#APAAN SI .
Explore tagged Tumblr posts
Text
that anon calling me a fetishizer is still in my inbox dawg gtfo ... jujur lama2 we fetishize bapak lo jancok
10 notes
·
View notes
Note
If you support that stupid Harry Potter game I bet you are with the losers who also support Russian propaganda game aka Atomic Hearts
Never heard that game 🤷🏻♂️ if its an FPS then its not my cup of tea
also whats the correlation between hyping up Hogwarts Legacy with supporting a communist Russian game? A long ass explanation is welcome
#apaan sih goblok#the world is not always black or white sis#how tf did you come up with that conclusion???
0 notes
Text
Harapan Mantan
Ketik hapus ketik hapus.
Kegiatan yang dilakukan Detira kurang lebih selama 5 menit, yang akhirnya tiba pada keputusan ketik dan kirim HAHA.
'Happy birthday mas, wish u happy in your life, always!'
Sebuah ucapan ulang tahun kepada seseorang yang ia panggil 'Mas'. Bukan kakak laki-lakinya, bukan kekasihnya, melainkan mantan kekasihnya.
Detira seperti sudah lelah dengan gengsinya. Sudah putus hampir 3 tahun, dan di tahun ketiga ia ingin kembali mengulang kebiasaannya bersama si 'mas', yaitu mengucapkan ulang tahun setiap tanggal 25 Februari.
Baginya, rasanya aneh saat tiba-tiba tidak lagi mengucapkan, padahal 8 tahun sebelumnya selalu tiup lilin sama-sama. Haha iya, Detira putus di usia hubungannya yang ke delapan tahun.
Bolak-balik Detira mengecek ponselnya. Belum ada balasan sama sekali.
Ia dan mantan kekasihnya itu terbilang masih cukup sering berkomunikasi meski sudah putus.
"Ngapain sih babe masih hubungin Reno?" Tanya Tio, salah satu sahabat Detira suatu waktu.
"Ya nggak apa-apa sih, kan putusnya juga pake cara yang baik, ngapain juga jadi nggak baik-baik aja?"
"Ngarep kan lo?" Timpal Shindi, sahabat Detira lainnya, sambil cekikikan.
"Yeee, apaan sih. Nggak lah. Gue anti nggak dapet restu dari orang tua. Bisa-bisa nggak damai idup gue."
"Delapan tahun cari restu, masih nggak dapet aja. Apa sih yang dicari mamanya si Reno?"
"Iya, lo nggak pernah cerita kenapa, babe. Secara lo kan perfect! Mandiri, kerjaan settle, pinter, kurang apa coba?"
"Ya karena itu." Ucap Detira lemah.
"Maksudnya?" Tanya Tio tidak mengerti.
"Ya semua yang lo sebutin itu bukan kriteria mama Reno. Doi maunya punya mantu yang di rumah aja, bisa ngurusin anaknya gitu lah."
"Tapi kan Reno nggak masalah juga."
"Iya sih, tapi gue kan nggak mungkin jadiin Reno anak durhaka. Udahlah ribet pasti kalau tetep dipaksain."
Begitulah akar dari putusnya hubungan Detira dan Reno yang telah terjalin delapan tahun lamanya. Meski sudah dilakukan pendekatan dengan berbagai cara, tetap saja mama Reno enggan pada Detira, bahkan sejak hari pertama.
Detira menunggu balasan Reno sembari membuka instagram.
Seperti angin segar, Reno yang biasanya hampir tidak pernah membuat story, kini ada di paling kiri. Mungkin repost ucapan ulang tahun, pikir Detira.
Segera Detira melihat unggahan story Reno. Benar saja, repost ucapan ulang tahun. Tapi yang membuat Detira sampai bergetar adalah sosok di balik ucapan dan juga ucapannya.
Sararindy. Nama akunnya.
'Happy birthday sayang! Semoga aku bisa selalu ucapin yang pertama buat kamu di tahun-tahun berikutnya, sampai tua ya! ❤️'
Begitu tulisannya. Dan direpost oleh Reno, 'Thank you sayang. Aamiin, sama-sama terus ya!"
Bagai di sambar petir di siang bolong, Detira berkali-kali mengecek isi story Reno. Lima kali dan tidak ada yang berubah.
Buru-buru Detira mengadu di Whatsapp grup kepada Tio dan Shindi.
"Babe! Reno punya pacar baruuuuuu."
Dan repetan lain yang kemudian ditimpali sana-sini.
" Lo masih ngarep banget ya De?" Tanya Tio akhirnya.
"Bukan ngarep gimana sih, tapi nggak secepet ini juga nggak sih? Gue sama dia delapan tahun loh. Masa baru tiga tahun udah ada pacar baru sih?"
"Ya terus kudu nunggu berapa lama?" Tanya Shindi.
"Ya nggak tiga tahun juga lah. Katanya 'aku bakal nunggu kamu punya yang baru dulu, De' tapi kok udah ada aja padahal air mata gue aja masih suka netes."
"Ya emang lo percaya gitu?"
"Emang kenapa gue harus nggak percaya?"
"Ya kaliiii lah, De. Reno udah 32 saat putus sama lo, sekarang 35. Trus dia harus pegang janjinya buat nungguin lo dapet pacar? Yang padahal lo juga belom move on? Hello, wake up babe! Lo yang bilang sendiri, mama Reno udah sepengin itu anaknya nikah. Kalau ada yang sesuai ya udah pasti gas dong." Jelas Tio panjang lebar.
"Ah gue mau bales story Reno." Ucap Detira nekat.
Benar, Detiea membalas unggahan story Reno.
"Wah, pantes ucapan aku nggak dibalas. Udah ada yang baru ya mas."
Tidak sampai satu menit sudah terbaca dan Reno sedang mengetikkan balasan.
"Hehe, iya De. Anak kenalan mama, kebetulan mama dan aku sama-sama cocok. Kalau nggak berhalangan, 3 bulan lagi kami menikah. Secepatnya aku kirim undangannya ya ke kamu."
NGGAK USAH, MAKASIH! Teriak Detira tentu dalam hati.
Ingin sekali dia bertanya, mana janji Reno yang akan menunggunya dapat pacar lebih dulu?
Berkali menimbang, akhirnya ia tanyakan juga.
"Hehe, kalau kamu kelamaan dan aku udah ada duluan, masa iya ditolak De. Menikah kan juga bentuk rejeki. Pamali atuh kalau ditolak." Begitulah jawaban Reno.
Tio dan Shindi yang sudah ada dalam panggilan video grup tertawa mendengar cerita Detira.
"Lo berdua apaan sih, malah ketawa. Ini cerita tragis dan sedih tauuuuu."
"Haha, ya abisnya lo bego dipelihara. Udahlah De, move on!"
"Reno mau nikah loh ini." Ucap Detira lemah.
"Ya karena mau nikah itu, makanya lo kudu move on. Hubungan kalian itu udah berakhir tiga tahun yang lalu. Lo juga berhak lanjutin hidup sebagaimana Reno." Jelas Shindi.
Detira hanya bisa menangis terisak. Ia kira selama tiga tahun Reno akan buat kejutan dengan sudah mampu meyakinkan mamanya bahwa dirinya lah yang terbaik.
Ternyata Detira salah. 'Reno memang nggak pernah segitunya sama gue'. Batin Detira. 'Delapan tahun cuma angka buat dia. Dan dia yang gue kira beda, ternyata sama aja'.
17 notes
·
View notes
Text
Jujur si sepi banget rasanya, meski kehidupan realitasku ramai terus. Tapi tetep aja ada yang kurang. Aneh yah.
Sejak hari itu whatsappku selalu ramai sekali, tapi grup peternak dan info info wilayah sekitarku, mulai info tilangan, banjir, puting beliung, untungnya meski daerahku ada pantai enggak ada tsunami, jadi ga ada grup info info yang bahas tsunami. Selain grup info info, juga ramai grup wali murid yang pada nanyain anaknya lagi apa? Udah minum berapa teguk hari ini, uang sakunya yang kemaren masih apa enggak? Tolong dibilangin uang sakunya jangan buat judol, dan lain lain.
Ya begitulah. Padahal dulu sebelum kenal kamu hampir setiap saat ada pesan masuk loh (ya ga tiap detik juga, ini majas bro, majas, harap maklum). Aku punya banyak teman di sosial media, ya hanya teman, aku memang frendly (ini gak bermaksud ke cewe doang si, ya kesemua spesies makhluk hidup, karena yang punya whatsapp cuma manusia ya berarti manusia, yang laki laki juga termasuk) dulunya. masa bodo dengan apa apa, semua aku anggap kawan tanpa beda bedain.
Tapi sejak kamu muncul di bagian cerita hidupku (wkwk udah kaya novel aja ya) Aku jadi mengabaikan semua orang, aku membalas pesan mereka pun sekedarnya, aku seolah merasa cukup dengan satu orang, dan orang itu kamu.
Akibatnya sekarang, ketika kita memutuskan break sebentar (wkwk bahasanya break, kaya lagi muncak aja kalo cape bilangnya break, padahal kan kita gak muncak) Seolah aku jadi sendiri. Tentu saja, selama ini aku banyak mengabaikan orang orang. Eh tapi sebenarnya bukan mengabaikan si, cuma kalo aku rasa ga penting ya males aja nanggapin. Tapi kalo ada yang seriusan nanya nama presiden pertama kita siapa aku tetep jawab kok. Tapi intinya ya tetap saja. Aku saking merasa cukupnya berteman dengan satu orang, Kamu, jadi males aja nanggapin orang lain yang ga serius. (Padahal kalo sama kamu juga banyak bercandanya ya, malah banyakan bercandanya deh daripada serius. Tapi sekali serius langsung break. Hehehe gapapa gapapa. Kita keren kok. Menurutku aja si, tapi harusnya menurutmu juga lah orang kamu juga tau kok apa yang terjadi, orang lain mana tau. Mau ga mau ya cuma kita yang tau. Dan kita yang mengkeren kerenkan kisah kita sendiri. Eh maaf, Allah juga Maha Tau)
Ah udah lah yang jelas gtuu....
Ya alloh semoga cepet ini segera berlaku, breaknya disebentarkan aja ya Allah. Sungguh ini berat. ( mweheheh kaya ngangkat apaan aja, nguli aja aku ga pernah wkwkww)
2 notes
·
View notes
Text
Sweet tooth treats!
Owalaaaaaah ada yg so soan ngasih surprise buat anak istrinya~ ngga ketauan lsg masukin ke kulkas gt aja. Sumpah gatau hahaha.
Karena udah bau bau liburan lebaran, anak2 sekolah jg udah libur wlpn kerjaan pak suami ttp banyak katanya, tp plg bisa lebih cefaaat yaazzzz. Ashar udah di rumah, ternyata lsg ke blkg tuh naro cupcakes pompidou wkwk. Aku sm nemo ngga ada yg ngeuh pula..
Sambil istirahat, suami blg "kamu ngga puasa jd gausah beli takjil yah? Akumah takjilnya kurma ajalah". Aku jawab "oke ntar aku bikinin slice beef kimchi salad lg kek maksi aku"..
Hanya selang sekian detik..
Pak suami, "eh buka diluar yuk". Aku, "laaahhhh"
Hadeh si labil, dadakan gini bingung pst rudet ih kudu booking lalalala. Apalagi kalo tmpt makannya fav org2. Tadinya pgn ke Sai ramen tp kudu booking dulu, yaudah ganti kita ke Fat pho, biasanya sepi disana. Setengah males tp mau jg makan diluar, kejebak ujan lah jd agak telat ke Fat pho nya. Jadi udah penuh.. Sudah kudugong~
Mampir indomaret dulu buat beli minum batalin puasa, sambil mikir mau buka dmn, kepikiran baso gandapura pasti selalu sepi. Dahlah kesana aja udah lama ngga ngebaso wkwk. Pas nyampe bener cuma kita bertiga cust yg dtg, selang 10 menitan ada pasutri dtg jg. Mayan ada 2 meja terisi. Masih suka heran knp baso best in town ngga penuh gt, duh sayang! Aku sampe blg ke keluarga aku bapak, ibu, adik semuanya sukaaaa. Apalagi bapak pecinta iga, beuhhh kmrn puasa2 jg bahas baso gandapura mulu wkwkwk. Ngga salah kan aku rekomenin!
1 porsi ku di bagi utk nemo aja msh kenyang bgt haaa mana enak pula. Pak suami saking menikmati basonya, sampe lupa minum dulu sungguh makannya tumaninah bgt yunow wkwkwk. Mengalami foodgasm cenah~ alhamdulillah yah!
Pulang2 suami spill2 katanya punya dessert, nemo yg blg. Hah dessert apaan? Palingan kalo ngga es campur, es doger, es buah lah yaa. Trus blio jawab bukaaaan nnt liat aja sendiri! Lah sebel bgt so so rahasiaan wkwk.
Pas di rumah ngecek kulkas hahahaha ada cupcakes pompidou waaaaa pas diliat toppingnya udah amburadul wkwkwk haduuhh dasar lakik ya gabisa bawa rapih gt huft. Gpp lah yg penting rasanya ttp enak~ terlebih lg apresiasi bapak suami yg udah beliin kita wuihihiii makasih yaaang.. Mumpung lg ngga puasa bisa bgt pagi2 siripin cupcakes yeaaayyy.. Karena kalo puasa suka bingung kpn wktnya, wareg wae gaksiiii.. Tinggal beli eskopi nihhhh enaknya siang2 tp suka pgn ngopi bareng suamiku hahaha. Sama jg kalo puasa bingung ngopinya kpn, kalo lg kenyang ngga nikmat ahh..
4 notes
·
View notes
Text
(Cerita) Tiba-tiba menikah
Kemarin magrib, temenku yang sudah lama menghilang muncul lagi. Alhamdulillah. Bahas acaraku dan senangnya dia juga ngasih kabar baik karena ternyata abis lamaran. Terus pas aku tanya kapan tanggalnya, dia bilang dalam waktu dekat.
"Eh, ntar dikira MBA ngga ya kalau nikah dalam waktu dekat?"
"Ya ngga lah. Lagian dipikir amat perkiraan orang lain."
Terus aku menyadari kalau lho kok mikirnya sama. Aku juga sempet mikir begitu, jangan-jangan dikira MBA karena tiba-tiba nikahan aja.
And all of a sudden, our relationship progressed quite far - kalau mengutip kata-katanya mas akhir tahun lalu.
Karena emang hubungan kita tiba-tiba maju gitu aja. Dengan cerita yang, aku pikir itu cuma terjadi di sinetron, atau kisahnya tetangga aja. Tapi ternyata, terjadi juga sama aku.
Agustus taun lalu kan aku wisuda ya. Terus ya pulang. Sambil mencari pekerjaan tentunya. Pertengahan september - oktober, ibu bapakku sakit. Ganti-gantian masuk rumah sakit dan dua duanya di operasi. Bahkan ibuku operasi 2 kali.
Ketebak ngga lanjutannya apa?
Iya betul. Pas mereka sudah mulai membaik dan recovery di rumah, aku tiba-tiba dipanggil dan dibilangin "kamu nikah aja gimana? mumpung orang tua masih pada hidup...."
Pas dengernya tuh kaya? Apaan sih orang tua, bukannya fokus biar cepet sehat, lho malah nyuruh anaknya nikah tuh gimana? Aku kesel. Kesel banget. Tapi karena ya, aku bilang juga sama mas. Cuma cerita, tidak yang memaksa harus iya saat itu juga. Mengingat ya, kita sama-sama tau lagi menghadapi kehidupan kaya apa.
Kalau ngga salah, 29 okt 23, mas dan ibu bapaknya dateng. Bertepatan alhamdulillahnya dengan ibuku yang pulang lagi dari rs. Karena emang pasca operasinya waktu itu sempet bikin ibuku cukup struggle buat makan. Hari itu, yang rencananya cuma silaturahim aja akhirnya yaaa sekalian lamaran.
Ngga kaya lamaran pada umumnya yang tuker cincin, dandan, dekor. Hari itu bener-bener yang cuma mau silaturahim malah jadi akhirnya diputuskan buat kita berdua buat menikah aja. Dengan hari dan tanggal yang nyusul.
Hari itu senengnya sedikit. Khawatirnya banyak. Sedihnya juga ada. Ke khawatiran yang banyak itu juga yang bikin aku takut-takut waktu mengabarkan mau menikah. Bahkan, bulan kemarin pun, aku kirim undangan juga sambil menangis dan takut karena punya banyak kekhawatiran. Sedihnya, hari itu pas 29 okt, aku denger hal yang mungkin ngga seharusnya aku denger hari itu. Seneng yang sedikit, mungkin karena terlalu berasa sama si khawatir dan sedih.
Lha, aku ngga lamaran kaya orang-orang apa aku ngga dikira MBA ya? hahaha. Aku sempet mikir itu disela sedih sama khawatir. Padahal tidak lamaran dg proper pun ada andil aku yang yaudahlah ini aja, ngga perlu ribet-ribet lagi.
Habis oktober itu, alhamdulillah ibu bapakku membaik. Nentuin tanggal dg dihitung pake itungan jawa. Beberapa kali ribut di rumah karena tanggal dan harinya ngga cocok. Kalau ngga ikut itungan jawa nanti kalau ada apa-apa gimana? Yaa begitulaah. Padahal kan, semua hari tuh baik ya.
Belum lagi, aku juga masih struggle sekali di rumah. Keinginan buat bunuh diri dan selfharm yang masih ada banget nambah daftar kekhawatiran dan takut yang orang lain ngga tau - selain tetangga tumblr. Makin stres karena belum benar-benar dapet kerja juga. Daaaan banyak lagi.
Januari, akhirnya udah mutusin hari dan tanggal. Tentu dengan itungan jawa lagi - yang diulang berkali-kali. Tapi aku bodo amat. Bodo amat pihak keluargaku ngga enak sama mbah dukunnya.
Sudah memutuskan tanggal pun, khawatir dan takutnya makin jelas dan makin jadi. Keinginan bunuh diri dan selfharm sesekali yang masih sering muncul juga masih ada. Rencana nikah ngga serta merta bikin semua yang dirasain hilang. Tapi emang, jadi punya titik yang dituju. Minimal buat ayo bertahan dulu, tinggal sekian bulan lagi, tinggal sekian hari lagi. jangan mati dulu, nanti mas sedih gimana. jangan mati dulu, kita udah ngobrol buat sampai hari ini dan sudah merencanakan mau ngerjain yang mana dulu. minimal, kalaupun di rumah memang setidak mengeenakkan ini, jangan bikin usaha, tenaga dan pikiran masmu sia-sia.
Gitu....
6 notes
·
View notes
Text
Haloooo. Lama tidak berjumpa, as always.
Aku mo cerita tentang drama yang kulaluin 2 tahun terakhir (dan masih berlangsung) tapi semoga ini lekas berakhir.
Cerita tentang pekerjaan. Semenjak pindak ke tangerang, sekitar 2 tahun lalu, aku masih aja jobless. Ya g berarti aku santai2 dirumah, aku tetep kerja keras sbg irt buy what i mean here is kerja yang di gaji, di kantor, gunain ilmuku, dst yaaa u know la.
Aku nikah juni, trus ada bukaan cpns september kalo ga salah, ku lamar lah. Administrasi lolos, alhamdulillah lanjut ke tes skd. Sebelum skd, belajar mati2an aku. Ya ikut tutor online, ikut tryout2 online, aku catet hasil TO, ku pelajari ada peningkatan ga, ilmu sebelah mana yang masih kurang, kalo nemu yang sulit coba cari di youtube, ga lupa selalu on di telegram memantai FR (if u know it) yang bertebaran lalu coba di solve, kadang juga ikut kuis di telegram buat ngecek mana si yang aku belum bisa, dst dsb. Pokoknya hari2ku isinya belajaaaaaarrr aja, ngerjain soal, baca buku persiapan tes, ngerangkum materi, ngehafal uud 33 pasal hedeu tolong flashbacknya aja capek ni heuheu, even mau tidur pun masih nonton youtube pembahasan soal skd :))
Hari H tes pun tiba, aku bedua suami nginep di hotel di banten. Kita kesana h-1 siang, naik motor crl suami huhu bayangkan sakitnya pantatku duduk di jok motor itu. Perjalanan kurleb 2 jam. Nyampe sana aku blajar, sorean gitu kita ngecek lokasi tes plus nyari makan, malemnya suami tidur aku tetep baca2 rangkuman yang ku bawa, pagi nya dianter doi ke lokasi tes. Tidak lupa sebelum brangkat lokasi tes aku minta restu dengan ngechat para orang tua juga tentunya restu suami. Naninujengjengjeng tes kelar. Apakah yang aku pelajari muncul di tes? Yaaa sekitar 10%nya aja hhehiks, sisanya mboh materi apaan jawab aja pede aja dulu. Wkwk. Setelah tes i know aku berhasil dapet rangking 1 di satu ruangan sesi itu, alhamdulillah. Itu juga taunya dari suami, pas doi jemput. Aku kira doi tidur kelar nganter aku pagi tadi, tyt doi mantau live skorku. Beberapa minggu setelahnya, hasil tes keluar. Itu aku lagi di bandara jemput mama yang baru dateng dr mkq. Jeng jeng, hasilnya menyatakan akuuu gagal. Fiuh. Sediiiiii. Nangisssss untung ada suami, ga lama kita makan di solaria, sediihku ilang, aku jadinya bikin video makan2 bareng suami, tapi sampe rumah yo sedih lagi masa iya enggak. Aku persiapin segitunya, tapi yauda mo gimana.
Next, aku juga pernah ikut FHCI (buat kerja di BUMN). FHCI batch 1, daftar di bank, administrasi lolos alhamdulillah ke tahap tes. Tes kemampuan dasar umum lolos, lanjut tes seleksi kemampuan bidang. Nah pas seleksi kemampuan bidang ini, kebetulan aku habis lahiran dan lagi ada masalah keluarga yang horor bget jadi aku lupa sama sekali dengan itu tes. Pas inget udah lewat, yauda mau gimana. Lebih bersyukur masalah keluarga itu bisa teratasi karna yah bayangkan saja baru kelar operasi sesar harus dihadapkan dgn masalah keluarga, fiuh.
Oke lanjut aku jg ikut FHCI batch 2, adminsitrasi lolos, seleksi pengetahuan umum skor pas2an, seleksi bahasa inggris skor tidak memenuhi standar, hasil akhir aku fail. Yaudin, aku terima soalny emg gada persiapan samsek. Even seleksi pengetahuan umum aku kerjakan sambil gendong bayi yang lagi rewel ngantuk dan gamau ditaruh ditempat tidur. Hectic pokoknya, bisa lulus seleksi tahap 1 aja aku amazing sm diriku, alhamdulillah. Meski ujung2nya yoooo sama ae, gagal maning. Batch 3 malam ini dibuka, bismillah semoga ada rejekiku kali ini amin amin amin.
Aku juga aktif untuk lamar sana sini, ada yang smapai interview tapi ga sedikit juga yang tanpa kabar lanjutan setelah ngirim email.
Pernah lamar di suatu sekolah, interview dikasih pertanyaan "kamu ngasih ucapan selamat natal ga?" Pernah juga lamar di sekolah billingual udah sampai tes, wawancara direktur tapi gagal curigaku karna bahasa inggrisku amburadul. Kok ga les? Ya aku les dongggg cm belum kulanjutkan lagi akhir2 ini. Energiku lagi buat si bayik dulu rasanya belum bisa dibagi2, tp semoga soon bisa amin.
Aku pernah daftar di sekolah untuk anak dari daerah 3T, udah sampe wawancara sama direktur dll dst berhari hari tes ina inu ita itu, ujung2nya ga lolos alasannya ga jelas. Nah ini tu terbilang belum lama. Eh sekarang dia lagi buka lowongan lagi dengan posisi yang sama. Lah berarti yang kemarin gajadi ada yang lolos, atau begimana (?). Aku juga berdoa bisa lolos disini karna tempat kerjanya deket rumah, dan gajinya walau ga gede tapi sangat lumayan. Apakah aku akan daftar lagi? Tentu. Heuheu.
Aku juga daftar di salah satu perusahaan yang tetanggaku bekerja disana. Disitu aku daftar sebagai admin, kata tetanggaku aku cocok disana, gajinya gede dst dsb. Kukirim email dkk tp tyt gada kabar, sepertinya sudah ada orang lain yang keterima. Huhu so sad. Padahal aku sangat sangat mengharapkannya. Aku brusaha mikir positif, mungkin kalo dibantu sama tetanggaku itu, aku bakal jadi punya utang budi sama dia. Mungkin loh ya mungkinn.
Huaaa banyak lah pokoknya pengalaman lamar kerja yang belum berujung ini. Dalam pikiranku tu sering bget bertanya kapan yaaaa aku bisa lolos kerja. Kapan ya kotak masuk email ku isinya keterima kerja, bukan notif2 gajelas mulu tiap hari kayak skg. Huhu. Bismillah, tp aku harus tetep yakin Allah akan memberikan aku pekerjaan disaat yang terbaik, dipekerjaan yang terbaik, amin amin amin.
Para pembaca tumbrl aku, doaian aku lah yaaa, semoga segala drama pekerjaan ini lekas selesai dan aku bisa punya pekerjaaan yang dari sana aku bisa dapat rejeki untuk keluargaku, orang tuaku, adek2ku. Amin. Terima kasih.
9 notes
·
View notes
Text
Mentari muncul membawa sejuknya udara pagi hari, tetapi banyak insan yang sudah lebih dulu keluar dari kediaman mereka sebelum sang mentari. Kali ini, Fadhlan menjadi salah satu dari banyaknya insan itu, dia terpaksa bangun dari tempat tidurnya lebih awal dari biasanya karena ada hal yang penting yang harus ia lakukan.
"Pagㅡ Wow! Bro, lo pagi-pagi udah keringetan aja," tutur Andre kala netra nya menangkap Fadhlan yang di mandikan keringat.
"Abis work out tadi di atas," jawab si empu santai.
"Jam segini!?" sambar Julian, "It's six in the morning," lanjutnya.
"Ya emang kenapa? Bagus pagi-pagi work out," celetuk Rey.
"Jam segini cocoknya buat tidur," jawab Julian.
"Lo sendiri udah bangun," tutur Fadhlan.
"Kelas pagi!" kesal Julian.
•••
Petang datang dan kini Batara tengah mempersiapkan sebuah kelas kosong untuk ia gunakan sebagai tempat rapat organisasi kali ini untuk membahas mengenai event yang akan mereka laksanakan satu bulan mendatang.
Lelaki itu sibuk membaca beberapa hal yang akan ia bahas, mengenai biaya, konsumsi apa aja yang akan diberikan, dan proposal yang sudah sampai mana.
"Pada kemana nih?" tanya seseorang dari arah pintu ruangan.
"Masih pada jalan ke sini bang, kenapa?" tanya Purnama.
"Udah jam berapa ini!? Mau mulai kapan kita?" serang Yanto; orang yang berdiri di ambang pintu bersama tiga orang lainnya.
"Tau nih! Niat ga si kepanitiaan? Jam segini masih pada di jalan!" lanjut Dafa.
"Anjing! Ngapain si pada ke sini!?" batin Batara menahan kesal.
"Woi kabem! Lo ngapain berdiri di situ aja? Cari anggota lo, cecer biar buruan dateng! Ah elah!" titah Yanto membuat Batara segera mengiyakan permintaan sang senior.
"Mereka udah buru-buru bang," ucap Batara.
"Batara! Maaf telat, tadi di jalan macet," celetuk Wanda sambil terengah-engah, di susul oleh sekitar tujuh orang lainnya.
"Iya, masuk-masuk," suruh Batara.
"Itu... Mereka ngapain?" bisik Simon kala ia, Gilang dan Latif masuk ke dalam ruangan.
Purnama menggelengkan kepala nya tanda tidak tau apa yang di lakukan keempat senior itu di dalam ruangan, padahal mereka seharusnya sedang mengerjakan skripsi bukan malahan mengurusi organisasi seperti ini. Apalagi, ketika mereka mengikuti rapat kepanitiaan, pasti akan ada hal yang berubah.
Batara meneguk ludahnya sendiri, ia terus-menerus menunjukkan ekspresi tidak nyaman di wajahnya. Di garuk-garuk tengkuk lehernya yang tidak gatal itu berulang kali, tak lupa dengan helaan nafas beratnya yang dapat di denger sampai ujung ruangan membuat Simon berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri sang ketua.
"Lo kenapa?" bisik lelaki jangkung itu.
Batara memijat pelipisnya pusing, "Fadhlan, dia izin telat dan gua bingung gimana bilangnya," ujar Batara pelan.
Simon tampak menunjukkan ekspresi keheranan di wajahnya, "Lo gila?" kesalnya membuat keempat senior itu menatap mereka berdua.
"Ssst! Sini deh," ajak Batara ke pojok ruangan, "Kalo engga di kasi tau, nanti itu empat orang rese bakalan cecer Fadhlan, gua gamau dia kenapa-kenapa," lanjutnya dengan nada khawatir.
"Gamon ya lo?" sindir Simon.
"Sort of, lagian gua sama dia putus sebulan aja engㅡ"
"Lo berdua ngapain si!? Udah waktunya mulai nih? Anggota lo mana lagi?" hardik Yanto.
"Ada yang izin telat bang," jawab Batara sambil berjalan menuju meja.
"Ha!? Izin telat!? Apaan tuh? Harus on time lah anjing, ngapain ikut organisasi kalo ga niat mah!" cecar Lukman.
"Hahaha, kalo gagal jangan minta-minta buat di bantuin," ungkap Raja.
Seisi ruangan penuh dengan atmosfer canggung dan rasa tak nyaman, namun tampaknya keempat senior itu tidak merasakannya sam sekali. Hingga lima menit kemudian terdengar suara ketukan pintu.
"Masuk," ucap Latif yang duduk dekat pintu.
"Permisi, maaf Tar telat. Tadi ada urusan dulu soalnya, rapatnya udah mulai?" tanya Fadhlan sambil menghampiri sang ketua.
"Barㅡ"
"Oh! Jadi lo yang izin telat," celetuk Yanto membuat Fadhlan menatap sang mantan tidak percaya.
"Oh, jadi lo yang bikin ricuh," serang Fadhlan sambil tersenyum, membuat suasana seisi ruangan semakin tidak karuan.
"Berani lo hah!?" kesal sang senior.
"Ngapain juga takut? Lo tuh cuman sampah masyarakat!" tekan si lebih muda.
"Sampah masyarakat gini juga lo minta bantuan buat ngurusin kepanitiaan, yang sampah itu lo!" sambung Dafa.
"Berarti lo ngaku kalo lo sampah masyarakat?" ujar Fadhlan membuat keempat senior itu makin naik darah.
"Lo tuh ga becus tau ga Fad jadi sekretaris, masa datang aja telat si? Abis ada urusan apa si lo?" serang Yanto.
Fadhlan menghela nafas kesal, "Mau tau banget lo sama urusan gue? Urusin aja tuh skripsi, atau mau gue tikung lulus duluan?" balasnya.
"Fad, udah..." pinta Batara sambil mengelus punggung lelaki itu.
"Edan!" seru Raja, "Jijik banget lo berdua," hina nya.
"Bang, kalo cuman mau bikin ricuh doang tolong keluar," pinta Batara.
"Ketua doang songgong banget lo! Lagian siapa si yang pilih lo dulu? Homo kok kepilih mimpin BEM si," hina Raja yang disambut tawa ketiga temannya.
Hening, satu ruangan terdiam setelah Raja melontarkan hinaan nya itu kepada sang ketua. Entah ada dendam apa yang lelaki itu miliki kepada Batara, satu hal yang jelas adalah Batara ingin sekali menonjok lelaki itu.
"Kalo gitu lo kenapa ga jadi kabem aja? Oh waitㅡ No one vote for you, hahaha," sarkas Fadhlan dengan tawa nya yang menggelegar di seluruh ruangan.
"Fuck you," kesal Raja.
"Come here and fuck me then," tantang Fadhlan.
"Anjing! Jauh-jauh lo, takut penyakit homo lo nular," sambar Yanto.
"Lo semua keluar deh kata gue, bikin ricuh aja!" seru Wanda.
"Salahin sekretaris lo dong, ngapain dia telat? Kalo dia telat gakan tuh kita kayak gini," balas Yanto.
"Playing victim lo?" sambar Simon.
"Sekretaris lo tuh yang playing victim," balas Yanto lagi.
"Lo anjing yang playing victim!" kesal Dian.
"Sekㅡ Lepasin gue bangsat!" pinta sang senior kala Fadhlan menariknya keluar dari ruangan.
"Fad!" seru Batara sambil berlari menyusul sang mantan.
"Lo bertiga mau kemana?" tanya Gilang sambil menghalangi pintu.
"Beraㅡ"
"Cuman itu yang keluar dari mulut lo?" tanya Purnama.
"Beyani lo cama gue," ejek Latif, "Alay," lanjutnya.
•••
"Anjing! Lepasin gue sat!" kesal Yanto sambil terus memberontak.
"Fad! Udah Fad, kita masih di area kampus!" seru Batara.
Fadhlan masih setia menyeret sang kakak tingkat, ia sama sekali tidak menggubris ocehan dari kedua orang di belakangnya itu. Ia sudah kepalang emosi dengan sang senior yang selalu bertindak suka memerintah, mengoceh tanpa ada isinya, serta menghina anggota lain sana sini.
Sudah cukup ia menahan emosinya selama ini menghadapi sang senior yang selalu sangat percaya diri ini.
Fadhlan membuka salah satu pintu gudang terbengkalai dengan kasarnya, membanting sang senior ke dalam lantas mendorong Batara untuk menjauh.
"Stay away," tekannya lantas menutup pintu gudang tepat di wajah sang mantan kekasih.
Batara dengan lantang meneriakkan nama Fadhlan berulang kali sambil menggedor-gedor pintu gudang tersebut, sebenarnya ia bisa saja mendobrak pintu tersebut dengan mudah, tetapi ia lebih ingin Fadhlan untuk membiarkannya masuk ke dalam sana.
Sementara itu, Fadhlan yang berada di dalam gudang bersama sang senior dengan santai nya tidak menggubris seruan dari sang mantan kekasih.
"Main kotor lo?" tanya Yanto.
"Kalo main kotor, lo udah gue keroyok," balas Fadhlan.
"Gua ga suka sama cowok, anjing! Gue normal, jijik gue sama lo," serang Yanto tiba-tiba.
"Gue punya selera anjing, lo juga bikin gue jijik. Orang bossy kayak lo harus di kasih pelajaran," tekan Fadhlan.
"Bossy? Ngaca! Lo sendiri suka ngatur orang," balas sang senior.
Fadhlan mengangguk-anggukkan kepalanya, "Whatever you say," tuturnya.
Yanto mendengus, "Fad, lo tau? Sebenernya anak-anak ga suka lo jadi sekretaris, lo ga becus sama sekali, gada guna nya, datang aja telat. Gue rasa ya, lo masuk hukum juga karena lo tidur sama pejabat kampus, ngaku aja Fad, a little confession won't hurt," hina nya.
"Lo bilang apa? Gue? Tidur sama pejabat kampus?" hardik si lebih muda.
"Hahaha, ngaku aja si. Lo jago nya jadi lonte kan? Lo aja mau ngangkang depan si Batara kayak cewe, apalagi depan pejabat kamㅡ"
"Ngomong apa lo bangsat!?" seru Batara memotong ucapan sang senior, ia tidak tahan mendengar semua hinaan itu dari luar gudang.
"Widih, pahlawan kemaleman," hina si lebih tua lagi.
Batara menarik kerah baju si senior dengan penuh emosi, di ikuti oleh Fadhlan yang menyuruh dirinya agar tidak kelepasan dan menyudahi semua ini.
"Lo gatau apa-apa, jangan sembarang bacot sana sini hanya karena lo kating!" sambar Batara.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅡ Fin.
4 notes
·
View notes
Text
perihal kumis isagi.
dan rin yang suka?!
☆⋆。𖦹°‧★
ngomongin soal isagi kumisan. tau gak kalo yang ngebantu isagi cukuran, tuh, selalu rin?
dulu, sih, enggak ya. bahkan rin pun gak pernah kepikiran kalau ada kemungkinan kumis dan jenggot isagi bisa tumbuh. sangking kulit wajah isagi selalu bersih dari rambut tipis dari para kumis dan jenggot.
sampai akhirnya ada kondisi yang menyeret isagi buat mau-tidak mau menumbuhkan rambut-rambut tipis itu.
sewaktu tim futsal sekolahnya kalah ngelawan sekolah lain, taruhan kali itu membuat mereka gak boleh cukur kumis atau jenggot sampai sebelum UAS, yang artinya isagi harus tahan buat gak cukur sekitar empat (4) bulan.
untuk aiku, teman seangkatan sae, yang selalu bermimpi untuk memanjangkan kumisnya setelah lulus, taruhan itu bukan suatu mala petaka. lain halnya untuk isagi yang selalu langsung menyukur rambut tipisnya sesaat setelah ia melihat mereka muncul setiap ia bercermin.
kala itu, hubungan isagi dan rin semakin dekat dengan pernyataan cinta yang belum kunjung diucapkan, tapi isagi bercerita soal taruhan itu dan rin mulai menunggu dengan penuh harap.
rin tahu itu hanya rasa penasarannya saja karena pikiran soal lelaki berkumis sebagai tipenya tak pernah terlewat di benaknya. namun bayangan tentang isagi dengan rambut-rambut tipis di antara hidung juga bibirnya sempat membuat jantung rin berdegup kencang. rasa penasaran ‘kah? atau murni karena itu isagi?
dan waktu yang ditunggu pun telah tiba. saat rin menangkap ada segaris kumis halus yang muncul di wajah isagi, matanya bingung harus fokus ke garis tipis itu atau bibir—
“rin?”
empunya nama akhirnya melihat lawan bicaranya kembali. “kenapa? gak denger.”
“gue nanya, aneh gak, sih, kumisnya? gatal banget gue mau cukur, tapi masih sebulan lagi.”
“gatal? emang gatal ya kalo tumbuh kumis?”
“enggak juga. maksudnya, gue gak kebiasa aja numbuhin kumis—aneh gak? kok gue ngerasa aneh ya.”
rin mengalihkan pandangannya sesaat setelah isagi kembali menatap wajahnya di cermin kecil yang ia bawa dari dalam kamar. minggu sore itu mereka habiskan dengan bercengkerama di teras lantai dua rumah isagi. banyaknya angin sempoyongan bertiup ke arah mereka tapi kenapa rin malah merasa panas?
“gak aneh. mungkin lo gak kebiasa aja ngeliat kumis gitu di muka lo.”
“iya, kali ya,” ujar isagi, tidak ada kepekaan sedikit pun dengan apa yang rin rasakan saat itu. “kalo gak aneh, menurut lo cocok gak?”
“hah?”
“gue cocok gak kumisan gini?”
isagi menoleh ke arah rin. mata mereka bertemu tatap. isagi yang masih saja tidak peka akan tingkah rin dengan sabar menunggu rin untuk menjawabnya. rin meneguk ludahnya sebelum berucap pelan, “cocok aja.”
“cocok?”
“iya.”
suara pelan rin tetap ditangkap oleh isagi walaupun surai hijau itu membuang mukanya lagi setelah sadar seberapa dekat wajah kakak kelasnya itu dengannya. isagi pun terikut sadar mengapa mata rin tidak kuat berlama-lama bertatapan dengannya dan senyum jahil mulai muncul.
“lo suka ya?”
sontak rin menoleh kesal ke arah isagi. “apaan? enggak. ngaco mulu.”
“bilang aja iya.”
“enggak.”
“iyaa.”
“enggak, anjing. stop.”
“suka ‘kan?”
“enggak?! diam gak lo.”
“aku tau kamu suka.”
“enggak, isa. anjing. nyebelin lo. ngomong sekali lagi, gue cukur tuh kumis.”
“cukur aja,” ujar isagi semakin usil dengan memiringkan wajahnya agar rin bisa melihatnya dengan jelas. “tapi cobain dulu sebelum lu cukur.”
“cobain gimana—gak usah aneh-aneh lo, isagi?!”
“aneh-aneh apaan sihhh.”
isagi duduk tegak kali ini dengan telapaknya yang ia buka ke arah rin. “pinjam tangan, dong.”
“mau ngapain…”
“pinjam bentar. gak aneh-aneh. janji.”
rin bolak-balik melirik telapak tangan itu dan raut wajah isagi yang tenang. ia tahu ia akan dijahili lagi tapi di sisi lain rasa penasaran yang ia miliki berhasil melawan rasa kesalnya itu. maka ditaruhnya lah tangannya untuk isagi genggam dan membiarkan isagi menariknya pelan untuk menangkup pipi si surai biru.
perhatian rin terlalu fokus pada bagaimana isagi tetap menggenggamnya dan mengelus lembut punggung telapaknya sebelum ia merasa ibu jarinya didorong halus bersapuan dengan garis tipis kumis isagi.
“nih, coba.” isagi menyenderkan pipinya lebih relaks ke tangkupan rin seraya membiarkan rin yang pelan-pelan mulai mengusap kumis juga bibir isagi dengan ibu jarinya. “gitu rasanya.”
“rasa apaan, sih?”
“ya, gitu.” senyuman jahil lainnya nampak pada bibir isagi. ia menatap rin yang terlihat terlalu fokus pada apa yang ia lakukan. isagi juga tidak pernah menebak tentang rin dan rasa penasarannya itu, namun usut punya usut, ternyata rin gampang sekali ia tebak. dan muncul lah pikiran usil lainnya di kepala isagi yang langsung ia laksanakan: ditolehkan wajahnya sedikit untuk ia kecup sekilas telapak tangan rin yang masih ia genggam.
semburat merah di pipi rin terpampang jelas setelah itu dan menarik tawa kecil dari mulut isagi yang menyaksikannya. celoteh amarah rin keluarkan tapi tidak ada tanda-tanda ia ingin menarik tangannya. alih-alih ia tangkup kedua pipi isagi untuk dicubitnya gemas wajah itu. kesal, katanya. namun merah pipinya berkata lain.
☆⋆。𖦹°‧★
habis itu, karena isagi gak berhenti ketawa geli sehabis ngebuat rin mau meledak layaknya gunung berapi, rin beranjak masuk ke kamar mandi dan mengambil krim juga cukuran.
hari minggu itu, pertama kali rin belajar cara mencukur rambut-rambut tipis di wajah isagi dengan benar, yang akhirnya menjadi kebiasaan karena si kakak malah jadi ngelunjak dan manja—gak mau cukur kalo bukan rin yang cukurin.
dan isagi yang kena hukuman lainnya karena kumisnya udah dicukur sebelum waktu yang telah ditentukan.
☆⋆。𖦹°‧★
juga aiku yang keterusan gak cukur kumis & jenggotnya. jadinya di hari pertama UAS, dia ikut susulan karena gak boleh masuk kelas.
(selain kebersihan, jaga kerapian juga, ya, kak!)
6 notes
·
View notes
Text
Mengejar PhD #46
Halo warga, dah lama ya gak bikin tulisan edisi ini. Terakhir 4 Maret, itu pun cuma 1 kata, “failed”. Karna, ya, se-heart breaking itu. Kalo yang ngikutin, aku masih sempet cerita soal per-sekolah-an ini, walau tanpa headline, as simple as, karna capek dengan kata “mengejar” yang kubuat sendiri.
Hari ini aku coba tulis lagi, karna ada progres yang good enough to be shared.
Begini detailnya:
2 Maret pagi aku diinfo scholarship office bahwa failed, tapi aku masuk waiting list. Nanti akan diinfo kalau di-consider untuk dapat scholarship. Ini juga berkaitan dengan belum ada LoA, karna pas aku cek ke portal PhD application, kok masih on progress. Berarti memang beda assessment, gak bisa sekalian. Siangnya aku langsung info calon spv ku. Seharian-semalaman tentu aku menangis. It was the most heart-breaking part.
Di hari yang sama, aku coba cari tau, apakah dugaan ku benar, bahwa failed ini gara-gara PhD application masih proses. Email ke postgraduate office uni gak ditanggepin, ke scholarship office juga sama. Baru dapat secercah info pas dapet email dari faculty office, intinya it takes time to process my document. TAPI kek, ya allah, kesuweennnn bener, dari 29 Nov sampe 2 Maret loh wkwk. Sad.
Dari 2 Maret sampai 14 Maret, sambil luntang-lantung, overthinking, kenapa kok email w gak dibales-bales spv, padahal cuma pengen di-comforting “its ok dini”, yah, jangan terlalu berharap, u siape din. Ahaha. Dipikir belio gak sibuk, belio juga bingung kali mau bales apaan.
Akhirnya di 15 Maret w coba email beliau lagi dan state bahwa I feel good now. Cerita juga soal kemungkinan si waiting list buat dapet scholarship, maybe, setelah dapet LoA. Selain itu juga ngabarin kalo w akan coba government scholarship tapi bukan dari negara ini ahhaha.
16 Maret coba tanya faculty office lagi, soal berapa lama proses PhD application nya sampe hasilnya keluar. Akhirnya mereka bilang lagi nunggu approval dari calon spv ku. Yaudah kan, lega, gak mungkin spv w ngelama-lamain. Ditambah, kata office, it needs 8-10 weeks. Yaudah dong, tinggal shabr nya aja. Udah tuh, w coba shabr, juga sambil kerja lah masa nganggur.
24 April, tepat 6-7 minggu, penasaran kan, soalnya pas ngecek portal, masih aja statusnya on progress, kesel gak lu. Yaudah w tanya lagi ke faculty office, “dah sampe mana nih aplikasi w brosis??” Ternyata jawabannya bikin w kaget. Mereka tuh masih nungguin approval dari spv w. IMAGINEEEE. 7 minggu w overthinking email 2x gak dibales-bales belio, no progress karna belio belum ng-ok-in. Kayak, w doing something wrong apa ya pas ng-email belio, apa karna w kebanyakan curhat, apa karna w terlihat tidak potential buat dapat scholarship, kan w bingung cuy. Sementara w sudah invest revisi proposal bolak-balik 3 bulan sama belio. Coba, w salah apa. Hahhaha, drama banget emang dini.
26 April di hari yang sama dengan balasan faculty office diatas, w langsung email belio lagi. Cuma ng-update kehidupan, kalo w udah apply another scholarship dan tentunya ngasih kabar soal info dari faculty office. Siangnya doi bales doongg, dan jawabannya bikin w kaget.
Hi Dini
I need to verify for the application information that I have spoken to you directly, either in person or via phone or zoom.
Could we arrange a zoom meeting for this so I can move ahead?
Kayak, haahhh, jadi ini alasan kenapa mandeg di belio. Coba yahh, aku tuh gak habis fikri, padahal udah attach letter of acceptance dari spv yang pake kop uni plus ttd, masih ae perlu zoom. Hadeeehhh. Yaa beneer sih kali aja aku ini fake account, cuma kan, kezel aja gitu.
Bersambung ya. Kebanyakan ini tulisannya. Awokwok.
7 Mei 2023
8 notes
·
View notes
Text
day 5. my parents.
duh rasanya pengen skip aja bagian ini, tapi nyatanya ada emosi yang pengen dikeluarkan dari peti yang selama ini tertutup dan hampir meledak.
when i say “my parents” i mean my mom. i know you know.
aku termasuk orang yang tertutup untuk urusan-urusan seperti ini. rasanya cukup jadi pendengar yang baik untuk mereka yang sama seperti ku “yang membutuhkan telinga untuk mendengar” ato hanya butuh “bahu untuk bersandar” memang egois tapi rasanya lebih lega untuk tidak membebani cerita tragis hidupku ke mereka.
rasanya sudah terbiasa menjadikan diri menjadi apa yang sebenernya diinginkan, sehingga terlalu kebas untuk merasa pantas dan terbuka perihal apa yang sedang dialami.
tapi beruntungnya aku bisa menceritakan sedikit masalahku kepada sahabat-sahabatku, lebih beruntung nya lagi mereka mengerti bahwa ternyata banyak hal hal hitam diatas putih seorang salsabila nuraini.
alhamdulillah ya, aku masih dikelilingi dan diberi orang-orang yang sebegitu pengertiannya.
well, menjadi anak sulung pasti sudah seperti yang kalian kira tapi cukup menyenangkan. walau apa-apa harus mengalah & berusaha sendiri. tempat pulangnya pun diri sendiri.
dulu, aku sering bertanya-tanya, gimana si rasanya jatuh cinta pada pria pertama di hidup? pada sosok ayah yang katanya melindungi dan selalu ada.
bagaimana?
sampai kemudian di satu waktu, gatau kapan, aku mutusin yaudalah, jatuh cinta ya tinggal jatuh cinta. sama aja. dan berujung dengan aku yang ga lagi peduli tentang perasaan itu. malah seingatku, ga pernah ada rasa iri ketika melihat teman-temanku punya ayah & di treat like princess dengan ayahnya. sampai semati rasa itu.
buatku pribadi, mama udah paling juara!
mama leficent (panggilan ku ke mama, karena dia kadang baik juga galak kaya karakter malficent hahahaha)
usaha beliau membesarkan, mendidik, dan menjagaku sampai dengan detik ini udah gatau lagi bisa dibalas seperti apa. saking luar biasanya pengorbanan mama. saking salutnya aku dengan segala usaha dan perjuangannya.
meski ya pasti ada berantemnya, apalagi zaman-zaman waktu aku SMP/SMA, aku selalu mikir ini apaan deh selalu ditinggal, UN SD SMP SMA ga pernah dirumah, anak SMP disuruh tinggal sendiri sebulan cuman berbekal katering tiap hari, mau ini itu sampe beli hp & kamera pun harus hasil usaha sendiri. ga pernah dilarang ini itu, ngerasa ga disayanh aja, ngerasa dibuang karena dibebasin—
tapi kemudian aku jadi sadar, mungkin memang cara mama seperti itu karena ya aku anak pertama, aku harapan pertama apa yang mama punya di dunia. ibaratnya gitu kan ya? akhirnya pun karena selalu dipercaya untuk bebas jadi malu kalo sampe bebas beneran, ya samaa emang ga tertarik aja sih…
sampai akhirnya pelan-pelan minta sama Tuhan, untuk dilapangin lagi hatiku biar bisa ngelihat pilihan mama dari sudut lainnya. supaya ga langsung ngerasa emosi atau benci.
gampang? ga sama sekali.
sampai detik ini juga masih belajar dan berusaha. namanya juga manusia, usaha dan belajar mah emang ga akan ada habisnya.
mungkin iya orangtuaku ga sempurna. mungkin iya aku hanya dibesarkan dengan kasih sayang mama. tapi ya inilah aku.
walau ga pernah belajar relationship dirumah. karena mau contoh yang kaya gimana juga yang ada dimemori juga ga bagus bagus amat apalagi ga ada yang bisa dicontoh dari divorce orangtuaku ato mungkin dari remarried mamaku
tapi dari situ aku belajar, bahwa hidup ga akan pernah ada yang sempurna. belajar bahwa hidup harus dijalani dengan berani dan mandiri. belajar bahwa ga utuh itu bukan penentu masa depan, ga utuh itu bukan berarti kita akan melakukan hal yang sama. belajar bahwa tahu kapan harus mengakhiri sesuatu itu amatlah baik, dibanding hidup penuh dengan penyesalan.
ya intinya sih, broken home is not broken you.
3 notes
·
View notes
Text
Gadis Kretek Series: unpopular opinion
baca ulang buku gadis kretek sepanjang perjalanan pulang-pergi baru sampe bab 5, gimana ya.. di buku tuh nggak se mellow di series, nggak jarang juga aku malah ketawa di beberapa punchline yang seringnya ada di bab-bab yg nyeritain keluarga pak raja dan pencarian ketiga anaknya tentang jeng yah di masa 2000-an,
menurutku di buku tuh banyak komedinya nggak ada sedih-sedihnya, bukan komedi yang gimana ee disengaja tapi komedi realita hidup aja gitu,
part tersedih mungkin cuma ketika akhirnya idroes dan roemaisa menikah (setelah perjuangan idroes belajar baca-tulis dan mencari uang dengan berjualan klobot djojobojo nya), idroes moeria menghilang selama dua tahun karena ikut ditangkap oleh jepang dan dibawa ke penjara koblen soerabaia yang bikin roemaisa depresi sampe akhirnya keguguran calon anak pertama mereka,
yang sedih lagi juga pas huru-hara penangkapan tahun 65, tapi itupun baik soeraja maupun idroes dan jeng yah akhirnya bisa terselamatkan dan memulai hidup mereka kembali walaupun harus dengan cerita dan realita yang sama sekali baru
dan jeng yah.. meskipun jadi cover buku, dia bukan tokoh sentral yang disemua bab diceritakan, eksistensi nyata jeng yah baru bisa kita baca di bab 7. tingwe, 10. dasiyah & soeraja, 12. kretek boekit klapa, 13. rokok kretek arit merah dan separuh cerita di bab 14. gadis kretek, dan tidak seperti di series yang digambarkan suka menyendiri, introvert dan istilahnya jaman saiki cewek alpha.. di buku jeng yah disebut cheerful dan humble
dari kemaren menurutku yg menggelitik buat dibahas itu tentang batas usia 13+ yang sama sekali nggak cocok karena ya para pemain hampir semua selalu merokok, lha rokok aja kan kalo di toko-toko adanya di rak barang khusus orang dewasa, selalu ada dibelakang kasir diberi warning gede-gede dan angka 18+
selain itu ada scene antara jeng yah dan raja yang onoh dan setelah aku baca-baca komentar orang, ada yg nganggep itu wajar aja dan ada yang berpendapat itu mengganggu, terlebih yang udah baca bukunya duluan mereka lebih banyak kecewa sih yg aku baca
aku paham sih tujuan timses untuk menaikkan series ini mengingat mereka juga didebutin sampe netflix worldwide, bukan cuma di indonesia.. ya caranya dengan ngasih mecin sama cabe rawit yg banyak wkwkwk biar makin pedes (apaan sih) 😂
nggak.. maksud aku, nggak mempermasalahkan adegannya cuman nggak esensial dan nggak ngaruh ke romance nya jeng yah-raja malah bikin orang yang nonton semakin terpolarisasi ke kubu si anu lah si ini lah, label red flag, green flag, frisian flag lah
adegan bobo di ranjang ini tuh cringe, kontradiktif dengan jeng yah yang digambarkan sebagai wanita ningrat yang terhormat di series, padahal di buku jeng yah itu cuma anak pengusaha aja
kalo ada yang berpendapat scene woman on top sebagai cewek alpha sesuai sama karakter jeng yah plislah anyepin aja, karena ya.. duh ilah masa buat mencitrakan alpha woman cuman dari aspek itu aja 🥲
dan mana mungkin orang yang numpang hidup di rumah orang bisa seenaknya masuk ke kamar anak gadis yang baru aja tunangan, bobo bareng dan anehnya lagi apa nggak ada orang dirumah itu yang ngeh, padahal mereka berdua begituan sampe pagi.. 🤦🏼♀️
di buku aja 21+, emang ada adegan kaya gitu dan lebih vulgar daripada di series cuman itupun antara idroes dan roemaisa setelah mereka menikah… bukan malah jeng yah sama raja 😭
ngerti kok kalo sasaran marketnya internasional, tapii alangkah lebih bijak kalau disesuaikan dengan kultur negara asal aja
kalo mau referensi nih ya, tengoklah salah satu drakor top yang setting waktu, pakaian dan kejadiannya mirip, Mr.Sunshine
yang romance nya tuh bisa bikin penonton sedemikian menyayat hati dan ternangis-nangis padahal minim skinship, tapi dibangun dengan penceritaan antar tokoh dan dialog.. jadi tuh chemistry nya terbangun dan rasa nggrantes atau patah hati nya tuh jadi potek banget gitu kalo sampe mereka nggak end up together
romance jeng yah dan raja di buku sendiri itu lebih ke kegiatan usaha kretek sehari-hari dimana raja sebagai karyawan andalan dan jeng yah sebagai peracik saus, natural aja gitu, go with the flow tapi tetep terasa bagian-bagian yg bikin senyam-senyum kasmaran ngga jelas juga 😄
di buku sama sekali tidak ada deskriminasi jeng yah sebagai perempuan yang diremehkan kemampuannya dalam meracik saus atau membuat tingwe, sedangkan di seris kental dengan isu feminism yang menurutku bikin series ini makin kaku
kalau baca bukunya jatohnya kita nggak terlalu nyalahin siapa-siapa dan menunjuk-nunjuk siapa yang jadi sipaling korban dan sipaling bajingan
atau melabeli tokoh ini si red flag, si green flag, si best girl, si anu si anu engga.. karena ya siapa kita sih sampe melabeli sesuatu ke seseorang yang hidupnya kita tau cuma secuplik 😂 dalam hidup kita pun orang bisa berubah kok, nggak perlu fanatik gitu, ya gak? hehe
karena ya emang itulah realita, nggak ada yang ideal, sebagai manusia kita cuma bisa kontrol apa yang ada dalam kendali, selebihnya kan ada campur tangan yang Maha Kuasa, tapi nggak boleh jahat dan jadi gelap mata juga ke orang sih pelajarannya
series ini layak dipuji dari segi sinematografi, pemilihan pemeran, setting tempat, dan aspek-aspek yang kelihatan karena emang bagus banget visualnya
tapi ada juga beberapa hal yang nggak esensial yang perlu disorot
anyway karena banyak orang ngomongin gadis kretek termasuk segmen friday fragrance di femaledaily, aku jadi inget kalo punya vial replica yang jazz club ini, notes nya bisa di cek di fragrantica
mungkin kayak gini ya baunya kretek gadis 😆
baunya enak banget dan cocok dipakai buat malem, cewek juga bisa make kalo mau karena ada manis dan angetnya
5 notes
·
View notes
Text
Susah Move On
"Woy, serius amat, lihat apaan sih?"
Ujar Shira yang baru saja tiba di kantor dan mampir ke kubikel Tania.
Tania yang sedang fokus melihat ponselnya pun langsung buru-buru menyembunyikan apa yang sedang dilihatnya, meski Shira sudah lebih dulu melihatnya.
"Haha, masih stalking si Fikri?"
"Heh, apaan sih. Orang ini gak sengaja lewat kok story-nya."
"Udahlah, unfollow aja kenapa sih? Kenapa harus maksa masih follow segala."
"Ya kan kita gak kenapa-kenapa. Kenapa harus di-unfollow?"
"Kalau gak kenapa-kenapa, gak perlu putus dong." Shira meledek Tania sambil berlalu ke kubikelnya.
Tania hanya bisa bersungut-sungut tanpa bisa membalas ucapan Shira.
Story Fikri memang tidak sengaja mampir terlihat oleh Tania. Tapi story yang seringnya tidak sengaja itu juga selalu berhasi membuat hatinya panas. Sudah 5 tahun tapi masih aneh rasanya melihat mantan kekasihnya itu rajin posting dengan kekasih barunya.
Setidaknya kalau lihat story Fikri itu pas mau menjelang pulang kek. Pikir Tania yang tahu bahwa ia akan tidak fokus seharian ini.
Benar saja. Pikirannya kacau selama bekerja. Ia tidak fokus sama sekali.
"Cari yang seger-segee yuk." Ajak Shira saat jam makan siang tiba.
Tania memutar bola matanya dan memberikan jawaban iya dengan mantap ke Shira.
"Haha, gak fokus kan lu. Makanya penyakit jangan dicari."
"Apaan sih."
Mereka memilih kedai es campur dan bakso untuk makan siang kali ini.
"Gue tuh bingung ya. Gue sama Fikri tuh kan udah putus 5 tahun yang lalu. Gue juga sempet ada pacar lagi. Tapi kenapa ya lihat dia sama si Indira Indira ini gue panas banget."
"Haha jelas lah lu cemburu."
"Masa sih, Shi?"
"Terus apaan?"
"Gue cuma setahun sama dia, emang bisa senempel itu?"
"Jangankan setahun, yang seminggu bahkan sehari kalau emang klop juga rasanya bisa nempel sampe berabad-abad."
"Asli deh, bingung gue. Mana kalau udah lihat story tuh orang, mood gue langsung anjlok lagi."
"Makanya unfollow neng. Atau minimal lu hide lah kalo emang lu takut gak dianggap dewasa dengan unfollow doi."
"Gitu ya?"
"Iya lah. Dia tuh ngeliat story lu juga udah flat aja. Atau bahkan udah gak ngeliat?" Ucap Shira meledek Tania.
"Ih lu ya. Tapi gue gak pernah lihat viewers insta story gue juga sih, jadi gak tau deh dia liat atau gak."
"Kata gue sih move on deh, Ta. Udah cukup lu nyiksa diri kayak begini."
"Move on? Gimana caranya? Gue punya pacar baru aja gak jamin bisa move on, Shi."
"Ya jangan gitu lah caranya. Lu sibukin diri lu, cari apa yang lu suka, biar lupa."
"Gue kurang sibuk apa coba? Kerja ampe matahari kagak keliatan. Tiap weekend join komunitas sama kelas baking. Kurang apalagi?"
Shira berpikir sebentar, "Iya juga sih ya. Lu sibuk banget lagi."
Tania diam sejenak lalu bicara, "Kalau ingat keburukannya boleh?" Tanyanya ragu kepada Shira.
"Boleh, tapi emang ada?"
"Enggak sih."
Shira tertawa terbahak hingga pengunjung lain memerhatikan mereka.
"Lah terus gimana atuh kalau gak ada?" Shira menyeruput es campurnya sejenak lalu berdehem.
"Ehm, emang yakin gak ada?"
Tania berpikir sebentar, "Ya jahatnya dia itu cuma mutusin gue tiba-tiba di stasiun Jogja sebelum gue balik ke Jakarta sih."
Shira terdiam. Ia berusaha mencari kalomat yang pas agar tidak melukai hati Tania. Namun belum sempat keluar satu kata, Tania sudah lebih dulu bicara.
"Sampai sekarang bahkan gue gak tau pasti kenapa kita putus. Gila gak sih?"
"Atau ya udah gak sih, mungkin waktu aja gitu?" Tanya Shira dengan ragu.
"Sampai kapan? Udah lima tahun Shi." Suara Tania terdengar lemah.
Ia merasa putus asa. Sedangkan bakso dan es campurnya sama sekali belum tersentuh.
5 notes
·
View notes
Text
Tokoh favorit di Kaijuu No.8,
Soushirou Hoshina
Perpaduan antara kalem dan konyol dalam satu orang. Sehari-hari keliatan selow dan santuy all the time tapi juga punya jiwa kompetitif yang gak mau kalah dari siapapun.
He looks perfect from the outside. People admire him, apalagi dia wakil ketua salah satu divisi di defense force.
Siapa sangka orang yang luar biasa kayak Soushirou ini ternyata punya satu sisi insecurity yang gak dia tunjukin ke siapapun. He acknowledged by others, but he doesn't acknowledge himself.
Selalu merasa dirinya gak hebat, bukan tokoh utama dalam hidupnya sendiri, bukan siapa-siapa, orang buangan. Padahal kalo dia bilang kayak gitu ke orang luar, mereka pasti mikir manusia buangan macam apa yang bisa jadi the strongest close-quarters combatants di defence force?
bahkaannn...
sampe setelah dia berhasil ngalahin satu musuh yang susaah banget dikalahin, he keep saying that playing the middleman really is what suits him best hanya karena he is not the one who gave the final blow. Padahal walaupun last blow nya bukan di dia, tapi kan selama prosesnya lebih banyak dia yang bertindak daripada si KN10.
Ini manusia ga sadar kalo dia Hero, dan terus berpikir kalo dia lebih cocok jadi Side Kicks. Kalo sampe saingannya tau soal ini, pasti mereka marah besar ke Hoshina. Capek-capek ngejar sosok yang mereka idolakan, si idola malah merasa he's not and never be enough. Kayak ada rasa dipermainkan pastinya, karena ternyata sosok yang udah jauuh banget di atas itu merasa dia cuman small fries that goes to rock bottom, padahal mereka udah kepayahan buat menggapai dia yang sekarang. Kalo dia aja rock bottom, orang2 yang ngejar dia terus apaan?
Gua sangat amat berharap dia gak mati dengan cepat. Tolong ya babang/neng author walaupun gua yakin lu ga baca postingan ini tapi PLISS JANGAN DIBUNUH DULU INI HOSHINA NYA. Fansnya dia buanyaakk. I might drop this comics if hoshina die in the middle of story. Kalo udah mau ending gapapa deh, tapi jangan ditengah.
Capek aku tuh liat status tokoh-tokoh favorit yang tadinya 'Alive' jadi 'Deceased' di Wiki Fandom 🤣 udah cukup aku capek wkwk
2 notes
·
View notes
Text
Sunday sunday - Blur live at Coachella week 2!
Pas week 1 kemarin ngga sempet nonton streaming Blur karena memang beneran gatau jadwalnya dan kebetulan lg mudik, ngga enakeun megang hp lg di mobil tuh mening syare gaksieee. Dahlah skip aja, oiya kan ada week 2 yesssss bisa nih streamingan kek jaman muda dulu tiap coachella pasti apdet nonton, headlinersnya bagus2 gilssss! Tp kan bbrp tahun terakhir udah ngga ngikutin jg, biasalah sibuk menjadi seorang ibu dan istri. Atau jg kadang headlinernya bukan seleraku yaudah skip aja yakan.
Kebetulan abis lari, eh jgn lupa cooling down ya! Aku kalo warm up dan cooling down selalu dari aplikasi rata2 5 menitan aja. Mandi aer anget sungguh calming. Lagi mandi eh ditinggal sama suamiku dan anakku, pamit dulu mau ktemu aa sepupu yg di tamsar karena ada picuaneun, aamiin haha. Nemo ya pst main sama defan anaknya yg hampir seumuran, anteng disana. Oiya ada mama mertuaku jg disana nginep katanya mau plg nanti siang.
Yaudah sambil nunggu~
Bikin dulu cireng sama lemon tea less sugar. Ini dia~ cireng bumbu rujak yg bumbunya dah abis huft, lemon tea dari teh tong tji terpaporit dari jaman dulu.. Menemaniku sambil nonton Blur dan istirahat abis lari. Me time sesungguhnya bgt kek balik lg ke jaman gadis wey, sendirian dirumah nonton band paporit di yutub wkwk.
Blur live starting now~
Iyaa itu bener crowd week 1 jd headline berita dmn2 soalnya Damon nyuruh nyanyi katanya bisi dia ngga akan balik lg kesini, ditanggap sama media berlebihan wkwkwk dasar media. Damon sampe klarif tadi sambil nyanyik. Katanya berita beredar minggu kemarin ttg dia kecewa sama crowd coachella, apaan? Padahal dia cinta coachella. Sambil teriak "i love coachella, i love youuu" wkwkwk nepika klarif ya om damon.
Tapi kalopun crowdnya ngga rame, emg wajar sih band british geus karolot manggung di amiriki sedangkan yg nonton gen Z kayanya cocoknya Gorillaz yg main. Tahun kemarin kan damon sama Gorillaznya yg main. Ini kali ke 2 Blur manggung disana, tahun 2013 jg, aku ya nonton dong.. Saat itu itung2 warm up sama spill2 setlistnya bakalan sama dgn di Indo ngga. Yaa mayan mirip2 laah. Nah kalo skrg setlistnya sangat beda tuh, mana ada album baru pula yakan trus band main di festival gt kan cuma bentar 1 jam aja. Death of party sih ituu jrg dibawain, trouble in message jg. Kalo popscene, beetlebum, trimm trab, girl & boy, out of time, tender mah udah biasa masuk setlist. Sama the narcissists album baru tuhhh.. Trus yg biasanya closing song plus encore itu the universal tp ngga dimasukin setlist. Tender jadi penutupnya, sama ada choir nya jg cocok buat lagu Tender emg. Kek choir gospel gereja gt, tp tadimah kaya latina org2nya.
Ah hiburankuuu segitu aja dah hepi~
Yaampun gramon mulu akutuu captureinnya, luvyuu my bromance! Graham and Damon. Oiyaa bapack2 usia dah 50++ ini keliatan bgt ngos2annya lahhh. Damon palagi, beda bgt staminanya dari 11 tahun lalu di Jkt, tadi tuh nyanyi kadang ngga sesuai tempo, liriknya malah udah dinyanyiin di awal padahal belom hahaha akutu cuma ketawa2 liat bapack2 cayanganku yg makin tuwir2. Si graham cuma senyam senyum aja itu nanggepin kesalahan2 damon. Saling mengisi dan menutupi persis kaya Vincent selalu nutupin keocesan Desta wkwkwk.
Oiya maap om Alex ngga kepoto yg tadi outfitnya paling santuy atasan oblong celpen pula. Bapak Dave di blkg biasanya pake fred perry tp td ngga ngeuh ah sehat selalu pak Dave yg paling sepuh iniii..
Baca2 beberapa berita katanya Blur bakalan hiatus dulu, kalo gitu mungkin panggung besar terakhir di tahun ini kaah? Kudoakan sehat2 yaa bapack2, kalo hiatus ngga akan ke Indo lg initeeeeh?
3 notes
·
View notes
Text
PERAN
Sebenarnya umur segini belum menikah ternyata tidak buruk juga. Yah tidak bohong pasti kecemasan itu ada, pasti kesepian itu hinggap, pasti harapan dan kekecewaan tentang pasangan dan rumah tangga silih berganti mewarnai hati.
Beberapa hari lalu merenungi apa rasanya bangun pagi di samping orang lain? Berbagi kamar, ruang, privasi dan segalanya, bukan dalam waktu yang sebentar, bukan hanya saat masih penuh cinta dan berbunga-bunga, tapi juga saat marah dan kecewa.
Ummahat yang belajar bahasa Arab kerap kali bercerita: "belajar ini istirahat kami, Ustazah, pelarian kami dari urusan rumah tangga." Ah, kehidupan default yang diidam-idamkan para gadis muda ternyata masih diperlukan juga pelarian darinya.
Having a family is a blessing, indeed, namun rasa cemas merangkap peran baru sebagai istri dan ibu kerap menghantui. Apakah masih bisa berlama-lama membaca buku? Apakah masih sempat muraja'ah? Apakah tidak kepayahan untuk bangun shalat malam? Bagaimana kalau aku lelah? Bagaimana kalau tidak maksimal? Bisikkan syaithan, maybe, tapi cukup manusiawi mengingat aku terbiasa sepuluh tahun ini menjalani hidup sebagai orang dewasa yang mandiri dan berdedikasi (apaan si wkwk).
The lesson is: babak kehidupan apapun hendaknya disyukuri dan dijalankan semaksimal mungkin. Masih sekolah/kuliah belajarlah serajin-rajinnya, berbahagialah saat beban terberat kita hanyalah tugas dan ujian di kelas.
Masih lajang ya puas-puasin; mainnya, ibadahnya, berkaryanya, nabungnya, berbakti pada orang tuanya. Beneran aku puas banget ngelajang wkwkwk dan walaupun ada sedikit kekhawatiran nanti aku tua duluan dan anak-anak masih kecil 🥺 tapi kayanya aku nggak akan menyesali sebagian besar hari-hari 20s ku dihabiskan dengan mengurusi diriku sendiri. Allah yang menjatah hidupku seperti ini, He knows best, dan aku rasa begitu, aku memang nggak cocok nikah muda kemarin-kemarin kayanya wkwkwk belum lagi masalah mental dan kesiapan.
However, yeah. Aku dulu takut lulus kuliah; mau jadi apa di masyarakat, mau berperan bagaimana. Tapi lama-lama aku terbiasa juga. Allah pasti siapkan jiwa dan ragaku untuk mengemban amanah baru itu nantinya. Walau jujur aja masih ngeri-ngeri dikit bayanginnya, marriage is a very complicated machine, after all.
Doaku untuk setiap babak kehidupanku terutama untuk alam kuburku dan akhiratku yang jauh lebih abadi dan selamanya. Persiapan dan bekalku harus maksimal. Rumah tangga hanya salah satu fase duniawi yang harus aku lalui sebelum sampai di tujuan utamaku: surga firdausNya.
5 notes
·
View notes