#suamirumahtangga
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bapak Rumah Tangga
Sebagai istri yang memiliki sifat seperti kebanyakan istri lainnya yaitu salah satunya suka lupa dengan kebaikan suami maka ini salah satu caraku yaitu dengan menuliskannya yang lain kali bisa kubuka kembali sebagai rasa syukurku dan kebetulanbelum ada topik khusus untuk dituliskan hari ini. Mengapa aku bilang bahwa sifat ini seperti kebanyakan istri? Iya, karena aku mendengarnya dalam kajian Ustadz Oemar Mita dengan judul Suara Hati Istri dan merasa valid. Entah masih ada di youtube atau tidak sekarang.
Di sini ijinkan aku bercerita tentang suami yang dengan sukarela membantu pekerjaan rumah tangga setelah ia memenuhi tanggung jawabnya mencari nafkah.
Tak jarang aku berusaha empati dengan tanggung jawab suami sebab jika aku sering mengeluh atas kewajibanku sebagai istri dan ibu maka begitu juga berlaku pada suami bahkan aku merasa lebih, bukan begitu? Kalau kita lelah, suami juga bisa lelah bukan?
Hari ini aku sedang berpuasa qadha Ramadhan lalu dengan total 26 hari karena sedang HPL dan aku tak sanggup berpuasa. Namun, kali ini aku tak bangun sahur meski sudah diniati. Aku tetap ingin berpuasa. Alhamdulillah, kurang dari 10 hari lagi insyaaAllah tuntas sebelum Ramadhan esok. Doakan ya, teman. Hari Sabtu suami memang hanya bekerja setengah hari dan pukul 14.00 waktunya pulang. Aku tidak menyadari kapan suami tiba di rumah tapi katanya aku bangun dan salim. Aku baru benar-benar sadar ketika pukul 16.00 bahwa suami mengambil alih apa yang biasa aku lakukan pada Hamka di sore hari. Ia datang dari mushola setelah sholat Asar lalu bergegas memasak air panas untuk Hamka mandi, menyiapkan pakaian gantinya hingga selesai mandi. Tanpa aku mengkode apalagi meminta. Setelah bangun tidur aku merasa lemas sekali, hanya ingin merebahkan badan. Berdiri dan beraktivitas sejenak lalu istirahat tiduran. Hal ini mungkin juga efek dari tidak sahur dan aku masih menyusui Hamka sehingga tenagaku terkuras. Alhamdulillah bi ni’matihi tatimmush sholihat, suami siaga.
Istri mana yang tidak senang jika suami ikut terjun dalam urusan rumah tangga dan membersamai anak sekalipun ia lelah kerja?
Setelahnya, karena jam makan Hamka sudah tiba, ia meminta untuk menyuapi Hamka. Aku? Merebahkan badan. Namun, aku perlu sadar diri, kulakukan apa yang bisa kulakukan seperti membereskan mainan, menyiapkan pakaian ganti usai Hamka makan, dan menghangatkan makanan untuk berbuka.
Ah, maasyaaAllah betapa nikmatnya jika dalam keluarga bisa saling kerjasama tanpa diminta. Terimakasih ya, suami. Semoga kebaikan ini seterusnya, begitu juga aku. Kita saling, ya.
Dan ternyata hal ini juga yang Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam contohkan. Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka beliaupun pergi shalat”.
(HR Bukhari)
Dalam hadits lainnya, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan hal-hal sederhana untuk membantu istri-istri beliau semisal mengangkat ember dan menjahit bajunya. Urwah berkata kepada Aisyah,
“Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?”, Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember”.
(HR Ibnu Hibban)
Ini adalah bentuk muamalah yang baik kepada istri dan diperintahkan dalam Al Quran. Allah berfirman,
“Dan pergaulilah mereka (istri-istri kalian) dengan cara yang ma’ruf”.
(QS An Nisaa’ : 19)
Mudah-mudahan Allah berkahi keluarga kecil kita semua. Aamiin.
#klip2024#kelasliterasiibuprofesional#januari2024#27012024#ibuprofesional#ip4id2024#sinergiwujudkanaksi#insightbahagia#aliranrasa#suamirumahtangga#ceritasuami#suamisiaga
0 notes