Tumgik
#KemenPPPA
rasiooid · 3 months
Text
KemenPPPA Beri Penghargaan kepada Kapolresta Bogor Kota untuk Inovasi "SKCK Goes to School"
RASIOO.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI memberikan penghargaan istimewa kepada Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor (Kapolresta Bogor Kota) Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso pada Selasa, 9 Juli 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas inovasi dalam penyelenggaraan perlindungan anak melalui program “SKCK Goes to School”. Program ini dirancang untuk…
0 notes
kabartangsel · 2 years
Text
Menteri PPPA Bintang Puspayoga Minta Suami Aniaya Istrinya di Tangsel Diberi Sanksi Tegas
Menteri PPPA Bintang Puspayoga Minta Suami Aniaya Istrinya di Tangsel Diberi Sanksi Tegas
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendorong pemberian sanksi tegas kepada suami berinisial T yang melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya berinisial K di Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. “Kementerian PPPA akan mengawal kasus (KDRT) ini,” ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam keterangannya yang dikutip Jumat…
View On WordPress
0 notes
insyiranurmaeza · 1 year
Text
Perenungan #2
MasyaAllah, alhamdulillah.. Aku turut senang mendengar bahwa dia perlahan dapat melihat impian dan cita-citanya mendekat lebih nyata. Pancaran matanya terang dan terbuka lebar dengan perasaan bahagianya. Allah Maha Baik, memang benar, Dia yang membuat skenario terbaik bagi setiap hamba yang mau berusaha dan tidak menyerah. :) Pintunya sebagaimana dibukakan, diberinya jalan terang atas kegaduhan dan kegelisahan hati yang melingkupinya selama ini.
Percayalah, setiap masing-masing kita telah dibawakan-Nya takdir sebagai syarat hidup di dunia. Kemudian dibekali kemampuan yang sudah tertanam, dan disesuaikan dalam diri untuk menghadapi takdir tersebut. Namun sayangnya, ada yang tidak mengambil pelajaran dan mencari pengetahuan untuk menggalinya, ada yang berputus asa dan tersesat tidak mendapat apa-apa.
Seseorang merasakan sedih-bahagia, kecewa-gembira, putus asa-bangkit, marah-tenang, semua pasti mengalaminya. Tetapi jika dilihat dari proses, kejadian, dan alur ceritanya tidak mungkin sama. Selagi kita punya iman, insyaAllah semua akan bisa dilewati.
Maka dari itu, kita hanya dianjurkan untuk menerima segala ketetapan-Nya, berhusnuzhan juga beroptimis, serta memenuhi cahaya iman atas diri karena Dia-lah pemilik jiwa raga kita.
#Wednesday, 7 Juni 2023 #KemenPPPA #H-7 balik Bali #Peaceful #muhasabah #tulisanins
3 notes · View notes
bayuindraputra · 1 day
Text
KemenPPPA soal Pembunuh Gadis Penjual Gorengan: Jika Sengaja, Pidana Mati
Tumblr media
Baca artikel detiknews, "KemenPPPA soal Pembunuh Gadis Penjual Gorengan: Jika Sengaja, Pidana Mati" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7550793/kemenpppa-soal-pembunuh-gadis-penjual-gorengan-jika-sengaja-pidana-mati.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
0 notes
zaskiasyafitri · 2 days
Text
Tumblr media
KemenPPPA, Kemendikbudristek, dan Tanoto Foundation Kolaborasi Tingkatkan Kemandirian Anak Sejak Dini
Peran orang tua atau pengasuh dalam memenuhi segala kebutuhan anak-anak merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka karena anak-anak belajar mencontoh perilaku orang dewasa di sekitar
- Kemandirian merupakan kemampuan penting yang dapat dilatih sejak dini. Namun sayangnya, kepedulian orang tua yang selalu siap membantu kegiatan dan kebutuhan anak membuat anak menjadi terlalu bergantung pada orang tua dan tidak mandiri.
0 notes
beritaterkini123 · 5 days
Text
KemenPPPA Minta Aparat Kepolisian Bergerak Cepat Tangani Kasus Kekerasan di Brandoville Studios
Tumblr media
( BERITA TERKINI )
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) turut memberikan perhatian terkait dugaan kasus kekerasan yang dialami pekerja perempuan di Brandoville Studios.
Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA Ratih Rachmawati mengaku khawatir jika penanganan kasus terlalu lama, bos dari Brandoville Studios yang saat ini menjadi terlapor menghilangkan jejak dan kabur ke luar negeri.
0 notes
lampung7com · 1 month
Text
KemenPPPA Ungkap Hanya 0,1% Perempuan Korban Pelecehan Seksual yang Speak Up
Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Rentan KemenPPPA, Eni Widiyanti, menjabarkan berdasarkan survei internal kementeriannya, terdapat 1 dari 4 perempuan mengalami kekerasan seksual. Hal ini disampaikan Eni saat Sosialisasi Setop Tindak Pelecehan di Transportasi Publik di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Senin (2/9). “Survei yang kita lakukan yang kita sebut SPHPN,…
0 notes
galapos · 2 months
Text
Tegas! KemenPPPA Siap Hadapi Kekerasan Berbasis Gender di Indonesia
0 notes
rupmoker · 2 months
Text
Tumblr media
305 Produk Hukum Daerah Belum Sesuai Prinsip HAM, Dirjen HAM Angkat Bicara
Jakarta – Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra, mengungkapkan masih terdapat tantangan yang cukup problematik dalam peraturan perundang-undangan di tanah air. Salah satunya adalah terkait dengan masih adanya sejumlah produk hukum di daerah yang dipandang belum berperspektif HAM. “Produk hukum yang tidak berperspektif HAM sering kali menjadi sorotan, karena dapat mengandung unsur diskriminatif yang merugikan kelompok-kelompok tertentu, seperti perempuan, minoritas agama, dan kelompok rentan lainnya,” terang Dhahana. Merujuk pada hasil analisis yang dilakukan KemenkumHAM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), dan Komnas Perempuan hingga tahun 2024 terdapat tidak kurang dari 305 produk hukum daerah yang belum bersperspektif HAM. Karena itu, Dhahana mengimbau agar para pemangku kebijakan di daerah dapat memiliki perspektif yang lebih baik terkait HAM manakala menyusun suatu produk hukum. “Karena salah satu pilar utama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang efektif adalah pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik, harmonis, dan tentunya berperspektif HAM,” jelasnya. Selama ini, Direktur Jenderal HAM menyatakan pihaknya telah membangun koordinasi yang intensif dengan Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) dan pemerintah daerah untuk membahas persoalan produk hukum di daerah. Ia mengungkapkan Direktorat Jenderal HAM telah menyusun rekomendasi terhadap sejumlah produk hukum yang dipandang belum berperspektif HAM. Lebih lanjut, Direktur Jenderal HAM mengutarakan rencana penguatan bagi para perancang peraturan perundang-undangan terkait materi atau substansi HAM. “Karena, hemat kami salah satu pekerjaan rumah yang harus segera ditangani yaitu berkaitan dengan pemahaman terkait substansi HAM di para penyusun produk hukum,” kata Dhahana.
Untuk mendorong pemahaman yang lebih baik dalam pembentukan produk hukum di daerah, KemenkumHAM juga telah menerbitkan PermenkumHAM Nomor 16 Tahun 2024 tentang Pengarusutamaan HAM dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Melalui PermenkumHAM ini maka pembentukan peraturan perundang-undangan akan melibatkan analisis dari perspektif HAM. Sehingga produk hukum yang dihasilkan tidak hanya memenuhi aspek legalitas, tetapi juga HAM. “Dengan adanya PermenkumHAM terkait pengarusutamaan HAM ini, kami berharap mampu mendorong pemerintah daerah untuk dapat menyusun produk hukum yang menghormati, melindungi, dan memenuhi HAM, sehingga menciptakan pemerintahan yang lebih adil dan inklusif untuk seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
1 note · View note
bantennewscoid-blog · 7 months
Text
Korban Kasus Pornografi Anak Sesama Jenis di Tangerang Didampingi KemenPPPA
TANGERANG – Sebanyak delapan anak korban kasus pornografi anak sesama jenis melalui media Telegram memastikan bakal didampingi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Pelaksana Harian Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Rini Handayani mengatakan, penanganan anak korban kasus pornografi anak sesama jenis ini berkaitan dengan psikososial. “Untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 10 months
Text
Kado di Penghujung Tahun, Pemkot Denpasar Kembali Raih Penghargaan DRPLA 2023
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, pemberdayaan dan perlindungan hak perempuan serta perlindungan anak tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dapat dilihat dari indikator pembangunan perempuan dan anak telah dipenuhi. Hal ini mengantarkan Pemerintah Kota Denpasar meraih penghargaan tingkat nasional yakni sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak (DRPLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak RI, Jumat (22/12/2023) di Jakarta. Penghargaan ini diserahkan Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang diterima Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati. "Pada peringatan Hari Ibu tahun ini yang diselenggarakan KemenPPPA RI, Kota Denpasar menerima penghargaan Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak, disamping itu juga dari inovasi yang telah dilaksanakan OPD serta desa/kelurahan juga diberikan penghargaan Gender Champion," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati. Pencapaian Kota Denpasar sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak merupakan hasil sinergitas dan komitmen Pemkot Denpasar dalam mewujudkan DRPLA. Dari Lima indikator penilaian, Kota Denpasar membuktikan komitmennya melalui Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Denpasar Tahun 2022 ini mencapai 84,37. Serta Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Tahun 2022  mencapai 96,92, Capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) tahun 2022 Kota Denpasar mencapai 67,21 dan Capaian Indeks Perlindungan Anak (IPA)  yakni 70,16. Selain indikator di atas, Kota Denpasar juga berhasil meraih kategori Mentor dalam evaluasi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2023 dan Kategori Utama dalam capaian Kota Layak Anak tahun 2023. Wetrawati menyebutkan, penghargaan ini meskipun bukan tujuan utama, namun menjadi buah manis dari kerja kerasnya bersama jajaran Pemkot Denpasar dan mitra-mitranya. Melihat  indikator sangat luas dan melibatkan banyak sektor, sehingga pihaknya  bertindak sebagai koordinator. Hal itu dilakukan guna mendorong semua pihak bergerak karena multi sektor dan multi pihak. “Kami memang harus bekerja keras mendorong semua pihak untuk berperan di dalam pengaruh pembangunan, Pengarusutamaan Gender dan pembangunan yang melindungi anak. Semua pihak harus memastikan semua bekerja dengan baik, sesuai dengan porsinya masing-masing di dalam indikator-indikator tersebut,” kata Erlina. Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, penghargaan ini adalah pendorong semua daerah untuk peduli perempuan dan anak. Disampaikan pada saat PHI karena segala urusan perempuan berakar pada Ibu. Menurut PHI merupakan momentum untuk mengenang dan menghargai peran besar perempuan Indonesia. Tidak hanya membentuk kualitas generasi, namun turut menjadi tonggak merebut dan mengisi kemerdekaan bangsa. Hari Ibu juga menjadi penanda pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan.(bpn) Read the full article
0 notes
kabardaily · 11 months
Photo
Tumblr media
Penuhi Hak Anak, MIN 27 Aceh Besar Raih Penghargaan dari KemenPPPA RI
0 notes
dinaest · 11 months
Text
Data dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) menyebutkan total ada 18.465 kasus kekersan per (05/10/2022). Melihat lebih lengkap data dari KEMENPPPA, jika dilihat dari jumlah total kasus, hal ini dialami baik oleh wanita maupun pria. Dari 18.465 kasus seluruhnya, korban pria mencapai 2.982 orang dan wanita mencapai 16.932 orang. Artinya, ada 79,6% wanita yang menjadi korban dan sisanya, 20,4% pria yang menjadi korban. Sedangkan pelaku sebagian besar adalah pria, sebanyak 89,7% dan pelaku wanita mencapai 10,3%. Usia rentan seseorang mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga ada pada usia 13-17 tahun dan dilanjutkan pada usia 25-44 tahun. Data ini tentu menjadi pembelajaran untuk semua masyarakat dalam memiliki bekal menghadapi kekerasan dalam rumah tangga.
Tentu, ini menunjukkan bahwa pekerjaan rumah Gereja untuk melakukan tindakan pencegahan, dan penanggulangan kekerasan menjadi sebuah jalan yang berliku dan panjang. Kepahitan, kegeraman, pertikaian dan fitnah adalah bagian dari apa yang biasa kita saksikan dan ini menjadi sebuah kenyataan yang harus dihadapi Gereja sebagai sesuatu yang kita akui sebagai sebuah dosa dan harus kita tinggalkan sebagai karakter manusia yang lama. 
Tema mengenai pemulihan dalam Pekan Keluarga GKP menyasar dua hal yaitu keluarga dan pemulihan. Namun, kita tidak akan bisa mendapatkan apa pun jika kita tak merasa ada masalah dengan keluarga dan rasa sakit. Yang pertama harus kita lakukan dalam upaya pemulihan, adalah pertama-tama mengakui bahwa ada rasa sakit. Kita mengalami sakit. Dan merasakan pada diri dan keluarga kita sendiri, bahwa rasa sakit itu ada dan valid. Itu sungguh-sungguh ada dan kita rasakan. 
Teks Paulus ini membuka kita pada validitas atau pengesahan atas rasa sakit itu. Ada dusta yang bisa keluar dari mulut seseorang yang disebabkan rasa takutnya. Ada kemarahan yang bisa timbul, meski kita sering menekan marah kita. Kita buat rasa marah itu sebagai sesuatu yang kabur, karena kita selalu merasa marah itu dosa, bukan emosi. Padahal, bagi Paulus marah itu salah satu emosi yang harus kita sadari dan kenali. Kalau seseorang tidak belajar merasakan apa yang dia rasakan dan mengenali dirinnya maka dia tidak bisa mengendalikan dan menghadapi kemarahan dalam hatinya. Akhirnya jadi luka, kepahitan dan memungkinkannya menjadi pelaku kekerasan.
Teks ini juga berbicara pemulihan karakter sebagai tanda manusia baru. Ketika kasih Kristus memulihkan kita dari dosa dan kehancuran, maka kita dipulihkan menjadi seseorang dengan karakter yang dibaharui dalam roh dan pikiran. Jadi, bukan menutupi, atau menganggap tidak terjadi apa-apa. Bukan gaslighting dengan mengatakan, dikasari sedikit saja menangis, baper amat. Atau, saya biasa dikasari ketika dididik dulu, maka sekarang juga begitu kepada anak-anak. Bukan mengganggap pelecehan itu sebagai salahnya si korban karena dia berpakaian begini begitu atau bergestur begini begitu sehingga layak dilecehkan. Seseorang dengan karakter baru, adalah seseorang dengan ketaatan dan kasih Tuhan Yesus yang melimpah dalam dirinya. Seseorang yang sudah berdamai dengan dirinya sendiri. Berdamai dengan masa lalu. Berdamai dengan Tuhan dan hidupnya. 
Bagi Paulus, karakter yang baru dan pulih ini berpusat pada Yesus Kristus yang mengasihi dan berkorban bagi kita. Hadirnya Yesus dalam dunia ini mengingatkan kita bahwa kasih sejati itu ada, dan mereka yang mau belajar mengasihi, mestinya belajar dari Yesus. Bukan belajar dari Artemis dewi sesembahan orang Efesus kala itu yang menjadi pusat penyembahan demi harta dan kenikmatan. Dan, belajar kasih dari Yesus berarti belajar mengenai betapa pedulinya Yesus dengan hidup yang berkelimpahan dalam diri kita. Hidup yang berkelimpahan itu lahir dari rasa cinta yang besar dalam hati kita yang kita kenal dalam diri keluarga kita pertama-tama. Keluarga harus jadi sumber pertama manusia merasa diterima, dihormati dan dikasihi.  
Maka, Pekan Keluarga kali ini mengajak kita melakukan ini: pertama, mengakui bahwa memang ada banyak yang harus dipulihkan dari diri kita sendiri: trauma, luka, kepahitan, amarah yang tak terkendali, hal-hal yang juga bisa dirasakan oleh keluarga kita sebagai dari perjalanan hidup mereka yang tidak mudah. Kita kerap tahu bagaimana mengobati rasa sakit di kepala kita, tapi seringkali gagap menyikapi rasa sakit di hati kita. Mari kita akui bahwa ada luka yang bisa terjadi karena hubungan antar manusia dan mari berupaya saling memulihkan.
Kedua, dalam rangka itu, mari kita kembangkan hidup berkeluarga yang saling peduli yang dirangkai Paulus sebagai persekutuan yang ramah dan penuh kasih mesra. Kita belajar memerhatikan seisi rumah dengan lebih baik lagi. Misalnya, kenapa anak-anak merasa kurang kerasan ada di rumah? Apakah memang mereka mendapatkan hal baik dalam pergaulan mereka? Situasi batin apa yang mereka rasakan selama ada di sekolah? Apa yang mereka akses dan mereka gumuli melalui pergumulan dalam media sosial mereka? Apa harapan dan keinginan pasangan dan anak-anak? Hanya ikatan kita sebagai keluarga yang bisa memberi kekuatan untuk melakukan keramahan dan kasih mesra yang paling mendasar dalam hati manusia. Jangan lagi ada sikap cuek dan tak peduli karena itu bagian dari tanggungjawab iman kita. 
Di September kemarin kita mengingat hari pencegahan bunuh diri sedunia. WHO menyatakan bahwa depresi berada pada urutan nomor 4 penyakit di dunia, dan diprediksikan  akan menjadi masalah gangguan kesehatan yang utama. Bunuh diri menjadi isu kesehatan masyarakat serius saat ini. Menurut WHO, 2019, sekitar 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri per tahun, di dunia. Angka bunuh diri lebih tinggi pada usia muda. Dan ini memperkuat diri kita pada saat ini untuk memperkuat alasan pemulihan bagi keluarga dan komunitas kita dalam segala aspek sehingga kita semua memiliki kesentosaan di hidup kita. Kita harus lebih peduli satu sama lain. 
Keluarga yang menjadi sistem pendukung utama dalam hidup seorang manusia adalah anugerah indah Allah dalam dunia. Kita tak bisa memilih kita lahir di keluarga mana dan macam apa, tapi Tuhan tetap mengijinkan kita hidup dan menjalani hidup kita sampai saat ini. Mari kita berdamai dengan itu semua dan mari lihat betapa berliku jalan itu sebagai karya Allah yang istimewa. Kita bisa menjalaninya dengan baik karena pertolongan Tuhan. Kita sudah berjuang jadi orangtua yang baik, pasangan yang baik, anak yang baik, saudara yang baik itu juga karena pertolongan Tuhan. Mari bersyukur untuk itu dan mari lanjutkan tugas kita untuk tetap menjadikan keluarga sebagai Gereja yang dipulihkan dan memulihkan. 
HUT GKP ke 89 membawa kita pada tantangan untuk menyosong era generasi baru yang berpusat pada persekutuan, kerjasama dan kolaborasi. Semua generasi berkumpul dalam dunia dan diajak untuk melihat dan melakukan sesuatu demi masa depan dunia yang sangat dikasihi Allah. Allah sedang bergerak memulihkan. Jangan apatis dan bahkan menghambat pemulihan atau malah menjadi yang melukai. Kita yang telah diselamatkan mari lakukan semua yang kita bisa untuk mengambil bagian. Dan mulailah dari diri kita lalu keluarga kita. Tempat manusia dilahirkan dan ditempa mulanya.
Syukur atas keluarga dinyatakan melalui puisi ini;
Keluarga itu seperti lingkaran
Hubungannya tak pernah berakhir
Dan jika pun sampai terputus
Pasti tersambung lagi
Keluarga itu seperti bintang-bintang
Bagaimana pun mereka akan selalu ada
Keluarga yang selalu menolong
yang selalu mendukung dan selalu peduli
Selamat HUT GKP
0 notes
kabartangsel · 1 year
Text
Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulang-nya Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait.   “Innalillahi wa innailaihi rojiun. Kami sangat berduka mendapat informasi Bang Arist Merdeka Sirait telah wafat,” kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar di Jakarta, Sabtu.     Nahar…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bayuindraputra · 2 days
Text
KemenPPPA soal Pembunuh Gadis Penjual Gorengan: Jika Sengaja, Pidana Mati
Tumblr media
Baca artikel detiknews, "KemenPPPA soal Pembunuh Gadis Penjual Gorengan: Jika Sengaja, Pidana Mati" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7550793/kemenpppa-soal-pembunuh-gadis-penjual-gorengan-jika-sengaja-pidana-mati.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
0 notes
Text
TPPO di Pohuwato Baru Terungkap, Polisi Diduga Jadi Salah Satu Penikmat
Rekonfunews.com, Pohuwato – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), tengah gencar melakukan berbagai upaya dalam rangka memberantas TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang). Sayangnya, Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO, yang melibatkan Pemerintah Pusat dan Daerah bentukan pemerintah pusat belum benar-benar bekerja efektif dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes