#Berita Opini
Explore tagged Tumblr posts
Text
Analisis Prilaku Konsumen Terhadap Parfum Vitalis
Analisis Prilaku Konsumen Terhadap Parfum Vitalis
BNews–OPINI– Parfum merupakan produk yang diciptakan oleh manusia guna mengurangi bau badan pada manusia. Parfum biasanya dimodifikasi atau desain yang menjadi beberapa bentuk dan aroma sesuaai dengan selera setiap orang (konsumen). Aroma pada parfum biasanya diambil dari aroma bunga alami dengan campuran bahan lain yang membuat parfum tersebut menjadi lebih wangi. Seiring dengan perkembngan…
View On WordPress
#Analisis Prilaku Konsumen Terhadap Parfum Vitalis#Berita Jateng#Berita Jogjakarta#Berita Magelang#Berita Nasional#Berita Opini#Berita Viral#Borobudur News#Magelang#mahasiswa UST Yogyakarta#Opini#Opini Mahasiswa#parfum#UST Yogyakarta#Ustad
0 notes
Text
Revolusi Pendidikan Demi Indonesia Emas 2045
OPINI, MaduraPost – Indonesia Emas 2045 bukan sekadar impian, melainkan cita-cita nyata yang harus kita wujudkan bersama. Namun, untuk mencapainya, kita harus mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, terutama generasi muda milenial dan Gen Z yang kerap kali terjebak dalam mental instan dan rapuh. Fenomena ini meresahkan, mengingat mereka adalah penggerak utama roda perekonomian di…
#Berita Sumenep#Generasi Milenial#Indonesia Emas 2045#Madurapost#Opini#Pembangunan Bangsa#pendidikan karakter#Revolusi Pendidikan#Sumenep
0 notes
Text
Menulis Berita, Opini dan Artikel Dalam Suluh Literasi Digital
PENASINERGI | Medan – Tepat hari Rabu, 30 Oktober 2019, PenaSinergi mengadakan “Workshop Literasi Digital – Menerangi Dunia dengan Suluh Informasi Positif” di Catholic Center Medan. Workshop yang berlangsung dari pukul 14.00 – 16.00 wib ini menghadirkan pembicara, Lusius Sinurat, SS, M.Hum. Acara ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin Evi K. Simorangkir, Doa Pembuka…
View On WordPress
0 notes
Text
Bisakah Perempuan Difabel Hidup Layak?
Ketidakadilan yang dirasakan oleh perempuan menjadi lebih nyata ketika mereka adalah seorang difabel. Menjadi perempuan saja sudah mengalami banyak mengalami penindasan, apalagi ketika menjadi perempuan sekaligus difabel. Maka tak heran ketika ditemukan banyak kasus mengenai tindak-tindak kejahatan yang dialami oleh kaum difabel perempuan. Diantaranya adalah kesempatan kerja yang terbatas bahkan…
View On WordPress
#Berita Jawa Timur#Difabel#Disabilitas#Karya Tulis#Kirim Artikel#Opini#Perempuan Difabel#Surat Pembaca
0 notes
Text
Senjata Itu Bernama Media Massa
Senjata Itu Bernama Media Massa
gaulislam edisi 789/tahun ke-16 (11 Jumadil Awal 1444 H/ 5 Desember 2022) Sebelum ada media sosial, media massa menjadi senjata yang bisa diandalkan untuk memengaruhi cara pandang publik. Ketika media sosial datang, media massa perannya sedikit berkurang, walau tetap menjadi senjata yang cukup efektif untuk menyebarkan dan membentuk opini publik sesuai keinginan yang membuat dan membentuk opini…
View On WordPress
#anime#bacaan pas remaja cerdas#berita#buku#buletin#buletin gaulislam#buletin remaja#film#gaulislam#informasi#konten#manga#mass media#media massa#media sosial#muda#muslim#muslimah#Opini#remaja#senjata#social#social media#televisi#viral
0 notes
Text
Peluang Konektivitas Pendidikan dan Literasi Digital
Peluang Konektivitas Pendidikan dan Literasi Digital
samuderakepri.co.id, Opini – Semenjak pandemi Covid-19 menyebar di seluruh dunia, kata “digital” menjadi kata yang paling sering terdengar. Bahkan kata ini mejadi solusi untuk menghubungkan orang-orang agar terkoneksi dengan segala urusannya tanpa harus bertemu dengan orang lain dengan tatap muka secara langsung. Namun, apakah digital itu? Digital adalah bentuk modernisasi atau pembaharuan dari…
View On WordPress
0 notes
Text
Pinokio jawa
Masih ingat seminggu lalu rasanya muak melihat berita si pinokio jawa, ya yang minta maaf lah, atau apapun. Puncaknya 3 hari ini, berulah semakin rakus, menjegal ABW yang dilepeh partai oren di detik terakhir. Kesel banget, padahal bukan ktp jakarta.
Well, aku termasuk yang posting "im on the right side" 10 tahun lalu, juga mendukung ybs 2 periode. Jujur untuk saat itu, aku hanya ingin posisi tertinggi diisi masyakarat biasa, bukan "dinasti penguasa old money TNI/POLRI". Plot twist, ternyata makhluk gorong-gorong "polos" yang satu ini, lebih lapar se-lapar-laparnya macan yang belum makan sebulan. Berlindung dibalik opini "kaget, bingung, geram" dan "ya... saya ndak tau". Sampah.
Dalam 3 hari ini, kata "goblog" semakin sering terdengar dan terasa syahdu ketika memaki Mulyono oflen dan onlen.
Maneh goblog.
Kalau memang orang jahat itu panjang umur. Minimal si pinokio jawa ini tiap merem didatengin gerombolan ulet bulu sampe trauma gak bisa tidur nyenyak selama hidupnya. Juga antek-anteknya, semoga mereka didatengin dan dihisep lebah sampe napas terakhir. Amiiin.
22 Agustus 2024
44 notes
·
View notes
Text
Memahami
Adanya sosmed semakin banyak orang telan mentah berita, kajian, parenting, info kesehatan, atau opini-opini yang dibuat konten kreator. Banyak yang kemudian menjadikannya sebagai acuan, prinsip, dll. Belajar bisa dari banyak hal, bukan hanya dari satu hal. Mungkin benar secara tekstual, tapi kenyataan di lapangan kadang cuma jadi teori yang abstrak. Ketika ada kesalahan atau kenyataan yang tidak sesuai, jadinya sangat mudah menyalahkan orang lain. Padahal mungkin kita yang berkacamata kuda. Soal kajian misalnya, kalo kita melihat di medsos, kita mungkin hanya mendengarkan atau memilih apa yang mau didengarkan. Sedangkan ketika kita ngaji dengan guru maka tidak akan seperti itu.
Pahami kondisimu dan kondisi sekitar. Kita tidak bisa terus memikirkan hal yang tidak bisa kita lakukan atau hal yang sulit untuk diubah. Apa yang kita baca, kita dengar, kita lihat belum tentu sama dengan apa yang kita rasakan. Cobalah merubah pikiran bahwa yang terpenting adalah tujuannya, jika rencana tidak berjalan dengan baik dan kondisinya tidak ideal, kita bisa adaptasi bahkan improvisasi.
59 notes
·
View notes
Text
Mylog : Berbeda, tapi gapapa
Sebenernya topik soal ada orang yang milih childfree uda dari kemarin banget. Terakhir malah istri ngasi link twitter soal si mbak itu yang konon tampak makin gahar di lini sosmed.
Jujur aja, aink sih ga peduli dan ga mau tau. Tadinya. Beberapa tumblr yang aink follow pun pada bahas topik itu, tapi aink skroll down aja wkwk. Hingga akhirnya akun ig aink yang explorenya mayoritas anime, pokemon dan mainan tiba tiba munculin akun gosip yang bahas soal mbak nya.
Aink baca komentar netijen, trus baca postingan terkait yang lain sama komentar nya juga. Lalu aink bisa nyimpulin ternyata
Netijen jahat banget anjir. Parah komenannya di sosmed,
Aink ga kenal mbak nya, ga pernah tau dia siapa, tapi kayaknya dulu dia punya trackrecord/ jejak digital yang bagus yang saking bagusnya netijen memaksa si mbak ini untuk tampil sempurna dan sesuai dengan keinginan netijen.
Ketika si mbak ini memutuskan untuk childfree, banyak yang nyerang. Banyak yang ngerasa penting untuk sekedar komentar atau ngata ngatain pilihan hidup si mbak nya. Which is, sok penting banget anjir. Trus si mbak nya harus ngikut apa kata netijen gitu? Yakali.
Berita terakhir yang aink baca, si mbaknya snapped dan ngata2in balik ke netijen yang nyerang dia. Seru kayaknya, tapi aink ga begitu suka ngikutin drama hidup orang lain. Jadi aink ga ikut nonton videonya.
Selama ga ganggu ganggu amat mah drama apa pun aink milih no respon.
Nah sekarang, aink beneran keganggu sama netijen yang gencar banget ngatain si mbak nya. Ampe viral disana sini dan masuk radar sosmed aink.
Aink ga sejalan sama gaya hidup childfree. Mau sebagai muslim, atau pun sebagai mahluk sosial, aink pribadi berpendapat kalo disuruh milih antara punya anak ato engga, aink bakal milih punya anak.
I know, ngurus anak tuh ribet. Aink baru mau 5 tahunan jadi bapak aja uda kerasa banget cape nya. Apalagi istri, pasti lebih lebih. Tapi kalo bisa ngulang waktu dan disuruh milih, aink tetep pengen punya anak. Alasannya banyak.
Yang paling simpel adalah, tidur dipeluk dan meluk anak tuh rasanya damai dan nyaman banget. Beda sama kalo tidur meluk istri. Nyaman nya istri malah bikin ga tidur dan...
<konten dewasa>
Nah, sekarang ada orang yang secara sadar milih buat childfree. Apakah lantas rasa bahagia aink yang punya anak jadi ga relevan? Apakah setelah aink puas dan bahagia punya anak, aink jadi bisa menegasikan pilihan orang lain buat ga punya anak?
Tentu tidak.
Dari yang aink amati, mayoritas yang ngata2in si mbak nya adalah ibu ibu yang ketriggered sama opini si mbak nya.
Eh, gue jadi ibu ga gitu kok! Nih gue anak 10, tapi tetep aja, muka kinclong bla bla
Komentarnya tuh pada defensif, ngebela pilihan mereka padahal sejak awal, sepemahaman aink si mbak nya ga lagi kampanye supaya masyarakat berhenti beranak pihak. Dan si mbak nya juga ga nyuruh orang buat ikutan childfree.
Dia cuma milih buat ga punya anak, dengan segudang alasan yang mungkin dia miliki. Dia juga ga maksa orang lain buat ikut2an ga punya anak. Cuman emang pendapat mbaknya mungkin ga populer dan ga sejalan dengan mayoritas pilihan masyarakat.
Kaum yang ke triggered ini langsung responsif dengan posting kebahagiaan mereka mempunyai anak. Bikin bikin konten untuk mengcounter opini opini si mbak nya.
Apa tidak lelah bun?
Aink kurang paham dengan orang orang yang sibuk lapor sana sini kalo mereka hidupnya bahagia. Eh instagram, liat aku bahagia loh punya anak. Eh twitter, liat aku awet muda padahal punya anak 11
Justru dengan kengototan mereka dalam meyakinkan orang lain bahwa mereka hidupnya bahagia bikin aink ovt kalo idup mereka sebetulnya ga sebahagia itu. Kebahagiaan mereka jadi seolah butuh validasi dari pihak lain.
Ga cukup puas dengan mengcounter opini si mbak nya, aink nemu sebagian komen jahat yang memfitnah kalo sebenarnya si mbak nya mandul jadi sok sok an milih buat childfree.
Anjir, julidnya uda ga ketulungan.
Belum lagi yang bawa bawa agama, bilang pahala besar dalam merawat anak, pahala yang ga putus kalo di doain anak soleh, dan sok bijak ngingetin si mbak nya (aink yakin ga akan dibaca juga sama mbaknya) kalo milih childfree, tar tua siapa yang ngurus, kesepian pas tua baru nyesel dll.
Dengan komen kayak gitu, mereka secara ga langsung uda bikin sedih para pejuang garis dua. Enteng banget bilang rugi ini itu ke orang yang milih buat childfree sementara bisa jadi ada orang yang lagi berjuang punya anak yang kebetulan baca komentar atau postingan mereka.
Anak itu rezeki, hak prerogatif Tuhan, sedangkan ikhtiar bikin anak adalah murni pilihan manusia.
Sebagai sesama manusia merdeka, rasa rasanya ga elok kalo kita julid sama pilihan hidup orang lain. Anda bahagia punya anak? Ya syukur, tapi jangan sampai kebahagiaan yang anda rasakan dijadikan tolak ukur untuk menakar kebahagiaan orang lain.
Tiap orang punya kebebasan dalam menentukan pilihan selama pilihannya tidak menyinggung aspek kehidupan orang lain.
Apakah dengan mbak nya memilih untuk childfree kebahagiaan anda yang punya anak lantas berkurang? Kalo memang iya, mungkin anda sebetulnya tidak benar benar bahagia menjadi orang tua.
P.s
Kalo besok lusa si mbak nya bikin konten kampanye childfree, ngajak orang lain buat ga beranak pinak dan bikin lingkungan jadi ga kondusif buat pasangan yang ingin berketurunan, pm aink. Kita counter bareng bareng kampanye nya.
Tapi selama dia ngambil keputusan buat dirinya sendiri, just leave her alone. Berhentilah ngomentarin hidup si mbak nya dan fokuslah ngurus keluarga sendiri. Kan katanya bahagia~
50 notes
·
View notes
Text
Mainan Anak Latto-Latto Jaman Dulu Yang Viral Di Indonesia
Mainan Anak Latto-Latto Jaman Dulu Yang Viral Di Indonesia
BNews–OPINI-– Permaianan yang viral akhir-akhir ini ditengah masyarakat Indonesia adalah permainan latto-latto.Permaianan ini merupakan permaian tradisional yang dulu pernah ada sekarang muncul dipermukaan beberapa berita dan media sosial misalnya di Tik Tok,Youtube dan Instagram. Latto-Latto salah satu jenis permainan tradisional yang bisa ditemukan di indonesia,selain itu ternyata awal…
View On WordPress
#Berita Jateng#Berita Jogjakarta#Berita Magelang#Berita Nasional#Berita Viral#Borobudur News#latto-latto#Magelang#Opini#Opini Mahasiswa#UNIMMA
0 notes
Text
Perayaan
_Nak, jika nanti tak kau dapati kue yang di hias dengan bingkisan-bingkisan berupa kasih sayang, teman-teman yang bertepuk tangan, dan nyanyian merdu tentang harapan, semoga tetap kau hadiahi dirimu dengan rasa syukur dan kecintaan. Tetap berbekal kaki yang kuat dan hati yang luas untuk setiap perjalanan dan hal-hal baiknya duhai_
Apa yang aku artikan sebagai perayaan dulu, adalah hari paling perlu untuk "meriah", bentuk syukurku pada hidup dan kecintaanku pada diriku rasanya bisa aku buktikan di hari ulang tahunku. Aku kecil si keras kepala merasa perlu meromantisasi hari ulang tahun dengan kue yang di hias bertingkat, gaun ulang tahun warna biru seperti princess kesukaan, dan kado kado yang diberi ucapan "selamat yaa, selamat yaa", rumit sekali ke-akuan kecil ini.
Sampai ketika orang-orang di sekelilingku menganggap itu berlebihan, bukan ajaran agama yang perlu dan harus dilakukan, aku si keras kepala ini akhirnya merubah cara meromantisasi perayaan, lebih suka merayakan orang-orang kesayangan. Aku membuat puisi berlembar-lembar yang aku sadari sekarang, lebih terkesan curhatan. Aku membuat itu setiap teman baikku berulang tahun, kadang dengan sepotong roti, sebungkus coklat, atau juga hanya dengan men-traktir gorengan di kantin sekolah.
Meski begitu, aku tidak pernah punya puisi ulang tahunku sendiri, era dimana aku lebih suka menyenangkan orang lain daripada ke-akuan ku sendiri, hingga satu teman membuatkan satu puisi yang memang betul memang, lebih terdengar curhatan, beliau menceritakan ke-akuan darimana prosesku, dari bagaimana aku berbagi hal yang tidak banyak aku bagi kepada orang lain, hadiah terbaik, sebuah perayaan ke-akuan
Saiya sempat bilang, semisal aen ulang tahun, Saiya akan memberinya kartu ucapan yang tidak seberapa juga bisa dikatakan tidak ada apa apanya dibandingkan dengan hadiah lainnya. Tapi, saiya masih beranggapan bahwa kata-kata punya ruang tersendiri dalam lubuk hati yang mampu menyenangkan hari hari spesial semacam hari ini. Bagi beberapa orang hari ulang tahun adalah hari paling spesial dan paling dinanti. Selain bergumam antara hidup dan mati, hari ulang tahun bisa menjadi momentum kebangkitan diri untuk menjadi lebih baik lagi. Kalimat itulah yang menjadi doa dan harapan utama teruntuk orang yang saya kenal sebagai Aen Azmii. Manusia sunyi penuh akselerasi. Seorang penulis yang mampu merangkai kata dari opini sampai puisi. Dari berita, prosa, sampai cerita. Aen Luar Biasaaaaa, tidak ada duanyaaa. Kalau bisa berubah, aku mau jadi Aen ah .. Oiya, aen suka cerita! Aku juga! Cerita terakhir aen adalah perihal ke-viral-an nya di IG Polres wkwk
Ehheehee Selamat Milad yaa Aen, ini foto profil aen sebelum kehilangan HP, sebelum kehilangan motor jugaa..., Semoga setelah ini tidak ada kehilangan-kehilangan lainnya, apalagi kehilangan orang tersayang.
Selamat yaaa Aen. Manusia autentik, pejalan, dan penuh wawasan. Aen pernah jalan kaki sampe kiloan meter jaraknya loohh... Kereenn... Proses suluk untuk jalan spiritual Aen.
Pertama ketemu aen, pas mau kajian IMK, kata kaisa yang teman aen juga semasa SMA "Mang, Ica punya temen orang Kuningan" . Tanpa pikir panjang "Angkuutttt". Dijalan Kaisa cerita, kalo Aen suka ngasih Kaisa hadiah puisi. Aen suka puisi. "Pas!!" Kataku. Barakallahu fii umrik Aen Azmii. Kantong koreknya masih aman terkendali, makasii makasii :')
Tum Amang Yayat_-
Hal ini yang akhirnya merubah kembali caraku meromantisasi perayaan ulang tahun, aku senang diberi kata-kata, senang diberi puisi, aku membuat kata kata dan puisi untuk diriku sendiri, aku membeli kue dan mengucapkan "selamat yaa !!" pada diriku sendiri, aku memberi kado dan mentraktir makanan favorit untuku sendiri,
Duhai umurku yang ku syukuri, prosesku yang kunikmati, juga hidupku yang sangat aku cintai. Berbahagialah kesayanganku, wahai apa apa yang membentuk aku🍂
5 notes
·
View notes
Text
10 Rekomendasi Film Angeli Khang, Banyak Adegan Erotis!
Liputanpers.com – menyajikan informasi terbaru tentang 10 Rekomendasi Film Angeli Khang, Banyak Adegan Erotis!. Anda juga bisa mencari berita terkait dalam kategori Opini, yang selalu terupdate setiap hari. Liputanpers merupakan portal berita yang berasal dari berbagai sumber media online maupun sumber informasi swadaya masyarakat. Setiap informasi yang di publikasikan pada situs kami cantumkan…
View On WordPress
3 notes
·
View notes
Text
Melihat kampanye capres dari sisi “Marketing”
kali ini kita bahas paslon 02 karena yang paling mencolok dan viral
• Branding : Gemoy.
branding ini berhasil membuat visualisasi Pak Prabowo lebih terkesan ramah dan lucu, sehingga orang jadi lupa kalau dia sebenarnya seumuran dengan kakek kita (beliau saat ini 72 tahun), namun wajahnya memang awet muda. Branding “gemoy” juga membuat beliau lebih merakyat sehingga menghilangkan kesan dari masa lalunya sebagai jenderal tegas dan kasus terdahulu. Untuk maskot yang dibuatpun berupa ilustrasi atau kartun sehingga visualisasinya lebih ramah.
•Gaya Kampanye
Gaya kampanyenya lebih mudah diterima di masyarakat, terutama “joget”, kebanyakan masyarakat lebih suka bersenang-senang. nggak semua orang suka kalau disuruh berpikir kritis seperti gaya kampanye Desak Anies atau MalminGan Ganjar (lah disuruh baca aja banyak yang masih males kok apalagi suruh mikir keras). Sehingga gaya kampanye seperti ini memiliki target masyarakat yang lebih banyak dan memiliki daya tarik kebanyakan masyarakat karena lebih ringan dan menyenangkan.
•Viral di media sosial
Menguasai FYP masyarakat, influencer-influencer besar sampai mikro-nano banyak terjun mengkampanyekan paslon ini dengan “soft selling” menggunakan narasi-narasi yang lebih menggunakan perasaan karena lebih mudah diterima dan mudah dipancing. Paslon lain juga banyak bertebaran di FYP, namun paslon 02 lebih banyak dan menguasai beranda tiktok jika dilihat dari jumlah hastag di tiktok.
____
Disclaimer tulisan ini dibuat dari persepsi “marketing” dan justru menghargai keberhasilan marketing politik mereka karena berhasil merangkul target terbanyak.
Pilihlah secara rasional jangan asal ikut-ikutan, lihat prestasinya, rekam jejaknya, dan lebih open-minded dalam melihat fakta dan mengambil keputusan karena jika hati sudah ditutupi suatu kefanatikan ataupun kebencian maka akan sulit menerima kebenaran. Stop makan berita hoax dan mudah terpancing oleh opini, carilah dulu kebenarannya karena fitnah bertebaran dimana-mana.
Jangan sampai harga dirimu ditukar oleh serangan fajar untuk lima tahun kedepan.
#indonesia#pemilu#capres#prabowo#gibran#prabowo gibran#amin#anies muhaimin#anies#anies baswedan#ganjar mahfud#ganjar pranowo#pemilu 2024#caleg#calon presiden
4 notes
·
View notes
Text
Hai ! udah lama banget ga nulis disini. Tadi siang kepikiran sesuatu seperti hal yang bleum banyak ku pelajari.
A F I R M A S I
Singkat cerita aku berada di situasi yang tidak menyenangkan, tidak merugikanku secara materil. Akan tetapi cukup untuk membuat lelah dan emosi. Sudah berulang kali ku afirmasi ke 'tidak sukaan' ku dengan berbagai kalimat.
"Aku marah ya"
"Aku ga suka di gituin"
dan banyak kalimat penolakan atau kalimat ketidaksukaan ku terhadap apa yang dia lakukan yang hanya di tanggapi dengan bercandaan lain. Hal yang ku lakukan tidak terkesan serius dimata 'dia'.
Cukup lama kupikirkan alasan kenapa 'dia' tidak bisa 'menangkap' apa yang kumaksudkan. Apa karena jarak umur kami yang terlalu jauh. Atau aku yang tumbuh di tengah keluarga yang cukup mendapatkan afirmasi kasih sayang dan 'dia' yang mungkin tidak cukup banyak mendapatkan afirmasi dalam keluarga, sehingga tidak terbiasa atau tidak mudah menyampaikan sesuatu sesuai perasaannya. Tidak mudah menangkan apa maksud secara harfiah dari apa yang di katakan orang lain.
Tapi trigger dan alasan aku memikirkan hal tersebut tidak hanya ada pada satu kejadian. Membaca twitter terdapat berita berupa seorang pelajar tengah ujian masuk kampus dan di temani oleh ibu nya naik motor berdua dari luar kota. Menurutku pribadi itu hal yang lumrah terjadi. Akan tetapi, banyak orang di twitter yang tidak setuju dengan hal tersebut dan beropini bahwa lemah nya generasi Z dikarenakan orang tua yang terlalu memanjakan anaknya. Perbedaan sikap orang tua dari jaman dahulu dengan jaman sekarang membuatku berfikir memang bisa menimbulkan perbedaan yang cukup besar pada dua generasi ini.
But anywaysssss, semua di atas itu hanya opini, jadi apa opini mu?
Aceh Barat, 11 Mei 2023
7 notes
·
View notes
Text
Anak2 kecil yang mereka harus bertahan sedini mungkin. Yang nggk tau apakah besok masih bisa membuka mata. Anak2 kecil yang tetap ceria dan tersenyum karena tak tau bahwa gumpalan awan hitam telah menghadang mereka. Kepolosan yang membuat semangat ayah bundanya untuk terus berjuang melindunginya hingga titik akhir.
Keceriaan yang terenggut sedini mungkin, yang menyisakan luka dan trauma yang entah kapan akan hilang. Hingga akhirnya mereka dipaksa dewasa oleh keadaan. Dipaksa mahir memainkan permainan orang dewasa macam senapan.
Baru2 ini berita mereka di liput dunia. Playing victim tentu saja ada. Banyak muslim yang turun ke jalan menyuarakan opini selamatkan mereka. Euforianya sangat pekat penuh perjuangan. Harapan diri, tidak mencukupkan bahwa hanya hari ini saja perjuangan di lakukan. Pembelaan hak atas tubuh2 yang telah di renggut paksa harus terus di gaungkan.
Anggap saja bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk hidup. Maka mempunyai hak yang sama juga untuk tenang. Tenang dalam ibadah. Tenang dalam menjalankan kehidupan, tanpa takut bahwa mereka terancam.
Karena perjuangan tidak mengenal akhir. Sampai betul-betul terlaksana islam yang mampu menyelamatkan dan mengayomi manusia. Wallahu a'lam.
191023
5 notes
·
View notes
Text
Pada Suatu Malam di Bulan Terakhir Tahun 2023
Media sosial masih menjadi isu utama bagi diriku hingga di penghujung 2023. Padahal kalau dipikir-pikir, aku tidak terlalu punya kepentingan juga berlama-lama scrolling konten yang tidak terputus.
Namun memang efek adiksi dari media sosial itu terasa seperti mencengkeram aspek biologis dan psikologis di dalam diriku.
Padahal aku sudah sempat menjalankan eksperimen 30 hari tanpa Instagram dan hasilnya aku sebenarnya bisa baik-baik saja tanpa hal-hal semacam itu.
Sampai saat ini aku masih merasa bahwa semakin menjauhnya diriku dari buku-buku adalah salah satu sebab utama adiksi yang sulit sekali terobati itu.
Aku rindu masa-masa di mana aku tenggelam dalam bacaan-bacaan berkepanjangan. Apa aku bisa menghidupkan kembali keemasan masa itu?
Banyak buku bagus. Banyak pula bacaan bagus selain buku. Artikel di Medium, opini-opini para pemikir, dan berita-berita berkesan yang ditulis dengan keseriusan bisa menjadi bahan yang tak habis-habis. Maka dari itu aku sebenarnya tidak punya alasan apa-apa untuk tidak membaca.
Mungkin aku hanya perlu disiplin. Perlu menerapkan secara persis apa yang sudah aku baca di buku-buku semacam The Power of Habit, Atomic Habits, Deep Work, dan lain-lain.
Belakangan aku rasanya seperti merasa terbebani dengan aktivitas membaca dan menulis. Apa karena membaca dan menulis itu adalah aktivitas pokok dari pekerjaanku? Sehingga saat membaca dan menulis aku merasa seperti sedang bekerja yang mana secara mental alokasiku untuk itu terbatas.
Ini yang perlu aku renungi lebih lanjut di samping perenungan tentang menghindari media sosial.
Beberapa hari yang lalu aku menonton video ini di YouTube yang cukup memberi motivasi untuk kembali merutinkan membaca:
youtube
Video ini dengan apik menjelaskan bahwa kita sebenarnya hanya butuh waktu sekitar 30 menit saja setiap harinya untuk menjadi pembaca buku yang jauh lebih baik dari sebagian besar orang di dunia ini. Terutama di Indonesia juga.
Dalam video tersebut juga digambarkan bahwa kalau kita menjadikan waktu 'membaca' media sosial menjadi membaca buku, kita akan mampu menyelesaikan sekitar 30 buku setiap tahunnya. Dalam artian kuantitas apa yang kita 'baca' di media sosial dalam setahun itu setara dengan 30 buku!
30 menit tentu bukan waktu yang lama jika dibandingkan dengan durasi scrolling. Insya Allah aku bisa melakukannya!
1 note
·
View note