#tentang menulis
Explore tagged Tumblr posts
Text
Perjalanan Seorang Penulis
perjalanan seorang penulis adalah perjalanan seorang pembaca...
- Raditya Dika
awal mula saya suka nulis tuh pertama kali sejak SD. waktu itu keadaan rumah cukup ‘bising’. dan anak seusia saya saat itu belum bisa bercerita secara gamblang apa yang saya rasakan, maka untuk pertama kali, saya mencoba untuk menuliskan perasaan saya di dalam sebuah diari. Menulis diari inilah yang menjadi teman saya untuk bercerita banyak hal karena tidak punya seseorang untuk diajak berbagi.
sedang hobi membaca saya waktu SD dimulai saat melihat buku-buku ayah saya banyak tergeletak. ayah saya adalah seorang sarjana hukum, jadi buku-buku beliau kebanyakan tentang hukum, berawal dari rasa keingintahuan seorang anak kecil yang besar, saya pun mulai mencoba membaca buku-buku ayah saya.
jika buku bacaan anak kecil lainnya tak jauh dari buku cerita atau dongeng, buku bacaan saya yang pertama kali malah buku yang berisi pasal-pasal wkwk. saya ingat sekali waktu kelas 5 SD, saya sempat menghapal beberapa pasal wkwk.
kegiatan itu mulai berubah setelah sekolah saya membuka perpustakaan. akhrinya, buku bacaan saya pun berpindah sama seperti anak lainnya, saya pun mulai mengemari berbagai macam buku cerita dongeng, cerita pendek, dan bacaan fiksi lainnya. sejak saat itu, beban tas sekolah saya bertambah, diisi dengan banyak buku pinjaman dari perpustakaan yang saya bawa pulang.
hari-hari saya pun waktu itu diisi dengan membaca buku-buku tersebut. saking senangnya membaca, sehari saya bisa menyelesaikan hingga 3 buah buku dengan kisaran lembar mencapai 100 lembar lebih.
pindah ke SMP, hobi menulis dan membaca itu masih berlanjut. waktu SMP saya mulai mengemari menulis Quotes dan juga surat, saat itu hape saya masih hape nokia, saya sering membuat pesan berantai berisi quotes dan mengirimkannya lewat SMS di nomor teman-teman saya, waktu itu saya bahkan juga sering mengirimkannya kepada Crush saya yang seorang Kakak kelas sekaligus teman akrab saya di sekolah wkwkw. dan juga sempat mencoba menulis sebuah novel dan mempertunjukannya kepada guru bahasa Indonesia saya dan juga teman saya.
beralih ke SMA, saya mulai menaruh minat lebih terhadap tulisan non fiksi, saya suka membaca dan juga menulis tulisan berisi motivasi. saya juga mengemari prosa dan sempat menulis tentangnya.
jujur, saya tidak menganggap pengalaman-pengalaman di atas sebagai bagian dari proses saya menjadi seorang penulis, entah apa alasannya. mungkin karena pengalaman tersebut saya anggap hanya sekedar ketertarikan semata saya, tidak ada proses ‘berjuang’ di dalamnya.
pengalaman saya menjadi seorang penulis baru mulai saya hitung semenjak saya memutuskan untuk menulis di media sosial. mengizinkan orang lain untuk membaca tulisan-tulisan saya, dan Tumblr adalah platform yang pertama kali saya pilih untuk mempublikasikan tulisan-tulisan saya.
niat itu pun sebenarnya datang secara tak sengaja, ketika entah bagaimana, Mbak @andromedanisa, salah satu penulis aktif tumblr menjadi orang yang saya ikuti di Instagram, dan waktu itu beliau sering membagikan tulisan-tulisan beliau dari Tumblr. melalui beliau, saya menjadi tertarik untuk menulis di dalamnya.
hingga saat ini, menjadi tahun kelima saya menulis di Tumblr. tak disangka, tempat yang awalnya saya jadikan pelarian untuk tulisan-tulisan saya yang tidak memiliki rumah, akhirnya menjadi rumah bagi tulisan-tulisan saya itu sendiri. tulisan yang saya tulis hanya untuk mengingatkan diri sendiri, untuk menjadi teman saya yang tidak punya tempat bercerita ternyata mampu untuk menjangkau lebih banyak orang dan juga perasaan.
saya tidak tahu, tulisan saya akan bermuara ke mana nantinya, saya juga belum tahu, tulisan saya akan membawa saya pada kehidupan yang seperti apa. karena jujur, sampai saat ini memilih karier sebagai seorang penulis masih terasa abu-abu bagi saya. saya tidak tahu mau menjadi penulis yang seperti apa, atau menulis di bidang apa, karena selama ini saya nulis tergantung dari apa yang sedang saya ingin tulis, atau barangkali..., karena saya masih tidak cukup percaya diri menyebut diri saya seorang penulis. saya hanya menganggap diri saya seorang gadis yang menulis, sesederhana itu.
pemikiran saya inilah yang membuat saya tidak berambisi untuk mendapatkan apa pun dari tulisan saya, juga belum berkeinginan untuk mengirimkan tulisan saya kepada penerbit dan menjadikannya sebagai sebuah buku. entah apa keinginan itu akan bertahan atau perlahan berubah nantinya. kita lihat saja nanti.
karena untuk saat ini, sama seperti sebelumnya..., saya hanya ingin menulis saja.
23 notes
·
View notes
Text
42
Aku bisa menjadi bulan bila kamu mau. Yang bentuknya bisa kamu atur sesuka hatimu. Kamu mau aku menjadi apa malam ini? Sabit atau Purnama? Keduanya sama-sama permai, sama-sama bersinar. Namun, bolehkah aku menemani malam—mu dengan purnama? Agar engkau bisa melihatku dengan bentuk yang sempurna. Selain itu, cahaya purnama lebih indah dari barisan bintang-bintang di angkasa. Dengan itu, aku bisa menerangi langit-langit kamarmu dengan binarku. Bila kau ingin pulang, sinar—ku bisa menerangi jalan agar engkau tidak tersesat di belantara gelap. Atau, bila engkau ingin berlabuh di malam hari, aku bisa menerangi bahteramu dengan cahayaku. Kamu tidak perlu takut lagi dengan gulitanya malam. Kamu juga tidak perlu meneteskan air mata karena malam yang kelam. Aku disini, selalu disini, menemanimu dengan cahaya. Rancaekek, bila bulan tidak bisa membuat namaku bersemi di hatimu. Aku harus menjadi apa?
#tulisan#catatan#menulis#puisi#rindu#mputraff#selfreminder#hijrah#tulisansederhana#allahﷻ#bulan#prosa#sajak#sajak puisi#sajakcinta#kamu#tentang rindu#cerita
116 notes
·
View notes
Text
Hari Ini
@lenterapenamu
Hari ini, jantungku berdegup begitu kencang, rasanya sesak. Bahkan aku seperti kesulitan mencerna pikiran. Kucoba untuk tenang dan gelombang di dada masih saja tak beraturan.
Lalu, aku mencoba mengingat Tuhan, Dia Allah yang akan menurunkan ketenangan pada hati yang sedang merapal beribu-ribu permintaan. Sungguh, diriku penuh dengan keyakinan. Perlahan, kulantunkan penghambaan secara mendalam. Semakin kumengingat kasih sayang-Nya, semakin aku merasakan kekuatan.
Aku ingin bertahan, aku ingin melewati badai yang hampir tak berkesudahan. Semoga Allah mampukan diri ini untuk menuntaskan ujian kehidupan.
@aksarapuan94
Pesan darimu hari ini kudiamkan. Barangkali sampai beberapa waktu kedepan. Sebab aku ragu, kita saling bertukar pesan atau kamu hanya sekadar membalas pesan. Aku berusaha secukupnya denganmu hari ini, sebab takut tak bisa mengendalikan diri saat kamu hilang nanti.
@cawanrasa
Ketika hari ini kudapati belum ada kemajuan tentang kita, hatiku selalu bersuara "mungkin besok." Namun ketika besok telah menjadi hari ini, malangnya hatiku masih menyuarakan hal yang sama. Entah berapa banyak lagi besok yang harus kutemui. Satu hal yang pasti, aku akan setia menanti.
@gndrg
Hari ini adalah kamu Kemarin adalah aku Semesta dihantui ragu Hingga menjadikan kita lini waktu yang tak satu
Hari ini, aku juga akan merekayasa hujan bersama angin dan awan. Atau mungkin melukis senja dengan surya dan cakrawala. Entah mengapa, belakangan ini aku menjadi begitu licik demi merencanakan pertemuan kita lagi.
@hardkryptoniteheart
Cahayamu pernah menjadi suar yang memanduku keluar dari kegelapan. Kala itu, aku tak pernah satu kalipun menyangka akan mengalami jatuh sampai titik terendah dalam hidup.
Jika bayangmu yang bercahaya itu tak dihadirkan Tuhan ke dalam benakku, apakah mungkin kulihat harapan yang dapat membuatku bangkit kembali dan bertahan hidup sampai hari ini?
@maknafrasa
Hari ini masih sama seperti hari kemarin. Rasaku padamu. Rinduku padamu. Belum dapat terganti. Sampai hari ini masih ada namamu di hati. Hari ini masih sama seperti hari kemarin. Rasaku padamu. Rinduku padamu. Belum dapat terganti. Sampai hari ini masih ada namamu di hati.
@padangboelan
Katanya, teman terbaik adalah diri kita sendiri. Maka, mulai hari ini aku ingin mencintai diriku lebih baik lagi.
@yurikoprastiyo
Cara untuk memenangkan pertarungan dikemudian hari, bisa diawali dengan sebuah tindakan dihari ini.
@yustrialubna
Menengok ke belakang, mustahil terulang.
Menatap jauh ke depan, seringkali malah menambah kecemasan. Penyesalan tiada arti jika tak diperbaiki hari ini. Kecemasan tiada henti jika tak dipersiapkan sejak saat ini.
Sadarlah dan hiduplah sekarang, gunakan dengan baik untuk mempersiapkan hari yang akan datang.
@calonmanusia
Hari ini mungkin tak kau dapatkan keinginanmu di hari kemarin. Bisa jadi hari ini bukanlah waktu yang tepat. Mungkin kau belum butuh yang kau harapkan, atau mungkin kau belum siap mendapatkannya.
Apakah kau ingat, mungkin hari ini salah satu do'amu atau do'a orang-orang tersayangmu telah dikabulkan. Do'a yang telah sangat lama kau panjatkan itu telah tiba pada saat waktu paling tepat. Kau ingatkah itu?
Hari ini, cobalah ingat-ingat do'a masa lalumu. Dan mari mulai untuk meredam ego tergesa-gesa dalam memanjatkan do'a. Skenarionya lebih dari semua yang kau bayangakan.
Hari ini berbahagialah.
@shofiyah-anisa
Hari ini saat fajar, kembali kutengokkan kepalaku ke masa silam.
Katamu "biasa aja sih", saat memberi kesan akanku. Maka, saat itu kuputuskan untuk kita berteman. Begitu roda kehidupan diputar, binar matamu selalu terpancar, namun seakan kututupi dengan benang tebal, hingga larut kau tinggalkan secarik pesan “Aku akan pergi.”.
Apakah aku menyesal? Tidak, cara menyayangimu adalah berbeda, pergilah dengan bangga dan bahagia. Aku? Tidak akan menutup pintu, barangkali kau akan menengok sesekali.
@manusiafajar
Lagi, menangis lagi hari ini. Lagi, menyeka air mata sendiri.
Lantas, apa yang salah dengan sendiri dan hari ini?
Lebih cepat melangkah, menyusun ketegaran tanpa keluh kesah. Sayang, kamu tidak selemah dan selelah itu untuk berhenti dan menyerah.
Dan kan tiba saatnya susunan ketegaran menemukan ketegaran lain dan menjadi kuat, tanpa kalah.
74 notes
·
View notes
Text
Emang boleh se-serius ini😭🤏🏻
Tolonglah. Ini udah serius banget. Udah gak waktunya galau-galau lagi. Udah waktunya bener-bener uprage diri sebaik-baiknya loh.
Duh, kok bisa ya, aku ini masih suka galau, tantrum, dan mikirin hal² yang gak jelas😭 Ya bukannya kenanganku itu gak jelas. Maksudnya yang sudah berlaku kan ya sudah, kalau sudah tau akhirnya gak bakal berubah kenapa masih dibuat keluh kesah.
Sekarang yang perlu dipikirin adalah: Gimana caranya bisa pantes jadi orang yang bisa dinut. Gimana caranya Qur'annya segera mutqin, karena ada kegiatan yg mengharuskan aku untuk ngaji dengan alumni, dan egoku sangat tidak menyukai apabila aku kalah lancar dan tidak bisa nerusin ngaji. Trus gimana caranya biar kitab-kitab yang sudah kupelajari harus bisa ku kuasai, mengingat si gus sudah memberikan jadwal mengajar secara terperinci. Gimana juga caranya balance antara kegiatan pondok dan kuliah, mengingat ambisiku harus tercapai masalah akademik. Belum lagi tugas dan tanggungjawabku di kuliah yang 2 bulan ini harus tuntas dan purna.
Kaan, banyak banget asli yang harus dipikirin, yang harus dijalanin, yang harus segera dibenahi. Kok bisa masih sempet mikir hal-hal gak guna.
Masalah perasaan skip dulu yuk diriku. Nanti masalah cinta²an atau engga pikir setelah akad saja. Sekarang jalani apapun yang menjadi tugasmu, segera selesaikan apapun yang menjadi tanggunganmu. Dah yakin aja tresno jalaran soko kulino. Nanti pasti bakalan tresno dengan sendirinya, sesuai rencana awal bahwa nikah itu dijodohkan dan manut.
Masalah perasaan yang berlalu tolong disimpan rapat ya diriku. Please! Jangan sampai kamu membuat orang lain tak nyaman dengan perasaaanmu. Jika galau, tantrum, sedih, sekarang coba luapkan saja dalam sujud panjang. Allah pasti akan memberikan jalan terbaik untuk menuntaskan perasaan. Tak usah gundah bakal hilang atau tidak, seperti niat awal. Jadikan saja inspirasi ketika dibutuhkan.
Sudah ya, sampai disini kita sepakat dulu. Pms depan please ga usah tantrum. Please tantrumnya ditahan. Inget udah tua. Mau jadi istri, bentar lagi jadi ibuk. Ditahan perasaan yang tidak perlu. Tahan. Bisa yuk bisa.
Masalah hati pasrahkan saja pada pemiliknya. Sudah jangan diambil pusing. Kalau masih cinta ya sudah dinikmati, waktunya lupa nanti pasti ada jalannya. Wong jelas sudah ada yang lain, pasti nanti dipermudah semuanya.
Oke diriku. Semangat. Hidup yang panjang ini kedepannya mari kita buat upgrade diri sebaik-baiknya. Nikah diniati ibadah. Niat mondok lagi. Niat ngluru ilmu. Niat mendekat kepada sang ilahi. Bismillah, insyaallah semua lancar.
Sekali lagi, urusan hati, pasrahkan pada Tuhan. Kamu gak usah ngatur. Biar diatur Tuhan. MauNya gimana, jalani aja. Oke!
#tentang rasa#belajardewasa#rasa#harapan#kenangan#self reminder#tulisan#menulis#cinta#rindu#self love#partofaima#perasaan.aii#aimastory
9 notes
·
View notes
Text
Literasi yang selalu ku ciptakan untukmu begitu indah untuk dirimu. Ciptaan tuhan yang sempurna berupa diorama fakta indahnya kamu. Kamu sangat nyata ketika di hadapanku. Ketika aku menyentuh jemarimu, menggenggam mu dan merapihkan helaian rambut mu yang membuat lu begitu bahagia. Tapi, kamu begitu nyata untukku. Kamu adalah kenyataan gila yang kubuat dengan imajinasi indah yang tercipta. Kamu hanya akan tetap menjadi imajinasi yang tak bisa kumiliki secara nyata.
3 notes
·
View notes
Text
Not Friend (Bukan Review Film)
Rasa ini sebenarnya sudah lama ingin kutuliskan. Tapi apa daya dengan kemalasanku. Malam ini, dengan backsound suara teriakan penonton bola, akan kutuliskan sebuah rasa.
Sebelumnya, aku akan berbicara mengenai alasan tulisan ini mengangkat judul film dari negara Thailand, "Not Friend". Seperti judulnya, tulisan ini bukanlah review film. Tulisan ini berisi bagaimana perasaanku mendengar seorang teman telah tiada. Jika pernah menonton film Not Friend, kurasa kalian telah memahami maksudku.
Aku ingat, saat itu adalah 1 tahun yang lalu.Temanku, sebut saja si A meninggal karena kecelakaan. Almarhumah adalah temanku sedari SD. Kami tidak dekat. SMP, kami di sekolah yang berbeda. Kemudian saat SMA, kami bertemu kembali di sekolah yang sama. Sungguh, kami tidaklah dekat.
Ketika SD setelah kuingat kembali, aku memang pernah mengobrol dengannya. Cukup sering, mungkin. Dalam ingatanku, kami sering mengobrol mengenai hal-hal mistis. Seperti, lele berkepala manusia, pipi bolong akibat menyiram ular dengan air panas, dan lain-lain. Saat SD di mataku ia adalah sosok yang asik untuk bercerita hal-hal yang berbau mistis, ia memiliki segudang cerita. Perempuan di kelasku pernah terbelah menjadi dua kubu, kami berada di kubu yang berbeda. Tapi percayalah, meskipun kami berada di kubu yang berbeda, tidak ada masalah di antara kami berdua. Ya, karena kami memang tidak pernah dekat.
Singkat cerita ketika SMA kami bertemu, namun selalu di kelas yang berbeda. Dalam tiga tahun, kami tidak pernah sekelas. Jangankan sekelas, mengobrol dan menyapa saja tidak pernah. Apakah pernah bertemu? Pernah, beberapa kali. Sekolahku tidak sebesar itu hingga memungkinkan dua makhluk tidak pernah bertemu. Ketika kami bertemu, di antara kami tidak ada yang memulai untuk menyapa duluan.
Kau tahu? Kepribadianku sangatlah angkuh kurasa. Aku sangat ingin menjadi seseorang dengan jiwa sosial yang tinggi. Tapi itu hanyalah keinginan belaka, nyatanya ketika bertemu teman yang tidak terlalu dekat aku seperti kebingungan. Dan kurasa, kebingungan itu terasa angkuh bagi orang lain. Aku tidak menyangkalnya.
Aku bingung ketika bertemu teman-teman lama yang tidak begitu dekat. Bingung memulai pembicaraan. Sangking bingungnya, aku ragu itu adalah kenyataan.
"Apa di depanku benar-benar teman lamaku?"
"Saat ini kah waktunya kami bertemu?"
"Mengapa semua orang seperti sudah akrab, hanya aku kah yang terasing di sini?"
"Mengapa hanya aku yang belum bisa mengalir mengikuti pembicaraan mereka?"
Pertanyaan-pertanyaan bodoh itu terus berputar di kepalaku. Maka dari itu, aku (sedikit) benci perkumpulan dengan teman (tidak dekat) lama.
Kembali mengenai perasaanku 1 tahun yang lalu, aku merasa seperti ketinggalan kereta. Waktu di mana aku dapat menyapanya, mengobrol dengannya, meminta maaf kepada nya telah melaju dengan kecepatan penuh. Aku tidak bisa apa-apa. Aku tidak dapat mengejar waktu itu. 3 tahun yang kulalui di SMA seakan pudar, hambar, dan tak bermakna. Beberapa kali reuni SD dan SMA diadakan, terasa seperti tiket bioskop yang kulewati karena ketiduran.
Periode SD yang kulalui sangatlah mungkin menciptakan kesalahan-kesalahan yang kulakukan terhadapnya. Lalu periode SMA dan setelahnya adalah waktu di mana aku seharusnya dapat menyapanya dan mengobrol dengannya. Dan mungkin ketika aku telah berteman dengannya, ia akan memaafkan kesalahan-kesalahan yang tak sengaja telah kulakukan. Tapi apadaya, aku tidak menyapanya waktu itu.
Kereta itu telah melaju kencang.
Memang benar apa kata pepatah. Waktu adalah uang.
Pesan: untuk kalian yang membaca tulisan ini, kumohon doakan temanku dengan segala kebaikan.
#tulisan#cerita#curhat#menulis#movies#not friends#masalah#maaf#rindu#tentang rindu#kangen#minta maaf
5 notes
·
View notes
Text
Ada seseorang yang tidak bisa aku sebut sebagai milik, dan ajaibnya Tuhan menjadikannya sebagai perantara untuk aku lebih banyak belajar. Kehadirannya menjadi dinding yang harus ku lewati agar aku semakin bertumbuh setiap harinya.
Terkadang aku ingin meminta kepada Tuhan agar bisa memilikinya, tapi aku sadar bahwa aku belum cukup untuk mencapai dirinya.
Akhirnya, aku terus meminta kepada Tuhan, agar manusia baik itu selalu dikelilingi hal-hal baik. Dan, puncaknya, aku hanya ingin dia terus bercahaya disana, meski bukan untuk menjadi kita.
3 notes
·
View notes
Text
Di malam sunyi yang larut,
Hening merajut kesepian dalam gelap,
Bintang-bintang bersinar gemilang,
Menyapa dengan lembut dalam diam.
Angin malam berbisik pelan,
Menyentuh hati yang sepi merindu,
Gelapnya malam menjadi teman,
Bagai selimut yang hangat dan teduh.
Menunggu seseorang di kegelapan,
Ditambah cahaya bulan terang bulan,
Membawa harapan dan kehangatan,
Menyinari langkah yang terasa terjal.
Namun, kebisingan suara jalan raya,
Orang lalu lalang berkendara,
Menyelinap di antara keheningan,
Menciptakan kontras yang menarik.
Di bawah cahaya remang-remang,
Puisi-puisi sunyi pun tercipta,
Mengalun indah dalam keheningan,
Menyentuh jiwa yang terdalam.
Larut malam yang sunyi,
Menyiratkan keindahan yang abadi,
Puisi ini terpampang,
Menjadi ungkapan hati yang tulus dan damai.
~~~
Selamat tidur, pecinta malam,
Mimpikan diriku yang lelah,
Menunggu di bawah sinar cahaya lampu,
Dalam keheningan malam yang sunyi.
Biarlah mimpi membawa pesan,
Kelembutan dan kehangatan,
Meskipun terpisah jarak dan waktu,
Hatiku tetap setia menanti.
Di antara mimpi dan kenyataan,
Kita bertemu dalam dunia mimpi,
Di bawah sinar cahaya lampu gemilang,
Menyatu dalam kehangatan dan damai.
Semoga tidurmu nyenyak dan damai,
Hingga mentari kembali bersinar,
Saat kita bertemu di dunia nyata,
Dalam pelukan hangat kebersamaan.
((sudah larut malam, orangnya lagi kena diare)).
4 notes
·
View notes
Text
Wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Wahai Yang Mah Pengampun, dengan segala ampunan-Nya meliput langit dan bumi..
Dengan segala ke-Agungan-Mu dan Kasih Sayang-Mu,
Ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu maupun yang akan datang, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan, yang Aku ketahui maupun yang tidak Aku ketahui..
Wahai As-Sami' Yang Maha Mendengar do'a hamba-Mu yang lemah ini..
Wahai Al Ghaffur Yang Maha menerima taubat hamba-hamba yang berdosa..
Wahai Al Mujiib Yang Maha mengabulkan setiap untaian kata dan do'a dari apa yang Engkau ciptakan,
Kabulkanlah do'aku, terimalah setiap amal ibadahku, ampunilah dosa-dosaku, dan sayangilah diriku,
Karena hanya kasih sayang-Mu lah yang dapat melembutkan hatiku yang kian mengeras ini..
-Lu'lu
22:27 Minggu, 21 Mei 2023
15 notes
·
View notes
Text
23.51
Selamat malam, sayang~
Semua ini memanglah salahku. Aku yang terlalu menaruh harap padamu. Bagaimana aku menyalahartikan sikapmu. Juga indah bulat matamu yang menyimpan luka angan palsu.
Dimalam buta daku terjaga. Menatap rembulan yang pendarnya berbeda. Merah menyala, seolah mengerti gejolak yang kurasa. Benci, rindu, kesal, harap, gundah, amarah, dan logika bergantian mengisi benak. Akhir cerita kita sudah nampak jelas pertama kita berjumpa. Namun hati ini luluh karena hangat sikapmu yang telah mengisi jiwa.
Bagaimana hati ini bergetar setiap kali kau memanggil namaku lirih. Bagaimana lembut tuturmu yang tak letih kunikmati. Bagaimana hangat pelukmu yang selalu buatku kembali. Juga perhatian kecil yang selalu kau beri.
Rembulan menjadi saksi bagaimana manusia fana ini kehilangan akal. Pikiranku berkelana, berfikir bahwa saat ini kau sedang bahagia dengannya. Bayangan yang terus berulang didalam pikiran. Hingga kini tetes tangis mengalir deras. Mulutku tak henti menggumamkan doa, bersama jutaan pinta yang aku raungkan. Kini aku tak tahu lagi siapa diriku, seolah berjalan tanpa arah, berantakan, tak karuan. Semua terasa sia-sia. Setiap sudut ruangan mengingatkanku padamu, sayang. Kini aku tak lagi sanggup menahan.
Kau tak pernah tahu seberapa keras aku berusaha menahan rasa cemburu. Meski ku sadar betul tak pantas bagiku untuk merasa begitu. Kau tak pernah jadi milikku, aku bukan siapa-siapa bagimu, Semua yang kulakukan tak pernah berarti untukmu. Dan mungkin akan selalu begitu.
Untuk sesaat egoku ingin menahanmu pergi. Mendekapmu erat, menjagamu dari kerasnya dunia yang kau hadapi. Untuk terus menyayangimu selamanya hingga nanti saatnya aku kembali. Namun kusadari, semua ini hanya inginku sendiri.
Aku sungguh mencintaimu, aku membutuhkanmu, aku menginginkanmu. Tapi bila kau tak ingin 'tuk berlabuh. Maka aku harus rela lepaskanmu. Ku harap kau bahagia dengan hidupmu, dan semoga impian yang kau ceritakan dengan mata berbinar kala itu menjadi nyatamu. Terima kasih atas semua indah cerita yang telah kau bagi kepadaku. Semoga Tuhan kuatkanku untuk melupakanmu.
#prosa#menulis#tulisan#cintadalamdiam#sajak cinta#puisi#poetry#sajak puisi#life#love#unrequited love#cinta#sastra#kata#tentang cinta
5 notes
·
View notes
Text
Sebuah Perayaan
Mari kita mulai dengan sebuah pertanyaan, “Describe what love is ?” “Aduh kita bikin ka lagi berpikir malam-malam”. Saya tertawa dan tetap memaksa dirinya untuk menjawab. Kemudian samar-samar ia menjawab, cinta adalah ketika mau merespon seseorang. Meluangkan waktu, Merespon chat ataupun telepon darinya. Jawabmu singkat. (more…) “”
View On WordPress
7 notes
·
View notes
Text
aku ingin dicintai tapi, tak ingin juga. karena, aku takut itu akan membuatku beranggapan untuk tidak apa-apa menjadi lemah.
#sajak galau#galaubrutal#lelah#sajak patah#writers on tumblr#poetry#bersajak#sajak cinta#tentang cinta#tentang rindu#menulis#hilang#patah hati#28haribersajak#always alone#quotes
4 notes
·
View notes
Video
tumblr
Kenyataan
@gndrg
Rasa menyakitkan merupakan hasil kekhidmatan sebuah harapan yang biasa disebut sebagai kenyataan.
@padangboelan
Ya Tuhan, beri aku kekuatan untuk bertahan dalam menghadapi situasi yang tak nyaman. Juga beri aku keikhlasan, untuk menerima segala kenyataan yang sering kali tak sesuai harapan.
@milaalkhansah
Kita seringkali dibuat lemah oleh kenyataan, bahwa ketulusan kita dalam mencintai, tidak pernah setengah-setengah.
@hardkryptoniteheart
Aku percaya, bahwa perjumpaan kita waktu itu bukan sebuah kebetulan; mengenalimu adalah sesuatu yang tak pernah terbayangkan, mencintaimu adalah suatu perasaan yang sedang kurahasiakan, dan memilikimu adalah angan yang sangat ingin kuperjuangkan; agar kelak menjadi kenyataan yang membahagiakan.
@calonmanusia
Semua ini nyata adanya, banyak cahaya di sekelilingku, bukan dalam mimpi, nyata, sangat nyata. Disaat aku gelap gulita, cahaya-cahaya terang itu muncul, cahaya dari Tuhanku, cahaya dari sinar fajar, cahaya dari rembulan. Di dalam rahim yang gelap gulita ini, akan kupeluk semua cahaya itu, hingga aku bertemu denganmu dengan senyum yang tak terkira bahagianya.
@manusiafajar
Nyata yang menyala itu begitu mengusik malam - malam, menusuk membunuh ketenangan, kian tajam menghabisi, menyayat tubuh, memisahkannya dengan keberanian.
Begitulah langkah tanpa cahaya harap dan percaya, kalah ia diterkam kejamnya 'nyata'. Teguhlah! Dan butalah pada menyerah, tetap disana jangan berbalik arah.
Pada harapan yang semestinya dekat pada kenyataan, Bersinarlah! bersinarlah agar terang jalan - jalan, Menyilaukan mata gelap mereka sebab memilih mengutuk keadaan. Bersinarlah! Dan luluh lantahkan pasukan keraguan, berdebam berjatuhan segala ketakutan.
@shofiyah-anisa
Sebetulnya kenyataan yang kita hadapi kini, segala peristiwa yang kerap kita jumpai adalah hasil permintaan kita di masa lalu kepada yang Maha segala Maha. Namun tak banyak dari kita yang menyadarinya. Maka darinya Tuhan kita memerintahkan untuk selalu berdo'a yang berisikan kebaikan, karena kebaikan tersebut pasti akan kembali kepada kita meskipun do'a yang di panjatkan teruntukkan orang lain. Serta selalulah berkata baik, karena bisa jadi suatu ketika hal itu pula akan berbuah nyata. Wallahu a'lam.
@penaalmujahidah
Anganku berkata bahwa aku tidak akan lagi menjatuhkan hati kepada siapa pun. Namun, siapa sangka bahwa kenyataannya tidaklah demikian. Sejak kamu hadir, pertahananku runtuh dibombardir. Aku kalah dan hatiku jatuh padamu. Akhirnya aku harus tunduk, padamu Tuan Sang Penakluk.
@afifaharyani09
Jadi anak kecil kayanya enak ya, Bisa main tanpa kendala Bercerita mimpi setinggi langit Tertawa saat menghayal menjadi dewasa
Namun pada kenyataannya, Menjadi dewasa tidak penuh dengan tertawa Dewasa memiliki batas Atas kendali hati nurani, logika dan ego.
Menjadi dewasa nyatanya, tidak semudah itu. Hebat sekali orangtua kita menghadapi segala hal dalam ruang lingkup orang dewasa:)
121 notes
·
View notes
Text
Jenuh ya membahas tentang perasaan? Sama aku juga. Sebenarnya aku bertanya-tanya, apakah semua perempuan di dunia ini sama sepertiku? Apakah mereka juga risau dengan hal-hal kecil yang terjadi di sekitar? Apakah mudah ovt ketika dunia sedang baik-baik saja?
Setelah ku selami perasaanku. Memang ya, perempuan diciptakan se-problematik itu. Bisa lo mengada-adakan sesuatu yang tidak ada. Menutup rapat semua hal yang harus dihilangkan. Menjelma bak peri padahal benar-benar sudah menyala terang seperti setan. Lucu ya!
Hey diriku. Sudahkah menemukan tujuan yang benar tepat? Sudahkah berjalan di jalur yang seharusnya? Sudahkah tak lagi ingin keluar dari zona nyaman? Sudahkah 'marem' dalam menggapai ambisi yang sempat menggelora? Sudahkah puas menikmati dunia yang penuh rahasia ini?
Bagaimana? Lelah? Ingin rehat sejenak? Ingin berbaring barang sedetik untuk merebah di pelukan semesta? Jangan ya diriku. Hehe
Terus semangat menjalani hari. Terus berproses melewati semua rintangan dengan tawa berseri. Terus bahagia dengan apapun yang sedang dijalani. Teruslah melakukan kebaikan yang bisa diusahakan diri.
Tenang saja. Jika di masa lalu kamu pernah merasa terluka, tersakiti, dan kesemua hal buruk yang membuat hatimu lebam, kamu pasti akan mendapati bahwa di masa depan semua luka yang kau simpan akan mereda dan sembuh.
Masalah cinta, persahabatan, kekeluargaan tak ada yang benar-benar selalu membuat hati bahagia. Semua orang pasti akan ada kalanya mengecewakan. Bahkan seringkali kita kecewa dengan diri kita sendiri bukan?
Makanya, berserah terus pada yang Esa. Jalani saja semua hal sesuai keinginanNya. Tuhan tidak akan pernah mengecewakan hambanya, Tuhan akan selalu memberikan semua hal sesuai prasangka si hamba.
Jadi hamba, berprasangka baik terus sama Tuhan ya.
Mengutip dari firmanNya bahwa:
{ إِیَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِیَّاكَ نَسۡتَعِینُ }
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan." [Surat Al-Fatihah: 5]
Maka, terus menujuNya pasti akan kamu dapati pertolongan yang tak ada habisnya.
#tentang rasa#belajardewasa#harapan#rasa#kenangan#partofaima#self love#self reminder#words words words#words#my words#writers on tumblr#tulisan#menulis#penulis
5 notes
·
View notes
Text
Kok jadi asing sih? Bukannya dulu kita pernah janji ya? Lalu, untuk apa itu di buat ? Agar aku bisa berharap ? Jika memang, begitu kamu berhasil sangat berhasil. Aku berharap setinggi langit, hingga pada akhirnya aku terjatuh sedalam samudra. Jahat kah kamu? Tidak jelas tidak. Aku lah yang bodoh menaruh harapan padamu ketika kamu memberi kebahagiaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
1 note
·
View note
Text
Aku dan Dunia Terbaliknya Mas
Benar kata orang-orang
ketika menikah, kita bukan hanya menikahi pasangan kita saja, tapi juga keluarganya. Maksudnya, kita juga harus menerima semua lebih dan kurang keluarganya.
buat gue, keluarga Mas tuh impian dari semua orang, punya mertua yang baik dan kooperatif pun juga sesuatu yang diharapkan banyak orang. Dan gue mendapatkannya :) keluarga Mas bener-bener beda 180 derajat dari keluarga gue, keluarga yang bisa dilabeli dengan "keluarga cemara" kata orang-orang, bapak dan ibu bener-bener baik ke gue, bisa diibilang udah kaya orang tua sendiri, dan sebaliknya. Ibu selalu nanya "mau di masakin apa?" tiap gue mau main kerumah. Yang paling bikin terharu adalah ibu dan bapak selalu membuat gue "ada" secara utuh dirumah itu.
Menurut gue keluarga Mas tuh sehat banget, ibu dan bapak menjalankan peran yang sangat baik sebagai orang tua. Mereka secara maksimal memberikan fasilitas dan kasih sayang yang penuh buat anak-anaknya. Bahkan tidak pernah menuntut apapun dari anak-anaknya. Ini gue tahu, karena sudah menjalankan 7 bulan pernikahan dengan Mas. dan gue mengamati bagaimana perilaku beliau ke anak-anaknya, juga dari beberapa cerita Mas tentang orang tuanya. Ibu selalu memasak masakan kesukaan anak-anaknya, beliau tahu betul apa yg disuka dan tidak dari ketiga anaknya. Pun bapak, bapak gak perlu di ragukan lagi kasih sayangnya, meskipun terlihat cuek, bapak adalah orang yang paling peduli. Beliau adalah seorang bapak yang menurut gue "hero" bagi anak2nya, orang yg paling terdepan ketika anak²nya butuh bantuan. Dan kerennya mereka sebagai orang tua selalu bersikap adil kepada ketiga anak2nya. Pokonya dikeluarga Mas tuh fuuuuuuul dengan kasih sayang. Rumah sebenar-benarnya rumah. Makanya gak heran kalo Mas betah banget kalo udah dirumah. Dan maunya ada dirumah terus.
Makanya, gue gak berhenti2 bersyukur ke Allah karna udh dikasih nikmat sebanyak ini. Nikmat yg gak didapet dari keluarga gue sendiri.
Tanpa ada maksud membandingkan dengan keluarga sendiri, gue cuma mau meluapkan perasaan yg gue rasain akhir² ini. Meluapkan segala kebaikan yang Allah kasih atas kenikmatan yg gak semua orang dapetin. Sekaligus, mau turut meramaikan platform biru ini lagi karena sudah sekian purnama ga menulis disiniii, setelah kemarin² hectic dengan tugas dan uas akhirnya bisa menulia, masyaa Allah✨
0 notes