#30hbc1920
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Mimpi Semua orang punya mimpi, angan-angan, cita-cita, yang diinginkan, dan kata-kata bermakna sama lainnya. Saya juga. Dulu sekali ingin sekali dewasa nanti jadi guru matematika. Karena guru matematika saya sejak SMP enak jika mengajarkan mata pelajaran yang katanya bisa membuat pusing tujuh keliling. Memangnya nilai matematikamu bagus, Nyt? Ya tidak juga. Setidaknya saya semangat jika tiba waktunya jam pelajaran. Namun ternyata tidak semudah itu, Marimar. Saya coba daftar perguruan tinggi di jurusan matematika atau statistika. Sayang, buka takdirnya di sana. Saya rasa bukan hanya karena nilai saja, atau keberuntungan saja, tetapi memang bukan jalannya itu. Kata Allah tidak, ya tidak. Kata Allah yang lain, ya diberikan yang lain. Singkat cerita saya menghabiskan masa-masa kuliah di dunia kesehatan. Tetap matematika terpakai untuk hitung-menghitung. Apalagi hitung-hitungan hutang, ya kan? Atau hitung-hitungan janji siapa yang banyak tak ditepati setelah berpisah menjadi akhir keputusan (entah keputusasaan). Egimana?! Sejatinya mimpi, outcomenya ada dua; menjadi kenyataan atau tidak tercapai. Yang pertama mungkin tak terlalu membuat pusing. Yang kedua yang harus dituntaskan. Relakan. Tak semua angan adalah jalan. Tak semua keinginginan akan terkabulkan. Yang harus dilakukan adalah bangun mimpi baru. Apapun itu. Jangan lelah bermimpi. Ikhtiarkan dengan doa dan usaha. Kamu juga ya. Jika mimpimu kini tak kunjung nampak menjadi sesuatu yang nyata, jangan letih, bermimpilah lagi. Selamat bermimpi, Para Pemimpi! #aksarannyta @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1920 https://www.instagram.com/p/Bs3CJaPFzhL/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=wt0ki3dn04go
39 notes
·
View notes
Text
#20 : Memilih
Kita sendiri loh yg menentukan mau menanti dengan bahagia atau penuh keluh. Terlihat seperti berdiam diri tapi diam-diam selalu mengirim rombongan doa tanpa henti. Penantian tidak seburuk kata ‘terlalu lama’ menunggu, coba saja jika kita putar sudut pandang menantikan dengan kesabaran.
.
Jawaban dari sebuah penantian adalah pilihan. Tentu saja memilih juga tidak semudah membalik telapak tangan meskipun sudah lelah menantikan. Saat kita merasa sudah ada di ujung penantian, pilihan kembali membuat kita kebingungan. Sudah lama-lama ditunggu tapi bikin pusing juga. Ada ketakutan, ada rasa enggan.
.
Teringat perkataan random seorang teman kemarin sore, “Kenapa takut salah? Padahal tinggal pasrah aja sama Allah, toh yg kita pilih itu kan yg Allah pilihkan. Kalau ternyata salah ya memang jalannya harus salah dulu kata Allah, baru setelahnya dapet yg lebih baik.” —BCD
Kurang lebih maksudnya begitu, kalimatnya aku percantik biar enak dibaca. Kemudian malam ini seketika aku kepikiran, “Iya juga ya, kenapa ribet?”
.
Aku bertanya pada diri sendiri, mau sampai kapan merasa takut? Pertimbangan dalam memilih emang perlu, tapi jika kita menyertakan Allah dalam pilihan kita pasti akan dikasih tunjuk jalannya. Iya, betul begitu, percaya saja.
.
Kita sudah menunjukkan seberapa payah kita berusaha, kita sudah memperlihatkan seberapa sabar kita menanti, kita sudah rutinkan doa-doa kita semogakan setiap waktu. Ketika nanti tiba saatnya memilih, berserah saja kan sudah melibatkan Allah selama ini. Semoga pilihan yg kita pilih adalah kehendakNya. Tersenyumlah dan lebih berbahagialah setelahnya, tunggu saja waktu tepat kita akan tiba juga.
.
Cr : triutamilestari
4 notes
·
View notes
Photo
Hujan (pernah) merintik tepat saat kedua kaki bergelut dengan waktu. Kadang kita berpikir bukankah kita tidak bisa selalu menghindari hujan? Karena waktu tak akan berhenti hanya karena hujan terus merintik tanpa tapi. Sebaliknya hujanpun sama begitu, tak mau mengalah pada waktu. Hujan (sering) sekali bercanda, membuat jemuran kuyup dan kering lagi setelahnya. Dia datang tanpa bisa kita cegah, namun tak bisa kita kambinghitamkan juga. Hujan (banyak) menciptakan kata tunggu. Entah di tengah jalan atau ketika akan berpergian. Tapi pada cerita yang lain, tunggu itu tak jarang menyimpan sebingkis kejutan. Tentang obrolan kecil yang tanpa sengaja tercipta. Kawan baru yang tak sengaja hadir. Hingga perasaan asing yang menggelitik nadir. _ Untuk kisah-kisah hujan yang barangkali pernah kita lewati. Mungkin kenangan akan menyeruak kala ia hadir (lagi). Tapi selama kita berkenan menyerap dinginnya, bukankah yang terkenang pasti menyisakan perasaan hangatnya sendiri-sendiri? Jadi jangan berlebihan. Hujan datang dengan membawa bingkisan. Anggap aja gitu. Kalau bukan sekarang pahamnya, ya barangkali esok-esok hari.😚 _ Tebarkan proton dalam amigdala, agar elektron setidaknya jadi netral keberadaannya. Berpikiran jelek itu pegel sekali sejatinya. Tapi mengelak juga bukan solusi. Jadi terima aja, lalu coba cari sisi baiknya. Manusia memang banyak kurangnya, tapi coba kurangi mengolok ketidaksempurnaan amigdala. Simpel aja, supaya hidup lebih ringan jalannya. Percaya aja, Pemilik Semesta Maha Baik dengan segala teka-tekinya.☕ . . Purworejo, 20 Januari 2019 —desinuristanti— . . @30haribercerita @sudutjiwa #30haribercerita #30HBC1920 #30HBC19 #parviscandelis #selfreminder #nulishappy #nulisyuk #latepost #alhamdulillah #kolabwithsudutjiwa #15harinulisislami https://www.instagram.com/p/Bs3NLV5hRRU/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1xlee30h3t7pp
#30haribercerita#30hbc1920#30hbc19#parviscandelis#selfreminder#nulishappy#nulisyuk#latepost#alhamdulillah#kolabwithsudutjiwa#15harinulisislami
4 notes
·
View notes
Photo
"Bisa nggak kita jalan bergandengan, jangan melulu kamu tempelin hidungmu di atas buku," ungkapmu kesal. • Aku menertawakan kebodohanmu, memang ada bedanya jika bergandengan tangan atau melangkah sendiri-sendiri sedangkan kita jalan bersisian, dengan jarak tak lebih dari sejengkal-dua jengkal? • "Aku nggak suka lihat kulitmu ada bekas bilur biru gara-gara nabrak meja atau kesandung kursi. Kamu itu terlalu ceroboh untuk dibiarkan bergerak bebas sendirian di dalam ruangan!" kau mengungkapkan kekesalan lagi di lain hari. • Lagi-lagi aku hanya tertawa. Mana bisa aku harus selalu dalam pengawasanmu, 7×24, di rumahku sendiri, yang bahkan jadwal berkunjungmu saja hanya akhir pekan karena waktumu disita kesibukan dan masa tenggang, kecuali jika kau menikahiku. Kau benar-benar berlebihan! • "Sayang, sekarang aku baru menyadari, bahwa selama ini aku yang berlebihan menilaimu. Jadi, selepas rasa sakit ini tuntas, tolong curahkan semua perhatian ke laki-laki itu. Dia berhak menerima semua kasih sayangmu yang tulus." • Demikian pesan terakhirku, bahkan tanpa sempat mengucapkan terimakasih karena malaikat-malaikat itu menjemputku dengan tergesa. • Jika pada Hari Penentuan ternyata tempatku bukanlah di surga, ku cukupkan kalian berdua sebagai surga di mata sebelum aku menutupnya. • 75% fiksi | Kota Bercahaya, malam berhujan sebelum tidur panjang. • @30haribercerita #30haribercerita #30HBC19 #30HBC1920 #senjasewarnasaga #RupadalamAksara https://www.instagram.com/p/Bs3D69ClkzG/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1v9pyqbt5insd
4 notes
·
View notes
Text
Atmosfer lingkungan mempengaruhi semangat. Lingkungan pertemanan yang positif akan berdampak besar terhadap perkembangan seorang individu. Jika ingin menjadi yang baik, maka lingkungan juga harus di dominasi dengan sikap baik. Sepanjang perjalanan ini, Alhamdulillah Allah selalu saja mengarahkan bertemu dengan orang-orang baik. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan nikmat tersebut.
Suatu hari fase malas sedang menyapa. Yang biasanya semangat datang pertemuan itu, jadi lebih betah di rumah. Dengan langkah kaki yang rada terpaksa tetap berangkat. Sepanjang kegiatan berjalan dan pemateri menyajikan taujihnya seketika saya begitu bahagia bisa memaksakan diri untuk datang. Bebas lagi dari salah satu godaan syaitan. Tuturku dalam hati.
Sepanjang materi beliau menyampaikan bahwa kemenangan islam hanya dicapai dengan usaha dan doa yang sungguh-sungguh. Kalau hari ini kita malas malasan untuk belajar, baca sirah nabawiyah maka apa bukti implementasi kalau kita mengidolakan dan menjadikan Rasul sebagai teladan. Kalau hari ini masih malas belajar, akankah rasa rajin itu baru lahir ketika kita di serang perang pemikiran dari barat. Nah sudah telat kan?? . Kalau mengajak kepada kebaikan masih mikir panjang, tidak kah kita berkaca kepada para Nabi nabi terdahulu yang ratusan tahun berdakwah, ditolak oleh masyarakat namun berhasil diakhir. Nabi nuh yang cerca rakyatnya, nabi syuaib yang bersabar diberikan ujian sakit, nabi ibrahim yang rela ketika akan dibakar, nabi yunus yang masuk ke dalam ikan paus lalu selamat ketika keluar kembali, dan rasul yang setiap hari selalu dikira tidak waras oleh kaum kafit serta kisah nabi lainya yang membuat kita berdecak kagum serta malu akan diri ini.
Maka bertemu dengan orang yang wajahnya terpancar keimanan adalah sesuatu yang perlu selalu dirawat. Sama halnya dengan IMAN yang selalu dijaga agak tetap semangat beribadah.
Pertemuan dengan mereka adalah kesyukuran, yang tak henti menyeru kepada kebaikan ditengah beban amanah lain. Ada yang sudah jadi ibu rumah tangga, membawa anak datang mengisi kajian, mahasiswa semester akhir yang sedang disibukkan dengan penelitian nya, dan mereka yang bekerja di ranah publik. Tabarakallah.
Rasulullah bersabda: Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin
Siapapun tentunya akan mencari lingkungan yang sepaham dan ruh yang berlandaskan kepadaNya. Allah menciptakan ruh dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut. Di antara sifat ruh (jiwa) adalah dia tidak mau berkumpul dan bergaul dengan selain jenisnya.
Rasulullah bersabda: Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda (berpisah).
Makassar, Januari 20 th 2019
3 notes
·
View notes
Text
Jodoh
Hari ini edisi kondangan ke gang sebelah, teman SD sekaligus SMK. Alhamdulillah yaaa, beberapa waktu belakangan ini sering dapat kabar bahagia dari orang terdekat. Akhirnya satu persatu sudah menemukan pasangannya. Muara pencariannya telah terhenti pada seseorang yang sudah ia yakini bisa mengisi kehidupan panjangnya semoga tidak hanya di dunia tapi bisa hidup bersama ke surga.
Pertemuan di kondangan jadi beragam. Ada yg bawa anak, ada yang bawa keluarganya, ada juga yang masih bawa diri sendiri. Kalau khawatir dapat pertanyaan yang kita sendiri tidak bisa menjawabnya, bawa saja teman-teman kita jadi tak terlihat sendirian. Kalau teman-teman kita tidak pada bisa, kondangan sendirian jangan banyak baper. Karena yang perlu kita baper kan adalah amalan bukan soal perasaan pada lawan jenis. Sesuatu hal yang kita sendiri belum tentu bisa dapatkan. Jadi woles aja dengan masa kesendirian. Masing-masing punya waktunya.
Kemudian tanpa disadari kita pun mengamati banyak hal dari kondangan yang kita hadiri. Mulai bertanya-tanya pada diri sendiri atau teman. Siapakah yang akan menjadi jodoh kita, apa pekerjaannya, bagaimana habitnya, prinsip-prinsip apa yang diterapkan, tentu akan mempengaruhi jalan cerita kehidupan kita kelak.
Apakah dia seorang penulis, guru, dokter, wartawan, arsitek, pilot, tentara, staff admin di sebuah perusahaan, pegawai di PLN, seorang PNS atau wiraswasta? Apapun profesi ia, kita akan saling mengukir cerita bersama. 24 jam sehari, 7 hari seminggu, bahkan bertahun-tahun dari awal bangun hingga tertidur kembali. Kita akan mengetahui dan mengerti kepribadiannya, bagaimana wajahnya saat bangun tidur, berapa lama mandinya, apa saja bacaannya, tontonannya, tempat mainnya, cara bekerjanya, kesibukan malamnya, dan olahraganya.
Saat kita memutuskan untuk dimiliki dan memiliki, ada akibat dan konsekuensi yang harus kita hadapi. Jika pekerjaannya begitu, hidup kita akan begini. Jika kebiasaannya seperti itu, hari-hari kita akan seperti ini. Kepribadiannya akan mempengaruhi diri kita begitu juga dengan jalannya rumah tangga yang hendak dibangun. Sudahkah kita meyakinkan diri kita sendiri, atau terbesit keraguan jangan-jangan bukan dia yang menjadi jodoh kita.
Menentukan pilihan jodoh memang perlu selektif karena pernikahan adalah perjanjian yang sangat berat. Rupa, harta, keturunan menjadi faktor yang dominan diinginkan. Jika sudah seperti itu, kita perlu menitik kembali, apakah yang kita cari adalah seseorang yang sempurna atau yang mau bersama-sama?
Pada akhirnya kita tidak akan mencari kesempurnaan sebab hal itu hanya milik-Nya. Yang bisa kita lakukan adalah penerimaan. Dan agama menjadi yang paling utama. Sebab pernikahan tidak hanya untuk kesenangan dunia semata melainkan kebahagiaan mengekal hingga surga.
Bogor, 20 Januari 2019
@aisyazaira
2 notes
·
View notes
Photo
Hari kedua puluh. Diatas garis lurus yang sama-sama kita pijak, lihat sisi berbeda. Dari pijakan yang beda, menatap garis yang sama, hal serupa terjadi juga. Kalau aku igin merendah, aku tidak pernah sebanding. Tapi bilaku ingin melebihkan, aku yang paling berimbang. @30haribercerita #30HBC1920 #30haribercerita https://www.instagram.com/p/Bs8asm4lm3LrrQsKIlFJ9nS2oC1fA9JxArPEik0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=g054d6oniqg5
1 note
·
View note
Photo
__________________________
Untuk apa kembali? Tunggu, sepertinya kalimat itu ada yang salah. Sebab amat jelas kamu tidak pernah benar-benar hadir. . Apa yang kamu cari tidak akan pernah kamu temukan lagi di sini. Semua sudah hancur lebur terbawa angin musim gugur, takmenyisakan debu sekali pun. . Takada yang perlu dipastikan. Begitu pula dengan kabar. Tentu ia jauh lebih baik dari apa yang pernah kamu duga. . Kamu selalu tahu. Selepasmu aku takpernah benar-benar bisa kembali utuh seperti sedia kala. Meski begitu dapat dipastikan, kini aku adalah sebenar-benarnya aku yang baru. . #30haribercerita2019 #30hbc19 #30hbc1922 #catatanseorangfiguran https://www.instagram.com/p/Bs8WUsLAYvp/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1ewhekf9a4eb9
1 note
·
View note
Photo
MASIH DI SEKOLAH . . . Sudah lebih dari separuh waktu aku lewatkan untuk mengajar. Sedari pagi pukul 07.00 sampai siang menjelang sore pukul 15.00 aku masih di sini. . . Hari ini memang jam mengajar sedang padat. Hanya ada 40menit istirahat di akhir jam pelajaran. Selebihnya ya mengajar di kelas. . . Pukul 14.20, bel ganti pelajaran sudah berbunyi. Nafas yang semula patah-patah, tersambung kembali. Ku hela panjang. Bel ini menandakan aku bisa duduk barang sebentar di meja guru klinik Bahasa Indonesia. . . Rasanya sudah kering tenggorokan. Ku tenggak botol air mineral, setelah sebelumnya membeli makanan ringan di kopsis sekolah. Kunikmati jajanan ringan dan sebotol air mineral itu. Hmm~ alhamdulillah, yang awalnya perut sudah macam drum yang digebuki, kini terisi meski tak lama pasti lapar lagi haha. . . Kini, aku duduk di belakang meja, menghadap pintu dengan pemandangan rak buku dan barisan "asupan gizi" untuk murid-muridku. . . Masih di sekolah hingga pukul 16.00. Selamat Hari Senin, alhamdulillah, telah berlalu. Hehehe. . . . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc19darisini #30hbc1920 https://www.instagram.com/p/Bs45gYIAaux/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=zwbhv2idmzmf
1 note
·
View note
Photo
[Jarak Membuat Kamu Hampir Menyerah] -Part 2 Dua hari setelah kejadian itu kamu memutuskan untuk menghubungiku terlebih dahulu, "Masih marah?" Tanyamu. Tidak ada balasan dariku untuknya, "Kamu percaya sama aku kan?" Tanyamu kembali. "Atas dasar apa aku harus mempercayaimu lagi?" Tanyaku geram. Kamu memutuskan untuk meneleponku, dan beberapa detik kemudian ponselku berdering menandakan ada panggilan masuk darimu. "Aruna, aku sudah kembali ke sini. Kita sudah berjarak kembali, aku mohon dengan sangat padamu tetap percaya padaku bahwa apa yang kamu duga-duga tidaklah seutuhnya benar." Aku terdiam tidak ingin menjawab, kamu hanya berbohong bisikku dalam hati. "Aruna aku mohon simpan egomu jangan sampai membuat kita saling kehilangan satu sama lain." Lanjutmu, Aku menutup telepon darinya, tangisku pecah seketika. Bagaimana mungkin laki-laki setulus Ken berkhianat padamu Aruna? Ken kembali mengirim pesan padaku, "Sayang, kalau kamu masih belum percaya sepenuhnya padaku tak apa aku mengerti akan kekecewaanmu, namun satu hal yang harus kamu tahu bahwa pikiran negatifmu tentangku disini tidaklah benar, aku tidak pernah mau memberanikan diri untuk mencintai wanita lain selain dirimu di sini." Aruna, kamu bodoh. Dan aku kembali membuka akun yang beberapa hari lalu memposting foto bersamamu, masih ada ternyata. Lihat, ada komentar dari beberapa orang yang sepertinya memang mengenal Ken, "Ken, tolong jaga hatimu untuk orang yang sedang menunggu kepulanganmu dirumahnya." Komentar dari temanmu. "Haha tenang, aku dan Ken cuma temen aja ko, lagian foto ini cuma iseng aja nanti juga aku hapus." Balas perempuan yang memposting fotomu dengannya. Ada lagi komentar yang sangat menarik mataku untuk melihatnya, "Hapus." Darimu Ken, singkat namun tegas. Ah, ternyata rasa takutku yang terlalu berlebihan sehingga menyebabkan diriku sendiri yang membuat benteng jarak diantara kita. Maaf, atas ego-egoku. #30hbc #30hbc1920 #30hbc19 #30haribercerita @30haribercerita https://www.instagram.com/p/Bs2VKrcFzu_/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=156cs3n45qs6b
1 note
·
View note
Text
“Aku Jadi Pengen Nangis”
Katanya, lebih baik menangis daripada tertawa. Aku berfikir alasannya (mungkin) karena saat kita tertawa, kita suka lupa diri. Sedangkan saat menangis, kita lebih ingat Allah.
Malam ini kubiarkan ia menangis sebisanya. Semampunya ia ingin mengungkapkan kesedihannya. Walaupun hanya melalui sambungan telepon, aku merasakan ia terluka oleh keadaan di seberang sana.
Semoga dia selalu ada dalam doaku. Semoga aku adalah doa yang selalu ia simpan dalam diam. Semoga aku dan ia bisa bersama karena sebuah kebaikan dan untuk suatu kebaikan. Aamiin.
1 note
·
View note
Photo
[Dunia yang Berubah Setelah Menikah: Bertemu dengan Orang-orang Baru] Menikah dengan orang yang suka bercerita dan aktif berorganisasi saat kuliah, "memaksa" untuk mengenal satu per satu temannya Mas. Baik teman-temannya yang diajak ke kontrakan maupun aku yang diajak berkumpul dengan teman-temannya Mas di luar. Bagi orang sepertiku, berkenalan dengan orang-orang baru itu merupakan hal yang sulit. Ada ketakutan tersendiri ketika pertama kali bertemu dan berkenalan. Takut tidak bisa berbaur, takut hanya menjadi pendengar, takut tidak bisa menanggapi. Bahkan setelah beberapa kali bertemu, rasa takut itu masih begitu terasa. Aku masih menjadi orang yang tidak terlalu suka memulai percakapan. Masih lebih suka menjadi pendengar. Mendengar cerita-ceritanya Mas dan teman-temannya tentang kultur di organisasi dan tempat kerja. Kultur yang cukup berbeda dengan yang kurasakan di kampus maupun tempat kerja dulu. Sekarang, semakin sering bertemu dengan teman-temannya, perlahan aku pun mulai bisa untuk memulai percakapan atau bertanya lebih dulu. Pun setelah hampir enam bulan menikah, kusadari bahwa duniaku berubah. Tidak melulu tentangku. Namun, segala tentang Mas juga menjadi duniaku. Termasuk teman-teman kuliah, organisasi, dan tempat kerjanya Mas. Begitu pun sebaliknya. @30haribercerita #30haribercerita #riasrise #30hbc19 #30hbc1920 https://www.instagram.com/p/Bs3KO60ntZi/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1fwawqsarizct
1 note
·
View note
Photo
[MALAM] “Belum tidur kamu?” . “Lagi insomnia kak” . “Kumat lagi ya hahaha. Aku temani ya” . “Sini kak. Eh, nanya dong. Apa makna malam buat kakak?” . “Hmmm. Apa yaa. Buat kakak memaknai malam itu buat merenung” . “Gimana tuh kak, belum paham” . “Ya merenung. Malam itu pasti sunyi kan? Paling berapa orang doang yang masih bangun kaya kamu yang insomnia ini. Suasana hening gini udah paling pas buat merenung.” . “...” . “Merenung atas apapun, De. Nikmat hidup, rezeki yang didapat, bisa punya tempat tinggal, malamnya hangat, ada naungan, dan sampai hal terkecil kaya bisa bernafas. Pada akhirnya kita harus bersyukur setelah merenung. Karena di luar sana banyak yang ga seberuntung kita.” . “Hmm, iya kak” . “Merenung sambil melihat keindahan alam kaya bulan purnama di depan kita juga bikin kita makin deket sama Allah” . “...” . “Kok diem?” . “...” . “Jiahh katanya insomnia, malah ketiduran. Sini kakak gendong ke dalem” . . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1920 https://www.instagram.com/p/Bs28IyPgX7b/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=nu6aecpp0vsh
1 note
·
View note
Photo
. . Cerita apa kita hari ini? Mau nge-review buku ust @felixsiauw aja lah. Ini adalah buku pertama saya setelah memutuskan bertransformasi dari komik menjadi bacaan yang sedikit agak berat. 😅 . Buku ini menjawab banyak hal, merubah mindset dan kehidupan saya. Disampaikan dengan sederhana dan lugas. Yang sebenernya lebih pada tegas. Kadang dibuat melongo dengan kata "HARAM" ✋. Duhh semengerikan itu pas didengar. . Dibeli dari uang saku yang sedikit-sedikit dikumpulin. Terus ditengok-tengok di Gramedia siapa tahu diskon. Sampai akhir pun nggak diskon-diskon 😅, ust buku-buku ust mahal kali bagi kantong saya, kadang cuman bisa numpang baca di gramedia, sambil dilihatin mbak-mbak ya.😂 . Ini adalah Buku yang membahas betapa Islam memuliakan perempuan. Awalnya penasaran, mengapa Islam begitu melarang "pacaran" pertanyaannya selalu berseliweran, mubeng-mubeng dikepala, tanpa tahu jawaban, tapi dari awal sebelum baca buku ini saya memang kurang setuju dengan konsep pacaran gaya anak-anak muda yang gak gaul kalau gak couplean. Lalu saya bingung saat ditanya kenapa gak mau pacaran? jawab dengan spontan aja, buang-buang waktu dan tenaga, saya gak punya banyak waktu. Beuhhhh..berasa sibuk kali kan. Tapi bener ini bukan sombong, dulu memang saya gak punya banyak waktu, berasa dikejar-kejar deadline hidup. . Akhirnya saya mikir, Saya butuh jawaban yang lebih punya dasar yang kuat. Ketemulah twit-twit ust Felix. Berkenalan sampai akhirnya nabung untuk beli bukunya. . Ini adalah masa dimana saya kebingungan batasan antara laki-laki dan perempuan. Saya ingat betul waktu itu belum mengenakan hijab, gaya kali kan yang menyangkut kewajiban saja masih lalai sudah masuk bab pacaran dan zina. 😢. Maafkan. . Robbi kadang saya mikir gini apa ini benar ya begini. Atau jangan-jangan saya terjebak dalam fikiran sendiri. Tapi ya sudahlah hidayah kan mesti dijemput mesti dipupuk biar subur biar betah gak lari-lari meskipun masih harus banyak belajar. Meskipun masih bolong disana sini.😪 . Tapi satu pesannya ini buku recommended untuk bacaan 👍. Bagus banget, Monggo dibaca. . . ________________________________________________ @30haribercerita #30haribercerita #30hbc19 #30hbc1920 https://www.instagram.com/p/Bs2mSsBn2iKoPH3PyG1MQgTgXOd1jAhOzp3an40/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=sl1qjdjdzb5t
1 note
·
View note
Photo
Ada seorang gadis bernama Rona, Lani, dan Dewi yang sedang asyik berbincang. Seperti biasanya, saling bersua pada malam dan dengan langit penuh gemintang. . "Rona, kami berdua sering sekali galau di hadapanmu. Tentang laki-laki. Kamu nggak pernah cerita ke kami tentang sesosok laki-laki yang membuatmu kagum." . "Iya, padahal aku sering banget curhat sama kamu loh. Bahkan sampai nangis. Kamu nggak pernah bawa laki-laki dan ngenalin ke kami juga." . . Rona masih terdiam mendengarkan apa yang dikatakan kedua sahabatnya itu. . "Rona, kamu nggak pernah pacaran ya? Kenapa? Ah kamu diam ajah sih, ngomong dong!" . . "Pacaran? Untuk apa? Bagiku pacaran hanya menyita waktu dan pikiran. Apalagi sering dengar kalian curhat, bahkan nangis. Segitunya kah?" . . "Hem, baiklah. Kalau prinsipmu nggak mau pacaran. Tapi kamu beneran belum pernah ya?" . "Belum. Dan tidak akan pernah mau sebelum aku nikah." . "Tapi kamu normal kan? Jatuh cinta gitu?" . "Pernah satu kali." . "Sama siapa? Pasti dia laki-laki yang sesuatu banget ya?" . "Iya itu dulu. Tapi sekarang dia udah mati. Mata dalam perasaanku. Mati dalam tulisanku juga." . "Kamu dalem banget ya suka sama dia?" . . "Di mana dia sekarang?" . "Aku tak tahu. Tapi yang jelas Allah sudah beberapa kali memberikan petunjuk tentangnya." . "Apa itu?" . "Salah satunya, beberapa tahun yang lalu. Aku bermimpi tentangnya, kita berdua ada di lorong itu. Dibatasi dinding. Aku menangis tanpa suara tapi air mataku cukup banyak. Intinya aku harus melepaskan, mengikhlaskan. Aku harus siap jika nanti waktunya tiba aku tidak terlalu patah hati." . . "Dia sudah menikah ya?" . "Yang kutahu belum. Tapi beberapa kali aku paham, bahwa Allah ingin aku segera melepaskan jubah rasaku." . . "Sekarang siapa yang kamu kagumi?" . "Sekarang? Tidak ada! Aku tidak ingin kagum lagi, karena aku takut akan tumbuh dan berkembang sementara aku takut untuk memulainya seperti sebelumnya." . . "Rona, aku yakin kau kan dapati seseorang yang jauh lebih baik darinya." kata Lani. . "Rona, tapi jangan menutup diri dan hatimu jika ada yang datang untuk menjemputmu pada tempat yang Allah ridhai." . @30haribercerita #30hbc1920 (di Sma n 58 jakarta-timur) https://www.instagram.com/p/Bs1vYTSHEwM/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1oabqlocil705
1 note
·
View note
Photo
Rasa-rasanya sudah ingin mengabari bahwa sedang dalam keadaan kurang fit. Tapi dipikir kembali, tidak perlu rasanya. Jangan. Aku tak ingin lagi membuat khawatir. Day 20 - @30haribercerita #30haribercerita #30hbc19 #30hbc1920 https://www.instagram.com/p/Bs4azdCHtb9MEyT8tJOOd-lxfz9EJ6-b0RbQUg0/?igshid=8y7399rydg9w
0 notes