#Berani Coba?
Explore tagged Tumblr posts
kurniawangunadi · 1 year ago
Text
Kesempatan
Nggak semua kesempatan bisa kita dapatkan, kalau kemudian ada orang yang membukakan atau memberi kesempatan. Kata guruku, coba aja dulu meski kita nggak yakin, kerjakan semaksimalnya kita, soalnya kalau orang lain berani ngebukain dan ngasih kesempatan itu tandanya mereka bisa melihat sesuatu di dalam diri kita yang gak kita sadari, yang kita sendiri juga gak tahu. Tapi, mereka percaya dan berani bertaruh atas kesempatan yang diberikan itu. Cobalah untuk berupaya sekuat tenaga, tunjukkan upaya yang maksimal, karena itu yang bisa kita kendalikan, soal hasil biar urusan nanti. Paling tidak, kita menunjukkan bahwa kita sesungguh-sungguh itu, kita berusaha menjaga kepercayaan yang diberikan, kita nggak sia-siain kesempatan yang udah dibukain, yang udah dikasih.
Sebab, banyak dari mereka yang membuka dan memberi kesempatan itu tidak hanya melihat hasilnya, tapi juga upaya kita. Nggak menutup kemungkinan, besok-besok kita akan terus diberikan kesempatan baru. Kesempatan yang akhirnya membuat kita berkembang melebihi apa yang kita pikirkan selama ini. Karena keterbatasan pengetahuan kita melihat diri sendiri.
Suatu hari kita bisa menjadi orang yang memberi kesempatan, membukakan jalan bagi orang lain. Kalau saat kita, kita sedang dibukakan jalannya. Jangan tutup jalan itu dengan kemalasan, nggak niat ngerjainnya, ngilang, menyalah-nyalahkan orang lain, dan berbagai hal yang membuat pintu kesempatan berikutnya tidak lagi terbuka. Pada kondisi yang tertekan, biasanya orang akan menunjukkan bagaimana respon dan coping mechanism nya. Kalau respon kita merugikan, coping mechanism kita tidak memecahkan masalah. Barangkali sudah cukup. Kapasitas kita memang hanya sedemikian aja, nggak bisa lebih dari itu. Kalau mau lebih dari itu, maka kita harus bisa mengelola diri kita sendiri dengan lebih baik terlebih dahulu.
Kalau kita berharap memegang hal-hal besar, maka risiko - konflik - dan berbagai macam tantangannya akan semakin besar. Kalau ingin berkembang lebih jauh, pasti nggak enak, nggak nyaman, gak menyenangkan sama sekali.
Apakah kamu pernah menutup jalan yang pernah dibukakan orang lain untukmu?
441 notes · View notes
ajinurafifah · 11 months ago
Text
Rapor Adek, Rapor Merah Mama
Jumat kemarin adalah waktu ambil rapor anak-anak. Seperti biasa, aku mendengarkan progress yang disampaikan gurunya. Guru adek kali ini cukup singkat menyampaikan rapor akademik adek. Seingatku beliau hanya mengatakan, "Progress Mbak Yara bagus bunda, sudah bisa mengikuti KBM dengan baik, hafalan dan ngajinya juga lebih kalau dibandingkan rata-rata teman sekelasnya."
Yang membuatku lama duduk di ruangan itu karena Ustadzah menyampaikan hal lain. Jujur rasanya nggak karuan saat menyimak penyampaian ustadzah terkait progress adek yang lain...
Anak keduaku ini termasuk anak yang mudah berbaur, cukup behave dan nggak rewel. Tapi ternyata dibalik rasa mudah yang dia berikan, ada catatan besar yang membuatku merasa ini rapor merah untukku.
"Bunda coba nanti di rumah ngobrol dan bonding lagi dengan Mbak Yara ya bun. Minta tolong diajarkan untuk mempertahankan haknya." DEGG. "Saya itu sampai bilang sama Mbak Yara, Mbak coba belajar untuk bilang enggak dan pertahankan kemauan Mbak Yara."
Ustadzah melanjutkan ceritanya, "Misalnya ya bun, Yara awalnya duduk sebelah saya. Ada temannya tiba-tiba bilang kalau mau duduk di situ, Mbak Yara pasti mengalah. Ini kejadian berkali-kali dengan case beda-beda. Ada temannya nabrak dia sampai jatuh, saya tahu Mbak Yara ini kaget dan sakit. Tapi dia bangun, diem aja. Saya bilang, Mbak Yara marah dan nangis sesekali boleh lho... Mbak Yara boleh juga meminta temannya untuk meminta maaf karena sudah melakukan kesalahan. Mbak Yara ga harus diam saja, Kalau mau nangis boleh, mau sama ustadzah boleh, mau tegas boleh. Mbak Yara bilang yaa, mbak Yara nggak papa pertahankan haknya! Saya sampai berulang kali bilang seperti itu bun... saya takutnya nanti malah nggak baik buat perkembangan psikkologisnya."
Sumpah dalam hati aku sebagai ibu pengen banget nangis... paham ga sih kaya arrrgggghhh. Apakah selama ini pola asuhku salah? Kenapa kejadian gt? Dibalik dia yang sangat mudah anaknya...apakah adek menyimpan beban itu sendirian? Apakah dia kebiasa mengalah sama kakaknya? Apakah aku kurang adil?
Karena jadi people pleaser itu ga enak... berusaha menjaga perasaan orang lain dan mengorbankan perasaan sendiri itu ga enak..
Bukan nggak mau berbuat baik, bukan. Tapi kita juga harus berani memperjelas batasan supaya nggak ada yang kebablasan.
Momen rapotan ini jadi momen aku 'terima rapor' juga...
Kaya ditunjukkan aja, belum waktunya nambah anak. Kemarin-kemarin minta petunjuk kan sama Allah? langsung dijawab kan?
Mama minta maaf ya adek...
Terima kasih ustadzah, alhamdulillah masih banyak waktu untuk kita perbaiki ya dek insyaAllah :"") Alhamdulillah Allah kasih perantara ustadzah yang perhatian sama adek. huhuhuhu
Bismillah semoga anak-anak kita jadi anak yang sehat lahir batin, tahu batasan, dan tetap berhati baik yaaaa <3
282 notes · View notes
milaalkhansah · 27 days ago
Text
kita dan duka kita masing-masing
Pasti ada banyak sekali hal yang tidak pernah kita ceritakan ke siapapun: masa lalu kita, luka-luka yang belum sembuh, perasaan yang tak tersampaikan, atau mimpi-mimpi yang terpaksa kita relakan. Kita memilih menutupinya rapat-rapat dengan cara kita masing-masing—menjadi pribadi yang lucu dan menghibur, introvert, workholic, atau mungkin melarikannya pada banyak hal yang seringkali orang-orang menganggapnya sebagai hal yang negatif.
Menghabiskan kesedihan kita dengan menggulir media social. Berusaha melupakan hal-hal yang membuat kita tertekan dengan menenggelamkan diri dalam satu postingan, ke postingan yang lain. Membuka satu konten ke konten berikutnya, mencari hal yang bisa membuat kita sejenak lupa dengan beban yang kita rasakan, terus mencari sesuatu yang bisa membuat kita terhibur, tertawa, dan juga tersenyum meski barang sebentar. Atau barangkali mencari-cari perasaan kita pada tulisan orang lain. Bersama media sosial, kesedihan dan kesepian kita menemukan tempatnya. Namun alih-alih merasa lebih baik, kita lebih sering berakhir dengan perasaan yang memburuk, juga dengan kekosongan yang semakin membesar.
Tiap orang punya pemikiran yang berbeda tentang kita. Tergantung bagaimana kita menampilkan dan membawa diri kita di hadapan mereka. Kita di hadapan keluarga, sahabat, teman-teman terdekat, orang asing, dan kita di hadapan Tuhan seringkali tak sama. Orang-orang tidak pernah tahu usaha apa saja yang telah kita coba dan lakukan untuk bisa pulih dari duka yang kita bawa, untuk bisa sembuh dari apa-apa saja yang tak terlihat dan tak pernah kita beritahu kepada siapa pun. Usaha-usaha yang kita jalani dengan kesendirian dan kesepian, uang yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan, dan juga air mata yang sudah tak terhitung lagi berapa kali kita jatuhkan.
Beberapa dari kita mungkin lebih berani untuk mengungkapkannya pada kertas, pada puisi-puisi, pada akun sosial media yang terprivat dengan nol followers atau dengan nama yang disamarkan, pada sujud yang lama, pada air mata yang jatuh dalam hening, pada isak di atas bantal, atau pada orang-orang profesional.
Sampai kapan pun, tidak akan ada orang yang bisa mengenali apalagi mengerti kita dengan sangat baik melebihi Tuhan dan diri kita sendiri. Sampai kapan pun, akan ada banyak sekali hal yang tidak pernah sanggup kita bagikan. Dan mungkin sampai akhir hayat pun, kita akan terus hidup dengan duka kita masing-masing.
@milaalkhansah
30 notes · View notes
prawitamutia · 9 months ago
Text
menyembuhkan
beberapa waktu lalu ngetren istilah "healing". hmm katanya sih, healing ini maksudnya kegiatan yang bisa menyembuhkan luka atau trauma hati. ada yang melakukannya dengan jalan-jalan, makan-makan, leyeh-leyeh sebentar--eh ini tuh self reward bukan healing nggak sih?
saya nggak punya latar belakang psikologi dan nggak tahu healing yang sebenarnya itu apa. saya pernah beberapa kali ke psikolog, mungkin saat itu psikolog yang saya temui nggak cocok jadi saya nggak merasa healed. saya coba juga tuh melakukan jalan-jalan makan-makan dan leyeh-leyeh tapi yang ada boros bukan healing. jadi sebenarnya healing itu ngapain?
hal-hal sederhana seperti nyuci piring, ngosek kamar mandi, merapikan kamar, mandi, atau minum teh katanya juga bisa menjadi ajang healing. menulis juga katanya bisa menjadi media untuk healing. tapi... rasanya belum deh. belum dan bukan itu semua.
sampai suatu ketika, saya baca buku-buku parenting dalam rangka memperbaiki cara mengasuh Mbak Yuna dan sekaligus menyongsong lahirnya anak kedua (Mas Yasa). saya kaget banget menemui diri saya nangis sesenggukan karena baca buku parenting--saat itu yang paling membuat air mata tumpah ruah adalah The Book You Wish Your Parents Had Read. suatu waktu lain, saya baca buku Nicole Lepera, ternyata mbak ini juga mengalami yang saya alami wkwk nangis sampai kamiseseken karena buku parenting.
ternyata menyembuhkan diri itu perjalanan hati ya? hanya bisa dilakukan oleh diri kita sendiri dan caranya adalah dengan menemui diri kita sendiri, anak kecil dalam diri kita, inner child kita. cung yang kalau dengar lagu Satu Satu nya IDGITAF meleleh! nah.
saya bersyukur meskipun agak menyesal mengapa perjalanan menyembuhkan hati ini baru benar-benar terasa dimulai ketika saya baca buku yang seharusnya saya baca bertahun sebelumnya. tapi, ah saya bersyukur sekali sudah akhirnya berani menemui diri saya di masa kecil. memaafkan semuanya.
karena buku-buku parenting itu, sekarang saya hampir selalu rindu membaca. semacam bahagia sekali ada seseorang di luar sana yang bisa mengartikulasikan yang kita rasakan dengan lebih baik, membuat benang kusut di kepala ini terurai.
prompt 3.
apakah ada momen dalam hidupmu yang membuatmu merasa perjalanan menyembuhkan dirimu dengan sadar dimulai? momen apa? apa kegiatan healing favoritmu?
88 notes · View notes
jejakperadaban · 7 months ago
Text
Terlalu takut untuk memulai, mencoba, dengan alasan takut untuk gagal. Padahal, jika tidak berani mencoba sama sekali, justru sudah gagal dari awal. Gagal melawan rasa takut untuk mencoba. Sementara jika sudah berani mencoba, maka kemungkinannya ada dua, berhasil atau gagal.
Tapi, dari dua kemungkinan itu, sebenarnya justru yang paling penting adalah proses. Kalau seandainya berhasil, berarti prosesnya sudah benar. Pun, jika belum berhasil, prosesnya bukan berarti salah, melainkan perlu dibenahi, perlu coba lagi, karena tidak tau kan di titik mana akhirnya berhasil?
Seperti kisah Thomas Alfa Edison yang setelah percobaan ribuan kali membuat formula lampu, jatah gagalnya lebih banyak dari berhasilnya. Coba, kalau hanya sekali coba lalu gagal dan dia memilih menyerah, mungkin hari ini kita dapati malam gelap gulita tanpa lampu, kan?
Just trust yourself. Percaya aja, kalau kamu itu bisa. Percaya aja kalau kamu jauh lebih keren dari yang kamu pikirkan. Percaya aja, kalau upaya-upaya kamu itu adalah bentuk syukur atas apa yang sudah Allah berikan. Sungguh, mulia sekali bukan?
Pada setiap proses itu, jangan lupa selalu libatkan Allah. Minta pertolongan. Minta dimampukan. Minta dijaga. Minta dikuatkan. Minta diberkahi. Minta diberikan kemudahan-kemudahan. Karena, terlalu sombong kalau kita hanya mengandalkan diri kita sendiri.
Terakhir, jangan terlalu banyak dengar kata orang. Berapa banyak kamu selama ini selalu dengar kata orang terus-terusan? Sementara penilaian manusia ke kamu tidak bisa dikontrol. Mengejar kepuasan penilaian manusia itu lelah, karena tidak akan pernah ada ujungnya. Cobalah, dengarkan isi hatimu sendiri, ya.
Aku cuma mau bilang, selamat berproses! Niatkan semua dalam rangka ibadah agar lebih ringan jalannya. Agar tak sia-sia semuanya.
Selamat berproses, selamat berjuang di jalan-jalan kebaikan! Selamat meniti jalan-jalan perjuangan!🤍🌥️
35 notes · View notes
kayyishwr · 2 days ago
Text
"Dik, kok mas rasanya ga tenang gini ya". Aku yang sedari tadi membuka-buka file materi, akhirnya berani bersuara. Dia menatapku sambil tersenyum, "coba pejamkan mata, terus tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan mas"
Dan anehnya ku turuti saja perintah itu.
"Mas ingat ga? Dulu pernah cerita, punya senior yang lagi sekolah spesialis neuro, trus sama persis mau ujian kaya gini" aku yang sedari tadi masih memejamkan mata, sambil bernafas dalam, perlahan membuka mata dengan nafas yang lebih tenang. Dan reflek kujawab "oh iya, kok kamu ingat!"
"Astaghfirullah bikin kaget, tadi masih merem sekarang udah melotot" caranya menjawab membuatku lebih tenang dari sebelumnya. "Tentu aku ingat, beliau kan mentormu mas, iya to?" Aku mengangguk.
"Ya cerita jenengan pas itu kan, beliau mau maju ujian, juga agak panik, tapi ditenangkan oleh istrinya; jika gagal bisa diulang lagi, jika berhasil ya, alhamdulillah" sekarang aku lebih tenang, karena itu sebagai tanda, tidak masalah jika semua tidak sesuai dengan harapan terbaik kita
"Ummi kan juga pernah bilang; gak apa-apa to, walaupun tetap berharap yang terbaik"
"Lagi pula mas, manusia itu pasti selalu menginginkan kebaikan bagi dirinya. Namun, Allah Maha Melihat dan Maha Mentakdirkan Sesuatu; yang jauh lebih baik dari harapan kita" aku menyimak dengan seksama. "Hanya saja karena kita punya nafsu, kadang yang sudah ditakdirkan Allah berupa kebaikan, bisa jadi dianggap sebagai keburukan; begitulah manusia"
"Ah cerdas sekali kamu". Gantian dia yang melotot, namun sambil tersenyum aneh.
"Mas sudah berusaha semaksimal mungkin, walaupun pasti ada kurangnya juga. Tinggal sekarang perkuat tirakat doa, amal, dan istighfar. Supaya dosa dari kesalahan yang kita perbuat, tidak menjadi hambatan untuk mendapatkan cahaya ilmuNya Allah"
Sekarang aku mendapat suntikan energi yang luar biasa, ku pejamkan mata sekali lagi, sambil menarik nafas lebih dalam, dan mengeluarkan secara perlahan.
Telingaku mendengar air mulai turun dari langit yang bertabrakan dengan genting rumah. Namun kembali tersadar dengan ucapannya lagi, "itu aku kirim ucapan Gus Baha lewat whatsapp, semoga menambah ketenangan, bukan cuma buat jenengan tapi buat kita semua, bismillah ya mas!"
Tumblr media
10 notes · View notes
pramoedyafals · 19 days ago
Text
Bunga Di Karang Part I
-Mengenang- Sudah sewindu, tepat bulan ini. Sewindu dari sekian windu, kita bertemu kembali waktu itu. hari ini terkenang saat pertama-tama kita bertemu. lebih tepatnya kau lebih berani dan lebih mencari dari pada aku. disitulah kekuatan cinta dari mu yang sedari dulu tidak pernah aku miliki. namun, soal rasa dan keinginan memiliki aku tidak kalah soal itu. ini kisah 24 tahun yang lalu, aku akan coba mengingatnya, setelah dari 14 tahun kita tidak bertemu. kau harus pergi meninggalkan desa terpencil itu mengikuti keinginan ayah mu, kita bertemu kembali di desa kecil terpencil itu. jauh sebelum itu, kita coba untuk saling menghubungi. namun surat-surat dari mu itu, hanya bisa aku baca tanpa bisa aku balas. pertama, karna tulisan ku cukup jelek untuk membalas surat mu, kedua aku tiada arah untuk bisa menanyakan kepada siapa, cara membalas surat mu. tentu saja surat itu bukan surat cinta, karena berisi pertanyaan kabar dan cerita-ceritamu. aku tak ingat betul tentang surat itu. namun aku ingat betul moment itu. surat ke-2 dan ke-3, karna kemajuan teknologi, kau melampirkan nomor telpon ayahmu, aku membaca dan menyembunyikan. kau tidak sama sekali bertanya kenapa aku tidak membalas surat mu. tapi aku tahu dari surat mu itu, kau tidak sama sekali marah karna tidak ada upaya dan daya membalas suratmu. terlihat kau melampirkan nomor telpon ayah mu, dan barang tentu aku akan menghubungi. pasti pikirmu begitu kan?. Saat itu, telepon selular sangatlah mahal, tidak semua yang bisa memilikinya. saat itu juga, masuklah telpon rumah dan warun telokomunikasi (warte) ke desa terpencil itu. tentu saja dari apa yang kau lampirkan itu, aku berusaha menghubungimu. namun satu hal yang aku tidak ketahui, bahwa biaya nya sangat mahal. Tentu saja, itu bukanlah halangan dan rintangan berarti bagi lelaki berusia belasan tahun. aku menghubungi mu, aku menelepon beberapa kali, namun tahu kah kau? jantung ku berdetak 10X lipat dari biasanya, yang aku baru tahu bahwa kondisi itu disebut, gugup teramat sangat. aku menelepon dan diangkat ayahmu, namun aku tutup kembali telponku. lalu aku ulangi sampai beberapa kali, dan ayahmu mengangkatnya lagi, namun aku tidak berbicara, dan aku mmatikannya untuk menenangkna diriku yang saat itu masih berdetak jantung yang hebat. Sampai, esoknya, aku coba menghubungi kembali, dan satu malam cukup bagiku untuk mengumpulkan kekuatan keberanian berbicara kepada siapapun di balik telepon itu. tentu saja aku menjalankan niat itu sesudah pulang sekolah, waktu itu sekitar jam dua siang. aku kembali menelepon kenomor yang tidak mudah diingat itu. dan tentu saja ayahmu mengangkatnya, berkat kekuatan dan keberanian yang aku kumpulkan satu malam itu, sepatah kata terucap kepada ayahmu. " halo, apakah ada Dyah?,", " halo, ini ayahnya, ia ada apa?", " maaf om, saya temannya dyah, apakah dyah nya ada?", " o, dyah sedang disekolah, saya lagi kerja, nanti telepon balik ya jam 5 sore, setelah sampai dirumah.", " ok, om, ". telepon dimatikan, entah siapa dahulu yang menutupnya. namun yang jelas, jantung ku tidak lagi berdetak 10X lipat, namun berhenti sejenak. seakan mati. Tentu saja, waktu sudah menunjukkan di jam 5 sore, dari halaman jembatan yang aku lalui, langit telah berwarna antara merah dan kuning. aku terpanah melihat langit waktu itu, sekaligus bimbang, apakah aku kembali kerumah mengangkat telepon ku, dan mencoba menelepon ke nomor yang kau sisipkan di surat waktu itu atau terus terpanah melihat langit sore itu. Seperti biasa, aku memilih mejadi pengecut, dan melanjutkan lamunan ku di bawah langit berwarna antara merah dan kuning dini sore itu.
8 notes · View notes
mutiarafirdaus · 11 months ago
Text
Puluhan tahun tinggal bersama orangtua, tidak pernah kita ditagih biaya kontrakan rumah. Jika merujuk pada harga kontrakan rumah saat ini yang mungkin kisaran standar, senilai 25 juta per tahun di Depok. Coba dikalikan dengan 26 tahun. Akan ketemu angka 650 juta. Sedap. Baru tempat tinggal. Belum sewa furniture, layanan makan, listrik, wifi, keamanan, transportasi.
12 tahun bersekolah di sekolah swasta, tidak pernah kita ditagih biaya SPP ataupun biaya pendidikan lainnya oleh orangtua. Estimasi setiap tahun membutuhkan biaya 1.5 juta untuk SD. Kalikan dengan 6, ketemu angka 9 juta. Sebentar, itu baru biaya SPP. Peralatan operasional, ongkos antar jemput, uang saku.
Belum lagi biaya ketika sekolah di pesantren. Dulu SPP sekitar 500k/bulan, kalikan dengan 6 tahun. Dapat angka 36 juta. Ditambah dengan masa SD, 45 juta. Baru SPP, apakabar uang awal tahun, tas dan sepatu baru, kiriman logistik untuk anak pesantren. Selama 6 tahun. SELAMA 6 TAHUN.
Ngga berani buat lanjutin "hitung jasa" mereka, takut ketemu angka yang terlalu fantastis. Itu baru satu anak.. Bahkan jika memberikan cash tunai 1 milyar kepada orangtua, belum juga bisa melunasi apa apa yang mereka telah beri pada kita.
Satu hal yang harus dipegang di fenomena yang marak saat ini, yaitu sandwich generation adalah, jangan pernah buat hitung-hitungan angka dengan orangtuamu. Ditambah dengan isu tentang kesehatan mental yang sedang marak, jangan asal melabeli orang tuamu toxic. Jatuh bangun mereka perjuangkan dirimu semasa bayi agar bisa tetap hidup. Ingat itu selalu ya.
48 notes · View notes
kafabillahisyahida · 2 years ago
Text
Mencari Ketenangan
Yang paling bernilai dalam hidup adalah ketenangan, dan rasa tenang tidak dapat dibeli dengan uang, ia hanya dapat diperoleh dengan ilmu.
Esensi dari ilmu nafi adalah rasa takut kepada Allah. Semakin berilmu semakin seseorang takut kepada Allah dan anehnya semakin takut kepada Allah semakin tenang hidup seseorang.
Karenanya mereka yang Paling Takut kepada Allah adalah para Ulama (Orang2 yang berilmu)
Mereka yang takut pada Allah tidak akan bermaksiat, tidak akan melanggar syariat, tidak akan bergibah, tidak akan lalai dalam ibadah, tidak akan curang dan menyulut perang, tidak akan berdusta dan berprasangka...
Sebaliknya semakin tidak takut kepada Allah semakin seseorang berani berbuat dosa sehingga efeknya semakin tidak tenang dan aman hidupnya, hatinya gelisah dan senantiasa diliputi duka cita, penuh coba yang tiada henti2nya.
(Ust. Nuzul Zikri, Lc Hafidzahullah)
97 notes · View notes
miutella · 10 months ago
Text
Aku bukan orang yang sempurna. Bahkan terkadang rapuh, hingga harus dipaksa dan ditambal sana sini.
Kemarin, saat aku ditawari menjadi penerjemah, aku sebenarnya senang bukan main karena aku dihadapkan pada kesempatan yang sudah lama aku nanti. Tapi, aku bimbang, apa aku bisa? Apa aku pantas? Gimana kalau aku banyak salah dan bikin malu? Apalagi dengan predikat orang rantau di negeri berbahasa arab.
Aku butuh beberapa saat dan jawaban orang lain hingga sampai pada kata 'ya' untuk menjawab tawaran itu.
Adikku yang kuminta saran, ia dengan tegas berkata, "Terima! Kalau aku jadi kamu, aku pasti terima. Itu kesempatan ga datang dua kali. Apa aku bisa atau nggak, itu masalah nanti. Mending kamu terima daripada kamu nyesel nanti kalau kesempatan itu diambil oleh orang lain. Dia makin bagus sementara kamu nangis di pojokan, menyesal, kenapa aku ga ambil itu... Dari pada kamu nyesel, mending terima!"
Akhirnya, aku terima tawaran itu. Aku banyak belajar malam itu, melihat bagaimana orang lain menerjemahkan. Dan ternyata, nggak seburuk yang aku kira. Bahkan, mereka dengan kemampuan yang kurasa sama denganku berani dan tidak malu. Lalu, kenapa aku harus malu padahal aku juga nggak buruk-buruk amat?
Besoknya, well done. Kita menyelesaikan masalah itu dengan baik dan aku senang sekali bisa mengambil kesempatan berharga itu. Terima kasih semuanya!!!
----
Lusanya, aku kembali merefleksikan diri sendiri. Mengenal betul bahwa diri ini suka sekali insecure dan ngerasa nggak pantas. Aku coba menanyakan itu pada orang lain yang mungkin bisa memberikan jawaban bijak.
Kamu tahu dia jawab apa?
[4/2 22.33] org yg seperti itu biasanya punya pertimbangan pikiran yang cukup banyak, sehingga alhasil ia merasa insecure dan tidak pantas, padahal dia yang paling pantas di antara yg ada, atau setidaknya ia tak buruk² amat dibanding yg ada.
[4/2 22.35] org yg seperti itu, perlu support dari org yg terdekat dia dan yg ia percaya untuk memproduksi kepercayaan ditengah banyak org.
Cukup bijak, karena dia tidak men-judge orang lain, dia bahkan berusaha membesarkan hatinya bahwa itu sesuatu yang bagi sebagian orang memang sulit. Tak lupa dia beri solusi yang sangat solutif, haha.
Lagi-lagi, terimakasih karena telah berusaha meningkatkan kepercayaanku. Semoga aku selalu bisa bertemu dengan orang-orang baik lainnya.
[6/2/2024]
9 notes · View notes
kurniawangunadi · 20 days ago
Text
Mikirin Soal Sistem dan Takdir
Ini sebuah pemikiran yang lumayan liar ke mana-mana, tapi setelah dipikir mendalam, memang hubungan satu sama lain kayak nggak bisa dinafikan.
Apakah kalian percaya bahwa kemiskinan dan ketidakberdayaan seseorang (khususnya di negeri ini sebaga contoh terdekat) itu adalah sebuah bentuk yang sistematis? Kalau bahasa kekiniannya kemiskinan struktural, memang kondisi yang secara sistem disengajakan.
Mengutip dari google : Menurut Selo Soemardjan (1980), kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat, karena struktur sosial masyarakt itu sehingga mereka tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia untuk mereka. Orang bekerja sekeras mungkin, dia tetap kesulitan untuk bisa keluar dari jurang kemiskinan.
Dan kondisi ini juga diperparah dengan sistem sosial yang menuntut anak harus membiayai seluruh anggota keluarga. Anggota keluarga membiayai saudara. Dan berbagai macam bentuk ketergantungan finansial akut yang membuat seseorang makin sulit untuk keluar dari lingkaran setan gali lubang tutup lubang.
Ditambah dengan sekolah yang kualitasnya bagus, biayanya tidak terjangkau oleh masyarakat yang rentan ekonomi. Sehingga, output dari pendidikan tidak bisa menjawab masalah dasar yang sebenarnya bisa dientaskan dari pendidikan, yaitu pola pikir.
Lalu, ketika dewasa ini. Kita dihadapkan pada beragam kondisi yang membuat diri kita tersadar bahwa ternyata bisa jadi kita ada dalam kondisi rentan. Sementara akses-akses tertentu, hanya bisa didapatkan oleh teman kita yang lain. Kita sebut itu sebagai privilese, sebagai bahasa kerennya. Tapi sebenarnya, kalau kita kulik lebih dalam, itu adalah bentuk sistem yang memang membuat seseorang tidak bisa mengakses hal tersebut.
Sebagai contoh sederhana, kalau teman-teman ingin membuat sebuah usaha dalam skala kecil tapi legalitas bener. Itu malah ribet banget, terhalang sana sini untuk bisa berkembang. Beda cerita kalau teman-teman memiliki modal kapital yang besar. Cenderung lebih lancar. Seolah-olah, jurang antara usaha kecil kita dengan usaha besar yang udah establish itu gak bisa dijangkau sama sekali. Karena akses untuk ke sana, tidak dibuat lebih mudah. Termasuk untuk inovasi, dsb.
Privilese itu riil banget dan produk dari sebuah sistem. Bayangkan kalau akses-akses pendidikan berkualitas itu bisa diambil oleh siapapun. Buku-buku yang kubeli tiap bulan ratusan ribu itu tersedia di mana-mana untuk bisa dibaca di perpustakaan yang selalu update bukunya. Tontonan yang disajikan di televisi di rumah-rumah orang sebagus channel-channel yang bisa kita akses melalui TV Internet., bahkan bisa kita pilih sendiri salurannya terserah kita dari seluruh dunia. Mata pelajaran soal manajemen finansial bisa diberikan sejak dibangku sekolah, tidak dijual sebagai program-program kelas di usia dewasa. Mata kuliah wirasusaha, bisa diuji coba sejak sekolah dengan akses modal yang lebih mudah.
Kesimpulan dari tulisan ini, ingin menyadarkan kepada teman-teman bahwa kita punya kesempatan untuk memilih takdir yang baik. Kalau kondisi di keluargamu, di lingkunganmu, di pertemananmu, di tempat saat ini kamu berada ternyata semencengkeram itu untukmu bisa maju, mengentaskan diri dari ketidakberdayaan. Kamu bisa memilih dan perlu untuk berani membuat pilihan tersebut. Hijrah kepada takdir yang lebih baik :)
81 notes · View notes
ulakauni · 3 months ago
Text
Kenapa sih, hidup yang cuma sekali ini saja, aku gak bisa sama kamu. Hehe
Rindumu kebangetan ya kayaknya. Aku lengah dikit jadi sesek hatinya.
Tau gak? Aku itu bener² mencoba menerima semua hal dengan lapang. Jujur gak mau mengingat hal² yang membuat hati itu jadi sakit. Makanya aku sangat tidak ingin berhenti melakukan aktifitas luar ruangan.
Karena dengan beraktifitas aku merasa normal, aku baik-baik saja. Tapi ketika sendiri gak tau kenapa tiba² nangis. Hehe. Ga jelas banget kan.
Aku tu gapapa sumpah. Harus ada kegiatan aja tapi. Aku juga bahagia kok. Meskipun kadang sering nyesek gak jelas. Hehe
Kadang merasa bersalah banget. Kaya dosa yang mana ya, yang membuat aku harus menjalani semua ini. Tapi di sisi lain aku mikir, nikmat seperti apa lagi yang akann diberikan Tuhan padaku sampai² membuatku terus tegar tiap harinya.
Aku pernah begitu mencintai dalam diam, pernah begitu menginginkan perasaan terbalas dalam kenyataan, pernah begitu rindu dengan tetes air mata yang menemani tangan menengadah. Pernah juga begitu ingin memiliki, pernah begitu mencintai dengan hebatnya, pernah begitu ingin melakukan semua hal berdua, pernah juga dicintai begitu hebat dan luar biasa.
Duh, aku sampai gak berani mengingat kenangan. Benar² ingin meletakkan kenangan di pojok pikiran, memendam semua hal bahagia yang sempat kurasakan.
Aku tidak boleh bukan membuka lembaran kala itu? Sudah tidak pantas bukan? Udah ahh,, malah tiba² nyesek mana air matanya gak bisa ditahan. Capek bangett sama diriku😭🤙🏻
Emang paling bener itu menghapus semua kenangan. Hehe tapi eman😆 Tau ah..
Pokoknya dijalani semampu sebisaku. Aku akan semaksimal mungkin untuk mencintai dia ugal²an layaknya aku ugal²an mencintaimu dalam diam.
Sepertinya perasaanku padamu itu hanyalah obsesi belaka. Makanya nda hilang² wkwk. Udah ah.. nulis ngalor-ngidul gak jelas bangett..
Biar apa coba? Ya biar nyesek dihati aku ini hilang. Kalau udah nulis gini kan enak. Ada yang diungkapin, ada yang dituangkan. Ga perlu lagi mengenggam tangan erat cuman biar ga nangis. Ga perlu lagi mendekap erat dada cuman buat ngilangin sesak.
Bismillah. Yuk bisa yuk diriku. Kamu mampu. Kamu hebat. Kamu pasti bisa menerima semua konsekuensi yang terjadi.🌹
3 notes · View notes
rririsstuff · 9 months ago
Text
He returns
genre: romance, angst, school
rating: 15+
warning: inappropriate and vulgar words
guinaifen x reader
_________________________________________
apa jadinya jika kalian tidak pernah bertemu selama 10 tahun? iya, itulah kamu sejak kecil kalian berdua dipaksa berpisah karena orang tuamu yang pindah rumah untuk mencari pekerjaan yang layak
pada akhirnya 10 tahun kemudian, kalian sudah SMA kelas 12. di suatu ketika pada saat jam pelajaran tiba-tiba guru datang membawa siswi baru dari pindahan sekolah lain dan siswi tersebut tampaknya tidak asing dimatamu
"selamat pagi semua perkenalkan ada siswi semoga kalian berteman baik dengan dia"-guru
"halo semua perkenalkan aku guniaifen, salam kenal semua" dan ternyata benar gadis itu guinaifen, teman mainmu dimasa kecil
kamu tidak menyangka bahwa dia sekarang sudah seperti ini setelah berpisah cukup lama yaitu 10 tahun. guniaifen sekarang sudah semakin cantik dengan badan yang sangat bagus, payudaranya yang besar dan pinggang yang langsing tetapi sifatnya sama dengan pas kecil dulu
bel istirahat berbunyi, kalian yang merasa ngeh-pun mulai mendekat satu sama lain dan menanyakan kabar kalian masing-masing
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! (m/n) kamu dari mana saja?! aku udh nangis tiap hari mikirin kamu! mana udah lama berpisah lagi!" guinaifen langsung memelukmu erat
"udah-udah sekarang kita udh bertemu lagi kan?"-kamu
guniaifen masih menangis bagaimana perasaannya tidak pernah bertemu selama 10 tahun ini
"btw sekarang kamu makin cantik aja badanmu juga sangat sexy" godamu
"ihhh yang bener aja?" guinaifen malu-malu mendengar godaanmu
disaat mereka berdua lagi tersenang-senangnya, tiba-tiba saja ada seorang 2 perempuan yang memergoki mereka siapa itu?
"oh, kalian gk ke kantin buat ginian ya?" kata dari salah satu gadis bersurai unggu, gadis itu bernama selle dan satunya lagi bronya
"selle?!" kamu setetika terkejut mendengar omongan dari gadis tersebut
selle adalah pacarmu sudah 1 tahun lebih kalian pacaran dia juga punya teman namanya bronya. awalnya selle dan bronya hanyalah sebatas teman saja, namun semua berubah semenjak kamu berkunjung ke ampertemennya selle dan melihat kalau mereka berhubungan intim di dalam ampertemennya dan mereka menyukai satu sama lain
hal hasil kamu sakit hati mengingat pacarmu yang sudah bersamamu selama 1 tahun tiba-tiba ia sudah bersama dengan sesama wanita yang merupakan sahabatnya yang saling suka
"berani-beraninya ya rebut cowo gw hah?!" selle yang marahpun menampar guinaifen tetapi untungnya kamu mencegahnya
kamu kemudian menarik tangan selle dan pergi menuju rooftop. sesampainya di rooftop, mereka baru mengatakan yang sebenarnya
"maksud kamu apa hah?! dengan murid baru itu?! lu naksir kah?!" tanya selle dengan perasaan kesal yang semakin menggebu-gebu
"dia temanku sayang, kami sudah berpisah selama 10 tahun dan wajarlah kami seperti itu bayangin coba klo kita seperti itu" jawabmu
"oh. berarti kyak gitu loh ekspresi kalian setekah berpisah selama 10 tahun"-selle
"sampe lu lupain gw hah?! apa lu udh bikin rencana sama dia? atau dianya yang nyuruh kamu gitu?"-selle
pertanyaan tersebut dimana selle masih kesal olehmu mengingat bahwa kalian berdua tidak pernah kontakan selama 5 hari hal hasil kamu mengeluarkan hpmu dari saku dan menunjukan bukti yang sebenarnya
selle terkejut dengan rekaman dari hpmu yang memutar video selle dengan bronya di ampertemennya yang lagi melakukan hubungan badan
"maksud kamu ini apa hah?!" selle terdiam dengan ekspresi wajah yang sedikit memerah
"aku pikir kalian cuma sebatas sahabat tetapi kalian malah lebih dari itu"-kamu
"pantes aja aku denger rumor dan gosip dari cewek-cewek di kantin kalau selle dan bronya itu aslinya lebih dari teman dan sahabat ternyata ini toh" kamu terus menjelaskannya membuat selle makin berpaling wajah ke kanan
"gw udh gk ketipu lagi sama orientasi seksuallu. di dunia ini, cinta itu buta kok jadi mau segender atau kagak selagi menyatakan perasaan cinta ya sama aja tuh" lanjutmu
"udh ya mulai sekarang kita putus! sana kamu puas-puasin sama bronya!"
kamu langsung pergi meninggalkan rooftop dan tentunya selle disana. setelah kamu membuka pintu, kamu melihat kalau bronya dan guinaifen juga ada disana dan kamu hanya bodo amat dan jalan saja. bronya menghampiri selle dan guinaifen mengejarmu
jam menunjukan pukul 18:00 waktunya para siswa untuk pulang ke rumahnya masing-masing, kamu dan guinaifen jalan bersama meskipun kamu baru saja putus dengan selle, tetapi kamu tetep bahagia karena guinaifen sahabat semasa kecilmu yang telah berpisah selama 10 tahun itu bersamamu
pada saat telah mencapai gerbang sekolah, tiba-tiba ada voice mail dari ibunya guinaifen, isi dari voice mail tersebut mengatakan bahwa ibunya sekarang lagi lembur kemungkinan akan bisa pulang ke rumah pukul 2 pagi
"yah sendiri lagi ni di rumah"-guinaifen
"kenapa tu?"-kamu
"ini ibuku hari ini akan lembur dan ya sendiri lagi deh" cemberut guinaifen
"eh, mending nginep dirumahku aja" tawarmu
"e-eh?! yang bener?" guinaifen mendengar itu langsung kaget
"iya lah, lagian kamu baru pindah ke wilayah ini kan? kita udh gk pernah lagi ke rumahku" katamu
"o-oh ok, baik sekarang kita ke rumahmu!" seru guinaifen
kalian telah sampai di motor dan kamu mengendarai motor dan guinaifen membonceng. sesampainya di rumah, kamu menutup pintu luar dan juga rumah
"wah rumahmu sekarang udh bagus banget!" guinaifen melihatnya itu langsung terkagum-kagum
"gimana bagus kan? makanya aku suruh kamu nginep disini" kekehmu
"iya-iya, oh iya aku mau cerita boleh gk?" tanya guinaifen sambil duduk di sofa ruang tamu
"oh boleh silahkan" kamu juga duduk mendengarkan cerita temanmu
"jadi sebelum kita bertemu ini, aku dulu punya pacar namanya tu li sushang, awalnya dia temenku terus sahabatku. aku sering ajak dia bikin kontem uji nyali sama dia dan kita selalu kemana-mana sampai pada akhirnya kita memutuskan untuk mengungkapkan perasaan. kami pacaran bahkan kita juga pernah melakukan hubungan seks"-guinaifen
"terus?"-kamu
"semua itu berubah semenjak aku melihat dia berubah tidak seperti biasanya dan ketika aku kerumahnya, aku melihat perutnya sedikit membuncit dan aku melihat dia memegang tes pack dan aku terkejut melihat hasil tes packnya strip 2. sontak aku kaget dong sampe aku tanya dia 'beneran?' terus dia ngangguk dengan air mata yang keluar terus dia bilang 'maafin aku sayang, aku bukan bermaksud seperti itu' dia nangis dan kita berpelukan. hal hasil orang tuanya menyuruh cowok yang jelas-jelas mengambil milikku dengan cara yang tidak manusiawi itu untuk menikahi pacarku, aku justru menolaknya tapi karena aku tidak bisa melawan takdir akhirnya kita akhirnya menutuskan hubungan untuk selamanya"
menceritakan pengalamannya, guinaifen setetika menangis sontak kamu memgambil tisu yang tak jauh dari mejamu itu
"sudah-sudah jangan dipikirkan lagian kan udah ada aku, teman masa kecilmu yang telah kembali" kamu memeluk guinaifen dan mengelus surai jingganya
"cup-cup jangan nangis manis"
7 notes · View notes
sepertibumi · 2 years ago
Text
[GAPAPA KOK]
Gapapa buat ngelakuin salah, karena ini pertama kalinya kita hidup. Yang penting, selalu berusaha buat berbenah dari kesalahan dan ambil pelajaran buat hidup yang lebih baik.
Sebuah kenyataan bahwa kita akan dihadapkan dengan banyak pertanyaan, kejadian, atau cobaan yang mungkin baru pertama kali kita hadapi.
Kita yang masih minim pengalaman tentu seringkali takut. Takut salah langkah, takut ambil keputusan, dan berbagai ketakutan lain yang tanpa disadari bikin mental jadi kerdil.
Satu yang perlu ditanemin dalam diri bahwa kita ga pernah dituntut buat jadi sempurna. Kita hanya dituntut untuk selalu belajar. Belajar karena sadar masih banyak celah yang harus ditambal buat bisa jalan lebih jauh lagi.
Kalo hari ini salah langkah, gapapa banget buat ngerasa down. Tapi harus inget bahwa hari besok akan tetap hadir, dan kamu akan tetap menjalaninya bersama teman tumbuh sejati; dirimu sendiri.
Kalau lagi down gini, coba kasih waktu ke diri buat nerima segala perasaan yang ada. Terima segala perasaan yang datang tanpa penyangkalan apapun. Setelahnya baru dicerna lagi, ditelaah lagi, dirasionalkan lagi, dan keputusan akhirnya; harus berani ambil sikap.
Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Kita juga perlu banget punya skill untuk mencintai diri sendiri. Ada waktunya kita tegas, tapi ada waktunya juga kasih kesempatan buat dia bernafas.
Sekali lagi, bahwa gapapa aja buat ngelakuin kesalahan karena ini hidup pertamamu. Kita belajar sambil berjalan. Mengambil makna dan pelajaran dari setiap kejadian.
Terpenting, jangan berhenti buat terus berbenah, ya!
— @sepertibumi
33 notes · View notes
hudashidqie · 1 month ago
Text
hi kids, ini ibuk, balik lagi yah ke sini hihi.
kayaknya terakhir ibuk nulis di sini pas ibuk selesai umrah ya? yang tiba-tiba ibuk jadi kepikiran kamu, kepikiran semua ibuk-ibuk di dunia, dan juga kepikiran doa semoga Allah jadiin ibuk, ibuk yang terbaik buat kamu dan pendamping yang tenang, shalihah, dan menyenangkan buat bapak.
beberapa minggu yang lalu, ibuk pernah overthinking; gimana ya kalo misalnya suatu saat ternyata ibuk ngga bisa punya kamu? :( terus ya kayak biasa, ibuk jadi sedih sendiri. tapi alhamdulillah, pikiran itu cuma mampir sebentar. ibuk yakin, hadirnya kamu adalah rezeki yang tentunya, adalah hak mutlak dan prerogatifnya Allah.
akhirnya, pertanyaannya ibuk balik, gimana kalau ternyata Allah percayain dan amanahin ibuk buat ngelahirin kamu? apa yang harus ibuk lakuin? apakah ibuk udah siap? ibuk sadar, kalau ibuk ngga akan pernah siap kalau ibuk nggak pernah mempersiapkan :)
sebagaimana doa doa yang ibuk selalu panjatkan ke Allah, ibuk pingin menjadi ibuk yang "siap" dan mempersiapkan. oiya, ibuk juga lagi rajin terapi biar ibuk bisa jadi ibuk yang punya kecerdasan emosi yang terbaik yang ibuk yakini bisa jadi pondasi keluarga yang kokoh.
semoga nanti, kamu bisa tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menghargai setiap emosi dan bisa mengkomunikasikan emosi dengan baik yah <3 ini perjalanan panjang. ibuk juga masih terbata-bata juga tentang ini.
ibuk juga lagi banyak belajar tentang membangun kedekatan dengan Allah, pencipta kita. tahu nggak, nak? semakin ibuk perpanjang sujud ibuk, rasanya semakin ibuk cinta sama Allah. rasanya, ibuk selalu "dipeluk" setiap waktu, ditenangkan di setiap gemuruh, dan juga disayang setiap waktu. semoga nanti kita bisa ngobrol banyak yah tentang ini. biar nantinya, pondasi cinta keluarga kita juga berdasarkan pondasi kecintaan kita kepada Allah <3
ibuk juga lagi belajar masak! walaupun ibuk ngga yakin banget sama rasanya, tapi ya boleh lah~ nanti, pas ibuk balik dinas, ibuk mau coba masak sayur asem sama sambel. ibuk mau ngumpet-ngumpet aja masaknya. soalnya malu hihi.
oiya! ibuk sekarang udah bisa pegang kucing. awalnya, ibuk selalu degdegan kalau dikejar kucing. akhirnya, ibuk buka wikihow "cara pegang kucing". emang agak aneh sih ya, tapi ternyata pelan-pelan, ibuk bisa ngelawan rasa takut ibuk.
pertama kali ibuk bisa pegang kucing, ibuk terharu, karena ibuk ngga harus lagi ngejauh dari si abu; kucing di rumah njid. pas ibuk dateng mau jemur baju, si abu selalu deketin ibuk. terus ibuk usap aja kepalanya dan ibuk kasih snack. dia makannya lahap! terus ibuk ajakin minum, ibuk tungguin sampai dia ngga haus lagi. aduh, hati ibuk luluh rasanya. Allah maha baik yah, udah bantu ibuk biar bisa pegang si abu.
ya bolehlah nanti kalau kamu mau punya kucing. tapi ibuk belum berani gendong. gapapa pelan pelan ya hihi. aih, tuh kan jadi panjang. padahal mah ibuk cuma mau nulis sedikit.
besok besok kalau luang ibuk sambung lagi ya. semoga Allah selalu kokohkan niat ibuk untuk bisa terus mempersiapkan diri biar nantinya, kita sekeluarga bisa sama-sama ketemu di keadaan terbaik kita.
salam, si suka melow,
ibuk. <3
2 notes · View notes
kidungkidung · 2 months ago
Text
H e n i NG
Jika pada akhirnya aku harus melihatmu bersama orang lain, akan aku coba membuka ikhlasku. Jika memang aku telah kalah, aku akan merenungi kesalahanku dan kekuranganku selama ini, seperti yang aku selalu katakan 'hiduplah dengan bahagia, aku ingin melihatmu seperti itu' kalimat itu berlaku jikapun tidak denganku, aku menyayangimu dengan tulus.
Jika harus hancur, biar aku rawat lukaku sendiri, tidak perlu kamu merasa bersalah. Ini resiko ketika aku berani mencintaimu, bukan? tetaplah menjadi seseorang yang baik hati dan punya sabar yang tak terbatas.
Jangan ubah tatapan matamu, biarlah selalu teduh bagi siapa saja, selalu lah tersenyum, tersenyum indah dan pasti semua orang juga menyukainya.
Jaga diri baik baik, jangan telat makannya, makan tepat waktu, jangan sakit, jangan pernah merasa rendah.
Kamu hebat, keren, sempurna di mataku, carilah seseorang yang lebih dariku, dariku yang selalu menyayangimu, sungguh berat jika harus melepasmu. Semakin aku tau kekuranganmu, semakin aku ingin memelukmu dan menemanimu.
Jika lagi bukan aku yang menjadi inginmu, akan ku coba melepaskan apa yang aku dambakan dengan keras, sewaktu waktu jika ingin kembali, kembalilah. Kupastikan aku masih akan sendiri dalam waktu yg cukup lama.
_kidungkidung
3 notes · View notes