#sewa freezer ASI
Explore tagged Tumblr posts
Text
The First Six Months
Ternyata saya sudah melewati 6 bulan pertama sebagai ibu.
Kalau melihat kembali struggle yang saya alami semasa awal melahirkan, saya tidak menyangka masih bertahan hidup sampai sekarang 😂. Mulai dari diuji dengan sakit flu, nyeri rusuk, demam menggigil, mastitis, kesulitan perlekatan menyusui dan gongnya adalah saya abses payudara. Saya mencoba waras disela-sela tangisan saya, mata panda kurang tidur, lelah lahir batin. Menjadi new mom membuat saya bingung, menjalani rutinitas yang monoton, sedikit happy, banyak ngeblanknya.
Untungnya saya sadar bahwa tak semuanya sesuai dengan teori dan aturan. Saya berserah pada Tuhan. Kalau memang jalan yang saya pilih tidak seperti orang kebanyakan, saya ikhlas. Saya selalu berdoa semoga saya semakin dimampukan menjadi seorang ibu.
Menjadi eping mama adalah keputusan sulit yang saya ambil. Apalagi saya periksa ke dokter anak yang pro DBF. Semakin saya tertekan menjalani hari. Saya masih ingat dokter itu tanya ke saya, "ibu yakin mau jadi eping? Jadi eping itu berat, apalagi ibu bekerja". Saya tahu dok, makanya saya berusaha untuk DBF. Ya tapi bayinya gak bisa nyusu lama. Paling 5 menit, paling lama 15 menit, habis itu lepas. Padahal produksi ASI saya banyak. Jadinya saya tetap harus pumping. Udah we DBF capek, masih harus pumping. Baru mau rebahan, anak minta nyusu. Siklus itu berulang terus. Sampai saya lelah lahir batin. Sampai saya ada di titik saya gak ada rasa sayang sama anak.
Saat ini menginjak bulan ke 6 saya jadi eping mama. Alhamdulillah saya masih bertahan. I kinda proud of myself 🥲. Awal jadi eping saya kejar-kejaran sama stok ASI. Literally saya pumping untuk sesi minum anak saya selanjutnya. Freezer kosong. Bahkan sempat sambung sufor sesekali. Sekarang tak disangka produksi ASI lebih dari cukup untuk si bayik. Sampai-sampai freezer yang saya sewa sudah tidak muat lagi menampung stok ASI saya. Yang tadinya saya rajin pumping 3-4 jam sekali, sekarang saya kasih jeda 4-5 jam. Apalagi si bayik udah MPASI, frekuensi minum juga lebih berkurang.
Teruntuk bu dokter yang menanyakan ke saya dulu, saya ingin bilang bahwa menjadi eping itu memang berat, tapi akan lebih berat ketika saya memaksakan hal yang tidak bisa dipaksakan. Menjadi eping mama membuat saya melihat anak saya seutuhnya, tidak lagi sebuah kewajiban dan beban hidup. Dan rasa sayang itu perlahan muncul tanpa paksaan.
When he see me with his bright smile, my heart melted 🥹
Oke sekian perjalanan saya selama 6 bulan ini. Fase struggle selanjutnya adalah MPASI. Semoga gak GTM ya nak. Walau ibuk masaknya gitu aja, semoga adek tetap mau makan.
Salam sayang, ibuk.❤️
0 notes
Text
Sebelum Mencari Sewa Freezer ASI Ketahui Ini Terlebih Dahulu
Letakkan kantong atau botol ASIP di mangkok berisi air hangat dan biarkan beberapa saat sampai suhu ASIP jadi hangat. Untuk menghangatkan, tuang ASI di wadah, tempatkan di kepada wadah lain berisi larutan panas. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun. Harap waspada ketika merebus tempat berbahan plastik, olehkarena itu tidak semua plastik dengan aman jika terkena panas. Siapkan ASI yang sudah biasa diperah ke dalam botol kaca / bisa juga disimpan pada kantong plastik khusus menyimpan ASI. Mama dapat menutupi ASI Perah pada temperatur ruangan (max 26áµ’C) sepanjang 6-8 jam dengan kritik ASI merupakan ASI Segar yang baru diperah. 2. Anda dapat memilih wadah yang memiliki volume sesuai dengan kebutuhan bayi sekali minum, misalnya saja 125 ml.
Saat mencairkan, kantong ASI sensitif tersiar / terbuka, bahkan bila saluran tak ulet. Mengandung unsur stamina terutama IgA (Immunoglobulin A) untuk menangani balita dari bervariasi penyakit luka terutama diare. Pemilihan botol plastik bisa Bunda limpahkan di dalam botol dengan bukan mengandung benda BPA (BPA free). Botol susu dari bahan plastik maupun kantong plastik sebaiknya dihindari karena sangat rentan terkontaminasi dan bocor. Jika Bunda tidak merasakan botol ASI perah secara bahan BPA free mampu menggunakan kantong plastik khusus yang dirancang untuk menutupi ASI. Wadah yang cantik untuk dipakai adalah kendi kaca beserta tutup yang rapat secara bahan bebas bisphenol A (BPA).
Isi botol dengan volume maksimal ¾ isi botol kemudian tutup tukil dengan rapat. Segera tutup cooler bag dengan intim agar temperatur di dalamnya optimal. Supaya konsisten menyuguhkan ASI dengan segar, oleh sebab itu ASI yang sudah diperah lebih asal sebaiknya pula diberikan cepat. Otomatis, asalkan payudara meningkat dan ASI banyak keluar, Mama kudu segera memerah dan menutupi ASI pada dalam saluran yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Selama Anda mengikuti pedoman menyimpan ASI, kondisi ASIP ini dianggap baik, tidak peduli buatan banyak lapisan yang terlatih. Selain ini, air susu ibu merupakan sumber nutrisi yang mengelokkan optimal untuk bayi, ASI memberikan seluruh sesuatu yang dibutuhkan budak selama enam bulan baru kehidupannya.
Jangan simpan ASI Perah di bagian pintu lemari es. Pada awal penggunaan bekukan ice gel selama 24 jam, sedangkan untuk tahap selanjutnya pembekuan ice gel cukup dilakukan selama kurang lebih 8 jam. • Jika disimpan pada suhu ruangan, ASI bisa digunakan sampai 6 jam ke depan. • Jika disimpan di kulkas dengan suhu 4 derajat atau lebih dingin, ASI bisa digunakan sampai 5 hari ke depan. • Jika disimpan di freezer di lemari pendingin dua pintu, ASI dapat digunakan terlintas 3 hari di harga sewa freezer ASI depan. Kulkas bersuhu 4°C siap menyimpan ASI maksimal 5 hari. Sedangkan untuk ASI yang disimpan di suhu kamar tidak dianjurkan lebih dari 3-4 jam. Jangan lupa beri label nama, tanggal dan jam memerah ASI.
Belum ada penelitian akan halnya sesuatu itu, akan tetapi biasanya tak sengketa ASI dengan tersisa digunakan balik bila masih pada pendapatan jam. Bagaimana bunda? telah tidak ada alasan tengah kan http://www.thefreedictionary.com/freezer tak memberikan ASI pada si kecil karena alasan ribut, mengingat bagaimana pentingnya ASI untuk si buah hati datang usia 6 bulan tidak ada salahnya bunda mempergunakan beberapa jalan menyimpan terang tadi. Ini merupakan jalan efektif nun dilakukan sama ibu menyusui yang punya kesibukaan pada luar rumah. Anda bisa menyimpan ASI perah dengan baik agar manfaatnya tak berkurang, ASI perah (ASIP) adalah ASI yang diperas kemudian disimpan untuk diberikan kepada bayi. Sejak bunting anak pertamanya berpanggilan Isabella dengan masa ini berusia dua separuh tahun, Elisabeth mengibaratkan ia sudah menyampaikan beribu-ribu balita dengan ASInya. Saat ini Harriet cuma berbagi ASI secara rutin dengan seorang ibu tiga keturunan bernama Kay Eliot daripada cardiff Bay.
Apabila seorang embuk menderita patogen luka, oleh sebab itu dia mesti keluar meneteki. 6. Apabila memungkinkan ketika ASI disimpan di lemari pendingin bagian tengah atau pada bagian dalam freezer karena lebih dingin dan memiliki tempratur konstan. Mungkin karen suda terlalu lama dipakai dan sering dicuci, celana dalam itu jadi terlihat tipis. Cara menyimpan ASI kadang harus jelas guna, tujuannya supaya ASI tidak tua dan sinambung aman dikonsumsi bayi. Apakah ASInya segar atau beku? Sehingga cara menyimpan ASI perah dengan baik serta benar harus diketahui sama ibu yang memiliki pekerjaan di pendatang rumah. Bila lapisan masih terpisah, ini bisa jadi tanda kalau ASI sudah rusak.
0 notes
Text
Cerita ASI - Peralatan Tempur Ibu Menyusui yang Bekerja
Cerita ASI – Peralatan Tempur Ibu Menyusui yang Bekerja
Apa aja yang harus disiapin kalo mau tetap ASI eksklusif tapi cuti ibu sudah habis dan harus kembali bekerja? (more…)
View On WordPress
#ASI#ASIP#Breast Pump#Breastfeed#Breastfeeding#Freezer#Ibu ASI#Ibu Menyusui Bekerja#Manajemen ASIP#MengASIhi#Menyusui#Panasonic Dsteril#Sewa Freezer#Sewa Freezer ASI
0 notes
Text
Berikut Beberapa Jangka Waktu Penyimpan ASI
Berapa lama waktu penyimpanan ASI? Tertib penyimpanan lain yang juga tak boleh luput dari perhatian Anda yakni lama waktu penyimpanannya.Lama waktu penyimpanan ASI tergantung dari daerah di mana Anda menyimpan ASI tersebut dan kapan jadwal menyusui bayi.
Kian cepat ASI diaplikasikan, semakin kerap juga Anda memompa ASI. Dengan semacam itu, produksi ASI umumnya akan semakin banyak dan lancar.Secara garis besarnya, berikut aturan lama waktu penyimpanan atau sistem menyimpan ASI perah sesuai dengan tempatnya:
1.Lama penyimpanan ASI dalam suhu ruang
Temperatur atau suhu ruang yang dianjurkan dalam penyimpanan ASI sebaiknya berkisar pada 25 derajat Celcius.Dalam suhu tersebut ASI yang baru dipompa dapat diaplikasikan sampai 4 jam.
Sementara itu, untuk ASI beku yang disimpan pada suhu ruang sebaiknya diaplikasikan selama 1-2 jam.
Cooler box sebagai sistem menyimpan ASI Jikalau Anda memakai cooler box, sistem penyimpanan yang paling pas yakni dengan memasukkan banyak es batu di dalamnya.
Metode ini akan membuat ASI di dalam cooler box dapat bendung lama selama sebagian jam, tetapi tak terlalu lama umpamanya cuma dalam kurun waktu 1 hari.
Lemari pendingin (kulkas) sebagai sistem menyimpan ASI Temperatur pas pada kulkas untuk menyimpan ASI yakni empat derajat Celcius atau lebih rendah, tetapi sebaiknya tak lebih dari 10 derajat Celcius.
ASI perah yang baru dan disimpan di dalam kulkas batas penyimpanan nya yaitu selama sekitar 5-8 hari.Namun, untuk menentukan kualitasnya tetap terjaga dengan bagus sebaiknya gunakan dalam kurun waktu tak lebih dari tiga hari.
Sementara itu, penyimpanan ASI beku (thawing) di dalam kulkas yakni sekitar 24 jam atau 1 hari.
Freezer dengan kulkas Metode menyimpan ASI perah di dalam freezer yang dilengkapi kulkas sebaiknya pada suhu -10 derajat Celcius. Jikalau freezer dengan kulkas ini terdiri atas 2 pintu, ASI segar yang baru diperah dapat disimpan selama kurun waktu 3-4 bulan.
Akan tetapi, sekiranya freezer dengan kulkas cuma mempunyai 1 pintu, lama waktu penyimpanan ASI segar cuma sekitar 2 pekan.
Lain-lagi, ASI beku di dalam freezer dengan kulkas yang telah dikeluarkan sebaiknya tak boleh dibekukan kembali.
Lama penyimpanan ASI dalam freezer Metode menyimpan atau penyimpanan ASI di dalam freezer dibagi menjadi dua.
Di dalam freezer upright ragam freezer dengan pintu yang dibuka ke depan, ASI dapat bendung selama 6 bulan dengan suhu minimal -18 derajat Celcius.Selama Anda menyimpan dalam freezer dengan sistem yang pas, ASI perah segar akan awet sampai dengan kurun waktu 6-12 bulan.
Sementara pada chest freezer atau disebut juga sebagai freezer box yang dibuka ke atas, waktu penyimpanan ASI dapat lebih lama lagi.Ketahanan penyimpanan ASI pada chest freezer dapat awet selama 6-12 bulan dengan suhu minimal -20 derajat Celcius.
Kecuali itu, sistem menyimpan ASI perah yang juga wajib diamati yakni hindari membekukan kembali ASI beku yang baru dikeluarkan dari freezer.
Jika tidak mempunyai freezer dan keterbatasan ekonomi untuk membeli nya, anda dapat Sewa Freezer ASI di
0 notes
Text
SEWA FREEZER ASI BALI
Layanan sewa freezer asi dari kami ditujukan untuk memberikan solusi bagi ibu menyusui di Bali, yang memiliki aktifitas sangat padat setiap harinya sehingga tidak bisa selalu berada dekat dengan sang buah hati tercinta. Tentu saja setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. ASI menjadi asupan makanan terbaik bagi bayi dan batita. Agar busui di Bali dengan aktifitas yang, bisa selalu memberikan ASI, maka ASI harus diperah dan disimpan. Oleh karena itu, freezer asi menjadi tempat yang tepat untuk menyimpannya. ASI yang disimpan di dalam freezer bisa bertahan lama sampai dengan 3 bulan. Tidak hanya itu, kualitas ASI pun juga terjaga. . Freezer asi yang kami sewakan adalah freezer asi 4 rak, 6 rak dan juga freezer box kapasitas 100 liter. Info lengkap tentang sewa freezer asi di Bali silahkan klik : https://sewafreezerbali.blogspot.com/
0 notes
Photo
Many thanks @jcsewafreezer ... Finally 6 bulan ini sudah dibantu banget sama freezer ini. Freezernya ada 4 rak susun, so far selama aku sewa disini ndak ada masalah, suhu freezernya jg stabil dan bisa diatur jadi kualitas asip in syaa Allah aman. ASAL jangan sampe lupa kalo nutup pintu freezer yang rapet, supaya ga ada aliran suhu dr luar ke dalem. . FYI buat moms yang lagi bingung mau taro Asip dimana, cus langsung kontak aja ke @jcsewafreezer . Adminnya ramah ramah. Tenang aja, semua di antar jemput ke lokasi, jadi kita ga kesulitan mikirin gimana nanti bawanya ke rumah 😂 Karena menurutku, buat working mom, punya freezer itu masuk ke one of a must list. Dan gak usah mikirin gimana supaya bisa penuh stok nya, yang penting baby cukup dan terpenuhi dulu kebutuhannya. Perhatiin jg ya mom makanan yang dikonsumsi. Karena ASI itu BEST OF SOURCE NUTRITION di seribu hari pertama kehidupan. Satu lagi buat semua mom yang mau mengASIhi itu tips nya kudu Keras Kepala. 😁 . Yuk Dukung ibu MengASIhi. #pejuangasi #ASIP #sewafreezerasi #khansa6bulan #jcsewafreezer #breastfeeding https://www.instagram.com/p/BXWbxDSHBaet6q55eCi1ApFwyc7MXaiN_RrvJs0/?igshid=1fo1c6bb4hiql
0 notes
Text
Uang Kaget
Sebelum ada game level 8, Abang Ahnaf sudah sering nonton acara TV, Uang Kaget. Acara ini adalah reality show tentang berbagi pada orang yang tidak mampu. Konsepnya adalah tiba-tiba ada orang yang memberi uang pada orang yang tidak mampu sebesar 12 Juta yang harus dibelanjakan selama 25 menit. Orang yang menjadi target adalah orang yang hidup kekurangan dengan penghasilan kurang dan memiliki hutang atau ada keluarga yang sakit parah. Dari tayangan ini abang belajar bahwa rejeki itu dari Allah melalui orang lain, seperti Mr. Money yang berbagi rejeki. Bahwa kita harus bersyukur setiap menerima rejeki, yang dalam hal ini rejeki harta/uang.
Jauh sebelum nonton acara "Uang Kaget", abang sudah dikenalkan konsep rejeki yang berupa harta itu berasal dari Allah melalui perantara bekerja. Lalu dengan adanya acara TV ini, bertambahlah wawasan abang tentang rejeki harta, bahwa ada hak orang lain atas harta kita. Orang lain itu adalah orang fakir-miskin yang tidak mampu.
Setelah itu tentang konsep rejeki bahwa rejeki itu tidak hanya berupa uang, tapi juga kesehatan, anak yang sholih, kenikmatan beramal sholih yang telah dikenalkan melalui membaca buku, konsep rejeki juga dikenalkan ke abang tentang ASI. Ini dilakukan karena semenjak kulkas freezer datang dari tempat mama sewa, abang sering mainan pintu kulkas yang sebelumnya tidak dilakukannya. Ya, abang sudah bisa buka-tutup pintu kulkas. Tapi dia tidak bermain itu. Begitu mama sewa kulkas freezer, abang jadi tertarik bermain pintu kulkas. Ini jadi momen Aha, beberpa waktu lalu saat nonton Uang Kaget, Ibu yang diberi uang kaget ingin membeli susu untuk cucunya, tapi gak ketemu toko susu, nah adik alhamdulillah ada rejeki berupa ASI yang berlimpah sehingga tidak perlu beli susu. Jadi harus disyukuri dengan menjaga kualitas susu.
Konsep cerdas finansialnya jadi dihubungkan dengan tema Susu untuk Bayi. Ya, kalau abang buka tutup pintu freezer, kulkas jadi gaj dingin nanti ASI jadi cair.
#day7#level8#kuliahbunsayiip#tantangan10hari#rejekiitupastikemuliaanharusdicari#cerdasfinansial#ahnafatharafasya#dapfamily
0 notes
Text
5 Hal yang Harus Diperhatikan Bila Ibu Membeli Perlengkapan ASI Bekas
5 Hal yang Harus Diperhatikan Bila Ibu Membeli Perlengkapan ASI Bekas:
Perlengkapan seputar menyusui cukup banyak dan memerlukan alokasi dana yang tidak sedikit. Ada pompa ASI, freezer box atau kulkas mini penyimpan ASI perah, sterilizer untuk membersihkan pompa cooler bag, wadah penyimpan ASI. Tak sedikit pula Ibu yang memerlukan lebih dari satu jenis perlengkapan, misalnya 2 pompa ASI untuk di rumah dan satu lagi untuk di kantor. Maka, membeli perlengkapan ASI second alias bekas pakai pun menjadi salah satu alternatif untuk menghemat pengeluaran. Namun sebelum membeli, perhatikan hal hal berikut ini.
1. Cek informasi harga dan perbandingannya
Foto: Pexels
Sebelum membeli, coba cek harga barang yang diinginkan. Ada tiga harga yang perlu diketahui, Bu. Pertama, harga barang tersebut dalam kondisi baru. Kedua, harga second alias barang bekas yang ditawarkan, kemudian yang ketiga adalah harga menyewa.
Nah, setelah meriset harga, bandingkan sesuai kebutuhan serta bujet yang tersedia. Contohnya, harga freezer box mini baru 3 juta, sedangkan harga bekas pakai 2 juta. Sementara jika menyewa, harganya 300 ribu per 4 bulan. Dari situ, Ibu bisa memantapkan diri untuk membeli barang bekas pakai tersebut atau tidak. Oya, informasi harga bisa Ibu cek di Bukalapak, lho.
Baca juga: Ibu Baru, Ini 5 Cara Membersikan ASIP dengan Botol Susu pada Bayi
2. Teliti kualitas barang dan pemakaian yang telah dilakukan
Foto: Shutterstock
Karena yang akan dibeli adalah barang yang telah dipakai, maka performa dan tampilannya tentu berbeda dengan barang baru. Ibu pun mesti teliti mencari tahu kualitas barang tersebut serta bagaimana pemakaian sebelumnya. Hal yang perlu ditanyakan antara lain:
a. Sudah berapa lama barang tersebut dimiliki dan dipakai.
b. Apakah barang tersebut pernah dipakai bersama/disewakan.
c. Sudah berapa kali pemakaian atau berapa frekuensi rata rata pemakaian dalam sebulan.
d. Adakah cacat, kekurangan, dan hal lain setelah pemakaian. Misalnya, batere cenderung lebih boros, atau terdapat bagian yang hilang atau mengelupas, dan lainnya.
e. Masih adakah garansi.
f. Adakah dus, aksesori, serta kelengkapan pendukung.
Informasi ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi barang tersebut. Tanyakan dengan detail dan minta foto terkini barang tersebut. Apalagi saat ini jual beli sudah semakin praktis secara online.
3. Ingin membeli beberapa barang sekaligus? Buat list kebutuhan
Foto: Shutterstock
Biasanya, Ibu akan membutuhkan beberapa perlengkapan ASI dan bingung mana yang harus dibeli terlebih dahulu. Kebimbangan selanjutnya adalah menentukan mana yang sebaiknya baru serta mana yang bekas pakai. Jawabannya tentu bisa berbeda pada tiap orang.
Sebaiknya, buat daftar kebutuhan Ibu, dari yang paling penting dan mendesak, sampai yang tidak mendesak. Masukkan pula harga seperti pada poin pertama (harga barang baru, sewa, dan barang bekas), serta budget yang tersedia.
Dari list atau daftar tersebut akan ketahuan mana saja yang perlu dibeli bekas. Untuk kenyamanan pemakaian, biasanya perlengkapan ASI yang lebih leluasa dibeli bekas adalah freezer box, cooler box, dan sterilizer. Sementara untuk barang dengan penggunaan lebih intim seperti pompa ASI dan botol, cenderung lebih disukai untuk beli baru. Namun, itu semua kembali ke diri Ibu. Sebab saat ini banyak yang akhirnya memutuskan menyewa atau membeli pompa ASI bekas, mengingat harga baru yang cukup tinggi. Jika demikian, penting untuk diperhatikan poin ke empat
Baca juga: 5 Rekomendasi Pompa ASI Manual yang Praktis Tanpa Membuat Tangan Lelah
4. Pastikan kebersihan barang yang akan dibeli
Bukareview/Tali Jiwo
Tidak hanya memastikan kualitas barang, tetapi Ibu harus bisa memastikan kebersihan barang tersebut, terutama barang yang kontak langsung dengan air susu seperti pompa ASI. Sebelum dipakai, pastikan dalam kondisi steril sehingga aman untuk mendukung aktivitas memberikan ASI.
5. Bisa dijual kembali
Foto: Pexels
Bagaimana jika setelah dipakai ternyata Ibu merasa kurang cocok atau tiba-tiba mendapatkan hadiah perlengkapan serupa? Apabila kondisinya masih layak, Ibu bisa menjual kembali barang tersebut. Untuk harga, bisa lebih fleksibel dengan tawar -menawar. Namun penting diingat bahwa harus diberikan keterangan yang sebenarnya, yaitu Ibu adalah pemilik tangan kedua. Gambarkan pula kondisi barang tersebut secara akurat. Jangan sampai pembeli kecewa, ya Bu.
(Fatimah Ibtisam)
from https://review.bukalapak.com/mom/5-hal-yang-harus-diperhatikan-bila-ibu-membeli-perlengkapan-asi-bekas-95782 from https://bukareview0.tumblr.com/post/181504281073
0 notes
Text
A Lesson To Choose a Flatmate
Jadi aku tinggal di sebuah flat (shared house) dengan empat orang mahasiswa Indonesia lainnya. Empat orang tersebut adalah pasangan suami istri dan aku single sendiri. Awalnya hidup tenang dan tak terjadi keributan. Ku bahagia.
Hanya saja, sejak awal ada isu-isu aneh yang berhembus mengenai salah seorang mahasiswa yang tinggal bersamaku itu. Mahasiswa yang dimaksud tengah menempuh pendidikan Doktoral sementara aku dan seorang mahasiswa lain menempuh pendidikan di jenjang Master.
Isu-isu aneh tersebut mengatakan bahwa si Mahasiswa Doktoral ini bermasalah dengan flatmate pendahulunya. Ya, dia memang sudah tinggal di London sekitar 3 tahun. Tahun ini, merupakan tahun ketiganya menempuh studi di Inggris.
Karena sudah tinggal lebih dulu di London, dia tentunya sudah tinggal bersama mahasiswa-mahasiswa Master terdahulu. Dan isunya dia bermasalah dengan urusan keuangan flat. Intinya, banyak yang bilang kalau yang bersangkutan adalah "Jebakan Betmen"
Berhubung aku dulunya hendak studi di Jerman, ku tidak tahu menahu soal isu miring ini. Dan waktu itu hanya mikir, yang penting dapat tempat tinggal di London. Makanya seringkali aku singgung aku ingin tinggal di asrama, sayangnya waktu itu asrama kampus sudah penuh.
Bahkan setelah menghubungi mahasiswa Doktor ini, ku tidak dengar isu apa-apa lagi dan memilih untuk deal tinggal bersamanya. Masalah sudah selesai dari situ. Aku baru dengar isu saat berkunjung ke malam keakraban di KBRI dan ditanya tinggal bersama siapa.
Para mahasiswa itu kompakan menyebut, "Oooooohhh diaaa?" Lalu aku tanya, "Kenapa?" dan mereka nggak menjawab. Aku penasaran dong. Lalu kutanya lah pada yang bersangkutan, Flatmateku ini. Dan dia cerita semua kisahnya tahun lalu. Katanya dia dibilang lintah darat oleh flatmatenya
Setelah mendengar cerita keseluruhan itu aku jadi agak tidak yakin dengan Flatmateku ini. Muncullah perasaan tidak enak tapi aku berusaha meyakinkan diri untuk tidak termakan isu dan dilihat saja nantinya gimana.
Kucobalah tinggal bersama orang ini. Tapi memang benar, di awal-awal settlement banyak sekali yang diminta. Ku berusaha untuk memahami kebutuhan rumah waktu itu karena memang baru settlement kan.
Tapi ku juga sedikit heran, kan dia sudah tinggal di sini dan punya barang-barang kenapa nggak diboyong aja ke rumah baru? Kan nggak perlu beli lagi.
Yang waktu itu paling bikin aku keberatan adalah membeli lampu LED baru untuk rumah, alasannya untuk penghematan. Pokoknya waktu itu sih aku tidak mengiyakan tapi dia terus-menerus memberiku alasan dan akhirnya dia memang beneran membeli lampu LED.
Dari sini sudah kelihatan kan sikapku seperti apa. Tidak memberi jawaban konklusif.
Setelah settle ini itu termasuk pembagian biaya bills dan lain-lain, kupikir sudah clear. Aku tidak melayangkan protes dan menerima hasil begitu saja. Memang berat sih rasanya membayar sebanyak itu tapi karena aku juga benar-benar kurang informasi, jadi aku tidak bisa berargumen.
Ternyata di kemudian hari aku sadar bahwa sebenarnya harga sewa kamar kami tidak adil begitu pula pembagian bills ini. Hal ini akan aku ceritakan di akhir nanti.
Nah setelah settlement berlalu dan aku hidup terima-terima saja dengan keputusan mahasiswa Doktoral tersebut, kehidupan rumah aman dan tenteram. Tidak ada masalah (atau setidaknya menurutku begitu) dan aku pun sering hang out dengannya hingga bisa berteman dengan mbak @ayodd
Masalah baru muncul sekitar bulan Mei atau Juni. Usai melahirkan, dia membutuhkan kulkas baru untuk menyimpan ASI-nya. Sebagai background aja nih, rumah kami sudah memiliki kulkas dengan freezer terpisah. Bagian freezer paling besar digunakannya.
Waktu itu kupikir ya mungkin karena dia butuhnya banyak, sementara aku tidak. Hingga poin ini aku merasa bahwa "am I innocent or just stupid?"
Satu, bagian freezer dia sudah yang paling besar. Dua, barangnya di kulkas sudah penuh banget. Practically ya dia menang atas semuanya dong. Tapi waktu itu dia minta untuk beli kulkas lagi (tentu pakai duit dia) dengan alasan ASI.
Karena kupikir dia memang butuh jadi aku tidak memberikan counter argument. Tapi sekali lagi, ku cuma diam. Nggak mengiyakan atau menolak. Ya aku tahu sih sikapku ini salah (tapi nanti akan ada penjelasan dari sikapku ini).
Dia berulang kali mengirim pesan di grup dan bertanya baik padaku atau tenant yang lain (sepasang suami istri Master degree). Dan tidak ada satupun dari kami yang mengiyakan. Ujung-ujungnya, dia tetap beli kulkas.
Sebenarnya tenant yang Master itu menolak dengan alasan perhitungan bill listrik. Kalau dipikir benar juga, karena mahasiswa Doktoral tersebut tidak bilang, "Iya aku bakal nambah duit buat bill listrik kita." Kalau tetap ditanggung orang serumah kan tidak adil.
Long story short, si mahasiswa Doktoral tidak mengindahkan keberatan si mahasiswa Master itu dan tetap membeli kulkas. Berhubung aku berada di posisi netral aku tidak komentar soal hal tersebut.
Dari sini kondisi rumah sudah mulai tidak enak. Sudah mulai timbul benih-benih keributan antara mahasiswa Doktoral dan Master. Mahasiswa Doktoral itu pun terus menerus memberiku alasan dan pembenaran soal tindakannya. Sementara aku mengiya-iyakan saja.
Pertikaian yang timbul di antara mereka berdua diperparah dengan keinginan mahasiswa Doktoral ini untuk men-sublet (menyewakan dalam tempo singkat) kamarnya ke orang lain.
Jadi waktu aku pulang ke Indonesia beberapa waktu lalu, aku sempat punya ide untuk menyewakan kamarku. Ya karena sayang kan, nggak ditinggali 3 minggu tapi aku tetap bayar sewa yang jumlahnya nggak murah?
Nah si Mahasiswa Doktoral ini juga punya ide yang sama. Apalagi kami pulangnya hampir barengan dan dia pulang ke Indonesia lebih lama, satu bulan setengah. Untuk itu dia ngotot hendak mensublet kamarnya.
Ternyata lagi-lagi mahasiswa Master ini mengutarakan keberatannya. Alasannya: belum tentu anak yang sublet bisa menjaga kebersihan rumah, masalah keamanan, dan risiko-risiko lain.
Aku memahami concern mahasiswa Master ini karena aku juga merasakan hal yang sama (pernah tinggal dengan orang sublet) di awal kedatangan di London.
Jadi waktu pertama kali datang ke London, mahasiswa Doktoral tersebut pun men-subletkan kamarnya. Sehingga aku dan mahasiswa Master ini tinggal bersama anak Indonesia sublet yang ternyata ... jeng jeng... mereka merusakkan mesin cuci!
Tidak cuma itu, pernah juga kedapatan bahwa anak sublet ini tidak mematikan kompor gas saat keluar rumah. Yang mergoki waktu itu si mahasiswa Master ini. Bayangin dong, rumah ditinggal sekian jam dalam kondisi kompor menyala. Kalau kebakaran siapa yang tanggung jawab?
Waktu aku dan mahasiswa master ini lapor ke mahasiswa Doktoral yang (seharusnya) bertanggung jawab atas subletannya ini, eh si mahasiswa Doktoral malah menyalahkan kami. "Ya kan siapa tahu antara Gista dan mahasiswa master itu yang pake mesin cuci duluan terus rusak."
Di situ aku coba memaafkan. Tapi aku tetap keukeuh bahwa kondisi mesin cuci sebelumnya masih bagus dan tidak rusak. Bahkan aku jarang menggunakan mesin cuci tersebut. Dari sini sudah kelihatan sifat si mahasiswa Doktoral itu kan?
Karena ingat dengan kejadian sublet di awal masa kepindahan ke Inggris itulah aku memahami alasan mahasiswa Master ini menolak subletan yang kedua ini. Oleh sebab itu aku membatalkan niatku untuk mensublet.
Kalau dibalikin ke diri sendiri, "Ya gue aja kesel sama anak subletan masa gue mau ngebiarin orang lain mengalami kekesalan gue dengan mensublet lagi?" Akhirnya ku rela bayar uang sewa untuk kamar yang tidak kutempati selama tiga minggu itu.
Berbeda denganku, si Mahasiswa Doktoral ini ngotot parah. Ya aku memahami posisi dia sih. Dia juga merasa sayang harus membayar uang sewa untuk kamar yang tidak dia tempati selama enam minggu. Bayar sewa di London mahal coy!
Saat itu aku masih netral dan tetap bilang bahwa "Itu urusan kalian, coba kalian bicarakan baik-baik. Ini cuma masalah beda kepentingan aja."
Ternyata urusan tersebut tidak menemukan titik terang. Entah bagaimana pokoknya si mahasiswa Master tetap keukeuh menolak dan si mahasiswa Doktoral tetep keukeuh mensublet. Tidak ada jalan keluar, hubungan keduanya pun makin memburuk.
NJIR BIKIN THREAD CAPEK UGHA. INI BAHKAN BARU SETENGAH CERITANYA!!
Jadilah aku dan mahasiswa Doktoral itu pulang ke Indonesia. Ku sih happy happy aja karena tidak bermasalah dengan pihak manapun. Sayangnya pihak mahasiswa Master dan Doktoral itu jadi bersitegang. Karena apa? Ya karena mahasiswa Doktoral itu egois banget banget banget
Sebagai yang paling muda dan berada di posisi netral, ku berusaha untuk mencairkan suasana. Berusaha untuk mengerti. Sayangnya si mahasiswa Doktoral ini sudah main salah-salahan. Banyak hal yang dia ceritakan padaku, intinya dia sudah sebal, marah, dan sensi dengan pihak lain.
Sebagai anak yang baik dan tidak memperkeruh suasana tentu aku nggak menceritakan hal itu pada mahasiswa Master ini dong. Kan tujuanku supaya mereka bisa ngomong baik-baik dan rukun.
Barulah saat liburanku usai dan kembali ke London, aku bicara dari hati ke hati dengan istri mahasiswa Master ini. Aku memanggilnya Mamah karena dia sering memanggilku "Nak". Padahal usianya mah gak beda jauh.
Setelah mendengar cerita dari sisi Mamah aku paham bahwa memang benar, urusan ini tuh nggak bisa diobrolin lagi. Nggak berguna. Buang-buang waktu.
Mengapa demikian? Mahasiswa Doktoral ini tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, keras kepala, dan egois. Mau diberi keberatan macam apapun, dia harus mendapatkan apa yang dia inginkan. Jadi percuma mau diskusi macam apapun, keinginan dia harus tetap terpenuhi.
Karena sifat itulah aku jadi membenarkan sikapku yang acuh, play safe, tidak konklusif. Karena buat apa? Aku menolak pun, dia akan memberikan banyak alasan sehingga keinginannya tercapai. Dan hal itu benar, masalah lampu, bill listrik, kulkas, sublet. Banyak hal.
Meski sudah tahu cerita dari kedua sisi, aku berusaha untuk netral. Karena ya tidak memungkiri, aku dapat tempat tinggal di London pun karena dia. Dan dia juga selama ini memperlakukanku dengan baik (secara sosial).
Sampai keluarga mahasiswa Doktoral ini kembali ke London, masalah tak kunjung usai. Malah semakin diperparah dengan kehadiran penyewa kamar mahasiswa Doktoral ini.
Penyewa kamar sebut saja Tante, merupakan orang Indonesia yang senang berbincang dengan kami (aku, Mamah dan suaminya yang mahasiswa Master). Dari situ banyak sekali hal-hal yang ternyata tidak kami ketahui.
Salah satunya adalah si Mahasiswa Doktoral menggunakan kami sebagai tamengnya untuk mendapatkan harga sewa yang tinggi dari si Tante. Dia bilang, "Oh ya tante harganya memang pas segitu nggak bisa dikurangi lagi karena kan ada sajen yang mau dikasih ke temen-temen."
Wait what? Dari awal si mahasiswa Doktoral ini tidak pernah menyebutkan akan ada kompensasi untuk kami akan keberadaan si penyewa kamarnya lho. Tiba-tiba kami merasa sangat dimanfaatkan untuk kepentingan dia sendiri.
Ada juga cerita-cerita dari pihak lain, termasuk dari Mbak @ayodd. Menurutku posisi mbak Ayodd saat itu sangat tidak diuntungkan dan cenderung terlihat "dimanfaatkan".
Anekdot: Mbak Ayodd dan mahasiswa Doktoral ini sudah kenal lama. Tapi aku jadi merasa bahwa si mahasiswa Doktoral ini hanya menjadikan mbak Ayodd sebagai 'friends with benefit'. Ini pendapat pribadiku saja. Cerita soal mbak Ayodd tidak kubahas di sini.
Kembali ke poin sebelumnya, keberadaan Tante ini akhirnya jadi katalis pertikaian antara si Mahasiswa Doktoral dan mahasiswa Master. Hal-hal yang sebelumnya nggak pernah dibicarakan, meledak saat itu. Saat itu aku hanya jadi spectator alias orang yang suka melihat keributan.
Pertikaian ini terjadi melalui percakapan LINE dan aku hanya manggut-manggut saja. Ya karena semua keberatan yang disampaikan oleh mahasiswa Master itu benar. Lalu bagaimana saudara-saudara? mari siapkan popcorn dulu
Likewise, si mahasiswa Doktoral ini sudah menyiapkan beribu alasan untuk memvalidasi tindakannya agar terlihat "benar". Ketika membaca semua penjelasannya tersebut aku cuma berkata dalam hati, "Nggak nyambung. Kebanyakan alasan. Percuma diskusi sama ini orang."
Dan tidak ada kata Maaf atau kalimat yang menunjukkan pertanggungjawabannya atas diskusi saat itu. Senjatanya adalah screenshot percakapannya dengan Tante sehingga membuat Tante berada di posisi sebagai 'pengadu domba'. Well...
Dari semua perdebatan panjang itu, yang kutangkap dari pembicaraan si mahasiswa Doktoral ini adalah "She's not to blame." Semua bukan salah dia.
Hingga di lain waktu kami makan bersama dan dia MENYALAHKAN AKU DONG! "Kan Gista yang mulai diskusi soal sublet. Dia play safe. Eh tau-tau dia nggak jadi sublet dan nggak nge-back up aku." Dude?
Padahal dia mendesakku untuk menjelaskan apa sih maksud si mahasiswa Master ini. Dan sudah berkali-kali kubilang padanya, "Itu bukan hak aku untuk bilang karena ini masalah kalian berdua. Kalau Mbak dengar dari aku nanti informasinya terdistorsi, jadinya nggak bagus."
Tapi dia keukeuh menganggap bahwa si mahasiswa master itu sudah menjelek-jelekkan dia di hadapan tante (padahal nggak demikian dan aku tahu banget soalnya aku juga ada di situ). Dan nggak kunjung mengerti bahwa yang sebenarnya dia tuh cuma harus minta maaf.
What is wrong with just saying sorry and admit your mistake?
Hingga tibalah saatnya si mahasiswa master ini pindah rumah karena sudah tidak tahan dengan kelakuan si mahasiswa Doktoral ini. Begitu pindah rumah, ada situasi yang mengharuskan mereka untuk mensublet kamar mereka. Nah sekarang kondisinya dibalik.
Karena sudah pernah ditolak saat hendak menyewakan kamar, si mahasiswa Doktoral ini berusaha untuk 'balas dendam' dong. Dengan cara bikin ribet dan mengungkit-ungkit masa lalu agar si mahasiswa Master ini nggak jadi men-sublet.
Puncaknya, ketika beneran ada orang yang menyewa kamar mahasiswa Master ini, si mahasiswa Doktoral mengetuk pintu tamu tersebut dan bilang, "Sorry, I have to tell the landlord if you rent this room."
Yah rupanya dia hilang ingatan kalau dia sudah pernah menyewakan kamarnya dua kali tanpa bilang landlord.
Di sini ku sudah mulai tidak bisa mentoleransi tindakan dia lagi. Sudah tidak benar apapun yang dilakukannya. Akhirnya aku memihak. Apalagi aku juga disalahkan atas tindakan yang tidak kulakukan kan? Buat apa aku menghormatinya kalau dia tidak menghormatiku lagi?
Untuk menenangkan diri, ku sering pergi dari rumah. Tidak tidur di kamar yang kutempati sekarang tapi berpindah-pindah, lebih sering sih gangguin Mbak Ayodd hahahahaha
Karena setiap kali aku di rumah, selalu saja ada pertanyaan yang mahasiswa Doktoral itu ajukan padaku soal si mahasiswa Master. Ya kalau udah benci & gak peduli ngapain sih ngurusin orang? Terlebih lagi dia jadi suka menjelek-jelekkan, mencari-cari kesalahan mahasiswa master itu.
Aku baru melakukan tindakan ketika si mahasiswa Doktoral ini membahas bill listrik di grup chat kami (yang mana menurutku itu blunder) dan sebenarnya sih semua yang dilakukannya itu blunder.
SEBENARNYA BAHAS BILL LISTRIK INI JUGA PANJANG BANGET ANJIR GUE CAPEK NGETIK. YA ALLAH MAU CERITA BEGINI AMAT HIDUP
Kadang suka heran sama yang bikin thread panjang dan palsu itu kok betah banget sih. Ku aja udah capek
Lanjut Jadi break down bill listrik kami itu begini: Kami bayar listrik dengan sistem Direct Debit alias langsung dipotong oleh provider tiap bulan. Sementara beban biaya yang kami tanggung dibagi dalam proporsi berikut:
Di bulan Sept - November kami membayar 200 GBP untuk keseluruhan dengan rincian: mahasiswa Doktoral 100 (suami istri), mahasiswa master 50 (karena istrinya belum datang), dan aku 50 GBP. baru setelah istri mahasiswa master ini datang diubah jadi 35:35:30. Ya aku bayar 30.
Mengapa nggak dibagi rata biar adil? Alasan Mahasiswa Doktoralnya: "Kan aku dan suami makenya barengan, nyuci juga barengan. Mau ngabisin seberapa sih listrik? Lagian gadget suami palingan cuma HP." Dia lupa kalau dia punya gadget iPad 2, Macbook, monitor, dll dll
Aku hendak protes tapi aku memikirkan kondisi keuangan mahasiswa Master yang tidak dapat family allowance dari beasiswa kami, berbeda dengan mahasiswa Doktoral tersebut. Kalau dibagi rata, pasti mahasiswa master ini yang keteteran. Akhirnya (lagi-lagi sebagai maknae) ku mengalah.
Sudah, aku tidak melayangkan protes apapun dan move on melanjutkan hidup. Tau-tau, beberapa hari yang lalu dia mengirim screenshot tagihan dan ada debit in balance sejumlah 223 GBP. Dari situ aku terpicu (ke-trigger) untuk menghitung dong.
Bagaimana bisa kami yang selalu membayar biaya listrik dan gas sebesar 100 GBP tiap bulan masih berhutang pada provider sebesar itu? Kami bayar tidak pernah telat dan kalau dilogika, pengeluaran gas-listrik selama Winter bisa ditutupi oleh kelebihan cost di Spring-Summer.
Ku hitung, ku hitung, ku hitung Memang benar kami kelebihan bayar. Kalau pun memang kami berhutang pada provide, jumlahnya tidak banyak yaitu hanya 23 GBP. Lalu akhirnya aku beredel semua hitungan pembayaran sewa kami.
Salahku di sini adalah: sebagai mahasiswa Finance, aku tidak secara rutin memperbarui arus uang masuk dan keluar rumah serta tidak ikut serta memegang uang rumah.
Alasan tidak memegang uang rumah: karena semua uang sewa dimasukkan ke rekening pembayaran rumah atas nama mahasiswa Doktoral tersebut. Ya gue takut lah megang ATM orang. But I admit, I was wrong and I am to blame for this.
Begitu aku bredel semua bills, ketahuan bahwa ternyata selama ini aku surplus pembayaran tagihan listrik sebesar 105 GBP. WUANJIR KU DERMAWAN BANGET KAN BISA NUTUPIN KURANG BAYAR LISTRIK ORANG RUMAH?? Sementara si mahasiswa Doktoral itu, defisit 14 GBP
Aku nggak tahu bagaimana situasi bisa memanas, yang jelas setelah aku mulai memberedel keuangan rumah si mahasiswa Doktoral ini mulai nge-mute aku untuk lihat Insta Storynya. Ada apakah gerangan?
Tanda kedua, paketku tidak diterima olehnya. Suatu pagi memang aku sengaja tidak bangun dan pura-pura tidur ketika ada paket datang. Bel sudah dibunyikan, pintu sudah diketuk tapi tidak ada orang bawah (mahasiswa Doktoral dan suaminya) yang mau membukakan pintu.
Satu-satunya paket yang sampai hari itu hanyalah paket amazon yang (luckily) diterima olehnya. Sementara paket besar titipan temanku nggak diterima. Hmm oke.
Yang lucu lagi, ketika aku membahas bill listrik ini dia mengungkit-ungkit soal lampu LED yang kubicarakan di awal tadi. Sebuah hal yang sebetulnya sangat tidak nyambung. Dia bilang, "Masalah LED itu memang benar lho bisa menurunkan tagihan kita setengahnya."
Sir, I'm not talking about how the fuck that LED lamps decrease our first two months bills. I'm talking about how come we still have credit to pay to our provider. Ya emang dia selalu salah nangkep dan berargumen yang nggak nyambung
Long stody short, intinya aku minta ke dia untuk ngasih bank statement (lagi) ke grup. Karena bank statement yang dulu dia kirim nggak sempat aku simpan di cloud. Dan aku minta baik-baik, "Mohon bantuannya untuk ngirim bank statement jadi bisa aku rapihin keuangannya."
Tapi dia ngeyel diskusi langsung. Sementara aku tahu kalau aku diskusi langsung sama dia aku pasti akan kalah karena SELALU ADA ALASAN KE HOKA HOKA BENTO.
Terus apa sih beratnya tinggal ngirim bank statement doang? Kalau pun dia bilang perhitunganku miss, dia bisa lho ngedit melalui dokumen GDRIVE yang aku bagikan di chat grup. Kenapa harus didiskusikan secara langsung? Apa karena dia nggak bisa meng-counter argument?
Dan aku juga sengaja sih jadi savage dengan bilang "Oh sekalian ngediskusiin kenapa aku dimute dari IG story mbak ya?"
Ini namanya Agista memancing keributan sih
Eh dia jawab "Ya itu hak aku dong ngemute atau ngeshare IG Story orang. Hari gini dimute doang kok Baper? Lagian ku juga malas ngediskusiinnya.
Salah Gista sendiri kenapa nggak daridulu aja ngerapihinnya. Itu kan bank statement udah aku kasih, jangan malas scroll. Jangan ngerepotin orang" LAH L A H ?
End of story kujawab "Oh wow!" Udah jelas mah orang seperti itu nggak bisa diajak diskusi. Dan sudah cukup aku tuh ngobrol sama dia. Lebih baik begini sajaaaaaaaaa~
Udah ah kelar sampai sini aja dulu. Intinya sekarang ku mungkin juga sudah 'dimusuhin' sama dia. Ku sih masih ada tempat berlabuh yang lain. Dan aku jadi percaya bahwa tindakan Mamah itu sudah benar.
To put it simply, aku sudah menang. Karena dia sebenarnya berusaha untuk mencari validitas agar perhitunganku salah. Well, who's the finance student here?
Update: klarifikasi soal sublet Intinya sih yang jadi keberatan mahasiswa master ini adalah cara nggak sopan mahasiswa Doktoral yang keukeuh mau sublet. Ya keliatan dong semena-mena sementara dia gak mikir orang lain dirugiin.
Giliran dia harus tinggal sama orang sublet, dia nggak mau eh malah melibatkan pihak ketiga yang harusnya nggak ada hubungannya sama masalah dia. Kan kzl. Itu artinya dia mau merugikan orang lain tapi dirinya nggak mau dirugikan. Berarti dia apa teman-teman? Egois!
Update thread dulu. Ternyata ini orang emang licik banget subhanallah
Barusan ini ku menemukan bukti-bukti baru yang membuktikan bahwa mahasiswa Doktoral ini ternyata jahat banget dan merugikan aku banget.
Masalah kunci rumah. Dia bilang bahwa dia ngegandain kunci rumah 4 kali (buat aku, suaminya, serta pasangan Master) Dia bilang ada satu master key yang lebih baik disimpan aja di rumah.
Masalah ini ketahuan ketika aku buka catatan pengeluaran settlement untuk bikin kunci sebesae £29.7. Harusnya harga pembuatan kunci rumah itu £10-£15 GBP
Aku kroscek lah ke Mbak Ayodd yang dititipin kunci rumah pertama oleh agen. Logikanya kalau si pembawa kunci pertama ngasih keterangan bahwa yang dikasih memang 3 kunci untuk 3 tenant ya berarti siapa yang bohong?
Mahasiswa Doktoral itu berdalih bahwa kami semua harus bayar penggandaan kunci rumah sebesar £29.7. Padahal sejak awal, kunci rumah yang diberi oleh agen berjumlah 3 buah.
Itu artinya dia menggandakan kunci untuk dirinya sendiri dan suami. Masuk akal dong untuk biaya sekitar £15 dia menggandakan dua kunci.
Duit siapakah itu? Duitku dan duit mahasiswa Master laaaaah
Padahal menurut keterangan pembawa kunci dari agen, agen tidak mengatakan adanya satu master key dari semua kunci atau apa. Dan logikanya kalau sudah dapat tiga dari agen ngapain digandain lagi?
Logikanya, kalau mau ngegandain kunci buat suami dia ya harusnya pakai duit dia sendiri dong. Tebak siapa yang dirugikan?
Selanjutnya, aku baru saja mengecek bon belanja Ikea di awal settlement kami. Ternyata dia belanja sebesar £32 tapi dia mengaku hanya belanja £12 dong. Wow
Ketika kujelaskan perhitungannya dia bilang "Makasih sudah direvisi. Later on aku bilang kok kurangnya," (baca: pas itu aku udah bilang kalau belanja Ikeaku lebih) Lolwut? Di Gdrive jumlahnya masih terbebani oleh belanjaanmu Ibu.
Terus yang bentar lagi kuceritakan ini sangat merugikan aku sih. Aku juga baru sadar. Ku merasa sangat bodoh. Nanti dilanjut dulu ya setelah aku ketemu agen dan meluruskan semua masalah ini.
Masalah kunci dan struk belanja
I just confirmed to the agent daaaaaaaaaaaannn Agen bilang kasih 3 kunci tanpa ngebebanin biaya apapuuuuunn jeng jeng
Fix lah itu kunci dia duplikatin sendiri buat dia sendiri dan pakai duit kas ahahahaahahahay
Fakta 3 kunci dari agen 1 aku pegang, 1 dipegang mahasiswa Master, 1 disimpan 2 duplikat untuk dia dan suami 1 duplikat untuk istri mahasiswa Master Harusnya 3 duplikat. Tapi dia bilang 4 duplikat
Kalau soal rent sih kata agent dia udah fair tapi aku gak bilang kalau dia tinggal sama suaminya alias couple. Ya Allah kurang baik apa coba aku tuh hahahahaah
Selanjutnya soal kontrak. Barusan aku diberi tahu bahwa sebenernya aku tuh tidak legal kalau misalnya aku tidak ikut tanda tangan tenancy agreement. Dan emang sih di kontrak cuma ada nama mahasiswa Doktoral dan mahasiswa Master. Namaku gak ada
Dulu dia alasannya begini, “Kan Gista di sini cuma setahun makanya aku cuma pasang nama aku sama nama mahasiswa Master itu.” Waktu itu makes sense sih Setelah kutanya ke agent, agent bilang itu karena kamu nggak punya UK guarantor makanya nama kamu gak ada.
Tapi gakpapa, aku tahu kamu tenant di rumah itu kok makanya kukasih kunci tiga
Oke clear nih masalah kontrak. Toh ku juga bakal pindah kan bentar lagi jadi bye
Sekarang sih yang jadi concern aku adalah gimana caranya mendapatkan sisa uang kas yang riil. Karena ternyata masih ada uang kas yang dipegang oleh dia.
Jadi kemarin setelah ngeberesin catetan keuangan, ada sisa kira-kira £377 (rough calculation) itu pun aku belum beresin bills air dan internet. Terus ada setengah dari uang kas yang sempat ditransfer ke mahasiswa Master selagi mahasiswa doktoral ini di Indonesia.
Uang kas yang diterima oleh mahasiswa master itu sisanya £147.25 yang akhirnya kubagi berlima karena merasa urusan beli membeli peralatan rumah udah kelar. Asumsinya masih ada £150an yang dibawa mahasiswa Doktoral itu kan
Untuk mendapatkan nilai yang riil selama 12 bulan ini tentu aku butuh bank statement dia dong. Tujuannya apa? Semua transaksi yang melibatkan bills rumah dicatat di bank statement itu dan tentu saja bank statement gak pernah bohong.
Kalau bank statement ini dikasih semua ke aku. Uang kas clear, tinggal ngejar defisit bills listrik dia aja dong harusnya sama surplus bayar listrik aku. Itu pun dia juga harusnya nambah tagihan bills karena punya kulkas.
Sayangnya ya sampai sekarang dia gak ngasih bank statement ke aku
Intinya thread ini sih, jangan sampai salah pilih flatmate dan pastikan kamu cukup research soal akomodasi di luar negeri. Ya itulah mengapa program PK LPDP itu harusnya membahas hal yang sangat krusial macam ini
mentions
Berdasarkan peraturan pemerintah London sih, ngegandain kunci itu tidak diperbolehkan lho. Waktu tadi konfirmasi ke agen pun aku dipelototi, dikira aku menghilangkan kunci atau ngegandain kunci. Aku pun tak menjelaskan soal itu.
Mengapa ngegandain kunci tidak diperbolehkan? Ya karena kalau kita pindah, kita masih akan menyimpan kunci tersebut. Tentu saja keamanan dipertanyakan dong jadinya? Gila apa agent sini mau merisikokan properti mereka dengan membiarkan tenant ngeduplikat kunci seenaknya.
Aku nggak tahu akan didenda seberapa besar kalau ketahuan ngegandain kunci rumah tiga buah seperti yang dilakukan oleh Mbak Flatmateku ini. Gila sih ini dia ngelanggar peraturannya
Masih lanjut coy ceritanya ... Masih banyak kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh Mahasiswa Doktoral ini
Kebohongan selanjutnya adalah soal rent, tadi sempat kubahas bahwa agen bilang kalau pembagian sewa kamar fair dan aku juga bilang kalau aku nggak mau membeber lebih lanjut karena sebenarnya agen nggak tahu kalau Mbak Flatmate itu tinggal bersama suaminya. Apalagi dia punya bayi.
Jadi harga sewa rumah kami itu 1600 GBP. Kalau dibagi tiga jadinya 500 sekian GBP per bulan kan ya. Nah masing-masing dari kami membayar 520 (aku), 530 (mahasiswa Master), dan 550 (mahasiswa Doktoral). Kamar kami memang cukup besar tapi kamar mahasiswa Doktoral ini paling besar.
Awalnya aku dan mahasiswa Master sudah protes, lalu kami rombak harga sewanya. Sebelumnya malah lebih nggak fair lagi. Akhirnya ketemulah harga yang sudah kusebutkan di atas. Masalahnya kamar mahasiswa Doktoral ini tuh sebenarnya living room yang dialihfungsikan jadi kamar.
Kebayang nggak gedenya seberapa? Ya gak kebayang wong gak ada fotonya. Bentar aku carikan foto kamarku. Ini kamarku, gedenya sekitar 4x3 meter.
Kamar mbak flatmate itu sekitar 5x4 meter plus lemari dan bawah tangga yang bisa dipakai nyimpan barang dia. Nah rata-rata harga kamar double bedroom segede itu di London adalah 700 GBP (ini dari hasil survey saat cari room kemarin) untuk couple.
Dan rata-rata harga rumah buat flatshare (2 bed room seperti rumahku ini) adalah 1500, dengan catatan living room tidak dialihfungsikan sebagai kamar. Tetap pakai livingroom.
Kalau 3 bedroom harganya 1800-an yang artinya tiap orang harusnya bayar 600 GBP. Agent rumahku ini merasa untung dong karena dipikir tenantnya cuma tiga orang (aku, mahasiswa Master dan mahasiswa Doktoral). Padahal yang tinggal 5 orang, bahkan 6 sekarang.
Mengapa bisa demikian? Rupanya mahasiswa Doktoral ini membohongi agen. Dia tidak menyebutkan bahwa suaminya ikut serta begitu pula istri mahasiswa Master. Jadi sampai sekarang si agent nggak tahu kalau yang tinggal di rumah ini tuh banyak.
Makanya waktu aku singgung ngegandain kunci dia (agen) melotot.
Sekarang bayangkan deh, dapat kamar paling besar. Harganya 550 GBP diisi dua orang. Dia mendapatkan LA 1275 dan juga FA dari beasiswa yang kalau ditotal bisa lebih dari 2000 GBP. Belum lagi suaminya kerja di Inggris sini dengan rata-rata gaji 600 GBP.
Sementara aku cuma dapat LA dari beasiswa 1275 GBP, bayar rent (sekaligus bills) hampir separuhnya sendiri 570.5 GBP. Berapa banyak jumlah materi yang dirugikan? Coba kalian pikir. Aku single lho, dengan kamar yang paling kecil.
Menurut istri mahasiswa Master, seharusnya mahasiswa Doktoral itu menanggung beban biaya kamarku. Ini nggak, aku malah menanggung beban listrik dia dan suami lho. Lalu menanggung beban pembuatan kunci dia dan suami juga. Lalu beban apa lagi? Beban hidup?
Terus terang aku merasa sangat dibodoh-bodohi Well yeah I'm stupid
Kalau dibilang rugi materiil, iya aku rugi banyak. Aku sampai pada taraf nggak bisa membenci dia tapi kasihan. Kok bisa ada orang yang kayak gitu? Kok ternyata dia tega. Kok ternyata aku dimanfaatkan? Kok ternyata aku selama ini goblok banget. Parah.
Aku mau minta dia balikin duit rentku juga nggak bisa. Salahku karena sudah deal dari awal dan saat itu beneran bodoh soal uang sewa. Mau nagih biaya listrik yang sudah kuhitung juga rasanya kayaknya gak mungkin. Lah gimana mau nagih? Dia bilang hitunganku salah
Tapi sumpah sih, aku tuh sampai nggak tahu kudu takjub atau kesel atau marah atau gimana ke mahasiswa Doktoral ini Ya ini mungkin karma sih karena aku sering berbuat jahat. Tapi dengan begini ku jadi berbuat jahat lagi.
Selama ini yang ada di pikiran aku untuk percaya dia itu ya karena asumsiku dia nggak akan segitunya dengan uang. Dia selalu bilang, "Aku tuh nggak segitunya cari untung." Dan aku percaya dia karena dia selalu baik padaku (secara sosial).
Ya itu sih jeleknya aku. Kalau sudah percaya, loyal, semuanya beneran dikasih, nggak mengharap imbalan. Tapi aku sudah dimanfaatkan dua kali karena sikap ini.
Aku tuh ingin bisa memperlakukan orang seenaknya gitu tapi nggak bisa, ku punya hati. Ku ingin pelit sama orang itu nggak bisa kalau aku sudah percaya kalau dia tulus. Tapi ku malah masih terjebak, ketemunya sama orang-orang yang memanfaatkan loyalitasku.
(lagi) Pelajaran dari kisahku ini: Kalau masalah duit jangan sampai deh percaya banget. Beneran harus double check dan pertanyakan segala sesuatunya. Terus harus tegas, harus ambil sikap. Harus tega.
Maaf ya thread ini panjang banget. Karena memang thread ini bahkan nggak bisa merangkum kejadian-kejadian selama setahun belakangan. Ini belum cerita-cerita sampingan yang bakal membuat kalian makin gemes denga Mbak Flatmateku ini.
Aku nggak ngerti sih seberapa banyak denda yang harus dia bayar atau konsekuensi macam apa yang bakal dia tanggung kalau dia ketahuan: 1) Ngebohongin agen soal jumlah tenant rumah; 2) Ngegandain kunci tanpa seizin agen dan dia tahu itu dilarang; 3) ngebohongin agen soal sublet
Dia bilang sih dia udah bilang ke agent kalau ngesublet, ku belum bahas soal ini ke agent sih. Kalau nanti udah kutanyakan ke agen, apa benar dia izin akan ku update di sini.
Okay I just got the clarification from the ex-fucking-flatmate itu. Intinya thread ini harus di-closed. Case closed tapi sebenarnya nggak ada solusi. Intinya I don't wanna talk about this anymore because I want to be happy and I deserved it. The clarification as follows:
1. Agen nggak bisa dipercaya. Setelah aku menemui agen sendiri, ternyata agen itu laporan ke ex-flatmate dan bilang sebel kalau aku ngrekam omongan dia. Dia bahkan ngancam akan menuntut aku kalau sampai rekaman itu tersebar.
Fakta: Sempat ada niat ngrekam omongan agen tapi sebelumnya aku izin terlebih dahulu. Dan agen keberatan. Karena aku tahu orang sini sangat menghargai privasi jadi oke, nggak aku rekam. Agen malah tanya ada masalah apa di rumah dan aku jelaskan.
Tapi menurut ex-flatmate itu: "Gista ngerekam diam-diam, suruh hati-hati aja kalau nggak mau dituntut Haleem." Come to me bro, you will not find anything.
2. Ex-flatmate bilang kalau semua isi threadku adalah fitnah. Okay just go as she please. Masalah ini fitnah atau bukan, aku serahkan pada membaca buat menilai. Yang jelas, I tried to be objective. I also admit that at the very beginning, I also made mistakes.
3. Ex-flatmate tried so hard to clarify things that actually we have discussed a lot before. So the point of her clarification is just to fix her broken image. She doesn't want to ask apologies or even give me back my money. So, there's no solution beyond that line.
4. And actually we (former flatmate) still owe Electricity Bills to British Gas. And I've calculated, it's true that we still in debt for the bills. But, she ask us to pay them by dividing it fairly. The fact:
5. To sum everything else, I just want to leave her and her toxic behaviour. But she keeps trying to drag me back to her toxic mind. Now, I don't care about my money. I will let her cut as much as she wants. And you guys already know the truth. That's it. So, case closed.
Anekdot:
P.S: For whoever out there, please just please don’t be this kind of human. And beware of fraud that is smoothly done. Be smart, don’t trust too much.
0 notes
Photo
Sewa Freezer Khusus Asi jogja, sleman, bantul, wonosari, wates, klaten, magelang, purworejo Hub. WA: 083.116.288.300 http://freezerasijogja.com
0 notes
Text
Mom Menggunakan Plastik Sebagai Wadah ASI Perah
Khusus untuk kemasan plastic penampung ASI perah yang lebih beresiko bocor atau rusak, sebaiknya tempatkan lagi dalam container atau kotak kemasan lain sebelum memasukan nya ke dalam lemari pendingin. Jangan lupa untuk memberi label tanggal asi di perah pada kemasan plastic. Dahulukan asi dalam kemasan yang lebih lama.
Dan setelah itu Masukan kemasan yang sudah diisi asi perah kedalam freezer khusus asi atau bisa juga mencari jasa sewa Rental Freezer ASI kalau bunda tidak punya di rumah.
Usahakan sebelum menaruh kemasan plastic berisi ASI Perah (ASI) jangan sampai kemasan plastic yang digunakan terlalu tipis sehingga meyebabkan Kemasan bocor dan yang lebih penting jangan mencampur dengan makanan atau minuman lain di dalam satu wadah atau satu freezer. Dan Untuk Informasi Harga Freezer Asi Mini bisa di lihat di situs web resmi sewa freezer asi.
0 notes
Text
Bolehkah Mencampur ASIP Baru dengan ASIP yang Lama
Bolehkah mencampur ASIP baru dengan ASIP yang lama jawaban nya tentu saja boleh tapi tidak boleh asal mencampur saja pasti ada ketentuan tersendiri. Kadang saying jika botol asi perah ( ASIP ) belum penuh tapi mau di taruh di Kulkas Mini Untuk Asi, maunya botol botol isinya penuh semua tapi gak makan tempat dan indah di lihat. Jadi meding di gabung deh dengan asi perahan lama. Tapi syaratnya :
1. Jarak perah antar ASIP di bawah 24 jam
2. Samakan dulu suhu ASIP nya agar proses pencampuran sempurna
3. Jangan lupa tulis waktu perahannya, agar tidak lupa jarak perah antar asip.
Dan untuk mom yang sedang mencari Jasa Sewa Freezer ASI kini hadir Sewa Freezer Asi Tangerang untuk menjaga kandungan nutrisi yang ada dalam asi perah bunda.
0 notes
Text
Menggunakan ASI Perah
Ambil ASI yang di simpan dalam Freezer Asip dengan label tanggal paling awal. Ini bertujuan untuk menghindari asi perah (ASIP) kandungan nutrisi nya hilang. Karena asi perah yang terlalu lama di simpan dalam freezer akan menyebabkan kandungan zat zat yang penting untuk sang buah hati hilang. Hangatkan asi dalam botol dengan memasukan botol pada wadah berisi air hangat sekitar 15 menit.
Usahakan Simpan ASI perah dalam freezer khusus asi untuk menghindari tercampur dengan makanan lain, jika mom tidak punya mom bisa Sewa Freezer Asi. dan langkah selanjutnya adalah jika asi perah sudah eencer siapkan wadah botol yang dusah steril. Artinya botol tersebut sudah di bersihkan sampai tidak ada bakteri yang tertinggal. Dan selanjutnya masukan asi perah yang sudah dihangatkan tersebut ke dalam botol tadi.
0 notes
Text
Jangan Menyimpan ASI Perah Sisa Konsumsi Untuk Persediaan Berikutnya
Untuk ibu jangan sampai menyimpan ASI Perah sisa konsumsi bayi untuk persediaan berikutnya. Contoh jika bunda menyimpan asi perah 1 botol di dalam freezer dan memberikan asi perah pada sang bayi tapi sang bayi tidak habis dan masih sisa ½ asi perah dalam botol saya anjurkan buang sisa asi perah tersebut karena jika di masukan ke dalam freezer lagi dan di jadikan satu dengan yang lain maka asi yang lain akan berpotensi terinfeksi bakteri.
Dan untuk ibu agar hal ini tidak terjadi hal yang perlu ibu lakukan adalah menyimpan asi ke dalam freezer khusus asi atau bisa juga mencari jasa Sewa Freezer Asi Jakarta Atau Sewa Freezer Asi Bekasi dan menyimpan asi perah sesuai kebutuhan sang bayi.
0 notes
Text
Selamatkan Masa Depan Anak Anda Dengan Memberikan ASI
Karena ASI mengandung zat – zat yang bisa untuk meningkatkan tumbuh kembang otak sang bayi. Oleh karena itu selamatkan masa depan sang bayi dengan memberi asi sejak dini.
Khasiat ASI untuk sang buah hati memang sangatlah besar sekali Maka dari itu saya menyarankan untuk memberi Bayi ASI selama bayi berumur 1 – 8 bulan, jika ibu tidak sempat memberi asi eksklusif untuk bayi karena sibuk bekerja, ibu bisa memberi anak ASI Perah yang disimpan dalam Kulkas Mini Untuk ASI atau jika tidak punya bisa juga cari jasa Sewa Freezer ASI Bekasi.
Dalam uji riset membuktikan bahwa ASI dapat melindungi anak dari berbagai macam penyakit karena ASI mengandung banyak Zat – Zat Antibodi yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh sang bayi. Dan asi juga bisa meningkatkan kecerdasan.
0 notes
Text
Waktu Penyimpanan ASI dan Prinsip Penyimpanan ASI
Penyimpanan ASI perah sebaiknya disesuaikan dengan pengunaannya. ASI yang akan digunakan beberapa hari kemudian, lebih baik dimasukan ke dalam bagian lemari pendingin yang membuat beku. Saya Sarankan kepada ibu untuk menyimpan ASI perah di Freezer Khusus ASI. Tapi Kalo Bunda Tidak Punya Bunda Bisa Mencari Jasa Sewa Freezer Jakarta Atau Bisa Juga Sewa Freezer Asi Tanggerang.
ASI Perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, Tergantung dari Suhu penempatannya.
Berikut Prinsip Penyimpanan ASI yang harus diketahui :
1. ASI perah tahan hingga 6 jam Jika ditaruh pada suhu sekitar 25 derajat Celsius.
2. ASI perah tahan hingga 24 jam saatdi simpan dalam boks pendingin yang di tambah dengan ice pack.
3. ASI perah tahan sampai 5 hari ketika ditaruh dengan suhu minimal 4 derajat Celsius.
4. ASI tahan Sampai 6 bulan Jika suhu di bawah titik beku 0 derajat Celsius.
0 notes