#unek
Explore tagged Tumblr posts
Text
Byłeś moją pierwszą miłością,
pierwszym płomieniem, który rozgrzał moją duszę.
Na początku było jak w bajce –
świat jaśniał od naszych wspólnych chwil,
a każdy dzień wydawał się obietnicą wieczności.
Ale miłość, którą mieliśmy,
z czasem stała się ogniem, który parzył.
Zaczęliśmy walczyć, choć nikt z nas nie wiedział, dlaczego.
Każde słowo stawało się ostrzem, które cięło głębiej.
Twoje spojrzenia, kiedyś pełne czułości,
zamieniły się w lód,
a ja próbowałam udawać, że nic się nie dzieje,
że jeszcze mogę to wszystko naprawić.
Byliśmy jak statek na wzburzonym morzu –
tonęliśmy, a ja zamiast chwytać cię za rękę,
chwytałam za kieliszek, za cudze spojrzenia,
za cokolwiek, co mogło zagłuszyć to,
co czułam, gdy patrzyłam na ciebie.
Wybierałam wszystko, co nie było tobą,
bo bałam się twojej bliskości.
Nie ufałam tobie, ale prawda była okrutniejsza –
to sobie nie ufałam.
Każdego dnia wątpiłam,
czy jestem wystarczająca.
Czy jeśli pokażę ci swoje pęknięcia,
zobaczysz je i odejdziesz?
Przecież sama siebie nie chciałam,
dlaczego ty miałbyś mnie chcieć?
A potem… zerwałam.
W słowach, które wypowiedziała pijana wersja mnie,
zostawiłam całą naszą przyszłość.
Zamieniłam miłość na pustkę, która pochłonęła mnie całą.
Pamiętam, jak upadłam na kolana tego wieczoru,
gdy zrozumiałam, co zrobiłam.
Pamiętam, jak wyłam z bólu,
a mój krzyk odbijał się echem tylko w mojej głowie.
Każdy dzień po tym był cierpieniem.
Nie chciałam żyć bez ciebie.
Budziłam się z ciężarem, który zatykał mi oddech.
Każda noc była powrotem do wspomnień,
które ciągnęły mnie w dół jak kamienie przywiązane do nóg.
Próbowałam zapomnieć, ale zamiast tego
coraz głębiej zanurzałam się w tę miłość,
która mnie zniszczyła.
Cztery lata później wciąż cię kocham.
Twoje imię jest jak szept w mojej głowie,
którego nie mogę uciszyć.
Ale wiem, że ta miłość jest trucizną.
Jest lodem, który zamraża każdy skrawek mojego serca.
Byliśmy jak dwa statki na morzu –
żaden z nas nie miał siły, by utrzymać drugi na powierzchni.
Gdy potrzebowaliśmy siebie najbardziej,
ja dałam z siebie resztki,
a ty oddałeś jeszcze mniej.
I choć wciąż trzymam w dłoniach wspomnienia nas,
to wiem, że muszę je wypuścić,
zanim rozpadnę się na kawałki.
Muszę odejść.
Nie dlatego, że przestałam cię kochać,
ale dlatego, że jeśli tego nie zrobię,
zostanę tylko cieniem siebie.
Muszę znaleźć kogoś, kto rozgrzeje mnie od nowa.
Kogoś, kto zamiast lodu przyniesie płomień.
Zawsze będziesz częścią mnie,
domem, który nigdy nie przestanie istnieć w moim sercu.
Ale teraz muszę nauczyć się żyć,
żyć bez ciebie.
~ Justi
#były chłopak#chlopak#miłosć#kocham#kocham cię#pocałunek#trudna miłość#związek#rozstanie#odległość#za dużo myśli#wróć do mnie#love#poca?unek#pomóż mi#kochanie#koniec#kocham go#pożegnanie#żegnaj#cytat#cytaty#smutny cytat#polski cytat#cytat dnia#cytat o życiu#cytat o uczuciach
10 notes
·
View notes
Text
Bete
asliiii, gue bete banget karena salah pencet. gue keluar dari akun IG, terus gak tau gimana biar bisa masuk lagi ke akun tsb. mana gue lupa tuh akun pake email yang mana, terus sandinya juga apa. ya Allah😭
di mana gue bisa ketemu jasa hapus akun hikss. gue punya 3 atau 4 akun IG yang gue gak bisa login ke situ. kenapa sihhh meta tuh ribet banget kalo mau hapus akun.
hari ini, gue non aktifkan akun Twitter, hapus akun Quora dan niatnya mau hapus akun IG tapi gue selalu gagal dan gak bisa hapus akun IG. lama-lama meta tuh kek pinjol tau, susahhhh di lepassss, ribetttttttt arghhh.
0 notes
Note
Lu kok lucu amat sih din? wkwkwk kek pen nikah tapi emg ga laku (siapa jg sih yg mau sama lo. elo pinter juga kagak. b aja, cantik kagak, bantet tepos iye wkwk)
pen jadi independen woman yg wuaah yg bs dikagumin org banyak yang sukses tp karir lu jg b aja wkwkw. sok2 an flexing punya duwit, brp sih duit elu? paling juga pake kartu kredit/ utang, keluarga lu juga orang kampung wkwkwkwkkw ngaca cok btw seru sih ngikutin IGS lu, twitter lu, tumblr dll emg asli buat hiburan lucu bet wkwkwk. serasa ngeliat cewe ngebet kawin tp udh pasrah, denial dg cara sok2an flexing jalan2 lah, karir lah, apalah wkwkwk lucu asliii wkwkw gue sampe ngeliatin akun sosmed lu ke orang2 dan pada ketawa njirr, komen mereka ttg lu ya alay ya lucu wkwkwkwk
Halo anon yang berbudi luhur.
Trims sudah mengeluarkan unek-uneknya. I hope you are feeling content someday. Jangan kakean wasting time mantengin semua sosmed w ya, yang agak berguna sedikit.
29 September 2024
108 notes
·
View notes
Text
Rasanya perlu bersuara dan ngeluarin unek-unek juga tentang teteh @rumahati yg uda deactivated. Well, i'm one of her.... Apa ya nyebutnya yg proper? Hehe. Here we goo..
Bole dibaca aja ya.
Tapi sebelum saya transfer, saya bacain tuh postingan dia. Sempet intuisi ini ngasi redflag pas baca kata2: "jadi ngirim?" Dan ak berpikir, ko nanya sedekah se slay itu? Kya nanya jadi nongkrong? Jadi pulang bareng? Karena posisinya kami itu stranger. Aneh aja.
Tapi, again, ak berpikir, awal taun mmg ak pny passive income, jd saat itu semacam: oh ini jalan buat aku sedekahkan dan rejeki mereka lewat aku. Udah. Gtu aja. Tapi pas bulan berikutnya dia nanya lagi, aku jadi ilfeel. Heuuu.
Udah sih klo crita pengalaman dan perasaan saat itu gitu aja.
Tapi, mau reflektif dikit.
Ternyata, banyak hal yang amat sangat di luar kontrol kita. Amat sangat. Apalagi klo uda urusan medsos. VUCA banget lah kayak fenomena skripsi aku wkkk. Volatility, unpredictable, complexity dan ambiguity. Jadi.. Harusnya ga kaget walopun masih shock nemu di tumblr. Pengalaman dan pelajaran hidup sih ini namanya.
Buat teteh uni, rumah ati,, aku kecewa dan sedih kali klopun mmg teteh ga amanah, tapi klo hal itu ga benar, mohon dimaafkan su'udzon ini. Emm apalagi ya. Aku malah mikir, kira2 apa ya yg telah teteh lewati hingga ada di titik ini. Masa kecil, hubungan dengan orang tua, hubungan dengan pasangan atau konflik-diri teteh.
Dan ternyata, manusia tuh gak bisa diliat hitam-putih, terlalu banyak variabel yg bikin abu-abu. Misal, yg ngerti agama, paham agama itu pasti perilakunya mencerminkan juga. Ga gitu. Harapannya gitu tapi kan kenyataannya ga bs selalu gitu. Dan Yap, masalah adalah Gap antara realita dan harapan. Ini dunia. Tempatnya masalah ga sih? Bole benci perilakunya, tapi insyaAllah belajar buat mencoba ga benci orangnya. Dimanapun teh uni berada, semoga Allah jaga dan beri ketenangan. Aamiin.
Gitu aja udah.
23 notes
·
View notes
Text
Unek-unek di umur 24
Gak berani berkomitmen sama seseorang bukan berarti gue gak pengen ya,
Di umur gue yang segini siapa sih yg gak pengen nikah? Tp gue inget gue blm selesai sm diri gue sendiri, gue masih ada sakit dan sakit itu berkaitan dengan organ reproduksi. Setiap orang nikah pasti tujuannya adalah ibadah, nah didalam ibadah itu salah satu tujuannya pengen punya keturunan. Nah gue sakit, gimana bisa?
Saat ini gue masih ikhtiar untuk penyembuhan diri sendiri dulu. Dari pada kalau misal nikah ribut sm keluarga suami misalnya krn gk mau nerima gue yang sakit-sakitan ini mending gue sembuhin diri gue sendiri dulu aja. So, bukan berarti gue gak mau komitmen ya...
Selanjutnya nikah itu perlu persiapan yang banyak. Financial, mental, dan ilmu-ilmu yang lain.
Semoga Allah kasih aku umur panjang, berkah buat semuanya. Apapun takdirnya, menikah atau tidak, tp yang jelas dan jd kepastian adalah kematian. Mempersiapkan kematian yang memang sudah menjadi kepastian adalah hal yang wajib aku lakukan.
43 notes
·
View notes
Text
Kebutuhan Suami Bismillah Pernikahan adalah proses belajar sepanjang hidup. Tidak peduli berapa lama usia pernikahan kita, yang terpenting kita harus mempelajari dan memahami apa yang menjadi kebutuhan pasangan, dalam hal ini suami. Kebutuhan suami: 1. Respect/ Pengakuan Laki-laki seringkali merasa takut jika dia tidak berhasil di hidupnya. Laki-laki juga bisa merasa rapuh. Pengakuan untuk bisa dimengerti, diapresiasi, dan dihormati. Bagi suami, pengakuan dari istrinya adalah segalanya. Jika mereka menerima pengakuan yang tulus dari istrinya, mereka pasti akan merasa lebih aman dan percaya diri dalam kehidupannya. Suami juga akan terdorong untuk maju atau terdorong untuk mengembangkan dirinya jika dia tau bahwa istrinya bisa mempercayai, mengagumi, dan yakin pada kemampuan mereka. Suami ingin mendapat unconditional respect. Walau suami tidak dipungkiri kadang membuat keputusan yang salah atau sikap kurang tepat, sama halnya dengan kita yang kadang demikian, namun pahamilah, bahwa suami umumnya lebih memilih tidak dicintai daripada tidak dihargai. Hindari kata-kata yang menyinggungnya, apalagi jika sedang beda pendapat atau sedang berargumentasi. Suami yang dihormati, biasanya cenderung akan mengasihi istrinya. 2. Apresiasi Jangan terjebak pada apa yang tidak dilakukan suami, sementara kita melupakan apa yang sudah dilakukan suami. Ingatlah, banyak hal yang sudah dilakukan suami yang mungkin kita tidak menyadarinya. Berikan apresiasi, baik terhadap prestasinya, maupun hal-hal kecil yang sudah dilakukannya. Fokus pada terang daripada gelap.
3. Me time Ketika pulang kerja, kadang suami butuh me time. Tanya saja, bilang kalau butuh me time. Perempuan kadang butuh telinga untuk didengar jika ada masalah. Butuh mengeluarkan unek-unek. Berbeda dengan suami yang seringkali butuh menyendiri dulu, butuh waktu untuk me time. Beri ruang pada mereka. Komunikasikan saja. Mungkin bisa buat kesepakatan, bahasa-bahasa tertentu yang bisa kita gunakan ketika lagi me time, kode tertentu. Sehingga kita paham bahwa kebutuhan kala itu adalah me time. Begitu pun sebaliknya dengan istri. Komunikasikan saja ketika lagi ingin me time. Suami butuh waktu untuk menyelami, untuk memikirkan masalahnya. Laki-laki kadang identik dengan kebebasan. Kita bisa beri waktu ke mereka untuk menikmati kebebasan dengan teman-teman nya, untuk menikmati hobi-hobinya (dalam hal positif tentunya). Lebih bagus lagi kalau hobinya sama ya. Best. Jangan sampai suami merasa terkekang.
4. Empati Dalam keluarga, suami memang berperan sebagai kepala keluarga. Tapi suami juga butuh penolong. Daripada menuntut, cobalah untuk menolong. Coba mengerti apa yang sedang dirasakan suami. Apa yang sedang dialami suami. Jadilah pendengar yang baik. Menjadi sahabat, teman bicara yang bisa mendengar keluh kesah mereka. Yang paling penting, bisa memahami. Misal: saat suami pulang kerja, biarlah dia bersantai dan istirahat sejenak, jangan langsung mencecarnya dengan berbagai permintaan. Layani suami. Maka dia akan jadi pelayanmu. Atau mencecar agar mereka mendengar keluhan kamu. Negatif banget auranya. Ketika suami sedang ada masalah, jangan memaksa mengintervensi. Saat suami bercerita, bukan berarti harus langsung diberi solusi. Kadang dia hanya butuh tempat. Jangan terlalu agresif. Terima dulu diri suami seutuhnya. Mungkin kita berpikir hal tersebut akan bisa membantu suami, padahal kadang sikap tersebut membuat suami tidak nyaman dan menjauh. Intinya, coba mengerti, apa yang sedang dia inginkan, butuhkan, dan kehendaki. Kita yang paham sebagai istri. Cobalah untuk bisa berempati. Berika dukungan, dukungan kepercayaan. Jadilah pendengar yang baik. Kita memang harus berempati, tapi kita tidak boleh membuat dia merasa dikasihani.
5. Romantis Bisa dengan hal-hal sederhana. Ngobrol, bercanda, nonton bersama, kasih makanan kesukaan, kasih surprise, berbicara dengan lembut. Perhatikan intonasi. Sapa suami sepulang kerja. Dengarkan suami. Berikan respon. Tetap miliki waktu berdua walau sudah punya anak. Pacaran. Aturlah waktu supaya dapat quality time berdua. Note dari sumber lain: 1. Harus bisa jadi sahabat suami. Selalu mendengarkan. Tidak pernah menghakimi dan tidak pernah membicarakan aib di belakang. Selalu percaya dan mendukung suami. Enak diajak ngobrol apapun dan tidak jaim. 2. Rajin beberes rumah. Sesibuk apapun kita, pastikan rumah rapi dan nyaman untuk tempat kembali suami. Ketika suami pulang ke rumah selepas dapat tekanan dari kantor, maka yang ia ingin ia dapatkan adalah kehangatan keluarga. Itu dapat kita tunjukkan melalui rumah yang bersih dan rapi. 3. Jadi istri yang menarik. Setelah jadi istri, jangan cuek dengan penampilan. Kalau keluar rumah, mau "gembel" tidak masalah, tapi jika ada suami, jadilah cantik. Dandan di rumah. Cantik lahir dan batin.
4. Menghormati suami layaknya seorang raja. Mulai dari diri sendiri. Jangan menuntut suami untuk bisa ini dan itu, tetapi kita banyak kurangnya. Source: https://www.youtube.com/watch?v=iW_0gfk8LHs https://www.youtube.com/watch?v=IRKYWTOqv-c
15 notes
·
View notes
Text
Dunia tidak Baik - Baik Saja
Photo by Thomas Park on Unsplash
Melihat kondisi dunia akhir ini yang sedang tidak baik-baik saja, saya jadi ingin menuangkan unek - unek di kepala. Dialami seluruh manusia di dunia ini, belakangan harga kebutuhan sehari-hari naik secara luar biasa, tidak perlu saya tuliskan disini seberapa besar kenaikannya, karena memang bisa dirasakan secara langsung, kalau kita berkaca ke hukum penawaran dan permintaan, saat harga naik artinya secara jumlah permintaan ada kenaikan atau secara ketersediaannya semakin sedikit, hal ini menjadi semakin kontras, dengan dunia usaha yang selalu menekankan pentingnya pertumbuhan, harus semakin besar market size nya, semakin tinggi revenue nya, dan lain sebagainya, padahal seperti kita sama-sama pahami, sumber daya di dunia ini sebetulnya terbatas, dengan dunia usaha yang seakan tanpa pernah puas selalu memacu pertumbuhan, jangan-jangan selama ini, kita sedang menggali kuburan kita sendiri masing-masing?
Hal lainnya lagi yang sebetulnya terjadi adalah overselling atau overproducing, tentu kita tahu, belakangan perhatian terhadap kerusakan alam sedang tinggi-tingginya, karena bencana alam terjadi dimana-mana, musim hujan kok panas, musim kemarau kok ya banjir, tetapi disisi lain, kita melihat perusahaan otomotif masih terus menggenjot produksi nya, kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri bagaimana di kota-kota besar, jumlah kendaraan begitu tidak sebanding dengan ketersediaan jalan ataupun lahan parkir, bagaimana polusi udara begitu parah di kota besar, tetapi seperti ada candu, dunia usaha perlu menghidupi setiap orang yang berada dibawah naungannya, sehingga membatasi jumlah kendaraan seperti hal yang hampir tidak mungkin terjadi. Contoh lainnya, mengenai perumahan, dengan membangun perumahan, artinya ada lahan yang harus dibebaskan, yang tentu saja mengambil alih peran lahan hijau, kita lihat bagaimana lagi-lagi perusahaan properti sangat gencar membangun, padahal angka serapan perumahan tidak setinggi peningkatan persediaan properti, efeknya adalah kita lihat banyak pengembangan yang tumpang tindih, tidak ada lagi lahan terbuka, semua tempat dihiasi ruko dan perumahan, yaa jangan berharap ada lahan terbuka, karena tentu tidak mendatangkan cuan.
Bahkan belakangan saya menjadi skeptis dengan embel-embel Green yang sering kali diberikan kepada produk, investasi atau perusahaan, karena sepertinya "usaha" menjadi hijau itu tidak sebanding dengan kerusakan yang terjadi, dan seakan menjadi sekedar basa basi atau "pembenaran" dari berbagai dampak kerusakan yang ditimbulkan.
Kalau ditingkat individu mungkin contoh mudah lainnya adalah saat keluar handphone baru, sepatu model baru, baju baru dan lain sebagainya, selalu ingat, akan ada sampah dari barang yang sempat kita pakai, semakin sering mengganti barang, semakin banyak sampah, berapa banyak sampah yang dihasilkan dan menggunung serta mencemari lingkungan kita hanya dari kebiasaan kita.
Kemirisan ini kemudian jadi bahan permenungan saya, sebetulnya kalau setiap perusahaan dan individu membatasi dirinya, dengan tidak menjadi serakah untuk mengeruk sebanyak-banyaknya sumber daya, apakah dunia ini bisa menjadi lebih baik? karena sepertinya dengan cukup saja, sebetulnya semua bisa baik-baik saja, selintas juga saya teringat akan kata-kata, saat seseorang mengambil lebih dari "jatah-nya" sebetulnya dia sedang mengambil "jatah" orang lain, mungkin tidak secara harafiah dan langsung, tetapi mungkin salah satu contoh nyata, perusahaan properti yang secara serampangan membangun perumahan, bisa saja dia mengambil jatah orang untuk menghirup udara segar yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan, bisa jadi dia merampas hak orang untuk merasakan hidup tanpa banjir, dan lain sebagainya, atau saat kita mengkonsumsi lebih dari semestinya, harga barang menjadi naik, yang tadinya bisa dijangkau saudara kita yang miskin, menjadi tidak lagi terjangkau, atau makanan yang semula cukup untuk menghidupi banyak orang, karena mencari cuan, perusahaan menumpuk semua stoknya supaya harga menjadi menggila, dan orang-orang kaya juga ikutan menumpuk barang tersebut, masih segar diingatan apa yang terjadi waktu pandemi Covid beberapa waktu lalu, masker tidak terjangkau oleh masyarakat dan tenaga medis, karena ulah beberapa pihak, atau minyak goreng dan beras yang beberapa waktu terakhir naik tidak kira-kira.
Tapi tulisan saya ini tidak bermaksud menyerang pihak manapun, hanya sekedar unek - unek, kalau ada yang merasa tersinggung, saya minta maaf sebesar-besarnya.
3 notes
·
View notes
Text
Hai warga Tumblr!
Lama sekali aku ngga nulis di sini. Beberapa hari terakhir, aku merenung, dengan berkurangnya waktuku untuk menulis, apakah itulah juga pertanda bahwa aku ternyata makin kesini makin kurang mengajak ngobrol diriku?
Fase-fase awal di Jogja, masa menegangkan dan challenging beradaptasi di tempat kerja baru, bikin aku rutin hampir tiap hari journaling untuk release semua emosi dan unek-unek. Ngobrol sama diri, mau belajar apa dari peristiwa apapun yang terjadi, mau mulai dari mana proses perbaikan diri.
Lalu, bertambahnya amanah, ternyata aku kelabakan menata waktu dan energiku. Hampir menjadi diriku yang dulu lagi memenuhi waktu sepekanku dengan agenda ini dan itu. Me time jadi sangat terbatas dan cuma di selipan atau sisa-sisa hari. Journaling pun jadi juarang banget dilakuin. Sometimes beberapa pikiran rumit jadi berjejal di pikiran. Penuh. Sesak.
Mungkin aku akan awali lagi menuliskan hikmah -hikmah dari episode demi episode perjalanan hidup yang kudapat. Mengurai satu-satu dan mencari hal positif apa yang kuperoleh dari lika-liku usia dewasa ini, agar kutetap bisa merawat syukur dan husnudzon pada-Nya. Ridho pada setiap takdir yang diberi-Nya.
3 notes
·
View notes
Text
My necromancin' girlie, Uneks. Near, dear, and precious to my little heart. She's got all the spunk and self-confidence that you could imagine.
#oc#original character#original art#necromancer#tiefling#baddie#feel free to ask questions about her#im just awkward
2 notes
·
View notes
Text
Orang Gila Mana, Orang Gila Mana?"
'Orang gila mana yang males makan nasi, tapi kalo urusan jajan paling depan, jarang minum air putih, tiap malem begadang?" "Orang gila mana yang udah cari model kebaya, cari MUA bagus, susun konsep resepsi wedding, stalking fotografer dan videografer yang estetik, padahal nikahnya gak tahu kapan?" "Orang gila mana, yang udah tahu punya sam lambung, tapi masih sering telat makan?" "Orang gila mana, yang suka ngeluh pengen punya doi, giliran ada yang deketi malah kabur wkwk?"
"Orang gila mana yang kalo marah, bukannya mengeluaarkan unek-unek, malah nangissss?"
"Orang gila mana yang males ambil uang ke ATM, terus minta tolong pinjem cash sama temennya, lalu ditransfer uang gantinya?"
"Orang gila mana yang katanya mau nabung, api self reward terus?" "Orang gila mana yang udah niat konsisten nulis narablog, tapi malah scroll sosmed, gak nulis-nulis sampai akhirnya dikeluarkan dari grup wkwk?" Itu adalah beberapa cuplikan "orang gila mana trend" yang ada di tiktok, sejujurnya merasa relate wkwkwk. Wahhh ternyata banyak orang gila di dunia ini, atau mungkinkah kita semua adalah orang gila? wkwkwk
Kita sepertinya memang gila dengan cara kita masing-masing
3 notes
·
View notes
Text
Seberapa Mirip?
Sebelumnya aku minta maaf karena menghujani tumblr-mu (jika kamu follow tumblr-ku) dengan postingan yang berjarak dekat. Dilakukan saat dini hari pula. Semoga kamu tidak menyalakan notifikasi atau semoga tumblr lupa mengirimkannya.
Aku hanya merasa perlu menuliskan ini sesegera mungkin setelah aku menemukan ahha moment hasil bongkar-bongkar tulisan lama. Plus menurutku, memang mereka berdua semirip itu. Jadi, sebelum aku lupa, ada baiknya segera ditulis.
Pertama, ibukku bilang bahwa saat sebelum ibuk menikah dengan ayah, ibuk fokus berdoa, "Jika memang yang terbaik, maka mudahkanlah," sama seperti kata Scor, "Kalau memang jodoh, insha Allah mudah aja jalannya,"
Awalnya aku mengira hal itu tidak istimewa karena siapapun bisa berpikir hal yang sama. Pun Tulus dalam lagunya berjudul Interaksi yang sebagian liriknya berbunyi:
Jika memang bisa untukku, sini, dekat dan dekatlah. Dan jika dia memang bukan untukku, tolong, reda dan redalah.
Tapi, dua kesamaan setelahnya menjadikan rasa penasaranku menjadi layak untuk ada.
Ibukku pernah bilang sesuatu yang aku dokumentasikan pada tulisan berjudul Sebuah Hakikat Kehidupan. Begini katanya:
Sebenarnya yang penting itu sabar dan pengertian. Sabar dalam bentuk yang utuh bahwa setiap ujian adalah wujud kasih sayang Allah, biar kita naik kelas, malah seharusnya empati pada si 'penguji kesabaran' karena sejatinya dia sedang ada masalah. Sebaliknya, bisa jadi bahan perenungan juga, bisa jadi kita juga jadi 'penguji kesabaran' bagi orang lain. Pengertian dalam arti bahwa selain sabar, kita juga belajar memahami dan mengerti latar belakang, alasan, pemicu seseorang menjadi 'penguji kesabaran' bagi kita. Dengan begitu setiap konflik yang ada bisa diredam dan dikelola dengan baik.
Lalu, Scor bilang:
Jika suami atau istri ingin mencari solusi masalah dan perselisihan, hendaknya ia memposisikan diri sebagai orang yg berselisih dengan dirinya. Dengan begitu, ia akan mengetahui bagaimana seharusnya ia bersikap terhadap orang yang berselisih dengannya. Selain itu, ia juga harus mengetahui pangkal masalah atau sebab-sebab terjadinya. Barulah ia memutuskan jalan keluarnya.
Keduanya bilang untuk memosisikan diri kita jadi orang lain sebagai upaya dalam menyelesaikan konflik atau perselisihan. Lalu, mempelajari alasan dan sebab permasalahan yang ada. Selanjutnya, ibukku bilang:
Tapi, bukan berarti kita juga memendam segenap emosi itu begitu saja, yang ada nanti malah melukai diri. Kita juga bisa menyalurkannya lewat curhat ke Allah, menulis, beberes, atau melakukan hal baik lainnya.
Coba bandingkan dengan jawaban Scor:
Aku ke sahabat bukan ke curhat sih lebih tepatnya tapi lebih ke sharing, kalau curhat yg lebih personal atau mendalam aku ke orang tua dan langsung ke Allah 😁
Keduanya juga suka curhat ke Allah sebagai jalan keluar setiap masalah dan unek-uneknya dalam hidup.
Jadi, entah mereka ini memang satu frekuensi atau sudah janjian sebelum menjawab, aku tidak tahu.
Oh iya, aku juga ingat kalau pernah menyeletuk ke ibuk, "Ada gak ya orang yang kayak ibuk (bisa mencintai dan menerimaku tanpa syarat)? Aku mau hidup sama ibuk saja sampai tua, boleh?"
Dan ternyata secara harfiah, ada orang yang bisa sepemikiran sama dengan ibukku. Meskipun belum sampai pada tahap mencintai dan menerimaku tanpa syarat, tapi lumayan ada mirip-miripnya. Hehe.
Menurutmu, seberapa miripkah mereka berdua?
7 notes
·
View notes
Text
sebenarnya gue bingung untuk apa gue bikin akun di sini. mau share random thoughts tapi gue sebenarnya bisa share hal tsb di akun medium.
entahlah, mungkin akun ini bakal gue jadiin diary, ungkapan emosi dan pikiran yang bener-bener tanpa edit, kayak tempat spontan gue ngeluarin unek-unek perasaan dan pikiran gitu.
dahlah gitu aja.
3 notes
·
View notes
Text
Suatu waktu abis aku menang lomba, temenku ada yg ngepost fotoku dengan caption ngucapin selamat terus disambung kalimat kurang lebih gini "yaa gimana yaa, mau kayak Aisy tapi dia aja mainnya ke perpus muluu, sedangkan aku ngurusin kerjaan rumah." Makasih buat ucapannya, tapi zuzur aku agak tersinggung 😂 kayak ... Emangnya aku cuma bisa belajar dan nulis aja, gabisa ngurus kerjaan rumah? Seolah aku yg menangin lomba adala hasil keluar masuk perpus everydaaaayyy dan mantengin laptop tanpa ngerjain hal lain, dih.
Monmaap nih ya, aku juga hampir tiap hari masak sendiri buat bekal supaya tida kelaparan dan gaperlu keluar kampus buat cari makan. Dan tentu biar lebih ekonomis, pft. Kata teman teman juga masakanku cukup enak, seperti masakan ibu. Baju-bajuku aku urus sendiri dr mencuci sampai tergantung dan terlipat rapi-wangi. Well, mungkin aku kadang agak berantakan, tapi aku selalu menyempatkan utk beberes.
Jadi gini say, apa apa yang tidak aku perlihatkan tuh bukan berarti aku tidak melakukan. Aku jarang atau bahkan gapernah posting foto hasil masakan karena yaaaa.. ya itu menurutku hal biasa yg ga perlu di posting.
Iyaa, gapapa. Ngga semua orang perlu tau. Ini cuma mengeluarkan unek" aja dah wkwkw.
12 notes
·
View notes
Text
Jeda
Suami ketika pulang kerja. Inginnya istirahat dulu untuk sekadar selonjoran. Untuk sekadar rebahan. Beri jeda sejenak. Tidak langsung dibrondong dengan cerita ini itu. Beri jeda sejenak. Tidak langsung diminta ini itu. Agar bisa lebih fokus. Karena istri tidak tahu, di tempat kerja suaminya hari ini, ia mendapatkan tugas apa. Dapat tekanan dari atasan seperti apa. Di sepanjang jalan macet atau kehujanannya seperti apa. Jangan sampai suntuknya pekerjaan di luar jadi terbawa sampai rumah.
Pun demikian,
Istri ketika melihat suaminya pulang, inginnya sejenak istirahat. Untuk sekadar selonjoran. Untuk sekadar rebahan. Gantian shif. Untuk sekadar didengarkan ceritanya. Tentang tingkah polah anak yang super duper enerjik. Yang kadang tidak mau mendengarkan ini itu. Yang kadang manjanya datang tidak kenal waktu. Atau cerita tentang lingkungan tetangga yang ini itu. Cerita yang sepanjang hari tertahan karena tidak ada tempat untuk bercerita. Berikan ia jeda. Untuk mengeluarkan unek-uneknya. Karena suami tidak tahu, sepanjang hari apa yang sudah istrinya kerjakan. Pekerjaan rumah tangga apa yang membuatnya kelelahan. Beri sejenak jeda. Untuk tidak dulu dimintai tolong ini itu. Beri sejenak jeda untuk menemani anak-anak bermain. Karena sudah tentu, istrilah yang lebih banyak waktunya untuk terbangun. Tidur lebih malam. Bangun paling pagi. Dengan pekerjaan rumah yang seolah tidak ada habisnya.
@azurazie
29 notes
·
View notes
Text
Stop kepo, stop oversharing, stop overthinking.
Baik boleh, kebablasan jangan.
Kalau ga diminta untuk bantuin jangan inisiatif ikut campur.
Ga semua niat baik atau hal yang menurut kita baik, akan diterima dengan baik. Ga semua orang cerita untuk nyari bantuan atau solusi, beberapa cuma mau ngeluarin unek unek. Ga usah sok tauu
Kerjain sesuatu di ranah kamu aja...
2 notes
·
View notes
Text
Mungkin karena ngelarin sekolah sampe 3 tahun dan akhirnya bisa sidang tuh bikin anak ini ngga bisa kontrol happy. Padahal, kapan lagi bisa foto sama dosen dosen kuereen dan yg 2 ngerangkap jadi pejabat juga? Padahal udah berusaha senyum semanis mungkin, tapi tetep lebar banget wkwk. Mana hpnya pas mau ngefoto kok malah ngga sensitif. Tapi saking happynya banget ibu penguji 2 sampe bilang "saya lebih fokus merhatiin chintya, mukanya happy banget." 🤞
Awalnya ngga mau pake slempang. Soalnya malu aja. Ngga bisa jawab pertanyaan materi dasar. Apalagi masih diginiin pula, "Lho, mau jadi master of science lho, masa ngga bisa?" Waah, walau tetep lulus, tapi hati aku tuh ciut wk. Berasa ngga pantes ajaaaa. Tapi, pas udah sama yg lain ditanyain slempang suruh pake. Udah bikin dari semester 5, sayang kalau ngga dipake lah.
Sempet ngga mood belajar juga dalam waktu yg lama. Belajar bentar, ngedeakor berjam-jam. Bahkan malah playhard wkwk. Maiiiin mulu maiiin. Sempet main sama @modswing sama dinda, sama yg lain juga. Selain itu sempet ngobrol sama @kecambah , ngilangin unek unek wk. Dan telponan tuh pasti rameee terus ngobrolnyaaa.. thanks ✨
Pas kemarin udah selesai, ya menyadari kalau, "NGGAK PAPA PLAYHARD KOOOK. BUKAN KARENA PLAYHARD YG BIKIN NGGA BISA JAWAB PERTANYAAN SEDASAR ITU. TAPI EMANG NGGA KEPIKIRAN SAMPE SANA JUGA BUAT BELAJAR MATERI ITUUU," gitu.
Thankyou udah keras kepala chin. Nanges. Ngeluh terooos. Walau kalau ngeluh banter selalu ke tumblr karena best place pokoknya tumblr tooooh. Terima kasih juga warga tumblr. Saksi chintya yg ancur-ancuran kehilangan 2020, dan abis sidang di 2023 ❤️🦏Ntap!
9 notes
·
View notes