Tumgik
#temanberiman
sshinss · 7 years
Text
Don't judge a book by its cover
Aku mencari buku-buku bagus di jajaran rak penuh buku-buku best seller dari para penulis terkenal, berharap menemukan buku terbaik yang sesuai dengan ‘ideal type’.
Beberapa buku begitu menarik perhatian dengan covernya yang bagus dan keren, beberapa buku berisi rangkaian kata tak terlupakan, beberapa ada yang terasa begitu menyentuh hingga rasanya seperti aku memasuki dunianya, beberapa lagi sempat membuatku tenggelam hingga lupa nyata. Namun dari semua itu, tak ada yang sampai membuatu begitu ingin memiliki. Ingatkan, cari yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan.
Lalu aku pergi ke jajaran rak paling ujung, berisi buku-buku 'serius’ dan membosankan. Di rak paling bawah, buku satu-satunya yang tersisa dan hendak dijadikan 'buku cuci gudang’ oleh si pegawai.
Covernya sederhana saja, tidak ada makna istimewa dibaliknya. Sekali saja kubaca judulnya, aku mengerti, ini yang aku butuhkan. Kubuka beberapa halaman, dan aku yakin akan membelinya. Aku ingin memilikinya dalam jangka waktu yang lama, setidaknya untuk membantu menuntunku menjadi lebih baik.
Dari cerita kemarin itu, aku memahami sesuatu. Bahwa perihal mencari buku bagus hampir sama dengan mencari teman hidup. Yang kamu butuhkan dalam hidup terkadang bukan yang indah covernya, bukan yang selalu berada dibarisan buku best seller milik penulis-penulis terkenal, bukan yang mahal harganya, atau tinggi kualitasnya.
Kamu bisa saja menemukan yang terbaik bagimu itu di tempat yang biasa saja, yang kamu temukan tanpa sengaja, berada di rak paling bawah, di barisan buku biasa dan membosankan, yang tidak selevel bandingannya dengan buku-buku best seller itu, namun cukup dengan melihat covernya yang biasa, yang judulnya tidak semenarik buku lain, yang hanya dengan membuka beberapa halaman dan membaca beberapa paragrafnya, kamu yakin ingin membelinya. Kamu yakin buku itu yang kamu butuhkan, meskipun tidak ada rencana sebelumnya untuk memiliki buku semacam itu.
Intinya, kamu hanya perlu yakin. Yang penting, kan, isinya. Bukan covernya. Toh yang kamu baca juga tulisannya, bukan judul di covernya. Dan yang kamu butuhkan itu manfaatnya, bukan sekadar kesenangannya.
1 note · View note
arraudhojan-blog · 7 years
Text
Hari ini kelabu, hanya merindu yang melandah hatiku. Teman kemana dirimu, hidup ini sepi gurauan sehingga aku merasa sangat pilu
2 notes · View notes
muhamadelgana · 7 years
Photo
Tumblr media
SURAT UNTUK KAWAN ISA ANSHORI Pada saat ini, angin dan hawa panas berkenalan dengan ku, begitu akrab dan terlihat mesra, menikmati hembusannya aku teringat banyak hal ketika kita membicarakan kegelisahan beberapa waktu lalu di rumahku. Gelombang pertanyaan yang kau muntahkan bak badai tanpa tuan meretakan dingding perjalanan kita akan hari hari yang tanpa sadar sering kita curigai. Ketika kau mengusulkan aku untuk ikut serta dalam gelisah mu, hasrat terbakar dan berapi-api namun tak menjadi bara, hanya menjadi butiran air mata. Seluruh ketegangan yang tertulis di mata mu, menelanjangi lagi sudut pandangku, bahwa benar kemandirian seorang pria terletak pada jurang keraguannya sendiri. Suatu ketika aku percaya ketegangan-ketegangan itu akan menghampiri kita lagi dan menagih nyawa kita,bahkan tak sedikit kemungkinan keadaan saat itu akan memukul kita semua. Kemudian hari kita akan mengenal "fase" serta "perubahan diri", kita akan terlihat akrab dengan itu, bahkan yang lain akan melihat kita seperti sudah menyatu dengan segalanya. Butiran pasrah sudah lah mesti kita punguti dari sekarang, percayalah saat ini kita hanya melakukan keberengsekan sebagai manusia, esok mungkin keberengsekan itu yang akan membuat waktu beserta senyum kawan-kawan memahami kita. Satu persatu kawan-kawan jatuh pada lubang "pragmatis" tapi kenyataanya setan seperti itu akan menghadang di perjalanan menuju kemenangan. Ketahuilah kawan saat ini segala sesuatunya tidak lagi terlalu dramatis, karena kita lebih matang. Namun kejadian-kejadian kembali terulang. Penuhilah kewajiban kita sebagai anak, keponakan, sahabat, kawan, kekasih dan janganlah kita memberikan sedikit pun rasa takut untuk mengibarkan benderanya di dada kita masing-masing, sebab seorang kawan mengatakan padaku, "Jika suatu saat nanti kita berjauhan, maka sudah kupastikan bukan aku yang memulai". Begitu tenggelamnya aku pada kalimat itu, karena benar adanya tanpa disadari, tanpa perlu ditampar sudah ribuan detik yang kita lalui dan beriringan dengan perpisahan. Kawan, jangalah bertanya padaku, tentang tugas-tugas sebagai sahabat. Apakah ada diantara kita yang sudah memenuhi kewajibannya ? Hal itu sungguh menyentuhku, melemahkan kejantananku. Kecintaanmu adalah kecintaan ku pula, keheningan mu terkadang memanggil ku pula. Secara tak sadar kita telah menghapus muara airmata kita masing-masing. Secara resmi dan nyata kita pernah memberikan hasrat kita pada yang tertinggal di belakang. Namun kita tak pernah mengundurkan diri sebagai benteng satu sama lain, kita selalu belajar dimanakah ke ikhlasan itu bermakna, seperti apa wajahnya dan bagaimana melakukannya. Tak ada yang lebih erat bagiku selain ikatan yang telah membangun keluarga kecil ini. Satu-satunya ikatan adalah hal lain, ikatan yang tak bisa diputuskan seperti pemberhentian seseorang dari sebuah jabatan. Saat ini aku merenungkan masa laluku, sungguh konyol dan penuh penyesalan, tak jarang airmata juga rasa bersalah seperti anak panah yang menutupi matahari dan menyasar sesuatu yang bersemanyan di dadaku. Namun aku yakin aku telah bekerja dengan cukup jujur dan penuh pertimbangan untuk tidak lagi menyuguhkan semangkuk hidangan pada rasa sesal itu sendiri, aku tak ingin lagi memperjual belikan rasa ragu untuk diolah menjadi rasa takut. Kawanku Isa Anshori ketahulilah Satu-satunya kesalahanku yang serius adalah tidak punya kepercayaan yang besar dan keberanian untuk berucap "Aku bersamamu kawan !" Maka dari itu jangan kau membenci ku, jangan kau meragukan kualitas ku untuk menjaga apapun yang pernah tumbuh bersama tawa kita. Mulai saat ini berjanjilah padaku agar kita saling mewarnai kehidupan masing diri, kita melewati pagar penuh duri dengan tawakal di dalam hati. Biarkan rasa bangga itu berlalu karena sesungguhnya itu yang membuat kita kalap saat ini. Percayakanlah langkah kita pada apa yang kita yakini, seperti hari sebelumnya kita lebih sering menertawakan kehidupan dengan lepas tanpa ada yang menyela tawa terbahak kita. Meski kenyataanya, akan datang saat-saat genting bagi kita untuk saling memengidentifikasi diri dengan jalan pikiran,pandangan,perhitungan menghadapi bahaya, dan prinsip-prinsip diri yang lika-liku bentuknya. Lepaskanlah sumbangsih kita terhadap dunia, terhadap apa yang selalu menjadi patokan orang lain. Sesungguhnya kehidupan tak serendah pertukuran uang kawan. Kali ini mungkin sudah waktunya masing kita berbenah diri tanpa harus mengikutsertakan yang lain dalam mimpi yang kita bicarakan, karena tanggung jawab mereka juga mejadi tanggung jawab kita, lepaslah semua ketakutanmu agar sedalamnya-dalamnya lumpur kehidupan tak pernah menenggelamkan keyakinan kita tentang hidup berdampingan dan jalan kemanusiaan. Kawanku mulailah semua dengan merajut hal yang paling kecil, aku pun sedang berusaha menjahitnya. Tanpa terkecuali tak ada titik yang meninggalkan koma atau pun kutipan, begitulah kiranya kita harus memahami apapun tentang berdamai dengan kenyataan dan diri. Ketahuilah, bahwa aku menulis surat ini dengan campuran perasaan bahagia dan sedih. Kuterbangkan harapan-harapanku menjajaki langit-langit yang malu malu tersenyum padaku dari pagi hingga petang. Dengan rasa ketulusan yang paling dalam akupun menuliskan namamu di langit-langit impianku. Akan kubawa setiap pembicaraan kita waktu itu ke medan-medan yang baru agar luka-luka yang pernah kita alami mengering, termasuk luka merasa sepi dalam ramai. Kutulis setiap teladan-teladan yang tersirat di pikiranku. Aku berucap banyak terima kasih sebab aku merasa menjadi seorang putra sulung berkat berdialog denganmu. Akan kupegang seutuhnya hingga sampai pintu penyelesaian diri dan juga hingga pertaruhan konsekuensiku yang paling akhir dari tindakanku. Batang, 16-September-2017
2 notes · View notes
carsnotes · 7 years
Quote
liat mereka sukses alhamdulillah seneng banget masyaAllah :')
merindukan kalian temen2 :’)
1 note · View note
clourenza · 7 years
Text
"Kita mungkin tidak akan bertemu lagi"
Mungkin benar setiap kata adalah doa. Baik-buruk, sengaja-tidak sengaja, semua adalah doa. Yang entah diakhiri dengan amin atau hanya terlepas begitu saja ke langit. Termasuk kata-kataku kapan hari yang kukeluarkan penuh emosi. Aku tak tahu sebaris kata itu mujarab jadi doa. Aku tak tahu seonggok kalimat itu di acc oleh surga. Aku tak tahu hal itu lalu membuat kita menjadi dua. Yang aku tahu, tahu-tahunya kita sudah pisah. Yang aku tahu, tanpamu adalah keadaan yang tak pernah kusuka. Yang aku tahu “aku dan kamu akan menjadi kita lagi” bisa saja menjadi doa yang juga disetujui penghuni nirwana. 23 oktober 2014
5 notes · View notes
putripujawati · 6 years
Photo
Tumblr media
Menunggu kehadiran orang ke-4 @niamakmur 👭👭⌚ . . #temancerita #temanbaik #temancantik #temancurhat #temanseperjuangan #temanbahagia #temanku #temansejati #temankonyol #temankantor #temanterbaik #temantulus #temankerja #temanjalan #temanmakan #temansetia #temanberiman 😇 aamiin ya rabbal alaamiin
0 notes
Text
KEUTAMAAN ILMU: 📂⚖💥 *AWAS!!! AGAMA TEMAN DEKAT & SAHABATMU ADALAH MARUAH & CERMINAN BAGI DIRIMU** ❱ Ditulis oleh Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc
ⓞ Hati-hati memilih teman! Selektif dalam memilih teman merupakan prinsip utama dalam Islam. Sejarah pun menunjukkan bahwa para ulama terdahulu (as-salafush shalih) benar-benar memerhatikan prinsip ini. Karena sosok teman sangat berpengaruh bagi kehidupan seseorang baik di dunia maupun di akhirat. ◈ Di dalam Shahih Al-Bukhari (no. 3742) disebutkan bahwa Alqamah rahimahullah seorang tabi’in yang mulia berkisah: ︴“Ketika aku masuk ke Negeri Syam, maka aku (langsung menuju masjid dan) shalat dua rakaat. Kemudian kupanjatkan sebuah doa: ‘Ya Allah, berilah aku kemudahan untuk mendapatkan teman yang baik (di negeri ini)’. Usai berdoa kudatangi sekelompok orang yang sedang duduk-duduk dan turut bergabung bersama mereka. Lalu datanglah seorang syaikh dan duduk di sebelahku. Aku bertanya kepada mereka, ‘Siapakah orang ini?’ Mereka menjawab: ‘Beliau adalah Abud Darda’ (seorang sahabat Nabi -ﷺ-).’ Maka aku katakan kepada beliau, ‘Aku telah berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar diberi kemudahan untuk mendapatkan teman yang baik (di negeri ini). Sungguh Allah subhanahu wa ta'ala telah memudahkanku untuk bertemu denganmu.’ Abud Darda’ berkata: ‘Dari manakah engkau’. Maka kukatakan: ‘Aku dari negeri Kufah’.” 📂SELEKTIF DALAM MEMILIH TEMAN MERUPAKAN KEWAJIBAN SETIAP INSAN MUSLIM Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata: “Memerhatikan/memilih TEMAN merupakan kewajiban setiap insan muslim. Jika mereka itu orang-orang yang buruk, maka hendaknya dijauhi, karena (penyakit) mereka itu lebih kuat penularannya daripada kusta. Atau jika mereka itu teman-teman yang baik, yang senantiasa memerintahkan kepada kebaikan, mencegah (anda) dari kemungkaran dan membimbing kepada pintu-pintu kebaikan, bergaullah (dengan mereka).” [Al-Qaulul Mufid Syarh Kitabit Tauhid 1/224] 📂SELEKTIF MEMILIH TEMAN HARUS DIUPAYAKAN SEJAK DINI [↑] Karena pergaulan di masa muda sangat menentukan kelanjutan hidup pada fase-fase berikutnya. ◈ Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: ︴“Jika engkau melihat seorang pemuda di awal pertumbuhannya bersama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, maka harapkanlah kebaikannya (di kemudian hari). Jika engkau melihat di awal pertumbuhannya bersama ahlul bid’ah, maka berputusasalah akan kebaikannya (di kemudian hari).” [Al-Adab Asy-Syar’iyyah karya Al-Imam Ibnu Muflih, 3/77] ◈ Demikian halnya yang dikatakan Al-Imam Amr bin Qais Al-Mula’i rahimahullah, namun ada sedikit tambahan: ︴“… karena (perjalanan) seorang pemuda sangat ditentukan oleh masa awal pertumbuhannya.” [Al-Ibanah karya Al-Imam Ibnu Baththah rahimahullah, 2/481-482] 📂TAK KALAH PENTINGNYA PULA SELEKTIF DALAM MEMILIH TEMAN SAAT MENUNTUT ILMU ◈ Al-Imam Badruddin Ibnu Jama’ah Al-Kinani rahimahullah berkata: ︴“Bila dia (seorang penuntut ilmu) membutuhkan teman, hendaknya memilih orang yang shalih, beragama, bertakwa, wara’, cerdas, banyak kebaikannya lagi sedikit keburukannya, santun dalam bergaul, dan tak suka berdebat. Bila dia lupa, teman tersebut bisa mengingatkannya. Bila dalam keadaan ingat (kebaikan), teman tersebut mendukungnya. Bila dia butuh bantuan, teman tersebut siap membantunya. Dan bila dia sedang marah, maka teman tersebut pun menyabarkannya.” [Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim, hal. 83-84] ▲▲ [ 1/2 ] ▲▲ ▼▼ [ 2/2 ] ▼▼ Para pembgaca yang mulia, 📂TEMAN ADALAH POTRET TENTANG JATIDIRI SESEORANG BAHKAN IA SEBAGAI BAROMETER BAGI AGAMANYA ◈ Rasulullah -ﷺ- bersabda: ◈ { الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ } ︴“Seseorang tergantung agama teman akrabnya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian memerhatikan siapa yang dijadikan sebagai teman akrab.” [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan juz 2, hal. 293, At-Tirmidzi dalam As-Sunan juz 2, hal. 278, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak juz 4, hal. 171, dan Ahmad dalam Al-Musnad juz 2, hal. 303 dan 334 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 927] ◈ Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu berkata: ︴“Seseorang akan berjalan dan berteman dengan orang yang dicintainya dan sejenis dengannya.” [Al-Ibanah karya Al-Imam Ibnu Baththah rahimahullah, juz 2 hal. 476][1] ◈ Al-Imam Qatadah rahimahullah berkata: ︴“Demi Allah subhanahu wa ta'ala, sungguh tidaklah kami melihat seseorang berteman kecuali dengan yang sejenisnya. Maka bertemanlah dengan orang-orang shalih dari hamba-hamba Allah subhanahu wa ta'ala, semoga kalian senantiasa bersama mereka atau menjadi seperti mereka.” [Al-Ibanah karya Al-Imam Ibnu Baththah rahimahullah, 2/480][2] ◈ Ketika Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah datang ke Kota Bashrah dan melihat posisi Ar-Rabi’ bin Shubaih yang tinggi di tengah umat, beliau pun menanyakan prinsip agamanya. Maka orang-orang menjawab: “Prinsip agamanya tidak lain adalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.” Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri bertanya lagi: “Siapakah teman-teman dekatnya?” Mereka menjawab: “Orang-orang Qadariyyah (pengingkar takdir, pen.).” Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah pun berkata: “Kalau begitu dia adalah seorang qadari.” [Al-Ibanah karya Al-Imam Ibnu Baththah rahimahullah, 2/453][3] __Catatan__ [1, 2, 3] Lihat kitab Ijma’ul Ulama’ ‘Alal Hajri wat Tahdzir Min Ahlil Ahwa’, karya Asy-Syaikh Khalid bin Dhahwi Azh-Zhafiri. ₪ Petikan daripada artikel bertema: Teman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Beragama Seseorang - Majalah Asy Syariah online ➥ #Manhaj #agama #teman_dekat #maruah #cerminan_diri
0 notes
akangray · 7 years
Quote
Jadilah apapun, tapi jangan menjadi orang lain.
-RAY Jadilah diri yang apa adanya jangan memaksakan kehendak orang lain atas dirimu. Lampaui batas yang terlihat dan kau akan melihat batasan baru yang menunggu untuk dilampaui.
0 notes
albumkita-blog · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Moment yang jarang terjadi kita bisa berkumpul bersama-sama (teman kecil rumah delta)
0 notes
Photo
Tumblr media
Semoga Allah senantiasa merahmati kita kala hidup di dunia dan dalam menghadapi akhirat dengan ganjaran Surga aamiin. . . . . @temanberiman #KartunMuslimah http://ift.tt/2l1hmOk
1 note · View note
souvenirpengajian · 6 years
Photo
Tumblr media
Ya Rabb.. Mampukan kami untuk berlomba dalam istighfar dan taubat hingga menggapai kemenangan yang Engkau janjikan aamiin. . . . . . from : @temanberiman . . follow IG @souvenirpengajian #souvenirtasbih . Like & share jika bermanfaat. . . #ceramah #tausiyah #hijrah #ilmu #motivasi #parenting #jilbab #hidayah #dakwah #tobat #muslimah #hijab #kekinian #endorse #jomblo #baper #pp #paidpromote #unik https://ift.tt/2NBTGfB
0 notes
azarinehijabku · 8 years
Photo
Tumblr media
Ikhtiar dengan niat karena Allah, inshaAllah hasilnya berkah! Amiin. @temanberiman @duniamuslimah_ #duniamuslimah http://ift.tt/2nzCaPl
0 notes
Photo
Tumblr media
Allah sayang banget sama kita, gamau bikin Allah kecewa 😢 maunya bikin Allah bangga punya hamba kaya kita. . . . By: @temanberiman #KartunMuslimah http://ift.tt/2z7NyIl
1 note · View note
azarinehijabku · 8 years
Photo
Tumblr media
Yakinlah, rezeki kita tak akan tertukar. yang penting maksimalkan ikhtiar dalam menjemput rezeki ya Ukhti 😊 . . . 📷🖼 : @temanberiman . . #duniamuslimah #Hijrah #Muslimah http://ift.tt/2mCi9UM
0 notes