Tumgik
#selalu sakit kepala
storyhorny · 10 months
Text
Nimatnya Sekolah part2
"hahhh, buat apa tu?" Terkejut aku.. rupanya aku disergah akak senior... "Akak jangan tengok" sambil aku mendepa tanganku melindungi pandangannya "lah apa nak kisah, sekolah ni dah biasa dah kes sex open ni... Ada yg buat dalam class time cikgu mengajar pon ada... Awak ni mesti pelajar baru yang heboh orang ramai cakap tukan". " Haah ye, nama saya zul kelas 4 influence". "Owh, saya bella dowanna, tapi orang panggil bella atau kak bella, 5 influence". "Jom saya bawa awak jalan port orang selalu buat sex kat sekolah ni" aku termenung kejap melihat body bella ni... Sunggu anggun dan mantap biarpun dia chubby sikit, dapat henjut mesti kuat jerit... Tetiba batangku naik... Bella perasan batangku timbul di seluar. "Aik, stim ke tengok saya?". Aku pandang seluar aku dan terkejut batangku jelas timbul... "Nak tengok ke? Kalau nak jom kita gi tempat yang private sikit" aku pon ikut belakang bella...
Tumblr media
-belakang blok makmal-
tanpa fikir panjang bella menyelak rambutnya sehingga nampak lehernya yang putih dan gebu... Bella membuka butang bajunya satu per satu sehingga nampak branya... Besar betul tetek bella, bertambah stim aku.. bella berbogel hingga tinggal bra dan seluar dalamnya... Bella minta aku keluarkan batangku tapi aku malu sebab tak pernah buat... Bella datang dekat padaku dan berbisik "can i suck your dick?" Sambil buka seluar aku dan keluarkan batangku... Terkejut bella lihat batangku yang berukuran 7 inci di usia muda... Tanpa melengahkan masa bella membuat jilatan pertama di kepala batangku, sungguh aku merasa ngilu... Inilah kali pertama batangku disentuh dan dijilat wanita ... Bella mengolom batangku dengan rakus seolah dia banyak pengalaman mengolom batang lelaki, aku tetiba merasakan aura baharu seolah-olah aku rasa nak fuck bella tapi aku tak reti... "Pernah having sex tak?" Aku terkedu dengar soalan tu dan gagap jawapanku "err ta...tak". "Nak try tak sebab saya jadi horny pulak tengok batang awak dengan saiz gini. Takpe saya akan ajar awak. Sekarang buka seluar and baring". Aku akur dan baring. Bella membuka bra dan pantiesnya, terus duduk atas aku dan masukkan batangku kedalam lubang pussynya, aku merasakan nikmat yang aku tak pernah rasa... Inilah kali pertama aku fuck anak dara orang... "Arghh...arghh sedapnya arghhh... Senak perut saya sebab batang awak panjang sangat" kami hanya bermain satu position sebab aku masih tak tahu sex.. bnyak kali aku dengar bella menjerit tersangkut-sangkut rupanya dia dah klimaks dua tiga kali, penuh juga pussy dia dengan air nikmatnya... Hampir 40 minit bertarung aku dah nak capai klimaks "awak saya rasa mcm nak kencing"."awak nak pancut ke? Jap, pancut kat muka saya" aku bangun and berdiri di depan muka bella sambil batangku digosok olehnya... "Arghhhhhh" aku memancutkan air nikmatku buat kali pertama... Agak banyak air yang aku keluarkan... "Tq tau puaskan saya. Bolahlah saya recommend kat kawan-kawan saya yang nak rasa batang panjang kat awak" aku hanya senyum kepenatan. "Oklah, saya dah lambat kena masuk kelas ni. Nanti kita jumpa lagi. This is my number. Anything just WhatsApp ok" kami sempat bercium sebelum masuk kelas masing-masing
-kelas-
"awak pergi mana zul, class dah start 30 minit lepas"." Maaf cikgu, tadi saya pergi tandas sakit perut"." Harini semua tak boleh ke padang bersukan sebab awak sorang. Sekarang saya denda awak ketuk ketampi 10 kali" aku kena denda dengan cikgu pj cikgu azira shafinaz sebab lambat masuk kelas...
Tumblr media
Dalam masa yang sama, aku sempat melihat bentuk badan cikgu azira yang melentik dari luar pakaiannya yang serba ketat maklumlah namapon cikgu pj... Tetiba aku rasa stim, aku ketuk ketampi sambil menutup mata sambil membayangkan aku melakukan sex dengan cikgu azira... Habis je aku ketuk ketampi aku pelik tngok semua pelajar tekaku melihat padaku termasuklah cikgu azira..." Kenapa semua pandang aku, aku salah buat ke?"." Awak cuba tengok bawah tu" qis yang duduk di meja hadapan di depanku menegurku sambil kenyitkan matanya... Aku terkejut dan baru perasan aku tidak zip seluar dan nampak batangku keluar menegak yang dialasi dengan seluar dalamku... "Nak bagi siapa tengok burung awak tu?" Merah mukaku dengar teguran cikgu azira... Aku cepat-cepat membetulkan seluarku dan terus duduk di tempat belajarku... "Dah pukul berapa dah ni takkan morning wood lagi?" Satu kelas menggelakkan aku... Qis memandang ke arahku sambil mengenyitkan mata sambil menggigit bibir bawahnya kepadaku... Aku hanya membalas dengan senyuman... Namun pandanganku terpaku kepada mia... Dia seolah tiada reaksi seperti takde apa yang berlaku
Tumblr media
Comment for part 3
2K notes · View notes
tentangtenang · 2 months
Text
Kita Tidak Akan Pernah Memahami Tentang Menerima Sampai Kita Menjalaninya
Sudah lebih dari dua pekan tulisan ini diendapkan di dalam pikiran. Awalnya ragu untuk dituliskan karena khawatir ada salah pikir di dalamnya. Tetapi, saya rasa saya memang butuh menulis untuk menguraikannya, berharap tulisan ini menjadi diskusi dengan para pembaca dan juga menjadi teman berproses bagi siapa saja yang saat ini sedang berlelah-lelah dalam berproses menerima. Baca sampai selesai supaya tidak salah paham, ya. Bismillah ...
Tumblr media
Ada banyak hal di dalam hidup yang tidak akan pernah kita pahami sebelum kita benar-benar menghadapi dan menjalaninya. Salah satunya adalah acceptance atau penerimaan. Pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apa itu menerima? Bagaimana caranya untuk menerima?" rupanya hanya akan bisa seutuhnya terjawab ketika kita sudah pernah memproseskan diri untuk melakukan penerimaan.
Iya, penerimaan pada akhirnya bukanlah tentang suatu konsep atau teori yang bisa kita hafalkan untuk memahaminya, sebab kita harus menjalaninya.
Itulah yang belakangan ini menjadi sebuah kesimpulan diri bagi saya selepas menjumpai hari-hari yang berat. Seperti yang sudah bisa ditebak, saat hari-hari berat itu sedang hadir, penerimaan nyatanya juga hadir sebagai PR besar, and I wasn't have any clue to solve those kind of things. Dalam kondisi seperti itu, nasehat-nasehat baik seperti "Kamu seharusnya bersyukur. Kamu itu tidak menerima ketetapan Allah." terasa seperti belati yang menyakitkan. Alih-alih menyemangati dan membuat saya menemukan insight baik, saya justru semakin ingin melawan! Saya pikir, mengapa orang lain begitu sulit berempati dan membaca situasi sehingga kalimat-kalimat seperti ini harus dikatakan di saat-saat yang tidak tepat?
Di saat yang sama, isi kepala saya yang hening seketika berubah menjadi sangat riuh. Peperangan terjadi antara sisi diri saya yang mengatakan, "Sudahlah, didengarkan saja. Itu kan benar." dengan sisi diri saya yang lain yang mengatakan, "Nggak, itu salah! The things is not about acceptance and gratitude. Saya ini sedang sedih, bukan sedang tidak bersyukur. Saya juga sedang marah dan kecewa, bukan sedang tidak percaya kepada Allah sehingga enggan menerima ketetapan-Nya." Tetapi, saya terus mengevaluasi cara berpikir saya ini hingga akhirnya saya menemukan sebuah insight bahwa,
Tidak pernah ada yang salah dengan konsep bersyukur dan menerima ketetapan Allah. Saya pun mengimani bahwa dua hal itu memanglah menjadi kebutuhan jiwa kita sekaligus juga merupakan sikap terbaik seorang hamba kepada Rabb-Nya. Hanya saja ...
Saat ujiannya sedang hadir sebegitu hebatnya, saat tangis sedang deras-derasnya, juga saat rasa sakit sedang terasa sakit-sakitnya, rupanya yang saya butuhkan adalah berproses untuk menerima sepenuh utuh apa yang menjadi ketetapan-Nya. Di dalam menjalani proses itu, yang saya butuhkan adalah rangkulan, bukan nasehat-nasehat idealis yang bisa menutup jalur komunikasi hingga saya jadi tidak ingin bercerita lagi.
Saat itu, sambil menata apa yang ada di hati dan pikiran, saya teringat pada sebuah materi yang yang pernah saya buat untuk sebuah kelas. Salah satu kata kunci dari materi itu adalah bahwa penerimaan adalah proses yang aktif. Lewat berbagai ujian kemarin, rupanya Allah ingin memahamkan saya lebih dalam tentang "proses yang aktif" ini. Lalu, apa yang saya dapatkan? Penerimaan itu, setidaknya bagi saya, adalah proses yang seperti apa?
Pertama, dalam proses menerima itu ternyata kita tidak selalu bisa langsung berhasil. Terkadang kita harus bertemu dulu dengan kegagalan. Kita mungkin saja semakin sedih, semakin marah, semakin kecewa, dsb namun semua perasaan yang semakin menjadi-jadi itu biasanya akan menghantarkan kita pada sebuah titik dimana kita akan menyerah, mentok, hingga akhirnya pelan-pelan memilih untuk berserah, "Oke ya Allah, aku ikut apa mau-Mu."
Kedua, dalam proses menerima akan terjadi berbagai dialog di dalam diri, "Kayaknya gini, deh! Eh tapi nggak, yang benar itu ... Tapi gimana kalau ..." dst. Saat itu terjadi, it's okay, nikmati saja prosesnya dengan tetap banyak beristighfar kepada Allah dan meminta-Nya menunjukkann kepada kita cara berpikir yang benar.
Ketiga, proses menerima itu tidak bisa diwakilkan kepada siapapun kecuali diri kita sendiri karena ia adalah urusan personal, subjektif, dan merupakan perjalanan diri yang Allah berikan khusus untuk diri kita. Meski kita dan seseorang yang lain sedang berproses untuk menerima satu ketetapan yang sama, proses di dalam dirinya pasti berbeda. So hang in there, sampai kita menyadari bahwa satu-satunya yang bisa menolong kita hanya Allah saja.
Keempat, dalam proses menerima akan ada banyak warna perasaan yang bermain. Menyadarinya itu baik, merasakan apa yang kita rasakan juga baik, tetapi jangan sampai kita merelakan diri kita untuk dipimpin oleh perasaan-perasaan kita. Sebab, jika itu terjadi, kita sudah kalah.
Kelima dan yang paling utama, ternyata yang paling kita butuhkan dalam berproses untuk menerima ketetapan Allah adalah petunjuk-Nya. Hanya dengan petunjuk Allah kita bisa luluh, lapang, hingga akhirnya menerima.
Well, sampai kapanpun, rupanya proses menerima akan selalu menjadi pembelajaran bagi diri kita. Masalahnya, hal-hal yang harus kita terima di dalam hidup selalu berganti-ganti: beberapa hal mungkin sudah kita selesaikan sehingga tidak lagi menjadi isu di dalam diri (bahkan mungkin sudah menjadi hikmah yang kita kantongi), namun, bukankah beberapa yang lain masih menyisakan rasa berat dan meminta kita untuk berproses dalam menerimanya?
Teruslah berproses. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk-Nya di dalam jiwa kita. Wallahu 'alam bishawab.
PS. Jika teman-teman butuh berdiskusi tentang ini, boleh ask question via Inbox di Tumblr ini, ya.
155 notes · View notes
steven-wijaya · 7 months
Text
CERITA SEKS KEPUASAN DARI ASSISTEN PRIBADIKU (Part-1)
Tumblr media
Latar belakang keluargaku adalah dari keluarga yang dibilang sangat sukses. Suamiku bekerja salah satu keduta besar  Australia dijakarta pusat. Setelah aku menyelesaikan studinya S2 ku di  UGM, aku mengusulkan untuk mengajukan pindah ke kota Surabaya agar dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Setelah mengurus melalui birokrasi yang cukup ribet,  akhirnya aku bisa pindah dari kantor yang ada diJakarta Pindah kesurabaya.
Sebagai orang baru, aku tentu saja harus bekerja keras untuk menunjukkan kemampuanku. Apalagi tugas baruku di kantor ini adalah sebagai kepala kantor dan aku harus mampu menunjukkan kepada anak buahku bahwa aku memang layak menempati posisi ini. Sebagai konsekwensinya aku harus rela bekerja hingga larut malam menyelesaikan tugas-tugas yang sangat berbeda saat aku bertugas dahulu.
Hal ini membuatku harus selalu pulang larut malam karena jarak rumah kami dengan kantor yang cukup jauh yang harus kutempuh selama kurang lebih tiga puluh menit dengan mobilku. Semenjak aku pidah kesurabaya aku menjadi  jarang bercengkerama dengan suamiku karena jarak antara kami sudah beda antara Jakarta dan Surabaya apalagi kita sama-sama semakin sibuk sejak karirnya meningkat. Praktis kami hanya bertemu seminggu sekali saja.
Atas kebijakan pimpinan, aku selalu dikawal oleh assisten kantorku jika hendak pulang. Sebut saja namanya Mas Tomi. Dia sering mengawalku dengan sepeda motor untuk mengiringi mobilku dari belakang hingga ke depan halaman rumahku untuk memastikan kalua aku aman sampai ke rumah. Dengan demikian aku selalu merasa aman untuk bekerja hingga selarut apapun karena pulangnya selalu diantar oleh Mas Tomi.
Tak jarang aku memintanya mampir untuk sekedar memberinya secangkir kopi. Mas Tomi seorang anak Muda yang sudah yang usianya sudah 30 tahunan dan sudah berkeluarga. Tubuhnya cukup kekar dengan kulit putih khas orang bandung. Ia memang asli dari bandung  dan dia juga mantan atlit angkat besi.  Semenjak menjadi assistenku dikantor,  akupun sudah dikenalkan dengan istrinya ya bernama Lilis.
Suatu hari, saat aku selesai lembur. Aku kaget hari itu Mas Tomi tidak masuk kerja.
"Lho Mas Tomi di mana pak?" tanyaku pada Security yang mengantarku.
"Katanya Bu, Pak Tomi hari ini minta ijin tidak masuk katanya istrinya melahirkan" katanya dengan sopan.
Akhirnya aku tahu kalau yang mengantarku adalah Pak Didik, Security yang biasanya masuk pagi.
"Kapan istrinya melahirkan?" tanyaku lagi.
"Katanya sih hari ini atau mungkin besok Bu" jawabnya.
Awal Perselingkuhan, dengan Assisten kantorku saat aku bersama suamiku memutuskan untuk menjenguk istri Mas Tomi di Rumah Sakit Umum. Akhirnya aku mengetahui kalau Lilis mengalami pendarahan yang cukup parah. Dengan kondisinya itu ia terpaksa menginap di Rumah Sakit untuk waktu yang agak lumayan lama.
Atas saran suamiku aku ikut membantu biaya perawatan istri Mas Tomi dengan pertimbangan selama ini Mas Tomi telah setia mengawalku setiap pulang kerja maupun dikantor. Sejak saat itu hubungan keluargaku dengan keluarga Mas Tomi seperti layaknya saudara saja. Kadangkala Lilis istri Mas Tomi mengirimkan sebuah buah pisang hasil panen dari kebunnya ke rumahku. Walaupun harganya tidak seberapa, tetapi aku merasa ada nilai lebih dari sekedar harga pisang itu. Ya, rasa persaudaraan! Itulah yang lebih berharga dibanding materi sebanyak apapun. Kadang akupun juga sering mengirimi beberapa makanan ringan dan sembako ke rumahnya yang sangat sederhana. Karena seringnya aku berkunjung ke rumahnya maka tetangga aku sudah menganggapku sebagai bagian dari keluarga Mas Tomi.
Suatu hari, saat aku pulang lembur, seperti biasa aku diantar Mas Tomi. Begitu sampai ke depan rumah tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya hingga kusuruh Mas Tomi untuk menunggu dirumahku sampai hujan reda. Aku suruh pembantuku yang sudah tua untuk membuatkan kopi untuk Mas Tomi.
Sementara Mas Tomi menikmati kopinya aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ini memang merupakan kebiasaanku untuk mandi sebelum tidur. Hujan tidak kunjung reda hingga aku selesai mandi, kulihat Mas Tomi masih duduk menikmati kopinya sambil menghisap rokok kesukaannya di teras sambil menerawang memandangi hujan.
Malam itu aku hanya mengenakan baju tidur satin model daster tanpa memakai Bra dan ikut duduk di teras untuk sekedar menemaninya ngobrol. Kebetulan lampu terasku memang lampunya  agak remang-remang yang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana.
"Gimana sekarang punya anak Mas? Bahagia kan?" tanyaku membuka percakapan.
"Ya..Bahagia sekali Bu..! Habis dulu istri saya pernah keguguran saat kehamilan pertama, jadi ini benar-benar anugrah yang tak terindah buat saya Bu..".
"Memang Mas.. Aku sendiri sebenarnya sudah ingin punya anak, tetapi.." Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku karena malu juga membicarakan kehidupan seksualku di depan orang lain.
"Tetapi kenapa Bu.. Ibu kan sudah punya segalanya, Mobil ada, Rumah juga sudah ada.. Apa lagi" Timpalnya seolah-olah ikut prihatin.
"Ya..Itu lah Mas.. Dari materi memang kami tidak kekurangan, tetapi dalam hal yang lain mungkin kehidupan Mbak Lilis istri Mas lebih bahagia"
"Mmnn…maksud ibu.." tanyanya terheran-heran.
"Itu lho Mas.. Mas Tomi kan tahu kalau saya selalu kerja sampai malam sedangkan suami ketemu hanya seminggu sekali jadi kami jarang bisa berkumpul setiap hari "
"Ya..Memang itulah rahasia kehidupan Bu.. Kami yang orang sederhana sedangkan keluarga ibu yang tidak kekurangan materi malah bingung tidak dapat kumpul".
Matanya sempat melirikku yang saat itu mengenakan daster satin yang kupakai, apalagi kedua putting susuku tidak dapat menutupi dengan kain satin dasterku . Kulihat penisnya mulai naik turun melihat kemolekan tubuhku. Mungkin karena hujan yang semakin deras dan aku yang jarang dijamah oleh suamiku membuat gairah nakalku juga bangkit.
Aku sengaja mengubah posisi dudukku sehingga pahaku yang mulus sedikit kelihatan. Hal ini membuat duduknya semakin gelisah, matanya berkali-kali mencuri pandang ke arah pahaku yang memang sengaja kubuka sedikit.
"Sebentar Mas aku ambil minuman dulu" kataku sambil bangkit dan berjalan masuk.
Aku sadar bahwa pakaian yang kukenakan saat itu agak memperlihatkan tubuhku sehingga bila aku berjalan ke tempat terang tubuhku akan membayang di balik gaun satinku yang licin itu.
"Oh ya Mas Tomi kita masuk saja ke dalam soalnya hujan kan di luar dingin.."
"Baik Bu.." jawab Mas Tomi agak tergagap karena melihat penampilanku ini.
Aku mengerti apa yang dirasakanya karena Mas Tomi sudah lama tidak menyentuh istrinya sejak melahirkan bulan kemarin, karena usia kelahiran bayinya belum genap 40 hari. Suasana sepi di rumahku ditambah dengan dinginnya malam membuat gairahku bergejolak dengan kehadiran Mas Tomi dirumahku.
Mas Tomi terlihat sangat terangsang melihat penampilanku yang sangat segar habis mandi tadi. Akhirnya mungkin karena tidak tahan atau karena udara dingin ia minta ijin untuk ke kamar kecil.
"Maaf Bu.. Boleh minta ijin ke kamar kecil"
"Silahkan Mas.. Pakai yang di dalam saja"
"Ah.. Enggak Bu saya enggak berani"
"Enggak apa-apa.. Itu Mas Tomi masuk aja nanti dekat ruang tengah itu"
"Baik Bu.."
Sambil berdiri Mas Tomi membetulkan mentuk  celana panjangnya. Aku melihat ada tonjolan besar yang mengganjal di sela-sela pahanya. Aku membayangkan mungkin isinya sebesar sayur terong Atau bahkan mungkin lebih besar lagi.
Agak ragu-ragu ia melangkah masuk hingga aku berjalan di depannya sebagai pemandu jalan. Akhirnya kutunjukkan kamar kecil yang biasa aku pakai. Begitu ia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan kecil, sementara di luar hujan semakin deras.
Aku terkejut saat aku keluar dari dapur tiba-tiba ada tangan kekar yang memelukku dari belakang. Tiba-tiba piring yang berisi pisang goreng hampir saja terlepas dari tanganku karena kaget. Rupanya aku salah menduga. Mas Tomi yang kukira tidak mempunyai keberanian ternyata tanpa kumulai sudah mendahului dengan cara mendekapku. Napasnya yang keras menyapu-nyapu bulu kudukku hingga membuatku merinding.
"Maaf Bu Ratna, aku sudah tidak tahan..melihat ibu seperti ini", desisnya diiringi dengus napasnya yang menderu.
Lidahnya mulai menjilat-jilat bagian tengkukku hingga aku menggeliat sementara tangannya yang kokoh itu secara menyilang mendekap kedua Payudara ku. Untuk menjaga wibawaku aku pura-pura sedikit marah.
"Mas.. Apa-apaan ini.." suaraku agak kukeraskan sementara tanganku mencoba menahan laju tanganganya  yang semakin liar meremas kedua payudaraku dari luar gaunku.
"Maaf Bu..sekali Maaf, Tomi. Sudah tidak tahan lagi.." diulanginya terus ucapanya itu.
Kedua tangannya semakin liar bergerak meremas-remas dan kedua ujung ibu jarinya memutar-mutar kedua puting susuku dari luar gaun satinku.
Karena desahan nafsuku juga sangat membutuhkan tubuhnya yang mendekapku dari belakang, aku biarkan dia memeluku. Apalagi tonjolan batang penisnya yang sudah dikeluarkan dari celah reslting  celananya yang keras menekan kuat di belahan kedua belah buah pantatku. Terus digesek-gesekanya hingga kain satin dasterku juga ikut terselip dipantatku dan Hal ini semakin membuat nafsuku terbangkit ditambah dinginnya malam dan derasnya hujan di luar sana.
Suasana sangat mendukung bagi godaan setan untuk menggoda dan menggelitik nafsuku malam itu. Tubuhku semakin merinding dan kurasakan seluruh bulu romaku berdiri saat jilatan lidah Mas Tomi semakin ganas menerpa tulang belakangku. Tubuhku didorong Mas Tomi hingga tengkurap di atas meja makan dekat dapur yang sangat kuat karena memang terbuat dari kayu jati pilihan. Saat itulah tiba-tiba salah satu tangan Mas Tomi beralih menyingkap gaunku keatas dan meremas-remas kedua buah pantatku. Aku semakin terangsang hebat saat tangan Mas Tomi yang kasar menyusup celana dalam nylonku dan meremas pantatku dengan gemas.
Begitu celana dalam nylonku terlepas dari tubuhku. Jari-jarinya mulai menyentuh lubang anusku. Gila..!! Mas Tomi, dia Benar-benar lelaki yang bertubuh kekar dan permainan seksnya sangat kasar dan liar. Tapi aku sengat suka atas permainan seksnya seperti orang kehausan dipadang pasir . beda dengan suamiku permainan ranjangnya memperlakukan aku seperti tuan putri dengan lembut.
Tapi kali ini sensasi sangat beda dari pada yang lain, Kasar dan liar. Apa lagi samar-samar kucium aroma keringat Mas Tomi yang berbau khas lelaki! Tanpa parfum.. Gila aku jadi terobsesi dengan bau khas seperti ini.
"Akhh..Masssss..jangaaannn……dongggg…..Anhh" desahku antara pura-pura menolak dan meminta.
Ya harus kuakui kalau aku benar-benar rindu pada jamahan lelaki kasar macam Mas Tomi ini yang memiliki tubuh kekar dan sudah sangat bernafsu dan akupun sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi. Dengan beringas dan kasar dijilatnya punggungku diluar gaun satinku dan menjilat kesana-sini sehingga membuat gaun satinku basah oleh air liur bekas jilatanya, membuat tubuhku menggeliat dan menggelepar seperti ikan kekurangan air. Apalagi saat bibirnya mulai menjilat-jilat bagian pantatku.
"Ahh…anghh..Masss.. Akhh.. Jangan..Akhh" kepura-puraanku akhirnya hilang saat dengan agak kasar mulut Mas Tomi dengan rakusnya menijilati kedua belah pantatku.
Luar biasa sensasi yang kurasakan saat itu. Pantatku bergoyang-goyang ke kanan dan kiri menahan geli saat jilatan lidahnya masuk kedalam lubang Anusku.
"Unggg.. Pantat ibu indah.." kudengar Mas Tomi menggumam mengagumi keindahan pantatku.
Tanpa merasa jijik sedikitpun lidahnya terus  menyelusup ke dalam lubang anusku dan jilat sana jilat sini. "Ouunggg..uuuhhh..Masss…. Ampunnhh" aku mendesis karena tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan lelaki muda yang masih bertenaga  itu apalagi dia assistenku yang seharusnya dia menghormati bila di kantor.
Malam itu aku benar-benar pasrah total begitu Liang vaginaku sudah berkedut-kedut seolah tak sabar menanti disodok-sodok oleh batang penisnya itu. Rangsangan semakin hebat kurasakan saat tiba-tiba kepala Mas Toni menyeruak di sela-sela pahaku dan mulutnya yang rakus mencium dan menyedot-nyedot lubang vaginaku ku dari arah belakang. Secara otomatis kakiku melebar untuk memberikan ruang bagi kepalanya agar lebih leluasa menyeruak masuk. Aku sepertinya semakin gila. Karena baru kali ini aku bermain gila di rumahku sendiri. Tapi aku sudah tak peduli yang penting gejolak nafsuku malam ini bisa terlampiaskan.
"Ouunggg.. uuhhhh..Terushh.. Ohh Masssss”, dari menolak aku menjadi meminta! Benar-benar gila ini.
Pantatku semakin liar bergoyang saat lidah Mas Tomi menyelusup ke dalam alur sempit di selangkanganku yang sudah sangat basah dan menjilat-jilat kelentitku yang sudah sangat mengembang karena birahi. Aku merasakan ada suatu desakan maha dahsyat yang menggelora, tubuhku seolah mengawang dan ringan sekali seperti terbang ke langit kenikmatan.
Tubuhku mengejang-ngejang menahan terpaan gelora kenikmatan. Mas Tomi semakin liar menjilat dan sesekali menyedot kelentitku dengan bibirnya hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan Birahiku.
"Akhh..Massss….akhh.." aku mendesis melepas orgasmeku yang pertama sejak seminggu kepergian suamiku ini.
Nikmat sekali rasanya. Tubuhku bergerak liar untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam karena lemas. Napasku masih memburu saat Mas Tomi melepaskan bibirnya dari gundukan bukit di selangkanganku. Lalu masih dengan posisi tengkurap di atas meja makan dengan setengah menungging tubuhku kembali ditindih Mas Tomi. Kali ini ia rupanya sudah menurunkan celana panjangnya setengah kaki dan benda hangat dan keras yang menempel ketat di belahan pantatku. Gila panas sekali benda itu! Aku terlalu lemas untuk bereaksi.
Beberapa saat kemudian aku merasakan benda itu mengesek-gesek belahan vaginaku yang sudah basah dan licin. Sedikit demi sedikit benda keras itu menerobos masuk kedalam lubang vaginaku. Sesak sekali rasanya. Mungkin apa yang kubayangkan tadi benar, Karena selama ini aku belum pernah melihat ukuran, bentuk maupun warnanya.
Aku kembali terangsang saat benda hangat itu menyeruak masuk dalam kehangatan bibir vaginaku.
Blesss…."Uunghhh..uuuhhhh..Bu..Ratna punya ibu benar-benar nikmat sekali.." Gumam Mas Tomi disaat batang penisnya masuk kedalam vaginaku.
Didesakkannya masuk lebih dalam lagi batang penisnya ke dalam lubang vaginaku.
“Oungggghh”.  lagi-lagi sensasi yang luar biasa menerpaku.
Di kedinginan malam dan terpaan deru hujan kami berdua justru berkeringat.. Gila.. Mas Tomi menyetubuhiku di ruang makan di mana aku biasanya sarapan pagi bersama suamiku! Gaun satinku tidak dilepasnya dan masih melekat ditubuhku, hanya disingkap bagian bawahnya sedangkan celana dalam nylonku sudah terbang entah kemana dilempar Mas Tomi.
"Ouhh Mas….tomiiii.. Ahh", aku hanya mampu merintih dan menahan kenikmat yang amat sangat saat Mas Tomi mulai memompaku dari belakang lubang vaginaku dengan batang penisnya.
Dengan posisi setengah menungging dan bertumpu pada meja makan, tubuhku disodok-sodok Mas Tomi dengan gairah yang meluap-luap. Tubuhku tersentak ke depan saat Mas Tomi dengan semangat menghunjamkan batang penisnya keluar masuk ke lubang vaginaku, Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan meja, Tangan kirinya menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya. Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang penisnya.
Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang penisnya yang menghunjam dalam-dalam. Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mas Tomi yang terdengar di sela-sela suara gemuruh hujan menambah gairahku kian berkobar. Apalagi bau keringatnya semakin tajam tercium dilubang hidungku.
“Oh.. Inikah dunia..kenikmatan”,  Tanpa sadar mulutku bergumam dan menceracau liar.
"Ouhmm terushh.. Terushh.. Yang keras..Mas…tekan lebih dalam", Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.
"Putar Bu.. Putarrhh" kudengar pula Mas Tomi menggeram sambil meremas pantatku kian keras.
Batang penisnya semakin keras menyodok lubang vaginaku yang sudah semakin licin. Aku merasakan batang penisnya mulai berdenyut-denyut dalam jepitan dinding vaginaku. Aku sendiri merasa semakin dekat untuk  mencapai orgasmeku yang kedua. Tubuhku serasa melayang. Mataku merem melek menahan nikmat yang amat sangat. Tubuh kami terus bergoyang dan beradu untuk mencapai titik kenikmatan, sementara gaun satinku sudah basah oleh keringatku sendiri.
Mas Tomi semakin keras dan liar menghunjamkan penisnya yang menusku keluar masuk lubang vaginaku dari belakang. Lalu tiba-tiba tubuhnya kulihat mengejang-ngejang dan mulutnya menggeram keras.
"Annghh..ahhh…terushh buu.. Goyangg.. Anggghh..Tomii….mau keluar….anghhh", Batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku terasa berdenyut kencang dan akhirnya aku merasakan adanya semprotan hangat yang menyirami isi rahimku.
Crott….crottt…crottt...Beberapa kali air cairan sperma Mas Tomi menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga malam ini yang sudah lama tidak disalurkan oleh Mas Tomi ke istrinya.
Tubuhnya senakin kian mengejang-ngejang liar dan tangannya semakin  keras mencengkeram pantatku hingga aku merasa agak sakit dibuatnya. Tapi aku tak peduli Karena tubuhku juga seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hunjaman batang penisnya yang masih menyemprotkan sisa-sisa cairan spemanya didalam vaginaku.
"Ouunggghhh..Terus..Mas tomiiii…buang yang banyak spermau didalam vaginaku..anghhh", tanpa malu atau sungkan aku sudah meminta Mas Tomi untuk lebih kuat menggoyang pantatnya untuk menuntaskan dahagaku.
Akhirnya aku benar-benar terkapar diatas meja makan. Tulang-belulangku serasa seperti mau lepas semua. Benar-benar lemas aku dibuat oleh Mas Tomi. Kami terdiam beberapa saat menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami peroleh. Batang penis Mas Tomi kurasakan mulai mengkerut dan mengecil dalam jepitan lubang vaginaku. Perlahan namun pasti akhirnya batang penisnya itu terdorong keluar dan terkulai menempel di depan bibir vaginaku yang basah oleh cairan kami berdua.
Gila banyak sekali Mas Tomi mengeluarkan cairan spermanya, aku tahu itu karena banyaknya tumpahan sisa-sisa cairan spermanya meleleh keluar dari lubang vaginanku yang menetes ke lantai ruang makan.
"Ibu benar-benar hebat.. Tomi jadi sayang sama ibu.." bisik Mas Tomi di telingaku.
Aku hanya diam antara menyesal telah melakukan kesalahan terhadap suamiku dan terpuaskan hasrat liar Mas Tomi.
"Sudah Mas…Nanti Mbok Sarmi bangun",  kulepas tangan Mas Tomi yang masih memelukku.
Aku berusaha melepaskan diri dari jepitan tubuh Mas Tomi yang kekar dari belakang tubuhku. Lalu aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Sekali lagi aku mandi di malam yang dingin itu.
Begitu selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan baru sadar betapa kacaunya ruang makanku ini karena di Meja makanku sudah bergeser tak karuan sementara kulihat celana dalam nylonku terlempar ke sudut meja makanku. Mas Tomi masih membetulkan celananya.
"Maaf Bu saya.. Boleh numpang mandi Bu.."
"Silahkan Mas.. Handuknya ada di dalam".
Setelah mengambil celana dalamku yang ada dimeja makan, aku segera masuk kedalam kamar dan mengambil baju tidur yang ada didalam lemari. Kupilih baju tidur satin model daster seperti tadi saat aku bermain seks dengan Mas Tomi. Tapi kali ini hanya beda warna tapi modelnya sama. Tanpa memakai Bra dan Celana dalam lagi langsung kupakai baju tidur itu dan setelah itu aku langsung keluar dari dalam kamar untuk mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Mas Tomi yang berceceran di lantai. Sementara itu Mas Tomi masih mandi di kamar mandi yang baru saja kupakai.
Bersambung
134 notes · View notes
gizantara · 3 months
Text
Doa yang Datang dari Hati Orang yang Lelah
Sekarang ada di fase 'menebak' tanda-tanda Allah untuk menyerah. Tidak ada yang salah. Memang kalau aku tidak menyerah, apa yang mungkin dapat berubah?
Untuk aku yang terbiasa effortless ditambah jarang punya target yang besar, pencapaian-pencapaian biasa seringkali membuatku cukup puas dengan diriku sendiri. Kemudian, perjalanan selama dua bulan ini bikin aku sadar bahwa baru kali ini aku bermimpi tinggi-tinggi. Sampai alam bawah sadar ikut bantu amini dan gerakin semuanya, intentionally. Sampai ada perasaan meledak di dalam, saking excited-nya dengan apa yang akan dicapai.
Makanya sebenarnya agak heran juga selama 2 bulanan ini, sense of fight aku bisa sebesar ini dan justru malah semakin kuat saat cuma diri sendiri yang berusaha dibantu oleh Allah. Katanya, the lack of support is support itself, hahaha. Apakah ini yang dinamakan reverse psychology?
Tumblr media
Kalimat itu aku yakini terus dan aku udah mendorong sekuat yang aku bisa. Turns out, beberapa tanda mulai berubah di depan dan keputusan harus diatur ulang. Ini kaya.. Allah ngasih tau bahwa aku bisa aja bakal terus-terusan ngedorong pintu di toko yang belum buka atau udah tutup, atau udah ga beroperasi. Cuma pengandaian sih, intinya:
Ternyata ada saatnya kita harus berhenti mendorong serta menghamburkan sumber daya.
Sekarang mengambil keputusan berbalik arah dan sejujurnya udah sepekan selalu sakit kepala (kerasa secara fisik) karena mikirin semua pertimbangan dan alternatif kemungkinannya sendiri. Tulisan ini sebelumnya udah mengendap di draft beberapa hari cuma belum ngerasa mindful untuk nulisnya juga, saking ribut isi kepala. Ada beberapa chat dari temen terdekat juga yang aku tunda balas beberapa hari, dengan alasan yang sama.
Sebenernya nggak ada kesedihan di sini. Seperti kata Teh Qoonit dalam captionnya:
Jika seluruh kebebasan, mimpi-mimpi, dan karya yang ingin diciptakan tujuannya surga, maka tak ada masalah jika tertundanya pun untuk surga juga.
Malah, bisa jadi kesempatan surganya akan jauh lebih besar. Dari "karya" besar yang dicipta dalam ruang-ruang sunyi tanpa apresiasi manusia. Tanpa tropis, lembar ijazah, atau bahkan ucapan "terima kasih". Hanya dalam rangka wujud taat, bersyukur, sabar, dan keikhlasan hanya kepada Allah.
Yang aku harapkan semoga ke mana dan kenapanya menjadi lebih jelas di depan dan yang telah dikerjakan semoga dinilai. Mungkin memang ada yang ketinggalan sampai harus putar balik. Mungkin ada perbaikan jalan di depan sehingga perjalanan harus ditunda. Mungkin kendaraannya perlu di-service dulu supaya perjalanannya selamat. Mungkin harus ngambil atau ngejemput sesuatu/seseorang dulu di tempat lain. Apapun ya, semuanya mungkin-mungkin saja.
Pelan-pelan coba memahami cara kerja Allah "memperjalankan". Mungkin emang harus ketemu seseorang/kejadian tertentu dulu supaya "kejelasan" harus ngapain itu diperoleh. Ini semacam, ketemu orang di jalan yang ngingetin, "teh, itu bannya bocor!" Ya mau nggak mau, kita akan melipir dulu ke bengkel kan? Bodoh banget kalau denial bannya gak kenapa-kenapa padahal aslinya kenapa-kenapa.
Mungkin karena sebelum-sebelumnya masih dengan keputusan yang sama sambil terus berkontemplasi setiap harinya dan meluruskan niat. Ternyata bukan niatnya yang salah, simply belum waktunya aja. Atau simply, memang tidak akan pernah jadi waktunya, and it's super okay.
Gapapa juga, apa yang udah diusahakan sampai sejauh ini ngga pernah sia-sia kok. Banyak belajar itu seru. Gapapa, mungkin bukan ke sana "sabil" nya, yang jelas harus tetep minta ditunjukkan "shirath" yang "mustaqim". Kalau menurut tafsir:
Sabil itu jalan kecil yang kita tempuh berkenaan dengan "resource" yang kita miliki. Misalnya kita punya keahlian di suatu bidang lalu mengambil peran di bidang tersebut itulah sabil. Ada sabil yang lillah, ada juga sabil yang bengkok/buruk/sesat. Begitulah terminologi sabil digunakan dalam kitab suci.
Tumblr media Tumblr media
Menurut Quraish Shihab, shirath bisa diartikan sebagai jalan tol. Kita tidak bisa keluar atau tersesat setelah memasukinya. Apabila memasukinya, kita telah ditelan olehnya dan tidak dapat keluar kecuali setelah tiba pada akhir tujuan perjalanan.
Shirath adalah jalan yang luas. Semua orang dapat melaluinya tanpa berdesakan. Berbeda dengan sabil yang banyak tetapi merupakan jalan kecil. Meski demikian, Quraish berpendapat, tidak apa kita menelusuri sabil asal pada akhirnya menemukan jalan tol yang luas lagi lurus itu.
Artinya, nggak masalah kita mau aktif di bidang yang kita senangi selama niat, langkah, dan tujuannya lillah. Soalnya bagaimanapun juga, cuma sabil yang lillah selalu mengarahkan kita pada shiratal mustaqiim. Dan kepentingan selamat harus selalu prioritas di atas semua kepentingan.
Maka di "sabil" manapun Allah akhirnya memperjalankan aku, semoga aku selalu terpandu (ahda sabilan) dan semoga selalu di "shiratal mustaqim" yakni jalannya orang yang diberi nikmat oleh Allah (nabiyin, shadiqin, syuhada, shalihin).
Mungkin sesekali di satu waktu sendiri suka merenung, "Ya Allah, masa di kehidupan yang cuma satu kali ini aku nggak bisa menjadi sesuatu yang aku inginkan? (tentunya ga keluar dari batasan syari'at ya)"
Tapi kalau dipikir-pikir lagi, nggak usah tersinggung atas ketidaktercapaian ini, soalnya kata Kak Asta Ebrahim di cuitan X-nya,
"Sikap kita dalam menghadapi takdir yang gak enak juga dinilai oleh Tuhan."
Okay, taruhlah putar balik itu emang takdir yang nggak enak. Terus apa boleh buat? Kita juga nggak bisa berbuat banyak. Yang sering kita lupakan adalah fakta bahwa hitungan pahala Allah masih berjalan. Still counting, semoga, sampai Allah panggil kita pulang sebagai hamba yang ridha dan diridhai-Nya.
Jadi doa paling realistisnya sekarang, mudah-mudahan nggak kehilangan intuisi dan sense of fight setelah putar balik.
Sebagai penutup, untuk Allah, terima kasih sudah memanggilku untuk menyeru-Mu belakangan ini. Walau masih dengan kecanggungan yang aneh dan kebingungan mau minta apa saking berdesakan isi kepala. Mohon ampun atas segala kesotoyanku.
— Giza, 'dipaksa' menyerah saat masih pengen berjuang nggak pernah semembingungkan ini. Mungkin inilah momen berkurbannya.
112 notes · View notes
milaalkhansah · 3 months
Text
Ke Psikolog
Tumblr media
Tadi malam gue mutusin buat konsul online.
Sebenarnya keinginan buat 'nyari' bantuan ke psikolog ini udah lama ada. Tapi gue maju mundur terus. Selain karena budgetnya belum ada, juga karena gue merasa 'lebay' sampe harus ke psikolog segala. (Yeah gue selalu menyepelekan apa yang lagi gua rasain. Jangan ditiru ya sobat) tapi karena tadi malem lagi ke trigger sesuatu, dan gua udah cape mengulang fase yang sama terus-terusan, akhirnya gue milih buat nyari bantuan ke yang profesional.
Di awal gue sempat bingung mau cerita apa. Atau mungkin saking banyaknya yang pengen gue tanyain sampe gak bisa milih yang mana dulu mau gua tanya. Dan jujur juga sempat ragu, apa psikolog tersebut bisa mengerti cerita gue, dan apa yang gue rasain. Tapi hamdalah akhirnya gua bisa cerita juga. Dan setelah membaca cerita dan penjelasan gue yang gak panjang-panjang amat. Jawaban dokternya adalah:
Tumblr media
Respon gua pas baca jawaban dokternya: 😃🤣😅
Yes, GUA NGAKAK.
kek 'apaan dah, lebay banget sampe bipolar segala.."
Gue denial.
Padahal gue sebenernya mengakui, kalau apa yang ada dipikiran gue dan apa yang gue lakuin selama ini adalah tanda bahwa gue memang lagi 'sakit'.
Tapi gue berusaha buat mengingatkan diri gue sendiri bahwa yang sedang memberi gue diagnosa ini seorang dokter. Seorang yang ahli di bidangnya. Seorang yang punya ilmunya. Apa yang gua ceritain itu bener-bener real terjadi dan gue rasain, dan gua juga gak self diagnosis.
Terus setelah itu dokter itu memberi gua saran-saran yang bagi gua terasa seperti sebuah 'template' ??!
Kayak, coba bercerita ke orang yang lebih dewasa dan dapat dipercaya (meanwhile gua udah gak percaya siapa pun lagi untuk berbagi) atau coba ikut komunitas-komunitas yang bermanfaat (meanwhile gua udah gak punya energi apa-apa lagi untuk berteman dengan orang lain)
Tapi gua juga nyadar, 'emang gua berharap jawaban apa lagi?' 'toh yang dikatakan dokternya emang benar kan? Dan gua juga udah tau itu, tapi emang gua aja yang males lakuinnya'
Tapi di antara jawaban-jawaban 'basic' itu, ada satu kalimat dokternya yang gua 'highlight' karena cukup ngena di gue:
Tumblr media
Dokternya paham, bahwa semua bentuk 'pelarian' yang gua lakukan selama ini hanya memberi gua ketenangan sementara. Tapi sifat 'merusaknya' bisa jauh lebih lama.
Sebenarnya tujuan gue pertama kali mutusin buat konsul itu bukan buat nyari penyelesaian atas apa yang lagi gue rasain. Tapi gua cuman lagi butuh didengarkan. Lagi butuh bercerita. Terus gue mikir, daripada gua capek-capek nyari seseorang yang bisa dengerin gue, dan belum tentu juga dia bisa mengerti dengan betul apa yang gue rasain, atau malah berakhir gue bercerita dengan orang yang salah which bakal nambahin masalah baru, lebih baik gua bayar seseorang yang emang profesional, yang bisa ngasih saran, dan bisa melihat apa yang gue rasain dari kacamata kesehatan.
Dan sebagai seseorang yang pertama kali konsul online gue pengen bagi beberapa hal buat yang kepikiran juga mau konsul online untuk pertama kalinya.
Pilih satu hal/masalah/perasaan yang ingin kamu tanyakan/konsultasikan. Jangan langsung berebes tanyain/ceritain semua (meski itu gak salah/dilarang sih) tapi karena waktu Konsul onlinenya tuh terbatas, jadi kalau kebanyakan bertanya si dokter juga bingung mau jawab yg mana dulu (barangkali gak bingung cuman pertanyaan kita semua tu pasti gak akan ke jawab semuanya, jadi daripada capek ngetik mending sebelum konsul online, mikirin dulu masalah mana yang pengen dicari penyelesaiannya. Jadi bisa lebih fokus gitu lohh.
Dengerin aja perkataan dokternya. Jangan keras kepala dan denial (kayak saya 🙏) jangan "ah masa sih, ah gak deh kayaknya, ah lebay amat masa seperti itu dll" ingat, kita ini pasien dan dia dokternya. Dia yang lebih tau kondisi kita. Karena didukung bukti dan ilmu. Sedangkan sanggahan kita hanya didukung oleh pikiran dan perasaan kita sendiri yang belum tentu bener
Konsul ke psikolog gak harus saat lagi ada masalah, jadi temen berbagi atau cerita juga bagus. Daripada cerita ke orang yang salah. Yang penting kan kita bayar ehehehu.
Sediain uwang yang banyak wkwkwkw. Palagi kalau kamu merasa gak cukup dengan sekali konsul/cerita. Kemarin gue konsul ke alodoc, 45k dapat 1 jam, tapi kemarin bablas jadi 80 menit wkwk, dikasih lebiin sama dokternya (makasie pak dok 🙏) entah karena respon beliau yang lumayan lama, atau karena pertanyaan gua yang kebanyakan WKWKWKWK
Sebagai konsul pertama, so farr itu udah lumayan sih. Meskipun gue gak cukup puas dengan jawaban dokternya. Setidaknya gua merasa lega bisa bercerita sama seseorang. Seseorang yang gua tau gak akan menghakimi apa yang gue ceritain.
Terus di akhir, dokternya ngasih oleh-oleh rekomendasi buku
Tumblr media
Nanti deh gua coba baca.
Gue bersyukur sudah memberanikan diri untuk konsul. Dan kepikiran mau rutin konsul lagi untuk selanjutnya. Karena gue beneran mau sembuh...semoga rezeki gua selalu dimampuin supaya gue bisa mentake care diri gua dengan lebih baik lagi. Physically and mentally aamiin.
41 notes · View notes
langitawaan · 1 year
Text
154.
Untuk dia yang kan ku temui di sebalik pekatnya langit.
Semakin bertambahnya usia, aku semakin mengerti bahwa menemukan seseorang yang mampu menyederhanakan berisiknya isi kepala dan bertukar pikiran rasanya menyenangkan.
Dia tidak harus menanggapi semua ratapanku. Lisannnya tidak perlu mengeluarkan kalimat motivasi. Diam dan fokusnya dalam mendengarkan sudah membuatku paham jika hidup tidak boleh semenyedihkan itu.
Semakin menua, rasa sakit, trauma, kecewa yang terpahat menjadikanku semakin mengerti ke arah mana seharusnya bahagiaku bermuara.
Hidup bukanlah perbandingan. Mereka yang terlihat "selalu bahagia" sebab aku hanya tidak tahu rasa sakit seperti apa yang sudah mereka lalui hingga akhirnya bisa sebahagia itu dalam menikmati hidup sekarang.
Aku masih harus belajar lagi, lagi, dan lagi perihal makna cukup dan rasa syukur pada apapun hasil yang bisa ku genggam dalam dekap.
Nanti, jika telah ada yang bisa membuat rasa syukurku terus bertambah, mau mendukungku bertumbuh dan mengingatkan tentang makna cukup ku pastikan dia orangnya.
Sebab aku tidak sedang mencari yang sempurna. Cukup dia yang mampu membuatku tenang bagaimana pun semesta memperlakukan.
Hujan, 22.46 | 21 April 2023.
370 notes · View notes
dinisuciyanti · 9 months
Text
Gak etis dan menunggu
Dalam salah satu sesi QnA di laman biru, dari circle yang aku kenal, aku menemukan case dan pertanyaan yang menarik.
Intinya, penanya adalah perempuan 24-25 tahun, ditanya ortu untuk segera menikah. Ybs menjaga pergaulan dan prefer taaruf. Ortunya bilang "kalau kamu gak berteman/bergaul, sampai sekarang belum ada yang lamar, gimana mau nikah. Ga bisa cuma berdoa, harus usaha."
Lalu ybs bertanya pada temanku,
"Bagaimana ikhtiar yg benar dalam menjemput jodoh? Rasanya sulit dan kurang etis juga kalau pihak perempuan yang menanyakan duluan. Apakah doa dan belajar memperbaiki diri sudah cukup "ikhtiar" (menunggu ada laki-laki yg datang menghampiri untuk taaruf)".
Btw, enggak ada salah bener sih, sesuai prinsip masing-masing.
Aku membayangkan adik penanya memang se-menjaga pergaulan itu, se-minim komunikasi itu, ala ukhti-ukhti berkerudung panjang yang se-menjaga itu. Dan, kalau boleh aku memberi sedikit opini (walau ybs gak nanya ke aku), ada beberapa point yang ku highlight:
Kata-kata orangtua ybs bener. Enggak bisa cuma memasrahkan dengan doa, menunggu semesta, duh klise banget. Kalaupun memang se-menjaga pergaulan itu, setidaknya, kamu aktif di kegiatan A/B/C, kamu menunjukkan bahwa "kamu ada di dunia mereka yang potensial yang akan mengajak taaruf suatu saat, entah kapan". Kamu berinteraksi ya selayaknya pertemanan sosial pada umumnya, dengan perempuan atau laki-laki. Belajar biar gak baperan.
"Rasanya sulit dan kurang etis". Memang, masih banyak, yang mengganggap itu sulit, "duh gak mungkin nanya duluan, aku nanti dikira apa". Kalau memang terasa sulit dan mustahil, kamu bisa minta tolong teman/kolega untuk menanyakan apakah beliau available atau gak. Berkali-kali, aku selalu bilang ke teman-teman ku soal ini, "kalau kamu sudah di level sakit kepala kepikiran terus sama beliau, nunggu dilamar tapi gak dilamar-lamar, cuma bisa diam diam diam, mending tanya, either tanya langsung atau lewat teman". And it works. Kalo beliau gak available atau gak berminat sama kamu, done, kamu bisa move cari yang lain. Gak usah investasi perasaan kelamaan.
"Apakah doa dan memperbaiki diri sudah cukup sebagai ikhtiar?" Dulu, narasi "memperbaiki diri" untuk bertemu orang baik, aku setuju. Tapi sekarang, aku pikir, ya upgrade diri buat diri sendiri lah yang utama, perkara itu akan mengantarkan ke bertemu yang baik itu bonus. Kamu lebih rajin ibadah misalnya, rajin skinkeran biar muka terawat, ya buat diri sendiri dulu. Dan sekali lagi, hanya berdoa dalam diam memohon dipersatukan, menurutku klise banget.
"Menunggu ada laki-laki yang datang". Enggak salah, tapi jangan sampai terjebak kalau, kondisi atau praktek sosial dan komunikasi mu se-terjaga/se-minim itu. Era 4.0 ini, jalur komunikasi itu banyak. Kalau misal kamu bertemu dalam satu event panitia, biasanya event punya akun sosmed, ya bisa lah di-follow dulu, terus komen/react, intinya biar beliau notice kalau kamu ada di dunianya. Nanti bisa mengalir dengan sendirinya secara organik.
Ya, cuma 4 point. Ini berdasar pengalaman aja, selama gap 9 tahun dari lulus kuliah dulu. Jangan sampai menyesal hanya berdoa saja. Bahkan kamu lapar pun pas di kosan tengah malam, kamu perlu nyeduh indomie kan?, tanpa keluar kosan beli ke warmindo.
Oh ya, kalau memang tidak ada orang yang potensial yang kamu inginkan, kamu bisa minta tolong ke teman/kolega/keluarga untuk dicarikan.
14 Desember 2023
87 notes · View notes
andromedanisa · 1 year
Text
Seorang perempuan dan ujian yang dilaluinya..
"tes lab apa mba?" tanya beliau dengan senyum ramah kepadaku.
"ini Bu tes toxo, rubella, dan beberapa hal lainnya." jawabku dengan senyum juga.
"oh itu tes untuk promil ya kalau nggak salah?"
"iya, Bu." jawabku singkat.
Kita berdua ngobrol banyak hal tentang sakit yang beliau derita, dan tentang pengalaman beliau yang dulu juga sebagai pejuang harus dua.
"nggak apa-apa mba, yang penting tawakal dan baik sangka terus sama Allaah ya. Ibu dulu juga nunggu 7 tahun untuk mendapatkan anak. Kalau inget-inget lagi perjuangan dulu rasa-rasanya masih nggak percaya aja mba bisa ngelewatin berbagai hal yang ibaratnya kaki jadi kepala, kepala jadi kaki kalau nggak karena pertolongan Allaah.
Ibu dulu, nunggu anak pertama 7 tahun lamanya. Kalau ditanya promil apa dulu hingga akhirnya bisa punya anak. Ya jawaban ibu, nggak ada. Ibu hanya baik sangka saja sama Allaah. Sebab segala cara promil pada zaman itu sudah ibu lakukan. Ke dokter, inseminasi, bayi tabung pun sudah ibu lalui. Tapi memang ya belum waktunya aja.
Ibu dulu beranggapan bahwa anak adalah sumber kebahagiaan suami istri. Rupanya tidak. Sumber kebahagiaan dalam rumah tangga itu bukanlah dengan kehadiran seorang anak. Melainkan suami istri, sama-sama bertakwa kepada Allaah. Itu kuncinya. Anak hanya salah satu pelengkap kebahagiaan. Bukan faktor utama.
Selama 7 tahun suami ibu dulu sungguh perhatian, penyayang, dan mencukupi segala kehidupan ibu dengan baik. Harta sangat cukup. Tapi ibu dulu ngerasa hambar aja menjalani hidup. Selama 7 tahun itu rumah tangga kita baik-baik saja untuk ukuran dunia. Namun suami ibu tidak mendidik dan mengajarkan agama perihal mana yang baik dan buruk yang wajib dan tidaknya. Intinya kita dulu jauh dari Allaah. Ibu nggak bisa cerita bagaimana kelamnya dulu.
Lalu, ketika ibu mulai sadar bahwa kita hidup nggak cuman di dunia aja. Ibu mulai belajar sholat, mengaji dan belajar agama sedikit demi sedikit. Alhamdulillaah, Allaah izinkan ibu hamil. Kehamilan yang ditunggu-tunggu dengan penuh kebahagiaan. Kenyataannya tidak demikian. Suami ibu selingkuh, si wanitanya hamil pula.
Ibu yang saat itu hamil hanya bisa menangis sampai kehamilan memasuki 8bulanan. Lalu kembali Allaah sadarkan, bahwa jalan kebenaran itu jelas. Tidak akan bersatu sebuah rumah tangga jika jalan yang dipilih adalah jalan yang berbeda. Anak bukanlah sumber kebahagiaan yang utama, hartapun demikian. Anak dan harta hanyalah titipan sebagai pelengkap kebahagiaan, bisa jadi juga sebagai ujian diri di dunia ini.
Tapi janji Allaah itu pasti mba, setelah kesulitan akan ada kemudahan, dan kelak Tuhanmu akan memberikan nikmatNya kepadamu sampai kamu merasa puas. setahun setelah melahirkan, ibu bertemu dengan suami ibu saat ini. Dan Masya Allaah sekali, kebahagiaan itu benar-benar nyata adanya. Hanya butuh sabar dan percaya bahwa Allaah nggak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambaNya.
Berapa tahun pun lamanya sebuah pernikahan, bila dilalui dengan takwa, rasa takut hanya kepada Allaah. Maka seterjal apapun jalan pernikahan itu, akan Allaah tolong untuk melaluinya. Hikmah nggak harus datang saat itu juga, tapi akan selalu ada hikmah atas ujian yang Allaah berikan kepada kita.
Tak doakan semoga Allaah mudahkan segala sesuatunya ya mba, diberikan yang terbaik dan kelapangan hati dalam melalui prosesnya."
Dan aku mengaamiinkan, sebelum berpisah, aku meminta izin kepada beliau untuk menuliskan kisah beliau dalam tulisan. Dan beliau mengizinkannya.
Jika Allaah takdirkan ibu membaca tulisan ini, semoga Allaah membalas kebaikan ibu ya dengan banyak kebaikan. Barangkali dengan cerita ibu ini ada banyak hati yang dikuatkan. Bahwa kebahagiaan itu bukanlah bersandar pada sesuatu yang semu.
Nasihat yang seringkali kita dengar bahwasanya memiliki anak itu bukanlah berdasarkan pada seberapa subur wanita dan seberapa perkasa pria. Melainkan pada kehendak Allaah untuk menahan atau memberi. Sesungguhnya Allaah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Yakinlah disatu ujian yang terasa berat untukmu saat ini, kamu tidak sendiri. Disaat kamu sedang Allaah uji, kamu tidak akan dibiarkan berjalan sendiri. Ujianmu adalah sesuai dengan takaran kemampuanmu untuk saat ini. kau tak perlu mencemas kapan ujian itu akan selesai dalam hidupmu, sebab pertolongan Allaah itu dekat. yang perlu kau cemaskan adalah bagaimana keyakinan mu untuk terus meminta pertolongan Allaah dalam setiap waktu dan baik sangkamu kepadaNya.
Cerita kala itu..
197 notes · View notes
gladiollsusi · 2 months
Text
Setelah drama ujian gagal berkali-kali, akhirnya aku lulusss 🥹🥹
Rasanya legaaa dan plong. Lupa sama duit yang habis karena ujian berkali-kali.
Trus proposal yang pernah ku tangisi karena gak lulus, ternyata lolos untuk masuk program Bimtek, sehingga ku diberi kesempatan untuk memperbaiki kembali. Hingga akhirnya dari seleksi berikutnya, proposal ku dinyatakan lulus.
Huhuhuhu
Ingat banget, ku menangisi hasil ujian dan proposal yang gagal kala itu sampai mata bengkak dan sakit kepala. Ku tidur dengan kondisi sedih yang mendalam. Trus besok nya impulsif jajan dan makan ke Mall. Beli ini itu. Karena mumet.
Puji Tuhan diberi kemampuan resilien. Sehingga setelah episode nangis dan merutuki nasib, lekas bangkit meski terseok-seok.
Bangkit untuk belajar lagi dan daftar untuk ujian lagi. Meski banyak takut nya. Takut gagal lagi. Juga kepikiran duit yang harus dikeluarkan untuk ujian 🙂‍↔️
Bangkit untuk mengikuti program Bimtek dan memperbaiki proposal semaksimal mungkin.
Kadang ya kita sedih dan hancur banget. Tapi ajaib nya, kadang hidup bisa tiba tiba jadi cerah sekali ✨
Oleh sebab itu, semoga kita selalu diberi kemampuan untuk resilien ya.
21 notes · View notes
nalza73 · 2 years
Text
8
so malam tu aku pakai baju seksi sikitlah…dengan tali halus dan leher lebar menampakkan pangkal tetek aku yg gebu dan padat ni, skirt pendek sampai pangkal peha…warna hitam lagi..lepas tu aku biarkan rambut aku yg paras bahu ni mengerbang..dgn make up yg simple nampaklah keayuan semulajadi aku walaupun dah bersuami tapi disebabkan kami jarang dpt bersama kerana suami selalu keluar negara kerana tugasnya jadi kira bontot dan tetek aku nie taklah jatuh sgt sebab tak selalu ditenyeh laki tapi aku tetap bahagia dengannya.
jadi sampai saja kami kerumah kawan yg organise majlis tu, aku bersalam dgn kawan2 suami tapi aku heran sikit sebab tiada wanita lain selain aku, bila aku tanya mereka kata isetri masing-masing tak free, kena jaga anak demamlah, ada yg kata gf takdalah, so aku tak kisahlah memandangkan majlis ni aku hadiri bersama suami, so acara makan dan potong kek pun bermula, aku tak sangka mereka hidangkan minuman keras…utk pengetahuan suami aku ni muallaf, india masuk islam dan most of his friend indialah…tapi aku tak kisah…cinta punya fasal.
so malam tu laki aku pun mabuk jugalah termasuk juga aku..kononnya tak mahu minum tapi setelah dipaksa kawan2 suami dan demi menjaga hati mereka dan suami [nanti dikata aku tak sporting pula] so aku pun minumlah benda tu…aku ingat cognac ke…ntah apalah aku tak tahu..yg aku tahu banyak botol minuman keras kat atas meja tu…kawan laki aku tu adalah dlm 7-8 org…legih kurang pukul 11 malam aku rasa aku dah mula mabuk sebab rasa pening semacam dan aku rasa nak gelak aje…aku minum tak banyak,,,rasanya 2 gelas je kott tapi disebabkan tak biasa minum jadi cepatlah aku ni mabuk, manakala laki aku pula aku tengok dah terlentok kat kerusi sambil tengok cerita apa ntah [video blue kalau tak silap]
so salah sorang kawan laki aku tu..nathan kalau tak silap aku, tanya aku nak baring ke? aku kata takpa, biar aku duduk sebelah laki aku..so aku pun duduk..ntah macamana aku hampir terjatuh betul-betul depan nathan, secara spontan nathan menarik tgn aku langsung tertarik tali baju aku yg halus tu..dahlah putus tali baju tu sebelah, so terlondehlah sikit dan menampakkan terus tetek aku yg sebelah tu…
agaknya si nathan tu stim tengok tetek aku, maklumlah aku rasa malam tu semua org mabuk, so aku kata takapalah sambil menarik baju tu utk cover tetek aku yg terdedah tapi si nathan insist nak tolok aku…aku rasa dia sengaja ambil kesempatan utk memeluk aku,
so aku tepis tgnnya sayangnya dia makin berahi pula bila aku melawan, dimasa yg sama kawan2nya yg lain tergelak melihat kelakuannya dan menggalakkan nathan supaya memeluk aku sekali lagi, aku minta pertolongan dr suami tapi dia dah terlalu mabuk, malah dah tertidur pun dikerusi tu [aku tahu dia minum dr awal majlis tadi lebih kurang kol 7mlm , dia minum tak henti-henti, agaknya dia lepas gian kott sebab sejak kawin dia tak minum lagi arak] bila tiada jawapan dr suami aku bergegas lari dan cuba masuk kebilik tapi kawan2nya yg lain mengepung aku keliling, aku menjerit tapi siapalah nak dengar sebab suara radio membatasi jeritan aku…
dlm hati aku dpt rasa sesuatu yg burukpasti berlaku…lalu aku merayu kepada mereka supaya jgn mengapakan aku dan mengingatkan mereka bahawa suami ku adalah kawan mereka tapi dek kerana terlalu mabuk mereka tidak mengendahkan rayuan aku…nathan terus memeluk aku dr belakang manakala 2-3 org kawannya yg lain menangkap kaki dan memegang tgn aku…
lalu mereka baringkan aku kat lantai yg berkapet tebal tu…sakit juga kepala aku terhentak kat lantai…mereka terus memegang tgn aku kiri dan kanan serta kedua kaki aku…mereka kangkangkan kaki aku…nathan pula terus bertindak ganas dan menyentap pakaian aku..hingga koyak rabak,
aku menjerit tapi seorg dr mereka terus menekup mulut aku dgn tuala…aku jadi makin sesak nafas…dan aku dpt rasakan seluar dlm aku dibuka org…aku rasa ada tangan2 kasar mula meraba dan meramas tubuh badan aku, tetek aku menjadi sasaran mereka…aku meronta tapi tidak berdaya sebab 4 org dr mereka memegang aku, kemudian aku dengar mereka bersorak menmanggil nathan..nathan..nathan…
aku lihat nathan mula terseyum sambil memandang tubuh aku yg terlantar berbogel tanpa seurat bbenangpun. dlm hati aku tahu apa yg mereka akan buat….aku masih cuba meronta dan menjerit sayangnya mulut aku tersumbat kain dan anggota badan aku dipegang kejab oleh mereka,
seketika kemudian aku rasa nonok aku panas dan basah…aku cuba bgn dan aku dpt lihat nathan sedang menjilat nonok aku dng rakus, manakala kawannya yg 2 lagi sedang membuka pakaan mereka masing-masing… menampakkan btg konek mereka yg semuanya sedang tegang dan kerasss…aku makin takutt..
aku menangis tapi tangisan aku sedikitpun tidak mereka hiraukan malah mereka terus mengusap konek masing-masing supaya ketegangannya berterusan, kemudian aku dpt rasakan nathan telah memasukkan btg koneknya kedlm nonok aku…akku rasa sakit sgt keran dia merodok dgn rakus sekali…
tersentak aku dibuatnya kerana koneknya agak besar dan panjang berbanding dgn suami aku…nathan tak henti2 memuji nonok aku ketat dan sedap serta sbgnya, kawan2nya yg lain tak sabar nak menjolok sama…ada yg terus menghisap dan menggentel tetek aku…tubuh badan aku digomol mereka bergilir-gilir…dlm masa yg sama nathan terus menerus menusukkan btg koneknya kedlm nonok aku selaju dan sekuat hatinya…berdecap-decap jugaklah bunyi air nonok aku tu,
walaupun aku tahu aku dirogol mereka tapi kerana mabuk aku juga rasa steam dan sedap dilakukan begitu, lama-kelamaan rontaan aku makin lemah…malah aku membiarkan mereka melakukan apa saja ketubuh badan aku..dlm 20 minit kemudian nathan menjerit kessedapan..dia melepaskan air maninya dlm nonok aku sambil menghentakkan kuat koneknya kat nonok aku tu…dlm hati aku…sedaaappp juga keling nie punya konekk….
kemudian tiba-tiba seorg dr kawannya terus menarik nathan dan dgn cepat menjolokkan koneknya pula kedlm nonok aku yg sedang basah dng air mani nathan…dia terus menghayunkan konekknya berkali-kali dan tak sampai 10 minit dia pun terpancutkan air maninya dlm nonok aku…kemudian seorg demi seorang merodok nonok aku dgn konek mereka yg tegang dan keras itu, aku jadi lemah dan tak bermaya…
selepas lelaki ke3 melepaskan air maninya kedlm nonok aku, lelaki ke4 tidak merodok terus, tapi dia lapkan sisa air mani tu dan menjilat semula nonok aku…dan spt yg lain dia juga melepaskan airmaninya kedlm nonok aku tu , seterusnya lelaki ke5,ke6, ke7 dan ke8 melakukan perkara yg sama…
malah masa lelaki ke 6 merogol aku, aku bukan setakat steam aje, malah aku minta dia berbaring dan aku diatas…aku tunggang lelaki tu selaju yg boleh hingga aku climax berkali-kali…lelaki yg lain [yg dah sudah merogol aku] menjerit gembira sebab aku beri respon tanpa diduga…malah sambil aku menunggang lelaki tadi, aku hisap konek salah seorg lelaki yg masih menunggu giliran utk menjunamkan konekknya ke sarang nonok aku…
aku makin ghairah dan bertindak liar…meraea makin suka dan gamat…terus ada yg menjilat bontot aku dna memasukkan jari kedlm lubang jubur aku…aku rasa makin sedap dan climax ntah berapa kali…adegan seterusnya berlangsung hingga kesemua lelaki merasa puas dgn layanan aku dan tak disangka nathan sekali lagi merangkul dan merodokkan koneknya yg tegang semula…
aku main dgn nathan hampir 1 jam berikutnya…seingat aku dr pukul 11 mlm sampai 2 pagi rasanya nonok aku dikerjakan oleh 8 org lelaki india/china dan melayu…aku betul-betul teruk dikerjakan mereka, tapi nasib baik jubur aku tak dirodok dgnkonek mereka…kalau tidak lagi teruk aku kena…
mereka setakat jolok dgn jari jemari saja. selepas aku dirogol bergilir-gilir, mereka pun keletihan termasuk aku sendiri dan kami terlelap disitu juga dgn keadaan berbogel hingga kepagi kira-kira jam 10 pagi baru aku tersedar itupun setelah dikejut suami..
aku menangis dlm pelukan suami dan ceritakan kat dia apa yg dah berlaku, sayangnya suami aku buat dono aje seolah-olah dia merestui kawan2nya merogol aku…
seketika kemudian seorg demi seorg bgn dan bergegas mengenakan pakaian masing-masing, aku tengok nathan sudah siapkan minuman pagi, lepas minum pagi baru aku tahu bahawa suami aku berpakat dgn nathan dan suami aku kata kejadian itu adalah hadiah bagi hari ulangtahun perkawinan kami yg pertama kerana aku dulu pernah menceritakan pd suami tentang imiginasi nakal aku..iaitu kena rogol oleh lebih dr 5 lelaki dlm satu masa…rupanya imiginasi aku itu dipenuhi oleh suami aku sendiri dan kawan2nya yg bersetuju utk mengambil bahagian bila dia ceritakan pd nathan,…patutlah dia mabuk sakan malam tu…
dan sekali lagi hari tu aku dikerjakan oleh 9 lelaki termasuk suami aku sendiri, kali ini aku yg merelakan diri aku di tenyeh oleh lelaki2 tu …bermacam aksi aku diperlakukan, dan acara mainan tu berlangsung hampir 4 jam berikutnya kerana masing-masing melanyak nonok aku sepuasnya dan selama yg mereka mampu bertahan…dan nathan is the best amongs them…hari tu aku tak kemana-mana selain kena fuck dgn lelaki tu bergilir-gilir, sementara menanti lelaki ke 9 menghabiskan permainan,
lelaki pertama kembali tegang semula dan mahu menyetubuhi aku sekali lagi…pendek kata hari tu seharian tubuh badan dan nonok aku bermandi air mani lelaki…dan suami aku org yg paling gembira melihat impian aku jadi kenyataan..dan aku jugaturut gembira kerana dpt merasa konek lain selain dr suami aku…keesokannya aku demam…hampir seminggu baru aku kembali pulih…
mana tidaknya 9 lelaki lanyak nonok aku berkali-kali, rasanya setiap sorang tu fuck aku 3 kali…bayangkan betapa penatnya aku dan sampai bengkak juga nonok aku kena kerjakan dek mereka…mau tak demam seminggu…nasib baik tak memudaratkan dan tak mengandung..kalau tidak, aku tak tahu anak sapa yg aku kandungkan tu…sebulan dr kejadian tu aku teruskan hubungan dgn nathan..
.setiap kali suami aku keluar negara, kehendak seks aku dipenuhi oleh nathan tanpa berselindung dr suami aku…dan perkara tu berlarutan hingga nathan berkahwin. sekarang masing-masing dah ada keluarga sendiri, aku ada 2 anak, tapi aku tak tahu anak sapa sebenarnya..sebab selain nathan dan suami ada juga 2-3 dr lelaki tu yg dtg fuck aku dgn rela aku sendiri….
untill now aku masih berhubung dgn salah seorg dr mereka tapi bukan nathan…suami aku seolah merestui perbuatan aku itu..malah kekadang dia jadi penonton dikala aku di kongkek jantan lain….aku tak tahu sampai bila perkara ini berlanjutan……
353 notes · View notes
vxyntsa · 5 months
Text
Sore itu aku datang seperti biasa, selepas kerja membawa penat dan cerita yang aku rasa layak engkau dengar.
Sore itu aku datang seperti biasa, ku lintasi jalanan itu tanpa ragu karena hapal di luar kepala.
Sore itu aku datang seperti biasa, karena yakin engkau ada di sana. Menungguku hanya untuk menuangkanmu segelas susu.
Tapi ayah, Selasa sore itu ternyata tak biasa. Kedatanganku disambut tangis dan ricuh ruang yang memekakkan. Dirimu terbujur kaku, dingin seperti habis bertemu kematian.
Apakah sakit? Apakah malaikat maut itu menjemputmu dengan lembut Ayah?
Sore itu menjadi saksi bisu antara Tuhan dan aku. Walaupun Ia mengambil seluruh yang ku punya. Aku selalu bisa membayangkanmu menungguku di dalam kamar itu, menunjukkan baktiku hanya padamu.
Selamat jalan Ayah,
dari anak bungsumu.
Tumblr media
36 notes · View notes
anisahmahar · 6 months
Text
Membahagiakan Diri
Membahagiakan diri sendiri bisa dimulai dari banyak hal. Wacananya gampang, tapi mewujudkannya perlu ikhtiar luar biasa. Hari ini aku mengapresiasi langkah kecilku untuk meluangkan senam di pagi hari selama 25 menit. Gobyos rasanya. Keringat bercucuran tiada henti. Oh gini ya rasanya membakar lemak setelah lama sekali.
Di usia yang sudah kepala tiga, aku sadar bahwa perlu mencoba mengubah kebiasaan pagi yang lebih baik. Kalau kata coach, olah raga bukan untuk siapa siapa. Lakukanlah karena ingin bahagia, sehat bugar agar bisa ibadah dengan khusyuk, tidak merepotkan di masa tua. Agar bisa lebih banyak beraktivitas yang bermanfaat.
Ya menurutku investasi sehat ini benar sekali adanya. Sambil dibarengi makan buah dan sayur, minum air putih, konsumsi madu dan jamu rimpang-rimpangan teratur, puasa yang benar, dan istirahat tidak terlalu malam. Ikhtiar ini agar kelak bisa kembali kehadapan Allah dengan tubuh yang terawat sebagai bentuk mensyukuri nikmatnya, Kalau bisa sih, sebelum tahajud mandi dulu biar segar. Jika qadarullah sakit, yang penting sudah berusaha untuk menjaga titipan Allah dengan sebaik-baiknya.
Allah, mampukan kami menjaga titipan dariMu. Mensyukuri nikmatMu. Semoga sehat selalu. aamiin
26.03.24
23 notes · View notes
ronakana · 6 months
Text
Left Behind
Sekarang lagi merasa di tinggalkan orang orang. Temen temen yang sebenernya bukan begitu temen. Saya begini begini aja. Jadi dokter honor Puskesmas pinggiran kota disaat temen temen udah jadi Kepala Puskesmas, udah jadi PNS, udah lanjut sekolah, udah bikin klinik kecantikan, kliniknya ada yang udah berkembang jadi rumah sakit, udah jadi pejabat di rumah sakit, dll.
Walaupun sebetulnya indikator sukses bukan cuma dari jabatan dan materi tapi tetep aja merasa sedih karena saya dan mereka start dari sekolah yang sama, jurusan yang sama di tanggal yang sama. Ya mungkin latar belakang support keluarga, finansial dan lingkungannya beda.
Tapi gapapa. Ini sama kaya galau galau sebelumnya. Galau waktu orang lain udah nikah kok kayanya saya aja yang belum. Galau orang lain udah punya anak kok saya belum. And here I am. Galau orang lain udah jadi kupu kupu sedangkan saya masih jadi ulet aja yang uget uget. Belum cukup nutrisi untuk menjadi kepompong. Tapi lagi berusaha.
Galau ini pasti akan segera berakhir. Bismillah. Mudah mudahan lulus agustus ini untuk kuliah lagi. Ya Allah saya udah siap mental dan finansial untuk sekolah lagi Ya Allah. Tabunngan 3 tahun ini InsyaAllah cukup Ya Allah. Udah ikut les juga. Ya Allah saya udah siap menerima beban cobaan yang baru Ya Allah. Doakan ya para pembaca tumblr. Inginnya saya ambil Psikiatri. Saya bernadzar akan membuka sesi konsultasi gratis yang mudah dijangkau. Khususnya untuk orang ga mampu dan anak anak sekolah. Bismillah Yahhhh
Disamping modal ikhtiar yang aduh beurat pisan pas bulan puasa gini bawaannya mager, sekarang saya modal percaya aja bahwa yang selalu saya khawatirkan tidak akan terjadi sama diri saya. Ya seperti saya yang dulu khawatir ga lulus jadi dokter tapi lulus aja. Saya khawatir takut gaada yang mau nikah sama saya akhirnya nikah juga. Dan sekarang saya khawatir banget nasib saya yang begini begini aja jadi pegawai kontrak yang harus siap di kick kapan aja. Saya juga khawatir saya ga berkembang. Ya mungkin itu tandanya nasib saya ga akan begini dan akan berkembang.
Mau nangis tapi kudu kuat, malah belakangan anxiety tapi kudu dihadapi. Yuk bisa yuk.
Jam istirahat,
28/03/24
33 notes · View notes
lilanathania · 3 months
Text
Bertukar Peran
Sebagai anak yang selalu merantau, saya bersyukur belakangan bisa banyak menghabiskan waktu di rumah. Dahulu, saya hampir tak pernah menyadari orang tua menua. Sekarang, saya melihat bagaimana peran yang kami jalankan perlahan mulai bertukar.
Tumblr media
Sepanjang hidup, saya melihat ayah sebagai sosok yang selalu mandiri. Terlampau mandiri. Semua ia selesaikan, bahkan permasalahan orang lain. Ia bisa melakukan segalanya dan selalu ada untuk kami semua. Namun, belakangan saya mulai melihat perubahan yang awalnya samar tapi perlahan makin kentara.
Jarang-jarang mulai datang permintaan tolong kecil. Terasa begitu aneh karena dahulu tak pernah terucap kata tolong dari bibirnya. Anak-anaklah yang selalu merepotkan dan membutuhkan bantuan, bukan sebaliknya.
Entah mengapa, saya merasa pilu. Baru kini merasa ayah yang serba bisa mulai menua. Mungkin semua orang memang menghadapi fase ini. Herannya, peralihan kecil ini sangat berdampak bagi saya.
Begitu juga dengan ibu. Makin bergantung pada anak-anak, obat-obat, serta alat-alat lain yang identik dengan konsep sakit dan tua. Ibu yang dulu selalu aktif bersepeda hingga berjam-jam kini melangkah perlahan sembari menahan linu.
Ibu yang senang bepergian dan punya banyak kemauan kini harus berkompromi dengan tubuh dan keterbatasan kondisi. Masih punya banyak harapan dan tujuan, tapi dihalangi oleh sakit yang selalu menghantui. Seandainya saja kami anak-anak bisa membantu mengurangi semua rasa nyeri.
Dengan segala ego orang tua, mereka masih kerap menolak. Tak mau dibantu bila tak benar-benar perlu. Terkadang kami pun kurang tanggap. Tidak tahu bahwa di balik kata 'tidak usah' sebetulnya mereka butuh. Tidak tahu bahwa apa yang bisa kami selesaikan dalam sekejap adalah sesuatu yang sulit bagi mereka. Apalagi jika menyangkut teknologi yang memang kian lama makin memusingkan. Kita saja terkadang ngos-ngosan mengejar ketinggalan dari anak-anak kecil yang digital natives, bagaimana dengan mereka?
Memang hidup selalu penuh dengan perubahan. Di usia kepala tiga ini, saya merasa seperti 'baru lahir' dan harus belajar lagi memahami posisi seorang anak. Mencoba mengerti pergeseran peran dan relasi dengan orang tua. Peka adalah kuncinya. Sisanya akan berjalan baik selama ada kepedulian dan rasa cinta.
Mungkin inilah gelisah yang dirasakan para anak saat melihat orangtuanya merapuh. Selain membantu, hanya doa yang makin sering terucap. Sehat selalu, papa dan mama. Mulai kini, biarkan kami yang mengambil peranmu.
14 notes · View notes
deeply4u · 1 year
Text
Pengalaman Kaki Terseliuh Skit Sangat.
𝕭ՑՑ 𝕶𝖎𝖘𝖆𝖍 𝕾𝖈𝖆𝖓𝖉𝖆𝖑 🔞, [9/18/23, 10:13 PM]
Bila sudah siap kolam renang nanti dapatlah dia ajak kawan-kawannya lepak di rumahnya sambil berenang. Oleh kerana Datin Mala yang berusia 22 tahun itu tidak tahu berebang maka dia minta izin suaminya untuk belajar berenang. Dia hubungi Azmi jurulatih renang yang didapati nombor handphonenya yang terpampang di tiang lampu jalan yang ada di hadapan rumahnya.
"Ini Azmi ke?" tanya Datin Mala.
"Ya, siapa di sana?" soal Azmi.
"Saya Mala. Saya nak belajar berenang. Boleh tak Azmi datang ke rumah saya pagi ini jam 9 pagi?" soal Mala.
"Boleh. Boleh Puan Mala beri alamat penuh. Sms alamat pada handphone saya," kata Azmi.
Sejam kemudian Azmi tiba di banglo Datin Mala. Suaminya Datuk Tapa masih ada di rumah ketika Azmi sampai.
"Darling,ini Azmi jurulatih berenang yang nak ajar i tu. Azmi, ini Datuk Tapa suami i," kata Mala memperkenalkan suaminya yang berusia 50 tahun.
"Okay Azmi., U ajar Datin baik-baik. I ada miting. So i pergi dulu," kata Datuk Tapa terus meninggalkan banglo itu dengan kereta Mercedes barunya bersama pemandunya.
"U nak minum dulu?" tanya Mala.
"Boleh juga Datin," kata Azmi.
"Jangan panggil i Datin. I ni bini muda Datuk. Rasa janggal orang panggil Datin kerana umur i baru 22 tahun. Panggil i Mala sahaja," kata Datin Mala.
"Baik Mala," kata Azmi.
"Ini kolam renang baru ke?" tanya Azmi
"Baru siap dibina dua hari lepas. I tak tahu berenang. Sebab itu i call you bila nampak iklan Azmi Berenang di tiang lampu," jawab Datin Mala.
Selepas minum, Mala yang pakai singlet putih tanpa coli dan seluar pendek masuk ke dalam kolam. Azmi yang tidak berbaju itu turut berada dalam kolam dengan seluar pendeknya.
"Saya tak ada basic langsung," kata Datin Mala.
"Jangan bimbang. Nanti i pegang u," kata Azmi yang duduk di sebelah Datin Mala. Maka Azmi mengajar Datin Mala berenang dari basic. Banyak kali Datin Mala nak lemas, tapi sempat dipeluk oleh Azmi. Maka berpelukanlah mereka berdua dalam kolam renang itu. Setiap hari selama dua jam Azmi mengajar Datin Mala berenang.
Datuk Tapa bukannya orang yang cemburu.Jadi Datuk Tapa tak kesah Azmi selalu datang ke rumahnya. Selama dua jam setiap pagi Azmi mengajar Datin Mala berenang terus Azmi balik ke rumahnya. Azmi yang berusia 30 tahun menganggap Datin Mala sebagai anak muridnya.
Pada suatu pagi tiba-tiba Azmi terjatuh di tepi kolam tersepak kaki kerusi yang ada di tepi kolam itu. Datin Mala yang berada di belakangnya terus dapatkan Azmi. Datin Mala mengurut kaki Azmi.
"Sakitkah Azmi?" tanya Datin Mala.
"Sakit. Kaki i terseliuh," kata Azmi.
"Jom kita masuk ke dalam. I ambil minyak gamat," kata Datin Mala dan terus memapah Azmi masuk ke dalam bilik tidurnya.
Azmi berbaring di atas katil di bilik tidur Datin Mala. Datin Mala terus mengurut kakinya. Semakin lama semakin sedap pula Azmi rasa dan terus kotenya membengkak dalam seluar. Datin Mala terperanjat melihat bengkakan itu.
"Sakit sakit pun dah naik," kata Datin Mala.
"Sakit tapi sedap," kata Azmi sambil ketawa.
Tangan Datin Mala terus urut dari kaki ke betis dan terus ke peha. Datin Mala pun terus membuka zip seluar pendek Azmi. Azmi yang menutup mata itu terkejut bila melihat Datin Mala menghisap kotenya yang sudah tegang.
Lama Datin Mala menghisap kotenya. Azmi terus mencium bibir Datin Mala dan menghisap lidah Datin Mala puas-puas. Selama ini mereka berpeluk dalam kolam renang secara tak sedar tetapi kali ini mereka berpeluk secara rela di atas katil.Maka Azmi pun buka baju singlet Datin Mala. Datin Mala tak pernah pakai coli setiap kali dia belajar berenang. Nampak puting teteknya bila singlet putihnya dibasahi air. Sudah lama Azmi geram melihat puting itu tetapi kali ini dia berpeluang menghisap puting tetek itu sepuas-puasnya.
Datin Mala menolak kepala Azmi ke bawah dan terus Azmi menjilat nonok Datin Mala. Lama juga dia menjilat nonok itu. Maka Azmi terus naik ke atas Datin Mala dan kotenya terus meneroka lubang Datin Mala yang tidak pernah beranak itu. Sempit sekali lubangnya.
𝕭ՑՑ 𝕶𝖎𝖘𝖆𝖍 𝕾𝖈𝖆𝖓𝖉𝖆𝖑 🔞, [9/18/23, 10:13 PM]
"Ini pun kolam baru ke?" tanya Azmi sambil menolak ke dalam lubang Datin Mala.
"Kolam barulah,"kata Datin Mala sambil memeluk Azmi. Azmi terus menujah Datin Mala sampailah mereka sama-sama capai klimaks.
Sejak hari itu setiap kali lepas belajar berenang, mereka terus berasmara di bilik Datin Mala, Datuk Tapa yang percaya kepada bini mudanya itu tidak pernah syak wasangka bahawa isterinya ada skandal dengan jurulatih renangnya itu. Enam bulan kemudian Datin Mala sudah pandai berenang maka Azmi tiada lagi peluang untuk berjumpa Datin Mala di rumah. Maka mereka bertemu di hotel pula untuk memadu asmara terlarang.
𝕭ՑՑ 𝕶𝖎𝖘𝖆𝖍 𝕾𝖈𝖆𝖓𝖉𝖆𝖑 🔞, [9/18/23, 10:13 PM]
[Photo]
Banglo itu sudah lama tersergam tetapi isteri mudanya mahu kolam renang. Maka Datuk Tapa pun arah kontraktor membina sebuah kolam renang di tepi banglo itu. Sebulan kemudian siaplah kolam renang untuk orang dewasa dan kolam renang kecil untuk kanak-kanak.
Walaupun Datin Mala tiada anak kecil tetapi dia sediakan kolam renang kanak-kanak untuk anak-anak saudaranya yang selalu datang ke rumah. Sebagai isteri muda Datin Mala boring duduk di rumah. Dengan adanya kolam renang dapatlah dia belajar berenang kerana kawan-kawannya kata dengan berenang dapat mengekalkan kecantikan tubuh badan.
32 notes · View notes
yasmijn · 3 months
Text
Growing pains
Kalau googling, frasa growing pains bisa diartikan sebagai:
1 : pains in the legs of growing children having no demonstrable relation to growth 2 : the stresses and strains attending a new project or development
Secara lebih umum, menurutku makna growing pains adalah rasa sakit yang timbul ketika kita bertumbuh. Baik secara fisik maupun secara mental. Waktu sedang masa pertumbuhan dan pertambahan tinggi badan, anak-anak mungkin akan merasakan nyeri-nyeri di sendi. Secara mental, tentunya akan jauh lebih banyak momen-momen yang dipenuhi growing pains selama kita hidup: rasa sedih dan kecewa ketika gagal masuk ke sekolah/jurusan yang diinginkan, rasa marah dan sakit hati ketika putus cinta dari orang yang masih disayang, ataupun rasa tak berdaya ketika hal-hal tak berjalan sesuai rencana.
Rasa sakit itulah yang menjadi indikasi bahwa, oh, kita sedang bertumbuh. Rasa yang tentunya harus kita acknowledge dan coba pahami - yang sebaiknya juga dihadapi dengan pertanyaan-pertanyaan reflektif: "Apa yang harus kulakukan supaya di masa depan, ketika aku menghadapi masalah yang sama, aku tidak merasakan rasa sakit yang sama?" juga "Apa dari situasi ini yang membuatku merasa sakit?"
Jangan sampai kita mengalami rasa sakit yang sama, berulang-kali. Paling rentan sih di masalah percintaan, ya. Ketika pertama kali kita menjalin hubungan di usia muda, katakanlah di usia SMP/SMA - pasti banyak sekali hal tidak familiar tentang perasaan dan juga ketidakdewasaan, ketidakmampuan untuk berkomunikasi, dikombinasikan dengan ekspektasi kurang realistis ketika membandingkan dengan komik ataupun novel romantis. Akupun merasakan itu, ada satu hubungan di awal masa S1 yang menurutku paling painful - kombinasi antara aku yang insecure, tidak punya benchmark mengenai hubungan yang sehat, serta si orang itu yang menurutku (setelah kutinjau ulang bertahun-tahun setelahnya) bener-bener toksik. It was not me, it was him.
It was painful, but I grew like crazy. I grew a lot. Pertumbuhan yang sejujurnya tidak terjadi ketika hubungan itu berjalan, tapi setelah kami berpisah dan aku menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis. Bahwa penting sekali untuk menetapkan standar perlakuan seseorang pada kita - bahwa kita harus punya batasan, dan kita harus selalu memposisikan kita sebagai prioritas pertama. Bahwa hubungan yang baik itu adalah hubungan yang terasa aman, dimana kita bisa berkomunikasi dengan jujur tanpa rasa takut.
Pun ketika aku gagal mendapatkan beasiswa, berkali-kali. It was painful as hell. Paling susah itu mengatasi perasaan bahwa aku payah, aku nggak sehebat yang aku pikir, dan bahwa usahaku yang mati-matian itu ternyata nggak menjamin bahwa aku mendapatkan beasiswa sejuta umat itu. Susah juga untuk menahan beating myself up, tapi ya memang sebenarnya kunci dari situasi itu adalah ikhlas. Terdengar klise, tapi memang itulah satu-satunya jalan keluar. Memang itu bukan rizkiku, memang aku tidak boleh keras kepala, memang aku harus membuka horizonku akan pilihan-pilihan lain.
Jadi untuk siapapun yang sedang berada di posisi yang tidak menyenangkan, yang membuatmu tidak nyaman, yang menyakitkan, ingatlah bahwa mungkin ini adalah waktu untuk bertumbuh. Tapi tentu saja, kalian juga harus tahu bahwa kalian punya kontrol di tangan. Kalau memang tidak suka dengan situasi sekarang, ubahlah. Aku juga nggak menyarankan untuk menjadi seorang masokis yang meromantisasi dan menikmati rasa sakit.
Pain should only be tolerated to a certain level: when it lets you grow.
16 notes · View notes