#Konferensi Pers
Explore tagged Tumblr posts
Text
Konferensi Pers : Sat Reskrim Polres Metro Ungkap 13 Kasus Menonjol dalam Dua Pekan, 17 Tersangka Diamankan
METRO – Pada hari ini, Senin, 11 November 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Metro menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus-kasus menonjol yang terjadi di wilayah hukum Polres Metro selama dua pekan terakhir. Sat Reskrim berhasil mengungkap 13 kasus dengan total 17 tersangka. Konferensi Pers ini dipimpin langsung oleh Wakapolres Metro KOMPOL…
0 notes
Text
Konferensi Pers: Dikbud Kota Bengkulu Bantah Keras Isu Pungli Rp35 Ribu Itu adalah Hoax
Konferensi Pers: Dikbud Kota Bengkulu Bantah Keras Isu Pungli Rp35 Ribu Itu adalah Hoax KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Belakangan ini, beredar dugaan terkait adanya pungutan liar (pungli) sebesar Rp35 ribu yang dilakukan oleh oknum Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Pungutan tersebut diduga digunakan untuk membeli seragam bagi salah satu pasangan calon (paslon)…
#A.Gunawan#Bantah pungli#calon kepala daerah Bengkulu#Dikbud Kota Bengkulu#Hoaks pungli#Isu pungutan liar#Kepala Dikbud Kota Bengkulu#Konferensi pers#Klarifikasi
0 notes
Text
Koalisi Tiga Partai Resmi Usung Achmad Baidowi di Pilkada Pamekasan 2024
PAMEKASAN, MaduraPost – PDI Perjuangan, PPP, dan PAN resmi mengusung Achmad Baidowi sebagai calon Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pamekasan 2024. Pengumuman ini disampaikan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, MH. Said Abdullah, dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Odaita, Pamekasan, pada Sabtu (27/7/2024). Menurut Said Abdullah, keputusan ini diambil setelah melalui…
#Achmad Baidowi#Hotel Odaita#Koalisi Partai#Konferensi pers#Kota Gerbang Salam#PAN#Pdi perjuangan#Pilkada Pamekasan 2024#PPP#Said abdullah
0 notes
Text
Konferensi Pers: Kinerja APBN Hingga Bulan Maret 2024 di Sumut
Konferensi Pers: Kinerja APBN Hingga Bulan Maret 2024 di Sumut
Medan – Press Conference ALCo Regional Sumatera Utara (Sumut) bulan April 2024 periode s.d 31 Maret 2024, telah dilaksanakan secara online atau daring pada Senin (29/4/2024) pukul 10.00 WIB hingga selesai. Pembacaan Konferensi Pers tersebut langsung dibawakan oleh Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sumut bapak Syaiful. Acara Konferensi Pers secara daring tersebut, turut dihadiri oleh Kabid P2 Humas…
View On WordPress
0 notes
Text
Empat Warga Sri Lanka Dideportasi Pekan Depan
Hargo.co.id, GORONTALO – Kantor Imigrasi (Kanim) Gorontalo menggelar Konferensi Pers terkait keberadaan 4 WNA Sri Lanka di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Gorontalo, Kamis (14/03/2024). Friece Sumolang, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Gorontalo dalam keterangannya mengatakan, keempat WNA tersebut telah melanggar UU keimigrasian. “Keempat orang tersebut telah melanggar peraturan…
View On WordPress
0 notes
Text
Bareskrim Bongkar Peredaran Gelap Narkoba Modus Keripik Pisang
KABARDAERAH.OR.ID, DIY || Bareskrim Polri membongkar peredaran gelap narkotika dari rumah produksi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pengungkapan ini berawal dari patroli siber yang dilakukan di media sosial (medsos). Kabareskrim Polri Komjen. Pol. Wahyu Widada menjelaskan, selama satu bulan tim penyidik melakukan dinamika di medsos tersebut. Selanjutnya pada Kamis (2/11/23), polisi…
View On WordPress
0 notes
Text
Selebgram Sexy Berhasil Ditangkap Polresta Bandung Karena Mengiklankan Judi Online
BANDUNG, Beritaraya.id – Gerak cepat, Sat Reskrim Polresta Bandung berhasil mengamankan dua admin dan satu brand ambasador judi online yang terjadi di wilayah Kampung Kiaroke, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan kasus judi online ini berhasil diungkap pada Senin, 14 Agustus 2023. “Kita buatkan LP pada Selasa, 15 Agustus 2023. Karena memang…
View On WordPress
0 notes
Text
Insiden 894 Korban Jiwa Petugas Pemilu 2019, AHY: Jangan Terulang Lagi !
Insiden 894 Korban Jiwa Petugas Pemilu 2019, AHY: Jangan Terulang Lagi !
Jakarta, Sumnbarlivetv.com — Insiden 894 Korban Jiwa Petugas Pemilu 2019, AHY: Jangan Terulang Lagi ! Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, berharap KPU dan Bawaslu bisa bekerja sebaik-baiknya supaya insiden jatuhnya korban jiwa di kalangan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilu 2019 tidak terulang lagi. “Bangsa Indonesia perlu belajar dari pengalaman Pemilu 2019, yang telah…
View On WordPress
0 notes
Text
Love, Money, Fame
Daanu & Chitraa
by nojamsty
Daanu segera beranjak dari sofa ketika mendengar suara pintu apartemen terbuka, waktu telah menunjukkan pukul 16.15 ketika Chitraa masuk, pemuda itu pulang terlambat dari waktu yang dijanjikan. Ketika ia akan mengomel tentang ketepatan waktu dan lain halnya langsung urung ketika melihat wajah Chitraa dengan benar. Wajahnya tampak murung dengan pipi merah dan mata yang terlihat sembab seperti usai menangis.
"Chitraa?" Daanu mendekat, guna menarik pundak Chitraa dengan kedua tangannya, tapi Chitraa membuang pandangannya.
"Lo kenapa? Kenapa baru pulang?"
"Maaf.."
Dahi Daanu berkerut tidak suka. "Oke, kenapa baru pulang?"
Chitraa tampak menggeleng lembah, melepaskan kedua tangan Daanu yang memegang pundaknya. Teringat kembali pertemuannya dengan Gustaf beberapa waktu yang lalu.
"Daanu bisa minta waktu buat ngobrol sebentar?" Setelah memastikan Daanu mengangguk dirinya kembali lanjutkan perkataannya.
"Daanu, gue mau keluar dari apartemen.." ucapnya lirih.
"Keluar? Lo barusan aja balik dan mau keluar lagi?"
Chitraa menunduk, kedua tangannya saling meremas. "Bukan itu maksudnya, keluar yang berarti gue gak tinggal lagi disini, karena apa gunanya gue disini? Gue bakal jadi beban lo aja, terus kalau semisal penggemar lo tahu, mereka pasti bakalan benci sama gue.." Chitraa menghela napasnya, "mereka bakal marah sama lo, terus kalau itu terjadi gimana? Gue gak mau karir lo hancur karena rasa bersalah lo yang mau bertanggung jawab karena kecelakaan waktu itu."
Daanu mengusap rambutnya, tampak bingung. "Maksud lo apa sih? Kenapa tiba-tiba gini? Bukannya kita udah sepakat ya tentang ini? Kenapa berubah pikiran lagi?"
"Bilang sama gue, apa yang buat lo berpikiran kayak gitu? Atau Hanif ngelarang lo lagi tinggal sama gue? Makanya lo cari alasan lain?"
"Kenapa lo mikir kayak gitu? Itu bukan Kak Hanif. Karena gue tahu, berita lo yang naik dalam semalem itu bukan berita baik 'kan? Kalau berita buruk terus-terusan muncul, gimana nasib karir lo? Karir lo bakalan hancur, penggemar lo pasti bakalan marah kalau alasan lo pindah dari apartemen Gustaf karena ngerawat gue."
Daanu menghela napasnya. "Siapa bilang karir gue bakalan hancur? Siapa bilang fans gue marah?"
"Jangan bohong, mereka marah 'kan?"
"Jangan hancurin karir lo demi gue karena rasa bersalah lo, karir yang lo mulai dari nol, gue tahu karir lo baru aja membaik.." Chitraa dengan air mata yang mulai menggenang menatap Daanu dengan rasa bersalah, "katanya lo sampai harus live buat klarifikasi dan fans lo marah, mereka minta konferensi pers 'kan? Gue udah baik-baik aja sekarang, mungkin gue bisa cari kerja yang gak banyak gerakin kaki."
Daanu terperangah, terkejut dengan pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut Chitraa yang bergetar. "Siapa yang ngomong kayak gitu sama lo? Kasih tahu gue sekarang, itu bohong Chitraa."
"Gak mungkin Gustaf bohong tentang karir lo."
Mendengar nama Gustaf disebut, Daanu memijat pelipisnya karena rasa pening yang kini menyerang kepalanya. "Jangan bilang lo habis ketemuan sama Gustaf dibelakang gue."
Chitraa kembali menunduk, enggan menatap Daanu, membuat Daanu menghela napasnya melihat reaksi Chitraa.
Daanu kini menarik tangan kanan Chitraa dan membawanya untuk duduk di sofa. Keduanya harus berbicara serius kali ini, jika memang benar ini menyangkut tentang Gustaf. Setelah memastikan Chitraa duduk dengan nyaman dan tidak lagi terlihat tegang, ia mengusap pundak yang tampak lesu itu perlahan.
"Dari reaksi lo, kayaknya bener kalau lo barusan ketemu sama Gustaf. Sekarang gue mau lo cerita apa aja yang dibilang Gustaf tadi tanpa kebohongan, biar gue bisa ambil keputusan. Kalau gue sampai tahu lo bohong, gue bakal marah."
Mendengar ucapan Daanu ia meragu, haruskah ia mengatakan segala hal yang mereka bicarakan tadi? Gustaf memang tidak melarangnya mengatakan hal ini, hanya saja perkataan Gustaf berhasil membuatnya ragu tapi jika ia tidak mengatakannya pada Daanu, ia juga tidak akan tahu sudut pandang dari orang yang kini tinggal bersamanya.
"Maaf, pulang telat dan gak ngomong kalau tadi ketemu Gustaf." Pertama-tama ia harus menjelaskan kenapa ia pulang terlambat.
"Tadi mau langsung pulang ke apart, tapi habis ketemu Gustaf gue jadi mikir, kalau seharusnya gue gak pulang kesini. Tapi buat sekarang gue belum punya tempat tujuan lain, jadi karena itu gue butuh waktu cukup lama buat berani pulang lagi kesini."
"Gustaf bilang, kalian udah pacaran semenjak tahun kedua berkarir, tapi setelah ganti manager lo minta pembaharuan kontrak pelan-pelan, termasuk harus tinggal bareng dan katanya hubungan kalian juga jadi renggang karena kontrak buat pura-pura pacaran juga udah enggak ada. Dan dua bulan lalu, lo mutusin buat pindah apartemen tanpa sepengatahuan Gustaf dan tiba-tiba alasan lo itu karena harus ngerawat gue yang jadi korban kecelakaan."
"Gustaf bilang dia gak percaya, dia pikir lo bohong. Karena dari awal lo nolak Gustaf buat lihat keadaan gue dan dia pikir itu cuma alasan aja."
"Dia bilang banyak dm masuk dan komentar-komentar yang kurang mengenakkan karena kalian udah kelihatan jarang dapet job bareng. Dan lo sering nolak job kalau itu barengan sama dia. Terus pas kemarin ada berita kalian udah gak tinggal bareng lagi, banyak spekulasi dari fans. Katanya itu bakalan berpengaruh buruk sama karir kalian. Gustaf bilang dia gak mau karir kalian berdua hancur gara-gara ini."
"Dan disini gue cuma berusaha buat sadar diri dan tahu situasi aja, jadi biarin gue pergi dari sini ya Nu?"
Setelah mendengar penuturan Chitraa, Daanu hanya bisa memijat pelipisnya karena migrain yang tiba-tiba menyerangnya.
"Chi, sebenernya apa yang dibilang Gustaf itu gak sepenuhnya bener." Daanu menghela napasnya.
"Oke, waktu itu gue pernah bilang sama lo bakal cerita semuanya, tapi sebenernya belum. Gue cuma mikir cukup alasan sederhana aja buat lo tinggal disini. Tapi ternyata rasa ingin tahu lo besar juga, sepaket sama rasa gak enak'an lo itu."
"Awal gue debut itu emang gak sebaik itu, MW gak langsung naik, kita cuma bertiga. Gue, Gustaf sama manager dan itu kakak gue. Kita bener-bener berjuang dari nol, promosi sana-sini bahkan gak masalah kalau cuma manggung di cafe. Asal musik kita bisa sampai ke telinga pendengar, dengan tujuan kita bakalan diinget."
"Terus-terusan buat lagu sampai satu tahun penuh tanpa ada banyak peminat, itu cukup buat kita bertiga frustasi. Sampai di titik dimana kita hampir nyerah sama semua itu, terakhir kita rilis lagu Bittersweet, dan kalau itu sama gagalnya kita bakal berhenti dan pilih jalan lain buat berkarir Chi, itu titik terendah kami."
"Tapi ternyata itu booming, dan kita langsung viral kurang dari sebulan dari video musiknya rilis di YouTube. Dan banyak banget komentar yang masuk, dan anehnya yang di lihat kakak gue adalah penggemar suka interaksi gue sama Gustaf yang kelihatan pacaran, dapet respon positif begitu, buat kakak gue berpikir ini bakalan bisa buat MW naik dengan mudah di industri musik. Dan yah, bener aja kita langsung terkenal dengan jual beberapa sensasi."
"Tapi jujur gue muak banget sama itu, gue bertahan karena emang secinta itu sama musik. Dan lo tahu saat kakak gue akhirnya nikah dan milih buat berhenti? Gue bahagia banget karena ganti manager, dan Kak Jo sesayang itu sama MW."
Daanu tersenyum tipis. "Dia selalu dengerin pendapat kami, hal-hal yang selalu mengganggu pikiran kami, dan waktu gue bilang gue mau pembaharuan kontrak dan lain halnya dia setuju. Karena dia pikir MW itu tentang musik, bukan yang lainnnya makanya dia mau jadi manager setelah disaranin kakak gue."
"Fans mungkin banyak yang kecewa sama keputusan gue, tapi ternyata mereka coba ngerti sama keputusan yang gue ambil karena sekarang gue sama Gustaf banyak ambil job individu. Lo jangan terlalu mikirin apa kata Gustaf."
Daanu mencoba menarik senyum tipis di bibirnya, walau ia yakin mungkin akan terlihat seperti joker alih-alih menenangkan. "Gustaf udah ditahap obsessi dan udah sulit terima pendapat orang lain, gue tahu mungkin karena dia takut karir yang selama ini dia bangun hancur gitu aja. Apalagi perjuangan kami gak gampang. Dan disisi lain juga gue udah muak, dan gue juga ingin bebas berkarir tanpa harus melekatkan sesuatu yang bikin gak nyaman, hubungan pura-pura itu bikin gue gak nyaman Chi."
"Setiap kali gue syuting di tempat yang beda, pasti ada aja pertanyaan tentang Mingyu, bukan gue. Gue gak masalah kalau sekali atau dua kali, tapi ini berkelanjutan terus-terusan bahkan dihubungan yang gak pernah ada. Gue sama Gustaf cuma partner kerja dan teman, jujur gue risih kalau dianggap pacaran sama dia yang bukan orang gue cinta."
"Gue gak bisa bilang kami pacaran karena kontrak, jadi gue cuma bisa senyum aja, tapi gue sendiri yakin gak pernah mengiyakan hal itu tapi fans udah punya opini masing-masing, apalagi Gustaf sama kakak gue seolah membenarkan hal itu."
"Gue cuma takut waktu fans tahu kalau ada kontrak tertulis begini bakalan jadi boomerang, makanya gue gak mau hal kayak gini terus berlanjut."
"And I still have some fears, but I can't tell you about them yet. Tapi gue bakal ngomong sama Gustaf buat gak ngeganggu lo lagi, karena ini udah melebihi batas yang gue kasih sama dia. He has crossed the line, he should not interfere in what I choose now and cause problems."
Chitraa menatap Daanu dengan rasa bersalah. "Tapi gue gak papa, gue tahu dia khawatir sama lo, jangan marah atau berantem sama dia ya Nu, please?"
Daanu mencoba menarik kurvanya untuk sebuah senyum tipis. "Gue tahu, but he must be warned, so as not to interfere later."
Daanu menepuk punggung tangan Chitraa yang senantiasa meremas lututnya sendiri, mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. "Nah, sekarang lo istirahat ya? Gue mau cek beberapa email masuk tentang schedule gue. Makan malam nanti gue yang pesen, jadi lo gak usah masak."
Dan setelah mengatakan hal itu, Daanu beranjak pergi meninggalkan Chitraa yang masih termangu menatap punggung lebar milik Daanu.
Apakah semuanya akan baik-baik saja?
^Maaf, It took me a long time to post this story and I felt like there were a lot of shortcomings, so I felt unsatisfied and not confident in posting it😔
2 notes
·
View notes
Text
Pelatih Shin Tae-yong dalam konferensi pers dibuat terheran-heran dengan maksud AFC menugaskan Nasrullo Kabirov sebagai pemimpin pertandingan Timnas Indonesia U-23 melawan tuan rumah Qatar U-23. 🗣️"Saya benar-benar tidak mengerti, di pertandingan ini ada VAR," kata Shin Tae-yong. 🗣️ "Edukasi apa yang bisa diberi AFC menggunakan wasit seperti itu?" 🗣️ "Selama saya berkecimpung di sepak bola selama 50 tahun, saya benar-benar tidak mengerti." 🗣️ "Kartu merah pertama, sama sekali tidak ada kontak. Tetapi wasit memberi Ivar kartu merah." 🗣️ "Mengapa mereka tidak menggunakan VAR?"
2 notes
·
View notes
Text
Polres Lampung Timur Menggelar Konferensi Pers Ungkap Kasus C3, Penganiayaan Berat Dan Narkoba
Polres Lampung Timur Menggelar Konferensi Pers Ungkap Kasus C3, Penganiayaan Berat Dan Narkoba
LAMPUNG7COM | Polres Lampung Timur Polda Lampung, menggelar Konferensi Pers ungkap kasus c3 (curat, curas dan curanmor), penganiayaan berat dan narkotika, bertempat di aula Tri Brata Polres Lampung Timur. Selasa (20/12/22). Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution, saat menggelar Konferensi Pers menjelaskan, bahwa para orang pelaku kejahatan tersebut, terlibat dalam berbagai laporan…
View On WordPress
0 notes
Text
Disdikbud Kota Bengkulu Pertimbangkan Langkah Hukum Terkait Pencemaran Nama Baik oleh Media Daring
Disdikbud Kota Bengkulu Pertimbangkan Langkah Hukum Terkait Pencemaran Nama Baik oleh Media Daring KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bengkulu sedang mengupayakan langkah hukum terkait pencemaran nama baik yang dilakukan oleh sejumlah media daring di wilayah tersebut. Kepala Dinas Dikbud Kota Bengkulu, A. Gunawan, dalam konferensi pers di Bengkulu…
#A.Gunawan#Disdikbud Kota Bengkulu#Kepala Disdikbud Bengkulu#Konferensi pers#Media daring#Pencemaran nama baik
0 notes
Text
Tegasnya Pena Buya Hamka, Cendekiawan Inspiratif Kebanggaan Urang Minang
#3-sepintas figur
"Dima Bumi Dipijak Disinan Langik Dijunjuang"
Apa yang anda pikirkan saat mendengar atau membaca kalimat tersebut? Secara spontan kebanyakan orang akan mengatakan 'itu adalah bahasa Minang' atau 'itu adalah prinsip hidup Urang Minang'. Kalimat tersebut memang dinilai sangat menggambarkan budaya Urang Minang yang gemar untuk merantau. Dimanapun urang Minang merantau, mereka akan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya, menghargai dan bahkan mencoba menyelami budaya di tanah rantau. Sejalan dengan pernyataan tersebut, salah satu Cendekiawan yang berasal dari Ranah Minang menggoreskan perjalanan hidupnya yang telah terbingkai dalam layar lebar bertajuk 'Buya Hamka'.
Buya Hamka yang lahir pada 17 Februari 1908, mewarisi darah ulama dan pejuang yang kokoh pada pendirian dari ayahnya yang dikenal sebagai ulama pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau serta salah satu tokoh utama dari gerakan pembaharuan yang membawa reformasi Islam pada kaum muda. Nama Hamka sendiri merupakan akronim dari namanya, Haji Abdul Malik Karim Amrullah, sedangkan sebutan Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau yang berarti ayahku atau orang yang dihormati. Buya Hamka adalah salah satu sosok jurnalis yang sangat kritis dan tegas dalam menanggapi kemajuan ilmu pengetahuan serta peradaban dengan tetap berlandaskan pada keyakinannya.
Pada tahun 1928, Buya Hamka ditunjuk sebagai redaktur majalah Kemajuan Zaman, yang diterbitkan sebagai hasil konferensi Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1932 Buya Hamka juga sempat menerbitkan majalah Tentera, majalah Al-Mahdi, hingga majalah pengetahuan Islam bulanan ketika diutus menjadi mubaligh ke Makassar. Empat tahun setelahnya, Buya Hamka kembali ke Medan dan mendirikan majalah Pedoman Masyarakat yang membuat namanya melambung di dunia pers sebagai tokoh jurnalistik beraliran islami. Pada akhir periode tahun 1950-an, Buya Hamka juga mendirikan terbitan majalahnya yang diberi nama Panji Masyarakat (Panjimas). Panjimas berdiri secara independen, menitikberatkan soal-soal kebudayaan dan pengetahuan agama Islam. Dengan berbagai kesempatan yang diperolehnya, Buya Hamka menjadikan media sebagai corong dakwah untuk umat. Mulai dari kisah, syiar agama hingga opini politik disampaikan selama petualangannya di ranah media. Hal inilah yang menjadikan Buya Hamka patut disematkan sebagai sosok Cendekiawan Inspiratif Kebanggaan Urang Minang.
__________
“Apa yang tersebar acak didalam kepala, tuangkanlah melalui goresan pena.” (cici - sepintas figur)
9 notes
·
View notes
Text
Pohon-pohon berdansa tango di tengah hujan es karet. Bintang-bintang malam ini sedang bermain catur dengan bulan. Kucing-kucing di sekitar berdiskusi tentang teori relativitas dalam bahasa miau-miau. Ikan-ikan di laut sedang mengadakan konferensi pers tentang kemungkinan hidup di daratan. Kupu-kupu sedang mengikuti kursus balet untuk tampil dalam pertunjukan seni rupa.
#bersuaralewatulisan
5 notes
·
View notes
Text
Beliefs : Guncangan Kedua
Selamat Pagi…
Pagi yang begitu indah, Rinjani pagi ini terlihat megah dan gagah, berpadu padan dengan birunya langit pulau Lombok. Hanya sepasang awan berbentuk merpati yang menghiasi langit mala mini. Bola plastik tiba-tiba terbang di depan mukaku, “mengganggu orang melamun saja”, batinku. Rupanya bocah-bocah ini lagi asyik bermain bola sepak, meski mereka kemarin dilanda bencana yang cukup dahsyat, mereka masih bisa menikmati kehidupan. “Ahh enaknya jadi bocah, yang pikirannya cuma main dan main..”, aku tersenyum sambil membayangkan kembali masa-masa kecil dulu.
“Permisi Pak.. dari BMKG ya?”, Aku menoleh ke arah sumber suara. Sepersekian detik aku terpaku melihatnya, suaranya yang lembut serasi dengan senyumnya yang menyejukkan. Seorang gadis berkerudung merah maroon, sangat serasi dengan wajahnya yang indah nan cerah.
“Ehh… Iya kak.. bagaimana? Ada yang bisa kami bantu?”, Aku segera tersadar, canggung rasanya kalau ketahuan aku mengagumi kecantikannya.
“Pak, kira-kira sampai kapan ya gempa susulannya akan terus ada? Kami hendak mengambil barang ke rumah, tapi khawatir tiba-tiba ada gempa susulan?”. Tanya Gadis itu.
“eh kami?? Astaga, ternyata dia tidak sendiri, dia kesini bersama temannya!”. Kataku dalam hati, aku benar-benar tidak fokus sehingga tidak menyadari kalau dia datang bersama kedua temannya.
“Kalau untuk gempa susulannya, kemungkinan masih ada sampai beberapa hari kedepan. Tapi kalau dirasa bangunannya masih aman, berdiri kokoh, dan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau keretakan pada dinding-dindingnya, tidak apa-apa kalau cuma ambil barang sebentar”. Kataku menjelaskan kepada mereka.
“Oh begitu ya Pak. Baik terimakasih atas penjelasannya.”, kata Gadis tersebut.
“Sama-sama kak”. Jawabku.
Ketiga gadis tadi langsung pergi setelah kuberi penjelasan singkat. Memang disaat-saat seperti ini, rawan sekali bangunan runtuh akibat gempa susulan. Gempa memang sifatnya suka datang tiba-tiba, bahkan para ilmuwan di bidang gempa pun sampai saat ini belum ada yang bisa memprediksi kapan dan dimana datangnya gempa.
Keesokan harinya, tim kami dibagi dua, aku bersama tiga orang tim berangkat survey ke Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Sisanya tetap tinggal di Camp, menjaga alat survey kami yang terpasang. Pelabuhan Bangsal yang menjadi tempat penyebrangan tidak jauh dari sini, hanya sekitar 15 menit. Kami menyewa kapal cepat untuk survey di tiga pulau tersebut.
“Kalau saja kesini tidak karena bencana, tentu aku akan sangat menikmati keindahan deretan pulau Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.”, kataku dalam hati.
Beningnya lautan Gili berpadu dengan cerahnya langit biru, semakin romantis dengan kehadiran ribuan ikan yang bisa dilihat langsung dari atas permukaan. Hampir setiap jam helikopter mendarat di Gili Trawangan, kebanyakan memang sengaja disewa untuk mengevakuasi turis asing yang terisolasi akibat gempa kemarin. Bantuan dari pemerintah belum banyak yang masuk ke wilayah ini. Sorenya kami langsung kembali ke Camp kami di Alun-alun Tanjung.
Sudah empat hari semenjak kami datang kesini, gempa susulan masih terus berdatangan silih berganti. Terkadang ia datang dengan kekuatan yang relatif cukup besar, terkadang hanya terasa seperti truk yang lewat. Pagi ini, suara ambulan yang bersliweran masih terus menghiasi hari-hari kami. Mereka membawa korban-korban longsor dari Pos di Gunung Rinjani, saat kejadian gempa kemarin mereka sedang melakukan pendakian.
“Mas, saya dapat info dari Pak Abdul, ibu kepala katanya mau kunjungan kesini mas”, Ucap Faqih saat mendatangi tendaku.
“Oh iya, kapan?”. Tanyaku ke Faqih
“Nanti sekitar pukul 16.00 WITA”, Jawab Faqih singkat
“Oke, aku akan berkoordinasi dengan Koordinator lapangan dari BPBD yang ada disini, siapa tahu ibu mau konferensi pers juga”, jawabku sambil bersiap untuk koordinasi dengan BPBD.
Selepas Ashar, rombongan Kepala BMKG dan jajarannya datang untuk mengunjungi lokasi pengungsian. Kami menyampaikan apa-apa saja yang kami dapatkan setelah survey disini, dan kami senang karena Ibu Kepala mengapresiasi apa yang sudah kami lakukan disini. Beliau selanjutnya berkoordinasi dengan stakeholder setempat, memberi informasi terkait gempa susulan, dan apa saja yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
***
5 Agustus 2018,
Aku masih di Camp Pengungsian, beberapa titik survey di Lombok Utara sudah kami kunjungi. Banyak pengalaman yang ku dapatkan semenjak tiba disini. Ternyata tidak hanya dari tim BMKG saja, beberapa kampus ternama di Indonesia juga melakukan survey disini. Salah satunya adalah almamaterku dulu saat masih menjadi mahasiswa di kampus ternama di Kota Bandung.
“Permisi, sepertinya tidak asing dengan pak Dosen muda ini”, aku menyapa salah satu dari mereka
“Lho Roy, Loe disini juga?!”, Jawab Dosen Muda tersebut. Gibran, adalah nama dosen muda tersebut. Sahabatku semenjak kami ospek bersama, kebetulan juga kami di jurusan yang sama. Sosok Sahabat yang juga jadi “role model”. Dia mendapatkan predikat lulusan terbaik saat kami Wisuda, karena kecerdasannya itu dia mendapatkan beasiswa sampai jenjang S3. Sekarang dia mengabdi sebagai dosen muda di almamater kampus kami tercinta.
“Haha, iya Gib, sudah lama tidak bertemu. Gimana kabar loe?”. Aku mendekatinya sembari memeluknya, sebuah kebiasaan yang sedari dulu kita lakukan kalau bertemu.
“Puji Syukur Alhamdulillah baik..” Jawabnya
Kami melanjutkan obrolan, kebetulan juga timnya sedang beristirahat. Dia bercerita banyak hal, mulai dari pengalamannya sebagai dosen, ketemu mahasiswa baru setiap tahunnya, hingga bercerita tentang kehidupan pribadinya. Dia menikahi pujaan hatinya yang sudah dia dekati semenjak masa-masa kuliah dan dikaruniai anak yang cantik dan lucu.
“gue udah dengar tentang kabar loe dengan si Putri, aku turut berduka atas kegagalan itu”, Ucap Gibran
“Ahh gak papa bro.. udah cerita lama”, jawabku
“Ya walaupun cerita lama, tapi kan loe masih belum bisa move on, buktinya masih jomblo sekarang”, kata Gibran sambil bercanda
“Ahh sial loe, gue masih cari yang terbaik, dan masih belum menemukan sampai sekarang”. Jawabku dengan nada layaknya seorang diplomat.
“masa gak ada sih satupun, itu lho banyak cewek”, kata dia sambil menunjuk remaja-remaja putri yang sedang bersenda gurau.
“Hahaha, emangnya gampang tinggal comot”, balasku
Percakapan kami berakhir saat adzan Maghrib berkumandang, kami berjanji untuk bertemu lagi kalau nanti ada kesempatan.
Aku tetiba kepikiran gadis cantik berkerudung merah maroon yang waktu itu menanyaiku di Camp. Usianya ku perkirakan antara 22 – 25 tahun, sepertinya bukan berasal dari sini, karena tidak ku temui perempuan sini yang tipe mukanya seperti dia. Aku juga sedikit menyesal karena lupa menanyai nama gadis tersebut,
Pukul 19.45 WITA
Selepas Sholat Isya’ berjama’ah, kami terbiasa duduk bersama para pengungsi untuk mendengarkan ceramah di Musholla darurat tadi. Anak-anak berlarian di tengah lapangan, meski hanya bercahayakan rembulan. Hal-hal sederhana yang bisa membantu menyembuhkan trauma mereka akibat gempa.
Tiba.. Tiba..
“Gluruk..Gluruuk….” Suara batuan yang saling bertubrukan dari dalam bumi..
GEMPAA!!!
Anak-anak yang tadinya berlarian langsung terduduk, orang-orang dewasa yang sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing pun segera keluar dari tempat berteduh mereka. Guncangan gempa yang sangat dahsyat, listrik yang tadinya digunakan untuk menyalakan lampu langsung padam. Gelap.. Gelap Gulita, semua langsung menyebut nama Tuhan, berdo’a, memohon ampunan. Teriakan histeris terdengar dari seluruh penjuru kota. Bangunan Ruko 2 lantai di depan alun-alun tersebut runtuh, hanya tersisa 1 lantai. Aku pun merasa sangat takut, ini pertama kalinya kurasakan gempa selama hidupku. Beginikah Kiamat itu?
6 notes
·
View notes
Text
Bareskrim Bongkar Peredaran Gelap Narkoba Modus Keripik Pisang
REKONFUNEWS.COM, DIY || Bareskrim Polri membongkar peredaran gelap narkotika dari rumah produksi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pengungkapan ini berawal dari patroli siber yang dilakukan di media sosial (medsos). Kabareskrim Polri Komjen. Pol. Wahyu Widada menjelaskan, selama satu bulan tim penyidik melakukan dinamika di medsos tersebut. Selanjutnya pada Kamis (2/11/23), polisi…
View On WordPress
0 notes