#tuntutan warga
Explore tagged Tumblr posts
Text
Warga Tiga Desa Tuntut Keadilan, Desak Pemkab Ketapang Cabut Izin Operasional Perusahaan
REKONFUNEWS.COM, KETAPANG – Warga dari tiga desa, yaitu Desa Penjawaan, Desa Sandai, dan Desa Mensubang, menuntut Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk mencabut izin operasional PT SMS dan PT Mukti Plantation. Mereka menuding kedua perusahaan tersebut telah melakukan berbagai pelanggaran hukum, termasuk merusak lingkungan dan melanggar hak-hak masyarakat setempat, yang semakin memicu kemarahan…
#CabutIzin#KonflikWarga#PemdaKetapang#PTMuktiPlantation#PTSMS#cabut izin perusahaan#Pemda Ketapang#PenegakanHukum#PT Mukti Plantation#PT SMS#tuntutan warga
0 notes
Text
Pj Gubsu Hassanudin Jelaskan Peristiwa Keracunan Gas di Madina, Ini Kata PT SMGP
Sumut – Pj Gubsu Hassanudin jelaskan peristiwa keracunan gas di Madina yang menimpa 101 warga Mandailing Natal (Madina) pada Kamis (22/2) lalu. Ia menjelaskan kronologi kejadian dan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah daerah. “Pada tanggal 22 Februari 2024, sekitar pukul 18.00 WIB, telah terjadi keracunan gas yang diduga berasal dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa…
View On WordPress
#evaluasi sistem keamanan pt smgp#langkah-langkah penanganan keracunan gas#santunan korban keracunan gas#tuntutan warga kepada pt smgp
0 notes
Text
𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗨𝗡𝗧𝗨𝗞 𝗣𝗨𝗟𝗜𝗛 ✍️
Sakit itu telah-lama menetap. Menyatu dalam derita. Luka-nestapa membelenggu harap. Bangkit dari jatuh yang tiba-tiba.
Adalah doa-doa yang terus diyakini untuk sembuh, segala cara, pel-bagai nasihat, ragam anjuran telah dicoba, namun alhasil, setiap waktu hanya nyeri di mana-mana, nyilu menusuk-nusuk sekujur-raga, sampai pada suatu ketika, saya merasa benar-benar nyaman dalam kondisi yang kering itu.
Selagi sehat-dahulu, tak sadar, mungkin ada ambisi yang tinggi sebagai orang-muda, gelora itu bergemuruh dalam batin, ditopang oleh ceroboh, mencintai tantangan, selalu menguji batas kemampuan-diri, suka memburu kebutuhan-ingin, yang punya dahaga soal tuak-dunia, yang berani mengabaikan ikhtiar-ikhtiar hidup, menghapus kosa-kata tunggu dan nanti, seketika luluh tak berdaya ditikam gerak-terbatas.
Pijar masa-depan terlihat begitu redup diranjang-pesakitan.
Seperti kata Rumi : “Ini rasa manis yang tersembunyi”.
Memang, tak ada cara yang lebih instan dibanding rasa-sabar, butuh waktu untuk dapat menerima-sesuatu yang tak pernah ada dalam kalender masa-depan.
Mestinya saya sadari itu sejak-lama, bukankah Tuhan punya cara tersendiri untuk meyakini keturunan Adam? Bagaimana mungkin saya se-ragu ini?
Gejolak-batin telah memberi ‘isyarat’ kepada saya untuk percaya bahwa sejatinya ‘kita tidak dapat mengadili diri-sendiri’, namun saya tak bisa membaca tanda itu sebelumnya.
Jalani dan terima kenyataan, bukan berpasrah-rela.
Hadirkan Tuhan dalam yakin-diri, dan saya tetap di sini, berdiri dengan iman yang teguh.
Betapa tidak. Dalam kenyataannya, ada banyak tuntutan tanggung-jawab dan kewajiban tak berjalan mulus.
Saya merasa cukup gagal dalam urusan ini, gagal sebagai anak di hadapan orang-tua, sebagai suami dan ayah bagi anak dan istri, sebagai kakak bagi adik-adiknya, sebagai warga di suatu Desa, tanggung-jawab dan kewajiban saya sebagai manusia di hadapan khalayak umum, menjadi terbatas di segala gerak. Hal yang demikian, tak pernah saya hadirkan dalam mimpi. Tak terbetik peristiwa itu dalam mimpi. Terlalu tragis dan dramatis.
Karenanya saya terus menulis notulensi kehidupan walapun saya sadar mereka dapat memahami dan memaafkan dikarenakan oleh sebab-tertentu yang saya alami, namun hal itu bukanlah alasan pemaaf untuk bisa disebut sebagai "force majure".
Saya terus berteguh hati untuk memilah dan menilai, batas antara sehat dan sakit keduanya adalah sama, jika sakit maka sakit, jika sehat maka disehatkan. Keduanya merupakan nikmat, yang membedakan hannyalah cara kita menerimanya.
Ketika kita menerima rasa sakit sebagai ibadah, lalu kemudian memahami segala kenyataan yang dialami, niscaya alam menuntun jalan terbaik menuju kesembuhan diri.
Bukankah dunia pasti terlihat cukup gelap, jika kita menutup mata? Apakah ada yang mustahil dalam hidup? Kita merencanakan takdir kita sendiri, tapi Tuhanlah yang Maha-menentukan.
Hari, Bulan, Tahun terus berganti Musim.
Jasad boleh tanpa-daya, tapi harapan harus hidup penuh-daya. Ada banyak pengalaman baru yang saya temukan setelah kejatuhan ini.
Hingga seiring waktu berjalan, saya #LUPA UNTUK PULIH.
Apa pun itu, Tuhan menantang kita untuk berpasrah diri pada kehendak yang manusiawi, sebab pertolongan Tuhan akan datang jika memang itu di luar batas kemampuan insani.
Sepertinya..
Kita harus saling memahami bahwa :
"Upaya yang kita rajut di kehidupan ini hannyalah alasan bagi Tuhan kepada manusia sekiranya kita dipantaskan memperoleh jannah-Nya di kehidupan nanti".
Sekedar berbagi, yang sakit teruslah berjuang, sementara yang sehat, peliharalah kesehatanmu. Selagi kuat, lakukan hal terbaik sebanyak yang kita mampu, karna jika terbaring sakit, ribuan keinginan hanya akan mendakwamu dalam gelisah dan rasa serba-salah.
Semoga. Hari-hari kita dikuatkan, disehatkan, dan selalu diberi banyak petunjuk ☯
#Coretantetelawas
#Motivasi #Inspirasi #Quotes #Katabijak #Nasihat #kehidupan #sajak #puisi
Picture by Pinterest
17 notes
·
View notes
Text
Melihat Lebih Dekat Pruak Desa Rarak (Sebuah Memoar)
Film layar lebar “Jungle” yang di rilis Oktober 2017 diangkat dari kisah nyata tentang seorang lelaki nekad (Daniel Radcliffe) dan dan tiga orang temannya tanpa sengaja bertemu saat liburan panjang di Bolivia. Singkat cerita mereka membuat kesepakatan untuk mengunjungi jantung hutan Amazon. Hal menarik yang membuat penonton tercengang dengan kisah dalam film ini adalah, bagaimana mereka dapat bertahan hidup di tengah hutan Amazon tersebut. Kisah yang lebih menantang tentang tantangan mereka mengarungi tanjakan “dead road” (jalan maut) yang mendapat julukan sebagai the most dangerous road in the world meliauk-liuk dari kaki pegunungan itu hingga ke puncak tertinggi gunung tersebut. Treng Tali di bukit Rarak, mungkin sama dengan “dead road” di pegunungan Bolivia. Lekuk tanjakannya tajam menghujam. Jika terjadi kesalahan pada kendaraan yang di tunggangi atau kesalahan murni manusia ‘human error’ maka jangan salahkan tanjakan itu, saat anda akan di lempar jauh ke dasar bukit atau ke hutan rimba. Begitulah kira-kira gambaran menuju pengunungan Bolivia dan lereng bukit Rarak. Lumayan menguji nyali. Yang sangat memukau adalah, selepas mengarungi tanjakan terjal itu mata akan dipaksa terpesona dengan suguhan panorama lukisan alam nyata. Pada saat riders atau pengunjung sampai di tanjakan ke lima (terakhir) yang di sebut oleh warga sekitar dengan ‘pruak sinyal’ akan memanjakan mata pengunjung hanya dengan membalikkan badan dan akan nampak lukisan hijaunya hutan dan bukit sekitar. Pandangan dengan panorama alami dan natural terhampar dari ujung pruak sinyal yang tajam itu. Kemilau keindahan bukit Rarak yang membentang jauh di pelupuk mata. Subhanallah, indahnya kreasi Sang Pencipta. Keindahan bukit dan gunung di desa Rarak juga berbanding vertikal dengan keindahan dan keramahan hati para pendudunya. Seperti desa lainnya, para penduduk desa Rarak akan menyambut siapapun tamu yang datang dengan senyuman dan sapaan akrab. Entah sekedar basa-basi atau memberikan sambutan dengan bahasa yang memenangkan hati para pengunjung. Mungkin kalau bahasa kids jaman now “make yourself at home” kurang lebih seperti itulah pesan yang ingin mereka sampaikan kepada para pendatang. Pengunjung juga tidak perlu merasa sungkan, karena sebenarnya ketika bayak mata tertuju kepadanya menandakan bahwa mereka respect atau hormat dengan kedatangan anda di dalam komunitas mereka. Tidak bisa dipungkiri siapapun yang tiba di tempat baru akan menjadi bahan perhatian yang harus ditunjukan oleh masyarakat sekitar. Artinya, tidak ada yang aneh dengan sambutan yang asing itu. Begitulah standar normal sambutan para penduduk desa Rarak dan desa lain pada umumnya. Para pendatang bisa langsung berkomunikasi dengan santai dan bebas dengan warga. Karena mereka pasti akan melempar basa-basi “silamo sia ngesar” Jika para pengujung mendengar kata-kata basa-basi seperti itu, maka kedatangan Anda telah diterima dalam komunitas penduduk desa Rarak yang notabennya hidup dengan kesederhanaan. Mungkin akan sedikit berbeda dengan penduduk primitif di hutan Amazon yang notabennya agresif dan selektif terhadap pendatang baru. Para pendatang di hutan Amazon akan di hujani panah beracun jika mereka tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa warga Amazone yang condong konservatif (kolot. Silakan temukan film dengan judul “Lost in Amazone” dalam film itu diceritakan detail bagaimana expedisi tentara inggris untuk menguasai hutan Amazone agar masuk dalam peta dan kekuasaan mereka. Sebuah konspirasi politik yang cukup beresiko! Jalan Maut Bolivia Jika warga Amazone adalah sekumpulan manusia konservatif yang masih jauh dari interaksi modern, maka sebaliknya dengan warga Rarak selangkah lebih progresif transformatif dari tuntutan zaman. Mereka sudah dapat menikmati layanan signal (sinyal) melalui cellphone atau mobile phone. Namun, permasalahannya mereka harus berlari menuju pruak sinyal sambil menerawang telephone mendeteksi tanda dimana sinyal berada. Setelah itu, mereka dapat berkomunikasi tanpa gangguan.
Butuh perjuangan dan kesungguhan untuk mencapai sebuah harapan. Harapan mendapatkan sinyal full, agar komunikasi tidak putus di saat streaming atau live chatting berjalan normal. Baiklah, kita lupakan sejenak tentang komparasi klasik kedua jenis warga ini. Saya akan lebih fokus membahas tentang 5 (lima) nama pruak (tanjakan) yang harus di terjang jika para pembaca ditakdirkan mengunjungi Desa Rarak. Atau jika ada pembaca yang sudah pernah iseng kesana lantas lupa nama tanjakannya, mungkin tulisan ini bisa membantu anda mengingat kembali memori mengerikan disaat anda mengarungi tanjakan maut itu. Pruak Batu Tanjakan ini adalah perkenalan pertama yang akan membuat para rider motor atau mobil extra waspada. Suasana natural alam, pohon-pohon yang bebas tumbuh di kiri-kanan jalan adalah suguhan menarik dari tanjakan batu ini. Kelokan yang menguji nyali kadang menghadang tanpa tanda arah seperti jalan raya di perkotaan. Kejelian mata memandang lurus adalah kunci agar tidak salah memilih haluan. Batu-batu dari ukuran kecil hingga ukuran besar kadang tidak bisa dihindari. Ini akan melatih rider memilih bagian kecil dari batu-batu cadas itu. Dinamakan pruak batu, karena memang tanjakan ini memuat batu kerikil cadas yang menempel bebas di permukaan tanah tanjakan. Apabila batu-batu itu diinjak maka akan terlepas bebas. Sepertinya, penyebab utama tidak menempelnya batu kerikil itu adalah jenis tanah merah yang berpasir. Bukan jenis tanah liat. Sehingga tidak memberikan penguatan terhadap semua jenis batu yang terjebak di tanjakan ini. Pruak Simpang Lamuntet Jika tanjakan pertama (opening slope) di sambut ragam batu cadas, maka selanjutnya para rider akan di suguhkan dengan tanjakan Simpang Lamuntet. Dalam jarak tempuh beberapa kilo meter setelah meninggalkan desa lamuntet kec. Barang Rea dengan kondisi jalan yang masih extrem para rider harus tetap fokus dan extra confident karena anda akan kembali di tunggu tanjakan yang lebih tangguh. Namun di balik tanjakan yang tangguh di depan, nampak rindangnya dedaunan yang menutup ranting-ranting kecil pepohonan, terdengar juga heningnya gemercik air yang jatuh di atas batu licin tersusun alami, tanpa campur tangan manusia-manusia lemah. Tanjakan simpang lamuntet ini mengirim pesan kepada riders dan para pengunjung supaya lebih tenang dalam menanjaki setiap jengkal jalan setapak yang menunggu dilintasi. Setelah tiba di ujung tanjakan ini, anda boleh berhenti sebentar dan memeriksa kelengkapan perabot motor atau mobil anda. Siapa tahu tanjakan itu telah merampasnya. Maka tidaklah heran jika tanjakan ini awal dari sebenarnya perjalanan uji nyali para rider dan pengujung. Setelah itu marilah melanjutkan petualangan menuju tantangan uji nyali yang lebih berat. Rarak itu berat, kamu nggak akan kuat, biar aku saja. DilanRarak. Hihi Bravo! Menaklukkan tanjakan Pruak Treng Tali Ibarat dalam sebuah kamus motivasi, hentakan pertama adalah awal dari hantaman selanjutnya. Dua tanjakan yang disebutkan sebelumnya merupakan introducing dari next challenging tanjakan yang lebih dahsyat. Jika diibaratkan dalam pertandingan Liga Champion Eropa, para pemain tidak hanya menyiapkan strategi dalam permainan, hal yang paling penting dari semua itu adalah persiapan mental pemain. Team atau pemain yang siap mentalnya akan mudah menguasai jalannya pertandingan. Sementara, team yang bermental tahu dan kerupuk akan ambruk. Tidak ada ampun, catatan pertama adalah mental para riders. Mental itulah yang harus di persiapkan jika melintasi tanjakan treng tali ini. Sesuai dengan namanya tanjakan ini mempunyai arti yang dalam. Secara etimologi treng tali berasal dari kata treng yang artinya bambu atau ruas besinya bambu, sementara tali artinya erat/mengikat. Maka dapat di tarik sebuah definisi secara terminologi bahwa treng tali ini adalah tanjakan yang membutuhkan lekatan kuat untuk melintasinya. Ibarat rider sedang melintasi ruas besi bambu yang tajam, dapat dibayangkan betapa hati-hati dan penuh konsentrasi. Tanjakan
dan tikungan tajam berbanding pertikal serta pecahan batu yang berserakan di badan jalan menjadi tantangan tersendiri. Jika pengunjung salah mengalami kesalahan dalam mengontrol gas atau rem motor dan mobil, maka bersiaplah akan menghadapi kesulitan melanjutkan perjalanan. Mungkin saja anda akan kembali terlempar ke dasar tanjakan atau berhenti di tengah-tengah tanjakan treng tali. Suasana akan sangat berbeda 180 derajat Celsius jika cuaca kurang bersahabat atau hujan. Pertarungan antara nyali dan keberanian di tantang dalam arena tanjakan ini. Seperti yang telah saya gambarkan di awal-awal, dead road di Bolivia sedikit memberikan gambaran kepada pembaca, bahwa gambaran saja sudah cukup membuat nyali ciut. Pun dengan treng tali sebuah gambaran nightmare bagi siapapun yang tidak pengalaman dalam mengarungi sebuah tanjakan. Pesan saya, tanjakan ini cukup berani jika anda tidak melawannya. Maka, kumpulkanlah keberanian untuk menantangnya. Tetap fokus satu titik Pruak Gintung Persamaan antara treng tali dan pruak gintung adalah sama-sama menguji nyali dan mental rider atau pengunjung untuk menaklukkan tanjakan yang dahsyat ini. Apabila pengunjung di suruh memilih antara pruak gintung, dan treng tali, maka itu bukanlah sebuah pilihan melainkan sebuah jebakan, layaknya kasus ibu kota yang sempat marak tahun 2017 kemarin yaitu; “pilih pemimpin muslim tapi korup atau pemimpin kafir tapi adil” yang jelas ini bukan sebuah pilihan tapi sifatnya adalah jebakan kepada kaum muslim. Pernyataan tersebut merupakan penyesatan dalam kontek pemimpin. Yang sebenarnya adalah kita mempunyai pemimpin muslim adil, jujur dan tidak korup. Pilihan yang terbaik dari kedua pruak ini adalah secepatnya pengunjung untuk melewati rintangan yang luar biasa ini. Pruak gintung juga tidak kalah terjal dari treng tali. Hanya saja, pruak gintung ada sedikit perbaikan seperti coran semen padat. Coran semen ini dimaksudkan untuk membantu para pengunjung atau rider agar lebih mudah melewati kubangan di tengah tanjakan ini. Tanah licin bercampur lumpur adalah awal-akhir dari pruak gintung ini. Maka waspadalah saat roda kendaraan terjerumus kedalam lumpur, ini akan membuat roda motor akan sulit bergerak. Bersiap-siaplah menarik napas dalam-dalam karena itu pertanda perjalanan butuh sejenak perhentian. Pesan dari pruak gintung ini, tetap jaga keseimbangan, mental baja dan fokus. Pruak Sinyal Hasil tidak akan menghianati usaha. Ungkapan ini senada dengan pepatah dalam dunia pesantren ”Man jadda wajada” siapapun yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil. Maka pruak sinyal inilah yang menjadi bukti kesungguhan para riders dan pengunjung. Setelah mengarungi empat pruak dengan level tantangan yang berbeda-beda, maka sebentar lagi anda akan menuju puncak terindah lukisan alam nyata. Lukisan indah yang akan meminta opriori pikiran anda untuk selalu ingin di kenang. Pada akhirnya, pruak sinyal akan menyambut anda dengan senyuman. Tidak usah terburu-buru untuk melanjutkan perjalanan, karena beberapa meter lagi anda akan tiba di desa Rarak. Untuk melepas penat, setelah menaklukkan pruak sinyal, anda cobalah rilex sebentar, meregangkan badan anda di atas lagan yang terbuat dari bambu. Parkirkan motor atau mobil anda sejanak dan baliklah badan anda, dalam sekejap akan melihat indanya lukisan alam. Suasana pemandangan yang mempesona bak lukisan diatas kabut-kabut putih yang menaungi desa ini. Tentunya para rider tidak tahan untuk mengabadikan momen indak di desa dengan lukisan alam nyata. Ambil kamera dan selamat menikmati panorama indah ini. Desa Rarak saat menurut informasi terbaru, telah diresmikan menjadi desa Wisata kedua di tanah Taliwang Kab. Sumabawa Barat, setelah Mantar menjadi Desa Wisata pertama dalam hal pelopor desa Wisata di pulau Sumbawa. Silakan mampir Silakan rehat kesini sejenak Ikuti kami untuk konten inspiratif setiap hari: Facebook: @batutercom Instagram: @batutercom Twitter (x): @batutercom Telegram: @batutercom Tiktok: @batutercom
Youtube : @batuter
0 notes
Text
GMNI Bersama Warga Gelar Demonstrasi Terkait Perbaikan Jalan Rusak
KULITINTA | SULSEL - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sinjai bersama warga Desa Terasa, Kec. Sinjai Barat, Kab. Sinjai melancarkan terkait perbaikan jalan rusak, Jumat (27/12/2024).
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sinjai berakhir ricuh setelah salah seorang kader GMNI terlibat insiden dengan pegawai PUPR.
Salah satu kader GMNI, Taufik menjadi korban dalam ketegangan tersebut. Saat menyampaikan aspirasinya, dia tiba-tiba dihantam. Ditampar oleh seorang pria berseragam PUPR berwarna kuning. Insiden ini sontak memicu reaksi keras dari para demonstran yang turut hadir.
Menurut keterangan sejumlah Saksi mata, pria berseragam yang terlibat dalam kejadian itu diduga merupakan Kepala Bidang di Dinas PUPR Kabupaten Sinjai. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait mengenai identitas maupun tindakan lebih lanjut terhadap pelaku.
Aksi mengerikan yang awalnya berjalan damai berubah menjadi panas setelah kejadian terjadi. Para pendemo semakin gencar mencurigai adanya tuntutan mereka, mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan di Desa Terasa yang dinilai sangat memprihatinkan.
Terkait kejadian itu, pihak dinas PUPR Kabupaten Sinjai belum memberikan tanggapan resmi. Upaya konfirmasi dari pihak media kepada kepala dinas setempat juga belum membuahkan hasil hingga berita dipublikasikan.
Rifaldi, salah satu massa aksi dari Desa Terasa mengatakan bahwa kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan.
“Jalan di Desa kami sangat memprihatinkan, di mana masih berlapiskan tanah, dan anehnya anggota dewan pada saat mencalonkan selalu menjanjikan jalan tersebut untuk diperbaiki,” ucapnya.
(KT_16 Kulitinta.co - SULSEL)
1 note
·
View note
Text
Pengamat : Penurunan Harga Tiket Pesawat, Bukti Negara Hadir Jawab Aspirasi Publik
JABAR | INTIJATIM.ID – Pakar komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba (Universitas Islam Bandung), Muhammad E Fuady mengatakan, komunikasi warga negara di era Pemerintahan Prabowo Subianto terkait aspirsi penurunan harga tiket pesawat membuahkan hasil. Tuntutan mereka untuk mendapatkan layanan transportasi yang terjangkau dipenuhi melalui instruksi presiden kepada menteri. Pemerintah, kata…
0 notes
Text
Yogyakarta Dahulu Tidak Mudah Mencari Alamat di Perumnas Condongcatur
PERUMAHAN Condongcatur atau tepanya adalah Perumnas Condongcatur, satu perumahan untuk kalangan kelas menengah bawah atau yang dahulu dikhususnya bagi PNS Golongan I dan II atau ABRI (sekarang TNI - Polri) golongan Bintara dan Tamtama atau wiraswasta yang sekelasnya. Dibangun dengan menggunakan bahan asbes baik dinding, atap maupun plafonnya. Dinding menggunakan asbes gelombang yang diapit dengan asbes datar di lem rekat dan ditulangi dengan alumunium. Perumahan ini dibangun oleh Perusahaan Umum (Perum) Perumnas. Diresmikan penggunaannya pada tahun 1980an oleh Menteri Muda Perumahan Rakyat Cosmas Batubara -- dahulu ada prasasti peresmiannya di Lapangan SD Condongcatur. Namun kini entah di mana tak ada yang tahu. Kompleks perumahan ini pada mulanya dibangun sebanyak 1.160 unit (tidak termasuk perumahan dosen di selatan atau yang dahulunya disebut flat). Sebelum penataan organisasi pemerintahan tingkat bawah, Perumnas terbagi dalam tiga Blok, yakni Blok I dengan wilayah di sebelah barat Jalan Wijaya Kusuma, di sebelah selatan Jalan Flamboyan dan berada di sebelah timur Jalan Cempaka. Sedangkan Blok II berada di sebelah timur Jalan Wijaya Kusuma, sebelah selatan Jalan Bakung dan sebelah barat Jalan Nusa Indah. Kedua blok ini di sebelah selatan berbatasan dengan Ring Road Utara (sekarang Jalan Pajajaran) sedang di awal Perumnas bernama Jalan Ampel Gading. Sedangkan Blok III berada di sebelah utara Jalan Flamboyan, sebelah timur Jalan Cempaka, di sebelah barat Jalan Wijaya Kusuma dan di sebelah selatan Jalan Tanjung. Secara administratif pemerintahan, ketiga Blok tersebut berada di wilayah padukuhan yang berbeda. Blok I berada di wilayah Padukuhan Ngringin, Blok II berada di wilayah Padukuhan Dero dan Blok III berada di wilayah Padukuhan Gempol. Perumahan yang keseluruhan nama jalannya dengan menggunakan nama bunga, semuanya berukuran 6X6 meter sehingga disebut dengan ukuran D-36 yang berarti bangunan kelas D dengan luas lantai 6X6 meter. Dua kamar tidur, ditambah kamar mandi/wc dan dapur serta ruang tamu. Ruang tamu menjadi ruang paling besar yang berukuran sekitar 3X4 meter. Dahulunya Peruim Perumnas membuat persyaratan, setiap rumah sesuai dengan lokasi jalan, bagian depan samping dan belakang harus dicat dengan menggunakan warna yag telah ditetapkan, jika tidak, akan berhadapan dengan pengelola dan bisa kena sanksi. Demikian pula jika ingin membangun teras atau menambah bagian belakang, tinggi atap tambahan ini tidak boleh lebih tinggi dari titik terendah atap asli. Para penghuni awal Perumnas Condongcatur, juga merasakan saat mereka masuk, listrik belum tersambung dengan jaringan PLN, sehingga mereka memiliki lampu minyak baik teplok, lampu gantung, lambu duduk maupun stroomking. Untuk kebutuhan air bersih, warga Perumnas Condongcatur berlangganan air yang diambil dari sumur dalam dan ditampung di sebuah tampungan air (tower) yang besar dan tinggi. Tower air ini semula berada di sebelah utara Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja. Fasilitas Pendidikan? di Perumnas Condongcatur, dahulu terdapat beberapa sekolah dasar yang karena tuntutan zaman kini tinggal satu SD, dan ada SMP. Sedangkan tempat ibadah, ada Gereja Kristen, Gereja Katolik dan Masjid. Dari perumahan yang saat akad perjanjian dahulu tahun 1978-an, dengan harga Rp1.500.000 kini harganya sudah jauh berlipat. (***)
0 notes
Text
Warga Jemaja Kembali Jadi Korban Serudukan Sapi, Tuntutan Aturan Lebih Tegas Menguat
Jemaja, Anambas, SK.co.id – Kasus warga menjadi korban serudukan sapi kembali terjadi di Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas pada Jumat (6/12). Korban yang tengah berkendara di siang hari tiba-tiba ditabrak oleh seekor sapi yang berkeliaran bebas.Kejadian ini bukan yang pertama kali. Beberapa bulan lalu, seorang warga lain juga mengalami hal serupa saat hendak…
0 notes
Text
Dituntut Hukuman Mati, Kakak Adik Kurir Narkoba Minta Divonis Ringan
SERANG– Kakak beradik bernama Faisal Rona dan Fazil Amir, pengedar narkoba yang dituntut hukuman mati oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Cilegon, meminta majelis hakim agar tidak menjatuhkan vonis seperti tuntutan JPU. Dua warga asal Kota Padang, Sumatera Barat itu beralasan bahwa bukti narkoba jenis sabu seberat dua kilogram seharusnya tidak sampai hukuman mati. Selain Faisal dan Fazil, rekannya …
0 notes
Text
Atase Kejaksaan KBRI Bangkok Bebaskan WNI dari Tuduhan Menjalankan Bisnis Pariwisata Ilegal di Thailand
BANGKOK, JOURNALARTA.COM – Atase Kejaksaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, Thailand berhasil membebaskan Sriwani Sayuti warga negara Indonesia (WNI) dari tiga tuntutan atas dugaan tindak pidana terkait pariwisata di Pengadilan Bangkok. Sriwani awalnya dituntut kepolisian turis Bangkok melakukan bisnis pariwisata tanpa izin, bertindak sebuah guide tanpa izin, dan sebagai orang…
0 notes
Text
Pesan Habib Rizieq di Aksi 411: Kasus Suswono dan Ahok Beda
Aksi 411 dengan tema Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa. (Foto: Tribunnews) Jakarta (Riaunews.com) – Ratusan warga melakukan aksi 411 di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024). Aksi yang dilakukan oleh berbagai organisasi masyarakat (ormas), termasuk Front Persaudaraan Islam (FPI) itu memiliki tuntutan untuk mengadili presiden terdahulu. Berdasarkan pantauan…
0 notes
Text
VOA Headline News: Buntut Serangan Teror, Turki Serang Target Militan Kurdi di Irak dan Suriah
VOA Headline News: Buntut Serangan Teror, Turki Serang Target Militan Kurdi di Irak dan Suriah
Setelah serangan teror yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa di dalam negeri, Turki mengambil langkah tegas dengan melancarkan serangan terhadap target-target militan Kurdi di Irak dan Suriah. Tindakan ini mencerminkan kebijakan agresif pemerintah Turki dalam mengatasi ancaman yang dirasakan dari kelompok-kelompok separatis, terutama Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok-kelompok terkait di wilayah tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas latar belakang konflik ini, alasan di balik serangan Turki, serta dampaknya terhadap situasi keamanan di kawasan tersebut.
1. Latar Belakang Konflik
Konflik antara Turki dan kelompok Kurdi telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan akar permasalahan yang kompleks, termasuk isu identitas, hak-hak politik, dan kontrol wilayah. PKK, yang didirikan pada akhir 1970-an, memperjuangkan otonomi dan hak-hak bagi masyarakat Kurdi di Turki. Sejak saat itu, PKK terlibat dalam pertempuran bersenjata melawan pemerintah Turki, yang menganggap PKK sebagai organisasi teroris.
Perjuangan Kurdi tidak hanya terbatas di Turki; mereka juga memiliki populasi signifikan di Irak dan Suriah. Di Irak, mereka sering beroperasi di wilayah Kurdistan, yang merupakan kawasan semi-otonom. Sementara itu, di Suriah, kelompok-kelompok Kurdi, seperti Pasukan Perlindungan Rakyat (YPG), telah memainkan peran penting dalam melawan ISIS, tetapi Turki memandang mereka sebagai perpanjangan tangan PKK.
2. Serangan Teror yang Memicu Tindakan Turki
Dalam beberapa minggu terakhir, Turki telah mengalami serangkaian serangan teror yang mengklaim nyawa banyak warga sipil dan anggota keamanan. Serangan-serangan ini, yang dikaitkan dengan kelompok separatis Kurdi, memicu kemarahan publik dan tuntutan agar pemerintah mengambil tindakan lebih tegas.
Menyusul serangan tersebut, pemerintah Turki mengumumkan operasi militer sebagai respons terhadap ancaman yang dirasakan. Menurut pejabat pemerintah, serangan ini ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur militan dan mencegah serangan lebih lanjut ke wilayah Turki.
3. Operasi Militer Turki di Irak dan Suriah
Operasi militer Turki di Irak dan Suriah melibatkan serangan udara dan operasi darat yang bertujuan untuk menargetkan lokasi-lokasi militan. Turki telah menggunakan drone dan pesawat tempur untuk melancarkan serangan presisi terhadap sasaran-sasaran yang dianggap sebagai basis operasional bagi PKK dan kelompok Kurdi lainnya.
Turki juga menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk mengamankan perbatasan dan mencegah pengintaian dari wilayah yang dikuasai Kurdi. Dalam hal ini, Turki berusaha menciptakan zona aman di sepanjang perbatasan mereka untuk melindungi warga sipil dari potensi serangan.
4. Reaksi Internasional terhadap Tindakan Turki
Tindakan militer Turki tidak hanya mendapatkan perhatian di dalam negeri, tetapi juga menarik perhatian komunitas internasional. Beberapa negara telah mengeluarkan pernyataan yang mengkhawatirkan tentang eskalasi konflik di kawasan tersebut, menyerukan agar semua pihak menahan diri dan mengutamakan dialog.
PBB dan organisasi hak asasi manusia juga mengingatkan tentang kemungkinan dampak negatif dari operasi militer ini terhadap warga sipil di wilayah yang terkena dampak. Mereka mendesak Turki untuk menghormati hukum internasional dan melindungi hak-hak sipil selama operasi.
5. Dampak Sosial dan Ekonomi di Wilayah Terdampak
Serangan militer ini memiliki dampak yang signifikan, tidak hanya terhadap kelompok militan tetapi juga terhadap warga sipil. Dalam banyak kasus, operasi militer menyebabkan perpindahan paksa masyarakat yang tinggal di dekat daerah konflik. Keluarga-keluarga harus meninggalkan rumah mereka demi keselamatan, yang memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Selain itu, konflik yang berkepanjangan dapat memengaruhi ekonomi lokal. Ketidakstabilan dan ketegangan yang terus-menerus membuat investasi dan aktivitas ekonomi di daerah tersebut menjadi sulit. Warga sipil sering kali menjadi korban dari konflik ini, dan keadaan kehidupan mereka semakin sulit.
6. Kondisi Keamanan di Kawasan Pasca-Serangan
Pasca serangan, kondisi keamanan di kawasan yang terdampak mengalami perubahan. Turki berusaha untuk memperkuat kehadirannya dan meningkatkan kontrol di wilayah perbatasan. Namun, serangan yang dilakukan oleh kelompok Kurdi sebagai balasan sering kali terjadi, menciptakan siklus kekerasan yang sulit dihentikan.
Di sisi lain, kelompok Kurdi berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kekuatan dan kapasitas untuk melawan. Ini sering kali mengarah pada serangan-serangan balasan yang berpotensi menimbulkan lebih banyak korban jiwa dan merusak upaya-upaya diplomasi yang ada.
7. Upaya Penyelesaian Konflik
Dalam konteks ketegangan yang terus berlanjut ini, upaya untuk mencapai penyelesaian damai masih diperlukan. Beberapa pengamat internasional dan organisasi non-pemerintah mendorong untuk diadakannya dialog antara pemerintah Turki dan perwakilan Kurdi.
Dialog semacam ini dapat menjadi langkah penting untuk menyelesaikan akar permasalahan yang ada dan menciptakan suasana damai di kawasan. Namun, baik pemerintah Turki maupun kelompok Kurdi harus menunjukkan kemauan untuk berkompromi dan menemukan solusi yang saling menguntungkan.
8. Kesimpulan
Tindakan Turki yang menyerang target militan Kurdi di Irak dan Suriah merupakan bagian dari respons terhadap ancaman terorisme yang dirasakan. Meskipun langkah ini mungkin dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan, dampaknya terhadap warga sipil dan situasi kemanusiaan di kawasan tetap menjadi perhatian.
Komunitas internasional diharapkan dapat berperan dalam memfasilitasi dialog dan mencari solusi damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama ini. Hanya dengan upaya bersama, stabilitas dan kedamaian dapat dicapai di wilayah yang terkena dampak konflik ini.
0 notes
Text
Refleksi Satu Tahun: PALESTINA TIDAK TERKALAHKAN
"Aku tidak mengeluh, inilah kenyataan. Ini adalah kenyataan yang kami alami di GAZA Utara."
"Aku sedang menyiapkan makan siang untuk mereka, tapi Allah menghendaki mereka makan di surga."
"Ibu aku rindu, aku berharap kepada Allah aku bisa bertemu denganmu segera. Aku bersumpah aku sayang Ibu."
"Jika rasa sakitku jatuh di gunung, gunung itu akan runtuh."
"Aku hampir tidak sanggup merekamnya. Aku benar-benar menangis di belakang kamera."
"Allah akan menanyai kalian tentang kami."
"Aku tidak akan memaafkanmu. Tidak di dunia ini maupun di akhirat nanti. Dan aku akan minta kepada Allah untuk tidak memaafkanmu juga."
Hal pertama dan paling utama untuk digarisbawahi: Ini semua tidak dimulai 7 Oktober 2023, tetapi sejak +75 tahun lalu.
Korban -42 ribu jiwa di Gaza, Palestina (belum termasuk Tepi Barat, Lebanon, Suriah dan Yaman).
Dengan metode kalkulasi dalam Lancet -jurnal kedokteran-yakni 3 - 15 kematian tidak langsung per 1 kematian langsung (UNODC, 2008), maka jumlah korban diperkirakanmencapai 210 ribu jiwa (perkiraan konservatif, 4 kematian tidak langsung) dalam 365 hari atau 575/hari. Kematian tidak langsung disebabkan kerusakan infrastruktur, kurang suber pangan, hilangnya dana UNRWA, dsb.
Terhitung 96% populasi menghadapi ketidakamanan pangan, 2.15 juta orang kelaparan.
Data WHO dan OCHA per 6 Oktober 2024: 60% tempat tinggal rusak; 80% fasilitas komersial rusak; 68% lahan pertanian rusak; 68% jalan rusak; 87% sekolah rusak; dan hanya 17 dari 36 rumah sakit berfungsi (itu pun parsial).
Harga bahan pokok melonjak drastis.
Akibat penjajahan dan blokade, pasokan terbatas, barang menjadi langka, diperparah genosida, akses tertahan, sumber pangan lokal dihancurkan, kelangkaan semakin menjadi-jadi, harga melambung tinggi.
Artinya, selain boikot ke Israel dan afiliasinya, aliran bantuan/donasi tetap dibutuhkan. Jangan sampai euforia dukungan kita berhenti hanya pada boikot. Ingat Fatwa MUI Nimor 83 Tahun 2023.
Pada dasarnya dana zakat harus didistribusikan kepada mustahik yang berada di sekitar muzakki. Dalam hal keadaan darurat atau kebutuhan yang mendesak dana zakat boleh didistribusikan ke mustahik yang berada di tempat yang lenih jauh, seperti untuk perjuangan Palestina.
Ini bukan perang, melainkan GENOSIDA (HOLOCAUST, PEMBANTAIAN, PEMBERSIHAN ETNIS, INVASI, AGRESI).
Disebut perang jika terjadi antarnegara yang memiliki militer, senjata dan angkatan udara.
Perang tidak dilakukan terhadap 2.3 juta warga negara sipil yang tinggal di wilayah seluas 360 km persegi, dikepung selama lebih dari 17 tahun.
Tidak hanya melakukan genocide, tapi juga:
Domicide (penghancuran oerumahan sipil: -400.000 perumahan, 1671 fasilitas industri, 183 fasilitas kesehatan);
Educide (sekolah 4660 pelajar dan 239 staf terbunuh, -625.000 pelajar putus sekolah, 286 sekolah UNRWA rusak/hancur);
Ecocide (lingkungan alam: 97% air Gaza, 22% lahan pertanian di bom); dan
Culturecide (262 masjid, 3 gereja hancur).
Ini bukan pembelaan diri (self-defense).
Israel membela diri adalah logika yang salah.
Negara penjajah tidak dibenarkan menggunakan kekuatan militer sebagai pertahanan diri di wilayah yang sudah didudukinya.
Tidak ada prinsip bela diri yang bisa diterapkan Israel atas pendudukannya di Palestina.
Tidak ada hak membela diri bagi pasukan yang menduduki.
Tidak ada tuntutan atas hak membela diri terhadap ancaman yang berasal dari wilayah yang didudukinya.
Logikanya: pembelaan diri hanya berlaku sampai musuh diusir dari wilayah yang dijajah. Artinya, Palestina yang sedang membela diri, sedangkan Israel sedang menduduki.
Zionisme tidak dapat dipisahkan dari penghapusan Islam dan umat Islam. Tuduhan bahwa anti zionisme = anti-semitisme adalah keliru. Yang tepat adalah zionisme = Islamofobia = rasisme = apartheid
Tidak hanya Islam yang menjadi sasaran. "Kami semua adalah orang Palestina. Kami tinggal di kota yang sama, dengan penderitaan yang sama. Kami semua dikepung dan semuanya sama." (Juru bicara Gereja Saint Porphyrius, Kamel Ayyad)
"Tolong beri tahu mereka bahwa paroki...dipenuhi oleh masyarakat biasa dan tetangga Muslim. Mereka adalah warga sipil yang tidak menimbulkan bahaya bagi siapapun." (Pastor Gabriel Romanelli di Betlehem)
"Umat Kristen menderita seperti warga Gaza lainnya. Ini adalah tanah kami dan kami tidak akan meninggalkannya." (Nisreen Anton dari Gereja Keluarga Kudus)
"Jika mereka melarang umat Islam mengumandangkan azan, saya akan mengumandangkannya. Sekali pun tidak ada seorang pun Muslim yang tersisa, saya akan mengumandangkan azan di tanah Palestina." (Pendeta Kristen Palestina, Antonius Hanana)
Pastor Katolik Palestina, Manuel Musallam, menyerukan umat Kristen untuk bergabung dengan jamaah Muslim dan melindungi kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, dari kekejaman Israel. Ia juga membuka pintu-pintu sekolah Kristen untuk keluarga-keluarga Muslim, berkarya memberikan pemahaman antara fatah dan Hamas berperan penting dalam memecahkan solusi pertikaian antar-Muslim dan Muslim-Kristen. "Jika masjidmu terkena bom Israel, silakan azan di gereja kami," katanya.
Sama seperri umat Islam yang tidak diberi izin mengunjungi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, umat Kristen juga tidak dapat mengunjungi tempat-tempat suci seperti Church of The Nativity di Betlehem.
Motif lain: Cadangan Minyak di Gaza Selain agama dan politik dengan segala propaganda etnis, rasis dan historis, ada motif ekonomi yang tidak bermoral di balik penjajahan dan genosida ini.
The unrealized potential of Palestinian oil and gas reserves.
Cadangan gas alam di Marin 1 dan Marine 2 dilepas pantai Gaza sebesar 1.4 trilliun kaki kubik senilai total leboh dari $5.392 miliar (penghitungan berdasar rerata harga gas alam 2012-2017)
Penemuan baru di cekungan levant, 122 triliun kaki kubik gas alam senilai $453 miliar dan 1.7 miliar barel minyak senilai US$71 miliar.
Selain itu, kenapa targetnya anak-anak? Kenapa sekolah dibombardir?
Palestina adalah salah satu negara dengan tingkat literasi tertinggi di dunia. (Middle East Eye, 2018).
Literasi pemudanya secara keseluruhan mencapai 99.37%.
Dalam 20 tahun terakhir, tingkat buta huruf di Tepi Barat dan Gaza menurun menjadi 3.2 % dan 1.9 % (Palestinian Central Bureau and Statistics, 2023), menjadikannya negara dengan tingkat buta huruf terendah di dunia.
Palestina memiliki reputasi sebagai 'best-educated refugee', 'high-performing graduates', 'successful career in engineering, business, and medicine'.
Jangan heran ketika dalam blokade pun (+ genosida, krisis iklim, pandemi) mereka bisa bertahan bertahun-tahun. Bisa dibayangkan akan seperti apa Palestina jika tidak dijajah?
Keberadaaan Israel dinyatakan ilegal. Pada tanggal 19 Juli 2024, Mahkamah International (ICJ) menyatakan bahwa kehadiran Israel yang terus berlanjut di wilayah Palestina adalah melanggar hukum dan harus diakhiri secepat mungkin.
Pembangunan dan perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, penggunaan sumber daya alama di wilayah tersebut, aneksasi dan penerapan kontrol permanen atas tanah, serta kebijakan diskriminatif terhadap warna Palestina semuanya melanggar hukum internasional.
HENGKANG-Israel berkewajiban untuk segera menghentikan semua aktivitas pemukiman baru, dan mengevakuasi semua pemukim dari wilayah Palestina.
GANTI RUGI-Israel berkewajiban untuk melakukan perbaikan atas kerugian yang diderita semua orang/badan hukum di wilayah Palestina.
Semua negara dan organisasi internasional berkewajiban untuk (a) tidak mengakui situasi yang timbul dari kehadiran Israel yang melanggar hukum di wilayah Palestina sebagai hal yang sah dan (b) tidak memberikan bantuan dalam mempertahankan situasi yang diciptakan oleh berlanjutnya kehadiran Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Sebelum dinyatakan melanggar hukum, seluruh negara sudah menyatakan ilegal, kecuali AS.
Secara politik, Israel kehilangan pendukung.
Majelis Umum PBB dalam sidang ke - 79 pada hari Rabu, 18 September 2024, mendukung secara bulat resolusi yang menyerukan diakhirinya pendudukan Israel yang "melanggar hukum" dalam waktu 12 bulan.
Resolusi A/ES.10/L.31/Rev.1 dipelopori oleh Palestina, disponsori lebih dari 50 negara dan diadopsi melalui konsensus (mayoritas), sebagaimana resolusi-resolusi sebelumnya, dengan 124 negara mendukung, 14 menentang dan 43 abstain.
Resolusi tersebut menuntut diakhirinya keberadaan ilegal Israel di wilayah Palestina menurut hukum internasional.
Biaya ganti rugi dan kejahatan iklim.
Perlu 80 tahun (UNDP dan UNESCWA) untuk membangun kembali dengan kecepatan seperti 2014 dan 2021, yaitu 992 rumah/hari.
Jika Israel mengizinkan 5x lebih banyak bahan bangunan masuk, pembangunan kembali akan memakan waktu 16 tahun (hingga 2040).
Namun, 37 orang ton puing harus dibersihkan.
Bank Dunia: perlu $18.5 miliar (-Rp 300 triliun) untuk rekonstruksi Gaza dengan kerusakan per akhir Januari 2024; 79% perumahan, 19% infrastruktur (air bersih, kesehatan, pendidikan).
PBB: total biaya $40 miliar (-Rp 650 triliun).
Israel juga menjadi penjahat iklim. Dua bulan pertama genosida menumbang 281.315 ton emisi karbon, lebih besar dari emisi tahunan 20 negara. Pembangunan kembali akan menghasilkan emisi karbon lebih tinggi daripada 135 negara. (Social Science Research Network 'Greenhouse Gas Emissions from the Israel-Gaza Conflict', Guardian, Anadolu Agency).
Israel menimnulkan dampak iklim berganda bagi dunia. Pertama kehancuran yang ditimbulkan. Kedua, militernya. Industri militer menyumbang 5.5% emisi global per tahun, lebih banyak daripada penerbangan dan pengiriman.
Bagaimana dunia melihat Israel? Dilansir dari Time (Survei oleh Morning Consult):
Persentase masyarakat global yang memandang Israel secara positif turun dengan rerata 18.5 poin persentase (Sep - Des), menurun di 42 dari 43 negara yang disurvei.
China, Afrika Selatan, Brasil dan beberapa negara lain di Amerika Latin semuanya berubah dari pandangan positif terhadap Israel menjadi negatif.
Banyak negara juga yang sudah memiliki pandangan negatif terhadap Israel - termasuk Jepang, Korea Selatan dan Inggris - mengalami hal yang sama.
AS satu-satunya yang masih berpandangan positif ke Israel, tetapi tingkat kesukaan turun 18.2 menjadi 16.
Dukungan AS terhadap Israel berdampak buruk pada opini publik global terhdap AS, khususnya di negara-negara Arab. Di Mesir, AS berubah dari kesukaan positif sebesar 41.1 menjadi kesukaan negatid -14.9. Di Arab Saudi, AS mengalami tren serupa, turun dari tingkat kesukaan positif sebesar 12.2 menjadi -10.5.
Belum termasuk secara de facto:
Penangguhan/pemutusan hubungan diplomatik.
Penarikan duta besar dan utusan.
Penolakan paspor Israel dan paspor lain yang berstempel Israel.
Penolakan di berbagai kompetisi olahraga dan seni.
Pelarangan penerbangan maskapai Israel.
Pelarangan bendera dan atribut Israel.
Protes besar-besaran.
Boikot, sanksi dan divestasi.
Boikot berdampak negatif masif dan signifikan. Penelitian Nurasiah dkk (2023) dalam Jurnal Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Publik UISU mengkaji dampak BDS dan Fatwa MUI terhdap harga saham perusahaan yang produknya diboikot (MAPI (Starbucks), FAST (KFC) dan UNVR (Unilever)). Hasil: Setelah MUI mengeluarkan fatwa No. 83 Tahun 2023, harga saham melemah. Artinya, fatwa MUI berpengaruh sangat kuat.
Compas, perusahaan riset pemasaran, melakukan survei (19 Mei - 15 Juni 2024). Survei boikot produk-produk yang terafiliasi Israel ini memonitor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di E-commerce melalui platform Shopee dan Tokopedia. Hasil: Sales value 156 dari 206 brand yang diyakini terafiliasi Israel menurun. Total jumlah produk terjual (sales quantity) dari 206 merek terafiliasi Israel di Indonesia merosot 3% dibanding dua pekan sebelumnya, dari 6.884.802 jumlah terjual, turun ke angka 6.673.745 produk. Sebaliknya, manufaktur dalam negeri meningkat.
Survei Goodstats "Sikap dan Perilaku Masyarakat terhadap Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel" mengungkapkan pola pendirian dan pandangan publik di Indonesia mengenai aksi boikot. Hasil: 95.3% sadar aksi boikot produk terafiliasi Israel, 77.2% melakukan boikot konkret dalam kesehatan. Dari 10 orang Indonesia: 7 orang diantaranya mendukung (70.2%), 3 orang netral/tidak terlalu peduli (17%) dan tidak mendukung (12.8%).
Kekalahan Israel di depan mata.
Ekonomi Israel mengalami kontraksi PDB (-21%) pada quartal IV 2023.
Setahun terakhir, mata uang Osrael new shekel menurun 4.2%.
Defisit anggaran pemerintah Israel sebesar ILS77.5 miliar (-Rp 333.25 triliun).
Bank sentral memperkirakan kerugian mencapai ILS210 miliar (-Rp 903 triliun), termasuk masyarakat kehilangan pendapatan serta biaya perang (-US$ 67 miliar).
Utang Israel melonjak 2x lipat pada 2023 ILS 160 miliar (-Rp 696.6 triliun).
Peringkat kredit (Moody's) Israel turun dua kali (Februari dan September 2024) dari A2 ke Baa1.
Pelabuahn israel Elian menyatakanbangkrut setelah 8 bulan lumpuh total (Juli 2024).
Sebanyak 46.000 usaha tutup dan diperkirakan akan mencapai 60.000 (2024).
Dilaporkan 3 miliar serangan siber terjadi dengan target sistem kemiliteran.
Tercatat 30.000 tentara Israel mengalami gangguan kesehatan mental; Israel membutuhkan tambahan 10.000 pasukan.
Virus West Nile menyebar mengakibatkan 31 kematian.
Dalam 365 hari, Israel mengalami kekalahan strategi, ekonomi dan operasional.
Penolakan di mana-mana.
Penolakan parisipasi dalam FIFA dan Olimpiade 2024.
Penolakan foto bersama kontingen Kirgistan - Uzbekistan.
Penolakan oleh Irak karena bendera disandingkan Israel.
Penolakan keikutsertaan dalam eurovision.
Penolakan dan pengursiran oleh pemilik kedai Vietnam.
Penolakan hotel di Kyoto, Japan.
Penolakan pemegang paspor Israel di Maladewa.
Penolakan pendaratan di bandara Dagestan, Rusia.
Penolakan satu bus oleh Lebanon (Olimpiade Rio 2016).
Penolakan bertanding dan berjabat tangan di berbagai seri pertandingan olahraga.
Diolok-olok saat pertandingan dengan Mall dan delfie. Sebaliknua, Palestina justru disambut, bahkan tercatat beberapa atlet yang tidak tinggal di Palestina atau bahkan bukan keturunan Palestina meminta izin bertanding atas nama Palestina.
Jauh sebelum semua itu, Indonesia pernah melarang Israel mengikuri Aseian Games 1962 di Jakarta dan menolak bertanding dengan Israel pada kualifikasi Piala Dunia 1958.
Penolakan kedatangan Israel kembali terjadi dalam Piala Dunia U-20. Tindakan ini memerhatikan poin (b) Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019.
Banyak negara menyeret Israel dan pejabatnya ke ICC>
Terakhir, aksi walk-out saat Netanyahu berpidato di PBB.
Palestina mendapat dukungan dunia.
Jumlah negara yang mengakui Palestina mendekati Israel. Per 28 Mei 2024, 146 negara mengakui Palestina. Saat ini Israel oleh 165 negara.
Palestina mendapat hak istimewa untuk duduk di ruang utama sidang Majelis Umum PBB sejajar dengan negara anggota lainnya sejak 10 Sseptember 2024. Sebanyak 143 negara mendukung resolusi Palestina menjadi anggota penuh PBB dengan 77 co-sponsor, termasuk Indonesia, Mei lalu.
Palestina duduk secara alfabetis di antara Sri Lanka dan Sudan. Meskipun belum menjadi anggota penuh (dikarenakan diveto AS) dan satusnya sama dengan Vatikan, Palestina tidak duduk di barisan Pengamat, tetapi di barisan Anggota dan dapat mengajukan rancangan resolusi sendiri.
Meomentum 2023 -2024 menjadi pendorong wacana dihapuskannya veto di Dewan Keamanan PBB. Sebuah transformasi. Terima kasih, Palestina.
Palestina tidak terkalahkan.
Simak baik-baik penuturan Miko Peled, cucu seorang penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Negara Yahudi tahun 1948 yang mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina.
"Tidak diragukan lagi, satu hal yang jelas, mereka tidak dapat mengalahkan Palestina. entah Anda mengatakan Hamas atau yang lainnya. Tidak masalah Anda menyebutnya apa. Orang-orang Palestina, tidak peduli gerakan mana yang mereka ikuti, mereka tidak akan terkalahkan."
"Rakyat Palestina ingin hidup, bukan bertahan hidup --- mereka ingin merasa aman di rumah mereka, mereka ingin anak-anak mereka pergi sekolah tanpa rasa takut. merka ingin bebas dalam kenyataan sebagaimana yang ada dalam jiwa mereka." (Pidato utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour di sidang Majelis Umum)
Kini langit penuh dengan anak-anak yang nyawanya diambil terlalu cepat dan dengan cara yang paling kejam, dan bumi penuh dengan anak-anak yang menderita, terluka, lumpuh, yatim piatu dan trauma.
"Keadilan yang tertunda tidak memerikan keadilan." Delayed justice is denied justice. The right time to do the right thing is always right now. Dari semya video yang beredar di media sosial, ga ada satu pun suara-suara bernada putus asa. Bahkan yang keluar justru Alhamdulillah dan senyuman. Paling jauh sejauh-jauhnya adalah teriakan, "Where are the Muslims?" This question hits different, heartbreaking: where are we?
Palestinians are entirely at a different level of iman. Palestina membuat standar baru ketangguhan sebuah bangsa masyarakat. Palestina mengajarkan Islam sejati.
"It touches upon the politics of pity, where empathy may sometimes manifest as shallow online gestures rather than meaningful action. For those geographically distant from the suffering, this behaviour can reflect detachment and selective engagement, which trivialises teh gravity of the situation and lacks genuine empathy," says Sarah Amr, a Palestinian writer.
However, Palestinians seek genuine solidarity and tangible action rather than mere symbolic empathy, she says, calling for a collective response.
"Every person's actions, no matter how small, can contribute to a more potent global stance against these grave injustices, ensuring that such atrocities do not go unnoticed or unchallenged."
0 notes
Text
Telkom University dan Peran GEU dalam Kewirausahaan
Institut Teknologi dan Bisnis Telkom University, sebuah institusi pendidikan atas yang berlokasi di tanah air, sudah menandai identitasnya sebagai fokus pengembangan wirausaha global dengan tindakan yang pemberani dan progresif. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesempatan di abad ke-21, Telkom University tidak hanya berorientasi pada edukasi klasik, melainkan juga mengukuhkan ekosistem usaha untuk menyokong siswa dan komunitas dalam membangun bisnis yang kreatif dan berlanjut.
Suatu aksi kunci yang disiapkan oleh Institut Teknologi dan Bisnis Telkom University adalah establishment Global Entrepreneurial University (GEU). GEU adalah platform yang mengintegrasikan edukasi tinggi dengan ekosistem wirausaha global, memberikan peluang kepada siswa untuk belajar, berkolaborasi, dan mengembangkan ide-ide mereka menjadi perusahaan yang sukses. Dengan demikian, Teknologi Informasi dan Bisnis Telkom University tidak cuma menjadi tempat bagi mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga berfungsi sebagai podium bagi mereka untuk membangun depan entrepreneurship yang berpengaruh global.
Salah satu elemen yang membedakan GEU Telkom University adalah fokusnya yang berat pada inovasi dan teknik. Melalui kerjasama dengan badan usaha teknik terkemuka dan sentra riset antar bangsa, mahasiswa di GEU miliki perolehan ke rekayasa terkini dan ilmu teknik modern yang mendukung pengembangan konsep segar. Ini membentuk lingkungan yang backing bagi mereka yang ingin yang berharap eksplorasi wilayah-wilayah seperti AI, blok rantai, dan Internet of Things. serta menggalakkan kerja sama antar disiplin untuk menyusun solusi yang keseluruhan dan creative.
Tak hanya itu, GEU Institut Teknologi dan Bisnis Telkom University juga turut menyediakan berbagai program akselerasi dan inkubasi untuk mereka magnat bisnis muda. Ditambah lagi dengan pertolongan dari pengajar yang berpengalaman dan jalan masuk ke network investasi, siswa mahasiswa dan alumni Institut Teknologi dan Bisnis Telkom University punya kesempatan baik istimewa untuk menitipkan konsep mereka menjadi usahawan yang berlangsung terus dan kompetitif di market global.
Meskipun, keberhasilan GEU Telkom University bukan hanya dihitung dari sejumlah perusahaan yang dibuka atau sejumlah investasi yang diakui oleh warga wirausahawan. Selain itu, GEU Institut Teknologi dan Bisnis Telkom University upaya untuk membuat pengaruh positif yang luas bagi publik dan lingkungan sekitarnya. Melalui metode yang berkesinambungan dan beretika secara komunal, para wirausahawan dari Institut Teknologi dan Bisnis Telkom University diaktifkan untuk berperan sebagai pemuka perombakan yang menyumbang pada penyusunan ekonomis dan komunal yang inklusif.
Dengan demikian, Telkom University telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin awal dalam membangun contoh pendidikan tinggi yang berhubungan dengan tuntutan zaman, di dimana entrepreneurship dan penciptaan menyandang fokus dari semuanya. Melalui Universitas Kewirausahaan Global, Telkom University menyusun bagi generasi baru kepala usaha yang tegar untuk berhadapan dengan tantangan global dengan wawasan, kreasi, dan api usaha yang pantang menyerah.
0 notes
Text
Silmy Karim: Revisi UU Imigrasi Untuk Penguatan Pengawasan WNA Dan Perbaikan Pelayanan
JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian telah disahkan menjadi undang-undang pada Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (19/09/2024). Dalam UU Keimigrasian terbaru, terdapat sembilan angka perubahan, salah satunya tentang dokumen perjalanan Republik Indonesia (paspor) yang dapat menjadi bukti kewarganegaraan Indonesia.
Mengacu kepada International Civil Aviation Organization (ICAO), paspor didefinisikan sebagai dokumen yang diterbitkan oleh otoritas berwenang dari suatu negara yang sah untuk perjalanan internasional. Paspor mengidentifikasikan pemegangnya sebagai warga negara dari negara penerbit dan merupakan bukti hak pemegang untuk kembali ke negara tersebut.
Mewakili Presiden Republik Indonesia, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas dalam Rapat Paripurna menyampaikan, optimalisasi peraturan perundang-undangan perlu dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat terkait kepastian hukum, termasuk dalam konteks mobilitas antarnegara. Sementara itu, dari sisi Imigrasi, kompleksnya mobilitas orang antarnegara tersebut memunculkan ancaman dan risiko yang semakin beragam terhadap petugas Imigrasi.
“Dalam perkembangannya, beberapa aspek penguatan yang diperlukan oleh Ditjen Imigrasi yaitu berkaitan dengan perbaikan layanan, perlindungan diri [bagi petugas imigrasi], alasan penolakan orang keluar wilayah Indonesia hingga jangka waktu penangkalan,” ujar Menkumham.
Terkait penangkalan, Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim menjelaskan “Jangka waktu penangkalan diperlukan untuk menangkal masuknya WNA bermasalah. Misalnya seorang WNA melakukan kejahatan di Indonesia bisa ditangkal masuk 10 tahun atau bahkan seumur hidup”.
Dalam Undang-Undang Keimigrasian yang baru mengakomodasi perbaikan layanan yang dengan pengaturan masa berlaku izin masuk kembali (multiple entry permit) yang disamakan dengan masa berlaku izin tinggal terbatas (ITAS), atau izin tinggal tetap (ITAP) yang dimiliki orang asing.
“Untuk bisa masuk dan keluar Indonesia secara leluasa, orang asing pemegang ITAS /ITAP juga harus memiliki izin masuk kembali (IMK). Sebelumnya, paling lama izin yang diterbitkan hanya dua tahun, kalau dia [orang asing] punya ITAP lima tahun, dia harus ke kantor imigrasi untuk perpanjang [IMK] setiap habis masa berlaku. Sekarang enggak perlu lagi” tutur Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim dalam kesempatan berbeda.
Selain itu, dengan perubahan UU Keimigrasian, seseorang yang sudah selesai menjalani tahap penyidikan dan memasuki tahap tuntutan jaksa dapat dicegah keluar wilayah Indonesia. Perubahan aturan ini menyesuaikan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 40/PUU-IX/2011.
Di samping itu, UU Keimigrasian terbaru mengakomodasi kebutuhan pejabat Imigrasi, yakni di bidang penegakan hukum, untuk dibekali senjata api. Penggunaan senjata api ini akan diatur secara rinci dalam peraturan menteri.
“Sebelumnya, di tahap pertama pembahasan RUU, kami menjelaskan kepada DPR bahwa sudah ada beberapa kejadian tragis di mana petugas Imigrasi gugur dalam tugas. Saat melakukan pengamanan orang asing, mereka diserang, orang asing tersebut membawa senjata dan petugas tidak dibekali apapun untuk melindungi nyawanya, karena tidak ada aturan yang mengakomodasi hal ini,” jelas Silmy
“Alhamdulillah setelah perjuangan yang luar biasa, kita bisa punya regulasi keimigrasian yang baru, payung hukum baru, yang kita siapkan untuk dapat menjawab tantangan masa kini dan mempersiapkan kita untuk menghadapi masa depan,” tutup Silmy
0 notes