#usia
Explore tagged Tumblr posts
Text
Adding @sonnetscrewdriver 's tags:
the contradiction of Indiana Jones could be summed up by a big patch on the back of his jacket saying This Graverobbing Nonce Kills Fascists
because LMAO
>Watch trailer for Indiana Jones game >Think about how Indiana Jones really really hates nazis >Think about how Indiana Jones takes place in 1936 >Think about how America didn't join world war 2 until 1941 >Think about how nazi Germany got its ideas of racial hierarchy from the segregation in Jim Crow America >Think about how an upperclass white man in 1936 would actually be more likely to agree with nazi ideas, so there must be a specific reason why Indiana Jones hates nazis so much >Think about how Indiana Jones is a movie from 1981 >Think about how this was right after the Vietnam war, a war America lost real bad >Indiana Jones' anachronistic hatred of nazis is a form of WW2 nostalgia because Americans needed something to feel good about after losing real bad in Vietnam, and that was the only conflict in living history where Americans were the "good guys" >Think about how in current year, Indiana Jones hating nazis is positioned as "woke pandering"
2K notes
·
View notes
Text
Kita memang enggak seumuran, tapi bisa kali kita seumur hidup hehe..
#pekanbaru#esbatubulet#kata cinta#tulisan#quoteoftheday#cinta#seumur hidup#umur#usia#quote lucu#love quotes
18 notes
·
View notes
Text
Butuh Kekuatan
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (Al-Fatihah:5)
Semakin dewasa, jiwa dan ruh kita semakin rapuh jua lemah jika tak ada kekuatan dan keyakinan spiritual yang meyakinkannya untuk terus kuat. Doa lah yang berperan sebagai media utama menjadi sebuah pegangan agar manusia tetap kuat. Karena doa adalah salah satu cara bagaimana bisa kita berkomunikasi dengan Rabb. Jika kita berdoa dengan yakin, naluri jiwa kita akan menjadi kuat tanpa kita sadari.
Kenapa harus kuat ? Karena ternyata semakin bertambah angka di usia kita, akan mempengaruhi kualitas dan level hidup yang dihadapi sehingga butuh kuat.
Berbicara bertambah usia, tradisi manusia juga tak lain tak bukan adalah mendoakan. Sungguh doa adalah hal paling romantis yang pernah ada. Orang-orang sekitar menuturkan berbagai doa baik kepada kita, pun kita mengaminkan segalanya. Dan benar-benar meminta Allah untuk mengijabah semua doa-doa dari orang baik itu.
Memasuki angka 23. Perlahan aku merangkum, mengutip, tiap untaian doa-doa manis sebagai perayaan manis yang dihaturkan kepadaku pada hari lahirku. Terima kasih. Hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikanmu✨
Doa-doa ku masih sama dengan doa-doa tahun lalu, syukur atas nikmat hidup dan segalanya pada Rabbku, doa untuk orang tuaku tercinta, keluargaku, sahabat dan teman. Dan doaku untuk diriku sendiri, semoga mendewasa lebih baik lagi.
Namun aku menyadari satu hal. Semakin bertambahnya angka, semakin haru dan mengutamakan syukur syukur dan syukur. Mensyukuri apa yang ada, dan mencintai setiap yang ada. Bukan mencari yang tidak ada dan menjadi kecewa. Pun harus lebih banyak menyemai prasangka-prasangka baik terhadap setiap titik perjuangan yang dilalui.
Reminder untuk diriku
Mendewasa itu keharusan. Dan fase ini akan selalu menjadi pelajaran. Jangan lupa meminta petunjuk dan menghamba menjadi sebaik-baik hamba pada Rabbul'alamiin, agar mendapat petujuk jalan yang lurus.
"Tunjukilah kami jalan yang lurus" (Al-fatihah:6)
Terima kasih narablog menjadi perayaan manis untuk hari lahirku kali ini. Tak perlu mencari yang kurang, dgn semua yang ada aku bahagia
~Faa
#tautannarablog6 #edisikaget #day13
13 notes
·
View notes
Text
USIA DAN KETERLAMBATAN..
Sampai pada usia kematangan dalam menelaah masa depan, usia-usia 26thn untuk laki-laki yang masi mempertanyakan dimana letak pijakan kaki yang bisa meredakan kekhawatiran masa depan, dimana sebuah ketenangan menjalani hidup bisa dipupuk dalam relung kesendirian..
Bagian-bagian kosong itu sering melekat dalam lamunan bahkan peristirahatan, sebisanya menghela nafas meredakan cemas dan gelisah tentang ekspektasi yang diharapkan, sampai pada titik ini aku merasakan belum ada satupun yang dapat ku petik dari yang aku tekuni bertaun-taun, ilmu-ilmu yang aku sia-siakan ketika dipesantren begitu mudah hilang ketika pilihan mengantarkanku pada kepulangan, pengalamam organisasi yang digeluti tak membawaku pada pemikiran untuk tidak khawatir akan apa yang terjadi ke depan, gelar sarjana yang sampai saat ini aku belum bisa menyelesaikan tugas akhir adalam puncak dari cemas mendera sekujur tubuh dan pikiran, orang tua, keluarga, teman-teman yang sangat menanti buah dari apa yang saat ini kujalani menjadi muara rempuhnya harapan-harapan, menyerahh? Menyerah? Tinggalkan? Bisikan yang tiap harinya ku dengar dari kecemasan dan kehawatiran tentang kegagalan..
Peribadatan menjadi sebuah kepulangan untuk mencari ketenangan, untuk melihat perihal rencana tuhan, kembali menelan sebuah arti sabar hari demi hari untuk banyaknya keajaiban-keajaiban tuhan, pun ikhtiar-ikhtiar yang dilakukan tak sedikit nihilnya solusi dan hasil..
Rengkuh-rengkuh pada tuhan selalu aku libatkan dalam sela-sela cemas dan gelisah, pun demikian tuhan tidak cuma aku yang menjadi hamba dan meminta, tuhan aku percaya suatu masa rintihan-rintihan ini akan kau dengar sebab aku tak melibatkan manusia dalam ketidak mampuanku terhadapan masa depan, tuhan..tuhan.. sujudku tak sia-sia bukan?
Selapas menidurkan kekhawatiran itu, langkah-langkah yang selalu membawaku keluar hanya untuk sekedar duduk melamun lalu pulang, ...
4 notes
·
View notes
Text
RUMAH - Usik Usia
Aku sudah menghilangkan kekhawatiran yang berkaitan dengan usia, terutama untuk pertanyaan “kapan”. Kapan punya pekerjaan yang mapan, kapan menikah, kapan kamu hidup mandiri, kapan kamu punya rumah sendiri, kapan kamu... dst Namun, tadi usai maghrib, pertanyaan itu keluar dari mulut orang seatap. Sangat mengusik Aku tau itu adalah bentuk kepeduliannya padaku. Ia khawatir dengan pekerjaanku sebagai freelancer (remote) desainer landingpages dan penjual binder album photocard ini yang baginya tidak membuat masa depanku cerah. Atau mungkin dia khawatir bahwa aku akan terus menumpang sampai tua dirumah milik almarhum bapakku ini.. duuh pak jadi kangen.... Tiba-tiba timbul di hatiku Apa aku coba membungkam mulutnya dengan hasil jerih payah yang tak terlihat dimatanya ini ya? Tapi buat apa? sebelumnya aku menang lomba dan mendapat nomimal dua digit sebagai reward, juga setelah sebulan dua bulan hal itu tidak bergeming lagi.. Pertanyaan sakti itu muncul lagi, saat aku tidak “terlihat” memiliki pencapaian.. 2023 ini aku mencoba untuk mengikuti workshop menulis yang rewardnya bukan main. Dibimbing, diterbitkan tulisannya, bahkan royalti penuh untuk yang lolos sampai stage akhir. Apakah, jika aku menjadi salah satunya, aku bakalan “terlihat nyata” dimatanya? Apakah pertanyaan sakti itu akan sirna? Nampaknya akan masih.. sampai aku keluar dari rumah ini. Menghilang dihadapannya, entah karena aku kost, mengontrak, jadi istri dan ikut suami (?), atau pergi ke alam yang berbeda menyusul bapak. Aku sudah nyaman untuk bekerja dari rumah dan tidak akan apply untuk kerja kantoran. Apakah itu salah? Toh aku juga bekerja dirumah sambil terkadang mengurus anaknya :”) *apa sampai sini sudah bisa menebak siapa orang yang aku bicarakan?* Nampaknya aku cukup mengerti perasaan orang yang ingin bunuh diri. Diam salah, bergerak salah, bicara salah, selalu salah dimata orang yang memiliki value yang berbeda dengan kita. Sesak
#usik#usia#kapan#pekerjaan#rumah#freelance#komunikasi#keresahan#Journaling#writing journaling#journal writing
7 notes
·
View notes
Text
30 Tahun : Sebuah Refleksi
Kadang saya bingung tentang usia. Mama bilang saya lahir tahun 1992 tapi di akte kelahiran dan semua dokumen tertulis 1993. Jadi, apapun itu intinya hari ini sudah kepala tiga. Alhamdulillah. Usia yang cukup matang dalam segala hal. Dulu, saya pernah baca usia 30 tahun adalah usia yang rasa-rasanya seperti dikejar-kejar.
Kalau belum menikah, dikejar angan tentang jodoh. Belum punya anak, berusaha biar cepat dapat momongan. Belum berkarir, dikejar kebingungan karena stag. Belum punya rumah, kendaraan, tabungan, dikejar target untuk investasi daaaann seterusnya. Kuakui itu benar. Tapi diakhir usia 30-an nanti ternyataaaa "tidak ada yang mengejar". Karena itulah mumpung baru menginjak kepala tiga, hari ini berusaha untuk refleksi 30 tahun kehidupan.
Kalau mundur kebelakang, saya saaaangat sangat mensyukuri satu hal. Bahwa kompleksnya hidup dilatih pelan-pelan. Seandainya apa yang kuhadapi hari ini diberikan 10 tahun lalu, gak sanggup. Karena usianya belum sematang saat ini. Atau, apa yang kuhadapi 10 tahun lalu baru diberikan saat ini jadinya malah tidak berkembang.
Memasuki gerbang angka 3 ini prioritas kehidupan memang berubah karena bertambahnya variabel baru yang dulunya tidak ada di usia 20-an. Hal itu diawali dengan selesainya jenjang sarjana. Menurutku ini adalah pintu keluar yang membuka baaaaaanyak sekali jalan. Entah akan memprioritaskan diri dulu, keluarga dulu, pendidikan atau karir dulu. Semua orang mempunyai pilihan dan takdirnya.
Maka hari ini, saya berusaha berkontemplasi bahwa Allah itu baik sekali. Allah tidak memberikan segala yang kita butuh dan inginkan diwaktu bersamaan. Misalnya, usia 30 sudah menikah, punya anak cewe dan cowo, kerjaan aman, kesehatan bagus, pendidikan lanjut terus dll. Kalau itu terjadi, maka tidak ada ruang untuk belajar tentang "syukur" dan "sabar".
30 tahun. Hari ini kulewati dengan membaca sebuah buku di pagi hari, menelpon teman di siang hari, dan merencanakan makan malam. Saat ini diperjalanan dari rumah ke sebuah restoran, bukan untuk merayakan hanya kebetulan dapat malam minggu jadi waktunya kosong. Beberapa kali singgah karena gerimis, jadwal makan ini sepertinya akan mundur dari yang kurencanakan karena hal-hal yang ada di luar kendali seperti cuaca bahkan sempat mampir agak lama karena hujannya deras. Sampai sekarangpun masih berteduh.
Entah akan sampai di restoran yang kutuju atau tidak sebab ini sudah pukul 20.22. Satu jam lagi restorannya tutup. Kalau tidak sempat malam ini mungkin besok atau lusa dan sepertinya saya harus siap-siap cari menu makanan lain 😊. Kadang hidup juga begitu, seperti perjalanan ke restoran malam ini. Penuh tantangan di luar dugaan. Tapi dengan begitulah diri bertumbuh.
Welcome the beginning of thirty. Thank you self for everything, you are amazing 💛.
.
.
.
5 notes
·
View notes
Text
I have one and every place I've lived in has had one. It's considered essential kitchen equipment here in USia. But yes, we all had to be taught that only certain things can go into it. The most vexing thing is grease. Grease must be poured into another vessel, then disposed of when hardened. It's a pain, but you do NOT want it in your garbage disposal.
You also have to clean it with special capsules about once a week or it really starts to smell.
15K notes
·
View notes
Link
Syarat untuk Capres atau Cawapres diubah menjadi berusia 40 tahun atau pernah berpengalaman sebagai kepala daerah.
0 notes
Text
"....DESIGNED TO AMPLIFY FEAR OF COMMUNISM IN A NEWLY-DIVIDED VIETNAM."
PIC INFO: Resolution at 1000x1460 -- Spotlight on an anti-communist propaganda poster titled "Communism Means Terrorism," disseminated by the U.S. Information Agency, 15 September 1954. Courtesy of the National Archives.
POSTER OVERVIEW: "This poster, created and distributed internationally by the United States Information Agency (USIA), was designed to amplify fear of communism in a newly-divided Vietnam.
This poster from 1954 reads, "Anywhere there is communism, there is terrorism and assassination!" Earlier in 1954, the Geneva Accords had called for a temporary partition of Vietnam at the 17th Parallel — creating a communist state in the North and a French-backed non-communist state in the South.
A series of events intensified the "Red Scare" that gripped Americans in the 1940s and 50s. In 1949, the Soviet Union successfully tested an atomic bomb. Chinese Communists formed the People's Republic of China that same year. North Korea invaded South Korea the next year. Many interpreted these events as evidence of a global Communist plot.
USIA posters were designed to promote U.S. values; to expose alleged Communist falsehoods, threats and crimes and to strengthen understanding of and support for U.S. objectives in the Cold War."
-- STATE HISTORICAL SOCIETY OF IOWA
Source: https://history.iowa.gov/history/education/educator-resources/primary-source-sets/cold-war-vietnam/communism-means-terrorism.
#Propaganda Art#Propaganda Poster#Cold War#Red Scare#Anti-Communism#Indochina#Vietnam Partition#Vietnam#Poster Art#Illustration#Communism#Anti Communism#Southeast Asia#50s#1950s#Communist#Anti-Communist#USIA#United States Information Agency#North Vietnam#Hammer and Sickle#South Vietnam#Geopolitics#Poster#Posters#Poster Design#Asia#Fifties#1954
0 notes
Text
Meninggal di Usia 54 Tahun, Raharja Waluya Jati Masih Aktif Berjuang Sosialisasikan Anies Baswedan
JAKARTA | KBA – Duka mendalam bagi Simpul Relawan Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI). Sekjend SKI Raharja Waluya Jati meninggal dunia pada Selasa, 8 Agustus 2023. Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) ini mengembuskan napas terakhir pada usia 54 tahun. Sekretatris SKI Banten Sudrajat Maslahat mengatakan, Jati masih aktif berjuang mensosialisasikan Anies Baswedan melalui program Musyawarah…
View On WordPress
0 notes
Text
Notes already filling with Americans agreeing that they do this what a people
A thing I am currently enjoying: at the VMAs this month, k-pop group Le Sserafim performed their single 1-800-hot-and-fun. However, they had to censor the title when they sang it and rather than the normal chorus line of "one eight hundred hot and fun" they instead went with "(pause) hundred hot and fun".
Why? Because apparently if you put a phone number into American media, Americans cannot be trusted not to call it.
This is wildly charming and absolutely hilarious to me. Apparently it's why phone numbers in US TV and film all start with a fake area code, too?? What a thing to be a stereotype of your people. Americans, explain yourselves. How does it feel to know that the rest of the world sees you as happy go lucky toddlers playing with the house phone while your parents' backs are turned? An absolutely Incredible reputation.
9K notes
·
View notes
Text
SEBUAH OBROLAN MENJELANG BERTAMBAH USIA
Beberapa waktu yang lalu sempat menonton salah satu video di instagram, video tentang obrolan antara ayah dan anak laki-lakinya. Yang dibahas bukan permasalahan ringan tetapi tentang kehidupan.
Hari Sabtu malam, adikku ada kegiatan mabit yang dilaksanakan oleh pondok tempat dia belajar. Kegiatan mabit ini bertempat di mushola atau masjid yang ada disekitar pondok, kebetulan rumahku dekat dengan pondok tempat adikku sekolah jadilah dia mabit di mushola samping rumah.
Untuk menyuguhkan para santri yang sedang mabit, orangtuaku berencana membelikan sedikit makanan yaitu martabak manis. Sesuai permintaan adikku sih sebenernya hehe. Jadilah setelah sholat isya aku dan ayahku pergi untuk membeli martabak. Dimalam yang sama juga ada sesi healing room dari careerclass, jadi sambil diperjalanan aku sambil mendenngarkan healing room-nya.
Topik yang dibahas di sesi healing room adalah journal dan habbit dimana pembahasannya seputar pembiasaan menuju kehidupan yang lebih teratur. Seperti misal pembiasaan olahraga, makan makanan bergizi, mengurangi karbohidrat, pembiasaan membaca, dan hal-hal positif lainnya.
Secara kebetulan juga (eh gaada yang kebetulan sih yaa, semua sudah Allah atur), sejak beberapa waktu sebelumnya ayahku memulai pembiasaan baiknya, yaitu sholat tahajud dan puasa daud. Untuk sebagian orang yang sudah terbiasa sholat tahajud mungkin tidak akan terasa berat, tapi untuk orang-orang yang baru memulai kebiasaan ini tentu mengalami adaptasi yang cukup berat. Termasuk puasa daud. Orangtuaku sempat menjalankan kebiasaan tersebut tetapi karena satu dan lain hal kemudian berhenti dan baru dimulai kembali sekitar dua bulan yang lalu.
Sebagai orang yang tinggal bersama orangtuaku (ya kan anaknyaa, hehe) tidak mungkin aku tidak termotivasi. Aku memutuskan untuk mengikuti jejak orangtuaku dengan membiasakan sholat tahajud dan puasa. Tetapi karena aku belum pernah puasa daud sebelumnya jadi aku coba dengan puasa senin-kamis (mohon dimaklum yaa), dan amalan-amalan sunnah lainnya (doakan istiqomah yaa).
Dalam sesi healing room itu salah satu insight yang aku dapat adalah dari kebiasaan yang dilakukan sebenarnya tujuannya apa sih? Apa yang memotivasi kita untuk memutuskan untuk melakukan kebiasan baik tersebut. Yang harapannya ketika ada di fase futur kita akan ingat motivasi melakukan kebiasaan itu untuk apa.
Oh iya sekarang kita kembali ke setting dimana aku dan ayahku sedang diperjalanan membeli martabak. Ketika dijalan pulang, aku kepikiran untuk bertanya hal ini ke ayahku,
”Pak, Bapak kan lagi mulai tahajud dan puasa daud, em motivasinya apasih Pak? Bapak mau mencapai tujuan apa atau sedang memperjuangkan apa?”. Setengah berteriak aku bertanya.
Ngobrol dimotor itu gabisa pelan soalnya suaranya bakalan balapan sama angin. Yang biasa naik ojol pasti paham hehe.
Eh iya lagi serius nih,
Kemudian ayahku menjawab, dan ini menjadi kalimat yang akan aku ukir diotak dan hati aku. Selamanya.
“enggak ada, enggak ada motivasi karna ingin dapat sesuatu atau sedang memperjuangkan sesuatu. Bapak hanya berfikir ingin meninggalkan dunia dengan husnul khotimah. Ingin menghabiskan umur Bapak dengan selalu berusaha berada di jalan Allah”
Jawaban yang jauh diluar ekspetasi aku. Aku pikir ayahku akan menjawab karna ingin rejeki yang cukup, pekerjaan yang lancar, kesehatan, dan hal-hal duniawi lainnya, ternyata tidak.
“kita emang gapernah tau yaa Pak kapan akan kembali ke Allah. Tapi kapanpun itu semoga ketika Allah panggil untuk kembali adalah pada saat kita berada dijalan yang lurus. On the track nya Allah.”
“iya betul, masalah duniawi yang Allah kasih itu janjinya Allah, gak perlu kita pikirkan karna Allah akan memenuhi janji-Nya. Pun ketika kita dapatkan kenikmatan duniawi adalah semata-mata karna Rahmat dan kasih sayang Allah, bukan karena ibadah-ibadah yang kita lakukan. Ibadah itu untuk mengabdi sebagai hamba dari Yang Maha Kuasa”
Kalimat ini aku abadikan dalam bentuk tulisan, supaya aku selalu ingat dan semoga bisa membawa kebaikan untuk yang membacanya.
Sekian,
Terimakasih
*btw kalau mau beli martabak di Cilacap pastikan belinya martabak Alaska yaa, super rekomended karna soal rasa masih jadi nomor 1.
1 note
·
View note
Video
tumblr
USIA, The United States Information Agency Homepage Nov 1998 Archived Web Page
0 notes
Text
Alhamdulillah Silaturrahmi Meluaskan Maghfiroh Alloh, Rahmat, Usia Dan Rezeki. Saling Mendoakan & Memaafkan #Dakwah #Islam
Islam mengajarkan manusia agar saling memaafkan. Memberi maaf, tidak cuma bisa menyelesaikan persoalan dan kembali memulihkan suatu hubungan, akan tetapi juga akan mendapatkan pahala dari Allah Swt sebesar kebaikan yang tak pernah terkira sebelumnya. Selain memaafkan, ungkapan bersyukur atas segala nikmat yang diterima juga menjadi keharusan. "Makna lain bersyukur adalah menggunakan nikmat dari Allah Swt sesuai dengan tujuan pemberian anugerah tersebut," jelas pakar tafsir Alquran Prof. KH Muhammad Quraish Shihab dalam program Tafsir Al-Mishbah di Metro TV, Senin, 2 Mei 2020. Alhamdulillah Silaturrahmi Meluaskan Maghfiroh Alloh, Rahmat, Usia Dan Rezeki. Saling Mendoakan & Memaafkan Syukur dan Maaf Penjelasan Quraish berdasarkan kajiannya pada QS. Al-Jatsiyah: 11-15; Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur (Al-Jatsiyah: 11) Menurut Quraish, Allah Swt telah menganugerahi banyak sekali kenikmatan bagi manusia melalui laut, seisi bumi, langit, dan sebagainya. Manusia dipersilakan sekaligus diperintahkan untuk memanfaatkan semua anugerahnya dengan baik. Allah Swt, sudah menundukkan segala yang diciptakan-Nya demi kebaikan manusia. "Yang dimaksud ditundukkan, misalnya, di laut ada hukum-hukum yang ditetapkan Allah Swt sehingga sebuah kapal tidak tenggelam. Meskipun dengan berat berton-ton," kata Quraish. Pada ayat selanjutnya, kata Quraish, Allah Swt menekankan agar orang-orang yang beriman memiliki kemudahan dalam memberi maaf. Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut hari-hari Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan (QS. Al-Jatsiyah: 14) "Kepada Nabi Muhammad Saw, Allah Swt menganjurkan memaafkan dan tidak menghiraukan mereka yang menghina Islam, Alquran, dan diri Nabi. Begitu pun bagi orang-orang beriman, dianjurkan untuk memaafkan mereka yang memiliki kesalahan dalam hal akidah tapi tidak terlalu fatal," kata pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) tersebut. Keadilan Allah Swt Yang perlu digarisbawahi, kata Quraish, ayat itu bukan berarti menjadi dalil bahwa Allah Swt memaafkan seluruh kesalahan mereka yang ingkar. "Memaafkan, sejatinya berbeda dengan kata 'yaghfir' yang digunakan dalam ayat tersebut. Seseorang yang memaafkan berarti menghapus luka di hati, sedangkan 'yaghfir' bermakna menutupi. Bisa jadi, hanya menutupi agar 'luka hati' itu tidak tampak dari luar," kata Quraish. Dalam konsep pemaafan, seseorang harus mempertimbangkan tempat dan kemaslahatannya. Karena memang, kata Quraish, mereka yang tidak meyakini adanya "hari kemudian" sangat berkemungkinan disebabkan oleh salah paham, ketidak-tahuan, atau dalam keadaan penuh emosi. "Untuk itu, Allah Swt memiliki sifat 'Al-Halim', yakni Maha Pemaaf, tapi kata ini juga memiliki makna menangguhkan. Allah Swt menangguhkan balasan bagi beberapa mereka yang ingkar," kata Quraish. Allah Swt menangguhkan balasan bagi mereka yang tidak mempercayai adanya hari kemudian. "Makna 'hari kemudian' itu seperti kita mengucapkan, tunggu harinya atau tunggu tanggal mainnya. Ada sesuatu yang unik di hari tersebut yang bisa berupa kebaikan, maupun hal-hal negatif atau keburukan. Mereka yang tidak mempercayai adanya hari kemudian tidak mengharap dan percaya adanya pahala, pembalasan, maupun surga," kata Quraish. Maaf, Hari Kemudian, dan Surga Kandungan ayat di atas semacam pengajaran akhlak dari Alquran untuk orang-orang beriman agar memiliki hati yang lembut dan gemar memberi maaf. "Jangan pernah berkata, meskipun boleh, 'Aku akan menuntutmu di hari kemudian'. Dia yang dituntut akan mendapat kerugian, tapi apa yang diperoleh dari orang yang menuntutnya, hanya sedikit. Tapi ketika memaafkan, Allah Swt akan memberikan jauh lebih banyak ketimbang apa yang wajar dituntutnya," kata Quraish. Dalam proses memaafkan, kedua orang yang berselisih akan menda
pat keuntungan. Bagi yang dimaafkan, ia terbebas dari dosa, sementara yang memaafkan ia termasuk orang yang beruntung karena telah mampu berbuat suatu kebaikan. "Tapi, yang lebih untung, tentu yang memaafkan," kata Quraish. Itulah salah satu contoh keadilan yang dimunculkan dari sikap saling memaafkan. Meskipun, tetap saja, keadilan yang dibangun manusia akan jauh berbeda dengan adil yang ditunjukkan Allah Swt. "Contoh, ada satu orang ditampar, kemudian ia menuntut menampar balik orang tersebut. Setelah ditampar, itu adalah keadilan. Akan tetapi, tentu yang menerima balasan tamparan merasakan sakit dan rugi. Nah, Allah Swt mempunyai sifat bernama Al-Muqsith atau Maha Adil. Dengan sifat ini, Allah Swt bisa memberikan keadilan dengan tanpa ada satu pihak pun yang merasa dirugikan," terang Quraish. Quraish menjabarkan konsep Al-Muqsith Allah Swt melalui sebuah kisah bahwa kelak ada orang yang menuntut keadilan atas kezaliman yang dilakukan saudaranya. "Satu orang datang kepada Allah Swt. Dia berkata, 'Ya Allah, orang ini telah mengambil harta saya, melukai saya, dan menzalimi saya.' Karena yang menuntut tercatat memiliki kebaikan, maka Allah Swt menjawab, 'Lalu, apa yang kamu tuntut?" kisah Quraish. Mendapat kesempatan dari Allah Swt, seseorang tersebut memohon agar Allah Swt berkenan memindahkan kebaikan yang pernah dilakukan orang yang menyakitinya dimasukkan ke dalam catatan amalnya, sebaliknya, dosa-dosa yang pernah dilakukannya, agar dialihkan kepada orang zalim tersebut sebagai balasannya. Mendengar permohonan hamba-Nya itu, Allah Swt menjawab bahwa diri-Nya sangat mudah melakukan hal tersebut. Akan tetapi, Allah Swt malah menunjukkan keindahan yang berada tepat di atas orang yang sedang menuntut itu. "Allah Swt berkata,'Kamu lihat keindahan itu?' Lantas, seseorang itu menjawab, 'Ya Allah, keindahan apakah itu? Siapa yang berhak memasukinya?' Allah Swt kembali menjawab, 'Itu adalah surga. Dia berhak dimasuki siapa saja yang membayarnya'," cerita Quraish. Karena sangat ingin masuk dan menikmati keindahan tersebut, seseorang yang sedang menuntut itu berkata, "Ya Allah, siapa yang bisa membayar dan masuk ke dalamnya?" Allah menjawab, "Kamu." "Lalu, orang itu kembali bertanya, 'Dengan apa saya bisa membayar sehingga boleh memasukinya?' Kemudian Allah Swt membalas, 'Maafkan kesalahan saudaramu." jelas Quraish. sumber : https://www.medcom.id/ramadan/news-ramadan/ObzM4wdN-tafsir-al-mishbah-memaafkan-saudara-bisa-menjadi-tiket-masuk-surga بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَ��هٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Silaturrahmi Meluaskan Maghfiroh Alloh, Rahmat, Usia Dan Rezeki. Saling Mendoakan & Memaafkan
0 notes
Text
11.01.23 - 20.11
Perbandingan usia 25 dan 20, setidaknya dimana tempat aku tinggal.
Aku pikir jika aku berusaha keras maka impian akan berada di genggaman ku. Tapi aku tak tahu, rencana Tuhan mana yang akan bergulir
#penulis#membaca#authors#penulis indonesia#sajak#emosi#kumpulan puisi#menulis#poetry#quarter life crisis#usia#dewasa#quotes
1 note
·
View note
Photo
#BERDAMAI #USIA #NIKAH #HEARTBOOSTER #bagian2 #booster #jomblo #muhasabahdiri #kajian #muslim #islamic #islam #bayuvedha #vd #KLIK #kajianonline #edunikah #syiarklik #SaveJomblo #TIKTOK #fyp #beranda #islamic_video (di Kediri) https://www.instagram.com/p/CmQE6S8P0vp/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#berdamai#usia#nikah#heartbooster#bagian2#booster#jomblo#muhasabahdiri#kajian#muslim#islamic#islam#bayuvedha#vd#klik#kajianonline#edunikah#syiarklik#savejomblo#tiktok#fyp#beranda#islamic_video
0 notes