang indah. Yang Muliah bahkan pernah bertanya kepada istrinya, “Sayang, adakah engkau merayu Dewa dalam doamu” Rutkhala hanya membalasnya dengan senyum kecil, sebagaimana yang selama ini selalu diajarkan oleh Ibu Suri, tetapi hati kecilnya diam-diam menyepakati pertanyaan yang diajukan oleh suaminya. “Seandainya saja bisa, bersetubuh dengan dosa pun akan kulakukan…”
“Bu?” Pandora, anak perempuan Rutkhala yang lahir 20 tahun silam kini telah tumbuh menjadi perempuan cantik, ia digemari oleh rakyat di penjuru Negeri sebab sifatnya yang baik hati, para cendikia dan pemikir-pemikir progresif pun mengagumi nya. Ia dikatakan merupakan puteri yang bijaksana, cerdas dan terampil. Segala tentangnya adalah hal-hal baik kecuali kenyataan bahwa ia adalah perempuan.
“Perempuan adalah laki-laki yang tidak sempurna”
“Perempuan adalah rahim”
“Perempuan adalah manusia yang tidak sempurna…”
Mulanya, perempuan memiliki posisi sosial yang sama baiknya dengan laki-laki, mereka hidup secara kolektif dan membagi peran atas peran sosial dan perburuan. Perempuan yang fungsi ketubuhannya memungkinkan mereka untuk melakukan peran pra-modyal, melahirkan dan mengasihi—dianggap sebagai makhluk ilahiah. Nama perempuan dihubungkan dengan pelbagai nama-nama baik seperti sang pengasih, sang penderma, hingga penenun takdir umat manusia. Tercatat pada sebuah buku catatan kuno, “Perempuan melahirkan peradaban dari rahimnya yang berdarah-darah.” Sedang pada halaman yang berbeda, “Perempuan tiba-tiba memiliki perut yang besar, mereka mengangkang di bawah pohon,, merintih kesakitan—berdarah, kemudian mengeluarkan bayi dari dalam tubuh mereka.”
Pada saat itu, laki-laki begitu mengangumi perempuan sebab mereka mampu melahirkan entitas lain dari dalam diri mereka, tetapi seiring berjalannya waktu, ketika laki-laki mengamati hewan lain dan mengetahui bahwa perempuan tidak bisa mengandung tanpa sperma yang keluar dari penis mereka, posisi perempuan sebagai makhluk ilahiah mulai bergeser. Perempuan dimarginalkan sebagai kelompok yang inferior. Secara radikal, berkembang teori bahwa antomi adalah takdir. Sebagai mana yang ditulis oleh Raja Amare pertama. “Perempuan itu sama seperti vagina mereka, pasif (ketika bercinta) dan masuk di dalam, maka sebaik-baiknya perempuan adalah mereka yang pasif (menurut kata suami) dan berada di dalam (melakukan pekerjaan rumah). Sebaliknya, sebagaimana penisnya yang tegak dan bergerak keluar masuk, laki-laki harus bersifat aktif dan bertanggungjawab atas kegiatan di luar (logistik).”
Pemahanan tersebut berubah menjadi sebuah sistem yang memiliki kekuatan besar—menjadi hegemoni yang secara spesifik menindas perempuan sekaligus memberikan surplus superioritas pada laki-laki di saat yang bersamaan. Bahkan hingga ratusan tahun berlalu.
“Bukankah pencipta muka bumi dan alam semesta adalah perempuan Bu? Bukankah ia tak memiliki rambut putih dan bola mata ungu? Ras Agung hanyalah bentuk pembagian yang diciptakan oleh manusia untuk memastikan dan mempertahankan kepemilikan mereka, Ibu Agung tidak dilihat dari seperti apa anak yang mereka lahirkan.” Sekali lagi, meski ia tahu ini akan berakhir sia-sia, Pandora berupaya untuk meyakinkan Ibunya. Tetapi diam lagi-lagi menjadi jawaban yang ia dapatkan. Enggan kecewa lebih dalam—Pandora melangkah keluar, meninggalkan Ibunya yang masih sibuk berdoa.
Sang Nirmala
Semesta telah menyajikan Tubuhku,
Menghidangkan rahimku sebagai santapan
Bersimbah darah dan luka—menjadi santapan suamiku
Lantas dari rahim yang berdarah-darah itu, aku melahirkan anak perempuan
Yang kelak akan menjadi santapan Ayahnya, Suaminya, hingga semesta
Sang Nirmala, akankah engkau menyantap kami juga?
0 notes
Text
ULASAN: SEMUA IKAN DI LANGIT
Kalian pernah nggak baca buku yang penceritanya adalah benda mati? Nah, di buku ini naratornya adalah sebuah BUS DAMRI! Kataku sih... kalau kalian pengen lebih mengerti akan cinta Tuhan, kurasa kalian harus baca buku ini!
Covernya cantik banget. Memang... aku suka art kak Ziggy, semua cover bukunya juga aku suka! Tapi Semua Ikan di Langit tuh >>> CANTIK DAN AKU NAKSIR PUOL! Kayak... hih cantik banget kenapa sih?
Buku ini isinya keajaiban, saking ajaibnya kamu bakal hah heh hah hoh dulu di bab awal. Meskipun begitu, jangan menyerah anak muda kobarkan semangat di dadamu! Kujamin kamu nggak akan menyesal telah membacanya bgtu sampai di halaman terakhir (kuusahakan thread-nya nggak panjang). Bercerita tentang Bus Damri tua yang tiba-tiba berpindah trayek dari Dipatiukur-Leuwipanjang menjadi luar angkasa-dunia melalui dimensi ruang dan waktu setelah diculik oleh ikan julung-julung terbang atas keinginan seorang anak kecil yang Bus Damri sebut sebagai "Beliau." Beliau mulutnya nggak pernah terbuka dan kakinya selalu melayang—padahal cara Bus Damri mendengar adalah melalui lantainya; sebenarnya dari sini udah kelihatan seperti penggambaran hubungan Tuhan dan ciptaanNya bukan? Rasanya hanya Tuhan yang tahu pikiran kita sedangkan kita gak. karena bagaimanapun aku nggak bisa bayangin Tuhan sebagai anak kecil yang lucu tapi aku yakin kamu ngerti maksud aku?!). Ada banyak hal magis yang akan pembaca temui! Seperti, melihat Beliau menjahit, melukis, menciptakan bermacam-macam hal, menghukum orang-orang jahat, menjahit hati yang sobek, serta membawa keajaiban bagi yang membutuhkan. Ceritanya heart-warming, banyak ilustrasinya, dan bikin pembaca ingin terus menerus membaca hingga akhir karena menurutku rasa sayang si Bus Damri terhadap Beliau terefleksikan ke kita, pembaca; SENSASI ITU MULAI KURASAKAN DI BAB 3! Kutipan kesukaanku adalah kata-kata Chinar si pohon jiwa dari halaman 105: "Di seluruh dunia, tak ada yang lebih menyayangi semua makhluk dan semua benda lebih tulus dan tanpa batas daripada Beliau. api makhluk-makhluk itu terlalu memikirkan cara menunjukkannya daripada memikirkan bahwa betapa yang Beliau inginkan hanyalah mereka untuk juga mencintainya sama tulus dan sama tanpa batasnya; setidaknya sejauh kemampuan mereka bisa melakukannya..." AH, BELIAU YANG BAIK.
YANG BELUM BACA BUKUNYA, STOP SAMPAI DI SINI KARENA AKU MAU NGOCEH DAN TENTUNYA BERISIKAN SPOILER. BAGI YANG SUDAH BACA BUKUNYA, BOLEH BANGET KITA DISKUSI HEHE.
Menurutku Bus Damri ini representasi dari Bumi, soalnya warnanya biru dan gendut, selain itu dia selalu rendah diri karena merasa dirinya benda mati, air dan tanah 'kan benda mati? Dan saat dia hancur, kepingannya membuat kerusakan sana-sini, dajjal koid; kiamat ga sih namanya? Terus menurutku lagi... Perihal kisah nabi, dalam bab Ikan Berapi itu ceritain kisah Nabi Ibrahim yang dibakar hidup-hidup, petualangan Beliau dan ikan paus itu dari kisah nabi Yunus. Kisah Ikan Yang Mengetuk Pintu itu kayaknya kisah nabi Luth soalnya nama kotanya Kota Datar (yang mana dalam kisah nabi Luth kotanya diratakan), tapi masalahnya beda sih... Buntelan yang membungkus bayi angkasa di ranting Chinar itu lauhulmahfuz (aku nggak tahu sebutannya di agama lain apa, ini catatan takdir dan kejadian yang terjadi di alam semesta btw). Tokoh Anak Jahanam adalah Dajjal soalnya matanya picek dan tokoh Pria Membingungkan kuasumsikan sebagai ayahnya si Anak Jahanam karena Anak Jahanam keluar dari asap rokoknya, tapi kok kayaknya Pria Membingungkan terlalu baik? Jadi dia siapa ya? Mongomong terima kasih udah baca!
0 notes
Text
YG MENERIMA PESAN DARI KK TN. PUTERI SEJAGAT RAYA PRINCESS ENI DGN KODE SILENT KALIAN PASTI TAU APA. YG HARUS KALIAN LAKUKAN, JUGA TENTANG SEGALA HAL YG PERLU DALAM KAITANNYA DGN SEMUA TUGAS KALIAN. DAN. JUGA TENTANG REKENING UNTUK DAN ATAS NAMA ENI LESTARI SIMANJUNTAK. YG PERLU UNTUK ITU , SOALNYA PARA 🐷 RACUN INI SUDAH SANGAT MENJIJIKKAN, & SUDAH SANGAT MEMUAKKAN, PERANG AKHIR SUDAH SEMAKIN HARUS KALIN SIAP DGN SEBAIK2NYA. JANGAN BERMURAH HATI KEPADA MUSUH, ATAU JANGAN SISAKAN ASSET MEREKA, JANGAN BIARKAN TEKNOLOGI MILIK MUSUH MERAJALELA, SOMBONG2 RAMAI2 JAHAT PARA MUSUH KITA, KITA BERI MEREKA PELAJARAN YG BERHARGA YG JUGA TDK ADA GUNANYA MEREKA SESALI, SEBAB WAKTU MEREKA SEMUA SUDAH HABIS. CUKUP KESABARAN KU, MEREKA SEMUA SUDAH KU PUTUSKAN DI HUKUM MATI, TANPA BELAS KASIHAN, TANPA KEMURAHAN HATI, SEMUA KEJAHATAN MEREKA AKAN KU BALASAKAN BERIBU PERPULUH RIBU KALI LIPAT KEPADA DUNIA. DAN WAKTU MEREKA SUDAH TIBA, JANGAN ADA YG TERLEWATKAN, SUDAH SAATNYA, SAMPAH2 YG GA BERGUNA BAGI KEHIDUPAN ITU DI PERTAHANKAN. SAAT PEMBALASAN, PARA BAJINGAN SIALAN ITU GA BOLEH DI AMPUNI, HARUS DI BINASAKAN MASSAL, TANPA BELAS KASIHAN. MENJIJIKKAN KALI SEPAK TERJANG MULUT BANGSATNYA ITU, YG MANIS TAPI PENUH RACUN, MULUT MANIS YG HATINYA LEBIH BERACUN ULAR KOBRA, SEMUA MUSUH KU, MUSUH KITA HARUS DI BINASAKAN MASSAL, TANPA BELAS KASIHAN. ANAK2 KECIL, BAHKAN BAYI DALAM KANDUNGAN, JUGA TDK DI AMPUNI, KARENA MEREKA SANGAT LAKNAT, TIAP HARI MENANTANG, TIAP HARI MENYOMBONG, MEMBANGKANG, SOMBONG KOMPAK RAMAI2 JAHAT SE🏚 BORDIL NYA, SE TETANGGANYA SE KELUARGA BESARNYA. APA YG DAPAT KU LAKUKAN KARENA MEREKA SEMUA MEMILIH AKU SEBAGAI MUSUHNYA ( PRINCESS ENI SEBAGAI MUSUHNYA ), MEREKA SEMUA PANTAS MATI, & SUDAH KU TETAPKAN HUKUMAN MATI MASSAL.
YG BERKAITAN DENGAN SEGALA YG BERHUBUNGAN DGN REK PRIBADI ATAS NAMA ENI LESTARI SIMANJUNTAK UNTUK DI KONDISIKAN SEDEMIKIAN RUPA, SEBAB SUDAH SANGAT KETERLALUAN, & SUDAH SANGAT KELEWAT BATAS TINGKAH LAKU KESOMBONGAN PARA MUSUH, YG MENYOMBONGKAN KEKAYAAN, PADA HAL MEREKA HANYA LONTE SIALAN, SEDANGKAN AKU PRINCESS ENI ADALAH TN. PUTERI SEJAGAT RAYA PEMILIK ALAM SEMESTA INI, PUSAT ALAM SEMESTA INI. AKAN MENGHUKUM MATI & MEMUTUSKAN HUKUMAN MATI MEREKA SEMUA MUSUHKU, MUSUH KITA.
TTD.
ENI LESTARI SIMANJUNTAK, SH.
PRINCESS ENI.
PUTERI SULUNG.
PUTERI AMAZON/WONDER WOMAN.
PUTERI PEDANG.
PUTERI SION/PUTERI YERUSALEM
PUTERI KLAN SIMANJUNTAK GENERASI KE 16.
PUTERI BATAK
PUTERI KLAN KERBAU GENERASI KE 16.
PUTERI CHINA.
KK SULUNG/KK BESAR/KK CANTIK
SLEEPING BEAUTY MENUJU UNITY.
ENI ENIGMA SHOP.
PUTERI CAKRA VARTIN.
DLL.
NB. SEGALA HAL YG DI PERLUKAN SEGERA KALIAN KONDISIKAN SESUAI PERINTAH. JANGAN BERMURAH HATI PADA MUSUH, HABISI ASSET NYA, TEKNOLOGI MEREKA, BAHKAN EKSEKUSI MEREKA SEMUA, SEBAB SUDAH KU PUTUSKAN HUKUMAN MATI HANYA NUNGGU EKSEKUSI DI JALANKAN SESUAI WAKTU & ANTRIIAN.
1 note
·
View note
Photo
17/30 Rahim : Sebuah Dongeng Kehidupan “Nama lengkapku Dakka Madakka. Aku seorang Pengabar Berita dari Alam Rahim. Sebuah tempat dimana setiap orang pernah ke sana tetapi melupakannya. Orang-orang kini tak percaya lagi pada Alam Rahim. Karena menganggap rahim hanya sebuah organ, mereka mengira bahwa saat bayi-bayi dikandung dalam rahim ibunya, tak ada kehidupan apapun yang terjadi disana. Ini benar-benar mengkhawatirkan, ini sebuah kekeliruan besar.” Buku berjudul Rahim : Sebuah Dongeng Kehidupan karya Fahd Djibran atau @fahdpahdepie ini bercerita tentang perjalanan seorang bayi di Alam Rahim yang dikisahkan oleh Pengabar Berita Alam Rahim sekaligus penjaga bayi tersebut bernama Dakka Madakka. Rahim sendiri merupakan nama lain dari alam semesta, yang memiliki kehidupan, sama seperti Alam Dunia, tapi lebih nyaman dan aman karena diawasi langsung oleh Raja Semesta. Di Alam Rahim para bayi berkembang sangat pesat menjadi 4 kali lipat dari bentuknya semula. Disana ada Profesor Waktu dengan keseluruhan waktu setara dengan 9 bulan, 13 hari, 5 jam,32 menit dan 45 detik. Para bayi makan makanan yang diracik khusus oleh Menteri Khusus Urusan Mimpi Kerajaan Alam Rahim, yang jika dimakan akan membawa para bayi bermimpi kemanapun dia mau. Para bayi memiliki sensitifitas terhadap dunia luar, terutama tentang apa yang ibunya dengar dan rasakan. Menjelang masa peralihan dari Alam Rahim ke Alam Dunia, banyak hal dipertaruhkan terutama oleh ibu mereka. “Kau terus menatap wajah itu, Ibumu, Perempuan yang merelakan setengah nyawanya bagi hidupmu, dan kini mendekapmu dengan penuh kasih.” Tiap bab pada buku ini seakan menceritakan perjalanan bayi dari awal hingga lahir. Di akhir setiap bab, Penulis menyelipkan paragraf penuh makna beserta karikatur yang relevan. Berbagai emosi dan respon dari para calon orang tua juga digambarkan dengan baik. Kita akan dibuat tersenyum saat bayi diterima dan ditunggu oleh orang tuanya dan dibuat sedih saat mereka tidak diterima terutama pada bab Aborsi. “asal kau tahu, rahim adalah nama lain dari Raja Semesta”, Ar Rahim - Maha Penyayang. @30haribercerita #30hbc2317 #30haribercerita #rahim #arrahim #bookreview #reviewbuku #bukurahim #ceritaeny (at Alam Rahim) https://www.instagram.com/p/CnhPMjrP0XG/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note
·
View note
Text
110 Nama Bayi Laki-laki Bertema Astronomi, Terinspirasi Planet, Bintang, dan Benda Langit
110 Nama Bayi Laki-laki Bertema Astronomi, Terinspirasi Planet, Bintang, dan Benda Langit
Nama Bayi Laki-laki Astronomi – bayilelakiku.com. Berbagai ide dan inspirasi nama bayi bisa menjadi referensi pasangan dalam menamai anak lelakinya. Tak bisa dipungkiri lagi, memilih nama untuk si kecil memang bukan perkara mudah. Apalagi nama yang Bunda pilih akan disandang si kecil di seumur hidupnya. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan masak-masak saat mencari nama si kecil. Bukan hanya…
View On WordPress
#Nama Angkasa Aesthetic#Nama Bayi Astronomi#Nama Bayi Dari Alam Semesta#nama bayi laki laki modern#Nama Bintang Untuk Bayi Laki Laki#Nama Nama Astronomi Dan Artinya#Rangkaian Nama Angkasa#Rangkaian Nama Langit Untuk Anak Laki Laki
1 note
·
View note
Text
185+ Nama Bayi Puitis Dari Bahasa Indonesia Dan Sansekerta Untuk Anak Perempuan & Laki-laki
185+ Nama Bayi Puitis Dari Bahasa Indonesia Dan Sansekerta Untuk Anak Perempuan & Laki-laki
Nama Bayi Puitis – tanyanama.com. Saat sang buah hati dilahirkan di dunia, sebuah nama harus diberikan kepadanya. Nama tersebut akan menjadi identitas sepanjang hidupnya. Karena itu nama untuk bayi perempuan dan laki-laki sangat penting untuk disiapkan. Kebanyakan orang tua berusaha mencari nama-nama yang indah dan estetik. Di masa depan, tren pemberian nama-nama yang bermakna puitis juga…
View On WordPress
#Nama Anak Berbau Sastra#Nama Anak Dari Alam Semesta#Nama Bayi Laki-Laki Puitis#Nama Bayi Perempuan Indonesia Puitis#Nama Puitis Jawa#Nama Puitis Perempuan#Rangkaian Nama Bayi Puitis
1 note
·
View note
Text
Ketetapan paling baik.
Tiga hari yang lalu, kami sekeluarga besar menunggu kelahiran ponakan pertama, dengan bahagia di grup keluarga,nenek-nenek kami sibuk membicarakan nama panggilan bagi si ponakan kecil yang akan lahir.
Qodarullah siapa yang menyangka pagi itu, lebih tepatnya malam ternyata hari terakhir pula bagi ruh adik kecil Allah beri kesempatan bernafas, kami sekeluarga besar cukup syok mengetahui bahwa bayi kecil telah berpulang ke Rahmatullah.
Rencana Aqiqah dan lain-lain hilang sekejap mata, bahagia kedua orang tuanya direnggut seketika. Cicit pertama dari cucu pertama dari anak pertama nenek kami berpulang ke sisi Allah, sedih kami rasa bersama, sebab keluarga kami begitu dekat.
Ketika kami sampai di rumah nenek untuk melihat adik bayi, tanpa sadar kami meneteskan air mata terenyuh melihat wajah ayahnya begitu kehilangan, sekali lagi? tanpa persiapan apapun siapa sangka yang ditunggu lahir ternyata berpulang? Melihat adik kecil dimandikan dan dikafankan justru rasa iri itu timbul, sebab apa? dia berpulang dengan sebuah kepastian di sisi RabbNya, sedang kita tidak tahu ada di kondisi apa.
Sebagai sesama perempuan terbayang sedihnya sang ibu, melihat aktivitas sang Ibu yang begitu tidak sabar menunggu adik kecil, mendokumentasikan setiap perjalanan bersama buah hati dalam kandungan, sang ayah pulang mengambil cuti berharap bertemu buah hati pertamanya, dalam bayang keduanya bersama merawat anak pertama mereka sepenuh cinta.
Tapi Allah berkehendak lain,kehendak yang terbaik menurut ketentuanNya, tidak ada yang lebih tahu selain dari pada Rabb semesta alam, pemilik langit bumi dan seisinya. Siapa yang tahu bahwa kematian bagi adik kecil adalah hadiah dari Allah bagi orang tuanya atas segala hal buruk yang akan terjadi di kemudian hari seandainya kita mengetahuinya.
Sungguh ujian bagi hati-hati yang bersabar, berprasangkalah baik kepada Sang Pencipta, semoga Allah ganti dengan kasih sayang, hadiah, kebahagian yang berlimpah ruah.
Bandarlampung | sarabita
4 notes
·
View notes
Text
Belajar Kepada Teguhnya Iman Asiyah
#Kisah-KisahWanitaPenghuni Syurga
#bidadaridunia
Siapa yang pernah mendengar tentang kisah wanita, istri Fir’aun, seorang raja Mesir yang kejam dan bengis? Fir’aun hidup dizaman Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS. Adakah yang tahu siapa nama istri Fir’aun tersebut? Yaap, wanita itu bernama Asiyah. Lebih tepatnya Asiyah binti Muzahim. Asiyah adalah satu dari beberapa wanita yang kisahnya diabadikan di dalam al-qur’an. Lihat tafsir al-qur’an surah At-Tahrim [66]: 11!
Diberitakan dalam hadist,
dari Syu’bah dari Amru bin Murrah, dari Murrah al-Hamdani, dari Abu Musa, dari Nabi Muhammad SAW. bahwasannya beliau bersabda, “Lelaki yang sempurna itu banyak, tetapi dari kalangan wanita tidak ada yang sempurna, kecuali Asiyah, istri Fir’aun, Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, dan sesungguhnya keutamaan Asiyah atas wanita yang lain adalah seperti keutamaan tsarid (makanan yang paling lezat di kalangan orang arab) dibandingkan dengan makanan-makanan yang lain.” (HR Bukhari dan Muslim)
Masya Allah, hadist tersebut membuat orang yang mendengarnya menjadi tertegun. Ada apa dengan Asiyah? Sampai-sampai Rasulullah SAW sendiri menyatakan hadist yang begitu indah, kabar gembira untuk orang yang tertuju. Yuk kita telusuri!
Asiyah binti Muzahim memiliki peran penting dalam menyelamatkan bayi Nabi Musa AS dari pembunuhan Fir’aun yang pada saat itu sedang diincar. Fir’aun memerintahkan agar seluruh bayi laki-laki harus dibunuh karena ketakutannya akan kebenaran yang diberitakan oleh Ahli Kitab bahwa akan ada seseorang yang merebut tahta dan kedudukannya.
**
“Dan istri Fir’aun berkata, “(Dia Musa) adalah penyejuk mata bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari.” (Al- Qashash [28]: 9)
Karena Asiyah adalah istri yang sangat dicintai oleh Fir’aun maka apapun yang istrinya minta pasti dikabulkannya. Oleh karena itu, ketika Asiyah menemukan bayi Musa yang terlihat hanyut terbawa aliran Sungai Nil, hatinya tergoda dan ingin menjadikannya sebagai seorang anak, Fir’aun pun mengabulkan permintaan istrinya tersebut.
**
Nabi Musa pun kian hari kian beranjak dewasa. Suatu hari, ia menyaksikan tengah terjadi pertengkaran antara dua orang yang satu berasal dari pengikut Fir’aun dan yang satu lagi berasal dari kaum Bani Israil. Nabi Musa pun membantu orang yang berasal dari Bani Israil. Dia menonjok orang dari golongan Fir’aun sehingga orang tersebut langsung meninggal dunia. Padahal tonjokkannya itu dilakukannya hanya sekali. Karena Nabi Musa membunuh orang dari golongan Fir’aun, Fir’aun pun murka dan memerintahkan prajuritnya untuk mencari Nabi Musa dan membunuhnya. Nabi Musa pun lari ke Madyan yang pada saat itu bukan termasuk wilayah kekuasaaan Fir’aun dan kemudian disana ia akan bertemu dengan Nabi Syu’aib dan juga calon jodohnya.
**
Mendengar berita tersebut, Asiyah merasa kehilangan. Putra angkatnya pergi tanpa berpamitan. Namun, setelah beberapa tahun, tiba-tiba Musa datang dan mengajak Fir’aun untuk menyembah Allah sebagai penguasa dan pencipta seluruh alam. Nabi Musa datang tidak sendirian, tetapi ditemani oleh saudaranya, Harun.
Disaat Nabi Musa dan Nabi Harun berdakwah kepada Fir’aun dan terjadi perdebatan yang sangat panjang dan menegangkan, istri Fir’aun langsung beriman secara diam-diam. atas apa yang ia dengar dari dakwah Nabi Musa.
Keimanan Asiyah pun makin mantap ketika menyaksikan lomba sihir yang dilakukan oleh para tukang sihir Fir’aun dengan Nabi Musa AS. Ketika para tukang sihir menyatakan beriman kepada Allah lalu mereka dihukum mati oleh Fir’aun, Asiyah merasa cemas dan khawatir terhadap keselamatan putra angkatnya itu. Sebab, Fir’aun pasti sangat marah dan dendam kepada Musa dengan dakwahnya yang mengajak manusia untuk menyembah Allah dan meninggalkan ajaran Fir’aun.
Beberapa selang waktu kemudian, Hamman muncul dan melaporkan bahwa Masyithah, pelayan dan tukang sisirnya, telah beriman kepada Tuhannya Musa. Oleh karena itu, Fir’aun segera memerintahkan untuk menyediakan panci besar berisi air yang dipanaskan diatas api sehingga mendidih dan menangkap Masyithah untuk diberi hukuman. Kemudian, anak-anak Masyithah juga dihadirkan. Lalu, Fir’aun bertanya kepada Masyithah, “Siapa Tuhanmu?”
Masyithah pun menjawab dengan tegar, “Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah SWT.”
Mendengar jawaban itu, Fir’aun merasa geram. Ia pun memerintahkan untuk melemparkan satu demi satu anak-anak Masyithah ke dalam air yang mendidih diatas panci itu. Fir’aun kembali beranya dengan harapan Masyithah dapat berubah imannya setelah menyaksikan kematian anak-anaknya. “Siapakah Tuhanmu?”
“Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah SWT.” jawab Masyithah dengan tegas.
Kemudian, pengawal merebut bayi mungil dari tangan Masyithah lalu dilemparkannya ke dalam air panci yang mendidih. Keluarga Masyithah disiksa habis-habisan hanya untuk menggoyahkan keimanannya yang dipegang teguh. Sampai pada akhirnya, Fir’aun pun melemparkan Masyithah kedalam air mendidih itu.
Setelah melihat hal itu, ditempat lain, Asiyah sangat sedih dan marah kepada suaminya karena telah meyiksa orang-orang beriman dan membunuhnya, tetapi Asiyah tidak mampu berbuat apa-apa. Kemudian Fir’aun menemui Asiyah seraya bertanya, “Wahai istriku, apakah engkau telah menyaksikan apa yang telah menimpa perempuan yang kufur terhadap tuhannya yang agung, Fir’aun?”
Mendengar pertanyaan suaminya, Asiyah merasa jijik dan benci kepada suaminya. Dia pun menjawab, “Engkau akan celaka menghadapi siksa Allah, wahai Fir’aun!”
Fir’aun sangat terkejut dan kaget mendengar jawaban isitrinya yang paling dicintai. Fir’aun kembali bertanya, “Apakah kamu sudah gila seperti temanmu itu?”
Kemudian, Asiyah dengan tenang menjawab, “Aku tidak gila, aku beriman kepada Rabbku, Rabbmu, dan Rabb semesta alam.”
Dikisahkan dari Salman ia berkata, “Istri Fir’aun pun disiksa di bawah terik matahari. Jika mereka (pengawal Fir’aun) meninggalkannya, malaikat pun menaunginya.”
Adapula kisah yang mengatakan bahwa Fir’aun memerintahkan untuk membawakan batu besar dan diletakkan diatasnya (Asiyah), ketika batu itu didatangkan kepadanya, dia berdoa, “Ya Rabbku, bangunkan untukku rumah di sisimu di dalam surga. (Allah pun menyingkapnya). Dia pun melihat rumahnya di dalam surga dari mutiara yang putih, kemudian ruhnya dicabut (oleh malaikat). Lalu, batu besar itu diletakkan diatas badan Asiyah yang sudah tidak ada ruh didalamnya sehingga Asiyah tidak merasakan sakit.
**
Asiyah binti Muzahim termasuk empat dari wanita terbaik di seluruh alam karena berani mempertahankan keimanannya dan menentang suaminya yang dzalim dan kufur kepada Allah dengan mengaku sebagai tuhan. Dia tidak takut kedudukan dan martabat di dunia akan hancur karena ia lebih mencintai Allah daripada suami dan segala kenikmatan dunia. Rasulullah SAW bersabda, “Seutama-utama wanita penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun.” (HR Ahmad)
**
Baik, teman-teman. Gimana nih baca ceritanya? Sangat luar biasa bukan? Betapa Allah Maha Agung. Allah tolong orang-orang yang menolong agamaNya. Dari kisah ini kita dapat mengambil hikmah bahwa keimanan kepada Allah adalah harga mati. Tidak ada yang mampu menandingi kedudukan iman sekalipun dengan harta dan seisi dunia. Semoga Allah senantiasa menjaga iman kita dan semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selamat lagi beruntung. Aamiin.
Kisah ini dikutip dari sumber buku “Potret Wanita Yang Diabadikan Dalam Al-qur’an” oleh penulis Ainul Millah, Lc.
#kisah inspiratif #semoga bermanfaat
8 notes
·
View notes
Text
[SETETES HIKMAH DARI ISTRI IMRAN]
"(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.'
Maka ketika melahirkannya, dia berkata, 'Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.' Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan.
'Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk'." (Ali Imran: 35-36)
Dikatakan bahwa istri dari Imran itu bernama Hanna. Ia adalah seorang ibu dari wanita suci yang bernama Maryam itu. Dan itu artinya, ia adalah nenek dari Nabi Isa 'alaihissalam.
Suatu ketika, Istri Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku."
Istri Imran menginginkan bayi yang dikandungnya dinazarkan untuk Allah dan diwakafkan untuk beribadah kepada Allah, murni untuk agama Allah, terbebas dari segala ikatan dalam kehidupan ini.
Secara lebih spesifik, Istri Imran bernazar bahwa anak dalam kandungannya itu kelak akan diwakafkan untuk mengurus dan melayani tempat ibadah.
Dari hal ini, dapat diketahui bahwa istri Imran sesungguhnya menginginkan dan menantikan seorang bayi laki-laki. Sebab, sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa nazar untuk tempat-tempat ibadah hanya berlaku untuk anak laki-laki. Hal ini agar mereka bisa menjadi pelayan tempat ibadah, fokus sepenuh waktu menjalankan ibadah dan ketaatan.
Namun, bayi yang dilahirkan istri Imran ternyata perempuan sehingga ia mengharap kepada Rabbnya dengan doa penuh kesedihan, "Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan."
Istri Imran menghadap kepada Rabbnya karena mendapati kenyataan tersebut. Seakan-akan ia memohon maaf karena tidak melahirkan anak laki-laki untuk bisa melaksanakan tugas di rumah ibadah.
Ada keinginan yang tak terpenuhi disini. Ada kenyataan yang tak sesuai harapan disini.
Atas dasar niat yang begitu agung, Istri Imran berharap kehadiran seorang anak laki-laki agar di kemudian hari anak itu bisa menjadi anak yang mengabdi kepada Allah dan menjadi pelayan rumah ibadah. Tapi, Allah memberikannya seorang anak perempuan.
Lalu, atas kenyataan yang berbeda dengan harapan ini, bagaimanakah kondisi hati Istri Imran itu?
Andai ia seperti kita, mungkin hatinya akan berisi kecewa kepada Tuhannya. Andai istri Imran seperti kita, mungkin ia akan bertanya-tanya dengan nada agak menggugat, "Aku ingin anak laki-laki agar kelak ia bisa menjadi pelayan rumah ibadah. Niatku sangat baik. Tapi, kenapa Allah seperti tak menyetujui niat baikku dengan malah memberiku seorang anak perempuan?"
Tapi, Istri Imran tidak seperti kita. Hati bersihnya penuh dengan prasangka baik kepada Rabbnya. Dan niatnya bahwa ia ingin menjadikan anaknya seorang anak yang hanya mengabdi kepada Allah, benar-benar tulus.
Hal ini tersirat di dalam ucapannya, "Dan aku memberinya nama Maryam."
Maryam. Satu-satunya nama wanita yang tercantum abadi di dalam Al-Quran.
Maryam. Menurut salah satu keterangan, nama ini memiliki makna 'seorang wanita ahli ibadah yang khusyuk kepada Rabb semesta alam.
Pemberian nama Maryam ini mengisyaratkan tekad kuat pada diri istri Imran untuk tetap melaksanakan nazar dan juga harapannya, agar nazarnya diterima oleh Allah. Melalui nama ini, ia ingin menunjukkan bahwa ia tidak menarik kembali niatnya meskipun bayi yang ia lahirkan tidak sesuai dengan harapannya karena berjenis kelamin perempuan, dan bayi tersebut tidak layak menjadi pelayan Baitul Maqdis, sehingga tidak bisa menjadi salah satu ahli ibadah di dalamnya.
Ini tentang ketulusan, kejujuran dan kesungguhan sebuah niat.
Melihat ketulusan, kejujuran dan kesungguhan niat dari Istri Imran ini, Allah pun kemudian menghibur hatinya dan menerima nazarnya, hingga si anak perempuan ini menjadi jauh lebih sempurna bahkan dari kebanyakan kaum atau anak lelaki (yang sebelumnya menjadi keinginan dari Istri Imran) dan mampu mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar dari yang bisa dicapai oleh lelaki.
Hingga kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Zakariya, "Terimalah si anak perempuan ini di dalam Baitul Maqdis, tidak seperti wanita-wanita lainnya, untuk khidmat kepadanya dan fokus beribadah di dalamnya. Sebab, di dalam dirinya terdapat kesucian yang terjaga dan terpilih, diantara para wanita lainnya.
Betapa agung hikmah yang bisa didapat dari sepotong kisah ini.
Bahwa Allah pasti akan selalu memberikan hal yang jauh lebih baik dari apa yang manusia inginkan walaupun ternyata pemberian Allah itu tak sesuai dengan harapan manusia.
Dan syarat untuk itu semua, seperti yang ada di dalam diri ibundanya Maryam, adalah kebersihan, ketulusan, kejujuran serta kesungguhan hati dan niat. Bahwa apapun yang diberikan Allah, baik itu sesuai keinginan atau tidak, tetap bisa dan akan membawa hati dan diri kepada sebaik-baiknya pengabdian kepada Rabbul 'Alamin.
3 notes
·
View notes
Text
Mendidik Fitrah Keimanan
Oleh Ustadz Harry Santosa
Fitrah adalah Islamic Concept of Human Nature (konsep Islam ttg Asal Mula Kejadian Manusia).
*Sejak lahir manusia telah membawa pokok kebaikan (innate goodness) yang sangat cukup untuk menjalani peran peradaban spesifiknya dalam rangka mencapai maksud penciptaan untuk Beribadah (Hamba Allah) dan untuk menjadi Khalifah Allah di muka bumi.*
Diantara aspek fitrah adalah kecenderungan manusia untuk beriman atau bertuhan, yang disebut fitrah keimanan.
Fitrah keimanan bahkan telah diinstal sejak di alam rahiem (QS 7:172) dalam bentuk persaksian Allah sebagai Robb (kholiqon-pencipta, roziqon-pemberi rezqi, malikan-pemilik/pemelihara dstnya).
Instalasi persaksian ini kemudian muncul dalam kenyataan bahwa tiap bayi lahir menangis. Para ulama mengatakan bahwa bayi menangis karena "seeking Allah" atau mencari Allah, dalam hal ini adalah Robb.
Itulah mengapa menyusui diwajibkan karena sebagai bentuk penguatan dan perawatan syahadah Rubbubiyatullah.
Dalam pemberian ASI, sang bayi merasakan adanya Zat yang memberi rizqi, melindungi, merawat, menyayangi dstnya.
Perihal syahadah Rubbubiyatullah ini juga nampak pada perihidup bangsa bangsa, bahwa tiada satu sukupun di muka bumi yang tidak ada tempat untuk sujud kepada Tuhan.
Atheisme sendiri baru dikenal manusia pada Abad 18an sebagai bentuk penolakan terhadap penindasan Raja Diktator dan Gereja. AlQuran bahkan menyebut bahwa Kafir Quraisy sekalipun mengakui Tauhid Rubbubiyatullah. "Jika ditanyakan kpd mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi, maka mereka menjawab Allah".
Karenanya dalam hadits ttg Fitrah, dikatakan bahwa _*"setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang merubahnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi"*_ , namun dalam hadits ini tidak dikatakan merubahnya menjadi Muslim.
Mengapa?
Karena setiap bayi sudah lahir dalam keadaan Islam.
🌿 *Lalu bagaimana Mendidik Fitrah Keimanan?*
Mendidik fitrah keimanan, tentu bertahap sesuai tahapan usia.
🌸 *Usia 0-2 tahun.*
Ini tahap penguatan fitrah keimanan dengan memberikan ASI secara eksklusif, menghadirkan hati, perhatian, sentuhan, pandangan dsbnya ketika menyusui. Inilah tahap penguatan awal Tauhid Rubbubiyatullah.
*🌸Usia 3-6 tahun.*
Ini tahap merawat fitrah keimanan dengan membangun imaji imaji keindahan ttg Allah, ttg Rasulullah SAW, ttg Islam dan kebaikan lainnya sehingga melahirkan kesan dan cinta yang mendalam. Cinta sebelum Islam, Iman sebelum Amal.
*Dilarang merusak imaji imaji anak di usia ini ttg indahnya alHaq*. Para ulama meminta untuk menunda menceritakan ttg neraka, perang akhir zaman, Dajjal, qiyamat dstnya, sampai benar benar fitrahnya kuat di usia 7 tahun ke atas.
*Dilarang mendidik adab dengan memaksa, menyakitkan hatinya,* dstnya, agar tidak malah membenci adab.
Namun upayakanlah adab berkesan indah. Jadi tahap ini sepenuhnya full cinta namun tidak memperturutkan yang tidak baik.
Ceritakanlah hal hal indah yang membuat ananda sangat tergugah, berkesan mendalam dan antusias pada kebenaran. Suasanakanlah keshalihan dalam setiap momen dan kesempatan tanpa terasa dan formal.
Ini tahap emas untuk mengenalkan Allah, Rasulullah SAW dan kebaikan kebaikan Islam. Anak sedang pada puncak imaji dan abstraksinya, alam bawah sadarnya masih terbuka lebar, maka mengenalkan apapun ttg kebaikan apalagi dengan cara berkesan akan masuk ke dalam alam bawah sadarnya dan menguatkan fitrahnya. Penting mengkontekskan semua peristiwa baik dengan Allah dalam setiap kesempatan.
*Teladankan kebaikan tanpa pasang target untuk segera diikuti.* Hindari semua bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuatnya jadi membenci kebaikan itu sendiri.
*Ingat bahwa sholat baru diperintah saat usia 7 tahun, jadi di bawah 7 tahun sholat diimajikan indah bukan dipaksa tertib gerakan, tertib bacaan, tertib waktu.*
Misalnya penting setiap azan berkumandang, wajah bunda menjadi sumringah dan tersenyum seindah mungkin, bahkan memeluk dan mengucapkan kata kata indah di telinga ananda.
Dahulukan amar ma'ruf daripada nahi munkar. Misalnya jika ananda naik ke atas meja, katakan saja "nak meja untuk makan, kaki untuk ke masjid atau ke taman" daripada panik dan menyebut keburukan.
Diharapkan pada fase ini anak sudah antusias mengenal dan menyebut nama Allah di usia 3 tahun. Nanti di usia 7 tahun, diharapkan ketika kita mengatakan, _"nak, sholat itu diperintah oleh Allah lho..."_ maka ananda menerima perintah Sholat dengan suka cita.
```Usia 0-6 tahun adalah masa emas bagi mendidik fitrah keimanan, dengan menguatkan konsep Allah sbg Robb, melalui imaji imaji indah yang melahirkan kecintaan kpd Allah, Rasulullah SAW, Islam.```
Metodenya adalah keteladanan dan suasana keshalihan yang berkesan mendalam.
*🌸Usia 7-10 tahun.*
Ini adalah tahap menumbuhkan dan menyadarkan Tauhid Mulkiyatullah.
Pada tahap ini ananda sedang sangat kritis (fitrah belajar dan bernalar pada puncaknya), mereka juga mulai bergeser dari ego sentris ke sosio sentris, mereka mulai memahami adanya keteraturan di alam dan di kehidupan.
Inilah tahap yang tepat untuk menumbuhkan dan menyadarkan bahwa Allah-lah Sang Maha Pengatur, Sang Maha Pembuat Hukum, Zat Yang harus ditaaati.
Fitrah keimanannya ditumbuhkan dengan membaca alam dan mentadaburi keteraturan ciptaan Allah di alam semesta.
Fitrah keimanan tumbuh baik dengan menginteraksikannya pada kenyataan adanya keteraturan yang indah dan sempurna alam semesta. Keimanannnya mulai berbunga menjadi keinginan kuat memahami keteraturan itu dan mencintai Sang Maha Pengaturnya. Keimanan tidak bisa lagi lewat kisah kisah menjelang tidur, namun harus dialami langsung dengan interaksi di alam.
*🌸Usia 11-14 tahun.*
Ini tahap mendidik fitrah keimanan untuk Tauhid Uluhiyatullah. Metodenya adalah mengokohkan fitrah keimanan melalui ujian ujian kehidupan sehingga mennjadi kebutuhan. Iman itu perlu diuji bukan lagi dikisahkan atau diinteraksikan, tetapi melalui beban beban kehidupan dalam batas kesanggupannya. Ingat bahwa fitrah keimanan bukan bicara seberapa banyak ilmu agama yang direkam di benak, namun bicara seberapa banyak anak mengokohkan keimananannya melalui cinta yang mendalam pada alHaq.
Pada tahap ini, memberikan anak kesempatan untuk merantau yang tidak terlalu jauh, berbisnis kecil kecilan, memberi investasi, memagangkan pada maestro, melibatkan pada aktifitas dakwah dll. Maka kita akan lihat, bagaimana fitrah keimanannya diuji dalam kehidupan.
Rasulullah SAW memulai magang berdagang bersama pamannya dan merantau ke Syams sejak usia 11-12 tahun. Maka kita lihat Rasulullah SAW piawai di dakwah dan piawai di pasar.
Dalam ujian ujian kehidupan itu mereka akan menyadari butuhnya sholat malam, butuhnya panduan alQuran dan alHadits, butuhnya memperbaiki misi hidup sesuai yang Allah kehendaki dstnya.
*🌸> 15 tahun.*
Peran Peradaban atas Tumbuhnya Fitrah Keimanan
Fitrah Keimanan yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran peradaban berupa ghairah dan antusias Menyeru Kepada Tauhidullah. Inilah adab tertinggi kepada Allah sebagaimana yang ditugaskan kepada para Nabiyullah Alaihimusalaam sepanjang sejarah.
*Salam Pendidikan Peradaban*
#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak
276 notes
·
View notes
Text
Manusia Laba-Laba
Sejak bayi laki-laki pertama kali berdiri untuk berjalan, pria tampaknya memiliki keinginan untuk memanjat—pohon, gunung, bahkan gedung tinggi. Sebagian besar dari kita belajar rasa takut alami akan ketinggian yang berbahaya, tetapi beberapa tidak pernah mengembangkan rasa takut itu. Ambil contoh, George Polley, "manusia laba-laba" pertama di Amerika Utara. Dia memulai karir memanjatnya sebagai anak laki-laki ketika, pada tahun 1910, seorang pemilik toko pakaian menjanjikannya setelan baju gratis jika dia bisa naik ke atap gedung. Dia berhasil.
Pada tahun 1920, ia memanjat Gedung Woolworth tetapi ditangkap karena memanjat tanpa izin resmi. Namun demikian, George segera diminati karena keterampilan memanjatnya. Dia sering diundang untuk memanjat gedung sebagai bagian dari upacara pembukaan beberapa bisnis baru. Terkadang dia membumbui penampilannya dengan berpura-pura tergelincir dan jatuh dari satu jendela ke jendela lainnya. Selama karirnya yang singkat, Polley memanjat tembok lebih dari 2.000 gedung tinggi. Tragisnya, George Polley meninggal di usia 29 tahun, bukan karena jatuh tapi karena tumor otak.
Pemanjat gedung lain yang luar biasa adalah George Willig, yang pada 26 Mei 1977, memanjat menara selatan World Trade Center tanpa tali atau jaring. Walikota New York City mendendanya $1,10, satu sen untuk masing-masing dari 110 lantai. Lalu ada Spiderman Prancis, Alain Robert, yang naik untuk publisitas. Dia telah memanjat Menara Eiffel, Menara Sears, dan lebih dari 30 gedung pencakar langit lainnya, termasuk Empire State Building di New York.
Hal ini membuat orang bertanya-tanya apakah dorongan untuk membangun lebih tinggi ini merupakan salah satu alasan manusia purba membangun Menara Babel? Tapi ada alasan tambahan. Para pembangun Menara Babel berpaling dari Pencipta mereka. Bangga dan ambisius, mereka lupa untuk merendahkan hati mereka di hadapan Tuhan. Ketika mereka meninggikan diri, Tuhan menurunkan mereka.
Sebaliknya, Yesus, meskipun Dia memerintah alam semesta, "menjadikan diri-Nya tidak memiliki reputasi, mengambil rupa seorang hamba," dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena itu, “Allah juga sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit, diatas dan dibawah bumi” (Filipi 2:7, 9, 10). Tuhan memberi upah mereka yang rendah hati.
Yesaya 57:15
[15]Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia,
yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya:
“Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus
tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati,
untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati
dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Doug Batchelor
0 notes
Text
YG MENERIMA PESAN DARI KK TN. PUTERI SEJAGAT RAYA PRINCESS ENI DGN KODE SILENT KALIAN PASTI TAU APA. YG HARUS KALIAN LAKUKAN, JUGA TENTANG SEGALA HAL YG PERLU DALAM KAITANNYA DGN SEMUA TUGAS KALIAN. DAN. JUGA TENTANG REKENING UNTUK DAN ATAS NAMA ENI LESTARI SIMANJUNTAK. YG PERLU UNTUK ITU , SOALNYA PARA 🐷 RACUN INI SUDAH SANGAT MENJIJIKKAN, & SUDAH SANGAT MEMUAKKAN, PERANG AKHIR SUDAH SEMAKIN HARUS KALIN SIAP DGN SEBAIK2NYA. JANGAN BERMURAH HATI KEPADA MUSUH, ATAU JANGAN SISAKAN ASSET MEREKA, JANGAN BIARKAN TEKNOLOGI MILIK MUSUH MERAJALELA, SOMBONG2 RAMAI2 JAHAT PARA MUSUH KITA, KITA BERI MEREKA PELAJARAN YG BERHARGA YG JUGA TDK ADA GUNANYA MEREKA SESALI, SEBAB WAKTU MEREKA SEMUA SUDAH HABIS. CUKUP KESABARAN KU, MEREKA SEMUA SUDAH KU PUTUSKAN DI HUKUM MATI, TANPA BELAS KASIHAN, TANPA KEMURAHAN HATI, SEMUA KEJAHATAN MEREKA AKAN KU BALASAKAN BERIBU PERPULUH RIBU KALI LIPAT KEPADA DUNIA. DAN WAKTU MEREKA SUDAH TIBA, JANGAN ADA YG TERLEWATKAN, SUDAH SAATNYA, SAMPAH2 YG GA BERGUNA BAGI KEHIDUPAN ITU DI PERTAHANKAN. SAAT PEMBALASAN, PARA BAJINGAN SIALAN ITU GA BOLEH DI AMPUNI, HARUS DI BINASAKAN MASSAL, TANPA BELAS KASIHAN. MENJIJIKKAN KALI SEPAK TERJANG MULUT BANGSATNYA ITU, YG MANIS TAPI PENUH RACUN, MULUT MANIS YG HATINYA LEBIH BERACUN ULAR KOBRA, SEMUA MUSUH KU, MUSUH KITA HARUS DI BINASAKAN MASSAL, TANPA BELAS KASIHAN. ANAK2 KECIL, BAHKAN BAYI DALAM KANDUNGAN, JUGA TDK DI AMPUNI, KARENA MEREKA SANGAT LAKNAT, TIAP HARI MENANTANG, TIAP HARI MENYOMBONG, MEMBANGKANG, SOMBONG KOMPAK RAMAI2 JAHAT SE🏚 BORDIL NYA, SE TETANGGANYA SE KELUARGA BESARNYA. APA YG DAPAT KU LAKUKAN KARENA MEREKA SEMUA MEMILIH AKU SEBAGAI MUSUHNYA ( PRINCESS ENI SEBAGAI MUSUHNYA ), MEREKA SEMUA PANTAS MATI, & SUDAH KU TETAPKAN HUKUMAN MATI MASSAL.
YG BERKAITAN DENGAN SEGALA YG BERHUBUNGAN DGN REK PRIBADI ATAS NAMA ENI LESTARI SIMANJUNTAK UNTUK DI KONDISIKAN SEDEMIKIAN RUPA, SEBAB SUDAH SANGAT KETERLALUAN, & SUDAH SANGAT KELEWAT BATAS TINGKAH LAKU KESOMBONGAN PARA MUSUH, YG MENYOMBONGKAN KEKAYAAN, PADA HAL MEREKA HANYA LONTE SIALAN, SEDANGKAN AKU PRINCESS ENI ADALAH TN. PUTERI SEJAGAT RAYA PEMILIK ALAM SEMESTA INI, PUSAT ALAM SEMESTA INI. AKAN MENGHUKUM MATI & MEMUTUSKAN HUKUMAN MATI MEREKA SEMUA MUSUHKU, MUSUH KITA.
TTD.
ENI LESTARI SIMANJUNTAK, SH.
PRINCESS ENI.
PUTERI SULUNG.
PUTERI AMAZON/WONDER WOMAN.
PUTERI PEDANG.
PUTERI SION/PUTERI YERUSALEM
PUTERI KLAN SIMANJUNTAK GENERASI KE 16.
PUTERI BATAK
PUTERI KLAN KERBAU GENERASI KE 16.
PUTERI CHINA.
KK SULUNG/KK BESAR/KK CANTIK
SLEEPING BEAUTY MENUJU UNITY.
ENI ENIGMA SHOP.
PUTERI CAKRA VARTIN.
DLL.
NB. SEGALA HAL YG DI PERLUKAN SEGERA KALIAN KONDISIKAN SESUAI PERINTAH. JANGAN BERMURAH HATI PADA MUSUH, HABISI ASSET NYA, TEKNOLOGI MEREKA, BAHKAN EKSEKUSI MEREKA SEMUA, SEBAB SUDAH KU PUTUSKAN HUKUMAN MATI HANYA NUNGGU EKSEKUSI DI JALANKAN SESUAI WAKTU & ANTRIIAN.
1 note
·
View note
Text
menghidupi maut: satu.
Dewa Hari ialah bahagia.
Dewi Haru ialah lara.
Pemilik Semesta ‘kan dengar engkau punya doa.
Bawa lah gundahmu padanya;
maka akan dihidupinya maut guna bahagia.
Meski maut tak pernah jauh dari duka.
---
Empat kepala masih setia duduk semeja. Api membakar reranting kayu tua. Perciknya menghidupi perapian guna hangat yang manusia perlui. Aroma keik andaliman mengisi serongga pernapasan. Sang pensiunan pengawas monyet patroli membuka kisah yang mesti dibagi guna gamang dalam hati. Rasanya masih lah tak siap pabila kisah pasal yang paling kelam kena diceriterakan pertama kali semenjak dongeng - dongeng indah masa kecil tlah habis tak bersisa pada dua gadisnya.
“ Jadi... ini tentang kenyataan yang perlu kalian ketahui. Tentang Dewa Hari dan Dewi Haru. Tentang tuan hidup untuk nona mati. ”
---
Sang Alam tlah usai mendaki lereng curam perbukitan. Tadi langit menurunkan hujan. Si Sirius sebetulnya tlah boleh keluar daripada persembunyiannya dibalik awan ‘tuk kembali laku apatah yang Pemilik Semesta perintahkan; lamun ia merajuk pada Pemilik Semesta sebab hari ini dirinya ingin tontoni parade para burung menyanyi di puncak bukit nan tinggi.
Tepat menjumpa puncak, ada Gaharu nan rindang yang menarik Sang Alam ‘tuk singgah barang sejenak hingga siang dijemput petang. Dua kaki tlah lelah daripada tugas pencaharian jua tugas kehidupan; maka Sang Alam berputus ‘tuk singgah barang sejenak. Gaharu nampak senang. Rindang dedaunannya bergesek bersuka ria tatkala Sang Alam duduk bersimpuh mencari perlindungan.
Tanah masih tampak basah. Sesisa tempias daripada hujan tadi dijadinya pelepas dahaga. Segar air daripada si Mega yang tengah dirajuki oleh Sirius sebahagai pemilik sinar Siang menyapa kerongkong yang kering kerontang.
Maka perlahan - lahan Bayu kembali laku tugasnya. Ialah membuai lelah Sang Alam. Dibelainya lembut tiap jengkal kulit sang pencahari kehidupan. Lelah terusir pergi; berganti damai yang datang bersama kantuk jua mimpi. Kelopak dwinetra mulai melemah dayanya. Alam ingin pejamkan matanya. Alam ingin lelap daripada lelah beban jagat dipundaknya. Alam ing—
“ —OEEK! OEEEK! ”
Lelap terusik sempurna. Alam tlah diajari ‘tuk bersabar. Sebab itu lah ia tiada mengerang penuh kemarahan. Dibukanya kelopak yang kini kembali ringan. Kantuk diusir oleh rasa waspada. Alam bangkit daripada duduknya. Entah kemana; entah pula darimana rimbanya. Tangis tadi bersahut - sahut. Membuat takut sekelompok burung kicau. Membuat awas sekelompok monyet. Mengganggu perburuan para rusa. Jua mengusik lelap para singa yang dengkurnya lagak kelelahan.
“ Kau kebingungan kah, Alam? ”
“ Benar tuan, hamba kebingungan. Apatah tangisan itu, tuan? Dari makhluk yang mana satu? ”
“ Dari manusia, Alam. Tepat dihadapmu ada Mahoni bergua. Para tupai tengah jaga mereka. Kau kesana. Rawat pula didik mereka. Ajari mereka bahawasanya ada takdir yang kena mereka bawa. Kau perlu kawan ‘tuk pimpin semesta yang kupunya. ”
Maka sehabis itu terdengar erang tanya Sang Alam yang perlui penjelasan; lamun Pemilik Semesta pergi daripada pikirannya. Mungkin ‘tuk urusi para gajah dipenghujung lain jagat ini. Alam berpikir demikian; sepasang kaki tanpa alas pula hanya berbalut kulit perlahan melangkah jauhi Gaharu yang lagak ragu.
Entah dimana letak sang Mahoni; entah berapa lama jua Alam akan mencari dalam pencaharian yang masih lah mengawang - awang. Sang tengkulak beban hanya bisa lurus langkahi setapak jagat berbalur lempungan basah tanah. Hingga tanpa tersedar ia, Siang tlah dipanggil Petang. Kini jingga langit yang tadi agak kelabu tua. Sirius akan segera pergi ‘tuk terangi sisi lain jagat yang terpijaki; bertukar dengan Malam guna syahdu putih sinarnya.
Mencari, mencari.
Berlangkah jangan lari.
Berhati - hati.
Tangis tuntun tiap langkah Sang Alam. Hingga rindang anggunnya Mahoni menyapa diri. Besar batangnya rongak punya. Maka terekah lebar - lebar itu senyum milik si Alam; sebab jua ia menjumpa sepasang bayi dalam keranjang menangis gelisah sebab belum dapat sepenuhnya perlindungan.
“ Rawat ia. Rawat mereka. ”
“ Beri mereka nama Hari jua Haru. ”
“ Jangan tanya sebab; engkau nanti pun akan tahu. ”
---
Tlah bertahun kubawa amanat sebahagai penjaga Hari pula Haru dalam lakuku. Kubagi mereka nama macam yang Pemilik Semesta pinta; Hari bagi sang bujang, Haru bagi si gadis. Laku mereka tiada lah sama meski besar berdua. Begitu banyak kutengok beda; begitu banyak kutengok kutub - kutub yang tiada seirama.
Hari ialah lelaki yang penuh kasih. Selembut sinar Sirius senyumnya. Membagi hangat pada jagat. Para haiwan senang dengar senandung syairnya; para tetumbuhan senantiasa menjaganya. Hari ialah membawa bahagia. Bersama Fajar ia berdendang; bersama Bayu ia menari; bersama dunia ia berbahagia.
Tak macam Hari, Haru berbeza. Si puan senang bermuram. Ronanya dingin jua kelam. Para yang hidup segan akan dirinya. Takut pula pabila dengar tepak langkah tegasnya. Haru begitu pandai jua bijak. Ia hanya bicara pada Gaharu tertua di puncak Bukit Kencana tempat lahirnya. Tiada yang berani sentuh tiap jengkal kulit pucatnya. Bahkan Bayu selain Badai pun segan. Tak heran pabila Purnama terkelam jatuh cinta akan Haru sehingganya mereka bersahabat.
Tumbuh lah besar dua anak asuhku; kuplajari hidup yang menghidupi daripada mereka. Kutengok mereka bertumbuh. Dewasa. Sehingga menjumpa hakekat daripada rasa yang mesti dirasa manusia; Pemilik Semesta membagi takdir cinta. Maka kukahwinkan dua anakku. Bersanding lah mereka bersama dalam usiaku yang makin tua. Hingga lah tiba kupada penghujung takdir sebahagai penjaga daripada dua anakku yang kini tlah beriku cucu.
“ Akan ada hari dimana badai tak usai - usai; dimana kelam menerpa. Maka kala itu tiba, tak kubagi biar engkau mencegah apa yang semestinya. Biar lah Hari serta Haru menjumpa takdir mereka. ”
---
“ Setelah itu apa yang terjadi, bapak? ”
“ Dewa Hari terbunuh oleh Dewi Haru setelah badai delapan minggu. Sebab makanan tlah habis tiada bersisa; Dewa Hari mengorbankan dirinya. Sehabis itu Dewi Haru mati dalam dukanya sendiri; lima hari tlah menangis ia dalam pilu. Itu lah kematian pertama di jagat kita. Hidup berbahagia dibawa oleh Hari. Kematian berduka dibawa oleh Haru. ”
---
Kematian pula kelahiran. Kehadiran beserta kepergian. Bukan tanpa alasan kubawa Hari dan Haru menjumpa Alam. Selain sebahagai pemimpin sementara umat berkembang; kubawa mereka menjumpa dunia sebahagai pengajaran.
Pengajaran bahawasanya semua dapat kupinta kembali meski tlah kuberi. Sebab apa? Sebab aku ini Pemilik Semesta yang miliki semua. Sebab tiada yang abadi dalam jagat nan fana ini.
---
“ Oh ya, bapak? ”
“ Apatah lagi, nak? ”
“ Sang Alam itu siapa? "
1 note
·
View note
Text
80 Nama Bayi Terinspirasi Dari Alam Yang Indah dan Unik Untuk Anak Perempuan dan Laki-laki
80 Nama Bayi Terinspirasi Dari Alam Yang Indah dan Unik Untuk Anak Perempuan dan Laki-laki
Nama Bayi Terinspirasi dari Alam – tanyanama.com. Apakah Bunda akan segera melahirkan bayi dalam kandungan? Menjelang persalinan tentu banyak hal yang perlu disiapkan. Salah satu hal yang tak boleh luput disiapkan adalah rangkaian nama untuknya. Ada banyak hal yang bisa menjadi inspirasi saat memberi nama untuk si buah hati. Salah satunya adalah nama bayi yang terinspirasi dari alam. Selain…
View On WordPress
#Nama Anak Perempuan Terinspirasi Alam#Nama Anak Yang Terinspirasi Dari Alam#Nama Bayi Terinspirasi Dari Alam#Nama Bayi Terinspirasi Dari Alam Semesta#Nama Bayi Yang Terinspirasi Dari Alam#Rangkaian Nama Bayi Terinspirasi Dari Alam
1 note
·
View note
Text
THE EGG
Cerita pendek ini ditulis oleh seorang penulis amerika bernama Andy Weir pada tahun 2009, dan cerita ini sangat bagus, menakutkan, dan membuat berfikir. Ini merupakan pandangan paling unik terhadap alam semesta dan manusia yang dibaca sampai hari ini.
TELUR:
Berikut ilustrasi dari Kurzgesagt.
youtube
.
Kamu meninggal saat perjalanan pulang.
Peristiwa itu adalah kecelakaan mobil. Tidak ada yang spesial dari kecelakaan tersebut, tapi tetap saja fatal. Kamu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Kematian tersebut tidak menyakitkan. Para EMT berusaha dengan maksimal untuk menyelamatkanmu, namun gagal. Tubuhmu benar-benar hancur dan lebih baik mati, percayalah.
Dan itulah saat kamu bertemu denganku.
"Apa… apa yang terjadi?" Tanyamu. "Di mana aku?"
"Kau meninggal," kataku tanpa memperhalus kalimat.
"Ada sebuah… truk dan tergelincir…"
"Yup," kataku.
"Aku… meninggal?"
"Yup, tapi tidak usah dipikirkan. Semua orang pasti mati," kataku.
Kamu melihat ke sekililingmu. Tidak ada apa-apa. Hanya kamu dan aku. "Tempat apa ini?" tanyamu. "Apakah ini akhirat?"
"Kurang lebih," kataku
"Apa kau tuhan?" tanyamu.
"Yup," jawabku. "Aku adalah Tuhan."
"Anak-anakku… istriku," katamu.
"Bagaimana dengan mereka?"
"Apakah mereka baik-baik saja?"
"Itu yang ingin kutahu," kataku. "Kau baru saja meninggal dan pikiran utamamu adalah keluargamu. Baik sekali."
Kamu melihatku terpesona. Bagimu, aku tidak terlihat seperti Tuhan. Aku hanya seperti seorang pria, atau mungkin wanita. seorang tokoh yang samar-samar mungkin. Lebih ke seorang guru tatabahasa di sekolah dari pada yang maha kuasa.
"Jangan khawatir," kataku. "Mereka akan baik-baik saja. Anakmu akan mengingatmu sebagai seorang yang sempurna. Mereka tidak punya waktu untuk membencimu. Istrimu akan terlihat menangis, namun dalam hatinya dia akan lega. Sejujurnya, pernikahanmu berantakan. Jika ini merupakan penghibur, ia akan merasa sangat bersalah karena merasa lega."
"Oh," katamu. "Jadi apa yang akan terjadi sekarang? Apakah aku akan ke surga atau ke neraka atau apa?"
"Tidak keduanya," kataku. "Kamu akan ber-reinkarnasi."
"Ah," katamu. "Jadi Hindu lah yang benar,"
"Semua agama benar dalam kepercayaannya masing-masing," kataku. "Berjalanlah bersamaku."
Kamu mengikuti langkahku menembus kekosongan. "Kemanakah kita?"
"Tidak kemana-nama," kataku. "Enak saja untuk mengobrol sambil berjalan."
"Terus apa tujuannya?" tanyamu. "Saat aku terlahir kembali, aku tidak akan mengingat apa pun, kan? seorang bayi. Jadi semua pengalaman dan kerja kerasku di hidup ini tidak berguna."
"Tidak begitu!" kataku. "Kau memiliki semua pengetahuan dan pengalaman yang kamu punya di kehidupan sebelumnya. Kau hanya tidak mengingatnya sekarang."
Aku berhenti berjalan dan memegang pundakmu. "Jiwamu lebih agung, indah, dan besar dari yang dapat kau bayangkan. Pikiran seorang manusia hanya dapat menampung sebagian kecil dari dirimu. Sama halnya seperti menempelkan jarimu di sebuah gelas berisi air untuk mengetahui apakah air tersebut panas atau dingin. Kau menaruh sebagian kecil dirimu ke wadah tersebut, dan saat kau menariknya, kau mendapatkan semua pengalaman yang ada di wadah tersebut."
"Kau telah menjadi manusia dalam 48 tahun terakhir, jadi kamu belum terbiasa dan merasakan sisa-sisa kesadaranmu luar biasa. Jika kita berbincang-bincang di sini dalam waktu yang cukup lama, kau akan mengingat segalanya. Tapi tidak ada gunanya untuk melakukan hal itu di setiap kehidupan."
"Lalu, sudah berapa kali aku ber-reinkarnasi?"
"Oh, banyak. Sangat banyak. Dalam banyak hidup yang berbeda." kataku. "Sekitar waktu ini, kau akan menjadi seorang perempuan China di tahun 540 M."
"Tunggu, apa?" kamu tergagap. "Kamu mengirimku ke masa lalu?"
"Well, secara teknis. Waktu, seperti yang kau tahu, hanya ada di alammu. Berbeda dengan tempat aku berasal."
"Dari mana asalmu?" katamu.
"Oh tentu," aku menjelaskan "Aku datang dari suatu tempat. Suatu tempat lain. Dan ada lainnya sepertiku. Aku tahu apa yang kau ingin tahu adalah bagaimana rasanya di sana, tapi sejujurnya kau tidak akan paham."
"Oh," katamu, sedikit kecewa. "Tapi tunggu dulu. Kalau aku ber-reinkarnasi ke tempat lain di masa lalu, aku dapat berinteraksi dengan diriku sendiri di suatu titik."
"Tentu. Sudah terjadi berkali-kali, dan dengan kedua kehidupan tersebut hanya sadar dengan kehidupannya masing-masing dan bahkan tidak tahu hal itu terjadi."
"Jadi apa gunanya?"
"Serius?" tanyaku. "Serius? kau bertanya padaku tentang arti kehidupan? Bukankah itu sedikit stereotip?
"Well, itu pertanyaan yang masuk akal," kamu bersikeras.
Aku menatap matamu. "Arti dari kehidupan, alasan aku membuat seisi alam semesta ini, adalah untukmu agar menjadi dewasa."
"Makusmu, manusia? kau ingin kami menjadi dewasa?"
"Tidak, hanya kamu. Aku membuat seluruh alam semesta ini untukmu. Dengan setiap kehidupan yang kamu alami akan membuatmu menjadi makhluk yang lebih hebat."
"Hanya aku? bagaimana dengan orang-orang lainnya?"
"Tidak ada orang-orang lainnya," kataku. "Di alam ini, hanya ada kau dan aku."
Kamu menatap kosong kepadaku. "Tapi semua orang di bumi…"
"Semuanya adalah engkau. Inkarnasi yang berbeda dari dirimu."
"Tunggu dulu. Aku adalah semua orang!?"
"Sekarang kau paham," kataku, yang memberikan selamat dengan menepuk punggungmu.
"Aku adalah semua manusia yang pernah hidup?"
"Ya, atau yang akan hidup."
"Aku adalah Abraham Lincoln?"
"Dan kamu jugan John Wilkes Booth," Tambahku.
"Aku adalah Hitler?" katamu terkejut.
"Dan kamu adalah jutaan orang yang ia bunuh."
"Aku adalah Yesus?"
"Dan semua orang yang menyembahnya."
Kamu terdiam.
"Setiap kali engkau menyalahkan orang lain," kataku, "engkau menyalahkan dirimu sendiri. Setiap kebaikan yang kau lakukan, kau melakukannya ke dirimu sendiri. Setiap momen senang dan sedih yang dialami, atau yang akan dialami oleh manusia merupakan pengalamanmu."
Kamu berfikir lama.
"Mengapa?" tanyamu. "Kenapa dengan semua ini?"
"Karena suatu saat, kau akan menjadi sepertiku. Karena itulah dirimu. Kau adalah salah satu dari kami. Kau adalah anakku."
"Whoa," katamu terkejut. "Maksudmu, aku adalah Tuhan?"
"Tidak. Belum. Kau adalah janin. Kau masih berkembang. Saat kau sudah hidup dalam semua kehidupan di setiap waktu, kau akan cukup untuk dilahirkan."
"Jadi seluruh alam semesta," katamu. "hanya…"
"Sebuah telur." Jawabku. "Sekarang saatnya kamu ke kehidupan selanjutnya."
Dan aku mengirimmu.
.
sumber :
http://www.galactanet.com/oneoff/theegg_mod.html
https://qr.ae/pNK9c9
0 notes
Link
Tersebutlah alkisah di negeri Mesir terdapat kerajaan yang diketuai oleh raja yang terakhir bernama Fir’aun yang terkenal dengan keganasan dan tidak berperikemanusian. Setelah kematian isterinya beliau hidup bersendirian tanpa teman hidup. Pada ketika itu tersebutlah satu kisah di mana seorang gadis jelita dari keturunan keluarga Imran yang baik-baik dan solehah yang bernama Siti Asiah yang sentiasa menjadi sebutan di kalangan pemuda-pemuda Mesir kerana keperibadian dan kejelitaannya. Kisah kejelitaan Siti Asiah telah sampai ke telinga Fir’aun dan suatu hari beliau teringin untuk memperisterikan Asiah sebagai permaisurinya. Maka diutuskan seorang Menteri bernama Haman untuk merisik. Ibu bapa Asiah telah bertanya kepada tuan empunya diri tetapi Asiah telah menolak lamaran tersebut dan berkata kepada kedua ibu bapanya bahawa Fir’aun adalah seorang raja yang ingkar kepada Allah SWT dan tidak berperikemanusiaan. Tidak lama kemudian Haman, utusan Fir’aun datang kembali untuk bertanyakan tentang lamaran tersebut dan alangkah marahnya beliau setelah mendapat tahu yang lamaran Fir’aun telah ditolak. Ibu bapa Asiah telah dicaci dan dihina. Haman kemudian telah pulang dan memberitahu kepada Fir’aun akan berita buruk tersebut dan Fir’aun telah menjadi marah dan memerintahkan supaya kedua ibu bapa Asiah ditangkap. Mereka telah diseksa dan dimasukkan ke dalam penjara. Setelah itu Asiah ditangkap dengan menggunakan kekerasan dan kemudian dibawa ke istana Fir’aun dan bertemu dengannya. Di hapadapan Fir’aun, Asiah kemudiannya telah diketemukan dengan kedua ibu bapanya di dalam penjara. Asiah amat sedih melihat keadaan kedua orang tuanya yang disiksa oleh Fir’aun. Kemudian Fir’aun berkata: “Hai Asiah, jika engkau seorang anak yang baik, tentulah engkau akan sayang terhadap orang tuamu, maka oleh kerana itu engkau boleh pilih satu antara dua. Kalau kau menerima lamaranku bererti engkau akan hidup senang dan akan aku bebaskan kedua orang tuamu. Dan sebaliknya jika engkau menolak lamaranku,maka aku akan perintahkan mereka untuk membakar hidup-hidup kedua orang tuamu di hadapanmu.” Oleh kerana ancaman itu, maka Siti Asiah terpaksa menerima pinangan Fir’aun akan tetapi beliau telah meletakkan beberapa syarat: 1. Bahawa Fir’aun harus membebaskan kedua ibubapanya. 2. Harus membuatkan rumah yang indah lengkap dengan perkakas 3. Bahawa orang tuanya harus dijamin kesihatan beserta makan dan minumnya. 4. Bahawa Asiah bersedia menjadi isteri Fir’aun, hadir dalam acara-acara tertentu tetapi tidak bersedia tidur bersama Fir’aun. Sekiranya permintaan-permintaan tersebut tidak dipersetujui, beliau rela mati dibunuh bersama kedua ibu bapanya. Akhirnya Fir’aun bersetuju menerima syarat-syarat tersebut dan memerintahkan agar rantai belengu yang ada di kaki dan tangan Asiah dibuka. Kini Asiah telah hidup mewah dan tinggal bersama-sama Fir’aun di dalam istana yang indah. Akan tetapi ia tidak membawa pengaruh terhadap kehidupan peribadi Asiah. Asiah tidak pernah engkar terhadap perintah agama dan beliau tetap taat mengerjakan ibadah kepada Allah SWT. Pada malam hari beliau selalu mengerjakan solat dan beribadah kepada Allah SWT. Beliau sentiasa berdoa agar kehormatannya tidak disentuh oleh orang kafir miskipun suaminya Fir’aun. Bagi menyelamatkan Asiah dan menjaga kehormatannya, Allah SWT telah menciptakan iblis yang menyamar dirinya sama seperti rupa Asiah untuk tidur bersama Fir’aun. Fir’aun sebenarnya mempunyai seorang pegawai yang amat dipercayai dan rapat dengannya yang bernama Hazaqil. Hazaqil telah berjaya merahsiakan identitinya yang sebenar. Hazaqil amat taat dan beriman kepada Allah SWT. Beliau adalah suami kepada Siti Masyithah yang bekerja sebagai juru hias istana yang juga amat taat dan beriman kepada Allah SWT. Pada suatu hari maka terjadilah perdebatan yang hebat antara Fir’aun dengan Hazaqil di mana Fir’aun telah menjatuhkan hukuman mati terhadap ahli sihir yang beriman kepada Nabi Musa AS. Hazaqil menetang keras terhadap hukuman yang dijatuhkan kepada mereka semua kerana mereka semuanya beriman kepada Allah SWT. Mendengar akan kata-kata Hazaqil, Fir’aun menjadi marah. Akhirnya Fir’aun dapat tahu yang Hazaqil telah engkar kepada beliau dan kemudiannya telah dijatuhkan hukuman mati kepada Hazaqil. Hazaqil menerimanya dengan tabah dan tidak merasa gentar demi untuk membela kebenaran. Hazaqil telah meninggal dunia dengan kedua-dua tangannya diikat pada pohon kurma dengan tembusan beberapa anak panah. Isterinya yang bernama Masyitah amat sedih sekali di atas kematian suaminya yang tersayang itu. Beliau sentiasa dirundung kesedihan dan tiada lagi tempat mengadu kecuali kepada 2 orang anaknya yang masih kecil. Pada suatu hari Masyitah telah mengadu nasib kepada Asiah mengenai nasib yang menimpa dirinya. Di akhir perbicaraan mereka, Asiah juga telah menceritakan tentang keadaan dirinya yang sebenar. Hasil dari perbicaraan itu, barulah kedua-duanya mengetahui perkara sebenar bahawa mereka adalah wanita yang amat beriman kepada Allah SWT dan Nabi Musa AS. ASIAH binti Mazahim merupakan seorang wanita Mesir yang baik budi pekertinya dan bijaksana dalam pemikirannya. Oleh kerana dia memiliki kecantikan yang tiada tolok bandingan, dia dipaksa berkahwin dengan Firaun, raja Mesir yang berkuasa pada ketika itu. Pada suatu hari ketika Asiah sedang duduk bersantai bersama dayang-dayang istana, dia terlihat sebuah kotak kayu terapung-apung di tepian sungai yang mengalir merentasi istana Firaun. "Ambil kotak itu dan bawa kepada beta," arah Asiah kepada salah seorang dayang yang berdiri di tepinya. Dayang itu berlari pantas ke arah kotak yang sedang terapung-apung di tepian sungai. Dia mengangkat kotak kayu itu dari permukaan sungai lalu dibawakan kepada Asiah. Dia berdebar-debar untuk mengetahui isi kandungan kotak kayu itu. "Comelnya bayi lelaki dalam kotak kayu ini!," jerit hati Asiah apabila penutup kotak kayu itu terbuka. Pada ketika itu, Firaun memerintahkan masyarakatnya membunuh semua bayi lelaki Bani Israel kerana dia bermimpi bayi tersebut akan menghancurkan dan membinasakan kerajaan pemerintahan Firaun. Apabila berita penemuan bayi lelaki itu sampai ke telinga Firaun, maka dia bergegas ke tempat Asiah dan bayi lelaki itu. "Pengawal! Bunuh bayi ini sekarang..." Perintah Firaun kepada pengawal yang mengiringinya ke kamar Asiah. "Bukankah kita tidak mempunyai anak lelaki. Anak lelaki ini dapat kita jadikan anak angkat. Saya merayu supaya bayi ini tidak dibunuh kerana saya sudah sayang kepadanya. ' Dia akan memberikan manfaat kepada kita berdua apabila dewasa nanti," Asiah menghalang niat jahat Firaun dengan kata-kata bijaksananya. "Baiklah. Saya tidak akan bunuh bayi ini kerana perasaan cinta saya pada kamu," Firaun akur dengan permintaan isterinya, lalu keluar dari kamar itu. Asiah memberi nama Musa kepada bayi tersebut dan memeliharanya sehingga dewasa di istana Firaun. Apabila nabi Musa mula berdakwah menyebarkan ajaran Allah, maka Asiah terus menjadi salah seorang pengikutnya tanpa pengetahuan Firaun dan orang sekelilingnya. Pada suatu hari, Asiah duduk menyisir rambut anak perempuannya di kamar tidur. Tiba-tiba sikat yang digunakan Asiah bagi menyisir rambut anaknya jatuh dengan kehendak Allah. Asiah yang terkejut dengan kejadian itu terus berkata, "Binasalah Firaun yang dilaknat Allah dengan izinnya." "Dengan nama Allah," ucap Asiah tanpa menyedari anaknya memerhatikan perbuatannya dengan perasaan hairan. "Ibu, adakah tuhan lain selain ayah? Adakah ibu sudah menganut agama yang dibawa oleh Musa? Mengapa ibu sanggup mengikut agama Musa? Bukankah ibu menyelamatkan Musa sewaktu kecil apabila dia akan dibunuh oleh ayah," anaknya bertanya pelbagai soalan kepada Asiah dan menanti jawapannya. Manusia biasa "Firaun, ayah kamu adalah manusia biasa seperti kita semua dan bukan tuhan. Tuhan sebenar adalah Allah, tuhan semesta alam!" jawab Asiah tanpa perasaan takut dan gentar. "Biar saya adukan perkara ini kepada ayah!," balas anaknya, lalu dia lari keluar dari bilik itu dan pergi mengadu kepada Firaun. Firaun yang mendengar aduan anaknya berasa sangat marah dengan Asiah. Dia tidak menyangka Asiah sudah mengikut ajaran Allah walaupun dia melarang sesiapa sahaja di Negara Mesir mengikuti ajaran Allah. Orang yang mengingkari larangan itu akan dijatuhkan hukuman berat jika diketahui oleh Firaun. Kini isterinya sudah mengikut ajaran Allah, maka dia harus berbuat sesuatu supaya isterinya keluar dari agama Allah. "Dengarlah nasihat saya, wahai Asiah yang amat saya cintai dan sayangi. "Keluarlah dari agama yang dibawa oleh Musa. Saya akan berikan segala harta dan istana di Mesir sebagai hadiah," Firaun cuba berlembut dan memujuk Asiah dengan kata-kata manisnya. "Saya tidak akan sekali-kali keluar dari agama ajaran Musa yang benar dan suci. Nanti saya akan dimurkai oleh Allah, tuhan yang mencipta saya. "Jika saya tetap dalam agama ini, saya percaya Allah akan memberikan syurga yang lebih baik dari harta dan istana kamu," tegas Asiah yang tenang dan berani bertentang mata dengan Firaun yang menyala dengan api kemarahan. Usaha Firaun memujuk isterinya menemui jalan buntu. Dia tidak mahu menghukum Asiah kerana perasaan kasih sayang dan cinta yang mendalam terhadap isterinya. Dia cuba memikirkan cara lain bagi melembutkan hati Asiah supaya dia tidak beriman dengan ajaran nabi Musa. Namun, semua ikhtiarnya gagal dan tidak menemui jalan penyelesaian. Firaun termenung. Wajahnya terbayang seribu kekecewaan kerana gagal memujuk Asiah. Akhirnya, dia mengambil keputusan menggunakan kekerasan kepada Asiah supaya dia berpaling dari agama Musa. "Pengawal, tangkap Asiah dan bawa dia berjumpa beta sekarang!," perintah Firaun dengan nada keras. "Oleh kerana kamu masih berdegil mahu mengikuti ajaran agama Musa, beta jatuhkan hukuman berat ke atas kamu," kata Firaun lagi. "Pengawal, bawa perempuan ini ke tanah tinggi dan ikatkan pada empat batang kayu. Pakukan empat kayu itu ke bumi dengan menelentangkan badan perempuan ini menghadap langit. "Biarkan bahang matahari yang panas, dan sejuk malam menyeksanya," Firaun meminta para pengawalnya menjalankan hukuman ke atas Asiah dengan segera. "Allah! Allah! Allah!," mulut Asiah tidak henti-henti menyebut kalimat Allah sepanjang hukuman itu dijalankan. "Ya Allah! Saya mohon supaya dilindungi dari bencana Firaun dan dianugerahkan sebuah rumah di syurga," doa Asiah yang terseksa dengan pancaran matahari yang sangat panas dan terik. Akhirnya Asiah dapat melihat rumahnya di syurga dengan kehendak Allah yang membuka hijabnya. Hatinya sangat gembira sehingga lupa pada penderitaan dan kesakitan yang sedang diharunginya. Selepas beberapa lama tempoh penyeksaan itu berlalu, Asiah akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan kalimat Allah di mulutnya. Begitulah kisah wanita yang berhati waja. Dia tetap dalam keimanannya kepada Allah walaupun diseksa sehingga mati tanpa belas kasihan.
1 note
·
View note