#sulap
Explore tagged Tumblr posts
sulap777-httvs1-onlyv1 · 11 days ago
Text
༆༆SULAP777༆༆LINK RESMI ORIGINAL TERBAIK DAN TERPECAYA SE ASIA
༆DAFTAR
༆LOGIN༆ID LIMITED
Tumblr media
1 note · View note
streetartusa · 2 years ago
Text
My Right To Breath
Fighting for basic human rights is quite an understatement for the Beiruti in me.  From the right to health, education, water, electricity – not to mention basic women and people with challenges’ rights for equality – the list is endless and has literally become a survival roadmap for any local.  Yet one basic and global human right transcends it all: the right to breathe.  Splash and Burn and…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gecenindordubesiyim · 2 years ago
Text
EVET BASAK DIZER ICIN EMPATI YAPINCA FENALASIYORUM OLM COK KOTU
u can be the boss daddy u can be the bosssss
Tumblr media Tumblr media
35 notes · View notes
elsasyefira · 1 year ago
Text
Luka dan kecewa itu terlalu familiar untuk aku sulap menjadi monster paling seram. Namun, kemungkinan bahwa seluruh waktu, perhatian, dan usaha bisa seketika tak berharga bagi seseorang, kerap berhasil memecutku untuk lari dari basa-basi romansa.
Aku terbatas dan tak di sini selamanya.
67 notes · View notes
jediah-angelo · 4 months ago
Text
POEM(FILIPINO🔥🫧✨)
gusto kita ngunit umiiwas ako
tulad sa mga inumin sa cafeteria ng school ko
amoy na bumubungad kaagad pagbukas ko ng pinto
tunog ng hinahalong gatas at ang pilantik ng mga yelo
gusto kita pero ayoko
naiintindihan mo ba o malabo?
bagkus ang sarili ko ring puso ay nagugulumihanan, nagugulo
kung itutuloy ko ba ang paghakbang ng mga paa ko papunta sa'yo
o titigil muna?–teka lang, nahihiya ako!
at ngayo'y narito sa linya, nakapila sa dakong dulo
palingat lingat ang tingin, hindi maibaling sa'yo
pasulyap sulap, sisilip, pipikit at muling titingin sa malayo
puso'y parang tambol, kumakatok, nagwawala, naghuhumentado
hawak na ang pitaka, ngunit bakit nagbabakasali?
kulang kaya ang barya?
—kulang ang mga salita, sumasapaw ang kaba
pwede bang ipakita na lamang sa mga kilos at pagsulyap ng aking mga mata?
—hindi ko kaya!
may mga salitang nabubuo sa likod ng bibig kong tikom
ngunit hindi ko maisambit, ni mailuwa, ni mabulong
gusto kita, napakalapit mo na ngunit bakit napakalayo?
masyadong malaki ang espasyong tatawirin papunta sa'yo
parang kailangan pang sumakay ng eroplano't kung babagsak
—pwede bang diretso at siguradong sa'yo?
gusto kita, wala ng halong biro, wala ng pagdududa
kaya nga heto ako, nakaupo sa jeepney, pauwi at di mapakali sa pwesto
marami kasing nakatingin, baka mabasa pa ang tulang sinusulat ko
ngayon napapaisip na't kung iiwasan pa ba kita tulad ng kapeng inoorder ko,
"kuya isa ngang spanish latte, 70 pesos lang."
"Sure na hindi 100?"
—hindi po, pero sa kaniya hindi sapat ang isang daang porsyento
at ang tulang ito para sabihing...
𝗴𝘂𝘀𝘁𝗼 𝗸𝗶𝘁𝗮 ngunit umiiwas ako tulad sa mga inumin sa cafeteria ng school ko.
***
Iced Coffee.
MEANINING✨🫧:This Means When Your Comparing Your Love To Ice Coffee In The Phillipines,Well In Phillipines In Starbucks Iced Coffee Is Very Expensive,And Comparing To The Love…The Admirer Thinks That He Is Not Worth Of It’s Love.✨🫧👑💕❤️
NOTE:ALL RIGHTS BELONG TOO THE ORIGINAL OWNER.NO COPYRIGHT INTENDED,OWNER✨🫧
TRANSLATION💕:
I like you but I'm avoiding you like the drinks in my school's cafeteria smell that emerges as soon as I open the door sound of churning milk and the clinking of ice i want you but i don't want you do you understand or is it unclear? but my own heart is confused, confused if I continue to step my feet towards you or stop first?–wait, I'm ashamed! and now here in the line, lined up at the end look away, can't turn to you glance, glance, close your eyes and look away again heart is like a drum, knocking, disappearing, humming the purse is in hand, but why join? Is there a lack of coins? —words are lacking, nervousness is overwhelming can it just be shown in the gestures and glances of my eyes? —I can't! there are words forming behind my closed mouth but I could not speak, nor spit, nor whisper I love you, you're so close but why so far? the space to cross to you is too big it's like you have to get on a plane if you're going to crash —can I be straight and sure with you? I love you, no joke, no doubt that's why here I am, sitting in a jeepney, going home and restless in my seat there are many people watching, maybe the poem I'm writing will be read now I'm wondering if I'll avoid you like the coffee I order, "Brother, it's a Spanish latte, only 70 pesos." "Are you sure it's not 100?" —no, but for him one hundred percent is not enough and this poem to say… I like you but I avoid like drinks in the cafeteria of my school.
Iced Coffee.
2 notes · View notes
britonsociety · 9 months ago
Text
Briton's 101
ISTILAH UMUM
The season: musim di mana para bangsawan kembali dari kampung halamannnya menuju London untuk bersosialisasi dengan sesamanya. (*Kalau di OA kita, satu season = masa dari verifan sampai CD)
The ton: circle masyarakat kelas atas—sebagian besar keluarga bangsawan—yang tinggal di kompleks paling mahal, Mayfair, dan merupakan selebriti pada masanya. Kita semua adalah bagian dari the ton.
Patron and Patronesses (Trons): pemilik, sponsor, sekaligus pengelola klub Briton's.
Nobbyovolent (Nobby): anggota resmi Briton's.
Assemblies (event/mission): Kegiatan yang diselenggarakan secara reguler oleh Patrons dan Patroness, baik kegiatan resmi klub Briton's maupun acara sosial tidak resmi yang tidak berhubungan dengan kegiatan klub.
Gatherings : Acara sosial yang diadakan sesekali oleh Nobbyovolents untuk bersenang-senang. Acara dapat berupa pesta, kegiatan club, permainan dan olahraga, ataupun kegiatan lain.
Briton's Bulletin Board: Papan pengumuman sekaligus tempat arsip paling up-to-date untuk mengetahui semua yang sedang dan pernah terjadi di Briton's. BBB dapat diakses di sini, jika kalian membutuhkan.
GATHERINGS // HOSTS
Setiap minggunya ada total dua gatherings di weekdays, kecuali jika ada kegiatan khusus dari klub Briton's. Host ditentukan melalui war di hari Senin.
Kegiatan dapat berupa apapun, seperti pesta, kegiatan klub (bermusik, menyulam, tinju, memanah, dll), maupun festival (balap kuda, konser musik atau sulap, pameran seni atau sains, dll). Yang pasti berhubungan dengan kebiasaan para bangsawan dan masih nyambung dengan konsep dan setting BritonSociety.
Jobdesk: ngehost games, mixlr, movie night atau apa aja deh.
MISS CHATTERLEY
Penulis anonim lembar skandal yang paling terkenal dan terpercaya di kalangan the ton. Lembar skandalnya juga dijual kepada rakyat biasa yang tertarik dengan gosip kelas atas meskipun cukup mahal.
Pseudonim Miss Chatterley dapat diperankan oleh maksimal 2 orang tiap minggunya.
Jobdesk: memperhatikan apa yang terjadi di antara Nobbyovolents lalu menulisnya menjadi atrikel singkat, maksimal 2 paragraf. (*Admin lamtur gitu lah.)
Artikel hanya boleh bercerita tentang hal-hal aneh, lucu, inside jokes, atau berita dating. Jika tidak ada hal khusus untuk diberitakan, dapat menulis fun fact random informatif yang masih sesuai dengan setting BritonSociety. (*Meskipun lembar skandal yang asli sangat tajam, kami melarang Miss Chatterley dalam menulis hal-hal yang dapat menyakiti hati nobbies lain.)
THE INCOMPARABLES
Individu yang memiliki kualitas tak tertandingi dan menjadi pusat perhatian the ton. (*Istilah ini sebenarnya hanya untuk para debutante dan pria lajang yang 'banyak diminati (untuk dinikahi)', namun kami—BritonSociety—mengadaptasinya menjadi istilah netral yang berlaku bagi semua Nobbies, termasuk yang sudah memiliki pasangan.)
The Incomparable Diamond dan Incomparable Gallant diumumkan masing-masing 1 orang di awal minggunya. (*Hanya dapat menjadi The Incomparables sekali dalam satu season)
Pada minggu ganjil, The Incomparables dipilih berdasarkan akumulasi diamonds (💎) tertinggi di fortnight sheet.
Pada minggu genap, The Incomparables dipilih berdasarkan pada hasil voting. Jika hasil voting seri, maka Patrons dan Patronesses akan melakukan voting untuk hasilnya.
THE TALK OF THE TON (TOT)
Sekelompok bangsawan—circle—yang tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat the ton.
Pada minggu ganjil, TOT dipilih berdasarkan kelompok pemenang event.
Pada minggu genap, TOT dipilih berdasarkan akumulasi diamonds (💎) tertinggi di fortnight sheet.
FORTNIGHT SHEET & DIAMONDS (Amalan Dua-Mingguan)
Link di sini.
Fortnight sheet atau lembar fortnight adalah catatan keaktifan Nobbyovolents dalam mengikuti kegiatan, yang diupdate oleh para Patrons melalui spread sheet. Fortnight sheet di-reset setiap dua minggu.
Diamonds (💎) adalah permata berharga yang diberikan kepada Nobbyovolents atas partisipasinya dalam kegiatan Briton's.
Ada tambahan dan pengurangan diamonds, sudah tertulis di lembar fortnight.
Semua amalan dua-mingguan akan dipakai demi kepentingan Patrons sendiri dalam mengevaluasi member serta menentukan TOT dan The Incomparables. Jadi, tidak perlu terlalu memikirkan jumlah diamonds karena itu semua hanyalah titipan YME. Cukup ikuti perintah dan jauhi larangan yang ada saja, ok?
Komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi, komunkasi, komunikasi.
2 notes · View notes
akunkuini · 11 months ago
Text
Buku Is it Bad or Good Habits karya Sabrina Ara (Recommended Book to Change Yourself Be Better)
Insight #2 Terimakasih telah membaca sampai akhir
Bab 3 dari buku ini membahas bagaimana cara keluar dari Zona Nyaman
Comfort zone membuat kita tidak ingin keluar dari kebiasaan lama (nyaman, aman, bebas dari stress)
Kebiasaan yang terulang memang membuat kestabilan tapi terjebak adalam zona nyaman kadang malah membuat tidak berkembang.
Hal yang membuat kita sulit keluar dari zona nyaman
1. Hidup tanpa tujuan (jangan apa adanya). Cari tujuan yg jelas atau pemantik dan mempermudah proses)
Cara menentukan tujuan
- Kenali ketertarikan
- Daftar keinginan
- Tujuan spesifik dari keinginan
- Mantapkan tujuan
2. Tidak siap dengan perubahan (ragu)
3. Khawatir dgn resiko (masalah hasil)
4. Merasa mentok
5. Mudah puas (kurang ambisi untuk mencoba hal baru)
Melatih mental fokus
1. Identifikasi diatraksi
2. Hindari distraksi yg merusak konsentrasi (misal kita bukan tipe org yg membca sambil mendengarkan musik, ya hindari. Kalo hp yg jadi sumber diatraksi ya paksa buat nyimpen hp)
3. Ulangi dan ingat tujuan awal
4. Berlatih bertahap dan konsisten
Perubahan adalah masa transisi yg belum pasti dengan ekspektasi hasil. Orang yang mau menerima perubahan dan mau berubah akan lebih mudah beradaptasi
Bab 4 mengajak kita untuk melakukan perubahan, Changes your Bad Habit
Intinya jangan fokus pada hasil, nikmati proses
Poin penting perubahan untuk kebiasaan baru
• Komitmen (keterikatan terhadap apa yg dilakukan)
• Aksi dalam bertindak step by step
Cara membangun kebiasaan baru (james clear, atomic habits) yaitu make it obvious, attractive, easy, and satisfying
• manajemen waktu
(setting goals and priorities, mechanism, planning and scheduling, preceive control of time, preference for organization)
★role model management waktu: haruki murakami
Bab 5 menjelaskan tentang Energi orang-orang di sekitar
Intinya kita tidak bisa mengontrol apa yg ada di sekitar kita tapi kita bisa mengontrol kita akan masuk ke circle mana (suport system se frekuensi, dimana kita dihargai). Kita tidak bisa mengatur omongan orang tapi kita bisa mengatur diri kita untuk tidak terpengaruh oleh omongan mereka. Sulap komentar negatif menjadi motivasi.
Bab 6 membanu kita untuk Mempertahankan Kebiasaan Baik
Kelola stress untuk merawat kebiasaan baik. Kenali apa yg dapat memicu stress (tension, konflik, frustasi [kecewa berkelanjutan], krisis [dadakan])
Hindari pemicu stress, jika sudah terlanjur stress maka cari solusi dan jangan ditunda untuk mengeksekusi solusi, istirahat, lakukan aktivitas positif dan terapi mandiri/ datang ke psikiater
Jangan berlindung dari dalih "aku bersyukur atas keadaanku sekarang, kenapa harus susah² berubah" hanya karena tidak mau mengambil resiko dari perubahan
Bab 7 kita diajak untuk melihat Orang-orang sukses dari kebiasaannya
Eka Tjipta: pebisnis yg gigih (Jangan takut hasil tidak sesuai ekspektasi, dengan kegagalan yg dialami akan muncul mental baja)
Mario Teguh: Sang motivator pikiran positif (Tanamkan pikiran bahwa suatu hari nanti impian akan tercapai, mandiri dan jangan haus belas kasihan org lain)
Sidney Poitier: Mengubah Kritikan menjadi Motivasi (kebiasaan bertahan dalam kondisi buruk, berlatih terus menerus, jangan terpengaruh omongan orang)
William Tanuwijaya: Pantang Mundur Meski Diremehkan (Jangan hanya bermimpi, aksi, buktikanlah dan jangan lemah)
@iniakunisna
3 notes · View notes
lilyrennifer · 2 years ago
Text
Kun: You wanna see me do a magic trick? 😁
Ten: No. 😒
Kun: *Holds out deck* Pick a card, any card! 🃏
Ten: *Takes Kun’s credit card* 💳
Kun: Wait! 😱
10 notes · View notes
abiealiefaziz · 2 years ago
Video
youtube
PENDOPO DESA BAHASA TAMAN WISATA KELINCI BOROBUDUR
PENDOPO DESA BAHASA BOROBUDUR
===========================
https://youtu.be/6sttDGDZ2AM
——————————————————
https://youtu.be/ZTXiZe7LN0w
——————————————————
Masuk lebih jauh, di dalam tempat wisata edukasi ini anak-anak bisa memberi makan hewan di Taman Kelinci, menonton pertunjukan sulap street and fun magic, pentas angklung, hingga bermain panahan.
Pengunjung juga bisa menjajal terapi ikan, juga trampolin untuk anak-anak.
Belajar Sambil Bermain
Tidak hanya wisata, Desa Bahasa juga menawarkan paket kursus pendidikan bahasa Inggris mulai dari 6 hari, 10 hari, hingga 1 bulan.
utbond, city tour, tour de village itu semua sudah include tidak ada biaya lagi.
Menginap Di Homestay Syariah
Kalau belum puas berwisata di Desa Bahasa, pengunjung bisa menginap di sini. Di homestay ini tidak disediakan minuman beralkohol, dan pasangan yang boleh menginap hanya yang sudah menikah. Kamar yang tersedia meliputi family room, standard room dan kapsul.
"Ada promo harga kamar dalam masa pandemi ini," ujar Hani.
Family room bisa dihuni 4 sampai 6 orang, harganya Rp800.000, promo saat pandemi ini jadi Rp400.000 sampai Rp600.000. Kemudian, standard room hari biasa Rp500.000, sedangkan saat pandemi ini Rp265.000.
SUPPORT BY :
@Abie Alief
https://youtuberkacau.blogspot.com/
Jangan lupa like, comment, share & Subscribe … …!!!!
__________________________________________________________
DESA,BAHASA, BOROBUDUR, EDUKASI, BERMAIN, TAMAN, WISATA, HOLIDAY,
------------------------------------------------------------------------------------
#DESA #BAHASA #ENGLISH #WISATA #HOLIDAY #TAMAN #KELINCI #borobudur #NgajiDiri #OlahRoso #OlahRogo #adventure #share #comment #like
7 notes · View notes
ozgeersoy · 2 years ago
Text
Learning from Friends: “The Collective School”
The below conversation was published in e-flux Education on March 30, 2023. Thank you, Tyler Considine, for the invitation.
Asia Art Archive (AAA) in Hong Kong recently hosted “The Collective School,” an exhibition and a program series exploring artist-driven and collective models of learning. Developed in collaboration with Gudskul, a Jakarta-based collective that runs a grassroots school for other collectives, the project provokes debates about the necessity and adaptability of collectives today. Amid the growing expectation for art institutions to address social change and learn from collaborative and self-organized initiatives, art collectives have become more relevant than ever. Here, Susanna Chung and Özge Ersoy, two members of the AAA team, discuss the exhibition’s unfolding and what they have learned in the process.
Özge Ersoy: Imagine: You walk out of the elevator onto the eleventh floor of an office building in one of Hong Kong’s old neighborhoods. Through the windows, you first encounter the city’s landscape. Focusing closer, you see a library, with tens of thousands of books nestled among artworks and archival documents about contemporary art collectives. You walk into a spacious reading room and see a large column with hand-drawn graphics highlighting some key values about the current exhibition. You read: knowledge sharing, learning from friends, and collective sustainability.
These concepts have been central to Asia Art Archive’s group discussions with the Jakarta-based Gudskul, our main collaborator for “The Collective School,” and eight other collectives: ba-bau AIR, Hanoi; BiSCA, Bishkek; Load na Dito and Salikhain Kolektib, Quezon City; Omnispace, Bandung; Pangrok Sulap, Sabah; Scutoid Coop, Kaohsiung; and Yayasan Tonjo Foundation, Yogyakarta. 1 Together, we asked: How can we shift the focus of art history from individual artists to communities? How do artists learn from each other outside of formal education and through collectives?
I’ve been excited about our collaboration with Gudskul, especially because they run a grassroots school for other collectives. For us, Gudskul’s model articulates a bold proposition about existing art-educational models: Art schools are often geared toward individual mastery, skill refinement, and career-oriented networking. In contrast, students at Gudskul are already members of existing collectives. They join other collectives to study historical precedents, discuss collective working models, and develop exhibitions and projects together. Eventually participants work as a collective of collectives.
Tumblr media
Gudskul, Temu Wall, 2022. Wall graphic with Gudskul, Veranda Talk, video. Installation view, “The Collective School,” CCG Library, Asia Art Archive, October 3, 2022–April 1, 2023. Photo: South Ho.
Susanna Chung: After we invited Gudskul to collaborate on “The Collective School,” they asked us to contribute to their study program. We joined Batch 4, the program’s fourth year, to develop it together with Gudskul and the cohort. While Batch 1 to Batch 3 were held at Gudskul’s campus, where collectives lived and studied together, Batch 4 was held completely online due to the pandemic. Collectives emerge in response to their unique contexts, and while many of them share ideas on the sustainability of collectives and the creation of education platforms, they respond to their contexts with different artistic practices. Becoming more adaptive and responsive to current events, Gudskul engendered new possibilities by connecting beyond Indonesia. As part of this unprecedented Batch, we were able to share and learn about different contexts in which collectivity persists.
Through four seminars, we introduced AAA’s extensive research on art pedagogies in relation to the development of contemporary art across Asia. After sharing case studies from China, India, the Philippines, and Thailand, we invited each collective to focus on one historical collective that most resonated. 2 Those who shared similar interests formed a group, which our researchers joined to exchange ideas, answer questions, and provide materials to inspire the collectives’ artworks. Our team crafted the exhibition narrative and display ideas only after all the works were finalized. All decisions were made in group discussions.
ÖE: The circular model of working diverges from our usual ways of organizing projects, which are often linear and entail a clear division of work. It’s refreshing. I would like to highlight an artwork here: In the middle of the library, we have a one-meter-high fire sculpture made by Quezon City–based collective Load na Dito. It is placed on top of a table covered with the reproduction of a black-and-white photograph depicting a burning action by Xiamen Dada, an art collective known for their radical performances critiquing art institutions in China in the late 1980s. This sculpture is further juxtaposed with a video documentary showing the creation of a four-meter-high effigy for a street demonstration by a group of collectives from Quezon City. Here, Load na Dito proposes the act of burning as a symbol of change and regeneration, a metaphor of collective actions that challenge institutions. By showing their connections with other collectives—both past and present—Load na Dito pays tribute to the legacy of activism of collectives and carries the torch forward.
Tumblr media
Load na Dito, Mad in Malacañang, 2022. Video, sculpture, and acrylic on cardboard. Installation view, “The Collective School,” CCG Library, Asia Art Archive, October 3, 2022–April 1, 2023. Photo: South Ho.
SC: Another compelling contribution is one between Pangrok Sulap and Salikhain Kolektib. They both responded to Womanifesto, a feminist art collective and biennial program in Thailand that was most active from the mid-1990s to the mid-2000s.
Pangrok Sulap uses woodcut print as their medium to empower rural communities. Depicting key moments in Womanifesto’s history, their work illustrates the solidarity among women artists and local craftspeople, prompting reflections about the role of artists as custodians of traditional cultural knowledge.
Salikhain Kolektib arranges archival materials about Womanifesto and their own collective chronologically. In the spirit of collaboration, Salikhain Kolektib joined Pangrok Sulap in creating a mirror display box. The mirroring effect melds the two collectives’ works in a fascinating way: the reverse of Pangrok Sulap’s print, featuring a protest for gender equality, can only be seen through Salikhain Kolektib’s artwork. Conversely, the partial reflections of materials through angled mirror slabs disrupt the chronological timeline of the latter’s installation. Rejecting the linearity and singularity of time and place, both collectives’ works invite us to think about sustainability, adaptability, and survival—common foundational concerns of contemporary art collectives.
Tumblr media
Salikhain Kolektib, Manifesting (In)constancy, 2022. Mixed-media installation; Pangrok Sulap, The Flower of the Nation, 2022. Woodblock print book. Installation view, “The Collective School,” CCG Library, Asia Art Archive, October 3, 2022–April 1, 2023. Photo: South Ho.
ÖE: It’s crucial that Gudskul, Batch 4, and our team discussed not only the potentials of working together but also the challenges and even limitations.
ba-bau AIR created an interactive jenga installation that materializes these conditions. Each hardwood block features terms from three texts related to Black Artists of Asia, a collective that initiated VIVA ExCon in the early 1990s. VIVA ExCon is the longest-running artist-led biennial in the Philippines, and this is another example of a contemporary collective revisiting art-historical documents and art actions in the region from the 1980s and 1990s.
As you begin building with the blocks, free associative readings about resilience and survival emerge. However, a jenga tower will eventually collapse, pointing to the tensions between construction and deconstruction. Yet when we think about the work not as a competition but as a cooperative game, the results become less finite. Your collective work might sometimes feel unstable, but the intention is to keep building together. Even if or when it collapses, other chances of regeneration will emerge.
Tumblr media
ba-bau AIR, Building a VIVA ExCon, 2022. Wood blocks. Installation view, “The Collective School,” CCG Library, Asia Art Archive, October 3, 2022–April 1, 2023. Photo: South Ho.
SC: The fluidity of art collectives, as showcased by “The Collective School,” inspires the work we do. An archive is a mobile being, constantly rethinking its positioning and priorities through connecting with artists and collectives.
Their ideas shape our research, programs, and the sites we inhabit. “The Collective School,” for instance, has made us reflect on our long-term interest in pedagogy as a site where modern and contemporary art histories of the region have been written. Beyond the role of art school, this project has also encouraged us to generate new questions about artist-led models of education and alternative pedagogies. Apart from learning in schools, artists also learn from their peers. Collectives can serve as a continuous learning platform for those who have completed art school, as well as those who have not attended art school.
ÖE: One important takeaway from this exploration of how art collectives learn and educate is their insistence on play. It has inspired new programs, such as “Assemblage at AAA,” a durational performance by Hong Kong–based collective Floating Projects. For two days in a row, members brought in found materials as well as items from our library and office and from their own space, and began creating.
I immediately think back to a conversation with Floating Projects, where member Wong Chun-hoi said, “We should be in the same space and play together, instead of talking about what we do and how we do it.”
In the performance, the space of the archive was activated by sharing and collective action. One artist assembled a chess-like game, another few built a sculpture with shredded paper of the collective’s confidential documents, while some others made music and did automatic writing. Anyone in the library was invited to join.
SC: This collective model of learning also helped me rethink our educator programs. Since 2013, we have been organizing the annual Teaching Labs, a professional development series for teachers, each year focusing on a theme that is relevant to contemporary art and education, with this year’s being art collectives.
Working with Gudskul taught me that “art collectives” is not simply a “theme” for study but a model of learning. It inspired me to experiment with a new program, “Knowledge Kitchen,” where ten artists and ten educators gather for six hours each month to engage with creative exercises, games, chats, dinners, and sharing sessions by guest artists. We would like to use this process to practice and experiment with new models of learning. Our goal is to explore how teachers and artists can co-learn, co-create, and co-work together.
Arts programming, like formal education, often transmits knowledge one way; artists or teachers unilaterally impart their knowledge and experience to an audience. This program seeks to cultivate a more open and equal environment for knowledge exchange. We want to link artists’ unique abilities to interpret the world with educators’ intimate understanding of classroom settings. It’s exciting to see what comes out of this. Who knows? Maybe self-organized collaborative projects, lifelong friendships, and more. Our hope is that through this exploration, teachers and artists will reconsider their relationships with students and audiences in various educational and artistic settings, and engage with new imaginations for the future.
Tumblr media
“Teaching Lab: Art between the Individual and the Collective,” Asia Art Archive, February 18, 2023. Courtesy of Asia Art Archive.
ÖE: Yes, we hope to move away from hierarchical ways of knowledge sharing. Apart from “Assemblage at AAA” and “Knowledge Kitchen,” we also hosted a live-streamed cooperative board game called “Speculative Collective.” Rather than inviting Gudskul and the eight collectives to present a talk, we asked them to show us what they cared about through playing. By responding to a series of challenge cards and drafting solutions, they revealed how they approach resource-sharing and collective decision-making. We wanted our audience to engage with—not to be told about—the exhibition.
SC: It’s important to us that this exhibition is the inaugural one of our newly renovated library. We have built a reading room in the center of the library, creating a space for co-working and co-learning, which also serves as a social space for discussion and learning from one another. Working with art collectives across Asia has not only helped us reorient the direction of our programming but has also allowed us to see the necessity and urgency of collectivity here in Hong Kong. We’ve deepened ties with our local partners Floating Projects and Rooftop Institute, whose practices revolve around alternative learning models. This is our first time studying the topic of collectives so closely, and the new library reflects who we are in the spatial sense. Since the beginning, we did not want the library to be a static collection, but rather a place to open up discussion. The study of collectives has made us realize that we share many values with Gudskul, such as learning from friends, engaging in artistic conversations, sharing knowledge, exploring the ecosystem, caring about sustainability, being speculative, and making friends, which are all essential for archive building.
A series of programs at the library resulted from organic discussions with these collectives. In particular, Hong Kong Conversations brought together different generations of artists and cultural workers to discuss historical and contemporary conditions that make collective work necessary in the city. The first talk gathered members from eight Hong Kong collectives founded in the 1990s—Southern Artists Salon, Green Wave Art, The Originals, Epical Chamber, NUX, Community Museum Project, Your Ears Covered, and Kultkuli—followed by three younger collectives—Black Window, Floating Projects, and Popo-Post Art Group. For me, it was a historical moment to see different generations of collectives in the same room, listening to and learning from each other.
Tumblr media
“Hong Kong Conversations 2022: The Collective School,” Asia Art Archive, November 26, 2022. Photo: South Ho.
ÖE: “The Collective School” is an example of how we see archives as social spaces to bring people together, to exchange knowledge, and to connect regional and local contexts. Some consider archives depositories that do not have to interpret or display their holdings. For us, artistic collaborations, including the ones developed from “The Collective School,” are crucial to challenge this view.
Our collaboration with Gudskul and eight other collectives taught me to insist on using exhibitions and programs as research as well as pedagogical tools. The project rearticulates our understanding of art history, one that prioritizes relationships and communities over individuals and singular artworks.
As part of “Assemblage at AAA,” here is an excerpt from the automatic writing of Linda Lai from Floating Projects: “A fresh new library surrounded by chaos and calm before a tempest. Free conversations absolutely free and automatic and without a frame from a handful of frames and many breakable frames.” 3 This is how I would like to imagine our library—a site for artistic intervention and knowledge via the engendering of fragments, play, and free associations, whether they are verbal, sculptural, or textual.
Notes
1. We are also grateful to our local Hong Kong partners Floating Projects and Rooftop Institute.
2. The case studies include the Stars Art Group, Xiamen Dada, and the New Measurement Group in China; Autonomous Women’s Movement ​in India; Black Artists of Asia in the Philippines; and Womanifesto in Thailand.
3 See →.
2 notes · View notes
sellaindah · 2 years ago
Text
/ Mencintaimu Dengan Utuh /
Minggu pagi, tepatnya pukul lima lewat setengah. Aku bergegas mengemas diriku dari tidur semalam untuk bergegas ke mobil favoritku yang segera ingin lepas landas menuju ke bandara untuk menemui kekasihku, hanum . Aku tau, tak mudah untuk mengumpulkan nyawa saat baru saja terbangun dari tempat tidur. Tapi untuk kesekian kalinya, aku selalu menunggu weekend untuk bertemu dengannya. Ya.. benar saja, kami memang senang menghabiskan waktu hanya berdua. Kalau kata ibuku ‘ yang lain mah ngontrakk’ hahaha, tapi benar juga.
Hanum, dia kekasihku.
Hampir sewindu sudah kami saling mengenal, entah di tahun yang ke berapa kami saling jatuh suka tapi yang jelas. Aku menyukai segala wujud tentangnya.
Hanum..
Aku mencintaimu dari warna bola matamu yang coklat, lalu kau sulap jadi abu-abu sedikit pekat.
Aku mencintaimu sejak kita masih kurus kering, hingga sedikit memadat.
Aku mencintaimu saat botol minum yang kau bawa, selalu berubah wujud warnanya.
Aku mencintaimu sampai jam tanganku memudar untuk berkarat
Aku mencintaimu dari buku coklat favoritku yang kutulis tebal, dan tidak lain isinya pasti tentangmu.
Selesai mandi, bergaya didepan kaca, lalu memakai parfum favorit yang hanum suka. ( lima tahun sudah aku tidak mengganti wangi parfum ini ) untuk menggantinya saja aku tak berniat, karena hanum menyukainya. Dan, akupun sama. Aku bukan tipikal yang mudah berganti-ganti. Makanya saat aku menjalankan suatu hubungan bisa lama begini. Kuambil ponsel genggamku, mengabarimu karena aku akan menuju bandara .
Baiklah, kekasihku.. aku menjemputmuuu ( sahutku, dalam voicenote WhatsApp) di tambah lagi dengan foto gemasku takut-takut kau lupa rupaku. Hahaha
Aneh, padahal baru tiga hari aku ditinggal hanum ke Bali karena audit dari kantornya. Tapi aku sangat rindu padanya.
Pas sudah pukul enam, lewat empat puluh lima menit. Aku sampai di pintu bandara Soekarno Hatta. Hanum lending pukul tujuh lima belas. Sisa waktuku menunggu hanum tiba, aku ingin breakfast dulu sebentar, sekalian membelikan hanum makanan untuk dimakan di mobil saja nanti bersamaku.
Aku duduk di sudut biasa. Tempatku menunggunya dengan secangkir teh hangat, sepiring makanan yang berisikan telur, sosis, roti, sayuran, keju dan tak lupa saus tomat. Aku lupa mengabarinya, sebentar.. aku memberitahunya dulu.
Aku segera mengambil ponsel di tas kecilku yang hanya berisikan ponsel, debit dan parfum. Mengabarinya hanya lewat ketikan di WhatsApp saja. ‘ sayang.. aku sudah ada di resto biasa ya, aku lagi sarapan sebentar.. lima menit lagi, aku ke sana ya cintakuuu. Love youuu. ’
Aku memang tak terlalu nyaman dengan keramaian, untung saja resto langganan kami kali ini tidak begitu ramai. Aku lanjut memakan makananku, sembari melahapnya aku mendengarkan lagu di EarPods dengan playlist yang tak pernah bosan kudengar, karya Sal Priadi . ‘ kita usahakan, rumah itu .. dari depan akan tampak sederhana.. tapi kebunnya luas, tanamannya mewah megah’
Lirik-lirik lagunya, menenangkan. Kakiku pun mengetuk-ngetuk lantai bersamaan dengan iramanya, tak lama.. ada pesan masuk dengan nama kontak, Kekasihku Hanum.
‘ sayang, kamu di resto aja ya.. aku yang kesana, ini dekat pintu boarding aku sudah jalan menujumu. Love youu
Aku tersenyum, membaca kalimat terakhir itu. ‘ okee sayang, hati-hati luvvv. Aku tunggu di depan pintu resto yaa, sebentaaarr’
Segera aku minum, untuk menyambutnya di pintu depan. padahal makananku belum habis tapi rinduku tak bisa ditepis. Aku sudah berdiri membelakangi pintu masuk resto yang kami maksud, berjalaran kesana kemari dan tak lama ada yang menepuk pundak kananku. Aku lupa, sedari tadi aku masih menggunakan EarPods . Aku terkejut, sontak aku membalikkan tubuhku untuk melihat siapa yang menepuk pundakku itu.
‘Sayang, tuhkannnn. Udah sering aku bilang jangan dengar laguuu kalo lagi nungguin orang, dari tadi aku manggilin kamu tauuu’
Nafasku berhembus, sedikit lega karena yang menepuk tadi ternyata hanum. Aku tak tau apa yang sedang ia guamkan, tapi bibirnya manis sekali. Wajahnya yang sedikit cemberut sambil menggenggam ransel di pundaknya’ jujur gemas seklaiiiii.
‘Yaampun sayang, maaf yaa tadi aku dengar laguuu. Yuk yuk kita masuk dan makan dulu, nii pagi pagi biasanya lapar kan makanya wajahnya di tekuk gituuu’ aku merangkulnya, membawakan tas yang tak seberapa berat itu. Entah, aku suka dengannya yang memang simpel. Kami jalan ke meja tempat dimana aku meninggalkan sarapanku tadi.
‘ kamu mau aku ambilin teh lagi gak? Rayuku,membujuknya ..
Ia hanya menggelengkan kepalanya, sedikit senyum tapi masih diam. Mungkin ingin fokus makan dulu. Aku memperhatikan caranya kesal, lucu. Kutau ia tak bisa kesal padaku, rautnya sungguh menggemaskan. Kulesatkan topi di kepalaku untuk menggodanya yang sedang makan. Tatapannya sinis,tapi senyumnya tak bisa bohong padaku
‘ kalo mau ngambek tu yang bener gitu lho.. mana ada orang ngambek tapi senyum, cantik gitu lagi. Jangan gitu ah, masa baru sampai akunya di cuekin nih ? Sahutku..
‘ siapa yang ngambek, orang aku lagi makan . Wleee’
Aku membersihkan saus di bibirnya, tisue ini kalah halus dengan bibir yang ingin kau sapu dengan tisue yang kupegang. ‘Maaf sayang, sebentar ku bersihkan saus di bibirmu’ senyuman kami membalas, wajahnya sedikit mendongak ‘ terima kasih ganteng’ ucapnya padaku.
‘ Abis ini kita istirahat dulu ya sayang, kasihan kamu capek pasti baru sampai’ nanti siang kita jalan-jalan. Okee ?’ Sahutku sambil mengangkat alis dan kedua jemariku
‘ iya sayang, tapi bantuin aku antar laundry dulu yaa biar pas pulang abis jalan sudah selesai laundry nya’ kami mengangguk dan saling sepakat.
Setelah selesai makan, kami pergi ke mobil untuk menuju ke apartemen. Dimobil, Hanum membelikan oleh-oleh untukku. Untuk ibu, adik, seluruh anggota di rumahku. Tak hanya cantik, pintar,baik, dia juga penyayang. Sama sepertiku.
‘ sayang, aku bawakan khusus pie susu kesukaanmu mau dimakan sekarang atau nanti? Aku suapin ya, sambil jalan’ ucap hanum..
‘ boleh sayang, tapi satu aja ya.. aku masih kenyang’ ucapku.
Matanya menatapku, senyumnya meledek. ‘ kita liat saja, benar satu atau satu kotak..’ ujar hanum.
Kasih sayangnya, perhatiannya, tutur katanya, kelembutan hatinya, yang ada pada dirinya. Aku terlanjur jatuh suka padanya, Hanum Ayun Salsabila. Wanita yang telah aku nikahi sejak empat tahun lamanya, sampai detik ini di mataku ialah wanita yang sangat aku cintai setelah ibu. empat tahun menikah, rasanya baru kemarin aku menjabat kedua tangan ayahnya untuk melanjutkan hubungan kami ke akad pernikahan. Ini cerita, dan perjalanan hidup kami.
#5cc #5cc16 #bentangpustaka #cerpencareerclass #writingcareerclass
Tumblr media
3 notes · View notes
jurnalsultra · 16 days ago
Text
Kolaborasi Pemkot dengan Lapas Kendari Sulap Lahan Kosong Jadi Ladang Produktif
Kendari, JurnalSultra.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kendari menggagas kolaborasi inovatif dalam memanfaatkan lahan kosong untuk menghasilkan nilai ekonomi bagi warga binaan. Melalui Dinas Pertanian Kota Kendari, lahan seluas satu hektar dioptimalkan untuk menanam tanaman produktif seperti jagung, cabai, tomat, daun bawang, dan sayuran…
0 notes
babehhlubis · 23 days ago
Text
Vegas Magic™
Hasil yg jos🔥 gandos🔥 coba2 berhadiah toto7788
TOTO7788
Tumblr media
Vegas Magic™ adalah permainan slot bertema sihir dan hiburan Vegas yang dikembangkan oleh Pragmatic Play. Slot ini membawa pemain ke dalam dunia penuh dengan ilusi, keajaiban, dan pertunjukan sulap yang menawan, meniru atmosfer kehidupan malam dan kemewahan dari Las Vegas. Dengan simbol-simbol magis, fitur bonus yang menarik, dan desain yang penuh warna, Vegas Magic™ menawarkan pengalaman bermain yang seru dan mendebarkan, sambil memberikan kesempatan untuk meraih kemenangan besar.
Fitur Utama dalam Vegas Magic™:
Tema dan Simbol
Tema: Vegas Magic™ mengusung tema keajaiban sulap yang berfokus pada pertunjukan ilusi yang terkenal di Las Vegas. Latar belakang permainan menggambarkan sebuah panggung pertunjukan sulap, dengan lampu sorot yang terang dan suasana yang dramatis, mirip dengan yang Anda temukan di Vegas Strip.
Simbol: Simbol utama dalam permainan ini termasuk topi sulap, pita merah, bola sulap, kanvas, kartu remi, dan simbol yang lebih bernilai tinggi seperti pita sulap dan kartu as. Simbol-simbol ini mengarah pada tema sulap dan hiburan Vegas yang megah.
Simbol Wild dan Scatter
Simbol Wild: Simbol Wild dalam Vegas Magic™ adalah topi sulap dengan tongkat sulap yang terletak di atasnya. Wild ini berfungsi untuk menggantikan simbol lain (kecuali Scatter) dan membantu membentuk kombinasi pemenang yang lebih menguntungkan. Simbol Wild ini juga memiliki pembayaran yang tinggi jika muncul dalam kombinasi yang tepat.
Simbol Scatter: Simbol Scatter adalah bola sulap yang berfungsi untuk memicu fitur Free Spins. Jika pemain mendapatkan 3 atau lebih simbol Scatter di gulungan, mereka akan memicu fitur putaran gratis, memberi kesempatan untuk meraih kemenangan lebih besar.
Fitur Free Spins (Putaran Gratis)
Fitur Free Spins diaktifkan ketika pemain mendapatkan 3 atau lebih simbol Scatter (bola sulap) di gulungan. Pemain akan mendapatkan 12 putaran gratis untuk memulai, di mana simbol Wild dapat muncul lebih sering selama fitur ini untuk meningkatkan peluang kemenangan besar.
Selama Free Spins, pemain dapat meraih pengganda kemenangan yang lebih tinggi, memperbesar hadiah yang dapat dimenangkan tanpa menambah taruhan.
Fitur Magic Multiplier
Magic Multiplier adalah fitur bonus tambahan yang dapat diaktifkan secara acak selama permainan. Saat simbol Wild muncul di gulungan, ia dapat mengalikan kemenangan yang didapatkan dengan pengganda hingga x3. Fitur ini menambah ketegangan dan potensi kemenangan besar, meningkatkan daya tarik permainan.
Fitur ini hanya berlaku untuk putaran utama, dan dapat memberikan kejutan yang menyenangkan saat pengganda aktif.
Tata Letak dan Cara Bermain
Vegas Magic™ menggunakan format gulungan 5x3, yang berarti ada 5 gulungan dan 3 baris simbol. Slot ini memiliki 25 paylines tetap, yang berarti pemain dapat menang dengan mencocokkan simbol pada salah satu dari 25 paylines yang aktif.
Pemain cukup menyesuaikan taruhan mereka dan memutar gulungan untuk membentuk kombinasi pemenang. Kombinasi pemenang terbentuk ketika simbol yang sama muncul secara berurutan pada gulungan yang berdekatan, dimulai dari gulungan pertama di kiri.
Fitur Autoplay juga tersedia, memungkinkan pemain untuk memutar gulungan secara otomatis dalam sejumlah putaran yang ditentukan tanpa perlu menekan tombol putar secara manual.
RTP dan Volatilitas
RTP (Return to Player) untuk Vegas Magic™ adalah sekitar 96.5%, yang memberikan peluang kemenangan yang cukup baik bagi pemain.
Slot ini memiliki volatilitas sedang hingga tinggi, yang berarti kemenangan dapat datang dengan frekuensi yang tidak terlalu sering, namun dengan potensi hadiah yang lebih besar selama fitur bonus seperti Free Spins dan Magic Multiplier.
Desain dan Grafis
Vegas Magic™ menawarkan desain grafis yang penuh warna, dengan tema Vegas yang mewah dan atmosfer pertunjukan sulap yang megah. Latar belakang yang menggambarkan panggung pertunjukan dengan lampu sorot yang dramatis dan sorotan warna cerah menciptakan nuansa pertunjukan sulap yang memukau.
Musik latar dalam permainan ini menambah suasana tegang dan magis dengan iringan instrumen orkestra yang menambah dramatisasi permainan. Efek suara dari simbol yang muncul dan animasi saat Wild atau Scatter dipicu meningkatkan ketegangan permainan.
Kelebihan:
Fitur Free Spins dan Magic Multiplier: Fitur Free Spins yang dilengkapi dengan Magic Multiplier memberi peluang besar untuk meraih kemenangan besar tanpa menambah taruhan lebih banyak.
Desain Grafis yang Menawan: Desain yang mewah dan bertema sulap Vegas menciptakan pengalaman bermain yang sangat imersif dan penuh warna.
Simbol Wild dan Scatter yang Menguntungkan: Wild dan Scatter memberikan peluang besar untuk menang, dan Wild yang menggantikan simbol lain membantu membentuk kombinasi pemenang.
Volatilitas yang Menantang: Dengan volatilitas yang lebih tinggi, pemain dapat meraih hadiah yang lebih besar dengan sedikit risiko lebih tinggi, cocok untuk pemain yang mencari tantangan lebih.
Kekurangan:
Volatilitas yang Lebih Tinggi: Meskipun memberikan hadiah yang lebih besar, volatilitas yang lebih tinggi juga berarti kemenangan tidak akan datang secepat pada slot dengan volatilitas lebih rendah.
Fitur Bonus Bergantung pada Scatter: Fitur Free Spins bergantung pada kemunculan simbol Scatter, yang bisa cukup sulit didapatkan jika keberuntungan tidak berpihak pada pemain.
Kesimpulan:
Vegas Magic™ adalah permainan slot yang penuh dengan nuansa keajaiban sulap dan kemewahan Vegas. Dengan fitur Free Spins yang dilengkapi dengan Magic Multiplier dan simbol Wild yang menguntungkan, permainan ini memberikan banyak peluang untuk meraih kemenangan besar. Tema yang menarik dan grafis yang megah membuat Vegas Magic™ menjadi pilihan yang tepat bagi pemain yang mencari slot dengan tema hiburan dan magis, serta dengan potensi hadiah yang menggoda
0 notes
kursusbakingprivate · 24 days ago
Text
Tips Jitu Melelehkan Cokelat Tanpa Ribet
Tumblr media
Hai Sobat Bakers, ketika melelehkan cokelat batang Compound sebaiknya Sobat jangan melakukan kesalahan ini. Jika salah melakukannya, maka cokelat akan menggumpal dan pecah cus simak @kursusbakingprivate @bakingmasteryclass . 1. TIDAK MEMOTONG COKLAT DENGAN BENAR, potong coklat sampai benar-benar kecil supaya mudah leleh
2. TERKENA RENDAMAN AIR, jangan langsung merendam wadah tempat cokelat disimpan ke dalam air mendidih atau panas. Sebaiknya, gunakan air panci kecil atau sedang untuk memanaskan air. Jika air cukup mendidih, matikan kompor. Simpan mangkuk kaca tempat menyimpan cokelat yang sudah dipotong-potong tadi di atas panci. Usahakan bagian bawah mangkuk menutupi seluruh permukaan atas panci.
3 TERKENA UAP AIR, jangan biarkan uap masuk ke dalam wadah tempat menyimpan cokelat… karena berpotensi membuat cokelat jadi pecah. Jadi perlu mangkuk kaca yang lebih besar untuk menutupi seluruh permukaan panci yang berisi air panas.
4. MEMBIARKAN TETESAN AIR MASUK KE BAGIAN COKLAT, jadi jangan merusak tekstur coklat dengan hal berbau air / cairan
5. TERLALU PANAS, suhu yang terlalu panas jelas membuat coklat menggumpal. Cukup didihkan lalu aduk2 coklat nanti seluruh coklat akan mencair sendiri karena terkena coklat panas lainnya. . Nah semoga bermanfaat ya Sobat Bakers . . Yuk sekarang mengenal 3 jenis Coklat yang harus Sobat Bakers tahu sebelum menggunakannya dalam sebuah adonan, cus simak @kursusbakingprivate @bakingmasteryclass . . DARK CHOCOLATE Jenis cokelat yang satu ini memiliki rasa yang sedikit pahit karena tidak menggunakan susu cair sebagai bahan tambahannya. Komposisi kakao yang digunakan dalam pembuatan dark chocolate sendiri berjumlah sebesar 30 hingga 80 persen.
MILK CHOCOLATE cokelat batangan bercita rasa manis dan lembut yang dijual di supermarket? Olahan cokelat tersebut tergolong dalam jenis milk chocolate. Milk chocolate atau cokelat susu mengandung setidaknya 12 persen susu dan minimun 10 persen cokelat cair, sedangkan beberapa produk dengan kualitasnya lebih tinggi menggunakan kakao sebanyak 30 hingga 40 persen.
Biasanya, milk chocolate diberi tambahan gula dan vanila untuk menghasilkan rasa yang lebih manis.
COKLAT PUTIH Banyak yang mengatakan bahwa cokelat putih tidak memiliki kandungan cokelat sama sekali. Kalimat itu sebenarnya sedikit banyak benar, karena cokelat putih memang tidak mengandung cairan cokelat sama sekali. TAPI, cokelat putih terbuat dari lemak kakao murni sebanyak 20 persen, dengan tambahan bahan lain seperti susu, gula, atau krim.
Lemak kakao inilah yang membuat tampilannya berwarna putih . Nah melelehkan 3 jenis diatas juga butuh trick khusus ya Sobat Bakers apalagi bila coklat putih suhu harus pas, nah semoga bermanfaat ya Sobat Bakers . . Mimin Spill yaa, lunas ya Sobat Bakers semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan, yang masih mau beli Coklat Couverture boleh, mau beli coklat Coumpound tapi di sulap menjadi Couverture boleh simak cus @kursusbakingprivate . . Pemakaian : – Bisa diaplikasikan pada Setiap Adonan yang berasa Coklat / mengandung coklat misal : BROWNIE, SOFT BAKED COOKIE COKLAT, KUE KERING, BOLU, CHIFFON SAMPAI SEMUA HAL BERBAU COKLAT MISAL BUTTER CREAM ATAU APAPUN BISA.
Takaran : Sobat Bakers tetap menggunakan coklat batang / coklat bubuk harga berapapun itu, namun tambahkan KOPI BUBUK NESCAFE KLASIK SACHET @nescafe_indonesia 1/2 Sdm sampai 1 Sdm bahkan jika resep banyak bisa sampai 2 sdm (sesuaikan sendiri resep dan taste masing2 Sobat Bakers ya, dan tdk ada anjuran takaran sesuai krn perbedaan tiap keseluruhan resep)
Fungsi : Bubuk Nescafe Klasik ini akan memperkuat rasa alami dari Coklat Couverture yang tidak di dapatkan pada coklat Coumpound / bubuk coklat dengan takaran ekonomis. Jadi video ini di buat hanya untuk Sobat Bakers yang mau menggunakan “Bahan Tambahan Pengganti Ekonomis”. . Nah semoga bermanfaat yaa Sobat . . . Mimin Spill yaa, lunas ya Sobat Bakers semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan, yang masih mau beli Coklat Couverture boleh, mau beli coklat Coumpound tapi di sulap menjadi Couverture boleh simak cus @kursusbakingprivate . . Pemakaian : – Bisa diaplikasikan pada Setiap Adonan yang berasa Coklat / mengandung coklat misal : BROWNIE, SOFT BAKED COOKIE COKLAT, KUE KERING, BOLU, CHIFFON SAMPAI SEMUA HAL BERBAU COKLAT MISAL BUTTER CREAM ATAU APAPUN BISA.
Takaran : Sobat Bakers tetap menggunakan coklat batang / coklat bubuk harga berapapun itu, namun tambahkan KOPI BUBUK NESCAFE KLASIK SACHET @nescafe_indonesia 1/2 Sdm sampai 1 Sdm bahkan jika resep banyak bisa sampai 2 sdm (sesuaikan sendiri resep dan taste masing2 Sobat Bakers ya, dan tdk ada anjuran takaran sesuai krn perbedaan tiap keseluruhan resep)
Fungsi : Bubuk Nescafe Klasik ini akan memperkuat rasa alami dari Coklat Couverture yang tidak di dapatkan pada coklat Coumpound / bubuk coklat dengan takaran ekonomis. Jadi video ini di buat hanya untuk Sobat Bakers yang mau menggunakan “Bahan Tambahan Pengganti Ekonomis”. . Nah semoga bermanfaat yaa Sobat . . . Mimin Spill yaa, lunas ya Sobat Bakers semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan, yang masih mau beli Coklat Couverture boleh, mau beli coklat Coumpound tapi di sulap menjadi Couverture boleh simak cus @kursusbakingprivate . . Pemakaian : – Bisa diaplikasikan pada Setiap Adonan yang berasa Coklat / mengandung coklat misal : BROWNIE, SOFT BAKED COOKIE COKLAT, KUE KERING, BOLU, CHIFFON SAMPAI SEMUA HAL BERBAU COKLAT MISAL BUTTER CREAM ATAU APAPUN BISA.
Takaran : Sobat Bakers tetap menggunakan coklat batang / coklat bubuk harga berapapun itu, namun tambahkan KOPI BUBUK NESCAFE KLASIK SACHET @nescafe_indonesia 1/2 Sdm sampai 1 Sdm bahkan jika resep banyak bisa sampai 2 sdm (sesuaikan sendiri resep dan taste masing2 Sobat Bakers ya, dan tdk ada anjuran takaran sesuai krn perbedaan tiap keseluruhan resep)
Fungsi : Bubuk Nescafe Klasik ini akan memperkuat rasa alami dari Coklat Couverture yang tidak di dapatkan pada coklat Coumpound / bubuk coklat dengan takaran ekonomis. Jadi video ini di buat hanya untuk Sobat Bakers yang mau menggunakan “Bahan Tambahan Pengganti Ekonomis”. . Nah semoga bermanfaat yaa Sobat . . . Mimin Spill yaa, lunas ya Sobat Bakers semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan, yang masih mau beli Coklat Couverture boleh, mau beli coklat Coumpound tapi di sulap menjadi Couverture boleh simak cus @kursusbakingprivate . . Pemakaian : – Bisa diaplikasikan pada Setiap Adonan yang berasa Coklat / mengandung coklat misal : BROWNIE, SOFT BAKED COOKIE COKLAT, KUE KERING, BOLU, CHIFFON SAMPAI SEMUA HAL BERBAU COKLAT MISAL BUTTER CREAM ATAU APAPUN BISA.
Takaran : Sobat Bakers tetap menggunakan coklat batang / coklat bubuk harga berapapun itu, namun tambahkan KOPI BUBUK NESCAFE KLASIK SACHET @nescafe_indonesia 1/2 Sdm sampai 1 Sdm bahkan jika resep banyak bisa sampai 2 sdm (sesuaikan sendiri resep dan taste masing2 Sobat Bakers ya, dan tdk ada anjuran takaran sesuai krn perbedaan tiap keseluruhan resep)
Fungsi : Bubuk Nescafe Klasik ini akan memperkuat rasa alami dari Coklat Couverture yang tidak di dapatkan pada coklat Coumpound / bubuk coklat dengan takaran ekonomis. Jadi video ini di buat hanya untuk Sobat Bakers yang mau menggunakan “Bahan Tambahan Pengganti Ekonomis”. . Nah semoga bermanfaat yaa Sobat . . . Memanaskan coklat atau lebih sering di kenal dengan proses Tempering, apa sih itu tempering cus simak @kursusbakingprivate . .
Tempering adalah proses pemanasan dan pendinginan cokelat yang dilakukan untuk menciptakan kristal lemak yang stabil di dalam cokelat.
Tips kisaran suhu :
Saat melakukan proses tempering, suhu adalah salah satu hal terpenting yang perlu Sobat Bakers perhatikan. Pada proses tempering, perlu menaikkan, menurunkan, lalu menaikkan kembali suhu cokelat. Suhunya pun berbeda tergantung jenis cokelat :
Cokelat hitam atau dark chocolate: lelehkan hingga 45-50°C, dinginkan hingga 28-29°C, panaskan kembali ke suhu kerja 31-32°C
Cokelat susu atau milk chocolate: lelehkan hingga 45-50°C, dinginkan hingga 27-28°C, panaskan kembali ke suhu kerja 30-31°C
Cokelat putih atau white chocolate: lelehkan hingga 45-50°C, dinginkan hingga 26-27°C, panaskan kembali ke suhu kerja 29-30°C . . Pagi Sobat Bakers, yuk mengenal serba Chocolate . Cus simak @kursusbakingprivate . . Coklat Compound / Cokelat majemuk adalah produk yang terbuat dari kombinasi kakao, lemak nabati, dan pemanis. Ini digunakan sebagai alternatif berbiaya lebih rendah untuk cokelat sejati, karena menggunakan lemak nabati keras yang lebih murah seperti minyak kelapa atau minyak inti sawit sebagai pengganti mentega kakao yang lebih mahal.
Apa bedanya coklat couverture dan compound? Pembeda utama antara cokelat compound dan cokelat couverture terletak pada bahan atau komposisinya. Cokelat couverture memiliki persentase cocoa butter atau lemak kakao yang cukup tinggi dibandingkan cokelat compound. Sedangkan cokelat compound memiliki persentase cocoa butter yang lebih rendah.
Apa itu cocoa butter substitute? Cocoa butter substitute (CBS) merupakan pengganti lemak kakao.
Cokelat putih adalah cokelat halus berwarna gading pucat, yang terbuat dari mentega kakao, gula, susu padat, dan terkadang vanila. Cokelat putih tidak mengandung biji kakao, yang ditemukan pada jenis cokelat lainnya, seperti cokelat susu dan cokelat hitam.
Biasanya, white chocolate dibuat dari campuran cocoa butter, susu, lemak susu, banyak gula, lecithin (emulsifier), dan terkadang perisa seperti vanila. Itulah kenapa banyak orang yang menganggap white chocolate bukanlah benar-benar cokelat.
Mentega kakao atau minyak theobroma adalah lemak nabati berwarna pucat-kuning yang diekstrak dari biji kakao. Mentega kakao ini digunakan untuk membuat cokelat, serta beberapa jenis salep, perlengkapan mandi, dan obat-obatan. Mentega kakao memiliki rasa dan aroma kakao.
Lemak kakao berbentuk seperti mentega berwarna kuning pucat dengan aroma dan rasa kakao. Lemak nabati yang bisa dimakan ini terbuat dari ekstrak biji kakao. Lemak ini pula yang digunakan untuk membuat cokelat, obat-obatan, salep, dan perlengkapan mandi.
Beda kakao dan cocoa sama? kakao umumnya mengacu pada biji dan bubuk mentah, sedangkan kokoa biasanya produk kakao yang telah dipanggang dan di-alkalisasi untuk mengurangi keasaman tetapi itu menurunkan kapasitas antioksidan di dalamnya. . Nah semoga bermanfaat ya Sobat Bakers . . APA SIH BEDANYA COKLAT BALOK DAN COKLAT KANCING / biasanya dipanggil button, yuk simak singkat @kursusbakingprivate
MANA YANG TERBAIK NIH ?? Kalo Sobat Bakers tim mana nih ? (Diatas Collata hanya sebagai contoh ilustrasi) namun memang collata bisa di bilang less manisnya dari pada brand sekelasnya
Nah bedanya coklat balok & kancing ;
Cokelat Balok / Blok biasanya berbentuk panjang, biasanya di gunakan pada skala pengerjaan yang lebih besar karena harganya yang ekonomis. Pemakaian coklat ini bila ingin dicairkan Sobat Bakers harus mencincangnya dengan halus apalagi yang jenis coklat putih.
Cokelat button / berbentuk kancing, memberikan ekstra kemudahan dalam proses pelelehan. Tidak perlu lagi memotong cokelat menjadi bagian kecil jadi Sobat Bakers tinggal gunakan, bisa juga untuk hiasan dekorasi sampai taburan topping aneka brownie dll
UNTUK RASA ?? Untuk rasa yang compound masih tetap lebih lembut atau ringan yang jenis kancing / button. Sementara yang balok bila compound masih ada rasa “ngendal sedikittt” meski tergantung juga brandnya
Jadi sesuaikan dengan kebutuhan dan jangan lupa juga sesuaikan dengan harga jual. Kalo Sobat Bakers pakai Brand Coklat apa nih ? Vanhouten ? callebaut atau Valrhona mungkin Tulip atau bisa jadi Collata . . . . Singkatnya…
Cokelat compound terbuat dari lemak nabati, bisa mengandung asam lemak trans yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan meski bila dalam kondisi tertentu. Maka dari rasa biasanya ada after taste “berminyak” / ngendal jika di bandingkan dengan couveture
Couverture sangat ideal untuk “pencelupan” dan pelapisan dengan hasil yang jauh lebih sempurna di bandingkan compound. Menghasilkan lapisan dengan rasa cokelat yang pekat, kilau yang terpantul.
Namun memang Couverture membutuhkan sedikit lebih banyak pekerjaan daripada Compound dalam hal “tempering”. Tempering sendiri adalah proses memanaskan cokelat, lalu mendinginkannya hingga mencapai suhu yang menghasilkan tekstur, rasa, dan hasil akhir terbaik. Jika tidak ditempering, cokelat kue couverture dapat “menyebabkan bloom” bintik-bintik putih.
Sementara Compound lebih mudah digunakan, tidak perlu ditempa – cukup lelehkan dan siap digunakan! Namun, dengan kemudahan itu coklat Compound memang tidak memiliki kilau dan tidak ada “patahan” ketika Anda mematahkan sepotong Compound Chocolate.
Couverture adalah jenis yang terbuat dari lemak kakao & massa kakao, sedangkan Compound terbuat dari bubuk kakao & lemak nabati.
Apa artinya? Ini berarti Couverture Chocolate adalah coklat yang dalam bentuk yang paling murni. Oleh karena itu, Couverture Chocolate adalah pilihan yang lebih sehat di antara kedua jenis cokelat bila di bandingkan dengan compound. Bukan saja secara sehat, tapi juga secara rasa dan kualitas bahkan harga. . . LAST PROMO ! INVESTASI 2,5jt CICILAN 12x SIAP BUKA BAKERY IMPIAN RAIH PULUHAN JUTA TIAP HARI TANPA TAKUT PHK UPGRADE SKILL & MENU STANDART DENGAN YANG SKALA MALL YANG PUNYA VALUE & DAYA SAING KUASAI ADONAN BASIC PAHAMI PEMILIHAN BAHAN BAKU DARI TER-EKONOMIS SAMPAI HIGH END (PREMIUM)
𝗕𝗲𝗯𝗮𝘀 𝗽𝗶𝗹𝗶𝗵 𝟱 𝗠𝗔𝗦𝗧𝗘𝗥𝗬 𝗖𝗟𝗔𝗦𝗦 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗬
– TERMURAHHH !! Hanya untuk Sobat Bakers yang mau Tranformasi dari Karyawan menjadi Bisnis Owner atau Up Grade Skill dan Menu sehingga 100% Layak Jual dan siap bersaing
– Bisa untuk (Pemula) Zero Baker & alat sederhana dari dapur
– Dari harga normal 6jt an promo 54% di perpanjang sampai kuota penuh
– Bebas pilih 5 MASTERY CLASS READY (/gambar) di mana per Mastery Classnya di lengkapi dengan sistem Pembelajaran Private Course sampai sistem Pantry
– Belajar bisa satu persatu, tanpa Batasan waktu, No Drama, Flexibel untuk Karyawan & Mahasiswa
– Pemilihan hanya khusus Mastery Class Skala Mall (bukan yang ada Label VVIP / Skala International)
– Terkoneksi langsung ke Baker selaku Owner (bukan Admin apalagi Chat Bot)
– Tersedia Cicilan Investasi 12x langsung balik modal
0 notes
to-the-special-one · 24 days ago
Text
page-two
Tumblr media
Maaf kaga jadi surprise karna aku takut kamu udah beli dan kita tabrakan mau beli hacipupu hacipupu ini. Aku nggak paham sebenernya sayang hacipupu hacipupu ini, aku cuma tau smilikiti sama hirono kalo konteksnya boneka pop mart. Cuma aku nanya temenku yang doyan labubu perihal ginian, terus dikasih link suruh tanya mbaknya dan kayaknya mbaknya orang baik (kali) kalo ready untuk claim ini kabarin aku aja, aku gak paham juga gimana cara check out dari shopeenya. Hadiah keduanya, temen temen kamu. Nggak dirayain kok tetep karna kita menghargai keputusan kamu, tapi hadiah kecil ini nanti kamu terima ya.. ini wujud cinta dari teman teman kamu. Nanti aku yang ngasih tapi yang persiapin ini semua adalah orang orang yang sayangggg banget sama kamu. Hadiah ketiganya, diri kamu sendiri. Yeps bukan sulap bukan sihir, hadiah nya adalah kamu sendiri. Terima kasih sudah banyak memberi cinta ke orang orang disekitar kamu. Terima kasih sudah hadir di kehidupan ku, di kehidupan kita. Memberi warna baru buat kita, Jangan takut ditinggalin sendirian karna kita nggak pernah biarin kamu sendirian.
0 notes
turisiancom · 26 days ago
Text
TURISIAN.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 menjadi pesta meriah bagi Ancol. Selama periode 21 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, kawasan wisata ikonik ini mencatat lonjakan pengunjung hingga 490 ribu orang. “Musim liburan Nataru kemarin berlangsung dengan baik, kondusif, dan cukup ceria,” ujar Aryadi Eko Nugroho, Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025. Pihaknya mengapresiasi antusiasme masyarakat yang menjadikan objek wisata ini sebagai destinasi liburan favorit. Beragam program spesial dihadirkan untuk menyemarakkan suasana. Di Sea World Ancol, misalnya, ada atraksi unik Santa Claus bawah air dan kehadiran biota baru seperti Japanese Spider Crab. Begitu pun dengan Wahana Samudra Ancol tak kalah menarik dengan pertunjukan sulap, aksi singa laut, hingga “fun clown magic balloon.” BACA JUGA: Rayakan Akhir Tahun di Ancol, Ada Tiket Spesial Rp 164 Ribu dan Konser Musik Spektakuler Sementara itu, Dufan memanjakan pengunjung dengan parade robot, Dinoland Show, dan Simon & Friends Show yang berlangsung hingga 12 Januari 2025. Perayaan puncak pergantian tahun pun menjadi daya tarik utama. Kawasan ini menggelar panggung musik di Pantai Carnaval, Pantai Lagoon dengan “musical firework,” hingga konser dangdut di Pantai Festival. “Kami berharap tempat ini terus menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi liburan mereka, terutama dengan banyaknya momen libur panjang tahun ini,” kata Aryadi. Meski mencatat jumlah pengunjung fantastis, pihak Ancol belum merinci pendapatan perusahaan selama periode Nataru maupun perbandingannya dengan tahun sebelumnya. Namun, kesuksesan liburan kali ini menjadi bukti bahwa Ancol tetap menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
0 notes