#Konflik
Explore tagged Tumblr posts
the-road-to-dreams · 2 years ago
Text
Im starszy jesteś, tym bardziej zdajesz sobie sprawę, że nie chcesz mieć niepotrzebnych dramatów lub wyczerpujących konfliktów. Po prostu chcesz mieć miejsce, w którym można poczuć spokój lub ludzi, którzy go generują.
62 & 18/02/23
755 notes · View notes
konflikshon · 7 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Proof of Life [2]
10 notes · View notes
rumelihisari · 11 months ago
Text
HADIAH SATU TAHUN JADI IBU
Semua orang termasuk ibu selalu lebih antusias merayakan perayaan hari jadi anak. Aku sendiri saat satu tahun jadi ibu, hanya mengevaluasi kinerja diriku bagaimana saat satu tahun jadi ibu. Bahkan lupa untuk mengapresiasi diri sendiri yang sudah mau berusaha kuat untuk jadi ibu yang perjalanannya takmudah.
Tapi ternyata diam-diam ada yang mengamati perjalananku saat menjadi ibu. Ia membuat perayaan mencekam dan memberiku sebuah hadiah. Hadiah itu berupa luka karena seluruh kekuranganku dikuliti habis-habisan diwaktu malam. Meski sudah beberapa bulan berlalu, namun luka itu belum membaik. Hingga aku memutuskan untuk menuliskannya di sini sebagai bentuk self healing. perayaan mencekam itu masih saja sering membuat bising isi kepala. Membuat diri trauma dan ketakukan jika bertemu mereka.
Terekam jelas semua kata-kata yang mereka sampaikan. 
"Kamu itu belum layak jadi ibu, anak dibiarkan main tanah! Nggak pernah dipakaikan kaus kaki!”
“Kamu itu saya perhatikan, menyepelekan puasa sekali. Hamil nggak puasa, menyusui nggak puasa. Lihatlah istriku, anaknya 5 tapi nggak pernah selemah kamu. selalu kuat, nggak menyepelekkan puasa dll.”
“Kamu itu pakaian tertutup, sampe wajah pun ditutup, tapi berteman pilih-pilih. Tidak mau bertetangga.”
Oh Allah, Alasanku membiarkan anak tak memakai kaus kaki, bermain tanah, dan lain-lain. bukan sekadar menstimulasi tumbuh kembangnya saja melainkan bagaimana aku menanamkan dan mengenalkan kefitrahan dan tauhid melalui alam dan tanah ciptaanmu.
Oh Allah, rasanya aku takperlu menjelaskan bagaimana kepayahanku saat mengandung di trimester pertama mengalami hipermesis gravidarium atau mual muntah berlebih. hingga tak bisa berpuasa sebab dari pagi hingga malam terus-terusan muntah hingga menangis tiap hari karena lelahnya mengalami kepayahan itu. Bahkan takada makanan yang masuk. Suamiku menyaksikan, orangtuaku menyaksikan, mereka semualah yang mengurusiku. Mengurusi muntah yang berceceran, menyiapkanmu makan, dll. Ibuku telah melahirkan 8 kali dengan metode alamiah. Ia tak merasakan mabuk saat hamil. namun sama sekali tak pernah membandingkan diriku dengannya. Bahkan ayah dan ibu selalu mendukungku. 
Oh Allah, aku bersyukur, ibu ku selalu berpakaian rapih sebagai muslimah. Sehingga orangtuaku tak pernah mempermasalahkan pakaianku yang sebenarnya adalah hal lazim bagi seorang muslimah. 
Rasanya aku takperlu menjelaskan bagaimana aku dengan tetangga rumah ngobrol dan bercanda. Takperlu menjelaskan bagaimana tiap malam aku mengeluh pada suami supaya aku dapat teman baru dan kontakan dakwah lalu mencari solusi bersama di tempat baru ini.
Oh Allah, bahkan sebelum mereka mengatakan aku tak layak jadi ibu perkara aku membiarkan anak bermain tanah, aku sendiri sudah sering merasa tak layak menjadi ibu sebab takbisa memberikan yang terbaik untuk anakku.
Ohً Allah, aku sakit hati atas perkataan mereka yang menguliti kepayahanku saat hamil, sebab mereka tak melihat bagaimana payahnya hari-hariku saat itu namun begitu mudahnya lisan itu menyakitiku.
Oh Allah, aku sadar egoku begitu tinggi, tapi aku bersyukur karena belajar memahami syariatmu selalu membuat ego itu luruh bersamaan dengan penerimaan walau prosesnya pelan.
Aku takmau pura-pura kuat. Aku mengakui kepayahanku saat menghalau semua penghakiman yang mereka beri. Aku menikmati setiap rasa sakit itu. Bekas luka itu memang tak akan hilang, bahkan masih basah. Namun aku memilih berusaha memaafkan mereka supaya aku bisa fokus merawat luka yang mereka torehkan dan sembuh kembali.
Aku memang punya pilihan untuk meng cut off mereka dari kehidupanku. Namun aku sadar bahwa ini adalah qada Allah. Aku tak akan dihisab atas perlakuan mereka padaku, namun Allah menilai bagaimana responku atas perlakuan mereka.
Ramadan ini semoga menjadi waktu terbaik dalam menyembuhkan luka. aku yakin yaAllah, bersamamu luka ini pasti sembuh✨
19 notes · View notes
persona-bilah · 2 years ago
Text
Mengenal Emosi Generasi Strawberry
1. Apa itu Generasi Strawberry
Anak usia 9 tahun ke atas, itulah generasi Strawberry
Kenapa strawberry?
Strawberry dilambangkan sebagai buah yang indah, lucu, menadik, tetapi gampang mengkerut, dan mudah hancur
Generasi Strawberry selunak strawberry, tak tahan tekanan sosial
Generasi Strawberry adalah generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati
Mental strawberry ini adalah mental semua bukan yang sebenernya dimiliki generasi Z.
Sebagai orang tua, mari menanamkan afirmasi positif kepada diri sendiri bahwa, "Anak saya memiliki mindset yang positif, dan jiwa yang kuat,"
Apa yang orang tua yakini akan mantul ke anak kita.
Falsafah Menggenggam Air
Praktik: tangan dikepal, telapak dihadapkan ke atas.
Jiwa kita adalah air dalam tubuh kita. Air tidak mungkin digenggam, dia keluar melalui ekspresi mata, hidung, pipi, dan seluruh ekspresi tubuh.
Inilah yang sengaja tidak sengaja berefek ke jiwa anak.
Seharusnya air dipikiran dan hati terkendali, supaya kita tidak pancarkan lewat ekspresi jiwa kita.
2. Mengukur Kesiapan Menjadi Orang Tua & Mengenali Type Ortu
Sebelum Menikah
Apakah anda siap untuk:
• Menikah saja
• Menikah dan menjadi Orang Tua
Benarkah sudah siap juga menjadi orang tua?
Apakah anda, Mengenali diri sendiri dan pengaruh pengasuhan terhadap kemampuan menjadi ortu?
Apakah anda, Disiapkan oleh Ortu untuk menjadi Ortu?
Apakah anda, Sungguh-sungguh belajar parenting/psikologi?
Apakah anda, Mengenali kesiapan dan kemampuan pasangan jadi Ortu?
Ketika sudah siap menjadi orang tua
Anda Type Ortu yang mana?
• Ayah bekerja - Ibu di rumah?
• Ayah ibu bekerja?
Jika Ayah Ibu bekerja:
Siapa yang mengasuh anak anda? Kakek nenek? Suster? Daycare?
Anak anak strawberry ini berayah dia ada, berayah dia tiada. Beribu dia ada, beribu dia tiada.
Maksudnya: Ada orang tuanya, namun dia tidak merasakan peran orang tuanya
3. Komunikasi, Pangkal Masalah Emosi Gen Strawberry
Mengelola emosi sesederhana dari gimana kita ngomong, ngomong kita inilah yang sangat berbahaya.
Tanpa disadari, biasanya, Kalau ngomong atau bicara buru-buru, kecepetan.
Supaya tidak bicara buru-buru.
Apa yang perlu dilakukan?
Berpikir, Memilih, Mengambil Keputusan
Contoh: pagi mau sarapan apa?
Anak suruh berpikir, memilih apa saja yang dimau, belanja.
Jangan kau gesa gesakan anakmu ketika dia kecil, karena kau akan mendapatkan orang dewasa yang kekanak-kanakan (gak bisa bertanggung jawab sama diri sendiri)
Karena buru buru, akhirnya, keluarlah, Nada tinggi
Bagaimana cara menurunkan nada bicara:
Sebelum keluar pintu kamar pagi, setelah sholat, angkat tangan, bermunajat kepada Allaah, "Ya Allaah Afrig Alayna Shobron,".
Setelahnya, tarik nafas 3x.
Mulai dengan senyum.
Siap mental ngadepin berbagai tingkah dan cerita.
Contoh: mau berangkat sekolah.
Buat aturan, berikan konsekuensi.
Konsekuensi logis (kalau lelet, terlambat sekolah) dan alamiah (telat makan, Laper)
Harus TEGA.
Kalau dibalas marah. Jika seperti ini anak merasa tidak pernah dikenali.
Perasaan itu perlu 3D: Dikenali, Diterima, Dihargai
Emosi anak yang tertahan, dibawa ke sekolah, disenggol temennya, langsung marah "heh jangan pegang pegang", itu bisa jadi awal penyebab perilaku bullying
Tidak Membaca Bahasa Tubuh (bahasa tubuh tidak pernah berbohong), Tidak Mendengarkan perasaan
Contoh: Anak lelet dalam siap-siap sekolah, anak keluar dari kamar dengan ekspresi marah.
Harusnya dibaca bahasa tubuhnya, "Ya Allaah, marahnya anak Bunda, aduh, itu alis sampe mengkerut, mata mendelik ga keliatan kelopak matanya,"
Cara baca bahasa tubuh:
• Sebut saja apa yang nampak
• Sabar tunggu reaksi
• Tebak perasaan yang mewakili dan mendekati bahasa tubuh
• Menamakan perasaannya (sebal, kesal, marah, benci)
• Menerima
Menggunakan 12 Gaya Populer
1. Memerintah: "Cepetan bunda bilang"
2. Menyalahkan: "Makanya, Apa bunda bilang,"
3. Meremehkan: "Itu aja jadi masalah,"
4. Membandingkan: "Si kakak daritadi udah duduk, udah kelar,"
5. Mencap / Melabel: "Makanya jadi orang jangan lelet, gesit sedikit,"
6. Mengancam: "Besok pagi kalau kamu begitu, udah gausah sekolah,"
7. Menasehati: "dengerin ya, kamu tuh jadi orang... (Mulai nasehat panjang),"
8. Membohongi
9. Menghibur
10. Mengkritik
11. Menyindir
12. Menganalisa
Setiap pagi seperti itu, Can you imagine kenapa dia jadi strawberry? Senggol sedikit merasa ditonjok?
Senggol sedikit keluar cairannya? Itu keluar cairan merah, darah, dari strawberry.
Yang keluar dari jiwa anak kita darah bening yang tak tampak warnanya, tapi dia mengalir terus lewat wajah anak kita.
Falsafah Kantong Jiwa Berisi Bola Pingpong
Kantong kenceng atau kantong kempot
Kantong jiwa anak: Berisi kata-kata dari orang tua, kakek, nenek, kakak, adik, paman, teman, guru.
Kalau kata kata baik: Pengakuan, Penghargaan, Pujian, Penghargaan, Kasih sayang
Maka kantong jiwa akan kenceng
Tapi kalau yang masuk adalah kata kata negatif 12 kata popüler, setiap kata negatif yang keluar, bola pingpong juga dikeluarkan, kantong jiwanya kempot. Inilah yang menjadikan anak anak yang tidak percaya diri.
Jiwa anak kita kenceng atau kempot?
Apa yang sudah kita produksi selama ini?
Kita selalu takut memuji, maka kempot jiwa anak kita.
Kenapa kita melakukan seperti itu?
Karena dulu kita dibesarkan seperti itu.
Banyak bener orang tua punya jiwa kempot, jadi dia tularkan lagi ke anaknya. Anaknya menjadi generasi Strawberry, anaknya hidup di dunia digital.
Darimana? Muncrat dari masa lalu.
Mengenal Konsep Diri
Anak diri anak kita? Bagaimana dia merasa dirinya?
Berharga atau tidak berharga?
Mengenal Harga Diri
Bagaimana melihat diri
Beruntung atau tidak beruntung memiliki orang tua seperti itu?
Mengenal Kepercayaan diri
Bagaimana menghargai dirinya?
Kalau jiwanya kempot, didepan emak bapak kandung dia ga berharga. Itu kenapa dia mencari pelukan lain di luar.
Jangan jangan dia ga sempet dipeluk atau bahkan dielus kepalanya
Anak anak dengan jiwa yang kempot, merasa tidak berharga.
Menerima siapa saja yang bisa peluk, karena pelukan dari orang tuanya jarang.
Menerima siapa saja yang bisa bilang sayang, karena dia gak pernah mendapatkan kata sayang dari orang tuanya.
Efek negatifnya?
64.000 anak Indonesia tahun 2019 menurut kementerian pemberdayaan perempuan, mengajukan dispensasi izin nikah di Mahkamah Agama seluruh Indonesia.
288 di Ponorogo
Anak siapa itu?
Berayah anak itu ada, berayah dia tiada
Beribu anak itu ada, beribu dia tiada
Dia hanya mendapatkan pelukan, kasih sayang, cinta dari temennya sesama siswa SMP. Maka banjirlah anak haram di Indonesia.
Gak punya waktu untuk mendengar aktif
Apa yang dilakukan anak?
Ketika anak tidak bisa mengeluarkan apa yang dibicarakan orang tua, mengeluarkan emosi yang tertahan, akan menjadi dasar bullying
4. Mendengar Aktif
Jadilah cermin, minta maaf
Kita harus merendah, untuk membuka tirai tirai luka yang terselubung. Minta lah maaf, umur belum tentu panjang, selesaikan urusan dunia kita, selama kita masih di dunia. Jangan gengsi.
Tanyakan pendapatnya
Hargai dan diskusikan, bahas bersama, duduk santai "Wa quuluu linnasi husna,".
11 notes · View notes
aprilliouz · 2 years ago
Text
Ketahuilah,
Saat seseorang tidak menyukaimu, seseorang menjauhimu, atau membencimu, mungkin tak seburuk itu jika kamu tidak menempatkan dirimu sebagai korban.
Bukan tugas mereka untuk menerimamu.
Bukan tugasmu juga untuk diterima oleh semua orang. Kadang dalam proses bertumbuhmu, kamu bersikap menyebalkan, kamu salah memilih dan itu menjauhkanmu dari orang-orang.
Kadang dalam proses bertumbuh mereka pun, akan ada hal-hal tak sejalan yang membuat mereka merasa tak nyaman jika selalu berdekatan denganmu.
Jika dengan menjauh mereka bisa merasa lebih utuh,
Jika memilih untuk memblokir dan menyisihkanmu dari hidupnya membuat mereka bisa bahagia,
Bukankah itu adalah hak yang layak kita hormati?
9 notes · View notes
bursanusantaraofficial · 4 days ago
Text
Tumblr media
🕊️ Israel dan Hamas dikabarkan selangkah lagi menuju gencatan senjata bersejarah. Delegasi Israel akan bertolak ke Qatar untuk menyelesaikan perundingan mengenai pertukaran sandera dan penghentian konflik sementara. Namun, banyak faktor geopolitik yang membuat situasi ini tetap tidak pasti. Akankah ini menjadi langkah menuju perdamaian jangka panjang atau hanya sekadar jeda sebelum konflik berkobar lagi? Simak ulasan selengkapnya di sini: 🔗 https://bursa.nusantaraofficial.com/israel-hamas-selangkah-lagi-menuju-gencatan-senjata-bersejarah/
0 notes
satu-komando · 23 days ago
Text
Polres Pesisir Barat Tingkatkan Upaya Penanganan Konflik dengan Satwa Liar Harimau Sumatra
SATUKOMANDO.COM,Pesisir Barat – Polres Pesisir Barat bersama TNI, Polisi Kehutanan (Polhut), dan sejumlah instansi terkait terus memperkuat upaya penanganan konflik satwa liar harimau Sumatra di wilayah Kabupaten Pesisir Barat. Langkah ini dilakukan menyusul ditemukannya jejak harimau di beberapa kawasan permukiman warga, seperti di Atar Sedangkek, Labu Way, dan Atar Way Balak, Pemangku Suka…
0 notes
haninh10 · 2 months ago
Text
MELUPAKAN RESIGN
Sepuluh tahun lalu aku sempat mengambil keputusan untuk berkarier menjadi ibu rumah tangga. Bisa punya waktu yang fleksibel untuk suami dan anak-anakku nantinya, itu adalah cita-citaku. Pada saat itu boro-boro punya calon suami, tapi beraninya punya keinginan seperti ini. Aku suka berjualan snack saat itu. Ada produk makanan yang sengaja aku buat juga. Diluar dugaan banyak yang memesan baik dari dalam maupun luar kota. Senangnya... Sampai berencana mengurus nomor PIRT untuk produkku saat itu.
Satu tahun kemudian siapa sangka aku harus menyimpan rapat cita-citaku menjadi ibu rumah tangga yang punya penghasilan karena berkarier dari rumah. Aku lolos menjadi ASN dan itu adalah kejutan besar untuk orang tuaku. Mereka bangga, mereka sangat bersyukur. Bagaimana tidak susah payah mereka membiayai sekolah hingga sarjana dan tak jarang berhutang menjadi jalan pintas saat keadaan kepepet. Menjadi abdi negara, idaman setiap anak muda dikampungku. Keren, bisa punya penghasilan tetap dan dana pensiun.
Orang tuaku menjadi orang paling beruntung kala itu. Namun jauh dalam hati kecilku aku berbisik “kenapa aku tidak sesukacita mereka?.” Mungkin karena aku tidak ingin terikat peraturan yang nantinya membuat aku terbatas dalam menjalankan peran sebagai seorang istri dan seorang ibu. Tapi, apa boleh buat. Aku tidak tega menghentikan kegembiraan orang tuaku, hingga akhirnya aku beranikan diri memulai karierku sebagai seorang abdi negara dan harus merantau ke kota yang untuk menempuhnya bisa tiga sampai empat jam menggunakan kereta.
***
Siang itu aku menyetrika pakaian yang akan dipakai bekerja esok hari. Suamiku merebahkan dirinya di sebelahku. Kami baru menikah sekitar dua bulan lalu. Kami satu kantor namun berbeda profesi. Beginilah jodoh, tidak bisa terduga ternyata jauh-jauh dari luar kota menjadi abdi negara dan tinggal di kota ini menjadi jalan untuk aku mendapatkan pasangan hidup. Aku membuka pembicaraan “bolehkah aku berhenti bekerja jika suatu saat nanti aku kewalahan dalam mengurus rumah, mengasuh anak dan bekerja diluar?. Aku merasa semakin kesini pekerjaanku semakin melelahkan. Sepertinya tidak memungkinkan jika kita punya bayi tapi pekerjaanku masih saja seperti ini.” Ungkapku.
“Tentu boleh, itu kan kesepakatan saat sebelum kita menikah.” Aku sumringah mendengar jawabannya. Ternyata dia masih ingat dengan apa yang telah disepakati kami berdua jauh sebelum kami menikah. “Hanya saja untuk saat ini tolong jangan berhenti dulu, terlalu berisiko jika berhenti bekerja dalam waktu dekat ini. Ingat proses untuk seorang ASN yang ingin berhenti bekerja lebih ribet, banyak syarat dan aturannya.”
“Aku tahu, lagi pula aku katakan bukan saat ini, tapi suatu saat nanti jika kita punya anak dan aku kewalahan dalam menjalankan peranku.” Jawabku. Saat itu kami juga punya banyak cita-cita bersama, selain ingin punya keturunan kami ingin punya rumah sendiri. Bagaimana bisa bantu suami menabung untuk punya rumah kalau aku berhenti bekerja dan tidak punya penghasilan.
***
Perjalanan dalam dua tahun setelah kehadiran buah hati, ternyata benar membuat aku kewalahan. Suami yang saat itu masih sangat sibuk dengan bekerja pagi sampai sore dilanjutkan kuliah dari sore hingga malam, membuat aku merasa melakukan pekerjaan rumah dan pengasuhan sendirian. Aku terpaksa mendatangkan orang tuaku dari luar kota untuk dimintai tolong menjaga si buah hati selagi aku dan suami bekerja. Bersyukur mereka mau, padahal ibu dan bapakku masih punya tanggung jawab lain. Yakni mengurus kakek dan nenek yang sudah sepuh. Jujur aku tidak enak karena hal ini.
Tapi mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain. Berharap orang tuaku kerasan tinggal bersamaku, suami dan anak. Untungnya anakku senang bersama kakek neneknya. Lega dengan semua ini. Sesekali adikku yang menggantikan ibu atau ayahku sementara salah satu dari mereka harus pulang karena keperluan tertentu.
Orang-orang bilang tubuhku semakin kurus. Jelas saja, tenaga dan emosiku terkuras sepanjang hari. Tidak mungkin aku membiarkan orang tuaku terus-menerus menjaga anakku sementara aku sepulang kerja rebahan melepas lelah. Aku tetap ambil alih dan melakukan beberapa pekerjaan rumah yang bisa aku kerjakan sambil menemani si balita. Sering terlintas mungkin saatnya untuk resign dari pekerjaan. Namun setiap kali pikiran itu datang selalu diiringi pertanyaan berikutnya yang muncul begitu saja didalam kepala. “Yakin? Apakah secara finansial sudah aman untuk resign?.” Sungguh pertanyaan yang menyebalkan.
Sejauh ini kondisi ekonomi keluarga kami tidak kekurangan, sangat cukup bahkan saat orang lain mengiming-imingi membeli rumah sendiri dengan KPR, aku dan suami tetap konsisten dengan memilih tinggal di rumah kontrakan dua kamar tidur. Rasanya aku lebih sanggup menabung daripada berutang, bisa-bisa meledak kepalaku memikirkan pelunasan utang yang jumlahnya ratusan juta. Hal ini disetujui suami. Memang rejeki punya suami yang satu kata dan satu hari dalam urusan seperti ini.
Namun tidak dipungkiri jika ditambah dengan harapan ingin punya rumah sendiri, ingin berangkat haji atau umroh jelas tabungan kami tidak akan cukup. Aku mencoba peruntungan lain dengan menjadi dropshipper pakaian muslimah selama beberapa bulan. Waaahh.. Berjualan online dimasa sekarang jauh lebih menantang dibanding sepuluh tahun lalu saat aku masih single. Yang ada tenaga dan pikiranku semakin terkuras dengan aktivitas jualan online sebagai dropshipper. Uuuuhhhh dasar aku.
Kelegaan juga hadir saat suamiku selesai dengan kuliahnya. Akhirnya wisuda juga. Berharap ada celah untuk ku meminta kembali berhenti berhenti dari pekerjaanku diluar rumah. Masih dengan jawaban yang sama. “Boleh saja tetapi harus siap dengan segala hal yang harus ditempuh.” Memberanikan diri mengutarakan niatku ini alih-alih mendapatkan dukungan malah ditentang keras. Mentok lagi. Buntu lagi. Resign.. Oh.. Resign.
***
Selepas ibuku pensiun aku terkejut tiba-tiba beliau mengabari masih ada beberapa utang yang belum terselesaikan. Jumlahnya sangat besar bagiku. Aaahhh... Aku jadi punya PR untuk melunasi semuanya. Beliau meminta untuk memberi kesempatan agar bisa melunasi sendiri. Bagaimana caranya? Gaji pensiun hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Menjual rumah juga bukan ide yang tepat karena butuh waktu sedangkan yang utangnya sudah terlalu lama dan mendesak untuk dilunasi. Umur siapa yang tahu, bisa repot kalau meninggal tapi masih ada kewajiban yang belum tertunaikan.
Aku izin pada suami untuk membantu orang tuaku dengan penghasilan sendiri. Sejak saat itu aku sadar, ingin resign dengan alasan mengurus anak sepertinya belum tepat. Masih ada orang tua yang harus aku bantu dan tidak ingin kisah utang ini terulang lagi. Seiring dengan hal itu, aku mendapatkan informasi mengenai sekolah usia dini dan layanan daycare yang amanah. Jaraknya tidak lebih dari dua kilometer dari tempat tinggal kami. Syukurlah.... Selalu ada solusi dari kesulitan yang dihadapi. Bisa jadi ini adalah waktu yang tepat. Tepat untuk melupakan resign, fokus pada karier saat ini. Berkarier dalam rangka karya yang siapa tahu dengan karya itu menjadi penawar kejenuhan ku dalam bekerja serta menebar manfaat seluas-luasnya. Syukur-syukur bisa menambah penghasilan juga.
Tidak apa-apa mungkin harus begini dulu. Yang tahu kebutuhan dan yang terbaik untukku ya hanya Allah, Rabbku. Bisa jadi ada banyak yang harus aku persiapkan untuk benar-benar resign, terutama urusan finansial dan aku sadar belum memantaskan diri untuk itu. Baiklah, biarkan semua berjalan sesuai skenario-Nya.
0 notes
draguscn · 4 months ago
Text
Time Traveler
Photo by Aphiwat chuangchoem on Pexels.com Menulis cerita pendek dengan tema Penjelajah Waktu dalam batas 2500 kata memerlukan perencanaan yang cermat untuk memastikan semua elemen penting tercakup secara ringkas namun efektif. Berikut adalah panduan tentang bagaimana prinsip-prinsip yang telah dibahas dapat diterapkan dalam penulisan cerita pendek: 1. Tentukan Konsep Dasar dan Aturan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kmandala · 4 months ago
Text
0 notes
ahdabina · 4 months ago
Text
Manajemen Konflik Suami Istri dalam Rumah Tangga Rasulullah
Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan manajemen Rasulullah Saw. dalam menyelesaikan konflik suami-istri. Kami sarikan dari Kitab al-Asalib an-Nabawiyah fi Mu’alajah al-Musykilat az-Zawjiyyah. Oleh Dr. ‘Abd as-Sami’ Muhammad al-Anis. Berikut ini manajemen konflik suami-istri dalam rumah tangga Rasulullah Saw. 1. Tetap Tenang dan Santai (Hal. 98)   Baca Juga:    *** 2. Seperti Tidak Terjadi…
0 notes
persona-bilah · 1 year ago
Text
Anakku usia 1 tahun tantrum saat di car seat
Hai, ini teman cerita, favoritmu
Seorang suami mengeluhkan, "Saya dan istri punya dua pola pengasuhan yang berbeda, Di mobil anak saya umur 1 tahun duduk di car seat, ada kalanya setelah setengah jam lebih, dia nangis nangis, mau dicabut dari car seatnya,"
Saya sebagai suami bilang, "Udah dong lepasin aja, peluk aja dia,"
Istri saya jawab, "Gak bisa, bahaya loh, ini di jalan tol, kalau ada apa apa gimana,"
-
Dari percakapan tersebut, Saya setuju dengan istrinya. Kenapa?
Karena harus konsisten
Peraturan itu harus konsisten supaya ada wibawanya.
Kalau dari awal sudah inkonsisten, aturan jadi gak punya wibawa, selanjutnya, bikin aturan, yaa, gak ada wibawanya.
Walaupun kepada anak usia satu atau dua tahun.
Parenting is all about wiring
Bagaimana kita membuat sambungan pada otak anak kita, sehingga menjadi kebiasaan.
Tadi kalau suami istri berbeda, ya karena suami istri memiliki pola pengasuhan yang berbeda juga dari orang tuanya dulu.
Itu disebut, inner child within you
Jadi kalau mau bersatu, harus dirumuskan:
Kita mau anak kita gimana?
Kesepakatannya gimana?
Harus konsisten,
Anak tetap duduk di car seat, agar, belajar bagaimana mengendalikan dirinya di car seat yang memang gak enak, tapi itu penting untuk keselamatannya.
Orang tua perlu:
Mengerti dan menamai perasaan anak, "capek ya sayang,"
Mengalihkan "Ih ada burung," atau ada buku kita cerita.
Kalau terfokus apa yang dituntut oleh anak, aturan yang dibuat tidak ada wibawanya dan orang tua akan stressfull.
Ayo, konsisten.
Menjadi Orang Tua, Belajar Tidak Pernah Selesai
6 notes · View notes
konflikshon · 8 months ago
Text
Tumblr media
Tired but Alive
1 note · View note
satu-komando · 26 days ago
Text
RDP DPRD Lamsel Dengan Warga Desa Way Huwi: Anggota Komisi I Sebut Kejaksaan Biar Sekalian Geledah
SATUKOMANDO.COM,Lampung Selatan — Konflik agraria di Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) masih berlanjut. Hal ini terlihat saat warga setempat, bersama tokoh adat dan pemerintah desa mendatangi kantor DPRD Lampung Selatan pada Selasa (14/1/2025). Kehadiran mereka untuk memperjuangkan keberadaan lapangan sepak bola dan area pemakaman yang telah lama digunakan…
0 notes
mariafraniayu · 8 months ago
Text
Sebenarnya, tulisan
Prompt tulisan harianBidang apa yang Anda geluti dengan penuh semangat?Lihat semua tanggapan Dalam sebuah diskusi bersama sahabat, saya menemukan konflik dan keraguan yang cukup dalam tentang “bidang yang saya geluti dengan penuh semangat.” Ada beberapa alasan mengapa saya sampai harus berkonflik dan penuh keraguan, salah satunya adalah definisi tentang “bidang yang digeluti” dan “bidang yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
7meterhoki · 9 months ago
Text
Kirain mau ngajak ribut
0 notes