#rumah sederhana 2020
Explore tagged Tumblr posts
Text
Sebuah Perjalanan Penuh Harap dan Pelajaran di Vienna *)
Kisah ini menjadi refleksi selama enam bulan saya melangkahkan kaki keluar rumah untuk bertualang dan menetap di luar negeri hingga kurang lebih 3 tahun ke depan. Saya memulai perjalanan ini dari sebuah mimpi untuk melanjutkan sekolah doktoral di luar negeri. Sudah itu saja. Ada seorang guru yang terus memotivasi saya. Beliau yang selalu menyalakan bara api semangat untuk terus bersiap menempuh pendidikan lebih tinggi ke tempat terbaik. “Saya yang ndak pandai Bahasa Inggris jak bise S3 di Spanyol, masa’ Danu yang pintar ndak bise,” kata beliau.
Ini selalu jadi kalimat andalan Pak Dodi Irawan setiap kali bertemu atau berdiskusi tentang pengalaman S3 beliau. Beliau dulunya guru SMP saya, tapi saat ini perjalanan karir dan takdir Tuhan menjadikannya Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak. Tidak ada yang berubah dari sosoknya yang saya kenal sejak 18 tahun lalu. Ramah dan bersahaja.
Sejujurnya tidak pernah ada mimpi akan ke Austria. Kalau pun saya pernah terpikir untuk bermimpi, maka tujuannya adalah ke Spanyol, tepatnya Barcelona. Karena ada klub sepakbola favorit saya di sana. Saya tahu tentang Austria hanya dari seorang kolega di Universitas Tanjungpura yang merupakan alumni dari salah satu kampus di sini. Pak Zairin Zain, beliaulah sosok selanjutnya yang menjadi salah satu pembuka jalan untuk sampai di luar negeri. Pada sebuah diskusi, beliau menjelaskan bahwa Austria memang bukan di Eropa Barat, cenderung di tengah. Tidak terlalu besar dan semegah negara-negara favorit, seperti Jerman, Perancis, Italia, atau Inggris, tapi kalau sudah di Eropa standar pendidikan tingginya sama saja. Toh, jalan-jalan keliling Eropa juga bisa asal sudah sampai di sana. Beliau juga yang akhirnya memperkenalkan saya dengan skema beasiswa Indonesia-Austria Scholarship Programme dan ASEA-UNINET. Kalimat beliau sederhana sekali: “Bang Adit, coba nia ada beasiswa ke Austria. Berkas-berkasnye ade kan?”
Itu kalimat yang mengawali perjalanan saya. Sejak itulah harapan untuk ke Austria dimulai. Petualangan dimulai dengan mengumpulkan berkas-berkas hingga berkomunikasi dengan calon pembimbing doktoral di University of Vienna. Akhirnya pada 29 September 2020 menjadi tanggal bersejarah karena seorang anak dari Kota Pontianak dinyatakan menerima beasiswa untuk studi lanjut di Austria tepatnya kota Vienna. Perjalanan itu dimulai tepat pada 30 September 2021 setelah setahun persiapan keberangkatan.
Vienna adalah sebuah kota yang indah dan nyaman untuk ditinggali. Setidaknya itu kesan saya dari sejak pertama menginjakkan kaki pada tanggal 1 Oktober 2021. Kota ini adalah perpaduan cuaca cerah dan mendung dengan sesekali angin bertiup menghembuskan udara dingin. Sarana transportasi sangat mudah. Berbelanja bahan makanan atau menemukan restoran halal bukan perkarasa susah, banyak pilihan.
Kota ini memberikan banyak pelajaran berharga. Baik secara ilmu di kampus formal maupun kampus kehidupan. Institusi tempat saya menempuh pendidikan memiliki sistem administrasi berbasis daring yang luar biasa. Fasilitas referensi dengan basis data di laman perpustakaan daring juga memadai. Saya merasa mudah sekali mengakses buku atau artikel jurnal berkualitas dengan akun yang diberikan. Banyak juga ditawarkan mata kuliah atau kuliah tamu yang begitu bermanfaat untuk menunjang perkembangan sekolah doktor. Kolega di kantor juga baik sekali. Para staf akademik dan tim program doktor di fakultas serta program studi yang sangat ramah dan membantu proses administrasi, teman-teman sesama mahasiswa dan peneliti yang juga sama baiknya mengajarkan proses adaptasi selama di kantor, serta pembimbing disertasi yang begitu peduli. Saya amat bersyukur berada di lingkungan kerja dan kampus ini.
Hidup di Vienna juga tentang belajar menyeimbangkan waktu kerja dan menikmati hidup. Sebuah tren work life balance yang tidak hanya basa-basi. Jarang sekali ada interaksi tentang pekerjaan di luar jam kerja. Akhir pekan adalah milik keluarga. Bahkan toko dan pasar tutup di hari Minggu. Kecuali restoran karena biasa digunakan masyarakat untuk bercengkrama menikmati waktu libur atau toko-toko sembako di titik tertentu yang esensial, seperti stasiun besar. Di sini kami belajar untuk menikmati akhir pekan sebagai hadiah dari lima hari kerja yang melelahkan.
Selain itu, orang di Vienna sangat tepat waktu. Kenapa? Karena semua sarana transportasi tepat janji saat tiba dan berangkat. Kita dengan bantuan aplikasi transportasi atau peta di Google dapat dengan presisi mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di satu lokasi. Tidak ada alasan untuk telat karena alasan macet seperti di Indonesia.
Pelajaran kehidupan lainnya yang didapat selama di perantauan adalah bertemu dan bercengkerama dengan sesama mahasiswa atau penduduk Indonesia. Sejak awal tiba di Austria, saya dan teman langsung disambut oleh Mas Jaya Addin Linando, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Austria (PPIA). Pada malamnya kami juga diundang oleh sesama mahasiswa untuk makan malam dengan menu khas Indonesia. Hari-hari selanjutnya juga diwarnai dengan berbagai pertemuan bersama orang-orang Indonesia lainnya, mulai dari sesama anggota PPIA hingga Warga Pengajian Austria (Wapena). Bahkan jika dihitung, di komplek asrama mahasiswa yang saya tempati terdapat sekitar 10 orang pelajar Indonesia. Tidak jarang kami mengobati rindu dengan obrolan santai tentang kampung halaman. Kami juga rutin berkumpul sambil memasak makanan Indonesia dan menikmati kota bersama dengan jalan santai atau berbelanja. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika dua teman terjangkit COVID-19, kami saling mengirimkan makanan dan obat selama fase karantina.
Meski demikian, jangan tanya soal rindu. Ini yang paling berat. Rindu istri dan anak-anak, keluarga, makanan, teman, dan suasana kampung halaman. Istri dan anak-anak yang dengan penuh kerelaan melepas saya berangkat. Mereka pula yang terus memberikan semangat tanpa putus. Anak-anak yang masih usia di bawah 6 tahun, tapi begitu dewasa bersikap saat mengantar keberangkatan. Istri yang harus berjibaku dalam mengurus anak tanpa saya. Perjalanan ini akan selalu jadi pengingat betapa saya harus banyak membalas dengan lebih banyak kebaikan dan kasih sayang.
Rindu kadang terobati dengan panggilan video atau mengamati lini masa media sosial, tapi tidak jarang ia begitu memuncak. Karena saya hanya bisa melihat perkembangan anak-anak dari layar kaca, mendengarkan kisah istri selama mengasuh mereka, dan mendengar kabar keluarga yang sakit atau perkembangan COVID-19 di Pontianak. Rindu itu jadi sungguh sangat berat. Akhirnya semua itu menyisakan doa-doa dan harapan agar hati kembali kuat. Sehingga saya bisa bilang perjalanan ini amat penuh harap. Harapan untuk bisa berkumpul dengan keluarga dan mengobati kerinduan.
Satu kejadian yang begitu berkesan dari kisah tentang rindu adalah ketika pembimbing saya, Prof. Petra Dannecker, menanyakan kondisi keluarga di Indonesia. Ketika beliau tahu kalau kami sedang menanti kelahiran anak ketiga. Responnya adalah menyuruh pulang karena saat musim dingin juga tidak ada aktivitas apa-apa di kampus. Kalimat setelahnya yang membuat saya begitu terenyuh dan tersentuh. “Penting untuk anakmu tahu kalau dia punya seorang ayah,” ucap beliau dalam Bahasa Inggris.
Rindu yang dipendam pun seketika pecah, runtuh sudah pertahanan. Saya menangis di dalam hati ketika mendengar kalimat itu, begitu terharu. Beliau amat memperhatikan kondisi psikologis bimbingannya selama di sini. Perasaan seorang ayah yang menanti dengan harap cemas akan proses kelahiran anak yang hanya tinggal dua bulan, tapi harus tetap memfokuskan diri untuk memulai sekolah di perantauan.
Tuhan selalu punya jalan-jalan terbaik. Tidak pernah terbayangkan buda’ Pontianak ini akan pulang pergi ke luar negeri dalam hitungan bulan. Dalam rencana awal pun, kami sudah merelakan akan saling menatap layar kaca saat proses melahirkan tersebut. Tuhan begitu baik memberikan kesempatan kepada saya menemankan istri selama proses melahirkan dan menyambut putri kecil kami secara langsung. Hingga untuk mengenang persiapan dan perjalanan ini, kami menyematkan Vienna sebagai nama tengah untuk anak ketiga yang lahir pada bulan Desember 2021.
Kisah-kisah di Vienna pada akhirnya mengajarkan saya untuk senantiasa belajar bersyukur dengan semua yang telah diterima hingga saat ini. Lima bulan ini begitu banyak cerita yang begitu berharga untuk dijadikan bahan pendewasaan diri. Tentunya masih ada puluhan bulan penuh harap yang akan saya lalui. Pembelajaran diri pasti terus didapatkan seiring berjalannya waktu di kota yang indah. Seperti judul di atas, perjalanan di kota ini penuh harap dan pelajaran.
Adityo Darmawan Sudagung, 1 Maret 2022
*) Tulisan ini dikirimkan pada Writing Contest PPI Edufest 2022 dengan tema "Sepenggal kisah dari penjuru dunia, sejuta inspirasi untuk Indonesia" dan mendapatkan honorable mention.
2 notes
·
View notes
Text
Aku dan Memasak
Aku berusia 28 tahun dan aku tidak bisa memasak. Memasak yang kumaksud adalah benar-benar memasak, bukan sekedar memasak mi instan atau menggoreng telur dadar. Padahal aku suka mencoba dan mempelajari sesuatu yang baru, tapi entah mengapa tidak berlaku dalam hal memasak. Di samping itu aku termasuk orang yang suka sekali untuk berwisata kuliner, aku rela menempuh perjalanan yang tidak dekat hanya untuk mencoba suatu tempat makan yang rasa masakannya legendaris.
Aku sadar betul bahwa bukan karena aku perempuan aku harus bisa memasak tapi menurutku lebih kepada aku menganggap memasak adalah salah satu 'skill bertahan hidup'. Tapi entah kenapa tak pernah sedikitpun terbersit dalam hati untuk memasak.
Hingga suatu hari selepas cuti melahirkan aku harus pindah untuk ditempatkan di sini. Di suatu daerah di mana warung makan tidak banyak, kalaupun ada, pilihan makanannya itu-itu saja. Apalagi aku tidak membawa kendaraan dan seperti yang kita tahu bahwa saat ini kita diuji dengan pandemi sehingga membuat kita sebisa mungkin makan #dirumahaja.
Suamiku mempersiapkan rumah ini dengan lengkap sebelum aku datang. Termasuk kompor dan peralatan dapurnya. Pertama kali mengetahui isi rumah, aku berpikir jangan-jangan ini cara suamiku untuk mendorongku belajar memasak. Hmmm halus sekali cara menyindirnya~
Juli 2020. Saat suamiku bertambah usia. Meski tidak merayakan, tiba-tiba aku tergerak untuk pertama kalinya mencoba memasak sesuatu. Aku memasak sayur bayam dan tempe. Sangat sederhana yang ternyata tak sesederhana itu bagi orang sepertiku yang tidak suka memasak dan tidak bisa memasak. Tidak semudah itu bagiku yang belum bisa membedakan daun kangkung dan daun bayam.
Tapi nyatanya? Ternyata bisa. Tapi rasanya? Ternyata biasa saja -yang penting masih bisa dimakan- Hehe. Kemudian sedikit demi sedikit aku belajar memasak. Mulai dari tumis kangkung, sop ceker, ayam geprek, telur kecap, perkedel tahu, orak arik, bakso, sampai ter-random adalah jenang sumsum. Bagi orang lain mungkin ini biasa, tapi bagiku ini pencapaian luar biasa. Luar biasa menyenangkan.
Ternyata kita seringkali terperangkap dalam pikiran bahwa kita tidak bisa, padahal itu semua hanya karena kita tidak pernah mencoba. Cobalah lakukan hal yang sepertinya tidak bisa kamu lakukan. Dan kamu akan terkejut bahwa kamu ternyata bisa dan mampu melakukannya lagi, dan lagi. Bahkan lebih baik dari yang kamu bayangkan. Selamat mencoba ya :)
Ditulis di Boalemo, Juli 2020
---
Wow menemukan catatan di handphone-ku, 4 tahun yang lalu 😂
3 notes
·
View notes
Text
Mencintai adalah penerimaan secara utuh. Menerima dengan segala kelebihan dan kekurangan. Kita akan saling melindungi, saling mengisi, saling berbagi dan saling menerima.
Mencintaimu itu, membuat diriku begitu ingin tahu segala hal tentangmu. Bagaimana kabarmu di tempat kerja hari ini? Bagaimana perasaanmu hari ini? Apakah kamu juga memendam keingintahuan yang sama seperti diriku padamu?? Itu juga salah satunya.
Mencintaimu itu penuh drama dan intrik, dramanya ketika aku bertanya 'mau makan apa hari ini?', jawabmu 'terserah' tapi tidak satupun pilihan yang aku berikan menjadi pilihanmu. Intriknya ketika apa yang aku anggap penting hanyalah hal sepele bagimu. Itu membuatku jengkel dan kesal, tapi bagimu biasa saja tuh.
Mencintaimu itu membuat diriku ingin mempersembahkan yang terbaik, penampilan terbaik, tutur kata terbaik dan sikap terbaik ketika sedang bersama. Namun tidak begitu bagimu, kamu hanya ingin aku tampil apa adanya dihadapanmu. Begitu sederhana dan menawan, cukup dengan wajah tanpa riasan sedikitpun, polos dan menggemaskan.
Mencintaimu itu tak bisa dibendung, cinta menuntut perhatian, cinta meminta tatapan hangat dan cinta menginginkan sikap yang nyata.
Sehingga membuatku tersadar, kita akan menemukan kesulitan jika berjauhan dan kita akan mudah menjaga cinta ketika selalu berjumpa dan berdekatan. jangan memaksakan diri menerima seseorang untuk dicintai jika tidak mampu mendampingi raganya atau melepas dan menyambut kepulangannya dalam jangka waktu yang tidak lama. Ya, tidak lama adalah ukuran waktu yang tidak baku bagi setiap orang bukan. Jika tidak mampu, maka rindu akan bekerjasama dengan prasangka untuk menggerus cinta dan menghabisi berat badan dalam sekejapan.
Catatan kecil di tanggal 14 Januari 2020 setelah banyak disunting malam ini. Foto ketika pertama kali kamu ke rumah, 02 Januari 2022.
10 notes
·
View notes
Text
Hear Yourself : Satu Titik Tanggungjawab Sudah Selesai, Bisakah Ku Mulai Dan Ku Menangkan Titik Perjuangan Yang Sudah Bertahun-Tahun Ku Redam?
Ada hari di mana grand desain hidup siap untuk dirajut titik-titik realitanya. Ada gairah antusias yang tak dapat dibendung. Ada imajinasi-imajinasi keseharian yang akan penuh dengan energi ketertarikan dan adrenalin optimistik yang mewarnai pagi hari. Tak sabar-rasa yang menggebu untuk menuju hari esok, melewati seremoni penetupan masa studi strata-1 lalu terjun kedalam hiruk pikuk calon mahasiswa profesi dan berakhir dengan sumpah profesi. Setelah dokumen kenegaraan di tangan, rasanya sudah terbayang, begitu kerennya ID Card perusahaan gedung abu-abu itu! O, Pemilik Alam Semesta! Setelah mimpi untuk menjadi iconic masa depan dunia finance dikubur dalam-dalam. Antusias mimpi datang kembali.
Siapa yang sangka? Hari yang begitu cerah, angin sepoi yang menyapa teras hitam rumah, tiba-tiba dialog anak perempuan dengan cianta pertamanya, mengubah segala imajinasi-imajinasi antusias yang belum sempat diuraikan kepada dua orang terkasih di dunia yang begitu melelahkan. “Sehabis pindah tali mau apa, Mba? Mau sekolah profesi. Oke, pindah ke kota lumpia ya? Ke Universitas W? Terbelalak otak perempuan yang mimpi-mimpinya tiba-tiba dipertanyakan? Kenapa? Akreditasinya kan ga sebagus yang sekarang? Jawaban yang selalu sederhana tapi meluluh lantahkan egonya pun untuk kesekian kalinya. “Lebih deket, dari rumah kan cuma 45 menit. Nanti diantar, kapan pun mau pulang dijemput.” Dengan sigap otak perempuan kesayangan laki-laki paruhbaya itu : “Enggak, kalo pindah, akreditasinya ga sebagus yang sekarang, aku butuh akreditasi itu buat di ijazah.” Alasan realistis itu diterima. Lega rasanya. Namun, siapa sangka, penawaran kedua datang : “Ambil sekolah lagi ya, sehabis profesi, pengen rasanya warisan yang ditinggalkan adalah ilmu, bukan harta.” Terdiam. Perempuan itu, tidak dapat merasakan apapun yang mengusik pikiran, hati, jiwanya. Tidak ada pemahaman apapun yang dimengerti. Yang keluar dari mulutnya hanya beberapa pertanyaan : nanti mahal biayanya, nanti adek juga mau sekolah lanjut, nanti gak bisa disambi kerja, nanti ga cepet nikah nya, gimana? Lalu, setelah mulut nya berhenti terbuka, suara lirih mulai terdengar, kalo uangnya insyaAllah ada, engga usah kerja sambil kuliah, fokus aja belajar, kalo urusan nikah pasti sudah ada jodohnya. Jawaban singkat. Yang membuat ego itu hilang, “mungkin, ini bentuk birrul walidain sebelum prioritas taat itu berubah.” Bisikan yang yang ternyata tiba-tiba melenyapkan grand design antusias melalang buana dengan keasyikan dunia dewasa : gedung abu-abu, Cimahi.
2020. Awal tahun yang garis finish titik yang sebenarnya tidak diinginkan mulai terlihat. Namun siapa sangka, Pemilik Semesta berkata lain, 2020 justru titik baru untuk pendalaman diri yang tak pernah terbayangkan nalar. Perjalanan menemukan diri sendiri untuk menjadi utuh dengan kedamaian ternyata dimulai. Ketakutan akan hal yang belum dimulai selalu menghantui. Ketakutan yang tiba-tiba ada karena kejadian di luar kendali manusia seluruh semesta terjadi, pandemi. Bagaimana jika naskah tugas akhir itu tidak pernah menemui paragraf kesimpulan? Bagaimana jika keputusan dengan tandasan birrul walidain? Mau hidup dengan pekerjaan apa jika surat kelulusan tidak pernah terbit? 2020 awal, setelah bulan kelahiran datang, alam berfikir tidak pernah tenang, ketakutan skala 10 yang muncul disaat masih berdiri di titik 1 selalu membuat mata terjaga hingga pukul 12 siang tanpa tidur malam. Tahun yang rasanya ketakutan itu lebih mencekam, dan disaat paragraf ini ditulis tiba-tiba bentuk nyata dari keyakinan akan kuasa Pencipta dipertanyakan, jadi dulu di saat-saat yang terasa tiada lagi jalan, tidak ada kah keyakinan pada RabbMu? Lalu Bagaimana dengan sekarang? Kau rasa sudah berjuang untuk mimpi yang sedang membuat mu kepayahan? Merasa sudah kehabisan waktu? Padahal, surat kelulusan itu sudah datang di waktu yang tepat bukan? Tak punya apa-apa untuk di posisi yang kamu mau? Bukan kah sudah dibuka satu pintu dengan pintu-pintu kesempatan berikutnya untuk menjadikan langkah yang kau pikir kerdil itu menjadi untaian panjang? Betul kau tak bisa melakukan apa-apa. Betul kau tak akan mampu. Tapi Penguasa Siang dan Malam mampu. Apa yang kau rengekkan itu adalah hal remeh untukkNya, Bukan? Bukankah diri sendiri yang selalu menyebut bahwa semua berjalan pada orbit paling sempurna dari kacamata iman? Bukankah keajiban-keajaiban dari Dzat paling Penyayang sudah miliyaran kali dirasakan. GO AHEAD! KEEP GOING ON-JUST PRAY-TRUST IN.
Jika ternyata langkah yang sudah diuntai salah, bukankan akan selalu dibelokkan kepada titik yang paling sempurna? Bukankah, Dzat paling Penyayang telah mengurusmu dari segala kekurangan dan ketakutan hingga menjadi ketercukupkan dan ketenangan. Bukankan memang tugas mu adalah memerangi pikiran dan prasangka buruk? Hadiah terbesar, dari ketakutan dari ketidaklulusan sudah kau dapat, RabbMu terasa lebih dekat bukan? Hadiah manis, kini dirimu mengenal siapa yang selama ini menemani berperang, yaitu diri sendiri.
2 notes
·
View notes
Text
WALAU 2020 GELAP, TAPI TETAP TERIMAKASIH Akhirnya kita tiba dipenghujung tahun 2020. Tahun dimana hampir semua orang mengutuk tahun ini, tahun dimana hampir resolusi semua orang tidak jadi terlaksana, dan tahun yang tidak terprediksi sebelumnya. .. Dibalik caci maki orang terhadap tahun ini di sosial media, nyatanya kejadian-kejadian luar biasa di tahun ini banyak memberikan hikmah dan pelajaran baru untuk kita. .. Khususnya untuk aku, banyak hikmah dan pelajaran yang bisa aku petik di tahun ini, yaitu: .. - Kesehatan keluarga adalah hal yang paling utama dari apapun. .. - Aku belajar cuci tangan yang baik dan benar di tahun ini. Tangan yang selalu bersih adalah salah satu kunci agar tetap sehat .. - Sejak SMA, untuk makan pasti beli dan ini yang membuat aku tidak suka makan dirumah. Ditahun ini semua berubah, drastis aku sangat jarang beli makanan diluar rumah, lebih banyak masak sendiri. .. - 80% aku habiskan waktu dirumah, otomotis hari-hariku banyak dihabiskan bersama istri dan anak-anak. Senang bisa melihat perkembangan anak dari bayi sampai jadi bocah. .. - Tahun ini mengajarkan untuk tidak terlalu berfoya-foya melebihi kemampuan saat senang. Terbukti ketika adikku menikah membatalkan semua acara pesta pernikahannya dan hanya membuat acara sederhana bersama keluarga terdekat. .. - Tahun ini mengajarkan aku untuk belajar tidak bertumpu pada satu tambang emas. .. - Tahun ini mengajarkan aku klo punya hutang pribadi dan konsumtif dengan bunga itu sangat menyengsarakan. .. Klo kamu gimana di tahun 2020, apa aja hikmah dan pelajaran baru yang kamu dapat? .. Semoga tahun 2021 jauh lebih baik dari tahun ini. Aaamiinn
0 notes
Text
Aura Kasih Sempat Pamer Kegiatan Memasak Sendiri saat ART Mudik, Netizen Ramai-Ramai Minta Dibuatkan Makanan
Aura Kasih Pamer Kegiatan Memasak Sendiri, Netizen Ramai-Ramai Minta Dibuatkan Makanan
Aura Kasih, penyanyi dan selebriti Indonesia yang dikenal dengan kecantikannya, baru-baru ini mencuri perhatian netizen dengan sebuah unggahan di media sosial yang memperlihatkan dirinya tengah memasak sendiri di dapur. Momen tersebut menjadi sorotan karena Aura Kasih jarang sekali memperlihatkan kegiatan memasaknya secara langsung. Dalam unggahannya, ia menunjukkan keahliannya dalam memasak, meskipun di tengah kesibukannya sebagai seorang ibu dan selebriti. Tidak hanya itu, reaksi dari para pengikutnya di media sosial pun tak kalah menarik, dengan banyak dari mereka yang langsung meminta sang artis untuk membuatkan mereka makanan.
Aura Kasih: Dari Penyanyi ke Ibu Rumah Tangga yang Terampil Memasak
Aura Kasih dikenal oleh publik sebagai salah satu penyanyi dan artis yang cukup sukses di dunia hiburan Indonesia. Kariernya di industri musik dimulai pada awal 2000-an dan ia menjadi populer lewat sejumlah lagu hits seperti "Mari Bercinta". Selain itu, Aura juga banyak terlibat dalam dunia akting dan iklan, serta sering tampil di layar kaca.
Namun, kehidupan pribadi Aura Kasih juga tak kalah menarik perhatian media. Pada tahun 2020, ia menikah dengan seorang pria bernama Eryck Amaral dan kemudian dikaruniai seorang anak perempuan. Sebagai seorang ibu muda, Aura Kasih pun dikenal memiliki kehidupan keluarga yang harmonis, meskipun jadwalnya sebagai seorang selebriti sangat padat.
Meski dikenal sebagai artis yang sibuk, baru-baru ini Aura mengungkapkan sisi lain dari dirinya, yaitu kegemarannya memasak. Dalam unggahan tersebut, terlihat Aura dengan serius menyiapkan bahan-bahan untuk memasak di dapur rumahnya. Aktivitas ini menjadi viral di media sosial karena banyak penggemar yang belum pernah melihat Aura melakukan kegiatan sehari-hari tersebut. Aura Kasih memang dikenal dengan penampilannya yang glamor dan sering tampil di berbagai acara besar, tetapi kali ini, ia memperlihatkan sisi dirinya yang jauh lebih sederhana dan natural.
Kegiatan Memasak Aura Kasih yang Menginspirasi
Sebuah postingan di akun Instagram Aura Kasih menunjukkan dirinya sedang mengenakan pakaian kasual sambil memegang alat masak, siap untuk menyiapkan hidangan. Dalam postingan itu, Aura menulis bahwa ia sedang memasak karena ART (Asisten Rumah Tangga) mereka sedang mudik, dan ia merasa harus bisa mengurus rumah tangga dan memasak sendiri untuk keluarganya.
Unggahan tersebut menarik perhatian banyak netizen karena Aura terlihat sangat santai dan menikmati momen di dapur. Di dunia hiburan yang serba glamor ini, sangat jarang melihat seorang artis seperti Aura Kasih yang tidak canggung memperlihatkan sisi lain dari kehidupannya, seperti memasak makanan rumah tangga. Ia pun terlihat bersemangat saat memasak, bahkan memperlihatkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat masakan sederhana namun enak.
Netizen langsung memberikan berbagai komentar positif mengenai kegiatan memasak Aura. Banyak yang terkesan dengan sikap humble dan down-to-earth yang ditunjukkan Aura Kasih, mengingat ia adalah sosok publik figur yang sangat dikenal di Indonesia. Beberapa netizen juga memberikan pujian terhadap ketekunan dan keinginannya untuk tetap menjalani peran sebagai ibu rumah tangga yang baik, meskipun ia adalah seorang selebriti yang memiliki jadwal sangat sibuk.
Permintaan Netizen yang Ramai-Ramai Minta Dibuatkan Makanan
Setelah unggahan tersebut, tak sedikit netizen yang menanggapi dengan antusias. Mereka memuji keterampilan memasak Aura dan bahkan meminta dengan bercanda agar Aura bisa memasak untuk mereka juga. Beberapa netizen menulis komentar seperti, “Aku mau dong, Aura! Bikin makanannya juga buat kita!” atau “Wah, Aura, beneran bisa masak! Kirimkan makanan ya!” Hal ini menunjukkan betapa banyaknya pengikut yang merasa tertarik dengan masakan Aura Kasih, bahkan meskipun mereka hanya bisa melihatnya melalui layar.
Tak hanya itu, beberapa netizen juga menantikan resep masakan dari Aura Kasih, berharap bahwa ia akan membagikan resep masakan yang ia buat kepada pengikutnya. Kegiatan memasak Aura yang dianggap sederhana namun menyenangkan membuat banyak orang merasa lebih dekat dengan dirinya. Hal ini juga menunjukkan bahwa meskipun terkenal dan memiliki kehidupan yang mewah, Aura tetap bisa terhubung dengan penggemarnya melalui hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh siapa saja, seperti memasak di dapur.
Tentu saja, ini bukan kali pertama seorang selebriti berbagi kegiatan pribadinya di media sosial, tetapi Aura Kasih berhasil menunjukkan sisi lain yang jarang terlihat oleh publik. Sebagai seorang ibu muda yang juga seorang istri, ia menyadari pentingnya menjalani peran sebagai ibu rumah tangga, dan memasak adalah salah satu aktivitas yang ia nikmati. Aura juga menunjukkan bahwa ia tidak segan untuk melakukan hal-hal sederhana seperti memasak sendiri di rumah.
Aura Kasih dan Kegiatan Rumah Tangga
Meskipun sebagai selebriti terkenal, Aura Kasih selalu mencoba untuk tetap menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadinya. Sebagai seorang ibu, ia berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya, salah satunya dengan cara memasak sendiri di rumah. Kegiatan memasak ini tidak hanya menjadi rutinitas sehari-hari, tetapi juga menjadi cara untuk lebih dekat dengan keluarga dan menikmati waktu berkualitas bersama mereka.
Dalam beberapa kesempatan, Aura juga sering berbagi kisahnya tentang betapa pentingnya menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis, terutama setelah menikah dan memiliki anak. Ia juga beberapa kali mengungkapkan betapa tantangannya menjadi seorang ibu muda yang harus membagi waktu antara karier dan keluarga. Meski begitu, ia selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam kedua peran tersebut.
Kegiatan memasak yang ia lakukan sendiri saat ART mudik juga menjadi bukti bahwa Aura Kasih tak hanya mementingkan penampilan atau karier di dunia hiburan, tetapi juga menyadari bahwa tugas-tugas rumah tangga, seperti memasak dan mengurus rumah, juga sangat penting. Hal ini memberikan inspirasi bagi banyak wanita, terutama ibu muda, untuk tetap menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh semangat dan kreativitas, meskipun memiliki karier yang sibuk.
Reaksi Positif dari Para Penggemar
Banyak penggemar yang memuji Aura Kasih karena menunjukkan sisi lain yang jarang dilihat orang, yaitu Aura yang terlihat sangat natural dan sederhana. Sebagai seorang publik figur, tentu saja kehidupan pribadi Aura selalu menarik perhatian banyak orang. Dalam dunia yang penuh dengan glamor dan kemewahan, melihat Aura Kasih melakukan aktivitas sehari-hari seperti memasak adalah sebuah hal yang menyegarkan.
Penggemar pun merasa lebih terhubung dengan Aura, karena mereka bisa melihat sisi manusiawi dan keibuan dari sang artis. Banyak juga yang merasa bahwa Aura menunjukkan bahwa meskipun sukses dalam dunia hiburan, seorang wanita tetap bisa menjadi ibu rumah tangga yang hebat dan memimpin kehidupan yang seimbang. Hal ini tentu menjadi contoh yang baik bagi banyak wanita di luar sana yang berjuang untuk menyeimbangkan karier dan keluarga.
0 notes
Text
Menguak Evolusi Desain PlayStation: Dari PS1 yang Klasik hingga PS5 yang Futuristik
Sejak debutnya di tahun 1994, PlayStation telah menjadi salah satu konsol gaming paling ikonik di dunia. Desainnya yang selalu berkembang seiring waktu mencerminkan bukan hanya kemajuan teknologi, tetapi juga perubahan selera estetik dalam industri gaming. Dari PS1 yang sederhana dan fungsional hingga PS5 yang futuristik dan mencolok, perjalanan desain PlayStation telah menunjukkan inovasi yang tak henti-hentinya. Mari kita menguak bagaimana evolusi desain PlayStation mempengaruhi pengalaman gaming selama lebih dari dua dekade.
1. PlayStation 1 (PS1): Fungsionalitas Klasik
Ketika PlayStation pertama diluncurkan pada tahun 1994, desainnya sederhana namun berfungsi. Bentuk kotak abu-abu dengan sudut melengkung serta logo PlayStation berwarna-warni di tengahnya langsung menjadi ikon. PS1 dirancang agar terlihat seperti perangkat elektronik yang solid dan profesional, sejalan dengan era di mana konsol lebih dianggap sebagai perangkat rumah tangga daripada produk gaya hidup.
Tombol power besar dan tombol eject yang menonjol adalah fitur utama di bagian depan, yang mudah diakses dan dipahami oleh pengguna. Desain ini tidak rumit, tetapi memancarkan keandalan—konsol ini terlihat seperti alat yang kuat untuk bermain game berkualitas tinggi pada masanya.
2. PlayStation 2 (PS2): Kecanggihan Minimalis
PlayStation 2, yang diluncurkan pada tahun 2000, membawa perubahan besar dalam desain. Dengan bentuk vertikal yang ramping dan warna hitam matte, PS2 terlihat lebih modern dan elegan dibandingkan dengan pendahulunya. Konsol ini bisa diletakkan dalam posisi berdiri atau berbaring, yang memberikan fleksibilitas dalam penempatan di ruang tamu.
Logo PlayStation pada PS2 juga bisa diputar, memungkinkan pemain untuk menyesuaikan tampilannya sesuai dengan orientasi konsol. Desain ini mencerminkan era di mana perangkat elektronik semakin berfokus pada estetika minimalis dan kesan futuristik. PS2 menjadi salah satu konsol paling populer sepanjang masa, sebagian berkat desainnya yang ramping dan universal.
3. PlayStation 3 (PS3): Eksperimen dengan Kurva dan Ukuran
PS3 yang dirilis pada 2006 mengalami perubahan desain yang signifikan dibandingkan PS2. PS3 diluncurkan dengan desain melengkung dan ukuran yang lebih besar, yang membuatnya terlihat kokoh dan futuristik. Bagian atas yang melengkung dan logo "Spider-Man" font yang terinspirasi dari film superhero menambah kesan premium pada konsol ini.
Namun, ukuran PS3 yang besar sering dianggap kurang praktis, dan revisi desain pada model slim berikutnya menunjukkan bahwa Sony merespons umpan balik tersebut. Model PS3 Slim dan Super Slim lebih ringan dan ramping, menonjolkan kembali arah desain yang lebih efisien dan fungsional.
4. PlayStation 4 (PS4): Keseimbangan Futuristik dan Praktis
Ketika PS4 diluncurkan pada tahun 2013, desainnya kembali ke garis yang lebih ramping, dengan tampilan yang lebih bersih dan modern. PS4 memperkenalkan bentuk miring dengan lapisan matte dan glossy, memberikan kontras yang menarik. Tampilan ini jauh lebih ramping dibandingkan dengan PS3, dan garis geometris yang tajam menambah kesan futuristik tanpa mengorbankan fungsionalitas.
PS4 juga didesain dengan fokus pada ventilasi yang lebih baik untuk mencegah panas berlebih, sebuah masalah yang sering dialami oleh konsol sebelumnya. Bentuk PS4 menjadi salah satu desain paling dicintai dalam sejarah PlayStation, dan model slim serta Pro yang kemudian dirilis tetap mempertahankan bahasa desain dasar ini dengan sedikit penyempurnaan.
5. PlayStation 5 (PS5): Lompatan ke Masa Depan
Desain PlayStation 5 yang dirilis pada tahun 2020 mungkin adalah yang paling kontroversial dan mencolok dari seluruh lini PlayStation. Dengan warna putih mencolok, garis lengkung yang dinamis, dan ukuran besar, PS5 tampak lebih seperti perangkat dari masa depan dibandingkan konsol sebelumnya. Bentuknya yang asimetris dan tampilan dua lapis, dengan pencahayaan LED biru di bagian tepi, memberikan kesan futuristik yang kuat.
PS5 juga dirancang untuk berdiri secara vertikal, meskipun bisa juga ditempatkan secara horizontal. Pilihan desain ini seolah mencerminkan transisi ke era gaming yang lebih berani dan visioner, di mana konsol tidak hanya berfungsi sebagai perangkat permainan tetapi juga pernyataan gaya hidup.
Di sisi teknologi, PS5 dirancang untuk performa luar biasa dengan sistem pendinginan yang lebih efisien dan pengaturan aliran udara yang lebih baik, meskipun ukurannya yang besar sempat menimbulkan pro dan kontra. Desain pengontrol DualSense juga mengalami transformasi besar, dengan lebih banyak fitur canggih seperti haptic feedback dan adaptive triggers, menambah dimensi baru pada interaksi pemain dengan game.
6. Refleksi dari Setiap Generasi
Evolusi desain PlayStation mencerminkan bukan hanya perubahan teknologi, tetapi juga bagaimana Sony memahami pasar dan pengguna. PS1 yang sederhana dan kuat mewakili awal yang penuh potensi. PS2 menekankan desain ramping yang dapat diintegrasikan dengan lebih mudah ke dalam lingkungan rumah. PS3 menjadi eksperimen dalam estetika mewah dan fungsionalitas yang lebih besar, sementara PS4 menyatukan elemen-elemen terbaik dari generasi sebelumnya untuk menciptakan desain yang ramping dan efisien.
PS5, di sisi lain, adalah perwujudan dari visi Sony yang lebih ambisius. Dengan desain futuristik dan fitur teknologi canggih, PS5 menggarisbawahi perubahan besar dalam cara kita melihat konsol game sebagai bagian dari ruang modern, bukan sekadar alat hiburan.
Kesimpulan
Dari PS1 hingga PS5, evolusi desain PlayStation selalu berusaha untuk melampaui ekspektasi dan mencerminkan perubahan dalam industri gaming serta teknologi. Setiap generasi memiliki keunikan tersendiri, tetapi semuanya memiliki satu tujuan yang sama: memberikan pengalaman gaming terbaik melalui perangkat yang estetis dan fungsional.
Bagi banyak orang, desain PlayStation adalah cerminan dari zaman dan tren dalam industri teknologi, dan dengan setiap peluncuran konsol baru, Sony terus menetapkan standar tinggi yang memadukan kecanggihan teknologi dengan estetika modern. PS6 mungkin masih menjadi misteri, tetapi jika sejarah adalah indikasi, desain PlayStation akan terus berevolusi dengan cara yang mengejutkan dan menginspirasi.
0 notes
Text
4. Mohamed Gumilar Ar-Rasheed
Mohamed Gumilar Ar-Rasheed, Gumilar panggilannya. Seorang laki-laki yang tegas, tampan dan berkharisma, bekerja di bidang kesehatan sebagai Dokter Spesialis Mataㅡ menikah dengan wanita yang bernama Batari Koesmawati. Keduanya bertemu di sebuah acara pentas drama musikal yang dibintangi oleh Batariㅡ iya, Batari adalah seorang pemain teater yang cukup terkenal di masanya.
Setelah menikah, keduanya memiliki dua anak perempuan yang cantik-cantik bernama Khadijah Mezzaluna dan Sagita Noreen. Keduanya adalah perempuan yang ceria, murah senyum dan baik hati dengan sesamanya. Seakan terbagi, si sulung mendapat sifat keras kepala dari sang ayah dan murah senyum dari sang bunda, sementara Sagita terkenal dengan sifatnya lemah lembut, persis seperti Bunda mereka.
Keluarga kecil itu sangat bahagiaㅡ mereka berempat selalu menyempatkan untuk menghabiskan waktu bersama di akhir pekan. Entah di rumah atau pun memutuskan untuk berpergian keluar.
Tapi semua itu hilang, musnah saat Sang Bunda mulai masuk rumah sakit karena penyakit yang di deritanya, Kanker Rahim pada tahun 2020. Sayangnya, Tuhan lebih sayang Bunda dan mengambilnya.
Khadijah dan Sagita sangat hancur dan tidak berhenti nangis juga tak nafsu makan dan minum untuk beberapa hari.
Hal yang membuat mereka lebih sedih dan akhirnya membenci sang Ayah yang sangat dicintai sebelummya adalah sang Ayah yang sama sekali tidak mengurus Bundanya dari awal masuk rumah sakit sampai meninggal.
Ayah malah asik bermain dengan wanita lain dan tidak memperdulikan Bundanya sama sekali. Terlebih ternyata wanita itu adalah sahabat baik Khadijah, yang juga membuatnya terjerumus dalam hal-hal yang dilarang oleh agama Islam. Sarah.
Sampai akhirnya sang Bunda menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit dengan tubuh yang habis dimakan oleh tumor biadap- hanya ada Khadijah dan Sagita yang menenaminya.
Kini, keduanya keluar rumah dan meninggalkan sang Ayah yang tinggal di Mentengㅡ memutuskan untuk hidup mandiri. Juga hubungan Khadijah dan Sagita yang memburuk karena tuduhan dan rasa bersalah. Sagita membenci Khadijah karena mengenalkan Sarah pada keluarga mereka dan Khadijah yang menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada Bunda.
Dari 2021, Khadijah terjun ke dunia permodelan dan memutuskan menutupi kehidupan pribadinya dengan menggubah nama menjadi Katarina Murazzani. Sampai di masa sekarang, beberapa pencapaian di dunia model sudah dicapai, restoran sehat telah didirikan untuk mengenang bagaimana hidup bahagianya dulu karena mereka bertigaㅡ Bunda, Sagita, dan dirinya senang memasak.
Sedangkan Sagita lebih memilih fokus pada bagaimana mendapatkan uang, uang dan uang demi sebuah kebahagiaan dengan bekal ilmu pertahanan diri sederhana yang Ia punya dan kemampuannya untuk merias wajah yang saat ini Ia pakai sebagai sumber pendapatan.
0 notes
Text
21 Gambar Rumah Minimalis Sederhana 2020
The post 21 Gambar Rumah Minimalis Sederhana 2020 appeared first on Arcadia Design Architect. http://dlvr.it/T52drn
0 notes
Text
Day 5 #Ramadhan1445H
[Puasa Drakor]
Jika beberapa hari sebelumnya aku menulis tentang apa yang terjadi pada Ramadhan di hari tersebut namun di hari ini aku teringat dengan suatu peristiwa di Ramadhan beberapa tahun silam. Jika tidak salah ingat peristiwa pada Ramadhan tahun 2020. Sebelum Ramadhan aku cukup candu menonton drama korea yang sedang berlangsung. Ada beberapa judul yang kutonton dan yang paling hits adalah The World of The Married Couple. Drama korea yang mengusung kasus rumah tangga yaitu perselingkuhan.
Aku menikmati menunggu jadwal setiap pekan meskipun dengan geregetan karena tak sabar. Memang ya, bagiku jika sekali merasa asik menonton drama korea maka aku akan mencari drama lain untuk ditonton hitung-hitung sambil menunggu drama satunya tayang sehingga bisa bergantian. Drama tersebut belum juga tamat sedangkan Ramadhan akan datang. "Aku tidak boleh seperti ini terus-terusan", batinku. Sebenarnya aku bukanlah pecinta bahkan penggila drama korea. Aku juga tidak sesering itu menonton drama. Hanya jika aku merasa bosan dan monoton dengan rutinitas hidup lalu ingin sebuah tontonan yang cukup menarik maka kadang aku memilih menonton drama korea. Tidak semua judul aku suka, tetap kupilih yang sesuai selerasiku. .
"Aku harus berubah. Ramadhanku nanti harus lebih baik", tekadku dalam hati. Maka menjelang Ramadhan aku membuat target sederhana agar waktuku di Ramadhan tidak habis percuma yaitu puasa drama korea. Karena bagiku menonton drama korea cukup menghabiskan waktu yang kurasa bisa diganti dengan yang lebih bermanfaat atau bahkan rela tidur larut sekedar untuk menonton. Selain itu, tak jarang muncul adegan dewasa yang sangat tidak pantas ditonton ketika Ramadhan. Aku belum merasakan dampak baiknya setelah menonton. Itu versiku, mungkin akan berbeda denganmu. Drama yang kutonton belum juga usai, mau tidak mau aku harus berhenti. Lagipula, puasa ini tidak selamanya drama tersebut masih bisa dilanjutkan usai Ramadhan meski akan berbeda feelnya. Geregetan bukan? Aku jadi tidak tahu endingnya, haha. "Bismillah, akan kulakukan."
Mengapa hanya Ramadhan?
Karena bulan suci, mulia dan berlimpah pahala ini sayang untuk disia-siakan apalagi datangnya hanya sekali dalam setahun. Bulan turunnya Al Quran ini sangat disayangkan jika frekuensi kedekatan kita dengan Al Quran sama seperti bulan lainnya. Bulan Ramadhan adalah saatnya kita mendidik diri lebih keras lagi menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan bertambah ketaqwaan padaNya.
Pada beberapa hari awal mungkin cukup sulit apalagi jika berhadapan dengan hari tayangnya namun karena di awal juga semangat Ramadhan masih terasa menggebu maka keinginan tersebut mari diganti dengan aktivitas lain yaitu menambah tilawah Al Quran. MasyaAllah wal hamdulillah, ternyata aku mampu melakukannya. Sama sekali tak kusentuh meski hanya sekedar melihat sekilas atau mendownload untuk ditonton nanti.
Apa yang kulakukan?
Cukup untuk tidak mendekati hal-hal yang mendekatkan pada menonton drama korea. Selain itu bisa juga diganti dengan kejar target tilawah. Jika bisa maksimal mengapa harus minimal.
Setelah melakukan, dampak apa yang kurasakan?
Aku juga merasakan kedamaian dan ketenangan setiap kali tidak menyentuh drama tersebut hingga akhirnya aku lupa. Atas izin Allah, aku mampu melakukannya dan bangga terhadap diri sendiri bisa menaklukkan tantangan yang dibuat sendiri. 30 hari bukanlah waktu yang sebentar tapi aku bisa bertahan sampai akhir.
Terimakasih Ya Allah. Segala puja dan puji hanya bagiMu.
#klip2024#kelasliterasiibuprofesional#maret2024#15032024#ibuprofesional#sinergiwujudkanaksi#ip4id2024#aliranrasa#hikmahkehidupan#insightbahagia#RAMADAN#target ramadhan#ramadhan1445h
0 notes
Text
Kontraktor Rumah Sederhana Minimalis di Malang, Hub 0889-8964-3555
Jasa Kontraktor Rumah Malang, Hub 0889-8964-3555, Kami adalah Kontraktor Bangunan yang melayani Aplikasi Kontraktor Rumah Pc Malang, Kontraktor Rumah Kost Malang, Kontraktor Rumah Minimalis 2020 Malang, Kontraktor Rumah Kecil 2 Lantai Malang.
Kami melayani Klien dari berbagai Kota diantaranya : Malang, Surabaya, Pasuruan, Kediri, Blitar, dan Kota lainnya.
Hubungi kami via https://wa.me/6288989643555
Perusahaan kami menerima berbagai program jasa :
Jasa Kontraktor Bangunan
Jasa Interior dan Eksterior
Jasa Bengkel Las, Teralis, Kanopi, Pagar
Jasa Arsitek dan Desain Rumah
Jasa Pasang Plafond
Jasa Pasang Pintu dan Kusen Aluminium
Hubungi kami
WA : 0889-8964-3555
Link Whatsapp
https://wa.me/6288989643555
0 notes
Text
Ia Mengaku Sudah Mati
ia mengaku sudah mati dikepung gaung dari batok kepala sendiri. kuucapkan, "selamat! kukira para dokter dan filsuf itu gagal mengobati kebebalan diammu, mengurai lembek jantung, juga memecah bolamata beku.”
mereka ganti pita suaramu dengan gonggong anjing yang akrab kukenal saban melintas pulang malam. Tuhan tak di sini bila lolong penyambutan hanya gertak gulita yang mesti dihadapi dengan denting lelah tak berkesudah.
gelap, gaungkan apapun tentang luka! bila tak mengering ditawar jenuh waktu, awetkan ia dalam tabung kata-kata. tapi, jangan di beranda rumahku! kediamanku rumah biru. bersedih telah jadi perayaan tiap tahun. maka, pergilah mengaduh pada rumah-rumah yang belum diakrabi kematian. cari pelukan dari para algojo berwajah seribu, yang pura-pura mengajarimu tentang kehilangan. apa mereka juga ‘kan mengajarimu bersopan santun dalam berairmata?
uang selalu menua dalam kantong seorang kawan. tapi, kebahagiaan macam apa yang tak memaklumi kelahiran dari indung telur malam yang dihamili biru lebam reruntuhan mimpi? kata-kata dari mulut siapa? menulis manifesto adibangsat tentang keagungan duka
dan sumpah serapah silet, maju-mundur di lengan seorang pengecut dan cengiran el-maut?
kau sudah mati? sudah dimandikan, dikafani, disalatkan, lalu diusung menuju kepulangan paling sederhana ini? maaf, aku bangun saja. kembali hidup sebagai puisi atau seeekor hantu, menakuti tanpa basa-basi. aku tak ingin beristirahat dengan jasad dukamu berbaring di tanah pemakaman yang sama.
sebab, dukamu maha: sebuah elegi pagi. dukaku sederhana dan airmata menggantung serupa celana katung para pelayat yang terpaksa datang mendoakan keringanan bagi balasan dosa-dosa kita.
Banjarmasin, Juni 2020
1 note
·
View note
Text
our day
23.
dulu pas sma sempet kepikiran kalo aku pengen menikah di usia 23 tahun (ngakakin aja ges wkwkwk). pas sma selalu mikir, usia 20tahunan ke atas kayaknya udah dewasa bgt yaaa, dulu pun pas smp juga gitu, mikir kalo sma kayaknya udah gede bgt deh. gitu aja terus dari tk. selalu berpikir tingkatan sekolah lanjut dan semakin bertambahnya usia ya semakin dewasa (kek orang2 di sinetron gitulah wkwk).
tapi setelah dijalani, gak woy. gak sedewasa itu, haha hihi mulu yg ada😭 bayangan ku menjadi dewasa tidak seperti aku saat kecil. kayak kurang berasa aja jadi dewasanya hehe:')
kembali lagi ke pikiran ku saat sma yg ingin menikah di usia 23th. impossible bgt sebenernya wkwkwk karena saat itu, itu hanya pikiran kasar di otak aja, padahal saat itupun aku sedang tidak membangun hubungan apapun dengan lawan jenis wkwk. umur baru 18th kayaknya wkwk. random emg.
lalu tibalah di usia 23 tahun tepatnya saat juni tahun 2020. apa yg terjadi? ya ga ada wkwk. aku tidak menikah bahkan hilalnya pun belum terlihat.
tapi di usia yang ke-23 itu, aku bertemu dengan orang baru. kami berkenalan, menjadi teman, saling berbagi cerita, dan akhirnya pada bulan april 2021 kita memutuskan untuk membangun cerita bersama.
cerita yang tidak terlalu sebentar tapi banyak genrenya mulai dari romansa, komedi, fantasi, drama, melankolis, dan lain-lain ah banyak genrenya cerita kita ini:))
waktu berlalu dan cerita kita terus belanjut, hingga datang bulan agustus 2022 dan kitapun sempat berselisih paham, tapi ternyata di hari itu kamu datang ke rumah orang tuaku bukan untuk minta izin pergi bermain seperti biasa, tapi minta izin yang lain, yang lebih serius dari biasanya, bahkan izin jangka panjang untuk sehidup semati.
serasa mimpi. unreal. bisa juga aku ada di tahap itu? fast forward ke bulan mei tahun 2023. cerita kita berlanjut menjadi cerita bersama keluarga besar. keluarga besar kita saling bertemu untuk pertama kalinya. hari itu kita melangsungkan acara lamaran. lamaran sederhana hanya ada keluargaku dan keluargamu.
dan pada akhirnya;
sabtu, 30 september 2023.
bukan bukan, bukan mengenang gerakan 30 september. tapi tanggal itu menjadi hari di mana tanggung jawab bapakku pindah menjadi tanggung jawabmu. kami menikah.
sungguh hal yang masih ku cerna sebenarnya. karena ternyata, aku ada dalam tahap ini? unreal lagi, tapi aku sangat bersyukur.
Allah maha penyayang dan yang paling mengerti hambanya. aku yang mempunyai rencana kasar ingin menikah di usia 23 tahun tapi tidak terjadi dan ternyata terjadinya di tahun 2023, saat aku berusia 26 tahun:))
sungguh rencana Allah tidak ada yang tidak baik, hanya saja memang belum waktunya atau mungkin ada yang lebih baik yang disiapkan oleh Allah untuk kita (jika rencanamu tidak sesuai dengan keinginan). karena yang menurutmu baik bagimu belum tentu baik bagimu, begitu pula sebaiknya yang menurutmu tidak baik bisa jadi lebih baik bagimu.
perjalananku dengan dia yang sekarang adalah suamiku🥺 baru saja dimulai. entah apa yang akan kami lewati, tapi semoga kami selalu membersamai dan selalu beriringan melewatinya. perjalanan panjang seumur hidup bahkan semati.
adventure of a lifetime, journey to jannah with mas suamik. bismillah❤️
1 note
·
View note
Text
Tuksedo Studio Ditunjuk Jadi Tempat Conference Dinner FIA Region II Roundtable, Kenalkan Cara Produksi Mobil Klasik
BALIPORTALNEWS.COM, GIANYAR – Tuksedo Studio, salah satu industri kreatif otomotif yang mengalami perkembangan pesat dalam usaha untuk melestarikan budaya otomotif bersejarah, menggelar Press Tour dan Ramah Tamah dengan mengundang sejumlah media, pada Sabtu (9/9/2023) di Jalan Tukad Tampuagan, Ketewel, Gianyar, Bali. Acara tersebut diadakan sebagai dari upaya Tuksedo Studio untuk berinteraksi lebih dekat dengan para jurnalis dan berbagi berita terbaru tentang proyek-proyek otomotif yang sedang mereka kerjakan. Perlu diketahui, Tuksedo Studio yang didirikan pada masa pandemi merupakan perusahaan manufaktur mobil klasik secara handmade adalah salah satu terobosan baru untuk perekonomian Bali yang selama ini didominasi oleh sektor pariwisata dan F&B. Direktur Tuksedo Studio, Laksmana Gusti Handoko menjelaskan, perkembangan Tuksedo Studio yang telah menjadi destinasi kunjungan tidak hanya bagi turis, namun juga untuk berbagai sekolah, universitas, industri, yayasan sosial, hingga siswa dan mahasiswa dari lokal serta mancanegara merupakan bukti dari dampak eksternalitas positif yang membuatnya mendapatkan apresiasi khusus dari Pemerintah dan dalam kasus ini, FIA itu sendiri “Tuksedo Studio telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moral dan finansial, untuk terus mengembangkan kualitas produksi dan berinovasi. Mulai dari seniman, artis, pengusaha, hingga politikus nasional telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk memproduksi mobil bagi mereka,” ucap Gusti. Hasil karya Tuksedo Studio yang merupakan ‘barang mewah’ adalah bukti bahwa masyarakat Indonesia memiliki kemampuan serta potensi untuk bersaing di level pasar tersebut di dunia. Tidak hanya dalam bentuk mobil, namun juga piala Moto GP dan WSBK yang telah diproduksi oleh Tuksedo Studio “Poin-poin tersebut adalah beberapa alasan yang membuat Tuksedo Studio, UMKM Industri Otomotif Bali, akhirnya ditunjuk sebagai tuan rumah dari Conference Dinner FIA Region II Roundtable di Bali pada tanggal 18 September 2023 mendatang,” tutur Gusti. FIA (Federation Internationale de l’Automobile) sebagai induk organisasi otomotif dunia pada tahun 2023 ini juga menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah dari Konferensi Region II untuk area Asia-Pasifik dengan Bali, yang kemarin juga sempat menggelar G20, sebagai tempat dilaksanakannya acara otomotif tahunan itu. Konferensi yang bertajuk ‘Partnership for Impact’ ini memiliki tujuan besar untuk memperkuat kolaborasi antar klub dan induk organisasi otomotif antar negara, dimana Indonesia sendiri dinaungi oleh IMI (Ikatan Motor Indonesia), terutama dalam topik road safety atau keamanan berkendara serta perkembangan teknologi otomotif dewasa ini secara umum.
Porsche 550 Spyder. Sumber Foto : tis/bpn “Penunjukan ini merupakan sebuah momen yang istimewa mengingat bagaimana Tuksedo Studio diisi oleh para pekerja serta seniman lokal dengan berbagai latar belakang dan memiliki lokasi yang jauh dari area pariwisata strategis di Bali. Bentuk apresiasi yang diberikan oleh pihak FIA kepada industri otomotif lokal ini merupakan bukti bahwa Bali tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata semata, namun juga memiliki kemampuan dalam menghasilkan sebuah produk yang diakui kualitasnya oleh dunia, utamanya dalam sektor otomotif,” tambah Gusti. Berdiri pada akhir tahun 2020 di Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar, Tuksedo Studio kini menyerap lebih dari delapan puluh orang tenaga lokal yang didominasi oleh pemuda dan pemudi dari Bali itu sendiri. Proses serta tahapan pembuatan yang sederhana namun terbukti menghasilkan lini mobil dengan kualitas yang diapresiasi oleh dunia internasional merupakan titik fokus dari daya tarik Tuksedo Studio itu sendiri. Bukanlah mobil yang dibanderol dengan harga fantastis semata, tapi kreativitas serta daya belajar para seniman serta pekerjanya yang semuanya tidak memiliki latar belakang otomotif ini lah yang pada akhirnya menjadi sumber inspirasi bagi semua jenis demografi tanpa mengenal batasan ras, suku, budaya, ekonomi, dan level pendidikan. Selaku Founder Tuksedo Studio, Pudji Handoko menambahkan, mendaftarnya para mahasiswa dan pekerja magang dari universitas favorit di Indonesia dan dari perguruan tinggi mancanegara untuk belajar mengembangkan kemampuannya di bidang otomotif adalah bukti dari kualitas proses dan produk dari UMKM Bali, Tuksedo Studio. “Termasuk juga dengan para pembeli karya Tuksedo Studio yang dilabeli sebagai para ‘Pahlawan Industri Otomotif’ karena peran sertanya dalam memberikan kepercayaan untuk sebuah industri otomotif lokal sedari awal; mulai dari artis, seniman, arsitek, pengusaha, hingga politikus telah turut memberikan kontribusinya dalam membantu Tuksedo Studio melewati masa pandemi dan berkembang sampai titik ini,” jelas Pudji. Perkembangan Tuksedo Studio dalam industri otomotif lokal dewasa ini tidak bisa dilepaskan dari sumbangsih banyak pihak, utamanya karena paradigma industri mobil yang selama ini kerap diidentikkan dengan teknologi semata, sesungguhnya membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak dengan variasi latar belakang untuk menjadi sebuah industri yang tidak hanya matang tapi juga terus menghasilkan inovasi serta dampak eksternalitas positif bagi daerah setempat. Tidak terbatas pada pariwisata lokal yang meningkat, namun juga kemampuan kreatif serta wawasan pemuda pemudi dalam turut memajukan usaha serta penghidupannya masing-masing, merupakan sebagian kecil dari dampak industri ini. Sebuah keberanian untuk menghasilkan ‘barang mewah’ dari segi kualitas bukan kuantitas adalah strategi yang diterapkan oleh Tuksedo Studio hingga mendapatkan apresiasi dari pihak Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang kini dipimpin oleh Bambang Soesatyo, atau yang biasa dipanggil sebagai Bamsoet.
Porsche 356 Speedster. Sumber Foto : tis/bpn Peran serta Bamsoet sebagai salah satu pendukung setia UMKM yang bernama Tuksedo Studio ini, sedari awal ia berdiri sampai dengan ia dipercaya tidak hanya oleh IMI, pemerintah Bali, namun juga oleh FIA itu sendiri untuk menjadi tuan rumah dari sebuah event yang layak disebut sebagai ‘G20 Industri Otomotif’ ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan perhatian dari pemerintah Indonesia untuk perkembangan seni dan industri otomotif Bali dewasa ini. Fenomena Tuksedo Studio yang terbilang cukup baru namun mampu memberikan beberapa dampak positif baik di dalam dan di luar industri otomotif itu sendiri hanyalah sebuah awalan dari perjalanan yang masih sangat panjang di lika liku kemandirian industri manufaktur kendaraan bermotor di Indonesia. Menjadi tuan rumah bagi para pemangku-pemangku kepentingan otomotif dari seluruh dunia sesungguhnya tidak hanya akan menjadi momen apresiasi “Namun di atas segalanya adalah saat dimana Tuksedo Studio akan mencari inspirasi dan belajar untuk menjadi sebuah industri yang jauh lebih besar dan jauh lebih matang dengan membuat desain dan melakukan produksi mobil mewah nasional. Inilah mimpi tertinggi yang dimana Tuksedo Studio berharap dapat menghapus kata ‘mimpi’ dari kalimat ini sedini mungkin,” tutup Gusti dalam press tour tersebut.(tis/bpn) Read the full article
0 notes
Text
IKEA - Karena Setiap Momen Berharga (2020)
youtube
Setiap momen itu bermakna. Si adik, tiup balon aja udah hepi. Dia ngerti setiap hembusan nafas itu berarti. Buat Ayah, ngasih hadiah gak harus di Hari Raya. Walau sederhana tapi bikin semua jadi nyaman. Kalau Mama, belanja aja dandan secakepnya, bukan secukupnya. Padahal belanjanya online. Tapi itu cara Mama bikin semua jadi istimewa. Gak butuh alasan besar untuk memaknai hal kecil. Kita bebas, kapan aja bisa potong kue, potong tumpeng, potong kumis, potong poni, potong-royong. Semua hal kecil itu bermakna, #KarenaSetiapMomenBerharga. IKEA, Hidupkan Rumah.
0 notes
Text
Menelusuri Kehebatan Puisi Denny JA di Masa Pandemi
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 membawa banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak aspek kehidupan yang berubah drastis, termasuk dunia seni dan sastra. Salah satu seniman yang berhasil mencuri perhatian dengan karya-karyanya yang memukau adalah Denny JA, seorang penyair ternama di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri kehebatan puisi Denny JA di masa pandemi dan bagaimana karya-karyanya mampu menginspirasi dan menghibur banyak orang di tengah situasi sulit ini. Denny ja telah lama dikenal sebagai sosok yang produktif dalam menciptakan puisi-puisi yang mendalam dan memikat. Namun, di masa pandemi ini, karya-karyanya semakin menonjol dan berhasil menyentuh hati para pembaca. Puisi-puisi Denny JA menjadi semacam terapi bagi banyak orang yang merasa terisolasi dan cemas di tengah situasi pandemi yang membatasi interaksi sosial. Salah satu kehebatan puisi Denny ja adalah kemampuannya untuk menggambarkan perasaan dan pengalaman yang kompleks dengan kata-kata yang sederhana namun dalam. Puisi-puisinya seringkali mengungkapkan perasaan kesepian, rindu, kehilangan, dan harapan di tengah situasi yang sulit. Kata-kata yang digunakannya mampu merangkul emosi pembaca dan membuat mereka merasa tidak sendirian dalam perjuangan mereka. Selain itu, puisi-puisi Denny JA juga memiliki kekuatan untuk mengajak pembaca merenung dan memandang kehidupan dari perspektif yang baru. Dalam masa pandemi ini, banyak orang menghabiskan waktu di rumah dengan sedikit interaksi sosial. Puisi-puisi Denny JA mampu membantu mereka melihat keindahan dan makna kehidupan dalam hal-hal kecil yang sering terabaikan. Dengan kata-kata yang beresonansi, Denny JA mampu menggugah rasa syukur dan menginspirasi pembaca untuk tetap berdamai dengan situasi yang sulit. Puisi-puisi Denny JA juga memiliki gaya penulisan yang unik dan khas. Ia sering menggunakan permainan kata dan irama yang menarik, yang membuat puisinya menjadi terasa hidup dan mengalir. Gaya penulisannya yang kreatif dan inovatif membuat puisi-puisi Denny JA menjadi lebih menarik untuk dibaca dan dihayati. Tidak heran jika banyak orang yang merasa terhubung dengan puisi-puisi Denny JA dan menemukan kenyamanan dan inspirasi di dalamnya. Di tengah masa pandemi yang penuh keterbatasan, puisi-puisi Denny JA juga berhasil memberikan harapan dan optimisme bagi banyak orang. Melalui kata-kata yang penuh semangat, Denny JA mampu mengangkat semangat pembaca dan mengajak mereka untuk tetap bertahan dan berjuang. Puisi-puisi Denny JA menjadi semacam obat penawar, yang mampu memberikan kekuatan dan keyakinan pada pembaca di tengah situasi yang penuh ketidakpastian. Dalam menghadapi pandemi ini, Denny JA juga tidak hanya menciptakan puisi yang indah, tetapi juga berbagai aktivitas dan inisiatif yang menggugah. Ia sering mengadakan acara baca puisi daring, webinar, dan berbagai kegiatan lainnya untuk tetap terhubung dengan para penggemar puisinya. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya menciptakan ruang untuk berbagi dan berinteraksi, tetapi juga memberikan inspirasi dan harapan bagi banyak orang. Dalam kesimpulan, puisi-puisi Denny JA di masa pandemi telah menunjukkan kehebatannya yang luar biasa. Karya-karyanya mampu menginspirasi, menghibur, dan memberikan harapan bagi banyak orang di tengah situasi yang sulit. Melalui penggunaan kata-kata yang sederhana namun dalam, Denny JA mampu merangkul emosi pembaca dan mengajak mereka merenung tentang makna kehidupan. Gaya penulisan yang unik dan inovatif membuat puisi-puisi Denny JA menjadi lebih menarik dan mengalir. Tidak hanya sebagai seorang penyair, Denny JA juga aktif dalam berbagai aktivitas dan inisiatif yang memperkaya dunia sastra di masa pandemi ini. Karya-karyanya menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dan membantu mereka tetap memiliki semangat di tengah situasi yang sulit. Semoga kehebatan puisi Denny JA terus menginspirasi dan memberikan kekuatan pada banyak orang di masa yang akan datang.
Cek Selengkapnya: Menelusuri Kehebatan Puisi Denny JA di Masa Pandemi
0 notes