#Kontribusi Muslimat NU
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pelantikan PW Muslimat NU Bengkulu 2023-2028: Gubernur Harapkan Kontribusi Nyata
Pelantikan PW Muslimat NU Bengkulu 2023-2028: Gubernur Harapkan Kontribusi Nyata KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Bengkulu untuk masa bhakti 2023-2028 resmi dilantik. Acara pelantikan yang juga sekaligus menjadi ajang orientasi bagi pimpinan wilayah Muslimat NU Provinsi Bengkulu ini berlangsung di Balai Raya Semarak Bengkulu, pada Sabtu…
#Kontribusi Muslimat NU#Muslimat NU Provinsi Bengkulu#Pelantikan Muslimat NU#Pemberdayaan Perempuan Bengkulu#Pengurus Muslimat NU#Program Kerja Muslimat NU#PW Muslimat NU 2023-2028#Strategi Muslimat NU#Gubernur Bengkulu#Rohidin Mersyah
0 notes
Text
Khofifah: Seabad NU berperan bangun peradaban manusia
Lasem Gresik News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Nahdlatul Ulama (NU) yang memasuki usia 100 tahun atau seabad berperan membangun peradaban manusia. “NU berperan besar dalam upaya perbaikan kehidupan manusia yang berdasar pada Islam ala ahlissunnah wal jamaah,” katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu. Baca Juga : Wamendag dorong kemajuan pengembangan Smelter Project di Gresik Khofifah mengungkapkan peringatan 1 abad NU yang puncaknya akan digelar pada 7 Februari 2023 di Sidoarjo, Jawa Timur, adalah momentum untuk memaknai perjuangan para pendahulu sebagai semangat di masa kini dalam menghadapi masa depan. “Ini adalah momen tabarruk atau mengais barokah dari perjuangan besar yang telah dilakukan oleh para pendahulu NU,” ujarnya. Mantan Menteri Sosial itu mengapresiasi penganugerahan sejumlah tokoh nasional dalam rangkaian peringatan 1 abad NU yang digelar di Jakarta, Senin (31/1) lalu. Gubernur Khofifah membacakan nominasi penganugerahan tokoh nasional tersebut yang kemudian penghargaannya diserahkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf. Sederet tokoh nasional yang mendapatkan penghargaan di antaranya Ir Soekarno yang diterima oleh Megawati Soekarnoputri, KH Wachid Hasyim yang diterima oleh Firly Wahid, KH Abdurrahman Wahid yang diterima oleh Shinta Nuriyah Wahid dan Usmar Ismail yang diterima oleh Nurudin Ismail. Menurut Khofifah, kegiatan "Anugerah 1 Abad NU" ini merupakan apresiasi terhadap tokoh nasional atas jasa dan kontribusi nyata yang sejalan dengan cita-cita NU. "Kegiatan NU selanjutnya harus mengedepankan langkah yang bersifat perbaikan,” tuturnya. Baca Juga : Kemacetan di Duduksampeyan, Pengendara Diminta Cari Jalan Alternatif Khofifan menjelaskan perbaikan tersebut didasarkan pada faham ahlussunnah wal jamaah, yang selama ini menjadi dasar cara berfikir NU. “Karakter fikrah nahdliyah adalah cara berfikir yang moderat, dinamis, bersifat perbaikan, dengan segala metode dan landasan yang digunakan serta batasan-batasannya. Landasan berfikir itulah yang dilakukan NU untuk mengentaskan masalah keagamaan, politik, sosial, ekonomi dan budaya. Termasuk juga dalam konteks memperbaiki umat, negara dan memperbaiki dunia ke arah yg lebih baik," ucap Ketua Umum Muslimat NU itu. Sumber : jatim.antaranews.com Read the full article
0 notes
Text
Dandim Bersama Forkopimda dan Ulama Pukul Bedug Saat Peringatan 1 Abad NU
Dandim 0707/Wonosobo Letkol Rahmat bersama Ulama memukul bedug saat peringatan Harlah 1 Abad NU tingkat Kabupaten Wonosobo bertempat di alun – alun yang dimeriahkan dengan sholawat oleh Al Habib Ali Zain Abidin Assegaf dari Pekalongan dan dihadiri puluhan ribu warga NU se Wonosobo. (11/2/2023)
Setelah pemukulan bedug Dandim mengucapkan selamat Harlah 1 Abad NU. Sesuai tema yang diusung dalam peringatan tersebut yaitu Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru. Tema tersebut sangatlah tepat dimana bangsa Indonesia bangkit setelah dilanda Covid-19. Dimana perekonomian dan kehidupan sosial banyak mengalami kendala.
TNI dan warga NU merupakan salah satu komponen bangsa. Dimana sejak jaman dahulu NU dan TNI bersama – sama merebut dan mengisi kemerdekaan ini. Ditambah lagi semboyan TNI dan NU sama yaitu NKRI harga mati. Untuk itu kita sebagai komponen bangsa wajib menjaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia, kata Letkol Inf Rahmat.
Sementara itu ketua PCNU Wonosobo K.H.Abdurrahman Efendi dalam pembukaanya menyampaikan mewakili panitia penyelenggara Harlah 1 Abad NU melaporkan bahwa dalam peringatan kali ini dimulai dari kegiatan pasar murah, lomba paduan muslimat, PBB Banser, donor darah, cek kesehatan, menghapus tato, lomba mewarnai, ziarah kubur pendiri dan pengurus NU Kabupaten Wonosobo.
“Dengan menyongsong 1 abad memasuki abad ke 2 sehingga NU harus lebih maju dan mandiri.
HM Muzamil, ketua PWNU Jateng menambahkan NU sebagai organisasi Islam terbesar kehadirannya telah memberikan kontribusi yang nyata bagi bangsa Indonesia. Dengan adanya NU bangsa kita dapat merdeka, bersatu, sehingga kita umat Islam dan anggota NU dapat menjalankan ibadah.
“Sebagai warga NU kiranya wajib bersyukur dengan menjalankan ketaatan kepada Allah Ta'ala dan menjauhi maksiat, dengan bersyukur kita semua bahagia melantunkan shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya” kata HM Muzamil.
Selagi muda dan masih diberi kesempatan untuk menghirup udara, mari digunakan waktu sebaik-baiknya untuk kenali diri kita, Insyaallah pada saatnya kita dapat mengenal atau wushul kehadirat Ilahi Rabbi. Yang penting semua ikut kepemimpinan Ulama, berkolaborasi dengan sahabat-sahabat dalam kebaikan dan ketaqwaan, lnsya Allah akan tercapai cita-cita kita bersama, pungkasnya.
0 notes
Text
Cak Imin: Siapapun Presidennya, Kalau Mau Indonesia Maju Wajib Memajukan Pesantren
KONTENISLAM.COM - Santri memiliki andil, peran, kontribusi yang sangat besar dalam membangun karakter, akhlak, mental anak bangsa, bahkan jauh sebelum era kemerdekaan. Para kiai telah melahirkan generasi muslim dan muslimat Indonesia yang luar biasa dan menjadi yang terbesar di dunia. Begitu kata Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar di hadapan para santri Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (19/9). "Para santri, kiai, dan ulama juga ikut memerdekakan bangsa. Tapi setelah merdeka mulai ditinggalkan, dianggap terbelakang, kaum tertinggalkan dan dianggap merepotkan pembangunan,” katanya. Perjuangan para ulama dan kalangan pesantren, kata Cak Imin, ada yang tidak pernah ditulis dalam sejarah nasional dan disembunyikan selama 32 tahun era Orde Baru. Setelah Reformasi, kemudian menggali, menelusuri jejak kaum santri, ada Resolusi Jihad. "Peran ulama, pesantren untuk kemerdekaan kita temukan. Saat Reformasi dan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) menjadi Presiden, mulai diakui warga NU dan pesantren. Pemerintah pun mengakui dengan adanya Hari Santri Nasional yang menjadi tonggak bangkitnya kaum santri untuk membangun bangsa negara,”urainya. Kini, kaum santri memiliki peluang besar untuk maju setelah disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) 82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Kalau santri maju, sambung Cak Imin, maka majulah Indonesia. “Kalau santri tertinggal, Indonesia pun akan tertinggal. Maka, siapapun Presiden kalau mau memajukan Indonesia wajib hukumnya memajukan pesantren,” katanya. Cak Imin mengatakan, bangsa hari ini sedang menghadapi masalah pandemi global. Resesi terjadi di seluruh belahan dunia. Seluruh negara mengalami masa sulit. ” “Jangan khawatir, ini juga kesempatan bagi kita semua untuk mengubah keadaan dengan sistem dan nilai-nilai pesantren,” tutupnya.(RMOL)
from Konten Islam https://ift.tt/3hHWXuT via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/cak-imin-siapapun-presidennya-kalau-mau.html
0 notes
Text
Pemkab Gowa-Muslimat NU Dorong Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan
Pemkab Gowa-Muslimat NU Dorong Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan
Gowa, RakyatNews.id – Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Hj Kamsina mengatakan Kontribusi perempuan sangat dibutuhkan dalam pembangunan suatu daerah. Pasalnya, perempuan merupakan sosok ibu atau guru pertama yang akan mendidik anak bangsa untuk dapat berkontribusi demi kemajuan negara. “Muslimat NU merupakan aset bangsa yang harus dikembangkan secara terus menerus dengan cara…
View On WordPress
0 notes
Text
Pemkab Gowa-Muslimat NU Dorong Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan - Gosulsel
GOWA, GOSULSEL.COM-Kontribusi perempuan sangat dibutuhkan dalam pembangunan suatu daerah. Pasalnya perempuan merupakan sosok ibu atau guru pertama yang akan mendidik anak bangsa untuk dapat berkontribusi demi kemajuan negara.Hal ini disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Hj Kamsina...
https://gosulsel.com/2021/03/14/pemkab-gowa-muslimat-nu-dorong-keterlibatan-perempuan-dalam-pembangunan/
#MuslimatNahdatulUlama #PemkabGowa
0 notes
Text
Istri Kang UU Ajak Istikomah Memajukan Bangsa
kartiwa, 20/03/2018
dncommunity.id - Hj. Lina Ruzhan, isteri dari salah satu calon wakil gubernur (cawagub) Jabar nomor urut satu, Uu Ruzhanul Ulum, mengajak kaum Nahdliyyin untuk tetap beristiqomah memberikan kontribusinya dalam membangun bangsa.
Itu disampaikan Lina saat menghadiri Yaumul Ijtima Muslimat NU, di Lap. Desa Cikaso, Kec. Banjar Anyar, Kab. Ciamis. Acara ini dihadiri ribuan muslimat.
"Mari kita tetap istiqomah dalam memberikan kontribusi positif demi nemajuan bangsa ini. Tak terkecuali untuk melek akan politik," ujar Lina dalam sambutannya.
Menurutnya, kaum perempuan Nahdliyyin sebagai kekuatan komponen bangsa sejauh ini telah memberikan banyak sumbangsih bagi kehidupan bangsa.
Diaawancarai usai acar, melalui pengajian Yaumul Ijtima, Lina berharap akan mampu mencetak kader-kader perempuan Nahdliyyin yang handal dan menjadi pigur serta pigura keluarga.
Sumber: Jejak Jabar
0 notes
Text
Petaka Dunia Pendidikan, FDS Bakal Di Ganyang Jika Dipaksa
New Post has been published on https://ngawipost.com/2017/08/petaka-dunia-pendidikan-fds-bakal-di-ganyang-jika-dipaksa/
Petaka Dunia Pendidikan, FDS Bakal Di Ganyang Jika Dipaksa
NgawiPost.com || Persoalan terhadap permberlakuan Five Day School (FDS) satu kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memang sejak awal dirasa janggal. Sebab kenyataanya langsung mendapatkan penolakan dari berbagai elemen masyarakat didaerah tentunya kebijakan FDS harus segera ditarik dengan satu keputusan yang jelas.
Seperti di Ngawi, Jawa Timur, pemberlakuan lima hari sekolah bakal tidak mendapatkan tempat bahkan ditolak dengan mentah-mentah oleh masyarakatnya. Dan kabar baik itupun bukan tanpa sebab, Bupati Ngawi Budi Sulistyono dengan tegas menolak keberadaan FDS.
Di Ngawi soal FDS belum melaksanakan dan kita tolak mengapa itu terjadi apabila diterapkan akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Pembatalan itu sebagai tindak lanjut atas surat yang dikeluarkan Gubernur Jatim pada pertengahan Juni 2017 lalu, terang Kanang panggilan akrab Bupati Ngawi beberapa hari lalu.
Pernyataan tegas Kanang ini selaras dengan sikap PCNU Ngawi maupun organisasi Muslimat NU. Mereka tidak menghendaki adanya kegaduhan dalam sistim pendidikan nasional, sepadan dengan itu apabila kebijakan FDS terus digulirkan tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi turun ke jalan sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
Masih soal FDS, dikalangan legislative Ngawi dengan gamblangnya meminta kepada eksekutif untuk tidak menerapkan kebijakan ala Mendikbud Muhajir Effendy. Seperti yang disampaikan Fraksi Persatuan dan Kebangkitan Bangsa (FKB) dalam rapat paripurna DPRD Ngawi dua hari kemarin.
FKB menilai kebijakan FDS tidak lebih bentuk pemaksaan sekaligus mencederai prinsip deliberasi sosial serta pengingkaran terstruktur terhadap kearifan lokal. Lebih dari itu FKB menyebut hadirnya kebijakan FDS akan menimbulkan kontroversi dan kegaduhan di titik simpul masyarakat paling bawah dan mengancam keutuhan kohesi sosial.
Jika diterjemahkan secara luas apa yang dikatakan FKB ini tidak lain adalah, pengaplikasian FDS dilihat dari sisi ekonomi, psikologi, sosiologi dan berbagai logi-logi yang lainnya tidak memperlihatkan kepositifanya. Sudut pandang ini dilihat dari sisi internal misalkan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) bahwa karakteristik bangsa moderat dan demokratis yang dimiliki oleh Indonesia tak lain dan tak bukan terlahir dari proses pendidikan baik formal, non formal maupun informal.
Dan keberadaan NU selama ini dengan kapasitasnya sebagai ormas keagamaan memegang peranan penting dalam ranah edukasi. Hampir seluruh warga Nahdhiyin merasakan madrasah diniyah (madin) yang tidak terlalu formal. Madin memegang kontribusi besar yang selama ini tidak terurai. namun jika FDS benar-benar diterapkan, maka cepat atau lambat, Madin akan segera punah dari bumi Indonesia. (pr)
0 notes