#ummat
Explore tagged Tumblr posts
Text
NEGARA WAJIB MENJAGA AKIDAH UMAT
Sekularisme Pangkal Kesesatan | NEGARA WAJIB MENJAGA AKIDAH UMAT
Sekularisme (aqidah yang memisahkan agama dan kehidupan) yang dianut dan diterapkan di negeri ini sesungguhnya adalah pangkal kesesatan. Dari aqidah ini lahir sistem demokrasi yang menjamin kebebasan (liberalisme). Di antaranya kebebasan beragama. Ini tidak ada masalah. Sebabnya, dalam Islam pun setiap orang bebas memeluk agama. Setiap orang tidak boleh dipaksa untuk memeluk agama Islam. Allah SWT berfirman:
لاَ إَكْرَاهَ فِي الدِّيْنِ
Tidak ada paksaan dalam memasuki agama (Islam) (TQS al-Baqarah [2]: 256).
Masalahnya, dalam demokrasi, kebebasan beragama tak hanya dipahami sebagai kebebasan untuk memeluk agama tertentu. Namun faktanya, demokrasi juga menjamin kebebasan orang untuk gonta-ganti agama, termasuk murtad dari agama Islam. Ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ بَدَّلَ دِيْنَهُ فَاقْتُلُوْهُ
Siapa saja yang mengganti agamanya (murtad dari Islam) maka bunuhlah (HR al-Bukhari).
Demokrasi juga menjamin kebebasan bagi siapapun untuk menyelewengkan ajaran agamanya. Buktinya, munculnya ratusan aliran sesat, termasuk yang menistakan ajaran Islam, terkesan seolah dibiarkan. Belum lagi munculnya beragam pemikiran liberal yang juga sesat dan menyesatkan. Misalnya saja pemikiran tentang pluralisme agama, yang memandang semua agama sama. Juga pemikiran tentang toleransi beragama yang kebablasan, yang melahirkan sinkretisme (campur-aduk) agama seperti doa bersama lintas agama, dll. Semua seolah dibiarkan oleh negara atas nama demokrasi dan kebebasan.
Di sisi lain, sikap untuk berpegang teguh pada akidah Islam yang lurus, termasuk pada identitas Islam, keinginan untuk hidup diatur oleh syariah Islam secara kâffah, termasuk mengkaji dan mengajarkan ajaran Islam tentang Khilafah, acapkali dicap sebagai radikal, atau dikaitkan dengan radikalisme, bahkan dengan terorisme.
Alhasil, sekularisme yang melahirkan kebebasan (liberalisme) justru merupakan pangkal kesesatan. ========++++========
NEGARA WAJIB MENJAGA AKIDAH UMAT
Buletin Kaffah No. 299 (12 Dzulhijjah 1444 H/30 Juni 2023 M)
Akhir-akhir ini publik sedang dihebohkan oleh berita tentang Pondok Pesantren Al-Zaitun pimpinan Panji Gumilang yang berlokasi di Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Banyak pihak menilai Al-Zaytun dan Panji Gumilang telah menyimpang dari ajaran Islam. Berita heboh dimulai saat beredar video pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Al-Zaytun yang memperlihatkan adanya sosok wanita di shaf paling depan yang sejajar dengan shaf laki-laki. Video lainnya memperlihatkan Panji Gumilang mengucapkan salam di hadapan jamaahnya dengan ucapan salam yang diduga khas Yahudi. Ada pula cuplikan video ceramah Panji Gumilang yang mengklaim bahwa al-Quran bukanlah firman Allah SWT, tetapi ucapan Nabi Muhammad saw. yang berasal dari wahyu Allah SWT. Klaim ini terkonfirmasi juga saat wawancara eksklusif Panji Gumilang dengan SCTV baru-baru ini. Selain itu, dari berita yang beredar, Al-Zaytun dan Panji Gumilang disinyalir terafilisasi dengan NII KW-9 yang juga dianggap gerakan yang menyimpang.
Aliran Sesat di Indonesia
Di Indonesia, aliran sesat memang cukup banyak bermunculan. Sebagian ada yang hilang, namun kemudian muncul lagi dengan nama baru. Berdasarkan catatan MUI pada tahun 2016 saja sudah ada lebih dari 300 aliran sesat di Indonesia (Cnnindonesia.com, 2/1/2016). Di antaranya yang sudah resmi difatwakan sesat oleh MUI adalah: Ahmadiyah yang mentahbiskan pendirinya (Mirza Ghulam Ahmad) sebagai nabi; Lia Eden atau Salamullah yang didirikan oleh Lia Aminuddin, yang mengaku pernah bertemu dengan Malaikat Jibril; Al-Qiyadah al-Islamiyah pimpinan Ahmad Moshaddeq yang mengaku sebagai nabi; Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dianggap meneruskan ajaran Al-Qiyadah al-Islamiyah; Kerajaan Ubur-ubur di Serang Banten; Puang Larang/Tarekat Tajul Khalwatiyah Syekh Yusuf Gowa. Adapun Al-Zaytun, meski sudah berdiri lebih dari 20 tahun, belum secara resmi dinyatakan sesat oleh MUI.
Pertanyaannya: apa kriterianya sebuah aliran dianggap sesat? Pada tahun 2007 MUI Pusat mengeluarkan rekomendasi/fatwa tentang 10 kriteria sebuah aliran dianggap sesat/menyimpang. Kesepuluh kriteria tersebut adalah: 1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang 6; 2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah; 3. Meyakini turunnya wahyu setelah al-Quran; 4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi al-Quran; 5. Melakukan penafsiran al-Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir; 6. Mengingkari kedudukan Hadis Nabi saw. sebagai sumber ajaran Islam; 7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul; 8. Mengingkari Nabi Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul terakhir; 9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke Baitullah, salat wajib tidak 5 waktu; 10. Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar'i seperti mengkafirkan Muslim hanya karena bukan kelompoknya (Republika.co.id, 26/10/2017).
Melindungi Aqidah Umat
Salah satu peran negara yang paling utama dalam pandangan Islam adalah menjaga dan melindungi aqidah/keyakinan umat Islam. Munculnya banyak aliran sesat di Indonesia jelas menunjukkan bahwa negara saat ini tidak hadir dalam menjaga dan melindungi aqidah umat Islam. Padahal aliran-aliran sesat itu telah memakan banyak korban dari kalangan umat Islam. Mereka banyak yang akhirnya tersesat/menyimpang dari aqidah Islam yang lurus, bahkan murtad dari Islam.
Mengapa negara terkesan tidak hadir untuk menjaga dan melindungi aqidah umat Islam? Tidak lain karena negara saat ini menganut dan menerapkan aqidah sekularisme. Sekularisme hakikatnya adalah aqidah sesat. Pasalnya, sekularisme adalah aqidah yang meyakini agama harus dipisahkan dari urusan negara. Dalam negara sekuler, negara tidak boleh campur-tangan dalam urusan keyakinan warga negaranya. Andai ada warga negara yang gonti-ganti agama/keyakinan, negara tak peduli. Negara pun tak akan peduli andai banyak Muslim yang murtad dari Islam, termasuk menganut aliran sesat.
Padahal dulu Rasulullah saw.—sebagai kepala negara—sangat tegas terhadap aliran yang menyimpang. Sebagaimana diketahui, dalam sejarah Islam, pernah muncul seorang yang mengklaim sebagai nabi (nabi palsu). Dia adalah Musailamah al-Kadzdzab (Musailamah Sang Pendusta). Nama aslinya Musailamah bin Habib dari Bani Hanifah. Berbagai cara dilakukan Musailamah untuk mengukuhkan posisinya. Salah satunya mengirimkan surat kepada Nabi Muhammad saw. Dalam surat itu, Musailamah meyakinkan bahwa dirinya adalah seorang nabi dan rasul Allah juga, sama seperti Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. kemudian mengirimkan surat balasan untuk Musailamah. Sebagaimana dikutip dalam Sirah Ibnu Ishaq, berikut surat balasan Nabi Muhammad saw.: “Dari Muhammad Rasulullah kepada Musailamah sang Pendusta. Keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk (QS Thaha: 47). Sungguh bumi ini adalah milik Allah. Allah mewariskan bumi ini kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (Ibnu Hisyam, Sîrah Ibnu Hisyâm, 2/601).
Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada akhir tahun ke-10 Hijrah. Namun demikian, balasan surat Nabi Muhammad saw. itu sedikitpun tidak mengubah keyakinan dan semangat Musailamah untuk menyebarkan ajarannya. Bahkan ‘dakwah’ Musailamah semakin aktif setelah Nabi Muhammad saw. wafat. Akibatnya, propaganda yang disebarluaskan Musailamah itu mempengaruhi stabilitas pemerintahan Islam pasca Rasulullah saw., yakni pemerintahan Islam di bawah Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq ra. Karena itu di bawah komando Khalifah Abu Bakar ra., pasukan kaum Muslim kemudian menumpas Musailamah dan pengikutnya dalam Perang Yamamah (12 H) (Al-Mubarakfuri, Ar-Rahîq al-Makhtûm, hlm. 416).
Sebetulnya, selain Musailamah, di era pemerintahan Islam, khususnya masa Khulafaur Rasyidin dan era setelahnya, masih banyak orang yang menyebarkan aliran sesat/menyimpang. Rata-rata mengklaim sebagai nabi. Mereka sebelumnya adalah Muslim, lalu menyimpang dari ajaran Islam. Disebutkan dalam Nihâyat al-'Alam karya Muhammad al-'Arifi bahwa selain Musailamah, ada beberapa nabi palsu yang hidup pada zaman Rasulullah saw. dan para khalifah sepeninggal beliau. Semuanya diperangi oleh negara, tentu setelah sebelumnya mereka diminta untuk bertobat dan kembali ke dalam pangkuan Islam, tetapi mereka menolak.
Sekularisme Pangkal Kesesatan
Sekularisme (aqidah yang memisahkan agama dan kehidupan) yang dianut dan diterapkan di negeri ini sesungguhnya adalah pangkal kesesatan. Dari aqidah ini lahir sistem demokrasi yang menjamin kebebasan (liberalisme). Di antaranya kebebasan beragama. Ini tidak ada masalah. Sebabnya, dalam Islam pun setiap orang bebas memeluk agama. Setiap orang tidak boleh dipaksa untuk memeluk agama Islam. Allah SWT berfirman:
لاَ إَكْرَاهَ فِي الدِّيْنِ
Tidak ada paksaan dalam memasuki agama (Islam) (TQS al-Baqarah [2]: 256).
Masalahnya, dalam demokrasi, kebebasan beragama tak hanya dipahami sebagai kebebasan untuk memeluk agama tertentu. Namun faktanya, demokrasi juga menjamin kebebasan orang untuk gonta-ganti agama, termasuk murtad dari agama Islam. Ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ بَدَّلَ دِيْنَهُ فَاقْتُلُوْهُ
Siapa saja yang mengganti agamanya (murtad dari Islam) maka bunuhlah (HR al-Bukhari).
Demokrasi juga menjamin kebebasan bagi siapapun untuk menyelewengkan ajaran agamanya. Buktinya, munculnya ratusan aliran sesat, termasuk yang menistakan ajaran Islam, terkesan seolah dibiarkan. Belum lagi munculnya beragam pemikiran liberal yang juga sesat dan menyesatkan. Misalnya saja pemikiran tentang pluralisme agama, yang memandang semua agama sama. Juga pemikiran tentang toleransi beragama yang kebablasan, yang melahirkan sinkretisme (campur-aduk) agama seperti doa bersama lintas agama, dll. Semua seolah dibiarkan oleh negara atas nama demokrasi dan kebebasan.
Di sisi lain, sikap untuk berpegang teguh pada akidah Islam yang lurus, termasuk pada identitas Islam, keinginan untuk hidup diatur oleh syariah Islam secara kâffah, termasuk mengkaji dan mengajarkan ajaran Islam tentang Khilafah, acapkali dicap sebagai radikal, atau dikaitkan dengan radikalisme, bahkan dengan terorisme.
Alhasil, sekularisme yang melahirkan kebebasan (liberalisme) justru merupakan pangkal kesesatan.
Pentingnya Berpegang Teguh pada al-Quran dan as-Sunnah
Di antara dampak buruk sekularisme yang diterapkan di negeri ini adalah menjadikan banyak kaum Muslim tidak lagi berpegang teguh pada agamanya. Mereka tidak lagi berpegang teguh pada al-Quran dan as-Sunnah. Akibatnya, banyak kaum Muslim mudah tersesatkan dari agamanya. Padahal Rasulullah saw. telah menegaskan, saat berkhutbah pada Haji Wada’:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّى قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
Wahai manusia, sungguh telah aku tinggalkan di tengah-tengah kalian suatu perkara yang jika kalian pegang teguh niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya: Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya (HR al-Hakim dan al-Baihaqi).
Berpegang teguh pada al-Quran bermakna menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup. Sikap ini meniscayakan antara lain: Pertama, menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai rujukan (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 59). Kedua, menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai standar halal-haram, benar-salah, dan baik-buruk. Artinya, yang wajib dijadikan tolok ukur adalah apa saja yang diputuskan dan dinyatakan oleh al-Quran dan as-Sunnah (Lihat: QS asy-Syura [42]: 10). Ketiga, mengamalkan seluruh kandungan al-Quran dan as-Sunnah dalam seluruh aspek kehidupan (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 208).
WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []
---*---
Hikmah:
Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Siapa saja yang mencari agama selain Islam tidak akan diterima dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi. (TQS Ali ‘Imran [3]: 85). []
#Allah#Nabi Muhammad SAW#Rasulullah#muslim#Islam#Kaffah#Ummat#Ummat Muslim#Ummat Terbaik#No Sekularisme#Khalifah Yes#Khilafah
4 notes
·
View notes
Text
Menpendikdasmen Prof Dr Abdul Mu’ti di Gebyar Ruhama
0 notes
Text
youtube
New Video: Hum Konsa Kalima Parhte Hain? | Sufi Master Younus AlGohar | ALRA TV https://www.youtube.com/watch?v=lXqkSmZuMmU
Sufi Master Younus AlGohar elucidates on Foremost Manifesto (Kalima e Sabaqah) mentioned in the Holy Qur’an, as well as the etymology of the word ‘kalima’ in the Arabic language and the various manifestos of the Grand Messengers sent by God.
✅ Get the latest updates from ALRA TV on Telegram Messenger. Download Telegram Messenger from the AppStore or Google PlayStore and subscribe to: https://t.me/official_alratv
❓ Question Sufi Master Younus AlGohar directly! Text your questions to us on WhatsApp: +447472540642 or Facebook messenger: http://m.me/alratv
Watch the live recordings of these lectures every day at 22:00 GMT at: http://www.younusalgohar.com
For Izn e Zikr-e-Qalb (Permission for Awakening of the Spiritual Heart) call Shaykh Amjad Gohar on this number +44 (0) 740 1855 568 via WhatsApp.
📱Social Media Instagram: http://instagram.com/alratv https://www.instagram.com/younus_algohar
Twitter: https://twitter.com/AlRa_TV https://twitter.com/mehdifoundation https://twitter.com/MessiahFdn https://twitter.com/younusalgohar
Facebook: https://www.facebook.com/alratv/ https://www.facebook.com/HHYounusAlGo…
Websites: http://www.goharshahi.us/ http://www.theawaitedone.com/ http://thereligionofgod.com http://www.younusalgohar.org/
NEW URDU LANGUAGE WEBSITE http://www.mehdifoundation.com/
#Imam Mehdi#Gohar Shahi#Younus AlGohar#Sufism#Motivation#Enlighten Heart#Spirituality#Divine Love#Inner Peace#Sufi Master#Youtube#Kalima#Quran#Ummat
0 notes
Text
Happy Ramadan!!! Dear Allah, Please Accept our fasts in this beautiful month of Ramadan. Aameen...
Ramadan Mubarak!!!❤️❤️❤️
. . . . . #RamazanKareem#RamazanMubarak#RamadanMubarak#Ramadan#ramadan#ramadan2023#itsdigitalahmed#itdigitalahmed#Barkat#ummat#ummati#islam#islamic#Rehmat#rehmat#rehmatein#rehmatein8#Rehmatein
#RamazanKareem#RamazanMubarak#RamadanMubarak#Ramadan#ramadan#ramadan2023#itsdigitalahmed#itdigitalahmed#Barkat#ummat#ummati#islam#islamic#Rehmat#rehmat#rehmatein#rehmatein8#Rehmatein#digital marketing#digitalmarketing expert#branding#graphic design#entrepreneur#ecommerce#marketing#logo design
1 note
·
View note
Photo
#Ummat e #Muhammad (s) Ki Shaan Kis Mein Hai? #younusalgohar #goharshahi #Imammehdigoharshahi #ifollowgoharshahi #islamic #sufism Click: https://youtu.be/iCKNOvQd_EA #Watch #ALRATV #Live at 4:00 AM IST. #WhatsApp For #Spiritual #Heart activation & #Questions +447472540642 https://www.instagram.com/p/CqATl47PWP1/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#ummat#muhammad#younusalgohar#goharshahi#imammehdigoharshahi#ifollowgoharshahi#islamic#sufism#watch#alratv#live#whatsapp#spiritual#heart#questions
0 notes
Photo
Sahi #Firqa Konsa Ho Ga? #younusalgohar #goharshahi #Imammehdigoharshahi #ifollowgoharshahi #islamic #quran #ummat #hadith Click: https://youtu.be/KCSfphzOqRg Watch #ALRATV Live at 4:00 AM IST. WhatsApp For Spiritual Heart activation +91 9648 0854 54 , +91 6391 6181 82 (at India) https://www.instagram.com/p/CpNzk0yNCwS/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#firqa#younusalgohar#goharshahi#imammehdigoharshahi#ifollowgoharshahi#islamic#quran#ummat#hadith#alratv
0 notes
Text
Ummate Muhammadi: Ek Joddha Jatir Itihas-IMDb
💖 Alhamdulillah! 💖 I’m excited to announce that my latest documentary, Ummate Muhammadi: Ek Joddha Jatir Itihas (উম্মতে মুহাম্মদী: এক যোদ্ধা জাতির ইতিহাস), is now live on IMDb! 🎬✨ Join me on a journey that delves into the rich history of the Ummah and the legendary figures who shaped our legacy. Your support means everything! Please watch, rate, and share! 🙏💖
💖 আলহামদুলিল্লাহ! 💖 আমি আনন���দের সাথে জানাচ্ছি, আমার নতুন ডকুমেন্টারি, উম্মতে মুহাম্মদী: এক যোদ্ধা জাতির ইতিহাস (Ummate Muhammadi: Ek Joddha Jatir Itihas), এখন IMDb-তে প্রকাশিত! 🎬✨ আমাদের ঐতিহ্যকে গঠনকারী কিংবদন্তি ব্যক্তিত্বদের ইতিহাসের একটি যাত্রায় অংশগ্রহণ করুন। আপনার সমর্থন অমূল্য! দয়া করে দেখুন, রেটিং দিন এবং শেয়ার করুন! 🙏💖
👉 Check it out here: https://www.imdb.com/title/tt34092019/
#Imdb#উম্মতে মুহাম্মদী: এক যোদ্ধা জা��ির ইতিহাস#Ummate Muhammadi: Ek Joddha Jatir Itihas#Islamic Video Bangla
0 notes
Text
Setelah PDI Perjuangan, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi Resmi Diusung Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Ummat dan PKN
Setelah resmi diusung oleh Partai PDI Perjuangan sebagai calon gubernur Banten dan wakil gubernur Banten, duet Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi semakin memperkuat langkahnya dengan dukungan dari sejumlah partai politik lainnya. Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Ummat dan Partai Kebangkitan Nasional (PKN) secara resmi memberikan dukungannya terhadap kedua pasangan ini di Pilkada Banten…
#Ade Sumardi#Airin#Airin Rachmi#Airin Rachmi Diany#Airin Rachmi Diany Calon Gubernur Banten#Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi#Airin-Ade#Bakal Calon Gubernur Banten#Banten#Banten Maju Bersama#Buruh#Calon Gubernur Banten#Indonesia#Partai Buruh#Partai Gelora#Partai Ummat#PDI Perjuangan#PDI Perjuangan Banten#Pilgub Banten#Pilgub Banten 2024#Pilkada Banten#Pilkada Banten 2024#PKN#Politik#Provinsi Banten
0 notes
Text
Penguasa yang Menolak Dikritisi oleh Rakyatnya Adalah Ciri Penguasa Totaliter
HARAM MENGAWASI DAN MENCURIGAI MASJID! Buletin Kaffah No. 310 (29 Safar 1445 H/15 September 2023)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza mengusulkan adanya mekanisme kontrol rumah ibadah. Tujuannya untuk mencegah penyebaran paham radikalisme. Usulan tersebut muncul saat menanggapi pernyataan anggota Komisi III DPR RI Irjen Pol (Purn) Drs. H. Safaruddin, M.I.Kom. Saat itu ia menyinggung adanya masjid di instansi Pemerintah di Kalimantan Timur yang menurut dia setiap hari isi ceramahnya mengkritik Pemerintah. Selanjutnya BNPT juga akan melibatkan masyarakat agar turut mengawasi ceramah-ceramah di masjid. Harapannya, tokoh agama dan warga yang akan mencegah dan menegur ujaran yang menyebarkan rasa kebencian, kekerasan dan permusuhan. Namun, rencana ini langsung menuai reaksi keras dari kalangan Muslim, bahkan juga dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI). Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menyatakan bahwa cara berpikir dan bersikap BNPT ini menunjukkan corak kepemimpinan yang tiranic dan despotisme. Ketua Muhammadiyah Haedar Nashir menilai usulan BNPT ini akan menimbulkan konflik antar golongan di masyarakat. Tajassus Haram! Mengawasi masjid dan aktivitas kaum Muslim di dalamnya adalah bentuk tajassus yang secara jelas hukumnya haram. Allah SWT berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Janganlah kalian mencari-cari keburukan orang. Jangan pula kalian menggunjingkan satu sama lain (TQS al-Hujurat [49]: 12). Maknanya, kata Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahulLâh, “Janganlah sebagian dari kalian mencari-cari keburukan orang lain. Jangan pula menyelidiki rahasia-rahasianya untuk mencari keburukan-keburukannya. Hendaklah kalian menerima urusannya yang tampak bagi kalian. Dengan yang tampak itu hendaknya kalian memuji atau mencela, bukan dengan rahasia-rahasianya yang tidak kalian ketahui.” (Tafsîr ath-Thabari, 7/85). Larangan memata-matai sesama Muslim juga dipertegas oleh Nabi saw.: إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الحَدِيثِ، وَلاَ تَحَسَّسُوا، وَلاَ تَجَسَّسُوا، وَلاَ تَحَاسَدُوا، وَلاَ تَدَابَرُوا، وَلاَ تَبَاغَضُوا Jauhilah oleh kalian prasangka karena sungguh prasangka itu ujaran yang paling dusta. Jangan pula kalian melakukan tahassus, tajassus (mematai-matai), saling hasad, saling membelakangi dan saling membenci (HR al-Bukhari). Para ulama memasukkan perbuatan memata-matai orang lain ke dalam dosa besar. Hal ini karena kerasnya ancaman bagi para pelakunya. Rasulullah saw. bersabda: وَمَنِ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيثِ قَوْمٍ، وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ، أَوْ يَفِرُّونَ مِنْهُ، صُبَّ فِي أُذُنِهِ الآنُكُ يَوْمَ القِيَامَةِ Siapa saja yang berusaha mendengarkan pembicaraan orang-orang, sedangkan mereka tidak suka (didengarkan), atau mereka menjauh dari dirinya, maka pada telinganya akan dituangkan cairan tembaga pada Hari Kiamat (HR al-Bukhari). Ibnu Hajar al-Haitami rahimahulLâh berkata, “Perbuatan tajassus dikategorikan dosa besar tampak jelas di dalam hadis ini walaupun aku tidak melihat ulama menyebutkan demikian. Pasalnya, dituangkan cairan tembaga pada dua telinga pada Hari Kiamat merupakan ancaman yang sangat keras.” (Az-Zawâjir ‘an Iqtirâf al-Kabâ-ir, 2/268. Maktabah Syamilah). Keharaman memata-matai orang lain juga dipertegas dalam hadis Nabi saw. berikut: لَوْ أَنَّ امْرَأً اطَّلَعَ عَلَيْكَ بِغَيْرِ إِذْنٍ فَخَذَفْتَهُ بِعَصَاةٍ فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ، لَمْ يَكُنْ عَلَيْكَ جُنَاحٌ Andai seseorang mengintip dirimu tanpa izin, lalu engkau melempar dia dengan kerikil hingga engkau mencongkel matanya, maka engkau tidak berdosa (HR al-Bukhari dan Muslim). Larangan memata-matai ini bersifat umum meliputi semua bentuk seperti: mengawasi dari kejauhan, menguping pembicaraan, memasang alat penyadap atau kamera; termasuk menyadap pembicaraan, email, whatsapp, atau meminta warga, untuk saling memata-matai tetangganya atau orang lain.
Keharaman tajassus juga berlaku baik atas individu rakyat, organisasi, perusahaan juga negara. Ini karena nas-nya bersifat umum. Obyek yang dimata-matai juga berlaku umum, baik terhadap warga Muslim maupun ahludz-dzimmah. Keharaman penguasa melakukan tindakan memata-matai warga disampaikan oleh Baginda Nabi saw.: إِنَّ الْأَمِيرَ إِذَا ابْتَغَى الرِّيبَةَ فِي النَّاسِ أَفْسَدَهُمْ Sungguh seorang penguasa itu, jika mencurigai rakyatnya, berarti ia telah merusak mereka (HR Ahmad). Jadi jelas sudah, haram hukumnya mengawasi atau memata-matai masjid dan aktivitas dakwah di dalamnya. Penguasa Wajib Dikoreksi Mengoreksi penguasa adalah salah satu bentuk amar makruf nahi mungkar yang diperintahkan agama. Baginda Nabi saw. bersabda: لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُسَلِّطَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ شِرَارَكُمْ فَيَدْعُو خِيَارُكُمْ فَلَا يُسْتَجَابُ لَهُمْ Hendaklah kalian melakukan amar makruf nahi mungkar atau (jika tidak) Allah akan menjadikan orang yang berkuasa atas diri kalian adalah yang paling jahat di antara kalian, kemudian orang-orang terkemuka di antara kalian berdoa, tetapi doa mereka tidak dikabulkan (HR al-Bazzar). Demikian agungnya amal mengoreksi penguasa hingga Nabi saw. menyebut amal ini sebagai jihad yang paling utama. أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ Jihad yang paling utama ialah menyatakan kebenaran di hadapan penguasa zalim (HR Abu Dawud). Karena itu mengoreksi penguasa bukanlah menjelek-jelekkan penguasa atau ujaran kebencian (hate speech). Ini adalah kewajiban setiap muslim yang menyaksikan kemungkaran di hadapannya, terutama yang dilakukan penguasa. Nabi saw. bersabda: مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman (HR Muslim). Penguasa yang menolak dikritisi oleh rakyatnya adalah ciri penguasa totaliter. Lebih mengherankan lagi jika ada wakil rakyat yang tidak mengkritik penguasa, atau malah marah dan menolak kritik dari rakyatnya. Padahal mereka adalah wakil rakyat dan digaji oleh rakyat untuk membela kepentingan rakyat. Lebih tepat bila hari ini aparat keamanan mengawasi dan menindak setiap kebijakan pemerintah yang sudah banyak merugikan negara dan rakyat seperti sengketa lahan di kawasan Rempang, meninggalnya ratusan warga dalam Tragedi Kanjuruhan, penyelundupan jutaan ton nikel ke luar negeri, pengesahan UU Cipta Kerja, IKN, mangkrak dan tekornya banyak proyek yang dibangun pemerintah, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung, dsb. Bukan malah memata-matai dan menindak rakyat yang melakukan koreksi pada penguasa. Itu ibarat pepatah; buruk muka cermin dibelah. Padahal mencurigai apalagi menghalangi amar makruf nahi mungkar adalah tindakan kemungkaran. Apalagi sampai menghalang-halangi orang yang berdakwah menyampaikan kalimatullah di masjid. Allah SWT berfirman: أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ . الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari adanya Hari Akhirat (TQS Hud [11]: 18-19). Islamofobia Pengawasan masjid dengan dalih pencegahan radikalisme adalah bentuk islamofobia. Takut dan benci pada ajaran agama seperti mencurigai aktivitas dakwah di masjid. Sebagaimana takut dan benci pada penerapan syariat Islam yang sebenarnya itu adalah kewajiban kaum muslimin.
Label radikalisme sendiri produk dari Barat untuk menyudutkan dan menyerang Islam. Barat menggunakan istilah radikalisme pada kelompok-kelompok Islam yang menolak tunduk pada kepentingan mereka dan menolak ajaran sekularisme-liberalisme yang mereka propagandakan. Kepentingan Barat itu adalah melestarikan imperialisme gaya baru mereka berupa penjajahan ekonomi, politik, sosial, budaya juga militer. Lalu Barat memuji-muji kelompok Islam yang akomodatif terhadap kepentingan mereka dan menerima ajaran-ajaran mereka dengan nama Islam moderat. Padahal nilai-nilai sekularisme dan liberalisme yang dibungkus dengan demokrasi sudah terbukti mengandung mafsadat seperti: mengesahkan LGBT, melegalkan minuman keras, perzinaan dan pelacuran, muamalah ribawi, bahkan sekarang muncul wacana dari Pemerintah untuk memungut pajak dari judi online. Belum lagi penjarahan SDA dengan mengatasnamakan investasi yang hanya memberikan keuntungan pada para pengusaha asing dan aseng. Wahai umat Muslim, mereka yang mencintai agamanya dan negerinya pasti tidak akan mau melihat negeri ini terseret menuju kehancuran. Mereka akan berusaha keras menyelamatkan umat dan negeri ini agar menjadi negeri yang penuh berkah. Untuk itulah dakwah harus digiatkan agar kalamullah menjadi tinggi dan syariah Islam dalam naungan Khilafah tegak di muka bumi. لَا يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ، وَلَا مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ Selalu ada dari umatku senantiasa yang menegakkan perintah Allah. Tidak dapat mencelakai mereka orang yang menghina mereka dan menyelisihi mereka hingga datang pertolongan Allah kepada mereka, sedangkan mereka tetap dalam kondisi demikian (HR al-Bukhari). [] —*— Hikmah: Nabi saw. bersabda: اِذَا رَاَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوْا لَهُ باِلإِيْمَانِ “Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman.” (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).[]
0 notes
Text
Dakwah Kultural dari Muhammadiyah dan NU
Ilustrasi foto. Shofwan Karim dan Isteri di teras masjid Bir Ali luar sekitar Kota Mekah, KSA (Istimewa) Shofwan Karim Dosen PPs UM Sumbar dan Ketum YPKM Senin, 18 Maret 2024, 16:04 WIB Tahun 2024 ini Muhammadiyah bersama Nahdlatul Ulama memperoleh Jayed Award For Human Fraternity, suatu penghargaan internasional bergengsi yang berpusat di Abu Dhabi Uni Emirat Arab untuk peran persaudaraan…
#BukuShofwanKarim#KolomShofwanKarim#MuhammadiyahSumbar#68thShofwanKarim#Buku#Islam di Minangkabau#Komentar Harian Singgalang#Sosial#Ummat
0 notes
Text
Kekhawatiran Ridho Rahmadi: Serangan Kepada PDN adalah Pesanan dari Dalam untuk Menghilangkan Data Berbahaya
JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketum Partai Ummat, Dr. Ing. Ridho Rahmadi, M.Sc mengaku sangat khawatir soal pusat data nasional (PDN) yang diserang. Melalui akun X-nya, Sabtu (29/6/2024), Ridho Rahmadi menyampaikan lima kekhawatirannya. Pertama, Ridho khawatir kapasitas Kemkominfo jauh dari cukup untuk mengelola pusat data sekelas Pusat Data Nasional. Kedua, Ridho mengatakan serangan ransomware Brain…
View On WordPress
0 notes
Text
Tradisi Islami dengan Makna Mendalam
Aqiqah merupakan salah satu tradisi Islami yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim. Tradisi ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan bentuk syukur atas anugerah kehidupan yang diberikan Allah SWT. Salah satu lokasi di Indonesia yang dikenal dengan pelaksanaan aqiqah yang kental dengan nilai keislaman adalah Sukabumi.
Sebuah Cermin Ketaatan Umat Muslim
Aqiqah, dalam bahasa Arab berarti 'memotong'. Tradisi ini dilakukan dengan menyembelih hewan ternak, biasanya kambing atau domba, sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak. Selain itu, aqiqah juga merupakan tindakan yang mencerminkan ketaatan seorang Muslim terhadap perintah Allah.
Tradisi aqiqah sangat umum di Sukabumi, sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Masyarakat Sukabumi menjalankan aqiqah sebagai bagian dari budaya dan kepercayaan mereka, dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pelaksanaan Aqiqah di Sukabumi
Proses pelaksanaan aqiqah di Sukabumi dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan tuntunan agama Islam. Keluarga yang memiliki bayi baru lahir akan menyembelih hewan aqiqah dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan, termasuk kepada fakir miskin. Hal ini menciptakan ikatan sosial dan solidaritas di dalam masyarakat Sukabumi.
Makna Filosofis Aqiqah di Sukabumi
Aqiqah di Sukabumi tidak hanya diartikan sebagai sebuah kewajiban agama semata, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Pelaksanaan aqiqah dianggap sebagai bentuk pengorbanan dan keikhlasan dalam berbagi rezeki dengan sesama. Dalam setiap potongan daging yang dibagikan, terkandung nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap sesama.
Keistimewaan Aqiqah Sukabumi
Ketika membicarakan aqiqah di Sukabumi, tidak dapat dipungkiri bahwa keistimewaan kota ini menciptakan nuansa tersendiri dalam pelaksanaan tradisi ini. Kehangatan dan kebersamaan antarwarga Sukabumi turut memperkuat makna aqiqah sebagai momentum penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Aqiqah Sukabumi, Jejak Ketaatan dan Kebesaran Hati
Aqiqah di Sukabumi bukan sekadar ritual, melainkan sebuah jejak ketaatan dan kebesaran hati umat Muslim. Pelaksanaannya yang penuh makna dan diwarnai oleh nilai-nilai sosial menjadikan aqiqah di Sukabumi sebagai salah satu wujud nyata dari keimanan dan kepedulian terhadap sesama. Dengan melibatkan masyarakat dan membagikan rezeki, tradisi ini tetap terjaga dalam kearifan lokal, menciptakan harmoni dalam keragaman budaya Indonesia. Aqiqah Sukabumi, sebuah perayaan
#aqiqah sukabumi#paket aqiqah sukabumi#jasa aqiqah sukabumi#rumah aqiqah sukabumi#harga kambing aqiqah sukabumi#paket aqiqah di sukabumi#aqiqah di sukabumi#aqiqah rumah ummat#aqiqah cianjur
1 note
·
View note
Text
Jasa Aqiqah Terbaik di Sukabumi dan Cianjur
Aqiqah adalah salah satu tradisi penting dalam agama Islam yang mengiringi kelahiran seorang anak. Saat Anda mencari jasa aqiqah terbaik di Sukabumi dan Cianjur, Aqiqah Rumah Ummat adalah pilihan terdepan untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Keistimewaan Aqiqah Rumah Ummat
Aqiqah Rumah Ummat menonjolkan diri sebagai penyedia jasa aqiqah terbaik dengan berbagai keunggulan yang dapat Anda nikmati:
Pilihan Hewan Aqiqah Berkualitas Aqiqah Rumah Ummat menyediakan berbagai pilihan hewan aqiqah, mulai dari kambing, sapi, domba, hingga kerbau. Semua hewan yang disediakan dipilih dengan cermat, berkualitas, dan sesuai syariah, sehingga Anda dapat yakin akan mendapatkan aqiqah yang sah dan berkualitas.
Pelayanan Profesional Tim Aqiqah Rumah Ummat terdiri dari para ahli dalam pelaksanaan aqiqah. Mereka akan membantu Anda dalam setiap tahap proses aqiqah, termasuk penyembelihan, pemotongan, dan penyajian hewan aqiqah.
Paket Aqiqah Komprehensif Aqiqah Rumah Ummat menawarkan beragam paket aqiqah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Dengan berbagai pilihan paket yang tersedia, Anda dapat memilih yang paling sesuai untuk merayakan aqiqah anak Anda.
Pengiriman Ke Rumah Anda Aqiqah Rumah Ummat juga menyediakan layanan pengiriman hewan aqiqah dan paket aqiqah ke alamat Anda, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang pengambilan atau pengiriman hewan aqiqah Anda.
Proses Aqiqah yang Mudah dan Nyaman
Aqiqah Rumah Ummat menjadikan proses aqiqah menjadi pengalaman yang mudah dan nyaman bagi Anda. Dengan hanya beberapa langkah, Anda dapat merayakan aqiqah anak Anda tanpa kesulitan:
Pilih Paket Aqiqah Pilih paket aqiqah yang sesuai dengan kebutuhan Anda, termasuk jumlah hewan, jenis hewan, dan penyajian daging.
Lakukan Pemesanan Lakukan pemesanan melalui situs web resmi Aqiqah Rumah Ummat atau menghubungi layanan pelanggan mereka.
Penyembelihan dan Penyajian Tim ahli akan melakukan penyembelihan sesuai dengan syariah dan menyajikan daging aqiqah yang lezat.
Nikmati Aqiqah dengan Keluarga dan Teman Anda dapat merayakan aqiqah bersama keluarga dan teman-teman dengan rasa aman dan nyaman.
Aqiqah Rumah Ummat - Pilihan Terbaik untuk Merayakan Aqiqah Anak Anda
Aqiqah Rumah Ummat adalah jasa aqiqah terbaik di Sukabumi dan Cianjur yang menawarkan pengalaman aqiqah yang berkualitas dan mudah. Dengan berbagai pilihan hewan aqiqah, paket komprehensif, dan pelayanan profesional, Anda dapat mempercayakan perayaan aqiqah anak Anda kepada mereka. Untuk informasi lebih lanjut atau memesan layanan aqiqah, kunjungi situs web resmi Aqiqah Rumah Ummat hari ini.
#aqiqah sukabumi#aqiqah cianjur#jasa aqiqah sukabumi#jasa aqiqah cianjur#aqiqah rumah ummat#paket aqiqah sukabumi#paket aqiqah cianjur
1 note
·
View note
Photo
#Ummat e #Muhammad (s) Ki Shaan Kis Mein Hai? #younusalgohar #goharshahi #Imammehdigoharshahi #ifollowgoharshahi #islamic #sufism Click: https://youtu.be/iCKNOvQd_EA #Watch #ALRATV #Live at 4:00 AM IST. #WhatsApp For #Spiritual #Heart activation & #Questions +447472540642 https://www.instagram.com/p/CqATjHUPtO8/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#ummat#muhammad#younusalgohar#goharshahi#imammehdigoharshahi#ifollowgoharshahi#islamic#sufism#watch#alratv#live#whatsapp#spiritual#heart#questions
0 notes
Text
Partai Ummat Agendakan Bertemu dengan Cawapres Muhaimin Iskandar
JAKARTA | KBA – Partai Ummat telah menggelar pertemuan internal untuk menyikapi penetapan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Muhaimin Iskandar sebagai Calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang. Sebelum mengeluarkan sikap resmi, partai yang sebelumnya telah menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Calon presiden (Capres) ini…
View On WordPress
0 notes
Text
💖 Alhamdulillah! 💖 I’m excited to announce that my latest documentary, Ummate Muhammadi: Ek Joddha Jatir Itihas (উম্মতে মুহাম্মদী: এক যোদ্ধা জাতির ইতিহাস), is now live on IMDb! 🎬✨ Join me on a journey that delves into the rich history of the Ummah and the legendary figures who shaped our legacy. 👉 Check it out here: https://www.imdb.com/title/tt34092019/ Your support means everything! Please watch, rate, and share! 🙏💖
#IslamicVideoBangla#Ummate Muhammadi: Ek Joddha Jatir Itihas#উম্মতে মুহাম্মদী: এক যোদ্ধা জাতির ইতিহাস
0 notes