#tahiyat salat
Explore tagged Tumblr posts
Text
adkar , attahiyat Learn a-Salat al-Ibrahimiya -attahiyat full - surah attahiyat
#الصلاة الابراهيمية#الصلاة الابراهيمية الصحيحة#صيغة التشهد والصلاة الابراهيمية الصحيحة#لفظ الصلاة الإبراهيمية#دعاء الصلاة الابراهيمية#كيفية الصلاة الابراهيمية#الصلاة الابراهيمية كاملة#الصلاة الابراهيمية والتشهد#الصلاة الإبراهيمية#نور ذكر الله#tahiyat salat#attahiyat full#adkar#attahiyat#الاذكار#ادعية#الكعبة#قران#دعاء#اذكار المساء#الاستغفار#salat ibrahimiya#attahiyat Learn a-Salat al-Ibrahimiya -attahiyat full - surah attahiyat
0 notes
Text
#دعاء #اذكار #الله #قرآن #خواطر #رمضان #قران #اسلاميات #اللهم #الحمدلله #الله_اكبر #اللهم_آمين #سبحان_الله #اللهم_اغفرلي #استغفار #استغفر_الله #تسبيح #نور_ذكر_الله الصلاة الابراهيمية الصحيحة | مكررة 10000 مرة "الصلاة الابراهيمية مكررة وتتعرف منها علي الصيغة الصحيحة لل الصلاة الابراهيمية اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ "
الصلاة الابراهيمية,الصلاة الابراهيمية الصحيحة,لفظ الصلاة الإبراهيمية,الصلاة الابراهيمية كاملة,الصلاة الابراهيمية والتشهد,الصلاة الإبراهيمية,نور ذكر الله,tahiyat salat,attahiyat full,adkar,attahiyat,الاذكار,ادعية,الكعبة,قران,دعاء,اذكار المساء,الاستغفار,salat ibrahimiya,attahiyat Learn a-Salat al-Ibrahimiya -attahiyat full - surah attahiyat,الصلاة الابراهيمية مكررة,الصلاة الابراهيمية مكررة 10000 مرة بصوت روعة,الصلاه الابراهيميه,صلاة الابراهيمية
ادعو الله ان تكون في ميزان حسنات كل من اشترك في انشاء هذا الفيديو وكل من سمعة او ساعد علي انتشا��ة علاج آلام العظام والمفاصل بالرقية الشرعية من القرآن والسنة https://youtu.be/xwuIbfpMs2A الرقية الشرعية سلاحك ضد العين والحسد والسحر رقية شرعية قوية جدا https://youtu.be/3XrwKOLy7to المعوذتين سورة الفلق والناس مكررة 100 مرة https://youtu.be/VKy2uCPtgLw الرقية الشرعية للعين والحسد والسحر ruqyah shariah https://youtu.be/owwVlg_XRvY ايات ابطال السحر والعين والحسد | RUQYAH SHARIAH https://youtu.be/P6AXlN0IB7g دعاء للوالدين اجمل ادعيه للوالدين و للميت https://youtu.be/UUKNeXG5ywM
قناة "نور ذكر الله " ادعو الله ان تكون نور لي ولكم في الحياة الدنيا والآخرة للتدواصل https://www.facebook.com/dhikr2allah/
للمزيد من الفيدوهات الاسلامية https://goo.gl/zi8ZZF
#الصلاة الابراهيمية#الصلاة الابراهيمية الصحيحة#لفظ الصلاة الإبراهيمية#الصلاة الابراهيمية كاملة#الصلاة الابراهيمية والتشهد#الصلاة الإبراهيمية#نور ذكر الله#tahiyat salat#attahiyat full#adkar#attahiyat#الاذكار#ادعية#الكعبة#قران#دعاء#اذكار المساء#الاستغفار#salat ibrahimiya#attahiyat Learn a-Salat al-Ibrahimiya -attahiyat full - surah attahiyat#الصلاة الابراهيمية مكررة#الصلاة الابراهيمية مكررة 10000 مرة بصوت روعة#الصلاه الابراهيميه#صلاة الابراهيمية
0 notes
Text
Al Huda
Salat Magrib telah pungkas saat pak ustaz Usman membaca salam pada tahiyat akhir di rakaat ketiga. Dengan sigap ia kemudian memimpin wirid-wirid dan doa secara khusyu. Sebagian jemaah Magrib tak meninggalkan masjid, kebetulan hari itu Kamis malam. Saya segera bergegas pulang ke rumah karena mesti mengajar anak-anak mengaji, membiasakan membaca Al Quran minimal bakda Magrib.
Tak lama setelah itu, lamat-lamat kemudian terdengar doa-doa panjang, pak ustaz Usman memimpin tradisi berdoa dan Yasinan malam Jumat tersebut, mengirim pada orang-orang tua yang telah lebih dahulu wafat dan tak lupa kepada para dermawan masjid yang telah ikut berjasa dalam pendirian dan pembangunannya.
Tak memakan waktu lama, ustaz Usman lalu memimpin pembacaan surah Yasin. Khas amalan Nahdliyyin. Tempatnya di Masjid Al Huda. Ia semacam oase bagi jemaah sekitarnya guna merenungi dinamika kehidupan yang terkadang naik dan turun.
Al Huda bagi kami merupakan tempat melepas penat dari segala aktivitas harian. Mengambil air wudu dan menempatkan kening di karpet masjid merupakan sebuah kenikmatan.
***
Tak lebih dari 30 puluh rumah di komplek perumahan kami, kalau tak salah hanya 27 rumah saja. Saya tak pernah menghitungnya secara pasti. Yang jelas ada beberapa rumah tak berpenghuni. Macam-macam alasannya. Pemiliknya bekerja di luar kota yang jauh, hendak dijual, dan ada yang dikontrakkan.
Karena jumlah rumah tak terlalu banyak, sebagai pelepas dahaga religiusitas, pihak pengembang perumahan tak membangun masjid di komplek namun merenovasi masjid yang sudah ada.
Namanya Masjid Al Huda, sebuah nama indah. Artinya petunjuk. Barangkali diambil dari ayat kedua surah Al Baqarah. Dzaalikal Kitaabu Laa Raiba Fiih. Hudal Lil Muttaqiin. Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Awalnya tak cukup representatif dan terkesan sempit, namun lama kelamaan seiring dengan berjalannya waktu dan kesadaran berinfaq, walaupun berada di tengah-tengah gang sempit dan menempel pada tembok belakang perumahan, masjid tersebut menjadi nyaman.
Berulang kali direnovasi. Berulang kali ditambahkan fasilitas yang nyaman untuk jamaah. Kini, empat buah mesin pendingin (AC) bertengger gagah di dalam masjid. Menambah kenyamanan bagi jemaah berkegiatan, utamanya salat berjamaah lima waktu.
Sejatinya ada tiga orang yang menggawangi kegiatan Masjid Al Huda terus berjalan. Ustaz Usman, Kang Agus atau biasa disebut Aa Agus, panggilan sopan kepada kakak yang dituakan di wilayah berbahasa Sunda, dan yang terakhir adalah Ustaz Aji.
Ustaz Usman, beliau bisa dikatakan sesepuh di lingkungan warga kami. Ia sudah senior secara usia dan pengalaman. Umurnya menjelang 75 tahun, namun masih sehat dan tak kurang suatu apa. Jalannya tetap gesit. Dari rumahnya ke Al Huda mungkin jaraknya kurang lebih 300 meter. Kalau tak hujan besar dan halangan yang tak bisa ditinggalkan, Ustaz Usman hampir selalu salat di Al Huda.
Beliau adalah imam tetap masjid Al Huda terutama pada saat salat Magrib, Isya, dan Subuh berjamaah. Juga merangkap sebagai ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al Huda. Ditangannyalah lalu lintas kegiatan dan kenyamanan Al Huda dipertaruhkan. Reputasi Ustaz Usman sudah melambung. Ia merupakan garansi apabila ada kegiatan-kegiatan keagamaan warga. Porosnya, ya di Al Huda itu.
Setiap bakda Ashar, yakni hari Senin dan Jumat, ia mengisi pengajian ibu-ibu warga RT 49 RW 13 tempat kami tinggal. Walaupun ia berkultur nahdliyyin, Ustaz Usman tak eksklusif. Walaupun ia tak berpendidikan tinggi, ia dengan lakunya tahu bahwa ekspresi Islam itu beragam, tak seragam. Ia ingin menempatkan bahwa masjid Al Huda untuk semua.
Ia memberi jadwal khatib dan pengisi pengajian pada ustaz dari kalangan Persatuan Islam dan juga Muhammadiyah. Mungkin beliau berpikir bahwa wawasan keislaman bisa didapat dimana saja tanpa terkungkung oleh sekat-sekat organisasi.
Yang kedua adalah Aa Agus. Bisa dikatakan beliau adalah marbot masjid Al Huda. Rumahnya persis bersebelahan dengan masjid. Kesehariannya bersahaja. Ia berdagang cilung (Aci Digulung) depan komplek SD negeri tak jauh dari Al Huda.
Namun ia tak pernah lupa untuk mengumandangkan adzan di setiap waktu salat. Kala pak ustaz Usman sedang berhalangan menjadi imam, otomatis ia merupakan penggantinya.
Di samping itu, Aa Agus mengasuh pengajian anak-anak yang dilakukan bakda Magrib. Dengan keterbatasannya ia ingin agar Al Huda menjadi tempat yang ramah bagi anak-anak.
Tak hanya sebatas itu, ia menjadikan Al Huda sebagai pusat informasi. Di Al Huda itulah ia mengumumkan hal ihwal penting yang berkaitan dengan masyarakat. Informasi warga yang meninggal dunia, himbauan ibu dan balita ke posyandu, kerja bakti di lingkungan sekitar, pemberian bantuan sosial, hingga ajakan agar warga memanfaatkan hak pilih pada pemilu dan pilkada yang lalu.
Ia menjadikan masjid bukan hanya sebagai fasilitas keagamaan belaka, melainkan masjid yang rahmatan lil ‘aalamiin.
Ia tahu bahwa masjid itu mesti memberi ketenangan, apalagi terletak di perkampungan padat. Makanya ia dan atas kesepakatan pengurus DKM, speaker luar hanya digunakan untuk pengumuman-pengumuman penting dan juga azan lima waktu. Selebihnya, pupujian dan baca Alquran menjelang magrib memakai speaker dalam.
Ketiga adalah ustaz Aji. Sehari-harinya berdagang bubur dan jus buah-buahan. Racikan bubur dan jusnya sungguh lezat. Uztaz Aji juga merupakan penggemar sepeda. Saat pandemi Covid 19 yang lalu ia membuka bengkel sepeda dekat rumah.
Namun begitu, ia tak melupakan kodratnya sebagai seorang ustaz. Ia amat piawai dalam membaca salawat saat acara-acara seperti Maulid Nabi dan peringatan Isra Mikraj. Tak terhitung ia memimpin membaca salawat nabi muludan dan rajaban.
Ustaz Aji pengisi khatib Jumat tetap di Al Huda. Uraiannya selalu ringkas dan menjadi favorit jemaah. Khutbah dan salatnya tak terlalu lama, apalagi mengingat jemaah masjid Al Huda mayoritas adalah pegawai dan pedagang. Apabila mengimami salat Magrib dan Isya, bacaan Alqurannya nyaring. Suaranya merdu sehingga enak didengar. Trio inilah yang menghidupkan Al Huda sebagai inspirasi dan tempat kegiatan keagamaan bagi segala usia. Sederhana tapi penuh makna. Kalau Kuntowijoyo pernah mengatakan bahwa muslim tanpa masjid saat mengamati fenomena Islam perkotaan, di tempat-tempat yang tak terlalu ramai dan di gang-gang sempit, kami masih rindu untuk terus berumah di dalam masjid.
0 notes
Text
Ngga tau kenapa, akhir-akhir ini muncul perasaan aneh. Tiba-tiba aku merasa bakal kangennn bangettt dengan rutinitas di kehidupan yang seharusnya.
Kelak, aku akan kangen ambil wudhu, pakai mukena, berlama-lama di sajadah, berlama-lama baca qur'an dan artinya. Hhhh.
Kelak, aku akan kangen banget menyapa sambil tersenyum dan disapa balik oleh siapa aja. Berbuat baik tanpa pamrih. Menonton ceramah favorite.
Menikmati setiap takbir, rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara 2 sujud, tahiyat awal, tahiyat akhir.
Menikmati setiap bacaan salat, yang maknanya pelan-pelan masih diresapi.
Menikmati air mata yang lahir dari perasaan bersalah, bersyukur, berdoa.
Dan, lain-lain.
Perasaan apa ini???
Ya, aku memang ngga mau jadi manusia yang banyak ruginya (lagi). Tapi, aku benar-benar penasaran.
Perasaan apa ini???
Hidayah???
• Ramadan 22
1 note
·
View note
Text
Langkah Runi Part 1 - Melangkah Mundur
Beberapa hari terakhir ini di daerahku memang sedang dilanda kemarau panjang, sudah hampir tiga bulan tidak ada hujan barang setetes pun datang bertamu. Masyarakat di sini yang hampir 90% bermata pencaharian bertani sudah pasti tertimpa malang, pasalnya tanaman padi yang hampir panen pun harus mengalah menerima kegagalan. Suhunya yang kering dan panas disertai angin berhari-hari menjadi sahabat kami.
Sore itu angin bertiup begitu kencang hingga menusuk ke dalam kulit menembus ke sendi-sendi tulang. Hidupku seolah berhenti sedetik saat mengetahui kabar itu. Sepuluh tahun aku hidup dan bertumbuh di tengah lingkungan desa yang sangat asri, hening, jauh dari keramaian, sekelilingnya tumbuh pohon-pohon tinggi yang menjulang, hamparan sawah yang melenggang, bukan jalanan aspal yang menghiasi pembangunan di kampung kami, melainkan bebatuan yang tersusun rapi menjadi dekorasi alam tercantik. Tumbuh sebagaimana anak-anak desa tumbuh yang dalam pikirannya hanya ada main, sekolah dan mengaji. Namun tiba-tiba saja semuanya berubah, jiwa kanak-kanak yang senang bermain nyaris hilang menguap seiring terdengarnya kabar itu.
“Runi, setelah beres Salat Ashar, pulang dulu ya! Gak usah ikut ngaji, mau ada tamu dari Bandung,” ucap sang nenek.
Ya, aku memang tinggal bersama nenek sejak usia 1.5 tahun. Kata nini (panggilan nenek dalam bahasa sunda), aku dititipkan ke kampung karena orangtua ku bekerja, sehingga tidak ada yang bisa merawat. Jadi jika ditanya apa kenangan masa kecilmu? Sudah pasti tak ada kenangan tentang ayah, ibu atau keluarga inti pada umumnya, meskipun demikian aku masih punya kenangan yang tak kalah berharga, jadi seorang anak desa yang bahagia bersama alam. Selepas salam di tahiyat akhir pun, aku hanya merapalkan doa singkat, kemudian pulang, aku memang anak yang penurut. Tidak perlu banyak keluar kata perintah untuk membuatku menurut. Sudah dua puluh lima menit berlalu semenjak aku pulang, namun belum ada satu pun tamu yang berkunjung ke kediaman nenek saat itu.
“Tamunya gak jadi datang, Ni?” “Mungkin sebentar lagi, tadi kata Pak Lurah nelepon kalau mau sampai rumah setelah ashar.”
Kami tinggal di desa, sangat jarang sekali yang punya alat komunikasi seperti telepon, apalagi handphone. Hanya orang-orang penting, atau mandor-mandor saja. Selain itu signal yang masuk ke desa belum semua provider.
“Assalamu’alaikum warohmatullah”, terdengar suara salam dari balik pintu mengagetkan kami yang tengah asik menikmati relaity show bertajuk Uang Kaget di saluran televisi.
“Oh, wa’alaikumussalam”, jawab Nenek sambil berhambur menuju pintu, sedangakan aku hanya tatapannya saja yang bergeser mengikuti arah gerak nenek.
“Alhamdulillah, sampe juga akhirnya. Ayo masuk. Runi tolong buatkan minum untuk mamah,bapak, dan Cep Angga (Cep nama panggilan laki-laki dalam suku sunda)”.
Aku pun terdiam sejenak dengan wajah yang menyiratkan kebingungan. Aku melangkah menuju dapur dengan penuh tanya.
“Mamah dan bapak? Aku tidak salah dengarkan? Apa mereka orangtua ku? Sosok yang selama ini aku pertanyakan? Dua orang yang tak pernah alfa dalam setiap doa ku, sebagaimana perintah nini? Terus siapa anak ABG laki-laki itu?” batinnya berisik, sibuk menerka-nerka dengan tangan yang terus mengaduk gula dari kiri kanan, macam orang tawaf tapi kali ini sudah lebih dari tujuh kali. Matanya sesekali curi-curi pandang ke arah tiga orang asing itu duduk, mencoba mencari kesamaan antara dirinya dengan ketiga orang itu.
“Ayo diminum dulu, pasti pada cape ya?” aku mengantarkan tiga cangkir bercorak bunga mawar merah berisikan teh manis panas kepada tamu baru itu. Tak lupa aku pun bersalaman dengan satu persatu tamu itu. Namun ada reaksi yang berbeda dari seorang tamu wanita itu, sekejap setelah aku mencium punggung tangannya, ia pun beranjak langsung memeluk.Badannya bergetar, sesekali terdengar isakan tangis.
Jujur, aku pun semakin bingung. Walaupun timbul sebuah keyakinan bahwa tamunya kali ini bukan sembarang tamu. Saat aku hendak menyimpan baki menuju ke dapur, sang nenek memintanya untuk ikut duduk dalam ruang itu.
“Runi, ini ma,,, ma,,, mamah”, suara tamu wanita itu terbata-bata sambil sesekali menyeka air matanya yang menetes.
Tak ada yang kulakukan, hanya menatap wanita yang menyebut dirinya mamah itu dengan tatapan kosong.
“Ya Allah, aku tak tau harus berbuat apa, saat lisannya mengatakan apa yang selama ini aku tunggu, tapi bukankah harusnya aku bahagia? bukankah aku mendambakan berkumpul dengan keluargaku?”bisikku dalam hati.
“Runi, mereka ini adalah keluargamu yang selama ini kamu sering tanyakan ke nini. Ini bapak, ini betul mamah, dan ini kakakmu namanya Angga sekarang sudah kelas satu SMA,” jelas nenek sambil menunjuk satu persatu tamu itu.
“Sini Runi duduk samping Bapak,” ucap sesosok laki-laki bertubuh kurus, badannya tegak.
Mereka sepertinya menyadari sikapku yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Jangan tanya perasaanku saat itu, bukan rasa rindu yang telah bermuara jadi temu, tapi lebih ke ingin memborbardir mereka dengan banyak sekali pertanyaan, terlebih kisah seorang kakak, yang selama ini luput diceritakan oleh nini.
Pertemuan itu tidak berlangsung lama, tapi bagiku serasa berabad-abad. Mereka hanya bertamu 1 jam saja, karena hanya mampir rencana awalnya. Mereka akan menghadiri acara gathering perusahaan bapak katanya di Pangandaran. Sebenarnya mereka juga mengajakku, sekalian liburan ucapnya. Tapi tanpa pikir panjang aku menolaknya, rasa-rasanya saat itu aku hanya butuh waktu untuk memahami semua ini.
Tak banyak pula yang mereka perbincangkan selain kondisi mereka di Bandung dan nenek menceritakan perkembangan hidupku selama 10 tahun dipersingkat jadi kurang dari 1 jam. Tapi ada kata-kata yang sampai saat ini aku tidak pernah lupa,
“Runi, kamu mungkin masih bingung dengan semua peristiwa ini, pelan-pelan ya Nak. Maafkan kami baru sempat datang sekarang, “ ucap mamah.
“Setelah 10 tahun??? Mengapa mereka baru hadir melihatku” berontak batinku, keinginan berkumpul dengan keluarga kandung pun seketika rontok.
Memoriku masih ingat betul peristiwa sembilan belas tahun silam membekas, entah mungkin telah berkarat. Luka itu hadir karena sebuah alasan, ia hadir tidak instan, maka jangan pernah paksakan seseorang untuk melupakan atau memaafkannya dengan instan, sebagaimana hadirnya pun bertahap dalam waktu yang panjang, maka izinkan pula untuk memaafkannya bertahap, biarlah semuanya juga berproses.
Bersambung,,,
Bisa dibaca di platform rakata.id https://rakata.id/story/15967
0 notes
Text
﷽
📝 JIKA SHALATMU TIDAK KHUSYUK
Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah berkata,
فمتى ﺭﺃﻳﺖ ﻗﻠﺒﻚ ﻻ ﻳﺤﻀﺮ في اﻟﺼﻼﺓ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺳﺒﺒﻪ ﺿﻌﻒ اﻹﻳﻤﺎﻥ، ﻓﺎﺟﺘﻬﺪ في ﺗﻘﻮﻳﺘﻪ.
"Kapan saja engkau mendapati kalbumu tidak hadir ketika shalat, ketahuilah bahwa hal itu disebabkan lemahnya iman. Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah untuk memperkuat keimanan."
Mukhtashar Minhaj al-Qashidin 1/30
📡 Ayo Sebarkan dakwah sunnah bersama kami dan ikuti akun sosial media kami:
🔲Yayasan Daar Al Atsar Indonesia
instagram.com/daaralatsar.indonesia
facebook.com/kajian.dai
twitter.com/daaralatsar_id
t.me/daaralatsar_indonesia
www.daaralatsarindonesia.com
#trending #viral #manhajsalaf #dakwahtauhid #salaf #hati #niat #zikir #dzikir #tahiyat #salam #takbiratulihram #takbir #beraniberhijrah #pemudahijrah #shalatsunnah #shalatwajib #shalatdhuha #tahajud #sujud #ruku #carasholat #doa #prayer #pray #shalat #solat #salat
2 notes
·
View notes
Text
Apakah hukum membaca shalawat tanpa batas jumlah, atau jumlahnya dibatasi ?
Jawab :
Sholawat adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam bahkan menjadi salah satu bagian dari rukun shalat, contohnya seperti membaca shalawat pada tahiyat akhir ketika melaksanakan shalat dan membaca sholawat oleh khatib ketika sedang berkhutbah. Jika pada dua tempat tersebut tidak dibacakan shalawat padanya, maka shalat dan dan jumatan tidak dianggap sah.
Dari paragraf pendek diatas dapat dikatakan bahwa waktu membaca shalawat dalam 2 keadaan tersebut adalah wajib. Keadaan seperti ini hukum membaca shalawat terhitung muqayad, artinya terikat dengan waktu tertentu. Ada hukum yang kedua dalam membaca shalawat yaitu mutlak di mana membaca shalawat dibolehkan kapan dan dimanapun asalkan tempat dan waktunya tidak pada yang di dilarang, misalnya kamar mandi atau tempat kotor lainnya yang tidak layak untuk membaca shalawat padanya.
Adapun mengkhususkan angka tertentu, di hari tertentu diperselisihkan ulama. Sebagian membid'ahkan, sebagian membolehkan, seperti Imam Ibnu Taimiyah. Beliau membolehkan berdzikir dengan angka-angka tertentu, bahkan Beliau sendiri melakukannya, seperti yang diceritakan oleh murid terdekatnya Imam Ibnul Qayyim. Imam Ibnul Qayyim mengutip perkataan Imam Ibnu Taimiyah: من واظب على أربعين مرة كل يوم بين سنة الفجر وصلاة الفجر: يا حي يا قيوم، لا إله إلا أنت، برحمتك أستغيث حصلت له حياة القلب، ولم يمت قلبه Siapa yang getol membaca sebanyak 40 kali setiap pagi antara salat sunnah Fajar (qabliyah subuh) dan fajar (subuh), "Ya Hayyu Ya Qayyum Laa Ilaaha Illa Anta, Birahmatika Astaghits" maka dia akan mendapatkan hati yang hidup, hatinya tidak akan mati. (Madarijus Salikin, 1/446)
Keterangan tersebut menunjukkan tentang bolehnya menentukan jumlah bacaan dalam amalan ibadah, termasuk menentukan jumlah sholawat atau tidak memberikan jumlah batasan merupakan hal yang dibolehkan.
Wallohu a'lam.
#Sholawat#Bersolawat#Shalawat#Bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam#Hukum membaca shalawat
3 notes
·
View notes
Text
Sullamut Taufiq: Syarat-Syarat Makmum
Setiap orang yang menjadi makmum baik dalam shalat jumat maupun yang lain disyaratkan:
Tempat makmum tak boleh lebih maju dari imam
Ketika takbiratul ihram tidak boleh bersamaan dengan imam, bahkan hal ini dapat membatalkan shalat. Adapun bersama-sama imam selain Takbiratul ihram, adalah makruh, kecuali membaca amin. Bagi makmum haram mendahului imam dengan satu rukun fi’ly. Dapat membatalkan shalat jika mendahului imam dengan dua rukun, demikian pula ketinggalan dua rukun tanpa ada uzur, atau ketinggalan lebih dari tiga rukun yang panjang
Makmum harus mengetahui pergantian gerakan ( perbuatan ) imam
Imam dan makmum harus kumpul dalam satu masjid, jarak imam dan makmum tidak lebih dari tiga ratus zirak
Antara imam dan makmum harus tidak ada penghalang yang dapat mencegah lewat ( menuju kepada imam )
Shalat yang dikerjakan imam dan makmum harus sama ( rangkaian dan bentuknya )
Imam dan makmum tidak boleh berselisih dalam melakukan sunah, yang apabila salah satu ada yang meninggalkan kelihatan buruk ( seperti tahiyat awal dan lain-lain)
Makmum harus niat menjadi makmum saat takbiratul ihram dalam salat jumat. Jika selain shalat Jumat, maka niatnya sebelum mengikuti imam dan tidak menunggu lama.
Bagi imam shalat Jumat atau shalat yang diulangi, wajib berniat menjadi imam. Adapun selain kedua shalat tersebut, niat menjadi imam adalah sunah
1 note
·
View note
Text
Bacaan doa shalat jenazah
However, if a person ( ma’mum) enters a congregational prayer after the Imam has already proceeded to the Ruku’ position or beyond, the Dua Iftitah is no longer sought to be recited. The only exception is in the Jenazah prayer, where the Dua Iftitah is not sought to be read.ĭua Iftitiah is recited after the Takbiratul-Ihram during the first rakaat. When do we read Dua Iftitah?ĭua Iftitah can be recited in any prayers, obligatory (f ardhu) or non-obligatory ( sunnah), and whether we are praying individually or in congregation. Which means that if a person were to miss this supplication, it does not nullify the prayer nor does he/she need to compensate it by performing the Sujud sahwi before ending the prayer. Sunnah Hay’ah: If missed, it is not sought from the person to perform the Sujud sahwi.ĭua Iftitah is an encouraged act that falls under the category of Sunnah Hay’ah.Such as the Dua Qunut in the Subuh prayer. Sunnah Ab’adh: if missed, it is encouraged to perform the Sujud sahwi before ending the prayer.As per the rulings in Mazhab As-Syafee, the acts of Sunnah during the prayers itself can be categorised into two: What happens if we do not recite Dua Iftitah in our prayers?ĭua Iftitah is a blessed Sunnah (encouraged) that is encouraged to be recited during a prayer. This prayer is referred to as Dua Iftitah (the opening supplication). Upon giving the Takbir, there is a supplication which we make before reciting the obligatory Surah Al-Fatihah. Semoga bermanfaat dan jangan lupa kami mengharap review dari anda.Every prayer starts with a Takbiratul-Ihram, after which we leave all of our worldly matters and give our undivided attention to the prayer. Kata Kunci : sholat tahajud, sholat dhuha, sholat hajat, sholat taubat, sholat istikharah, scholastic, sholat tasbih, sholat, salat, sholat istiqoroh, jadwal sholat, jadwal sholat jakarta, doa sesudah sholat, doa sholat dhuha, doa setelah sholat, tata cara sholat tahajud, keutamaan sholat tahajud, solat hajat, solat jamak, sholat sunnah, sholat tahajud dan bacaannya, solat jenazah, solat taubat, sholat tahajud yang benar, sholat hajat khusus, sholat taubat dan bacaannya Tuntunan bacaan dalam sholat artinya dimulai dari niat (lisan dan dalam hati), doa iftitah, Surah Al-Fatihah, Ruku', Iftidal, Doa Qunut, Sujud, Doa di antara doa sujud, bacaan tahiyat awal dan tahiyat akhir serta salam, lengkap beserta terjemahannya semoga bisa menambah kekhusyukan dalam ibadah sholat kita. + Termasuk doa-doa dalam sholat dalam text Arab, Tulisan Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesiaīacaan sholat lengkap beserta artinya berisi tulisan arab, ejaan latin dan artinya pelaksanaan shalat wajib 5 (lima) waktu untuk umat Islam dalam bahasa Indonesia. + Lengkap dengan Gambar (posisi ruku, sujud, duduk tasyahud dll) Semoga kita selalu bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas sholat terutama shalat fardhu 5 waktu. Tuntunan sholat adalah aplikasi yang berisi kumpulan doa doa dan juga kumpulan tata cara sholat yang baik dan benarĪplikasi Sifat Sholat Nabi ini juga dilengkapi dengan gambar ilustrasi posisi / tatacara shalat sesuai dengan anjuran Nabi. Tuntunan Sholat Lengkap berisikan panduan sholat wajib dan sunnah bagi umat Islam yang disarikan dari Al-Quran dan Hadist Rasulullah Muhammad SAW sehingga dapat menjadikan Sholat terdeskripsi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi memohon penuh dengan kekhusyukan kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta Allah SWT.
0 notes
Text
Ramadan
MALAM Nisyfu Syaban bagi umat muslim, menjadi semacam jam weeker, jika bulan Ramadan sudah di depan mata. Hitungan hari. Ramadan bagi saya, selalu menjadi crème de la crème dari 11 bulan lain, terasa menyenangkan, bulan penuh berkah dan sejenisnya, sekaligus menjadi bulan bermain, justru saat mengingatnya dari sisi pandang anak-anak.
Bagi saya seorang yang ‘tok’ melewati masa kanak dan tumbuh hidup di kampung, rasa-rasanya memang meyakini, yang paling berhak dan tanpa pamrih untuk mengucapkan ‘rindu Ramadan’ saat menjelang bulan puasa, atau ‘Semoga dipertemukan lagi dengan Ramadan di tahun depan’ di malam ujung Ramadan, ya memang hanya anak kecil. Karena pada masa kecil, satu hari setelah IdulFitri saja, kita merasakan seperti ada suasana yang hilang. Ada rindu. Padahal baru ditinggal satu malam. Itu perasaan sangat eksistensial yang saya yakini hanya dirasakan oleh anak kecil. Sebenarnya saya tak mau suuzon, tapi entah mengapa jika ada orang dewasa yang merasakan juga mengatakan hal serupa, saya selalu menganggapnya sebagai hipokrasi saja.
Ramadan pada ingatan masa kecil saya, menjadi bulan penuh berkah-kebermainan. Selama Ramadan pelonggaran jam main diberlakukan oleh orang tua. Rasa-rasanya taka da jam malam. Pulang saat waktu sahur, sehabis keliling ngarak bedug. Habis sahur kalau mata masih kuat ke luar lagi, nunggu subuh tentu sambil main pula.
Habis pulang sekolah, tidur atau kadang tetap main. Agak sore, ngabuburit, tapi isinya tetap main. Sungguh bulan bermain yang tak ditemukan di 11 bulan selain bulan Ramadan.
Tak ada bulan yang pada malam hari kita bisa main bola, entah di tengah jalananan yang sepi pengguna jalan, atau di lapangan samping musala tanpa ada yang membubarkan, selain di bulan Ramadan. Jangankan main bola, rasa-rasanya tak ada bulan lain yang sedikit memaklumkan anak kecil bermain-main petasan, selain bulan Ramadan. Bahkan mungkin pada ingatan anak perempuan, Ramadan juga sama menyenangkannya. Meski waktu ke luar rumah tidak sepanjang anak laki-laki, tapi pelonggaran jam malam tetap belaku, anak-anak perempuan bisa menikmati bonus SMS atau telpon dengan gebetan. Saat saya kecil, jumlah SMS gratis paling banyak kalau tidak salah 1.000 SMS. Saat itu provider tri yang paling banyak memberi bonus SMS gratis.
Juga hanya pada Ramadan pula, bagi anak kecil, masigit:musala atau masjid, menjadi taman bermain, khususnya saat waktu salat tarawih tiba. Mungkin karena statusnya sebagai salat sunnah, membuat tarawih sering melekat dengan aktivitas ‘hereuy’ para anak kecil dan para orang tua yang memakluminya.
Ingatan aktivitas ‘hereuy’ saat tarawih menumpuk pada isi kepala kita. Saya masih ingat, ada becanda rutin salat tarawih yang dilakukan para anak kecil semisal, saat tahiyat dan jari telunjuk berdiri, tiba-tiba seorang teman melingkarkan jempol dan telunjuknya ke telunjuk temannya yang berdiri saat tahiyat. Memang jorang, dan tentu hanya akan dilakukan oleh anak kecil.
Tak terhitung berapa korban, atau bahkan kita sendriri pernah jadi korban kejahilan teman, tatakol bedug dimasukkan di antara betis dan paha ketika sedang sujud, dan ketika duduk di anatara dua sujud, reflek berteriak karena kesakitan, atau sekadar kaget. Ada juga becandaan saat sujud kedua kaki ditarik, ujungnya tak ada sujud, yang ada gerak tiarap. Masih banyak lagi versi becanda kita semasa kecil saat tarawih.
Bahkan saya pernah punya pengalaman, ada seorang teman, Rudi, selepas imam membaca Al-Fatihah, dia teriak setengah lantang ‘Maaang’, mendahului para makmum berteriak Aamiin. Saya juga punya teman yang ayahnya bernama Usman, ibunya bernama Salamah. Teman saya ini punya nama Jamal, dan adik laki-lakinya bernama Gugun. Saat di depan bilal melafalkan kalimat ‘Al-khulafatu tsalitsah Usman bin Affan. Kita-kita bercanda Al-khulafatu tsalitsa Usman bin Salamah. Tentu karena niatnya bercanda kepada teman, jawaban kita-kita bukan Radiyallahu Anhu, tapi Gugun-Jamal.
Dari semua aktivitas becanda saaat tarawih, tak pernah ada pengalaman anak kecil diusir dari masigit. Orang-orang dewasa menjadi sosok pemaklum yang sangat bijak saat tarawih selagi si anak kecil tak membercandai orang dewasa yang sedang khusyuk—mungkin’. Jika pun kelewatan, seingat saya anak-anak kecil hanya mendapat teguran. Itu pun tak lama, karena pada rakaat selanjutnya, cekakak-cekikik anak kecil lanjut lagi.
Saat mengngat kisah-kisah itu dan ditulis pada tulisan ini, saya jadi teringat tulisan Ajip Rosidi tentang Kiai Hasan. Soerang kiai yang namanya diabadikan menjadi sebuah jalan di salah satu ruas utama jalanan di Kota Bandung. Di buku Ajip Rosidi yang pernah saya baca, Ajip bercerita suatu waktu ada kiai yang berkeluh-kesah ke Kiai Hassan jika anak kecil datang ke masigit saat tarawih selalu datang untuk bercanda, “Salat tarawih anggur hereuy jeung baturna, ulin, kukudaan, gagandongan, ucing-ucingan, jeung lian-liana,” adu sang kiai ke Kiai Hassan.
Lalu Kiai Hassan menjawab, “Ari ceuk kula mah, pang inditna ti imah oge, barudak mah lain rek salat, tapi rek ulin. Boro-boro budak, kolotna oge reseup ulin. Ari kula mah teu rek ganggu,”
Saya membayangkan, Kiai Hassan saat menjawab keluhan temannya yang sama-sama kiai itu, dia sedang teringat hadis yang mengisahkan Nabi Muhammad SAW sujud agak lama dari biasanya saat kedua cucunya tiba-tba naik ke punggung kanjeng nabi bermain kuda-kudaan, dan saat para sahabat bertanya kenapa sujudnya agak lama, kanjeng nabi menyebut itu dilakukan karena khawatir menggangu cucunya yang sedang bermain.
Ingatan-ingatan menggelikan tentang tarawih semasa kecil itu selalu muncul saat jelang Ramadan. Selagi kita menjadi anak kecil, menjalani hidup dengan penuh apa-adanya, polos, dan nyaris tanpa ada dorongan atau pretensi apa pun. Darimulai berangkat dari rumah sampai selesai salat tarawih, tak ada pikiran surga dan neraka. Pahala atau dosa.
Tapi justru dari situ kita belajar, ternyata anak kecil atau kita pada masa kecil adalah mentor terbaik melakoni hidup dengan penuh ketulusan, tanpa pretensi a-b-c-d. Karena ketika kita beranjak dewasa, tabiat seperti itu begitu sulit dan jadi barang mewah. Saat kita mulai dewasa, saat kita mulai melakukan banyak aktivitas dengan lebih serius, segala hal yang dilakukan menjadi penuh pamrih. Begitu pula ketika kita beragama. Tanpa berhitung surga-neraka, dosa dan pahla, kita tidak akan pernah tahu apakah orang dewasa datang ke musala.
Ramadan tahun ini, menjadi tahun ketiga Ramadan dilakoni berbarengan dengan pandemi. Selama itu pula ingatan saya tentang menyenangkannya Ramadan semasa kecil, terasa begitu hambar. Bukan karena sudah terlalu sering saya ingat, tapi karena rasa-rasanya dalam tiga tahun terakhir saya tidak merasakan perasaan yang sama ada pada anak-anak kecil. Mungkin karena adanya kebijakan KBM daring, yang memungkinkan waktu bermain mereka lebih banyak, akhirnya membuat Ramadan tak ada bedanya dengan 11 bulan lain yang mereaka lewati, kecuali ada tambahan punya baju lebaran. Suasana kebatinan Ramadan sebagai creme de la crème bagi anak kecil, setidaknya dalam dua tahun terakhir tak saya lihat. Semoga di Ramadan tahun ini saya bisa melihatnya, dan Ramadan menjadi pesantren kilat bagi saya belajar dari anak kecil melakoni hidup, atau setidanya beragama tanpa pretensi, tanpa hipokrasi. Lillahi Ta’ala. (*)
0 notes
Text
adkar , attahiyat Learn a-Salat al-Ibrahimiya -attahiyat full - surah attahiyat
#الصلاة الابراهيمية#الصلاة الابراهيمية الصحيحة#صيغة التشهد والصلاة الابراهيمية الصحيحة#لفظ الصلاة الإبراهيمية#دعاء الصلاة الابراهيمية#كيفية الصلاة الابراهيمية#الصلاة الابراهيمية كاملة#الصلاة الابراهيمية والتشهد#الصلاة الإبراهيمية#نور ذكر الله#tahiyat salat#attahiyat full#adkar#attahiyat#الاذكار#ادعية#الكعبة#قران#دعاء#اذكار المساء#الاستغفار#salat ibrahimiya#attahiyat Learn a-Salat al-Ibrahimiya -attahiyat full - surah attahiyat
0 notes
Text
#نور_ذكر_الله الصلاة الابراهيمية الصحيحة | مكررة 10000 مرة "الصلاة الابراهيمية مكررة وتتعرف منها علي الصيغة الصحيحة لل الصلاة الابراهيمية اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ " ادعو الله ان تكون في ميزان حسنات كل من اشترك في انشاء هذا الفيديو وكل من سمعة او ساعد علي انتشارة
قناة "نور ذكر الله " ادعو الله ان تكون نور لي ولكم في الحياة الدنيا والآخرة للتدواصل https://www.facebook.com/dhikr2allah/
للمزيد من الفيدوهات الاسلامية https://goo.gl/zi8ZZF
#الصلاة الابراهيمية#الصلاة الابراهيمية الصحيحة#لفظ الصلاة الإبراهيمية#الصلاة الابراهيمية كاملة#الصلاة الابراهيمية والتشهد#الصلاة الإبراهيمية#نور ذكر الله#tahiyat salat#attahiyat full#adkar#attahiyat#الاذكار#ادعية#الكعبة#قران#دعاء#اذكار المساء#الاستغفار#salat ibrahimiya#attahiyat Learn a-Salat al-Ibrahimiya -attahiyat full - surah attahiyat#الصلاة الابراهيمية مكررة#الصلاة الابراهيمية مكررة 10000 مرة بصوت روعة#الصلاه الابراهيميه#صلاة الابراهيمية
0 notes
Text
Mengangkat Imam
Magriban tadi di Masjid pinggir Jalan Kliningan, Buah Batu, dalam rangka nyari angin dari betapa melelahkannya kehidupan yang begini-begini aja.
Secara random menemukan sebuah kedai sushi baru di sekitaran Kota Bandung yang ternyata enak, harga terbaik di kelasnya, kalau dicek akun instagramnya baru muncul di akhir 2019, masih batita. Kontribusi ikhlas rating bintang lima di google map.
Tapi mungkin yang sempat menjadi bahan kontemplasi sepanjang jalan ya saat magriban tadi. Selesai wudhu langsung nyari tempat, tapi kemudian ada yang mengajak berjamaah.
Karena nampak lebih tua, disilahkanlah untuk menjadi mengimami salat, sebelumnya orang itu menyuruh/menawarkan terlebih dahulu, tapi menolak karena menghargai lebih tua dan lebih nampak islami pakaiannya dibanding diri ini yang menurut kakak sendiri rambut tampak bergaya pop(?).
Salatlah kami kemudian, sayangnya salat yang diimami oleh bapak ini dengan bacaan yang secara hukum bacaan cukup banyak yang tidak sesuai dengan apa yang asatidz ajarkan kepada pribadi. Tentu saja ini membawa ketidakfokusan, ditambah bacaan tahiyat awal yang tidak sama memaksa makmum mempercepat setelah beliau berdiri kembali.
Tapi yah itulah pengalaman yang membuat memikirkan kembali esensi mengangkat imam. Tentunya kita mengangkat seseorang karena kita tahu kapabilitas orang, biasanya minimal dari apa yang terlihat.
Tapi masalahnya untuk konteks masalah seperti pengalaman di atas, pengalaman berada di sebuah tempat ibadah yang mengharuskan memilih pemimpin menghadap Tuhan, kondisi seperti itu kadang jadi membuat bingung sendiri. Setelah dipilih kemudian tidak sesuai ekspektasi dan malah menjadi tidak fokus.
Mungkin sama juga dengan pemilihan seorang perempuan untuk memilih imam keluarga. Ketika mengenal dengan cukup baik segala seluk belum keagamaan, dari kesepahaman konsep ketuhanan sampai toleransi terhadap perbedaan beberapa fiqih yang akan dibawa ke “organisasi” nanti. Kondisi "kenal” cukup baik ini tentunya membawa kedamaian di kehidupan, lain cerita ketika tidak cukup kenal lalu muncul sebuah aksi yang tidak diduga ya ada kemungkinan muncul “kata”.
Sayangnya, dalam konteks salat berjamaah yang mengharuskan imam men-dzahirkan bacaan, kita masih harus terima 50:50 mendapat imam yang cukup bacaan, setidaknya untuk para laki-laki saat ini begitu.
0 notes
Link
Learn a-Salat al-Ibrahimiya - alllahumm sall ealaa muhammadin - attahiyat lillahi - tahiyat salat - surah attahiyat adkar , attahiyat Learn a-Salat al-Ibrahimiya -attahiyat full - surah attahiyat alsalat alabrahymiat alsahiha "alllahumm sall ealaa muhammadin, waealaa al muhammadin, kama sallayt ealaa 'iibrahima, waealaa al 'iibrahima, 'innak hamid majidun, wabarik ealaa muhammadin, waealaa al muhammadin, kama barakt ealaa 'iibrahima, waealaa al 'iibrahima, fi alealamin 'innak hamid majid
#دعاء الصلاة الابراهيمية#كيفية الصلاة الابراهيمية#الصلاة الابراهيمية كاملة#الصلاة الابراهيمية والتشهد
0 notes
Text
tata cara solat (2)
Membaca niat berwudhu atau bertayamum (wajib); • “Sengaja aku berwudhu, untuk menghilangkan hadas kecilku, wajib atasku, karena Allah ta’ala.” • “Sengaja aku bertayamum, untuk menghilangkan hadas kecilku, wajib atasku, karena Allah ta’ala.”
Berwudhu dengan air atau bertayamum dengan debu jika tidak ada air (wajib); • Membasuh anggota-anggota badan berikut ini dengan air: Kedua telapak tangan (dianjurkan); Rongga mulut (dianjurkan); Rongga hidung (dianjurkan); Muka (wajib); Kedua lengan tangan, sampai siku (wajib); Rambut, minimal 3 helai (dianjurkan); Rongga telinga (dianjurkan); Telapak kaki (dianjurkan). • Mengusapkan anggota-anggota badan berikut ini dengan debu yang ada di dinding, jika tidak ada air: Muka (wajib); Kedua lengan tangan, sampai siku (wajib).
Menutup aurat (wajib);
Berdiri di atas alas salat ke arah kiblat. Untuk laki-laki, kedua tumit kaki berjarak sejajar bahu dan mengarah keluar. Untuk perempuan, kedua tumit kaki tidak berjarak dan mengarah keluar (wajib);
Membaca niat salat (wajib); • “Sengaja aku salat Subuh, 2 rakaat, wajib atasku, menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.” • “Sengaja aku salat Zuhur, 4 rakaat, wajib atasku, menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.” • “Sengaja aku salat ‘Asar, 4 rakaat, wajib atasku, menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.” • “Sengaja aku salat Maghrib, 3 rakaat, wajib atasku, menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.” • “Sengaja aku salat ‘Isya, 4 rakaat, wajib atasku, menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.” • “Sengaja aku salat Dhuha, 2 rakaat, sunnah atasku, menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.”
Untuk laki-laki, mengangkat kedua telapak tangan sejajar telinga. Untuk perempuan, mengangkat kedua telapak tangan sejajar bahu. (wajib);
Berdiri dan mengucapkan kalimat takbir (“Allahu Akbar”) untuk memulai raka’at;
Meletakkan kedua tangan sejajar diafragma. Telapak tangan kanan memegang setengah atas pergelangan tangan kiri (wajib);
Membaca do’a iftitah (dianjurkan);
Membaca Surat Al-Fatihah (wajib); “Bismillahir rahmanir raHiiim. Al Hamdu lillaahi rabbil ’aalamiiin. Arrahmanir raHiiim. Maaliki yaumiddiiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iiin. Ihdinas siraathal mustaqiiim. Siraathal ladziina an’amta ’alaihim. Ghairil maghduubi ’alaihim. Wa ladh dhaalliiin. Aaamiiin.”
Membaca surat pendek di dalam Al-Qur'an (dianjurkan);
Mengucapkan kalimat takbir (“Allahu Akbar”) untuk melakukan ruku’;
Membungkukkan badan dan meletakkan kedua tangan pada kedua lutut kaki (wajib);
Membaca bacaan ruku’ (dianjurkan);
Untuk laki-laki, mengangkat kedua tangan sejajar telinga. Untuk perempuan, mengangkat kedua tangan sejajar bahu. (wajib);
Mengucapkan kalimat tasmi’ (“Sami Allahu Liman Hamidah”) untuk melakukan i’tidal;
Melakukan i’tidal, yaitu berdiri tegak (wajib);
Membaca bacaan i’tidal (dianjurkan);
Mengucapkan kalimat takbir (“Allahu Akbar”) untuk melakukan sujud;
Melakukan sujud (wajib);
Membaca bacaan sujud (dianjurkan);
Mengucapkan kalimat takbir (“Allahu Akbar”) untuk melakukan duduk di antara dua sujud (dianjurkan);
Melakukan duduk di antara dua sujud (wajib);
Membaca bacaan duduk di antara dua sujud (dianjurkan);
Mengulangi gerakan no. 18–20;
Mengulangi gerakan no. 6-23 kecuali no. 8;
Mengucapkan kalimat takbir (“Allahu Akbar”) untuk melakukan duduk tahiyat awal atau duduk tahiyat akhir (dianjurkan);
Melakukan duduk tahiyat awal untuk raka’at kedua atau tahiyat akhir untuk raka’at terakhir (wajib);
Membaca bacaan tahiyat awal atau tahiyat akhir (dianjurkan);
Mengulangi gerakan no. 5-23 kecuali no. 8;
Mengulangi gerakan no. 6-23 kecuali no. 8;
Mengulangi gerakan no. 25;
Menghadapkan kepala ke kanan sambil mengucapkan kalimat salam ”Assalaamu’alaikum waraHmatullaahi wabarakaatuh” lalu ke kiri mengucapkan kalimat yang sama (dianjurkan);
Berdzikir (dianjurkan);
Berdo’a (dianjurkan).
0 notes
Text
﷽
📝 TIGA GOLONGAN YANG TIDAK DITERIMA SHALATNYA
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ
Ada tiga kelompok yang shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah).
(1) Orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya
(2) Istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya
(3) Dan dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan)
HR.Ibnu Majah I/311 no.971, dihasankan Syaikh Al-Albani dalam Misyakatul Mashabih no.1128
📡 Ayo Sebarkan dakwah sunnah bersama kami dan ikuti akun sosial media kami:
🔲Yayasan Daar Al Atsar Indonesia
instagram.com/daaralatsar.indonesia
facebook.com/kajian.dai
twitter.com/daaralatsar_id
t.me/daaralatsar_indonesia
www.daaralatsarindonesia.com
#trending #viral #manhajsalaf #dakwahtauhid #salaf #hati #niat #zikir #dzikir #tahiyat #salam #takbiratulihram #takbir #beraniberhijrah #pemudahijrah #shalatsunnah #shalatwajib #shalatdhuha #tahajud #sujud #ruku #carasholat #doa #prayer #pray #shalat #solat #salat
1 note
·
View note