#dapfamily
Explore tagged Tumblr posts
Text
*sigh* phil has marriage on the brain, i wonder why
#phan#first dan jokes about adopting a dog#or having a kid#and now this?#i'm telling you#they'll have a family vlog channel by the end of next year#its the new dapg#dapfamily#(plz don't actually do that dnp#i don't like family channels)
24 notes
·
View notes
Photo
Hello Facebook friends and family...I need you to do me a favor...click the link and follow.... and join me Saturday, April 17 at 3pm on Twitch for the BIG ANNOUNCEMENT for DAP Multimedia Group and Buffalo's WDAP Radio I THANK YOU, in advance and SEE YOU THERE! ❤🙌🏾💯🤞🏾💃🏾🕺🏾💪🏾👇🏾 #letsgo #Buffaswdapradio #DAPMultimediaGroup #WDAPRadio #DAPFamily #DjSpace #DjPapaTrini #Twitch (at Buffalo, New York) https://www.instagram.com/p/CNnnyoCAXGa/?igshid=1lfi6x0eqsjwo
0 notes
Text
Rejeki Itu Pasti, Kemulian Harus Dicari
Selain menabung, penguatan tentang konsep rejeki perlu dilakukan dengan membacakan buku "Aku Cinta Allah" berulang-ulang. Buku ini berisi tentang asmaul husna dan lagi-lagi sibacakan tentang Allah Maha Pemberi, Allah Maha Pemberi Rejeki, Allah Maha Kaya, dan lainnya.
Ini buku yang sama yang mama bacakan untuk abang di hari pertama game level 8. Waktu itu abang tidak se-anteng ini menyimaknya. Ketika baca bukunya sama ayah, dengan buku yng sama bisa anteng dan menyimak dengan seksama. Wah, ternyata tidak hanya seberapa menariknya isi buku tapi juga siapa yang membacakannya menjadi faktor anak ketertarikan anak terhadap buku. Agak sedih, tapi mungkin ini cara Allah mendekatkan abang dengan ayah dan mama fokus ke menyusui adik.
Kembali tentang cerdas finansial, bahwa rejeki itu pasti dan kemuliaanlah yang harus dicari. Maka, kita berdoa semoga Allah selalu melindungi kita dari rejeki yang haram. Ini mama ucapkan saat ayah berangkat kerja dan didengarkan abang. "Hati-hati ya ayah. Bawa rejeki yang halal saja ya..". Ini juga bagian dari cerdas finansial, fokus pada kemuliaan cara mendapatkannya bukan pada banyaknya rejeki apalagi yang diraih dengan cara yang tidak mulia.
#day6#level8#kuliahbunsayiip#tantngan10hari#rejekiitupastikemuliaanharusdicari#cerdasfinansial#ahnafatharafasya#dapfamily
1 note
·
View note
Text
Temukan Matematika di Sekitarmu
Day 1 Level#6..
Ini kegiatannya asik nih.. Karena mengajarkan matematika logis itu tak sekedar hitungan, lebih dari itu. Ini tentang problem solving. Bagaimana proses menyelesaikan masalah dengan sistemis dengan perhitungan. Aah, asyiiknya level kali ini. Karena harus cari kegiatan bermain yang ada unsur logika matematikanya. Asik buat mama, semoga asik juga buat Ahnaf ya..
Kita baru saja memulainya, meskipun momen AHA nya belum tersampaikan ke Ahnaf. Kali ini kami bermain playdough.. Awalnya permainan ini untuk bermain sensory play saja. Tapi lalu mama punya ide untuk membuat sate dari playdough sebagai stimulus pengenalan matematika logis. Apa matematika logisnya? Mama meminta Ahnaf untuk menghitung berapa sate yang harus dibuat dengan awalan percakapan, buat ahnaf, terus buat ayah, terus buat siapa.. sambil tangan mama melakukan perhitungan, akhirnya Ahnaf bisa menghitung berapa sate yang harus dibuat. Ini tidak mudah sampai akhirnya Ahnaf bisa menghitung, entah sengaja disalahkan atau memang tidak tahu. Jari mama menunjuk jumlah 4, tapi dia bilang bikin 3 sate. Sampai jari dihitung ulang, dia masih bilang bikin 3 sate. Setelah ketiga kalinya menghitung jari, barulah Ahnaf bilang bikin 4 sate.
Setiap selesai membuat sate playdough, diantarkannya sate itu ke ayah. Kebetulan Ayah sedang sibuk bekerja jadi Ahnaf harus bergerak dari tempat ia bermain ke tempat ayah. Begitu juga saat sate playdough untuk budhe sudah selesai dibuat, ia berjalan ke tempat budhe yang sedang menyetrika dan memberikan playdoughnya. Lalu membuatkan sate untuk mama. Oh iya, untuk sate yang pertama itu sate untuk Ahnaf sendiri (sepertinya dia mendahulukan diri sendiri daripada oranglain. Masih ada sisi egosentrisnya).
Lalu untuk menemukan momment AHA, saya meminta Ahnaf untuk mengambil kembali sate yang sudah diberikan ke ayah dan budhe. Kemudian sate tersebut disusun berjejer. Saat membuat sate dari playdough ini, tusuk gigi yang digunakan untuk menusuk playdough ada yang patah sehingga terlihat ada perbedaan antara sate satu dengan lainnya. Alhamdulillah Ahnaf bisa menemukan maksud permainannya. Ya, pengenalan konsep tinggi-rendah atau panjang-pendek. Ahnaf nyeletuk bilang “mana sate yang pendek? Mana sate yang panjang?” ini dia melihat dari sisi tusuk satenya. Apa yang ditunjuk benar. Tidak berhenti disitu, saya tambahkan pertanyaan “mana sate yang besar? mana yang kecil?”, Alhamdulillah lagi Ahnaf bisa membedakannya.
Tersampaikan sudah makna dari permainan ini. Tapi, Ahnaf masih mau bermain playdough. ide pun datang darinya untuk bermain bola dari playdough. Saat bermain lempar-tangkap bola, seringkali bola masuk ke kolong. Ahnaf dengan sigap mengambil bola jika bolanya masuk kolong. Hanya saja saat tangan Ahnaf tidak dapat meraih bola karena jauh dari jangkauan, dia sudah mengerti bahwa butuh sapu untuk mengambil bola itu. Alhamdulillah lagi ya Allah, sungguh nikmat luar biasa mengetahui perkembangan Ahnaf ini yang sudah punya inisiatif dan ide saat sedang dalam masalah (mengambil bola yang tidak bisa dijangkau dengan tangan). AHA, ini saat yang tepat menyampaikan konsep panjang-pendek (jarak). Saya sampaikan, “sapu ini dipakai untuk mengambil bola yang ada dibawah kolong karena bolanya terlalu jauh dan tangan kita gak sampai ya Bang?”. “Iya”, jawabnya.
Sapu masih diletakkan di area permainan. “Ma, taruh sini dulu ya sapunya”, kata Ahnaf. “iya, nanti dikembalikan ya”, jawab saya. Ternyata dari sapu itu keluar ide bermain yang lain dari Ahnaf. Dia bermain terowongan dengan sapu. sapu disenderkan miring ke dinding lalu Ahnaf merangkak melewati terowongan sapu itu. Mama disuruh ikuti yang dia lakukan (dasar anak koleris ya, suka merintah.hehe.. InsyaAllah calon leader sholih. Aamiin). Mengingat perut ini sudah membuncit, jadi gak cukup untuk lewat terowongan sapu dan sapu jatuh. Ini juga konsep tinggi-rendah. Ahnaf bisa melewati terowongan sedangkan mama tidak. Ayah juga mencoba melewatinya tapi dengan melompat. Hihi.. Oh pantas Ahnaf suka berimprovisasi, meniru ayahnya. hehe.. Tapi lalu diprotes Ahnaf untuk ikuti aturannya melewati terowongan dengan merangkak, dan hasilnya sapu terjatuh.Hahaha..Ahnaf jadi tahu deh, kalau badan ayah lebih tinggi dari terowongannya. Alhamdulillah siapa sangka permainan singkat bisa memberikan konsep tinggi-rendah dari 3 permainan yang berbeda.
Hari ini bertebaran Alhamdulillah. Kami menemukan konsep matematika di permainan kami.
AHA!
1 note
·
View note
Text
Pecah Celengan
Sudah tidak ada ketertarikan menabung. Diberi uang tidak dimasukkan ke celengan malah digeletakan begitu saja. Tidak seantusias awal. Sepertinya karena baginya terlalu lama menabung. Ah mama lupa. Ini jadi catatan penting tentang waktu menabung selain tentang jumlah tabungan. Selanjutnya pakai kalender ya abang untuk tahu hari keberapa atau sudah berapa hari menabung dan kapan selesai menabung. Ini juga bisa untuk melatih kesabaran dan matematika. Aha! 😍
Karena sudah tidak antusias, maka mama menawarkan untuk pecah celengan. Buka celengan lebih tepatnya karena celengannya bisa dibuka tanpa dirusak. hehe..
Saat sampai di supermarket, abang malah memilih beli mobil monster machine. Mama sudah ingatkan bahwa tujuannya beli mobil robot. Tapi sepertinya dia jatuh hati pada pandangan pertama. Disitu juga ada mobil robot, tapi teralihkan dengan monster machine. Sudah coba diyakinkan dengan pilhannya, abang tetap memilih monater machine. Pun dengan warnanya memilih warna putih. Yang penting sudah dilatih membuat pilihan, meskipun masih berubah-ubah pilihan. Nanti kita latihan teguh pendirian tentang pilihan mainan ya abang.. Karena abang ini teguh pendirian kok, untuk hal baru, alias penasaran, ingin tahu yang besar, ingin coba. Jadi kita coba hal lain yaitu teguh pendirian untuk keputusan yang dipilih.
Setelah beli, buru2 ingin dibuka dan asik sekali bermainnya. Apakah ini minat? Tidak ingin terlalu cepat menyimpulkan. Tetap kita berkegiatan yang lain yuuk bang.
Abang belum mengerti nominal uang meskipun angka sudah paham. Mama katakan, uang abang 5 (biar gampang menjelaskannya. Maksudnya 50.000), kalau harganya lebih dari 5 berarti gak cukup, gak bisa beli. Nabung lagi ya nanti kalau sudah cukup baru beli. Abang mengangguk.
Eh pas di lokasi ternyata harganya diawali angka 4. Saat ditanya cukup gak uangnya, kata abang gak cukup, tapi ekspresinya senang karena akan terbeli mainan itu. Lha bang, kalau gak cukup kan gak bisa dibeli. Oh ternyata abang belum mengerti percakapan yang tadi. Karena angkanya 4 (40.000 harganya), maka dibelilah mainan itu. Setelah itu pulangnya mama membeli abang uang 10.000 untuk dimasukkan ke kotak masjid yang sedang pembangunan yang ada di tengah jalan. Alhamdulillah terlaksana konsep sedekahnya. Meskipun bukan di posko banjir, tapi sedekah tetap jalan.
Sampai di rumah, mama jelaskan sambil menghitung jari bahwa uang tabungan abang ada 5, harga mobilnya 4, sisa 1 yang sudah disedekahkan. "Alhamdulillah ya bang. Rejeki dari Allah bisa buat beli mainan dan sedekah. Karena ada hak orang lain dari rejeki kita, yaitu orang fakir-miskin. Bisa juga untuk orang yang sedang kesusahan atau diberikan ke masjid", jelas mama dan abang mengangguk.
#day10#tantangan10hari#level8#kuliahbunsayiip#rejekiitupastikemuliaanharusdicari#cerdasfinansial#ahnafatharafasya#dapfamily
0 notes
Text
Uang Kaget
Sebelum ada game level 8, Abang Ahnaf sudah sering nonton acara TV, Uang Kaget. Acara ini adalah reality show tentang berbagi pada orang yang tidak mampu. Konsepnya adalah tiba-tiba ada orang yang memberi uang pada orang yang tidak mampu sebesar 12 Juta yang harus dibelanjakan selama 25 menit. Orang yang menjadi target adalah orang yang hidup kekurangan dengan penghasilan kurang dan memiliki hutang atau ada keluarga yang sakit parah. Dari tayangan ini abang belajar bahwa rejeki itu dari Allah melalui orang lain, seperti Mr. Money yang berbagi rejeki. Bahwa kita harus bersyukur setiap menerima rejeki, yang dalam hal ini rejeki harta/uang.
Jauh sebelum nonton acara "Uang Kaget", abang sudah dikenalkan konsep rejeki yang berupa harta itu berasal dari Allah melalui perantara bekerja. Lalu dengan adanya acara TV ini, bertambahlah wawasan abang tentang rejeki harta, bahwa ada hak orang lain atas harta kita. Orang lain itu adalah orang fakir-miskin yang tidak mampu.
Setelah itu tentang konsep rejeki bahwa rejeki itu tidak hanya berupa uang, tapi juga kesehatan, anak yang sholih, kenikmatan beramal sholih yang telah dikenalkan melalui membaca buku, konsep rejeki juga dikenalkan ke abang tentang ASI. Ini dilakukan karena semenjak kulkas freezer datang dari tempat mama sewa, abang sering mainan pintu kulkas yang sebelumnya tidak dilakukannya. Ya, abang sudah bisa buka-tutup pintu kulkas. Tapi dia tidak bermain itu. Begitu mama sewa kulkas freezer, abang jadi tertarik bermain pintu kulkas. Ini jadi momen Aha, beberpa waktu lalu saat nonton Uang Kaget, Ibu yang diberi uang kaget ingin membeli susu untuk cucunya, tapi gak ketemu toko susu, nah adik alhamdulillah ada rejeki berupa ASI yang berlimpah sehingga tidak perlu beli susu. Jadi harus disyukuri dengan menjaga kualitas susu.
Konsep cerdas finansialnya jadi dihubungkan dengan tema Susu untuk Bayi. Ya, kalau abang buka tutup pintu freezer, kulkas jadi gaj dingin nanti ASI jadi cair.
#day7#level8#kuliahbunsayiip#tantangan10hari#rejekiitupastikemuliaanharusdicari#cerdasfinansial#ahnafatharafasya#dapfamily
0 notes
Text
Cerdas Finansial
Game Level 8 dengan materi cerdas finansial ini benar-benar menyadarkan saya untuk serius menangani soal keuangan. Karena sebenarnya saya lah yang harus belajar. Apalagi tentang pencatatan keuangan. Selama ini hanya mengecek selama ada sisa semua beres. Padahal tidak begitu tentang cerdas finansial itu. Bagaimana mungkin saya melatih anak untuk cerdas finansial, jika saya belum menguasainya? Tentu saya akan mati gaya. Ini sungguh sentilan buat saya yang tidak konsisten dalam mengatur keuangan. Bismillah, semoga bisa istiqomah khususnya untuk mencatat pengeluaran. Benar juga, tidak mungkin kita merasa keuangan baik-baik saja kalau tidak ada pencatatannya.
Ah, jadi ingat kerjaan *padahal lagi cuti grafida. Ya, pekerjaan saya sebelum melahirkan adalah memastikan segala aktivitas produksi tercatat di sistem untuk mengetahui seluruh biaya produksi yang terpakai. Harusnya kan di kehidupan pribadi juga begitu ya? Mencatat semua aktivitas rumah tangga yang menimbulkan biaya untuk mengetahui kondisi keuangan keluarga dalam keadaan sehat atau tidak. Astaghfirullah mengapa saya tidak berpikir sampai kesana? Tapi Alhamdulillah pikiran jadi terbuka dengan adanya materi ini. Yuk yuk, kita mulai tantangannya.
Aktivitas pertama yang dilakukan sebelum memulai menabung (untuk stimulus Ahnaf sebagai pengenalan cerdas finansial) dan mencatat seluruh pengeluaran (untuk stimulus mama) adalah mengenalkan tentang konsep rezeki. Bahwa rezeki itu adalah dari Allah SWT. Sudah diatur oleh Allah. Kita hanya diminta untuk bersyukur dan mencari jalan-jalan keberkahan. Bahwa setiap makhluk yang bernyawa telah diatur rezekinya sama Allah. Tidak ada yg perlu dikhawatirkan tentang rejeki, yang perlu dikhawatirkan adalah apakah cara kita mendapatkan rezeki itu dengan cara yang mulia? Karena "rezeki itu pasti kemuliaanlah yang dicari" (IIP).
Pengenalan konsep dilakukan dengan membaca buku "Aku Cinta Allah" yang berisi tentang makna Asmaul Husna. Bab yang dibaca dikhususkan tentang Allah Maha pemberi Rezeki, Allah Maha Pemberi, Maha Kaya, dsb. Buku ini sudah dibeli lama, tapi belum dibaca karena Ahnaf kurang tertarik membaca bersama-sama karena Ahnaf lebih suka dibacakan buku bercerita atau buku aktivitas, sehingga untuk buku-buku yang sedikit alur cerita, seperti buku ini Ahnaf lebih suka diceritain dibanding dibaca sama-sama. Meskipun tidak tertarik menyimak saat dibacakan buku ini, minimal Ahnaf mendengarkan bacaan yang saya baca.
Alhamdulillah hari ini tentang Allah Maha Pemberi Rezeki (Ar Razzaaq) dan Allah Maha Pemberi (Al Wahhaab) telah dibacakan dengan diakhir sesi ditekankan lagi ke Abang bahwa yang memberi Rezeki itu Allah. Jadi kita harus berdoa sama Allah. Rezeki itu tidak hanya berupa harta yang halal saja, tetapi juga ilmu yang bermanfaat, dan kemudahan beramal sholih.
#KuliahBunsayIIP#Tantangan10Hari#Level8#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari#CerdasFinansial#Day1#AhnafAthaRafasya#DAPFamily#3y6m
0 notes
Text
Setiap malam mau tidur, abang ingin liat adiknya dulu. Dia gemas ingin mencium adiknya, tapi mam-yah selalu mengingatkan bahwa kata dokter belum boleh cium2 adik. Kebetulan saat kontrol adik, abang ikut dan dokter menasehati untuk tidak mencium2 bayi. Momen itu mama gunakan untuk mengalihkan perhatian. Mama minta abang untuk cium mama saja. Lalu kami akan berpelukan. Saat berpelukan mama ingin menyalurkan perasaan bahwa mama menyayangi abang. Eh tapi abang cepat2 menyudahinya. "Udah, mama liatin adik aja." (maksudnya jagain adik). Aduh abang, mama meleleh dengan perubahan abang. MasyaAllah nak. Engkau sangat baik. Sangat pengertian. Semoga Allah selalu merahmatimu nak. Kau adalah bintang keluarga.
Mama teringat pesan pakar parenting, bahwa anak yang tantrum, usil, dan sejenisnya itu karena vakum aktivitas. Apa yang dilakukan monoton, tidak ada aktivitas yang bervariasi. Meskipun ayah sedang cuti, tapi terlihat ada kebosanan pada abang. Maka, mama menawarkan permainan membersihkan kaca lemari. Hanya berlangsung beberapa menit saja, tapi alhamdulillah efektif menghilangkan kebosanan abang. Jadi abang tidak perlu mencari perhatian yang bersifat mengganggu karena sudah diperhatikan oleh mam-yah. 😁
Aktivitas membersihkan kaca bukanlah hal yang baru untuk abang. Tapi karena memakai semprotan, menjadi hal baru baginya. Sambil bermain, abang menyanyi dan bercerita. Setelah puas bermain dan merasa kaca sudah bersih, dikembalikannya sabun kaca dan lap ke tempat semula. Alhamdulillah pelan-pelan abang mulai lagi merapikan alat2 yang dipakai ke tematnya, kecuali mainan belum lulus. Ya, untuk mainan abang masih sering meninggalkannya begitu saja setelah selesai bermain. Rasanya gemes ingin merapikan, tapi ini tentang latihan kemandirian. Jika tidak dilatih, nanti abng sendiri yang keteteran melakukannya. Bismillah semoga mam-yah konsisten ya untuk selqlu mengisi wqktu abang dengan kegiatan yang bermanfaat. aamiin.
0 notes
Text
Dibalik Sebuah Sikap
Saat ayah agak gemas dengan tingkah abang gangguin adik, ayah meninggikan suaranya, hampir membentak. Disitu abang merasa sedih. Terlihat dari raut wajahnya dengan bibir menurun dan suara membik mau menangis.
Abang Ahnaf lompat2 di kasur, di sebelah adik yang sedang tidur. Sudah diingatkan beberapa kali tapi tetap saja dilakukan. Saat itu ayah sedang sibuk mengerjakan tugas kantor, sedang mama sedang membereskan dokumen yang berserakan. Jadi kami hanya mengingatkan secara lisan saja (kepalang tanggung).
“Ap tak cupcup adik kalau nangis. Mama sih gak jagain adik”. “Adik kenapa? Pipis nangis, eek nangis, mau mimik nangis”. Semuanya dengan nada sedih seperti ikut merasakan kesedihan adik. Begitu beberapa kali ungkapan abang ketika setelah diperingatkan ayah atau mama. Seketika mama sedih juga melihat wajah abang. Antara terharu dengan sikapnya dan menyesal karena perbuatan kami. Abang saat sedang dimarahi mengeluarkan perasaannya bahwa yang dia lakukan adalah agar mam-yah perhatian ke abang dan adik. Mama yakin itu adalah naluriah abang bukan karena tekanan lalu melakukan pembelaan sekenanya. Astaghfirullah. Ya Allah ampuni kami yang kurang sabar ini, yang fakir ilmu parenting ini.
Mama sedih melihatnya. Hampir2 mau menangis, tapi mama tahan agar adik tidak merasakan kesedihan juga. Mama tersadar apa yang mam-yah lakukan tidaklah produktif. Itu bukan merupakan komunikasi yang produktif. Maafkan kami nak. Bantu mam-yah untuk berubah ya.. Karena abang Ahnaf adalah bintang keluarga.
0 notes
Text
Keluarga Baru itu Adikku
10 Januari 2018 menjadi awal perubahan di keluarga kami. Ya, di tanggal tersebut lahirlah adik Abang Ahnaf yang berjenis kelamin perempuan. Adik lahir pada pukul 01.37 WIB secara spontan/normal. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 12 malam saat kami berangkat menuju RS. Abang terbangun saat digendong masuk ke mobil. Dia senyum ke saya saat saya sedang menahan nyerinya kontraksi. Ah, abang.. Senyum abang mengalihkan sakit mama 😘.
Sementara saya ditangani dokter untuk lahiran, abang ikut ayah urus administrasi RS. Selesai urus administrasi, tahu-tahu adik abang sudah lahir, sudah dibedong, dan siap di-adzan-in. Abang ikut kemana ayah pergi, termasuk mengadzani adiknya. Lalu saat sudah di kamar inap, abang memberikan senyum terbaiknya ada saya. Ah, Abang pengertian sekali.
Perubahan yang terlihat saat adiknya lahir adalah rasa kasih sayang dan sifat kakaknya muncul. Abang sangat ingin mencium adiknya sesering mungkin. Dia juga berusaha menyiapkan kebutuhan adik, seperti memakaikan topi, mengambilkan popoknya, memakaikan selimut, dan ingin bermain bersama adiknya (memainkan keranjang bayi).
Barokallah bang. Jaga adik selalu ya.. Karena dalam agama, salah satu tugas laki2 adalah menjaga saudara perempuannya, selain menjaga ibu, istri, dan anak perempuannya.
0 notes
Photo
Mengenal Panca Indera Penglihatan dari Modul Curiousculum @homeducation . . Permainan yang berhubungan dengan air, pasir, beras, Ahnaf lebih suka. Bermainnya diulang beberapa kali dengan modifikasi. . Pertama sesuai petunjuk, yaitu minyak goreng diberi pewarna lalu dimasukkan redox*n sebagai pengganti cuka+baking soda. Hasilnya? Ahnaf malah punya ide untuk permainan yang lebih seru menurutnya. Baginya tang-menuang itu lebih asyik ketimbang melihat reaksi percampuran minyak dan redox*n. . Lalu, dibuatlah modifikasi permainan. Minyak goreng dan air diberi pewarna lalu diberi redox*n. "woo" kata Ahnaf saat melihat reaksinya. Dia juga berusaha mengaduknya disitulah Ahnaf jadi belajar bahwa minyak dan air tidak bisa bercampur. Percobaan ini menarik perhatiannya. . . Dari permainan ini Ahnaf belajar konsentrasi, koordinasi mata dan tangan saat menuang minyak ke botol agar tidak tumpah (meminimalisir cairan yang tumpah). Juga belajar bahwa minyak dan air tidak bisa bercampur meskipun diaduk-aduk. Tidak hanya itu, Ahnaf juga mengerti bahwa minyak itu licin mencuci botol bekas minyak itu gak semudah saat bermain warna dengan air saja. . . Ibu @elsa_parvati , bisa dicoba nih buat agan yang kemarin main air. Buat variasi. . . #curiousculum #curiousculumchallenge #CCB2 #AhnafAthaRafasya #DiaryAAT #AAT #3y7m #DAPFamily @desrianto_prayogi
0 notes
Photo
Saat sedang mengumpulkan uang receh untuk dimasukkan dalam celengan, "Abang, kalau celengannya sudah penuh, uangnya mau dipakai buat apa?", tanya mama. "Mau buat beli robot", kata Abang. (tetep ya mau robot. Padahal waktu itu saat pecah celengan disuruh milih robot atau mobil pilih mobil). "Kalau misalnya abang lapar terus harus milih uangnya buat beli robot atau makanan." "makanan obeng (a.k.a hokb*n)?", selanya. "iya, hokb*en. Abang pilih mana?", tanya mama. "pilih hokb*ng". "kenapa?" (mama deg2an apakah abang sudah tahu konsep kebutuhan dan keinginan?). "Karena dapat hadiah mobil", jawab abang. yaah, penonton kecewa bang. kirain akan milih makanan daripada mainan. hohoho, ternyata bukan karena laparnya tapi karena hadiah mainannya. 😂 dan saat pertanyaan diulang untuk didokumentasikan abang asal2an jawab, tidak nyaman jika divideo atau direkam. #AhnafAthaRafasya #AtR #DAPFamily #DiaryAtR #3y7m
0 notes
Photo
Jika terdengar suara kretekan pospak (popok sekali pakai) dan merasakan ada yang akan membuka popok, adik Hana seketika mengangkat kakinya. Dia seakan tahu akan diganti popoknya. Mama kira hnya kebetulan, tapi beberapa kali hal itu dilakukan. Barokallah ya dik. Sudah bisa angkat kaki ketika akan ganti popok. Tidak hanya itu, sekarang adik sudah bisa celoteh. Mama kira itu karena bersin yng gak bisa, ternyata beberapa kali adik ingin ajak ngobrol sama mama. Barokallah. Yuk lah kita main lagi dik sementara abang sedang bobok ciang. *Hana Asfa Rasyifa yang belum genap 2 bulan* #HanaAsfaRasyifa #HAR #DiaryHAR #1m #DAPFamily @desrianto_prayogi
0 notes
Photo
Gak Cukup Sekali. . . Waktu umur 1 - 2 tahun Ahnaf anak yang berani dan ramah juga mudah akrab. Naik kuda, memberi makan hewan, memegang bulu hewan, menyikat tempurung kura-kura, dan lainnya Ahnaf mau mencoba seketika. Hingga ada sesuatu yang membuatnya sedikit berubah yang membuatnya butuh waktu untuk kenal dengan lingkungan baru, orang baru, dan permainan baru. Ketika diminta mencoba hal baru Ahnaf akan bilang "abang takut", "abang malu". Oh nak, maafkan kekhilafan kami. Semenjak tahu itu, ketika ada orang sekitar yang me-label-i Ahnaf dengan kata takut atau malu cepat-cepat kami sanggah. "Abang gak Takut kok. Abang mau liat dulu sebelum mencoba", "Abang butuh waktu untuk kenal hal baru". Jadilah setiap mencoba bermain hal baru atau berinteraksi dengan hewan, gak cukup dengan sekali rayuan. . Tempat rekreasi @faunalandofficial cocok banget buat abang yang gak cukup sekali untuk lihat-lihat hewan. Karena pintu masuk juga pintu keluar jadi sebelum pulang bisa foto-foto lagi sama hewan yang tadi dilhatnya. Terlihat berbeda ekspresi abang foto dengan singa putih saat baru masuk dengan akan pulang. Sayang, foto dengan burung tidak bisa diulang karena mamak sudah gempor bolak-balik sambil gendong 😅. Lain kali harus ikuti track biar energi gak terkuras buat bolak-balik jadi bisa coba interaksi dengan hewan 2x. Ohiya, jangan lupa bergandengan dengan suami @desrianto_prayogi biar seiring sejalan. 😉 . Pesan: sebaiknya ke faunaland sebelum jam 10.30 supaya bisa nonton pertunjukan burung. . #DAPFamily #FaunaLandAncol #AhnafAthaRafasya #3y6m
0 notes
Photo
Outing Of The Day . . Kalau di sekolah-sekolah kan ada agenda pergi keluar sekolah ya, entah ke tempat pembuatan makanan, taman, dan tempat edukatif lainnya. Nah, gak kalah sama sekolah-sekolah itu, Ahnaf pun ada agenda itu. 😎 . Hehe, enggak kok, ini gak sengaja. Diagendakan seketika hari itu juga. Saat Datuk (kakek abang) ingin pergi ke Thamrin City. Ya udah deh, cus berangkat sekalian jadi outing untuk abang. hehe 😅 . Mengenal kendaraan bernama kereta. Ternyata banyak yang bisa dikenalkan dengan naik KRL, selain tentang masinis, stasiun, dan gerbong. Abang mengenal kepedulian dengan melihat ada orang laki-laki dewasa yang memberi duduk ke seorang ibu. Abang juga menerima saat berdesakan dan tidak dapat duduk. Dia pun melihat banyak yang rela berdiri dan berdesakan. Abang juga jadi tahu tertib mengantri masuk kereta termasuk hati-hati dalam melangkah. Tidak lupa mama memberi tahu kalau di stasiun, selalu mendengarkan pengumuman di stasiun supaya tidak tertinggal kereta atau salah tujuan. Pun tentang lingkungan sekitar rel, melihat rumah-rumah yang ada di dekat rel kereta. Belajar bersyukur dengan tempat tinggal abng yang tidak bising. Darisini abang jadi belajar peka dan kepedulian terhadap sekitar. . . "gujes-gujes.. gujes-gujes.. ini ceritanya lagi di kereta", gitu cerita abang ke ayah sambil goyang-goyangin badannya. "pintunya buka-tutup, buka lagi tutup lagi. Orangnya juga keluar-masuk. Rame", tambah abang. . "Mah, Alhamdulillah ya rumah kita ada lantainya. Gak bising juga", gitu kata abang ke mama. Waah, naik KRL juga bisa menumbuhkan fitrah keimanan, yaitu belajar bersyukur dengan segala yang dimiliki. . Selain fitrah keimanan juga fitrah jasmani karena harus jalan dari loket ke gerbong kereta dan sebaliknya. Fitrah belajar juga. Belajar tentang kereta listrik energinya dari listrik, kalau mobil dengan bensin, manusia dengan makan. . Abang juga belajar kasih-sayang. Adik Hana meskipun bayi sayang sama abang. Mau ditinggal dirumah bersama budhe sementara abang jalan-jalan sama mama dan datuk. Adik rewelnya saat mama sudah pulang. Rewel kangen ya dik. 😘 . #AhnafAthaRafasya #3y6m #DAPFamily #PortofolioAhnafAthaRafasya @desrianto_prayogi
0 notes
Photo
Cerdas Finansial . . Awalnya kurang tertarik dengan materi ini karena yang terbayang adalah kegiatan melatih anak menabung tiap hari yang sudah dilakukan jauh sebelum level 8 ini. Datar banget kan? Ini materinya lebih cocok untuk ibunya. 😅 . Selama ini gak pernah nge-rem kalau punya keinginan. Apalagi ada olshop, tambah merasa seperti berada dijalan bebas hambatan. Seperti tentang keinginan baju kembaran misalnya. Sebelum mulai level 8 ini, ada KEINGINAN abang-adik punya piyama kembaran. Sudah lama berseluncur di ig, belum nemu yang cocok sampai datanglah game level 8. Lalu camilan Rabu dan sharing hasil tugas teman2 di medsos jadi merasa tersindir. Bahwa melatih cerdas finansial juga melatih membedakan antara KEINGINAN dan KEBUTUHAN. Punya baju kembaran jelas hanya keinginan, kebutuhannya punya baju yang layak untuk dipakai saat tidur. Iya kan? Oke, pelan-pelan mulai nge-rem keinginan beli ini-itu. Berasa udah diganti kampas rem nya dengan level 8 ini. 😁 . Ternyata oh ternyata, tanpa disadari abang dan adik punya piyama dengan motif sama. Itu baju adik juga baju abang dulu waktu bayi sih. Tapi kan yang penting keinginan punya piyama untuk abang-adik dengan motif yang sama, kesampaian. Ini nih hikmahnya bersabar. Bersabar untuk menunda membeli barang yang diinginkan 😎 . Di game level ini ayah @desrianto_prayogi berperan aktif. Sekarang jika ayah memberi abang uang koin untuk ditabung, abang akan meminta saran ayah tujuan menabungnya untuk beli apa. Ayah akan konsisten menjawab untuk beli buku bukan mainan. Kalau sebelumnya sering ke supermarket belanja kebutuhan harian sambil beli mainan, sekarang kalau mau beli mainan lebih terencana pakai uang tabungan. Kalau toh ada keinginan lihat-lihat mainan saat belanja, diarahkan untuk windows shopping saja. 😅 . "Rejeki itu pasti, kemuliaan harus dicari", jadi orang bermental kaya, punya cashflow sehat, menabung dengan tujuan, dan sedekah/infaq/zakat dianggarkan yang pertama sebelum lain-lainnya, adalah poin-poin penting di game level ini. Bismillah memulainya dan yang penting semoga istiqomah. Aamiin. . #AliranRasa #level8 #KuliahBunsayIIP #cerdasfinansial #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #DAPFamily
0 notes