#terawan agus putranto
Explore tagged Tumblr posts
hardrebelfury · 19 days ago
Text
Daftar Penasihat Presiden Prabowo: Luhut, Terawan, Wiranto, hingga Dudung
Tumblr media
Presiden Prabowo Subianto telah melantik sejumlah tokoh menjadi utusan khusus, penasihat khusus, hingga kepala badan. Wiranto, Terawan Agus Putranto, dan Dudung Abdurachman menjadi salah satu yang dilantik menjadi penasihat khusus presiden hari ini. Pelantikan digelar di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/10/2024). Prabowo melantik dr Terawan sebagai Penasihat Khusus Presiden urusan Kesehatan, sedangkan Dudung dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional. Sedangkan Luhut untuk Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan.
Para tokoh yang hadir diambil sumpah jabatan. Mereka diambil sumpah didampingi rohaniwan.
Berikut ini daftar Penasihat Khusus Presiden:
1. Penasihat Khusus Presiden urusan Haji: Prof Muhadjir Effendy
2. Penasihat Khusus Presiden urusan Energi: Prof Ir Purnomo Yusgiantoro
3. Penasihat Khusus Presiden urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional: Prof Bambang Permadi Seomantri Brodjonegoro
4. Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional: Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman
5. Penasihat Khusus Presiden urusan Kesehatan Nasional: Letjen TNI (Purn) Prof Dr dr Terawan Agus Putranto
6. Penasihat Khusus Presiden urusan Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan: Jenderal TNI (Hor) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan
7. Penasihat Khusus Presiden urusan Bidang Politik dan Keamanan: Jenderal TNI (Purn) Wiranto.
1 note · View note
hanjuang-id · 2 years ago
Text
Vaksin Nusantara Kembali Masuk Jurnal Internasional
Vaksin Nusantara Kembali Masuk Jurnal Internasional
Penelitian Vaksin Nusantara Kembali Masuk Jurnal Internasional Penelitian Vaksin Nusantara yang juga merupakan gagasan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, kembali terbit di jurnal ilmiah internasional. Teranyar, penelitian vaksin berbasis sel dentritik itu terpublikasikan di website National Library of Medicine. Artikel tersebut terbit dengan judul “A personal Covid-19 dendritic…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lolitachen88-blog · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Dinyatakan Sehat, 3 Pasien Corona Dikasih Jamu Jokowi
Berita Hari Ini :  Presiden Joko Widodo memberikan oleh-oleh berupa jamu yang diramunya sendiri kepada tiga pasien Virus Corona (Covid-19) yang telah dinyatakan sembuh.
Jamu ramuan Jokowi tersebut disampaikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kepada pasien kasus 01, 02, dan 03 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
"Sekali lagi ucapkan syukur dengan sehatnya saudara kita pasien 01, 02, dan 03. Saya ke sini sekalian membawa oleh-oleh dari Presiden. Berupa jamu ramuan dari bapak presiden sendiri," kata Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Senin (16/3).
Ia mengatakan jamu ramuan Jokowi bisa berkhasiat untuk menjaga daya tahan tubuh serta imunitas. Terawan pun tak lupa menyampaikan pesan Jokowi agar tiga pasien Virus Corona yang sudah dinyatakan sembuh itu menikmati jamu ramuan Jokowi itu.
"Pesan Presiden mohon apa yang sudah disiapakan ini dinikmati. Saya akan serahkan 2 buah untuk bertiga," ucap Terawan
PromoDomino.com | Agen Domino | Agen Domino99 | Domino Online | Agen Poker | Agen QQ | BandarQ Online 
Dalam kesempatan yang sama, juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona, Achmad Yurianto, mengaku bangga karena tiga pasien itu kooperatif selama menjalani perawatan.
"Kami bersukur dan bangga dan selama dalam proses perawatan saudara kita nomor 01, 02, dan 03 bekerja sama dengan baik kooperatif sehingga dalam waktu yang kita prediksikan, sudah baik," tutur dia.
Dia menambahkan, tiga pasien dinyatakan sembuh setelah pihaknya melakukan pemeriksaan sebanyak dua kali secara berturut-turut. Ia pun meyakini tiga pasien yang sudah dinyatakan sembuh memiliki imunitas terhadap virus corona saat ini.
"Kami periksa dua kali berturut-turut dan sudah benar-benar negatif, tidak ada keluhan sama sekali. Kami meyakini mereka sudah punya imunitas untuk kebal terhadap infeksi virus ini," ungkap Yuri.
1 note · View note
bidhuan · 5 years ago
Text
Netizen Mulai Isi Petisi Tolak Kemenkes Ambil Alih Izin Edar Obat dari BPOM
Netizen Mulai Isi Petisi Tolak Kemenkes Ambil Alih Izin Edar Obat dari BPOM
Farmasetika.com – Lembaga Independen Pemantau Obat dan Makanan Indonesia (LIPOMI) dan Permerhati Keamanan dan Mutu Obat dan Makanan Indonesia membuat petisi berjudul “Mari Kita Tolak Kemenkes Ambil Alih Kewenang Izin Edar Obat dari BPOM” melalui situs Change.org pada tanggal 1 Desember 2019. Petisi ini ditujukan untuk Kementrian Kesehatan RI, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Presiden Joko…
View On WordPress
1 note · View note
collinsstanharbour · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Dokter Terawan sudah bekerja sangat keras ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kolam RENANG/foc. Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie…
0 notes
smokesbomb · 5 years ago
Text
Bidak
"Kadang ku mencoba, tegar menghadapi. Bodohnya dunia masyarakat kita. Dan semuanya gila. Dan semuanya gila!"
~.Superman Is Dead - Cerita Semalam.~
John Rambo baru saja pulang dari medan tempur. Ia berjalan kaki mengunjungi rumah kawannya, menyampaikan berita kepada keluarganya, bahwa kawannya itu telah gugur dan merupakan kawan yang baik hati, solider, serta pejuang yang gagah berani di medan perang. Tangis haru pun pecah dengan emosi terpendam di dalam wajah yang dingin, John pergi berencana pulang ke kampung halamannya.
Tapi sial, di tengah jalan dia malah dicurigai oleh orang-orang yang lewat, berpapasan, dan menatap penuh curiga seakan penuh tanya sedang apa di sini. Puncaknya ia dicurigai oleh polisi, kemudian ditahan, diinterogasi, juga tidak lupa disiksa. Pengalaman perangnya tak digubris. Medali kehormatan yang diperolehnya seakan cuman pajangan dinding.
Kesal, akhirnya John yang memang anggota pasukan khusus "Green Barrett" kabur ke hutan dan perburuan pun dimulai, kewalahan para polisi, membuat para pejabat polisi naik pitam. Akhirnya sebanyak polisi satu wilayah memburu John di hutan. Sebuah pekerjaan sia-sia.
Anda bisa menyaksikan aksi John Rambo dalam film First Blood, sebuah film laga yang dibintangi Sylvester Stallone ini rilis pasa tahun 1982 dan menjadi box office pada maaa itu.
Kekesalan John bukanlah sekedar kekesalan pribadi, tapi kekesalan para veteran perang Vietnam pada waktu itu. Para pemuda di Amerika Serikat harus merelakan masa mudanya setelah lulus sekolah, kadena terkena wajib militer untuk perang ke Vietnam.
Amerika Serikat memang terlibat perang Vietnam sejak 1955-1975. Perang yang berlarut-larut itu menimbulkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak, baik psikis, materil, sosial dan banyak hal lainnya. Perang tersebut juga merupakan aib bagi Amerika Serikat, selain pada akhirnya mereka kalah. Kebijakan perang Vietnam juga menimbulkan gelombang protes besar-besaran mulai dari intelektual New York sampai ke panggung musik Woodstock, dari intelektual kampus sampai para pecandu narkoba. Golongan pemrotes ini nanti dikenal sebagai Beat Generation dan menghasilkan sebuah revolusi kebudayaan yang berpengaruh di dunia.
Ternyata popularitas Beat Generation berbanding terbalik dengan para veteran Vietnam. Para tentara muda yang ikut berperang ke Vietnam ini keberangkatannya diprotes, dan ketika pulang malah dicemooh. Mereka dianggap sebagai pembunuh. Bahaya yang dialami di medan perang ternyata harus berbuah hinaan. Tak jarang dari mereka mengalami trauma. Beberapa jadi gila dan suka mengamuk. Beberapa beralih menjadi sampah masyarakat, entah kriminal atau justru terjebak dalam obat-obatan terlarang. Yang menarik biasanya mereka yang berpangkat rendah nasibnya berbanding terbalik dengan yang berpangkat tinggi. Biasanya mereka yang berpangkat tinggi memiliki karir cemerlang di bidang militer atau politik.
Jauh sesudah 1975 dan terbentang jaraknya dari Amerika Serikat, tetapi dekat dengan Vietnam. Sebuah virus melanda dunia, akhirnya tiba di sebuah negara. Tak siap menghadapinya, negara dibuat kelabakan. Akhirnya jumlah penderita lupa daratan dan disusul angka kematian, sementara angka kesembuhan belum bisa membalapnya. Rumah sakit tiba-tiba kebanjiran pengunjung.
Senasib tapi tak sama dengan John yang maju ke garis depan pertempuran. Para tenaga medis di negara tersebut bertaruh nyawa. Salah penanganan mereka bisa tertular, tapi fasilitas keamanan malah kurang. Mereka seperti terlibat pertarungan tidak seimbang.
Alhasil banyak tenaga harus meregang nyawa. Ironis memang mereka tewas justru ketika sedang berupaya menolong orang dan sialnya karena kekurangan fasilitas kesehatan. Bayangkan anda perang hanya bermodal tangan kosong, sementara musuh anda menggunakan nuklir. Kalaupun anda punya ilmu kebal, sebelum anda membuktikannya, anda sudah jadi debu.
Tak hanya itu, sama seperti John, ketika pulang, mereka malah dikucilkan bahkan ada yang diusir oleh warga di daerah mereka tinggal, karena dikhawatirkan akan membawa virus tuk warga sekitar.
John begitu juga nasib para tenaga medis di negara tersebut sama. Mereka berada pada garis paling depan, bertaruh dengan nyawa, dan pulang dengan tangan tak hampa, penuh hinaan. Baik John maupun para tenaga medis adalah korban dari bias informasi.
Informasi yang jelas adalah hal vital. Di Amerika Serikat, pemerintah mereka tidak pernah mengakui kekalahannya dinperang Vietnam. Bukannya mengakui mereka malah bikin banyak film yang bertema perang Vietnam dimana dalam film Amerika Serikatlah yang menang dan Vietnam selalu jahat. Sedangkan di negara tempat tenaga medis tadi bekerja, informasi selalu simpang siur, pemerintahnya selalu mengeluarkan informasi yang saling bertolak belakang, sementara itu ditambah lagi gempuran informasi dari sumber tidak jelas di berbagai media sosial.
Maka tak heran publik mengambil jalan pintas dengan mencemooh mereka, bahkan mengusir, kalau perlu membuat mereka menjauh dari peradaban. Padahal di negara-negara lain mereka dianggap pahlawan. Pada kondisi seperti ini, para tenaga medis tak ubahnya bidak catur paling depan. Beresiko mati duluan.
Atau jangan-jangan reaksi publik terhadap mereka adalah ungkapan kekesalan mereka yang selama ini terpendam, akibat selama ini biaya kesehatan yang mahal. Birokrasi yang berbelit-belit. Pelayanan yang ala kadarnya. Jadi ketika ada momentum pas yang menjadikan para tenaga medis sebagai garda terdepan di wabah yang terus memburuk. Amarah yang terpendam meledak tak karuan, mengganggu batas nalar.
John akhirnya mengamuk di kota, ia angkat senjata menembaki fasilitas kota. Namun akhirnya John Rambo yang beringas ketika mengamuk luluh oleh bekas komandannya Kolonel Sam, yang sudah dianggap seperti ayahnya sendiri. Setelah curhat sambil menangisi nasib John menyerahkan senjatanya ke Kolonel Sam dan berjalan menghadap para polisi dan pejabat lainnya juga warga kota. Mereka terlihat menyesal.
Saya belum melihat penyesalan dari para warga yang bersikap diskriminatif kepada tenaga medis. Ya, penyesalan. Seketika saya ingin mencari Terawan.
Juni D Anggoro
0 notes
m1totocsdua · 20 days ago
Text
Tumblr media
Prabowo lantik tujuh Penasihat Khusus Presiden
Penasihat Khusus Presiden bidang Digitalisasi dan Pemerintahan Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Penasihat Khusus Presiden bidang Haji Muhadjir Effendy (kiri) dan Penasihat Khusus Presiden bidang Energi Purnomo Yusgiantoro (kanan) mengucapkan sumpah jabatan saat upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024). Presiden Prabowo melantik Ketua Mahkamah Agung (MA) serta Kepala Badan, Gubernur Lemhanas, Utusan Khusus Presiden, Penasihat Khusus Presiden, dan Staf Khusus Presiden pada Kabinet Merah Putih 2024-2029. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/app/aww/pri.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto melantik tujuh orang sebagai Penasihat Khusus Presiden, di Istana Negara, Jakarta, Selasa.Pelantikan tujuh Penasihat khusus Presiden itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 140P Tahun 2024 Tentang Pengangkatan Penasehat Khusus Presiden."Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan dan menetapkan dan seterusnya. Kesatu mengangkat Penasehat Khusus Presiden," kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara membacakan Keputusan Presiden tersebut.Berikut tujuh Penasihat Khusus Presiden yang dilantik Prabowo:1. Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Jenderal TNI (Purn.) Wiranto S.H.M.M2. Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan.3. Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan Jenderal TNI (Purn.) Prof Dr Dudung Abudrachman SE MM.4. Penasihat Khusus Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.5. Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A.,6. Penasihat Khusus Presiden Khusus Bidang Haji Muhadjir Effendy7.Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan Nasional Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K)Sebelumnya Presiden Ke-7 Joko Widodo menetapkan Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024 tentang Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden.Penetapan Perpres itu ditandatangani Jokowi pada 18 Oktober 2024 saat ia masih menjabat Presiden.Sebagaimana salinan perpres yang diunduh di laman jdih.setneg.go.id, Selasa, Perpres itu mengatur tentang keberadaan Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden serta Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden.Baik Penasihat Khusus Presiden dan Utusan Khusus Presiden dibentuk untuk memperlancar tugas Presiden.Keduanya melaksanakan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden di luar tugas-tugas yang sudah dicakup dalam susunan organisasi kementerian dan instansi pemerintah lainnya.
0 notes
serbaberitaterpercaya · 5 years ago
Link
PARPOL.CO - Anies Baswedan Wajib Terapkan PSBB Setelah Disetujui Menkes Baca Selengkapnya : https://bit.ly/2x6FUid
#beritaindonesia #kesehatan #teknologi #otomotif #ceritadewasa #wisata #olahraga #artis #politik
0 notes
bidhuan · 4 years ago
Text
Netizen : Semoga Menkes Baru Bersahabat dengan Apoteker
Netizen : Semoga Menkes Baru Bersahabat dengan Apoteker
Majalah Farmasetika – Media sosial mendadak ramai pasca reshuffle kabimet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pergantian Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, kemarin (22/12/2020) yang diganti oleh Budi Gunadi Setiawan (BGS) menjadi perhatian Netizen karena diluar kalangan profesi kesehatan. Sejarah tercipta ketika biasanya Menkes adalah seorang dokter, kini diisi oleh seorang insinyur…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
aggilbewara · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Presiden Jokowi Tinjau Penanganan Bencana Banjir di Sukajaya Bogor, Bewarajabar.com -- Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada hari Selasa, 7 Januari 2020, pukul 07.29 WIB dari Istana Kepresidenan Bogor untuk melakukan peninjauan kembali mengawasi warga terdampak banjir.
0 notes
sucidara11 · 5 years ago
Text
Corona dan Negaraku
Bandung, 09 April 2020     Tidak terasa  1 bulan lebih  Corona masuk ke Indonesia. Semakin hari, jumlah orang yang terjangkit positif corona semakin banyak sampai menembus angka 2.956 kasus, 240 orang meninggal dan 222 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Beberapa problematika pun muncul pasca datangnya Covid-19 ke Indonesia. Mulai dari angka yang terjangkit positif Corona terus meningkat, dengan rata-rata peningkatan kurang lebih 100 orang per hari. Disamping itu, minimnya jumlah tenaga medis yang merupakan tim garda terdepan dalam memerangi corona, sedikitnya APD (alat pelindung diri) yang tersedia untuk menunjang kerja tim medis, dan masih banyaknya orang yang menghiraukan himbauan pemerintah untuk diam aja dirumah guna agar dapat memutus rantai penyebaran virus corona.
Negara Indonesia ini, rentan sekali dengan penyebaran virus yang sedang mewabah. Terlebih lagi dengan kebudayaan masyarakatnya yang senang berkumpul dan banyak melakukan aktifitas berkelompok. Dengan jumlah penduduk yang terdiri dari 2 juta ribu orang lebih, dapat dikirakan bahwa virus Corona ini bisa menjangkit 600.000-700.000 orang penduduk Indonesia.
Beberapa langkah sudah dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari penyediaan anggaran untuk menunjang penanganan covid-19; pembentukan tim khusus yang menjadi tangan kanan Menteri Kesehatan dalam menangani wabah ini (setiap perkembangan tentang virus Covid-19 yang terjadi ditanah air, diumumkan dan disebarluaskan ke media massa untuk dapat dijadikan informasi dan perbaharuan kebijakan sesuai dengan keadaan yang dinamis); dan menstabilkan harga barang-barang langka agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi di tengah-tengah masyarakat.
Banyak kritikan yang mengatakan bahwa langkah pemerintah dalam menangani virus ini dinilai lamban. Pasalnya belum adanya sikap dan peraturan tegas yang mengatur dan mengatasi problematika yang muncul ditengah masyarakat setelah adanya virus Corona ini. Seharusnya pemerintah sudah mulai melakukan antisipasi baik dengan kebijakan dan regulasi yang dapat mengikat masyarakat untuk bersama bijak melawan corona. Diantara peraturan yang musti dibuat diantaranya seperti memberikan sanksi kepada mereka yang melakukan kegiatan yang mengundang massa, terutama untuk aktifitas yang menimbulkan kericuhan; membatasi masyarakat dalam membeli barang; tidak membiarkan harga barang-barang (terutama yang dibutuhkan) melonjak naik secara drastis; menangani biaya pangan untuk kelangsungan hidup masyarakat kalangan menengah kebawah karena pekerjaan mereka dihentikan dalam waktu yang cukup lama sehingga mereka tidak mendapatkan pemasukan uang; membuat peraturan tegas tentang larangan menolak jenazah covid-19; begitu juga dengan sanksi tegas bagi yang melanggar peraturan tentang larangan masyarakat untuk melakukan mudik sehubung dengan akan datangnya Bulan Ramadlan.
Walau demikian, beberapa upaya pemerintah sudah mulai terlihat. Apalagi baru-baru ini, diumumkan bahwa pemerintah akan melakukan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal ini merupakan persetujan dari Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto atas usulan yang diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Peraturan ini akan diberlakukan mulai dari tanggal 12 April mendatang. Mengingat bahwa Jakarta merupakan daerah terbanyak kasus covid-19 di tanah air. Dengan adanya kebijakan ini, semua aktifitas sosial di daerah Ibu Kota dan sekitarnya akan benar-benar dibatasi termasuk  dengan mengadakan pemeriksaan ketat untuk para warga yang masuk/keluar ke dan dari daerah tersebut. Disamping itu, beberapa aktifitas masih diperkenankan untuk beroperasi diantaranya: Tim medis dan kesehatan; Tim produksi pangan; dan anggota pemerintahan. Hal ini diharapkan agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ini.
Ternyata, begitu banyaknya PR pemerintah, namun tidak selalu kita harus bertumpu menunggu keputusan dan kebijakan pemerintah. Masyarakat pun harus ikut andil dalam menangani wabah ini. Untungnya, dinegeri kita masih banyak orang-orang berhati mulia. Mereka menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang sedang melanda Indonesia. Banyaknya saluran penggalangan dana, mempermudah masyarakat yang memiliki kelebihan rezeki agar ikut berperan menyumbang untuk negeri. Jika kenyataanya, kita tidak bisa melakukan hal-hal yang berpengaruh besar untuk negari kita, setidaknya kita masih bisa melakukan hal-hal kecil untuk meringankan pekerjaan yang merepotkan negera dalam mengurusi rakyatnya. Dengan cara apa? “Diam di Rumah Aja dan ikuti kebijakan dari Pemerintah”. Setuju??? :)
14 notes · View notes
selarikcom · 5 years ago
Link
Ilustrasi. Setelah Ibu Kota, Kemenkes juga memberi restu penerapan PSBB ke sejumlah wilayah penyangga Jakarta seperti,  Jawa Barat, yakni Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor. (Foto: IST)
SELARIK.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan akhirnya menyetujui permohonan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto meneken surat persetujuan PSBB itu pada Senin (6/4/2020) malam. Tak sampai sepekan pasca-terbitnya restu dari Kemenkes, PSBB langsung diaplikasikan di Ibu Kota pada Jumat (10/4/2020). DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang menerapkan kebijakan PSBB dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pelaksanaannya akan berlangsung selama dua pekan sejak diterapkan. Berdasar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB, ada sejumlah hal yang harus dilakukan pemda jika memberlakukan PSBB. Pasal 13 menjelaskan, PSBB meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, hingga pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Termasuk kegiatan sosial dan budaya yang akan dibatasi. Tak hanya itu, moda transportasi juga akan mengalami pembatasan. Setelah Ibu Kota, Kemenkes juga memberi restu penerapan PSBB ke sejumlah wilayah penyangga Jakarta seperti,  Jawa Barat, yakni Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor. Usai mengantongi izin tersebut, Pemprov Jabar akan mulai memberlakukan PSBB pada Rabu (15/4/2020). Pelaksanaan PSBB di Jabar akan berbeda dengan Jakarta. Jabar akan melakukan PSBB maksimal. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, PSBB maksimal artinya akan ada penutupan akses masuk dan keluar di wilayah tersebut dan pembatasan aktivitas perkantoran. Ini akan dilakukan di Kota Bekasi, Bogor, dan Depok. Sementara Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor akan menerapkan PSBB tingkat minimal hingga menengah. Sama seperti Jakarta, status PSBB di Jabar juga akan diterapkan selama 14 hari.
Lalu apa yang mungkin terjadi jika PSBB diterapkan?
Pandemi virus Corona tak hanya merenggut banyak nyawa, tetapi juga mengancam perekonomian dan mata pencaharian masyarakat. Roda ekonomi seakan terhenti setelah pemerintah menerapkan kebijakan PSBB guna mencegah meluasnya virus ini. Masyarakat kelas bawah yang bekerja di sektor informal, seperti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pedagang dan tukang ojek, dan buruh pabrik menjadi kelompok yang terimbas kebijakan ini. Kementerian Tenaga Kerja mencatat, per 6 April 2020, ada 130.456 pekerja yang dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena imbas dari virus Corona. Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah mengatakan, pekerja yang dirumahkan itu terdiri dari pekerja formal, informal, dan buruh. Yang tak kalah menegangkan adalah prediksi sejumlah kalangan tentang PSBB yang dapat menyebabkan sejumlah industri sekarat. Apalagi banyak sektor sudah mengalami pelemahan permintaan sejak pandemi terjadi. Sektor yang paling parah terdampak adalah pariwisata, jasa angkutan orang, dan properti. Melemahnya sektor pariwisata diprediksi akan memberi efek domino ke UMKM. Namun pemerintah tak tinggal diam dan berpangku tangan. Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah menyiapkan program Jaring Pengaman Sosial. Pemerintah mengalokasikan Rp100 triliun lebih guna menanggulangi dampak pandemi. Ini dilakukan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sekiranya ada tujuh program yang dirancang pemerintah sebagai program jaring pengaman sosial, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Padat Karya Tunai (PKT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, subsidi listrik untuk golongan tertentu, dan bantuan sosial khusus wilayah Jabodetabek. Jokowi menyatakan, ada tiga hal yang harus ditekankan dalam pelaksanaan program jaring pengaman sosial. Pertama, harus tepat sasaran, dilaksanakan sesegera mungkin secara cepat dan tepat. Yang terakhir, mekanisme penyaluran dilakukan seefisien mungkin serta menggunakan cara-cara praktis dan tidak menyulitkan masyarakat. (Admin)
via selarik.com
1 note · View note
collinsstanharbour · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Kota dan Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang berstatus PSBB ILUSTRASI. Seorang anak terlihat di mural bertema corona di Depok, Jawa Barat, Jumat (17/4). Wali Kota Depok, Mohammad Idris untuk kesekian kalinya meminta warganya mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
0 notes
smokesbomb · 5 years ago
Text
From 1918 To 2020
Terawan, seorang Menteri Kesehatan Indonesia, melayani pertanyaan dari para wartawan setelah ditemukannya kasus Corona (COVID 19) pertama di Indonesia. Ketika itu dia masih bolak balik tampil di layar kaca berbicara manis cenderung serampangan dengan kumis tipisnya yang berbaris rapi dari ujung bibir kiri melintang di bibir kanan.
Ada wartawan yang bertanya kepadanya mengenai sikap masyarakat Indonesia menghadapi virus COVID 19. “Masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi Corona. Enjoy saja.” kata Terawan. “Difteri saja kita tidak takut apalagi Corona.” Ungkapnya dengan santai.
Selang berhari –hari setelah pernyataan menghina itu, lewat metode tracing diketaui—data sementara sampai tulisan ini ditulis—sudah ada 1.414 kasus positif COVID 19 tersebar di Indonesia, tersebar di 31 provinsi. Total kasus meninggal dunia 122 orang. Total kasus sembuh ada 75 orang.
Melihat jumlah penderita yang terus bertambah dan rasio kematian yang lebih tinggi dari yang sembuh membuat harga mulai merangkak naik. Peredaran masker menjadi langka, juga tiba tiba pula sabun cuci tangan tak ubahnya jadi harta karun. Belum lagi ketersediaan alat kesehatan yang tidak memadahi adala sebuah kendala.
Pemerintah pun bukannya tanpa solusi. Mereka menerapkan social distancing, sebuah pembatasan sosial atau jaga jarak untuk menghindari penyebaran COVID 19, salah satunya adalah dengan melakukan segala sesuatu di rumah saja dan menghindari kerumunan atau tempat –tempat ramai. Tapi buruknya koordinasi pusat dan daerah membuat kebijakan ini tidak berjalan. Masih banyak warga/perusahaan yang tidak melakukannya.
COVID 19 memanglah sebuah perkara di dunia berawal dari Wuhan di Tiongkok virus ini sudah menyebar ke berbagai  negara di dunia dan berdasarkan Worldometer sudah—sampai tulisan ini dibuat—menginfeksi sebanyak 781.485 kasus, sembuh 164.726 orang, meningal dunia sebanyak 37.578 orang.
Wabah ini bahkan membuat Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara. Padahal jika kita lihat sejarah Indonesia bukan kali pertama menghadapi wabah mematikan. Contohnya adalah 1918.
1918 Indonesia belum berdiri sebagai negara merdeka, namanya masih Hindia-Belanda.  Tapi bukanberarti belum merdeka bisa bebas dari wabah. Penyakit memang tidak kenal siapa. Merebaklah Flu Spanyol. Flu yang bukan sembarang pilek ini rupanya lebih ganas dari omelan orang tua. Jika anda bisa tahan ketika mendengar omelan orangtua, omongan tetangga, anda belum tentu bisa melewati wabah Flu ini dengan selamat waktu itu.
Robert Barro dalam tulisannya menyatakan, tingkat kematian di Indonesia merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. Dengan tingkat kematian 3%, lalu Afrika Selatan dan terbanyak India dengan 5% populasi. Bahkan hanya di Pulau Jawa dan Madura saja Flu ini membuat 4,26-4,37 juta orang meninggal. Wabah ini disebut sebagai The Great Influenza Pandemic, terjadi antara tahun 1918-1920 dan memakan korban jiwa meninggal di seluruh dunia sebanyak 50 juta orang.
Di Hindia-Belanda, Flu ini memakan banyak korban jiwa karena banyak yang menganggap remeh dan respon pemerintah yang sangat lambat. Belum lagi masih banyaknya masyarakat yang masih percaya mitos penangkal kesehatan yang tidak terbukti dan akhirnya membuat pasien membludak dan ruma sakit kewalahan.
Bahkan pemerintah kolonial Hindia-Belanda cenderung menyalahkan rakyat pribumi yang dianggap hidup jorok, tidak bersih, sehingga dianggap sebagai sumber penyakit. Pada akhirnya wabah ini memang berlalu dan pemerintah Hindia-Belanda dianggap gagal mengatasi Flu pada 1918-1919.
Lewat peristiwa kurang lebih 100 tahun lalu kita diajarkan untuk mengambil pelajaran di masa lampau. Seperti pepatah latin ‘sejarah adalah guru kehidupan’ kita dipaksa mau tidak mau belajar dari apa kesalahan kita di masa yang lalu.
Pemerintah yang serampangan memberikan informasi, warga yang masih berkeliaran saat masa karantina diri, fasilitas kesehatan yang kurang, juga potensi ekonomi yang memburuk. Kita tidak ubahnya berada pada kondisi yang tidak jauh beda dengan Hindia-Belanda 1918. Semua bergantung kepada kita.
Sial memang di tengah wabah, pemerintahan hari ini seringkali membuat keputusan buruk dan sialnya dari keputusan-keputusan merekalah kita menggantungkan harapan hidup di tengah wabah. Semoga mereka dapat belajar dari sejarah agar tidak mengulangi kesalahan Hindia-Belanda di 1918.
Sebab ‘hanya keledai yang selalu jatuh ke lubang yang sama’, dan kita bukan keledai.
 Juni D Annggoro
0 notes
m1totocsdua · 20 days ago
Text
Wiranto, sang jendral dengan karier politik segudang
Tumblr media
Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni terpilih Raffi Farid Ahmad (tengah, bawah) mencium tangan Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan terpilih Wiranto (kiri) sebelum dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/app/foc.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto pada Selasa secara resmi melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden, dimana pejabat yang baru dilantik itu merupakan tokoh yang memiliki keahlian dan syarat akan pengalaman di dunia perpolitikan tanah air.
Terdapat tujuh bidang untuk Penasihat Khusus Presiden, yaitu bidang politik dan keamanan, digitalisasi dan teknologi pemerintahan, pertahanan nasional, ekonomi dan pembangunan, urusan energi, haji, dan Penasihat Khusus Presiden bidang kesehatan nasional.
Ketujuh tokoh yang dilantik yaitu Jendral TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Jenderal TNI (Purn) Prof Dudung Abudrachman, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Prof Purnomo Yusgiantoro, Muhadjir Effendy, dan Prof Terawan Agus Putranto.
Semua tokoh yang dilantik merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024 tentang Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden yang ditetapkan oleh Presiden Ke-7 Joko Widodo.
Penetapan Perpres itu ditandatangani Jokowi 18 Oktober 2024 saat ia masih menjabat Presiden.
Sebagaimana salinan perpres yang diunduh di laman jdih.setneg.go.id, Selasa, perpres itu mengatur tentang keberadaan Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden serta Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden.
Baik Penasihat Khusus Presiden dan Utusan Khusus Presiden dibentuk untuk memperlancar tugas Presiden.
Dari ketujuh Penasihat Khusus Presiden terdapat nama yang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, yaitu Jendral TNI (Purn) Wiranto, sang Jendral yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan tanah air.
Jendral Wiranto
Pria kelahiran Yogyakarta 4 April 1947 itu merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1968, sebelum menempati pucuk pimpinan Angkatan Bersenjata (ABRI) saat ini TNI 1998-1999, Wiranto pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto periode 1989-1993.
Setelah menjadi ajudan Presiden Ke-2, karier militer-nya terbilang moncer, tercatat Sang Jenderal pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya pada 1993, Panglima Kodam Jaya 1994, Pangkostrad 1996 dan kemudian menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pada 1997.
Selain sebagai Panglima ABRI, Wiranto juga menduduki jabatan Menteri Keamanan Pertahanan (Menhankam) pada Kabinet Pembangunan VII 1998.
Memasuki era transisi dari Orde Baru ke reformasi, Wiranto juga masih menempati jabatan sebagai Menhankam pada Kabinet Reformasi Pembangunan Presiden Habibie.
Setelah pemerintahan Presiden Ke-3 berakhir, kemudian Wiranto masuk pada Kabinet Persatuan Nasional Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ia ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) 1999-2000.
Sebagai seorang tentara, Wiranto juga mendapatkan segudang pengalaman, apalagi ketika menjabat sebagai Panglima, keadaan Bangsa Indonesia mengalami krisis, dan kerusuhan terjadi di mana-mana.
Bahkan akibat pergolakan politik pada waktu itu, Presiden ke-2 Soeharto resmi mengundurkan diri dari pucuk pimpinan setelah menjabat lebih dari 32 tahun.
Karier politik
Setelah resmi pensiun dari dunia militer, Jendral TNI (Purn) Wiranto lantas tidak hanya menikmati masa pensiun-nya saja, namun memilih berkarier di dunia politik dan gabung Partai Golkar.
Saat berada di partai berlambang pohon beringin, pria yang sempat menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Federasi Karatedo Indonesia (FORKI) mengikuti Konvensi Nasional untuk maju sebagai calon presiden.
Persaingan pada Konvensi Nasional Golkar cukup ketat, karena harus melawan nama-nama seperti Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan Prabowo Subianto.
Wiranto bersaing ketat dengan Akbar Tandjung yang saat itu merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar, namun nasib memihak kepada pria yang hobinya menyanyi, dan olahraga.
Pada Konvensi Nasional tersebut, Wiranto akhirnya menang dan maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2004 dari Partai Golkar berpasangan dengan Salahuddin Wahid.
Pada pertarungan politik lima tahunan itu, Wiranto gagal menjadi pemenang, dan selang dua tahun setelah itu mendeklarasikan Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura pada 2006.
Sang Jendral tidak pantang menyerah setelah pada Pemilu 2004 gagal, kemudian maju sebagai cawapres dalam Pilpres 2009 berpasangan dengan Jusuf Kalla, dan kembali kalah oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.
Saat pilpres 2014 yang kemudian dimenangi oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Hanura, partai pimpinan Wiranto memberikan dukungan pada Jokowi.
Dua tahun berselang, Presiden Ke-7 Joko Widodo akhirnya memilih Jenderal (Purn) Wiranto sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan mengganti Luhut Binsar Pandjaitan dalam reshuffle Kabinet Kerja yang kedua.
Pada periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi, Jendral Wiranto dipercaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden hingga akhir masa jabatan pada 20 Oktober 2024.
Kini sang Jendral mengemban amanah baru dari Presiden Prabowo Subianto yang secara resmi telah melantik mantan atasannya sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan.
Dengan pengalamannya yang segudang, baik di dunia militer maupun politik dan pernah menempati sejumlah jabatan strategis, maka tak salah Presiden Prabowo memilihnya.
0 notes
Text
Didepan Terawan, Gubernur Papua Barat Sampaikan Pihaknya Butuh Dokter Spesialis Tangani Corona
Didepan Terawan, Gubernur Papua Barat Sampaikan Pihaknya Butuh Dokter Spesialis Tangani Corona
IDTODAY.CO – Saat ini provinsi Papua masih membutuhkan sejumlah dokter spesialis untuk penanganan pasien virus corona.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dihadapan Menkes Terawan Agus Putranto saat rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Manokwari, Selasa (7/7) malam.
“Paling tidak tujuh dokter spesialis yang kita butuhkan, di antaranya spesialis paru,…
View On WordPress
0 notes