#Generasi y
Explore tagged Tumblr posts
Text
SENI KOMUNIKASI YANG BERKUALITAS, EFEKTIF DAN CARA MENGUASAI LAWAN BICARA DARI GENERASI KE GENERASI Yunita Program studi ilmu komunikasi, Universitas Islam Negri Sultan Syarif kasim Riau. e-mail : yunitayunita26032003gmail.com
Setiap orang pasti pernah berkomunikasi , termasuk Anda. Menurut peneliti 75% waktu manusia di gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun berkomunikasi dengan diri sendiri (Self-talk). Komunikasi secara harfiah memiliki makna sebagai percakapan, pembicaraan, pemberitahuan, pertukaran fikiran, dan suatu kegiatan penyampaian suatu pesan dari sesorang kepada orang lain maupun melalui media. Komunikasi merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Bahkan sejak lahir manusia sudah melakukan komuniksi seperti tangis dan gerak saat pertama kali seorang bayi di lahirkan itu termasuk tanda komunikasi. Anda perlu berkomunikasi agar Anda dapt melakukan banyak hal dengan baik. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media . namun tidak semua orang dapat melakukan komunikasi dengan efektif. Akibatnya pesan yang di sampaikan kurang jelas di terima oleh lawan bicara. Melalui komunikasi Anda dapat menyampaikan pesan yang Anda rasakan . Anda juga dapat memberikan respon atau tanggapan dan memberi tahukan apa yang di butuhkan dalam bentuk menghormatinya. Komunikasi juga dapat membantu Anda dalam meminimalkan kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi saat Anda berkomunikasi, seperti salah paham, pesan yang tidak jelas atau asumsi terhadap suatu hal. Salah satu faktor pentingnya dapat membantu Anda dalam berkomunikasi berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Ketika Anda dapat bekomunikasi dengan orang yang dapat Anda percaya , maka Anda mampu mengekspresikan perasaan dan mendapatkan dukungan berupa umpan balik dari orang tersebut. Anda dapat mengadaptasikan gaya komunikasi mereka agar sesuai dengan khalayak dan situasi dimana Anda berada. Dengan mempelajari cara berkomunikasi dengan baik. Anda akan dapat banyak manfaat Anda akan mampu memahami dan menerapkan keterampilan tersebut dalam setiap kesempataan sehingga dapat disebut dengan berkomunikasi secara efektif. Pentingnya berbicara Jelas bahwa setiap orang memang harus bicara. Banyak orang memiliki karakter pendiam dan lebih dikenal dengan introvert tidak banyak bicara dan akhirnya mengalami depresi. Meski masih diperdebatkan tetapi hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan peringatan bagi orang yang peduli terhadap komunikasi. Berbicara merupakan hal paling dasar sekaligus merupakan hubungan manusia yang paling erat .tanpa bicara, mustahil Anda dapat berhubungan dengan orang lain. Komunikasi terdiri atas dua jenis yaitu verbal dan non-verbal, sebagian besar komunikasi adalah komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara lisan maupun tertulis dengan model ini pendengar bisa dengan mudah memahami Pesan yang disampaikan oleh komunikator. Contoh dari komunikasi verbal adalah bercakap-cakap secara langsung menggunakan media maupun tanpa media penyampaian informasi melalui surat ,tv , video atau koran digital dan lain-lainbegitu juga komunikasi non verbal sangat dibutuhkan. Berbicara memang kelihatannya mudah tetapi berbicara yang terkesan ternyata cukup sulit. Banyak orang yang berbicara asal-asalan ,sumbang ,bahkan nyaris suaranya tidak diterima oleh orang lain. Berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya sebatas menyampaikan pesan secara lisan tetapi juga melibatkan aspek non lisan seperti gesture atau gerak tubuh dilakukan oleh seseorang pada saat berkomunikasi maksudnya menampilkan dengan mempertegas makna pesan atau memperjelas apa yang disampaikan. Bahasa tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi non verbal namun efektivitasnya mampu membuat Anda memahami perasaan dan pikiran lawan bicara Anda. Contoh dari komunikasi non verbal yakni gesture tubuh yang pertama adalah:
a) menatap terlalu lama karena seorang pembohong selalu menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya ia mencari cara lain untuk menutupi aksinya hal ini terjadi pada pendapat dari seorang analisis perilaku dan pakar bahasa tubuh yakni Liliana glass yang menyatakan bahwa kebanyakan pembohong sengaja menahan pandangannya terlalu lama untuk menguburkan fakta mereka sedang membual untuk memaksimalkan aktingnya mereka berdiri dengan sangat tegap dan tidak berkedip.
b) Menahan tangan pada punggung ketika dosen Anda mengawasi ujian akhir ia bergerak ke sana kemari dengan meletakkan dua tangan di balik punggungnya momentum itu memang menegangkan bagi Anda karena sengaja ditimbulkan oleh foundation untuk menjaga ketertiban kelas pada saat ujian sedang berlangsung makna sebenarnya dari menahan tangan pada punggung adalah menunjukkan superioritas atau keunggulan kepercayaan diri dan kekuasaan akibatnya Anda merasa sangat tertekan dengan bahasa tubuh yang sengaja ditimbulkan oleh sang dosen. Mungkin Anda sering merasa kesulitan berbicara dengan lawan bicara Anda karena jarang bertemu dengan orang lain dan sibuk bekerja ataupun melakukan kegiatan lainnya. Dalam hal itu Anda mengatasinya dengan mulai berperan sebagai pendengar yang dalam berkomunikasi terdapat aturan 1 2 3 yakni satu kali berbicara dua kali mendengarkan dan tiga kali umpan balik. Komunikasi berjalan dengan baik ada pada pendengaran dan merespon dengan baik pula.
Komunikasi interpersonal Salah satu jenis komunikasi adalah komunikasi interpersonal yakni komunikasi yang dilakukan oleh dua orang yang bertatapan muka sehingga memungkinkan setiap orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut untuk melihat reaksi lawan bicaranya secara langsung, verbal, maupun non-verbal. komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang paling efektif dan memiliki hubungan yang erat karena tidak hanya sebatas komunikasi formal tetapi juga komunikasi informal, seperti berbasa-basi maupun percakapan sehari-hari. Kunci dalam berkomunikasi adalah kemampuan dalam memahami lawan bicara Anda harus memahami karakter dan perasaan lawan bicara. Berkomunikasi dengan individu ekstrovert berbeda dengan komunikasi individu yang introvert dan sebagainya ingatlah bahwa komunikasi yang efektif selalu berkaitan dengan bagaimana proses komunikasi itu berjalan Berikut ini adalah beberapa macam karakter berdasarkan usia yang mungkin Anda temui pada saat berkomunikasi dengan lawan bicara :
Generasi veteran/ builders Generasi veteran adalah orang-orang yang lahir sebelum tahun 1946. Mereka adalah generasi tertua saat ini yang sudah nyaman dengan kehidupan mereka. Mereka beranggapan bahwa perkembangan teknologi itu baik tetapi bukan untuk generasi mereka. Generasi veteran mengandalkan pertemanan satu sama lain dalam mengambil keputusan. Jika salah satu orang dari kelompok tersebut menyukai Anda, Anda akan lebih mudah mempengaruhi orang-orang lainnya.
Baby boomers Baby boomers adalah orang-orang yang lahir pada kisaran tahun 1946-1962 . Mereka merupakan kelompok pekerja keras Yang menargetkan kesuksesan dalam kehidupan mereka .Dalam mengambil keputusan, mereka mendasarkannya pada penyampaian Anda dalam berkomunikasi dan apa yang Anda sampaikan.
Generasi X Generasi ini awal perkembangannya teknologi muncul pada era generasi. Dengan demikian, kelompok ini hadir pada teknologi terbaru. Mereka mengambil keputusan berdasarkan pengembangan terbaru dari informasi yang Anda sampaikan demi keuntungan mereka. Generasi x ini cenderung mempunyai pemikiran yang lebih dewasa. Walaupun pada masa mereka tumbuh belum ada teknologi seperti Android dan teknologi canggih lainnya seperti sekarang, tetapi mereka tidak kolot. Jika mereka mempunyai lawan bicara mereka yang asik, maka suasana percakapan pun akan menjadi lebih hangat. Membuka pembahasan tentang musik ataupun film yang populer pada tahun 1980-an seperti film-film horor, Suzanna, Warkop DKI ,dan lain-lain. Dengan cara itu mereka akan merasa cocok pada cara Anda berkomunikasi. generasi x selalu antusias dengan perbincangan tentang filosofi kehidupan . mereka memang memiliki pAndangan yang dalam tentang hidup mereka bukan kalangan pengikut tren kekinian.
Generasi Y Inilah generasi yang kedua merasakan perkembangan teknologi dan menggunakannya untuk aktivitas pribadi. Mereka mengikuti trend yang terjadi di lingkungan mereka mereka sangat senang membincangkan trend terbaru dalam kehidupan masyarakat abad ke-21. Anda tidak boleh membuka perbincangan yang terlalu tua dengan generasi y. Mereka lebih suka diajak bicara tentang hal-hal yang sederhana dan seru seperti film masa kecil, ide kreatif, perencanaan, dan penyelesaiannya. Mereka menyukai tren tetapi mereka juga memikirkan hal-hal yang besar misalnya cita-cita dan target.
Generasi Z Beda halnya ketika Anda memiliki lawan bicara yang tumbuh pada era tahun 1990-an pembicara tentang generasi z akan lebih mudah bagi Anda, Anda tidak perlu repot-repot membuka lembaran lawas yang sudah ketinggalan zaman. Ketika menghadapi generasi ini Anda tidak perlu membuka buku sejarah Karena pada dasarnya mereka juga merasakan produk-produk kehidupan era 1990-an walaupun mereka tumbuh sebagai anak milenial generasi z atau gen z adalah kelompok termuda yang ditemui dalam masyarakat dewasa ini mereka lahir ketika teknologi sudah sangat maju. mereka tumbuh dengan keberadaan gadget atau gawai di dalam keseharian teknologi sudah mendarah daging di dalam kehidupan mereka bahkan teknologi merupakan gaya hidup mereka. Berkomunikasi dengan generasi z dapat dilakukan dengan menjelaskan perkembangan teknologi. Anda harus lebih inovatif karena mereka terbilang masih sangat muda. Namun, mereka juga memiliki pemikiran yang kritis karena mereka terbiasa mengonsumsi informasi dari jumlah yang sangat banyak . Anda harus mampu menempatkan diri sebagai orang muda agar Anda merasa cocok berbicara dengan mereka generasi z adalah generasi yang lebih spek up sehingga Anda harus lebih lugas dan tidak bertele-tele ketika Anda menghadapi mereka. Ada juga perlu mengikuti perkembangan media sosial dan berbagai aplikasi kekinian. Dengan demikian perbincangan akan tanpa rasa canggung.
Generasi Alpha/alfa Generasi alpha adalah generasi yang lahir tahun 2010-2025 .Generasi ini hadir sesudah Generasi Z .menurut McCrindle sekitar 2,5 juta anak lahir tiap minggunya di Dunia. Berkomunikasi dengan generasi ini butuh ekstra karena mereka lahir di dunia digital di mana orang tua harus pAndai-pAndai mengajarkan cara berkomunikasi dengan baik dan benar untuk bekal di sekolah . apa lagi faktor lingkungan yang membawa pengaruh anak-anak lebih mudah di bandingkan mendengarkan nasihat dan belajar berkomunikasi dengan benar dari orang tuanya. Seperti mengajarkan kalimat-kalimat yang sopan pada orang yang lebih tua. Untuk menguasai percakapan dan menaklukan lawan bicara . Anda perlu melkukan analisis tujuannya untuk menghetahui kemampuan lawan bicara Anda . Berikut poin-poin untuk melakukan proses analisi tersebut:
Referensi dan pengalaman setiap orang mempunyai lingkup referensi dan pengalaman yang berbeda- beda ketika Anda berbicara dengan orang yang referensinya sama dengan Anda, maka pembicaraan akan berlangsung dengan lancar. Begitu pula dengan pengalaman ketika lawan bicara Anda mempunyai pengalaman yang sama dengan Anda maka Anda tidak sulit menjelaskan sesuatu kepadanya jika referensi dan pengalaman lawan bicara sama dengan referensi dan pengalaman Anda tentu tidak sulit bagi Anda untuk berkomunikasi dengannya.
Bagaimana jika berbeda? Perhatikan dan cermati cara bicara dan responnya kalau Anda sudah mengidentifikasi bahwa ia adalah orang awam Anda tidak boleh menggunakan pilihan kata yang sulit atau sangat teknis. sesuai dengan daya tangkapnya saja. jika ia belum mempunyai pengalaman yang sama dengan Anda maka Anda akan sulit berkomunikasi dengannya bahkan Anda harus melakukan tindakan ekstra.
Identitas hal ini sangat penting dan berkaitan yakni adalah demografi usia jenis kelamin pendidikan dan jabatan tentu berbeda jika Anda berbicara dengan anak-anak berbanding dengan orang yang sudah berumur bicara dengan seorang wanita bisa lebih bebas misalnya berbanding percakapan pria dan wanita tingkat pendidikan lawan bicara juga penting mempengaruhi cara Anda berkomunikasi berbeda pula untuk orang yang berpendidikan rendah Anda tidak bisa menggunakan istilah teknis yang rumit karena Anda harus bisa menyesuaikan dengan daya tangkapnya perbedaan terjadi pula apabila Anda berbicara dengan pemimpin atau bawahan Body language atau bahasa tubuh perilaku harus lebih sopan karena itu Anda harus mencari informasi terlebih dahulu supaya lebih tepat cara berkomunikasinya.
Gaya dan kepribadian setiap orang memiliki gaya dan kepribadian yang berbeda-beda ada orang pendiam tapi dia juga orang yang cerewet ada orang yang cepat berbicara Ada pula yang lambat kalau Anda bisa menyesuaikan tentu saja komunikasi menjadi lebih enak selain gaya komunikasi perhatikan juga kepribadian unik yang mungkin Anda hadapi dari lawan bicara sifat orang memang sangat beragam ada yang galak sombong bahkan sensitif jadi Anda harus sudah mempunyai informasi mengenai sifat lawan bicara Anda .
Dunia lawan bicara pahamilah dunia dan masalah lawan bicara Anda jika seorang pelanggan ingin membeli produk Anda tetapi anggarannya terbatas Anda bisa memberikan bukan hanya informasi tetapi juga solusi kepadanya dengan demikian masalah pun bisa teratasi jadi pesan yang Anda sampaikan bukan hanya berupa informasi tetapi juga solusi.
Pesan yang disampaikan pastikan lawan bicara menerima pesan Anda dengan jelas dan benar tidak salah paham jadi jangan biarkan Anda berbicara dengan bawaan seperti ini "tolong ya, ini dikerjakan," kemudian Anda langsung pergi sebaiknya Anda menunggu responnya setidaknya Anda melihat raut wajahnya untuk memastikan apakah dia sudah memahami atau belum mengerti maksud perkataan Anda tersebut seperti contoh pastikan dulu respon lawan berbicara dengan kata-kata seperti "bagaimana sudah jelas ?" bila ia sudah menjawab "ya pak sudah jelas," maka Anda bisa meninggalkannya
Datar pustaka buku William Andromeda.2020.Seni menguasai Lawan Bicara: Bagaimana Mempengaruhi dan Menaklukan Orang Lain Tanpa Intimidasi.Yogyakarta: BRIGHT publisher Hyang,Oh Su. 2019.Bicara itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi Yang Efektif.jakarta : Bhuana ilmu Populer A.W.Wijaya.2000.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi.Jakarta:Rineka Cipta. Alo Liliweri.1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal.Bandung:Citra Aditya. Borg, James.2010. Buku Suku bahasa Tubuh: Memahami Pikiran Orang dari Gerak-gerik tUbuhnya, Yogyakarta:Buku Biru
#komunikasi#Cara berkomunikasi yang efektif#Generasi z#Generasi y#Baby boomers#Pengantar ilmu komunikasi#Cara menguasai lawan bicara#Ilmu komunikasi#Artikel ilmu komunikasi#Generasi ke generasi#Bicara itu ada seninya#Artikel#Komunikasi interpersonal
1 note
·
View note
Text
tadi siang aku nulis tentang dua atau tiga tahun kedepan, aku memprediksi kalau kita semua akan kembali hidup tanpa internet tanpa sosmed dan tanpa hal-hal instan yang dengannya kita dimanjakan
siap atau tidak siap jika itu terjadi kita akan kembali menjadi pribadi yang bergerak tanpa hal yang selama ini jadi kebanggan kita, generasi Y dan Z akan kelabakan, tak mengapa, sekali lagi tak mengapa
anggap aja kita terlahir kembali dan tidak bergantung pada keduniaan lagi
kabar baiknya, kita lebih mudah untuk menggapai jati diri
4 notes
·
View notes
Text
Berlatih Menerapkan Ilmu Parenting pada Jiwa-Jiwa Gen Z, dalam kehidupan sehari-hari
Dunia parenting saat ini bingung bagaimana mendidik Generasi Z (1995-2010) yang unik dan cenderung berfikir instan. Gen Z adalah generasi yang terkenal dengan celetukannya menemukan istilah-istilah baru seperti FOMO (Fear of Missing Out), FOPO (Fear of Other's People Opinion), YOLO (You Only Live Once), dll. Hal ini dikarenakan kehidupan sehari-hari mereka tidak lepas dari adanya teknologi informasi dan media sosial. Adanya Artificial intelegence membuat mereka menjadi person yang tumbuh dengan banyak kemudahan untuk mencapai atau mendapatkan sesuatu.
Banyak studi mengatakan bahwa kemampuan ekspresi komunikasi Gen Z juga dangkal, seringkali terjadi mispersepsi, ketersinggungan dan memunculkan stigma sendiri.
Ditambah lagi, Gen Z juga sering kali mempunyai masalah dengan krisis identitas dan tekanan sosial. Mereka juga banyak yang harus berjuang dengan stress dan kesehatan mental. Jika mereka sedang ada masalah, maka mereka cenderung menyalahkan keluar/keadaan dikarenakan kurang adanya introspeksi diri.
Tak diragukan lagi, Anak Gen Z sangat suka bersosial media. Sosial Media adalah wadah bagi mereka untuk pengakuan akan eksistensi dirinya pada publik. Semakin banyak follower semakin dipuji-lah dia di dunia pertemanan. Dengan adanya sosial media ini, secara tidak langsung membuat Gen Z sulit mencerna esensi hidup. Mereka lebih suka sesuatu yang viral dan praktis dengan menegasikan hakikat kehidupan. Oleh karena itu, tak jarang kita lihat banyak selebgram/youtuber yang jauh berbeda kehidupan realitanya dari dunia maya.
Dengan fenomena tersebut maka Interaksi orang tua dengan anak Generasi Z sangat perlu kita perhatikan, demi terciptanya hubungan baik antara orang tua dan anak. Sebagai orang tua, kita perlu menjadi Best Friend yang baik untuk mereka. Dalam berinteraksi dengan mereka, Orang tua sangat disarankan untuk senantiasa menghargai ide-ide mereka, dapat ber-empati terhadap kesulitan-kesulitannya, serta selalu siap mendengarkan segala keluh kesahnya. Tak lupa kita juga harus menurunkan ego kita sebagai orang yang lebih tua yang sering kali merasa lebih tau/lebih benar karena lebih berpengalaman.
Peran kita sebagai orang tua bisa dapat kita lakukan dengan cara mendukung mereka secara emosional, berkomunikasi positif, selalu mendukung bukan merendahkan. Sebagai contoh: kadang anak berkeluh kesah tentang tugas kuliahnya yang banyak. Kita sebagai orang tua kadang secara natural akan mengatakan "Yo Jenenge Kuliah yo ngono rek, nek gak akeh tugas kapan pintere". Pada generasi Y atau X bahkan Baby Bloomer akan mungkin otomatis berfikir seperti itu. Karena kita terbiasa pada zaman muda, bahwa sesuatu yang kita inginkan harus dilalui dengan pengorbanan. Gen Z yang bisa kita katakan adalah generasi yang berfikir instan tidak akan dapat berfikir jauh seperti itu, karena kurangnya pengalaman dalam menghadapi persoalan. Mereka cenderung kurang mandiri dan berfikir central hanya tentang dirinya sendiri, serta kurang bisa melihat dari banyak perspektif.
---------- analog dengan hal tersebut -----------
Ilmu parenting pada Gen Z yang notabene masih berumur anak-anak/remaja ini bisa kita analogikan dengan Umur Jiwa Manusia. Klasifikasi Jiwa Manusia dapat ditentukan dari sudah berapa lama evolusi sang Jiwa menjadi Manusia.
Terdapat 4 klasifikasi Jiwa manusia:
Jiwa anak-anak
Jiwa remaja
Jiwa dewasa
Jiwa tua.
Pernahkah kita melihat seorang kawan atau tetangga yang sudah tua, tetapi sikap dan sifatnya masih seperti anak-anak? Atau pernahkah kita melihat seorang anak umur dibawah 12 tahun tetapi bijak dalam bersikap layaknya orang dewasa?
Semua pertanyaan itu bisa kita jawab jika kita meyakini adanya evolusi jiwa.
Jiwa anak-anak dan remaja pada orang-orang di sekeliling kita bisa kita lihat kesamaannya dengan sifat generasi Z. Kita sebagai manungsa, perlu mencermati bagaimana peran dan interaksi kita pada para jiwa Gen Z (jiwa anak² maupun remaja) , agar menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka. Jangan sampai kita tersulut Ego jiwa dewasa/jiwa tua kita yang terkesan memberi nasehat yang cenderung menggurui. Seringkali hal ini akan memicu para jiwa anak-anak dan remaja akan menjadi sangat sebal, terjadi mispersepsi dan letupan emosi.
Oleh karena itu, kebijaksanaan para Jiwa-Jiwa yang telah dewasa/tua sangat diperlukan agar para Jiwa Gen Z dapat lebih tercerahkan. Sejatinya jiwa dewasa/tua sudah lebih paham bahwa jiwa manusia yang masih bersifat anak²/remaja adalah suatu sunatullah. Kita semua tak bisa lepas dari proses evolusi jiwa. Sehingga, perlu bagi kita untuk lebih berlatih menerapkan ilmu parenting pada Sekolah Bhumi agar jiwa kita menjadi semakin bertumbuh serta bijak dalam berperan dan berinteraksi dengan sesama manusia. Dengan harapan, jiwa kita semua segera dapat kembali pulang bersatu dengan sang Cahaya,
"Nyawiji marang Gusti ingkang Murbeng Dumadi"
Amin ya rabbal 'alamiin.
ASw
Sekolah Bhumi, 5 Oktober 2024
#sawiji#old soul#jiwa tua#generasi z#jiwa anak-anak#jiwa dewasa#jiwa remaja#interaksi orang tua#indonesia#filsafat kehidupan#sekolah bumi#filsafat hidup#learning
2 notes
·
View notes
Text
mungkin yang sekarang terjadi adalah buah dari pembelajaran dan kepasrahan Tak henti dari seorang ibu yang ingin memberikan parenting yang terbaik buat anaknya.
ga mudah menerapkan parenting sama anak milenial yang sering dicap generasi strawberry dalam arus dunia digital.
tapi ibu senang Nak, sekarang kita bisa ngobrol dan sebagai orang tua harus hati hati juga dan selalu inget ngobrol tuh dua arah dan orang tua harus banyak mendengar.
semoga ayah dan ibu selalu bisa menjadi rumah untuk orang orang ter sayang.
dan anak ku yang betah di omma nya. kangen deh denger rajukanmu atau permintaan gendong setiap kali bangun tidur sereng kali ibu tolak karena ga sangup gendong. semoga bukan karena ada hal yang membuatmu tak nyaman jadi jauh dari ibu y.
sayang ibu dan ayah
3 notes
·
View notes
Text
#TeamOldColdplay
Untuk pertama kalinya coldplay ke indonesia nih, katanya konsernya november 2023. Siapa yang ngga kenal coldplay yakan? Band besar gitu, selalu mencetak hits yg booming, terlebih selalu collab sama penyanyi amrik lah, Rihanna, Beyonce.. Terakhir BTS. Coldplay berhasil menjamah pendengar K-popers, siapa yg gatau boyband terkenal sedunia.. Fansnya dari berbagai kalangan, tua, muda, anak2 semua hafal. Alhasil dengan musik yg mengikuti pasar coldplay berhasil pula merambah fansnya ke gen Z, memang musiknya semakin easy listening juga musik yg kekinian.
Aku sebagai Team Old Coldplay alias fans jaman dulu yang klaim musiknya masih "alternativel rock british band". Yang tau keberadaan mereka sekitar thn 2001/2002 wkt SMP berarti, pas album mereka yg ke 2 "a rush of blood to the head" lagu yg hits saat itu.. In my place, the scientists. Selalu aja nungguin di Mtv, excited bgt kalo udah liat vclipnya. Sampe aku bikin mixtape (kaset mix bajakan haha) pernah ngerecord dr radio malah hehe. Nah, mulai merambah deh dengerin album ke 1 mereka "parachutes" lagu fav nya banyak.. Yellow, shiver, sparks, trouble, don't panic. Album ke 2 " a rush of blood to the head" enak2 pula.. In my place, the scientists, warning sign, clocks, green eyes. Pada akhirnya jadi ngikutin deh album2 berikutnya, 2005 itu X&Y klip pertama kalogasalah "speed of sound".. Seneng ada lagu baru dr mreka, trus lagu paling legend nih kayanya klip tayangannya sekitar 2005-2006 itu "Fix You" wah kayanya puncak karir coldplay itu, booming sekali lagunya. Dan emg seenak itu sebelum jadi overhype wkwk. Oiya 1 lg dr album ke 3 itu "the hardest part" fav jg.. Lanjut album "viva la vida" single pertamanya dgn judul yg sama, inipun lsg hits bgt. Dalam album inipun enak2.. Strawberry swing, violet hills, lost!, lovers in japan. Beberapa tahun kemudian 2011 kalogasalah album "mylo xyloto", warna musiknya udah agak beda tapi masih enak di telingaku, single pertama "every teardrop is a waterfall".. Lanjut paradise (booming parah inipun), hurts like heaven, Charlie brown, major minus, princess of china (feat Rihanna).. Coldplay mulai ke amrik2an dgn collabs sama doi. 2014 album "ghost stories" itu mulai agak kaget, apalagi pas denger "a sky full of star" buseeetttt ini musiknya dance bgt cuyyyy.. Berubaaaah hahaha. Walapun masih ada "always in my head" mayan enak ini, "magic" mayan jg. Cuma udah beda identitas ajalah gt. Apalagi album selanjutnya yg ada 'hymn for the weekend", enak sih cuma kaya bukan coldplay bgt bagi kami kami si pendengar dari album pertama. Udah deh semenjak itu ngga ngikutin coldplay lg, udah bukan selera aku yang gabisa move on dari Coldplay: alternative british rock band huhuuu. Ya gpp memang hak mereka musik berkembang mengikuti jaman, merambah banyak fans lintas generasi dan terbukti berhasil. Semakin terkenal.. Semakin susah digapai, karena udah jadi band mainstream yang dikenal segala kalangan alhasil skrg tiket konser di Indo pun mahal bgt start from 800k - 11jutaaaa wkwkwk mantap. Belom lg skrg usum "war ticket" tiket yg dijual online di website resmi, rebutan seluruh indonesia.. Saingannya anak sultan, ordal, calo, selebgram dll. Bagaimana kami yg hanya rakjel ini memantau war tiket dr hp butut dan jaringan internet yg luplep wkwk dahlaaaah no hope selain kami si kaum mendang mending..
Makanyaaaaaaa.. Kenapa abang2an ini ngga mampir kemarihhh saat masih jadi band kek dulu banggg.. Mungkin belom usum war tiket dan fans nya masih gen millenial gituloh bang haduuhhhh.
Dari aku si fans coldplay jadul, yg resah ttg perubahan musik mreka dan overwhelming memantau ke overhype an konser coldplay ini...
3 notes
·
View notes
Text
Gen-Flux?
Sepekan lebih yang lalu, secara nggak sengaja nemu buku The Ultimat3U -nya Coach Renè Suhardono di IPusnas. Cus langsung dicicil baca.
Nemu yang menarik, di saat kita mulai akrab sama istilah generasi Y, generasi Z, generasi Millenials, generasi boomers, dkk. Di salah satu part buku dibahas soal Generation Flux.
Gen-Flux. Yang nggak dibatasi oleh sekat-sekat tahun lahir, tapi diidentifikasi berdasarkan apa yang jadi dorongan mereka buat bergerak dan berkontribusi buat sekitarnya.
Saya nyatat beberapa ciri soal Gen-Flux ini; tidak terbebani oleh keharusan punya sebutan, fokus pada impact dan kontribusi yang diberikan dam kapasitas apapun yang dijalani, not about affiliation but connection & contribution, and most important tools for Gen-Flux is the ability to acquire new skills.
Hal lain yang perlu digarisbawahi terkait Gen-Flux ini adalah tentang kemauan atau kenyamanan untuk menghadapi ketidakpastian (uncertainty) dan ketidakstabilan (instability).
3 notes
·
View notes
Text
Program Studi Favorit di STKIP PGRI Nganjuk
Memilih program studi yang tepat merupakan keputusan penting yang menentukan masa depan akademis dan karier seseorang. STKIP PGRI Nganjuk, sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Kabupaten Nganjuk, menawarkan berbagai program studi yang tidak hanya unggul, tetapi juga relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini. Dengan visinya yang berorientasi pada pengembangan pendidikan yang unggul dan berkarakter, STKIP PGRI Nganjuk berkomitmen menghasilkan lulusan yang terampil dan profesional di bidang pendidikan.
Kampus yang berlokasi di Jalan AR Saleh No. 21 ini memiliki reputasi sebagai institusi pendidikan yang mapan, dengan sejarah panjang dalam mencetak generasi pendidik yang kompeten. STKIP PGRI Nganjuk dikenal sebagai perguruan tinggi tertua di kota ini, dengan lima program studi yang tersedia di jenjang Sarjana (S-1). Program-program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang mendalam di bidang pendidikan.
1. S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Salah satu program studi STKIP PGRI Nganjuk yang menjadi favorit adalah S-1 PPKn. Program ini bertujuan mencetak tenaga pendidik yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, hukum, serta kewarganegaraan. Mahasiswa yang mengambil program ini akan dibekali dengan kompetensi untuk mendidik generasi muda mengenai pentingnya integritas, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta prinsip-prinsip demokrasi.
Program studi ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada praktik pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. S-1 PPKn juga memainkan peran penting dalam membangun kesadaran sosial di kalangan generasi muda, mengingat pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk karakter yang bertanggung jawab dan berintegritas.
2. S-1 Pendidikan Ekonomi
Bidang ekonomi selalu menjadi salah satu sektor vital dalam pembangunan nasional, dan pendidikan ekonomi menjadi semakin penting dalam menyiapkan generasi muda yang paham akan konsep-konsep ekonomi modern. S-1 Pendidikan Ekonomi di STKIP PGRI Nganjuk menawarkan kurikulum yang komprehensif, mencakup ilmu ekonomi mikro dan makro, teori manajemen, serta metode pengajaran yang efektif di bidang ekonomi.
Program ini juga mendorong mahasiswa untuk memahami dampak sosial-ekonomi dari kebijakan ekonomi, serta mendorong mereka untuk berpikir kritis dan analitis. Lulusan dari S-1 Pendidikan Ekonomi diharapkan dapat berperan sebagai pendidik yang mampu mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi kepada siswa dengan cara yang inovatif dan relevan.
3. S-1 Pendidikan Matematika
S-1 Pendidikan Matematika di STKIP PGRI Nganjuk adalah salah satu program studi yang paling diminati. Matematika sebagai ilmu dasar memiliki peranan penting dalam pengembangan berbagai bidang ilmu lainnya. Program studi ini dirancang untuk melatih mahasiswa agar memiliki keterampilan dalam mengajarkan matematika dengan cara yang kreatif dan mudah dipahami oleh siswa.
Mahasiswa yang menempuh program ini akan mempelajari berbagai cabang matematika seperti aljabar, geometri, statistik, dan analisis matematika, serta teknik pengajaran yang inovatif. Selain itu, STKIP PGRI Nganjuk menyediakan fasilitas laboratorium matematika yang lengkap untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, sehingga mahasiswa dapat mengasah keterampilan mereka secara langsung melalui berbagai praktik dan proyek.
4. S-1 Pendidikan Bahasa Inggris
Di era globalisasi, penguasaan bahasa Inggris menjadi kunci penting dalam berbagai sektor, baik di bidang pendidikan, bisnis, maupun teknologi. S-1 Pendidikan Bahasa Inggris di STKIP PGRI Nganjuk menawarkan program studi yang berfokus pada pengembangan keterampilan berbahasa, baik dalam aspek linguistik maupun metodologi pengajaran bahasa Inggris.
Program ini tidak hanya melatih mahasiswa untuk menjadi pendidik yang profesional, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk bekerja di berbagai sektor internasional. Dengan dukungan dosen yang berpengalaman, mahasiswa program S-1 Pendidikan Bahasa Inggris akan mempelajari tata bahasa, fonetik, literatur, dan metode pengajaran bahasa yang sesuai dengan standar global.
5. S-1 Pendidikan IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan fondasi bagi banyak bidang studi lainnya, seperti teknologi, kesehatan, dan lingkungan. Program S-1 Pendidikan IPA di STKIP PGRI Nganjuk menyiapkan mahasiswa untuk menjadi pendidik yang kompeten dalam mengajarkan ilmu alam kepada generasi muda. Mata kuliah yang ditawarkan mencakup fisika, biologi, dan kimia, dengan fokus pada pengajaran yang interaktif dan berbasis eksperimen.
Program ini didukung oleh laboratorium yang lengkap dan modern, sehingga mahasiswa dapat langsung mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari. Selain itu, STKIP PGRI Nganjuk juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memberikan mahasiswa pengalaman lapangan dan penelitian yang bermanfaat.
Fasilitas Pendukung di STKIP PGRI Nganjuk
Keunggulan STKIP PGRI Nganjuk tidak hanya terletak pada kualitas program studinya, tetapi juga pada fasilitas yang disediakan untuk mendukung kegiatan akademik. Kampus ini dilengkapi dengan ruang kelas yang nyaman, perpustakaan dengan koleksi literatur yang lengkap, serta akses internet yang cepat untuk memudahkan proses belajar.
Selain itu, STKIP PGRI Nganjuk juga memiliki Pojok Statistik, sebuah fasilitas yang merupakan hasil kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Nganjuk. Pojok Statistik ini menyediakan berbagai data statistik yang dapat diakses oleh mahasiswa maupun masyarakat umum, yang sangat berguna untuk penelitian dan kajian ilmiah.
Kampus ini juga aktif dalam menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa. Dengan adanya berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), mahasiswa juga dapat mengembangkan bakat dan minat di bidang olahraga, seni, maupun organisasi.
Komitmen terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi
Sebagai bagian dari upaya implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, STKIP PGRI Nganjuk juga berfokus pada pengabdian masyarakat. Mahasiswa secara berkala terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat di berbagai daerah di Kabupaten Nganjuk, dengan tujuan membantu memecahkan masalah-masalah sosial dan memberikan solusi yang nyata bagi masyarakat.
Selain itu, STKIP PGRI Nganjuk juga aktif dalam kegiatan penelitian, dengan mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan riset yang berkaitan dengan pendidikan dan isu-isu sosial lainnya. Penelitian ini tidak hanya dipublikasikan, tetapi juga diaplikasikan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kesimpulan
Dengan lima program studi yang komprehensif, yaitu S-1 PPKn, S-1 Pendidikan Ekonomi, S-1 Pendidikan Matematika, S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, dan S-1 Pendidikan IPA, STKIP PGRI Nganjuk menawarkan pilihan pendidikan yang tepat bagi calon mahasiswa yang ingin berkarir di dunia pendidikan. Kampus ini tidak hanya menyediakan program akademik yang berkualitas, tetapi juga fasilitas lengkap yang mendukung proses belajar mengajar, serta berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan potensi mahasiswa secara menyeluruh.
Bagi Anda yang tertarik untuk melanjutkan studi di STKIP PGRI Nganjuk, kunjungi situs web resminya di [www.stkipnganjuk.ac.id](https://www.stkipnganjuk.ac.id) atau hubungi nomor telepon (0358) 321477 – 330650 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang proses pendaftaran dan biaya kuliah.
0 notes
Text
Mengapa Game Retro Kembali Populer? Memahami Nostalgia dalam Gaming
Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan kebangkitan popularitas Game Retro yang mencengangkan. Dari konsol klasik seperti Nintendo NES dan Sega Genesis hingga game arcade yang pernah menguasai ruang permainan, pengembang dan pemain sama-sama terpesona oleh daya tarik nostalgia. Tetapi mengapa game-game ini kembali menjadi pusat perhatian? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena ini dan memahami bagaimana nostalgia memainkan peran penting dalam kebangkitan game retro.
1. Koneksi Emosional dengan Masa Lalu
Salah satu alasan utama di balik kebangkitan game retro adalah koneksi emosional yang mendalam yang dimiliki banyak orang dengan game-game ini. Bagi banyak pemain, game retro adalah bagian dari masa kecil mereka—momen-momen yang dihabiskan bersama keluarga dan teman-teman, mengenang pengalaman menyenangkan dan tantangan yang dihadapi. Saat bermain game retro, pemain tidak hanya berinteraksi dengan permainan itu sendiri, tetapi juga mengingat kembali kenangan indah dari masa lalu. Koneksi ini membuat pengalaman bermain menjadi lebih berharga, menghidupkan kembali rasa nostalgia yang menyentuh.
2. Simplicity dan Gameplay yang Menarik
Game retro sering kali menawarkan gameplay yang sederhana namun menarik, yang berbeda dari banyak game modern yang terkadang terlalu rumit. Desain level yang straightforward, mekanika permainan yang mudah dipahami, dan tantangan yang langsung membuat game-game ini tetap menyenangkan untuk dimainkan. Contoh klasik seperti Super Mario Bros. dan Pac-Man tidak hanya mengandalkan grafik yang mengesankan, tetapi juga gameplay yang memikat. Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan kompleksitas, banyak pemain merasa terhibur dan nyaman dengan pengalaman sederhana yang ditawarkan oleh game retro.
3. Munculnya Platform Digital dan Ketersediaan Game Klasik
Dengan kemajuan teknologi dan munculnya platform digital, banyak game retro kini dapat diakses dengan mudah oleh generasi baru pemain. Layanan seperti Nintendo eShop, Steam, dan Xbox Live memungkinkan pemain untuk mengunduh game klasik tanpa harus memiliki konsol fisik yang sudah ketinggalan zaman. Selain itu, banyak game retro juga mendapatkan versi remaster yang memperbarui grafis dan mekanika gameplay, menjadikan mereka lebih menarik bagi pemain modern. Ketersediaan ini membuat pemain baru dapat mengalami game klasik yang telah membentuk industri gaming.
4. Komunitas dan Budaya Gaming yang Kuat
Kembali populernya game retro juga dipicu oleh komunitas gaming yang kuat dan terhubung. Banyak pemain berbagi pengalaman mereka melalui forum, media sosial, dan platform streaming seperti Twitch dan YouTube. Streaming game retro, speedrunning, dan konten nostalgia lainnya menarik perhatian banyak orang, menciptakan gelombang minat yang lebih besar terhadap game-game klasik ini. Komunitas ini tidak hanya merayakan game retro, tetapi juga menciptakan ruang bagi para pemain untuk berdiskusi, berbagi strategi, dan merayakan pengalaman bermain mereka.
5. Perubahan dalam Industri Game
Industri game telah berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pemain merasa jenuh dengan tren yang sama dalam game modern, seperti game berbasis loot box, mikrotransaksi, dan grafis hiper-realistis. Kembalinya game retro memberikan alternatif yang menyegarkan. Banyak pemain, terutama mereka yang berusia lebih dari 30 tahun, mulai mencari kembali pengalaman bermain yang lebih tulus dan mendalam, di mana fokus utamanya adalah pada gameplay dan cerita yang sederhana. Game retro menawarkan kesempatan untuk merasakan kembali kegembiraan dan tantangan yang mungkin telah hilang dalam game modern.
Penutup
Kembalinya Game Retro dalam popularitas mencerminkan lebih dari sekadar tren sementara; ini adalah pengingat akan kekuatan nostalgia dalam membentuk pengalaman bermain kita. Dengan koneksi emosional yang mendalam, gameplay yang menarik, ketersediaan melalui platform digital, dan komunitas yang mendukung, game retro terus menemukan tempat khusus di hati para pemain. Saat kita melangkah maju dalam industri gaming yang terus berkembang, penting untuk tidak melupakan akar yang telah membentuk dunia yang kita kenal dan cintai saat ini. Nostalgia bukan hanya tentang mengenang masa lalu; itu adalah cara untuk memahami bagaimana kita sampai di sini dan mengapa kita terus mencintai permainan.
0 notes
Text
Ikan Tuna Sirip Biru Atlantik/Thunnus Thynnus
Ikan Tuna Sirip Biru Selatan (Thunnus maccoyii), juga dikenal sebagai Southern Bluefin Tuna, adalah salah satu spesies tuna yang paling terkenal dan dihargai di seluruh dunia, terutama dalam industri perikanan dan kuliner.
Ciri-ciri Tuna Sirip Biru Selatan:
Fisik: Tuna Sirip Biru Selatan memiliki tubuh yang besar, ramping, dan berbentuk torpedo. Punggungnya berwarna biru tua, sementara perutnya berwarna perak. Ciri khasnya adalah sirip punggung dan sirip pelviks yang berwarna biru gelap.
Ukuran: Ikan ini adalah salah satu spesies tuna terbesar, dengan panjang yang dapat mencapai 3 meter dan berat lebih dari 200 kg. Ukuran yang umum ditemukan berkisar antara 1-2 meter dan 100-200 kg.
Kepala: Tuna ini memiliki kepala yang besar dan lebar, dengan rahang yang kuat dan gigi tajam, yang membantunya dalam berburu mangsa.
Habitat:
Tuna Sirip Biru Selatan biasanya ditemukan di perairan hangat dan sedang, terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan. Mereka sering bergerak di kedalaman antara 100 hingga 400 meter, tetapi juga dapat ditemukan di dekat permukaan laut.
Kegunaan:
Pangan: Daging Tuna Sirip Biru Selatan sangat dihargai di seluruh dunia, terutama di Jepang, di mana dagingnya digunakan untuk sushi dan sashimi. Dagingnya berwarna merah tua hingga merah, memiliki rasa yang kaya, dan tekstur yang lembut.
Ekonomi: Tuna ini memiliki nilai komersial yang sangat tinggi. Penangkapan Tuna Sirip Biru Selatan sering kali melibatkan metode penangkapan yang sangat terampil dan mahal, dan ikan ini sering dijual dengan harga yang sangat tinggi di pasar.
Status Konservasi:
Ikan Tuna Sirip Biru Selatan saat ini berada dalam perhatian konservasi yang serius. Populasinya telah menurun drastis akibat penangkapan berlebihan dan praktik perikanan yang tidak berkelanjutan. Beberapa organisasi internasional, termasuk International Commission for the Conservation of Atlantic Tunas (ICCAT), telah menerapkan kuota dan regulasi ketat untuk melindungi spesies ini dan memastikan keberlanjutan populasinya.
Makna Budaya:
Tuna Sirip Biru Selatan memiliki nilai budaya yang tinggi, terutama dalam tradisi kuliner Jepang, di mana ikan ini sering dianggap sebagai makanan mewah. Tuna ini juga simbol kekayaan dan keberhasilan dalam budaya kuliner.
Ikan Tuna Sirip Biru Selatan adalah spesies yang bernilai tinggi baik dari segi gastronomi maupun ekonomi. Penting untuk menerapkan praktik perikanan yang berkelanjutan untuk melindungi spesies ini dan memastikan bahwa sumber daya ini tetap ada untuk generasi mendatang.
4o mini
You said:
Ikan Tuna Sirip Biru Atlantik/Thunnus Thynnus
ChatGPT said:
ChatGPT
Ikan Tuna Sirip Biru Atlantik (Thunnus thynnus), juga dikenal sebagai Atlantic Bluefin Tuna, adalah salah satu spesies tuna yang paling terkenal dan paling dicari di dunia. Ikan ini terkenal karena ukuran, kekuatan, dan nilai ekonominya yang tinggi, terutama dalam industri perikanan.
Ciri-ciri Tuna Sirip Biru Atlantik:
Fisik: Tuna Sirip Biru Atlantik memiliki tubuh yang besar, ramping, dan berbentuk torpedo. Punggungnya berwarna biru gelap, sementara perutnya berwarna perak. Ikan ini juga memiliki sirip punggung dan sirip pelviks yang berwarna kuning keemasan.
Ukuran: Spesies ini adalah salah satu ikan tuna terbesar, dapat mencapai panjang hingga 3 meter dan berat lebih dari 600 kg. Ukuran yang umum ditemukan berkisar antara 1-2 meter dan 100-300 kg.
Kepala: Tuna ini memiliki kepala yang besar dengan rahang yang kuat dan gigi tajam, yang membantunya dalam menangkap mangsa.
Habitat:
Tuna Sirip Biru Atlantik biasanya ditemukan di perairan hangat dan sedang, terutama di Samudra Atlantik dan Laut Mediterania. Mereka sering melakukan migrasi jarak jauh untuk mencari makanan dan tempat berkembang biak. Tuna ini bisa ditemukan di kedalaman hingga 1.000 meter.
Kegunaan:
Pangan: Daging Tuna Sirip Biru Atlantik sangat dihargai, terutama dalam masakan Jepang untuk sushi dan sashimi. Dagingnya memiliki rasa yang kaya dan tekstur yang lembut, dan sering dianggap sebagai salah satu jenis ikan terbaik di dunia.
Ekonomi: Tuna ini memiliki nilai komersial yang sangat tinggi, dan penangkapannya sering melibatkan metode yang sangat terampil. Pada lelang ikan, harga untuk satu ekor Tuna Sirip Biru Atlantik bisa mencapai ribuan dolar, menjadikannya salah satu ikan termahal di dunia.
Status Konservasi:
Ikan Tuna Sirip Biru Atlantik berada dalam status konservasi yang mengkhawatirkan. Populasinya telah menurun secara signifikan akibat penangkapan berlebihan, pencurian, dan praktik perikanan yang tidak berkelanjutan. Organisasi internasional, seperti International Commission for the Conservation of Atlantic Tunas (ICCAT), telah menerapkan regulasi dan kuota untuk melindungi spesies ini dan memastikan keberlanjutan populasinya.
Makna Budaya:
Tuna Sirip Biru Atlantik memiliki nilai budaya yang tinggi, terutama dalam tradisi kuliner Jepang, di mana ikan ini sering dianggap sebagai simbol kemewahan dan kualitas. Tuna ini juga sering menjadi pusat perhatian dalam kompetisi memancing, dengan banyak nelayan yang berusaha menangkap ikan ini karena ukurannya yang besar dan tantangan yang dihadapi.
BERIKUTNYA : LOGIN > DAFTAR >
0 notes
Text
Generasi Milenial
Generasi Milenial, yang juga diketahui sebagai Generasi Y, meliputi individu yang lahir antara tahun 1981 dan 1996. Mereka yaitu generasi pertama yang dibesarkan di era digital dan teknologi kabar, dan hal ini betul-betul memberi pengaruh cara mereka berinteraksi dengan data hk serta pandangan hidup mereka. Sebagai generasi yang mengalami perubahan signifikan dalam cara berkomunikasi, berprofesi, dan berinteraksi, Milenial memiliki karakteristik dan poin-skor unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya.
1 note
·
View note
Text
Souvenir kantor jakarta
Pendahuluan
Pengenalan tentang Souvenir Jakarta
Jakarta, ibu kota Indonesia, dikenal sebagai pusat budaya, politik, dan ekonomi yang dinamis. Kota ini menawarkan beragam souvenir yang mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan kreativitas masyarakatnya. Souvenir-souvenir ini tidak hanya menjadi kenang-kenangan yang indah bagi wisatawan, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan dan mempromosikan budaya lokal serta mendukung perekonomian setempat. Souvenir Jakarta mencakup berbagai kategori, mulai dari kerajinan tangan tradisional, produk fashion dengan sentuhan budaya, hingga makanan khas yang lezat.
Mengapa Penting Memilih Souvenir Berkualitas
Memilih souvenir berkualitas adalah hal yang penting karena beberapa alasan utama:
Keselamatan dan Kepuasan Konsumen: Souvenir berkualitas tinggi cenderung lebih aman untuk digunakan dan memberikan kepuasan lebih besar bagi penerimanya. Mereka tidak hanya tahan lama tetapi juga memberikan kesan positif tentang tempat asalnya.
Nilai Kenang-kenangan: Souvenir berkualitas tinggi lebih mungkin untuk disimpan dan dihargai dalam jangka waktu yang lama. Mereka menjadi kenang-kenangan yang berharga dan bermakna dari perjalanan atau pengalaman seseorang.
Dampak Ekonomi dan Sosial: Membeli souvenir berkualitas membantu mendukung pengrajin lokal dan bisnis kecil, yang pada gilirannya mendukung perekonomian lokal. Ini juga membantu melestarikan keterampilan tradisional dan warisan budaya.
Ciri-ciri Souvenir Berkualitas
Material yang Digunakan: Salah satu indikator utama kualitas sebuah souvenir adalah material yang digunakan. Souvenir berkualitas tinggi biasanya terbuat dari bahan-bahan yang tahan lama dan ramah lingkungan. Misalnya, kain batik yang menggunakan pewarna alami, kerajinan tangan yang dibuat dari rotan asli, atau perhiasan yang menggunakan logam mulia.
Desain dan Estetika yang Menarik: Desain dan estetika adalah faktor penting dalam menilai kualitas sebuah souvenir. Souvenir yang baik biasanya memiliki desain yang menarik dan unik, mencerminkan keindahan serta kreativitas budaya lokal.
Kualitas Pembuatan dan Detail : Kualitas pembuatan dan perhatian terhadap detail adalah tanda lain dari souvenir berkualitas. Produk yang dibuat dengan cermat dan teliti menunjukkan keahlian dan dedikasi pengrajin. Perhatikan jahitan yang rapi pada tekstil, ukiran yang halus pada kerajinan kayu, atau finishing yang sempurna pada produk metal. Souvenir yang diproduksi dengan baik cenderung lebih tahan lama dan memberikan kesan yang lebih baik.
Keunikan Souvenir Jakarta
Sentuhan Budaya Lokal : Souvenir Jakarta sering kali memiliki sentuhan budaya lokal yang kuat, mencerminkan kekayaan tradisi dan warisan budaya Betawi serta komunitas lainnya di Jakarta. Misalnya, motif batik Betawi atau miniatur ondel-ondel yang ikonik.
Representasi Simbolis Jakarta : Banyak souvenir Jakarta yang mewakili simbol-simbol terkenal dari kota ini. Miniatur Monas, replika patung-patung ondel-ondel, atau gambar-gambar gedung pencakar langit Jakarta adalah contoh dari representasi simbolis ini.
Inovasi Modern dalam Desain Tradisional : Souvenir Jakarta sering menggabungkan inovasi modern dengan desain tradisional, menciptakan produk yang unik dan menarik. Misalnya, kain batik yang dijadikan pakaian modern, aksesoris fashion yang menggabungkan motif tradisional dengan gaya kontemporer, atau kerajinan tangan yang dibuat dengan teknik dan bahan baru. Inovasi ini membuat souvenir Jakarta relevan dengan tren modern sekaligus menjaga warisan budaya.
Pilihan Souvenir Jakarta yang Populer
Kerajinan Tangan Tradisional : Kerajinan tangan tradisional adalah salah satu jenis souvenir yang paling dicari di Jakarta. Produk-produk ini mencerminkan keahlian dan keterampilan pengrajin lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Beberapa contoh kerajinan tangan tradisional yang populer di Jakarta antara lain:
Anyaman Rotan: Produk seperti keranjang, tas, dan perabotan yang dibuat dari rotan, bahan alami yang banyak ditemukan di Indonesia.
Patung Kayu: Patung-patung kecil yang diukir dengan motif tradisional Betawi atau tokoh-tokoh budaya seperti ondel-ondel.
Keramik: Berbagai produk keramik, dari peralatan makan hingga dekorasi rumah, dengan desain yang unik dan indah.
Produk Fashion dengan Sentuhan Budaya: Produk fashion dengan sentuhan budaya lokal adalah pilihan souvenir yang sangat populer. Ini termasuk pakaian, aksesoris, dan perhiasan yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan gaya modern. Beberapa contoh meliputi:
Batik Betawi: Pakaian seperti kemeja, blus, dan rok yang dibuat dari kain batik dengan motif khas Betawi.
Aksesoris Perhiasan: Gelang, kalung, dan anting-anting yang dibuat dengan motif tradisional dan bahan berkualitas tinggi.
Tas dan Sepatu: Produk fashion yang dihiasi dengan pola batik atau anyaman tangan, menciptakan tampilan yang unik dan stylish.
Souvenir Kuliner Khas Jakarta : Makanan khas Jakarta juga merupakan pilihan souvenir yang populer. Wisatawan sering membeli makanan sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman. Beberapa makanan khas Jakarta yang sering dijadikan souvenir meliputi:
Dodol Betawi: Makanan manis yang terbuat dari ketan dan gula merah, dengan tekstur yang kenyal dan rasa yang lezat.
Kerak Telor: Makanan tradisional Betawi yang terbuat dari beras ketan, telur, dan ebi (udang kering), biasanya dijual dalam kemasan siap saji.
Kue-kue Tradisional: Berbagai jenis kue tradisional seperti kue putu, kue cubit, dan kue talam, yang dibuat dengan resep-resep tradisional dan bahan-bahan lokal.
Pilihan Souvenir Jakarta yang Populer
Kerajinan Tangan Tradisional : Kerajinan tangan tradisional adalah pilihan yang sempurna bagi mereka yang ingin membawa pulang sepotong budaya Jakarta. Produk-produk ini dibuat dengan teknik-teknik yang telah diwariskan selama berabad-abad, memastikan setiap barang memiliki keunikan dan cerita tersendiri. Beberapa contoh kerajinan tangan tradisional yang populer meliputi:
Wayang Kulit: Boneka kulit yang digunakan dalam pertunjukan wayang, seni pertunjukan tradisional Jawa.
Ukiran Kayu: Patung dan hiasan yang diukir dengan motif-motif tradisional.
Anyaman Bambu: Produk rumah tangga dan dekorasi yang dibuat dari anyaman bambu.
Produk Fashion dengan Sentuhan Budaya: Produk fashion yang menggabungkan elemen-elemen budaya lokal dengan desain modern sangat diminati. Contoh:
Batik dan Tenun: Selain pakaian tradisional, batik dan tenun juga digunakan untuk membuat tas, sepatu, dan aksesoris lainnya.
Aksesoris Berbahan Tradisional: Perhiasan dan aksesoris yang dibuat dari bahan-bahan tradisional seperti perak, manik-manik, dan batu alam, dengan desain yang mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.
Pakaian Kontemporer dengan Motif Tradisional: Pakaian modern seperti blus, gaun, dan kemeja yang dihiasi dengan motif-motif tradisional, menciptakan tampilan yang elegan dan unik.
Souvenir Kuliner Khas Jakarta : Souvenir kuliner adalah pilihan yang sempurna bagi mereka yang ingin membawa pulang sepotong rasa Jakarta. Beberapa makanan khas yang sering dijadikan oleh-oleh meliputi:
Dodol Betawi: Makanan manis yang terbuat dari ketan dan gula merah, dengan tekstur yang kenyal dan rasa yang lezat.
Kerak Telor: Makanan tradisional Betawi yang terbuat dari beras ketan, telur, dan ebi (udang kering), biasanya dijual dalam kemasan siap saji.
Kue-kue Tradisional: Berbagai jenis kue tradisional seperti kue putu, kue cubit, dan kue talam, yang dibuat dengan resep-resep tradisional dan bahan-bahan lokal.
Keselamatan dan Kepuasan Konsumen : Souvenir berkualitas tinggi dibuat dari bahan-bahan yang aman dan diproses dengan standar yang tinggi, sehingga lebih aman untuk digunakan. Selain itu, kualitas yang baik juga memastikan bahwa souvenir tersebut dapat bertahan lama, memberikan nilai lebih bagi konsumen. Kepuasan konsumen yang tinggi juga berarti bahwa mereka akan lebih mungkin untuk merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain, meningkatkan.
0 notes
Text
TURISIAN.com - Jika kalian sedang mencari kegiatan akhir pekan bersama keluarga, workshop membatik gratis ini bisa jadi pilihan. Tinggal datang ke Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, akan banyak pengetahuan tenang batik. Acara ini akan digelar pada Minggu, 30 Juni 2024, dari pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB. Workshop ini terbuka untuk segala usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, anak-anak di bawah usia 10 tahun harus didampingi oleh orangtua. Sementara itu, Archangela Y. Aprianingrum, Penanggung Jawab Unit Museum Batik Indonesia, menjelaskan bahwa kegiatan workshop membatik bukanlah hal baru. BACA JUGA: Batik Danar Hadi Merayakan Ketenaran Melalui Koleksi Eksklusif Sekar Arumdati “Workshop membuat batik tulis selalu mendapat respons yang sangat positif dari seluruh peserta. Mereka mendapatkan pengalaman praktik langsung di pusat pelestarian batik Indonesia, yaitu Museum Batik Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 29 Juni 2024. Menurut Archangela, workshop membatik ini akan terus diadakan dengan berbagai model kegiatan dan tema menarik. Ia berharap semakin banyak generasi muda Indonesia yang bersemangat melestarikan batik. Baik dengan memakai batik, menghadiri kegiatan pelestarian batik, maupun turut serta mempromosikan batik. BACA JUGA: Kisah Unik dan Asal-usul Motif Eksotis Batik Durian Lubuklinggau Komunitas Spectrum Milenial Workshop ini akan menghadirkan Junaidi dari Komunitas Spectrum Milenial dan Kartika Rini dari Komunitas Sebiru Langit sebagai narasumber. Peserta dapat mengikuti berbagai kegiatan, seperti membuat canting cap kertas, tur ruang pamer di museum bersama narasumber dan pemandu. Serta workshop membuat batik cap hingga tahap pewarnaan. Setelah kegiatan, peserta dapat membawa pulang hasil karya membatik dan canting yang telah dibuat. Museum Batik Indonesia merupakan salah satu museum yang dikelola oleh Indonesian Heritage Agency (IHA). BACA JUGA: Gaya Batik dan Keindahan Seni Warisan Nusantara Meriahkan Istana Merdeka Dibagian lain, Ahmad Mahendra, Plt Kepala Indonesian Heritage Agency, menyatakan bahwa workshop membatik ini adalah program interaktif. Yakni, untuk mendukung pengembangan permuseuman sebagai sarana edukasi dan rekreasi yang terjangkau. “Kami berharap kegiatan workshop membatik ini terus diselenggarakan sebagai bentuk inovasi program museum yang menarik. Dan juga mendukung lahirnya generasi muda sadar budaya di masa depan,” kata Ahmad. Untuk informasi lebih lanjut terkait workshop ini, Anda dapat mengunjungi akun Instagram @mbatik.in. ***
0 notes
Text
Strategi Ginanjar Budhiraharja, MM, CHt dalam Mengelola Pelatihan SDM Multigenerasi
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen krusial dalam suatu organisasi, mencakup individu-individu yang berkontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan. Pelatihan SDM adalah proses peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi SDM agar dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan SDM mampu beradaptasi dengan perubahan dan memiliki keterampilan yang diperlukan.
Investasi dalam pelatihan SDM berpotensi meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan budaya belajar di dalam organisasi. Hal ini menjadikan pelatihan SDM sebagai komponen esensial dalam strategi pengembangan organisasi.
Pengenalan Konsep Multigenerasi dalam Tempat Kerja
Konsep multigenerasi dalam tempat kerja merujuk pada keberadaan berbagai generasi dalam satu organisasi, yaitu Baby Boomers (lahir 1946-1964), Generasi X (lahir 1965-1980), Generasi Y atau Millennials (lahir 1981-1996), dan Generasi Z (lahir setelah 1997).
Setiap generasi membawa karakteristik, nilai, dan sikap kerja yang berbeda. Memahami dan menghargai perbedaan ini sangat penting untuk menciptakan strategi pelatihan yang efektif dan lingkungan kerja yang harmonis.
Pentingnya Mengatasi Tantangan Multigenerasi dalam Pelatihan SDM
Menghadapi tantangan multigenerasi dalam pelatihan SDM adalah tantangan yang tak terelakkan dalam dunia kerja saat ini. Pelatihan SDM harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi belajar setiap generasi, mengingat adanya perbedaan gaya belajar, motivasi, dan adaptasi terhadap teknologi. Dengan demikian, organisasi dapat memastikan semua anggota tim memiliki keterampilan yang diperlukan untuk sukses.
Karakteristik Generasi dalam SDM
Deskripsi Setiap Generasi: Baby Boomers, Generasi X, Generasi Y (Millennials), dan Generasi Z
Baby Boomers (1946-1964) dikenal sebagai generasi yang pekerja keras dan setia. Mereka lebih menyukai pelatihan melalui metode tradisional seperti tatap muka dan bahan cetak.
Generasi X (1965-1980) adalah generasi yang fleksibel dan mandiri, terbiasa dengan transisi dari era analog ke digital. Mereka cenderung memilih metode pelatihan praktis dan langsung.
Generasi Y atau Millennials (1981-1996) adalah generasi digital pertama yang lebih suka belajar melalui metode interaktif dan berbasis teknologi.
Generasi Z (lahir setelah 1997) adalah generasi asli digital yang lebih suka metode pembelajaran cepat, visual, dan berbasis teknologi.
Perbedaan Karakteristik Generasi dalam Lingkungan Kerja
Setiap generasi memiliki karakteristik unik dalam bekerja. Baby Boomers cenderung bekerja keras dan setia, Generasi X lebih fleksibel dan mandiri, Millennials mencari makna dalam pekerjaan, dan Generasi Z mengutamakan fleksibilitas dan keseimbangan kerja-hidup.
Perbedaan ini mempengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi di tempat kerja. Misalnya, Baby Boomers mungkin lebih suka pelatihan tatap muka, sementara Generasi Z lebih nyaman dengan teknologi digital.
Dampak Perbedaan Generasi terhadap Pelatihan SDM
Perbedaan generasi berdampak signifikan pada pelatihan SDM. Metode yang efektif untuk satu generasi mungkin tidak efektif untuk generasi lain. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memahami perbedaan ini dan merancang pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan setiap generasi.
Motivasi dan tujuan karir yang berbeda juga mempengaruhi bagaimana individu merespons pelatihan. Baby Boomers mungkin lebih termotivasi oleh peluang karir, sementara Millennials lebih termotivasi oleh peluang belajar dan tumbuh.
Tantangan Multigenerasi dalam Pelatihan SDM
Variasi Gaya Belajar Antar Generasi
Setiap generasi memiliki gaya belajar yang berbeda. Baby Boomers cenderung lebih suka metode tradisional, Generasi X memilih pendekatan praktis, dan Millennials serta Generasi Z menyukai metode interaktif dan berbasis teknologi.
Variasi ini bisa menjadi tantangan dalam pelatihan SDM, karena satu metode tidak selalu efektif untuk semua generasi. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan metode pelatihan sesuai dengan gaya belajar setiap generasi.
Perbedaan Motivasi dan Tujuan Karir Antar Generasi
Motivasi dan tujuan karir setiap generasi berbeda. Baby Boomers mungkin termotivasi oleh kemajuan karir, sementara Millennials mencari makna dan pertumbuhan dalam pekerjaan mereka.
Perbedaan ini mempengaruhi respons terhadap pelatihan. Pelatihan yang dirancang untuk karir mungkin menarik bagi Baby Boomers, sedangkan pelatihan yang berfokus pada pembelajaran dan pertumbuhan lebih menarik bagi Millennials.
Adaptasi Teknologi Antar Generasi yang Berbeda
Tingkat adaptasi terhadap teknologi berbeda-beda di setiap generasi. Baby Boomers dan Generasi X mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan dukungan untuk beradaptasi dengan teknologi baru, sementara Millennials dan Generasi Z lebih cepat beradaptasi.
Hal ini menjadi tantangan dalam pelatihan SDM, karena teknologi sering digunakan dalam pelatihan modern. Oleh karena itu, penting untuk memahami tingkat adaptasi teknologi setiap generasi dan merancang pelatihan yang sesuai.
Strategi Mengelola Pelatihan Multigenerasi
Penyesuaian Metode Pelatihan Sesuai Gaya Belajar Generasi
Untuk mengatasi tantangan multigenerasi, organisasi harus menyesuaikan metode pelatihan sesuai dengan gaya belajar setiap generasi. Baby Boomers mungkin membutuhkan pelatihan tatap muka, sedangkan Millennials dan Generasi Z lebih cocok dengan metode interaktif dan berbasis teknologi.
Penyesuaian ini memastikan setiap generasi dapat belajar secara efektif dan efisien, meningkatkan hasil pelatihan.
Penyusunan Program Pelatihan dengan Memperhatikan Motivasi Karir Generasi
Organisasi harus menyusun program pelatihan yang memperhatikan motivasi dan tujuan karir setiap generasi. Untuk Baby Boomers, program pelatihan yang berfokus pada pengembangan karir mungkin lebih efektif, sementara Millennials mungkin lebih tertarik pada program yang menawarkan pembelajaran dan pertumbuhan.
Strategi ini membantu setiap generasi merasa termotivasi dan terlibat dalam pelatihan, meningkatkan hasil pelatihan secara keseluruhan.
Pemanfaatan Teknologi dalam Pelatihan SDM Sesuai Kemampuan Generasi
Organisasi harus memanfaatkan teknologi dalam pelatihan SDM dengan mempertimbangkan kemampuan setiap generasi. Baby Boomers dan Generasi X mungkin memerlukan lebih banyak dukungan, sementara Millennials dan Generasi Z dapat menggunakan teknologi canggih dan interaktif.
Pemanfaatan teknologi yang tepat memastikan setiap generasi dapat belajar secara efektif, meningkatkan hasil pelatihan.
Studi Kasus
Contoh Perusahaan Sukses Mengelola Pelatihan SDM Multigenerasi
Sebagai contoh, Google berhasil mengelola pelatihan SDM multigenerasi dengan efektif. Mereka merancang program pelatihan yang memenuhi kebutuhan setiap generasi, menggunakan berbagai metode seperti tatap muka, e-learning, dan pelatihan berbasis proyek.
Google juga menyusun program pengembangan karir yang sesuai dengan motivasi setiap generasi, serta memanfaatkan teknologi canggih dalam pelatihan mereka, menyediakan dukungan tambahan bagi yang membutuhkan.
Analisis Keberhasilan Strategi dalam Studi Kasus
Keberhasilan Google dalam mengelola pelatihan SDM multigenerasi berkat beberapa faktor. Mereka menyesuaikan metode pelatihan sesuai gaya belajar setiap generasi, menyusun program pelatihan yang mempertimbangkan motivasi karir, dan memanfaatkan teknologi dengan bijak.
Strategi ini menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis, memungkinkan setiap generasi untuk belajar dan tumbuh bersama.
Kesimpulan
Ringkasan Tantangan dan Strategi yang Telah Dibahas
Menghadapi tantangan multigenerasi dalam pelatihan SDM adalah keharusan dalam era kerja saat ini. Tantangan mencakup perbedaan gaya belajar, motivasi karir, dan adaptasi teknologi. Organisasi harus menyesuaikan metode pelatihan, menyusun program yang memperhatikan motivasi karir, dan memanfaatkan teknologi dengan tepat.
Pentingnya Fleksibilitas dan Adaptabilitas dalam Mengelola Pelatihan Multigenerasi
Fleksibilitas dan adaptabilitas sangat penting dalam mengelola pelatihan multigenerasi. Organisasi harus bisa beradaptasi dengan kebutuhan setiap generasi dan fleksibel dalam pendekatan pelatihan mereka. Ini memastikan setiap generasi merasa termotivasi dan terlibat dalam pelatihan.
Rekomendasi untuk Masa Depan Pelatihan SDM Multigenerasi
Untuk masa depan, organisasi harus terus menyesuaikan strategi pelatihan sesuai kebutuhan setiap generasi, mengeksplorasi dan memanfaatkan teknologi baru, serta memastikan dukungan bagi semua generasi untuk beradaptasi dengan teknologi. Ini akan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis, memungkinkan setiap generasi untuk belajar dan tumbuh bersama.
0 notes
Text
Mengenal Karakter Generasi Milenial
Generasi milenial adalah generasi yang lahir pada tahun 1981 hingga 2000. Generasi ini sering disebut sebagai generasi Y karena lahir setelah generasi X pada tahun 1965 hingga 1980. Generasi milenial merupakan generasi yang paling banyak jumlahnya di dunia, dan mereka juga merupakan generasi yang paling melek teknologi. Berikut ini adalah beberapa karakteristik utama generasi milenial: Melek…
View On WordPress
0 notes
Text
Review Buku - Leading Across Generation (Haruskah Perbedaan Generasi Dipertentangkan?)
Buku yang ditulis oleh sekelompok Chief HR (Human Resource) ini ingin mencoba menggaris bawahi kejadian yang mungkin sering terjadi belakangan, dimana dunia profesional mulai diisi oleh generasi muda, belum habis pembahasan mengenai generasi Millenial atau Generasi Y, saat ini sudah masuk generasi baru yang disebut Centenial atau Generasi Z, perbedaan latar belakang yang kerap kali menjadi semacam percikan-percikan konflik di internal perusahaan, mulai dari etos kerja yang sepertinya tidak sesuai dengan "Pengalaman" dari generasi terdahulu sampai dengan tingkah anak-anak muda yang serba ingin cepat dan ingin selalu terlihat "Penting", hal-hal seperti inilah yang coba dijabarkan dan dibahas melalui buku "Leading Across Generation".
Buku ini memiliki gaya penulisan yang cukup unik (tapi bukan untuk semua orang, saya pribadi kurang suka, kesannya jadi agak.. maksa), dibuat menjadi semacam dialog antara para HR Profesional, salah satu contohnya adalah cerita dua orang HR Profesional yang setelah berolahraga bareng kemudian sarapan bareng dan mulailah pembahasan tema sebenarnya dimulai, seakan-akan ada dua pihak yang berdebat, yang satu pro millenials atau gen z yang satu mencoba bijak dari sudut pandang perusahaan, pesannya sih bagus, cuma menurut saya pribadi style penulisan ini kurang pas untuk sebuah buku yang cukup berbobot, terlepas dari itu, saya cukup menikmati Ilmu yang bisa saya pelajari dari buku ini. Sepanjang buku kita disajikan dengan cerita dari sudut pandang perusahaan yang sering kali kesulitan menghadapi para generasi muda tersebut, dari yang sedikit-sedikit resign dan pindah perusahaan, kaum muda yang ingin instan menapaki jenjang karir, ketidakpercayaan generasi senior terhadap suksesi kepemimpinan ke generasi muda sampai bagaimana perusahaan harus legowo memanfaatkan teknologi untuk mengakomodir para generasi yang saat ini mulai menjadi mayoritas di dunia profesional, tulisannya pun didasari dengan data dan tentunya pengalaman dari para penulis buku ini yang merupakan pimpinan HR di berbagai perusahaan dari skala nasional sampai multinasional, yang tentunya sudah "kenyang" menghadapi generasi muda tersebut.
Membaca buku ini membantu saya pribadi untuk menyadari beberapa hal (yang saya pribadi alami) dalam dunia profesional, yang mungkin dirasakan oleh gen Y dan gen Z diluar sana juga, bahwa dunia korporasi masih terlalu kaku untuk mengakomodir para generasi muda yang mulai membanjiri dunia kerja, sebagai seorang gen Y atau milenial, salah satu yang saya rasakan adalah saya ingin bekerja di tempat dimana saya bisa membuat suatu dampak, entah itu kepada masyarakat luas atau minimal terhadap pelanggan yang saya tangani lah, itu membuat pekerjaan saya lebih memuaskan, sedangkan masih sangat banyak perusahaan dengan birokrasi nya, menggunakan prinsip urut kacang atau yang senior terlebih dahulu di garda terdepan, menempatkan kaum muda yang ada di tempat yang "kurang penting", selain itu para generasi muda juga seakan "dibungkam" karena dianggap masih hijau, tidak boleh bersuara, tidak heran banyak gen y dan gen z yang berakhir resign dan berpindah perusahaan ke perusahaan yang lebih "menantang", startup salah satunya yang dalam tahun-tahun terakhir begitu menarik untuk para kaum muda ini karena dianggap bisa menerobos tembok-tembok birokrasi yang ada di perusahaan tradisional, itulah sebabnya juga saat ini perusahaan berlomba-lomba untuk memperbaiki budaya perusahaannya, agar para kaum muda ini bisa lebih didengarkan.
Kemudian contoh kasus lainnya yang coba diangkat adalah suksesi kepemimpinan, ada beberapa perusahaan yang sudah mulai memberikan kepercayaan kepada gen y dan z untuk menduduki posisi manajerial atau bahkan direksi, dimana mereka harus memimpin tidak hanya generasi yang sama dengan mereka, tetapi juga generasi sebelumnya seperti generasi x dan bahkan baby boomer, yang terkadang cara pikirnya jauh berbeda dengan mereka, dan bisa jadi berujung terjadinya konflik yang cukup serius akibat perbedaan tersebut, jangan dianggap enteng, buktinya buku ini ada, artinya masalah generation gap ini nyata adanya dan perlu kehati-hatian menanganinya. Meskipun ada beberapa tips yang coba ditawarkan dari buku ini, salah satu kuncinya adalah "merangkul", generasi apapun itu pasti punya aspirasi nya, semua ingin didengarkan, seringkali karena terlalu sibuk dengan kegiatan sehari-hari, para pemimpin perusahaan sering lupa bahwa setiap anggota organisasi adalah manusia juga, sehingga banyak anggota nya merasa terabaikan atau merasa diperlakukan tidak adil dan berujung terjadinya gap tadi, untuk itulah penting bagi para pemimpin untuk menyempatkan waktu dalam menyapa setiap anggotanya dalam bentuk pertemuan personal baik formal ataupun informal, tujuannya adalah untuk menggali aspirasi yang dimiliki oleh para individu yang ada.
Buku ini menarik untuk dijadikan semacam bekal bagi siapapun yang masih aktif dalam dunia kerja, karena pasti kita akan menghadapi banyak orang yang berbeda generasi atau bahkan dari generasi yang sama dengan kita, untuk memahami orang lain tentu tidak selalu mudah, melalui buku ini kita diajak untuk berkaca dan sedikit memvalidasi hal-hal yang selama ini kita alami tapi mungkin tidak pernah menyadari bahwa itu didasari perbedaan-perbedaan latar belakang generasi ini, selain itu tidak melulu kita harus menjadi seorang HR profesional atau manajer untuk membaca buku ini, ilmu nya cukup universal, kita bisa mulai belajar memahami orang-orang yang sering berinteraksi dengan kita juga, entah klien ataupun teman beda divisi. Buku ini saya baca melalui aplikasi Gramedia Online, dan seharusnya ada versi cetaknya juga yang bisa didapatkan di toko buku ataupun ecommerce langganan kalian. Selamat membaca!
0 notes
Text
Tetep Slay bersama Algoritma
Tidak pasti. Membingungkan. Itu yang saya rasakan saat ini. Buku tentang kecemasan belum selesai saya baca. Kondisi gabut macam ini sering kita bahasakan dengan stuck. Kayaknya gak mau ngapa-ngapain. Dan dalam kondisi gini, permainan di Toktok bikin saya nulis sambil mendengarkan Diri nya Tulus. Menyerapnya perlahan.
Hari ini
Kau berdamai dengan dirimu sendiri
Kaumaafkan
Semua salahmu ampuni dirimu
Hari ini
Ajak lagi dirimu bicara mesra
Berjujurlah
Pada dirimu, kau bisa percaya
Maafkan semua yang lalu
Ampuni hati kecilmu
Luka, luka, hilanglah luka
Biar tent'ram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bisikkanlah
Terima kasih pada diri sendiri
Hebat dia
Terus menjagamu dan sayangimu
Suarakan
Bilang padanya, jangan paksakan apa pun
Suarakan
Ingatkan terus aku makna cukup
Luka, luka, hilanglah luka
Biar senyum jadi senjata
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bila lelah, menepilah
Hayati alur napasmu
Luka, luka, hilanglah luka
Biar tent'ram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Luka, luka, hilanglah luka
Biar senyum jadi senjata
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Semua baik-baik saja
Lagu ini kayaknya cocok ya diajak buat merenungi tahun 2022 yang sebentar lagi akan kita tinggalkan. Tapi buat orang yang suka rush kayaknya lagu ini terkesan berpihak kepada kemalasan dan pesimisme. Padahal ini lagu yang kata saya berpihak pada rasa cukup pada diri. Dan rasa cukup pada diri cukup bagi generasi saat ini yang menyadari segala tantangan dalam dunia yang tidak mudah.
Hidup ini memang serba tidak pasti. Hubungan dengan orang lain bisa berakhir kapan saja. Kemitraan dan pekerjaan bisa memudar dan selesai begitu saja. Setelah pandemi menghajar peradaban dan kita bisa melaluinya, kita harus menuai akibatnya secara sosial, politik dan ekonomi. Sekarang semua negara di dunia harus menghadapi ancaman resesi.
Belum lagi digitalisasi telah memengaruhi dan melekatkan kita pada gaya hidup yang diubah cepat serba cepat dan kadang terlalu cepat. Kita makin cepat menjadikan peradaban ini berubah dengan nirkabel. Maka, kemudian manusia menjadi lebih kritis dan lebih sensitif dalam merasakan, menganalisa dan merumuskan strategi dalam menghadapi krisis. Inilah yang membuat Baby Boomers dan Gen X menyebut gen Y sampai Gen Z dan Alpha baperan dan lebih peduli mental health. Ini karena sensitifitas dan kewaspadaannya lebih tinggi dan diakibatkan akumulasi dari persoalan kemanusiaan yang menumpuk dan meledak di era ini.
Jadi, lagu Tulus ini jadi teman lah ya. Bahwa banyak banget teman-teman yang jadi generasi sandwich karena orangtuanya gak bisa memersiapkan masa tua dengan baik, sehingga banyak milenial harus menanggung biaya hidup saudara, orangtua, dan keluarganya sendiri. Dan maka banyak yang memutuskan hanya punya satu atau dua anak, tidak punya anak, adopsi anak, atau tidak menikah. Kemudian jadi malas mikirin rumah dan lebih suka sewa apartemen aja sehingga gak keluar banyak cost untuk pemeliharaan rumah. Kenapa milenial cenderung lebih self oriented atau mungkin dipandang hedon? Ya mungkin sebab di atas bisa dipertimbangkan sebagai jawabannya. Realistis bukan?
Peradaban manusia sebelumnya diisi dengan semua stigma tentang pencapaian hidup. Menikah, punya anak, punya rumah, punya cucu, dan lainnya. Pencapaian hidup di generasi ini dimaknai sebagai sesuatu yang lebih mendalam dan lebih luas dari itu. Melingkupi pencapaian dan kualitas diri.
Bagaimana keinginan diri untuk mencapai kebahagiaan diperhitungkan sebagai alasan untuk hidup. Jadi, kita gak usah kaget kalau ada banyak anak Gen Y atau Z, sudah bisa memiliki tabungan investasi banyak dengan dua atau tiga macam pekerjaan sekaligus dan kita bisa kaget betapa cepat mereka mencapai tingkatan pekerjaan yang dulu baru bisa dicapai oleh kakek nenek dan orangtua mereka di usia 40 an bahkan ketika mereka masih belasan dan dua puluhan. Jika dulu, orangtua mereka harus sekolah berlama-lama sekarang, milenial bisa memiliki lapisan pembelajaran akademik multidisiplin bahkan ketika mereka di jenjang sarjana dengan kurikulum Merdeka. Dan anehnya, kayaknya mereka asyik dan seru aja tuh ngelakuinnya. Makin ditantang berjuang, makin mereka berani meluncur.
Seiring dengan itu, landasan hidup sedang berusaha dibangun dalam peradaban. Hanya yang berfilosofi saat ini bukan hanya para filsafat melainkan juga dokter, ilmuwan, dan bahkan tukang jualan. Filsafat menjadi bagian dalam kreasi produksi bahkan mungkin menjadi dasar di dalamnya yang menggabung dan berkelindan dengan profesionalisme sang profesional. Saya melihat bahkan orang-orang yang terdiri dari beragam profesi bisa memantik isu dan membawa sebuah isu untuk kemajuan peradaban hanya dengan satu video. Dunia saat ini begitu ditentukan oleh dunia lain bernama dunia netizen.
Lalu, bagaimana kita menghadapi 2023 dengan semua percepatan ini? Saya percaya kita bisa melewatinya. Karena kita sudah melewatinya dan pasti akan dimampukan untuk melewatinya. Sebagai manusia kita kuat, dan dalam perspektif Paulus, kita ini kuat bukan karena kekuatan sendiri, tapi justru dalam miskin dan lemah di hadapan Sang Penguasa Algoritma, Allah Trinitas yang kekuasaannya bekerja melampaui segala yang kita perbuat, rasakan dan pikirkan. Sang Penguasa Algoritma yang bekerja dalam sejarah.
Jadi karena segalanya serba tidak pasti, mari kita berterimakasih pada diri ini karena sudah berjuang sampai di titik ini. Setiap kali saya melihat orang pergi ke Gereja untuk kebaktian saya bersyukur karena saya melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam diri manusia untuk tidak menyerah dengan hidup. Sekaligus mengguratkan satu kegelisahan apakah manusia bisa cukup peka untuk selalu merasakan penderitaan satu sama lain dan memikul beban bersama agar tak ada yang menyerah dengan hidup?
One day you will realize that all this time you deserved so much more, and when you do, you will never look back. Charlotte Freeman
Kutipan ini menurut saya bukan soal rakus atau keserakahan, tapi rasa puas dan kebahagiaan diri. Penting bagi kita untuk merasa cukup sebelum kita memberi kebahagiaan dalam kehidupan sesama kita. Nah tergantung sekarang bagaimana kita memaknai rasa puas dan cukup itu. Ada orang yang kelihatan bahagia tapi sebenarnya selalu sedih. Dan ada yang kelihatan biasa saja tapi bisa merasa bahagia. Ada yang ingin sekali dianggap dan diperhitungkan dan itu adalah ego. Tapi selalu dianggap dan diperhitungkan tak bisa selalu kita alami, maka kita harus selalu sadar bahwa kita tak bisa mengandalkan orang lain untuk dianggap dan diperhitungkan, sebab sejak lahir pun kita sendirian dan tidak membutuhkan orang lain untuk menjadi diri kita sendiri. Jadi, dianggap dan diperhitungkan bukan syarat kita jadi manusia. Kita sudah manusia sejati tanpa itu semua.
Maka kita bisa mengevaluasi banyak hal. Hidup kita ini memang dipenuhi manusia dengan beragam rasa yang tak sempurna. Ada yang menjadi teman bahagia dan ada yang lewat untuk sekadar memberi kita pelajaran lebih mengapresiasi diri. Apa pun keputusan yang kita ambil dalam hidup, jalanilah dengan berani dan bahagia tentu saja setelah melewati semua cucuran air mata kepada Kristus Yesus. Dan jalanilah masa depan kita dengan keberpihakan penuh pada diri yang diberkati Dia untuk jadi alatNya.
Menghadapi ketidakpuasan yang memang selalu jadi bagian dari pemberontakkan manusia sebagai titik kecil dunia, kita bisa belajar dari ucapan Kristus sendiri yang memberi ketenangan dalam Matius 6:25-34
" Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? dan jangan lupa tantangan Yesus ketika bilang ini, "...Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Kalimat terakhir itu adalah kalimat yang bagus buat kita yang suka overthinking dan gelisah sehingga susah tidur. Kita lakukan sistem pengelolaan yang baik seperti Yusuf memanage kelaparan di Mesir, dan di atas segala sesuatunya mari kita serahkan pada Sang Maha. Memang gak mudah sih, tapi ya dunia ini kan bukan hanya kita isinya, dan kita juga cuma titik aja kok. Lalu, yang kita lakukan dengan tanpa istirahat ini buat siapa kecuali untuk kemuliaanNya kan? Someday, kita akan istirahat dalam pangkuanNya. Hidup hanya soal timer kita yang masih jalan aja. Jadilah tetap slay!
So, teman-teman sebelum saya melanjut dengan Captain Marvel yang akan saya hubungkan dengan Kepercayaan Diri nanti, sambil saya cari bahan-bahannya dulu, mari kita nantikan pergantian tahun dengan keberserahan penuh pada Sang Maha Algoritma. Kristus Yesus, Immanuel. Stay happy ya! dan jangan lupa selalu berterimakasih pada Dia dan diri ini.
0 notes