#1440h Tumblr posts

[mlakukuadrat]

Bapak

Kadang kalau liat ada laki-laki muda lagi nggendong atau ngurus anaknya, suka jadi keinget sama bapak. "Dulu pas saya segede itu, bapak saya gitu kali ya?". Belum kalo ngeliat lagi main sama anaknya yang rada aktif. "Dulu saya kaya gitu kali ya? bapak saya sabar amat ya, pecicilan amat sih bi". Terus ditambah kerja yang mengharuskan pergi pagi, pulang menjelang malam dengan kondisi cuaca yang ngga nentu. "Ini bapak nanti kehujanan ngga ya pas pulang?". Sampai di rumah ada lagi kerjaan benerin lampu lah, benerin meja lah, benerin gas lah, dll. "Pak itu kabelnya rusak" atau "pak gas nya dari tadi ngga mau nyala" (mledak dong bi -_- yaa itu lah mksdnya hm..). Tapi kok ya sabar bgt gitu ya.. Kayaknya kalo sabarnya itu berupa koin, mungkin ngga abis-abis gitu ya? Kayaknya semangatnya juga ngga padam-padam gitu ya? Kadang juga ada masalah A-Z, wajahnya kaya ngga ada masalah gitu ya? berasa pake topeng. "Kuncine sih Lillah bi, gakpopo meski lelah juga, apalagi buat keluarga yo opo sih yg nggak?" - jere wong (kata orang)

Duh pak, sehat-sehat terus nggih...

Teruntuk bapak-bapak yang sudah berpengalaman, yang baru jadi bapak, atau calon bapak diluaran sana juga sehat-sehat nggih, biar keluarga di rumah juga seneng, bisa ngumpul terus.

Muharram 1440H

[theclearevidence]

Schedule of Taraweeh and Tahajjud Prayers in Masjid Al Haram, Makkah and Masjid e Nabawi, Madina (1444H – 2023) (Arabic)

Taraweeh and Tahajjud Prayers in Masjid Al Haram, Makkah (Arabic)  – عبدالرحمن السديس  – ماهر المعيقلي – بندر بليلة – عبدالله الجهني  – ياسر الدوسري Taraweeh and Tahajjud Prayers in Masjid e Nabawi, Madina (Arabic)  – عبدالمحسن القاسم – صلاح البدير⁩⁧ – عبدالله البعيجان – أحم طالب – خالد المهنا – أحمد الحذيفي Previous Years 2020 – 1441H 2019 – 1440H

Continue Reading: https://theclearevidence.org/aspects-of-life/islamic-months/ramadan/schedule-of-taraweeh-and-tahajjud-prayers-in-masjid-al-haram-makkah-and-masjid-e-nabawi-madina-1444h-2023-arabic/

[fadhilahnfhd]

Sampai pada suatu masa, semua tentangmu yang melekat padamu membuat ekspektasi orang terhadapmu akan semakin tinggi.

-hingga kau tak boleh lagi berbuat kesalahan. Karena kesalahanmu itu, akan lebih mengecewakan, hanya karena itu dilakukan olehmu..

Maka teruslah belajar, dan berdoa, semoga Allah memampukanmu melakukan semua amanah yang melekat padamu, tanpa tapi tanpa kesalahan yang berarti.

Rumah Ayah | Jumat,17 Mei 19 selepas Sahur puasa ke-12

[yatimat-ad-dahr]

السلام عليكم. عيد مبارك

As Salamu Alaykum. Eid Mubarak.

[dardawirdhaa]

JANGAN LUPA; ORANG TUAMU BUTUH DOAMU

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

‏دعاءك لوالدك في صلاة التراويح أو صلاة التهجد، أفضل بكثير من أن تذبح له عشر نوق.

"Doamu untuk orang tuamu pada shalat tarawih atau shalat tahajjud jauh lebih afdhal dibandingkan engkau menyembelih 10 ekor unta untuknya (disedekahkan atas namanya -pent)."

Sumber: Liqa' Babil Maftuh, no. 115

- Salafy Indonesia

[synanymore]

Meminta maaf saat satu syawal

Yang kurasakan, kebanyakan dari mereka hanya meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang sama. Kesalahan yang pernah mereka lakukan. Tepatnya sudah berapa kali mereka melakukannya. Lalu di sekat dengan ucapan "maaf". Lalu melakukannya lagi.

Apakah ini siklus dari memafkan dan berbagai macam kesalahan?

Oh iya, aku hampir lupa. Manusia itu memang selalu khilaf, atau hanya berkata"khilaf"

[coklatjingga]

3 hal yang menghancurkan kehidupan seorang muslim : kikir yang terus diikuti, hawa nafsu yang mengekang, dan bangga terhadap diri sendiri

Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

(HR Bazzar dan Daar Quthnii)

[ulfarodia]

"sip, insyaAllah sudah saya maafkan :)"

Terima kasih untuk siapapun yang mengirimkan ucapan selamat hari raya dari sejak kemarin sampai beberapa waktu mendatang (bisa jadi), hehe. U are priceless!

Semoga momen hari raya menjadi penanda kita untuk meneruskan pendakian berikutnya, bukan sebaliknya.... memutuskan untuk menuruni pendakian yang sudah dirintis sejak satu bulan lalu atau jauh sebelum itu. Hmm semoga kita tak hanya jadi hamba yang "Ramadaniyyun" tetapi sungguhan "Rabbaniyyun", yang beribadah dan memaksimalkan kebaikan tidak hanya saat Ramadan, namun setelahnya pun semakin meningkat.

Selamat lebaran dan liburan!

Makan banyak? Tak apa, tapi teratur ya hehe dan tetap perhatikan nilai gizi juga pantangan makanmu.

Jalan-jalan ke sana ke mari? Bagus loh, tapi jangan lupa jalan untuk olahraga teratur juga ya hehe.

Kamu ga dapet THR? Hmm, mungkin pertanda sudah waktunya kamu yang kasih THR! 💃

Happy Ied Mubarak!

[matchaloey]

Eid Mubarak to all muslim in the world🙏

[putrianggra]

[suarajemari]

Lebaran 1440H

Lebaran kali ini beda dari sebelum-sebelumnya. Lebaran pertama kali untuk:

1. Akur :) walaupun belum bener-bener akur sih kedua belah pihak, tapi setidaknya sampe detik terakhir mau mudik masih mau dipamitin. Semoga ini sampe rumah juga mau biasa-biasa aja dan mau ngobrol. Aamiin

2. Mudik cuma bertiga, tanpa papah. Dan detik-detik mau keberangkatan aku masuk angin :| sampe harus dikerokin dulu dan tidur dulu 1-2 jam sebelum berangkat. Lumayan deg deg an sih. Mengingat riwayat mamah yang mabokan, ade juga suka tiba-tiba mabokan. Walaupun kereta terlambat berangkat sampe 1 jam, tengah malem di stasiun kedinginan, mamah lupa masukin tissue, mamah panik karena ibu-ibu yang bikin panik bilang "tiket ibu salah" padahal beda kelas kereta, cuma bawa minum 1 botol 600ml dan ga ada teteh aa restorasi nawarin minum dan aku takut loncat gerbong kalo harus ke gerbong restorasi :| tapi alhamdulillah semua lancar sampai tujuan. Mamah anteng tidur karena alhamdulillah kursi sebelah mamah kosong jadi bisa selonjoran. Tapi ketenangan itu semua berubah ketika sampai stasiun tujuan. Parkiran yang biasanya rame tukang ojeg atau bentor tiba-tiba sepi ya ga nyalahin juga orang itu pas hari H lebaran, jam nya shalat eid atau ngider salam-salaman dan ga ada armada online. Akhirnya mau ga mau harus minta jemput sodara, pak le ku, yang lagi masuk angin juga dan lagi dikerokin padahal. Huhuhu maapin kami pak le 🙏

3. Berangkat ke stasiun nge pas banget dan ternyata jalanan macet buanget dan terpaksa harus ngojeg dan ojegnya ngebut, kecuali ojegku yg jalannya ereg ereg ereg karena pake motor tua. It's ok pak alon-alon asap kelakon padahal dalem hati udah nyutnyutan keburu apa engga sampe stasiun. Alhamdulillah nya nyampe 5 menit-an lah sebelum kereta dateng. Same duduk di kereta, sampe kereta berenti di stasiun selanjutnya, ini jantungku kayanya masih ketinggalan di pangkalan ojeg. Deg deg an nya ga berenti tjuy. Astaghfirullah. 😭😭😭😭😂 Makasih pak pak tukang ojeg yang bersedia ngebut dan nganterin kami tepat waktu. Huhuhu insyaAllah Allah bayar dengan pahala berkali-kali lipat. Aamiin

4. AKU AKHIRNYA BERANI NYEBRANG GERBONG. yeay! Emang untuk orang yang penakut kaya aku, kudu dipecut dulu, baru berani melangkah. Ini akibat ga sabar nunggu antrian toilet di kereta dan kesotoyan kalo kereta berenti lama di cipendeuy, akhirnya aku mau ga mau harus nyebrang gerbong da udah terlanjur ke toilet gerbong sebelah 😭 ga kerasa ternyata 😁😁😁 atau mungkin itu karena keretanya baru jalan ya, masih pelan-pelan jadi goyang-goyangnya belum terlalu heboh.

Yuk udahan segitu dulu aja pengalaman-pengalaman pertamaku di lebaran edisi kali ini. Semoga aku semakin dewasa dan berani dan bertanggung jawab. Aamiin

Kutajaya selatan lebaran | 7 Juni 2019

[nanadyaaglina]

selamat lebaran semuanya! ❤ #eidmubarak #1440h (at Padang, Indonesia) https://www.instagram.com/p/ByUZKqxp6CLalT_ucw9nFUEWXVC_-538OGsHCk0/?igshid=1z4hdxj6qbxu

[hananals]

[fadhilahnfhd]

Untukmu: Masa Depanku

Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh..

Halo, apa kabar kamu?

Yap, kamu!

Ku tuliskan surat ini untukmu.

Ku rasa, surat ini akan kamu baca di masa yang akan datang.

Entah, satu hari lagi, satu tahun lagi, atau bahkan satu dasawarsa lagi. Yang jelas, aku yakin jika umurmu masih ada, di masa yang akan datang kamu akan membaca surat ini, kembali. Bisa jadi berulang kali kau baca.

Apa kabar kamu? Bagaimana kabar anak-anakmu? Bukankah mereka terlahir di abad penuh dengan godaan dunia? Bagaimana caramu mendidiknya? Apakah mudah bagimu menanamkan aqidah kepada mereka sedini mungkin?

Apa kabar kamu? Bagaimana kabar ayah-ayah dan ibu-ibumu? Sehat-sehat kah ke-empat empatnya karena bahagia dengan keberadaanmu dan keluarga kecilmu di dekat mereka? Apakah kamu dan keluarga kecilmu itu cukup perhatian di masa tua mereka? Bagaimanapun, kau dan dia, kalian pernah menerima begitu banyak perhatian, kasih dan sayang dari mereka hingga kalian bertumbuh sangat baik.

Apa kabar kamu? Bagaimana kabar imanmu? Apakah ia mulai tergerus tergoda dengan dunia yang perlahan satu persatu kau dan dia tundukkan? Bagaimana kabar nilai pondasi agama yang ayah ayah dan ibu ibumu tanamkan pada kalian berdua saat kalian masih dalam pertumbuhan dulu? Apakah cukup benteng imanmu menghadapu segala godaan dunia?

Kamu, apakabar kamu? Bagaimana pula kabar dia? Apakah visi misi yang dahulu kalian tetapkan di awal sekali pertemuan kalian, masih kalian pegang dalam laju rumah tangga kalian? Apakah ada bagian dari kebaikan untuk masyarakat tetangga sekitar dari terbangun kokohnya rumah tangga kalian?

-----

Kamu, apa kabar kamu?

Jika dan hanya jika saat membaca ini godaan dunia begitu lekatnya padamu, mari duduk sejenak. Ku ajak kau bernostalgia dengan masa kecil penuh canda tawa dan tangis bahagiamu itu.

-----

Beberapa puluh tahun silam, saat mungkin ayah ibumu bahkan belum dipersatukan olehNya, dalam tangis diam diam Ibumu berdoa.

Iya. Mendoakan kebahagiaan dunia akhirat bagimu yang bahkan wujudmu pun belum pernah dilihatnya.

Ibu, berhati hati sekali menerima pinangan laki laki yang salah satunya, akhirnya diterimanya untuk kemudian menjadi ayah bagimu.

Pun sama, Ayahmu pun, begitu selektifnya memilih, dalam diam istikhorohnya dan dengan keberaniannya yang mungkin bahkan tanpa modal duniawi, memberanikan dirinya meminang perempuan yang dari rahimnya kelak lahir dirimu.

Dalam syahdu doa di setiap waktu, di antara waktu adzan dan iqomahnya, di antara waktu berbuka puasanya, bahkan di sujud sujud malam nya, mereka, mendoakan mu, memperjuangkanmu, bahkan saat rohmu pun belum tertiupkan di dunia ini.

-----

Kamu pun lahir! Tangismu pecah! Membuat bahagia Ayah Ibu Kakek Nenek dan sanak keluargamu.

Pelan tapi pasti, dalam kehangatan cinta Ayah Ibu dan sanak keluarga kamu bertumbuh sangat baik. Menjadi anak yang penurut meski sesekali tak lupa membuat Ayah Ibu harus cerewet mengingatkanmu.

Pelan tapi pasti, dalam setiap tetes keringat Ayahmu menafkahimu, kamu bertumbuh sangat baik. Kamu tahu bahwa Ayahmu takkan pernah rela memberimu makan dari hasil keringat yang tak halal. Maka, kamu telah sangat paham, hakikat halal haram sedari dini. Tak lupa Ayah dan Ibumu membuatmu mengetahui mana yang haq dan mana yang batil.

Pelan tapi pasti, kesempatan di setiap tahapan pendidikan mempertemukanmu dengan guru guru terbaikmu. Jika Ayah dan Ibumu dalam kehangatan cinta kasihnya membuatmu bertumbuh sangat baik, maka Guru Guru di setiap fase kehidupanmu itu, adalah pelengkap pengajaran yang Tuhan berikan untukmu. Berulang kali kau harus tersandung, dinasehatu berulang kali pula oleh Guru Guru terbaikmu. Seolah Tuhan ingin kau menanam dengan kuat mengakar mana yang haq dan mana yang batil. Dengan segala sifat manusiawianmu, tergiring arus sosialmu, Tuhan begitu sayang padamu. Dikirimkannya Guru Guru yang memperhatikanmu dengan sangat baik... Membuatmu kembali tertarik ke jalan yang kau yakinu Tuhan meridhoimu.

-----

Sudahkah sedikit banyak kau ingat kenangan demi kenangan itu?

Berapa umurmu saat ini?

Kamu, semoga saat menbaca surat ini, kamu kembali mengingat bahwa akhir dari segala akhir kita selalu menginginkan yang terbaik. Maka kitapun menghendaki, di akhir cerita hidup kita, amal terbaik berhasil kita persembahkan untuk Tuhan. Bukankah begitu doa doa kita sejak dahulu kala? Agar Tuhan memberi keselamatan dan kebahaguaan dunia akhiratnya untuk kita.

-----

Ah, hari sudah malam. Waktu menunjukkan pukul 22.00 waktu indonesia bagian barat.

Sudah waktunya aku tidur. Malam ini malam ke 28 Ramadhan 1440H. Pukul 22.00, 1 Juni 2019.

Ku ingatkan padamu, di Ramadhan 1440H ini kau pernah ditegur berkali kali oleh Tuhan. Semoga kau selalu mengingatnya. Hingga tak perlu lagi ada teguran bersebab kelalaian yang membuat Tuhan memanggilmu dengan teguran demi teguran. Semoga, Tuhan selalu kau ingat dalam setiap langkah hidupmu. Hingga RidhoNya selalu menjadi tujuan utamamu...

----

Dari aku, dirimu di masa 2019, ketika umurmu memasuki usia 23 tahun kurang 15 hari | FadhilahNF

[dersikberbisik]

[H PLUS] Eh, Syawal! Ramadhan menjadi pemenang kan? Seperti para sahabat yang menjadi pemenang Badar? Aku? Kamu? Kita? Semoga. Btw, ngga ada kata 'basi' untuk maaf dan memafkan kan? 📷 taken by @arina_frds #Rindu #Ramadhan #IdulFitri #1440H https://www.instagram.com/p/ByXrZZsgxf7/?igshid=c44bx1nqjfpj

[dardawirdhaa]

Kebersamaan panjang dan selamanya memang hanya bisa diharapkan di surga-Nya bukan di sini─ di dunia.

Maka jika punya teman, pasangan, anak,

rekatkan kebersamaan dengan tekat untuk sampai ke surga-Nya karena rugi jika berharap bersama hanya di dunia.

Dunia yang singkat nan melalaikan :"