bebebkendostory
Bebeb Kendo
111 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
bebebkendostory · 15 days ago
Text
Dalam sebuah perjalanan hidup pasti ada lika likunya, gak melulu semua harus senang dan tenang. Dalam hal pekerjaan sekalipun, iri dan dengki sudah biasa memerangi hati para pembenci. Gapapa. Selagi kita baik baik saja. Semua akan baik baik saja.
Fitnah dan menyebar kebencian itu pasti ada pada suatu hal dalam pekerjaan. Gak semuanya baik dan gak sedikit juga yg jahat. Gapapa terima aja. Yang penting terus saja berbuat baik.
Saya dulu pernah di fitnah dengan cara menjijikan di ruang pekerjaan. Di permalukan. Di sebarkan aib saya. mirisnya oleh orang terdekat. Yg biasa sering curhat bareng, ketawa bareng, segala tetek bengeknya bareng. Saya gak ngerti orang tersebut kenapa begitu jahat kepada saya. Saat itu, i'm totally distressed. Mungkin sakit tp gak berdarah. Sampe saat ini pun gak bisa saya lupa.
Padahal yaa selama itu saya merasa diri saya gak pernah ada masalah. Sama mereka baik baik saja. Entah kenapa mereka berubah jadi jahat. Susah emang dasarnya udah benci. Dan di tambah ada yg memprovokasikan pula. Yaa menghalalkan berbagai cara untuk membenci saya. Sampai pada suatu ketika insiden terjadi. Dimana saya keluar dari pekerjaan tersebut.
Lalu apakah saya dendam kepada mereka yang telah melemparkan saya dari pekerjaan saya? Tidak ada dendam, tidak ada sakit hati, tidak ada niat membalas.
Lalu? Saya hanya mendoakan supaya kita semua lebih akrab dengan nurani. Sepanjang nurani hidup, rasa kemanusiaan juga hidup.
Cukup.
0 notes
bebebkendostory · 18 days ago
Note
Kak gimana cara bertahan dari hubungan pacaran 5 thn dan Ldr? Disaat pasangan jujur kalau saya bukan lagi tujuannya
Hallo kak, salam kenal maaf baru respon yaa kak , baru cek pesan masuk huhuhu..
Kalo pasangan kamu bukan kamu tujuannya, ngapain di terusin dan bertahan, mending udahan, selesai. Tp kalo dia mau kamu, berjuang buat kamu dan menganggap kamu sebagai rumah, pasti akan tetep ke tujuan singgah rumah itu.
LDR itu beneran nyiksaaaa banget, overthingkingnya, sedih pas lagi kangennya, kadang tiap hari ada aja masalahnya, tp kalo pasangan kita sama sama punya KOMITMEN insyaAllah badai apapun dalam suatu hubungan pasti akan di lewati. Hubungan langgeng bukan karna kecocokan & bukan hanya tentang menyatukan dua isi kepala tapi karna komitmen.
0 notes
bebebkendostory · 19 days ago
Text
Sebenernya yg paling berat itu ujian IMAN sih, iyaa, Allah ngasih enak enak di dunia itu sampe di kasih lupaa sama Allah ini berat banget dari ujian apapun, istidraj tuuh berat banget. Makanya tiap kali aku lg ngerasa seneng banget sama suatu hal takut aja kaya yaa Allah semoga bukan istidraj, ingat sama Allah ingat, sama Allah *Allahumma a'inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik*.
Sorry bukan sok alim tp beneran manusia tuh tempatnya banyak salah termasuk akuu.
0 notes
bebebkendostory · 19 days ago
Text
Setiap akhir tahun selalu berdoanya: sehat, kaya raya bergelimang harta. Tapi semakin di kejar dunia, gk ada apa apanya. Malah harta justru jadi ujiannya. Terus sekarang jadi mikir eh iyaa gak belajar dari doa yg kemaren², gak boleh ngejar sesuatu kalo Allah belum ngasih yaa gak bakal di kasih. Tp sekarang doanya gini: yaa allah, kuat iman aja udah selalu ingat Sama Allah, sehat, rejeki mah ngikutin aja sesuai yg udah Allah kasih.. selalu di kasih rasa bersyukur untuk apapun❤️ udah gitu aja.
0 notes
bebebkendostory · 2 months ago
Text
Tubuku tidak sakit, tp aku sibuk mencari sembuh. Tubuhku tidak terluka, tp aku menangis entah kenapa. Aku punya hati namun tidak ada rasa. Sungguh separah apa cobaan kesabaranku, sampai rasa sabarpun tak takluk dengan kesabaranku.
0 notes
bebebkendostory · 4 months ago
Text
Dulu waktu kecil mikirnya sholat tahajud itu yaa untuk ngedapetin hajat-hajat duniawi kita. Misal mau menang lomba, mau daftar seleksi, dll. Kira-kira begitu yang lingkungan ajarkan kepadaku.
Kini setelah dewasa, aku lebih mengartikan tahajud adalah momen intimate untuk bertemu Sang Pencipta. Mau ngapain aja bebas. Curhat, minta dikuatin aja, minta diringanin beban, nangis tanpa sebab, dsb. Ga harus doa muluk-muluk nuntut duniawi. Kadang abis sholat juga aku cuma bengong ga ngapa-ngapain. Yah, karna di dunia yang aku sesendirian ini, mau sama siapa lagi nyandar kalo ga sama Allah.
Sekarang aku bener-bener pasrahin jalan hidupku sama Allah. Selama ini Allah udah kasih jalan yang terbaik sih menurutku. Jadi aku gausah sok ngatur gitu deh. Tinggal jalanin dengan usaha sebaik-baiknya.
294 notes · View notes
bebebkendostory · 4 months ago
Text
Afirmasi yang benar itu bukan "Aku kuat, aku hebat, aku pasti bisa melewati semuanya sendiri" melainkan "Aku lemah, aku tidak punya daya dan kekuatan tapi aku adalah hamba dari Tuhan yang maha kuasa atas segalanya, kepadaNyalah aku berserah diri".
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
404 notes · View notes
bebebkendostory · 7 months ago
Text
Sebagaimana doa Nabi Musa saat melarikan diri atas kejaran orang-orang Bani Israil, karena saking kuatnya tak sengaja membunuh seseorang yang sedang dilerai
"Rabbi inni limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir"
Allah Maha Tahu, Nabi Musa hanya butuh makan untuk kembali dapat energi, tapi Allah berikan lebih, karena Allah Maha Tahu yang terbaik, yang dibutuhkan hambaNya
Sebagaimana kesadaran diri Nabi Yunus, saat pergi meninggalkan kaumnya, karena berputus asa, beliau berdoa dalam kegelapan, yang sangat gelap, benar-benar gelap
"Laa ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minadzholimin"
Maka saat kembali ke daratan, 1000 orang kaumnya sudah memeluk ajaran tauhid
Sebagaimana senyuman, harapan, dan doa Rasulullah saat ditawari Malaikat Jibril yg dibersamai dua Malaikat pemikul gunung untuk ditimpakan pada penduduk Thaif
"Tidak, jangan. Aku ingin diutus sebagai pembawa rahmat bukan musibah, dan sungguh mereka kaum yang belum tahu. Semoga kelak dari sulbi-sulbi mereka lahir para mujahid pembela agamaNya"
Allah, Allah, Allah!😭
Sedikit rangkuman dari yang disampaikan ustadz Salim A Fillah; menyadarkan diri ini. Seberat apapun bebanmu hari ini yis, sesendiri apapun hari ini kau rasakan yis, atau bahkan sesepele apapun keinginanmu yis
Mintalah pada Allah, adukan padaNya, ingatlah Dia!
169 notes · View notes
bebebkendostory · 8 months ago
Text
Semenjak kepergian salah satu sahabat beberapa pekan lalu, jujur masih nggak nyangka sampe detik ini Bener2 kepergian yg mendadak, bener2 kepergian yg tanpa firasat bahkan mimpi. Entah giliran siapa lagi nantinya, kematian tidak ada yg pernah tau Apalah aku yg seorang pendosa, yg belum cukup amal, ibadah dan segala perintahNya bahkan abai kematian dan kehilangan itu pasti terjadi tp yg bikin kalut adalah apakah kita sudah cukup siap untuk bekal Akherat nanti...??? Yaaa Allah ampuuniiiiii aku 😭😭😭
1 note · View note
bebebkendostory · 9 months ago
Text
Sia sia semua kebahagiaan, semua pengharapan dan cita cita. Ingin dan angan. Rapuuh serapuh rapuhnya. Hancur sehancur hancurnya. Putus asa. Hilang arah. Cuma bisa nangis di balik bantal. Nangis sesesugkan cukup melegakan. Nggak bisa teriak cuma bisa menahan. Sakit yg menyesakkan 😭
1 note · View note
bebebkendostory · 9 months ago
Text
Ada yg lebih sedih dan kesepian selain aku yg menjadi anak rantau; yaitu Mimi ku (ibu)🥲
Sedih.. dirumah kesepian tanpa suaminya, anak, mantu dan cucu.
Anaknya cuma aku, satu. cucunya cuma satu, anakku. mantunya satu, pelengkap. Perasaan sedih di hatiku memang ada (manusiawi). gema takbir kali ini bahkan aku pergi lagi di negara formosa. meninggalkan mereka yg aku sayang. Nangisnya ada, tapi tidak seraung pertama. Anak peremuan, anak satu satunya bahunya harus kuat. Hatinya harus lapang.
Semoga kebahagian selalu berpihak ❤️
Touyuan, Taiwan 10 April 2024
1 note · View note
bebebkendostory · 10 months ago
Text
Tidak pernah tertarik dengan rejeki orang, tidak pernah iri dengan pencapaian orang. Siklusnya dalam dunia ini; semua rejeki, musibah dan ujian datangnya dari Allah, sudah di gariskan. Orang yg di takdirkan kaya raya pun belum tentu bisa amanah dgn baik. Dunia bener² cuma beberapa jengkal dari dagu ke kepala, itu artinya semua ini fana dan hanya sementara, akherat selamanya 🥹
2 notes · View notes
bebebkendostory · 10 months ago
Text
The Dua of Musa (AS):
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Rabbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqir
‘My Lord, indeed I am, for whatever good You would send down to me, in need.’ (Surah Al-Qasas, 24)
The Dua of Yunus (AS):
لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِين
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin
‘There is no god worthy of worship except You. Glory be to You! I have certainly done wrong.’ (Surah Al-Anbiya, 87)
The Dua of Nuh (AS):
رَبِّ أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ
Rabbi inni maghlubun fan-tass-ssir
‘I am helpless, so help me!’ (Surah Al-Qamar, 10)
The Dua of Ayub (AS):
أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Innee massaniyad durru wa Anta arhamur raahimeen
‘Indeed, I have been touched with adversity, and You are the Most Merciful of the merciful.’ (Surah Al-Anbiya, 83)
The Dua of Muhammad (SAW):
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ والْحُـزْنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Allaahumma ‘innee ‘a’oothu bika minal-hammi walhazani, wal’ajzi walkasali, walbukhli waljubni, wa dhala’id-dayni wa ghalabatir-rijaal.
‘O Allah, I take refuge in You from anxiety and sorrow, weakness and laziness, miserliness and cowardice, the burden of debts and from being overpowered by men.’ (Sunan an-Nasa’I 5449)
4K notes · View notes
bebebkendostory · 10 months ago
Text
Saat sudah mulai bangkit tapi di jatuhkan oleh keadaan. Saat apa yg menjadi sumber kebahagiaan tapi di patahkan. Saat sedang berusaha berdiri tapi di hancurkan. Entah ribuan macam apalagi yg harus di lewati hingga rasanya dada sudah penuh dgn sesak. Seperti 'yaudahlah rasain aja pahitnya dulu'.sampai tiap apa yg di rasa tak berasa. Nikmat sekali dengan ujian hidup.
1 note · View note
bebebkendostory · 10 months ago
Text
2020 kala itu pikiran yg seharusnya nggak kenapa kenapa, jadi berubah kenapa kenapa--penuh air mata. untung gak jadi bunuh diri aja udah Alhamdulillah. Kalo di ceritain gak bakalan mampu. Jadi pelajaran banget. Sekarang apapun jangan pernah takut. Apapun harus bisa dan berani buat bertindak selagi mampu. Makasih banyak yaa untuk diriku saat itu ❤‍🔥
1 note · View note
bebebkendostory · 10 months ago
Text
Lebih baik mendengar dan bercengkrama dengan orang sinting daripada mengiba dan mengasih kepada orang waras, sebab orang sinting tidak menggunakan perasaan dan hatinya untuk melukai tapi orang waras tahu kapan bisa menghabisi 🔪
1 note · View note
bebebkendostory · 11 months ago
Text
BACAAN DZIKIR PETANG
*أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ*
*A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim*
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
➡ *1. Membaca Ayat Kursi (1x)*
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِ ذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
*AYAT KURSI*
*allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.*
“Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Al-Baqarah: 255) [1]
➡ *2. Membaca Surat Al-Ikhlas (3x)*
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. [2]
➡ *3. Membaca Surat Al-Falaq (3x)*
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ,مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya) dan dari kejahatan orang yang dengki
apabila ia dengki. [3]
➡ *4. Membaca Surat An-Naas (3x)*
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.”
[4]
➡ *5. Membaca (1x)* :
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَـٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَـٰذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
*Amsainaa wa amsal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii haadzihil-lailati wa khoiro maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil-lailati wa syarri maa ba'dahaa, robbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar, robbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-naari wa 'adzaabin fil qobr.*
Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung keDibac dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejekelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadamu dari siksaan di Neraka dan kubur. [5]
➡ *6. Membaca (1x)* :
اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
*Allaahumma bika amsainaa, wa bika ash-bahnaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikal mashiir.*
Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu sore, dan dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu tempat kembali (bagi semua makhluk).
[6]
➡ *7. Membaca Sayyidul Istighfar (1x)*
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْ��ِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
*Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u laka bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.*
“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.” [7]
➡ *8. Membaca (3x)* :
اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ،
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
*Allahumma "afini fii badanii .Allahumma 'afini fii sam'ii, Allahumma a"finii fii basharii, Laa ilaaha illa anta. Allahuma inni A'udzu bika minal kufri wal faqri, Allahuma inni a'udzubika min 'Adzabil qabri, Laa ilaaha illa anta*
“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.” [8]
➡ *9. Membaca (1x)* :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
*Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahumah fadni min bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.*
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).”
[9]
➡ *10. Membaca (1x)* :
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
*Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.*
“Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.” [10]
➡ *11. Membaca (3x)* :
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
*Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.*
“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.” [11]
➡ *12. Membaca (3x)* :
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
*Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.*
“Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad صلي الله عليه وسلم sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).” [12]
➡ *13. Membaca (1x)* :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
*Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin*
“Wahai Rabb Yang Mahahidup, Wahai Rabb Yang Mahaberdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala keadaan dan urusanku dan jangan Engkau serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” [13]
➡ *14. Membaca (1x)* :
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
*Amsainaa 'alaa fithrotil islaam, wa 'alaa kalimatil ikhlaash, wa 'alaa diini nabiyyinaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa millati abiinaa ibroohiim, haniifan musliman wa maa kaana minal musyrikiin.*
Di waktu sore kami berada di atas fitrah Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik. [14]
➡ *15. Membaca (1x atau 10x atau 100x)* :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
*Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.*
“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” [15],[16],[17]
➡ *16. Membaca (100x)* :
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
*Subhanallah wa bi-hamdih.*
“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya.” [18]
➡ *17. Membaca (3x)* :
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
*A'uudzu bi kalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.*
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya. [19]
_____
_Fote Note:_
[1] Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga pagi hari.” (HR. Al-Hakim (1/562), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/418, no. 662), shahih).
[2] HR. Abu Dawud (no. 5082), an-Nasa-i (VIII/250) dan at-Tirmidzi (no. 3575), Ahmad (V/312), Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411, no. 649), hasan shahih.
[3] Ibid.
[4] “Barangsiapa membaca tiga surat tersebut setiap pagi dan sore hari, maka (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan. HR. Abu Dawud (no. 5082), Shahiih Abu Dawud (no. 4241), Annasa-i (VIII 250) dan At-Tirmizi (no. 3575), At-Tarmidzi berkata “Hadits ini hasan shahih”. Ahmad (V/312), dari Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu. Shahiih at-Tirmidzi (no. 2829), Tuhfatul Ahwadzi (no. 3646), Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (1/411 no. 649), hasan shahih.
[5] HR. Muslim (no. 2723), Abu Dawud (no. 5071), dan at-Tirmidzi (3390), shahih dari Abdullah Ibnu Mas’ud.
[6] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1199, lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Shahiih al-Adabil no. 911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 262.
[7] “Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga.” (HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu.
[8] HR. Al-Bukhari dalam Shahiib al-Adabil Mufrad no. 701, Abu Dawud no. 5090, Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih Al-Adabil Mufrad no.539
[9] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1200, Abu Dawud no. 5074, An-Nasa-i VIII / 282, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumaa. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih
[10] Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه “Ucapkanlah pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur.” HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 1202, at-Tirmidzi no.3392 dan Abu Daud no. 5067,Lihat Shahih At- Tirmidzi no. 2798, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753
[11] “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.” HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088,Ibnu Majah no. 3869, al-Hakim 1/514, Dan Ahmad no. 446 dan 474, Tahqiq Ahmad Syakir. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-Hakim 1/513, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655, sanad-nya shahih.
[12] “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat.” HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat Shahiih At Targhiib wat Tarhiib I/415 no. 657, Shahiih At Targhiib wat Tarhiib al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma’aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686.
[13] HR. An-Nasa'i dalam Sunan al-Kubro, Al-Hakim dalam al-Mustadzrak, Al-Baihaqi dalam Asma wa shifat dan dishahihkan Al Albani dalam Silsilah as-Shahihah no. 227).
[14] HR. Ahmad 3/406-407, 5/123. Lihat juga Shahihul Jami' 4/290. Ibnus Sunni juga meriwayatkannya di 'Amalul Yaum wal Lailah no. 34.
[15] HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, dari Ab ‘Ayyasy Azzurraqy radhiyallahu ‘anhu, Shahiih Jaami’ish Shaghiir no. 6418, Misykaatul Mashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib 1/414 no. 656, shahih.
[16] HR. An-Nasa-i dalam 'Amalul wal Lailah (no. 24), Ahmad (V/420), dari Abu Ayyun al-Anshari. Lihat Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah (no. 113 dan 114) dan Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (I/416, no. 660), shahih.
[17] “Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.” HR. Al-Bukhari no. 3293 dan 6403, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3798, dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه. Penjelasan: Dalam riwayat an-Nasa-i (‘Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafadz: “Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore Hari.”… Jadi, dzikir ini dibaca 100x diwaktu pagi dan 100x diwaktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762
[18] HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Syarah Muslim XVII / 17-18, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari dzikir-dzikir Nabi adalah seratus diwaktu pagi dan seratus diwaktu sore. Adapun riwayat yang menyebutkan sampai seribu adalah munkar, karena haditsnya dha’if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-’iifah no. 5296).
[19] HR. Ahmad 2/290, An-Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah, no. 590 dan Ibnu Sunni no. 68. Lihat Shahih At-Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266 dan Tuhfatul Akhyar, hal. 45.
-------------------
Dinukil dari buku Doa Dan Wirid halaman 133- 155 yang disusun oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafii.
19 notes · View notes