#Doa Ramadan
Explore tagged Tumblr posts
Text
tidak tergesa-gesa
لو تأملت في حالك لوجدت أن الله أعطاك الكثير دون أن تطلبه
فثق أن الله لم يمنع عنك حاجة رغبتها إلا و لك في المنع خيرا تجهله
"Sekiranya kau renungi perihal keadaanmu, pastilah kau dapati bahwa Allaah menganugerahkanmu banyak hal tanpa kau pinta. Karena itu, percayalah bahwa ketika Dia menghalangi tak memberi hal yang begitu engkau harapkan dan sukai tak lain karena pada hal demikian itu ada kebaikan yang engkau tak ketahui."
Kesabaran dalam berdoa adalah bahwa doa itu punya batas sesuai dengan kadar bobotnya.
Allaah pasti akan mengabulkan setiap doa yang telah dipanjatkan kepadaNya. Allaah pasti akan memberi jawaban doa seseorang selama ia bersabar dan tak tergesa-gesa.
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', (Nabi bersabda), "Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa, (yaitu) orang tersebut berkata, "Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tetapi Dia tidak mengabulkannya untukku." Dalam riwayat Muslim (disebutkan), "Doa seorang hamba senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk dosa atau memutuskan hubungan keluarga, asalkan ia tidak tergesa-gesa." Ditanyakan, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa?" Beliau bersabda, "Seseorang berkata: Sungguh aku telah berdoa dan sungguh aku telah berdoa, namun aku belum melihat dikabulkannya doaku," maka ia pun merasa rugi (putus asa) ketika itu sehingga meninggalkan doa." Hadis sahih - Muttafaq 'alaih
apa kunci dikabulkannya doa Nabi Zakariyyah alaihi salam? tentu kesabarannya. 70 tahun lamanya baru Allaah kabulkan doa Nabi Zakariyyah. selama 70 tahun Nabi Zakariyyah alaihissalam mengulang-ulang doanya setiap hari kepada Allaah tanpa tergesa-gesa.
berapa lama Nabi Yaqub alaihissalam berdoa agar Allaah pertemukan dengan Nabi Yusuf alaihissalam? Berpuluh-puluh tahun lamanya sampai ada yang mengatakan 40 tahun barulah Allaah mengabulkannya.
berapa lama Nabi Ayyub alaihissalam berdoa kepada Allaah agar mengembalikan semuanya? Tepat 20 tahun lamanya Nabi Ayyub alaihissalam berdoa yang mana Allaah abadikan dalam surah Al-Anbiya ayat 83
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."
Tidak sulit bagi Allaah untuk mengabulkan doa-doa para Nabi. Allaah lebih tahu segalanya. yang tersirat dari keteladan mereka adalah kesabaran tanpa batas. iya, sabar. nikmati setiap prosesnya.
akan ada batas waktunya dimana doa itu akan terkabul. yang perlu kamu yakini adalah bahwa setiap jawaban doa adalah iya pasti dikabulkan.
ada seorang perempuan bercerita kepada temanku, beliau menikah diusia 25 tahun. Allaah kabulkan doanya dengan kehadiran buah hati diusia beliau yang tidak muda lagi 45 tahun. 20 tahun lamanya beliau berdoa, dan selama itu Allaah baru mengabulkan doanya. padahal banyak manusia disekitarnya meragukan bahwa beliau ini akan hamil dan memiliki buah hati.
tentang doa teringat dengan perkataan Ibnu Qoyyim rahimahullaah, "Doa itu ibarat panah yang dilesatkan ke langit. tapi untuk mencapai langit ia butuh waktu."
"Berdoalah kepada Allaah dalam keadaan yakin bahwa doa tersebut akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allaah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai (yang tidak yakin bahwa doanya akan dikabulkan)." (HR. Tirmidzi 3479)
...
dan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk melepaskan dan memulangkan semua kekhawatiran dengan doa-doa yang sungguh-sungguh mengharap Rahmat dan ampunan Allaah semata..
18 Ramadhan 1445 Hijriah
147 notes
·
View notes
Text
Beban Kita Saat Ini
Ramadhan Day 6
#ntms#tulisan#notetomyself#renungan#catatan#islam#muhasabah#selfreminder#reminder#quoteoftheday#ramadhan#ramadan#quran#quotes#tadabbur#doa
14 notes
·
View notes
Text
Ya Robb, ampuni aku yang banyak maunya. Yang sering tak tau diri, datang saat butuh, kerap lalai saat senang. Namun, jika bukan padaMu, pada siapa lagi aku meminta?
Engkau satu-satunya yang berhak ku sembah;
Hanya Engkau yang dapat mengabulkan doa-doaku
Engkau tau, Ya Rohman..
Aku sangat ingin menyempurnakan separuh agama: mendapat keutamaan-keutamaan pahala dari berumah tangga;
Aku ingin mengamalkan satu sunnah Rosulullah ﷺ: sebagaimana aku ingin umatnya;
Aku ingin menjaga kehormatan diri dan hati: sebab aku takut sekali dengan fitnah dan kemaksiatan.
Di sepuluh hari terakhir bulan suci ini, aku meminta jodoh yang baik agama dan akhlaknya,
Yang dia adalah apa yang aku inginkan dan butuhkan --begitupun aku baginya
Yang mensyukuri kehadiranku;
menghargai kelebihanku;
menerima kekuranganku
yang kami saling mencintai karena-Mu;
yang kami selalu saling jatuh cinta,
yang dalam rumah tangga kami lahir keberkahan, ketentraman.
yang di antara keluargaku dan keluarganya saling rida dan menjadi keluarga pula.
yang dengannya, dengan segala kekurangan dari masing-masing aku dan dia, tercipta surga sebelum surga --yang juga aku berdoa semoga kelak kami menjadi sepasang lagi di surga.
Mohon kabulkanlah Ya Mujiib..
Aamiin..
6 notes
·
View notes
Text
#self improvement#self healing#islamicquotes#doa#CatatanRamadan#Ramadan#penulisansepi#perjuangan#dailyjournal#gratitudejournal
4 notes
·
View notes
Text
Tak (lagi) dirindui ngaji
"kamu bukan kurang ngaji, jangan-jangan memang engga dirindukan oleh forum-forum ngaji"
ctarrrr!!! kayak ditampar. pedes banget. jawaban mba keuangan usai jamaah maghrib saat saya mengeluh bahwa jiwa saya rasanya kosong butuh asupan ruhani, butuh ngaji.
sumpah rasanya sedih banget. bukan saya sedih atas kalimat yang dilontarkan mba keuangan, tapi saya sedih atas diri saya sendiri. saya mengasihani diri saya sendiri betapa saya sudah begitu jauh dari mengingatNya.
alih-alih sibuk justeru saya lalai kepadaNya. ramadan yang mestinya menjadi momentum perbaikan ibadah sepertinya saya telah menyia-nyiakannya. 10 hari pertama ramadan saya hanya mampu membaca setengah kitabnya, sangat jarang ibadah sunnah sedang wajib saja ala kadarnya. astagfirulloh :(
jangan-jangan betul kata mba keuangan, saya tidak lagi dirindui oleh majelis ngaji, jangan-jangan hati saya sudah mati sebab tak pernah saya sirami. astagfirulloh :(
kurang dari 20 hari ramadan usai, Rabb beri kami kesempatan (lagi) memperbaiki diri kami memperbaiki ibadah kami, memperbaiki akhlak kami.
tuntun kami ya Rabb :(
#regalkacangijo#storytelling#dialog#ngaji#kerja#kata#life#doa#ramadan#majelis#ibadah#puasa#1444#رمضان 1444
6 notes
·
View notes
Text
Ramadanans #3 | Melibatkan Allah
dulu, pernah bertanya-tanya ketika lewat di lini masa postingan tentang orang yang meninggalkan sholat, yang kira-kira bunyinya gini,
subuh kesiangan, dzuhur kerepotan, ashar di perjalanan, maghrib kecapekan, isya ketiduran.
eh, ternyata ada yang jadikan lirik lagu, ya? sorry, baru tau.
juga, sempat bertanya-tanya, pada makna surat Al-Ma'un tentang orang-orang yang celaka, orang yang lalai dalam sholatnya. jika surat ini menggambarkan apa yang terjadi pada zaman dahulu, pada saat itu, saya masih bisa membayangkannya. banyak cerita yang menggambarkan kondisi umat, soalnya. masih zaman jahiliyah, soalnya. tapi kalau sekarang, kan?
nah, dulu itu saya bertanya-tanya, emang ada yang segitunya? apakah kecilnya pada nggak TPA? sungguh nggak kebayang lingkungan dan rutinitas seperti apa yang membentukknya, sampai....
sampai saya sendiri akhirnya dewasa.
dan melihat sendiri para penyintas keimanan yang terombang-ambing itu.. rasanya dada ikut diaduk-aduk, semoga sesibuk apapun kelak, saya nggak termasuk yang terjerumus dalam kelalaian itu.. yaa Allah izinkan aku untuk selalu melibatkan-Mu dalam setiap detik di detakku. tiba-tiba takut banget, takut dibuat khilaf dan lupa dan alpa dan dibiasakan menunda, menormalisasi menganggap ringan kelalaian..
mengutip komentar yang tengah marak di lini masa medsos saya belakangan ini, 'walaupun hidup seribu tahun bila tak sembahyang apa gunanya...'
#lakukansajayangterbaik#berkahberlimpah#daya#ramadan#doa#melibatkanallah#lalai#salat#shalat#sholat#penjagaanallah
0 notes
Text
Doa dan Tips untuk Kelancaran Ibadah Puasa Ramadan
Niat puasa Ramadan menjadi salah satu rukun yang harus dibaca muslim. Niat puasa Ramadan harus dibaca sebelum berpuasa. Sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, sebaiknya mengetahui niat puasa Ramadan dan artinya. Simak niat puasa Ramadan di sini. Niat Puasa Ramadan Melansir laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), berikut ini niat puasa Ramadan yang bisa dibaca pada malam hari maupun setelah…
View On WordPress
0 notes
Text
Ramadan #7
Beberapa waktu lalu aku menghadiri sebuah kedukaan. Hujan gerimis menemani proses para tamu silih berganti datang ke rumah duka. Ada banyak sekali orang yang menunggu hingga ke jenazah dimakamkan. Mereka duduk di teras-teras, di kursi-kursi yang disediakan, sembari menghindari gerimis.
Hingga tiba waktu shalat jenazah, ada momen yang membuatku memikirkan tentang hidupku sendiri. Saat aku merapakatkan diri ke barisan shalat, jumlahnya sedikit. Sedikit sekali dibandingkan dengan tamu yang hadir. Sedikit sekali hadirin yang tergerak untuk ikut men-shalatkan. Meski memang hukumnya fardhu kifayah. Aku teringat pada hal ini :
مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا شَفَّعَهُمْ اللَّهُ فِيهِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, dan disalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, dalam kondisi mereka tidak menyekutukan Allah sedikitpun, niscaya Allah akan mengabulkan syafaat (doa) mereka untuknya.” (HR. Muslim no. 948)
Juga :
مَا مِنْ مَيِّتٍ تُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ
“Jenazah yang disalatkan oleh kaum muslimin dengan jumlah melebihi seratus orang, dan semuanya mendoakannya, maka doa mereka untuknya akan dikabulkan.” (HR. Muslim no. 947)
Kayak rasanya sedih ketika di hari kita meninggal, ternyata sedikit orang yang tergerak hatinya untuk ikut menyalati jenazah kita. Memang sebaik-baiknya pengingat adalah kematian.
116 notes
·
View notes
Text
Allah tolong aku pada apa-apa yang tidak bisa lagi kuceritakan.
Allah tolong aku pada apa-apa yang tidak bisa lagi kuselamatkan.
Allah tolong aku pada tangis yang tidak kutahu lagi apa penyebabnya.
Allah tolong aku pada apa-apa yang telah lama berhenti untuk kuupayakan.
Allah tolong aku di setiap keadaan.
Akan ada hari-hari di mana kita merasa teramat lelah sekali. Lelah dengan dosa-dosa kita, lelah dengan dunia dan segala persoalannya, lelah dengan hubungan kita sesama manusia, lelah dengan segala ambisi dan nafsu duniawi kita yang seakan tiada habisnya.
Pada hari itu, rasanya kita hanya ingin menyendiri saja. Jauh dari manusia dan kebisingannya. Berlama-lama dalam sujud dan tangis di dalamnya. Bercerita bahwa kita sudah teramat lelah menjalani dunia dan segala yang ada di dalamnya. Menceritakan bahwa kita sudah pengen pulang, namun menyadari bahwa kepulangan dengan bekal persiapan yang seadanya hanya akan membuat perjalanan kita bertambah lelahnya.
Lalu kita kembali berdoa untuk selalu dikuatkan, tak hanya dikuatkan pada persoalan dan kesulitan yang seakan tidak ada habisnya, kita juga meminta untuk dikuatkan menghadapi diri dan perasaan kita yang selalu mudah terbalikkan ke dalam kesalahan.
Akan ada satu waktu di mana kamu hanya ingin menangis saja.
Meski dengan penyebab dan alasan yang tidak bisa lagi kauutarakan.
Menangis dan tergugu menceritakan apa yang sedang kaurasakan. Meski dengan kata yang tidak lagi terdengar jelas dan dipahami maksudnya. Karena kau tahu Allah Maha Tahu bahkan tanpa kau jelaskan sekalipun. Karena kau tahu, bahwa Allah Maha Mengerti bahkan melalui air mata sekalipun.
Allah, akan ada banyak hari di mana engkau mendapatiku tidak kuasa menolak kesedihan yang sedang kurasakan. Engkau mendapatiku merasa lemah dan tak berdaya atas apa yang sedang kuusahakan.
Maka duhai Robb, tolong temani aku di setiap keadaan. Karena kalau bukan kepada Engkau, kepada siapa lagi segala perasaan dan tangisan ini berpulang? Karena kalau bukan kepada Engkau, kepada siapa lagi segala sesak dan keluhan ini kuceritakan? Karena kalau bukan kepada Engkau, kepada siapa lagi doa dan harapan ini kuperdengarkan?
Duhai Robb, Tolong hamba-Mu ini di setiap keadaan.
Dalam azan yang berkumandang : Jumat, 23 ramadan.
398 notes
·
View notes
Text
Panggilan Hati
Tadi pagi temanku berkabar sambil memohon doa agar diberikan kelancaran di umroh bulan depan. Dan barusan aku mendengar kabar bahwa temanku di usia mudanya tahun kemarin diberikan kesempatan untuk berhaji.
Ya Allah, pingin banget ya Allah. Undang kami ya Allah agar bisa beribadah di rumahMu bersama orang-orang tersayang. Ya Allah, pantaskan kami untuk pergi ke Mekkah Madinah dan Palestina. Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami. Mudahkanlah kami...aamiin
Sidoarjo, Ramadan 1445H
21 notes
·
View notes
Text
Dibalik momen patah hati, aku selalu mengambil keputusan yang cukup penting bagi hidupku selanjutnya. Saat SMP setelah aku putus dari mantan, aku langsung memutuskan fokus ingin mengejar SMA favorit. Belajar sangat rajin sampai aku yang SMP ga pernah masuk 10 besar bisa masuk SMAN favorit dengan persyaratan nilai tinggi dan lolos tes masuk. Lalu setahun setelah lulus dari kampus, aku patah hati lagi, aku semakin nekat untuk rantau agar menemui lingkungan baru untukku sembuh, daftarlah aku menjadi relawan mengajar di pojok negeri. Terus sepulang relawan, sekarang patah hati lagi, apakah ini saatnya aku menjemput mimpiku yang sudah beberapa tahun tertunda, yakni sekolah ke luar negeri? Mungkinkan patah hati selalu menjadi momen kembalinya mimpi-mimpi yang pernah terpatri?
Kalau patah hati bisa request sama Allah, maunya sih ini yang terakhir ya. Asli capeek banget harus berusaha sembuh sendirian tanpa orang baru, terus baru sembuh, jatuh hati lagi dibuat patah lagi tust issue lagi, rugi dong! I have no time for this drama things anyway, mending cari uang, bangun karir dan sekolah ajaa. Pengen dibuat mati rasa, sampai akhirnya aku bertemu dengan yang tepat itu, cuma butuh saling mencintai dengan satu yang tepat, gausa banyak-banyak, gamau capek nyeleksi, apalagi ikut saingan memperebutkan satu orang aja, i have no energy for that, yang jelas aja, yang menjadikanku tujuan satu-satunya :).
Sebenarnya capek juga mengalami patah hati berturut-turut seperti ini, inginnya sih kisah asmaraku mulus seperti teman-temanku yang lain, tapi ternyata jalur yang kulalui memang harus demikian.
Apakah aku marah? Selama ini aku belum pernah marah sih sama Allah, cuma yaa komplain pasti, karena siapa weehhh yang mau berduka terus ke orang yang masih hidup, apalagi doi sudah bahagia dengan yang baru wkwkw. Hal buruk tentang berduka itu, hidup harus jalan terus padahal sebenernya hati sedang babak belur ga mau jalan.
Beberapa bulan ini, utamanya ramadan, aku mencoba untuk kontemplasi, memunguti hikmah dari ambyarnya kisahku ini. Bahwa sejatinya aku sebagai manusia tidak memiliki apapun, semuanya hanyalah titipan, yang abadi hanyalah zatNya. Mungkin memang masanya sudah habis, kami sudah menyelesaikan tugas masing-masing selama bertemu, mungkin di masa depan takdir kami tak bersisian. Berusaha meyakini bahwa Allah selalu punya rencana yang terbaik untuk masing-masing dari kami, meski itu membuatku sangat kecewa. Mungkin nanti setelah melalui momen ini, aku akan sadar dan berterima kasih padaNya karena sudah dijauhkan.
Aku mencoba memperluas sudut pandang kali ini. Memandang momen patah hati sebagai masa tambahan untuk mencintai diri sendiri sebelum jatuh cinta lagi dengan benar. Memperbaiki hubunganku dengan keluargaku. Kesempatan menciptakan momen terbaik dengan teman-teman dan keponakanku. Kesempatan untuk belajar dan fokus meningkatkan karir karena belum terlalu banyak tanggungan dibandingkan ketika sudah berkeluarga nanti. Kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, jadi rasanya cuma sama Allah aku bisa mendapatkan rasa tenang, setelah nangis berderai dengan doa yang sama, atau masalah yang itu-itu lagi.
Belakangan, aku merasa terkuatkan dengan ayat "and He found you lost and guided you", segalau apapun hidupku, Allah memang selalu tahu cara untuk menuntunku kembali. Entah lewat mimpi-mimpiku yang memanggil untuk diwujudkan, juga lewat teman-teman dan keluargaku yang selalu mendukungku di keadaan apapun.
Aku percaya bahwa orang-orang patah hati yang sembuh tanpa orang baru itu terberkati, karena masa-masa limbung menjadi momen untuk semakin mendekat padaNya. Allah membuka jalanNya agar hamba ini kembali bersujud padaNya. "Call upon Me, I will response to you"
"At the end of the day, its only me and Allah"
"I lost him, but I find Allah and myself, so I win" :)
16 notes
·
View notes
Text
Fia, perasaanku saat ini seperti mendengar kumandang takbir pada maghrib pertama di bulan syawwal. Di satu sisi hatiku bergemuruh bahagia karena menyambut Idulfitri nan suci. Tapi berpisah dengan Ramadan adalah bagian lain dari hatiku yang menangis sesenggukan.
Kurang lebih seperti itulah rasanya. Bahagia pasti, tapi sedih juga tak bisa dipungkiri.
Doa terbaik untukmu Fia, sahabat taat yang membersamai sejak masa putih abu-abu. Terimakasih sudah menjadi yang tetap membersamai hingga detik ini.
Meski nanti Allah pisahkan dengan jarak, semoga doa-doa baik terus beranak pinak. Meski kelak jarang bertemu, semoga kita senantiasa berpadu dalam qolbu.
Dan yang terpenting…
Dimanapun.
Kapanpun.
Bersama siapapun. Semoga Allah senantiasa istiqomahkan dalam ketaatan.
Selamat menjemput takdir baru, Fia. Selamat mengecap nikmatnya ibadah sepanjang hidup. Semoga Allah persatukan dalam sakinah mawaddah dan rahmah hingga ke syurga.
By Sitik
Your lovely chairmate 🤍😊
Palembang, 30 April 2023 || 04.48 || Semoga Allah berkahi✨
48 notes
·
View notes
Text
Pilihan Ketika Telah Berdosa
Ramadhan day 7
#ntms#tulisan#notetomyself#renungan#catatan#islam#muhasabah#selfreminder#reminder#quoteoftheday#quotes#quran#doa#tadabbur#ramadan#ramadhan
6 notes
·
View notes
Text
Akan Kusebut Namamu Secara Ugal-ugalan, Tapi Kok Malah Nabrak
"Akan kusebut namamu dalam doa secara ugal-ugalan" Aku tersenyum seraya termotivasi atas sebuah postingan instagram yang dilatarbelakangi momen sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Doa-doa di sepuluh hari terakhir peluang dikabulkannya lebih besar, termasuk waktu mustajab. Aku bertekad untuk banyak-banyak berdoa untukku dan juga orang-orang yang kusayang.
Kemudian sepuluh hari terakhir berjalan hari demi hari. Aku merasa doaku tidak ugal-ugalan, cenderung lambat hingga kembali cepat tidak beraturan. Apalagi saat masa-masa haid, benar-benar beringsut.
Kembali suci aku coba gas kembali. Hingga kemudian aku mendengar seorang imam memimpin doa di sepertiga malam, "doa ini diulang sebanyak 3x." Setelahnya sang imam membaca puji-pujian kepada Allah dan shalawat yang panjang, baru dilanjutkan dengan doa. Aku merasa tertampar atasnya. Teringat kisah Nabi Ibrahim, Nabi Zakaria, serta Nabi Ayub dalam kepala. Teringat petuah tentang doa layaknya seseorang yang mengayuh sepeda.
Bagaimana mau sampai jika aku mengayuh doaku saja hanya di momen-momen tertentu. Bagaimana Allah mau mengabulkan jika doaku bukan penuh harap tetapi penuh ego dan datang ketika hanya butuh. Syarat sampai kemenangan ternyata bukan hanya tau tujuan, tetapi juga memahami rute perjalanan. Akan kusebut namamu secara ugal-ugalan, tapi aku sedang berusaha untuk selamat sampai tujuan.
11 notes
·
View notes
Text
Menyalahkan lalu memohon
Ada beberapa hari selama ramadan ini, ketika aku berdoa, aku malah kesel-marah-menyalahkan Allah atas ujian yang aku hadapi, I was like, "kenapasih aku terus yang dikasih ujian? aku tau aku kuat, tapi aku gak sekuat itu ya Allah" kemudian menangis, lalu pasrah. Besoknya hal yang sama berulang, besoknya lagi dan lagi. Sampai pada saat, aku juga meminta maaf karna sudah menyalahkan-Nya, lalu kembali berdoa dengan lebih waras.
Mulai beberapa hari lalu, aku berdoa dengan memohon, benar-benar memohon, entah itu bisa disebut memaksa atau bukan, tapi aku benar-benar bingung harus berdoa seperti apalagi. Sebelumnya, aku tidak pernah berdoa se-bermohon-itu.
Lalu tadi ada twit yang mengingatkan ku soal "doa sambil marah-marah", yang iya dikabulin, tapi malah membawa malapetaka.
Kemudian, mulai hari ini aku meminta maaf lagi kepada-Nya, pernah marah-kesel-menyalahkan, yang seharusnya tidak patut diucapkan.
4 April 2024
11 notes
·
View notes
Text
Undangan Bukber
hari ke-2 ramadan ini terhitung sudah ada 7 ajakan bukber dari circle yang berbeda dan belum ada satu pun yang saya konfirm. dan siang ini udah denger 2 kali orang ngeluh "kok ngga ada yang ngajakin bukber" sambil memasang muka masam. saya hanya tersenyum menanggapi keluhannya.
barangkali ini situasi yang sering disebut dalam quotes instagram "apa yang menjadi milikmu sekarang adalah apa yang orang lain inginkan".
bukan. bukan maksud engga bersyukur punya circle yang luas. tapi tahun ini keknya pengen banyakin buka puasa di rumah. temen-temen saya asik juga, ngga ada acara (insyaallah) pamer baju pamer gaji pamer kendaraan pamer kerjaan pamer pamer lainnya berkedok bukber (atau sebenernya ada tapi saya yang bodo amat(?)), hanya saja tahun ini kami di rumah hanya berdua saja --saya dengan ibuk-- ayah entah kapan pulang, sebab terakhir kali pulang sudah menghabiskan jatah cutinya.
sejak simbah tidak ada kami benar-benar berdua saja. rasanya nelangsa kalau memikirkan ibuk buka puasa di rumah sendirian. rasanya sejak saya menginjak usia sekolah keluarga kami tak pernah benar-benar utuh saat ramadan yahh karena sebab banyak hal --ekonomi keluarga salah satu sebab terbesarnya--
setelah kembali dari Sulawesi, ayah melanjutkan merantau ibuk di rumah, saat saya SMP saya hanya dengan simbah sebab ayah sedang benar-benar merintis perkebunannya di Kalimantan sana sedang ibuk membangun usahanya di Jakarta. Kondisi ini berlanjut hingga saya selesai SMA, usaha rintisan ini belum juga berkembang baik. kemudian ibuk pulang mulai membangun usaha di sekitar rumah namun saya yang pergi melanjutkan sekolah di luar daerah. Suasana ramadan yang tak pernah lengkap ini pada akhirnya berlangsung hingga bertahun lamanya.
dua tahun belakang kepada teman-teman saya punya alasan pandemi untuk tidak datang, tahun ini entahlah. saya hanya ingin di rumah saja. saya merasa sepertinya setelah bertahun lamanya ini kesempatan saya bisa menemani ibuk berbuka puasa dan menikmati masakannya.
untuk sekali dua kali atau tiga kali selama ramadan ini kayaknya enggapapa saya ikut bukber demi menyambung silaturahmi tapi engga semua undangan akan dapat saya hadiri.
sebagai jiwa muda tentu saya seneng tiap ikut bukber selalu disiapkan tempat khusus, setiap momentum temen-temen masih mengingat nama saya, "ngga ada kamu ngga asik engga lengkap" kata mereka, namun kali ini perlahan saya akan mundur dari peran utama, melepaskan tempat khusus itu. bisa kah? :)
#regalkacangijo#storytelling#dialog#kata#life#doa#kuat#ramadan#ramadhan#1444h#bukber#buka bersama#puasa
5 notes
·
View notes