t-nurjannnah
tnj.journey
5 posts
Lifelong Learner | Sedang belajar menulis 馃摑
Don't wanna be here? Send us removal request.
t-nurjannnah 2 months ago
Text
Afirmasi yang benar itu bukan "Aku kuat, aku hebat, aku pasti bisa melewati semuanya sendiri" melainkan "Aku lemah, aku tidak punya daya dan kekuatan tapi aku adalah hamba dari Tuhan yang maha kuasa atas segalanya, kepadaNyalah aku berserah diri".
漏Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
391 notes View notes
t-nurjannnah 3 months ago
Text
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
579 notes View notes
t-nurjannnah 3 months ago
Text
Perfeksionis
Bertanya ke beberapa orang yang lebih tua dan udah banyak pengalaman hidupnya. Aku bilang, "Aku kewalahan menghadapi diri sendiri yang sedikit perfeksionis. Gimana ya caranya buat meminimalisirnya?"
Jawabannya:
1. Gak ada rumus pasti untuk itu. Jawabannya mungkin sedikit panjang juga. Pastinya, harus cari tau dan diselesaikan dari akar masalahnya apa; apakah trauma, ekspektasi yang belum realistis atau apa? 鈥搇agilagi mencari jawaban ke dalam diri.
2. Memiliki sifat itu ada baiknya, untuk memacu diri. Hanya saja memang harus seimbang.
3. Seiring bertambahnya usia, banyaknya pengalaman hidup, dan masalah yang dijalani. Aku yakin perlahan ke-perfeksionisanmu akan berkurang.
4. PALING PENTING, belajar AKIDAH, kuatkan itu. Pahami konsep dan sifat-sifat DUNIA. Hakikatnya kita hadir di dunia ini untuk apa?
Pesan dari Gus Baha yang selalu terngiang-ngiang, "Keinginan untuk menjadi sempurna itu bentuk keangkuhan manusia".
0 notes
t-nurjannnah 4 months ago
Text
Berkenalan dengan Diri Sendiri
Gak Mau Kehilangan Diri Sendiri (lagi)
Kalau diingat-ingat, perjalanan mengenal diri sendiri aku tidak dimulai dengan, "Sepertinya aku ingin berkenalan dengan diri sendiri atau aku ingin mengenal diriku lebih dalam lagi, deh". Perjalanan aku dimulai ketika aku sakit yang cukup kronis di akhir tahun 2021. Alhamdulillah.
Sebelum berkenalan dengan diri sendiri. Waktu itu hidupku disetir dengan ekspektasi orang tua, orang-orang disekitar, lingkungan, ego, dan nafsu. Gak tau apa yang aku sukai, apa yang membuat aku bahagia, merasa hidup, dan merasa nyaman dengan diri sendiri. Tujuan aku waktu itu hanya ingin sukses, membuktikan ke orang lain, dan memenuhi ekspektasi-ekspektasi orang lain tentang diriku.
Capek? Tentu! Karena proses mengenal diri sendiri itu berawal dari ketidaksadaran. Tapi, aku percaya itu salah satu perjalanan evolusi jiwa aku sebagai seorang Hamba. Sunatullahnya memang harus melewati setiap fase kehidupan. Aku yakin setiap orang punya fasenya sendiri.
"Di mana ketika tubuh fisik dan emosi kita udah mencapai batasnya. Pada akhirnya termanifestasi dalam bentuk penyakit fisik."
Dengan seizin Allah, perjalananku mengenal diri sendiri dimulai ketika Allah karuniakan aku sakit yang terbilang kronis (karena proses penyembuhannya gak sebentar). Ya, bermula dari sakit itu aku mulai mencintai diri sendiri, berkenalan dengan diri sendiri, dan aku mengenal-Nya 馃ズ Ada satu kutipan dari dokter favorite aku;
Penyakit dan rasa sakit sesungguhnya adalah cara Allah berdialog dengan hamba-Nya tentang apa yang ingin Allah sampaikan melalui sakit itu" dr Puti Rita Liswari
Allah ingin aku menjadi baik, Allah ingin aku mulai memperbaiki diri, Allah ingin aku kembali pada-Nya. Dengan sakit itu Allah sedang memperkenalkan diri-Nya, Allah izinkan aku untuk mengenal-Nya. Karena kalau kata Mba Vidya guru Holistic Medicine aku,
Saat merasakan sakit/ discomfort/dis-ease sesungguhnya Allah sedang memberikan ruang untuk berbenah.
Dalam proses drafting, masih proses revisi lagi.
0 notes
t-nurjannnah 4 months ago
Text
Berkenalan dengan Diri Sendiri (lagi) #1
Kita tau bahwa berkenalan dengan diri sendiri adalah proses seumur hidup.
Kira-kira, kita lebih suka berkenalan dengan diri sendiri atau berkenalan dengan orang lain? Hmm, rasanya memang lebih menarik berkenalan dengan orang lain, kan? Terasa lebih menantang, kan? 馃槅 Kita merasa udah kenal sama diri sendiri. Jadi seringnya, selama kita hidup, kita fokus mengenal orang lain dan abai dengan diri sendiri.
Mungkin juga kita bingung apa yang dimaksud dengan definisi 'mengenal diri sendiri' itu gimana? Sekadar tau tanggal lahir kita berapa, introvert atau ekstrovert, anak keberapa, apa yang disuka dan gak disukai. Itu aja, kan? Lalu kita merasa udah paling kenal sama diri sendiri. Biar gak bingung sama definisinya, ada kutipan indah (salah satu kutipan dari tokoh favorite aku) dari Imam al-Ghazali,
dalam kitabnya K卯miy芒鈥檜s Sa鈥樏ah beliau mengatakan bahwa mengenal diri (ma鈥榬ifatun nafs) adalah kunci untuk mengenal Allah. Logikanya sederhana: diri sendiri adalah hal yang paling dekat dengan kita; bila kita tidak mengenal diri sendiri, lantas bagaimana mungkin kita bisa mengenali Allah? (NU Online: Imam al-Ghazali dan Pentingnya Mengenali Diri Sendiri).
Yap, sejatinya mengenal diri sendiri = untuk mengenal Allah. Sepenting itu mengenal diri sendiri. Karena kita sendiri yang akan mempertanggungjawabkan diri kita kelak di hadapan Allah. Kita tidak akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban tentang orang lain, kan? Dengan mengenal diri sendiri berarti kita sedang menyelamatkan diri kita. Baru setelah itu menyelamatkan orang lain. Kenali diri sendiri dulu, baru orang lain.
Sering-sering bertanya, apa maksud Allah menghadirkan aku di muka bumi ini? Apa ya potensi aku? Aku dihadirkan di bumi ini pasti punya misi yang harus aku selesaikan, apa ya misi jiwa aku? Aku ini siapa, ya? Lalu nanti aku akan ke mana? Potensi apa yang telah Allah titipkan untuk aku gunakan untuk melayani-Nya? Tujuan hidupku apa, ya?
Pertanyaan-pertanyaan itu penting untuk mengetahui visi misi, potensi, dan makna hidup kita itu apa. Lalu definisi lain dari mengenal diri sendiri adalah; mengenali setiap emosi, pikiran, cara kerja tubuh sendiri, sisi gelap dan terang dalam diri, kekurangan dan kelebihan diri, apa yang membuat kita bahagia dan lainnya. (InsyaAllah, nanti aku share metode apa aja untuk mengenal diri sendiri).
Ketika Allah karuniakan kita kesadaran untuk mengenal diri sendiri dan memperbaiki diri, sejatinya Allah sedang memperkenalkan diri-Nya kepada kita, Allah izinkan kita untuk mengenal-Nya dan menjadi hamba-Nya yang sejati. Karena puncak dari mengenal diri sendiri dan hadirnya kita di dunia ini hanya untuk mengenal Allah 馃ズ馃挋
Allahumma Baarik 馃悰馃
1 note View note