#Dakwah jenaka
Explore tagged Tumblr posts
Text
Humor Penuh Hikmah: Ceramah KH Musleh Adnan yang Menarik Jamaah di Madura
PAMEKASAN, MaduraPost – KH Musleh Adnan, seorang dai kondang dari Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, belakangan ini semakin dikenal luas di media sosial. Berbeda dari penceramah lainnya, Kiai Musleh, begitu ia akrab disapa, memiliki gaya berceramah yang santai dan penuh humor. Sentuhan jenaka dalam ceramahnya membuat pesan-pesan yang ia sampaikan mudah dipahami oleh berbagai kalangan, mulai…
#Ceramah inspiratif#Dai Madura#Dakwah di Madura#Dakwah jenaka#Dakwah santai#Gaya ceramah humoris#Gaya ceramah KH Musleh Adnan#Ilmu tafsir#KH Musleh Adnan#Media Sosial#Penceramah kondang#Penceramah populer#Pesantren Nahdlatul Ta&039;limiyah#Pesantren Nurul Jadid#Universitas Islam Madura
0 notes
Text
Ustad Koko Liem Isi Tausyiah Pada Peringatan Isro Mi'roj di Bandar Jaya Timur
LAMPUNG TENGAH - A'R Managemen bersama pengurus Masjid Miftahul Jannah, Lingkungan III, Kelurahan Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar, mengadakan acara peringatan Isra Mi'roj, di Masjid Miftahul Jannah, Senin malam (20/02/2023). Peringatan hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW itu mendatangkan Mubaligh dari Jakarta, Koko Liem, SQ, MA, menyedot perhatian warga sekitar untuk hadir di Masjid Miftahul Jannah, Lingkungan III, Kelurahahan Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar. Hadir dalam acara tersebut, Camat Terbanggi Besar Priyadi, SIP, MM, Lurah Bandar Jaya Timur Indra Bangsawan, SE, Kepala Lingkungan III Kelurahan Bandar Jaya Timur Junidan, dan ratusan warga sekitar yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak, termasuk anak remaja. Ketua Masjid Mftahul Jannah H. Basar Taufik dalam pidato sambutannya mengucapkan terimakasih kepada A'R Managemen yang telah menyelenggarakan acara Peringatan Isro Mi'roj bersama pengurus masjid Miftahul Jannah. Ketua Yayasan Abdurahman, Ustad Rino, dalam sambutannya mengatakan, Yayasan Abdurahman (A'R Managemen) berpusat di Pekan Baru, Provinsi Riau, telah banyak menghadirkan ustad-ustad kodang yang sering tampil di televisi, dengan misi safari dakwah. Tujuan safari dakwah yang pertama adalah silaturahmi, kedua untuk menuntut ilmu, ketiga memperkenalkan kepada jemaah program seribu rumah tahfidz tidak berbayar. "Makan 3 kali kita gratiskan, biaya semua kita gratiskan," ujarnya. Mubaligh kondang Koko Liem menyampaikan ceramah yang menyejukkan dengan gayanya yang jenaka. Sesekali jemaah dibuat tertawa, hingga membuat suasana ceramah menjadi menyenangkan. Ceramah terasa semakin hidup, saat seorang anak yang bernama Rayhan, siswa kelas V, SD Insan Kamil, dipanggil menemani Koko Liem di depan jemaah. Interaksi antara kedua, disisipkan pesan moral dalam kalimat tausyiahnya. Dipenghujung acara, Koko Liem menawarkan sedekah kepada jemaah. Seorang warga memberikan sedekah 2 juta rupiah, dan seorang ibu-ibu memberikan sedekah sebesar 300 rupiah. Masing-masing diberikan cinderamata berupa buku karya Koko Liem. Tausyiah yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut, sebagian besar jemaah yang hadir tetap menyimak, dan tidak beranjak dari tempatnya hingga usai. Ceramah Koko Liem berakhir pukul 23.00 Wib, Camat Terbanggi Besar Priyadi, SIP., MM, yang didampingi Lurah Bandar Jaya Timur Indra Bangsawan, SE., ditanya kesannya terhadap acara peringatan Isra Mi'raj usai acara mengatakan, pada malam ini kita bersama-sama mendengarkan ceramah dari Koko Liem bahwa kita disadarkan untuk sholat. "Artinya baik untuk sosial kemasyarakatan, jika dipraktekan ditengah masyarakat," ujarnya. Ditanya hikmah yang bisa dipetik dalam ceramah Koko Liem? Priyanto menuturkan, bahwa rezeki yang sudah kita terima sebaiknya juga disalurkan kepada yang berhak. Lurah Bandar Jaya Timur Indra Bangsawan, SE, ditanya penilaiannya tentang antusias warga hadiri peringatan Isra Mi'roj mengatakan, warga cukup antusias. Bisa terlihat dari banyaknya warga yang hadir. "Jumlah pengunjung kami perkirakan di angka 600 orang pada malam ini," ucapnya. Indra Bangsawan berharap, kedepannya acara serupa bisa dilanjutkan pada rumah-rumah ibadah, di masjid-masjid di seputar Kelurahan Bandar Jaya Timur khususnya, dan Kecamatan Terbanggi Besar pada umumnya. (Willy Dirgantara). Read the full article
0 notes
Text
Iseng Tapi Serius
“Bay, Kita diundang RRI brow!!!”, kata temen gue si Ocang.
“Aduh ngomong apa ya ntar kita, jawab gue.
“Gue takut salah ngomong dah, takut ditangkap polisi ntar kalo salah ngomong tuh, gimana dong?”, Si Ocang mulai kebingungan.
“hmmm… santai sih brouw, paling dipenjara lah kalo salah ngomong. Tapi liat sisi baiknya, kita bisa terkenal gak sih? Mau jadi artis gak lu?”, gue mencoba untuk santai.
“Betul juga…..pengen sih….”, Ocang mulai berpikir.
Akhirnya kami berangkat menjadi pemateri di RRI Bandung.
Gue adalah salah satu pendiri Media Of Teaching Islam Bandung bersama sahabat gue Ocang yang sekarang tinggal jauh di Australia bersama anak dan istrinya. MTI adalah sebuah organisasi non profit yang bertujuan untuk berdakwah melalui media siar. Iya, berdakwah bro wkwkwkwk.
Kami adalah dua pemuda yang jenaka dan ambisius.
Bayu : wah broq kita nih kayaknya harus cari amalan andalan sih broq, timbang main PS mulu dah, mati sewaktu-waktu lagian, ada ide gak lu amalan andalan yang fun tapi pahalanya gede.
Ocang : amalan andalan yang fun? Emang ada ibadah yang fun?
Bayu : Ya itu makanya gue nanya Cang. Duh apa ya? Hmmmmm Stand-up Comedy bersyariah gak sih kita?
Ocang : Nasehat lucu kali maksudlu? Kalo nasehat lucu masih masuk lah ibadah mah.
Bayu : nah itu dia, ‘berdakwah jenaka’ aja kita broq yang penting tujuannya ngajak kebaikan aja sih, pahala sih itu mah.
Ocang : Iya gede kagak tapi pahala berdakwah jenaka tuh? Lagian gimana teknisnya? Dateng satu-satu gitu ke orang amar ma’ruf random? Atau gimana?
Kami saling berpikir.
Bayu : ahhh…gue punya ide, lewat media aja bro, biar pahalanya berkali-kali lipat soalnya pemirsanya bisa banyak juga kan.
Ocang : wah iya juga ya, betul tuh, nah pakai bahasa Inggris biar sedunia juga, bayangin pahala lu sedunia bro!”
Bayu : Pakai bahasa Inggris ya? Gas! Gokil, siap-siap masuk surga jalur rekomendasi bisa kita.
Ocang : Gas sih. Gasss Bismillah.
Ocang dan Gue membentuk Organisasi MTI Bandung.
Kami mulai dengan membuat video teaser yang akan kami sebarkan di HP, Facebook, dan Friensdter teman-teman.
Ocang : Kita harus bikin promosi sih, biar kita dikenal orang-orang.
Bayu : kita butuh video teaser broq.
Ocang : Gini gue panggil Iqbal dan Kiki buat bikin video bareng. Nah nanti gue ngejelasin seberapa pentingnya program MTI Bandung ini. Nah lu jadi artisnya.
Bayu : Eh, gue doang nih, lu juga kali, malu sih gue wkwkwk. Perannya ntar gimana?
Ocang : Lu jadi orang kampung, gampang emosi tapi ga bisa bahasa Inggris aja, terus ntar kena batunya gara-gara gak bisa bahasa Inggris, kena karma gitu…
Bayu : wkkkkwkkw seriusan lu gue kan kalem dan baik?? Hahhaahah… yaudah atur-atur aja konsepnya. Gas ayok aja dahh. Tapi lu jadi artisnya juga ya, jangan gue doang.
Ocang : wakakakakak oke. Cuwek gassss, Tancap!
MTI Bandung pada awalnya hanya diisi oleh 4 orang anggota saja (anak tetangga). Seiring berjalannya waktu ketertarikan orang-orang mulai tertuju pada program-program dakwah yang kami buat. Salah satu program favorit pemuda sekitar adalah kelas Bahasa Ingggis Gratis dari kami pendiri MTI.
Kami mulai organisasi kecil ini dari penggalangan dana secara swadaya (uang tabungan pribadi) sampai disponsori oleh yayasan-yayasan sosial besar. Pengajarnya pun kami datangkan dari kenalan-kenalan kami yang mahir berbahasa Inggris dan memang pernah tinggal di luar negeri. By the way karena pencarian pengajar ini juga gue dipertemukan lagi sama hmmm…orang yang pernah dekat dengan gue… let’s call it ‘mantan’ wkwkwkwk.
Kami membentuk MTI Bandung ini dengan sangat rapi, konsisten, dan terorganisir. Pembentukan MTI Bandung ini pun momennya tepat, berdekatan dengan waktu Ujian Nasional yang dulu menjadi momok menakutkan bagi anak-anak yang tidak bisa Bahasa Inggris. Hanya dalam waktu 2 Bulan anggota MTI Bandung dapat mencapai anggota 130 orang. Tak puas dengan itu kami mencari platform yang bisa menyiarkan program dakwah berbahasa Inggris kita agar lebih banyak peminat.
Akhirnya kami menemukan platform ZOOM, yang sekarang banyak dipakai orang-orang paska Pandemi Covid-19.
Saat kami membuka siar via ZOOM, dengan giat kami mengirimkan tautan berdakwah kami, respondennya melesat sampai ke luar negeri seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Kanada.
Ini awalnya cuman niat iseng, seriusan.
Dengan melesatnya program-program kami. MTI Bandung pun mendapatkan tawaran untuk mengisi materi di Radio Republik Indonesia (RRI).
Gue dan Ocang ‘pede mampus’ dan mengisi materi dengan ngawur, ketawa-ketawa, dan bercanda saja.
Gue selalu mikir kayaknya pendengar sejatinya memang tertarik dengan pemuda koplak yang bisa ngajar bahasa Inggris sambil berdakwah deh. Belum ada orang yang melakukannya juga sih waktu itu. Dan sepertinya dulu kata-kata umpatan masih dianggap tabu, yang menyebabkan gue dan Ocang bebas ngomong apa aja di Radio, ini adalah salah satu ibadah paling Fun bagi gue sih.
Kalimat-kalimat seperti ini :
“you animal f*cking sh!t you gotta recite more Quran, tha hell are you man!”
“We’re already know those infidel will get them ass over here, so you can’t keep your godd*mn principle bruh”
“well hello you piece of sh!t, you gotta learn some English man, English!”
Kasar banget sih waktu itu bahasa kita. Harap dimaklumi, biasa anak muda mencari kehebohan hehehe…
Tapi Alhamdulillah peminatnya membludak bahkan ada yang beragama non Islam yang tertarik dengan salah satu Program kami.
Ketika program MTI kami sedang ‘naik-naiknya’ siaran kami dapat mencapai pemirsa tetap di 38 Negara. Sampai-sampai ada orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke program kami dengan menawarkan bayaran rutin per bulan. Dari sini pula otak komersil kami mulai muncul.
Kami hampir tergoda.
Tapi karena niat awalnya memang ibadah, jadi kami mengurungkan godaan komersil tadi sehingga tetap menjadi organisasi sosial non profit.
Ah, MTI Bandung. Pengalaman yang berharga banget. Gue kangen banget loh masa-masa itu. Masa muda penuh dengan kegiatan seru dan keisengan-keisengan. Semoga suatu saat nanti kita bisa reuni semua ya untuk pengurus-pengurus dan anggota MTI. Gue kangen banget, parah. Oia By the way pahala gue sama Ocang udah sebanyak apa ya sekarang? Apa semua yang kita bikin gak jadi pahala gara-gara bahasa-bahasa yang kita pakai kasar semua ya?? Hmmm… Aduhh semoga ada lah ya pahalanya wkwkwkwk, karena MTI masih tetap ada kan sampai sekarang, bahkan berkembang terus. Semoga menjadi amal jariyah lah ya, Aamiiin.
0 notes
Text
0 notes
Text
Belajar Kekinian
“Lah yo kalau sekarang pegiat dakwah kampus justru mabuk dengan segala hal berbau pernikahan; yang dibaca buku soal pernikahan, yang diobrolkan soal pasangan hidup dan yang diadakan seputar kajian pranikah, apa iya mereka mampu mendakwahi kalangan mahasiswa-kritis yang kesehariannya lekat dengan Karl Marx, F. Nietzsche, M. Foucault hingga R. Dawkins?”
Sebuah ungkapan kegelisahan yang dishare mas Andika Putra di akun Facebooknya, kemudian menjadi sebuah tulisan viral di line mas Ja’far ‘Ayyasy Maka menjadi sebuah hal yang menggelitik, dimana mungkin sudah banyak yang mulai sadar, kemenyean dakwah zaman sekarang. Banyak yang berkomen, banyak yang mulai mengkritik, tapi jarang yang mau memulai untuk merubah mindset dakwah yang tipe begini. Mungkin tipical netizen Indonesia ya, banyak komen, jadi keyboard warrior, tapi kalau udah dikasih tanggung jawab milih buat lari. Wkwk Alhamdulillah, di beberapa tempat sudah mulai bermunculan komunitas dakwah yang kekinian dan mulai menarik anak muda. Ada ustadz Hanan dengan Pemuda Hijrahnya, ada komunitas FAST(abiqul Khairat), Yuk Ngaji, Paradise Striver dan lain-lainnya. Alhamdulillah juga, di dunia menye-menye ini, ada juga penyeimbang kisah kisah menyentuh Hatinya Mas Gun, kisah kisah Imajinya Mbak Mut, atau kisah Qurani nya mas Quraners dan Mbak Nai, terus mbak Dea yang jawabannya menyejukkan dan yang paling Hits juga kisah tulisan Sahabat Saya Narendra yang jadi Trendsetter SelineLeb wkwk Maka saya jadi teringat ketika kemarin kajian Halal Bi Halal, ketika saya selalu terpukau dengan Dai, dai yang mampu menyampaikan dan menarik perhatian mbah mbah yang udah sepuh. Saya selalu terpukau dengan dai-dai yang mampu bermujamalah dan menghias katanya. Mereka mampu menyampaikan suatu masalah dengan bahasa santun dan cerdas, tanpa terkesan menggurui, bahkan kadang dibumbui dengan ilmu jenaka. Sesuatu yang mungkin agak kurang saya dapatkan di antara kawan-kawan kami yang sesala lulusan pesantren saat ini. Oke, maaf agak berbelit-belit, kadang kalau nulis yang agak serius jadi susah. Coba receh :”)
Intinya, yuk mungkin di era kekinian ini, kita ikut berkontribusi dakwah semampu kita, dan sesuai dengan masa yang kita hadapi. Ndak harus selalu bisa bercerita lucu dengan bahasa jawa Krama, karena dakwah dakwah itu bisa kita sisipkan dan dalam stand up comedy, atau vlog dan tulisan tulisan tentang film film kekinian semacam Spiderman. Dan yang mungkin memiliki kemampuan untuk merangkul mahluk golongan sebelah yang haus akan ilmu filsafat dan pemikiran-pemikiran yang katanya menyesatkan, yuk bantu dengan bahasa-bahasa dakwah yang sejalan dengan pemikiran mereka. Bisa dicontoh ustadz Hamid Fahmi Zarkasyi atau Ustadz Adian Husaini.
Nah, langkah kecil nanti, insyaAllah di liburan ini, saya akan berusaha buat menyelesaikan proyek tulisan yang sejak dulu saya impikan tentang logical fallacy, sebuah logika yang sesat lagi menyesatkan. Karena ternyata banyak dari dai yang berdakwah dengan logika seperti ini, sehingga terkadang menjadi bumerang bagi kita sendiri. Pun acapkali banyak juga musuh-musuh yang menerapkannya, sehingga terkadang kita iya iya aja dengan pemikiran mereka. Mari belajar lagi, karena berdakwah bukan Cuma tugasnya Nabi. Dan gak bisa mengeluarkan karya mereka yang ndak punya bekal apa-apa. -Karanganyar, 6.7.17 S Drajad
11 notes
·
View notes
Photo
Ketika gerakan umat menuntut keadilan dituduh makar terhadap penguasa . Ketika dakwah menyeru kepada Islam semakin ditekan rezim represif . Ketika kasus sidang penista agama dibuat episode berlama-lama , sementara ormas Islam yg belum terbukti pelanggarannya begitu bernafsu hendak dibubarkanya . Ketika itulah saya teringat kutipan film V for Vendetta: "People shouldn't be afraid of their government. Governments should be afraid of their people." . Kok jenaka ya? 😂 kayak kondisi di suatu negri bebek 🐥 ... #fokushukumpenista #penjarakanpenistaagama #umatinginkankeadilan #kamibersamaHTI #perjuanganbelumselesai #jangankasihkendor (at Hutan pinus Imogiri)
#jangankasihkendor#perjuanganbelumselesai#kamibersamahti#fokushukumpenista#penjarakanpenistaagama#umatinginkankeadilan
2 notes
·
View notes
Quote
Mungkin saja, sejatinya kita adalah satu dua orang itu, mereka yang gak terlalu serius sama dakwah, mereka yang memperberat langkah.
Aku sering banget akhir-akhir ini berpikir seperti ini, karena mungkin aku sepakat dengan cara dakwah yang fun, slow, mengayomi, gak terlalu berat untuk mereka-mereka yang baru hijrah.
Tapi kenyataannya, di era yang amat disruptif ini, kita bisa banget ngeliat berbagai macam metode dakwah.
Misal, mereka yang belum memiliki pemahaman rukun iman dan islam yang memadai bisa saja mengakses mengenai pergerakan Islam yang banyak banget perdebatan, perselisihan, drama kekuasaan, dlsb. Pada akhirnya ia akan memberikan judgement bahwa Islam ya intinya politik kekuasaan.
Pada kasus yang lain, perdebatan antar orang yang berilmu, dipertontonkan, disorot untuk menunjukkan kebenaran. Sehingga kedua pihak yang sebenernya salah paham aja dan seharusnya bisa mendudukan masalah dengan cara yang ihsan, jadi memperlihatkan sisi fundamentalis dengan mengesampingkan banyak hal lain, adab misalnya?
Mereka menjadi enggan untuk datang, bukan karena tak terpesona dengan keindahan. Tapi bisa saja karena lelah dengan perdebatan, disaat dunia yang penuh dengan sandiwara ini sudah amat dipenuhi silat lidah dan kepalsuan. Kita malah asik ikut menyajikan hal-hal yang menyedihkan, apalagi kalau bukan kesalahan.
Aku gak sedang berbicara tentang perdebatan pada ranah akidah yang sering dilakukan oleh pegiat pemikiran Islam. Aku sedang berbicara tentang cara kita menghadapi masalah umat yang kebanyakan dilakukan dengan cara yang gak elegan banget deh heuuuh.
Woooooorse, until people out there think that’s Islam, that’s dakwah.
Kenapa ya kita gak bisa selaw aja gitu loh, menghadapi temen kita, saudara saudari kita yang emang saat itu lagi keliru, gak bisa sabar sama saudara kita pas kebetulan kelirunya lama dan dengan style yang ngeselin?
Kenapa yaaaaa?
Padahal apa-apa yang kita katakan, lakukan, cara kita menanggapi hal, marah, becanda dlsb sejatinya adalah wajah Islam itu sendiri. Terlebih antar kelompok yang akan memiliki dampak yang lebih besar ke masyarakat.
Maksudku hal-hal yang terjadi di keseharian kita tuh gak melulu harus ditanggapi sama seperti kita menanggapi penyimpangan pemikiran Ade Armando, keblingernya vloggers muslimah soal feminisme atau isu-isu keumatan kayak RUU P-KS, RUU KPK dan RKUHP, gitu.
Ada masalah sehari-hari yang perlu ditanggapi dengan selaw aja sih hehe, menurutku begitulah dakwah seharusnya. Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wasalaam itu sering kali menanggapi sahabat dan sahabiyyah dengan tenang, selaw bahkan sesekali becanda. Beberapa sahabat malah bingung, kok Rasulullaah becanda.
Hehe, bedanya canda Rasulullaah itu benar dan tidak berbohong.
Maksudku, berarti Rasulullaah itu fleksibel kaaaan? Becanda, selaw, marah, geram, dan sedih di saat yang tepat dan kepada yang tepat.
Terus di era yang segala sesuatunya ditargetkan dan memfokuskan marketing pada milenial ini, masa marketing kita masih sama?
Banyak banget sih yang udah menyesuaikan sama marketing ala milenial gini tapi tetep aja kalo ngeliat yang modelannya kayak ‘mereka’ yang hobinya gelut ke saudara sendiri agak gemes gimana loh aku.
Di tengah-tengah kondisi kayak gitu, aku menemukan sebuah tulisan yang sekaligus mengarahkan aku ke penulisnya sih. Tulisannya tentang isu-isu sehari-hari, di Fan Page-nya juga banyak pembahasan yang sering di-update, ringan, jenaka, dan dapet pesan yang dimaksud gitu loh.
Ternyata temen-temenku juga banyak yang kenal tulisan ybs, malah seorang fan excited banget untuk meminjamkan buku penulis tersebut ke aku haha (bukunya masih bagus, terus ga dikasih nama hahahaha sepertinya akan jadi hak milikku LOL)
I mean, this is really gooood.
Ya di Indonesia kan masih jaman dan nge-trend agama dijadikan konten stand-up comedy dan dark jokes. Untukku yang baru tau ternyata ada cara yang juga bisa mengambil pasar dengan cara yang metodenya sama tapi style-nya beda. Why not?
I’m going to be serious at this. BIsmillaahirrahmaanirrahiim In the name of Allah, The Most Gracious and The Most Merciful
Jakarta, menuju November 2019
0 notes
Text
Mengkitabkan Truk Suasana rumahnya asri. Sederhana. Terlihat berkecukupan namun tak menonjolkan kemewahan berlebihan. Aku mengetuk pintu, membunyikan bel berbentuk lonceng yang diletakkan tak jauh dari pintu. Seorang perempuan berwajah ayu keluar, sambil membetulkan jilbabnya yang agak miring. Aku melambaikan tanganku gembira melihatnya. Wajahnya terperangah, mungkin tak percaya aku datang menemuinya. "Nana, kamu kok nggak bilang mau ke sini?" Sapa mbak Diah hangat, sambil menjabat tanganku erat, menuntunku masuk ke dalam rumahnya. Aku menolak. Ingin duduk di bale depan, sambil melihat asrinya pohon-pohon dan menikmati kicauan burung Blacksturd. Mbak Diah mengamini, ikut duduk di sebelahku yang sudah ambil posisi. Kami berbasa-basi sebentar, sebelum mulai membahas tentang bisnis sociopreneur Mbak Diah yang menempatkannya mendapat banyak penghargaan nasional dan internasional. "Kenapa judul proyeknya mengkitabkan truk mbak?" Selidikku dimulai. Insting wartawan saat bertemu narasumber potensial beraksi. "Kenapa tidak?" Mbak Diah tertawa, mengucel mukaku yang terlihat serius. Aku tergelak. Tak siap ditanya balik. Biasanya langsung dapat jawaban yang kuinginkan saat bertanya dalam kapasitas sebagai pewawancara. Dan kali ini tentu saja berbeda. Kami sudah akrab bagai saudara. Yah meskipun itu dulu, saat masih menjadi kakak-adik tingkat di organisasi saat kuliah. "Yaaa.. waktu pertama kali tau agak aneh aja gitu mbak dengernya. Karena ya kitab itukan identik dengan kitab suci, buku, yang semacam itulah. Nah di sini mbak pakai buat truk. Jadi penasaran aja, kenapa?" Jawabku ringan. Tanpa banyak filter seperti saat debat ilmiah. "Selalu ada yang merasa asing dengan pertama kalinya." Kata Mbak Diah sambil tersenyum. Menonjolkan satu lesung pipit di pipi kirinya. "Kalau kita memandang makna kitab seperti itu, berarti kita terjebak dalam monoperspektif. Coba kitab kita lihat sebagai jendela dunia, sumber ilmu pengetahuan, buah pikiran. Sebagai penulis misalnya, kalau kita terjebak dalam monoperspektif, kita akan kehilangan imajinasi. Jadi coba dimainkan imajinasinya!" Lanjutnya membuatku agak tertohok. She is right. 100 percent. "Nah dari sini mulai faham ya maksud mbak apa?" Kerlingnya jenaka sambil masuk ke dalam rumah. Tak lama ia keluar sambil membawa dua gelas berisi es teh Rosella kesukaannya dan kue-kue dalam toples. Aku yang memikirkan jawabannya selama ditinggal pergi sudah siap melontarkan pertanyaan, tiba-tiba distop dengan telapak tangannya tepat di depan hidungku. "Minum dulu..." Serunya pelan sembari tertawa. Pasti lucu melihat mukaku yang mengatupkan lagi mulut setelah membuka lebar. Aku ikut tertawa dan mulai menyesap segarnya teh yang terasa kecut manis itu. "Jadi mbak dulu risih sekali di perjalanan saat pulang pergi tiap minggu ke kampung mbak. Risih saat liat gambar-gambar di belakang truk yang dominan berisi gambar perempuan hampir telanjang, atau tulisan-tulisan bernada porno. Sangat tidak mendidik. Meski tidak semua truk seperti itu. Ada yang kadang bertuliskan doa, atau refleksi diri. Tapi tak banyak. Bisa dihitung jari. Mbak selalu berpikir, seandainya saja ada yang mengorganisir truk-truk itu, dan menjadikan tulisan di belakangnya sebagai alat berdakwah pasti keren banget." Jelas Mbak Diah panjang setelah selingan sejenak sambil makan kue. Aku masih diam menyimak.
"Setelah menikah, ternyata suami juga punya konsen yang sama dengan mbak. Akhirnya kami mulai proyek mengkitabkan truk. Sebagai bentuk dakwah, dan edukasi ke masyarakat." Tutup Mbak Diah sambil tersenyum.
0 notes
Text
HEBOH Video Tak Senonoh Ustaz Azhar Idrus - FROM RUMAHINJECT
WARTABALI.NET - Ustaz Azhar Idrus Hebohkan Netizen Akhir akhir ini, netizen dihebohkan dengan video seorang ustaz asal Malaysia yang mana tampil dalam video yang tidak biasanya, yaitu video Ceramah, dalam video yang hebohkan netizen tersebut terungkap sosok asli dari Ustaz asal malaysia tersebut berikut ini
[fquote] Profil dan Biodata Ustaz Azhar Idrus : Nama : Azhar Idrus Terkenal dengan nama : Ustaz Azhar Idrus (UAI) Lahir ; 12 Februari 1964 di Kampung Ladang, Kuala Terengganu, Terengganu Kewarganegaraan : Malaysia Pekerjaan : Penulis dan ulama Isteri 2 : Rogayah Binti sulong dan Wan Halimatun Nisa’ Binti Wan Mohd Nor Anak 8 : Nur Madihah Asyiqin, Nur Farhah, Mohd Faqihuddin, Mohd Zuhaili, Ikhwan Najmi, Khairul Mukmin, Rasydan dan Daniel.
[/fquote]
apa yang tidak kenal dengan Ustadz Azhar Idrus ini, seorang Ulama yang laris manis dimalaysia dan indonesia dengan gaya ceramah yang Inkonvensional, cerdas, singkat dan jenaka. Awalnya, Ia biasa berceramah di sekitar masjid-masjid dan surau-surau di pelosok Malaysia.
[ads-post]
Dan sekarang ia semakin terkenal saat ia berceramah bersama Zizan Raja Lawak (seorang komedian malaysia). Ustadz ini juga sering mengunggah rekaman ceramahnya ke YouTube, dan aktif menjawab berbagai pertanyaan di akun Facebook pribadinya.
Tapi siapa sangka, terkuak Video Porno Ustad ini sejak tahun 2014 dan bahkan Ia juga sering diundang oleh FPI dan HTI, wow...11 dan 12 dengan Habib Rizieq kasus firza hot. Oke sekarang kita mengerti, mengapa mereka ini begitu getol dakwah tapi malah berzinah.
1. Dakwah mereka hanya untuk mencari nafkah bukan hidup untuk ibadah.
2. Mereka dakwah hanya untuk popularitas bukan untuk prioritas jadi jangan heran jika ulama-ulama gini banyak tersandung kasus hukum bahkan kasus moral seperti pornografi.
Jangan juga heran kalau mereka selalu ngeles dan bilang dalam video atau foto adalah orang mirip mereka, seperti pernyataan habib Rizieq tentang video palu arit.
Oke tanpa banyak membuang waktu bicara ngaur ngidul, berikut foto dan video sang ustadz yang dielukan oleh FPI dan HTI di Indonesia dan mari kita viralkan agar masyarakat tau bahwa ustadz yang dielu-elukan itu bermoral bejad mirip ulama nasbung.
Untuk Video Silahkan klik link tonton dibawah ini, konten video telah kami sensor demi kebijkana privasi markibong.com dan juga UU ITE yang berlaku di Indonesia, jadi kami tidak menaruh konten video yang berbau pornografi pada website kami.
Bukti Video Ustadz Mesum yang dijagokan FPI dan HTI
Bongkar sampai ke akar-akarnya.
Salam waras 2017
SUMBER - MARKIBONG
Nah sebelum mendapatkan konfirmasi mengenai keaslian dan tanggapan dari Ustaz atau tokoh terdekat, mari kita tunggu terlebih dahulu bagaimana komentar soal beredarnya video yang tentunya sangat mencoreng nama Ustaz, dan tentunya mari kita tunggu bersama dan jangan menghakimi terlebih dahulu, Selamat Beraktifitas
eng ©Rumahinjectssh - This Post Is From Rumahinjectssh - Do Not Remove
from Media Informasi Kita http://www.wartabali.net/2017/04/heboh-video-tak-senonoh-ustaz-azhar.html
0 notes
Text
Peran
Sayyidathu Thifal Atqiyya_NHW#3_IIP_DEPOK2
Kayyisa Hakeema Alhaq, anak pertama yang Allah hadiahkan kepada kami langsung setelah menikah. Tak pernah terbayangkan untuk langsung mengandung, dan masa-masa kehamilan Kayyisa adalah masa yang begitu indah, penuh kenangan manis juga lika liku yang membuat kami berdua semakin banyak belajar. Hingga akhirnya bayi kami pun terlahir, ia layaknya guru kecil yang penuh cinta. Mengajarkan banyak hal tanpa menggurui, menjadi pengingat untuk semakin bersyukur dari hari ke hari. Cinta dan doa untuk Kayyisa selalu kami lantunkan untuknya agar kelak ia menjadi hamba yang di ridhai oleh Allah. Meskipun usianya masih sangat kecil, (41 hari) kami bisa merasakan dan melihat kejernihan akal yang tercermin dari kedua matanya yang jenaka. Sesuai dengan doa yang terkandung dalam namanya, Kayyisa yang berakal jernih. Dengan akal tersebut insyaAllah akan mengantarkannya kepada kehidupan yang bermanfaat, penuh karya dan kebaikan, serta menjaganya dari berbuat keburukan. Makna kebijaksanaan (Hakeema) dalam namanya pun berarti doa agar ia menggunakan akalnya dengan baik, untuk kebaikan, di jalan kebenaran (Alhaq).
Menjadi seorang ibu, saya flashback lagi ke masa-masa saya kecil. Bagaimana orang tua, khususnya ibu saya mendidik saya hingga menjadi saya yang sekarang. Bersyukur karena sedari kecil sudah berada di lingkungan yang kreatif. Yang ternyata kreatifitas itu kini mempunyai porsi besar dalam kehidupan saya. Waktu kecil, sejak usia tiga beranjak empat tahun saya terbiasa membuat mainan sendiri dengan bantuan nenek dan ibu saya. Menyulam, menjahit simple, membuat kue, membuat boneka, mendesign pakaian yang ingin saya pakai ; meskipun caranya hanya memverbalkan detail-detail yang saya mau, semua masih segar dalam ingatan.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut tanpa sadar terus berlanjut sampai saya remaja, dan akhirnya mengantarkan saya mengambil sekolah fashion saat kuliah. Lulus kuliah, mencari pengalaman dengan bekerja kantoran di perusahaan multinasional yang bergerak di bidang fashion. Setelah hampir satu tahun di sana, ternyata saya bosan dengan suasana dan rutinitas kantoran. Kebetulan sekali (tidak ada yang kebetulan sih sebenarnya) teman main saya sedari SMP menghubungi saya untuk mengajak saya bergabung dengan bisnis fashion anak yang sedang dirintis kakaknya. Qadarullah, kakaknya kini tidak lain adalah suami saya, hehehe. Menikah dengan suami saya, lengkap dengan paket lingkungannya (bisnis kami Afrakids sekarang berbasis social movement) yang MasyaAllah luarbiasa supportive untuk terus belajar menjadi hamba yang baik dan saling mengajak pada kebaikan. Alhamdulillah. Begitu banyak titik-titik yang telah tersambung di dalam kehidupan saya jika dilihat kembali dan akan masih banyak titik-titik selanjutnya, atau kalau suami saya bilang setasiun demi setasiun kehidupan akan dilewati.
Jalur yang kami sekarang lalui adalah jalur dakwah kreatif, bergerak dengan terus berkarya dan menebar kebaikan melalui media-media yang diminati orang, secara halus dan menyenangkan membuat gaya hidup sebagai muslim layak dibanggakan dan dengan itu pula saya berbekal untuk mendidik Kayyisa. Rasanya peran saya sebagai ibu kreatif baru akan dimulai, menjadi bagian dari penggerak peradaban muslim yang kita semua rindukan. Semoga Allah selalu limpahkan kekuatan, membimbing dan mengistiqomahkan kami di jalan-Nya. Aamin :)
0 notes