#Desa Maju
Explore tagged Tumblr posts
gosulsel · 2 years ago
Text
Wujudkan Desa Maju dan Mandiri, 34 Kepala Desa di Gowa Ganjar Penghargaan - Gosulsel
GOWA, GOSULSEL.COM — Sebanyak 34 orang kepala desa di Kabupaten Gowa mendapatkan piagam penghargaan dan lencana. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan disela-sela pelaksanaan Upacara Bendera di Lapangan Upacara Kantor Bupati Gowa, Senin (...
http://gosulsel.com/2023/01/02/wujudkan-desa-maju-dan-mandiri-34-kepala-desa-di-gowa-ganjar-penghargaan/
#DesaMaju #DesaMandiri #PemkabGowa #Penghargaan
0 notes
madurapost · 3 months ago
Text
Warga Bujur Timur Bersatu Dukung Pasangan Berbakti di Pilkada Pamekasan
PAMEKASAN, MaduraPost – Suasana di Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, begitu hangat pada Rabu (18/9/2024) malam. Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda milenial berkumpul di rumah H. Zubairi untuk menyatakan dukungan mereka terhadap pasangan calon Muhammad Baqir Aminatullah-Taufadi, atau yang dikenal dengan nama “Pasangan Berbakti,” pada Pamekasan 2024. Muhammad, salah satu tokoh…
0 notes
kantorberita · 3 months ago
Text
Warga Suka Maju Mukomuko Keluhkan: Jalan Rusak Bertahun-Tahun Tanpa ada Perhatian Pemerintah
Warga Suka Maju Mukomuko Keluhkan: Jalan Rusak Bertahun-Tahun Tanpa ada Perhatian Pemerintah KANTOR-BERITA.COM, MUKOMUKO|| Masyarakat Desa Suka Maju, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko terus menghadapi kesulitan akibat kondisi jalan rusak yang tidak kunjung mendapatkan perhatian. Sudah lebih dari satu dekade, jalan utama yang menjadi penghubung vital bagi warga dibiarkan rusak parah tanpa…
0 notes
irwanjaelani · 6 months ago
Text
Kantor ATR / BPN Brebes Bakal Terbitkan Sertifikat Elektronik
Beritalidik.com ( Brebes ) Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Brebes bakal menerbitkan Sertipikat Elektronik (Sertel). Penerbitan Sertel sebagai jawaban transformasi digital dalam perbaikan layanan pertanahan di Kabupaten Brebes. Wujud dari itu, tengah dilakukan sosialisasi dengan berbagai unsur terkait seperti forkopimda, OPD, camat hingga kepala desa dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ambuschool · 3 months ago
Text
Tumblr media
5 Years Of Togetherness
Kata orang 5 tahun pernikahan itu adalah yang paling sulit. Tapi karena bener2 baru 5 tahun jadi gak tau apakah kedepannya bakal sulit atau nggak tp kuberdoa semoga enggak 🤣 tapi buatku sebagai anak yang penuh luka pengasuhan, these 5 years was completely challenging walau aku ngerasa my life was way more better sama suamiku skrg daripada sama org tuaku!
Tapi di hari ulang tahun pernikahan kami yang kelima ini juga, kami berisak tangis berdoa panjang buat kedua orangtua kami, karena kami nggak akan disini tanpa kehadiran, dukugan dari orangtua kami. Buat kami berdua, ini pertama kalinya kami jauh dari orangtua. Dan karena udah ada anak, kami sadar bahwa jadi orangtua gak mudah, apalagi menanamkan keimanan, keislaman yang sampai saat ini Alhamdulillah msh kami pegang, salah satunya pasti karena usaha dan doa org tua kita.
Aduh jadi kemana-mana. Tadinya tuh udh mau buat video ala-ala anniversary tp gak sempet WKWKWK udh buat story-board nya. Footage-nya udh dipilih, tapi sumpah mager bgt ngeditnya, wkwkw jadi story board-nya aku post disini aja deh ya!
Inget …. CEO NIKE yg awalnya adalah intern disana?
Persis suamiku, ia mengawali karir di Maxima Indonesia sebagai intern dan tahun 2020 menjadi Managing Director di tengah gempuran COVID-19
Kemudian ia melamar beasiswa di MM UGM yang bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri Norway, dan ia berhasil diterima dari 20 orang se-ASEAN Raya.
Dengan agak terseok-seok karena tetap sambil part time kerja, ia menjadi salah satu Cum Laude di angkatannya.
Tak lama berselang, ia diterima bekerja di sebuah perusahaan multinasional yang Head Quarter-nya di Singapura. Kerjanya hampir full WFH, sehingga ia memiliki banyak waktu dengan anak kami di rumah.
Dengan titelnya sebagai business development manager di perusahaan multinasional, ia malah melepas titel itu dan ikut pindah ke Australia untuk mendukungku. Ternyata cari kerja disini gak seindah postingan orang2 WHV
Ia bekerja mulai dari bongkar barang di gudang, uber, nganter baranng, jadi penjaga toko kaya indomaret dan skrg jadi kang sortir barang di Amazon DVT3 atau kalau di Indo kerja di DC Cakung
Tak terhitung, sudah puluhan CV ia apply ke seek, linkedin, jora, indeed, you name it, waktu itu pernah ada 1 lolos smp interview tapi nggak pernah ada kabar sampe skrg
Sejujurnya.. buatku sbg istri sempet kena mental, lulusan Cum Laude International Class MBA UGM jadi kuli 😂 berbulan-bulan kubutuh waktu untuk menerima takdir ini karena kutahu temen-temen seangkatan suamiku yang S2 sudah mulai pada punya “posisi”. Bukan kerja di negara maju. Hal ini membuatku sadar bahwa emg diatas langit ada langit.
Berat untukku, Melihat tiap hari dia kecapekan krn nggak pernah kerja fisik sebelumnya. Beberapa kali badannya keseleo karena nggak terbiasa buat angkat2 barang banyak.
But HE NEVER COMPLAIN anything. And it makes me to stop complaining as well. Gue udah mulai masuk ke tahap acceptance.
Dia ttp fokus bekerja, memenuhi kebetuhan rumah, belum lagi memenuhi kebutuhan di Indonesia. Bahkan tadi saat makan malam aku bertanya, apakh kamu ngerasa cukup dengan kerjaan di Amazon dan hanya ingin menambah waktu atau tetap ingin berusaha mencari pekerjaan white colar? Aku bahkan berhenti untuk mendorong dia mencari pekerjaan yang lebih “proper”, karena buatku dia sudah sangat berusaha…
Yang lucu, saat makan malam tadi aku juga jujur sama Dia “Sebenernya akutuh pengen loh punya suami yang keren kaya founder apalah gitu. Aku tuh ngebayangin dulu, pas punya pasangan, bisa kaya Diajeng Lestari dan Ahmad Zaki!” hahahahahah.. lalu kami terbahak bersama, karena semakin kesini kami cuma ingin tinggal di desa, ngelakuin something small yg bisa kita lakuin buat orang-orang sekitar.
Terlebih, aku juga bersyukur karena Hannah bisa punya plenty of time sama Bapaknya disini. Dianter jemput sekolah sama Bapak. Tidur malam ada Bapak. Aku hampir lupa bahwa itu nikmat yang amat sangat besar pula. Kehadiran bapak.
Memang penerimaan itu juga karena kami pernah “dinasehati” sama salah satu dosenku yang kami temui berdua di lantai Mezanine Melbourne Connect, “Terkadang mungkin ada fase dimana kita jadi pendukung dan gak bisa maksimal sama diri kita, dan biarkan pasangan kita yang maju. Apalagi dgn keterbatasan support system dan resources. Its okay” kami berdua termenung. No one has told us before. Dan benar juga….
Sehingga, kuucapkan terima kasih untuk 5 tahun ini, terlebih 8 bulan kebelakang. Makasih udah mau bersusah-susah bersama. Makasih udah gak pernah nyerah dan mau selalu sabar membimbing.
To many more years together dan aku berdoa semoga kehidupan kita dari tahun ke-tahunnya semakin baik menurut penilaian Allah :”) walau mgkn untuk ukuran manusia rasanya terseok-seok banyak ujiannya :”) laa hawlaa walla quwwata illa billah @giandarsthoughts ❤️
10 notes · View notes
matapelangi · 5 months ago
Text
Usia Seperempat Abad hidup di Desa
Memutuskan resign di kota dan kembali ke rumah adalah keputusan sadar di tahun 2023. Sekitar 10 bulan di rumah dan 2 bulan di luar kota lagi karena tugas kantor ternyata bukan hal mudah. Entah pertanyaan kapan nikah benar-benar bisa di ucapkan 6-7x dari orang yang sama, lalu pertanyaan yang berujung membandingkan seperti “Si ini mau nikah tgl x, si itu sudah lamaran” parahnya tetangga2 itu sering mendesak orang tua dan Mbahku untuk menanyakan siapaa calonku.
Terkadang aku cukup tersenyum sajaa, dan minta doa, karena lagi-lagi pertanyaan itu belum bisa ku jawab. Ada tetangga juga yang bilang “Kalau nikah jangan sampai umur 25 ketuaan, jangan pilih-pilih”. Segera ku hela nafas, mengingat bulan kemarin aku gagal ta’aruf. Visi-misi besar yang hampir samaa ternyata tak menjamin proses itu bisa berhasil ke jenjang pernikahan.
Sempat berfikir “Adakah lagi orang yang seperti ini?”
Dulu sebelum memutuskan ta’aruf tidak akan terlalu jauh untuk jatuh cinta, karena jika gagal akan langsung proses dengan lainnya. Alhasil nggak semudah itu menyederhanakan rasa, memulai dari 0 itu cukup berat. Berat sekali…
Single di usia segini emang rawan di bully, rawan mentalnya jatuh, dan rawan-rawan lainnya haha. Kadang aku biasa sih menyikapi itu tapi kok ya kadang bikin nyeseekk. Kalau di pikir ya aku udah usaha memantaskan diri dan berani maju. Tapi usaha keberapa itu yang aku juga ga tahu -,-
Apa aku kudu keluar kota lagi menyelamatkan diri?
Ya Allah sekarang emang belum kelihatan hilalnya, tapi boleh ga tahun ini juga ketemu jodoh dunia akhirat, dengan skenario paling indah yang tidak pernah aku bayangkan. ✨
7 notes · View notes
uroboros-if · 2 years ago
Text
Tumblr media
This is a two-part question for "is there a Valentine's Day?" and ROs reactions! Scroll past the orange headers to skip the spiel on celebrations of love and saying "I love you".
༺═──────────────
Technically, there are two kinds of celebrations of love. Sal te Hila, or "Day of Love," is to celebrate people whom you love deeply--may it be family, close friends, or lovers.
"Quine" refers to affectionate love, in reference to the god of passionate love, Quin. You use it towards friends, casual partners, family members, or to describe yourself. "Hila" is a much stronger form that you may use towards friends, a serious partner, family members, and yourself. This is in reference to Hilaria, goddess of everlasting love. "Quine" is casual; you use it when you're proud of yourself for an achievement, or to casually express your affections. Using "Hila" is more of a declaration and assertion of love, reserved for people you are much closer to, or yourself.
Sal te Hila doesn't make any distinctions between familial, platonic, and romantic love. Any of these may be celebrated on this day.
To tell someone I love you, you say, maju hila, or "you are love." To describe self-love, it is maje hila or "I am love." You say mos hila or "we are love" to refer to a community.
These are all to say, love is stored in you :)
Lastly, there is Sal te Desatana. This is "Day of the Universe". This is to celebrate a love even deeper than Hila -- a love for the entire universe. In Galaio's faith, nothing is more important than your love for not just your immediate community, but the entire community of the world -- animals, plants, humans alike. You shall adore and revere all of existence. This kind of love is called "Desa".
You do not use this love in any other context. To use it for yourself would be considered incredibly blasphemous, placing you above all of creation and divinity. To use it for someone else would also be off-putting, as your love for someone should not be greater than your love for the Universe. You use it to refer to everyone. Not to say you can't physically use it -- it is just blasphemous. The only socially appropriate way to use desa is mos desa, as in loving the community of the world.
༺═──────────────
The parents can totally join in on Sal te Hila! Mortals likely don't have access to cacao and therefore chocolate, but we will pretend they do.
SALVATORE. Their eyes would glow and sunbeams would come out of their face. "You are love," they'd say softly, hugging your gift close to their chest. They'll frantically share what they got you, too, shoving the gift in front of you and telling you to take a look! They're probably sweets or food they know you enjoy, and they'll want to eat with you in the mortal world, wherever the sun shines.
LUCIEL. At first, their reaction isn't visible. However, their hands slowly reach out to take your gift. You watch them as they grasp it gently and pull it towards them--and that's when you see the soft smile gracing their lips and lighting their sad, lovely eyes. They will bring you a gift personal to you, whatever seems to captivate you, and you think that is love.
CIOCANA. They extend their hands to take your gift. If you weren't perceptive, you might miss the way they slightly tremble, hesitate. Before they allow you to question it, however, it's within their reach and they take it from you, slightly flushed. They'd smile and thank you for it, assure you that they will treasure it forever--playfully (maybe). Ah, they have a gift for you as well! Probably something they made themselves, and they'll proudly declare that.
ALESSI. Slightly embarrassed and yet so awash in joy that it flutters up their throat, they're startled into laughing and take your sweets. These are delightful to eat, and Alessi has likely never tried this kind of sweets. They will also have brought you food they made themselves, and have you share the food between yourselves. Nothing is more divine, more sacred than sharing a meal.
NERO. Nero would offer a small smile and take your gift like a prayer. If it's not obvious what it is, he'll ask if he can take a look at it. He seems to smile even wider when he sees what you've given him, a rare sight. If you're okay with touches, he'd hug you, and if not, he'd turn his adoring eyes to you and thank you.
RAFAELE. He'd be hasty to take your gift from you, grinning ear to ear, but he'd unwrap your gift with care. He's already making guesses as to what you could've given him, and he cries out in joy when he sees it, especially if it's something he guessed--or even better! If you're good with touching, he'd scoop you up in a hug and even kiss you on your head, saying "thank you thank you thank you!" again and again. Otherwise, he'd just jump in place and clasp his hand and thank you just as much.
༺═──────────────
This is such an incredible ask! Thank you so much for sending me so many asks once more, and don't worry, I played a lot of otome games, too!! My first real one is Amnesia Memories, but one of my favorites that I haven't played but read about is Code: Realize. Maybe absolute favorite is Tokimeki Memorial: Girl's Side 2.
Thank you so so much for the ask ❤️❤️
99 notes · View notes
pramoedyafals · 1 month ago
Text
Bunga Di Karang III
-Perjuangan, Cinta dan Revolusi-
Setelah, kehadiranmu. hidup ku, juga mungkin hidupmu lebih bersemangat dari apa yang pernah kita jalanin tanpa bersama. saat-saat itu kita banyak melakukan hal yang sangat lurbiasa. daku akan ceritakan 1-1 dan semoga saja selalu ingatan yang indah di kepala dan ingatan.
Kita, sama-sama aktif di organisasi masing-masing, engkau tidak hanya aktif di senat mahasiswa, seingat ku, engkau adalah sekretaris senat, dan aku aktif di berbagai kegiatan. dari banyaknya kegiatan itu, aku akan menonjolkan satu saja.
Tepat, 17 agustus. Enam hari setelah hari ulang tahunmu itu, kita sibuk dengan kegiatan-kegiatan untuk mengisi hari kemerdekaan itu, seperti biasanya kita mengadakan perlombaan agar meriah.
Sungguh, itu memontum indah. kita menghabiskan banyak waktu dan berguna bagi masyarakat. disana kita berbicara banyak hal tentang perjuangan, revolusi dan sedikit cinta.
mungkinkah kita bisa merubah desa ini untuk lebih maju, dyah ?, dia hanya diam. aku melanjutkan ceritaku dan gagasan ku. menurutku. desa ini harus mandiri. kita harus berbicara lebih teknis dan meninggalkan cara-cara feodal. seperti yang kita ketahui, pemerintah pusat sudah memberikan kemampuan desa untuk bisa maju. hanya saja, menurutku, manusianya yang belum siap. namun, kapan siapnya?, apakah tunggu bulan menguning?. dyah, kau selalu senang dan bahagia mendengar celoteh ku, hebatnya dirimu disitu. aku selalu bisa bercerita apa saja, dan kau selalu bisa menerima cerita apa saja. Pun, aku tak kalah hebat, kau bisa berkeluh kesah apa saja, aku selalu bisa sabar menunggu kekesalan mu habis. sungguh aku mencintaimu, dengan seluruh pikiranmu. lalu, menurut mu, bagaimana kita bisa membangun desa ini untuk lebih baik?, tanya dyah kepadaku. aku dengan bersemangat menyampaikan pemikiranku, entah itu benar atau salah, dia selalu mencerna dengan sangat dalam didalam jiwanya.
Jika, aku diberikan suatu kesempatan esok atau bahkan hari ini, yang harus aku lakukan adalah;
pertama-tama, aku harus memegang tanganmu, agar aku pastikan aku tak sendiri untuk perjuangan ini, dyah. dalam pikiranku. tentu aku tidak menyebutnya, karna bisa saja dia jijik dengan segala ucapakan ku kepadanya.
kedua, tentu saja untuk mencapai cita-cita bangsa ini, kesejahteraan adalah satu-satunya cara untuk mencapai itu. untuk bisa sejahtera, maka, kita sebagai pemimpin juga harus menjadi suri tauladan yang tidak buta akan materi.
perjuangan dan cinta, aku merasakan banyak hal untuk itu saat ini. aku merasa hidup dan merasa ada tujuan yang luarbiasa. aku bahkan merasa mampu untuk melakukan revolusi.
ada banyak sekali persoalan masyarakat, terutama di desa ini. namun yang paling dihadapkan adalah persoalan kelistrikan yang harusny kita semua sudah merasakan sebuah kemerdekaan dari kegelapan, namun tidak di desa ini. Adanya pemdaman listrik, selalu mengganggu aktivitas warga dan juga bahkan ekonomi. saat itu pemuda-pemudi dari semua golongan bersatu padu pun tak terkecuali berkolaborasi dengan toko masyarakat dan warga setempat.
bung, kita harus cepat melihat ini sebagai problem sosial yang betul-betul harus dibenahi. kenapa tidak?, karena ini sudah menyangkut pendapatan dan menyusahkan orang banyak. negara harusnya hadir ditengah-tengah kita, namun negara kali ini maksud angin dan terkentut-kentut saja kerjanya. kata salah satu teman ku. memang kondisinya saat ini suasana masyarakat sedang panas dan sedang tidak terkendali karna amarah yang terpendam selama ini. bagaimana tidak, tidak pernah ada satupun solusi yang berarti.
maka, hasil dari banyak diskusi mahasiswa dan pemuda, jatuhlah suatu keputusan ini harus dilakukan advokasi jalanan (demonstrasi).
dyah, ingin aku tetap disini menemaninya, menghabiskan waktu-waktu yang tersisa, namun aku lebih memilih jalan perjuangan.
" tak bisakah kita habiskan waktu berdua saja?, lirih dia dalam pandangan kosong dan penuh harap. Yang tadi posisiku disampingnya, aku gerakkan tubuhku untuk memandangnya dan aku berkata " maaf, aku sudah janji untuk bisa turun aksi, karna ini berbicara tentang idealisme ku.", kataku sambil memegang tangannya. "tapi waktu bersamaku juga pentingkan?", katanya lagi. " waktu bersamamu tidak akan pernah cukup, aku haus akan waktu bersamamu, kataku. " aku menyukai matamu, pram. " katanya lagi.
tanpa sadar aku mengambil alih tangannya dan menaruhkan nya di pipiku. " doakan aku ya, dijalan perjuangan ini. doa ini adalah penyemangatku." " Aku akan selalu mendoakan setiap apa yang kau cita-citakan, dan kau perjuangkan, pram." dia menutup dengan sebuah pandagan penuh harap.
2 notes · View notes
heiko-yoshiki · 2 months ago
Text
Yoshizawa Kou, Kepala Desa "Kampung Mettugi".
Tumblr media
[Series Heuschrecke]
Setelah menemukan pulau terpencil yang cocok untuk menyembunyikan 'anak' manusia, Shiza membangun desa kecil di pulau itu. Berawal dari warung untuk beragam makhluk yang singgah, hingga akhirnya membentuk komunitas dan membangun sebuah desa. Bukan hanya itu, Shiza juga membangun dua distrik lain yaitu Batta dan Akrida.
Dia diketahui sangat menyukai belalang, sehingga beberapa tempat di pulau Heuschrecke diberi nama "belalang" olehnya.
Tumblr media
Kampung Mettugi
Sebuah kampung di pulau Heuschrecke yang ditempati oleh beragam makhluk yang tidak punya arah. Rumah untuk mereka yang tidak punya tempat kembali.
Desa ini dibangun dengan bantuan warga hingga menjadi tempat yang aman dan damai. Meski terkadang ada banyak kejadian acak yang meramaikan desa ini.
Tumblr media
Distrik Batta
Salah satu distrik di pulau Heuschrecke yang dibangun oleh Shiza dan juga warganya. Terletak tepat di bawah Kampung Mettugi, distrik bawah tanah.
Berbeda dengan Kampung Mettugi, distrik ini memiliki perkembangan yang lebih maju dimana distrik ini menggunakan listrik sebagai unsur utamanya. Makam dan laboratorium berada di sini.
Tumblr media
Distrik Akrida
Satu-satunya distrik yang berada di luar pulau Heuschrecke, lebih tepatnya di bawah lautan. Distrik ini sepenuhnya merupakan akademi untuk mereka yang tinggal di Kampung Mettugi.
Cara mengakses tempat ini ada dua cara:
Menggunakan kapal di Distrik Batta sebagai alat transportasi paling aman
Memenuhi beberapa syarat agar dapat diantar langsung oleh Leviathan, penunggu di selat Heuschrecke
Shiza memiliki sifat yang menyendiri dan tidak dapat berekspresi banyak. Di luar dari itu, dia memiliki sifat tulus dan berwibawa.
Dulunya, Shiza merupakan makhluk roh yang menghabiskan waktunya melayang tanpa arah sebelum dirinya bertemu dengan makhluk berwujud yang namanya diketahui adalah Lenka. Lenka yang memiliki ketertarikan pada roh, memberi tawaran pada Shiza agar menggunakan tubuhnya dan merasakan bagaimana menjadi makhluk yang memiliki tubuh dan wujud, dengan syarat tubuhnya akan dikembalikan begitu 'waktu hidupnya' berakhir. Itulah mengapa dia tidak memiliki banyak ekspresi, karena sedari awal dia hanyalah makhluk yang tidak memiliki perasaan apapun.
Kehidupannya di Kampung cukup merubah hidupnya dan makhluk-makhluk di sekitarnya. Perubahan yang dibuatnya pun membuatnya mendapatkan banyak kehormatan dan kesetiaan dari para warganya. Kini dia tau bagaimana hidup bersosial dan penuh lika-liku.
Hingga akhirnya 50 tahun berlalu dan masa 'hidupnya' telah berakhir. Shiza mati dan memberikan tubuh Lenka kembali ke pemilik aslinya. Meski awalnya dia hanyalah roh, peminjaman wadah telah mengubahnya menjadi makhluk berwujud, dan kematiannya membawanya pada ras baru. Kini dia hidup sebagai hantu di hutan Kampung Mettugi sambil mengawasi perkembangan desa ciptaannya itu dari jauh.
Tumblr media
2 notes · View notes
rainilamsari · 6 months ago
Text
PelajaraNans #2 | Calo
kaghet, hampir sebulan berlalu tanpa menulis apapun, padahal ruang-ruang di kepala ramainya luar biasa.
memasuki hari kesekian pulang larut malam dan tidak bisa langsung tidur. barusan terdampar di konten instagram yang meresahkan. bukan karena kontennya negatif, tapi situasinya. pernah mengalami, pernah di sana. pernah setidaknyaman mbaknya.
berlatar pintu keluar terminal yang dipenuhi calo, kira-kira kayak gini;
instagram
kira-kira tiga tahun lalu, waktu main ke Lampung sama teman-teman sospolku, waktu keluar dari Pelabuhan Bakauheni rasanya kayak mau diserang orang tawuran 😭🙏🏻 rame banget manusya yang dipanggil calo itu langsung pada maju dari segala penjuru, mendekat dari sisi kanan-kiri dan depan, kayak ngepung gitu, nyisain celah sempit banget buat lewat. dan mereka semua berisik, nanyain tujuan, nawarin tumpangan. sungguh rasanya ga nyaman pisan..
lorongnya jadi terasa panjanggg ga berkesudahan.
sampai akhirnya di ujung cahaya (HAHAHA SUMPAH lorongnya tuh kurang penerangan sampai ke ujung pintu keluar) tuan rumah dan tuan tanah muncul lalu bilang, “udah sama saya, Bang. makasih, Bang.” langsung bubar semuanya 😭 berasa heroik banget lu, Ham, wkwk. mana dia jemput pakai mobil dinas Bapaknya, pakai mobil Kantor Desa, makin ‘terpandanglah’ rombongan kecil ini 😭🙏🏻
di sisi lain, rasanya tuh agak aneh, ya. paham sebetulnya mereka lagi cari rezeki, ta-tapi, gimana ya.. saya kira caranya bisa lebih baik, sih.. yang ga bikin risih. kalau suasana hati lagi sendu ketemu yang kayak gitu bisa langsung nangis 🙏🏻😭 minimal energi terkuras habis.
mendapat ruang aman dan nyaman di tempat umum semacam ini bukankah termasuk hak dasar, ya? sebagai manusia, sebagai perempuan (khususnya). sayangnya di beberapa tempat masih belum aware dan mengesampingkan, bahkan cenderung menormalisasi hal tersebut. hal yang membuat risih dan ga nyaman. makin sopan malah makin jadi sasaran, kan heran ☹️
but time fly so fast. tiga tahun berlalu, saya belajar lumayan banyak menghadapi situasi semacam itu. bepergian sendiri bukan sekali-dua kali. bepergian jauh dan tinggi, berkomunikasi dengan orang asing, orang baru, termasuk dengan calo-calo. apa yang perlu dipelajari, disiapkan, diantisipasi. dengan tetap ada unggah-ungguhnya, tapi juga nggak kelihatan ‘mudah’. berlatih untuk lebih sadar situasi, kapan perlu menjadi rude girl, memasang muka judes yang sebetulnya udah bawaan lahir, menjadikannya template. belajar sombong juga, haha. belajar sotoy juga. walaupun di hati mah ya tetep atuh ada banget degdegannya ☺️
nggak mudah, tapi nggak mau kalah, nggak mau nyerah, nggak mau udah.
memasuki bulan ke-6 tahun ini, kira-kira jalan sendiri ke mana lagi setelah ini, ya? apakah Merbabu via Suwanting yang katanya bikin sinting? atau Salak II yang challenging? atau, Sagarakah? Sangarkah? atau kemping ceria di Upas lalu tektok Sunan Ibu dan Patuha?
atau, berburu milky way bersamamu?
2 notes · View notes
dinisuciyanti · 2 years ago
Text
Olimpiade
Obrolan siang ini menyeret ke-flexing-an yang disengaja tentang pengalaman mengikuti ajang bergengi OSN di sekolahnya, baik yang menang lolos ke provinsi, atau ya mandeg di lima besar kabupaten. 
Mengingatkanku pada ke-ambis-an ku 14 tahun lalu. Aku, belajar mati-mati-an kimia di kelas 10, biar bisa lolos jadi tim OSN kimia di kelas 11. Tapi, takdir berkata lain, jadwal tes tim OSN biologi lebih awal daripada kimia, akhirnya aku coba biologi saja, chance biologi lebih besar daripada kimia, sepertinya.
Benar saja, aku lolos dengan 3 teman kelasku dan 1 adik kelas. 2 temanku memang OSN Biologi sejak SMP, pemenangnya malah. Adik kelas ku juga juara 1, adik kelasnya temanku. Yah, gak aneh. Aku siapa, kenal ada ajang OSN aja baru pas masuk SMA wkwkkw. Ancen arek kampung yo ngunu.
Selama sebulan kita berlima pelatihan, setiap sehabis pulang sekolah. 2-3 jam lah. Sampai pada tahap tes lanjutan, menentukan siapa yang bisa jadi perwakilan sekolah, hanya 3 orang. Dilema, kami ber-4 di kelas yang sama, teman dekat pula. Kalau adik kelas gak usah dipikirin. 
Sesuai dugaan, 1 temanku tidak lolos. Dia marah, kesel, banting buku paket Biologi saking keselnya. Aku diam. Kita bertiga diam. Bingung. Sampai dia akhirnya bisa menerima.
Jadwal OSN tingkat kabupaten di depan mata. Long story short, kita sudah melakukan yang terbaik. Semoga kita bertiga bareng-bareng lolos ke Provinsi. Tidak boleh ada kejadian banting buku paket lagi. Alhamdulillah, semua kontingen Biologi lolos. Aku juara 3. Dulu, kecewa, kenapa gak juara 1, awokwok. Memang manusia selalu merasa kurang. Dasar bocil. 
Kita pelatihan sebulan menuju ajang OSN di Provinsi. Untuk versi kali ini, sekali pertemuan bisa 4-5 jam. Sampai dispensasi enggak ikut kelas. Pindah dari sekolah sendiri ke sekolah sebelah, padahal yang ngajar ya guru Biologi kita juga. Bingung gak wkwkwk. Dapat duit juga, sekitar 20-30k per pertemuan. Mungkin itu gaji pertama ku dalam hidup. Ngang ngong banget dikasih materi anak kuliahan ala Biologi-nya ITB. Hadeh.
Maju ke Provinsi, dapet ceremony tralala tralili dari kabupaten, dapat duit juga. Berangkat ke Lembang, bertemu kontingen lain. Pas hari H, tentu saja lebih banyak ngang ngong karna essay nya susah banget wakkaka. Ya, kita bertiga hanya berakhir di level Kabupaten. Begitu juga kontingen yang lain dari Kabupaten ku. 
Bagaimana tidak ambis dengan ajang bergengsi OSN ini. Di kelas ku, ada juara 1 OSN Matematika-Kimia-Biologi pas SMP, jebolan dari SMP terbaik di Kabupaten. Bedol desa. Duh, apalah aku ini anak desa. 
Setelah seleksi 1 tim OSN level sekolah, total ada 8-10 orang di kelas ku yang lolos ikut pelatihan untuk OSN level kabupaten. Coba. Kurang kompetitif apa. Hahahha. 
Tapi aku bersyukur, pernah berjibaku dengan orang-orang yang kompetitif selama 3 tahun di SMA. Kemudian di perkuliahan aku menjadi medioker. Capek.
8 Juni 2023
8 notes · View notes
yonatannugroho31 · 1 year ago
Text
Tumblr media
Gerardus Budisatrio Djiwandono adalah seorang politikus asal Indonesia. Ia maju sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan Kalimantan Timur.
Kelahiran: 25 September 1981 (usia 41 tahun), Jakarta
Partai: Partai Gerakan Indonesia Raya
Orang tua: Sudrajad Djiwandono ( Gubernur Bank Indonesia ) dan Bianti Djiwandono (kakak sulung Prabowo Subianto )
Paman: J. Soedjati Djiwandono dan Prabowo Subianto
Jabatan saat ini: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sejak 2017.
Perjalanan Karir :
- Nusantara Energy (Wakil Ditektur Utama)
- Kertas Nusantara (Wakil Direktur Utama)
- Nusantara Pandu Energi (Direktur Utama)
- Kurnia Tidar Abadi (Direktur Utama)
- Satrio Putra Tidar (Komisaris)
- Komisi IV DPR RI Anggota (2017-2019) Wakil Ketua (2019-sekarang)
- Badan Kerjasama Antar Parlemen Anggota (2018)
- Legislasi Undang-undang – Pansus RUU Kewirausahaan Nasional : Kapoksi (2018-2019)
- Badan Musyawarah DPR RI – Anggota (2019-sekarang)
- Fraksi Gerindra DPR RI – Wakil Sekretaris (2019-sekarang)
Riwayat Pendidikan: 
-SD        : Santa Theresia
-SMP     : Sekolah Pelita Harapan
-SMA     : Berkshire School, USA
-S1          : Government & International Relation, Clark University, USA
Aspirasi Masyarakat
Tumblr media Tumblr media
Guna menyerap aspirasi di wilayah Daerah pemilihan (Dapil) provinsi Kalimantan timur, Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono gencar mengadakan kunjungan ke berbagai pelosok Kabupaten dan Kota yang ada di Kaltim. Dalam sasaran awal kunjungan reses pertamanya yakni Desa Bukuan. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta tersebut berlangsung di Kantor Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono (tengah) foto bersama para petani dan nelayan di Kelurahan Manggar tepatnya di Kampung Pelangi Teluk Seribu Balikpapan Timur.
Guna menyerap aspirasi di wilayah Daerah pemilihan (Dapil) provinsi Kalimantan timur, Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono gencar mengadakan kunjungan ke berbagai pelosok Kabupaten dan Kota yang ada di Kaltim. Dalam sasaran awal kunjungan reses pertamanya yakni Desa Bukuan. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta tersebut berlangsung di Kantor Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Rabu (19/7).
Adapun kegiatan diskusi diawalin dengan pertanyaan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bukuan, Suliah, menyampaikan permohonan dukungan kepada Anggota DPR RI Fraksi Gerindra tersebut terkait program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sehingga dapat mandiri secara pangan di wilayahnya. "Saya rasa program P2L ini sangat tepat di adakan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam aneka tanaman sayur kebutuhan," ucapnya.
Sedangkan, Kelompok Tani Bukuan, Edizilah mengungkapkan permintaan bantuan kebutuhan untuk kelompok tani berupa hand tractor atau dryer. Tidak sampai disitu, pihaknya juga mengajukan pengadaan sumur bor atau hal semacam nya dalam penyediaan air bersih. Selain itu, menurutnya permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi apakah adakah jalan keluarnya. Karena biaya pupuk non subsidi hingga sampai hari mencapai harga kisaran Rp 400 ribu per karungnya. Sungguh memberatkan kami sebagai petani. "Saya harap ada solusi dari Pak Budisatrio selaku pejabat perwakilan Kaltim untuk pusat," pintanya.
21-08-2023
2 notes · View notes
igindagah · 1 year ago
Text
"Jadi Indah ke Padang?"
Dear, Terimakasih dulu sama Allah, sudah diberikan langkah dan perjalanan yang semenyenangkan ini, Alhamdulillah wa syukrillah.
Sejak rencana-rencana yang sudah kita matangkan beberapa waktu lalu, ternyata benar. Kita hanya seorang perencana yang buruk. Karena sebaik baiknya perencana yang terbaik memanglah Allah, Dia yang Maha Tau langakh pertama mana yang bisa dijalankan hambanya. Kita ini kan manusia sotoy nan sembrono hahaha.
Mama aku nganter adek ku ke Jakarta tiba tiba. Setelah desakan penuh desakan sudah disampaikan. Udahlah maak, adek tu kan udah besar, semua anak anak mamak dan ayah kalau mau merantau aja ga pernah ada yang diantar. Biarlah adil semuanya. Entah gimana jadinya kalau saat itu mamak ga jadi anter adek buat kuliah di sini.
"Jadi Indah ke padang?" tiba tiba teks itu masuk dari Mandeh. Setelah pesan itu masuk, barulah aku buka semua obrolan itu ke mamak. Balasan ku saat itu adalah, InsyaAllah mah. Karena situasinya ndak mungkin harus ninggalin mamak yg lagi di Jakarta.
Long short story, tibalah restu dari mama dan keluarga untuk berangkat silaturahmi berjumpa dengan mamah. Saatnya pengajuan cuti ke kantor. Situasi kantor sedang tidak memungkinkan, desas desus pengurangan, strategi politik, dan kepentingan personal bikin aku maju mundur untuk ngajuin cuti ke atasan ku.
Mencoba membesarkan hati, apabila cutiku tidak bisa di approve, jadilah kemungkinan terburuknya adalah Rabu dan Jumat aku tetep masuk kantor, karena tanggal merah cuma ada di Kamis.
It's okei kak! its okei, biar Allah aja yang ngatur, biar urusannya Allah, biar bagiannya Allah itu. Kata ku terus berulang ulang.
Setelahnya ternyata, pengumuman presiden mengenai cuti bersama Idul Adha sudah diputuskan jadi 3 hari. Lagi lagi banyak bersyukur atas jawaban dari keresahan yang bikin ngerasa ga enak hati.
Belum selesai sampai disitu, desas desus di kantor bikin efek domino kebanyak hal, salah satunya adalah gaji. Ya elah, gajiannya tanggal berapa ini. Kan hari ke Padang udah mau deket. Lagi dan lagi aku jadi hamba paling jahat. Masih aja meragukan Tuhannya, kalo kata Sudjiwo Tejo, menghina Tuhan tak perlu dengan umpatan dan membakar kitabNya. Khawatir besok kamu tak bisa makan saja itu sudah menghina Tuhan. Lagi dan lagi banyak minta maaf, banyak banyak mencoba untuk kembali menyerahkan ke Allah.
Satu persatu semua selesai, tibalah saatnya harus ke Padang. Deg degan sudah pasti, karena ORANG INI GA PERNAH KE PADANG KALAU BUKAN KARENA ACARA KANTOR ATAU KEPENTINGAN BAPAK ALI yaaa T_T
Tapi lagi lagi semua karena kehendak Allah. Semuanya, langkahnya, senengnya, serunya, alhamdulillah
2 notes · View notes
irwanjaelani · 1 year ago
Text
Pengasuh Pesantren Modern MBS Bumiayu Isi Kajian Ahad Pagi Di Masjid Iqra Desa Kluwut
Beritalidik.com ( Brebes ) Pengasuh Pesantren Modern MBS Bumiayu memenuhi undangan PCM Bulakamba untuk mengisi Kajian Ahad Pagi di Masjid Iqro Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba Brebes, Ahad (16 Robi’ul Akhir 1445 H/31/10/2023 M). Ustadz Muhammad Utsman Arif  Fatka, Lc, M.Pd berangkat bersama dengan Tim Safari Dakwah MBS Bumiayu yang terdiri dari Ustadz Tarqum Aziz, M.Pd, Ustadz Abdul Aziz…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
abubuaa · 2 years ago
Text
Hari ini kita disuguhkan sebuah kisah Sahabat Rasulullah bernama Ruzbeh atau lebih akrabnya dikenal dengan nama Salman Alfarizi, seorang pemuda yang berasal dari desa Ji di Isfahan, Persia. Berasal dari keluarga Sang penjaga Api pemujaan. Ia seorang sahabat yang terkenal dengan Idenya yang out of the box salah satunya adalah menjadi Pencetus Startegi Perang Khandaq.
Dari kisah salaman memberikan kita suntikan pelajaran bahwa tiket untuk memperoleh hidayah dari Allah adalah bergerak dan senantiasa berjuang. Ia tak didapat hanya dengan duduk di ruang tunggu.
Tersebab manisnya hidayah akan dirasakan oleh mereka yang hatinya penuh harap dan keinginan yang kuat untuk mendapatkannya.
-------------------------------------------
Perjalan panjang yang luar biasa dilalui salman. Ketika benih-benih hidayah itu mulai bereaksi pada hati yang merasa terpanggil akan menuntut suatu dobrakan perubahan.
Kalau dibuat Alur singkat mungkin seperti ini :
[ Persia ] --> [ Syiria (Nasrani) ] --> [ Mosul ] --> [ Nasibin ] --> [ Amuria ] --> [ Wadil Quro'] --> [ Madinah (Islam) ]
Bermula dari perintah menengok sebidang tanah, penasaran dengan sebuah Ibadah di sebuah Gereja kemudian muncul sebuah penilaian bahwa hal itu lebih baik dari cara orang maju Beribadah. Orang-orang gereja berasal dari Syiria lantas salman bergegas menuju ke syiria walau kondisi saat itu ia di rantai oleh sang bapak. Ia pun berhasil kabur dan mengikuti rombongan menuju ke Syiria.
Menjadi seorang pengabdi di sebuah gereja yang merupakan buah dari yang ia pilih. Namun ditengah perjalanan terdapat kondisi yang membuat penilaian terhadap keputusan ia menjadi sebuah kesalahan. Perangai sang pendeta yang tidak baik, namun saat pergantian pendeta yang baru meski pertemuanya begitu singkat arah yang diberikan semakin menghantarkan salman kepada hidayah yang begitu besar.
Pengabdian pada pendeta di Mosul kemudian Nasibin dan terakhir pada pendeta di Amuria yang menjadi penghantar salman menuju cahaya yang ia cari selama ini.
Pesan terakhir Pastur Amuria :
" Anakku! Tidak seorangpun yang ku kenal serupa dengan kita keadaanya dan dapat kupercayakan engkau kepadanya. Tetapi sekarang telah dekat datangnya masa kebangkitan. Seorang nabi yang mengikuti agama Ibrahim secara murni. Ia nanti akan hijrah ke suatu tempat yang tumbuhi kurma dan terletak di anatar dua bidang tanah berbatu-batu hitam. Seandainya kamu dapat pergi kesana, temuilah dia. Ia memiliki tanda-tanda yang jelas dan gamblang ; Ia tidak memakan shadaqah, sebaliknya menerima hadiah dan di pundaknya ada tanda kenabian dan apabila kau melihatnya segeralah engkau mengenalinya. "
Pesan ini menjadi kunci salman menuju ke akhir perjalanannya mencapai cahaya Hidayah yaitu Islam
Singkat cerita.... Di Wadil Quro' ia dijual sebagai budak yang mana Allah takdirkan melalui kondisi demikian dirasa sampai pada tempat sesuai pesan pastur dan semoment pertemuan dengan Beliau Shallahu alaihi wassalam yang menjadi perjalanan akhir salman mencapai Cahaya Islam yang membawa perubahan besar dalam hidup beliau.
------------------------------------------------
Betapa penuh liku perjalanan salman menjemput cahaya Hidayah. Sesuatu yang begitu berharga untuk diperjuangkan dan diperolah tapa sikap pesimis dan kegigihan.
Kalau bukan Allah yang menggerakkan Salman menuju pada cahaya Islam.
Firman Allah dalam QS Yunus 99-100 :
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (99) وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تُؤْمِنَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ (100
Artinya: “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya."
Hidayah adalah bimbingan yang diberikan Allah kepada hamba yang Ia kehendaki. Artinya Hidayah adalah hak prerogatif Allah untuk hamba yang ia Pilih.
Maka sebuah kenikmatan luar biasa bahwa sampai hari ini kita masih dapat merasakan nikmat bimbingan yang diberikan Allah.
Dimoment Ramadhan ini besar harapan nikmat Hidayah menjadi sebuah bahan bakar dalam terus mengawal Progresifitas dalam beramal.
Bertahan dari semerebaknya peristiwa dan sebuah ujian. Berharap jiwa dan raga terbasuh dengan teramat baik melalui amal-amalan yang senantiasa terikat dengan simpul niat lillahita'ala.
Semoga kita terus menerus diberi Allah kepercayaan untuk menjaga Hidayah ini. Dan menjadi sebuah perantara hidayah itu hadir dalam hidup orang lain.
Tersebab tanpa adanya hidayah, amal akan mati karena tak bergerak...
-Abubua
6 notes · View notes
uminurchayatii · 2 years ago
Text
Antara Kota dan Desa
Selama ini harusnya kita sadar bahwa yang menghidup kota adalah desa. Tapi dalam perjalanan sejarah manusia, pembanggunan dilakukan dari kota lalu ke arah desa. Sejak zaman dulu orang-orang membangun pusat peradaban dekat laut, tempat orang dari mana-mana saling bertemu dan mengenal. Disitulah terbangun sebuah kota yang ramai, pusat perdagangan, pendidikan, dan kesehatan mulai maju.
Berbagai barang daganggan didatangkan dari desa-desa ke kota. Orang desa memproduksinya dalam waktu yang lama dengan paling sedikit mendapatka keuntungan dibanding orang yang menjual. Pembangunan di desa berjalan lambat karena pertumbuhan ekonomi yang lambat. Keuntungan dari berjualan hasil tani desa memang hanya cukup untuk makan.
Mungkin kita berkata bahwa pembangunan bisa dinyalakan dari sunyi perdesaan. Hal itu memang benar adanya bagi masyarakat desa yang beradab. Selama ini yang kita tahu dari desa adalah nilai-nilai luhurnya. Warga masyarakatnya yang gemar saling tolong menolong, saling bermusyawarah, dan kekeluargaan yang erat di antara warganya.
Berbeda dengan di kota, kita menyebut masyarakat kota individualis, egoistik, konsumtif, dan banyak hal lain disematkannya. Kota-kota yang diiringi gemerlap lampu di malam hari yang membiarkan penduduknya berhadapan dalam arus putaran pasar yang keras. Kedamaian hidup di kota seperti nihilis.
Hal serupa berbanding terbalik dari pelukisan orang tentang desa. Suara gemericik air, pepohonan yang hijau, hamparan padi yang mmulai menguning dan kicau burung adalah pemandangan desa yang diimpikan masyarakt kota. Tapi bagi orang di desa hal sepeerti itu bukanlah yang perlu dinikmati setiap harinya karena sejak bangun sampai tidur lagi lingkungan tempat tinggalnya sudah seperti itu. Pemandangan yang indah seperti itu takk begitu memikat para penduduk desa. Buktinya banyak generasi muda yang ogah tinggal di desa.
Pemandangan alami yang indah di desa tak cukup berarti bagi penduduknya yang terhimpit kemiskinan dan terjerat hutang rentenir. Padi yang menguning, panen yang bagus tak cukup membeli kebahagiaan, juga tak cukup membuat anak-anak para petanni meneruskan pekerjaan orangtuanya, para pemuda anak petani desa dengan modal panen yang harganya murah pergi ke kota mencari pekerjaan baru.
Penduduk desa hari ini memanglah sudah tidak bisa disamakann dengan orang desa jamann dulu. Disentuh roda peradaban modern, orang desa hari ini juga mempunyai standar hidup yang sama dengan orang kota. Hidup petani yang dulunya cukup makan keluarga, bisa bayar iuran rt, gelar hajatan kampung. Kebutuhan warga desa sudah bertambaah lebih banyak. Mereka mulai membangun rumah yaang bagus, menyekolahhkan anak-anak di kota, atau mengirim anak bekerja di kota. Arus mdernitas merubahhh cra hidup desa. Nilai luhur desa kini jugaa berjalan beriingan dengann efek dari roda modernitas.
Masyarakat desa menikmati hidupnya kalau ia punya tanah. Tapi punya tanah saja tidak cukup jika mau bersanding dengan kebutuhan kehidupan moder. Harus didampingi dengan pekerjaan laiin, misalnya menjadi pejabat, menjadi pegawai, atau berdagang.
Capaian itu hanya bisa diraih para tuan tanah. Penduduk desa yang biasa buruh tani. Mencoba mengakhiri kemiskinan dengan meranntau di kota. Jika tidak hilanglah sumber penghasiilan. Mengandalkan buruh di tuan tanah seperti moyangnya dalu sudah tidak bisa lagi. Bayaran buruh tani sangat kecil. Lebih baik jadi buruh pabrik.
Di kota lah para orang desa bertemu dengan penduduk desa lain yang hampir serupa juga kasussnya. Pergi dari desa adalah keterpaksaan zaman. Lalu di kota berjumpa dengan konflik baru. Orang kota juga ada yg kaya dan miskin. Rumah reyot di pinggir-pinggir kalli yang kumuh menjadikan orang desa bersyukur. Semiskin moskinnya di desa lingkungannnyaa masih lebih bagus.
Orang desa bukannya tidak ingin membangun desanya. Tapi kenyataannya berkata, selama ini pembangunan itu dari kota baru ke desa. Pekerjaan yang beragam di kota menyediakan akses bertumbuh kaum muda. Di desa bukannya tidak bisa, tapi peluang tidaklah sebanyak di kota. Pun di desa kita berhadapan dengan lebih banyak keterbelakangan budi. Pemilihan kepala desa masih dimenangkan oleh calon yang menabur paling banyak uang meski minim gagasan.
2 notes · View notes