#Cara menguasai lawan bicara
Explore tagged Tumblr posts
Text
SENI KOMUNIKASI YANG BERKUALITAS, EFEKTIF DAN CARA MENGUASAI LAWAN BICARA DARI GENERASI KE GENERASI Yunita Program studi ilmu komunikasi, Universitas Islam Negri Sultan Syarif kasim Riau. e-mail : yunitayunita26032003gmail.com
Setiap orang pasti pernah berkomunikasi , termasuk Anda. Menurut peneliti 75% waktu manusia di gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun berkomunikasi dengan diri sendiri (Self-talk). Komunikasi secara harfiah memiliki makna sebagai percakapan, pembicaraan, pemberitahuan, pertukaran fikiran, dan suatu kegiatan penyampaian suatu pesan dari sesorang kepada orang lain maupun melalui media. Komunikasi merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Bahkan sejak lahir manusia sudah melakukan komuniksi seperti tangis dan gerak saat pertama kali seorang bayi di lahirkan itu termasuk tanda komunikasi. Anda perlu berkomunikasi agar Anda dapt melakukan banyak hal dengan baik. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media . namun tidak semua orang dapat melakukan komunikasi dengan efektif. Akibatnya pesan yang di sampaikan kurang jelas di terima oleh lawan bicara. Melalui komunikasi Anda dapat menyampaikan pesan yang Anda rasakan . Anda juga dapat memberikan respon atau tanggapan dan memberi tahukan apa yang di butuhkan dalam bentuk menghormatinya. Komunikasi juga dapat membantu Anda dalam meminimalkan kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi saat Anda berkomunikasi, seperti salah paham, pesan yang tidak jelas atau asumsi terhadap suatu hal. Salah satu faktor pentingnya dapat membantu Anda dalam berkomunikasi berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Ketika Anda dapat bekomunikasi dengan orang yang dapat Anda percaya , maka Anda mampu mengekspresikan perasaan dan mendapatkan dukungan berupa umpan balik dari orang tersebut. Anda dapat mengadaptasikan gaya komunikasi mereka agar sesuai dengan khalayak dan situasi dimana Anda berada. Dengan mempelajari cara berkomunikasi dengan baik. Anda akan dapat banyak manfaat Anda akan mampu memahami dan menerapkan keterampilan tersebut dalam setiap kesempataan sehingga dapat disebut dengan berkomunikasi secara efektif. Pentingnya berbicara Jelas bahwa setiap orang memang harus bicara. Banyak orang memiliki karakter pendiam dan lebih dikenal dengan introvert tidak banyak bicara dan akhirnya mengalami depresi. Meski masih diperdebatkan tetapi hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan peringatan bagi orang yang peduli terhadap komunikasi. Berbicara merupakan hal paling dasar sekaligus merupakan hubungan manusia yang paling erat .tanpa bicara, mustahil Anda dapat berhubungan dengan orang lain. Komunikasi terdiri atas dua jenis yaitu verbal dan non-verbal, sebagian besar komunikasi adalah komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara lisan maupun tertulis dengan model ini pendengar bisa dengan mudah memahami Pesan yang disampaikan oleh komunikator. Contoh dari komunikasi verbal adalah bercakap-cakap secara langsung menggunakan media maupun tanpa media penyampaian informasi melalui surat ,tv , video atau koran digital dan lain-lainbegitu juga komunikasi non verbal sangat dibutuhkan. Berbicara memang kelihatannya mudah tetapi berbicara yang terkesan ternyata cukup sulit. Banyak orang yang berbicara asal-asalan ,sumbang ,bahkan nyaris suaranya tidak diterima oleh orang lain. Berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya sebatas menyampaikan pesan secara lisan tetapi juga melibatkan aspek non lisan seperti gesture atau gerak tubuh dilakukan oleh seseorang pada saat berkomunikasi maksudnya menampilkan dengan mempertegas makna pesan atau memperjelas apa yang disampaikan. Bahasa tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi non verbal namun efektivitasnya mampu membuat Anda memahami perasaan dan pikiran lawan bicara Anda. Contoh dari komunikasi non verbal yakni gesture tubuh yang pertama adalah:
a) menatap terlalu lama karena seorang pembohong selalu menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya ia mencari cara lain untuk menutupi aksinya hal ini terjadi pada pendapat dari seorang analisis perilaku dan pakar bahasa tubuh yakni Liliana glass yang menyatakan bahwa kebanyakan pembohong sengaja menahan pandangannya terlalu lama untuk menguburkan fakta mereka sedang membual untuk memaksimalkan aktingnya mereka berdiri dengan sangat tegap dan tidak berkedip.
b) Menahan tangan pada punggung ketika dosen Anda mengawasi ujian akhir ia bergerak ke sana kemari dengan meletakkan dua tangan di balik punggungnya momentum itu memang menegangkan bagi Anda karena sengaja ditimbulkan oleh foundation untuk menjaga ketertiban kelas pada saat ujian sedang berlangsung makna sebenarnya dari menahan tangan pada punggung adalah menunjukkan superioritas atau keunggulan kepercayaan diri dan kekuasaan akibatnya Anda merasa sangat tertekan dengan bahasa tubuh yang sengaja ditimbulkan oleh sang dosen. Mungkin Anda sering merasa kesulitan berbicara dengan lawan bicara Anda karena jarang bertemu dengan orang lain dan sibuk bekerja ataupun melakukan kegiatan lainnya. Dalam hal itu Anda mengatasinya dengan mulai berperan sebagai pendengar yang dalam berkomunikasi terdapat aturan 1 2 3 yakni satu kali berbicara dua kali mendengarkan dan tiga kali umpan balik. Komunikasi berjalan dengan baik ada pada pendengaran dan merespon dengan baik pula.
Komunikasi interpersonal Salah satu jenis komunikasi adalah komunikasi interpersonal yakni komunikasi yang dilakukan oleh dua orang yang bertatapan muka sehingga memungkinkan setiap orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut untuk melihat reaksi lawan bicaranya secara langsung, verbal, maupun non-verbal. komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang paling efektif dan memiliki hubungan yang erat karena tidak hanya sebatas komunikasi formal tetapi juga komunikasi informal, seperti berbasa-basi maupun percakapan sehari-hari. Kunci dalam berkomunikasi adalah kemampuan dalam memahami lawan bicara Anda harus memahami karakter dan perasaan lawan bicara. Berkomunikasi dengan individu ekstrovert berbeda dengan komunikasi individu yang introvert dan sebagainya ingatlah bahwa komunikasi yang efektif selalu berkaitan dengan bagaimana proses komunikasi itu berjalan Berikut ini adalah beberapa macam karakter berdasarkan usia yang mungkin Anda temui pada saat berkomunikasi dengan lawan bicara :
Generasi veteran/ builders Generasi veteran adalah orang-orang yang lahir sebelum tahun 1946. Mereka adalah generasi tertua saat ini yang sudah nyaman dengan kehidupan mereka. Mereka beranggapan bahwa perkembangan teknologi itu baik tetapi bukan untuk generasi mereka. Generasi veteran mengandalkan pertemanan satu sama lain dalam mengambil keputusan. Jika salah satu orang dari kelompok tersebut menyukai Anda, Anda akan lebih mudah mempengaruhi orang-orang lainnya.
Baby boomers Baby boomers adalah orang-orang yang lahir pada kisaran tahun 1946-1962 . Mereka merupakan kelompok pekerja keras Yang menargetkan kesuksesan dalam kehidupan mereka .Dalam mengambil keputusan, mereka mendasarkannya pada penyampaian Anda dalam berkomunikasi dan apa yang Anda sampaikan.
Generasi X Generasi ini awal perkembangannya teknologi muncul pada era generasi. Dengan demikian, kelompok ini hadir pada teknologi terbaru. Mereka mengambil keputusan berdasarkan pengembangan terbaru dari informasi yang Anda sampaikan demi keuntungan mereka. Generasi x ini cenderung mempunyai pemikiran yang lebih dewasa. Walaupun pada masa mereka tumbuh belum ada teknologi seperti Android dan teknologi canggih lainnya seperti sekarang, tetapi mereka tidak kolot. Jika mereka mempunyai lawan bicara mereka yang asik, maka suasana percakapan pun akan menjadi lebih hangat. Membuka pembahasan tentang musik ataupun film yang populer pada tahun 1980-an seperti film-film horor, Suzanna, Warkop DKI ,dan lain-lain. Dengan cara itu mereka akan merasa cocok pada cara Anda berkomunikasi. generasi x selalu antusias dengan perbincangan tentang filosofi kehidupan . mereka memang memiliki pAndangan yang dalam tentang hidup mereka bukan kalangan pengikut tren kekinian.
Generasi Y Inilah generasi yang kedua merasakan perkembangan teknologi dan menggunakannya untuk aktivitas pribadi. Mereka mengikuti trend yang terjadi di lingkungan mereka mereka sangat senang membincangkan trend terbaru dalam kehidupan masyarakat abad ke-21. Anda tidak boleh membuka perbincangan yang terlalu tua dengan generasi y. Mereka lebih suka diajak bicara tentang hal-hal yang sederhana dan seru seperti film masa kecil, ide kreatif, perencanaan, dan penyelesaiannya. Mereka menyukai tren tetapi mereka juga memikirkan hal-hal yang besar misalnya cita-cita dan target.
Generasi Z Beda halnya ketika Anda memiliki lawan bicara yang tumbuh pada era tahun 1990-an pembicara tentang generasi z akan lebih mudah bagi Anda, Anda tidak perlu repot-repot membuka lembaran lawas yang sudah ketinggalan zaman. Ketika menghadapi generasi ini Anda tidak perlu membuka buku sejarah Karena pada dasarnya mereka juga merasakan produk-produk kehidupan era 1990-an walaupun mereka tumbuh sebagai anak milenial generasi z atau gen z adalah kelompok termuda yang ditemui dalam masyarakat dewasa ini mereka lahir ketika teknologi sudah sangat maju. mereka tumbuh dengan keberadaan gadget atau gawai di dalam keseharian teknologi sudah mendarah daging di dalam kehidupan mereka bahkan teknologi merupakan gaya hidup mereka. Berkomunikasi dengan generasi z dapat dilakukan dengan menjelaskan perkembangan teknologi. Anda harus lebih inovatif karena mereka terbilang masih sangat muda. Namun, mereka juga memiliki pemikiran yang kritis karena mereka terbiasa mengonsumsi informasi dari jumlah yang sangat banyak . Anda harus mampu menempatkan diri sebagai orang muda agar Anda merasa cocok berbicara dengan mereka generasi z adalah generasi yang lebih spek up sehingga Anda harus lebih lugas dan tidak bertele-tele ketika Anda menghadapi mereka. Ada juga perlu mengikuti perkembangan media sosial dan berbagai aplikasi kekinian. Dengan demikian perbincangan akan tanpa rasa canggung.
Generasi Alpha/alfa Generasi alpha adalah generasi yang lahir tahun 2010-2025 .Generasi ini hadir sesudah Generasi Z .menurut McCrindle sekitar 2,5 juta anak lahir tiap minggunya di Dunia. Berkomunikasi dengan generasi ini butuh ekstra karena mereka lahir di dunia digital di mana orang tua harus pAndai-pAndai mengajarkan cara berkomunikasi dengan baik dan benar untuk bekal di sekolah . apa lagi faktor lingkungan yang membawa pengaruh anak-anak lebih mudah di bandingkan mendengarkan nasihat dan belajar berkomunikasi dengan benar dari orang tuanya. Seperti mengajarkan kalimat-kalimat yang sopan pada orang yang lebih tua. Untuk menguasai percakapan dan menaklukan lawan bicara . Anda perlu melkukan analisis tujuannya untuk menghetahui kemampuan lawan bicara Anda . Berikut poin-poin untuk melakukan proses analisi tersebut:
Referensi dan pengalaman setiap orang mempunyai lingkup referensi dan pengalaman yang berbeda- beda ketika Anda berbicara dengan orang yang referensinya sama dengan Anda, maka pembicaraan akan berlangsung dengan lancar. Begitu pula dengan pengalaman ketika lawan bicara Anda mempunyai pengalaman yang sama dengan Anda maka Anda tidak sulit menjelaskan sesuatu kepadanya jika referensi dan pengalaman lawan bicara sama dengan referensi dan pengalaman Anda tentu tidak sulit bagi Anda untuk berkomunikasi dengannya.
Bagaimana jika berbeda? Perhatikan dan cermati cara bicara dan responnya kalau Anda sudah mengidentifikasi bahwa ia adalah orang awam Anda tidak boleh menggunakan pilihan kata yang sulit atau sangat teknis. sesuai dengan daya tangkapnya saja. jika ia belum mempunyai pengalaman yang sama dengan Anda maka Anda akan sulit berkomunikasi dengannya bahkan Anda harus melakukan tindakan ekstra.
Identitas hal ini sangat penting dan berkaitan yakni adalah demografi usia jenis kelamin pendidikan dan jabatan tentu berbeda jika Anda berbicara dengan anak-anak berbanding dengan orang yang sudah berumur bicara dengan seorang wanita bisa lebih bebas misalnya berbanding percakapan pria dan wanita tingkat pendidikan lawan bicara juga penting mempengaruhi cara Anda berkomunikasi berbeda pula untuk orang yang berpendidikan rendah Anda tidak bisa menggunakan istilah teknis yang rumit karena Anda harus bisa menyesuaikan dengan daya tangkapnya perbedaan terjadi pula apabila Anda berbicara dengan pemimpin atau bawahan Body language atau bahasa tubuh perilaku harus lebih sopan karena itu Anda harus mencari informasi terlebih dahulu supaya lebih tepat cara berkomunikasinya.
Gaya dan kepribadian setiap orang memiliki gaya dan kepribadian yang berbeda-beda ada orang pendiam tapi dia juga orang yang cerewet ada orang yang cepat berbicara Ada pula yang lambat kalau Anda bisa menyesuaikan tentu saja komunikasi menjadi lebih enak selain gaya komunikasi perhatikan juga kepribadian unik yang mungkin Anda hadapi dari lawan bicara sifat orang memang sangat beragam ada yang galak sombong bahkan sensitif jadi Anda harus sudah mempunyai informasi mengenai sifat lawan bicara Anda .
Dunia lawan bicara pahamilah dunia dan masalah lawan bicara Anda jika seorang pelanggan ingin membeli produk Anda tetapi anggarannya terbatas Anda bisa memberikan bukan hanya informasi tetapi juga solusi kepadanya dengan demikian masalah pun bisa teratasi jadi pesan yang Anda sampaikan bukan hanya berupa informasi tetapi juga solusi.
Pesan yang disampaikan pastikan lawan bicara menerima pesan Anda dengan jelas dan benar tidak salah paham jadi jangan biarkan Anda berbicara dengan bawaan seperti ini "tolong ya, ini dikerjakan," kemudian Anda langsung pergi sebaiknya Anda menunggu responnya setidaknya Anda melihat raut wajahnya untuk memastikan apakah dia sudah memahami atau belum mengerti maksud perkataan Anda tersebut seperti contoh pastikan dulu respon lawan berbicara dengan kata-kata seperti "bagaimana sudah jelas ?" bila ia sudah menjawab "ya pak sudah jelas," maka Anda bisa meninggalkannya
Datar pustaka buku William Andromeda.2020.Seni menguasai Lawan Bicara: Bagaimana Mempengaruhi dan Menaklukan Orang Lain Tanpa Intimidasi.Yogyakarta: BRIGHT publisher Hyang,Oh Su. 2019.Bicara itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi Yang Efektif.jakarta : Bhuana ilmu Populer A.W.Wijaya.2000.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi.Jakarta:Rineka Cipta. Alo Liliweri.1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal.Bandung:Citra Aditya. Borg, James.2010. Buku Suku bahasa Tubuh: Memahami Pikiran Orang dari Gerak-gerik tUbuhnya, Yogyakarta:Buku Biru
#komunikasi#Cara berkomunikasi yang efektif#Generasi z#Generasi y#Baby boomers#Pengantar ilmu komunikasi#Cara menguasai lawan bicara#Ilmu komunikasi#Artikel ilmu komunikasi#Generasi ke generasi#Bicara itu ada seninya#Artikel#Komunikasi interpersonal
1 note
·
View note
Text
“kami saudara kembar, tetapi aku tidak sama dengan dia, aku tidak punya nilai nilai luhur yang dia punya, aku akan menguasai segalanya jika aku mau
Salah satu yang sangat menarik perhatianku adalah, negaramu
Penuh kekayaan, melimpah ruah, dari luar permukaan ataupun yang terkandung di dalam
Jika aku konversikan mungkin lebih dari ribuan triliun nilainya
Aku tertarik, maka aku mencoba untuk mencari cara untuk mengambil alihnya,
Cara yang paling masuk akal adalah mengendalikan penduduknya,
Jika aku buat kaum tuanya serakah, aku buat kaum tuanya percaya bahwa kekayaan harta benda adalah segalanya, aku ajarkan cara cara curang dan aku buat alatnya, korupsi, kolusi, manipulasi
Maka, akan aku rusak kaum mudanya, dengan segalanya yang membuat mereka candu, narkotika, rokok, romantisme, tidak ada yang bisa menolaknya, aku manfaatkan sifat manusiawinya
Aku bungkus semuanya dengan keindahan, agar mereka gagal untuk sadar, dan hanya menghitung waktu, mereka akan menyembah berhala berhala yang aku buat itu,
Negaramu akan jatuh ke tanganku
Yang bisa menghentikanku, hanya dua
Tuhan dan diri mereka sendiri, yang pertama, aku tidak akan pernah bisa melawannya, namun yang kedua, (tertawa)
Kamu seharusnya tahu, hanya l sedikit orang orang yang bisa melawan rasa “kecanduan” bukan?
Mereka bahkan tidak sadar, aku melemahkan mereka secara perlahan (tertawa)
kaum idealisnya aku buat bertengkar, aku bisikkan pada masing masing mereka bahwa “hei, ayo lawan yang menghadang, kamu adalah yang paling benar”, lihatlah lucu bukan, mereka menganggap bahwa masing masing dari mereka adalah cendekiawan, tetapi pada dasarnya mereka hanya diperbudak oleh egoisme mereka sendiri, yang bertahan adalah yang menang, padahal, mereka jelas kapiran”
aku menguping, dan tiba tiba aku bergidik ngeri mendengarnya, itu telpon dari siapa, kakak menghela nafas pelan, aku melihat layar komputernya dari jauh, kakak menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia melalui pengeras suara dengan suara minimal, namun masih bisa dijangkau separuh ruangan
“kamu tidak bisa hanya menyalahkanku, tidak hanya aku yang melakukannya, banyak pihak juga melakukan hal yang sama, beda bentuknya saja, selamat datang di era teknologi, kamu tidak bisa hanya menggunakan cara kuno untuk menghentikanku,
sekali lagi, kamu tidak bisa sepenuhnya menyalahkanku, anak anak bangsamu bukan benda mati, akan selalu ada jeda waktu antara aksi dan reaksi, akan selalu ada pilihan di antar ruang rangsangan dan tanggapan, dan ketika mereka memilih untuk melakukan yang tidak benar, itu bukan sepenuhnya salahku bukan”
jeda telepon
Sekarang giliran kakak mulai bicara
“Baiklah Beankah”
“Maaf, maksudku Felikan”
kakak mengusap keningnya, sadar jika dia salah sebut, aku hendak tertawa, aku tidak tahu kakak serius atau bercanda, tetapi di negara yang huruf A tanpa garis tengahnya dibaca L , maka huruf B nya dibaca F , kakek yang mengajarinya padaku, pada kakak juga tentunya, karena dulu kakek pernah mengajar di salah satu sekolah di negeri itu, jadi aku rasa, kakak seharusnya bisa mengeja huruf hurufnya tanpa salah, atau mungkin karena kakak terlalu banyak belajar berbagai hal, jadi bisa saja tertukar, tetapi, dari logat suaranya, orang yang menelpon kakak bukan dari negeri itu, bahasa hanya penyamarannya saja, tetapi ini bukan saatnya tertawa, orang di seberang sana sedang serius sekali sepertinya, aku rasa kakak juga berusaha mengendalikan dirinya untuk tetap tenang
“semua yang kau katakan itu di luar kendaliku, Felikan “
“Tetapi jika kau se optimis itu, aku jadi tidak punya alasan untuk pesimis, kau tahu tujuanmu, aku pun tahu tujuanku, kita setara bukan” kakak tersenyum penuh keyakinan
aku menghembuskan nafas lega, aku kira kakak akan melawan berargumen, menantang dan marah, atau semacamnya, tetapi sekarang, aku rasa orang di seberang telepon tidak membual, dalam bahasa negeri jauh, arti nama samaran itu adalah “Raksasa” dan sepertinya, makna sebenarnya jauh lebih raksasa dari arti harfiahnya
0 notes
Photo
THE POWER OF NEGOTIATION, SEBUAH PERSPEKTIF SOAL STRATEGI NEGOSIASI BISNIS
Bagi seorang profesional sales, memiliki kemampuan negosiasi yang baik adalah sebuah senjata. Kenapa, karena bisa di katakan salah satu kunci sukses seorang profesional sales dalam menjalankan tugasnya adalah menggunakan strategi negosiasi. Sehingga bisa di katakan ketika seorang sales memiliki kualitas negosiasi yang baik maka sudah pasti apapun pekerjaan yang di berikan kepadanya sudah pasti akan bisa di jalankan dengan baik.
Negosiasi memang bisa di katakan gampang-gampang susah, karena pada dasarnya setiap orang memiliki cara dan kualitas yang berbeda-beda dalam melakukan sebuah strategi negosiasi. Yang jadi pertanyaan adalah strategi apa sebenarnya bisa di lakukan oleh seorang profesional sales dalam memperkuat strategi negosiasinya agar sukses dengan baik.
Ada 7 hal yang mesti menjadi perhatian seorang profesional sales dalam strateginya untuk menyukseskan negosiasi yang di jalankannya. Dimana ke-7 hal tersebut pada akhirnya bisa menjadi kunci kesuksesan dalam melakukan proses negosiasi :
1. Pada saat negosiasi usahakan selalu mendengarkan lawan bicara kita
Hal ini menjadi penting, karena jangan sampai kita seperti ingin menguasai pembicaraan. Sehingga dengan kondisi seperti ini akan terjadi saling menghargai antara kedua belah pihak yang melakukan negosiasi.
2. Sebaiknya melakukan negosiasi dengan penentu kebijakan ( decision maker )
Memang melakukan negosiasi dengan decision maker adalah salah satu cara yang lebih efektif dan efisien. Karena kita akan lebih cepat mendapatkan keputusan dari materi yang kita diskusikan. Beda jika orang yang kita ajak bernegosiasi bukan penentu kebijakan.
3. Pada saat negosiasi usahakan berfikir soal posisi lawan bicara ( klien )
Ada baiknya juga pada saat kita melakukan negosiasi kita posisikan diri kita dalam posisi klien. Dengan begitu kita akan tahu plus dan minusnya terkait apa yang menjadi penawaran kita. Jika kita selalu memposisikan diri kita pada posisi sebenarnya kita maka di kuatirkan kita akan cenderung ingin menguasai pembicaraan.
4. Sebaiknya pada saat melakukan negosiasi utamakan kepentingan klien bukan sekadar uang
Memang mengutamakan kepentingan klien salah satu hal penting dalam bernegosiasi. Jangan selalu berorientasi pada uang, karena tidak selamanya negosiasi itu harus di kaitkan dengan uang .
5. Pada saat melakukan negosiasi sebaiknya dalam posisi tetap tenang dan fokus
Dengan posisi kita yang tenang, maka kita akan fokus dalam melakukan negosiasi. Karena sebaliknya jika kita tidak tenang, maka kita tidak akan bisa fokus dengan apa yang menjadi tujuan kita.
6. Jika negosiasi yang di lakukan berhubungan dengan penawaran maka fokuslah dengan harga yang di tawarkan
Satu hal yang penting harus menjadi perhatian kita. Jika memang apa yang kita negosiasikan berhubungan dengan harga, maka kita harus fokus jangan sampai justru kita keluar dari fokus tersebut.
7. Sebaiknya pada saat melakukan negosiasi persiapkan dengan matang informasi yang ingin kita sampaikan.
Informasi dan data yang lengkap menjadi salah satu kunci untuk bisa memenangkan sebuah negosiasi bisnis. Karena kelengkapan sebuah informasi menjadi satu hal penting agar kita bisa dengan tenang memenangkan negosiasi tersebut, dan pada akhirnya kedua belah pihak mendapatkan manfaat dari adanya negosiasi bisnis tersebut.
KOMITMEN BARANTUM MENDUKUNG KELANCARAN BISNIS PELAKU BISNIS, HASIL DARI BENTUK NEGOSIASI BISNIS-NYA DENGAN MANAJEMEN WHATSAPP
Baca juga artikel berikut : https://www.barantum.com/blog/whatsapp-business-api-efektif-untuk-para-pelaku-industri-e-commerce/
Memang selain kemampuan dalam hal bernegosiasi bisnis, seorang profesional sales mesti memiliki tools yang bisa memperkuat posisi dirinya sebagai sales profesional. Itulah yang menjadi salah satu dasar, kenapa pada akhirnya Barantum bernegosiasi dengan Manajemen Whatsapp untuk membentuk Whatsapp Official Partner Indonesia.
Ada dua hal yang membuat kondisi itu terjadi : (1) Barantum dengan produk CRM Integratednya telah menjadi sarana ( tools ) bagi profesioanal sales dalam menjalankan tugasnya. Sehingga bisa di katakan keberadaan CRM menjadi tools terkini yang bisa di gunakan oleh para profesional sales. (2) Whatsapp dengan pengembangan aplikasinya saat ini berkembang apa yang di sebut Whatsapp Business API. Inilah yang membuat Barantum merasa jika konsep Whatsapp Business API di integrasikan dengan CRM maka hasilnya bisa menjadi maksimal.
Karena seperti yang telah di jelaskan diatas, dengan pelaku industri/bisnis menggunakan Whatsapp Business API setidaknya ada tiga manfaat yang bisa di dapat : (1) Perusahaan akan dimudahkan dalam berkomunikasi dengan customer dan mitra bisnis. Karena fitur dalam Whatsapp tersebut sudah mendukung kelancaran sistem komunikasi bisnis yang di harapkan kedua belah pihak. Terlebih bagi pelaku bisnis yang saat ini sedang menjalankan model bisnis E-commerce. Keberadaan kontak bisnis sebagai media komunikasi dengan pelanggan merupakan salah satu fitur wajib yang harus dimiliki. Dengan kontak bisnis tersebut sangat membantu dalam upaya mengoptimalkan hubungan dengan customer/ pelanggan.
(2) Perusahaan jadi lebih terlihat kredibel terpercaya dan memudahkan bagi calon customer atau mitra bisnis mudah dalam melakukan penilaian terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal itu tentu saja karena adanya Profil Bisnis / Perusahaan yang terdapat pada profil Whatsapp Business API. Dan pada akhirnya profil bisnis tersebut juga bisa di gunakan sebagai branding produk dan perusahaan. (3) Perusahaan di mudahkan dalam program Promosi atau melakukan Branding bagi perusahaan dan produk. Karena dengan adanya fitur katalog dan kategori bisnis, semua itu sangat membantu perusahaan untuk bisa di kenal dan memperkenalkan profil perusahaan sebagai sebuah aktivitas promosi dan strategi marketing yang cukup menarik.
Dengan semua kondisi itulah, yang membuat keberadaan kolaborasi Barantum dan Whatsapp makin lengkap. Dimana kita tahu dengan beragam fitur istimewa tersebut membuat perusahaan telah memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan tersebut sangat berguna untuk menjalankan aktivitas bisnis dari perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan dengan adanya tambahan aplikasi CRM Barantum, maka semua hal yang berhubungan dengan database customer, calon customer maupun mitra bisnis perusahaan bisa tertata dan di maintenance dengan cukup baik dengan bantuan aplikasi CRM. Sehingga jika semua sisi bisnis dari perusahaan sudah tertangani dengan baik tinggal pelaku bisnis berfikir bagaimana merencanakan beragam terobosan dan strategi bisnis untuk bisa meraih revenue lebih banyak. Karena secara sistem dan struktur operasional sudah tercover dengan cukup baik dengan adanya integrasi Whatsapp dan CRM.
#CRM, #BUSINESS, #SALES, #ENTREPRENEUR, #INDUSTRI, #TECHNOLOGI, #CORPORATE
1 note
·
View note
Text
cara agar dapat meningkatkan listening Bahasa Inggrismu
Keahlian berkomunikasi bahasa Inggris saat ini semakin diperlukan di berbagai bagian kehidupan, mulai dari akademis, bisnis, bahkan keseharian kita. menurut wikepedia , bahasa inggris ialah bahasa yang paling sering di gunakan oleh dunia. 60 negara didunia rata-rata banyak yang menggunakan bahasa inggris. banyak yang berlomba-lomba agar bisa menguasai bahasa inggris dengan lancar. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunai untuk bisnis di dunia atau beberapa negara, dan banyak perusahaan menggunakan bahasa Inggris untuk berbagai keperluan pertukaran informasi.
sekarang waktunya berlatih listening, mulai dari materi yang mudah terlebih dahulu dan yang kamu senangi. mempelajari sesuatu dengan tema sesuai hobi kita akan menyenangkan. kalo kamu bingung menentukan materi , pilihlah materi sesuai dengan duniamu , karna akan mempermudah kamu dalam mengasah skill listeningmu. sering kali muncul saat listening dalam bahasa inggris , gugup atau grogi dan kurang konsentrasi , jadi harus latihan konsentrasi agar tidak terjadi kejadian seperti itu , dan harus sering mendengarkan native speakers berbicara.
ada beberapa orang yang tidak mengerti jika berbicara menggunakan bahasa inggris rata-rata kebingungan ketika lawan bicara sangat pintar berbicara menggunakan bahasa inggris. kalo kamu mau tes bahasa inggris , seperti TOEFL, TOEIC, IELTS atau lainya , harus punya energi yang cukup , walaupun tes bahasa inggris hanya duduk tapi sangat membutuhkan energi dan konsentrasi yang maksimal.
ada empat aspek penting dalam beberapa bahasa, yaitu listening, reading, speaking dan writing. pasti kamu pernah merasakan kesulitan saat mendengarkan dan memahami bahasa inggris kan? kalo iya, kamu tidak usah merasa minder , karna banyak orang yang mengalami hal seperti berikut , yang harus diingat, tidak ada seseorang yang langsung mengerti bahasa inggris ketika lahir. perlu banyak belajar untuk mengerti bahasa inggris dan harus mengorbankan waktu untuk meningkatkan skill , wawasan dan pengetahuan.
meningkatkan konsentrasimu saat listening biasakan untuk tidak membicarakan sesuatu yang tidak penting , dan saat sedang di jelaskan hindarin hal-hal yang dapat mengalihkan perhatianmu. stamina menurun , kelelahan atau merasa bosan dapat membuat gagalnya konsentrasi dan akibatnya daya otak menjadi lemah.
seperti audio percapakan atau vidio talkshow semuanya efektif untuk di pelajari. “terkadang susah untuk mengerti apa yang mereka ucapkan”. tapi harus tetap semangat , pilihlah materi dasar terlebih dahulu jika vidio yang di dengar tidak sesuai dengan kemampuanmu. ada banyak tingkatan dalam bahasa inggris , dari mulai pre-intermediate , upper intermediate , basic , advanced dan intermediate, nah pilihlah yang sesuai dengan kemampuanmu.
apakah kamu tau ada 5 tips yang perlu kamu ketahui , yuk baca dibawah ini!
memutar lagu yang berbahasa inggris
mendengarkan lagu seperti pop , jazz , rock dan lain-lain , bagus juga untuk berlatih bahasa inggris karna sudah membiasakan diri untuk mendengarkan sesuatu dalam bahasa inggris. bisa mendengarkan dengan teliti apa saja liriknya dan amati dengan baik setiap harinya maka perlahan-lahan skill listeningmu akan meningkat.
2. selalu mendengarkan popcast berbahasa Inggris
Kamu juga tak butuh waktu khusus untuk mendengarkan podcast, karena podcast menjadi platform yang bisa di dengar dimanapun , bisa sambil menyetir, nunggu angkot atau bisa , bahkan bisa waktu jam kerja. coba dengarkan podcast berbahasa inggris , coba cari topik yang menarik , akan makin semangat untuk mendengarkannya
3. memutar film yang berbaur Inggris
menonton film juga akan menambahkan skill dalam listening bahasa inggris , tapi jangan lupa menontonnya ganti subtitle bahasa inggris , bukan bahasa indonesia. hal seperti itu akan membuat lebih mudah mengingat kata-kata lebih banyak. usahakan konsisten melakukan nya , agar lebih cepat dan lebih bagus dan sangat meningkatkan kemampuan listening dengan baik.
4. berbicara menggunakan bahasa inggris
ketika berkomunikasi bahasa inggris secara ga langsung telah belajar listening dari apa yang di ucapkan lawan bicara. kamu bisa mengajak temanmu membicarakan sesuatu menggunakan bahasa inggris.
5. latihan Pengucapan/Pronunciation
“apa hubungannya tehnik pengucapan dengan listening skill?”. hal yang sering membuat kita sulit memahami kalimat bahasa inggris adalah cara pengu
capan yang salah. jadi berlatihlah pengucapan atau pronunciation adalah salah satu cara yang efektif untuk melatih kemampuan listening.
itulah 5 cara yang dapat kamu lkukan agar meningkatkan skill kemampuanmu , niatlah terlebih dahulu , dan jangan lupa terus semangat. menguasai bahasa inggris butuh proses panjang agar maksimal.
1 note
·
View note
Text
Memoar Ben Anderson: Perihal Politik Bahasa, Alih-bahasa dan Bahasa Nasional
Ahli Asia Tenggara (khususnya Indonesia, Filipina dan Thailand) ini menyumbangkan banyak warisan pengetahuan sejarah, kebahasaan dan antropologi untuk kita. Dia meninggal Desember, 5 tahun lalu.
DI SEBUAH pertandingan lokal, hari itu Romelu Lukaku mendapat serangan rasis. Saat itu, ia masih berusia 11 tahun dan bermain di akademi Lierse. Para orang tua dari tim lawan berupaya agar Lukaku yang tinggi-besar dibanding sebayanya, tidak bermain. Salah seorang dari mereka bertanya, “Berapa umur anak ini? Mana KTP-mu? Darimana kau berasal?”
Lukaku membela diri. Dia mengambil tasnya dan menunjukkan KTP-nya ke semua orang tua. Mereka memeriksanya dengan seksama. Tentu saja Lukaku adalah warga Belgia. Dia lahir di Antwerpen. Pengalaman di-lain-kan itu memaksanya untuk belajar bahasa. Beberapa tahun setelahnya, penyerang yang saat ini membela Inter Milan itu menjadi polyglot. Lukaku menguasai tujuh bahasa.
Rasisme terus memburunya. Setiap kali Lukaku bermain buruk, ia diserang dengan ejekan: “Pesepakbola Belgia keturunan Kongo”. Dalam retrospektifnya, Lukaku yang dongkol mengatakan, “Jika kau tidak menyukai cara saya bermain, tidak apa-apa. Tapi saya lahir di sini. Saya dibesarkan di Antwerp, Liège, dan Brussel. Saya bermimpi bermain untuk Anderlecht. Saya bermimpi menjadi Vincent Kompany. Saya akan memulai kalimat dalam bahasa Prancis dan menyelesaikannya dalam bahasa Belanda, serta saya akan memasukkan beberapa bahasa Spanyol atau Portugis atau Swahili Kongo--didapat dari kedua orangtuanya yang lahir di Kongo, tergantung di lingkungan mana kami berada.”
Masalah ras pula, membuat Benedict Anderson risih ketika melakukan kerja-kerja lapangan di Indonesia. Berbeda dengan Lukaku, Ben merasa ditinggikan oleh orang-orang Jawa. Ia kurang sreg dengan panggilan “Tuan” dan kelakuan beberapa orang yang terkesan menunduk-nunduk hormat pada mahasiswa asing yang tak penting ini, semata-mata karena warna kulit. Oleh karena itu, Ben memperkenalkan sebutan “bule” bagi orang berkulit albino seperti dirinya. Sebutan yang kemudian digunakan dan dipopulerkan oleh penulis dan jurnalis Indonesia sejak tahun 1963.
Ben Anderson adalah seorang Indonesianis. Sejak 1960an, ia fokus dalam studi kajian wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Filipina, dan Thailand. Ben kerap menulis kajian sejarah, politik, dan kebahasaan. Salah satunya adalah catatan penting tentang pembunuhan massal di Indonesia tahun 1965-66, biasa disebut Cornell Paper (Anderson & McVey, 1971).
Ben Anderson juga polyglot, ia belajar hampir selusin bahasa. Sebagai peneliti yang berfokus pada kajian Asia Tenggara, Ben merasa perlu mengetahui bahasa ibu dari subyek-subyek yang akan ia cermati. Jika Lukaku menguasai banyak bahasa sebagai bentuk perlindungan diri, motivasi Ben ialah untuk wawancara penelitian. Namun, antara keduanya ada persamaan mendasar: sebagai pesepakbola dan peneliti yang kerap berpindah-pindah tempat, ada keperluan beradaptasi pada lingkungan baru.
Akan menjadi sukar jika tak memahami bahasa setempat. “Ketika kau mulai tinggal di sebuah negara yang bahasanya nyaris tak kau pahami sama sekali,” sebut Ben dalam memoarnya, “Kau akan merasa tercerabut secara linguistik, kesepian dan bahkan terkucil, dan kau akan mencari-cari sanak sebangsa untuk bergaul. ... Namun lantas, jika kau mujur, kau tembus tembok bahasa itu, dan mendapati diri berada di dunia lain. Kau seperti penjelajah, dan mencoba mencermati dan memikirkan semuanya dengan cara yang tak pernah kau lakukan di tempat asal.” (Benedict Anderson, Hidup di Luar Tempurung, 2016, hlm. 128).
Bahasa dan Kuasa
Bagi Lukaku, bahasa adalah sarana bagi dirinya untuk menyatakan sikap politiknya terhadap rasisme. Dia takkan mampu ‘mengedukasi’ sebagian pendukung Cagliari dengan bahasa Inggris. Sedang orang-orang di pojokan Manchester emoh mendengar keluhan Lukaku, kalau ia ngoceh pake bahasa Prancis. Menjadi masuk akal kemudian, belajar bahasa, bukanlah semata-mata mempelajari sarana komunikasi linguistik. Melainkan juga mempelajari cara berpikir dan cara merasa dari suatu kelompok manusia yang bicara dan menulis dengan bahasa yang berbeda dengan kita. Berarti juga mempelajari sejarah dan budaya yang menjadi landasan pemikiran dan perasaan mereka, dan dengan demikian, belajar berempati pada si empunya bahasa.
Kombinasi empati dan rasa penasaran, bisa jadi, membuat kita bertungkus lumus mempelajari kuasa-kuasa yang membentuk bahasa menjadi sedemikian rupa. Sebuah laku perjuangan dalam melawan penyalahgunaan bahasa yang disebut George Orwell sebagai bentuk arkaisme sentimental. Mempermasalahkan kepercayaan bahwa sebuah bahasa adalah sesuatu yang tumbuh alamiah, dan bukan sebagai alat yang kita gunakan untuk memberi bentuk pada tujuan-tujuan kita (George Orwell, Politik dan Bahasa Inggris, 1946).
Belakangan, topik ini menjadi fokus Ben. Saripati pemikiran Ben Anderson tentang kekuasaan atas bahasa selanjutnya ditulis oleh Joss Wibisono dalam sebuah buku. Terbit Maret 2020, dengan judul: Maksud Politik Jahat: Benedict Anderson tentang Bahasa dan Kuasa. Sebelumnya, pada tahun 1990, Ben telah menerbitkan buku bertema sama, berjudul Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia.
Menurut Ben Anderson, ada tiga masalah serius dalam diskursus politik kebahasaan di Asia Tenggara. Pertama ialah ejaan; kedua, pengkultusan bahasa Inggris; dan ketiga, pengalihbahasaan--menyasar pula terhadap kualitas terjemahan yang, meniru ungkapan tersohor Rusdi Mathari, buruk saja belum.
Menjadi masalah besar karena secara tidak disadari, pengaruh politik yang mendominasi sebuah negara berkontribusi atas pemikiran si pengguna bahasa, yaitu masyarakat itu sendiri. Bisa berdampak pada keengganan mereka belajar sejarah, tak mau membaca teks-teks lawas, hingga melanggengkan budaya dan cara pikir kolonial—sebagian negara di Asia Tenggara bekas jajahan Eropa.
Pada 1972, Orde Baru—Joss Wibisono seringkali menyebutnya dengan orde bau (tanpa “r” dan tanpa pakai kapital)—mengganti ejaan Suwandi dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Penggantian ini, sebut Ben, adalah upaya politik Soeharto memberangus segala hal mengenai kebahasaan era Sukarno. Soeharto ingin menegaskan perbedaan antara Indonesia di bawah dirinya yang ‘lebih modern’ dengan Indonesia di masa sebelumnya yang ‘lebih jadul’. Lebih dari itu, ini menjadi upaya rezim untuk membujuk generasi muda agar tidak tertarik membaca buku-buku ejaan lama karena dianggap sulit dipahami.
Dengan menguasai bahasa, otomatis Orde Baru menguasai alam pikir masyarakatnya. Praktik eufemisme adalah gejala kekuasaan merumuskan bahasa. Eufemisme dipakai untuk memanipulasi kesadaran warga saat memandang dan menilai kebijakan-kebijakan pemerintah. Sehingga tidak heran pada masa Orde Baru masyarakat cenderung statis, homogen dan hampir tidak pernah timbul gejolak sosial.
Pengaburan makna bahasa masih kerap kita jumpai, bahkan setelah dua dekade Orba tumbang. Coba perhatikan, polisi lebih memilih menggunakan frasa ‘diamankan’ ketimbang ‘ditangkap’ atau ‘diculik’ dalam wacana kebijakan teror pemerintah kepada warganya. ‘Relokasi’ dibanding ‘penggusuran’, ‘untuk kepentingan umum’ dibanding ‘kepentingan orang-orang kaya dan korporasi’.
Ben Anderson Emoh Lost In Translation
Selain penting untuk menjaga percakapan sebuah topik tetap hidup, menerjemahkan (harusnya) adalah tindakan politis. Membuat teks tertentu dapat diakses oleh pembaca tertentu dengan membawanya melintasi batas-batas linguistik, haruslah bertujuan. Terjemahan dapat digunakan sebagai instrumen dan medium kekuasaan, atau sebaliknya: gagasan politik alternatif yang, bisa saja, dianggap subversif oleh penguasa.
Tanpa terjemahan, aksi kolektif menjadi tidak mungkin. Semua potensi politik alternatif menghilang. ... Setiap pemberontak-gerakan oposisi harus melakukan penerjemahan dengan sangat baik, jika baik saja belum cukup. Sebagai jalan perjuangan, tidak mungkin melakukan gerakan politik tanpa praktek penerjemahan yang memadai (David Harvey, Spaces of Hope, 2000, hlm. 245).
Ben Anderson mengkritik pedas penyimpangan terjemahan yang, dinilai Ben, dilakukan secara sistematis oleh León María Guerrero. Ini Ben lakukan setelah ia membaca Noli Me Tángere (1887), karya Jose Rizal yang diterjemahkan oleh Guerrero ke dalam bahasa Amerika pada tahun 1950-an. Menurut Ben, terjemahan novel itu punya 7 penyimpangan, yakni; demodernisasi, penyingkiran peran pembaca, penghilangan bahasa Tagalog, pembuangan istilah atau adegan yang dianggap tidak senonoh, penyingkiran lokasi, penyingkiran unsur maupun faktor Eropa, dan yang terpenting: anakronisme. Inilah yang disebut Ben sebagai politik terjemahan (politics of translations).
Seumur hidup, Ben selalu tergugah oleh sulit dan nikmatnya terjemahan. Faktanya, dari tahun 1966 hingga 2011, Ben Anderson menerbitkan sedikitnya 20 artikel di Jurnal Indonesia--pengecualian esai "The Languages of Indonesian Politics" yang diterbitkan pada edisi pertama (April 1966). Hampir semuanya adalah terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, ada pula terjemahan dari serat bahasa Jawa dan satu esai sejarah yang diterjemahkan dari bahasa Belanda. Terjemahan sastra yang paling menantang dan menarik dalam jurnal itu antara lain: “The Suluk Gatoloco” (1981-1982), “Djalan Sampoerna” karya Soetjipto (2006-2007), cerpen Eka Kurniawan "Corat-Coret di Toilet" (Graffiti di Toilet) (2008), "Jimat Sero" (The Otter Amulet) (2010) dan sebuah cerita pendek gubahan Pramoedya Ananta Toer berjudul "Dendam" (Revenge) yang pertama kali diterbitkan dalam kumpulan cerpen “Subuh, Tjerita-Tjerita Pendek Revolusi” (Daybreak, revolutionary short stories) (1950).
Bagi Ben, penerjemahan adalah semacam seni. Bukan sekedar pengalihbahasaan, menerjemahkan adalah menangkap gagasan pengarang asli. Penerjemah perlu memproduksi pesan melalui seleksi ketat setiap padanan kata bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Di sinilah pentingnya memahami hal-hal yang, bisa jadi, berkaitan dengan budaya asal pengarang asli, gaya pengarang asli, dan kekhasan sebuah bahasa.
Bergulat dengan bahasa baru, kata Ben Anderson, sangatlah bagus untuk melatih diri melakukan komparasi yang serius, sebab kata-kata asing tidak langsung dengan apik terterjemahkan secara otomatis ke dalam bahasa yang ada di benakmu.
“Indonesia, misalnya, punya kata ‘gurih’ untuk menyebut rasa nasi (‘deliciously pungent’ menurut sebuah kamus). Bila kau berasal dari Inggris, kau lantas mulai menyadari bahwa rasa nasi tidak bisa dijabarkan oleh satu kata Inggris tertentu. ... Hal yang juga berlaku untuk konsep. Bahasa Jawa punya kata longan, untuk menyebut ruang kosong di bawah kursi atau ranjang, yang tidak dimiliki bahasa Inggris,” tulis Ben (2016: 129).
Setiap kali menerjemahkan, Ben selalu menaburkan banyak catatan kaki dan menyisipkan catatan penerjemah untuk menjelaskan soal definisi, idiom, ungkapan dan/atau informasi sejarah dan budaya suatu tempat yang dianggap asing oleh sasaran pembaca. Dalam “Revenge” karya Pram, ada 37 catatan kaki yang dibuat oleh Ben (Ramon Guillermo, “He was a translator”: Benedict Anderson, Translation and Cosmopolitanism, 2017).
Kerewelan Ben dalam penerjemahan juga terjadi pada bukunya yang legendaris: Imagined Communities. Diceritakan, Ben tak sreg dengan terbitan pertama terjemahan bahasa Indonesia yang berjudul “Komunitas-komunitas Imajiner: Renungan tentang Asal-usul dan Penyebaran Nasionalisme”, terbitan Pustaka Pelajar dan Insist Press, 1999. Dia melihat banyak kekeliruan definisi di dalamnya.
Dari terjemahan Intan Naomi tersebut, Ben menyadari bahwa banyak konsep dan kejadian dalam sejarah dunia tidak dikenal oleh mahasiswa (dan sarjana) Indonesia. Terjadi lost In translation. Oleh karena itu, Ben memutuskan untuk menerjemahkan sendiri Imagined Communities, dan menambahkan catatan kaki yang ditujukan untuk pembaca Indonesia—catatan kaki yang jumlahnya lebih banyak dari catatan kaki dalam Bahasa Inggris. (Terjemahan bahasa Indonesia suntingan Ben ini diberi judul “Imagined Communities: Komunitas-komunitas Terbayang”. Dicetak (ulang) oleh Pustaka Pelajar dan Insist Press pada 2001).
Bahasa Nasional dan Obsesi Globalisasi
Pada tanggal 4 Maret 1999, Ben Anderson hadir pada ulang tahun Tempo yang ke 28 dan berpidato tentang nasionalisme. “Nasionalisme bukanlah sebagai “kejayaan nenek moyang yang begitu agung” dan tak bisa diotak-atik lagi, melainkan lebih kepada sebuah proyek bersama (common project) untuk kini dan di masa depan,” ucap guru besar Universitas Cornell di New York, Amerika Serikat tersebut di Hotel Borobudur, Jakarta.
Proyek nasional yang bisa kita kerjakan kini, salah satu usul Ben adalah membebaskan bahasa Indonesia, bahasa nasional kita, dari belenggu Hukum Pidana Kebudayaan yang dijuluki Soeharto cs sebagai “bahasa yang baik dan benar”. Ben menggugat EYD sebagai ejaan yang membosankan bukan kepalang, kaku, tanpa mutu, penuh dusta dan serba seragam. Setali tiga uang, Ben sekaligus mengusulkan kita untuk membebaskan diri sendiri untuk memakai bahasa atau ejaan apa saja yang cocok dengan pribadi-pribadi kita, maksud-maksud kita, dan pergaulan-pergaulan kita masing-masing.
Namun, alih-alih memulai proyek nasional dengan mempelajarinya, tak banyak orang punya kebanggaan pada bahasa Indonesia. Bahasa sendiri dianggap lebih rendah daripada bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Pejabat pemerintahan, anggota DPR, atau tokoh masyarakat seringkali memakai bahasa “gado-gado” dalam komunikasi publiknya. Padahal, seharusnya merekalah suri teladan pengguna terbaik bahasa kita.
Saat pandemi COVID-19, pemerintah rezim Jokowi menggunakan istilah-istilah berbahasa Inggris. Tentu saja istilah-istilah itu asing bagi sebagian kalangan masyarakat. Belakangan, mereka memakai padanan dalam bahasa Indonesia; ‘kebiasaan baru’ menggantikan ‘new normal’, ‘hindari kerumunan’ menggantikan ‘social distancing’, ‘uji usap’ menggantikan ‘swab test’ dan sebagainya.
Tak hanya pejabat negara, para penggiat literasi Indonesia pun masih malu menggunakan bahasa sendiri. Sebutlah Indonesia International Book Fair (IIBF), Jogja Literary Festival (JLF) dan Jakarta International Literary Festival (JILF) yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Kenapa tak memakai bahasa Indonesia: Pameran Buku Indonesia, Festival Literasi Jogja dan Festival Literasi Jakarta?
Alih-alih menunjukkan kelas dan keakbaran acara tersebut, penempatan label ‘internasional’ malah secara gamblang memperlihatkan cara berpikir yang masih mengikuti negara tuan, sebut Anindita S. Thayf dalam esainya, Para pegiat literasi keminggris ini, tulis Anindita, selain terlena oleh iming-iming prestise dan naik kelas, mereka punya obsesi yang membabi-buta pada globalisasi.
Dan ‘globalisasi’ jenis ini yang ditentang oleh Ben Anderson. Ben melihat fenomena keminggris ini di lingkungan akademis. Makin banyak peneliti yang merasa harus menerbitkan penelitian dalam bahasa Inggris-Amrik. Hal yang lumrah asalkan tidak memengaruhi kesadaran kita. Tapi dampaknya, kata Ben, adalah makin lama makin banyak peneliti di berbagai negara yang berbeda merasa bahwa bila mereka tidak menulis dalam bahasa Inggris-Amrik, mereka tidak akan dikenal secara internasional. Dan pada saat yang sama cendekiawan Amerika sendiri makin malas mempelajari bahasa asing, kecuali mereka yang harus melakukan kerja lapangan.
Di lain sisi, Ben Anderson juga memperingatkan bahwa nasionalisme bikin kau cupet jika kau malas mempelajari bahasa asing. Seperti katak yang mendekam dalam tempurung yang kelam. “Nasionalisme dan globalisasi memang punya kecenderungan untuk membatasi pandangan kita dan menyederhanakan perkara,” tulisnya.
Sebelum meninggal pada 13 Desember di Kota Batu lima tahun silam, Ben memberi satu pedoman agar kita hidup di luar tempurung: “Itu sebabnya yang kian diperlukan adalah percampuran serius dan canggih dari kemungkinan-kemungkinan emansipatif nasionalisme dan internasionalisme.” (2016: 197).
1 note
·
View note
Text
KRISIS PANDEMI MENGAKHIRI KRISIS KOMUNIKASI
"Krisis sebenarnya adalah krisis komunikasi, karena hal itu lekat dan dekat dengan keseharian kita." Krisis pandemi yang ada saat ini adalah akibat dari ulah manusia itu sendiri (Q.S. Ar-Rum: 41). Dan ini adalah caraNya mensucikan bumi ini kembali.
Ketika kita #wfh, #dirumahaja justru timbul krisis baru, dimana 24 jam sehari kita berhubungan dengan keluarga, padahal biasanya pergi sekolah atau kerja, jarang bertemu, sehingga sedikit komunikasi.
Maka di sini Ibu Khairani berbagi tips agar komunikasi tak ikut jadi krisis.
Ada 2 prinsip dalam menjalani interpersonal communication (komunikasi dimana individu mengkomunikasikan perasaan, gagasan, emosi, serta informasi lain secara tatap muka antar individu).
1. Mendengarkan. "Pengaruh besar muncul dari kekuatan mendengarkan, bukan hanya dari kekuatan bicara," ujar Ibu Khairani. Bukan mendengar, sebatas lewat telinga. Mendengarkan itu pakai mata, pikiran dan hati. Fokus dan memberi perhatian pada lawan bicara. Sejenak abaikan gawai saat mendengarkan. 2. Cermin hanya akan merefleksikan apa yang ada di depannya. Jangan menginginkan orang di depan kita tersenyum, semangat, jika kita sendiri cemberut, murung. Keberhasilan komunikasi ini adalah perubahan perilaku.
Terus ada 3 strategi mengakhiri krisis komunikasi: a. Kuasai intrapersonal skill (komunikasi dengan diri sendiri).
Ada pepatah dari orangtua, "Cubit dulu diri kita, sebelum mencubit orang lain." Kalau terasa sakit, ya jangan mencubit orang lain.
Untuk menguasai skill ini, kita perlu paham karakter, tipikal, mesin kecerdasan orang yang kita ajak bicara (tipe sensing, thinking, intuiting, feeling, dan insting).
b. Mulai bicara. Ajak bicara.
Susun konten yang baik sesuai audien, tidak asal bicara. Awali bicara dengan Senyum dan Sapa. Senyum ada di 3 titik (2 centi kanan, 2 centi kiri, 7 detik).
c. Gunakan komunikasi yang kongruen. Ekspresi dan intonasi harus sejalan.
Misal kita berkata, "Aku bahagia." tubuh menunjukkan ekspresi bahagia, bukan murung. . .
*resume kajian exclusive TERAS PPA full selama Ramadhan (FREE) dengan berbagai materi special + aplikatif dari ilmu-ilmu PPA Institute dengan cara mengklik >> https://bit.ly/WEBINARTERASPPA
www.ppainstitute.com www.eoagold.id www.wakafpembangunanpesantren.com
4 notes
·
View notes
Photo
Review 1 : Buku “ Seni Menguasai Lawan Bicara “ karya William Andromeda Penerbit : Bright Publisher
Haii semua, selamat pagi!
untuk memulai lagi tumblr yang mulai berdebu kali ini, insya allah ke depannya saya isi dengan review-review dari buku yang udah pernah saya baca. kebetulan karena saya hobinya baca, jadi gak ada salah nya mereview bagi para pembaca tumblr kali ini. tujuannya dengan adanya review buku ini adalah yang pertama, biar konten isi tumblr ini gak sepi hehe. yang kedua, men-share- berbagai ilmu yang udah di dapat selama membaca buku tersebut. Nah, mungkin dengan adanya review buku ini bisa menjadi tambahan rekomendasi bagi para viewer yang suka baca juga. okee langsung aja..
untuk review pertama kali ini, saya akan membahas sebuah buku yang baru banget selesai baca semalam. secara keseluruhan, waktu yang saya butuhkan untuk membaca buku ini adalah sekitar satu minggu. mungkin bagi orang-orang buku setipis ini memakan waktu yang lama, karena harusnya 1-3 hari untuk menyelesaikan ini. dengan satu lain hal salah satunya sedang di fase reading slump dan fokus persiapan sidang di akhir bulan ini, jadi ya memakan waktu sekitar satu minggu hehe. harap maklum :)
secara fisik, buku yang satu ini covernya bagus. penulisan judul buku sangat jelas dengan ukuran font yang lumayan besar. dengan dihiasi warna ungu sebagai warna dasar covernya. jadi terlihat, lebih lucu, adem, elegan, dan tertarik untuk membelinya. kalau halamannya sendiri sekitar ada 160 halaman lebih, jadi terbilang sedikit bahkan mendekati halaman skripsi hehehehe.
kemudian kalau secara isi, buku ini sangat mudah dipahami. penggunaan kata yang simple, lugas, dan mudah dimengerti. jadi bisa aja, sebenarnya kita lebih mudah belajar dar buku ini ketimbang belajar jadi kelas.
secara pembahasan, buku ini berbicara atau membahas bagaimana kita menguasasi lawan bicara kita ketika berkomunikasi. dari definisi apa itu lawan bicara, siapa itu lawan bicara, mengenali karakter lawan bicara, hingga ada cara, trik, untuk menguasasi si lawan pembicara kita. di akhir bab ini juga akan dikasih berbagai-bagai quotes insprasi yang menekankan pentingnya komunikasi.
jadi inti yang saya dapat dari buku ini adalah dalam komunikasi antar manusia, anda berhadapan dengan lawan bicara ketika anda dan dia membahas suatu kepentingan, persoalan, maupun hal-hal yang ringan. tentu saja anda tidak mau sekedar menjadi pendengar. Anda justru harus mampu menguasai keadaan dan menyeimbangkan bahkan menguasai topik percakapan dengan lawan bicara. Dengan kata lain, anda harus menaklukan lawan bicara.
Buku ini berisi tentang seni menaklukan lawan bicara di kehidupan sehari-hari. Di dalam nya terdapat penjelasan tentang sosok, karakter, dan teknik percakapan lawan bicara serta menundukkannya. Panduan teknis dan contoh praktiknya disertakan sehingga anda akan mudah menerapkan konsep-konsep dan berbagai triknya.
mungkin sekian dari review kali ini, tunggu di review review selanjutnya. :)
sekian dan terimakasih...
Pict : Google
0 notes
Text
At-Ta*līq *Alā Al-Ārō^ 55 : Jawab Balas Terhadap Fitnah Kitab Našr Aṣ-Ṣoḥīfah Fī Ḏikr Aṣ-Ṣoḥīḥ Min Aqwal A^immah Al-Jarḥ Wa At-Ta*dīl Fī Abī Ḥanīfah Karya Muqbil Bin Hādī Al-Wādi*iyy
Inilah antara sejelek-jelek penulisan yang pernah saya temukan dalam hidup saya. Demi mentari yang cerah cahayanya! Sesungguhnya penulisan ini sememangnya bermatlamatkan kejahatan dan jenayah terhadap ilmu atas nama penentangan terhadap wahabi! Sama ada penulis ini terlalu bodoh dalam pembacaan bahasa Arab atau sengaja memperdaya orang yang jahil dalam bahasa Arab agar termakna dusta yang dia lakukan.
Jika seseorang tida tahu i*rob dalam kitab tersebut, sekurang-kurangnya mereka tahu apa kandungan pada gambar helaian yang dipaparkan. Bukankah jelas siapa yang berkata pada setiap celaan yang dia nukilkan?
Saya agak berkecenderungan bahawa penulis ini sebenarnya sengaja berbohong dalam nukilannya, lalu menjadikan al-Wādi*iyy dan salafi secara umum sebagai kambing hitam untuk dihamburkan segala celaan atas dasar kebencian yang diperdaya penulis.
Saya yakin orang yang celik dalam ilmu agama yang walaupun tidak mahir bahasa Arab sekurang-kurangnya boleh membezakan meskipun secara samar mana satu perkataan al-Wādi*iyy sendiri dan mana satu kalam daripada para imam. Apatah lagi yang menguasai bahasa Arab, maka kalau dia lakukan sebegini, maka jelas berbohong. Kalau benar penulis ini adalah jahil dalam bahasa Arab, maka dia terlalu bodoh sehingga tidak ada apa-apa manfaat pun daripada bicaranya untuk diambil kira. Tentu sahaja lebih bodoh para pengikutnya yang tahu kebatilan dan jenayah ilmu ini, tetapi sengaja mendiamkannya kerana menjaga keselesaan hatinya atau kerana redha seteru mereka dicemuh habis-habisan walaupun ia adalah dari kebohongan yang jelas.
Penulis ini berbohong kepada orang ramai bahawa kalam-kalam yang mencela Abū Ḥanīfah ini adalah kalam Muqbil bin Hādī al-Wādi*iyy sendiri atau yang direka sendiri al-Wādi*iyy.
Tidakkah penulis ini membaca tajuk karyanya? Bukankah telah tertulis tajuknya Našr aṣ-Ṣoḥīfah Fī Ḏikr aṣ-Ṣoḥīḥ Min Aqwāl A^immah al-Jarḥ Wa at-Ta*dīl Fī Abī Ḥanīfah? Bukankah terang-terangan ia menyatakan bahawa ia adalah qaul-qaul para imam terhadap Abū Ḥanīfah? Bodoh dalam bahasa Arab atau buta mata hati kerana kebencian yang menutup akal wahai penulis?
Tidakkah penulis ini melihat bahawa setiap kalam celaan itu adalah dari para ilmuan, bukan dari lidah al-Wādi*iyy sendiri? Kamu buta atau sengaja berbohong demi meraih simpati lebih ramai pengikut agar terbangkit sentimen kebencian terhadap salafi? Semoga Allah menghancurkan kamu dan para pengikut kamu yang membuta tuli mengikutinya atas jenayah ilmu yang terang-terangan kamu lakukannya.
Demi yang mengawal hela nafasku! Saya mengenali kalam imam hadis ini sebelum saya kenal nama judul kitab ini. Sememangnya benar apa yang terkandung dalam kitab ini bahawa kebanyakan ahli hadis salaf sangat kuat menentang Abū Ḥanīfah. Sebab itu saya tidak terkejut apabila ada kitab yang khas membuat pendedahan sebegini.
Apakah kamu tidak mampu untuk semak satu persatu dari rujukan asalnya wahai penjenayah ilmu? Adakah kerana kejahilan kamu dalam bahasa Arab? Atau kamu sengaja tidak mahu membuat kajian silang agar kamu boleh meneruskan penjajaan dusta kamu kepada para sahabat kamu.
Hairan sekali yang mereka ini jugalah menyeru dan mencanangkan tentang akhlak, namun mereka inilah paling biadap dalam mengemukakan hujah ilmu. Mereka kadangkala sanggup berbohong dengan cara yang paling beradab agar orang termakan tipu daya mereka. Malah, yang jelas jahil dalam bahasa Arab pun sanggup mahu mengulas kalam dari teks Arab tanpa terjemahan semata-mata untuk mempamerkan diri itu adalah jaguhan dalam ilmu.
Pembohongan yang jelas sebegini adalah cara kamu mempersembahkan akhlak yang kamu canangkan wahai pendusta? Jika kamu jahil berbahasa Arab, adakah beradab seseorang yang ingin berbicara di luar kemampuannya? Inilah akibat adab yang dilihat hanya pada kelunakan bicara dan kesantunan perilaku, tetapi tidak mampu melihat dengan skop yang lebih luas. Atau adakah itu halal ketika kempen melawan seteru kamu yang bernama wahabi?
Mungkin ada yang mempersoalkan apa manfaatnya dalam menghasilkan karya sebegini? Saya katakan sebagai pendedahan dan peringatan, khususnya kepada al-Aš*ariyy.
Saya hairan bagaimana al-Aš*ariyy mendakwa bahawa merekalah as-Sawād al-A*ẓom. Lihat bagaimana yang Abū Ḥanīfah yang dahulunya ditentangnya oleh kebanyakan ahli hadis salaf. Jika diambil kira dari zaman itu, ahli hadis salaf itulah as-Sawād al-A*ẓom. Namun, sekarang ini mazhab Abū Ḥanīfah menjadi mazhab yang dominan di seluruh dunia. Nah! Apakah kalam ahli hadis salaf ini tidak bernilai apa-apa?
Sememangnya bagus karya ini diketengahkan agar mereka ini muhasabah semula. Mereka fikir mereka benar kerana dominan. Padahal Abū Ḥanīfah yang ditentang oleh ahli hadis salaf yang terbilang kini menjadi panutan oleh majoriti seluruh dunia. Patutkah mereka mendakwa mereka di dalam kebenaran hanya berdasarkan jumlah?
Sebahagian orang menyindir pembukuan ini dengan berkata: "Kalau ramai yang menentang, lagi ramai yang memuji, menyanjung dan memandang tinggi terhadapnya". Aduhai! Penilaian perawi dari sudut pandang salaf lebih didahulukan berbanding pendapat yang terkemudian. Malah, yang menentang Abū Ḥanīfah adalah mereka yang berkaliber tinggi yang tidak ditandingi kawan dan lawan dan ia didukung ramai oleh mereka yang setara darjatnya yang sezaman dan sehampir dengannya. Puji-pujian dari yang terkemudian, lebih-lebih lagi yang didasari taksub atau mengabaikan ramai pandangan para salaf kebesaran terhadapnya, tidak perlu diendahkan. Orang yang membelakangkan pandangan salaf, lebih-lebih yang dominan dalam penilaian perawi kerana ketaksuban adalah orang yang memilih kepada kebodohan.
Ambilan : https://www.wattpad.com/1020752271-at-ta-l%C4%ABq-al%C4%81-al-%C4%81r%C5%8D%5E-55
0 notes
Text
[CHALLENGE DAY 3 : A MEMORY]
"Jika mau menggali, jangan lupa untuk kembali."
Tema menulis hari ketiga ini cukup setan. Memori.
He. He. He.
Saya punya love-hate relationship dengan memori saya sendiri. Kadang memori ini jadi overlap satu sama lain--kontennya berpilin, berputar, tergabung, tercerai-berai layaknya benang yang mudah dibentuk atau dipotong.
Bukannya saya tidak punya memori, lebih tepatnya, memori seperti pisau bermata dua. Kadang terasa seperti petrichor--alias bau segar khas hujan yang membasuh tanah, kadang terasa seperti bau ampas tahu---pokoknya sangat tidak enak.
Pernah lihat orang yang takut kembali ke masa lalu? Itu saya. Pernah lihat orang yang rindu dengan masa lalu? Itu saya juga. Bingung? Saya juga.
Ada beberapa bagian dari memori seseorang yang dikubur dalam-dalam. Ada yang bekasnya masih ditunjukkan ke permukaan. Saya adalah tipe orang yang memilih untuk menunjukkan bekasnya sedikit ke permukaan. Nggak semuanya, sedikit saja (mungkin 30-40% akan saya spill disini).
Jika saya yang sekarang diberi kesempatan untuk mendatangi diri saya tujuh sampai sepuluh tahun yang lalu, saya akan katakan :
"Jangan takut menjadi berbeda, ayo bicara!"
Tema memori kali ini adalah-------yeah, sudah bisa ditebak.
Childhood memory.
***
I'm kind of children who doesn't care with other people life. But naturally i'm drawn to human complexity.
Sejak kecil saya selalu pindah sekolah setiap 3 tahun. TK-SD-SMP-SMA. Teman saya banyak, dari berbagai pulau ada. Saya menguasai sekurang-kurangnya 4 bahasa daerah di Indonesia selain bahasa Jawa. Saya mendatangi tipe kebudayaan yang berbeda, merasakan bagaimana suasana perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini ataupun dengan Australia. Itu mungkin yang membuat saya saat ini lumayan fleksibel menghadapi berbagai jenis manusia.
Tapi, itu nggak semenyenangkan kelihatannya.
Saya jadi punya kecenderungan traumatik kalau bertemu orang baru. Karena saya terlalu sering meninggalkan dan ditinggalkan. Sejak umur 10 tahun saya sudah sangat mengerti hakikat pertemuan itu ya.... perpisahan. Pola berulang pertemuan-perpisahan-pertemuan-perpisahan itu yang membuat saya hampir nggak pernah punya hubungan dalam dengan siapapun yang saya temui. Sejak umur 10 tahun, saya tumbuh jadi anak kecil yang berteman dengan tipe hubungan superfisial.
Saya punya 1 teman akrab saja semasa 6 tahun di sekolah dasar. Sisanya teman biasa. Nggak dekat. Yang tahu seluk beluk keluarga saya dan memiliki ikatan emosional yang sangat erat hanya satu saja. Satu dari berpuluh-puluh orang yang kenal dengan saya. Tidak peduli berapa banyak orang yang mencoba memasuki dunia saya, mereka tidak saya terima dengan mudah. Itu karena saya tidak melihat ketulusan dan saya tau saya akan mudah ditinggalkan--ini bukan justifikasi sesaat dalam sekali lihat, tapi saya terbiasa menganalisis motif orang lain yang ingin berkenalan dengan saya sejak saya masih kecil. Saya tidak tau cenderung bersikap seperti ini sejak kapan, tapi yang jelas sejak kelas 5 SD, saya sudah tidak bisa 100% bersikap naif seperti anak kecil karena kebiasaan 'menganalisis motif lawan bicara'. Kebiasaan analysis paralysis saya ini bahkan mengantarkan saya punya riwayat insomnia selama 6 bulan saat masih SD hanya karena memikirkan mekanisme kenapa saya bisa berpikir. Ugh.
Bukan cerita baru saat saya punya kenalan yang bersikeras menemani saya dan jadi teman sebangku saya untuk satu semester, mereka dengan tidak tahu diri mencontek semua pekerjaan sekolah saya termasuk saat ulangan harian. Jika saya juara kelas, teman sebangku saya pasti juga masuk lima besar. Giliran mereka pindah bangku, ya..... 20 besar saja mereka terdepak. Saya sudah khatam dengan kelakuan manusia yang begitu sejak duduk di bangku sekolah dasar. Saya lebih mencintai dunia saya sendiri ketimbang banyak berinteraksi dengan iblis-iblis kecil disekitar saya. Apakah saya dibully karena bersikap sentimen terhadap society?
Selama 6 tahun duduk di bangku sekolah dasar sih, tidak. Saya tidak pernah dirundung. Tapi saya tau banyak orang tidak menyukai eksistensi saya. Banyak yang mengatakan saya terlalu pilih-pilih teman--lucunya ada yang mengatakan seperti ini dihadapan wajah saya sambil menangis sesenggukan khas anak SD. Padahal memaki terang-terangan saja tidak pernah saya lakukan, tapi anak itu merasa saya sudah menyakiti dia. Astaga. Kalau diingat, itu agak lucu juga. Sejak kecil saya sering diberi atensi yang berlebihan oleh orang lain karena beberapa 'keunikan' dalam karakter saya. Atensi-atensi itu membuat saya semakin pilih-pilih teman, dan berakhir saya dianggap menyakiti orang lain. Padahal memilih teman itu hak setiap individu.
I'm a kind of children who has a charm to influence society and manipulate their insight for the sake of my personal inner peace.
Saya tau saya tidak disukai banyak pihak dikalangan usia sepermainan saya karena dua alasan : pertana envyness alias kecemburuan sosial (ibaratnya, di kehidupan masa sekolah dasar, saya adalah bintang, tapi bukan seterang matahari, dan anak-anak lain yang juga ingin menjadi bintang jelas nggak suka dengan keberadaan saya).
Kedua, mereka sulit memahami tingkah laku saya yang membingungkan (kadang baik kadang dingin, kadang ramah kadang sinis, kadang cerewet berjam-jam kadang diam berjam-jam, kadang saya suka ngelucu kadang nggak ketawa sama sekali walaupun dikasih candaan, tergantung dengan isi pikiran saya saat itu), jadi mereka merasa nggak nyaman dengan inkonsistensi karakter yang saya tunjukkan. Ini juga terjadi sampai usia saya yang sekarang--orang sering salah paham saya sedang badmood padahal saya lagi mikirin tentang hal lain dan jadi nggak responsif karena saya emang bisa langsung nge cut segala hal kalo sedang mikir keras, termasuk nge cut eksistensi orang lain. Adek saya aja bisa sengaja saya kacangin bermenit-menit, apalagi orang yang akrabnya cuma superfisial sama saya. Hm. Karena disalahpahami sedang badmood, dan lawan biacara saya malah ikutan badmood, saya jadi kesel beneran karena aslinya saya nggak sedang badmood tapi diasumsikan (re : secara nggak langsung dituduh) sedang badmood. Mind you. Huh. Tolong manteman saya kalau baca scene ini gausah hobi sok nebak isi hati saya dari ekspresi muka, validitasnya dibawah 70% kalau kasusnya diterapkan ke saya. Yeah sampai sekarang untuk kasus sikap inkonsisten ini masih jadi bahan konflik sama beberapa orang yang terlalu peka sampai ke taraf over peka--makanya teman dekat saya jarang ada yang tipikal perasa banget soalnya yang terlalu peka pasti bakal teriak frustasi sama sikap saya. Mentok-mentok teman dekat saya memang ada yang perasaannya halus, tapi sudah paham dan nggak terlalu ambil pusing sama reaksi dingin saya yang suka datang tiba tiba--jadi saya merasa lebih bebas dari asumsi apa-apa.
Selain dua masalah di atas, sejak kecil saya tau bagaimana cara memakai topeng yang bagus biar saya nggak perlu capek-capek meladeni orang yang potensial jadi musuh saya---entah kenapa karena topeng yang saya pakai, hampir nggak ada orang yang menyuarakan dengan gamblang untuk mengganggu hidup saya. Mereka menunjukkan wajah ramah, karena saya juga ramah. Mereka tidak mengganggu, karena saya berani terang-terangan berkonflik kalau benar-benar nggak suka, jadi saya membangun image bahwa orang nggak bisa sembarangan mengganggu hidup saya. Walau nggak segan berkonflik bahkan didepan guru, saya tetap saja tipikal anak kecil yang menyimpan pendapat saya tanpa mau repot berbagi kecuali kalau ditanya.
memori ini nggak mengubah fakta bahwa saya sejak dulu merasa termarjinalkan oleh pemahaman yang dibawa oleh pikiran saya sendiri terkait jenis-jenis manusia. Saya menyukai manusia, di sisi lain saya sangat membenci manusia. Sejak dulu. Dan memori sejenis itu tidak menyusut atau bertukar dengan memori lain yang lebih menyenangkan.
Sounds dark?
If you talk about memory. There is a lot of darkness.
Intinya, kalau bahasan childhood memory ini diperpanjang, agaknya bakal jadi semakin kelam.
Sayangnya sejak kecil, nggak ada satupun orang yang bisa memandu bagaimana pikiran saya merangkai informasi satu dengan lainnya, melihat kemungkinan satu dengan lainnya, sampai akhirnya saya menyadari bahwa sejak anak-anak, apa yang saya lihat dan rasakan sudah membentuk diri saya yang sekarang : nggak suka manusia, sekaligus jatuh cinta dengan kompleksitas manusia. Bahkan mungkin orang tua saya nggak menyadari bahwa anak gadis mereka sejak dulu sudah punya tendensi asosial walaupun terlihat banyak bicara.
Rangkaian-rangkaian pemahaman sejak masa kanak-kanak itu, saya sebut sebagai : memori.
0 notes
Text
0 notes
Text
Anggodo mbalelo
Dalam cerita Ramayana atau Serat Romo dalam bahasa Jawa Mataraman terdapat tokoh tokoh monyet. Terkadang orang heran dengan cerita ini dan menganggap penulisnya berkayal berlebih. Mana ada monyet bisa jadi tentara apalagi raja. Tapi ada pandangan lain yang menafsirkan sebenarnya itu metafora. Jadi sejatinya mereka manusia juga tapi penulisnya menggambarkan sebagai monyet karena mereka berasal dari suku yang kebudayaannya dianggap masih kalah tinggi oleh penulisnya. Atau penulisnya memakai metafora monyet karena tingkah laku mereka dianggap kurang beradab oleh penulisnya. Memang karya sastra terbuka terhadap banyak tafsir. Karya sastra menyimpan pesan tersembunyi. Itulah sebabnya dalam pagelaran wayang kulit di akhir cerita menjelang penutupan sang dalang selalu memperagakan tarian wayang golek sebentar. Kata golek dalam bahasa Jawa artinya mencari. Jadi maksudnya carilah arti metafora dari cerita yang baru saja dipaparkan.
Selain Subali, Sugriwo, Anilo dan Anoman ada lagi tokoh monyet lain bernama Anggodo. Siapakah dia? Sila simak terus.
Subali yang kecewa karena ditutup di Gua Kiskendo lantas mendatangi kahyangan untuk memprotes dewa. Tapi keputusan dewa sudah tidak bisa diubah. Subali marah. Dia lantas mencari Sugriwo. Dia mengamuk dan mengalahkan Sugriwo lalu mengusirnya dari kerajaan Gua Kiskendo. Dewi Tara yang cantik jelita juga direbut. Dari perkawinan itu lahirlah seekor monyet berbulu merah yang dinamai Anggodo. Sejak kecil Anggodo sudah dididik dengan berbagai macam ilmu kesaktian sehingga dia tumbuh menjadi monyet yang sakti mondroguno.
Tapi sebelum dia dewasa pamannya Sugriwo merebut tahta dengan bantuan Romo Wijoyo. Subali mati karena terkena panah pusakanya Romo. Sugriwo lalu kembali menjadi raja para monyet di kerajaan Gua Kiskendo. Anggodo lalu ikut pamannya. Selama beberapa waktu Romo dan Sugriwo membentuk dan melatih tentara monyet sebagai persiapan untuk menyerang Prabu Dosomuka di Alengko yang sudah membawa lari Sinto, istrinya yang cantik jelita. Anggodo dididik menjadi salah satu perwira pasukan monyet.
Beberapa tahun kemudian pasukan tentara monyet sudah kuat. Romo menilai mereka sudah siap menginvasi Alengko. Intelejen juga sudah disiapkan. Di bawah Anoman mereka sudah berhasil menyusup ke Alengko dan mendapatkan banyak informasi berharga soal Sinto dan Alengko. Episode spionase ini digambarkan dalam lakon “Anoman Obong (bakar)” dalam wayang kulit dan wayang wong (orang). Di candi Siwa di Prambanan episode ini dipahatkan dalam relief di sisi utara di dekat pintu kamar Durga Mahisasura mardini.
Meskipun sudah siap tempur Romo masih ingin melakukan upaya damai dulu sebelum perang. Dia memutuskan untuk mengirim utusan ke Alengko untuk menemui Dosomuko. Utusan ini bertugas menyampaikan pesan Romo kepada Rahwono untuk mengembalikan Sinto dengan baik baik. Apabila permintaan ini ditolak maka Romo akan menyerang Alengko. Dan Romo memutuskan Anggodo sebagai kepala delegasi ke Alengko. Maka pada hari yang ditentukan berangkatlah Anggodo ke Alengko.
Tapi Rahwono tidak kalah lihai. Dia sudah siapkan juga unit intelejen yang menyusup dan mengamati semua pergerakan pasukan monyet. Jadi Rahwono sudah mendapat laporan lengkap tentang Anggodo dan misinya. Dia sudah tahu siapa Anggodo. Maka dia sudah menyiapkan rencana untuk mengantisipasi misi Anggodo.
Ketika Anggodo dan rombongan kecilnya tiba di Alengko dia terkejut ketika disambut sangat hangat dan ramah di sana. Sama sekali tidak ada sikap yang tidak sopan, apalagi sangar. Semua orang bersikap baik dan hormat. Di istana dia diterima dengan hangat dan hormat oleh raja Rahwono sendiri. Dia bahkan sangat heran ketika bertemu dengan seorang istri Rahwono yang sangat mirip dengan ibunya.
Ketika dia menyampaikan maksudnya diutus Romo, maka jawaban Rahwono di luar dugaannya.
“Anakmas Anggodo aku sudah tahu maksud kedatanganmu ke sini. Tapi aku ingin bicara soal lain karena lebih penting.”
“Soal apa sang prabu?”
“Soal kamu. Sebenarnya kamu ada di posisi yang salah. Karena kamu sebenarnya adalah anakku sendiri. Istriku ini Dewi tari adalah saudara kembar ibumu, Dewi Tara”
Anggodo terkejut lalu menyembah. Dewi Tari lalu ikut membujuknya.
“Anggodo, kamu adalah anakku juga karena aku saudara kembar ibumu”
Rahwono lalu menambahkan.
“Anggodo aku adalah murid ayahmu. Aku diberi banyak ilmu termasuk Aji Pancasona. Aku sangat menghorati ayahmu sebagai guruku. Dan tajukah kamu Anggodo, ayahmu meninggal karena apa?”
“Tidak sang prabu”
“Sudah aku duga, ini pasti disembunyikan. Ayahmu meninggal karena dibunuh Romo yang berkomplot dengan pamanmu Sugriwo”
Anggodo sangat terkejut dan marah. Rahwono makin semangat menanamkan provokasinya.
“Karena itu kamu seharusnya di pihak Alengko. Kamu anakku sendiri jadi kamu akan mendapat kedudukan tinggi di sini dan mendapat segala macam kehormatan”
Rahwono lalu menjamu Anggodo dengan makanan mewah dan perlakuan yang sangat baik. Goyahlah pendirian Anggodo. Dia sama sekali tidak mengira kalau ayahnya dibunuh. Maka provokasi Rahwono berhasil mempengaruhinya.
“Anggodo, kamu pasti sudah tahu bahwa kewajiban seorang anak adalah berbakti kepada orang tuanya. Apalagi kamu seorang perwira maka kamu wajib membalas dendam atas kematian ayahmu. Kalau kamu berpihak pada Romo maka kamu akan dosa besar. Kamu harus membalas Anggodo”
Rahwono sangat lihai memperlakukan Anggodo sehingga Anggodo sangat terkesan dengan sambutan hangat dan bersahabat dari Rahwono. Kemudian Rahwono memprovokasi dengan menceritakan nasib Subali yang mati dibunuh Romo Wijoyo. Provokasi Rahwono sangat manjur. Akibatnya Anggodo menjadi marah. Sikapnya berubah drastis dari mendukung menjadi memusuhi Romo. Dia lantas bertekad membalas dendam ata kematian ayahnya.
“Mohon doa restu sang Prabu, saya berniat akan membalas dendam sebagai bakti saya kepada ayah saya”
“Bagus sekali Anggodo. Sikapmu sangat terpuji. Begitulah seharusnya sikap seorang anak yang berbakti. Mulai seksrang gabunglah kamu ke pasukan Alengko. Aku putuskan sejak sekarang kamu adalah perwira di pasukan Alengko. Kelak ketika Romo menyerang kamu akan menghadapinya dengan didampingi pasukanku”
“Saya tidak bisa menunggu sang Prabu. Saya mohon ijin sekarang juga saya pulang untuk membalas dendam”
“Baiklah, segera laksanakan niatmu”
Anggodo tidak sabar menunggu pecahnya perang. Dia segera pulang dengan hati yang panas membara. Sesampainya di Poncowati dai segera meminta ijin menghadap Romo wijoyo. Alasannya untuk memberi laporan secepatnya, tapi dalam hatinya dia berniat akan membunuh Romo. Pamannya Sugriwo yang pernah bertapa memiiki sedikit wisdom juga sehingga dia merasakan ada yang tidak beres dengan Anggodo. Dia merasakan aura panas dari Anggodo. Maka dia meminta Anoman mendampinginya menyertai Anggodo menghadap Romo. Dia membisiki Anoman agar bersiaga atas segala kemungkinan termasuk mengamuknya Anggodo.
Ketika mereka sudah berhadapan dengan Romo ternyata dugaan Sugriwo benar. Anggodo dengan penuh amarah melompat menyerang Romo Wijoyo. Untunglah Romo bukan anak kemarin sore dan Anoman yang sakti juga sudah siap. Dengan sigap Anoman menghalangi Anggodo. Keduanya segera terlibat perkelahian yang sangat seru. Bala tentara monyet gempar melihat pertarungan dua perwira pasukannya.
Kesaktian mereka kurang lebih seimbang. Tidak mudah bagi keduanya untuk mengatasi lawan masing masing. Setelah bertarung beberapa hari (kata ki dalang) akhirnya Anoman berhasil menguasai situasi. Dia berhasil mengunci Anggodo sehingga tidak bisa bergerak lagi. Tapi Romo Wijoyo melarang Anoman membunuh Anggodo. Sugriwo lalu memberi nasehat kepada Anggodo.
Sugriwo : “Anggodo, aku yakin kalu sudah mendengar bisikan setan di Alengko sehingga kamu kesetanan begini. Sadarlah Anggodo, kamu anak kakakku jadi kamu ini anakku sendiri. Aku yang membesarkan kamu jadi kamu harus mendengar omonganku.”
Anggodo : “Paman, aku tidak terima ayahku dibunuh oleh Romo.Aku harus balas dendam, sebagi baktiku kepada ayahku”
Sugriwo : “ Anggodo kamu memang harus berbakti kepada ayahmu, tapi kalau balas dendam itu salah. Apalagi kalau kamu sampai mencelakai orang hanya karena dendam dan amarah itu salah sekali, ayahmu pasti akan sedih kalau tahu. Perbuatanmu justru akan menyusahkannya. Kamu boleh bertanya kenapa ayahmu mati. Tapi dinginkan dulu hatimu”
Sugriwo lantas menceritakan sejarah mereka berdua dan di mana Subali berbuat kesalahan sehingga akhirnya menerima akibat perbuatannya sendiri.
“Anggodo jadi kalau kamu mau berbakti kepada ayahmu, berpihaklah pada Romo. Bantulah dia menyirnakan angkara murka. Dengan demikian kamu akan membantu terciptanya dunia yang lebih baik karena akan ada raja yang adil. Rahwono itu jelas salah karena dia merebut istri sah orang. Kalau kamu membelanya artinya kamu ikut salah, kamu ikut berdosa. Itu akan memberatkan ayahmu. Ikutlah aku memimpin pasukan menyerbu mereka. Kamu harus melawan mereka meskipun ada saudara ibumu di sana. Niatmu bukan melawan saudara ibumu tapi melawan kezaliman dan menegakkan kebenaran dan keadilan. Itulah cara terbaik berbakti kepada ayahmu”
Anggodo tersentuh hatinya oleh kata kata Sugriwo. Dia lalu menangus dan meminta maaf kepada Romo, Sugriwo dan Anoman. Dia berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahannya.
Romo, Sugriwo dan Anoman memaafkannya. Romo menerimanya kembali sebagai salah satu perwira di pasukan monyet. Dalam peperangan menyerbu Alengko kelak Anggodo akan memiliki peran yang cukup penting.
Di dalam pagelaran wayang kulit episode ini dikenal dengan lakon “Anggodo duto (duta)” atau “Anggodo mbalelo (membangkang). Di akhir cerita ini biasanya menjelang subuh, dipaparkan oleh ki dalang filosofi kehidupan terutama tentang kebenaran dalam situasi konflik, yang ada dmiripnya dengan Baghavad Gita dalam lakon “Karno tanding” (bagian dari Baroto Yudo). Di akhir pertunjukan seperti biasa ada adegan tarian wayang golek, yang artinya carilah hikmah cerita yang semalaman sudah dipaparkan.
0 notes
Photo
WA BUSINESS API, MAKIN MENGUATKAN STRATEGI “ THE POWER OF NEGOTIATION “ BAGI PROFESIONAL SALES
Siapa bilang profesional sales hanya bersifat “ passion”. Nyatanya seorang profesional sales pun harus mampu mengkombinasikan antara passion dengan perkembangan teknologi yang ada. Karena passion saja untuk kondisi saat ini, pada saat ekonomi belum dalam kondisi normal menjadi satu tantangan bagi profesional sales untuk melakukan closing dalam setiap presentasinya.Sehingga bisa di katakan ketika seorang sales memiliki kualitas negosiasi yang baik, serta di tambah adanya implementasi teknologi yang tepat maka sudah pasti apapun pekerjaan yang di berikan kepadanya sudah pasti akan bisa di jalankan dengan baik.
Baca juga artikel berikut : https://www.barantum.com/blog/7-inikator-berikut-menandakan-perusahaan-anda-butuh-crm-untuk-bisnis/
Teknologi dan inovasi dalam melakukan sebuah negosiasi bisnis, saat ini bisa di katakan jadi satu strategi jitu bagi profesional sales. Karena sekalipun anda kurang ahli dalam melakukan negosiasi, tetapi jika anda didukung dengan implementasi teknologi yang handal maka bisa dikatakan proses negosiasi anda bisa jadi akan menjadi sempurna.
Yang jelas, apapun konteks situasi dan kondisinya ketika anda sebagai seorang profesional sales telah di dukung passion dan kemampuan negosiasi serta adanya implementasi teknologi. Maka tidak perlu bingung dengan kondisi saat ini karena anda selangkah sudah lebih baik dari mereka yang mengatakan bahwa sales itu murni sebuah passion.
Ada 7 hal yang mesti menjadi perhatian seorang profesional sales dalam strateginya untuk menyukseskan negosiasi yang di jalankannya. Dimana ke-7 hal tersebut pada akhirnya bisa menjadi kunci kesuksesan dalam melakukan proses negosiasi :
1. Pada saat negosiasi usahakan selalu mendengarkan lawan bicara kita
Hal ini menjadi penting, karena jangan sampai kita seperti ingin menguasai pembicaraan. Sehingga dengan kondisi seperti ini akan terjadi saling menghargai antara kedua belah pihak yang melakukan negosiasi.
2. Sebaiknya melakukan negosiasi dengan penentu kebijakan ( decision maker )
Memang melakukan negosiasi dengan decision maker adalah salah satu cara yang lebih efektif dan efisien. Karena kita akan lebih cepat mendapatkan keputusan dari materi yang kita diskusikan. Beda jika orang yang kita ajak bernegosiasi bukan penentu kebijakan.
3. Pada saat negosiasi usahakan berfikir soal posisi lawan bicara ( klien )
Ada baiknya juga pada saat kita melakukan negosiasi kita posisikan diri kita dalam posisi klien. Dengan begitu kita akan tahu plus dan minusnya terkait apa yang menjadi penawaran kita. Jika kita selalu memposisikan diri kita pada posisi sebenarnya kita maka di kuatirkan kita akan cenderung ingin menguasai pembicaraan.
4. Sebaiknya pada saat melakukan negosiasi utamakan kepentingan klien bukan sekadar uang
Memang mengutamakan kepentingan klien salah satu hal penting dalam bernegosiasi. Jangan selalu berorientasi pada uang, karena tidak selamanya negosiasi itu harus di kaitkan dengan uang .
5. Pada saat melakukan negosiasi sebaiknya dalam posisi tetap tenang dan fokus
Dengan posisi kita yang tenang, maka kita akan fokus dalam melakukan negosiasi. Karena sebaliknya jika kita tidak tenang, maka kita tidak akan bisa fokus dengan apa yang menjadi tujuan kita.
6. Jika negosiasi yang di lakukan berhubungan dengan penawaran maka fokuslah dengan harga yang di tawarkan
Satu hal yang penting harus menjadi perhatian kita. Jika memang apa yang kita negosiasikan berhubungan dengan harga, maka kita harus fokus jangan sampai justru kita keluar dari fokus tersebut.
7. Sebaiknya pada saat melakukan negosiasi persiapkan dengan matang informasi yang ingin kita sampaikan.
Informasi dan data yang lengkap menjadi salah satu kunci untuk bisa memenangkan sebuah negosiasi bisnis. Karena kelengkapan sebuah informasi menjadi satu hal penting agar kita bisa dengan tenang memenangkan negosiasi tersebut, dan pada akhirnya kedua belah pihak mendapatkan manfaat dari adanya negosiasi bisnis tersebut.
WA BUSINESS API, KOLABORASI MENARIK ANTARA BARANTUM DENGAN MANAJEMEN WHATSAPP : WHATSAPP CRM ADALAH SOLUSINYA
Memang selain kemampuan dalam hal bernegosiasi bisnis, seorang profesional sales mesti memiliki tools yang bisa memperkuat posisi dirinya sebagai sales profesional. Itulah yang menjadi salah satu dasar, kenapa pada akhirnya Barantum bernegosiasi dengan Manajemen Whatsapp untuk membentuk Whatsapp Official Partner Indonesia.
Ada dua hal yang membuat kondisi itu terjadi : (1) Barantum dengan produk CRM Integratednya telah menjadi sarana ( tools ) bagi profesioanal sales dalam menjalankan tugasnya. Sehingga bisa di katakan keberadaan CRM menjadi tools terkini yang bisa di gunakan oleh para profesional sales. (2) Whatsapp dengan pengembangan aplikasinya saat ini berkembang apa yang di sebut Whatsapp Business API. Inilah yang membuat Barantum merasa jika konsep Whatsapp Business API di integrasikan dengan CRM maka hasilnya bisa menjadi maksimal.
Karena seperti yang telah di jelaskan diatas, dengan pelaku industri/bisnis menggunakan Whatsapp Business API setidaknya ada tiga manfaat yang bisa di dapat : (1) Perusahaan akan dimudahkan dalam berkomunikasi dengan customer dan mitra bisnis. Karena fitur dalam Whatsapp tersebut sudah mendukung kelancaran sistem komunikasi bisnis yang di harapkan kedua belah pihak. Terlebih bagi pelaku bisnis yang saat ini sedang menjalankan model bisnis E-commerce. Keberadaan kontak bisnis sebagai media komunikasi dengan pelanggan merupakan salah satu fitur wajib yang harus dimiliki. Dengan kontak bisnis tersebut sangat membantu dalam upaya mengoptimalkan hubungan dengan customer/ pelanggan.
(2) Perusahaan jadi lebih terlihat kredibel terpercaya dan memudahkan bagi calon customer atau mitra bisnis mudah dalam melakukan penilaian terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal itu tentu saja karena adanya Profil Bisnis / Perusahaan yang terdapat pada profil Whatsapp Business API. Dan pada akhirnya profil bisnis tersebut juga bisa di gunakan sebagai branding produk dan perusahaan. (3) Perusahaan di mudahkan dalam program Promosi atau melakukan Branding bagi perusahaan dan produk. Karena dengan adanya fitur katalog dan kategori bisnis, semua itu sangat membantu perusahaan untuk bisa di kenal dan memperkenalkan profil perusahaan sebagai sebuah aktivitas promosi dan strategi marketing yang cukup menarik.
Dengan semua kondisi itulah, yang membuat keberadaan kolaborasi Barantum dan Whatsapp makin lengkap. Dimana kita tahu dengan beragam fitur istimewa tersebut membuat perusahaan telah memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan tersebut sangat berguna untuk menjalankan aktivitas bisnis dari perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan dengan adanya tambahan aplikasi CRM Barantum, maka semua hal yang berhubungan dengan database customer, calon customer maupun mitra bisnis perusahaan bisa tertata dan di maintenance dengan cukup baik dengan bantuan aplikasi CRM. Sehingga jika semua sisi bisnis dari perusahaan sudah tertangani dengan baik tinggal pelaku bisnis berfikir bagaimana merencanakan beragam terobosan dan strategi bisnis untuk bisa meraih revenue lebih banyak. Karena secara sistem dan struktur operasional sudah tercover dengan cukup baik dengan adanya integrasi Whatsapp dan CRM.
#CRM, #BUSINESS, #SALES, #INDUSTRI, #ENTREPRENEUR, #MARKETING, TECHNOLOGY
0 notes
Link
ROULETTE - Bicara soal Barcelona pasti menuntun pada satu nama legenda sepak bola: Johan Cruyff. Pengaruh Cruyff begitu besar, bahkan sampai membentuk identitas Blaugrana seperti sekarang.
Karier Cruyff sebagai pemain dan pelatih sama-sama gemilang. Memang sulit bagi generasi milenial untuk memahami kehebatan legenda Belanda ini tanpa menyaksikan langsung pada zamannya, tapi bukan berarti Cruyff bisa dipandang remeh.
Lihat saja Barcelona sekarang, atau pada puncak permainannya beberapa tahun lalu. Lihat saja Pep Guardiola, Quique Setien, dan sederet pelatih lain yang terpengaruh pola pikir Cruyff akan sepak bola.
Ada berbagai pujian yang dilontarkan, tapi pada intinya hampir senada: "Saya kira saya sudah memahami sepak bola sampai akhirnya melihat tim Cruyff bermain."
Menciptakan Ulang Sepak Bola Ketika Barcelona di bawah Cruyff bermain di level terbaiknya, mereka nyaris tidak terkalahkan (1988-1996). Saat itu, Cruyff bahkan dianggap telah menciptakan ulang sepak bola.
Permainan Barca benar-benar berbeda pada zamannya, merusak pola permainan yang sudah bertahan bertahun-tahun. Uniknya, Cruyff sendiri tidak pernah merasa menciptakan ulang sepak bola.
Dia hanya ingin timnya segera menekan lawan setelah kehilangan bola, juga membebaskan pemain dengan menerapkan taktik false nine.
Tim Cruyff biasanya menyulitkan lawan dengan formasi tiga bek dan mengutamakan penguasaan bola. Dia juga meminta timnya bermain melebar untuk membongkar pertahanan lawan.
BACARAT - Evolusi Barcelona Saat itu, Cruyff mengandalkan pemain-pemain seperti Ronald Koeman, Pep Guardiola, dan Jose Mari Bakero sebagai inti permainan timnya. Dialah yang menciptakan gagasan striker bermain dengan memunggungi aliran serangan tim.
Timnya berkembang, tentu saja. Tim yang mennjuarai Cup Winners' Cup 1989 kontra Sampdoria mengandalkan Salinas sebagai penyerang nomor 9 dan Gary Lineker di sisi sayap.
Saat itu Barca bahkan tidak memiliki penyerang sayap murni, tapi tetap bisa menekan lawan dan mengontrol pertandingan dari lini tengah.
Lalu, pada final di Wembley tiga tahun kemudian, Cruyff menciptakan gaya bermain yang melegenda sampai sekarang. Barcelona ingin menguasai bola dan mengontrol pertandingan.
Pemain yang Tepat Sehebat apa pun pelatih, dia tetap membutuhkan pemain yang tepat dan bisa memenangkan pertandingan, Cruyff pun demikian.
Saat itu Barcelona benar-benar kuat. Mulai dari Koeman dan Guardiola, sampai Romario dan Hristo Stoichkov. Cruyff memang menciptakan banyak hal, tapi dia juga beruntung memiliki pemain-pemain hebat.
Kuncinya adalah keberanian mengambil risiko, yang selalu jadi ciri khas Cruyff. Dia senang mengambil risiko, dengan demikian tim impian Barcelona telah mengubah wajah sepak bola Spanyol selamanya.
Kembali ke Akarnya Saat ini, Barcelona sedang mencoba kembali ke cara-cara lama bersama Quique Setien. Sudah sejak lama, Setien dikenal sebagai salah satu 'murid' Cruyff, dia benar-benar mengagumi sepak bola ala Cruyff.
Terbukti, meski baru beberapa pertandingan, Barca ala Setien menunjukkan pola permainan dominasi bola. Dengan pemain-pemain yang tepat, Setien mungkin bisa mengembalikan identitas Blaugrana -- kembali seperti Cruyff.
0 notes
Photo
Surah Makkiyah wa Madaniyah
Perhatian Ulama Terhadap Makkiyah dan Madaniyah
Para ulama begitu tertarik untuk menyelidiki surah-surah makki dan madani. Mereka meneliti Qur’an ayat demi ayat dan surah-demi surah untuk ditertibkan, sesuai dengan nuzulnya dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat.
Yang terpenting dipelajari oleh para ulama dalam pembahasan ini adalah:
Surah/ayat yang diturunkan di Makkah,
Surah/ayat yang diturunkan di Madinah,
Surah/ayat yang diperselisihkan tempat turunnya,
Ayat-ayat Makkiyah dalam surah-surah Madaniyah,
Ayat-ayat Madaniyah dalam surat-surat Makkiyah,
Surah/ayat yang diturunkan di Makkah sedang hukumnya Madani,
Surah/ayat yang diturunkan di Madinah sedang hukumnya Makki,
Surat/ayat yang serupa dengan yang diturunkan di Makkah (Makki) dalam kelompok Madani,
Surat/ayat yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah (madani) dalam kelompok Makki;
Surat/ayat yang dibawa dari Makkah ke Madinah,
Surat/ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah,
Surat/ayat yang turun di waktu malam dan siang,
Surat/ayat yang turun di musim panas dan dingin,
Surat/ayat yang turun diwaktu menetap dan dalam perjalanan.
Inilah macam-macam Ilmu Al-Qur`an yang pokok terkait Makki dan Madani, oleh karena itu ilmu ini dinamakan ‘Ilmu Makki dan Madani.
Pengertian Makkiyah dan Madaniyah Serta Perbedaannya
Cara menentukan Makki dan Madani:
Untuk mengetahui dan menentukan Makki dan Madani para ulama bersandar pada dua cara utama, yaitu: manhaj sima’i naqli (metode pendengaran seperti apa adanya) dan manhaj qiyasi ijtihadi (menganalogikan dan ijtihad).
Sima’i Naqli
Metode ini didasarkan pada riwayat sahih dari para sahabat yang hidup dan menyaksikan turunnya wahyu. Atau dari para tabi’in yang menerima dan mendengar dari para sahabat; bagaiamana, dimana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan turunnya wahyu itu. Sebagian besar penentuan makki dan madani itu didasarkan pada cara pertama. Dan cotoh-contoh diatas adalah bukti paling baik baginya. Penjelasan tentang penentuan tersebut telah memenuhi kitab-kitab tafsir bil ma’tsur. Kitab asbabun nuzul dan pembahasan-pembahasan mengenai ilmu-ilmu Qur`an.
Qiysi Ijtihadi
Metode ini didasarkan pada ciri-ciri makki dan madani. Apa bila dalam surah makki terdapat suatu ayat yang mengandung ayat madani atau mengandung persitiwa madani, maka dikatakan bahwa ayat itu madani. Dan sebaliknya. Bila dalam satu surah terdapat ciri-ciri makki, maka surah itu dinamakan surah makki. Juga sebaliknya. Inilah yang disebut qiyas ijtihadi.
Perbedaan Makki dan Madani
Untuk membedakan makki dan madani, para ulama mempunyai tiga cara pandangan yang masing-masing mempunyai dasarnya sendiri.
Pertama, dari segi waktu turunnya.
Makki adalah surat/ayat yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan di Makkah. Sedangkan Madani adalah surat/ayat yang turun sesudah hijrah meskipun bukan di Madinah. Yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun dimekkah atau Arafah adalah madani
Contoh: ayat yang diturunkan pada tahun penaklukan kota Makkah, firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak…” (QS. An-Nisa`, 4: 58 ). Ayat ini diturunkan di Makkah dalam ka’bah pada tahun penaklukan Mekkah. Pendapat ini lebih baik dari kedua pendapat berikut. Karena ia lebih memberikan kepastian dan konsisten.
Kedua, dari segi tempat turunnya.
Makki adalah ayat/surat yang turun di Makkah dan sekitarnya. Seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyah. Dan Madani ialah ayat/surat yang turun di Madinah dan sekitarnya. Seperti Uhud, Quba’ dan Sil’. Namun, pendapat ini mengakibatkan tidak adanya pembagian secara konkrit, sebab surat/ayat yang turun dalam perjalanan, tidak masuk ke dalam salah satu bagiannya, sehingga tidak dapat dinamakan Makki ataupun Madani. Juga mengakibatkan bahwa yang diturunkan di Makkah sesudah hijrah disebut Makki.
Ketiga, dari segi sasaran pembicaraan.
Makki adalah ayat/surat yang seruannya ditujukan kepada penduduk Makkah; dan Madani adalah ayat/surat yang seruannya ditujukan kepada penduduk Madinah. Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya menyatakan bahwa ayat Qur`an yang mengandung seruan Yaa ayyuhannas (wahai manusia) adalah makki, sedang ayat yang mengandung seruan yaa ayyu halladziina aamanuu (wahai orang-orang yang beriman) adalah Madani.
Namun, melalui pengamatan yang cermat, nampak bagi kita bahwa kebanyakan surah Qur’an tidak selalu dibuka dengan salah satu seruan itu, dan ketentuan demikian pun tidak konsisten. Misalnya, surah Al-Baqarah itu madani, tetapi di dalamnya terdapat ayat Makki.
Ketentuan dan Ciri-Ciri Makki – Madani
Para ulama telah meneliti surah-surah Makki dam Madani; dan menyimpulkan beberapa ketentuan bagi keduanya yang menerangkan ciri-ciri khas gaya bahasa dan persoalan-persoalan yang dibicarakannya.
Ketentuan Surat Makkiyah
Setiap surah yang didalamnya mengandung ayat ‘sajdah’, maka surah itu M
Setiap surah yang mengandung lafal ‘kalla’ berarti M Lafal ini hanya terdapat dalam separuh terakhir dari Qur’an dan di sebutkan sebanyak tiga puluh tiga kali dalam lima belas surah.
Setiap surah yang mengandung Yaa ayyuhan naas dan tidak mengandung yaa ayyuhal ladzinaa amanuu, berarti makki. Kecuali surah al-Hajj yang pada akhir surah terdapat ayat Yaa ayyuhal ladziina amanuur ka`u wasjudu. Namun demikian sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah M
Setiap surah yang mengandung kisah para nabi umat terdahulu adalah Makki, kecuali surah Al-B
Setiap surah yang mengandung kisah Adam dan iblis adalah Makki, kecuali surat baqarah.
Setiap surah yang dibuka dengan huruf-huruf singkatan seperti alif lam mim, alif lam ra, ha mim, dan lain-lain, adalah M Kecuali surah Al-Baqarah dan Ali-Imran. Sedangkan surah Ar-Ra’d masih diperselisihkan.
Tema dan Gaya Bahasa Surat Makkiyah
Dari segi ciri tema dan gaya bahasa, ayat Makki dapatlah diringkas sebagai berikut :
Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah, kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksanya, surga dan nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan penjelasan rasional dan ayat-ayat kauniah.
Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan ahlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat, dan penyingkapan dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim secara dzalim. Penguburan hidup-hidup bayi perempuan dn tradisi buruk lainnya.
Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi mereka sehingga megetahui nasib orang yang mendustakan sebelum mereka, dan sebagai hiburan buat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga ia tabah dalam mengadapi gangguan dari mereka dan meyakini kemenangan.
Suku katanya pendek-pendek disertai kata-kata yang mengesankan sekali, pernyataannya singkat, ditelinga terasa menembus dan terdengar sangat keras. Menggetarkan hati, dan maknanya pun meyakinkan dengan diperkuat lafal-lafal sumpah, seperti surah-surah yang pendek-pendek.
Ketentuan Surat Madaniyah
Setiap surah yang berisi tentang kewajiban atau had (sanksi) adalah M
Setiap surah yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah Madani, kecuali surah Al-Ankabut adalah M
Setiap surah yang didalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab adalah M
Tema dan Gaya Bahasa surat Madaniyah
Dari segi ciri khas, tema dan gaya bahasa surat Madaniyah, dapatlah diringkaskan sebagai berikut :
Menjelaskan ibadah, muamalah, had, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasiaonal baik di waktu damai maupun perang, kaidah hukum dan masalah perundang-undangan.
Seruan terhadap ahli kitab, dari kalangan yahudi dan nasrani. Dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka dari kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran, dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka karena rasa dengki diantara mereka.
Menyingkap perilaku orang munafik, menganalisi kejiwaannya, membuka kedoknya dan menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama.
Suku kata dan ayat-ayatnya panjang-panjang dan dengan gaya bahasa yang memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan dan sasarannya.
Faedah Mengetahui Makki dan Madani
Pengetahuan tentang makkiyah dan madaniyyah banyak faedahnya diantaranya:
Pertama, membantu dalam menafsirkan Qur`an.
Pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan menafsirkannya dengan tafsiran yang benar, sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum lafadz, bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal itu seorang penafsir dapat membedakan antara ayat yang nasikh dengan yang mansukh bila diantara kedua ayat terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang kemudian tentu merupakan nasikh yang tedahulu.
Kedua, meresapi gaya bahasa Quran dan memanfaatkannya dalam metode dakwah ke jalan Allah.
Setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri. Karakteristik gaya bahasa Makki dan Madani dalam Quran pun memberikan pelajaran tentang metode penyampaian dakwah ke jalan Allah yang sesuai dengan kejiwaan lawan bicara, menguasai pikiran dan perasaaannya serta menguasai apa yang ada dalam dirinya dengan penuh kebijaksanaan.
Ketiga, mengetahui sejarah hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui ayat-ayat Qur`an.
Sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sejalan dengan sejarah dakwah dengan segala peristiwanya, baik dalam periode Makkah maupun Madinah. Sejak permulaan turun wahyu hingga ayat terakhir diturunkan. Qur’an adalah sumber pokok tentang perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perjalanan hidup beliau yang diriwayatka ahli sejarah harus sesuai denga Qur’an; dan Qur’an pun memberikan kata putus terhadap perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.
Baca selengkapnya di: https://tarbawiyah.com/2019/05/02/surah-makkiyah-wa-madaniyah/
0 notes
Text
Impression
Story © Hibari-Asami Shiina
Daiya no A act ii © Terajima Yuuji
Kesan yang Koushuu dapat saat pertama kali melihatnya di lapangan itu adalah interesting.
Bagaimana seorang pitcher pengganti yang hanya dengan beberapa lemparannya mampu mengubah seluruh atmosfer ーtidak hanya alur pertandingan tetapi juga suasana tim Seidou.
Awalnya Koushuu tidak terlalu niat melihat pertandingan antara Teitou melawan Seidou, namun ia terpaksa datang karena Taku memintaーmenyeretーnya untuk ikut. Meskipun begitu, Koushuu ingin melihat permainan yang dibuat oleh Ace Teitou ーMukai Taiyouー yang dijuluki sebagai Trickster dengan segala skenario-skenario yang dibuatnya. Furuya Satoru dari Seidou juga cukup menarik dapat membungkam pemukul lawan hanya dengan kekuatannya saja, terlebih lagi lemparan yang dilakukannya di akhir inning kelima, dimana lemparannya lebih cepat dan bertenaga dari yang sebelum-sebelumnya ーsepertiya mesinnya sudah mulai panasー. Hanya saja ketika memasuki inning keenam performanya menurun, lemparannya mulai menggila, tak ada satupun yang masuk zona strike, bahkan kekuatannya pun turun drastis. Mungkin fokus yang ia tunjukkan di inning sebelumnya telah menguap karena penundaan pertandingan yang sempat terjadi akibat hujan yang semakin lebat. Benar-benar tidak konsisten, sungguh sangat disayangkan.
Penggantian pitcher pun terjadi, tidak heran memang melihat performa Furuya Satoru yang buruk, tapi untuk mengganti pemain andalan dengan mudah merupakan hal yang sangat mengejutkan. Koushuu jadi penasaran dengan pelempar selanjutnya, bisakah pelempar baru itu mengatasi situasi buruk ini, dimana seidou tertinggal satu angka, dengan satu out, pelari di base dua dan hitungannya 2 ball. Dan Koushuu terkesan saat melihat seorang no-name pitcher mampu menghentikan momentum yang di dapat Teitou.
Sawamura Eijun.
Koushuu tau nama itu, nama yang pernah dilihatnya tertulis pada salah satu halaman sebuah surat kabar. Isinya mengenai hasil pertandingan antara Seidou vs Inajitsu, di dalamnya juga menyebutkan bagaimana Sawamura Eijun telah bermain dengan baik sebagai pitcher pengganti. Namun hanya sebatas itu, tidak lebih. Koushuu tak menyangka ternyata kemampuan dari seorang pitcher pengganti itu seperti ini, benar-benar di luar dugaan.
Seidou, ya.
"Sudah diputuskan"
"Ah, ya. Teitou juga sudah bermain dengan bagus, tapi-"
"Sekolah yang ingin ku masuki"
"eh?"
"Ayo kita masuk ke Seidou. Tadi aku hanya asal berpikir, akan masuk ke sekolah yang menjadi pemenang di pertandingan ini."
"Hanya itu?"
"Ya, hanya itu. Tapi ku rasa ini adalah pilihan yang tepat. Mereka juga memiliki dua pitcher yang menarik."
Ya, menarik. Terlebih lagi Sawamura Eijun.
Fearless adalah kesan kedua di dapatnya saat pertandingan Seidou melawan Yakushi.
Dengan kondisi two-out dan runner berada di base satu dan tiga, pitcher mana pun akan merasakan tekanan yang luar biasa saat harus bermain dalam kondisi menegangkan seperti itu, apalagi menghadapi tim yang memiliki batter monster seperti Yakushi. Namun di sanalah ia berada, berdiri di atas gundukan di tengah lapangan tanpa rasa takut dan tertekan, bahkan setelah setelah kecolongan satu angka serta dengan barisan pemukul selanjutnya adalah clean-up.
Dia bahkan tidak gentar ketika menghadapi batter ke-empat ーTodoroki Raichiー yang telah memukul home-run di giliran sebelumnya, apalagi ada seorang runner. Dia juga tanpa ragu menggunakan lemparan change-up pada lemparan pertama dan keduanya kepada seorang pemukul kidal. Sudah jadi rahasia umum bahwa pelempar kidal tidak akan melemparkan change-up kepada pemukul kidal, karena lemparannya melebar ke zona dalam sehingga berbahaya karena mudah dipukul. Butuh keberanian yang tinggi untuk melakukannya.
Sehebat apapun pitchernya ーmeskipun dengan arahan dari seorang catcher jenius sekalipunー, mereka juga pasti akan berpikir dua kali ーkalaupun melakukannya pasti ada sedikit keraguan saat melemparnyaー. Tapi, pasangan battery satu ini sama sekali tidak ada keraguan, mereka saling mempercayai dan dengan keberaniaan tinggi menggunakan change-up kepada pemukul kidal ーmengabaikan teoriー, seolah-olah teori itu hanyalah angin lalu di mata mereka, teori yang tidak berguna. Mereka bahkan menggunakan lemparan lurus ーyang pernah dipukul oleh Todoroki Raichi sebelumnyaー sebagai lemparan penutup, dan berhasil membungkamnya.
Hal ini membuat Koushuu merinding, sekaligus membuatnya semakin penasaran tentang Sawamura Eijun. Penasaran seperti apa lemparan yang digunakannya, penasaran dengan bagaimana rasanya berpasangan battery dengannya di lapangan itu, yang dapat membuatmu bermain dengan sangat agresif dan mengabaikan teori-teori yang ada.
Kesan selanjutnya yang didapatkan oleh Koushuu tentang Sawamura Eijun adalah no manners, noisy, and idiot.
Koushuu tercengang ーmeskipun tidak kelihatanー, ketika melihat senpainya ーyang diam-diam ia kagumiー itu dengan berani menarik kerah baju dan memaki-maki Miyuki Kazuya yang merupakan catcher utama dan juga kapten tim, bahkan di hadapan member baru. Koushuu sendiri meskipun tidak menyukai Miyuki Kazuya, dia tidak akan berbuat jauh seperti itu, palingan juga cuma memberi deathglare dan berharap tatapannya itu dapat membunuh Miyuku Kazuya yang selalu menampilkan senyum mengejek kepadanya ーpurely Koushuu's imaginationー.
Koushuu juga baru tau jika senpainya itu berisik ーbahkan ketika berada dalam pertandinganー. Dengan bodohnya dia menyemangati tim dari bullpen, menasehati timnya bagaimana cara memukul, mengomentari tentang setiap hal yang dilakukan timnya, mengatakan protes agar Furuya-san turun dari gundukan dan digantikan oleh dirinya, bahkan ketika telah berada diatas gundukan pun ia tetap saja berisik ーsaking berisiknya Koushuu bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakannya meskipun sedang ramai penontonー.
Se-cheerfull apapun atau se-hyper apapun seorang pitcher, mereka juga tidak akan melakukan hal-hal bodoh ーseperti yang dilakukan senpainyaー apalagi ketika berada diatas mound. Hal ini juga mengingatkan Koushuu bahwa senpainya itu pernah melakukan tindakan yang sangat sangat bodoh dan memalukan pada kejuaraan Senbatsu. Dimana ia jatuh tergelincir saat melakukan lemparan, padahal ia baru saja masuk menggantikan Furuya Satoru.
Tidak seharusnya seorang pitcher bersikap bodoh seperti itu ketika pertandingan, itu hanya akan membuatmu semakin bodoh di mata lawan dan diremehkan. Meskipun Koushuu akan senang jika dapat membungkam semua orang yang meremehkan dengan skill yang hebat, tapi tidak juga dengan cara yang membuatmu terlihat sangat bodoh seperti itu. Seorang pitcher haruslah punya wibawa ketika berada di atas mound, dialah yang menguasai mound, dialah yang menentukan alur permainan. Itu sebabnya Koushuu sangat menyayangkan sikap senpainya yang tidak seperti seorang pitcher.
Orang berisik itu tidaklah jauh dari kata annoying.
Koushuu seharusnya tidak melupakan hal itu, dan saat Koushuu mengingatnya semua sudah terlambat. Jika saja Koushuu selalu memegang teguh prinsip itu, mungkin Koushuu sudah lama menghindari senpainya ketika ia tau bahwa pitcher kidal tersebut adalah orang yang berisik. Okelah kalau hanya berisik saja masih bisa Koushuu tolerir, toh Koushuu juga sudah terbiasa ditemani dengan orang berisik ーTakuー. Tapi masalahnya senpainya itu berisiknya plus plus, mengoceh sana sini dengan suara bagaikan pakai toa, tanpa bisa direm, tanpa ada jeda apalagi titik koma.
Lakban, mana lakban.
Ingin rasanya Koushuu menyumpal mulut berisik itu. Saat sang senpai mulai berceloteh tentang makanan spesial milik keluarga Sawamura yang katanya dapat membuatmu cepat menghabiskan makananmu sendiri. Oh ayolah senpai, siapa juga sih orang yang bisa menghabiskan makanannya ketika mendengar hal begitu, apalagi jika makanan yang ada dihadapanmu itu masih menggunung. Bukannya dihabiskan, justru malah jadi enek.
Senpai, bisakah kau tidak lebih mengganggu dari ini dan segera keluar, atau setidaknya duduk diam dan berhenti berceloh? Tidak taukah senpainya ini kalau Koushuu sedang bad mood? Bukan hanya karena tidak terpilih jadi tim reguler tetapi juga gara-gara si mata empat yang selalu mengejeknya karena ia tidak dapat menghabiskan makanannya ーhanya Koushuu PoV ajaー. Koushuu akan menghabiskannya, sehingga orang itu tidak akan pernah meremehkannya lagi, Koushuu juga tidak boleh kalah dari Taku yang sudah bisa menghabiskan makanannya dan juga tidak boleh tertinggal dari yang lainya. Oleh karena itu, Koushuu butuh ketenangan untuk menghabiskannya dan berharap bahwa senpainya akan segera berhenti bicara dan pergi dari ruang makan ini. Ha, tapi sepertinya Koushuu harus membuang harapan itu jauh-jauh, karena ia tau saat mulut itu terbuka hanya Tuhan sajalah yang tau kapan mulut itu akan berhenti.
"Ketika kau mencapai batas kemampuanmu dan berpikir untuk menyerah, dari pada bilang 'aku sudah tidak bisa lagi' lebih baik kau bilang pada dirimu sendiri 'aku masih bisa lanjut'."
TWITCH
Kata-kata itu.
Ah, Koushuu benci kata-kata seperti itu. Kata-kata yang tidak lebih dari sekedar lip service yang selalu mengingatkan Koushuu pada orang yang sangat dibencinya.
"Musuh itu sebenarnya ada pada diri sendiri. Jadi, kalian juga harus melangkah menuju puncak."
CUKUP.
"Bisakah kau diam."
Diamlah! Koushuu tidak ingin mengdengar lagi lebih jauh kata-kata menjijikkan seperti itu.
"….. Dan kami tidak butuh kata-kata murahanmu"
Koushuu tidak butuh kata-kata yang sama sekali tidak ada artinya, ia sudah muak dengan semua itu.
"Kau itu merusak pemandangan. Jadi, bisakah kau pergi dari sini, senpai?"
Hancur sudah image senpai yang selalu ia idamkan itu. Tak ingin lagi Koushuu memandang wajah di depannya dengan pandangan memuja seperti semula, yang ada kini hanyalah pandangan penuh rasa kecewa dan terluka, terlebih saat orang itu sama sekali tidak mengenalnya. Begitu tidak berharganya kah Koushuu di matanya? Apakah mata itu hanya tertuju kepada Miyuki Kazuya, sehingga ia tidak pernah mengingat bahkan menyadari Koushuu yang selalu berada di tempat yang sama, bahkan Koushuu sengaja mengambil tempat tepat bersebelahan dengan Miyuki Kazuya saat di bullpen agar jaraknya dengan sang senpai semakin menipis. Tapi apa yang Koushuu dapat, bukan hanya senpainya itu tidak pernah melirik ke arah Koushuu, mengetahui keberadaan Koushuu pun juga tidak.
Fine. Koushuu sudah tidak peduli lagi.
Fragile.
Sawamura Eijun itu adalah seorang mood maker, bisa dibilang sebagai mataharinya Seidou. Apapun yang dilakukannya pasti akan mempengaruhi suasana tim. Tak pernah sekalipun Koushuu membayangkan akan melihat punggung yang selalu bergetar karena tertawa itu kini bergetar karena berusaha memendam segala emosi yang ada ーmarah, kecewa, terkhianati, terabaikanー, aura hangat yang selalu terpancar kini telah berubah dingin penuh kesedihan dan begitu kesepian. Ingin rasanya Koushuu berteriak, berlari dan menghentikan Miyuki Kazuya ーkalau perlu Koushuu ingin sekali menonjok wajah tanuki ituー, karena telah membuat sang matahari(nya) meredup. Koushuu mengerti jika seorang Ace itu merupakan prioritas utama tim, terlebih lagi dengan kondisi Furuya Satoru yang sekarang, tapi tidak perlu mengesampingkan pitcher lain apalagi sampai terang-terangan mengabaikannya. Setidaknya biarkan ia melempar sekali dua kali, dan Koushuu yakin senpai berisik itu tidak akan terlalu memikirkannya ーpalingan juga misuh-misuh karena tidak dapat melempar banyakー tapi itu lebih baik.
Pemikiran Koushuu terusik ketika Yui Kaoru ーrivalnya sesama catcher kelas satuー meminta untuk dapat melihat latihan Furuya-san. Ah, senpai pasti merasa lebih tersisihkan ketika catcher kelas satupun lebih memilih sang Ace. Koushuu tahu dan mengerti apa yang tengah senpai ーtercintanyaー itu rasakan, karena sejak awal melihatnya di atas mound, pandangan Koushuu tak pernah lepas dari sosok ceria itu. Meskipun tak ingin ia akui, tapi Sawamura senpai lah yang pertama kali selalu ia cari di manapun tempatnya, memperhatikannya, dan sering kali mencuri pandang. Koushuu tau mungkin ia sedikit sombong dan terlalu percaya diri untuk seorang anak baru, tapi ia yakin dari puluhan orang yang ada di tim ini, dirinyalah yang paling mengerti senpainya itu, jauh lebih mengerti terlebih jika dibandingkan dengan si catcher utama.
Nah sekarang, bagaimana caranya agar dapat membuat senpainya itu kembali lagi ceria. Mungkin ia bisa menawarkan diri untuk menangkap lemparannya, tapi mengingat kejadiaan beberapa hari lalu pasti senpainya itu merasa risih dan enggan dengannya. Atau mungkin ia bisa menyuruh Taku dan yang lainnya untuk menemani senpai latihan, tapi jika begitu jaraknya dengan sang senpai tidak akan berkurang, dan membuatnya semakin tidak diakui sebagai seorang catcher.
Masa bodolah dengan apa yang akan terjadi nanti, yang jelas sekarang ia harus memberitahukan senpainya itu bahwa di sini masih ada yang mengakui eksistensinya sebagai pitcher yang hebat. Maka dari itu,
"Apa kau mau aku menangkap lemparanmu?"
hanya dengan cara inilah ia bisa memberitahukannya sekaligus memberi kesan kepada sang senpai jika ia juga seorang catcher yang dapat diandalkan.
Skillfull.
Dari dulu Koushuu sudah tau kalau pitcher dihadapannya itu merupakan pitcher yang hebat. Sejak awal, perhatian Koushuu hanya tertuju pada Sawamura Eijun, bukan kepada Mukai Taiyou maupun Furuya Satoru. Koushuu bukanlah orang awam yang akan langsung terkesan hanya karena kekuatan lemparan seperti monster ataupun kecerdikan sang pitcher di dalam permainan. Ia akui bahwa mereka berdua merupakan pitcher yang menarik, tapi sama sekali tidak cukup untuk membuatnya merasa tertarik. Tapi hanya karena beberapa lemparan yang ーdari sisi penontonー tidak begitu istimewa mampu membuat insting Koushuu sebagai catcher menyala. Lemparannya tidak begitu cepat ーdan Koushuu yakin tidak lebih dari 130 kM/jamー, tapi entah mengapa para pemukul selalu saja terlambat mengayunkan tongkatnya. Mungkinkah lemparannya itu jauh lebih cepat jika dilihat dari batter box? Apakah formnya yang tidak biasa itulah yang menyebabkan bolanya menyebabkan para batter terlambat mengayun? Entahlah, Koushuu pun tidak tahu. Tapi satu hal yang pasti, bahwa pitcher itu bukanlah pitcher sembarangan, ia merupakan pitcher berbakat yang kemampuannya masih belum diketahui, dan Koushuu sangat tertarik untuk mengeluarkan seluruh kemampuan pitcher tersebut. Bukankah itu sudah menjadi sebuah tugas untuk seorang catcher, dan Koushuu pun sudah bertekad untuk melakukannya.
Dan di sinilah ia, berada di sebrang sang pitcher dengan mitt di tangannya. Koushuu tidak menyangka jika senpai akan memintanya untuk menemaninya pemanasan ーmeskipun awalnya Koushuu yang memintaー mengingat kini sang kapten tim sedang bebas. Bolehkah ia berharap jika senpainya itu sudah sedikit mengakuinya?
Satu.
Dua.
Tiga.
Ah, ternyata sang senpai memiliki kontrol bola yang sangat bagus, ia selalu melempar tepat ke tengah sarung tangan yang Koushuu pegang.
Empat.
Lima.
Enam.
Lemparan itu kini menjadi semakin cepat.
Tujuh.
Delapan.
Sembilan.
Bisakah waktu berhenti saat ini juga, Koushuu tidak ingin momen yang sangat berharga ini berakhir begitu saja.
Sepuluh.
Sudah berakhirkah? Tidak bisakah senpai melempar lebih banyak lagi? Bolehkah Koushuu memintanya lagi?
"Kau ingin menangkapnya lagi bukan? Kalau begitu ambil alat pelindungmu dan juga maskernya."
Tch, Koushuu sangat tidak suka dengan orang itu yang seolah-olah bisa membacanya, dan kini memerintahnya dengan seenaknya. Tapi Koushuu akan mematuhinya kali ini, hanya kali ini, demi dapat menangkap lemparan dari senpai pujaannya itu.
"Aku sarankan agar kau benar-benar fokus, lemparannya itu jauh lebih menyusahkan dibandingkan dengan Furuya-san. Baru kali ini aku melihat lemparan yang sulit untuk ditangkap."
Berisik. Tanpa diberi tau pun Koushuu sudah tau akan hal itu. Dengan kemampuan senpainya yang hebat, tidak mungkin senpainya akan membuat kesalahan mengingat kontrol bolanya yang tadi ditunjukkan sangat bagus. Kalaupun ia melakukan kesalahan, beberapa kemungkinan yang terpikirkan oleh Koushuu adalah senpainya belum menguasai lemparan tersebut, dan jika melihat kemampuannya bisa dipastikan jika lemparan itu adalah lemparan baru yang hanya dapat dikuasai oleh senpainya seorang. Oleh sebab itu, setelah Koushuu memutuskan masuk Seidou ia selalu berlatih keras agar ia dapat bersanding dengan sang senpai tanpa harus membuat sang senpai menahan diri. Dan sekarang, waktunya Koushuu tunjukkan hasil latihannya selama ini.
Beautifull.
Entah berapa kali Koushuu melihat sosok itu melempar dari bangku penonton, melihat gayanya melempar yang nanti akan dibawanya ke dalam mimpi, dan kini ia akan melihat sosok itu melempar dari dekat. Tidak hanya itu, dia jugalah yang akan menangkap lemparan yang selama ini selalu ia impikan. Terpisahkan sejauh delapan belas meter, Koushuu melihat sosok berbeda dari yang biasa diperlihatkan senpainya. Aura orang bodoh yang selalu menguar darinya kini hilang bergantikan dengan aura seorang pitcher sesungguhnya, seolah-olah pribadi bodohnya itu tidak pernah ada, yang ada hanyalah sosok seorang Ace masa depan. Wajah konyol yang biasanya terpatri, kini dihiasi dengan seringai penuh percaya diri, serta netra coklatnya berubah menjadi golden eyes penuh ambisi.
Tch, inikah pemandangan yang selalu dilihat oleh Miyuki Kazuya? Jujur saja, setelah melihat pemandangan indah ini, Koushuu tidak ingin menyerahkan posisi terbaik ini pada siapa pun. Dan untuk memastikan hal itu, pertama-tama ia harus masuk ke tim reguler terlebih dahulu dan menjadi pasangan battery bagi Sawamura-senpai. Tapi sebelum itu, Koushuu harus berlatih lebih keras lagi agar dapat menjadi pasangan yang terbaik bagi sang senpai. Dengan kemampuannya saat ini ーyang bahkan tidak dapat berkutik sedikitpun untuk menangkap lemparan overhaulー, ia belumlah pantas untuk bersanding dengan orang sehebat senpai. Koushuu berjanji akan menjadi lebih kuat dan tidak kalah dari siapaapun, baik dari Yui Kaoru, catcher lain maupun dari Miyuki Kazuya.
Sudah ditentukan.
Koushuu akan menjadi catcher yang terhebat dan melampaui Miyuki Kazuya, dan Koushuu jugalah yang akan memberikan nomor punggung berangkakan satu kepada sang senpai dan membuatnya menjadi pitcher nomor satu dan diakui di Jepang.
Ya. Koushuu akan melakukannya.
Tidak.
Hanya Koushuulah yang dapat melakukan semua itu untuk sang senpai tercinta.
。
。
。
。
。
FIN
3 notes
·
View notes
Text
Munarman Sang Pembela Habib
Oleh: Bambang Tjuk Winarno
Terbentur, terbentur, lalu terbentuk. Itulah sosok Munarman, yang saat ini tengah berjibaku mati-matian menghadapi instrumen hukum pemerintah, demi membela kepentingan yuridis kliennya, Muhammad Habib Rizieq bin Hussein Shihab Lc., MA., DPMSS, yang dikenal dunia dengan nama Habib Rizieq Shihab (HRS).
Sejak persidangan perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (16/3/2021) Munarman langsung tancap gas. Pria tiga anak kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 56 tahun silam ini tak menampakkan model dialog permisif dan kompromistis atas berbagai delik hukum yang dipandang tidak tepat.
Bicaranya lepas dan tak terhalangi. Laksana rajawali yang terbang kesana-kemari memburu mangsa yang sedang lengah hati. Pantang turun, sebelum para musuh terkapar di diantara gurun. Hingga peristiwa heroik Munarwan itu disaksikan di sidang berikutnya, Selasa (23/3/2021). Suasana ruang sidang menjadi crowded. Di ruang serba berjubah hitam itu terjadi insiden panas namun logis.
Dengan air mukanya yang dingin, namun terkombinasi dengan sorot mata yang tajam seperti burung elang, mantan ketua umum YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) ini terpaksa “menggurui” Khadwanto selaku Ketua Majelis Hakim. Ketika Munarman bicara, tampak seperti guru yang menerangkan pelajaran kepada murid. Semua terdiam dan menyimak.
Menjawab Hakim Ketua yang tetap ngotot akan menyidangkan HRS via video streaming dengan dalih sesuai Perma (Peraturan Mahkamah Agung), Munarman nampak tak sabar. Seakan ingin segera “menguliahi” Hakim Ketua. Menurunkan masker penyumpal hidung sebatas dagu. Lalu bicara sambil mendelik tanpa kedip ke arah Hakim Ketua. Bicaranya tegas. Tidak ragu ragu. Pertanda dia menguasai persoalan yang sedang dia kerjakan.
“Nggak bisa, nggak bisa, tidak bisa Undang Undang dirubah rubah dengan peraturan di bawahnya. Kami paham, kami mengerti hukum, kami bukan orang bodoh. Merubah Undang Undang ya harus dengan Undang Undang,” sergap Munarman menggeleng gelengkan kepalanya, seolah menaruh heran atas ketidak pahaman Hakim Ketua. Ini terkesan seperti perhukuman.
Wouw…..advokasi Munarman terasa dingin dingin empuk. Makin ditelan kian terasa mrinding-mrinding sedapppp…. Dan bikin kangennnn…. Malah, secara insinuatif, Munarman seakan menganggap Majelis Hakim bertindak konyol. Misalnya, majelis hakim meminta pengacara untuk melakukan uji materi Perma ke Mahkamah Agung.
“Mana mungkin. Perma itu yang bikin Mahkamah Agung. Kok kita disarankan melakukan uji materi ke MA? Itu kan konyol,” wejangan Munarman, sembari menjatuh jatuhkan penampang lima jari tangan kanannya ke meja tempat duduk, tidak habis pikir.
Untuk itu, berdasar perundang undangan dan contoh contoh persidangan lain (yurisprudensi), Munarman bersikukuh meminta agar persidangan digelar dalam keadaan tatap muka, terutama terhadap HRS selaku terdakwa.
Pada sesi persidangan yang lain, Munarman membentak-bentak dan menunjuk-nunjuk Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang duduk di bangku seberangnya. Hal itu disebabkan jaksa turut menyela-nyela ketika Munarman tengah memberikan penjelasan kepada Hakim Ketua. Hardiknya keras. “Ini giliran saya, ini giliran saya, ini giliran saya. Saudara diam, saudara diam!”.
Sejurus setelah debat hukum, Munarman dan timnya keluar ruang sidang. Tanda berani membangkang. Menunjukkan idealisme kebenaran yang kuat erat. Munarman tidak berani mengambil resiko dengan terus mengikuti sidang, dalam kondisi prosedur persidangan yang dianggapnya tidak sesuai aturan.
Maka, walk out nya Munarman seperti pilot jet tempur yang melakukan bail out. Terjun dengan kursi pelontar, dalam kondisi yang tidak mungkin lagi melakukan penerbangan. Disini terlihat Munarman seakan-akan melakukan impunity terhadap kesewenang-wenangan hakim dan jaksa. Berdebat di persidangan dan secara logis menang, adalah mahkotanya lawyer.
Diplomasi hukum Munarman memang top, berkelas dan menang. Karena argumentasinya masuk akal. Hal itu ditegaskan Hakim Ketua, Suparman Nyompa, di persidangan sesi berikutnya. Majelis Hakim mengabulkan permohonan HRS untuk bersidang langsung dalam satu ruang sidang.
Meski sebelumnya, dalam keadaan sudah tak direken Munarman dan kawan-kawan, hakim Khadwanto tetap menolak permintaan Munarman. Dia ngotot online, merujuk pada Perma (Peraturan Mahkamah Agung) yang membolehkan sidang secara maya.
Dimengerti atau tidak, sebenarnya Munarman tengah bertarung sendirian di kalangan para musuh. Yah, single fighter dia. Apakah itu jaksa, hakim maupun polisi yang berjaga jaga, hampir semuanya adalah instrumen pemerintah. Representasi dari pemerintah yang dipimpin Jokowi. Sebab, pada dasarnya Jaksa Penuntut Umum tidak lain adalah pengacara pemerintah.
Mengikuti cara dan gaya Munarman bersidang penuh nyali dan kompetensi. Menjadi mirip dengan keberanian tokoh reformasi, Amien Rais, yang berani berteriak dalam iklim politik yang tidak semua orang bisa melakukannya. Siapa yang berani melawan the smiling general Pak Harto?
Sebagaimana Munarman, Amien Rais juga praktis sendirian ketika melawan pemerintah Orde Baru waktu itu. Hingga akhirnya meletus malapetaka reformasi 98. Pak Harto jatuh.
Para pemberani seperti Munarman dan Amin Rais itu bukan tidak sadar akan resiko. Mereka sadar. Namun karena terlanjur tenggelam dalam kebenaran akidah Islam, semua yang dilakoni menjadi tidak menakutkan. Jika semakin terjadi benturan-benturan, mereka kian terbenam di titik nadir prinsip memperjuangkan kebenaran. Hingga akhirnya terbentuk.
Bagi oportunis, menjadi pejuang itu sesuatu yang tidak enak. Sengsara dan tidak banyak kawan.
Namun dalam pandangan pejuang, sendiri sanggup mengangkat langit. Bersama sama bisa menenggelamkan bumi.
Para pejuang seperti Munarman dan Amin Rais ini, umumnya baru diterima publik yang tadinya tidur, manakala hasil perjuangannya ternyata benar. Bermanfaat untuk umum. Seperti tulisan Dahlan Iskan disebuah platform suatu ketika. Kata Dahlan Iskan, orang yang sebelumnya acuh tak acuh baru akan mengelu-elukan seorang pejuang, manakala hasil perjuangannya terbukti benar dan faedah.
Sebab itu, saran Dahlan Iskan, bila meyakini apa yang dilakukan itu adalah sesuatu benar, jangan ragu. Lakukanlah sekalipun orang lain tidak peduli.
Perjalanan Munarman belum berujung. Masih akan ada “perkelahian perkelahian” lanjutan. Tidak ada orang ragu. Karena Munarman seakan ditakdir sebagai “simbol dan lambang kebenaran”.
Berani berkelahi di rumah sendiri, itu anak kecil yang baru mulai belajar merangkak. Tetapi, duel tangan kosong ala cowboy di areal musuh adalah pria mboys. Dia tidak sekedar memiliki nyali. Namun dia juga menguasai ilmu “pencak silat” sekelas Barda Mandrawata alias Si Buta dari Goa Hantu.
Jenis laki-laki macam ini, jika dalam dunia peradu jotosan di atas ring, tidak lain adalah si leher beton berkepala baja, Mike Tyson. Belum pernah tersaksikan dia dihadapkan musuh imbang, apalagi di bawahnya. Semua lawan dengan fitur dan postur tubuh yang lebih tinggi di darinya, selalu diciumkan Tyson ke kanvas di ronde ronde awal.
Cerita ayam jago kesayangan Cidelaras. Meski berpostur tidak begitu besar dan tinggi, namun gaprakannya mengakibatkan sang lawan kejeng-kejeng bak ayam yang baru disembelih. Para begundal pemilik ayam jago seisi hutan pun dibikin keok.
Munarman adalah rajawali yang berani terbang tinggi walaupun sendirian. Jejak hidupnya terkumpul menjadi satu dengan para jurnalis, berupa lembaran berita yang enak ditulis dan dibaca.
*Penulis adalah Wartawan FNN.co.id.
(Sumber: FNN)
source https://www.kontenislam.com/2021/03/munarman-sang-pembela-habib.html source https://www.ayojalanterus.com/2021/03/munarman-sang-pembela-habib.html
0 notes