#EnergiHijau
Explore tagged Tumblr posts
baliportalnews · 2 years ago
Text
Resmi Manfaatkan REC, Kini Undiksha Jadi Universitas Pertama di Indonesia yang Gunakan Energi Hijau
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - PT PLN (Persero) menyerahkan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) kepada Universitas Pendidikan Ganesha sebanyak 400 unit atau setara dengan 400 megawatt hour (MWh) diperuntukkan untuk pemakaian mulai 1 Juni 2022. Melalui kesepakatan pemanfaatan REC ini, maka Undiksha menjadi Perguruan Tinggi Negeri pertama di Indonesia yang resmi menggunakan listrik berbasis energi hijau. General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana, saat menyerahkan REC, di Hotel Bali Dynasty, Selasa (5/7/2022), menjelaskan EBT adalah suatu keniscayaan dan menjadi komitmen baik Pemerintah maupun PLN. Ia menyebutkan komitmen Pemerintah dan PLN ini tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yakni untuk meningkatkan bauran energi di tahun 2025 sebesar 23%, dan ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali no 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. "Tentu komitmen ini juga sejalan dengan local wisdom Bali yaitu tri hita karana di mana masyarakat harus hidup berdampingan dengan lingkungan," ujarnya. Udayana mengatakan bahwa seluruh lapisan masyarakat harus mendukung terwujudnya penurunan emisi dengan bersama-sama meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan. "Wujud nyatanya sudah dicontohkan dengan baik oleh Undiksha yang merupakan institusi pendidikan dan independen di masyarakat sehingga selayaknya ikut serta mengkampanyekan penggunaan energi bersih," imbuhnya. Ia juga menyatakan bahwa sudah sepatutnya kita merasa berbangga hati bahwa Bali dapat menjadi tujuan pariwisata yang mengedepankan penggunaan energi yang bersih dan masyarakatnya mendukung. "Bali bisa menjadi pilot project untuk pariwisata ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya menekan Net Zero Emission, salah satu langkahnya adalah dengan memanfaatkan REC," tambahnya. Udayana menuturkan REC yang dibeli telah dipastikan dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional, sehingga pelanggan dapat melakukan klaim bahwa penggunaan listrik berasal dari sumber pembangkit yang berbasis EBT dan diakui secara internasional. Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., menyebutkan sebagai salah satu bentuk kepatuhan sebagai institusi negara pada kebijakan negara, undiksha mencoba mengambil peran dalam upaya menekan emisi CO2 dengan menggunakan energi terbarukan. "Langkah awal kami adalah dengan membeli REC untuk 2 gedung kami, yakni gedung rektorat dan gedung fakuktas kedokteran, namun kedepannya kami berharap seluruh gedung akan memanfaatkan layanan REC," ungkapnya. Ia mengatakan hal ini menjadikan Undiksha sebagai institusi pendidikan pertama yang peduli terhadap penggunaan energi bersih yang tidak lagi bersumber pada fossil. "Kami juga ingin memanfaatkan lahan yang ada untuk memasang solar panel serta bekerja sama dengan PLN untuk menempatkan Stasiun Pengisian Listrik Umum yang diperuntukkan bagi motor listrik di kampus, yang bisa juga bisa dimanfaatkan sebagai showcase untuk media pembelajaran," pungkasnya. Renewable Energy Certificate merupakan layanan PLN bagi pelanggan yang membutuhkan bukti penggunaan Renewable Energi melalui skema REC. Kepemilikan REC juga menjadi bagian partisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sumber Renewable energy PLN saat ini antara lain berasal dari sinar matahari, angin, air, panas bumi dan biomassa. Hasil penjualan instrumen layanan REC ini akan diarahkan pada inovasi PLN dalam menghadirkan produk layanan hijau khususnya untuk membangun pembangkit–pembangkit ramah lingkungan demi mendukung pencapaian Net Zero Emission di tahun 2060 mendatang. Layanan ini dapat dibeli secara umum oleh masyarakat melalui website resmi PLN atau dapat menghubungi kantor PLN terdekat.(bpn) Read the full article
0 notes
liputanviral-blog · 6 years ago
Text
Google Investasi Data Center Energi Terbarukan Rp10,2 Triliun
Liputanviral - Google menginvestasikan dana sebesar US$700 juta atau setara dengan Rp10,2 triliun untuk data center di Denmark. Data center ini akan menggunakan energi hijau atau energi ramah lingkungan. Nantinya, data center ini akan menopang data dari perusahaan-perusahaan di kawasan Nordik. Dilansir dari Reuters, Google pun akan menandatangani perjanjian jual beli listrik (PPA) untuk data center Denmark agar didukung oleh energi terbarukan. Negara di kawasan Nordik yang dapat menghasilkan listrik relatif murah dari sumber terbarukan seperti tenaga air dan angin, telah menjadi magnet bagi industri yang menggunakan banyak energi. Sebuah studi yang dikeluarkan Dewan Menteri Nordik, investasi tahunan data center Nordik bisa meningkat berlipat ganda menjadi lebih dari US$4,57 miliar atau sekitar Rp67 triliun pada 2025. Perusahaan besar telah bergegas mengamankan energi terbarukan murah untuk mengurangi jejak karbon mereka melalui PPA. Google mengatakan pihaknya juga mengevaluasi investasi di sejumlah proyek energi angin dan matahari lepas pantai serta laut di Denmark. Pada September lalu, Google menandatangani perjanjian selama 10 tahun untuk membeli energi terbarukan dari tiga peternakan angin baru yang dibangun di Finlandia. Energi terbarukan ini akan diberdayakan untuk salah satu data center miliknya. Badan Energi Terbarukan Internasional, pada 2017 jumlah PPA perusahaan baru, terutama angin dan matahari, mencapai rekor dengan lebih dari 5 gigawatt yang dikontrak, naik hampir sepertiga dari 2016, menurut. Jika berjalan sesuai rencana, sebuah data center baru di kota kecil Fredericia akan bernilai US$689 juta atau Rp 10,1 triliun. Data center ini akan mempekerjakan 150 hingga 200 staf dan ditargetkan selesai pada 2021. Selain Fredericia, Google membeli lahan lain tahun lalu di Aabenraa, Denmark, di samping data center milik Apple Inc. Rencananya, Facebook juga telah merencanakan pusat data di Denmark. Denmark adalah rumah bagi sektor energi angin besar termasuk pembuat turbin Vestas Wind Systems dan pengembang ladang angin lepas pantai Orsted. Read the full article
0 notes
ifability-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Peliharalah bumi ini dari kerusakan. Jangan biarkan bumi melelehkan airmatanya yang membuat garis pantai terkikis, Hingga menenggelamkan benua. #SaveEarth #SelamatkanBumi #GlobalWarming #SaveEnergy #GreenEnergy #EnergiHijau
0 notes