Tumgik
#Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
kabartangsel · 2 years
Text
Menteri PPPA Bintang Puspayoga Minta Suami Aniaya Istrinya di Tangsel Diberi Sanksi Tegas
Menteri PPPA Bintang Puspayoga Minta Suami Aniaya Istrinya di Tangsel Diberi Sanksi Tegas
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendorong pemberian sanksi tegas kepada suami berinisial T yang melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya berinisial K di Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. “Kementerian PPPA akan mengawal kasus (KDRT) ini,” ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam keterangannya yang dikutip Jumat…
View On WordPress
0 notes
realitajayasaktigroup · 11 months
Text
PPPA Gelar Acara Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023 di Istora Senayan
PPPA Gelar Acara Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023 di Istora Senayan EXPOSE NET, JAKARTA — Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono menghadiri rangkaian acara menyambut peringatan Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023, yang diprakarsai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dengan tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”, bertempat di Istora Senayan, Jakarta, Selasa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritahangat7788 · 6 hours
Text
H-2 Tembus 2,7 Juta Pelamar, Ini 20 Kementerian-Pemda Sepi Peminat CPNS 2024
Tumblr media
H-2 menjelang penutupan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024, jumlah pelamar telah menembus angka 2,7 juta. Meskipun terdapat lonjakan signifikan dalam jumlah pendaftar, beberapa kementerian dan pemerintah daerah (pemda) masih mengalami sepi peminat.
Berikut adalah 20 kementerian dan pemda yang tercatat kurang diminati oleh pelamar:
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kementerian Kesehatan
Kementerian Sosial
Kementerian Perdagangan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pemerintah Provinsi Papua
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara
Pemerintah Kabupaten Sanggau
Pemerintah Kabupaten Mamuju
Pemerintah Kota Tarakan
Pemerintah Kabupaten Serang
Pemerintah Kabupaten Blitar
Kurangnya minat ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jenis jabatan yang ditawarkan, lokasi, atau kondisi kerja yang dianggap kurang menarik. Pihak terkait diharapkan dapat melakukan evaluasi dan strategi untuk meningkatkan daya tarik bagi pelamar di masa mendatang.
Jika kamu ingin mendiskusikan lebih lanjut mengenai CPNS atau isu terkait, silakan beri tahu!
0 notes
beritaterkini123 · 5 days
Text
KemenPPPA Minta Aparat Kepolisian Bergerak Cepat Tangani Kasus Kekerasan di Brandoville Studios
Tumblr media
( BERITA TERKINI )
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) turut memberikan perhatian terkait dugaan kasus kekerasan yang dialami pekerja perempuan di Brandoville Studios.
Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA Ratih Rachmawati mengaku khawatir jika penanganan kasus terlalu lama, bos dari Brandoville Studios yang saat ini menjadi terlapor menghilangkan jejak dan kabur ke luar negeri.
0 notes
humaspolressintang · 9 days
Text
Menteri PPPA Apresiasi Langkah Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO
Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membentuk Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri yang dipimpin oleh Brigjen Desy Andriani. Kementerian PPPA sangat menghargai langkah Jenderal Sigit. “Kementerian PPPA sangat…
0 notes
sharekebaikan · 20 days
Text
Pornografi Marak, Kejahatan “Anak” Merebak
Kejahatan terhadap anak kian meningkat. Terbaru, seorang siswi SMP berinisial AA (13) telah diperkosa dan dibunuh oleh empat remaja di Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan. IS (16), MZ (13), AS (12), dan NS (12) adalah pelaku yang masih berada di bangku SMP dan SMA. Setelah melakukan perbuatannya, keempat pelaku dengan bangga mengatakan kepada teman-temannya apa yang mereka lakukan. Mereka mengklaim telah melakukan pemerkosaan sebagai cara untuk memuaskan hasrat mereka setelah menonton video porno.
Dalam perkembangan terbaru, tiga pelaku, MZ (13), MS (12), dan AS (12), telah diserahkan ke rumah rehabilitasi di LPKS. Hal ini didasarkan pada Pasal 69 Ayat 2 Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang menyatakan bahwa anak-anak yang berkonflik dengan hukum dan belum genap 14 tahun hanya dapat dikenakan tindakan dan tidak dapat ditahan.
Kasus pemerkosaan terus meningkat sebagai akibat dari menonton video porno. Pada tahun 2023, tiga anak berusia 8 tahun memperkosa temannya di Mojokerto, Jawa Timur, karena mereka menonton konten pornografi melalui ponsel mereka. Pada akhir tahun 2023, seorang pemuda berusia 18 tahun memperkosa seorang anak perempuan berusia 13 tahun di Tambora, Jakarta Barat. karena pelaku menonton video porno. Tak hanya itu saja, masih banyak kasus pemerkosaan lainnya akibat tontonan video porno.
Berbagai kasus pemerkosaan yang telah terjadi menunjukkan betapa besarnya efek yang ditimbulkan akibat melihat tontonan pornografi oleh generasi muda. Pornografi telah merusak generasi. Mereka tega melakukan perbuatan keji hingga melakukan pembunuhan, bahkan dengan bangga menunjukkan tindakannya kepada temannya. Dan tidak ada rasa malu atau takut yang hadir akibat perbuatannya itu.
Paparan pornografi terhadap generasi muda juga luar biasa besar. Menurut Femmy Eka Kartika Putri, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, pada tahun 2022, sekitar 97% anak Indonesia telah terpapar pornografi. Sementara itu, menurut Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) yang dilakukan pada 2021 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), 66,6% anak laki-laki dan 62,3% anak perempuan di Indonesia menonton pornografi melalui media online.
Selain memiliki akses ke pornografi, anak-anak juga lebih rentan menjadi korban kejahatan pornografi. Menurut KPAI, dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah mengalami krisis pornografi anak. Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan 9.228 kasus pornografi terhadap anak dari tahun 2016 hingga 2024. Di sisi lain, laporan National Center for Missing and Exploited Children dari tahun 2024 menunjukkan bahwa selama 4 tahun, terdapat 5.566.015 konten pornografi anak di Indonesia.
Sangat jelas bahwa kecanduan pornografi merusak generasi karena menyebabkan gangguan perkembangan otak, emosi, dan kemampuan bersosialisasi yang buruk. Anak-anak yang sering menonton pornografi akan menghasilkan dopamin yang membanjiri prefrontal cortex, yang merupakan pusat kepribadian. Akibatnya, anak-anak mengalami kesulitan mengambil keputusan, kurangnya kepercayaan diri, kurangnya daya imajinasi, kesulitan merencanakan masa depan, dan kesulitan membedakan baik dan buruk.
Pornografi juga menghasilkan efek kerusakan yang sangat serius. Pornografi membuat tindak pergaulan bebas merebak yang berdampak pada tinnginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan pada pernikahan dini, permohonan dispensasi nikah, perceraian, hingga aborsi. Selain itu, pornografi juga berkontribusi pada tindakan kriminal seperti pemerkosaan dan pembunuhan, seperti yang terjadi di Palembang.
Ini adalah gambaran kerusakan generasi yang disebabkan oleh tingginya paparan pornografi pada anak. Anak-anak kehilangan masa kanak-kanak mereka yang menyenangkan. Masa dimana seharusnya mereka dapat bermain dan belajar dengan tenang, serta tumbuh sesuai dengan fitrah mereka dalam lingkungan yang baik.
Anak-anak saat ini menghadapi ancaman yang lebih besar. Tayangan liberal mendominasi media massa. Media sosial justru lebih parah, di dalamnya banyak komunitas yang menjadi tempat tayangan pornografi. Foto dan video anak-anak juga diperjualbelikan dan digunakan sebagai konten pornografi.
Menurut Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), terdapat lebih dari 130.000 transaksi yang terkait dengan praktik prostitusi dan pornografi anak. Lebih dari 24.000 anak berusia 10 hingga 18 tahun terlibat dalam praktik ini, dengan frekuensi transaksi 130 ribu kali dan nilai transaksi lebih dari 127 miliar.
Sangat miris mengetahui bahwa pemerintah tidak serius menangani pornografi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) hanya menjadikan pemblokiran domain situs sebagai strategi utama. Padahal, konten pornografi tidak hanya tersebar di dalam sebuah situs, melainkan di berbagai media lain. Konten pornografi juga mudah diperleh dari aplikasi-aplikasi lainnya. Bahkan video porno kini lebih mudah diakses melalui aplikasi sosial media seperti YouTube, Facebook, X, Telegram, dan WhatsApp.
Fenomena rusaknya generasi yang disebabkan oleh pornografi merupakan hasil dari sistem pendidikan sekuler yang diterapkan di Indonesia. Pendidikan diberikan untuk tujuan materialistis semata, bukan untuk menciptakan generasi yang bertakwa. Akibatnya, muncul generasi yang bebas dan serba boleh. Mereka bahkan berani melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi keinginannya.
Sangat miris melihat banyaknya anak yang melakukan kejahatan seperti pemerkosaan dan pembunuhan. Tetapi, negara justru tidak memberikan hukuman yang tegas karena salah mendefinisikan istilah "anak" itu sendiri. Berdasarkan UU Perlindungan Anak, anak didefinisikan sebagai seseorang yang belum berumur 18 tahun. Dengan demikian, mereka tidak dapat dijatuhi hukuman yang tegas atau yang dapat membuat jera. Hal ini terjadi meskipun mereka sebenarnya sudah balig. Anak remaja di bawah usia 18 tahun kini tidak takut lagi dalam melakukan beragam kejahatan. Maka, hukum menjadikan kejahatan "anak" makin marak.
Di sisi lain, peran orang tua dan masyarakat makin berkurang. Amar makruf nahi mungkar di masyarakat kini sudah mulai hilang. Terlebih bagi masyarakat yang getol menyuarakan amar makruf nahi mungkar justru dimusuhi dan dicap radikal. Selain itu, karena sibuk dengan masalah finansial, orang tua sering mengabaikan pendidikan anak di rumah. Orang tua justru memberikan mereka ponsel, yang membuat pornografi lebih mudah diakses. Jelas bahwa kurangnya peran orang tua, masyarakat, dan negara lah yang juga turut serta membuat generasi makin dalam terjerumus dalam pornografi.
Hal ini benar-benar jauh berbeda dari sistem Islam dalam Khilafah. Dalam sistem Islam, negara berfungsi sebagai junnah, atau perisai, yang melindungi seluruh generasi. Akidah Islam adalah dasar negara Khilafah, yang juga membentuk sistem pendidikannya. Selain itu, kurikulum pendidikan bersumber dari Islam sehingga dapat mewujudkan generasi bertakwa. Mereka bertindak berdasarkan halal dan haram, bukan kebebasan.
Selanjutnya, Khilafah akan membersihkan media massa dan media sosial dari konten pornografi. Khilafah akan serius menutup situs situs porno dengan mengerahkan para ahli teknologi informasi, dan juga akan memblokir media sosial yang terbukti memberikan peluang bagi konten pornografi. Khilafah juga akan membuat sistem sanksi yang tegas dan adil. Pelaku yang terlibat dalam bisnis pornografi akan dihukum dengan tegas hingga terwujud efek jera. Jejak digital dan transaksi keuangan digunakan untuk melacak keberadaan mereka sehingga mereka dapat ditangkap dan dihukum menurut hukum Islam. Selain itu, Khalifah akan mengembalikan arti "anak", yang berarti seseorang yang belum balig.
Sedangkan orang-orang yang sudah balig dianggap mukalaf, yang berarti mereka dapat dikenakan hukuman dan sanksi. Oleh karena itu, jika pelakunya sudah balig, mereka akan dihukum dengan hukuman zina atas kejahatan pemerkosaan sebanyak 100 kali, seperti yang terjadi di Palembang. Ini sesuai dengan ayat Allah dalam surah An-Nur ayat 2 yang artinya, "Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali."
Karena melakukan pembunuhan yang disengaja, mereka juga dikenai hukuman kisas, yaitu dibunuh dengan dipenggal. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya,“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu (melaksanakan) kisas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.” (QS Al-Baqarah [2]: 178).
Selanjutnya, khilafah akan mengembalikan peran orang tua sebagai madrasah bagi anak-anak mereka dalam beberapa cara, seperti:(1) Pendidikan kepada para ayah tentang pentingnya peran ayah dalam mendidik anak mereka. (2) Memberikan kesejahteraan yang merata sehingga para ibu tidak dipaksa bekerja karena keadaan ekonomi yang menghalangi mereka untuk mendidik anak mereka.(3) Negara menetapkan aturan untuk pemberian gawai kepada anak agar tidak diberikan terlalu dini.
Terakhir, negara akan memberikan fasilitas rehabilitasi dan terapi kepada anak-anak yang mengalami gangguan otak dan mental karena pornografi sehingga mereka dapat pulih dan kembali normal. Solusi-solusi ini hanya dapat dicapai melalui penerapan Islam kafah di bawah naungan Khilafah.
Tumblr media
1 note · View note
rupmoker · 2 months
Text
Tumblr media
305 Produk Hukum Daerah Belum Sesuai Prinsip HAM, Dirjen HAM Angkat Bicara
Jakarta – Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra, mengungkapkan masih terdapat tantangan yang cukup problematik dalam peraturan perundang-undangan di tanah air. Salah satunya adalah terkait dengan masih adanya sejumlah produk hukum di daerah yang dipandang belum berperspektif HAM. “Produk hukum yang tidak berperspektif HAM sering kali menjadi sorotan, karena dapat mengandung unsur diskriminatif yang merugikan kelompok-kelompok tertentu, seperti perempuan, minoritas agama, dan kelompok rentan lainnya,” terang Dhahana. Merujuk pada hasil analisis yang dilakukan KemenkumHAM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), dan Komnas Perempuan hingga tahun 2024 terdapat tidak kurang dari 305 produk hukum daerah yang belum bersperspektif HAM. Karena itu, Dhahana mengimbau agar para pemangku kebijakan di daerah dapat memiliki perspektif yang lebih baik terkait HAM manakala menyusun suatu produk hukum. “Karena salah satu pilar utama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang efektif adalah pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik, harmonis, dan tentunya berperspektif HAM,” jelasnya. Selama ini, Direktur Jenderal HAM menyatakan pihaknya telah membangun koordinasi yang intensif dengan Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) dan pemerintah daerah untuk membahas persoalan produk hukum di daerah. Ia mengungkapkan Direktorat Jenderal HAM telah menyusun rekomendasi terhadap sejumlah produk hukum yang dipandang belum berperspektif HAM. Lebih lanjut, Direktur Jenderal HAM mengutarakan rencana penguatan bagi para perancang peraturan perundang-undangan terkait materi atau substansi HAM. “Karena, hemat kami salah satu pekerjaan rumah yang harus segera ditangani yaitu berkaitan dengan pemahaman terkait substansi HAM di para penyusun produk hukum,” kata Dhahana.
Untuk mendorong pemahaman yang lebih baik dalam pembentukan produk hukum di daerah, KemenkumHAM juga telah menerbitkan PermenkumHAM Nomor 16 Tahun 2024 tentang Pengarusutamaan HAM dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Melalui PermenkumHAM ini maka pembentukan peraturan perundang-undangan akan melibatkan analisis dari perspektif HAM. Sehingga produk hukum yang dihasilkan tidak hanya memenuhi aspek legalitas, tetapi juga HAM. “Dengan adanya PermenkumHAM terkait pengarusutamaan HAM ini, kami berharap mampu mendorong pemerintah daerah untuk dapat menyusun produk hukum yang menghormati, melindungi, dan memenuhi HAM, sehingga menciptakan pemerintahan yang lebih adil dan inklusif untuk seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
1 note · View note
rasiooid · 3 months
Text
KNPI Kota Bogor Apresiasi Kapolresta Bogor Kota Raih Penghargaan Atas Keberhasilan Program "SKCK Goes To School"
RASIOO.id – Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, hari ini menerima penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) atas keberhasilan implementasi program inovatif “SKCK Goes To School”. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, dalam acara yang berlangsung di Aula Lantai 2…
0 notes
bantennewscoid-blog · 5 months
Text
Marak Terjadi Kekerasan Seksual di Serang, Kapolres Undang Satgas PPA
SERANG – Sebagai upaya mitigasi kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengadakan pertemuan bersama Satgas PPA serta UPT PPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Kapolres mengatakan bahwa pertemuan dilakukan untuk menindak lanjuti kasus pemerkosaan anak di bawah umur yang terjadi wilayah Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 10 months
Text
Kado di Penghujung Tahun, Pemkot Denpasar Kembali Raih Penghargaan DRPLA 2023
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, pemberdayaan dan perlindungan hak perempuan serta perlindungan anak tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dapat dilihat dari indikator pembangunan perempuan dan anak telah dipenuhi. Hal ini mengantarkan Pemerintah Kota Denpasar meraih penghargaan tingkat nasional yakni sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak (DRPLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak RI, Jumat (22/12/2023) di Jakarta. Penghargaan ini diserahkan Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang diterima Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati. "Pada peringatan Hari Ibu tahun ini yang diselenggarakan KemenPPPA RI, Kota Denpasar menerima penghargaan Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak, disamping itu juga dari inovasi yang telah dilaksanakan OPD serta desa/kelurahan juga diberikan penghargaan Gender Champion," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati. Pencapaian Kota Denpasar sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak merupakan hasil sinergitas dan komitmen Pemkot Denpasar dalam mewujudkan DRPLA. Dari Lima indikator penilaian, Kota Denpasar membuktikan komitmennya melalui Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Denpasar Tahun 2022 ini mencapai 84,37. Serta Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Tahun 2022  mencapai 96,92, Capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) tahun 2022 Kota Denpasar mencapai 67,21 dan Capaian Indeks Perlindungan Anak (IPA)  yakni 70,16. Selain indikator di atas, Kota Denpasar juga berhasil meraih kategori Mentor dalam evaluasi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2023 dan Kategori Utama dalam capaian Kota Layak Anak tahun 2023. Wetrawati menyebutkan, penghargaan ini meskipun bukan tujuan utama, namun menjadi buah manis dari kerja kerasnya bersama jajaran Pemkot Denpasar dan mitra-mitranya. Melihat  indikator sangat luas dan melibatkan banyak sektor, sehingga pihaknya  bertindak sebagai koordinator. Hal itu dilakukan guna mendorong semua pihak bergerak karena multi sektor dan multi pihak. “Kami memang harus bekerja keras mendorong semua pihak untuk berperan di dalam pengaruh pembangunan, Pengarusutamaan Gender dan pembangunan yang melindungi anak. Semua pihak harus memastikan semua bekerja dengan baik, sesuai dengan porsinya masing-masing di dalam indikator-indikator tersebut,” kata Erlina. Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, penghargaan ini adalah pendorong semua daerah untuk peduli perempuan dan anak. Disampaikan pada saat PHI karena segala urusan perempuan berakar pada Ibu. Menurut PHI merupakan momentum untuk mengenang dan menghargai peran besar perempuan Indonesia. Tidak hanya membentuk kualitas generasi, namun turut menjadi tonggak merebut dan mengisi kemerdekaan bangsa. Hari Ibu juga menjadi penanda pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan.(bpn) Read the full article
0 notes
realita-lampung · 10 months
Text
Puskesmas Ramah Anak di Tulang Bawang Dapat Penghargaan dari Kementerian PPA
Tumblr media
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) memberikan penghargaan tematik PHA (Pemenuhan Hak Anak) Terstandarisasi Puskesmas Ramah Anak kepada Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang. Acara ini dihelat di Gedung Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Senin (18/12/2023) . Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Deputi bidang koordinasi peningkatan kualitas anak perempuan dan pemuda Kemenko PMK ibu Woro srihastuti sulistyaningrum mendo kepada Pj Bupati Tulang Bawang Drs Qudrotul Ikhwan MM yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala puskesmas Tulang Bawang 1 ibu. Hj.Meliana STrKeb. MKes. Kepala Puskesmas Tuba 1 Dalam kesempatan ini didampingi oleh Sekretaris Dinas PPPA Tanti Yulinda,SH.MH, Kabid Pemenuhan Hak Anak Dinas PPPA Ades Primayuri H.SE.MM serta Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Sugeng Priyono, SE., MM Pemberian penghargaan tematik PHA merupakan sebuah Apresiasi kepada Pemerintah Daerah atas komitmennya dalam menyediakan layanan pemenuhan hak anak yg telah terstandardisasi . Pj Bupati Tulang Bawang sangat mengapresiasi penghargaan ini. Kekompakan,sinergitas dan Semangat yang dilandasi dengan kerja keras dan kerja cerdas dari seluruh unsur terkait pada akhirnya mampu meraih anugerah penghargaan prestisius ini. Capaian positif yang diraih ini tentu menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berbenah dan melakukan hal yang terbaik. “Saya memberikan apresiasi yang setinggi tinggi nya kepada seluruh unsur terkait yang bertugas sehingga mendapatkan prestasi yg luar biasa ini , semoga apa yang telah diukir manis bisa menjadikan spirit/motivasi yang lebih lagi bagi kita semua untuk maju dan berkembang. Kedepan saya berharap Stunting bisa lebih menurun lagi di Kabupaten Tulang Bawang dan akan terbentuk generasi penerus yang aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif yang pada akhirnya mampu memenangkan era bonus Demograsi “ jelas Qudrotul Ikhwan "Saya tidak pernah main- main untuk mempersiapkan Generasi Penerus yang bisa diandalkan di masa depan. Untuk itu seluruh unsur yang dibutuhkan dalam membentuk generasi Unggul harus kita penuhi sejak dini" Pj. Bupati Tulang Bawang menambahkan "Dengan generasi terbaik, Qudrotul Ikhwan, visi misi kita menjadikan Kabupaten Tulang sebagai Kabupaten Udang Manis ( Unggul Damai Aman Nyaman Guyup Mandiri Agamis Natural Inovatif dan Sejahtera) pasti akan dapat terwujud" pungkasnya. (*) Read the full article
0 notes
realitajayasaktigroup · 11 months
Text
PPPA Gelar Acara Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023 di Istora Senayan
PPPA Gelar Acara Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023 di Istora Senayan EXPOSE NET, JAKARTA — Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono menghadiri rangkaian acara menyambut peringatan Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023, yang diprakarsai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dengan tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”, bertempat di Istora Senayan, Jakarta, Selasa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fierautami · 1 year
Text
Denny JA dan Perjuangannya untuk Mewujudkan Perlindungan Anak yang Lebih Baik
Dalam upaya mewujudkan perlindungan anak yang lebih baik, Indonesia telah melahirkan banyak pahlawan yang berdedikasi. Salah satu tokoh yang patut diapresiasi adalah Denny JA, seorang aktivis sosial yang telah lama berjuang untuk meningkatkan perlindungan anak di Indonesia. Denny ja, atau yang akrab disapa Denny, adalah seorang intelektual, pendidik, penulis, dan juga motivator ternama di Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan juga merupakan pendiri Lembaga Kajian Politik Indonesia (LKPI). Namun, di balik semua pencapaiannya itu, Denny juga memiliki perhatian yang besar terhadap masalah perlindungan anak. Dalam perjalanan perjuangannya, Denny telah melibatkan diri dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan anak. Salah satu upayanya adalah dengan mengadakan seminar dan diskusi publik guna menyebarkan informasi serta mengedukasi masyarakat tentang hakhak anak. Selain itu, Denny juga aktif dalam menginisiasi programprogram pendidikan yang bertujuan untuk melindungi anakanak dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi. Ia menyadari bahwa pendidikan merupakan salah satu kunci dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi anakanak Indonesia. Dalam upayanya untuk mewujudkan perlindungan anak yang lebih baik, Denny juga telah berkolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah dan nonpemerintah. Ia bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dan juga organisasiorganisasi seperti Save the Children dan UNICEF. Kolaborasi ini memungkinkan Denny untuk berkontribusi dalam merumuskan kebijakankebijakan perlindungan anak yang lebih baik di Indonesia. Selain itu, Denny juga aktif dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan pesanpesan penting tentang perlindungan anak. Ia menggunakan platformplatform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook untuk mengajak masyarakat bersamasama memperjuangkan hakhak anak. Denny mengajak orangorang untuk berbagi cerita dan pengalaman mereka terkait perlindungan anak serta memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Tidak hanya itu, Denny juga memiliki visi yang jauh ke depan terkait perlindungan anak di Indonesia. Ia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya pemenuhan hakhak anak, termasuk hak pendidikan, kesehatan, dan kehidupan yang layak. Denny melihat bahwa anakanak adalah aset berharga bangsa yang harus dijaga dan dilindungi dengan sepenuh hati. Melalui segala upaya dan perjuangannya, Denny telah berhasil membangkitkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan anak. Ia telah menginspirasi banyak individu dan organisasi untuk turut serta dalam upaya perlindungan anak. Namun, Denny menyadari bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai perlindungan anak yang lebih baik di Indonesia. Denny ja dan perjuangannya merupakan contoh nyata bahwa setiap orang dapat berkontribusi dalam meningkatkan perlindungan anak. Setiap tindakan dan upaya, sekecil apapun, dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masa depan anakanak Indonesia. Dalam rangka mewujudkan perlindungan anak yang lebih baik, kita semua perlu mengambil bagian dalam perjuangan ini. Setiap individu, lembaga, dan pemerintah harus bekerjasama secara sinergis untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anakanak. Mari kita ikuti jejak Denny JA dan berkomitmen untuk menjadi suara bagi anakanak yang membutuhkan perlindungan. Dengan bersamasama, kita dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik dan lebih cerah bagi generasi penerus bangsa. 
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Perjuangannya untuk Mewujudkan Perlindungan Anak yang Lebih Baik
0 notes
jalidenroysukarman · 1 year
Text
Menggugah Semangat: Aktivitas Luar Biasa Denny JA dalam Membela Inklusi dan HakHak Disabilitas
Denny JA, seorang tokoh yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap masyarakat, telah melakukan berbagai aktivitas luar biasa dalam membela inklusi dan hakhak disabilitas di Indonesia. Dalam tulisan ini, kita akan melihat perjalanan inspiratif Denny JA dan bagaimana dia menjadi pendorong perubahan positif bagi komunitas disabilitas. Denny ja adalah seorang aktivis sosial, penulis, dan juga politisi yang sangat vokal dalam memperjuangkan hakhak disabilitas di Indonesia. Salah satu aktivitas luar biasa yang telah dilakukannya adalah mendirikan yayasan bernama "Denny JA Foundation for Disabilities" pada tahun 2010. Yayasan ini bertujuan untuk memperjuangkan hakhak disabilitas, meningkatkan kesadaran akan inklusi, serta memberikan pendampingan dan dukungan bagi individu dengan disabilitas. Melalui yayasan ini, Denny ja terlibat dalam berbagai proyek dan kampanye penting. Salah satu kampanye yang sangat berpengaruh adalah "Ayo Berbagi Senyum" yang diluncurkan pada tahun 2015. Kampanye ini bertujuan untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap disabilitas dan merangkul inklusi. Melalui kegiatan ini, Denny JA berhasil menghimpun dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat umum, untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi individu dengan disabilitas. Selain itu, Denny JA juga aktif dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada individu dengan disabilitas. Dia percaya bahwa dengan memberikan keterampilan dan pelatihan yang tepat, individu dengan disabilitas dapat mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi secara aktif dalam masyarakat. Denny JA mengadakan berbagai pelatihan keterampilan, seperti kursus komputer, kursus kewirausahaan, dan pelatihan soft skills, untuk membantu individu dengan disabilitas meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain kegiatan langsung dengan individu dengan disabilitas, Denny JA juga berperan sebagai advokat dalam mengadvokasi kebijakan inklusi dan hakhak disabilitas di tingkat nasional. Dia sering menjadi pembicara dalam konferensi dan seminar, di mana dia berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang pentingnya inklusi bagi individu dengan disabilitas. Denny JA juga terlibat dalam proses pembuatan kebijakan dan legislasi yang berhubungan dengan disabilitas, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi semua. Namun, perjalanan Denny JA tidak selalu mudah. Dia dihadapkan pada berbagai tantangan dan persepsi negatif terkait disabilitas. Namun, dengan semangat dan ketekunan yang luar biasa, dia terus melawan stigma dan menciptakan kesadaran akan pentingnya inklusi dan hakhak disabilitas. Penghargaan dan pengakuan atas aktivitas luar biasa Denny JA tidak dapat diabaikan. Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Anugerah Keadilan Sosial dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Penghargaan "Pahlawan Inklusi" dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Melalui aktivitas luar biasa ini, Denny JA telah menggugah semangat banyak orang untuk peduli, berpartisipasi, dan membela inklusi dan hakhak disabilitas di Indonesia. Dia telah membuktikan bahwa dengan ketekunan dan semangat yang kuat, satu individu dapat membuat perubahan positif yang signifikan dalam masyarakat. Akhir kata, Denny JA adalah teladan bagi kita semua tentang kekuatan individu untuk membawa perubahan positif. Dengan melihat aktivitas luar biasanya dalam membela inklusi dan hakhak disabilitas, mari kita bersamasama menghadirkan perubahan positif yang lebih inklusif dan adil bagi semua individu di Indonesia.
Cek Selengkapnya: Menggugah Semangat: Aktivitas Luar Biasa Denny JA dalam Membela Inklusi dan HakHak Disabilitas
0 notes
kknmit16posko14 · 1 year
Text
Gaungkan Kesetaraan Gender Sejak Dini, Mahasiswa KKN MIT 16 Posko 14 Adakan Pembuatan Poster Untuk Anak-Anak Sadeng
Tumblr media
Semarang - Jum’at, 4 Agustus 2023 mahasiswa KKN MIT 16 Posko 14 mengadakan kegiatan menggambar dan mewarnai dengan tema “Kesetaraan Gender” di Balai RW 06. Diadakannya kegiatan ini karena mahasiswa merasa bahwa penting bagi anak-anak untuk mengenal apa itu kesetaraan gender. Sebelum mahasiswa KKN MIT 16 Posko 14 mengintruksikan untuk menggambar, perwakilan dari mahasiswa memberikan sosialisasi tentang apa itu kesetaraan gender pada anak-anak di RW 06. Kegiatan pembuatan poster ini diikuti oleh anak-anak dari jenjang pendidikan SD dan SMP dengan penuh atusisas.
Gender adalah pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Dan peran gender terbagi menjadi peran produktif, peran reproduksi serta peran sosial kemasyarakatan. Kata gender dapat diartikan sebagai peran yang dibentuk oleh masyarakat serta perilaku yang tertanam lewat proses sosialisasi yang berhubungan dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Ada perbedaan secara biologis antara perempuan dan laki-laki-namun kebudayaan menafsirkan perbedaan biologis ini menjadi seperangkat tuntutan sosial tentang kepantasan dalam berperilaku, dan pada gilirannya hak-hak, sumber daya, dan kuasa. Kendati tuntutan ini bervariasi di setiap masyarakat, tapi terdapat beberapa kemiripan yang mencolok. Misalnya, hampir semua kelompok masyarakat menyerahkan tanggung jawab perawatan anak pada perempuan, sedangkan tugas kemiliteran diberikan pada laki-laki. Sebagaimana halnya ras, etnik, dan kelas, gender adalah sebuah kategori sosial yang sangat menentukan jalan hidup seseorang dan partisipasinya dalam masyarakat dan ekonomi. Tidak semua masyarakat mengalami diskriminasi berdasarkan ras atau etnis, namun semua masyarakat mengalami diskriminasi berdasarkan gender-dalam bentuk kesenjangan dan perbedaan-dalam tingkatan yang berbeda-beda. Seringkali dibutuhkan waktu cukup lama untuk mengubah ketidakadilan ini. Suasana ketidakadilan ini terkadang bisa berubah secara drastis karena kebijakan dan perubahan sosial-ekonomi.
Pengertian kesetaraan gender merujuk kepada suatu keadaan setara antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban. Kesetaraan Gender juga ilmu baru bagi anak-anak yang mengikuti acara tersebut karena mereka juga tidak akan bisa menemukan ilmu seperti itu di bangku sekolah. Hal ini dikarenakan anak-anak banyak yang mengetahui apa itu kesetaraan gender sehingga mereka antusias datang untuk mengikuti pembuatan poster sekaligus sosialisasi tentang kesetaraan gender bagi mereka.
Beberapa anak ada yang berfikiran bahwasanya kesetaraan gender hanya di dapatkan pada anak remaja sehingga mereka tidak tau hak yang harus mereka dapatkan sejak usia dini dan kewajiban keseharian yang harus terpenuhi untuk mereka. “Sejak dini, setiap anak memainkan peran gender sesuai dengan pengalaman mereka sehari-hari, mereka belajar banyak dengan melihat apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Oleh karenanya, pembelajaran mengenai kesetaraan gender menjadi tanggung jawab orangtua di rumah. Kesetaraan dalam pengasuhan di keluarga dapat dibangun dengan adanya akses, partisipasi, dan kontrol antara suami, istri dan anak, serta manfaat yang setara,” ujar Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Lenny N Rosalin dalam Webinar Pendidikan Kesetaraan Sejak Dini dalam Pengasuhan di Keluarga yang diselenggarakan oleh Kemen PPPA pada 3 Juli 2020.
Seperti kutipan di atas yang di jelaskan langsung oleh Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bahwa pentingnya menanamkan nilai kesetaraan gender bagi anak sejak usia dini, maka dari itu mahasiswa KKN MIT 16 Posko 14 mengadakan kegiatan menggambar dan mewarnai poster dengan tema kesetaraan gender supaya anak mengetahui seberapa pentingnya kesetaraan gender bagi mereka. Tak hanya itu, mahasiswa KKN MIT 16 Posko 14 juga mengapresiasi bagi beberapa anak yang posternya bagus dengan memberikan hadiah.
1 note · View note
kabartangsel · 1 year
Text
Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulang-nya Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait.   “Innalillahi wa innailaihi rojiun. Kami sangat berduka mendapat informasi Bang Arist Merdeka Sirait telah wafat,” kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar di Jakarta, Sabtu.     Nahar…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes