#Masig
Explore tagged Tumblr posts
Text
If the loss-and-damage fund are skimpy, communities and nations will likely seek restitution for their losses through national and international courts. An early test case began in 2015, when a Peruvian farmer sued the German energy giant RWE. The farmer, Saúl Luciano Lliuya, says his home is at risk of being washed away by meltwater from a glacier, and he wants the company to pay 0.47 percent of his adaptation costs, on the basis of a study that attributes that fraction of emissions to the company’s activities. RWE has denied culpability, and the case is ongoing. In an example of targeting nations rather than companies, Indigenous people from four low-lying Australian islands—Boigu, Poruma, Warraber and Masig—submitted a petition to the UN Human Rights Committee arguing that the country had done little to stop the climate change threatening their homes. In September, the committee agreed, ordering Australia to compensate the islanders for their losses.
But legal action might actually be a best-case scenario for the West. Poor, debt-ridden countries struggling with a climate crisis do not make for a stable globe. In 2021, a U.S. Department of Defense report on climate change warned that “the physical and social impacts of climate change transcend political boundaries, increasing the risk that crises cascade beyond any one country or region.” People who lose homes and livelihoods to climate-caused disasters will do what they can to improve their situation. As far back as 1995, the Bangladeshi dignitary Atiq Rahman warned, “if climate change makes our country uninhabitable, we will march with our wet feet into your living rooms.” Hundreds of millions of people may be displaced by 2050.
Mass migrations, resource scarcity, and poverty can lead to global conflicts. No country, no matter how rich, can build a seawall high enough to keep out that kind of chaos. If rich countries cannot be moved to lavishly fund the loss-and-damage bucket by appeals to justice, perhaps they will be moved by what has long been a more reliable motivating force: fear.
— The West Agreed to Pay Climate Reparations. That Was the Easy Part
#emma marris#the west agreed to pay climate reparations. that was the easy part#current events#climate change#global warming#environmentalism#climate justice#economics#politics#immigration#refugees#2022 united nations climate change conference#cop27#peru#australia#boigu island#poruma island#warraber#masig island#saúl luciano lliuya#atiq rahman#united nations#united nations human rights committee#rwe
0 notes
Text
Proses Memaafkan
Proses untuk memaafkan bagiku masih sulit dan rumit.
Awalnya setiap kali ingatan yang menyakitkan itu muncul, tanpa sengaja ucapan sumpah serapah juga terus meluncur.
Aku tak pernah rela mendoakan mereka yang menyakitiku bahagia.
Namun, pada akhirnya aku sadar. Rasa itu hanya terus mengungkungku. Rasaku membuatku benar-benar membuatku terus terikat dengan mereka.
Aku memulai ulang proses memaafkan dan berdamai itu. Masih sangat sulit. Tapi untungnya saat ini setiap ingatan yang muncul sudah tidak ada sumpah serapah yang keluar. Masig sakit, masih menangis. Aku coba berbincang pada Tuhan kalau aku menerima luka ini. Aku ingin berdamai, aku ingin tenang.
0 notes
Text
Sesak memang rasanya ketika terlalu menggantungkan harap pada manusia. Dia sudah bahagia dan tertawa ria lah kamu masih dengan duka dan tangisan mu.
Sudahlah....
Sudah cukup sampai disini saja, putuskan semua hal-hal yang berkaitan dengan dia. Terlalu sia-sia rasanya jika setiap harimu hanya di isi dengan terus memikirkan dia.
Bukankah dia sudah pergi jauh, hidupnya pun sudah bahagia. Dia tertawa, dan kembali pada kehidupan normalnya. Mau sampai kapan kamu terus memikirkan dia.
Cobalah untuk menepih sejenak, buang semua kenangan atau hal yang pernah ada dia didalamnya. Cobalah untuk kembali merenung dan bertanya dalam hati "sebenarnya untuk apa aku hidup? " apakah hanya untuk memikirkan dia. Tidakkan?
Kita hidup untuk beribadah kepadaNya.
Kita hidup untuk belajar, belajar akan agama ini karna bekal untuk kematian itu sangat perlu.
Kita hidup bukan untuk galau galauan saja, kita hidup untuk menjadi hamba yang taat pada aturanNya.
Kita hidup untuk bermanfaat.
Kita hidup untuk lebih dekat denganNya melalui banyak jalan. Salah satunya adalah dengan mempelajari Tauhid, aqidah, fikih dan masig banyak lagi
Kita hidup untuk menanam benih benih kebaikan agar bisa kita panen di akhirat kelak.
Dan masih banyak lagi hal baik yang perlu dan harus kita jalani. Tidak hanya sekedar menangis, galau dan banyak memikirkan dia yang telah pergi.
Coba untuk merenung satu kali lagi, apa yang rabbul izzati hadirkan dalam kehidupan kita sebenarnya semua itu hanya sebuah titipan. Kita tidak berhak atas barang titipan itu.
Semua akan pergi dan hilang jika sudah waktunya. Ayah, ibu, adik, kakak, kakek, nenek, paman bibi dan semuanya akan pergi bahkan diri kitapun akan pergi. Ruh ini akan meninggalkan jasad kita.
Jika sudah waktunya untuk pergi maka tidak ada satu alasan yang bisa membatalkan atau pun mengahapus masanya.
Jadi mulai sekarang belajarlah untuk iklhas perihal apa-apa yang hilang entah itu manusia yang sedang dekat denganmu, peliharaan yang kamu jaga ataupun barang barang yang sangat kamu cintai salah satunya ada yang hilang maka IKHLAS lah dan ridho.
Ridho akan ketetapanNya. Kamu hanya perlu berdo'a saat ada yang hilang agar hati mu bisa lapang dan tenang kala apa yang paling kamu impikan, harapkan, cita-citakan hancur berkeping-keping. Biarlah Allah yang menggantikan.
Jadi sekarang bisakan untuk tidak memikirkan dia sepanjang hari?
-rumah, hening. 14 02 24
1 note
·
View note
Text
MY FIRST TIME WRITE IN TMBLR
Assalamualaikum... hai.. bfttt.. agak nervous jga pertama mau nulis apa yang di pikirkan.. di otak atau malahan di hati (ehem... ciee mau curhat kali.. wakakakka). Ya ini pertama kali loh ya. tpi nggak kehitung yang posting di sosmed pribadi. kebanyakan waktu jaman bahola sering posting-posting di sosmed (ini mah.. kuran lbih isian postingannya mengumbar cinta monyet ahahahah .. ). Tapi kan itu dulu.. yak... masa masa kelabilan.. mengingat umur sekarang sudah mendekat kepala tilu (bahasa wanse).. apalagi sudah adanya buah cintaa.... hasil menanam di kebun.. pastilah perubahan itu kewajiban sesuai dengan sikon... Huah.. nggak tau nih kenapa tiba tiba pengen cerita disni.. tetiba aja inget ada temen yang buat juga postingan di tumblr. iseng iseng ikutlah.. (temen yang disnaan entah ngapaian,, atau sibuk apa dengan kegaiatnyaa. moga moga diberi kebahagaiaanya .. sehat ... ) ... Amiinnn.. haturnuhun saha.. atuh naon.. Sebenarnya dulu ada pernah sih suka nuliss.. sempat juga bikin cerita tpi ya itu.. hanya sesingkat-singkatnya. la wong cuman iseng pengen nulis... kalo dari pribadi mah sukanya membaca.. sedari kecil sudha suka membaca.. pokonya bahan certia dibaca.. yang dulu kalo masih sekolah baca buku pelajaran mungkin untuk anak sekolah bosein yak.. tpi bagiku suka membaca.. apalagi kaloa da ceritanya.. tentang tata surya.. tumbuh tumbuhan... agama.... nikmat membaca itu saat mau makan lah... sambil baca buku... weehh... tak terbanding rasanyaaa... ** tpi sekarang mah.. bukan buku yang temenin waktu makan.. HP... ya itu hp suka invasi kebiasaan orang.. dan satu lagi wkatu memabca yang sedap ya di toiolet ..waktu bab (.. dalam agama mah nggak boleh lama lama di toilet)... tapi klo di toilet itu tenang bawaannyaa.. hahahahha .... tpi sekarang bukan buku jga yang dibawa.. HP.. betul betul agresssor ini HP... Makanya sampe sekrang masih suka membaca buku.. ya.. walaupun sudah banyak beli buku tapi belum semua dibaca.. (**pasti ini kewajiban kalo lagi keluar kota ayng ada gramedia wajib beli buku minimal 1 lah)... itu bejibun buku di rumah udah di bikin lemari buatan sendiri .. ya walaupun reyot reyot sih.. mau ginana lagi hasil olah tanagn sendiri... wkakakak.. tpi lbih cukup bisa namopung smeua buku.. ini mah sudah penuh lemarinya.. penuh buku-buku... Baru 28% an lah buku di lemari itu kebaca.. Banyak beli buku tpi belum di baca.. *** Prinsip nomor satu.. beli buku dlu.. nanti di baca pas ada kesempatan **** ALamak... klo dulu ibu buku buku harian tidak terbakar.. bisa mi jadi bahan tulisan itu buku *dibakar sama nonya sekrang sih.. katanya kenangan akan masa lalu.. wah.... klo udah nyonya yang ne-burning bisa apa... yang penting nyonya bahagia... (**kebahagiaan para-para raja.. wakaawakak) iyaa dulu mah waktu masih pacaran istilahnyaa,, ada bikin buku harian yang nanti slaing tukar buku harian dan saling mengisi sama gebetan waktu itu.. 2 gebetan sih... jadi ada punya 2 atau 3 cerita buku harusnya.. isinya ya curhatan hari hari di buku.. jadi bida di bialgn itu buku adalah maha karya cerita dua insan menyatu .. ceileh.. hahaha SStt.. ini rahasia yak.. dari 3 orang gebetan tiga tiganya pasti saya buatkan puisi dengan tema masing-masing berbeda dengan perasaan yang ada saat itu... 3 orang itu sudah termasuk sama nyonya yang sekarang yaaa... tpi nggak tau smaa nyonya entah di simpanatau tidak itu puisi... yang 2 lagi.. nggak tau juga apakah masig tersimpan tidak... iyaaa dlu mah suka nulis puisi . yaaa.. walaupun pusi-pusisi curahan hati.. Kalo skarang mah udah terasa tumpul ini otak.. buat merangkai kata-kata.. nngak banyak referensi kata-kataa soalnya jarang baca buku sih.. Bismilah mula di giatkan lah buat nulis-nulis ini.. waduh udah banyak jga ini tulisan... sudah secuil tumpukan curahan yak tersampaikan... ahahahhahha oke deh.. byee.. lanjut esok
0 notes
Link
0 notes
Text
Yg paling penting kuncinya adl
"MANAGEMENT WAKTU"
1 hari ada 24 jam, sisakan paling minimal 1 jam
untuk ziyadah, 1 jam untuk murajaah. Kalau lebih dari itu sangat lebih baik
Karena kuliah aku dari jam 8 pagi, biasanya aku setoran ziyadah dari setelah subuh sampai jam 6 pagi. Masih ada waktu menghafal 1/2 halaman 30 menit untuk baru setelah itu siap siap dan berangkat ke kampus
Buat mempermudah mengingatnya biasanya aku buat catatan kek gini untuk mengingat awal ayat pada setiap juz. Dan mempermudah pada saat murajaah dan mengingat urutan ayat ayat surah nya
Menghafal Al Qur'an bukanlah sesuatu yg instan bisa kita dapatkan, butuh keistikomahan yg luar biasa. Menghafal tiap hari selama bertahun tahun, setelah itu harus menjaga seumur hidup. Maka akhirnya kuputuskan menghafalkan di pondok pesantren agar ada yg memaksaku utk selalu istikomah
Kadang disela kuliah ada jeda waktu 15 menit aku gunakan untuk ziyadah 1/4 halaman, sangat lumayan bukan?
Prinsipnya everytime, everywhere, jadikan Al Qur'an sbg prioritas utama, entah ketika sedang jam kosong, di waktu istirahat, di tempat umum, jangan sungkan untuk menghafal Al Qur'an. Seperti tidak mungkin kita gabisa menghafal dengan sesibuk apapun kita. Buktinya masig bisa scroll tiktok, main sosmed yg bahkan 1 jam, 2 jam. Dengan waktu tsb kita bisa menghafal 1 halaman per harinya
Setelah pulang dari kuliah sekitar jam 4 melanjutkan ziyadah 1/4 halaman. Setelah itu persiapan 1-2 jam untuk murajaah dan disetorkan ke Ibu Nyai. Setelah itu belajar sampai jam 12 malam. Sebelum tidur mengulang ziyadah yg tadi siang untuk disetorkan setelah subuh. Biasanya aku tidur jam 2 malem
0 notes
Text
armenian forenames
Abisayk Abkeg Abken Adona Adouhi Agadouhi Agapion Agarjanel Agayikou Aghdoun Aghik Aghoghas Ahakar Aitakouhi Akatamara Alemzanna Alervarta Aletira Alidzum Alilios Alipsia Almasan Alodyan Alushen Ancis Ancisape Ancisarsh Angevon Angine Annaela Annail Annana Annaram Annarvar Annousar Anouhi Anoun Anoys Antavik Anuhi Anusig Arahi Arames Aramlevo Aramoushe Aramveron Arazd Arbik Ardgen Ardghasia Ardui Ardzohi Arganana Argarik Argine Arigrat Arish Aritar Arjirun Arkime Arkorkouz Armanouhi Armarso Armes Arolouhi Arouhig Aroun Aroush Arouz Arpuhi Arsemirin Arshaig Arshula Artakel Artalush Arteouz Artevo Artig Artik Artund Arturaig Arturpie Artyophi Arvahalie Asdghi Ashan Ateound Avarita Aveta Azanik Azanvanui Aznigra Aznik Baidzas Baraffi Batora Batouz Bellil Bershie Bervanna Bouhi Boush Daverjik Davet Dirou Douhiames Douhik Douzarob Dzavig Dzouhi Edenik Elartur Elevo Emine Emzak Firubis Floranik Franou Fraxi Frubik Gaginel Galusi Ganik Ganui Gapia Gardane Garia Garni Gemisgor Gevon Gorianiut Gorsh Grine Gurik Gurpig Hachakona Haganig Hagapiar Hagarta Hagina Hahanoush Haharit Haidour Haigag Hairouhi Hajan Halmayan Hamar Hamarbi Hanik Hanoyezik Hargrais Hartiris Hartom Hasig Hatardui Hatepsia Hatouhik Haturvan Havet Havik Havit Heghi Hoghiro Hounzen Hovirat Hovmel Hovmena Hraffi Hraffik Hramelma Hramik Hranoys Hrina Hrinelik Hulipsia Isarat Ivettar Jikarden Jiraze Julagine Julig Kanakis Kancis Karaidzad Karia Karik Karkouhig Karonaig Karuber Kelmanush Khani Khaton Khayish Khovoramo Knazarme Krine Lagev Laraffi Lazem Leksayi Lushaig Lushatig Mairubis Maisa Manik Mannou Manui Maram Mareghiag Mareghis Margayr Margen Marig Marik Marit Marob Maron Maroun Marouser Maroutan Martakom Martom Marturik Marzuma Masig Masiloos Masir Mekharine Mesand Mhagar Mhairad Mhavna Miraxi Misanoura Mkrtig Murpion Musak Musasmil Nahaira Nahanna Nairacham Nakht Nakis Naramar Naranui Narta Nazakime Nazaro Nemik Nemma Nouhi Noushar Noyeg Nvaghout Nvazadmi Nvetak Ovahin Ovnanoys Ovorser Ovsagen Ovsen Paida Pakart Pakhia Pakhoun Panuhi Parabran Pararam Partig Pervat Pettarta Poghi Poghoria Prafik Radran Raham Rakonan Ramasime Ranas Ranig Raukhik Rishoma Ristgh Roberian Rounda Rundra Ruzan Ruzavik Sahan Sakis Sanik Sanuhi Sapeth Sargan Sarjanout Sarsanem Sarton Satsos Seboush Sedavanik Sedena Sediro Selielli Sello Senand Sergen Sersem Setig Shachanna Shanik Sheghahis Shovik Shulis Siamari Sigemfi Sirani Sirob Smbab Sminash Soghos Sopar Sosira Sticham Stignaig Stigne Surgik Surpia Surpin Survarta Survartev Sushame Susia Suzak Takevorsh Talouses Tambarta Tanta Tardes Tarenig Taroun Tasidasa Taveth Tenar Teojane Teoush Tevigrik Tichasi Tignancis Torkob Touses Tsera Tseryom Turel Turpion Turpuhi Turpun Vachacha Vagen Vagik Vahak Vahayik Vahen Valep Vanar Vanevenik Vanig Vanis Vanoushot Vantouhi Vanuhi Varan Varare Vararjik Varden Vardenrie Vardgeler Varelik Varen Vargeghag Vargrayis Varidzoun Varina Varine Varita Varob Varon Varou Varpion Varshayk Varsoghin Vartak Vartalerj Vartame Vartun Vartur Varubik Vatsop Vazas Vemzara Verisagag Vetine Victom Vserjik Yeghamina Yeghi Yeghiarat Yeghik Yeghit Yeghovnig Yemfi Yemma Yemzar Yeratchat Yerit Yerjand Yerob Yesard Yetig Yugan Yughi Yughit Yughvaghi Yughvarab Yuraxi Yurpig Zabet Zadouhi Zaghouhik Zanouhi Zarbik Zarishi Zarsoliz Zarteojen Zartouhik Zatina Zavnik Zemmarbik Zepun Zikael Zkoun Zovik Zovoria Zumrarj
0 notes
Text
Polres Jember Berbagi Ratusan Paket Sembako untuk Warga dan Satpam
Jember – Profesi satuan pengamanan (Satpam) tak luput dari perhatian Polres Jember yang merupakan jajaran Polda Jatim ini. Pembinaan terhadap mitra kepolisian ini pun dilakukan oleh Polres Jember melalui Satbinmas Polres Jember untuk dapat bersinergi dalam menjaga Kamtibmas di lingkungan kerja masig – masing. Dalam rangka menyambut peringatan HUT Satpam (Satuan Pengamanan) ke 42, Satbinmas…
View On WordPress
0 notes
Text
youtube
A UN committee sided with Torres Strait Islanders who sued the Australian government for not protecting them from climate change. 8 Indigenous residents and their children who live on the Torres Strait Islands—including Boigu, Poruma, Warraber, and Masig—said that Australia’s failure to adapt to climate change and to adopt measures to mitigate it is harming their livelihoods and way of life. The UN committee is now asking Australia to provide compensation to the Islanders and to protect the communities in the future by consulting them and taking measures to ‘continue securing the communities’ safe existence on their respective islands.’
#Earth #Environment #ClimateCrisis #NowThis
#now this earth#now this#solarpunk#UN#torres strait islanders#Australia#climate chaos#climate change#climate crisis#global warming#global heating#Indigenous#Torres Strait Islands#Boigu#Poruma#Warraber#Masig#Youtube
6 notes
·
View notes
Video
tumblr
dylanefron: One of our last and most memorable days filming Down to Earth Season 2.
To see more from our time shared with the people of Masig Island- watch the “Torres Strait” episode, it’s one of my favorites! #netflix #downtoearth #bts
26 notes
·
View notes
Text
“AND THE SCORE IS 3-1 in first match”. This is bad for Messi and the coach, they are losing the game. This is the game decide everything of the career. Just one more lost then the coach is ready to be kicked out forever. It’s all because of the players, none of them are actually that strong to even compare the other team. About Messi, he is upon the wimpest player just wait for the coach to let him play, which is most of the time never happened. He just sit silently on the outside watching his own team’s lost. He is about to give up, suddenly the coach hold him back and ask him a favor. Bring him the ball from the coach’s locket while the coach hand him over the key. Messi has no idea about this ball, nor anything the coach going to do. But he head to the changing room, open the coach’s locket and just see a ball just lying in the box. No one has ever seen this kind of ball on the field, it looks so new but something about it seems so fishy. Messi guess the ball must be taken care by the coach, it has no brand anyway, must be something special to him. When he grab the ball, he finally knows, it’s more than anything he ever wanted. He feel a strong wave of energy running from his hand to his body, his clotjes immeditely ripped off in front of him, he can barely move, just witness himself become an unit of power, or the biggest bodybuilder he ever knows, his chest slowly inflate themselves to two big boulder, his shoulder forming mountain of muscles running over his traps and backs, his abs getting more and more defined, forming bigger packs, his biceps forming big and rock hard guns, growing along with veins pop up and getting clearer. His legs now growing taller and bigger with muscles getting more strength to lift his masige upper body, his dick is awakening inside growing biggest bulge that every porn star could die for. His face getting more masculine with double chins forming clearler. He feels a combine of satisfied and pain, but he loves every second of it. He starts to getting fine with pain, as his skins getting harder along with his muscles. His head are in pain with memories of football flooding over his mind.
Suddenly his coach appears from behind. “Sorry lil guy, but you have to be one for the team, this job is all i ever need. I know you have always hoped to be on the team, now you have everything you need. Well it comes with one price”. Messi still hold the football but somethings is going on in his mind, he can just think of lift, football, fuck every dude on the team, winning. It looks like his mind is effected a lot, but he gives no fuck about it. His testosterone level are running so high now. His dick just bursted out ripped off any clothes left on his body, a leaking pipes with cum, he starts to masturbate for solid ten minutes. Must fuck, he urges. “Well that football is a “gift” from previous generation, too much power for high price, become a fucking machine.” The coach chuckle, “ Looks like you get it done”. When Messi finally done masutrbating with cums all over the ground. He is ready for even more when he turns around, “Calm down big one, I will allow you to fuck me and every dudes on the team if you win this match”. Messi grunts, let out deep voice, “Must win, have sex”. The dude is an alpha with but lose a lot of intelligence, well no one cares because a football legend is borned ever since.
“Wow, WHAT IS THAT, THE NEW PLAYER FROM THE HOME TEAM HAVE DESTROYED ALL. THREE SCORE ON A ROW.” The comments, the cheers from everywhere, well the price maybe high.
“Fuck dude you are a beast”. “ Damn you are a fucking machine”. “ More Messi, gives us all your seed.” Well. It is worth it. For all the compliments, the respects, the hot dudes he thought he never had. It’s like a dream for him 3. Well some more dudes begging for his sex, Messi is busy from now.
118 notes
·
View notes
Note
MasiGate > Landogate😭😂😭😂
Yes😌
4 notes
·
View notes
Text
Sebagian dari kita banyak yang suka berbagi, tapi masih sering sakit hati. Karena masig mengharapkan balasan dari sesama makhluk. Allaahu'alaam
BarakaAllaahu fiikum
14 notes
·
View notes
Link
0 notes