Tumgik
#sambal jakarta
ajahbesti · 1 year
Text
Tumblr media
TERLARIS, Tlp 0898-2088-808 Harga Bumbu Tabur GAFI
0 notes
Text
MENARIK! WA 0821-6651-8300 Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Gorengan Bumbu Buah Manis Kedoya Selatan Jakarta Barat GAFI Penyedap
MENARIK! WA 0821-6651-8300 Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Gorengan Bumbu Buah Manis Kedoya Selatan Jakarta Barat GAFI Penyedap
MENARIK! WA 0821-6651-8300 Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Gorengan Bumbu Buah Manis Kedoya Selatan Jakarta Barat GAFI Penyedap, Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Jepang Mie Goreng Kedaung Kali Angke, Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Premium Keju Mozarella Grogol Petamburan, Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Zanana Kimchi Semanan, Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Cilung Sambal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sambalmamila · 2 years
Text
VIRAL, Call 0813-3342-5688, Sambal Bajak MAMILA Melayani Arjosari,Malang
Tumblr media
KLIK https://wa.me/0813-3342-5688, sambal ikan asin, sambal klotok, sambal lalapan, sambal madura, sambal nasi babat,
NAYLA JAYA JL,PROTOKOL RT 08 RW 02 DESA TUMPUKRENTENG, KEC TUREN, KAB MALANG
(Setelah TK Kartini )
sambalbawangburudi #sambalbawangbusanti #sambalbawangbulani #sambalbawangbinyo
sambalbawangbandung #sambalbawangcondet #sambalbawangcrispy #sambalbawangcabecabe
sambalbawangcumipete #sambalbawangchilichila
0 notes
steven-wijaya · 9 months
Text
Kakak Iparku Yang Menggoda
Pagi ini berawal ketika aku baru saja mengantar istriku ke Jakarta untuk tinggal beberapa minggu disana dalam rangka tugas kantor. Sebelum berangkat istriku menitipkan sebuah barang  untuk dikembalikan ke kakak istriku. Sehabis mengantarnya ke bandara dengan cuaca agak mendung aku langsung mengantarkan barang titipan untuk kakak ipar istriku. Sampai dirumahnya ternyata terlihat sepi, tidak ada orang dan pintu rumahnya juga tertutup rapat. Kemudian Ku ketuk pintu rumahnya.
“Tok..tok…tokkk, Mbah heni….permisi mbak”, teriaku memamggil nama kakak ipar istriku.
Karena tidak ada jawaban dan pintu  berulang-ulang kuketuk tidak dibuka. Akhirnya iseng-iseng kupegangan pintu dan ku dorong, ehhhh..ternyata pintu nggak terkunci.
Teledor benar kakak iparku ini, begitu pikirku. Aku masuk ke kamar tamu dan terlihat sepi. Sayup-sayup ku dengar suara gemercik air di kamar mandi belakang dan aku segera berjalan kekamar mandi dan menyapa kakak iparku.
“Mbakk…Heniiii….mbak”, teriak dengan nada agak keras.
“Siapa ya?” jawab dari dalam kamar mandi.
“Aku Mbak Budi”jawabku.
“Ada apa Bud tumben mampir?”tanyanya lagi.
“Ini mbakk aku disuruh adikmu mengantarkan barang untuk mbak” jawabku.
“Oh ya, tungga bentar ya Bud” jawab mbak Heni dari dalam kamar mandi.
Akhirnya aku duduk-duduk di ruang tamu sambil membaca majalah yang ada dimeja. Lima menit berlalu, sepuluh menit, limabelas menit sudah aku menunggu, ternyata Mbak Heni belum juga kelar mandinya dari tadi.
Karena lamanya aku menunggu iseng-iseng aku bangkit menuju kamar mandi dan mencoba melihat dari luar apa yang sedang dilakukan kakak iparku ini. Dari lubang kunci aku intip kakak iparku yang sedang mandi dengan detak jantung sedikit Deg Degkan. Saat kulihat ternyata kakak iparku sedang menggosok-gosok badannya dengan sabun mandi sambil duduk di pinggir kamar mandi dengan kaki mengangkang, Terlihat jelas di mataku, karena posisi duduknya menghadap ke pintu kamar mandi. Kedua matanya tertutup rapat dan bibirnya menganga sambil sesekali mengeluarkan erangan kecil.
“Unghhh…ahhhnnngg”. Kulihat buah dadanya, walaupun agak kecil, tapi bentuk putting susunya sangat besar seperti biji buah salak dan menegang.
Pandangan langsung ku alihkan ke bagian bawah. Spontan darah kelaki-lakianku mendidih melihat bentuk vaginanya terlihat sangat bagus, seperti mawar merah yang sedang merekah tanpa ada bulu-bulu kemaluan yang sudah dicukur habis. Tampak tangan Mbak Heni sedang menikmati gesekan dan gegesekan tanganya masuk kedalam lubang vaginanya sambil pantatnya bergoyang – goyang.
Ohhh melihat kakak iparku yang sedang masturbasi dikamar mandi. Aku tak begitu saja menyia-nyiakan kesempatan ini. Dan terus ku intip dari lubang kunci sambal kukocok-kocok batang penisku yang sudah menegang.
Goyangan pantatnya semakin bergetar keras ketika jarinya menyentuh klitoris dan jari-jari tangan nya yang lain masuk diantara bibir vaginanya. Dikocok-kocok vaginanya dengan jari tanganya dengan gerakan memutar seirama dengan goyangan pantatnya. Mungkin Mbak Heni  sudah mulai klimaks, karena kulihat tubuhnya mulai mengejang-ngejang sambil menyilangkan kedua kakinya menyilang menjepikan jari tanganya yang berada didalam vaginanya.
Khawatir aku taku ketahuan oleh Mbak Heni aku segera bangkit dan berlari menuju ruang tamu dan kembali duduk. Pura-pura aku kemabli membaca majalah.
Tak lama terdengar suara pintu kamar mandi dibuka. Kakak iparku keluar dari kamar mandi dengan mengenakan daster satin yang sangat pendek dengan dua tali kecil yang menempel ditubuhnya, hingga membuat tenggorokanku kering menahan gairah seksku yang sudah sangat bergairah sekali. Astaga bentuk kedua putting susunya itu tidak bisa menyembunyikan dibalik kain satin dasternya yang licin itu. Tetapi aku berusaha pura-pura cuek saja dan bertanya.
“Mbak Om Andre kemana”tanyaku basa-basi.
”Biasa lah suamiku sedang ke bandung seminggu”.
“Pantesan kesepian dong mbak, jadi janda sementara dong, heheheh”, candaku sambil aku goda.
“Lah istrimu ke Jakarta berapa hari Bud?”.
“Ya sama seperti Om Andre seminggu”.
“Berarti duda ketemu janda nich”, kata kakak iparku.
“Oh ya Ini mbak titipan dari adikmu”.
“Ok makasih ya Bud”.
Baru berbincang-bincang sebentar diruang tamu , tiba-tiba hujan turun dengan sangat derasnya diluar sana.
“Waduh hujan ” kataku memecah suara hujan yang jatuh di atas genting.
“Ya disini dulu to Bud, ngapai buru-buru kan ngak ada acarakan”.
“Ngak Mbak”, sahutku.
“Sebentar ya Bud tak buatkan kopi kesukannmu” sahutnya.
“jangan pakai susu mbak ngak enak”, sahutku sambil bercanda lagi
“Kalau pakai susuku pasti kamu suka kan”, katanya sambil mencoba mengodaku.
“Hahah…kalau itu ngak usah ditanya mbak sekali sedot mbak pasti ketagihan, apalagi bentuk itu lho”.
“Emang kelihatan Bud”, dengan kata menggoda.
“Jelas sekali mbak, untung Cuma ada aku disini, coba kalau orang lain pasti mbak diperkosa”.
“Hahaha….kalau yang memperkosa kamu mbak pasti rela kok”, dia terus semakin menggodaku.
Kulihat Mbak Heni berjalan ke dapur membuat aku menelan ludah karena kulihat pantat yang hanya terhalang olek kain satin dasternya bergoyang ke kanan dan ke kiri, seakan-akan menantang setiap lelaki untuk menjamahnya. Kulihat terus setiap gerakan tubuhnya dengan seksama. Darahku seakan semakin kian tak terkontrol lagi.
Saat membuat kopi didapur tiba-tiba kakak iparku lari tungang langak dari dapur sambil berteriak dan langsung naik keatas tubuhku sambil memeluk tubuhku erat-erat.
“Kamu ini kanapa sih mbak pakai lari dan teriak kayak dikejar maling saja”.
“Itu lho Bud ada tikus lewat dikakiku tadi“, katanya sambil menunjuk ke arah dapur.
”Sudah tenang-tenang Cuma tikus saja tak kirai ada maling“, sahutku sambil tetap memeluk kakak iparku.
“Tapi aku jijik lihat tikus Bud”, kami tetap masih saling berpeluakan diatas kursi sofa.
Jantungku mulai berdetak kencang dan gairah kelaki-lakianku langsung cepat naik atas ubun-ubun kepalaku. Dengan masih saling berpelukan dan sama-sama  saling berpandangan antara kedua mata tanpa berkedip sedikitpun, Sementara hujan diluar semakin tambah deras sekali menambah Susana menjadi dingin dan syahdu. Tanpa sadar entah siapa yang memulai duluan kami berdua sudah saling berciuman antara bibir dan lidah dan saling berpagutan.
Kulumat bibir kakak iparku itu dengan penuh birahi dan nafsu. Kugigit pelan bibirnya dan kumainkan lidahku di dalam mulutnya dibagian atas langit-langit. Kakak iparku membalasnya dengan sangat nafsunya membalas setiap lidahku yang menjulur ke mulutnya dengan cara menyedot lidahku. Nafsu dan birahi kami berdua sudah sama-sama tidak bisa dikendalikan lagi. Aku sadar bahwa ini tidak boleh aku lakukan dengan kakak iparku, tetapi apa daya aku sudah tidak bisa lagi menahan dan menghentikan gairah nafsku ini.
Kami semakin tenggelam dalam kenikmatan birahi. Kucium dan kujilat bagian leher kakak iparku dan hampir saja aku mencipok lehernya itu, kalau tidak ditepis oleh kakak iparku itu.
“Budi Jangan disitu nanti membekas entar ketahuan sama Mas Andre”, larangnya.
Kemudian kujilat lidahku berlanjut kearah bagian kuping belakang kakak iparku sambil kubisikkan sesuatu.
“Mbak kita pindah kekamar aja yuk” dan kakak iparku hanya mengangguk saja.
Kemudian kuangkat tubuhnya dan berjalan masuk kedalam kamarnya dengan cara ku gendong dan kubaringkan tubuhnya terlentang diatas tempat tidurnya. Kubuka baju dan celanaku sendiri hingga dalam hitungan detik aku sudah bugil total dengan batang penisku yang sudah siap bertempur.
“Bud ternyata punya kamu besar juga ya”, saat melihat penisku mengajung keatas dengan sangat tegangnya.
“Ah ngak juga Mbak pasti punya Mas Andre lebih besar dariku”. Sambal kupandangi tubuh kakak iparku dengan hanya terbalut daster satin itu terlentang ditempat tidur.
Setelah melepas semua pakaianku aku segara naik keatas tubuh kakak iparku tapi sebelum naik keatas tubuhnya, dengan cepat kulapas celana dalamnya hingga jatuh diatas lantai. Kemudian aku mulai menjilat dan mencium dengan lidah dan mulutku kebagian tubuhnya yang masih terbalut daster satin yang licin itu hingga lidahku berhenti dibagian kedua putting susunya yang semakin kian mengacung keatas menebus menjeplak dikain satin dasternya.
Kusedot dan putar-putar lidahku dibagian puting susunya secara bergantian tanpa melepas kain satin  penghalang dasternya. Pelan-pelan kaki kanannya mulai ku lebarkan sedikit ke kanan. Jemari tangan kananku mulai memainkan belahan bibir vaginanya mulai dari bagian atasnya hingga bawah dengan cara kugesek-gesek masuk kedalam vaginanya. Kudengar desahan kakak iparku melenguh-lenguh tanda dia mulai terangsang dan menikmati setiap gesekan jari tanganku.
“Unggghhhh…..anghhhh….ouuuhh…Budiiiiii…..nikkkkmaaaattt…..sekali…..sayanggg…. terussss Bud”.
Tampaknya kakak iparku sudah benar-benar merasakan kenikmatan yang makin mendalam,  setelah puas memainkan kedua putting susunya kemudian bibirku dan lidahku mulai turun bagian bawah selangkannya  dengan menelusurin bagian tubuhnya hingga mendarat dibagian belahan vaginanya yang sudah basah oleh cairan kewanitanya.
Kujilat dengan lembut dengan lidahku dengan mesra sambil sesekali menggigit bagian dalam bibir ujung klistorinya itu.
“Ohhh….unghhhh….Budiii…..anghhhh…..unghhhhh..enak banget budiiii……sedot bud bagian itilku (klistori)”, tampaknya kakak iparku semakin mendesah kenikmatan.
Kakak iparku terus mendesah dan mendesah kenikmatan saat bibirku terus menyedot bagian biji klistorinya dan lidahku kadang-kadang berputar-putar dibagian dinding vaginanya. Kemudian dengan hitungan detik kami sudah berganti posisi 69. Kini didepan wajahku terpampang vagina yang menganga dan memerah.
Tanpa membuang waktu lagi langsung saja ku jilat Kembali vaginanya dengan lidah dan bibirku hingga Mbak Heni menggelinjang penuh kenikmatan. Tetapi sebaliknya kakak iparku dengan sangat lincahnya juga langsung menghisap batang penisku dengan cara disedot-sedot dan dihisap-hisap dengan mulutnya secara bernafsu. Tiba-tiba baru hampir sekitar empat menit kakak iparku langsung bangun dan mendorongku posisiku diatas tubuhnya hingga jatuh telentang.
Diluar sana hujan belum juga berhenti masih terdengar sangat deras. Kakak iparku mulai ambil posisi membelakangiku dan membimbing batang penisku yang sudah mengarah mengajung keatas seperti rudal siap luncur dan langsung dimasukan kedalam lubang vaginanya yang sudah becek itu. Dengan sekali dorong Blesss…..dengan mudahnya penisku langsung masuk tenggelam kedalam vaginanya dan langsung digoyang dengan gerakan naik turun tubuh kakak iparku diatas tubuhku.
Gerakanya tubuhnya dari Pelan-pelan mulai sedikit agak cepat sampai seperti kesetanan dia terus menggoyang pantatnya naik turun. Melihat gerakanya itu aku mulai megimbangi gerakannya dengan mendorong batang penisku maju mundur.
Desahan dari mulutnya tak henti-hentinya mendesah tak karuan mengisi setiap ruang dalam kamarnya. Untungya suara hujan diluar sana lebih keras dari suara desahanya. Dengan masih melakukan gerakan bergoyang-goyang diatas tubuhku kemudian dengan cepat kuremas-remas kedua buah dadanya yang bergoyang-goyang naik turun itu. Hingga akhirnya kakak iparku menjerit kecil.
“Ohhhh…..Budiiii….aku sudah nggak tahan lagi….Ahhhhhhhh”. sebelum dia orgasme Segera kuambil posisi konvensional.
Kutelentangkan tubunya diatas tempat tidur dan membuka kedua pahanya lebar-lebar Kuterobos langsung masuk ke lubang menganga itu dengan penisku dan kuserang habis-habisan. Kugenjot keluar masuk penisku kelubang vaginanya dengan Gerakan sangat cepat tapi pasti dengan kedua kaki kakak iparku mulai menyilangkan kebagian tubuhku. Dengan posisi permainan seperti ini kami lakukan diatas ranjang hampir bertahan 15 menit dan sampai akhirnya kakak iparku berdesah hebat sambil berkata.
“Budiiii…..sayanggggg….anghhhh…..anghhhh….aaahhhh….ouuggghhh….akkkkuuu mmmmaauuu kkkellluuaaaarrrrr sayangggg…..ounghhhh”.
Melihat kakak iparku yang mulai akan orgasme gerak keluar masuk penisku kedalam vaginanya semakin kecepatan dan tak lama kemudian akupun juga merasakan hal yang sama merasakan detik-detik cairan spermaku akan segera muncrat. Tapi sebelum aku mucrat lebih dahulu kakak iparku yang merasakan orgasme. Tubuhnya mengejang-ngejang dan kedua kakinya semakin menguci menyilang ketubuhku disertai desahan Panjang yang sangat keras.
“Budiii…..sayanggggg……aku…..onghhhh….anghhhh….ahhhhhh”, kedua matanya terpejam menikati detik-detik orgasme yang mengalir disetiap bagian tubuhnya.
Selang beberapa menit kakak iparku orgasme, Kurasakan cairan spermaku mulai mengalir dari dalam tubuhku dan akan segera keluar dari dalam penisku. Kugoyang dan kugenjot terus penisku keluar masuk vaginanya  sampai cairan spemaku keluar menyembur ke dalam vagina kakak iparku itu sambil kupeluk erat-erat tubuhnya yang terlentang diatas tempat tidur.
Crottt….crottt…crottt….cairan spermaku mucrat dengan sangat dahsyat disertai tubuhku yang juga ikut mengejang-ngejang disaat cairan kental itu keluar membasahi bagian dalam vaginanya.
“Ohhhh…..ohhhh…..Mbah….Heniiiii…..ohhhh…..aku keluar…..juga Mbakkk…..ohhh…..anghhhh”. desahanku saat cairan spermaku keluar.
“Terus sayangg….keluari sampai habis didalam vaginaku biar kamu puas sayangg”, sambil membisikan dibagian telingaku.
Setelah sama-sama puas diatas ranjang kami berpangutan mesra hingga sepuluh menit lamanya dengan posisi penisku masih tertancap didalam vaginannya. Hingga batang penisku mulai mengecil didalam vaginanya disertai lelehan sisa cairan spermaku yang jatuh membasahi sperai tempat tidur kakak iparku.
“Mbak Heni”, panggilku.
“Iya sayang ada apa?”, dengan nada mesra menjawabku.
“Tadi pas Mbak Mandi aku ngitip mbak mandi dan ternyata mbak lagi mastrubasi”.
“Dasar kamu nakal Bud, ngapai kamu pakai ngintip segala”.
“Habis ditunggu mandi kok lama banget jadinya aku penasaran dan mengintip mbak”.
“Oh ya Mbak ngapai juga mbak pakai acara mastrubasi segala”. Kataku dengan santainya.
“Habis Mas Andre udah dua hari aku ditinggal kebandung dan semalam aku lagi nonton film bokep jadinya aku pingin lho Bud”.
“Tapi sekarang udah puas kan mbak”, kataku sambil menciumnya.
“Puas banget Bud, makasih ya bud aku bisa tersalurkan gairahku ini sama kamu” dan dia menciumku Kembali.
“Ya mbak sama-sama aku juga puas bisa main sama mbakku ini”.
“Bud, kapan-kapan kamu mau kan mengulangi seperti ini kalua Mas Andre keluar kota”.
“pokonya Mbak mau kapan mbak mau, Budi siap kok”, Senda gurau berakhir sampai aku berpamitan pulang dan kebetulan hujan sudah agak reda. Sebelum pulang kucium mesra pipi dan bibirnya sambil kubisikkan di telinganya
”Mbakk Heni adalah kakak iparku tersayang dech”.
“Iya Bud kamu juga adik iparku yang Mbak sayang juga”.
Semanjak itu aku jadi sering ketagihan untuk mengulangi dan mengulangi dengan permainan yang sama diatas ranjang saat Mas Andre tidak dirumah dan istriku yang juga sering ditugaskan keluar kota.
SEKIAN
540 notes · View notes
castillon02 · 2 months
Text
007 Fest Weekly Update
STARFISH is located in Indonesia, a country with a beautiful cuisine that includes spicy sambal paste, smoky nasi goreng rice, and salty-sweet gado gado salad. Prior to the Big Snooze, Jet Twimbly had, in their role of cafeteria chef, planned menu days inspired by various cities; they had been excited to reproduce some of the characteristic flavors of Jakarta for the agents who had worked there.
However, Jet suspects that the ex-patriot leader of STARFISH is there in Indonesia less because they appreciate the food and more because of the low cost of living. They reach out to their contacts in the area and try to find out if there's been an increase in expat-type grocery orders, and if so, to which area. If STARFISH personnel are American, for example, it's possible that an unusually large delivery of Cheerios cereal could point the way to their headquarters. Closer to home, Jet works with various organizations to include nutritional requirements in the Henching Union, Villains Union, and Agents Union contracts.
"Agents who are captured deserve an appropriately thematic last meal; for example, in a scientific lair, villains might provide a quasi-futuristic version of fine dining."
"Henches often perform vigorous physical labor and they need regular and nutritious meals; duty-specific anatomical features such as metal teeth should be accommodated."
"Captured villains require enough sustenance, particularly liquid refreshments, that they can monologue and/or verbally stall for time in order to give their plans the opportunity to come to fruition."
Jet hopes their negotiations will help foster a tentative peace between the various organizations who were too inconsequential to get Snoozed and now find themselves with room to throw their weight around. If they can't agree on anything else, surely they can agree on the importance of food!
13 notes · View notes
thebleedingwoodland · 2 months
Text
Tumblr media
Ayam Goreng Kremes
Whole fried chicken with Kremesan (a crunchy condiment) ... The kremesan is an additional or complementary menu made from flour fried crispy) and sambal
Tumblr media
2. Nasi Bakar Cakalang Pete Sambal Matah
"Grilled rice" with Cakalang fish (Skipjack Tuna fish) and pete (bitter bean or twisted cluster bean in English) and sambal matah (Balinese onion sambal)
Tumblr media
3. Soto Mie Bogor
Noodles soup from Bogor, West Java, Indonesia, served with beef and emping (melinjo chip).
Tumblr media
4. Bakmi Ayam & Teh Tawar
Chinese Indonesian noodles with minced chicken toppings & unsweetened tea
Tumblr media
5. Nasi Bakar Ayam
"Grilled rice" with shredded chicken meat and sambal.
Tumblr media
6. Indomie Rasa Rawon Pedas Mercon
Indomie with spicy rawon flavor. Rawon is beef soup cuisine from East Java.
Tumblr media
7. Soto Betawi
Hearty beef soup from Jakarta consisting of chunks of meat and offal that are slowly simmered in a coconut milk broth, which is usually enriched with various spices such as lemongrass, turmeric, galangal, kefir lime leaves, and coriander.
Tumblr media
8. Ubi Goreng, Aneka Kue Basah : Kue Bugis Suji Pandan, Kue Lapis, Cantik Manis
Ubi Goreng = Fried sweet potato. Aneka Kue Basah = assorted Indonesian wet cakes. The wet cakes are made from rice flour.
Kue Bugis Suji Pandan is wrapped in banana leaves. It is traditional snack of soft glutinous rice flour cake, filled with sweet grated coconut. Made from sticky rice flour which is given a natural green color from pandan or suji leaves.
Kue Lapis consists of two layers of color, which is what gives this cake its name. This cake is made from rice flour, tapioca flour, coconut milk, granulated sugar, salt and coloring. This cake is steamed each layer before the layer on top is added.
Cantik Manis has white colour and has glutinous fillings inside. It is traditional snack mixture of hunkue flour, pearl sago, and coconut milk.
Tumblr media
9. Aneka gorengan di etalase: Otek-Otek, Martabak Telor, Bakwan, Ubi Goreng, Nanas Goreng, Pisang Goreng Madu
Assorted fried foods in display case: Otek-Otek (fried shrimp) Martabak Telor ( Indonesian thick folded crepe made from eggs), Bakwan is batter (Wheat flour, egg, water), vegetables (shredded cabbage, carrots, beansprouts, corn, scallions), Ubi Goreng (Fried Sweet Potato), Nanas Goreng (Fried Pineapple), Pisang Goreng Madu (Fried Banana with Honey)
10. Oleh-oleh dari Jakarta, Jawa, Bali, kue basah
Food gifts from Jakarta, Java, Bali, wet cakes
Tumblr media Tumblr media
I don't need drugs and I do not smoke in real life. Delicious food in my own country is enough as stress reliever.
3 notes · View notes
salmonmentai · 1 year
Text
Rumah di dalam Koper
Duduk, menonton jalan dari dalam bus, dan tidak buka handphone adalah momen pause yang sederhana dari waktu yang terus berjalan. Waktu 20-60 menit itu sering sekali berkedip begitu saja dan aku harus melangkahkan kakiku lagi hingga telapakku nyeri. Namun bagaimana pun, ternyata waktu yang begitu sebentar itu memang porsi yang pas untuk menyentil kesadaranku yang sedang mengambang hingga aku ingin menyapa lagi halaman blog-ku yang usang dengan: Selamat pagi dari Aarhus!
Tumblr media
Membawa Rumah
Ada 121 jenis barang yang kutulis di daftar barang bawaan untuk berangkat kuliah ke Denmark. Membuat daftar panjang itu menghabiskan waktu seharian penuh (mungkin dua hari). Membuat daftar panjang itu begitu menyenangkan, karena membuatku merasa aman untuk pergi jauh tanpa harus berpisah dari ‘rumah’ku— kepunyaanku. Itu sampai aku menyiapkan dua koper ukuran medium di kamarku dan menyadari bahwa 121 barang adalah jumlah yang overwhelming.
Untuk menyeleksi mereka, setiap barang yang masuk dalam koperku aku tanyakan terlebih dulu:
Apakah kamu membantuku merasa familiar di tempat asing? Akhirnya benda-benda sentimentil kubawa serta, seperti boneka kecil, buku-buku bahasa Indonesia, serta batik dan baju belel Indonesia.
Apakah kamu ingin kubawa pulang ke Malang? Sebisa mungkin aku ingin membawa kembali apa yang kubawa ke Aarhus, Waktu aku pindah kost dari Bandung ke Jakarta hingga akhirnya kukembalikan barang-barang itu ke Malang, aku ingat betapa banyak barang yang jadi milikku yang harus diangkut kesana kemari. Akibatnya, barang seperti selimut berwujud karung goni yang sangat ingin kubawa dari Malang kutinggalkan, karena sepertinya kelak membawanya kembali ke Malang agak mustahil. Begitu juga dengan piring, mug kucing, alat makan, dan alat masak.
Apakah kamu berguna untukku bisa survive di hari pertama aku tiba, saat aku belum bisa melakukan apa pun? Membawa rice cooker kecil, sedikit beras, dan abon terbukti ampuh untuk proses adaptasi. Selama 4 hari, dua kali sehari, laukku hanya bervariasi dari sambal instan, abon, dan teri balado. Memang, dalam 4 hari itu kebetulan aku belum bisa melakukan apa-apa.
Pada akhirnya, bagasiku over capacity dan aku harus membayar kelebihannya. Itu juga karena aku malah memasukkan koper kabinku ke bagasi alih-alih membawanya ke kabin. Kalau kurenungkan sekarang pun aku masih sulit menentukan barang apa yang tidak perlu kubawa kemari karena tiga pertanyaan di atas sudah menjadikan semua bawaanku bermakna. Kalau ada kebakaran, setidaknya aku punya gambaran bahwa ada tiga koper yang ingin kuselamatkan (sebuah analogi yang kurang bermanfaat, ya.)
Rumah yang Tidak Bisa Dibawa
Kata-kata ‘sampai jumpa’ buatku mulai terasa getir untuk diucapkan di dua minggu sebelum berangkat kuliah. Mau tidak mau tidak semua ‘rumah’ bisa muat di koper kita: misalnya teman, pacar, sahabat, saudara, dan orang tua. Tidak bisa tanpa sengaja bertemu, membuatku patah hati. Tidak bisa hanya perlu hadir dan diam saja tanpa perlu banyak kata-kata, membuatku patah hati. Tidak bisa memahami, mengerti, dan mendengar cerita mereka, membuatku patah hati. Berkeping-kepinglah perasaanku setiap melangkah keluar masuk pintu rumah di Malang kemarin. 
Rumah lain yang tidak bisa dibawa adalah Kota Malang itu sendiri. Kota yang paling aku kenali. Celotehan orang-orangnya kukenali, tempo yang kukenali, dan sengatan matahari yang kukenali. Tempatku lahir. Tempatku tumbuh. Aku tidak bisa membawa masyarakat Malang berikut jalur-jalur jalan kakinya, apalagi membawa matahari tropisnya di dalam koperku, mau tidak mau.
Bagaimanapun, aku yakin bahwa jauh dari ‘rumah’ memang pas untukku di fase ini. Dan aku sedang membiasakan menjalani jalan yang tersedia di depanku, sekali pun jalan itu demikian asing.
5 notes · View notes
produsenbajumuslim · 11 months
Text
Makanan Pedas Kuah Khas Indonesia: Sensasi Pedas dan Lezat
Indonesia dikenal tidak hanya dengan keindahan alamnya tetapi juga dengan kekayaan kuliner yang lezat dan bervariasi. Salah satu ciri khas kuliner Indonesia adalah makanan pedas kuah yang menggugah selera. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa makanan pedas kuah khas Indonesia yang wajib dicoba.
Tumblr media
1. Soto: Soto adalah makanan khas Indonesia yang terdiri dari sup kuah beraroma dengan bumbu-bumbu khas seperti serai, jahe, kunyit, dan bawang putih. Soto biasanya disajikan dengan potongan daging, telur, tauge, dan nasi. Ada berbagai variasi soto di seluruh Indonesia, termasuk soto ayam, soto daging sapi, dan soto Betawi. Pedasnya soto seringkali ditentukan oleh saus sambal yang disajikan bersama.
2. Mie Ayam: Mie ayam adalah hidangan populer di seluruh Indonesia. Mie yang digoreng atau direbus disajikan dengan irisan daging ayam, tauge, dan irisan bawang merah. Mie ayam biasanya disajikan dengan kuah panas yang berisi kaldu ayam dan bumbu-bumbu pedas seperti cabai dan bawang putih. Kombinasi mie dan kuah yang pedas adalah sensasi yang tak terlupakan.
3. Rendang: Rendang adalah hidangan daging yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah yang melimpah. Daging, biasanya daging sapi, dimasak hingga empuk dalam kuah pedas yang kaya rasa. Rendang merupakan salah satu hidangan terenak di dunia, dan pedasnya menciptakan sensasi panas yang lezat.
4. Laksa: Laksa adalah hidangan kuah pedas yang terdiri dari mie tebal, daging atau seafood, dan bumbu pedas. Ada berbagai variasi laksa di seluruh Indonesia, termasuk laksa Betawi, laksa Makassar, dan laksa Padang. Kuahnya kaya dengan santan dan rempah-rempah, memberikan rasa pedas yang gurih.
5. Rawon: Rawon adalah hidangan khas Jawa Timur yang menggunakan bumbu kluwak yang unik. Kuah rawon berwarna hitam pekat dan kaya rasa dengan campuran bumbu seperti bawang putih, jahe, dan kunyit. Biasanya, rawon disajikan dengan daging sapi, telur asin, dan potongan tauge. Pedasnya rawon berasal dari sambal yang disajikan secara terpisah.
6. Mie Aceh: Mie Aceh adalah hidangan mie pedas khas Aceh yang dikenal dengan tingkat kepedasan yang tinggi. Kuah mie Aceh menggabungkan berbagai bumbu seperti cabai merah, kunyit, dan lengkuas, menciptakan rasa pedas yang sangat kuat. Mie Aceh biasanya disajikan dengan potongan daging sapi, udang, atau seafood.
7. Soto Betawi: Soto Betawi adalah variasi soto khas Jakarta yang menggunakan santan sebagai salah satu bahan utama. Kuah soto Betawi yang kaya dengan santan, bumbu seperti kemiri, dan potongan daging sapi atau jeroan menciptakan rasa pedas yang lezat. Biasanya, soto Betawi disajikan dengan nasi, telur, dan emping.
8. Sup Iga Penyet: Sup iga penyet adalah hidangan pedas berupa sup kuah dengan potongan iga sapi yang dihancurkan (penyet) dan disajikan dengan nasi. Kuahnya yang pedas dan gurih biasanya dihasilkan dari campuran cabai dan bumbu-bumbu rempah. Hidangan ini sering disajikan dengan sambal terpisah yang sangat pedas.
9. Soto Padang: Soto Padang adalah variasi soto yang berasal dari Sumatra Barat. Kuahnya berwarna kuning pucat dan kaya rasa dengan bumbu seperti ketumbar, kunyit, dan cabai merah. Daging sapi dan kentang sering menjadi bahan utama dalam hidangan ini, dan pedasnya soto Padang adalah salah satu yang paling terkenal di Indonesia.
10. Mie Goreng Jawa: Mie goreng Jawa adalah hidangan mie goreng khas Jawa Tengah yang dihidangkan dengan saus pedas yang kaya rempah. Mie ini sering diberi topping potongan telur rebus, tauge, dan bawang goreng. Rasanya yang pedas dan gurih membuatnya menjadi makanan yang sangat populer.
Makanan pedas kuah khas Indonesia adalah sajian yang penuh cita rasa dan nikmat. Kuah yang kaya dengan bumbu dan rempah memberikan sentuhan pedas yang tak terlupakan, dan variasi hidangan tersebut memberikan pengalaman kuliner yang berbeda. Tidak peduli di mana Anda berada di Indonesia, Anda pasti akan menemukan hidangan pedas kuah yang akan memanjakan lidah Anda. Jadi, jangan ragu untuk mencoba makanan pedas kuah khas Indonesia dan rasakan sensasi panas yang lezat!
2 notes · View notes
Text
Sederhana Saja Sebenarnya
Tumblr media Tumblr media
Cantek yaaa kue dan cahaya Ilahi keemasan ✨
shining, shimmering, splendid ✨✨✨
Pontianak. 16:08. 04062023.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Kalau ndak karena gedubrak gedabruk tadi pagi nitip makanan ke adek kelas yang mau terbang ke jakarta, mungkin ndak bakal ketemu dengan 2 panganan lokal favorit ini.
Si @azzuhra udah bertaun-taun pengen salad buah Pontianak yang katanya rasanya ndak bisa ditiru di Jakarta. Ada aja gagalnya mau terbangin itu makanan ke sana. Hingga tiba masa, ada adek kelas baikhati sekali, mau angkut-angkut ini ke sana. Allah yang membalas kebaikannya.
Tumblr media
Sungguh Allah ketika berkenan menolong ada aja jalannya ya 🥹 Laa hawla walaa quwwata illa billah.
Menuju rumah si adek ini, mesti membelah sungai kapuas. Daaan sebenarnya yang paling menegangkan adalah.... lokasinya di wilayah perumnas. Ayuprissa itu kekurangannya adalah, mudah tersesat di wilayah perumnas. Umur segini kan lucu juga nih, bisa masuk komplek orang, tapi ndak bisa keluar.
Alhamdulillaah cuaca ceraah, naik motor sepoi-sepoi di akhir pekan. Pulangnya singgah beli kue, karena kemarin nanya Yulida, pengen makan kue apa nih 'terakhir kalinya' 😂😂😂 laaaah malah pengen kue kampung, kayak ketupat belah ini. Ini lontong yang diisi dengan sambal udang rebon. Saya juga suka. Liat-liat kios kue yang rame. Oh rame pasti enak. Singgah deh, di daerah antah berantah.
Eeeeeh malah saya yang dibonusin ada jualan donat paling saya suka ini. Donat topping kacang sangrai dan gula pasir. MashaAllah enaaaaakk sekali. Kalau ndak ingat timbangan, saya bisa makan 10 eh 20 kayaknya. Alhamdulillaah bini'matihi tattimush shalihaat.
Salam,
Tumblr media
ayuprissakartika
2 notes · View notes
terlambatpulang · 1 year
Text
Tumblr media
Ini adalah nasi kuning paling penuh rasa seumur hidupku.
Di bawah apartemen jakarta barat, suapan pertama memukulku berat.
Ada tempe penuh ragu karena diselimuti tepung bakwan. Ia ragu apakah bisa menjadi tempe? Atau lembek bak mendoan?
Dengan sedikit mental tempe, ia yakin 97%. 3%-nya penuh mbuh.
Nasinya enak, agak pera. Kini ia menyesal, waktu jadi padi lagaknya juga pera, saat jadi nasi ia ditinggal sehari baru digoreng. Ia ketinggalan zaman, nasi lain sudah lari ia masih di taman.
Timun segar, enak juga tapi aku males makan ini. Ini jadi wajib untuk menyeka minyak di tenggorokan. Ada bbrp hal yang harus, karena bermanfaat. Tapi biasanya nggak enak, pait. Kek ujung timun.
Sambal nggak pedas samsek, dipisah untuk penutup. Biasanya sambel kacang disini, hari ini cabe. Agak laen. Agak beda.
Mulai hari ini, aku berbeda. Dipaksa, ditampar, ditelanjangi, dikejar, dibahagiakan, dijaga, dan diterima.
Dewangga, life changes …. So do you, and i.
2 notes · View notes
Text
FAVORIT! WA 0821-6651-8300 Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Cipeng Hot Chilli Pizza Kembangan Selatan Jakarta Barat GAFI Dropship
FAVORIT! WA 0821-6651-8300 Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Cipeng Hot Chilli Pizza Kembangan Selatan Jakarta Barat GAFI Dropship
FAVORIT! WA 0821-6651-8300 Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Cipeng Hot Chilli Pizza Kembangan Selatan Jakarta Barat GAFI Dropship, Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Jepang Mie Goreng Kedaung Kali Angke, Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Premium Keju Mozarella Grogol Petamburan, Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Zanana Kimchi Semanan, Jual Bumbu Tabur Cabe Bubuk Minuman Cilung Sambal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kambingwangi · 1 year
Text
Buku Mewarnai Aurora (Bagian 3)
BAB 3: Permulaan
Perjalanan panjang baru akan dimulai. Rasanya? Menakutkan sekaligus menyenangkan, bukan? Dadamu akan berdegup lebih kencang, keringat dingin dengan bulir sebesar biji jagung membasahi diri, tak apa. Nikmati saja!
Aurora menyiapkan lembaran kertas itu dengan rapi dalam amplop coklat biasa orang-orang pakai untuk mengirimkan lamaran kerja. Awalnya ia ingin membuat kejutan. Menaruhnya di meja tamu, pura-pura tak tahu, lantas terkejut dan bersorak setelah membaca isinya. Namun niatnya diurungkan. Orang-orang rumahnya bukan tipikal penyuka kejutan.
Aurora baru saja memasak tumis kangkung ketika Abang tiba dan bersingkut untuk mandi. Lantas jahil merecokinya yang sedang memasak.
“Kurang garam, Ra.” ucap Abang setelah menyendokkan kuah sayur untuk dicicipi. Lantas menuangkan kaldu jamur di panci yang berisi sayur.
“Ikan asin kemarin goreng lagi ya, Ra. Sama masakin sambal bawang ya.” Abang mengusap kepalaku. Membuat rambut ikalku berantakan.
“Banyak maunyaaaa,” selorohku sembari tertawa. Ruang dapur yang sempit terasa lega.
***
Aku baru saja memberikan lembaran itu ke bapak. Bapak sudah membacanya tuntas–aku yakin itu, dari gerak gerik matanya dan helaan nafas yang berat. Tak ada tapi, izin merantau kali ini akan segera aku kantongi. 
Aku bertukar pandang dengan Abang sedari tadi. Tapi abang lebih banyak diam sesekali memainkan jemarinya di ujung cangkir.
“Ini sudah ditanggung semuanya, Ra?” Akhirnya. Suara bapak yang kutunggu-tunggu terdengar juga.
“Iya, Pak.” Aku mengangguk mantap.
Seleksi gelombang dua kampus swasta itu rumornya lumayan sulit. Aku hampir menyerah. Tapi di saat bersamaan, Lia mengenalkanku pada Luter, sepupunya yang berkuliah di sana untuk memberikan soal ujian tahun lalu. Tak banyak yang sama, namun sedikit-banyak membantuku belajar untuk ujian masuknya.
“Tapi, nilai adek harus stabil. IPK minimal 3,50 setiap semesternya agar beasiswa tidak dicabut.” Aku menghela nafas berat. Aku sudah tahu konsekuensinya ketika mendaftar. 
“Terus kalau gak nyampe gimana? bayar sendiri?” tanya bapak lagi.
Aku mengangguk. “Nanti di Jakarta adek sambil kerja, Pak.”
“Kerja apa?” Bapak menatapku sinis. 
“Kamu berkendara aja gak bisa. Hidup di ibu kota itu keras.” kata bapak lagi.
“Nanti Abang bantu-bantu buat kirim adek juga, Pak.” kali ini abang buka suara.
“Bang, kamu perlu menabung untuk hidupmu juga,” suara bapak melunak.
“Ra, usaha Wak Dolah lagi sepi bakda pandemi ini. Kau lihatlah abangmu itu ampe kerja jadi kurir paket. Siang-malam nganter barang, kerja ini-itu. Bapak juga sudah tua. Kau gak berbakti kali gak mau ngurus bapak dan abangmu ini,” 
Aku dan abang terdiam.
“Apa yang kau cari di ibu kota hah?” tanya bapak lagi.
“Kau mau kerja apa? Kau mau jadi kayak ibumu?” tanya bapak lagi.
Abang sudah menundukkan kepalanya, membuang muka. Kami sudah hafal tabiat bapak kalau sudah meracau panjang lebar.
“Pak, izinkan adek ngomong,” ucapku akhirnya memberanikan diri.
“Bukan soal jakartanya, Pak. Dimanapun sekolahnya, adek mau. Asal di jurusan yang adek pengen. Adek mau mengubah nasib, Pak. Bantu abang dan bapak juga.”
“Bantu apa?” 
“Bantu apa dengan pergi meninggalkan bapakmu yang lumpuh ini? Bantu buat melihat bapakmu cepat mati?” Bapak memegang dadanya. Mukanya mulai meringis. Aku sudah hafal betul tabiat ini. Abang segera menghampiri bapak yang berada di kursi rodanya.
“Istirahat yuk, Pak. Besok kita ngobrol lagi.” Abang menuntun bapak ke kamarnya sambil matanya mengisyaratkan untuk tenang.
***
Aku segera membereskan meja makan dengan perasaan kalut. Tiga hari lagi batas akhir pendaftaran ulang. Bapak tak ingin menemuiku setelah malam itu. Ia lebih banyak mengurung diri di kamarnya. Abang juga menenangkanku bahwa bapak akan baik-baik saja. Siang tadi, Lia datang ke rumahku menanyakan apakah aku jadi berangkat dengannya. Bibinya sudah menyiapkan travel untuk keberangkatannya besok sore.
Aku duduk di beranda rumah. Memperhatikan putik buah jambu air yang mulai merekah. Sebentar lagi akan panen. Biasanya anak-anak akan berteriak meminta jambu air dari depan pagar atau undangan makan rujak bersama di warung bu Ipeh. Biasanya aku akan membawa sekantong besar jambu air yang matang serta buah-buah lainnya.
Abang tiba tiga puluh kemudian. Memarkirkan motornya di ruang tamu. Sudah lama aku tidak memperhatikan abang sedekat ini. Waktu kecil, ia seringkali menjagaku saat bermain di lapangan. Meskipun ia juga teramat jahil padaku. Pernah suatu hari, abang menggendongku dan menyangkutkanku begitu saya di atas pohon asam ketika sedang bermain petak umpet. Barulah menjelang magrib aku ditemukan warga karena mendengar suara parau ku menangis. Abang dengan santai bilang lupa menaruhku di sana. Warga sudah heboh mengira aku diculik hantu.
“Nih,” Abang memberiku sebuah amplop putih tebal. Aku membukanya pelan. Isinya sebuah tiket bus ke Jakarta dan uang dua juta rupiah.
“Abang belum bisa kasih banyak. Kau harus janji belajar yang rajin. Jangan aneh-aneh di ibu kota.”
Abang merogoh kantong kemejanya. Memberikanku sebuah kotak telepon genggam.
“HP-mu sudah rusak layarnya kan ya? Ini hadiah kelulusanmu. Abang bangga padamu, Dek. Selamat ya,”
Aku memeluk abang dengan tangis yang tidak bisa kutahan lagi. Air mataku sudah tumpah ruah sempurna. Abang menenangkanku. 
“Besok abang coba bilang ke bapak. Semoga bapak bisa memahami ya,” Abang mengusap air mataku. Aku mengangguk.
“Jelek kali mukamu, Dek. Sudah kusam, sembab pula sekarang.” goda abang. Aku menabok bahu abang dengan amplop berisi gepokan uang yang ia berikan. Lumayan keras juga ternyata bunyinya. Kami tertawa bersama.
***
Perjalanan dimulai!
Apa yang kau takutkan dari sebuah perjalanan? Bukankah ini awal petualangan yang menyenangkan?
Entah apa yang disampaikan abang kepada bapak, pagi-pagi benar bapak sudah duduk di meja makan. Masih dengan diam yang membuat suasana lebih mencekam. Aku menyiapkan sarapan tanpa gesa. Bakda subuh, abang bilang akan mengantarku berangkat siang nanti ke terminal. Abang memintaku untuk berkemas dan mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan selama di Jakarta. Juga berkas-berkas persyaratan kuliahku. Ajaibnya, surat pernyataan orang tua juga sudah ditanda tangani oleh bapak. Aku memastikan tidak ada yang tertinggal di tas bawaanku.
Meja makan lebih senyap daripada biasanya. Abang tidak bekerja hari ini. Mungkin ia bertukar shift kerja atau entahlah. Biasanya abang akan memakai kaus ekspedisi tempat ia bekerja. Pagi ini abang hanya memakai kaos partai lusuh bekas pemilu bupati beberapa bulan lalu. Aku bersiap merapikan meja makan ketika semuanya sudah selesai makan bersamaan dengan bapak menegurku untuk mendekat duduk di sampingnya.
Bapak menatapku lekat. Aku bisa memperhatikan seksama raut wajah bapak yang kian menua. Guratan tangannya yang mulai mengendur. Matanya yang kian sayu meski tanpa kaca mata. Memori masa lalu berdesakan datang. Memutar bak radio usang ingatan ketika kali pertama bapak menggendongku, kali pertama bapak mengajariku mengendarai sepeda hingga aku tersungkur setelah menabrak pagar rumah, dan kenangan heroik lainnya. Air mataku hampir tumpah. Aku segera bersimpuh di kaki bapak.
“Maafin adek, Pak.” ujarku penuh penyesalan. Entah kapan terakhir kali aku berbincang dengan bapak sedekat ini. Kami selalu makan malam bertiga, namun meja makan lebih banyak senyap beberapa tahun belakangan.
“Bapak tau adek sangat spesial. Bapak yang minta maaf selalu memaksakan kehendak bapak,” Bapak mengusap punggungku. Menenangkanku yang terisak.
“Dek, berjanjilah jaga diri dengan baik di sana ya.” ucap bapak lagi.
Bapak membantuku duduk kembali. Mataku sudah sembab. Bapak memberikan sebuah tas kecil berwarna putih kusam kepadaku.
“Eman-eman ya. Kalau kurang, nanti bilang ya. Bapak akan bantu kirimi lagi.” Bapak mengusap kepalaku lembut. Seperti yang biasa ia lakukan ketika mengantarku pergi sekolah waktu kecil.
“Belajar yang bener di sana,” kata bapak lagi. Aku mengangguk takzim.
Abang sudah berdiri di sampingku. Bersiap memakai jaketnya. Memberi isyarat untuk segera bergegas. Jam sudah pukul dua. Sementara busku berangkat pukul empat.
“Berkabaran selalu ya, Dek.” ucap bapak lagi. Aku menangguk mantap.
Aku segera bangkit lalu memeluk bapak erat. Seakan tidak ingin waktu memisahkan kami cepat.
***
Kami tiba di terminal tepat waktu. Abang memesankan bus eksekutif. Sangat nyaman untuk perjalanan darat hampir 30 jam lebih mendatang. Abang juga membekaliku beberapa cemilan dan makanan ringan untuk teman perjalanan. Ini perjalanan darat terjauh pertamaku. Seumur hidup, dari SD hingga SMA, aku tidak pernah bepergian keluar kota. Jangankan untuk ikut acara study tour dari sekolah. Uang makan saja kami harus mengaturnya dengan baik. Lia sudah mengirimkan pesan alamat bibinya padaku. Ia sudah berangkat lebih dahulu. Aku menatap langit senja yang berwarna jingga terang. Lambaian tangan abang, pelukan hangat bapak, dan semua kenangan disini akan menjadi penguatku untuk berjuang di ibu kota. 
Namanya, Jun.
Aku memulai bulan-bulan pertama perkuliahan dengan cukup kewalahan. Proses daftar ulang dan segala beluk kampus terbantu oleh Luter sepupu Lia. Meskipun kami berbeda fakultas, teman-teman Luter ternyata lebih banyak yang satu jurusan denganku. Awalnya aku tinggal bersama Lia di rumah bibinya. Ruko tepatnya. Terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar digunakan untuk salon, lantai dua untuk keluarga bibinya, dan lantai tiga sebenarnya gudang–yang sekarang menjadi tempatku dan Lia tinggal. Bibi Lia menerima kami dengan baik. Mengajari kami seluk beluk persalonan, mulai dari cuci rambut, potong rambut, blow, dan segala macamnya. Lia dengan mudah belajar. Aku tidak. Puncaknya, pekan ketiga aku tumbang. Setelah dihantam kegiatan kampus yang lumayan padat untuk mahasiswa baru juga sore hari membantu bibi Lia di salonnya.
Aku izin untuk pindah kos dekat kampus pada pekan setelah UTS setelah mencoba berdamai dengan suasana bising di ruko salon Bibi Lia. Terlebih, aku tidak banyak membantu di salonnya karena energi sudah habis mengurus perkuliahan.
“Adek ga berantem sama Lia kok, bang. Suer tekewer-kewer deh!” Aku mengacungkan dua jari berbentuk peace.
“Sudah babak belur dihajar asistensi.” lanjutku lagi
“Adek ketinggalan jauh banget, Bang. Ini untung teman-temannya baik, gak sombong. UTS kemarin kami sekelas ngerjain bareng dan nginep di studio kampus!” ceritaku antusias.
Abang bercerita banyak hal soal rencana menikahnya dalam waktu dekat. Bapak juga sibuk menggoda abang. Mencari kesana-kesini, akhirnya abang terpincut dengan Fani, anak bi Ipeh tetangga tempat kami biasa belanja di warungnya. Aku menutup panggilan video itu setelah Ica, teman sekelasku mengajak untuk bersiap masuk ke kelas berikutnya.
“Ra, kamu liat cowok berambut ikal sweater ijo kelabu itu?” tanya Ica berbisik.
“Arah jam 10,” katanya lagi.
Aku mengedarkan pandang. Mataku tertuju pada lelaki berbadan atletis, cukup tinggi, dengan rambut ikal dan memakai sweater ijo dengan buku-buku dan tabung gambar di bahunya. Penampilannya khas anak teknik pada umumnya.
“Kenapa dengan dia, Ca? kamu naksir?” tanyaku sambil melirik Ica.
Ica ber-hus padaku. “Namanya Jun. Kata ana-anak, dia bisa pergi ke masa lalu.”
Aku mendelik. Menatap tak percaya. Hellow? udah abad 21, berita macam apa ini? Ica mengajakku bergegas setelah melihat Pak Sar, dosen mata kuliah rupa dasar dua dimensi menuju ruang kelas. Bisa berabe kalau telat barang satu detikpun. Alamat tidak bisa ikut belajar di kelasnya.
***
3 notes · View notes
crowhyun · 2 years
Note
I'll write about Indonesia here since you said you'd also love to learn about it! I'll write what I can remmeber at the moment, a little bit of the geography, food, attractions, and if I think its a good place to live or not. For the last one its only my personal opinion- (spoiler alert: I don't really think so 🥲 and I kinda really wanna leave) Also sorry if this is waaaayy too much information.
So Indonesia is in South-East Asia. It is the biggest archipelago country in the world. Right in the center of the ring of fire, so we have a lot of volcanoes and a lot are still active. We have roughly 18.000 islands (depending on who you ask-) but 5 main islands. Java, Sumatera, Kalimantan (aka borneo), Sulawesi and Papua. We border Malaysia, Papua Nuigini and Timor Leste. We have 34 provinces and we're also the 4th most populated country.
Now with the amount of islands and regions we have we have a lot of food and it'll be hard to represent all of them but I'll mention the main ones that I personally like and it'll be hard to describe them so I'll just mention bascially what they are. So we have rendang (braised beef), sate (meat skewers), soto ayam and soto betawi (a type of soup), gado-gado (a salad), Pecel Ayam and Lele (Fried chicken and catfish with sambal and veggies), Nasi and Mie Goreng (Fried Rice and Noodles), Martabak manis and telor/asin (a sweet and savory type "pancake"), and more. Also I'll add we have an instant noodle called "Indomie" that the general public usually likes, "Indomie Goreng" is the favorite.
For attractions if you want a very tropical place then Bali would be your destination, however its very crowded with tourists already, so the next to that would be Lombok which is not far from Bali and just as beautiful. If you want a busy city then Jakarta is your place, its our capital city and filled with malls galore, we also have a lot of museums there and our National Monument, (I also suggest going to our National Library which is the tallest library in the world). If you wanna see the Komodo Dragon then you can go to Komodo Island. Wanna see temples and more temples? Jogjakarta is perfect houses the Borobudur temple which is the largest Buddhist temple in the world. Obviously there are more but these are what came to mind at the moment.
Now do I think its a good place to live? Depends I guess. Personally while I'm not suffering here and I'm living a decent life, our economy sucks, we're so conservative, kinda racists and relegion is a huge thing here and the relegions are constantly fighting, and patriarchy and misogyny run wild. However the general people are usually quite nice, tho a bit dumb at times. There are also many political decisions that just are incredibly frustrating. Though naturally its still a very beautiful country filled with decent enough people at times, so if you can find a peaceful beautiful place where you can escape the politics and chaos (doubt it) sure, it's a good enough place to live :)
Hope this helped! Again! sorry if its way too long!
okay so first off…i love you mimikittysblog <3 bcs this is exactly the type of answer i’m looking for
i feel like you have become my travel guide 😭 i also appreciate how honest and upfront you are about how people can be sometimes, and it’s really helpful :)
i’m very much NOT conservative or religious, and it’s something i like to avoid, so maybe visiting sounds like more of a good idea than living there.
The food sounds WONDERFUL tho AHHHH!!! As someone who loves to eat and will eat anything and loves trying new foods, that excites me a lot!!
Thank you so much for the information, I really appreciate it. It kind of sets as a stepping stone to looking more into the country and the culture!! <333
5 notes · View notes
piecesofmylife · 2 years
Text
5:41 baru saja kelar masak dori sambal matah dan labu siyam jagung. Semalam pulang cukup larut, biasanya aku food prep mo masak apa besok, mulai dr masak nasi sampe motong2in sayuran biar pas pagi tinggal satsetsatset aja. Tp semalem tepar a.k.a malas jadi yaudah beneran disiapin pagi ini, untungnya dori kemarin udh dimarinasi jadi tinggal balur tepung dan goreng.
Sebenarnya juga, memasak untuk suami dan anak2 itu ga butuh waktu lama. Kaya sejam dah beres asal masakannya yg simpel2 aja. Tadi pagi denger alarm jam 4.03 tp mager banget bangun, krn ga solat bobo lagi sampe 4.33 baru bangkit ke kamar mandi buat cuci muka.
Semua tinggal niat mau masak apa engga, yang udah2, ngerasa ga sempet masak tp harusnya bisa masak kalau diniatin wkwk.
Jumat kemarin saya anniversary sm suami saya. Udah 4 tahun aja. Dibilang ga berasa, ya engga juga.. berasa strugglingnya tp cepet juga si ya tbtb anak gue dah 3 tahun aja.
Kadang, saya merasa momen2 kaya gitu special jd pengen membuat hari yg spesial. Dilalalahnya jumat kemarin saya sakit kepala seharian, alhasil aku tdk menikmati momen, walau krn suami juga pulang udah jelang jam 11 malam juga wkwk.
Besoknya datang menemani arfa yg pentas menari di acara open house sekolahnya. Saya lagi mikir keras, ini anak udah cocok sekolah apa belum ya. Kadang tiap pagi pas mau dimandiin dia sering bilang "ga mau sekolah." Kaya ga hepi gitu.. tiap ditanya di sekolah ngapain aja juga dia ga banyak jawabnya, mungkin krn dia anak laki2 kali ya, atau mewarisi darah bapaknya(?)
Tapi kalau denger cerita guru dan missnya, semisal udah sampe sekolah dia fine2 aja dan ikut membaur dan bermain bersama teman-temannya. Jadi, apa butuh atau engga? Harus riset lagi dan mungkin konsul ke psikolog anak ya... mudah-mudahan bapaknya arfa setuju:")
Dan niatnya minggu ingin menghabiskan hari jalan2 atau quality time la gitu yha tp ternyata bapak suami selasa ujian dan ya seperti biasa, kita harus buka hati yang lapang...
Tiba tiba juga diajak makan diluar krn adiknya ayah mertua yg tinggal di australi lagi dateng ke jakarta, jadilah aku dan arfa pergi tanpa bapak suami, kadang rasanya kaya asdfghjkl kenapa si ga bisa ikut.. apagabisa belajar di mobil gitu.. apalagi daku butuh support menghadapi berbagai pertanyaan dan judging (maksudnya perhatian sebenernya wkwk) kenapa arfa kurus dan masih batuk aja(?). Belum lagi komenan "arfanya disuapin, itu nasinya habisin, awas arfa nya kecebur, diawasin.. udah minum obat apa aja? Ko ga sembuh2. Arfa makan yang banyak biar gendut dsb..."
Rasanya menghadapi pertanyaan bertubi-tubi tanpa suami di keluarga suami itu jadi ingin menghala nafas. I know setiap pertanyaan dan saran yang diberikan itu merupakan bentuk kasih sayang dan perhatian tapii saya cuma butuh kembali di validasi dan dibilang "sabar ya.. gausah didengerin." Alih2 mendapatkan afirmasi spt itu, chat saya cuma di read saat saya coba wa suami.. sedih rasanya.
Saya yang harusnya bisa belajar untuk mengubah mindset bahwa kata2 itu tujuannya baik 😁
Dan ya begitulah lika liku kehidupan, besok2 juga lupa dan ayo riset hati supaya menjadi lebih baik dan lebih positif ya. Apapun itu, semoga Allah senantiasa meridhoi💕
Dah yuk mandi dan beres2 rumah dulu.
Terimakazii
3 notes · View notes
riaunews · 2 days
Text
Cuma Gertak Sambal, Tak Seorang pun Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Nongol di Patung Kuda
Patung Kuda Arjuna Wiwaha yang posisinya berhadapan dengan Bundaran HI, Jakarta. Jakarta (Riaunews.com) – Aktivitas di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat hingga Ahad siang (22/9/2024), terpantau normal. Tak ada penutupan jalan atau kerumunan massa pasukan berani mati bela Presiden Joko Widodo yang diklaim akan berkumpul hingga 20 ribu orang melakukan apel akbar hari ini, alias…
0 notes
pusattasdeliveryy · 4 days
Text
WA/TELP : 0822-3006-6162, Produsen Box Delivery Restoran Ayam, Produsen Box Delivery Restoran Bebek, Produsen Box Delivery Rokok
Tumblr media
HP/WA 0822-3006-6162, Kami adalah Supplier Tas Delivery Rokok, Supplier Tas Delivery Rumah Makan Padang, Supplier Tas Delivery Salad, Supplier Tas Delivery Sambal, Supplier Tas Delivery Santan, Supplier Tas Delivery Soto
Kami melayani pengiriman ke Jakarta Pusat, Malang, Caruban, Cianjur, Cibinong, Cikarang, Cilegon, Cimahi, Ciruas, Garut
Langsung KLIK https://wa.me/6282230066162/
Kami menyediakan  berbagai macam produk :
Tas Delivery Makanan
Tas Delivery Non Makanan
Tas Pos Motor / Tas Obrok
Box Fiberglass
Tas Delivery Portable
Tas Laundry
Tas Vacuum Cleaner
Tas Custom
Kami juga merupakan Supplier Tas Delivery Rumah Makan Padang, Supplier Tas Delivery Salad, Supplier Tas Delivery Sambal, Supplier Tas Delivery Santan, Supplier Tas Delivery Soto, Supplier Tas Delivery untuk Tinta Print
Selain itu, kami juga merupakan Supplier Tas Delivery Salad, Supplier Tas Delivery Sambal, Supplier Tas Delivery Santan, Supplier Tas Delivery Soto, Supplier Tas Delivery untuk Tinta Print, Supplier Tas Delivery Toko Bunga
Kami juga melayani pengiriman ke Jakarta Utara, Bandung, Gunung Kidul, Indramayu, Kajen, Kanigoro, Kebayoran Baru, Kembangan, Kepanjen, Kepulauan Seribu
youtube
Untuk info dan pemesanan :
Indah Tas Obrok Kedungkandang - Kota Malang TELP/WA: 0822-3006-6162
Link WA : https://wa.me/6282230066162/ Link Website : http://tasobrok.co.id/
Ikuti Sosial Media Kami :
Facebook : https://www.facebook.com/indah.TasObrok Instagram : https://www.instagram.com/indah.tasobrok/ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UC8DABqNyMZgVKrPPdOmUuuw?view_as=subscriber
0 notes