#Benteng Victoria
Explore tagged Tumblr posts
Text
Novel Terbaru Dr Muhammad Najib: “Jalur Rempah Sebagai Jembatan Timur dan Barat” (Seri-25): Persaingan Diantara Para Penjajah Nusantara
Post Views: 71
Dr Muhammad Najib, Dubes RI untuk Spanyol dan UNWTO
Novel “Jalur Rempah Sebagai Jembatan Timur dan Barat” karya Masterpiece Dr Muhammad Najib ini terinspirasi dari kisah Jalur Sutra atau Tiongkok Silk Road, yang kini muncul kembali dalam bentuk baru: One Belt One Road (OBOR) atau Belt and Road Initiative (BRI).
Penulis yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO ini meyakini, Indonesia sebagai Jamrud Katulistiwa ini sebenarnya juga memiliki warisan sejarah yang bernilai. Sayangnya, kita belum mampu mengapitalisasi warisan leluhur yang dimiliki, seperti yang dilakukan Tiongkok, meski peluang Indonesia sama besarnya.
Novel ini sendiri merupakan fiksi murni. Di sini, penulis mencoba mengangkat fakta-fakta sejarah, diramu dengan pemahaman subjektif penulis sendiri terhadap situasi terkait.
Ada berbagai peristiwa sejarah di masa lalu, yang seakan terjadi sendiri-sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dalam novel ini, penulis berupaya merangkai semua dengan menggunakan hubungan sebab-akibat. Sehingga Novel ini menjadi sangat menarik. Ceritanya mengalir, kaya informasi, dan enak dibaca. Selamat membaca dan menikmati.
Foto Ilustrasi: Jalur Sutra (garis merah), jalur Rempah (garis biru)
**********************************************************
SERI-25
Persaingan di antara Para Penjajah Nusantara
Sesuai permintaan Usted, Aku menyiapkan tulisan tentang pertarungan Belanda melawan Kerajaan Portugal di Nusantara. Aku lalu memaparkannya di hadapan Usted.
“Permusuhan antara Belanda dengan Kerajaan Portugal sedikit banyak merupakan kelanjutan dari konflik mereka di daratan Eropa, meski kali ini motivasinya berbeda. Pada tahun 1602, Belanda menyerang koloni Portugal di Amerika, Afrika, India dan Timur Jauh, untuk kepentingan hegemoni perniagaan. Portugal menang di Amerika Selatan dan Afrika, sementara Belanda menang di Timur Jauh dan Asia Selatan. Di wilayah Nusantara, Portugal hanya mampu bertahan di ujung tenggara Nusantara, yakni Pulau Timor,” ujarku.
“Bisa diberikan beberapa contoh tentang pertarungan Belanda dan Portugal ini?”pinta Usted.
“Pada tahun 1575, bangsa Belanda, yang saat itu masih berupaya memerdekakan diri dari Spanyol, mulai menduduki Maluku dan menggeser kekuasaan bangsa Portugis. Pada tahun 1579 masih terdapat empat gereja Katolik di Ambon yang dibangun Portugis, di antaranya Gereja Santiago dan Sao Tomas. Satu terletak di dalam benteng dan tiga lainnya di luar. Gereja-gereja ini diampu oleh Ordo Jesuit. Namun kemudian, semua gereja itu dihancurkan Belanda. Contoh lainnya, pada tahun 1605 terbentuk aliansi di Ambon antara Belanda dengan Suku Hitu yang beragama Islam. Mereka bekerja sama menyerang benteng Portugis di Ambon, yang berdiri sejak 1575. Portugis hengkang dan Belanda mengambil alih benteng itu. Nama benteng tersebut diubah menjadi Victoria. Di Pulau Timor, sisa-sisa pasukan Portugis terus dikejar Belanda sehingga mereka harus bersembunyi di hutan dan harus meminta perlindungan masyarakat setempat,” paparku agak panjang.
“Apakah sekarang Anda bisa melihat bahwa permusuhan Belanda dengan Portugal jauh lebih keras dibandingkan permusuhan mereka dengan masyarakat setempat?” tanya Usted.
Pertanyaan ini membuatku harus berpikir sesaat.
“Apakah ini ada hubungannya dengan pertentangan antara Katolik dengan Protestan di daratan Eropa?” ujarku menjawab pertanyaan Usted.
“Si!”, katanya tegas dalam Bahasa Spanyol yang berarti: “Ya”.
Lalu beliau melanjutkan: “Motif ekonomi tentu saja menjadi alasan mereka untuk memperebutkan wilayah-wilayah strategis. Tetapi itu bukan satu-satunya alasan,” tegas Usted.
“Apakah Usted ingat sesuatu? Saya jadi teringat cerita Filipina dari Anda dulu,” ujarku memancing ingatannya tentang Filipina.
“Ya… Di dekat Kota Manila ada tempat bernama Ternate, yang sampai kini dihuni banyak keturunan Maluku Utara. Kampung Ternate ini terletak di Cavite, di sebelah Selatan pantai Manila. Tempat ini didirikan oleh orang-orang Mardica, Mardika atau Mardijker, salah satu puak Melayu yang berasal dari Ternate dan Tidore. Saat Spanyol berjaya di Maluku Utara, mereka diangkut ke Filipina untuk melawan bajak laut.
Ketika Spanyol diruntuhkan VOC Belanda, Katolik pribumi beserta orang Spanyol asli maupun turunan yang bermukim di Maluku, mengungsi ke Manila. Hingga kini keturunan Maluku tersebut berkomunikasi dengan dialek berbeda dari komunitas lain di sini.
Mereka juga telah berasimilasi dengan budaya dan bahasa Portugis. Orang Filipina menyebut mereka Caviteno atau Ternateno Chavacano. Kisah komunitas ini juga disinggung oleh Pigafetta, seorang penulis yang berlayar bersama Magellan,” kata Usted dengan mimik murung. Ia diam sejenak seperti berpikir keras, kemudian menarik napas panjang dan melanjutkan diskusi Kami.
0 notes
Text
TURISIAN.com – Menghabiskan libur akhir pekan enaknya rileks dulu di pantai sambil melepas kepenatan dari rutinitas. Nah tempat yang cocok buat hal itu, Sobat Turisian bisa meluncur ke Pantai Santai Ambon. Sesuai namanya, tempat ini menyuguhkan pesona alam yang menawan dan suasana tenang, pas sekali buat bersantai ria. Di sini Sobat Turisian bisa menenangkan pikiran dengan menikmati pemandangan yang aduhai. Tampak air laut berwarna biru muda bening yang memanjakan mata dan tubuh. Bakal menggoda Sobat Turisian untuk segera menceburkan diri ke dalamnya. Pantai Santai Ambon tersebut memiliki area yang landai sepanjang kurang lebih 100 meter. Dengan air lautnya yang sangat jernih, sehingga Sobat Turisian dapat melihat dasar laut. Kalian pun dapat berenang, bersantai bersama keluarga, snorkeling, menyelam, hingga menikmati sunrise. Meski pamornya belum sepopuler pantai-pantai di Ambon seperti Pantai Natsepa, Morella, Liang, dan Pantai Hukurilla, namun pantai ini juga sangat menarik kalian kunjungi. Sebab menyuguhkan pesona dan eksotisme yang bakal bikin Sobat Turisian jatuh cinta. Baca juga: Benteng Victoria Tertua di Ambon, Peninggalan Portugis Berusia Ratusan Tahun Belum banyak wisatawan yang datang ke Pantai Santai Ambon menjadi nilai plus. Terutama bagi Sobat Turisian yang lagi mencari spot tenang dan bisa bebas bermain air tanpa takut terganggu kerumunan orang. Asyiknya lagi, pantai berpasir putih tersebut lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat Kota Ambon. Sehingga cukup mudah untuk Sobat Turisian jangkau. Kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi, sewa, atau angkutan umum. Lokasi & Tiket Masuk Pantai Santai Lokasi pantai tersebut berada di Jalan Amanhuse, Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku. Berjarak sekitar 17 km dari Kota Ambon, atau lebih kurang 30 menit kalau Sobat Turisian menempuhnya menggunakan kendaraan bermotor. Kalau Sobat Turisian mau melakukan perjalanan ke Pantai Santai Ambon dengan angkutan umum atau angkot, bisa naik dari Terminal Mardika, Kota Ambon. Ambil jurusan Desa Latulahat, yang angkotnya berwarna hijau tua. Biasanya di bagian atasnya terdapat tulisan “Latulahat”. Baca juga: Tradisi Cuci Negeri Soya Ambon dengan Filosofi Membersihkan Diri dan Negeri Sementara untuk tiket masuk ke objek wisata pantai ini, harganya sangat terjangkau. Hanya sekitar Rp5.000 per orang. Sehingga keindahan pantai yang satu ini pun bisa dinikmati semua kalangan.*
0 notes
Photo
Proses adalah jalan logika agar apa pun yang kita dapatkan (sebagai manusia) menjadi relevan. -SemPos . . . Happy Sunday #igers (at Benteng Nieuw Victoria, Ambon) https://www.instagram.com/p/CpZfPN5LviSQzykVBR6E_XgpWbci_OD39jAlvA0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Desain Warisan Budaya Benteng Victoria, Ambon City of Music Center dan Mollucas Youth Creative Hub Terintegrasi
Desain Warisan Budaya Benteng Victoria, Ambon City of Music Center dan Mollucas Youth Creative Hub Terintegrasi
satumalukuID – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan seluruh design warisan budaya baik benteng victoria, Ambon City of Music Center dan Mollucas Youth Creative Hub harus menjadi satu kesatuan, demi mewujudkan program music tourism. “Apa yang dipaparkan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menarik sebagai upaya penetapan Ambon sebagai kota…
View On WordPress
#Ambon City of Music#Ambon City of Music Center#Benteng Victoria#Design Warisan Budaya Ambon#Mollucas Youth Creative Hub#Program Music Tourism
0 notes
Text
Pattimura Dihukum Mati Karena Dikhianati
SELAMA berkuasa di Maluku, Belanda sempat dibuat repot selama berbulan-bulan oleh kecerdikan Kapitan Pattimura yang pandai meramu strategi perang. Kompeni itu bahkan hampir menyerah jika bala bantuan dari Batavia tidak datang dengan cepat. Namun begitulah takdir, perjuangan Pattimura harus berakhir oleh pengkhianatan rakyatnya sendiri, raja negeri Booi di Saparua, Maluku, yang selama ini mati-matian dibelanya.
Malam 11 November 1817, Pattimura dan pasukannya sedang berdiam di sebuah rumah di hutan Booi. Tidak ada perbincangan apapun, mereka hanya diam termenung. Tiba-tiba terdengar keramaian di luar dan pintu terbuka oleh tendangan seseorang. Beberapa tentara merangsek masuk, mengarahkan senjata ke semua orang.
Seorang opsir berteriak memberi perintah untuk menyerah, sambil mengarahkan senjatanya ke dada Pattimura. Kemudian masuk dan berteriak raja Booi: “Thomas, menyerahlah engkau. Tidak ada gunanya melawan. Rumah ini sudah dikepung empat puluh serdadu yang siap menembak mati kalian.”
“Terkutuklah engkau, pengkhianat!” geram Pattimura, seraya digiring keluar menuju kota Booi, sebelum diberangkatkan ke Ambon.
Tidak disebutkan apakah raja Booi mendapat imbalan atas pengkhianatannya itu. Namun I.O. Nanulaitta dalam Kapitan Pattimura menyebut alasan raja Booi menjual informasi kepada Belanda karena dendam setelah Pattimura menurunkan posisinya sebagai pemimpin rakyat.
Kabar penangkapan Pattimura tersiar ke seluruh pelosok negeri dengan sangat cepat. Para pemimpin perang lain pun segera menjadi target perburuan. Sebagian memilih meletakkan senjata, namun sebagian lain memutuskan tetap berperang. Mereka tidak ingin nasibnya berakhir di tiang gantung, dan terus melanjutkan perjuangan Pattimura.
Setiba di Ambon, Pattimura dan sejumlah pejuang yang tertangkap dikurung di benteng Victoria. Selama di dalam penjara, mereka diinterogasi oleh tentara. Namun Pattimura menutup rapat-rapat mulutnya sehingga tidak banyak informasi yang didapat Belanda.
Memasuki bulan Desember, para tahanan dihadapkan di depan Ambonsche Raad van Justitie (Dewan Pengadilan Ambon). Setelah melalui beberapa sidang, vonis pun dijatuhkan. Kapitan Pattimura, Anthone Rhebok, Said Perintah, dan Philip Latumahina mendapat hukuman paling berat sebagai pemimpin perang, yakni hukum gantung. Sementara tahanan lainnya diasingkan ke Jawa.
Pattimura dan tiga orang lainnya mengisi hari-hari terakhir menjelang ekseskusi dengan renungan. “Suatu malam penuh ketegangan dan perjuangan batin. Pikiran keempat pemimpin itu melayang-layang ke sanak saudara. Kebebasan yang mereka ingini menyebabkan korban besar yang harus mereka berikan. Tetapi sekarang kembali mereka akan ditindas oleh kaum penjajah,” tulis Nanulaitta.
Tanggal 16 Desember 1817, tibalah hari eksekusi. Pagi-pagi sekali, empat orang pemimpin itu telah diperintahkan untuk bersiap. Tidak terlihat kecemasan di wajah Pattimura dan kawan-kawan seperjuangnya itu karena sehari sebelumnya para pemuka agama datang mengunjungi mereka dan semalaman menemani di dalam sel sambil terus memanjatkan doa.
Di lapangan depan benteng Victoria, tiang gantung telah disiapkan. Para algojo pun telah berdiri di sampingnya, menunggu korbannya tiba. Sejumlah besar tentara dipersiapkan, baik di sekitar lapangan eksekusi maupun pantai untuk menghalau segala bentrokan yang mungkin terjadi. Rakyat Maluku pun telah berkumpul, berusaha melihat para pemimpin mereka untuk terakhir kalinya.
Sekitar pukul tujuh, Pattimura dan para terhukum lainnya tiba dengan tangan terikat, dan penjagaan yang amat ketat. Setelah mereka ditempatkan di depan tiang gantungan, seorang petugas pengadilan membacakan putusan dewan hakim di depan seluruh orang yang hadir:
“… mereka akan dihukum gantung sampai mati, dilaksanakan oleh para algojo. Kemudian mayat mereka akan dibawa keluar dan digantung agar daging mereka menjadi mangsa udara dan burung-burung, dan digantung agar tulang belulang mereka menjadi debu sehingga dengan demikian menjadi suatu pelajaran yang menakutkan bagi turun-temurun. Bahwa Thomas Mattulesi untuk selama-lamanya akan digantung di dalam sebuah kurungan besi dan sekalipun telah menjadi debu, akan menimbulkan ketakutan karena perbuatannya,” tulis Nanulaitta.
Philip Latumahina menjadi yang pertama menaiki tiang gantung. Tali dipasangkan dan genderang dibunyikan. Namun sesaat kemudian ia terjatuh. Tali maut itu ternyata tidak mampu menahan beban Latumahina yang memang berbadan besar. Dengan susah payah, algojo menyeretnya kembali ke depan tiang gantungan. Malang nasibnya, ia harus merasakan tali gantungan untuk kedua kalinya. Beberapa detik kemudian nyawanya pun melayang.
Setelah Latumahina, berturut-turut Anthone Rhebok dan Said Perintah menaiki tiang gantung. Tidak perlu usaha dan waktu terlalu lama bagi algojo mengeksekusi keduanya. Setelah genderang dibunyikan, nyawa keduanya dengan cepat terlepas.
Tiga orang pejuang telah berpulang, kini tibalah giliran sang panglima tertinggi Maluku berhadapan dengan tiang gantungan. Dari atas tempat eksekusi ia bisa melihat puluhan musuh yang sangat ingin ia hancurkan sedang menontonya. Sementara di kejauhan ia menatap rakyat Maluku yang hendak ia bebaskan, meski gagal.
Saat algojo memasangkan tali di lehernya, sambil mengarahkan pandangannya ke arah hakim-hakim Belanda, Pattimura mengucapkan kata-kata perpisahannya: “Selamat tinggal tuan-tuan.”
Sumber : historia.id
1 note
·
View note
Text
Liburan di Jerman? Anda Harus Mengunjungi Tujuan Ini!
Sebagai seorang musafir, Anda harus memiliki tempat favorit untuk dikunjungi. Baik itu di dalam negeri atau luar negeri. Berbagai keindahan di dunia ini adalah agen judi Terbaik dan alasan para paratraveller untuk memuaskan keinginan mereka, meskipun mereka jauh. Untuk penjelajah atau pelancong sejati, mungkin anggaran itu bukan alasan untuk tidak pergi ke tempat yang diinginkannya, tidak terkecuali di Jerman. Tapi, Anda sudah tahu tujuan wisata mana di Jerman yang mendapat kunjungan dan saat ini untuk dikunjungi? Berikut adalah beberapa tujuan wisata Jerman yang harus Anda kunjungi karena keindahannya!
Cologne Cathedral
Bangunan gereja bergaya Gotik yang dibangun pada 1248 ini memiliki bentuk yang unik. Desain Katedral Cologne mirip dengan Katedral Amiens dalam hal gaya dan proporsi tinggi dari darinave pusat.
Di dalam gereja, ada beberapa poin yang harus Anda perhatikan dan perhatikan, yaitu altar yang masih berdiri megah sejak 1322. Bangunannya terlihat anggun karena terbuat dari marmer hitam. Ada juga Kuil Tiga Raja, serta lima jendela yang terbuat dari kaca patri di dinding selatan yang diberikan oleh Raja Ludwig I dari Bavaria.
Rhine–Romantic River
Sungai Rhine adalah pilihan yang paling tepat. Sungai panjang yang melintasi beberapa negara ini dimulai dari Swiss dan berakhir di Laut Utara, Beland ini, mengalir sepanjang 1.036,20 kilometer. Sungai Rhine mengalir di beberapa titik di Jerman, biasanya pemandangannya akan sangat indah dan romantis di tepi sungai di malam hari. Nikmati suasana yang tak terlupakan bersama pasangan tercinta.
Bradenburg Gate
Rasanya tidak lengkap, jika Anda pergi ke Jerman tanpa mengunjungi Gerbang Brandenburg. Gerbang Bradenburg adalah simbol utama gerbang Berlin. Selain itu, Gerbang Brandenburg dan simbol persatuan Berlin Barat dan Berlin Timur. Dibangun pada abad ke-18 sebagai pintu masuk ke kota Brandenburg an der Havel, gerbang ini berada di bagian barat kota Berlin. Gerbang ini juga memiliki sejarah panjang sejak didirikan, terutama dalam sejarah politik negara ini.
Holstentor
Holstentor dalam bahasa Jerman berarti gerbang Holsten. Gerbang besar yang terbuat dari bata merah dengan desain Gothic di kota Lubeck, Jerman. Holstentor bukan hanya sebuah gerbang, tetapi sebenarnya adalah sebuah benteng. Benteng, yang didirikan pada 1464, awalnya berfungsi sebagai gerbang kota, dengan dua menara berbentuk bola di utara dan selatan dengan gerbang berbentuk lengkung. Sekarang Agen bola ini berfungsi sebagai museum untuk melestarikan sejarah kota dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1987.
Rugen Cliffs
Lebih dikenal sebagai Pulau Rugia, tebing ini terletak di antara Laut Baltik dan Baltik. Daerah ini terkenal sebagai tujuan wisata karena pantainya yang berpasir putih yang indah, pemandangan alam yang berbeda, dan arsitektur resor yang menakjubkan. Objek paling terkenal di sini adalah Taman Nasional Jasmund dengan tebing batu kapur yang disebut Victoria-Sicht (Victoria's View) dan Königsstuhl (Kursi Raja).
Neuschwanstein
Apakah Anda ingin tahu tentang kastil dongeng? Anda harus mengunjungi Neuschwanstein, kastil tua yang jika dalam bahasa Inggris adalah Kastil New Swanstone. Dibangun pada awal abad ke-19 di dataran tinggi setinggi 800 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini tepat di kaki Pegunungan Alpen dan berbatasan dengan Austria. Berdiri megah dengan arsitektur bergaya Neo-Romawi, Neuschwanstein di antara kehijauan pepohonan dan padang rumput luas di bawahnya.
Sebelum mengunjungi kastil ini, Anda masih harus "berjuang" untuk masuk ke dalamnya. Sebab, dua hari sebelum berkunjung, Anda harus mendaftar untuk mendapatkan tiket masuk. Anda dapat menerima tiket masuk baru, setibanya di kastil (ada konter di lereng dekat halte bus).
Heidelberg Old City
Heidelberg adalah salah satu kota besar di Jerman yang tidak hancur dalam Perang Dunia II. Bagian khusus dari kota ini adalah Judi Bola terpercaya pada zaman Barok. Di Heidelberg ada kawasan pejalan kaki yang sangat terkenal karena merupakan pejalan kaki terpanjang di Eropa, dan di sebelah kiri dan kanannya berdiri bangunan-bangunan tua yang masih berfungsi.
Benteng Tua Heidelberg
Awalnya, Heidelberger Schloss adalah sebuah benteng yang terletak di tempat yang strategis sebagai benteng. Benteng ini kemudian menjadi tempat tinggal atau istana raja di Pfalz.
1 note
·
View note
Text
Inilah Biografi Perjuangan Kapitan Pattimura Secara Singkat
perjuangan kapitan pattimura secara singkat - Biografi singkat Pattimura, Pahlawan Nasional asal Maluku ini kerap kelihatan fotonya pada kehidupan setiap hari, mukanya yang terpajang pada uang Rp1000yang lama.
Argumen mengapa diciptakan uang rupiah yang bermotif photo dari Pattimura untuk kenang kembali dan menghargai jasa-jasanya dalam perjuangkan bangsa Indonesia pada periode penjajahan.
Pattimura mempunyai nama asli Thomas Matulessy, beliau lahir di 8 Juni 1783, Horor Selatan, Maluku. Di saat penjajahan Belanda, persisnya di Maluku membuat rakyat di situ benar-benar menderita.
Karena berlangsungnya perlakuan monopoli perdagangan rempah-rempah yang sudah dilakukan oleh Belanda lewat pelayaran Hongi di Maluku. Sikap itu membuat seorang Thomas Matulessy atau Pattimura benar-benar geram pada pihak Belanda.
Biografi Singkat Pattimura
Thomas Matulessy atau Pattimura ialah anak dari Frans Matulessy (ayah) dan Fransina Silahoi. Pattimura lahir dari turunan bangsawan dari Raja Sahulau. Raja Sahulau ialah pimpinan dari sebuah kerajaan yang berada di Teluk Horor Selatan.
Pada waktu itu kepulauan Maluku sedang diambil pindah Belanda oleh Inggris. Karena ingin perjuangkan rakyat Maluku dari penjajahan Belanda, Pattimura selanjutnya terima training militer dari pasukan Inggris dan capai pangkat Mayor.
Dari sana Thomas Matulessy diputuskan oleh rakyat Maluku sebagai Kapitan Pattimura. Selanjutnya terjadi Kesepakatan Inggris-Belanda pada 13 Agustus 1814, kepulauan Maluku kembali terkuasai oleh Belanda.
Selanjutnya rakyat Saparua lakukan perlawanan pada Belanda untuk menjaga wilayahnya, peristiwa itu terjadi pada 14 Mei 1817. Mulai sejak tersebut Thomas Matulessy dikenali bernama Kapitan Pattimura.
Pada 11 November, Pattimura ketangkap oleh Belanda dan Benteng Duustede yang semula diambil kekuasaannya oleh Pattimura dan rakyat Maluku kembali diambil pindah kembali oleh Belanda.
Pasukan Belanda bawa Pattimura ke Ambon, di situ Pattimura tidak langsung dijatuhi hukuman, tetapi lakukan perundingan. Pattimura dirayu oleh Belanda untuk bekerja serupa dengannya, tetapi Pattimura menampik penawaran itu.
Hal tersebut membuat faksi Belanda benar-benar geram ke Pattimura. Selanjutnya Belanda berencana hukuman mati untuk Pattimura. Saat sebelum hukuman itu dilaksanakan, faksi Belanda satu kali lagi merayu Pattimura supaya ingin dibawa bekerja bersama, tetapi Pattimura masih tetap tegar pada keputusannya dengan menampik penawaran itu.
Biodata Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy
Berikut team Limapagi akan membagi biodata dari Pahlawan Indonesia yakni Kapitan Pattimura:
- Nama Komplet: Thomas Matulessy
- Nama Panggilan: Kapitan Pattimura
- Tempat Lahir: Horor Selatan, Maluku
- Tanggal Lahir : Minggu, 8 Juni 1783
- Ayah: Frans Matulessy
- Ibu: Fransina Silahoi
- Agama: Islam
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Karier: Pahlawan Nasional
- Zodiac: Gemini
Penghargaan yang Diberi untuk Kapitan Pattimura
Sebagai Pahlawan Nasional, Kapitan Pattimura memiliki hak memperoleh penghargaan dengan arah untuk menghargai jasanya dan untuk kenang kembali kepergiannya sebagai seorang Pahlawan Nasional.
Ada banyak penghargaan yang diberi oleh Indonesia untuk Kapitan Pattimura, yakni Didokumentasikan mukanya pada uang rupiah dan dibuat sebuah Lapangan terbang di Ambon yang namanya Lapangan terbang Internasional Pattimura.
Akhir Hayat Pahlawan Kapitan Pattimura
Pada akhirannya Pattimura diganjar hukuman dan meninggal pada 16 Desember 1817 dengan hukuman digantung di atas Benteng Victoria, Ambon. Karena semangat dan keberanian Pattimura dalam bela Bangsa Indonesia dengan ikhlas mempertaruhkan nyawanya, beliau dikukuhkan sebagai Pahlawan Indonesia. Hal itu diputuskan pada 6 November 1973, berdasar SK Presiden No 087/1973.
Meskipun sudah tidak ada, beliau adalah figur Pahlawan Nasional yang bernama akan diingat oleh warga Indonesia terutamanya di Maluku. Pengorbanan nyawa Pattimura di saat itu dengan arah bela Bangsa Indonesia sangat hebat.
Tersebut biografi singkat Pattimura alias Thomas Matulessy, si Pahlawan Nasional yang dari Maluku. Bagaimana opini beberapa pembaca mengenai Pahlawan Nasional yang ini?
Sumber comunitynews
0 notes
Text
Hari ke-dua di Penang, kita rencananya keliling kota sambil hunting street art sampe gempor 😀 berbekal street art map yang kita dapetin dari bandara kemaren .
Jadilah kelar sarapan di hostel, kita mulai menyusuri jalan-jalan di sekitar hostel, hunting street art…senengnya cuaca bulan desember ini lagi asyik banget buat jalan, nggak terlalu panas, kadang mendung tapi nggak sampe hujan..alhamdulillah
kalau rajin, sebelum kesini bisa research di google, banyak banget guidance untuk street art hunting, atau bisa liat disini . Kita sih kemaren asli nyontek peta doang, dan hunting yang kita pengen samperin aja, nggak semua :))
Tadinya kita mau ke sini, tapi karena november lalu penang dilanda banjir besar dan jalan menuju Penang Hill sempet longsor dan ditutup, jadi batal deh 😦 so, disimpen buat next visit aja yekaan
Dari hostel, kita mulai citystrolling kearah Jetty. Penang ini cantik banget dengan bangunan2 tuanya, jadi nggak salah kalo masuk ke world heritage *love*
kita jalan nggak pagi-pagi amat, tapi karena cuaca rada mendung jadi adem, kita mampir ke jetty, menikmati pagi yang damai
peaceful morning at jetty
suka banget liat gedung ini *love*
kita terus jalan menyusuri Pier / Jetty kearah Port Cornwallis, sambil foto-foto tentunya 😀
Queen Victoria Memorial Clock Tower
Dari kejauhan, tampak Quen Victoria memorial clock tower menjulang dengan indahnya, clock tower ini merupakan tugu peringatan Diamond Jubilee (60 tahun) Queen Victoria. Tower setinggi 60 kaki ini dibangun pada tahun 1897 oleh milyuner lokal bernama Cheah Chen Eok, dan merupakan landmark kota Penang.
Kami lanjut menuju Fort Cornwallis yang terletak di belakang clock tower. Benteng ini merupakan benteng pertahanan tentara Inggris ketika menjajah Malaysia. Dibangun pada akhir abad 18 dan dinamai dg nama Gubernur Jendral Charles Cornwallis, benteng ini adalah benteng terbesar yang berdiri di Malaysia.
Tiket masuk seharga 20RM per orang dewasa, anak-anak 10RM. untuk penduduk lokal lebih murah tiketnya. Sebagian area Fort Cornwallis sedang direnovasi ketika kami kesana, tapi nggak mengganggu kita menikmati suasana disekitar benteng tersebut.
fort cornwallis on his 17th bday
fort conrwallis
Setelah puas berkeliling Fort Conrwallis, mulai berasa laper lagi hahaha padahal tadi udah sarapan di hostel, kita mutusin balik lagi ke arah WonderFood Museum (tadi pagi masih tutup ) sambil cari sarapan.
Pas ngelewatin foodcourt gitu liat rame orang antri, ternyata itu Ali Nasi Lemak yang famous hahaha…gugling deh, langsung belok dong, nyam nyam nyam, langsung abis 2 bungkus saja, dessertnya cempedak goreng…enaaaakkkkk
Ali Nasi Lemak
Cempedak Goreng
kami melanjutkan citystrolling dengan perut kenyang dan hati senang :))
pagi yang masih lengang, gedung-gedung tua yang cantik bertebaran di Penang, buat yang suka aristektural bakalan happy disini.
nggak jadi masuk ke Wonderfood Museum, tempatnya ternyata nggak gede-gede amat, dan udah ada replika cendol didepan yang bisa difoto hahahaha
Penang juga memanjakan para penyuka street art, sangat menyenangkan blusukan di antara lorong-lorong panjang untuk street art hunting *love*
Masih banyak yang belum ke eksplor, semoga ada kesempatan dan rejeki untuk bisa balik kesini, aamiin!
kungfu girl
playing baskett ball
a little boy
[J]ELAJAH PENANG… Hari ke-dua di Penang, kita rencananya keliling kota sambil hunting street art sampe gempor 😀 berbekal street art map yang kita dapetin dari bandara kemaren .
0 notes
Photo
Benteng New Victoria di Ambon sekitar tahun 1925. - Benteng Victoria adalah salah satu benteng peninggalan Portugis terletak di Kecamatan Sirimau, pusat kota Ambon. Benteng Victoria merupakan benteng tertua di kota Ambon. Benteng Victoria dibangun oleh Portugis pada tahun 1575, tetapi kemudian diambil alih oleh Belanda. Benteng ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di Pulau Ambon. - Pada masa pemerintahan kolonial, benteng Kota Laha diambil alih oleh Belanda dari Portugis dan mengubah namanya menjadi Benteng Victoria. Benteng Victoria didirikan oleh Portugis, dan diambil alih oleh Belanda. Sebelumnya, oleh Portugis benteng ini diberi nama Nossa Senhora Annucida, baru kemudian direbut oleh Belanda pada 1605 dan dinamai Victoria yang berarti kemenangan. - Benteng ini mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa besar yang mengguncang Ambon pada sekitar tahun 1754. Setelah direnovasi benteng itu berganti nama dengan Nieuw Victoria yang artinya kemenangan baru. Belanda menggunakan tempat tesebut sebagai pusat pemerintahan, pertahanan, dan pembentukan kekuatan barisan tentara. Di [sekitaran benteng]? ini, pahlawan Pattimura digantung oleh Belanda pada 6 Desember 1817. Sumber: Wikipedia • 📸: Universiteit Leiden • #potolawas #potolawasambon #ambonhits #ambonmanise #ambon #ambonmaluku #amboncity #exploreambon #wisataambon #visitambon #ambonkota #kotaambon #ambonesse #ambonpunya #ambonlensaphotography #ambonhitz #iniambon #bentengnieuwvictoria #bentengvictoria #aboutambon (di Ambon, Maluku) https://www.instagram.com/p/B6C-TaGn6WC/?igshid=1fgwyuxiw1lbd
#potolawas#potolawasambon#ambonhits#ambonmanise#ambon#ambonmaluku#amboncity#exploreambon#wisataambon#visitambon#ambonkota#kotaambon#ambonesse#ambonpunya#ambonlensaphotography#ambonhitz#iniambon#bentengnieuwvictoria#bentengvictoria#aboutambon
0 notes
Text
Cerpen : Sebuah Cerita untuk Satria
“ Apa aku gagah memakainya?”
Satria tengah mencoba baju barunya, seragam militer. Sejak setengah jam lalu, ia tidak berhenti berdiri di depan kaca ruang tengah, mematut diri dengan seragam yang sangat pas melekat di tubuh tegapnya itu. Senyum bangga tidak berhenti mengembang di wajahnya yang masih sangat muda. Wajar. Satria baru saja diterima di sekolah militer. Dua hari lagi, ia pun harus meninggalkan rumah ini, tinggal di asrama dan belajar untuk menjadi tameng pertahanan negeri ini.
“Aku belum percaya kalau mimpiku untuk menjadi seorang tentara akan segera menjadi kenyataan.”
“Apa aku pantas memakainya?”, tanya Satria lagi, kali ini berdiri persis di hadapanku.
Aku hanya tersenyum memandangnya, mengiyakan lewat anggukan kepala. Aku lalu memberi isyarat, memintanya duduk di sampingku. Ia pun segera menuruti mauku, duduk di atas sofa cokelat muda, tepat di sampingku. Diluar rumah, hujan deras sejak tadi sore terus mengguyur, menyisakan dingin. Rintik derasnya nan tajam mengetuk ramah atap rumah, menyiram sejuk tanaman yang hampir kering, membasahi tanah-tanah yang retak merekah karena kerontang. Aroma segar tanah basah pun menyeruak segar.
“Minum tehmu selagi masih hangat.”, ajakku sambil mengambil secangkir teh dan meminumnya.
“Ayah hanya ingin kembali bercerita untukmu, sebelum lusa kau harus pergi.”, kataku lagi menjawab tanya di muka Satria.
“ Bercerita lagi?” tanya Satria tersenyum renyah meragukanku.
“Sekarang kau memang sudah besar, calon tentara pula. Ayah tahu, kau bukan lagi Satria kecil yang selalu meminta cerita setiap akan tidur. Namun, ayah masih berhutang padamu tentang sebuah cerita bukan? Ayah pikir sekarang saatnya melunasi hutang itu.”, jawabku mendadak terkenang akan Satria kecil.
Satria tersenyum riang mendengarku. Barangkali ia juga sama denganku, mengingat semua kenangan itu. Ya, aku terkenang dengan semua potongan waktu lalu yang kini dengan manis menghantam memoriku. Satria kecil yang telah siap dengan piyama di atas tempat tidurnya pun kini membayang. Ia dulu selalu memintaku bercerita untuk mengantarkannya tidur. Ia terbiasa mendengarku bercerita superhero ataupun dongeng-dongeng kerajaan. Sampai suatu hari, ia bertanya tentang jalan besar beserta sebuah patung yang biasa kami lihat di kota ini. Ia pun memintaku bercerita tentang kedua hal itu, tapi aku selalu menolak dengan alasan belum saatnya. Berjalannya waktu, semakin besar, Satria sudah tak mengungkit atau menagih penjelasan seputar itu. Namun tidak denganku, janji itu tetaplah janji yang malam ini ingin kutepati.
“Siapa dia? Mengapa dia? Satria masih ingat kok dengan hal itu. Satria mau dengar dan berjanji kalau sekarang tidak akan tidur lebih dulu sebelum cerita itu usai seperti dulu.” , ujar Satria kali ini tertawa renyah.
Baiklah, aku akan mulai menjelaskan dari kisah seorang pemuda. Pemuda luar biasa dari kota ini yang tak banyak orang tau sepak terjangnya. Malam itu, ia yang baru sadar dari pingsannya terus mengeluhkan dingin. Nafasnya naik turun, tak pasti. Dadanya nan bidang hampir sempurna terbebat perban putih. Bola matanya sayu, menahan agonia yang amat menyiksa.
Diluar ruangan pemuda itu terbaring lemah, angin malam bertiup kencang sangat dingin. Ombak tinggi berkali-kali mengguncang. Langit di atas lautan pun mendadak sangat muram. Kilat sesekali muncul begitu menyeramkan. Ah, hujan badai akan segera datang. Orang-orang berseragam loreng pun memilih masuk ke dalam kapal, menanti dengan cemas pemuda itu yang tengah berjuang antara hidup dan mati.
“Bertahanlah Letnan, kami telah berhasil mengeluarkan semua peluru .” kata dokter di samping pemuda itu seraya menyuntikkan morfin.
“Semoga bisa meredakan sakitnya Letnan!”, imbuh perawat cemas.
Pemuda itu menghela nafas lemah. Ia sama sekali tak menduga, kalau lawan yang harus dihadapinya ternyata sangat licik. Para pemberontak yang tak menginginkan negara kesatuan kita berdiri itu , ternyata tega memanfaatkan sang saka untuk mengelabui dirinya.
Hari itu, di gerbang Benteng Victoria, dari dalam panser, ia melihat kibaran merah putih yang dilakukan oleh segerombolan pasukan yang ada di dalam benteng tersebut. Ia menyangka gerombolan itu adalah pasukan Siliwangi yang juga ditugaskan untuk memberantas para pemberontak di pulau rempah-rempah, sama seperti pasukannya. Ia terpaksa keluar dari panser dan memerintahkan pasukannya berhenti menembak. Sayang, semua itu ternyata hanya tipu muslihat musuh. Ia tak siap ketika kemudian hujan tembakan menyerangnya. Peluru demi peluru tajam pun tanpa ampun menembus dadanya. Beruntunglah, pasukannya masih mampu membawanya ke rumah sakit kapal.
Pemuda itu terus merasa kian lemah. Sakit dari luka di dadanya terus menyergap, membuatnya tak lagi mampu merintih. Sunyi. Orang-orang di dekatnya hanya terbungkam sedih. Pemuda itu menitikkan airmata. Potongan demi potongan perjalanan lalu hadir menghantam memorinya, meminta dikenang. Pertempuran demi pertempuran itu, lawan demi lawan itu, semua kembali menyita otaknya. Ia teringat istri yang baru saja dinikahinya. Ia teringat kota ini, tanah kelahirannya.
Pemuda itu cerdas. Sangat cerdas. Ia adalah lulusan terbaik Sekolah Tinggi Pelayaran (STP) yang berhak menyandang ijazah navigasi. Ia pun kemudian menjadi navigator kapal kayu yang berlayar antar pulau nusantara. Sayang, profesi yang cukup menjanjikan dari sisi pendapatan itu tak cukup lama dilakoninya. Ia memutuskan berhenti mendedikasikan hidupnya sebagai petunjuk arah lautan.
Kedatangan tentara Nippon yang berhasil menyingirkan kolonial Belanda telah memanggil hatinya. Orang-orang negeri sakura itu awalnya memang bersahabat. Mereka yang mengaku saudara tua itu juga banyak memberi janji pada pribumi, termasuk janji kemerdekaan. Nyatanya, mereka tak jauh beda dengan Belanda yang lebih dari 3,5 abad menguras negeri ini. Orang-orang berkulit kuning itu bahkan jauh lebih kejam menghabisi alam dan orang-orang negeri ini. Karena itulah, pemuda itu lalu memutuskan berhenti sebagai navigator dan memilih menjadi tentara. Ia rela sekalipun menjadi tentara tak cukup menjanjikan dari sisi finansial maupun kenyamanan.
Dalam usianya yang belum genap 20 tahun, pemuda itu berhasil mengobarkan pertempuran serta membawa lari kapal kayu Jepang. Usaha Ken Pei Tai, polisi militer Jepang, untuk menangkapnya pun sia-sia. Ketika pada akhirnya Jepang kalah dari Sekutu, ia pun berhasil menghimpun seluruh kekuatan pemuda terlatih untuk merebut kekuasaan militer di kota ini dengan sangat gemilang.
Ingatan pemuda itu pun menuju pada pasukan Belanda yang dulu harus dihadapinya. Ya, benar dugaanya, setelah Jepang kalah, Belanda pun kembali untuk menguasai negeri ini. Pertempuran demi pertempuran pun ia kobarkan demi mempertahankan kemerdekaan. Segala serangan, gempuran, bahkan sabotase yang ia lakukan berhasil membuat Overste Van Ohl, komandan Belanda di kota ini, begitu tak berkutik. Ia bahkan berhasil memprakarsai serangan umum yang kemudian membawa Belanda menyerahkan kota ini kembali ke pangkuan pertiwi.
Bagi pemuda itu, hidup adalah pertempuran. Setelah Belanda mengakui kedaulatan, perjuangannya sebagai anak bangsa dihadapkan pada beberapa pemberontakan. Ia pun dikirim ke pulau rempah-rempah setelah sebelumnya sukses menumpas gerombolan Andi Azis. Seperti biasa, taktik serta kecakapan militernya luar biasa. Ia selalu ada bersama pasukannya, menggempur habis-habisan. Sampai kemudian hari itu, ia dilarikan pasukannya di rumah sakit kapal dengan luka sangat parah.
Pemberontak yang menembakinya hari itu memang sangat licik. Namun, pemuda tersebut belajar banyak dari para anak buah Dr.Soumakil itu. Pemuda itu belajar arti penting keberadaan pasukan khusus dalam suatu kesatuan militer. Pasukan khusus pemberontak itu memang sangat efektif, selalu berhasil mematahkan serangan lawan. Pemuda itu pun menggagas pembentukan pasukan khusus di tubuh APRI, nama militer negeri ini saat itu. Ya, ia memaparkan gagasannya pada Kolonel Kawilarang, pemimpinnya, di dekat Kali Waitatiri saat melakukan observasi sebelum hari penembakan itu.
Pemuda itu terus meneteskan air mata. Sepi. Ia tidak terisak. Nyeri lukanya yang terlampau perih membuatnya hanya bisa menangis dalam senyap. Angin malam semakin kencang. Hujan pun turun dengan deras. Sangat deras. Tubuh pemuda itu menggigil. Anak buahnya berdiri mengelilingi, berusaha membuatnya hangat. Namun, ia terus menggigil. Luka dari sisa berondongan peluru di dadanya terus meradang, mengirimkan sakit yang teramat menyiksa. Pemuda itu pun tak bertahan. Ia pergi dengan usia sangat muda, 24 tahun. Ia gugur sebagai bagian kusuma bangsa ini.
Ruang tengah sempurna sunyi saat aku selesai bercerita. Senyap. Hujan diluar telah reda. Langit mendung hanya menampakkan sang purnama yang menyabit karena masa. Sesekali sisa tirta langit masih menetes dari atap maupun pucuk dedaunan. Dingin.
“ Satria, dialah Slamet Riyadi, pemuda yang namanya diabadikan menjadi nama jalan besar itu. Ya, dialah Slamet Riyadi yang patungnya berdiri dengan gagah di kota kita ini. Dialah pemuda yang namanya digunakan sebagai nama fregat angkatan laut kita. Dia lah pemuda yang pertama kali menggagas pasukan baret merah, pasukan khusus militer kita yang sangat disegani saat ini.”
“Pemuda hebat. Pemuda yang sangat mencintai negeri ini.”, ujar Satria mendengar akhir ceritaku.
“Kau benar, dia sangat hebat. Dia lah pemuda yang sangat cinta pada tanah ini. Dialah tentara yang totalitas memanggul senjata di medan pertempuran demi kata merdeka. Meski tak cukup dikenal, dia sama berjasanya dengan tokoh-tokoh yang kau kenal sebagai pahlawan nasional. Wajar kalau kemudian namanya diabadikan dalam banyak hal. Lebih –lebih kota ini adalah kota kelahirannya, kota tempatnya berjuang pertama kali memanggul senjata ”
“Satria, apa semua pertanyaanmu sudah terjawab? Apa kau sudah paham ? Jawaban atas pertanyaanmu memang tidak sederhana, karenanya ayah selalu menunggu waktu sampai kau mampu mencerna dengan baik.”
Satria tersenyum dan mengangguk pelan. Kedua bola matanya masih sangat tajam menatapku. Ia memenuhi janjinya untuk tidak tertidur, untuk mendengar ceritaku sampai tuntas. Sungguh, ia tampak sangat gagah dengan seragam barunya. Ia telah menjadi pemuda yang sempurna, siap digembleng menjadi tameng utama pertahanan negeri ini.
“Satria, dengar ayah, kau tampak sangat gagah dengan seragam ini. Mimpimu akan segera menjadi nyata, menjadi tentara. Namun, ingatlah nak, bukan kegagahan ini ataupun tingginya pangkatmu kelak yang akan membuat ayah bangga.”
“Ayah, bukan tanpa tujuan tentunya pemerintah mengabadikan nama Slamet Riyadi dalam banyak bagian di kota ini, Surakarta. Bukan hanya untuk melawan lupa atau sekadar mengendapkan kenangan. Bukan hanya itu. Satria akan mencontohnya dengan berdedikasi penuh sebagai ujung tombak pertahanan negeri ini. Satria akan meneladaninya dengan selalu berupaya mengutamakan keutuhan bangsa ini dibanding kepentingan-kepentingan pribadi. Satria tidak akan lupa pada semua cerita Ayah. Satria mohon doa Ayah agar bisa menjadi tentara yang sebenar-benarnya tentara, yang mencintai negeri ini sepenuh hati”
Aku mendekap Satria dengan erat. Sangat erat. Bukan udara di luar nan dingin yang membuat hatiku mendadak mengembun. Bukan. Aku hanya lega karena Satria mampu mencerna ceritaku dengan sempurna. Ah, semoga Tuhan menjaga janjimu anakku, karena hari esok negeri ini ada di tangan manusia-manusia muda sepertimu.
Juara 2 Lomba Penulisan Cerpen Nasional LPM FOLIA UNS 2014
1 note
·
View note
Text
Benteng Ferangi Ambon, Sejarah Lahirnya Kota Ambon, Lokasi
Benteng Ferangi Ambon, Sejarah Lahirnya Kota Ambon, Lokasi
DifaWisata.com – Benteng Ambon Ferangi adalah benteng yang dibangun selama pendudukan Portugis pada tahun 1575. Nama lain untuk benteng ini adalah benteng kota Laha atau benteng Victoria. Saat itu, Benteng Ferangi dibangun oleh Portugis sebagai pusat pemerintahan. Selain itu, bangunan ini juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan rempah-rempah di wilayah Indonesia Timur.
Benteng Ferangi
Wisat…
View On WordPress
0 notes
Text
TURISIAN.com – Ragam tradisi budaya di Indonesia sangat kaya, hampir setiap daerah mempunyai warisan budaya dan kerafian lokal dengan nilai filosofis yang tinggi. Seperti Tradisi Cuci Negeri Soya di Ambon, Maluku. Atraksi budaya ini merupakan salah satu tradisi yang sudah lama ada dan berlangsung secara turun-menurun. Bahkan hingga kini masih lestari karena generasi penerus Negeri Soya masih mempertahankannya. Selain menarik untuk Sobat Turisian saksikan, Tradisi Cuci Negeri Soya sendiri memiliki nilai filosofis yang tinggi. Di dalamnya terkandung makna membersihkan diri dari segala hal yang bersifat negatif dan membersihkan negeri secara gotong-royong. Pelaksanaan tradisi ini, berlangsung setiap tahun pada minggu kedua bulan Desember. Selain untuk membersihkan negeri, tradisi ini juga berarti menyucikan diri dari perasaan perseteruan, kedengkian, curiga-mencurigai. Simbolnya pada turun mencuci tangan, kaki, dan muka di air Wai Werhalouw dan Unuwei. Upacara Tradisi Cuci Negeri Soya dipimpin langsung oleh Upulatu (Raja) Soya, John L. Rehatta yang berlangsung di Baileo Samasuru-Negeri Soya. Berada di Kecamatan Sirimau, tak jauh dari pusat Kota Ambon. Baca juga: Benteng Victoria Tertua di Ambon, Peninggalan Portugis Berusia Ratusan Tahun Di dalam upacara adat di Ambon ini juga ada rangkaian acara adat lain. Seperti pembersihan negeri, naik ke Gunung Sirimau, upacara adat cuci negeri, cuci air (Wai Werhalouw dan Unuwei), dan masuk kain gandong. Serta menjadi tradisi yang sudah turun-temurun dari masyarakat Negeri Soya Kota Ambon. Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tradisi Cuci Negeri Soya sendiri telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2015 silam. Penetapannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kala itu, yakni Anies Baswedan. Di samping itu, Negeri Soya juga sudah tercatat sebagai salah satu dari 10 desa wisata berbasis musik di Kota Ambon. Karena lokasinya cukup dekat dari pusat Kota Ambon. Baca juga: Wisata ke Pantai Ngurbloat Maluku, Pantai dengan Pasir Terhalus di Asia Sebagai informasi, penyelenggaraan tradisi ini bukan hanya berdasar kepada warisan secara turun temurun. Melainkan juga dengan maksud untuk memelihara dan menghidupkan nilai-nilai positif yang masyarakat setempat yakini, agar generasi yang akan datang akan mengenalnya dan selalu ingat.* Sumber: ambon.go.id
0 notes
Text
Total aku jalan-jalan di daerah George Town Penang ini kurang lebih 1,5 hari. Sebenarnya masih ada 1,5 hari lagi waktu aku di Penang tapi waktu itu aku habiskan di hotel di daerah Batu Feringgi. Jadi bagian ini aku akan membicarakan hanya di daerah George Town dan sekitarnya.
Sebelumnya, baca juga cerita aku jalan-jalan di Penang lainnya di bawah ya:
Itinerary Liburan ke Penang dan Kuala Lumpur
Review Hotel ~ Kimberley George Town Penang
Jalan-Jalan di George Town Penang
Review Hotel ~ Golden Sands Resort Batu Ferringhi, Penang
Lihat Kupu-Kupu di Entopia by Penang Butterfly Farm
Review Hotel ~ Mizumi Bukit Bintang
Bermain di Kidzania Kuala Lumpur
Jalan-Jalan di Kuala Lumpur
Hari pertama di Penang dimulai dengan cari sarapan! Sebenarnya, pas aku baca-baca di blog orang banyak banget referensi yang bilang harus nyobain sarapan ini itu dan makan ini itu. Temen yang udah pada ke Penangpun bilangnya kalau ke sini ya harus wisata kuliner. Tapikan aku gak hobi makan yak. Ya makan untuk aku cuma kebutuhan untuk hidup aja, selebihnya gak terlalu lah (kasian sebenarnya sama suami yang pengen nyoba ini itu 😛 ) jadi wisata kuliner bener-bener aku gak tertarik. Tapi ada seh dikit-dikit aku ngelirik juga yang direkomendasikan orang-orang, ya salah duanya di bawah ini.
Roti Bakar Hutton Lane
Ekspetasi aku datang ke Roti Bakar ini adalah membayangkan roti bakar kayak roti bakar Eddy di Jakarta yang isiannya banyak banget dan rasanya sungguh buat kuterpana. Saking sukanya aku roti bakar ini setiap ke Jakarta pasti pengen makan ini. Belakangan kalau di Jakarta dan males ke sana biasanya pesan go food malam-malam ke hotelnya, hahahaha.
Terus kenyataannya di roti bakar Hutton Lane ini? Rasanya hambar dong!! Jadi varian rasa dari roti bakar ini adalah kosongan (cuma dikasih butter) keju, telur atau pake sejenis kuah gitu. Kebetulan aku gak suka keju makan sama roti, terus yang kosongan ya gak juga gak enak seh, tapi beneran biasa aja rasanya. Jadi aku ngasih nilai tempat ini 6/10 aja deh >.<
Tapi selain disini juga ada varian lain seh kayak roti cane terus ada beberapa menu kopi atau teh tarik gitu, cuma aku gak tertarik juga seh. Jadilah bener-bener tempat ini gak cocok untuk aku seh menurut aku 😛
Bee Hwa Cafe
Setelah beli roti bakar dan roti cane, kita terus melimpir ke Bee Hwa Cafe ini untuk sarapan beratnya. Sebenarnya, mulai dari di Bee Hwa inilah perjuangan aku untuk ngasih makan si K dimulai karena dari sini sampai kita pulang dari Penang, neh anak susah banget dikasih makannya. Yang awalnya aku bawakan bekal dari hotel (aku masak nasi gitu) sampai aku kasih makan apa adanya aja yang barengan piringnya dengan aku saking bingungnya, tapi tetep aja makannya selalu gak semangat. Jadi ya urusan makan emang berat banget rasanya di Penang ini.
Menu di Bee Hwa Cafe ini pada dasarnya menu-menu emang untuk sarapan gitu seh yak. Ada Curry Mee, Sang Mee, Mee Jawa, Bihum Soup, Nasi Goreng, Magie Goreng, Tom Yam dan lainnya. Rasanya gimana Niee? Ya 6,5/10 aja seh menurut aku 😛 Dengan catatan aku emang bukan penggemar masakan Malaysia ya. Jadi kalau kata abang seh enak jadi bisa 7/10 deh, hihihi.
Kek Lok Si Temple
Penang Hill yang tutup
Kek Lok Si Temple
Kek Lok Si Temple
Kek Lok Si Temple
Niat awalnya setelah kita sarapan kita mau jalan ke Penang Hill yang tersohor. Kita perginya naik grab dari lokasi kita ke Penang Hill cuma RM 3 aja loh. Beneran banyak promo pake grab ini, jadi emang lebih murah dibanding naik bus seh. Pas dijalan dan dilihat sama supir grabnya bahwa kita mau ke Penang Hill, dianya bilang bahwa Penang Hillnya tutup. Tapi kita bilang ya udah coba aja dulu lihat (kali aja masih beruntung kayak di Langkawi Sky Bridge kemaren). Sudah sampe ternyata emang tutup dong, jadilah kita sedih. Padahal udah niat mau pepotoan di atas sono biar feed instagram makin kece *eh 😛
Karena udah di daerah air hitam, makanya kitapun nyari tempat wisata yang gak begitu jauh dari Penang Hill dan terpilihlah Kek Lok Si Temple ini. Ceritanya si abang grab ini bilang kalau grab ada layanan ganti lokasi, jadilah dia ngutak atik aplikasi kita dan dari Penang Hill kita ke Kek Lok Si Temple gak perlu cari grab baru. Etapi ternyata total biaya yang harus kami bayar jadi RM 12 aja loh! Aku beneran merasa tertipu sama si abang grab itu. Karena dari Penang Hill ke Kek Lok Si ini beneran deket banget. Kalaupun kita harus ganti grab (dengan membayar RM 3 tadi itu dulu) palingan kita harus banyar gak lebih dari RM 3 lagi. Setelah diutak atik itupun kartu si abang suami jadi gak dapet grab yang murah lagi. Kujadibete. Akhirnya diakali sekarang grabnya pake kartu di handphone aku aja, jadi bisa tetep dapat bonus-bonus gitu, hmmm.
Ada apa di Kek Lok Si Temple ini?
Hmm, sebenarnya ku tak tahu dimana bagusnya ini tempat, huahahahahaha. Soalnya aku ini dari Pontianak ya bro. Jadi lihat Temple atau kalau di Pontianak aku nyebutnya kelenteng ini banyak banget. Bahkan ada yang rasanya lebih bagus dan lebih besar daripada tempat ini tapi ya lokasinya gak di atas bukit gitu jadi gak begitu kelihatan tinggi dan megah. Di dalam templenya sendiri yang aku lihat cuma ada tempat orang berdoa aja, jadi gak ada ruangan khusus untuk turis gitu (ya iyalah ya) dan dipelatarannya banyak banget pengemis dong! Kujadi takutkan buat motret-motret bareng sama K. Jadi gak sampe sejam kamipun udahan di sini dan pulang ke daerah kota.
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Upside Down Museum
Setelah dari Kek Lok Si Temple, kita langsung cuss ke salah satu Mall di daerah Komtar. Alasannya seh karena biar mudah cari variasi makanan yang disukai si K yang akhirnya kami beli KFC untuk dia. Tapi itupun dia makannya dikit banget yang buat aku pusing tujuh keliling. Padahal sebelum makan udah aku bawa dia ketempat bermain gitu di dalam mall. Pas main seh semangat, tapi pas makan balik lagi moodnya buruk banget, kusungguhtakmengertilagi.
Maka dari itu, setelah selesai makan di Mall dan masih terlalu siang untuk jalan-jalan di daerah Town Hall karena panas, akhirnya si abangpun memutuskan bagaimana kalau kita ke Upside Down Museum aja. Alasan pertama karena pasti kami gak kepanasan di sono 😛 dan alasan kedua karena kami toh gak pernah ke Upside Down Museum sebelumnya sama sekali, jadi kenapa gak kan yak?
Seperti di Trick Eye Museum langkawi ternyata si K senang dong masuk ke sini! Dia semangat sekali setiap disuruh pepotoan disetiap sudut ruangannya. Apalagi setiap lihat kursi-kursi yang bergelantungan di atasnya diapun selalu semangat. Seru juga seh ya main dan pepotoan di ruangan gini, kok kami dulu gak pernah tertarik ya? Hahahaha. Etapi aku gak kebayang seh kalau perginya pas mereka lagi hype banget, pasti gak jelas antriannya dan jatohnya udah gak asyik lagi.
St.George Church
St.George Church
St.George Church
St.George Church
Setelah dari Upside Down Museum, kami balik ke hotel dulu jalan kaki (karena deket kan) buat istirahat, sholat dan mandi sore dulu. Habis itu tujuan kami langsung cuss buat jalan-jalan di daerah Town Hall yang dimulai dari St.George Church.
Gereja ini sebenarnya gak gede seh. Ukurannya normal aja, tapi bangunannya emang kece karena seluruhnya bercat putih bersih dengan gaya Eropa gitu jadinya klasik. Di depan gerejanya ada halaman luas gitu yang isinya rerumputan hijau spot yang si K suka banget dan ada kayak gajebo gitu ditengahnya menghadap ke gereja yang cantik seh buat pepotoan.
Tapi karena kami gak berniat masuk dan melihat isi dalam gerejanya, makanya kami gak memerlukan waktu banyak di sini. Pasang tripot, foto, si K ngumpuling ranting ya cuss pergi menuju ke tempat selanjutnya.
Tempat selanjutnya yang mau kita datangi itu adalah Queen Victoria Memorial Clock Tower. Untuk sampai ke sana kami lagi-lagi jalan kaki karena emang gak begitu jauh. Disepanjang jalan yang kami lewati juga pemandangannya bagus karena bangunannya emang rata-rata bangunan tua gitu dengan gaya eropa (sebenarnya dari negara mana seh? aku gak ngeh juga, haha) dan untuk sampai ke sana kita juga harus melewati Town Hall dari depan jadi sempat pepotoan juga di trotoar daerah Town Hall yang emang kece banget seh.
Di ujung jalan dari Town Hall itulah tempat Queen Victoria Memorial Clock Tower berada. Awalnya aku sempat bingung loh lihat Queen Victoria Memorial Clock Tower ini. Beneran tuh cuma ini doang bangunannya? Ya dari segi bentuk seh emang lumayan ya, tinggi dan menjulang gitu. Tapi kalau dilihat dari lokasinya kok ya gak banget gitu. Karena Queen Victoria Memorial Clock Tower ini berada beneran ditengah jalan gitu. Manalah jalan di bawahnya dijadikan orang tempat parkir mobil dan motor jadilah kelihatan kurang tertata gitu.
Pas aku lihat ini langsung mikir seh dalam hati, besok besok kalau ada wisatawan yang datang ke Pontianak aku harus bangga ngajakin mereka ke tugu digulis atau Tugu Khatulistiwa. Karena paling gak di sana ada taman-tamannya bahkan di Tugu Khatulistiwa ada museumnya, jadi gak gitu doang, hahahaha.
Dari Queen Victoria Memorial Clock Tower menuju ke Town Hall dari belakang aku juga sempat pepotoan di Fort Cornwallis. Kalau mau masuk harus bayar jadi kami gak masuk karena aku gak terlalu tertarik seh sama benteng. Masak seh harus pepotoan sama tembok doang harus bayar? Hmmm.
Town Hall
Aku baru sadar kalau taman itu gak perlu melulu ada bunga dan air mancur. Bahwa kalau taman itu sekedar tanah lapang (banget) dan kosongan aja gitu bisa juga amat sangat seru. Dan menurut aku Pontianak juga sangat amat perlu untuk memiliki satu taman model tanah lapang seperti ini. Mungkin di depan kantor Gubernur Kalbar?
Aku masuk ke Town Hall ini dari jalan belakang. Sebenarnya bakalan lebih seru kalau saja gak ada pembangunan (entah apa) yang menghalangi pemandangan langsung ke lautnya. Tempat pertama yang aku kunjungi adalah tempat bermainnya. Jadi di pinggiran Town Hall itu ada beberapa mainan yang bisa dimainkan untuk anak-anak. Gak banyak seh mainannya, tapi menurut aku cukup banget untuk membuat anak senang. Terlebih lagi mainan ini terbuat dari besi gitu yang terlihat kokoh jadi gak mudah rusak. Tempat mainnya pun lumayan luas jadi gak terlihat berdesakan walaupun anak-anak yang bermain di sana lumayan rame. Si K seneng banget di sini. Udah dibiarin main lama tetep aja pas diajak move on gak mau. Akhirnya diiming-imingin boleh gegulingan di rumput depannya baru deh dia mau beranjak pergi 😛
Di depan tempat bermain tadi emang ada lapangan hijau yang luas banget. Banyak orang lokal yang beraktifitas di sana karena kita datangnya emang udah sore dan cuacanya udah pas. Ada anak-anak cowok yang bermain bola dengan memasang gawang kecil. Ada cewek-cewek remaja yang membentuk lingkaran gitu seperti sedang kajian? Ada juga keluarga kecil seperti kami yang cuma sedang duduk sambil anaknya lari-larian yang akhirnya kami juga melakukan hal yang sama. Di tepian lapangan, ada orang yang menyewakan gelembung sabun yang bisa dimain di sana. Jadi seperti aku bilang di atas, tanah lapang kosong itu ternyata sangat menyenangkan juga ya. Aku pengen punya satu di Pontianak deh!
Setelah menjelang magrib, kitapun pulang dengan sebelumnya pepotoan dulu di depan gedungnya. Gedung Town Hall ini emang beneran keren seh. Mengingatkan aku sama gedung-gedung yang ada di Perth gitu. Ya walaupun kurangnya emang di sini kurang banyak aja gedung yang seperti begituan, hahahaha.
Dari Town Hall ini kamipun melanjutkan perjalanan untuk mencari makan malam (yang akhirnya sesat, hahahah) dan berlabuh di Projek Nasi Lemak Box yang tempatnya ada di Town Hall juga dong. Jadi kita setelah jauh nyari makan, terus balik lagi ke Town Hall >.<
View this post on Instagram
Katanya ini nasi lemak hits di Penang. Tapi si K protes. Kok nasinya warna blue ma? . . Terus emaknya sotoy, “Nasi di Penang banyak yang warna blue nak!” . . #nasilemakpenang #instafood #instapenang #instamalaysia #penang #malaysia #asriandatrip #asriandatrip2019
A post shared by Irni (@iirni) on Jan 17, 2019 at 1:04am PST
Kapitan Keling Mosque
Kapitan Keling Mosque
Kapitan Keling Mosque
Kapitan Keling Mosque
Perjalanan di daerah George Town ini kami lanjutkan keesokan harinya. Pagi-pagi setelah sarapan di Roti Bakar Hutton Lane dan Bee Hwa Cafe lagi, kamipun pergi ke Mesjid Kapitan Keling. Mesjid ini seru seh karena model bangunannya terbuka gitu yang gak ada pembatas dindingnya. Untuk mengambil wudhupun ada semacam kolam gitu dengan gayung-gayung yang diikat dipinggir kolamnya sehingga kita bisa leluasa untuk berwudhu (untuk yang cowok). Karena kami datangnya pas hari Jum’at pagi, jadi pas kami datang petugas mesjidnya sedang bersiap dan berbenah untuk sholat Jumat. Karena kami gak mau mengganggu jadilah cuma lihat-lihat aja dari depan, pepotoan terus pergi dan jalan kaki menuju ke Street Art.
Street Art Penang
Ada dua gambar yang pengen banget aku foto di sana ketika mengunjungi Street Art di Penang ini. Pertama adalah yang anak cowok dengan menggunakan motor, kedua adalah anak cewek dengan adiknya dengan menggunakan sepeda. Dibeberapa blog yang aku baca katanya susah banget nyari Street Art ini karena berada dijalanan kecil. Tapi ternyata gak kok, mudah banget malah. Karena di google map udah ada. Jadi tinggal cari aja dengan keyword “Penang Street Art : Boy on Chair” dan “Penang Street Art : Old Motorcycle” pasti ketemu deh.
Penang Street Art : Old Motorcycle
Penang Street Art : Boy on Chair
Disepanjang jalan menuju ke Street Art di atas juga banyak banget street art kecil baik yang lama maupun yang baru model dari besi gitu yang dapat kita jumpai. Jadi sekali dayung, tiga empat street art terfotokan 😛
Penang Street Art
Penang Street Art
Penang Street Art
Penang Street Art
Penang Street Art
Kami kemaren pergi untuk berburu Penang Street Art ini waktu udah mau tengah hari dan ternyata panas banget (ya iyalah ya). Jadi kalau mau ke sini aku saranin mending seh pagi atau gak sore aja sekalian biar gak berpeluh-peluh banget buat pepotoan. Keuntungan pergi ke sini ditengah hari bolong hanyalah matahari yang bersinar tepat di atas kepala kita sehingga pencahayaannya sangatlah cakep. Jadi foto-foto yang dihasilkan gak terlalu berbayang deh. Sukak!
Penang Bridge
Tempat terakhir di daerah George Town Penang yang ingin aku kunjungi adalah Penang Bridge. Kata si abang mending kita sekalian naik ferry aja buat pepotoan dengan Penang Bridge-nya. Etapi ternyata dari ferry ini masih sangat jauh dong, jadilah Penang Bridge cuma nampak secuil aja dan bahkan dari foto gak kelihatan sama sekali seperti foto di atas.
Turun dari ferry, kita masuk ke terminalnya yang udah kayak mall saking cantiknya (aku suka takjub dengan infrastruktur di Malaysia yang udah dipelosokpun tetep bagus dan terawat) dan memutuskan untuk makan di food courtnya dulu di sana.
Lalu karena masih penasaran dengan Penang Bridge, akupun meminta suami bagaimana kalau kita naik Grab aja untuk jalan melewati jembatannya. Ya walaupun gak akan bisa pepotoan dengan latar jembatannya, paling gak ada deh merasakan naik di atas jembatannya ya kan, hahahaha.
Pulang dari Penang Bridge kitapun langsung balik ke hotel untuk cek out karena siang ini kami bakalan pindah hotel di daerah Batu Feringgi dan merasakan hotel bintang 5, yeaaay
***
Ok, ternyata udah panjang banget ya tulisan aku kali ini, hampir 2500 kata aja bo, hahahaha.
bye.
Jalan-Jalan di George Town Penang Total aku jalan-jalan di daerah George Town Penang ini kurang lebih 1,5 hari. Sebenarnya masih ada 1,5 hari lagi waktu aku di Penang tapi waktu itu aku habiskan di hotel di daerah Batu Feringgi.
#itinerary liburan ke Penang#jalan di George Town Penang#Penang Bridge#Penang Town Hall#tempat sarapan di Penang
0 notes
Text
Arkeolog: Benteng Nieuw Victoria Ambon Cocok Jadi "Open Air Museum"
Arkeolog: Benteng Nieuw Victoria Ambon Cocok Jadi “Open Air Museum”
satumalukuID – Pengelolaan Benteng Nieuw Victoria di Kota Ambon agar menjadi open air museum, yakni konsep museum terbuka yang bisa menjadi tempat bagi masyarakat untuk belajar mengenai sejarah kolonial di Provinsi Maluku. “Benteng Nieuw Victoria bisa digubah menjadi open air museum setelah Markas Kodam XVI Pattimura direlokasi,” kata Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit…
View On WordPress
0 notes
Text
Liburan Menggunakan Kereta - 5 Trip Kereta Paling Keren di Dunia
Sebenarnya top 11 - tidak bisa memutuskan perjalanan menakjubkan mana yang harus ditinggalkan sehingga termasuk liburan kereta api yang menakjubkan. Salah satu perjalanan menakjubkan ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
1. Trans-Siberian Express
Perjalanan klasik 9288 kilometer yang menghubungkan Moskow dan Vladivostok, melewati 8 zona waktu. Di atas kapal Golden Eagle, Anda akan dibawa kembali ke zaman asmara saat Anda berjalan melintasi stepa Rusia ke Laut Jepang, semua paket honeymoon karimunjawa memiliki kemewahan yang luar biasa. Temukan salah satu bagian paling terpencil di dunia, lewati pemandangan indah saat Anda melakukan perjalanan antara kota-kota yang menakjubkan dan temukan sejarah yang menakjubkan.
2. Orient Express - London ke Venesia
Kereta Orient Express dongeng membawa pengalaman perjalanan tidak seperti yang lain. Petualangan dan asmara semuanya terikat erat dalam pilihan perjalanan yang melintasi Eropa dan Asia antara beberapa kota paling memalukan di dunia. Perjalanan kereta Orient Express yang paling dikenal adalah the Venice Simplon Orient Express antara London dan Venesia. Bayangkan stasiun Victoria yang paket bulan madu karimunjawa berangkat dalam awan uap dan tiba di Santa Lucia Venesia setelah melakukan perjalanan yang indah dan romantis melalui Pegunungan Alpen di atas Orient Express!
3. Cusco ke Machu Picchu di Hiram Bingham
Pada suatu waktu hanya dapat diakses dengan berjalan kaki, sekarang ada cara yang benar-benar santai untuk mencapai Machu Picchu: naik kereta Hiram Bingham. Berkelok-kelok melewati pegunungan yang menjulang tinggi dan air Sungai Urubamba yang terjatuh dan runtuh - menuju benteng yang ditemukan oleh petualang dan penjelajah yang darinya namanya. Kota yang hilang dari Machu Picchu dan harta kekayaan Peru terungkap dalam petualangan dataran tinggi ini, mencampur jalan raya yang indah dengan hotel kelas 1. Pengalaman yang benar-benar berkesan dari awal hingga akhir ini mencakup kunjungan ke Lima, Arequipa, Danau Titicaca dan Cusco.
4. Kereta Biru
Jiwa Afrika Selatan - perjalanan kereta api klasik dan paling mewah, liburan kereta api ini menggabungkan hotel dan penginapan mewah dan paket hotel karimunjawa, pemandangan yang menakjubkan dan satwa liar yang luar biasa. Temukan beberapa sorotan dan perjalanan yang benar dari Cape Town ke Pretoria di Blue Train yang terkenal - salah satu perjalanan kereta api yang benar-benar ikonik.
5. Petualangan Kereta Api Kanada
Pemandangan yang menggembirakan di Pegunungan Rocky Kanada adalah setting untuk petualangan kereta api luar yang sesungguhnya ini. Dari Toronto yang semarak sampai ke Vancouver dan Samudra Pasifik, Anda melintasi dataran. melewati gletser dan danau aquamarine saat Anda bepergian melintasi negara besar ini. Temukan keragaman pemandangan Kanada yang luar biasa; Tidak ada cara yang lebih baik untuk melintasi negara yang sangat luas ini dari timur ke barat daripada dengan kereta api.
0 notes
Text
Info Paket Wisata Jogja Terbaru
Hal ini cukup turis, tetapi juga cukup santai dan rendah. Tidak ada masalah, saat Anda memburu info paket wisata jogja liburan ditawarkan di dan liburan di Hawaii yang hanya di antara ribuan liburan transaksi di seluruh Amerika Serikat dan seluruh dunia. Sekali 350 m belok kanan dan lanjutkan lurus hingga akhir jalan dengan pertigaan; Anda mungkin melihat Restoran di sudut pertigaan ini sesuai). Kutipan harus secara tertulis, dalam dolar Selandia Baru, termasuk semua biaya kartu kredit, dana pengecer biaya, biaya pemesanan dan hukuman, dan harus diperkenalkan kepada kami sebelum booking. Pihak ketiga pemasok, mengangkat, menyediakan murah kewajiban untuk cocok dengan baik dalam anggaran bulanan Anda. Pasar ini tidak hanya cocok untuk pengambilan sampel makanan lokal, tetapi juga cocok untuk mengalami arsitektur tua karena diletakkan pada jalur yang sangat panjang dari sebuah lingkungan tradisional Jawa.
Candi Borobudur menakjubkan yang dianggap sebagai Monumen Buddha terbesar di dunia, adalah sebuah situs rohani yang benar-benar kuno yang telah banyak berpikir untuk menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Setelah Anda seperti Candi Prambanan, maka kita akan memindahkan Anda di luar ke bandara Yogyakarta. Menyajikan hidangan lezat dan menyegarkan tawar sebagai: goreng beras, mie goreng, tahu, menyegarkan capjay dan sayuran, dengan info paket wisata jogja lokasi di kawasan Pathuk dan hanya 5 menit dari Malioboro. Anda akan dapat menemukan semua saran dan bantuan yang Anda butuhkan di erszffxxybw pusat dukungan kami. Apa yang pernah Anda jenis liburan bundel: paket liburan keluarga, paket bulan madu, resor yang dapat Anda pilih penerbangan kembali dengan semua penginapan yang sangat bagus untuk kebutuhan Anda pada harga yang Anda akan cinta.
Pada hari cerah panas ini, Anda melihat banyak pengunjung seperti wisatawan dan penduduk lokal yang sama. Australia memiliki cuaca yang sangat baik, 19 daftar warisan dunia, juga itu adalah jumlah planet yang kesepian terkemuka tujuan gurun, satwa liar dan laut pemesanan lebih besar dari beberapa info paket wisata jogja, ramai kota sibuk kontemporer bersama dengan peristiwa-peristiwa kelas dunia , beberapa dunia terbesar surfing dan selancar, selain banyak dunia terbaik dan paling murni pantai terawat dan terkenal angin. Transaksi yang sebenarnya - dalam kasus Anda sedang mencari beberapa inspirasi memeriksa kami penawaran nyata - pilihan 20 dari penawaran wisata terbesar yang telah kita lihat di internet minggu ini. Lihat perjalanan paket penawaran kami di bawah ini untuk mendapatkan tur wajar yang memenuhi anggaran Anda.
Lukisan-lukisan yang tak ternilai peradaban awal dalam jenis reruntuhan dan penggalian, konstruksi tinggi status dari orang-orang abad pertengahan kali mewakili kemegahan, arsitektur dan seni tadi oleh dan prestasi India kontemporer, Semua nyali Anda untuk penelitian mereka lebih lanjut dan memenuhi rasa penasaran Anda sendiri. Angkringan Tugu, kios jajanan yang terletak dekat dengan Stasiun Tugu yang melayani sedikit beras paket (disebut sego kucing) bersama dengan beberapa info paket wisata jogja makanan lain, 6 PM - 4 AM. Indonesia holiday suites menggabungkan kunjungan ke Danau Toba yang terkenal, yang adalah Danau Gunung berapi terbesar di planet ini. Rendah harga penerbangan paling sering diakses dengan membeli antara satu dan tiga bulan sebelumnya. Australia liburan dapat ditemukan di semua negara-negara, liburan Cairns yang karang penghalang besar, Kepulauan Whitsunday liburan, liburan Gold Coast Queensland... Kunjungi New South Wales untuk liburan di Sydney... Victoria liburan di Melbourne. Sarapan di hotel, kemudian setelah berkendara ke Jodhpur dan check in hotel.
Hal ini tidak Rio,"negara Tim Leffel, penulis tujuan termurah di dunia, tapi dalam kaitannya dengan sebuah kota pantai, Cartagena adalah alternatif fantastis: pantai indah, sebuah kota kolonial yang cantik, dan bahkan sebuah karnaval besar tetangga di Barranquilla." Itu benar-benar gratis untuk menjelajah kota tua bersejarah Cartagena yang, dengan tetangga gereja, biara-biara, Plaza, dan istana-istana, dan juga untuk mengambang di sepanjang indah dinding benteng yang dibangun untuk menangkis off perkebunan di Karibia. Diskon Club perjalanan tidak tersedia data sebelumnya. Setelah melihat beberapa candi paling bergengsi di Asia Tenggara, saya menemukan Borobudur cukup normal dan berlebihan. Mulai di basecamp Grinata - Opak Danau - saya akhir harta museum - Alien wajah batu - Kaliadem desa - Bunker - Mbah Maridjan pemakaman. Ambil masing-masing mengesankan dalam perjalanan Anda, terutama setelah Anda mengambil info paket wisata jogja tindakan di dalam Gua Jomblang semua, yang merupakan tujuan favorit di bumi saat ini.
Sumber : http://paketjogjawisata.com/
0 notes