Tumgik
#Menang
abidahsy · 1 month
Text
Menang
Waktu aku kuliah master beberapa tahun lalu, seorang teman satu tim pernah bilang kepadaku saat tim kami untuk pertama kalinya mendapatkan nilai jelek.
"It's okay, Bid. Gak selalu kan kita menang di pertandingan, yang penting nanti kita menangkan peperangannya,"
Saat itu temanku mencoba menghibur karena melihat wajahku yang kusut sepulang dari kampus. Seharian penuh kami mengerjakan tugas kelompok dan presentasi, tapi feedback yang diberikan cukup buruk. Bagiku mata kuliah yang satu ini memang agak berbeda, pertama materinya lumayan sulit dan yang kedua karena dosennya tricky. Tapi, setelah mendengar kalimat dari temanku aku jadi kembali berpikir.
Ada benarnya juga, 'pertandingan' kali ini kan hanya satu penilaian dari sekian komponen penilaian yang ada. 'Kekalahan' yang terjadi di hari ini bukanlah sebuah akhir dari perjuangan.
Mungkin, memang benar bahwa kami jadi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nilai terbaik sesuai ekspektasi, tapi masih ada kesempatan untuk setidaknya lulus di mata kuliah ini. Untung-untung bisa mendongkrak nilai lewat komponen penilaian yang lain karena nilai akhir nanti akan bersifat akumulatif.
Kalau direfleksikan dengan kehidupan pernikahan, sebenarnya konsep itu juga relevan. Misalnya, ada kalanya kita harus mengalah dan berkompromi dengan pasangan. Mungkin kita tampak 'kalah' dalam beberapa perdebatan, tapi sejatinya kita menang dalam peperangan yang sebenarnya yaitu mempertahankan pernikahan itu sendiri.
Mengutip sebuah bacaan tentang pernikahan: "memilih jodoh itu seperti memilih dengan siapa kamu akan berperang bersama."
Ibarat masuk ke medan perang, memilih jodoh itu seperti memilih dengan siapa kita bersekutu. Pertama, harus sepakat tentang apa yang menjadi 'musuh' yang perlu dihadapi bersama. Kedua, harus punya arah dan tujuan yang sama dalam bertahan hingga menang di medan perang tersebut.
Jadi, berangkat dari pemikiran tersebut aku menulis sudut pandangku tentang urusan yang satu ini.
Setelah pertemuan keempat yang membahas tentang deal breaker, kami sepakat untuk melakukan sholat istikhoroh. Berikut adalah proses perjalananku dalam menemukan jawaban hingga menentukan sikap.
Hari pertama setelah pertemuan keempat, perasaan yang mendominasi adalah perasaan sedih. Aku sibuk memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi yaitu berakhirnya proses ini. Entah mengapa aku merasa itu adalah hal terburuk yang perlu aku antisipasi. Padahal di beberapa proses sebelumnya, momen seperti ini tidak pernah terlalu menggangguku. Mungkin itu karena aku-lah yang biasanya memutuskan untuk menyudahi proses.
Aku mencoba untuk merancang rencana cadangan jika Cahaya yang Baik memilih untuk pergi. Bahkan, aku sudah membuat daftar nama-nama yang akan aku coba proses jika proses dengan Cahaya yang Baik ini sudah berakhir. Bagiku, cara mengobati patah hati yang paling ampuh adalah dengan menyibukkan diri atau mencari hati yang baru.
Aku kira aku sudah bisa tenang setelah menemukan solusi itu, tapi ternyata tidak.
Hari kedua setelah pertemuan keempat, isi kepalaku jadi berantakan lagi setelah ibuk bertanya padaku, "Iya, itu kalau dia (Cahaya yang Baik) memilih untuk tidak lanjut. Kalau lanjut, bagaimana?"
Aduh, aku belum sempat memikirkan hal itu. Skenario yang kupikirkan sejak kemarin adalah kemungkinan yang paling tidak kusukai dan bagaimana cara mengobati hatiku jika hal itu benar-benar terjadi.
Nyatanya, memikirkan skenario positif yang satu ini tidak kalah rumit. Kukira dengan mudahnya aku bisa menjawab, "kalau dia lanjut ya lanjut saja, aku kan sejak awal memang lanjut". Tapi bukan jawaban sederhana itu yang keluar dari mulutku, entah mengapa.
Aku malah merasa sedih kalau Cahaya yang Baik memilih untuk lanjut. Artinya, dia harus menerimaku lengkap dengan masa laluku yang sedih. Aku juga khawatir apakah dengan melanjutkan proses ini dia bisa bahagia? Apakah dengan hidup denganku tidak akan memicu traumanya muncul lagi? Selain khawatir, aku juga malu.
Malu karena aku pernah merasa menjadi orang yang paling menderita di muka bumi, padahal, kisah hidup Cahaya yang Baik jauh lebih menyedihkan lagi. Marah, riuh, dan berisik. Aku tidak bisa membayangkan kalau nantinya aku gagal membahagiakannya, padahal, aku sudah tahu selama ini dia tumbuh berkawan badai. Ditambah lagi, aku juga sedang berjuang menghadapi diriku sendiri. Apakah aku mampu?
Ternyata, urusan yang satu ini tidak sesederhana yang aku bayangkan sebelumnya.
Lalu, sampailah aku di hari ketiga setelah pertemuan keempat. Hari terakhir sebelum kami bertemu kembali di pertemuan kelima esok hari.
Menariknya, di hari ini aku menyadari satu hal. Semua ini menjadi rumit dan berbelit karena aku mencoba menyesuaikan diri atas respon yang akan dia berikan. Menjauhkah atau mendekatkah?
Padahal, terlepas dari dia yang akan menjauh atau mendekat, aku harus tetap percaya bahwa Allah sudah menyiapkan 'sekutu' terbaik yang paling tepat untuk menemaniku di medan perang. Aku hanya perlu terus berdoa, berprasangka baik, dan bertahan selama mungkin. Karena menyerah tidak lagi menjadi pilihan yang tersedia di kamusku kali ini.
Aku juga jadi lebih berfokus pada 2 penggalan terakhir dari doa istikhoroh yaitu (1) Ya Allah, karuniakanlah aku kebaikan dimana saja kebaikan itu berada dan (2) karuniakanlah kerelaan-Mu padaku.
Ya, apapun yang terjadi nanti, yang aku harapkan sebenarnya tidak berubah. Aku mengharap kebaikan dari Allah Yang Maha Baik. Aku juga mengharap kerelaan (kemampuan) untuk menerima apapun skenario pemberian-Nya dengan lapang dada.
Itu sudah cukup. Cukup bagiku Allah dan Allah saja. Selebihnya hanyalah bonus dan tidak akan menjadi hal yang terlalu penting bagiku.
Jika menikah artinya menemukan sekutu yang tepat untuk berperang bersama, aku percaya Allah akan mengirimkanku sekutu yang tepat untuk menjalani itu. Apalagi, saat ini aku sudah dikaruniai sekutu-sekutu yang baik dan lebih dari cukup untuk disyukuri yaitu ayah dan ibuk, saudara-saudara, serta teman-teman yang selalu ada.
Lantas, bukti syukur yang bisa aku lakukan adalah dengan bertahan dan terus berjuang serta berdoa sampai Allah rida dan bilang bahwa aku telah memenangkan peperangan yang sesungguhnya.
2 notes · View notes
sastrasa · 2 years
Text
MANENG (Mari Merenung) - Bagianmu, mana?
Ketika dalam kondisi jatuh dan terpuruk -sebut saja terkena musibah, seseorang sering menyemangatiku dan berkata bahwa 'musibah' itu ada untuk membuatku menjadi lebih kuat. Dan aku dengan sombongnya juga selalu mengatakan bahwa 'kekuatan itu tidak penting, aku tidak butuh itu! Yang kubutuhkan adalah hidup bahagia!'
Perjalanan kembali membawa banyak pelajaran hingga akhirnya aku sampai pada muara kesadaran bahwa aku lupa diri sejatiku, dimana keterpurukan itu hanyalah sebuah jalan cerita dari peran yang sedang aku jalani. Menangis saat jatuh dan terpuruk hanyalah bagian dari adegannya.
Mungkin, aku lupa berbagi cerita pada pemeran lainnya. Aku terlalu malas untuk menceritakan drama-Nya yang diberikan padaku dan terlalu sibuk 'menonton' drama yang diberikan pada orang lain. Di tambah, terlalu asyik menikmati 'kulit luar' sampai lupa dengan 'isi'nya. Padahal, drama yang aku perankan itu juga seru. Ceritanya amat menarik dengan isi yang terbaik! Tentu saja, itu karena penciptanya adalah Sang Maha Sempurna, sehingga Dia hanya membuat cerita yang sempurna saja.
Kalau direnungi, kekuatan yang Tuhan salurkan lewat peran itu, mungkin saja berguna untuk orang lain dalam menjalankan peran dariNya, kan? Itulah kenapa 'kekuatan' itu terasa tidak berguna ketika aku memeluknya sendirian. Terlalu besar! Terlalu kuat! Aku perlu membaginya pada orang lain -orang banyak.
Jadi, kalau kamu merasakan hal yang sama, mungkin satu hal yang perlu kamu lakukan adalah membagikan kekuatan itu pada orang lain. Menceritakan pelajaran yang bisa kamu ambil dari peranmu. Menyalurkan isi yang kamu dapat dari ceritamu. Ah, bukankah itu juga bagian dari peran manusia?
- Sastrasa
Minggu/ 4 Desember 2022
19 notes · View notes
floristgxrl · 2 years
Text
yuk, segera daftar dan gabung langsung bersama kami karna ada banyak promo menarik dan bonus yang besar, seperti 50K + 25!
Tumblr media
8 notes · View notes
guratpena · 1 year
Text
pertarungan
mungkin sebenarnya manusia berada dalam pertarungan panjang. dan malangnya, tidak ada yang mampu untuk menghentikan lajunya selain Yang Menyediakan Tempat.
layaknya laju yang misterius, hal yang dipertarungkan pun punya pola yang sama. manusia hanya diminta untuk melalui semuanya dengan baik. tentunya tanpa mengecewakan Yang Menyediakan Kesempatan.
dan mungkin, saat semuanya usai, akan tampak siapa yang menang. mungkin penilaian diberi diakhir pertarungan agar manusia tidak terlalu mudah merasa menang.
3 notes · View notes
sedaptogel · 2 days
Text
Tumblr media
LINK LOGIN : https://sedapdaftar.com
SEDAPTOGEL adalah situs prediksi JP Togel TERBAIK DAN TERCEPAT di Indonesia, Dan mempunyai pasaran terlengkap diantara situs2 togel lainnya. Keuntungan bermain di Sedaptogel karena anda bisa berbagi prediksi anda dan gabungkan prediksi anda sediri untuk dapatkan JP. Di Sedaptogel tersedia beberapa Tipe bettingan dan Bonus JP yang berbeda diantaranya :
TYPE DISKON : 2D X 70 (30%) 3D X 400 (60%) 4D X 3300 (67%)
BETTINGAN FULL : HADIAH 4D X 10.000 HADIAH 3D X 1.000 HADIAH 2D X 100
HADIAH PRIZE123 PRIZE 1 | PRIZE 2 | PRIZE 3 4D X 6.000 | 4D X 2.000 | 4D X 1.000 3D X 600 | 3D X 200 | 3D X 100 2D X 70 | 2D X 20 | 2D X 5
Informasi lebih lanjut : Nomor WA : +62- 821-6155-0145 LINK WA : https://wa.me/6282161550145 Telegram : @Sedaptogel88 Instagram : SedapTogel Facebook : SedapTogel Twitter : SedapTogel
0 notes
gohaka4d · 1 month
Text
Tumblr media
Deposit Qris dengan sangat cepat !! hanya membutuhkan waktu 1 detik saja, saldo langsung otomatis masuk !! Link : linkr.bio/klinik24hr
1 note · View note
nds4dofficial · 5 months
Text
PERMAINAN TERBAIK DAN MUDAH MENANG !!
Tumblr media
0 notes
pgas88 · 8 months
Text
Main Dan Menang Di PGAS88
1 note · View note
sastrasa · 2 years
Text
MANENG (Mari Merenung) - Ini Peranku, Kamu?
Seringkali aku merenungi tentang kenapa Tuhan memberiku hidup sepahit ini? Kenapa aku yang harus mengalami hidup begitu pahit? Kenapa aku harus hidup seperti ini? Kenapa aku cerita hidupnya semenyedihkan ini? Apakah salah dan dosaku sebesar itu hingga hidupku sesengsara ini? Kenapa tidak orang lain? Kenapa pula ada orang-orang yang hidupnya setragis itu?
Seiring banyaknya perjalanan yang membawa pelajaran, aku sampai pada sebuah kesadaran bahwa benar setiap manusia memiliki perannya masing-masing. Aku yakin kamu pernah dengar soal 'setiap manusia yang diturunkan di bumi memiliki peranNya masing-masing.' Sehingga kita acapkali disuruh untuk mencari 'peran' hidup. Entah itu menjadi seorang insinyur, pengusaha, guru, profesional, politikus, atau juga menjadi seorang pemimpin, pelaksana, pemelihara, dan lain sebagainya. Tapi nyatanya, peran manusia tidak hanya sebatas itu. Bukankah ada orang-orang yang baru beberapa jam turun ke bumi dan langsung diminta kembali? Bukankah menyedihkan karena dia tidak bisa hidup dengan menjalani peran menjadi 'sesuatu' yang seharusnya dia laksanakan?
Lantas, mari merenung bersamaku.
Selayaknya tokoh sebuah drama, tidak mungkin bukan kalau semua orang akan jadi tokoh utamanya? Baiklah, betul, seseorang adalah tokoh utama dalam hidupnya sendiri, setiap dari kita adalah tokoh utama dalam panggung kita sendiri -sudut pandang kita sendiri, tapi jika dilihat dalam panggung sandiwara yang lebih luas, tidak! Tokoh utama punya perannya sendiri, tokoh figuran juga. Diterima atau tidak, dalam panggung milik manusia lain aku hanyalah tokoh ke-dua, ke-tiga atau bahkan hanya figuran yang numpang lewat. Namun semua harus ada sebab itulah terjadi cerita yang utuh dan penuh. Semua adalah cerita ciptaanNya yang sempurna.
Dengan memiliki kesadaran bahwa aku hanya perlu menjalani peran-Nya, aku akhirnya bisa melepaskan segala kemelekatan diri bahwa aku hanyalah manusia yang diberikan peran dan cerita seperti itu, tapi hal itu (cerita dan peran) bukanlah aku, sebab aku yang sejati adalah hambaNya yang senantiasa beribadah dan berbahagia. Bukankah Tuhan menciptakan kita ke dunia untuk hal itu? Beribadah dan berbahagia.
Jadi, meski itu adalah peran dan cerita yang Tuhan berikan padaku, itu bukan aku yang sebenarnya, bukan aku yang sejati. Walau badai tangis rasanya masih begitu pekat, tapi aku sadar bahwa itu adalah peranku. Peranku yang harus menangis, peranku yang memiliki kisah tragis -setidaknya untuk saat ini. Lantas, untuk apa aku berlarut dalam kesengsaraan jika semua itu hanyalah sebuah adegan yang perlu aku perankan? Aku pernah mendengar sebuah kelakar -entah siapa, yang berkata bahwa dunia adalah panggung sandiwara, manusia adalah pemerannya, tapi banyak orang yang aktingnya jelek. Kurasa, kelakar itu ada benarnya. Banyak manusia sibuk mengeluh daripada harus melaksanakan peran-Nya dengan baik dan benar.
Dan sungguh, beban beribu ton di pundakku rasanya langsung hilang entah kemana. Inikah yang disebut memerdekakan kemelekatan? Selama ini aku selalu merasa bahwa hidupku adalah si paling -si paling menyedihkan, mengenaskan, tragis, kasihan. Padahal, oh tidak! Itu hanya sebuah cerita dan peran yang Tuhan sematkan padaku, itu bukanlah diriku yang sejati!
Aku yakin, di balik peranku yang saat ini terlihat mengenaskan akan ada cerita dan peran 'baik' untukku nantinya. Misalnya aku mendapat peran besar -jadi tokoh ternama yang mengubah dunia menjadi lebih baik, tetap saja peran itu bukan diriku yang sejati. Peran itu hanyalah sesuatu yang Tuhan sematkan padaku, agar ceritaNya lebih seru. Tapi jikapun tidak ada, tidak mengapa. Aku hanya perlu menjalankan peran apapun itu dengan sebaik mungkin, bukan? Sebab di luar panggung, aku tetaplah aku dengan diri sejatiku yang Tuhan kirim ke bumi untuk beribadah dan berbahagia. Diriku yang sejati bukanlah peran dan cerita itu.
Akhir kata, mari melaksanakan peran dengan benar. Tuhan selalu beri kebebasan di atas maupun belakang panggung. Peranilah dengan sepenuh hati. Tapi sadarlah, bahwa peran itu bukanlah dirimu yang sejati. Hiduplah saat ini dengan menjalani peranmu sekarang ini. Saat di 'luar' panggung, selamat beribadah dan berbahagialah!
*catatan kecil,
Aku sadar dan tahu betul kalau tulisan ini jauh dari kata sempurna. Masih perlu perenungan panjang untuk bisa dekat dengan kebenaran absolut. Maka, marilah merenung bersamaku! Jika kamu berkenan memberikan kritik dan saran ataupun berdiskusi, hal itu akan sangat membahagiakan!
- Sastrasa
Sabtu-Minggu/ 3-4 Desember 2022
5 notes · View notes
arhtant · 8 months
Text
Tumblr media
apakah itu dari peperangan didalam dirimu?
peperangan mencari kebenaran dan semacam itulah yang kau temukan?
untuk berperang juga butuh bekal kan? amunisi keilmuan apa yang kau punya?
mungkin saja semua yang kau anggap benar hanyalah sekedar pembenaran
perang, menang, kalah dan mengalah demi siapa kau lakukan itu?
benar memang bukan untuk egomu sendiri?
"tak usah kau turut campuri urusanku!" begitu sempat terucap?
iya memang, setiap kepala dengan semestanya masing masing.
tapi apakah tanpa eksternal aku bisa menang dalam "perang" itu? ataukah menang sebenarnya perlu ku hadiahkan "menang" kepada eksternal diriku tanpa peduli arti kemenangan apa bagi diriku?
sedekahku adalah kemenanganku?
hingga anggapan aku, diriku yang penting itu sirna? disitukah menang?
tapi sekonyong konyongnya ternyata aku mementingkan dirikusendiri
benarkah surga buat aku, ? tapi sebenarnya neraka yang kumenangkan?
ketentraman bertumbuh dengan memberi
jeruji semakin pekat dan menebal, mengurung dengan permintaan ego ini
"aku ingin bebas" katanya
tapi sebenarnya semakin terkubur diriku jua, terkubur hingga tak bisa tumbuh dengan kemanfaatan
__
kalaulah aku biji
mungkin aku boleh mengubur diri namun aku tak perlu dalam melakukannya
cukup hingga bisa bertumbuh akarku, lantas masih bisa bangkitlah kuncupku
bertumbuh daun, ranting, daun hingga batang hanyalah sedikit upaya dariku, sedang yang perlu ku sadar
mentari hehidupan yang hidupkan aku, hingga kotoran pada gilirannya bisa kujadikan nutrisi
yang ternya nutrisi dan air tak lantas juga aku terus bisa gapai dengan akarku sendiri
aku juga menanti awan yang sesekali menghalangi mentari, hingga air menetes
tentu saja yang kuperlu sebutuhku belaka
angin dengan kecepatan dengan ketinggian yang berbeda ternyata juga yang bantu aku hidup, walau aku bisa mati karenanya
___
ah sungguh sempurnanya aku
bukan aku, tapi hanyalah Dia yang berhak dengan tersebut "Aku"
0 notes
maxcuanku · 10 months
Text
Tumblr media
Maxcuan menang super luar biasa. Daftar server hongkong slot gacor online.
0 notes
sedaptogel · 3 days
Text
Tumblr media
LINK LOGIN : https://sedapdaftar.com
SEDAPTOGEL adalah situs prediksi JP Togel TERBAIK DAN TERCEPAT di Indonesia, Dan mempunyai pasaran terlengkap diantara situs2 togel lainnya. Keuntungan bermain di Sedaptogel karena anda bisa berbagi prediksi anda dan gabungkan prediksi anda sediri untuk dapatkan JP. Di Sedaptogel tersedia beberapa Tipe bettingan dan Bonus JP yang berbeda diantaranya :
TYPE DISKON : 2D X 70 (30%) 3D X 400 (60%) 4D X 3300 (67%)
BETTINGAN FULL : HADIAH 4D X 10.000 HADIAH 3D X 1.000 HADIAH 2D X 100
HADIAH PRIZE123 PRIZE 1 | PRIZE 2 | PRIZE 3 4D X 6.000 | 4D X 2.000 | 4D X 1.000 3D X 600 | 3D X 200 | 3D X 100 2D X 70 | 2D X 20 | 2D X 5
Informasi lebih lanjut : Nomor WA : +62- 821-6155-0145 LINK WA : https://wa.me/6282161550145 Telegram : @Sedaptogel88 Instagram : SedapTogel Facebook : SedapTogel Twitter : SedapTogel
0 notes
kbanews · 10 months
Text
Buka Kembara Dapil 1 Sumbar: PKS Menang, Anies Baswedan Presiden 2024
JAKARTA | KBA – DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Barat (Sumbar) memastikan mesin partai sudah panas, menjelang helatan pesta demokrasi Indonesia tahun 2024 mendatang. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Barat yang juga merupakan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, hadir langsung guna membuka kegiatan Kemah Bakti Nusantara (Kembara) yang digelar oleh DPW PKS di setiap…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
amakjiban · 10 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
PERSEBAYA DAY 18/08/2023
Alhamdulillah menang, 3 Point. Yuk bisa yuk Juara musim ini. Amiin.
0 notes
triankara · 1 year
Text
Ketika hatimu penuh dengan tekad dan semangat, tak ada hal yang tak mungkin kamu capai. Percayalah pada dirimu sendiri, dan teruslah berjuang. Kegagalan hanya menjadi batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar. Jangan biarkan kesulitan menghalangi langkahmu, tetapi gunakanlah sebagai motivasi untuk terus maju. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk meraih impianmu. Jadilah pribadi yang gigih, sabar, dan tak pernah berhenti berusaha. Dunia ini penuh dengan peluang, dan kamu memiliki potensi yang luar biasa. Bersiaplah untuk menghadapi tantangan dengan sikap positif dan pandangan yang luas. Ingatlah, keberanian dan kepercayaan diri adalah kunci untuk mewujudkan apa pun yang kamu inginkan. Teruslah bergerak maju, dan terangi dunia dengan keunikanmu. Hidupmu adalah kanvas, jadilah seniman yang melukis kisah indah di atasnya.
0 notes
kisetoto · 1 year
Text
Tumblr media
REAL MADRID SELALU DI HATI, DAN MENJADI NOMOR 1 DI HATI
0 notes