Tumgik
#tiga negara
meng-u-las · 1 year
Text
Cerita Perjalanan Tiga Negara - Part 3 (Final)
Tumblr media
Photo by Kelvin Zyteng on Unsplash
Kuala Lumpur menjadi titik awal perjalanan kami menuju ke negara berikutnya, yaitu Thailand. Perjalanan darat yang kurang lebih menghabiskan sekitar 10 Jam perjalanan melalui AH2 atau Asian Highway 2 yang menghubungkan negara-negara di Asia, mengalami perjalanan darat ini dan melihat pemandangan di sekeliling sekilas mengingatkan perjalanan darat dari Jakarta menuju Bandung, yang melewati beberapa kawasan Industri, begitupun perjalanan dari Malaysia menuju Thailand ini, kita bisa melewati beberapa Negeri dan banyak kawasan Industri, salah satunya adalah Penang, tempat yang tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, karena sering kali menjadi salah satu tujuan pengobatan orang-orang Indonesia, terutama mereka yang memiliki kemampuan finansial yang baik, hal tersebut ternyata diamini oleh Tour Guide dalam perjalanan ini yang merupakan orang Malaysia asli, fasilitas kesehatan di Malaysia merupakan salah satu yang terbaik di dunia, sehingga tidak heran, banyak orang yang berasal dari negara di sekitar Malaysia, banyak yang berobat ke Malaysia, tidak terkecuali warga Singapura, karena dengan fasilitas yang baik, biaya yang dikeluarkan relatif lebih kecil dibandingkan dengan yang harus dikeluarkan di Singapura sendiri. Selain sebagai tujuan wisata kesehatan atau pengobatan, Penang (Pulau Penang, karena penang adalah sebuah pulau yang terpisah dan merupakan Negeri/ negara bagian) juga menjadi salah satu kota metropolis besar di Malaysia, banyak perusahaan asing memiliki kantor perwakilan di Penang selain di Kuala Lumpur, sehingga tidak heran Penang pun memiliki ragam budaya yang melimpah seperti layaknya Singapura.
Mencapai ke perbatasan Malaysia dan Thailand, memiliki ciri khasnya tersendiri, sangat berbeda dengan saat kami menuju ke Singapura dari Malaysia, dimana semuanya terasa menegangkan, ditempat ini bisa dibilang sangat santai, kami mendapatkan kertas putih (semacan form deklarasi, akan tinggal dimana selama di Thailand dan berapa lama) dan harus menghadapi antrian panjang yang lumayan mengular, karena rupanya banyak orang Malaysia menghabiskan akhir pekan dengan berlibur ke Thailand karena bisa ditempuh melalui jalur darat via AH2, ke perbatasan Bukit Kayu Hitam (Malaysia) dan Sadao (Thailand). Perlu dicatat, Thailand yang dimaksud bukan Bangkok, melainkan wilayah selatan dari Thailand yang paling dikenal adalah Songkhla, sebuah provinsi yang berada di selatan wilayah Thailand dan sangat unik, karena memiliki komunitas Muslim dan Melayu yang sangat besar. Ada kisah tersendiri mengapa di wilayah tersebut terdapat komunitas Muslim atau Melayu, semuanya bermula dari zaman kerajaan, sewaktu itu beberapa wilayah Thai, berada dalam kekuasaan kerajaan Pattani atau Kesultanan Pattani yang merupakan kesultanan Melayu, namun akibat perang, wilayah-wilayah tersebut diambil alih oleh Kerajaan Sukhothai yang merupakan cikal bakal Thailand saat ini, sehingga tidak heran di wilayah tersebut banyak sekali dijumpai etnis Melayu dan beragama Muslim karena sebelumnya memang bisa dibilang bagian dari kerajaan atau kesultanan melayu. Asal usul yang lekat antara kebudayaan Melayu dan Thai di wilayah tersebut, ditambah banyaknya wisatawan yang berasal dari Malaysia yang berkunjung setiap waktunya, menjadikan banyak pedagang di wilayah tersebut mampu berbicara dalam bahasa Melayu, meskipun tidak bisa dipungkiri untuk komunikasi jangan berekspektasi seperti berbicara dengan orang Melayu di Malaysia, bagaimanapun disana adalah wilayah Thailand ada beberapa kendala bahasa yang bisa terjadi, jadi senantiasa siapkan Smartphone saat kondisi sudah sulit.
Meskipun terdapat komunitas Melayu Muslim yang besar di wilayah selatan Thailand ini, saya pribadi tetap merasakan gegar budaya, karena semua tulisan yang ada ditempat umum ditulis dengan bahasa Thai, terkecuali beberapa brand besar seperti McDonald yang menggunakan aksara latin, sisanya dalam aksara Thai. Ada cerita yang baru saya dengar ketika berkunjung ke wilayah Songkhla ini, pada masa pemerintahan raja Thai sebelumnya, Raja Bhumibol Adulyadej, wilayah ini mendapatkan perhatian khusus, pada masa pemerintahannya didirikan banyak fasilitas umum, seperti Rumah Sakit, Universitas dan lain sebagainya, sehingga meskipun berada diujung selatan dari Thailand, warga di wilayah ini tetap bisa sejahtera, oleh karena nya warga di wilayah tersebut masih sangat mencintai sang Raja, bisa terlihat di beberapa toko, masih ada yang memasang foto sang Raja sebagai bentuk penghormatan.
Secara sekilas, wilayah Selatan Thailand ini bisa dibilang mirip dengan kota-kota di Indonesia, rasa makanannya pun bisa dibilang cocok di lidah saya pribadi, entah karena mungkin banyak masakan Thailand yang bisa kita jumpai di Indonesia, atau lagi-lagi faktor budaya warisan zaman kerajaan, ada beberapa jenis masakan (yang saya kurang tahu namanya) mirip dengan olahan makanan di Indonesia, baik itu sayur-sayuran atau olahan kari, yang sekilas mirip dengan masakan padang, mungkin ini juga lah yang menjadi alasan banyak wisatawan Indonesia suka berkunjung ke Thailand, untuk urusan perut ditempat ini bisa dibilang hampir semuanya bisa dimakan dan enak (Tidak melebih-lebihkan, tapi berat badan saya naik signifikan setelah pulang dari perjalanan ini). Namun perlu berhati-hati juga, dari segala hal yang baik ada juga hal yang perlu dijauhi untuk kebaikan, meskipun terletak di wilayah selatan, di tempat ini juga masih bisa dijumpai segala hal terkait dengan Ganja, karena beberapa waktu lalu pemerintah Thailand melegalkan penggunaan Ganja di wilayahnya, meskipun di wilayah Thailand wisatawan atau siapapun bisa memperoleh barang Haram tersebut (kita tidak bisa memungkiri bahwa di Indonesia pemerintah menentang keras narkotika jenis apapun), ketika harus keluar dari perbatasan, barang tersebut tetap menjadi barang haram sehingga siapapun yang tertangkap membawa, bisa berhadapan dengan hukum. Terlepas dari hal tersebut, ada banyak hal lain yang sangat menyenangkan dari Thailand, buah-buahan yang segar dan nikmat, salah satu favorit saya setiap berkunjung ke Thailand adalah Mango Sticky Rice, yang selalu konsisten rasanya, serta buah-buahan lainnya seperti Manggis, Kelengkeng dan lain sebagainya bisa dengan mudah dijumpai dimana-mana dengan harga yang sangat menarik (saya tidak bilang murah karena relatif, tapi menarik dengan apa yang kita dapatkan), adalah sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa Thailand merupakan negara yang memiliki hasil pertanian yang sangat baik, Beras Thailand selalu memiliki tempat tersendiri di supermarket, buah-buahan Thailand juga demikian adanya memiliki kualitas yang sudah terkenal.
Perjalanan saya yang kurang lebih berlangsung selama 6 hari berakhir setelah menginap semalam di Songkhla dan kembali ke Kuala Lumpur melalui jalur darat untuk kembali ke Jakarta, meskipun perjalanan ini cukup padat, tapi ada banyak pengalaman yang menarik yang bisa saya dapatkan, terutama yang terkait dengan kebudayaan, siapa sangka negara-negara di ASEAN banyak yang terkait dengan zaman kerajaan, terutama kerajaan Majapahit, siapa sangka bendera-bendera negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura bahkan Amerika terinspirasi dari bendera yang digunakan oleh pelaut dari kerajaan Majapahit, karena pada zaman itu semuanya berinteraksi melalui perdagangan. Hal-hal semacam inilah yang mungkin baru bisa kita dapatkan saat menjalani sendiri perjalanan dan melihat bagaimana luas dan luar biasanya dunia ini hasil ciptaan dari Sang Pencipta. Semoga tulisan saya menghibur dan bisa menginspirasi siapapun.
0 notes
bantennewscoid-blog · 11 months
Text
Jokowi Undang Tiga Capres untuk Makan Siang Bersama di Istana
JAKARTA – Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim, menyebut tiga bakal capres yang berlaga di Pilpres 2024 diagendakan makan siang bersama di Istana Negara, Senin (30/10/2023) siang. Mereka diundang langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ketiga bakal capres itu ialah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. “Presiden pernah mengatakan bahwa beliau mendukung ke 3 capres demi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kayyishwr · 9 months
Text
"Jadilah Hamka saja"
Begitu kata Siti Raham dalam episode dimana saat itu Buya Hamka diminta memilih antara Masyumi dengan jabatannya saat itu.
Saat menonton film Buya Hamka sejak volume 1; ya atau bahkan ada yang sudah membaca buku-buku karya beliau atau tentang beliau, aku berfikir—mungkin kalian juga; kok bisa ada orang setegar beliau
Ah, apa itu karena kita hari ini kehilangan sosok teladan?
Mungkin tidak hanya Buya Hamka, tapi yang saat ini difilmkan dan lumayan viral itu soal beliau; oh ya dulu juga sudah ada soal Hasyim Asyariy dan Ahmad Dahlan, klo yang soal Soekarno belum nonton si
Tapi coba kita bayangkan, saat itu, negara kita punya tokoh sekaliber beliau semua, gimana ya rasanya melihat dan hidup sezaman dengan orang-orang seperti beliau
Oh ya, tapi satu hal yang bisa kita perhatikan adalah keberadaan Siti Raham disamping Buya Hamka, dan pertanyaannya masih adakah hingga hari ini?
Jujur, pas nonton agak sedikit mengeluarkan air mata—kan katanya cowo gak boleh nangis; ya dibalik sosok yang jago berpidato, ada seseorang yang mengurusi, memasakkan, menjaga kehormatan untuk beliau; Siti Raham
Maka begitulah Islam memuliakan perempuan, menjadikan mereka makhluk yang terhormat, bukan seperti pada masa jahiliyyah dulu; sungguh Islam menempatkan perempuan dengan kedudukan yang mulia, disebut tiga kali sebagai orang yang harus dihormati sebagai 'Ibu' baru kemudian 'Ayah'
Tapi tentu, menjadi sosok seperti Siti Raham, perlu ilmu; ilmu soal kesadaran menjadi hamba Allah, ilmu soal kesabaran dalam perjuangan, ilmu soal rela berkorban di jalan kebenaran
Hingga saat pilihan pelik itu datang bisa menyakinkan dan berkata "Jadilah Hamka saja"
93 notes · View notes
beningtirta · 11 months
Text
Naik Kelas, Melihat Dunia
Saya lahir dari keluarga tidak berpendidikan. Ibu saya tidak tamat SD. Ayah saya meninggalkan madrasah tsanawiyah (setara SMP) karena yatim piatu dan tidak ingin merepotkan kakak tiri dan suami kakak tirinya yang memberi atap, makan, dan menyekolahkan. Saya sejak kecil tidak merasakan "kemewahan" seperti handphone pribadi, komik, diantar jemput pakai mobil, sega, nintendo, playstation atau liburan ke luar kota. Kami sekolah, mengerjakan PR, mengaji di mesjid, and repeat. Kami tidak tahu apa itu politik dalam negeri, apalagi politik luar negeri seperti penjajahan Isra3L pada Palestin4.
Baru setelah merantau ke Singapura, saya mulai belajar apa itu pergerakan, tipis-tipis. Sebelum lulus kuliah ikut Forum Indonesia Muda yang membuat saya terekspos dengan dunia aktivisme. Tapi masih fokusnya pada isu-isu nasional.
Saat master dan PhD di Inggris saya terekspos lebih jauh dengan aktivisme yang lebih formal, seperti menulis antologi, menulis opini di media massa, dan lalu policy brief (semacam rekomendasi kebijakan berdasarkan bukti dan studi ilmiah).
Menjelang lulus PhD, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris ketar-ketir dengan invasi Rusia ke Ukraina. Tiga entitas politik ini mengutuk aksi Putin dan mengirim bantuan pada warga Ukraina. Media satu suara mengecam Putin. Beberapa negara juga buka pagar untuk pengungsi Ukraina sebagai bentuk simpati.
Sekarang saya bekerja di Inggris, invasi dan pembunuhan secara terang-terangan oleh IsraëL kepada warga Palestin4 dengan jumlah korban 8000an dalam waktu tiga minggu. Korban masih berjatuhan, aksi militer terus digencarkan dan parahnya didukung oleh Uni Eropa, Amerika Serikat dan Kerajaaan Inggris.
Dunia Barat dan negara superpower punya dua muka. Tahun lalu mereka mengecam invasi Rusia ke Ukraina, tapi tidak invasi Isra3L ke tanah Palestina.
Ini bukan perang karena seperti Ukraina-Rusia, kekuatan militer tidak sebanding. Ini invasi, penjajahan.
Ada hal-hal yang ternyata sulit diubah, tapi bisa jika kita semua satu suara melawan dan menolak diam.
Media massa sudah dua dekade berpihak pada Isra3L. Media massa punya pemilik. Pemiliknya punya keberpihakan. Pemilik media yang besar-besae berpihak pada siapa yang punya. Sulitnya, media seperti CNN dan BBC dipegang kendalinya oleh pendukung misi IsraëL. Kecaman pada grup militan di negara Timur Tengah dan Afrika itu bisa jadi teramplifikasi oleh media massa. Ketika kita lihat mendalam, ternyata ini jadi justifikasi Amerika Serikat membunuh ribu bahkan jutaan manusia di negara "konflik". Well, konflik ini mereka yang mulai dan amplikasi. Dibaliknya ada motivasi lain--sumber migas misalnya.
Ideologi Isra3L itu jelas, zionisme--merampas Tanah Palestina, menghapuskan negara dan bangsa Palestina demi berdirinya negara-bangsa Yahudi. Dari ideologi saja, sudah seharusnya kita tidak berpihak karena untuk mencapai misinya, Isra3L akan membunuh dan mengusir jutaan manusia warga lokal Palestina.
Isra3L sudah tumbuh menjadi negara maju yang punya jaringan bisnis. Ini membuat Uni Eropa tidak mengecam partner bisnis mereka koloni penjajah Isra3L.
Politisi punya hubungan dengan pebisnis Isra3L/orang-orang pendukung ide Zionisme. Misalnya, Perdana Menteri Inggris yang punya investor mantan militer Isra3L dan pejabat pentolan UNICEF ada istri dari investor bagong pendukung zionisme.
Dari 4 hal ini, sulit melawan jika banyak dari kita hanya diam. Media massa dan politisi negara maju tidak berpihak pada Palestin4. Bahkan 1-2 negara Arab malah "membantu" operasi pembantaian warga Palestin4 yang sedang berlangsung.
Jadi, harapan warga Palestin4 tinggal suara mayoritas (orang biasa, kita semua).
Setiap dari kita bisa melawan 4 kesulitan di atas. Lawan media massa yang misleading dengan media alternatif yang berpihak pada kemanusiaan. Tolak eksistensi Isr4el karena ideologinya pengusiran, perampasan, pembantaian, dan rasis. Anggurin semua komen pro-Isra3L biar komen mereka tenggelam. Like & reply komen yang cocok di hati. Jangan pakai istilah negara israhell, karena kita harus menolak mereka sebagai negara karena sejatinya mereka adalah koloni penjajah (settlers colonial state) yang sudah dibiarkan dunia (dengan kawalan negara adidaya) untuk mengambil rumah dan tanah warga Palestin4. Penjajah nomor satu, pembunuh nomor satu abad ini.
Lalu, lawan dominasi ekonomi dengan boikot brand dan block influencer yang mendukung Isra3L secara ekonomi maupun moril. Suarakan kebenaran terus menerus sampai dukungan hak warga Palestin4 dan kecaman pada pemerintah kolonial Isra3L menjadi mainstream. Kita mau semua manusia di dunia diakui sama dan punya hak yang sama, juga warga Palestin4 diakui setara (tidak seperti hari ini dimana pemerintah penjajah Israle menanggap warga Palestin4 hewan. Terlaknat mereka!)
Jika ada kesempatan, berkumpul dan ikutlah turun ke jalan. Buat perjuangan Palestina dan kejahatan perang Isra3L ini obrolan keluarga dan lingkar pertemanan kita. Jika busukny mereka sudah diakui jutaan orang, Isra3L dan teman-teman gentar dan mungkin akan meninggalkan perdana menteri IsraëL terpojok. Buat semua kanal media/tokoh yang mendukung Isra3L malu karena argumen invasi dan pengeboman mereka tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan HAM.
Akhirnya, Isra3L akan capek dan habis tenaga jika kita potong aliran dana dan sokongan pada mereka, seperti Rusia akhirnya tarik mundur karena melanjutkan invasi terlalu mahal.
Your boycott is important. Your voice to push politicians to cut ties with IsraëL is important.
We will win this together.
*
Ditulis oleh Bening, seorang anak pedagang kain di kios berdebu di pasar penampungan di Pekanbaru, dia baru saja mengedukasi dirinya lewat media alternatif dan akun Instagram wartawan lapangan di Gaza.
91 notes · View notes
cersexblog · 2 months
Text
Mama Mertuaku Haus Akan Belaian
Sudah dua tahun ini aku menikah dengan Virni, dia seorang model iklan dan enam bulan lalu, dia menjadi seorang bintang sinetron, sementara aku sendiri adalah seorang wiraswasta di bidang pompa bensin. Usiaku kini 32 tahun, sedangkan Virni usia 21 tahun. Virni seorang yang cantik dengan kulit yang putih bersih mungkin karena keturunan dari ibunya. Aku pun bangga mempunyai istri secantik dia. Ibunya Virni, mertuaku, sebut saja Mama Mona, orangnya pun cantik walau usianya sudah 39-tahun. Mama Mona merupakan istri ketiga dari seorang pejabat negara ini, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling sebulan sekali. Sehingga Mama Mona bersibuk diri dengan berjualan berlian.
Aku tinggal bersama istriku di rumah ibunya, walau aku sndiri punya rumah tapi karena menurut istriku, ibunya sering kesepian maka aku tinggal di “Pondok Mertua Indah”. Aku yang sibuk sekali dengan bisnisku, sementara Mama Mona juga sibuk, kami jadi kurang banyak berkomunikasi tapi sejak istriku jadi bintang sinetron 6 bulan lalu, aku dan Mama Mona jadi semakin akrab malahan kami sekarang sering melakukan hubungan suami istri, inilah ceritanya.
Sejak istriku sibuk syuting sinetron, dia banyak pergi keluar kota, otomatis aku dan mertuaku sering berdua di rumah, karena memang kami tidak punya pembantu. Tiga bulan lalu, ketika istriku pergi ke Jogja, setelah kuantar istriku ke stasiun kereta api, aku mampir ke rumah pribadiku dan baru kembali ke rumah mertuaku kira-kira jam 11.00 malam. Ketika aku masuk ke rumah aku terkaget, rupanya mertuaku belum tidur. Dia sedang menonton TV di ruang keluarga.
“Eh, Mama.. belum tidur..”
“Belum, Tom.. saya takut tidur kalau di rumah belum ada orang..”
“Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir ke rumah dulu.. jadi agak telat..”
“Virni.. pulangnya kapan?”
“Ya.. kira-kira hari Rabu, Ma.. Oh.. sudah malam Ma, saya tidur dulu..”
“Ok.. Tom, selamat tidur..”
Kutinggal Mama Mona yang masih nonton TV, aku masuk ke kamarku, lalu tidur. Keesokannya, Sabtu Pagi ketika aku terbangun dan menuju ke kamar makan kulihat Mama Mona sudah mempersiapkan sarapan yang rupanya nasi goreng, makanan favoritku.
“Selamat Pagi, Tom..”
“Pagi.. Ma, wah Mama tau aja masakan kesukaan saya.”
“Kamu hari ini mau kemana Tom?”
“Tidak kemana-mana, Ma.. paling cuci mobil..”
“Bisa antar Mama, Mama mau antar pesanan berlian.”
“Ok.. Ma..”
#ceritadewasa
11 notes · View notes
bacabuku · 4 days
Text
[Sekolah Di Atas Bukit] - The Nature Conservacy
Bagussss bangett terharu huhu. Jadi libur tiga hari kemarin kupakai jalan-jalan ke Kaltim (tepatnya Berau) lewat buku ini. Buku kumpulan pengalaman yang ditulis oleh pekerja konservasi di The Nature Conservacy (TNC) ini bener-bener ngasih gambaran yang cukup lengkap tentang apa-apa aja yang dilakukan para pegiat konservasi lingkungan. Yang paling menarik tentu aja pas bagian jalan-jalan masuk hutan, entah untuk survey atau mengantar peneliti dari mancanegara.
Perjalanan ini bukanlah kunjungan pertamaku ke hutan lindung ini. Tetapi di hati selalu terbersit rasa bahagia dan rindu akan suasana hutan. Tak tahan rasanya untuk segera tiba di sana, menikmati kedamaian dan kesejukannya.
Rasanya ikut damai dan tentram waktu membaca deskripsi pemandangan hijaunya Hutan Lindung Sungai Lesan. Ikut ngos2an waktu menyusuri hutan yang jalannya terjal dan mendaki. Ikut deg2an waktu membayangkan seorang diri di dalam hutan yang sunyi dan gelap. Ikut sedih waktu ada salah seorang warga yang memburu dan memakan daging orangutan karna mereka tidak tahu kalau orangutan itu ternyata di lindungi. Dan ikut terharu waktu ada nelayan yang memutuskan berhenti menangkap ikan dengan bom karna itu merusak ekosistem laut.
Tuh kan buku ini lengkap banget. Segala macam pengalaman yang dirasakan oleh berbagai pekerja di TNC diceritakan panjang kali lebar. Mulai dari sulitnya melakukan pengambilan data di dalam hutan, berbagai pelatihan dan pendidikan yang TNC berikan untuk warga sekitar dan sekolah2 (supaya mereka lebih melek dan peduli pada isu lingkungan), dilanjutkan berbagai diskusi dan konsolidasi yang TNC lakukan baik di konferensi internasional, di aparat pemerintah, di perusahaan pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan), sampai ke nelayan dan ekosistem laut di Berau. Semuanya di lakukan hanya supaya kelestarian alam terjaga. Sehingga anak cucu kita di masa depan nanti juga dapat merasakan alam seperti yang saat ini kita rasakan.
Staf TNC di lapangan memang ujung tombak TNC dalam melakukan program konservasi, namun para staf yang melakukan tugas-tugas konservasi dari balik meja memberikan dorongan tenaga yang kuat agar tombak itu dapat melayang tinggi dan menancap sejauh yang diinginkan TNC.
Buku ini ngasih banyak pengetahuan tentang konservasi alam, perubahan iklim, emisi karbon. Banyak banget yang aku dapat dari buku ini, misalnya perusahaan kehutanan itu harusnya punya suatu peta pemanenan yang bisa membantu mereka memetakan pohon mana yang akan mereka tebang. Kemudian alat yang digunakan untuk memotong pohonnya juga bukan pakai buldoser yang panjang pisaunya lima meter itu. Soalnya kalau nggak ada peta pemanenan yang jelas nanti buldoser yang buat nebang pohon tadi malah nggak jelas kan rute jalannya kemana. Jadi udah boros bahan bakar, banyak pohon yang masih muda juga jadi ikut ketebang sama pisau buldoser tadi. Buku ini juga menjabarkan tentang emisi karbon. Soalnya di Indonesia tahun 2005 emisi karbon dari penggundulan hutan itu adalah yang paling besar (sampai 48 persen!).
Nggak cuma ngomongin pengalaman di dalam hutan, buku ini juga menceritakan perjuangan Indonesia dan TNC pada konferensi internasional tentang perubahan iklim. Ada suatu skema yang diperjuangkan TNC untuk mengalihkan sebagian utang Indonesia menjadi dana hibah konservasi untuk menjalankan proyek pelestarian alam. Juga diceritakan bagaimana kemajuan ekonomi yang diciptakan negara-negara maju justru berdampak negatif pada negara lainnya.
Butterfly effect menggambarkan bagaimana satu kesalahan kecil yang dilakukan pemerintah atau masyarakat akan menimbulkan bencana pada masa mendatang. Bagaimana bubuhan tanda tangan pena pemerintah pada selembar surat izin konsesi hutan untuk tambang atau perkebunan sawit akan memberi dampak merusak yang besar.
Aduh pokoknya lengkap bangettt, nggak bisa diceritain semua disini. Kalau aku selesai baca buku ini jadi agak lumayan mikir sedikit (wkwk bukan overthinking ya karna sedikit aja thinking-nya). Di salah satu bagian buku dikatakan bahwa perusahaan dan warga mau ikut serta dalam program yang digaungkan TNC karna mereka berharap mendapatkan insentifnya. Sebagai manusia biasa, aku juga tidak memungkiri kalau dibalik semua hal yang aku lakukan pasti aku mengharapkan imbalan. Tapi kenapa gitu ya, kenapa kita gak bisa turut serta ambil peran dalam pelestarian lingkungan semata karna kita menyadari bahwa alam ini anugerah Allah yang mesti kita jaga. Kenapa kesadaran itu aja nggak cukup untuk jadi alasan kita melakukan sesuatu?
Tapi aku sedih karna aku juga nggak pernah ngapa-ngapain. Bahkan sesederhana meminimalisir penggunaan tissue, plastik dan kertas bungkus nasi misalnya. Padahal aku kan punya pilihan untuk pakai lap aja daripada tissue, bawa totebag biar gausah pakai plastik, bawa tempat makan biar gausah dibungkus kertas. Itu kan sebenernya hal-hal sederhana yang kalau dilakukan dengan konsisten bisa berdampak kok. Kalau pun nggak berdampak ke dunia ya paling nggak berdampak untuk diriku sendiri. Iya kan syah? Gimana sih aku ini.
Ohya dan satu lagii, lewat buku ini aku jadi tahu ada pekerjaan yang namanya pekerja konservasi, peneliti di bagian konservasi (ada banyak sih ada yang bagian survey orangutan, peneliti untuk peta pemanenan hutan) macem-macem dan kayaknya seruu! Kenapa ya dulu pas SMA pilihan pekerjaan di masa depan rasanya sempit sekali, padahal kalau mau membuka mata lebih lebar kayaknya banyak loh pilihan2nya. Cuma ya itu udah telatt wkwk.
Oke sekian review panjang kali lebar ini, semoga jadi memotivasi untuk ikut serta mengambil peran dalam menjaga lingkungan. Buku bagus wajib banget dibaca ini mah, ada di ipusnas nggak antri, happy reading!
Tumblr media
2 notes · View notes
kalamullohrasullulloh · 8 months
Text
Negara-negara berikut menolak genosida Israel-AS-Inggris-Jerman di Gaza dan akan mempertahankan dukungan mereka untuk UNRWA:
Irlandia 🇮🇪
Skotlandia 🇲🇾 🇲🇾 🇲🇾
Norwegia 🇴
Spanyol 🇪🇪 (meningkatkan pendanaannya tiga kali lipat)
Belgia 🇧🇪
Luksemburg 🇱 dengannya
Slovenia 🇮🇩 (menggandakan pendanaannya)
Portugal jeruji (menyumbang tambahan 1.000.000 EUR)
6 notes · View notes
tulisansehariini · 5 months
Text
Not Friend (Bukan Review Film)
Rasa ini sebenarnya sudah lama ingin kutuliskan. Tapi apa daya dengan kemalasanku. Malam ini, dengan backsound suara teriakan penonton bola, akan kutuliskan sebuah rasa.
Sebelumnya, aku akan berbicara mengenai alasan tulisan ini mengangkat judul film dari negara Thailand, "Not Friend". Seperti judulnya, tulisan ini bukanlah review film. Tulisan ini berisi bagaimana perasaanku mendengar seorang teman telah tiada. Jika pernah menonton film Not Friend, kurasa kalian telah memahami maksudku.
Aku ingat, saat itu adalah 1 tahun yang lalu.Temanku, sebut saja si A meninggal karena kecelakaan. Almarhumah adalah temanku sedari SD. Kami tidak dekat. SMP, kami di sekolah yang berbeda. Kemudian saat SMA, kami bertemu kembali di sekolah yang sama. Sungguh, kami tidaklah dekat.
Ketika SD setelah kuingat kembali, aku memang pernah mengobrol dengannya. Cukup sering, mungkin. Dalam ingatanku, kami sering mengobrol mengenai hal-hal mistis. Seperti, lele berkepala manusia, pipi bolong akibat menyiram ular dengan air panas, dan lain-lain. Saat SD di mataku ia adalah sosok yang asik untuk bercerita hal-hal yang berbau mistis, ia memiliki segudang cerita. Perempuan di kelasku pernah terbelah menjadi dua kubu, kami berada di kubu yang berbeda. Tapi percayalah, meskipun kami berada di kubu yang berbeda, tidak ada masalah di antara kami berdua. Ya, karena kami memang tidak pernah dekat.
Singkat cerita ketika SMA kami bertemu, namun selalu di kelas yang berbeda. Dalam tiga tahun, kami tidak pernah sekelas. Jangankan sekelas, mengobrol dan menyapa saja tidak pernah. Apakah pernah bertemu? Pernah, beberapa kali. Sekolahku tidak sebesar itu hingga memungkinkan dua makhluk tidak pernah bertemu. Ketika kami bertemu, di antara kami tidak ada yang memulai untuk menyapa duluan.
Kau tahu? Kepribadianku sangatlah angkuh kurasa. Aku sangat ingin menjadi seseorang dengan jiwa sosial yang tinggi. Tapi itu hanyalah keinginan belaka, nyatanya ketika bertemu teman yang tidak terlalu dekat aku seperti kebingungan. Dan kurasa, kebingungan itu terasa angkuh bagi orang lain. Aku tidak menyangkalnya.
Aku bingung ketika bertemu teman-teman lama yang tidak begitu dekat. Bingung memulai pembicaraan. Sangking bingungnya, aku ragu itu adalah kenyataan.
"Apa di depanku benar-benar teman lamaku?"
"Saat ini kah waktunya kami bertemu?"
"Mengapa semua orang seperti sudah akrab, hanya aku kah yang terasing di sini?"
"Mengapa hanya aku yang belum bisa mengalir mengikuti pembicaraan mereka?"
Pertanyaan-pertanyaan bodoh itu terus berputar di kepalaku. Maka dari itu, aku (sedikit) benci perkumpulan dengan teman (tidak dekat) lama.
Kembali mengenai perasaanku 1 tahun yang lalu, aku merasa seperti ketinggalan kereta. Waktu di mana aku dapat menyapanya, mengobrol dengannya, meminta maaf kepada nya telah melaju dengan kecepatan penuh. Aku tidak bisa apa-apa. Aku tidak dapat mengejar waktu itu. 3 tahun yang kulalui di SMA seakan pudar, hambar, dan tak bermakna. Beberapa kali reuni SD dan SMA diadakan, terasa seperti tiket bioskop yang kulewati karena ketiduran.
Periode SD yang kulalui sangatlah mungkin menciptakan kesalahan-kesalahan yang kulakukan terhadapnya. Lalu periode SMA dan setelahnya adalah waktu di mana aku seharusnya dapat menyapanya dan mengobrol dengannya. Dan mungkin ketika aku telah berteman dengannya, ia akan memaafkan kesalahan-kesalahan yang tak sengaja telah kulakukan. Tapi apadaya, aku tidak menyapanya waktu itu.
Kereta itu telah melaju kencang.
Memang benar apa kata pepatah. Waktu adalah uang.
Pesan: untuk kalian yang membaca tulisan ini, kumohon doakan temanku dengan segala kebaikan.
5 notes · View notes
dimasfajarsatrio · 3 months
Text
Tumblr media
Hasil Kejuaraan Final MPL ID Season 13: Dejavu Dua Musim Lalu, ONIC Back to Back Juara Usai Bungkam EVOS 4-2
Fnatic ONIC berhasil keluar sebagai juara Mobile Legends Professional League Indonesia Season 13 atau MPL ID Season 13.
Berlangsung di Jakarta International Velodrome, Fnatic ONIC berhasil bungkam EVOS Glory dengan skor 4-2 pada Minggu (9/6) malam WIB. Atas hasil ini, Fnatic ONIC berhasil back to back juara MPL ID setelah sebelumnya juara pada Season 12. Di sisi lain, hasil ini bak dejavu dua musim lalu atau lebih tepatnya pada pada MPL ID Season 11.
Pasalnya pada MPL ID Season 11, ONIC berhasil menang atas EVOS pada babak grand final dengan skor 4-0. Menariknya lagi, dengan hasil ini Fnatic ONIC tak terkalahkan dalam empat musim beruntun sejak MPL ID Season 9.
Meski demikian, langkah Fnatic ONIC belum dipastikan selesai. Pasalnya, mereka harus tampil mewakili Indonesia di ajang Mid Season Cup 2024 (MSC 2024).
Hal ini juga menjadi rekor lainnya bagi ONIC karena mereka tak pernah absen selama tiga kali beruntun di ajang MSC dan berpeluang mempertahankan gelar. Ya, ONIC berhasil juara MSC 2023 pada musim lalu setelah mengalahkan Blacklist International dengan skor 4-2.
Di sisi lain, EVOS Glory juga akan tampil di MSC 2024. Seperti diketahui, dua tim terbaik di MPL ID Season ganjil atau awal tahun dipastikan tampil di ajang MSC.
MSC 2024 akan terasa lebih spesial karena untuk pertama kalinya turnamen internasional yang digelar di negara Timur Tengah, Arab Saudi. Kompetisi MSC 2024 juga menawarkan hadiah yang berkali-kali lipat dibandingkan musim sebelumnya.
Tumblr media
Fnatic ONIC juara MPL ID Season 13 dan keberhasilan ini mengukuhkan dominasi mereka di scene esports MLBB Indonesia dengan memastikan gelar keempat secara berturut-turut, Minggu (9/6) malam WIB.
ONIC melangkah ke Grand Final setelah menjinakkan perlawanan Geek Fam 3-2 sebelum menghabisi EVOS Glory 3-0 di babak final Upper Bracket.
Performa Kairi dkk tidak meredup di Grand Final, melalu penampilan disiplin dan perhitungan yang cermat tim ini berhasil unggul langsung 3-0. EVOS sempat menipiskan jarak 3-2, namun langkah ONIC menuju tangga juara tidak terelakkan dengan skor akhir 4-2.
Gelar ini merupakan yang keenam bagi Fnatic ONIC dan yang keempat secara beruntun.
2 notes · View notes
yasmijn · 1 year
Text
Ternyata tidak seperti pulang
Bulan lalu aku terbang ke Belanda, ceritanya untuk bulan madu, setelah terakhir kali aku meninggalkan negara itu untuk kembali ke Indonesia di akhir September tahun 2020. Pesawat kami sampai di Schiphol jam 7 pagi. Berjalan menyusuri koridor di bandara yang cukup padat, menunggu koper keluar dari bagasi, dan lanjut berjalan ke tempat kereta.
Hal pertama yang dilakukan adalah top-up OV Chipkaart - kali ini biru dan tak bernama, bukan lagi kartu kuning dengan foto dan nama yang tercetak di sisi satunya. 20 euro dulu karena masih bisa apply joint journey discount ke kartunya Gio - 40%, lumayan. Lalu turun ke peron 5/6 dan menunggu kereta yang akan berhenti di Delft.
Karena kami bawa 2 koper besar, 1 koper kabin, dan 2 personal bag, jadilah kami memilih untuk duduk di kursi lipat persis di sebelah pintu kereta. Perjalanan tak sampai 40 menit. Sepanjang jalan, kiri-kanan rel terhampar padang rumput hijau, langit biru bersih tak berpolusi, satu-dua-tiga turbin angin dan rumah kaca. Silih berganti.
Aku memandangi semuanya, mencoba mencari-cari perasaan di hati ini. Ketika akhirnya kembali lagi ke negara yang penting untuk proses pendewasaanku - dua tahun yang menyenangkan. Aku kira bisa saja aku menangis tersedu, tapi ternyata di luar dugaan, rasanya..... biasa saja. Ternyata, tidak seperti pulang.
Tumblr media
Rute tram yang dulu masih dibangun
Ternyata bagiku Belanda hanyalah sebuah negara, dan Delft hanyalah sebuah kota. Mungkin aku sudah melewati fase meromantisasi hal-hal? Tentu saja hanya bukan sekadar hanya - cuma ya ternyata aku tidak serindu itu. Padahal sudah lewat tiga tahun. Rasanya seperti sedang pulang ke Jogja - cuma ya jauh sekali, baru bisa dicapai dengan minimal empat belas jam naik pesawat dan persiapan finansial yang kuat. Haha.
Tapi ya memang aku tahu bahwa yang aku rindukan itu bukan Delft dan Belanda yang berdiri sendiri - tapi Delft periode tahun 2018-2020 yang berisikan teman-teman baikku, orang-orang yang beradaptasi, belajar, saling mengenal, dan juga saling bantu. Fase penting kehidupanku yang sudah berakhir dan sudah lewat. Yang penting bagiku adalah ya, orang-orang itu, teman-temanku itu - tak perlu jumpa di Eropa juga.
Oleh karena itu, sebenarnya salah satu highlight dari perjalanan lintas Eropa 15 hari kemarin itu adalah waktu aku main ke rumahnya Bang Songko dan Kak Bella - ngobrol dan makan malam sama Goban, Iqbal, Puti, Adrian, dan akhirnya ketemu lagi sama Sakhiy juga pertama kali ketemu sama Senna. Tentunya sekalian memperkenalkan Gio juga dong sama mereka.
Orang-orang ini yang penting, bukan dimananya :-)
Tumblr media
Foto sebelum Sakhiy tidur dan Adrian datang
9 notes · View notes
blognyaayu · 5 months
Text
Apa Itu Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)?
Istilah HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right).
HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Pada intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI yang Pertama, antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak lain, Kedua meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual, Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia.
Tumblr media
Pentingnya HAKI
Lalu bagaimana apabila karya kita atau milik orang lain tidak dilindungi? Sudah pasti dipastikan akan terkena pembajakan. Sebegai contoh untuk di dunia pendidikan saat ini marak adanya pembajakan buku. Pembajakan buku ini makin marak terjadi di masyarakat, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pembajakan buku, salah satunya adalah kurangnya penegakan hukum, ketidaktahuan masyarakat terhadap perlindungan hak cipta buku, dan kondisi ekonomi masyarakat.
Sudah banyak pelaku terjaring oleh aparat, dan masih banyak pula yang masih berkeliaran dan tumbuh, seiring tingginya permintaan oleh masyarakat. Untuk itu butuh kesadaran dari masyarakat untuk mengetahui HaKI agar karyanya tidak diambil oleh orang lain. Berikut ini terdapat macam-macam HaKI
Macam-macam HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)
Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
Hak Kekayaan Industri
Paten : Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi yang berupa : Proses, hasil produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses, penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi.
Merek : Terdapat beberapa istilah merek yang biasa digunakan, yang pertama merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
Desain Industri : Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu : Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
Rahasia Dagang : Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang bahwa, Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
Indikasi Geografis : Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal 56 Ayat 1 Tentang Merek bahwa, Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
2 notes · View notes
meng-u-las · 1 year
Text
Cerita Perjalanan Tiga Negara - Part 2
Tumblr media
Photo by Amos Lee on Unsplash
Selalu ada kesan tersendiri setiap kali mengunjungi Singapore atau Singapura, negara yang terkenal dengan patung Merlion, patung berkepala singa dan berbadan ikan, negara yang menjadi pusat bisnis Asia Tenggara ini memiliki tata kota yang sangat apik, bahkan mendapat julukan kota di dalam kebun (biasanya kebun di dalam kota) karena banyaknya pepohonan dan taman yang terawat di seluruh Singapura. Selain tata kota yang sangat apik, karena kedisiplinan dan ketegasan dari pemerintahnya membuat siapapun yang memasuki negara ini merasa "tertekan", hal ini pun ditunjukkan oleh Tim Tour Guide yang memandu perjalanan ini, berulang kali sejak sebelum kami tiba di Singapura hingga beberapa saat sebelum memasuki Imigrasi selalu diberikan wejangan untuk tenang menghadapi ketatnya pemeriksaan di Imigrasi masuk negara Singapura, karena memang tidak jarang ada yang sampai harus "diwawancara" oleh petugas apabila terlihat ada serombongan besar orang berkunjung ke negara tersebut, mungkin salah satu upaya untuk mencegah orang yang ingin mencari kerja di Singapura secara ilegal, bagaimana tidak, sebagai pusat bisnis Asia Tengggara, Singapura bagaikan gula yang dikerubungi semut, Singapura seperti memberikan harapan bagi siapapun untuk mencapai kemakmuran dalam hidup dengan standar gaji yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara Asean, selain itu banyak dari perusahaan global menjadikan Singapura sebagai hub untuk Asia Tenggara, dengan berbagai peluang tersebut tidak heran pemerintah Singapura mencoba mengendalikan arus masuk dari pihak-pihak yang ingin mengadu nasib, agar mereka yang "gagal bersaing" tidak berakhir menjadi masalah bagi pemerintah.
Sebagai negara yang sempat diduduki oleh Inggris, bahasa nasional yang digunakan adalah bahasa Inggris disamping bahasa yang digunakan oleh etnis yang ada di Singapura. Etnis terbesar adalah Tionghoa disusul oleh Melayu dan India, yang masing-masing memiliki bahasa daerahnya masing-masing, tapi semuanya disatukan dengan bahasa Inggris. Ada perasaan menggelitik ketika baru pertama melewati Imigrasi Malaysia menuju ke Singapura, dari yang menggunakan bahasa Melayu tiba-tiba semua orang menggunakan bahasa Inggris dengan aksen yang kental, aksen kental disini juga memiliki istilah yaitu Singlish, sepertinya karena mayoritas adalah keturunan Tionghoa, sehingga bahasa Inggris yang digunakan pun memiliki keunikannya, dan meskipun banyak keturunan Tionghoa di Singapura, jangan berpikir semuanya bisa berbahasa Mandarin, sama seperti di Indonesia, banyak juga yang tidak bisa berbahasa Mandarin, karena bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Inggris.
Singapura sendiri merupakan negara yang kecil dan semua sarana transportasinya sudah terhubung dan tersusun dengan rapih, sehingga apabila kita ingin mengelilingi Singapura, dalam waktu 1 hari kita sudah bisa puas mengelilingi Singapura, namun karena keterbatasan lahan inilah membuat harga tanah dan properti menjadi selangit dan tidak lagi terjangkau untuk sembarangan orang, itulah mengapa, dalam perjalanan kembali ke arah Kuala Lumpur dari Singapura, di wilayah Johor, Malaysia, bisa kita jumpai banyak perumahan mewah dalam Cluster, yang ternyata banyak dimiliki oleh mereka yang bekerja di Singapura ataupun warga negara Singapura.
Proses keluar dari Singapura tidak semenegangkan proses memasuki negara tersebut dan relatif lebih longgar, tapi seperti yang sempat saya tuliskan di tulisan saya sebelumnya, kita bisa menjumpai pemandangan yang tidak biasa, banyak orang berlarian, mereka adalah para pekerja yang mengejar bus untuk pulang ke Malaysia dari wilayah perbatasan tersebut, mungkin karena jumlah bus yang terbatas, sehingga banyak yang berlarian agar tidak terlambat, kalau terlambat artinya mereka tidak mendapatkan kendaraan untuk pulang dan artinya akan merembet ke perjalanan mereka esok paginya. Di sisi perbatasan pun juga kita bisa menyaksikan bagaimana banyak kendaraan pribadi, baik mobil ataupun motor, mengular panjang mengantri untuk masuk ke imigrasi, mereka lah para pekerja yang melaju dari Malaysia - Singapura - Malaysia, pemandangan tersebut infonya bisa lebih parah pada hari-hari sibuk, beruntunglah orang-orang Indonesia yang bermacet-macetan di satu negara saja tanpa perlu berurusan dengan petugas imigrasi setiap harinya.
0 notes
al-ayubisyam · 8 months
Text
11) Warning! Dicari “Pendidikan Iklim”! (dalam Tiga Puluh Hari Bercerita)
Penting dibaca!
Manusia selama ini terbuai dengan paradigma bahwa sumber daya alam itu melimpah, banyak, dan seolah-olah tidak akan habis. Hidup dalam kenyamanan bahwa segala kebutuhan tersedia dan selalu memiliki sumbernya. Kita begitu nyaman menggunakan bahan bakar semaunya, barang elektronik sebanyak-banyaknya, dan energi digunakan secara sembrono. Kita hidup dengan nyaman di atas bumi yang sudah sesak napas.
Jika kalian dengan senang hati mencari analisis ekonomi dan iklim dunia, kita sebenarnya telah sampai pada akhir hidup yang nyaman itu. "We reach the end of that Era”.
Sekarang kita bahas tanah kita tercinta. Negeri kita adalah negara maritim dan agraris yang berpotensi besar terkena dampak langsung dari krisis iklim. Dikatakan bahwa ancaman dunia ke depannya bukanlah perang, melainkan perubahan iklim. Seberapa mampu kita beradaptasi dengan perubahan iklim yang ekstrim? Atau adakah kita mengetahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya krisis dan perubahan iklim? Pernahkah kita menoleh sedikit dan membuat upaya mengatasi perubahan-perubahan ini? Seberapa sering bahaya emisi karbon terhadap pemanasan global dibicarakan di ruang kelas? Seberapa banyak urgensi pengelolaan sampah disuarakan? Seberapa peduli kita berinovasi dan mendukung teknologi ramah lingkungan?
Pada zaman dahulu kala, cie ciee. Dahulu kala, karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan manusia dan hewan saat bernapas diserap dengan baik oleh tumbuhan sehingga terjadi keseimbangan iklim dan cuaca. Sayangnya sekarang, emisi karbon yang kita hasilkan telah melebihi kapasitas yang mampu diserap oleh alam. Industri dan pembakaran bahan bakar menjadi salah dua dari penyumbang emisi yang meluap-luap ini. Dampaknya sudah sering kita rasakan pada El Nino ekstrim, panas yang berlebih, dan cuaca yang tidak menentu. Ini baru masalah kecilnya.
Ada banyak hal yang harus dibahas terkait perubahan dan krisis iklim ini. Dan kita butuh ruang serta upaya untuk membicarakannya secara serius.
– al ayubi
(Referensi: greennetwork.id dan Malaka Project)
3 notes · View notes
untung33me · 6 months
Text
Pria ini mendadak jadi orang terkaya ketiga sedunia
Kebanyakan miliuner menandakan kekayaan mereka dengan membeli mobil mewah, kapal pesiar, istana, hingga pulau pribadi. Namun lelaki Amerika Serikat bernama Reggie Theus ini malah menawarkan membayar anggaran negara sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Theus mendapat uang kaget Rp 46.088 triliun masuk mendadak ke rekening tabungannya dan menjadikan dia lelaki terkaya nomor tiga sejagat.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (4/10/2013), Theus bekerja sebagai manajer restoran. Dia mengatakan kaget pundi-pundi tabungannya terisi penuh, "Aku belum pernah sekaya ini," ujarnya.
Namun bank tidak disebutkan namanya itu menyadari kesalahannya dan segera menganulir jumlah uang di rekening tabungan Theus. Bank itu juga enggan menyebutkan karyawan telah melakukan kesalahan itu.
Theus pun tidak jadi menawarkan uangnya demi membiayai anggaran negara saat ini masih menjadi perdebatan antara Partai Republik dan Demokrat.
Masalah anggaran ini masih belum diketahui ujungnya yang berdampak pada penutupan beberapa instansi pemerintah, bahkan Presiden Barack Hussen Obama membatalkan perjalanannya ke Asia demi mengurus penetapan anggaran Amerika itu.
2 notes · View notes
o-agassy · 7 months
Text
Robbun Ghofur
Dalam satu kesempatan, Gus Baha' pernah menjelaskan bahwa keburukan akan selalu menjadi keburukan dan begitu pula kebaikan akan selalu menjadi kebaikan walaupun kebaikan itu dilakukan oleh orang yang jahat sekalipun.
Orang akan mengatakan bahwa warna putih adalah warna putih, tanpa harus diancam dengan senapan laras Panjang yang sudah diposisikan di kepalanya.
kebaikan akan menjadi kebaikan, keburukan ya keburukan. Dua hal ini akan terus berdampingan ila yaumil qiyamah
Seperti kata Cak Nun, Indonesia adalah bagian dari desa saya. Jadi ada apa-apa di desa kita, ya minimal harus terlibat. Terlibat untuk apa? Untuk mendamaikan keadaan Kembali, minimal di keluarga kita masing-masing. Meskipun sudah ada Pak Kades, ada Pak RW dan jajaran RT, peran kita masih sangat penting. Ketua tanpa anggota ya tidak akan jadi satu tim. Satu juta kurang 100 perak juga tak akan jadi satu juta.
Di desa itu pada umumnya hidupnya guyub rukun, Tata tentrem kerta raharjo, kalo Bahasa Quran nya ya "Baldatun Thoiyyibatun Wa Robbun Ghofur" - kalo dalam konteks negara, ya negara yang baik dengan Tuhan yang Maha Penyayang - . Atau dalam Bahasa gampangnya, ini negara yang nyaman dimana semua masyarakatnya dapat hidup baik, bisa makan semuanya, ayem ga ada yang sikut2an. Tinggi ya? iya karena Bahasa Quran, Bahasa yang ideal. dimana di negara kita masih diusahakan dan terus diusahakan oleh semua orang (harapnnya sih gitu).
Menilik tiga ungkapan tadi, sebenernya bangsa Indonesia sudah bisa damai dalam menjalankan kenegaraan dan kehidupan bermasyarakat ini. Ya rukun, ya damai, tapi kadang tidak thoyyib, bisa membuat Allah marah. Padahal itu berbahaya jika Allah marah kepada kita.
Gimana contohnya? Katakanlah, mereka yang gemar judi. Bandar sama pejudinya juga rukun, interaksinya damai. Tapi ngga thoyyib, bisa bikin Allah marah. Begitu pula mas-mas yang suka "njajan" dilokalisasi. Mas-mas dan mbak2 penyedia jasa juga cinta damai. mereka rukun, wong buktinya jasa nya juga bisa digunakan bahkan hingga beberapa malam. Tapi sayang, perbuatannya ngga baik, ini dibenci dan bisa membuat Allah murka.
mari kita coba sambungkan dengan konteks pemilu tahun ini. Ada tiga kandidat capres cawapres. Pada bingung milih siapa. Alhasil, kita ikut premis mari kita pilih yang kiranya "mudhorotnya" sedikit.
lalu apa hubungannya dengan narasi diatas tadi?
sebenarnya saya mau menghubungkan, bahwa masyarakt Indonesia itu juga pada pintar karena tokoh akademis dan tokoh agamanya juga banyak. Masyarakat juga sudah tau mana yang baik dan mana yang buruk. Namun kadang itu tertutupi oleh premis-premis yang lain.
Mereka yang terpilih, kemudian mengkhianati rakyat, menurut saya merupakan sebuah pengkhianatan seorang pemimpin kepada rakyatnya. Dan ini ngga baik, ngga thoyyib. Bisa jadi Allah marah nanti. Wallahu a'lam
Yang jelas, kami yang masih mencitai desa kami, kami ingin membuat Indonesia Kembali kepada negara yang baik dan damai. Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur.
3 notes · View notes
oktaalamsyah · 8 months
Text
Secarik Pesan Jangan Di Abaikan
“Para politikus partai dan pengamat bersaing nampak sangat bersemangat dalam menyajikan jamuan mereka di depan media. Para tamu undangan berpesta riang, semuanya gembira ria menyantap hidangan yang disajikanSementara aku, duduk termenung di pojok ruangan. Bagiku ini bukan pesta, tapi siksa. Tak ada satupun hidangan yang menarik perhatianku. Aku terlanjur kecewa dengan cara mereka menghidangkan sajian ini, sampai-sampai tidak sudi untuk sekedar mencicipinya. Aku lupa, bahwa lima tahun kedepan, suka atau tidak, salah satu dari mereka akan menentukan apa yang aku makan setiap paginya. Bodohnya aku”.
Negara Indonesia merupakan negara Demokrasi yang menganut sistem pemerintahan presidensial, yang mana sebagai salah satu sistem dari sistem pemerintahan yang kekuasaan utamanya berada di tangan seorang presiden dari lembaga eksekutif yang dipilih oleh rakyat melalui kegiatan pemilihan umum atau pemilu.
Sistem presidensial ini juga membagi kekuasaan secara terpisah yaitu di sebut dengan Tiras Politika yang mana kekuasaan di pisah menjadi tiga terdiri dari, Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif Masing-masing lembaga ini mempunyai peran dan fungsi yang berbeda-beda.
Secara umum Pemilihan Umum ialah bentuk perwujudan atas kedaulatan rakyat dan demokrasi dimana sebagai penentu wakil-wakil rakyat yang nanti nya akan duduk pada suatu lembaga perwakilan rakyat yang juga memilih presiden dan wakil presiden termasuk memilih pemimpin yang akan memimpin pemerintahan.
Di tahun 2024 ini merupakan tahun politik bagi Indonesia sendiri yang akan melaksanakan perhelatan politik yang besar, pemilihan umum nasional tahun ini di adakan secara serentak yang akan memilih Presiden, DPR, DPD, DPRD, dan juga Pilkada serentak.
Pemilu serentak ini akan menjadi ujian yang sesungguhnya bagi bangsa dan Seluruh elemen masyarakat Indonesia yang terlibat dalam proses menjalankan demokrasi di negara nya sendiri.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita dianjurkan dengan sangat dan untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas politik apalagi pemilihan umum (PEMILU).
Walapun hanya sekadar memberikan hak suara kita kepada calon yang dirasa paling sesuai. Sayangnya tidak semua dari kita sebagai rakyat memahami hal ini dengan koherensi yang baik.
Sebagian besar orang masih menganggap rutinitas mereka jauh lebih penting dibanding memikirkan hal rumit seperti politik dan lika-likunya.
“Lebih baik aku memikirkan masalah ku sendiri dan menjalankan kehidupan ku sehari — hari sebagaimana mesti nya, Karena itu lebih penting Dari pada aku harus memikirkan hal-hal Politik diluar sana seperti yang petontonkan di media yang tidak ada untung bagi kehidupan ku sama sekali”
Padahal nyatanya, kehidupan pribadi setiap masyarakat sangat bergantung kepada stakeholders yang memegang kendali pemerintahan.
Tentunya, para stakeholder ini tak lain merupakan hasil pilihan terbanyak yang dipilih oleh masyarakat ketika pemilu. Lantaran caleg yang akan menjadi stakeholders adalah peraih suara terbanyak, alangkah bijaknya apabila segenap masyarakat berperan aktif mengikuti dan turut mengawasi pelaksanaan pemilu.
Karena segala hal terkait pemilu dan politik ini bukan hanya tentang seorang individu atau kelompok tertentu. Bukan hanya untuk kepentingan suku, golongan, atau agama tertentu. Ini semua adalah tentang kita semua, segenap masyarakat Indonesia.
Yakin lah bahwa hal sederhana yang saat ini kita anggap sepele, mampu menjadi dampak besar terhadap kehidupan pribadi kita di masa depan.
Oleh sebab itulah, alangkah bijaknya jika mulai saat ini kita sebagai warga negara yang baik mulai memperhatikan permasalahan politik. Terlebih lagi pada pemilu serentak tahun ini.
Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Slogan itulah yang mesti kita ingat dan menjadikannya sebagai penyemangat. Mari singkirkan egoisme sesaat, demi Indonesia yang lebih bermartabat. Saya jadi teringat dengan pesan salah seorang tokoh aktivis, Soe Hok Gie yang mengatakan “Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah”.
4 notes · View notes