#seraung
Explore tagged Tumblr posts
Text
Revisi
Nekad ke Seraung buat begadang ngerjain sampai larut malam. Kemudian memaksa diri pulang karena situasi dan kondisinya eh kenapa makin malam makin ramai ini. Bukan makin sepi. Iya tau sih ini coworking space. Ya bagus sih buat nambah rezeki ownernya (aku ga sewot kok ga wkwk). Cuma, sepertinya karena alone jadi feels like ga nyaman
Kalau udah dapat temponya dikerjain sebentar juga bisa kelar. Cuma kalau ga mood ya apa daya. Entah gue ini manusia atau apa. Kenapa kerja tuh kudu mood dulu sih? Dasar tidak profesional!
Di Seraung ketemu mahasiswa (padahal selama ini aman - aman bae ga ketemu siapa - siapa wkwk. Dasar gue emang si aneh. Alhamdulilahnya mahasiswa yang gue temuin adalah anak rajin yang ngumpul di kafe itu buat ngerjain deadline tugas dan rapat organisasi. Uwow aku salut). Keknya bagusan ke sana tuh weekdays sih yaaa. Terus bawa temen, jangan soksokan sendirian (lah emang gue biasanya sendirian sih ya). Tapi ga papa sih ya emang niatnya mau kerja kok, bukan gosip (naon).
Terus lanjut nonton Love Next Door. Kenapa episode hari ini menyayat hati sekali? Aku kalo jadi Choisseung mau protes sih sama writer-nimnya. Tega kali 1 episode isinya diremukin mulu hatinya. Kebayang pas lagi makan terus makdeg nyesek banget. Makan nasi berasa makan pasir sih yakin. Makan sup berasa nelen oli.
Dan sekarang gue bukannya bobok malah lanjut kerja. Wahai anak muda sayangi badanmu~~
Kelamaan pakai earphone wired 3,5mm jack ini bikin telinga kiri ku sakit (Sebenarnya ini cuma menambah excuse aja sih biar bisa beli wireless headphone). Tolong kalau ada reader yang pernah nyobain wireless headphone midrange minta rekomen dongs. Mau beli sony tapi aku naksirnya yang harga 5 jutaan (agak sableng emang). Ga maksa beli yg harga segitu karena ngerasa bukan priority banget punya headphone se-wow itu. Cuma butuh yang nyaman buat disambi kerja dalam durasi lama. Selain itu, eike bukan youtuber atau content creator dimana kualitas audio itu ngaruh sama performa pekerjaan dan berpengaruh sama cuan.
5 notes
·
View notes
Text
TURISIAN.com - Pulau Kalimantan, salah satu wilayah yang kaya akan jejak budaya, menyimpan warisan yang tak lekang oleh waktu. Dihuni mayoritas oleh Suku Dayak, pulau ini menjadi pusat kebudayaan yang masih lestari hingga kini. Berbagai desa adat di Kalimantan menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan kearifan lokal tetap dijaga dan dilestarikan. Sekaligus menjadi inspirasi bagi perkembangan desa wisata di seantero pulau. Desa-desa adat di Kalimantan tidak hanya menjadi tempat pelestarian tradisi, tetapi juga wadah edukasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. BACA JUGA: Festival Seni Qasidah di Kalimantan Tengah Media Dakwah Efektif Mereka yang berkunjung dapat merasakan atmosfer jejak budaya Dayak yang begitu kental, dengan ornamen ukiran khas yang menghiasi setiap sudut rumah. Ini menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menyelami lebih dalam kekayaan budaya Suku Dayak. Desa Pampang Pedesaan Adat Pampang, yang diresmikan sebagai desa adat pada tahun 1991, menjadi salah satu destinasi budaya paling terkenal di Kalimantan. Berlokasi di Sungai Siring, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, desa ini menjadi pusat pelestarian budaya Dayak. Khususnya Suku Dayak Apokayan dan Dayak Kenyah. BACA JUGA: Bontang Kuala, Pelopor Desa Wisata di Kalimantan Timur Rumah Lamin Adat yang megah dengan panjang sekitar 40-15 meter dan tinggi 3 meter menjadi daya tarik utama. Dibangun dari kayu ulin dengan ukiran khas berwarna hitam, putih, dan kuning, rumah ini memancarkan keanggunan yang tak tergantikan. Sementara itu, Desa Pampang juga dikenal dengan Upacara Junan, ritual tradisional yang telah berlangsung ratusan tahun. Desa Lekaq Kidau Di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Desa Adat Lekaq Kidau menyajikan keunikan budaya Suku Dayak Kenyah. Tradisi yang paling mencolok di desa ini adalah cuping telinga panjang, sebuah tanda status sosial yang dikenakan sejak bayi. Warga desa juga kerap terlihat memakai Seraung, topi rajut dari daun palem yang menjadi ciri khas Suku Dayak Kenyah. BACA JUGA: Tiga Wisata Susur Sungai di Pulau Kalimantan yang Mesti Dicoba Sensasinya Pulau Sapi Terletak di Kecamatan Mentarang, Malinau, Kalimantan Utara, Desa Adat Pulau Sapi adalah rumah bagi Suku Dayak Lundayeh. Keunikan desa ini terletak pada rumah-rumahnya yang berwarna-warni serta dua patung replika buaya di Balai Adat. Setiap tahun, desa ini menjadi tuan rumah Festival Aco Lundayeh, ajang seni dan budaya yang melibatkan komunitas Lundayeh dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. BACA JUGA: Hudoq, Tarian Mistis Penuh Makna Khas Suku Dayak Kalimantan Timur Bung Kupu’ak Berbatasan langsung dengan Malaysia, Desa Adat Bung Kupu’ak di Jagoi Babang, Kalimantan Barat, adalah salah satu desa tua bagi Suku Dayak Bidayuh. Desa ini dikenal dengan tradisi Gawia Sowa, upacara syukur atas hasil panen yang juga tercatat sebagai salah satu dari 101 Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Dalam festival ini, pengunjung dapat menyaksikan beragam seni dan budaya, termasuk ritual, tari-tarian, dan berbagai kearifan lokal yang mencerminkan kehidupan masyarakat Dayak Bidayuh. Desa Miau Baru Desa Miau Baru di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menjadi salah satu pusat kebudayaan Suku Dayak Kayan. Kawasan ini dikenal dengan Gerbang Lekan Maran yang menggambarkan kesenian Dayak Kayan melalui ukiran kayu ulin yang kokoh. BACA JUGA: Kereta Otonom Tanpa Rel Disiapkan untuk Rapat Kabinet Paripurna di IKN Desa ini juga mempertahankan keunikan ragam tarian dan seni yang menjadi identitas kuat masyarakat Suku Dayak Kayan. Kelima desa adat ini bukan hanya melestarikan warisan budaya. Tetapi juga membuka pintu bagi para pengunjung untuk menyelami kekayaan tradisi yang telah terjaga selama berabad-abad. Bagi yang ingin merasakan langsung kehidupan dan kearifan lokal Suku Dayak, desa-desa ini adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Banyak jejak budaya yang ditinggalkan.
0 notes
Text
Ada yg lebih sedih dan kesepian selain aku yg menjadi anak rantau; yaitu Mimi ku (ibu)🥲
Sedih.. dirumah kesepian tanpa suaminya, anak, mantu dan cucu.
Anaknya cuma aku, satu. cucunya cuma satu, anakku. mantunya satu, pelengkap. Perasaan sedih di hatiku memang ada (manusiawi). gema takbir kali ini bahkan aku pergi lagi di negara formosa. meninggalkan mereka yg aku sayang. Nangisnya ada, tapi tidak seraung pertama. Anak peremuan, anak satu satunya bahunya harus kuat. Hatinya harus lapang.
Semoga kebahagian selalu berpihak ❤️
Touyuan, Taiwan 10 April 2024
1 note
·
View note
Photo
JNT DISKON 30% PENGIRIMAN KE SELURUH INDONESIA. AREA KOTA TARAKAN yg mau bisa langsung wa bang salman : 082158663596 🔥🔥🔥 #tarakan #jnt #j&texpress #jntxpressid #lacakresi #j&t #tracking #cargo #jntcargo #jntindonesia #pengiriman #paket #tanjungselor #tanjungpalas #berau #ktt #tanatidung #nunukan #malinau #sebatik #seraung #seruyung #bunyu #samarinda #balikpapan (at Tarakan Champions Store) https://www.instagram.com/p/CfI41tSL1FW/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#tarakan#jnt#j#jntxpressid#lacakresi#tracking#cargo#jntcargo#jntindonesia#pengiriman#paket#tanjungselor#tanjungpalas#berau#ktt#tanatidung#nunukan#malinau#sebatik#seraung#seruyung#bunyu#samarinda#balikpapan
0 notes
Text
Seraung, Head Cover Borneo Ethnic
Seraung, Head Cover Borneo Ethnic
This hat became daily used by the Dayak people in Borneo. Has a wide size and at a glance similar to caping hat. This is Seraung ethnical hat Dayak Tribe that we have encountered a lot in Borneo, especially Dayak Kenyah tribe whose live in Lekaq Kidau, East Borneo.
Seraung made from blue leaf, a kind of wide palm leaf and many grow in the forests of Borneo. The process of making this hat start…
View On WordPress
#Borneo#borneo indonesia#borneo island#Borneo Souvenir#Dayak Head Cover#East Borneo#Head Cover#Seraung
0 notes
Photo
Seraung atau topi khas suku Dayak yang digunakan untuk melindungi kepala ketika beraktifitas diluar rumah atau melakukan aktifitas di hutan. Selain untuk pelindung kepala dalam kegiatan sehari- hari topi ini juga dipakai untuk keperluan upacara ritual. Seraung banyak di jumpai di Pulau Kalimantan. Khususnya suku Dayak Kenyah yang tinggal di Lekaq Kidau Kalimantan Timur. #festivalpanenrayanusantara2017 #jagatradisirawatbumi #pasarbudaya @pararafest #seraung #dayak #borneo #dayakkenyah #ethnic #indigenous #indigenouspeople #indigenousland (di Taman Menteng)
#pasarbudaya#seraung#borneo#jagatradisirawatbumi#ethnic#dayak#festivalpanenrayanusantara2017#indigenous#dayakkenyah#indigenouspeople#indigenousland
0 notes
Photo
🥐mac n cheese🧀 , 😋Makang lu seraung.. Takut dang kokrang ekgi😅 (at Kuala Terengganu) https://www.instagram.com/p/BwHZSqMgWjR/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=sz01aeteqaxf
0 notes