Tumgik
#wwf indonesia
donniykhristanto · 11 months
Text
DiFitnah dan Dipenjara dimasa tuanya, Buaya Riska ( Slandered & Imprisoned Save Riska Crocodile )
Youtube : Donniy Khristanto
https://youtu.be/e8OfrD4k9Po?si=siTmbDDGHIQZOqVW
youtube
#savebuayariska #buayariska #fitriyaniriska #bontang #pakambo #penangkaranbuaya #buayamuara #buaya #buayabesar #amboriska #instagram #instagramyoutube #kalimantantimur #wwf #wwfindonesia #wwfindonesia🐼 #animaldefender #animaldefendersinternational #animaldefendersindonesia #animaldefenderindonesia #animalrescue #animalrescues #bontang #bontangku #bontanghits #guntung #guntungupdate #pejatenshelter #donniykhristanto #donniy_khristanto
2 notes · View notes
devjobs · 11 months
Text
WWF Indonesia Job Vacancy: Peusangan Jambo Aye Tamiang Project Leader, Banda Aceh
WWF INDONESIA JOB VACANCIES 2023 Yayasan WWF Indonesia membuka kesempatan untuk bergabung bagi Anda yang peduli terhadap upaya konservasi di Indonesia. Yayasan WWF Indonesia, merupakan bagian dari jaringan global WWF. Yayasan WWF Indonesia saat ini sedang mencari kandidat terbaik untuk posisi Peusangan Jambo Aye Tamiang Project Leader. Posisi ini akan bekerja di Aceh, dan melapor langsung kepada…
View On WordPress
0 notes
readmywritings · 2 years
Text
Satu Langkah Maju Demi Mewujudkan Perikanan Berkelanjutan di Indonesia
Seafood Savers mendukung langkah KKP mengeluarkan kebijakan untuk pengelolaan perikanan berkelanjutan
Setelah sebelumnya mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) serta melakukan berbagai tindakan dalam usaha memerangi IUU (Illegal, Unreported, and Unregulated) fishing di Indonesia, pada 18 Januari kemarin KKP mengesahkan Permen KP No. 1/2015 tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus pelagicus spp.). Dalam siaran persnya, WWF-Indonesia mengapresiasi dan mendukung terobosan besar Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP), Susi Pudjiastuti, untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan pesisir di Indonesia.
Sejalan dengan WWF-Indonesia, Seafood Savers, program inisiatif yang berusaha mendorong diterapkannya praktik perikanan berkelanjutan dan bertanggung jawab di Indonesia, siap menjadi partner pemerintah. Salah satunya adalah dengan memberikan apresiasi kepada pelaku-pelaku usaha perikanan yang telah menjalankan praktik-praktik perikanan berkelanjutan. Seafood Savers saat ini telah memiliki tiga perusahaan anggota dan tiga perusahaan kandidat anggota. Salah satu perusahaan anggota Seafood Savers, UD Pulau Mas, juga mulai memberlakukan larangan untuk membeli lobster yang dalam kondisi bertelur dari nelayan yang menjadi rantai suplainya di seluruh lokasi keramba dan gudang. Hal ini dilakukan dalam rangka menerapkan Pasal 2 dalam Permen KP No. 1/2015 yang baru dikeluarkan.
Selain tentunya diperlukan dukungan sektor privat dan lembaga non-pemerintah, peran masyarakat umum pun sangat dibutuhkan sebagai pengawas dan juga konsumen dari produk-produk perikanan. Seafood Savers pun terus berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pemain dalam industri perikanan di Indonesia, seperti perusahaan pengolahan perikanan dan retail. Selain itu, Seafood Savers juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi perikanan di Indonesia. Salah satunya dengan cara menyebarkan kebijakan-kebijakan strategis baru yang dikeluarkan oleh pemerintah. Diharapkan kebijakan-kebijakan strategis yang diterbitkan ini akan bermuara pada peningkatan kualitas perikanan Indonesia di mata dunia dan pertumbuhan ekonomi sektor perikanan yang kuat berbasis ekosistem.
*Tulisan ini diunggah ke situs web Seafood Savers, inisiatif WWF-Indonesia untuk menjembatani para pelaku industri dalam mewujudkan perikanan Indonesia yang berkelanjutan, pada 19 Januari 2015.
0 notes
chillinaris · 9 months
Text
Ada kecukupan di dunia untuk kebutuhan manusia, tetapi tidak untuk KESERAKAHAN manusia.
10 notes · View notes
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Walaupun berdekatan dengan hutan lebat Taman Nasional Ujung Kulon, sawah pada desa desa penyangga tidak cukup subur dan terlewat dari serangan hama wereng. Para petani lokal semakin lama semakin menyadari bahwa sistem pertanian konvensional menggunakan pestisida kimia merupakan cara perlahan untuk membunuh lahan nya. Bidang tanah yang dulu menghasilkan banyak benih padi, sekarang tidak mau menumbuhkan kehidupan diatasnya. Berbondong bondong, petani lokal belajar kembali tentang ilmu nenek moyang. Menghormati alam dengan beralih ke sitem pertanian organik.
0 notes
mindblowingscience · 10 months
Text
A Sumatran rhino has been born in western Indonesia, officials said Monday, a rare sanctuary birth for the critically endangered animal with only several dozen believed to be left in the world. The World Wide Fund for Nature (WWF) and the International Union for Conservation of Nature (IUCN) estimate the population of Sumatran rhinos to number less than 80 on the Indonesian islands of Sumatra and Borneo. A female rhino named Delilah gave birth to a yet-to-be-named male calf weighing 25 kilograms (55 pounds) at Way Kambas National Park in Sumatra over the weekend, fathered by a rhino called Harapan. It was the fifth calf born under a semi-wild breeding program at the park, Indonesian Environment and Forestry Minister Siti Nurbaya Bakar said in a statement. The new addition to the Sumatran rhino herd at Way Kambas, which numbers 10, comes after another baby Sumatran rhino was born there in September.
Continue Reading.
219 notes · View notes
lokersayacom · 2 months
Text
Lowongan Kerja Receptionst
PT Panda Lestari merupakan afiliasi dari Yayasan WWF Indonesia. di sekarang ini kami membuka lowongan kerja untuk mengisi posisi selaku receptionist Tanggung Jawab Pekerjaan : Menerima tamu perusahaan dan General Support Keahlian : Dapat berkomunikasi dengan baik dan mempunyai attitude yang baik Kualifikasi : Wanita / PriaUsia Max. 23 tahunDomisili di sekeliling Jati Padang, Jagakarsa Atau…
0 notes
lintasbatasindonesia · 4 months
Text
Indonesia Indicator: Polri Ikut Andil Suksesnya World Water Forum
Jakarta – Indonesia Indicator menilai Polri turut andil dalam kesuksesan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10. Selain aspek keamanan, strategi komunikasi Polri dinilai sukses mempromosikan WWF ke masyarakat. Direktur Komunikasi PT Indonesia Indicator Rustika Herlambang, mengatakan Polri ikut andil dalam menciptakan sentimen positif dari netizen terhadap event internasional ini. Sebab,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 4 months
Text
Mengapresiasi Penyelenggaraan WWF 2024 di Bali
Oleh: Ferdiansyah Putra Indonesia kembali dipercaya dunia untuk menjadi tuan rumah acara penting dunia, kali ini adalah World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 diselenggarakan 18-24 Mei 2024 di Bali. Penyelenggaraan ini tidak telepas dari kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). WWF adalah acara internasional utama yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
devjobs · 11 months
Text
WWF Indonesia Job Vacancy: Portfolio Manager for PSC Project, Jakarta
WWF INDONESIA JOB VACANCIES 2023 If you want to contribute to conservation efforts in Indonesia, this is the opportunity for you to join the national conservation organization in Indonesia. Yayasan WWF Indonesia, an independent national conservation organization, is part of a global network of WWF. WWF-ID is seeking the best candidate for the Portfolio Manager for the Plastic Smart Cities…
View On WordPress
0 notes
readmywritings · 2 years
Text
Ayo, Dukung Pelaku Bisnis Mencari Tahu Asal-Usul Seafood-nya!
Masa depan perikanan Indonesia juga ditentukan oleh para pelaku bisnis dan ritel.
Selain konsumen, pelaku bisnis dan ritel yang menyajikan hidangan laut (seafood) dalam usahanya juga memiliki peran besar dalam mendorong konsumsi seafood yang berasal dari praktik perikanan bertanggung jawab. Praktik perikanan bertanggung jawab sendiri dapat diartikan sebagai praktik perikanan, baik budi daya maupun tangkap liar, yang memiliki dampak minim terhadap lingkungan juga manusia. Komoditas tangkapan dan budi daya tersebut tidak dihasilkan dari praktik-praktik yang merusak seperti menggunakan bom, racun atau bahan kimia dan antibiotik yang menyebabkan kerusakan ekosistem di laut maupun darat (tambak).
Tren di masyarakat pun mulai berubah ke arah prolingkungan. Selama pelaksanaan kampanye WWF-Indonesia “Choose Your Seafood Right” pada 2011, sebanyak 6.233 konsumen seafood menandatangani petisi yang menyatakan kesediaannya untuk membeli produk seafood yang dihasilkan dari praktik perikanan yang bertanggung jawab. Dari 2013 hingga 2015, sebanyak 14.094 suporter mendukung petisi #SOSharks untuk mengakhiri promosi, konsumsi, dan perdagangan produk hiu. Ditambah lagi dengan 6.895 dukungan yang telah diberikan untuk petisi dukungan untuk kampanye #BeliYangBaik sejak diluncurkan pada Maret 2015.
Pengetahuan mengenai asal-usul seafood sangat penting artinya dalam menentukan pengelolaan perikanan untuk mewujudkan praktik perikanan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, WWF-Indonesia mendorongkan komitmen pelaku usaha untuk mencari tahu asal-usul seafood yang dijualnya dengan menandatangani sebuah ikrar sebagai bagian dari kampanye konsumsi seafood bertanggung jawab #BeliYangBaik. Dengan mengetahui asal usul produk seafood-nya, WWF mendorong pengusaha untuk memahami dan memastikan produk perikanan yang diperdagangkannya tidak berasal dari praktik perikanan yang merusak. Perusahaan yang mendukung ikrar ini pun wajib mengumpulkan informasi sebanyak mungkin seputar asal-usul dan informasi rantai suplai produk seafood-nya, yang mencakup lokasi penangkapan atau budi daya, alat tangkap atau metode budi daya yang digunakan, waktu penangkapan atau waktu panen, jumlah pelaku usaha di sepanjang rantai suplai, dan lain-lain.
WWF-Indonesia sangat mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah memberikan komitmennya dengan menandatangani ikrar ini. Sebanyak empat hotel telah menandatangani ikrar ini, yaitu Hotel Shangri-La, The Sultan, DoubleTree by Hilton, dan Hotel Morrissey. “Ketersediaan informasi mengenai asal produk seafood akan sangat membantu identifikasi upaya perbaikan untuk praktik serta pengelolaan sektor perikanan untuk mewujudkan praktik dan bisnis perikanan yang berkelanjutan”, ujar Koordinator Seafood Savers WWF-Indonesia Margareth Meutia.
Kesempatan bagi usaha ritel dan jasa makanan yang hendak turut menyatakan ikrar ini masih terbuka hingga Agustus 2015. Sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang memberi komitmennya dengan menandatangani ikrar, WWF mempromosikan perusahaan di sejumlah media publikasi online, seperti laman digital WWF-Indonesia dan akun-akun media sosial. Perusahaan juga akan dipromosikan dalam kegiatan-kegiatan publik yang dilakukan WWF, contohnya dalam kegiatan “Bukan Pasar Ikan Biasa” yang berlangsung di Bali pada 13-14 Juni 2015 lalu untuk memperingati Coral Triangle Day dan Hari Kelautan Dunia.
WWF pun tidak ragu-ragu memberikan penghargaan lebih kepada perusahaan yang berupaya maksimal dalam ikrar ini. Sebuah gelar penghargaan “WWF Champion of Seafood Traceability” akan diberikan kepada perusahaan yang memperoleh informasi terbanyak mengenai asal-usul dan rantai suplai produk seafood-nya. WWF mendorongkan lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi dalam ikrar ini. Oleh karena itu, kepada para seafood lover, ajak restoran seafood favoritmu untuk terlibat dalam ikrar ini untuk menikmati berbagai promosi oleh WWF. Jadilah konsumen yang cerdas dengan selalu menanyakan asal-usul seafood yang kamu konsumsi. #WeChooseToSave!
*Tulisan ini diunggah ke situs web Seafood Savers, inisiatif WWF-Indonesia untuk menjembatani para pelaku industri dalam mewujudkan perikanan Indonesia yang berkelanjutan, pada 25 Juni 2015.
0 notes
polripresisiblog · 5 months
Link
Polri Berperan Aktif Promosikan World Water Forum ke-10 Melalui Fungsi Kehumasan Dalam rangka mendukung suksesnya World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak hanya fokus pada aspek pengamanan, namun juga melalui fungsi kehumasan untuk mempromosikan acara tersebut. Menurut kepala bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., Polri telah melakukan berbagai upaya untuk memperluas promosi WWF ke-10 di Bali. Salah satunya adalah dengan menggelar talkshow dan menyebarkan informasi serta konten terkait acara melalui media sosial. Pada acara talkshow tersebut, Polri berperan sebagai narasumber untuk memberikan informasi seputar WWF ke-10 kepada masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan promosi acara ini semakin meluas dan menarik minat lebih banyak orang untuk ikut serta dalam forum tersebut. Keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke-10 tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polri melalui fungsi kehumasan, diharapkan WWF ke-10 dapat menjadi wadah yang efektif untuk membahas isu-isu penting seputar air dan lingkungan, serta menghasilkan solusi yang berkelanjutan bagi masa depan yang lebih baik.    
0 notes
mediapresisi · 5 months
Link
Polri Berperan Aktif Promosikan World Water Forum ke-10 Melalui Fungsi Kehumasan Dalam rangka mendukung suksesnya World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak hanya fokus pada aspek pengamanan, namun juga melalui fungsi kehumasan untuk mempromosikan acara tersebut. Menurut kepala bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., Polri telah melakukan berbagai upaya untuk memperluas promosi WWF ke-10 di Bali. Salah satunya adalah dengan menggelar talkshow dan menyebarkan informasi serta konten terkait acara melalui media sosial. Pada acara talkshow tersebut, Polri berperan sebagai narasumber untuk memberikan informasi seputar WWF ke-10 kepada masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan promosi acara ini semakin meluas dan menarik minat lebih banyak orang untuk ikut serta dalam forum tersebut. Keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke-10 tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polri melalui fungsi kehumasan, diharapkan WWF ke-10 dapat menjadi wadah yang efektif untuk membahas isu-isu penting seputar air dan lingkungan, serta menghasilkan solusi yang berkelanjutan bagi masa depan yang lebih baik.    
0 notes
mediapolripresisi · 5 months
Link
Polri Berperan Aktif Promosikan World Water Forum ke-10 Melalui Fungsi Kehumasan Dalam rangka mendukung suksesnya World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak hanya fokus pada aspek pengamanan, namun juga melalui fungsi kehumasan untuk mempromosikan acara tersebut. Menurut kepala bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., Polri telah melakukan berbagai upaya untuk memperluas promosi WWF ke-10 di Bali. Salah satunya adalah dengan menggelar talkshow dan menyebarkan informasi serta konten terkait acara melalui media sosial. Pada acara talkshow tersebut, Polri berperan sebagai narasumber untuk memberikan informasi seputar WWF ke-10 kepada masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan promosi acara ini semakin meluas dan menarik minat lebih banyak orang untuk ikut serta dalam forum tersebut. Keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke-10 tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polri melalui fungsi kehumasan, diharapkan WWF ke-10 dapat menjadi wadah yang efektif untuk membahas isu-isu penting seputar air dan lingkungan, serta menghasilkan solusi yang berkelanjutan bagi masa depan yang lebih baik.    
0 notes
beritapolisi · 5 months
Link
Polri Berperan Aktif Promosikan World Water Forum ke-10 Melalui Fungsi Kehumasan Dalam rangka mendukung suksesnya World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak hanya fokus pada aspek pengamanan, namun juga melalui fungsi kehumasan untuk mempromosikan acara tersebut. Menurut kepala bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., Polri telah melakukan berbagai upaya untuk memperluas promosi WWF ke-10 di Bali. Salah satunya adalah dengan menggelar talkshow dan menyebarkan informasi serta konten terkait acara melalui media sosial. Pada acara talkshow tersebut, Polri berperan sebagai narasumber untuk memberikan informasi seputar WWF ke-10 kepada masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan promosi acara ini semakin meluas dan menarik minat lebih banyak orang untuk ikut serta dalam forum tersebut. Keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke-10 tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polri melalui fungsi kehumasan, diharapkan WWF ke-10 dapat menjadi wadah yang efektif untuk membahas isu-isu penting seputar air dan lingkungan, serta menghasilkan solusi yang berkelanjutan bagi masa depan yang lebih baik.    
0 notes
lintasbatasindonesia · 4 months
Text
Anggota DPR RI Nyoman Parta Ajak Masyarakat Manfaatkan Sisi Positif WWF ke-10
Bali- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nyoman Parta mengajak masyarakat untuk melihat dan memanfaatkan sisi positif pelaksanaan World Water Forum ke-10 yang dilaksanakan di Bali pada 18-25 Mei 2024.  terutama kesempatan memperkenalkan sistem Subak ke Dunia Internasional  Menurut legislator asal Bali ini, pertemuan tingkat tinggi Forum Air Sedunia telah mampu menunjukkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes