#tl apa
Explore tagged Tumblr posts
Text
07.20.23
Nunu mid angle ft. Pyosik as Nunu and Apa as Willump
(their friendship is so wholesome to see ahhhh)
13 notes
·
View notes
Text
Collection of redraws of iconic APA + UmTi victory hugs from spring 2024!
This was going to be my submission for the lolesports rpf zine until I pivoted ideas :>
13 notes
·
View notes
Text
Day 57
20 notes
·
View notes
Text
Harden Your Web! Optimalkan Keamanan Website dan Hadapi Ancaman Cyber Security dengan SSL Indonesia!
View On WordPress
#Apa Itu TLS#Cyber Security#DigiCert#Enkripsi Data#Entrust Datacard#Fungsi SSL#GeoTrust#GlobalSign#Hardening Website#HTTP Dan HTTP#HTTPS#Instalasi SSL#Keamanan Email#Keamanan Jaringan#Keamanan Website#Malware Protection#Manfaat SSL#Online Trust#Pemantauan Keamanan#Pembelian SSL#Pengertian SSL#Phishing Protection#Ransomware Protection#RapidSSL#S/MIME Certificates#Sectigo#Serangan Siber#Sertifikat SSL#Sitelock#SOC 24x7
0 notes
Text
I Have a Confession. I Posted Misinformation Last Year About The APA.
I didn't realize it until earlier today.
See, the official website for the American Psychiatric Association is Psychiatry.org. But there's another website called APA.org that I went to once, which is for the American Psychological Association. This other APA also has an American Psychological Association Publishing.
And while they have a different logo, it's still blue and white just like the American Psychiatric Association's.
Last year, when this topic came up, I cited this page as evidence the publishing division of the APA is a branch of the APA, and apparently missed it spelling out "American Psychological Association" in my own image.
Oops!
I was careful to not cite this again when the topic came up today after realizing that.
Anyway, back to today's syscourse and correcting some new misinformation you may have seen today that's sprouted out of a similar misunderstanding. This is the claim that the APA published works by Steven Jay Lynn that supported the fantasy theory. As far as I can tell, most of Steven Jay Lynn's papers were published by the American Psychological Association. NOT the American Psychiatric Association.
Does Steven Jay Lynn have some works published by The American Psychiatric Association too? As far as I've been able to tell, he doesn't.
I went to this Google Scholar page, loaded all the results, then used CTRL+F for American Psychiatric Association, Psychiatry Publishing, and the names of every journal American Psychiatric Publishing lists on APPI.org.
The only match I got was from an Edward J Lynn who published a paper about Triazolam addiction.
Meanwhile...
I wouldn't be super shocked to discover that The American Psychiatric Association has published papers supporting the fantasy theory before. But if they did, this isn't it.
TL;DR: There's an American Psychiatric Association and an American Psychological Association. Both call themselves the APA and publish academic journals and books. These are two completely separate entities.
34 notes
·
View notes
Text
How to make millions before grandma dies (2024)
Dari scene neneknya masuk rumah sakit aja w udah mulai nangis, hehe. Agak spoiler, jadi kalau masih niat nonton di bioskop bisa di-skip aja. TL;DR it's a very good movie, you should watch it in the cinema before they take it down.
Sebenernya ceritanya nggak menye, nggak yang sengaja dibikin sedih banget untuk bikin penonton ikutan nangis, pun nggak ada adegan nangis sesenggukan dari para aktornya. Ceritanya mengalir begitu aja, keseharian seorang cucu yang berniat mengurus neneknya karena beliau sakit.
Sedihnya tuh lebih karena memproyeksikan apa yang sudah aku alami dan lihat, dan terefleksikan di kegiatan M, Amah (nenek), dan juga anggota keluarga mereka. Pas dokter bilang Amah kanker udah stadium akhir, aku jadi inget waktu bulan Oktober 2022 Mama nge-WA bilang kalau kanker nini udah metastase. Waktu itu siang di kantor, tapi abis baca WA itu aku gabisa kerja. Minta ijin untuk pulang ke Bandung, dimana sepanjang jalan di travel dari Jakarta-Bandung aku beneran gabisa berenti nangis.
Pas Amah pake kupluk setelah kemoterapinya selesai, aku liatnya itu Nini. Sejak kankernya balik lagi emang Nini jadi sering pake kupluk walau sebenernya rambutnya nggak rontok. Dingin, katanya.
Salah satu hal paling sedih dari nonton film ini adalah bagaimana penonton diajak untuk menemani M yang menemani Amah menjelang kematiannya. Perasaan bahwa hidup ini berat dan ujungnya sudah di depan mata.
Sedih banget juga adalah waktu M dan ibunya ketemu dokter untuk nanya kondisi kankernya Amah, dan dokter bilang bahwa pasien tidak menunjukkan perbaikan. Sedih banget karena aku juga merasakan pengharapan-pengharapan kecil karena buatku nggak ada yang nggak mungkin kalau Allah mengizinkan hambaNya untuk sembuh.
Jujur kalau aku nonton film ini di OTT macam Netflix gitu, aku gak yakin akan bisa menyelesaikannya di one sitting. Terlalu triggering. Keluar bioskop yah sedih banget aja gitu, keinget Nini.
13 notes
·
View notes
Text
Stating this outside the tags,
“Well, like, not when it’s abou—“ yes that shit is included, whatever fill in the blanks madlib shit
“Are you referring t—“ yes, whoever the fuck it is, them randos over there too
I don’t fucking care. I do not fucking care. Whatever that weirdo shit you guys call people to draw your fuckass lines in the sand, whassit, “neutral”. Sure. I’m that. Lookit me type it out: I’m neutral.
Fandom bAcK iN mY DaY wasn’t great, and definitely wasn’t a shining example of community but it was still comparatively better because minding one’s own fucking business was more commonplace and common sense.
Lemme reiterate from another thing I reblogged: why be rude when you can just shut the fuck up.
the day you make peace with the fact that you don’t own your blorbo and there’re always going to be people who make theories / headcanons / analysis about them, or involve them in a ship, that you do not agree with, is the day you will truly enjoy being in a fandom.
no, you can’t make everybody agree with you. but you can curate your own fandom experiences by blocking / muting / not interacting with what you don’t want to see / what makes you uncomfortable / what triggers you / what you disagree with, instead of engaging in ‘calling out’ or ‘cancel culture’ — even if you believe their takes are ‘morally messed up’ — and, whether or not it’s your intention, taking part in furthering the toxicity in your own fandom.
no, people enjoying a piece of media however they want to enjoy isn’t what makes a fandom toxic. people who claim to have superior moral standards, who also attack and harass other people over a fictional movie or show or book, are what makes a fandom toxic.
#fucking SIIIIIGH#I knew it was inevitable#but the people I met were cool and I went so long without seeing shit#I got comfortable#and like day turns to night#and school halts for summer#[ pointed stare ]#so too the shit starts floating into my side of the toilet#people I know venting and needing to take a break#I was already 27 when I came to tumblr pre-Mishapocalypse#I saw in real time#sociological terms and concepts just blown apart from their context#and used like a crowbar on people#and fuck do I wanna talk to some people about that#and the rise of puriteens using progressive words for their bullshit#and i'm sitting here like#those terms weren't meant for your fucking blorbos#my professors made it clear I had to show a firm grasp on those same concepts in my papers#or i would be redoing their classes#i used up my clarifying energy for those 9 page APA MLA Chicago fucking format 2 pg ref sheet papers#i have none left for you rude li'l shits#so tl;dr i just do not fuck with you
709 notes
·
View notes
Note
Are we playing to guess your favorite number?
Searching...
• • • • •
String NSM located
Warning heavily corrupted
Entry 5.41
Thæy ßr°ugπt i[ a cπi7d t°€/ay.
apa®e[tl√ tπe ©hil€/ 5nr^i^ed ∆he Ær°s*°n pr°ce5s, I πa^e d°uts Tπat ∆h*s is n°t a ho@x
H°wæ^er i= tπi5 *s n°t @ fa7©e p°siti^e it c°u7d be tπe s°7u∆io[ to °u® p®oßle£... ßnt... tπis is a ©π*ld...
∆πi5 5*tua∆i°n bæ§s the øuæst*°n... h°^^ fa® a£ I wi77*ng to §o t° 5a^e °u® s°ciæt√?
*f it ^^a5 an @€/u7t thæn-
. . .
. . .
File string NSM lost
8 notes
·
View notes
Text
08.14.24
Team Liquid eliminates Golden Guardians and qualifies for Worlds 2023
Neeko neeko ni!
8 notes
·
View notes
Text
pada umur berapa biasanya kamu sadar kalau keluargamu beda dengan tetangga? kenapa ada hari raya ekstra dimana seluruh famili jauh susah payah berkumpul tapi tidak tercatat di kalender negara? sampai kapan kamu percaya kalau berita duka saudara hanya akibat kelainan genetis semata? pada umur berapa kamu sadar bahwa semua tentang keluargamu tidak biasa? *** JADI! Aku lagi mikirin proper intro [atau proper closure] untuk OC2 roleplay yang aku bikin, sempet kepikiran, setengah jadi, dan belum sempat kumaenin. Siapa tau kan ya bisa kurecycle dan repurpose di cerita lain, jadi pemeran pendukung atau malah pemeran utama di universe yang sama sekali baru. Bahkan lumayan bisa buat nambahin head count mob karakter figuran webtoon. Ngeliat kawan sesama roleplayer sampai bikin page dan list excel sendiri khusus didedikasikan untuk OC masing-masing, bikin aku terpancing. Diliat-liat bahkan OCku yang punya gambar fullbody dengan color palette yang proper aja cuma ada dikit. Kayaknya ini lah momennya jadi lebih serius ngurusin anak-anak gepeng ini :)) Dengan bikin character sheet yang appealing, kayaknya akan memudahkan art trade, commission request, dan mungkin melancarkan jodoh OCku di masa depan [kalo ada] :)) Nah OC yag kufitur di post ini tuh Irie Denki [kiri], proto-OC dari Seki yang gagal mulu saban kucanangkan untuk dimaenin di forum-forum terdahulu. Sampe aku mikir apa aku kurang cinta sama Denki...? Apa BG storynya sendiri kurang menarik buatku pribadi? Mumpung Seki-nya sendiri udah solid, kurasa udah bisa sih bikin karakterisasi Denki ngikut lore Seki. Tl;dr Irie Denki ini keturunan keluarga penganut pesugihan ular.
yang ngebedain Seki dengan Irie Denki tuh : alisnya, telinganya, tinggi, dan gendernya. Aku pake kepala 3d yang sama untuk 2 karakter ini. Alis Denki lebih panjang dan telinganya bulat normal. Model rambut juga sebetulnya beda meski panjangnya kira-kira sama. Dulu aslinya aku bikin Denki biar aku ada alasan gambar baju lolita, girls fashion yang lucu-lucu gitu--tapi ternyata itu belum cukup buatku ngefitur Denki sering-sering. Sebagai keluarga penganut pesugihan [...] kita anggap aja dia [Denki] dari ekonomi mampu makanya isi wardrobenya segambreng. Nanti kupikirin ah pas keluarganya udah bangkrut ini baju-bajunya dia mau diapain. Kayaknya seru masukin isu fashion waste disini.
2 notes
·
View notes
Text
Switching
Loading otak tuh masyaallah ya. Ibaratnya habis baca novel, lalu mau ngerjain PR matematika tuh buat aku butuh jeda dulu dan waktu buat otak aku bisa switching dari satu universe ke universe yang lain.
Malem ini aku baru namatin series Cinta Cenat Cenut (drama apa iniiiii?) setelah sejak kapan hari di TL instagram tanpa babibu menampilkan sosok Natasha Rizki, terus aku jadi keinget kalau dia kan dulu salah satu pemain di CCC alias Cinta Cenat Cenut alias sinetron favorit aku karena disitu SM*SH ikut main HAHHAHAHA.
(yaa fyi, aku adalah (mantan) smashblast)
Gara-gara Natasha Rizki lewat di TL aku jadi pengen nonton CCC lagi. Berdalih buat warming up otak juga dengan hal-hal bucin dan romance, sebab aku sedang ada kewajiban menyelesaikan tulisan bertema romance. Malam ini aku menyelesaikan nonton ya walaupun skip-skip di beberapa menit dan adegan.
Setelah nonton niatnya mau melanjutkan menulis tapi ternyata tipe romance-nya terlalu menye-menye (yaiyalaaaahhhhh) dan otakku justru butuh warming up lagi. Aku tahu-nggak tahu sih, dari awal, kalau tipe romance di CCC ini emang menye-menye banget, karena ini kan latarnya tahun 2010 dimana anak-anak remaja dengan kealay-an yang khas itu, dan tipe meng-idolakan idol tuh ya tentu beda dengan zaman sekarang, ditambah lagi tokohnya adalah anak-anak SMA. Ibarat kata orang-orang, kalau cinta masa SMA adalah cinta monyet dan aku sekarang yang melihat dari sudut pandang manusia hampir seperempat abad, emang cinta anak SMA tuh apa bangeettt>_<
Makanya aku menulis ini sebagai usaha warming up. Dan sebagai proses switching supaya aku ada energi lagi buat nulis (bismillahh). Anyway, jadi kepikiran barangkali nanti aku akan membagikan cerita proses menulisku di sini. Sepertinya seru:)
Baca tulisan lengkap projectku di sini, ya:)
2 notes
·
View notes
Text
Day 154
13 notes
·
View notes
Text
IDOLiSH7 7th Anniversary: Chapter 5 - Selalu Ada aja Masalah [INDO]
Chapter 6 | Navigasi Cerita
Tsumugi: …Banri-san…!
Banri: Tsumugi-san! Udah dengar berita dari Momo-kun?
Tsumugi: Udah! Karena ada masalah darurat, ia membutuhkan bantuan banyak orang…
Kaoru: Takanashi-san! Ogami-san!
Tsumugi: Anesagi-san!
Rinto: Ada masalah apa?!
Banri: Okazaki-san! Jadi semuanya ada di festival, ya?!
Kaoru: TRIGGER diundang ke sini, makanya aku nemenin mereka…
Rinto: Kalau kami, Presiden kami diundang untuk menjadi juri di sini…
Kaoru: Kau pakai trik apa sehingga atasanmu dapat menjadi juri dan mengesampingkan Presiden Yaotome serta Presiden Takanashi?
Rinto: Aku gak ngapa-ngapain! Presiden kami hanya terpilih oleh panitia sekolah untuk menjadi juri!
Suara kuda terdengar.
Kaoru: Uwaa, kaget! Kenapa ada kuda?!
Banri: Apa ini kuda dari Kebun Binatang Amatir?
Kaoru: Apa ini gak masalah? Niat amat ni sekolah ngadain festival.
Banri: Maa, lagian ini perayaan Anniv ke-7!
Tsumugi: Anniversary year!
Kaoru: 7th Anniv harus manis, ya. Bahkan di sekitaran sini juga ada atribut festival. Apa ini? Jubah silver?
Banri: Bukannya ini kostum Statan? Maskot untuk acara Kelahiran Bintang nanti.
Kaoru: Statan? Apa dia alien?
Banri: Dia kayak peri mic gitu.
Rinto: Tapi, kuda ini baik, ya. Gimana? Mau wortel?
Banri: Kau bawa wortel?
Rinto: Enggak, tadi karena habis tabrakan dengan beberapa WNA.
Banri: Eeh?! Kau tidak apa-apa?!
Rinto: Gak apa-apa, kok. Lalu, aku dapat ini sebagai permintaan maaf dari mereka.
Kaoru: Kayaknya, ada yang aneh di sini…
Shiro: Ah, guys, sini!
Rinto: Utsugi-san! Apa kau dipanggil oleh Momo-kun juga?
Shiro: Tidak, aku dipanggil oleh Ryo-kun…
Rinto, Banri, Kaoru: Ryo-kun?!
Rinto: Ryo-kun itu maksudnya Tsukumo Ryo?! Dia juga ada di sini?!
Kaoru: Aku tidak yakin aku bisa tetap tenang jika aku melihat pria itu!
[TL’s Note: Nuuuuu Kaoru-chann traumaa :”””]
Banri: Apa yang dia lakukan di sekolah ini?!
Shiro: Jadi gitu perasaan kalian. Saya memohon maaf sedalam-dalamnya, etto… Kalau gitu, kita mencar, yuk!
Banri: Utsugi-san! Sebenarnya ada apaan, sih?!
Shiro: Aku juga kurang tahu tapi sepertinya aku harus pergi ke kuil dekat sini...
Murid 1: Senpai, senpai. Kau masih sering pergi untuk ibadah di kuil sana? Bukannya tangganya itu gak enak, ya?
Murid 2: Emang gak enak. Habisnya, ada 500 anak tangga. Tapi, aku ingin melakukannya!
Murid 1: Senpai keren!
Shiro: …500 anak tangga…
Suara kuda terdengar.
Shiro: Aku boleh pinjam kuda ini gak?
Kaoru: Gak mungkin boleh, ‘kan?!
Banri: Tenanglah, Utsugi-san! Kau mau ngapain dengan kuda ini?!
Shiro: Aku tidak ingin menaiki 500 anak tangga… Tidak! Aku harus melaluinya tanpa kuda meski sambil menangis.
Banri: Kau akan melaluinya sambil menangis?
Shiro: Aku akan kembali! Jika ada apa-apa, tolong kabari aku!
Tsumugi: Hati-hati!
---
Shiro: Kuilnya dimana, sih? Apa di sekitaran gunung kecil itu?!
Momo: Utsugi-san!
Ryo: Ap- Shiro…?
Shiro: Momo-san! Ryo-kun! Sebenarnya ada apa?!
Momo: Kita ada dalam masalah besar karena dia telah menjatuhkan dokumen yang kontennya berbahaya! Tolong bantu kami!
Shiro: Oke. Aku harus ngapain?
Momo: Aku akan mencari dokumennya dengan Ban-san dan yang lain, kau dan Ryo-san akan mencari di kuil!
Momo: Aku ingin kau menyelamatkan tas biru mahal itu sebelum benda itu dibakar!
Shiro: Siap.
Momo: Mohon bantuannya!
Momo pergi.
Ryo: Hai, mohon bantuannya.
Ryo: Uwaaa! Kau! Beraninya kau mencengkram kerah seseorang yang dahulu adalah bosmu?!
Shiro: Kau akan mengantarku ke kuil. Nih, gunakan tendon Achilles-mu.
Ryo: Aku tidak mau naik tangga itu.
Shiro: Sama. Tapi, tolong ceritakan semuanya padaku sambil kita menaiki tangga ini.
---
Banri: Dia menjatuhkan dokumen soal Riku-kun dan Tenn-kun adalah kembar di sekitar sini?!
Momo: Benar! Mohon maafkan kami…!
Banri: Ini bukan salahmu, Momo-kun. Tapi, kita harus segera menemukannya sebelum orang lain melihat dokumennya…
Momo: Kaoru-chan, aku boleh minta tolong, gak?!
Kaoru: Tentu saja. Ini menyangkut Tenn kami, loh!
Banri: Kita akan segera menemukannya sebelum orang lain! Tsumugi-san, untuk jaga-jaga, tolong laporkan masalah ini ke Presiden!
Tsumugi: Baiklah!
Momo: Terima kasih, Maneko-chan! Aku akan mencarinya di dalam sekolah. Aku tidak ingin membuat Riku dan Tenn sedih!
Rinto: Tidak apa-apa. Selama dokumen itu tidak jatuh ke tangan seorang jurnalis dunia hiburan atau reporter majalah musik, tidak akan terjadi masalah…
Touma: Momo-san!
Momo: Touma…! Anak-anak ZOOL…!
Momo: Syukurlah! Ini darurat! Aku butuh bantuan kalian…
Jurnalis: Darurat?
Banri: …Ini siapa?
Minami: Dia seorang jurnalis yang menulis konten untuk majalah musik terkenal. Kami pernah bertemu di Red Fest…
Jurnalis: Ahaha. Saat itu aku hanya membuat artikel yang buruk tentang kalian tapi sekarang aku malah jadi penggemar.
Jurnalis: Momo-san, aku pernah mewawancarai dirimu beberapa kali. Sebuah kehormatan dapat bertemu denganmu di kesempatan yang tak terduga ini.
Momo: Aah, aku ingat. Aku selalu memintamu untuk membuat artikel yang baik…
Jurnalis: Apa maksud dari kata darurat yang kau sebutkan tadi?
Torao: Apa ada sesuatu terjadi dengan IDOLiSH7?
Momo: …
Kaoru: Aah, pusing…
Rinto: Anesagi-san, bertahanlah…!
Momo: Ka-Kaoru-chan lagi gak enak badan…!
Kaoru: Ini hanya anemia biasa, kok! Jangan cemaskan aku, cepat dan laporkan segera ke bos kalian!
Banri: Baik…!
Rinto: Anesagi-san, tolong andalkan kami!
Tsumugi: Maaf atas keributannya, ZOOL. Sampai jumpa…!
Touma: Kalau gitu… Jaa, kita pergi, yuk.
Jurnalis: Okey. Aku ikut, ya. HItung-hitung sekalian berkeliling sekolah ini. Festivalnya meriah sekali. Sepertinya aku dapat membuat artikel yang menarik.
Torao: Syukurlah.
Minami: ….
Minami: Inumaru-san, Mido-san, kalian duluan saja. Aku ingin bersama dengan Anesagi-san dulu.
Touma: Kau baik sekali, Mina… Baiklah. Tolong, ya.
Touma, Torao, dan Jurnalis pergi.
Minami: Momo-san, Anesagi-san, Takanashi-san, ada apa sebenarnya?
Momo: Minami…
Minami: Raut wajahmu berubah ketika kalian melihat jurnalis tadi. Jika ada masalah, aku bisa bantu.
Momo: Sebenarnya…
---
Shizuo: Yuki-kun… Yamato-kun dimana…?
Yuki: Mana, yaak? Urusan ini yang ngurus Momo, sih.
Shizuo: …Aku ingin segera membereskan masalahku dengannya…
Yuki: Iya, iya... Ah, ada band sekolah.
Yuki: Mau liat bentar, gak?
Shizuo: Eh…? Maa, kalau cuman bentar…
Murid 1: Ah, ada Yuki dari Re:vale!
Murid 2: Ah, idol… Daripada itu, kita harus segera membetulkan ini…
Yuki: Suaranya gak keluar, kah? Mau kubantu?
Murid 2: Ah, tapi ini gitar asli. Kayaknya idol gak mungkin bisa ngatasin ini, deh.
Yuki: ….
Shizuo: Yuki-kun, kau terlihat kesal.
Murid 1: Gak sopan banget lo! Yuki dari Re:vale itu bikin lagu sendiri, tau!
Murid 2: Bikinnya pakai smartphone atau sejenisnya, ‘kan?
Yuki: Oi, bocah. Diem sini. Liat.
Murid 2: Hei! Kembalikan gitarnnya…! Jangan sentuh amplifier-nya tanpa izin…!
Suara petikan gitar terdengar.
Murid 1: Ah, suaranya ada! Uwaaa, Anda ahli sekali! Potongannya bagus sekali!
Shizuo: Meski sikapmu buruk tapi kau keren, Yuki-kun!
Yuki: Sama-sama. Kau, mana terima kasihnya?
Murid 2: Kuh…
Yuki: Aku tidak akan pergi dari sini sampai kau bilang terima kasih.
Shizuo: Anoo, gimana dengan masalah Yamato?
Yuki: Aku gak bakal pergi.
---
Supir: Mohon maaf sebelumnya, Presiden. Sepertinya di depan sana ada kecelakaan jadi macet…
Soushi: Baik. Saya tidak ada jadwal urgent siang ini. Jadi, saya akan berjalan-jalan sebentar.
Supir: Dimengerti. Mohon hati-hati.
Soushi keluar dari mobil.
Soushi: Untuk ke stasiun terdekat, tidak memakan waktu hingga 10 menit, ya. Hm?
Soushi: Festival Tahun ke-7 Sekolah Nanahoshi… Sekolah seni, ya…? Artinya, para calon selebriti.
Soushi: Mimpi siapa pun akan terkabul, ya…?
Soushi: Memang mudah sekali untuk menginspirasi anak muda berpotensi dengan kata-kata indah yang tidak bertanggung jawab.
Soushi: Namun, mereka yang terlalu mendambakan mimpi itu, kehidupannya yang sesaat mereka akan direnggut… Sama seperti Satoshi dan Sogo.
Soushi: …
Murid: Selamat datang di Festival Tahun ke-7 Sekolah Nanahoshi!
Murid: Kami membagikan tiket spesial hari ini! Jadi sekarang, Tuan dapat masuk tanpa undangan!
Murid: Silahkan melihat-lihat!
Soushi: …Lagian, aku masih ada waktu.
Soushi: Aku ingin melihat anak muda seperti apa yang tertipu dengan dongeng dunia ini.
---
Sogo: Yotsuba-kun.
Tamaki: Hm? Eh…? Ah, Sou-chan! Rikkun!
Riku: Tamaki, ketemu!
Sogo: Kau kira aku teman sekelasmu, ya?
Tamaki: Iya! Soalnya kau memanggilku dengan sebutan ‘Yotsuba-kun’.
Sogo: Ahaha. Aku berhasil.
Tamaki: Aku kayak… ‘Ahre? Ini suaranya Sou-chan bukan, sih?’ Terus aku liat ke belakang, lah benar.
Sogo: Kelihatan kok dari raut wajahmu.
Riku: Enak banget. Padahal ini seru tapi Iori malah sadar duluan!
Tamaki: Udah ketemu Iorin? Udah liat dia?
Riku: Udah! Jubah putih yang ia kenakan keren!
Sogo: Riku-kun sudah sangat terbiasa dengan dokter dari kecil jadi ia sangat senang melihat cosplaynya Iori.
Tamaki: Hee, gitu, ya!
Riku: Ehehe!
Tamaki: Sou-chan juga mau berubah jadi superhero, ‘kan, ya?
Sogo: Enggak, tuh.
Tamaki: Enggak, ya?
Riku: Sogo-san bilang kalau para rocker adalah hero.
Tamaki: Oh! Kayak Douglas?! Harusnya aku cosplay Douglas Rootbank aja.
Sogo: Douglas itu hero. Aku harap aku dapat bertemu dengannya untuk kedua kalinya. Untuk ketiga kalinya, mungkin agak susah tapi…
Riku: Tamaki, kau cocok banget loh cosplay Douglas!
Tamaki: HAHAHA!
RikuSou: Miripnya~
Tamaki: Nanti aneh dong kalau di sekolah ada 2 Douglas!
Sogo: Ahaha, iya juga.
Riku: Aku daritadi kepikiran, bagaimana reaksimu jika kami memanggilmu dengan sebutan yang berbeda.
Tamaki: Oh, apa tuh?
Riku: Sogo-san, coba, deh!
Sogo: Yotsuba-senpai.
Tamaki: Versi senpai, ya?! Oh, Sogo. Ada apa?
Sogo: Ini asam sitratnya.
Tamaki: Asam sitrat?
Sogo: Hadiah untukmu.
Tamaki: Oh, benda itu bagus untuk mengatasi lelahku. Trims!
Sogo: Sama-sama. Semangat lombanya.
Riku: Versi dua!
Sogo: Yotsuba, duduklah.
Tamaki: Sensei! Versi sensei!
Sogo: PR sudah kau kerjakan?
Tamaki: Maaf, Osaka-sensei. Belum.
Sogo: Kenapa belum dikerjakan?
Tamaki: Etto, aku main game…
Sogo: Hei, PR dulu dikerjakan. Jangan lupa mulai besok.
Tamaki: Baik.
Riku: Versi tiga!
Sogo: Taa-kun.
Tamaki: Stop! Memalukan tau! Kenapa kau mengajari Sou-chan hal seperti ini, Rikkun?
Riku: Habisnya, kesel banget Iori gak bisa diajak kerja sama.
Sogo: Udahan? Padahal masih ada versi rival sekolah yang buruk, loh.
Tamaki: Coba aja lagi pas kita udah pulang. Lakuin itu di depan yang lain.
Sogo: Siap.
Tamaki: Kalian mau kemana lagi abis ini?
Sogo: Kayaknya ntar mau ke ruangan panitia festival sambil bantu-bantu dikit kalau perlu.
Tamaki: Oh, oke. Aku ikut kalau udah kelar shift. Oh, iya, stamp-nya gimana?
Sogo: Oh, iya. “Kita pernah bertemu di sini 100 tahun yang lalu!”
Riku: “Kita pernah bertemu di sini 100 tahun yang lalu!”
Tamaki: Ini dan ini. Ah, coba liat pose berubahku!
Riku: Emangnya ada?
Tamaki: Nyaan, berubah!
Sogo: Gemasnya.
Riku: Imut! Lagi, dong!
Tamaki: Nya, nya, nyaan, berubah!
---
Ryuu: Orang-orang yang tadi terlihat kelelahan itu gak bakal kenapa-napa, ‘kan, ya?
Gaku: Yang satu bisa bahasa Jepang, kok. Jadi harusnya aman.
Tenn: Aku senang dapat bertemu dengan penggemar kita.
Gaku: Iya. Btw, aku lapar. Mau makan gak?
Ryuu: Di sana ada rumah pantai! Pasirnya membuat tampilan pantainya lebih real!
Tenn: Ide mereka bervariasi sekali. Banyak tempat-tempat yang menarik di sini.
Gaku: Di sana ada makanan yang untuk anak-anak. Yang ada bendera di atas omurice-nya. Tenn suka itu, ‘kan?
Tenn: Aku jadi teringat akan masa kecilku.
Ryuu: Ada burger mini, neapolitan, dan pudding segala, loh. Makanan untuk anak-anaknya keliatan mewah sekali.
Gaku: Aku jadi pengen makan itu. Memalukan, sih. Tapi, kenapa enggak? Sekalian menyesuaikan diri dengan semangat berfestival di sekolah ini.
Tenn: Benar.
Ryuu: Ke sana, yuk!
---
Murid: Selamat datang.
Gaku: Pesan makanan untuk anak-anak tiga… Uwa!
Sousuke: Gaku.
Otoharu: Gaku-kun.
Rintaro: Oh, TRIGGER.
Gaku: Papa ngapain di sini?
Tenn: Takanashi-sachou dan Okazaki-sachou…
Otoharu: Sini, dong makan bareng.
Ryuu: Oke, deh.
Gaku: Makan bareng, ya? Akrabnya.
Rintaro: Yaotome-san dan Takanashi-san lagi membangun kepercayaan masing-masing. Mau bendera gak?
Gaku: Enggak.
Otoharu: Senang ada kesempatan bertemu di saat seperti ini. Karena, jika di kantor, terasa ada tembok yang membatasi. Kau mau bendera?
Gaku: Tidak.
Sousuke: Fun… Bahkan jika kami bertemu di luar, kami hanya membicarakan masalah industri. Nih, bendera…
Gaku: Diblangin enggak! Kenapa semuanya menawari itu padaku?!
Rintaro: Kami baru saja membahasmu. Saat Gaku-kun masih kecil, katanya kau suka dengan bendera yang diletakkan di atas makanan seperti ini…
Gaku: Serius?!
Sousuke: Kau tidak ingat? Padahal dulu kau suka banget.
Ryuu: Imut sekali, Gaku! Adik-adikku juga sangat menyukai bendera itu saat mereka kecil.
Tenn: Kau mau yang punyaku, gak?
Gaku: Enggak mau lah! Aah, kayaknya, aku bakal dibully terus sampai akhir hayat gegara ini.
Otoharu: Kami sedang membicarakan bagaimana kita dapat membuat masa depan dunia hburan seperti bendera di atas makanan yang membuat anak-anak senang.
Tenn: Karena itu, kalian ada di sini?
Otoharu: Tidak. Kita memilih tempat ini karena menunya yang bervariasi dan terlihat indah.
Sousuke: Makanan ini mencerminkan suasana festival sekolah ini.
Rintaro: Sajian seperti ini membuatku bernostalgia dengan masa kecilku. Kalian gimana?
Tenn: Sama, kok.
Rintaro: Jadi karena itu ya, sajian ini jadi terlihat begitu mewah bagi kalian. Memang, ya, TRIGGER itu keren.
Sousuke: Fun.
Rintaro: Kayaknya, nge-produce TRIGGER seru, ya.
Otoharu: Seru, dong. Potensi mereka besar ditambah mereka tahan banting dan jujur.
Ryuu: Terima kasih banyak.
Murid: Terima kasih telah menunggu. Tiga porsi makanan untuk anak-anaknya, kakak… TRIGGER?!
Tenn: Terima kasih.
Murid: Ternyata TRIGGER datang…! Maaf! Aku malah membuat TRIGGER-san duduk dengan bapak-bapak aneh!
Tenn: Anoo, mereka para CEO rumah produksi.
Murid: Aah…! CEO…!
Sousuke: Murid sekolah seni memang punya nyali.
Rintaro: Kalau gak salah tadi kau bilang bahwa aku bapak-bapak? Orang sepertiku?
Murid: Anda tidak termasuk, kok!!!
Rintaro: Yosh! Kalau gitu, oke~!
Otoharu: Ngomong-ngomong, aku…
Murid: Kalau Anda termasuk!!!
Otoharu: Aah, iya.
Sousuke: Kau terlalu terbawa suasana, Takanashi.
Otoharu: Setiap kali aku sedang bersama Banri-kun, ia selalu memuji betapa awet mudanya aku. Dia sering bertanya padaku, "Yakin nih, ini bukan Yaotome Gaku?"
Sousuke: Jangan tiba-tiba jadi anakku.
Rintaro: Papa, aku boleh makan camilan gak?
Sousuke: Jangan buat orang bingung, kau bukan anakku!
Ryuu: Gaku ‘kan anak asli Anda, bagaimana jika Gaku yang meminta sesuatu?
Gaku: Boleh, gak… Aku mau makan pudding…
Tenn: Kau anak yang baik, ya. Nanti kubelikan camilan deh saat pulang.
---
Soushi: …Sekolah seni begini, kah…?
Suara kuda terdengar.
Soushi: …Bahkan ada kuda segala. Ini tidak jelas sekali.
Soushi: …Tapi, mata para murid begitu berbinar-binar…
Sogo: …
Soushi: …! Yang ada di situ, itu Sogo? Dia berjalan ke arah sini…
Soushi: …Aku gak bisa ke sana! Kalau kita bertemu di sini nanti malah jadi masalah…
Soushi: Nanti Sogo bakal berpikir bahwa aku mulai tertarik dengan dunia hiburan dan malah terjadi kesalahpahaman. Gimana ini?
Soushi: Ini…!
To be continued…
TL Note:
Aku mikir gini, gila juga ya sekolahnya trio high school, bisa ngundang CEO... like... HOW MUCH THEY COST TO INVITE THEM?!?!?! mana minta tolong buat jadi juri lagi. emang gila mantep banget relasi para seleb atau anak seleb di sini
20 notes
·
View notes
Text
Pasutri sunday exercises
Akhirnya ST ngga cuma wacana haha. Bangun tidur sambil nyuport yg mau lari haha, aku suruh warm up dulu pake aplikasi ini. Lalu blio lari lah~ tiba2 aku liat2 workoutnya pikirku dlm hati eh dah lama ngga ST, coba kita liat2 dulu gerakannya, bolelah gaskeun biar nanti mandi keringetan. Yaaaak mayan ada squatnya, sebelumnya minta dikoreksi dulu squat yg bener ke suami malah diketawainnnn hhhhhh diamaaah hih.. Katanya jgn naro beban di lutut, di paha. Oke kuch! Bye hati2 dijalan.
Mari lanjooootttt.. Dahlah itu 22 sets lalu gobyossss edun! Nemo msh aja tidur. Mayanlah 23 menit bangun2 lalu olga kurang produktif aja minggu pagiku. Gapake jersey, pake baju tidur aja skalian keringetan haha. Sambil nunggu bapak, nunggu keringet agak kering, suuungg mandi deh seger benerrrr.. 10 menit kemudian bapak pulang. Weitsssss mantuliti..
Progress nya oke nih, nambah jarak. Pace mah jgn terlalu dipedulikan santuy aja. Alhamdulillah hayukkk pasang target! Saranku td sih 2 hari sekali, gatau nih blio mau apa ngga haha. Oiya tydac lupa kasih kudos dong di TL strava ku yg sepi itu wkwk.
Pulang2 beli cakue seperti biasa, trus bikin eskosu deeeh. Udah ganti produk sriwil udah bbrp bulan ini pake indocafe. Rasanya yaa enak2 aja ya kalo mau enak bgt mah makmur jaya *angger
3 notes
·
View notes