#rsup
Explore tagged Tumblr posts
Text
Korupsi Pengelolaan Keuangan BLU, Eks Dirut RSUP H Adam Malik Medan Divonis 3 Tahun Penjara
MEDAN, Cinews.id – Majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada eks Dirut RSUP H Adam Malik, Bambang Prabowo (64), karena terbukti korupsi pengelolaan keuangan negara Badan Layanan Umum (BLU) pada 2018. “Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Bambang Prabowo dengan pidana penjara selama tiga tahun,” kata Hakim Ketua Andriansyah, di…
0 notes
Text
IKA Astra Motor Bali Kunjungi Yayasan Rumah Singgah Sanglah
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Menjalani pengobatan bagi pasien yang sedang sakit, membutuhkan waktu, tenaga,pikiran dan tentunya lokasi yang nyaman untuk beristirahat. Salah satu Yayasan rumah singgah yang focus pada peningkatan kesehatan dengan menyediakan fasilitas ruang tunggu sementara bagi pasien yang sedang menjalani perawatan adalah Yayasan Rumah Singgah Sanglah. Lokasi inilah yang menjadi pilihan dari team Ikatan Karyawan Astra (IKA) Motor untuk berkunjung memberikan dukungan semangat dan memberikan bantuan donasi berupa sembako. Dalam kunjungan awal tahun 2023 ini, perwakilan dari IKA yang merupakan team Astra Motor Gunung Gunung Agung disambut oleh anak-anak yang sedang menjalani pengobatan. PIC Yayasan Rumah Singgah Sanglah, Lidya mengungkapkan tempat ini merupakan tempat menginap bagi mereka yang berobat di RSUP Sanglah yang berlokasi di Jalan Pertani, Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Barat, tak jauh dari RSUP Sanglah yang kini berubah nama menjadi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah. Rumah ini memiliki kamar tidur yang masing-masing diisi dengan dua tempat tidur. Secara maksimal, rumah ini dapat menampung 20 lebih pasien. Rata-rata, pasien ini datang secara bergiliran sehingga tempat di rumah ini masih mencukupi. Pasien juga dipersilakan untuk bersama seorang pendamping, dengan pengecualian pasien anak-anak yang boleh bersama kedua orangtuanya. Rumah Singgah tidak hanya untuk menampung mereka selama pengobatan rutin, namun juga sebagai tempat pemulihan agar pasien tidak kembali kelelahan karena perjalanan jauh untuk pulang ke daerahnya pasca pengobatan atau operasi. “Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dari perwakilan IKA Astra Motor yang sudah berkenan berkunjung menemui anak-anak yang saat ini berjumlah 20 orang. Semoga ini menjadi penyemangat mereka untuk lebih tegar menjalani pengobatan dan senang bisa bertemu dengan pihak luar,” ungkap Lidya. Pada kesempatan itu secara langsung juga di serahkan bantuan berupa sembako dan beberapa perlengkapan anak seperti pampers. Dwi Hari selaku Branch Head Astra Motor Gunung Agung mengatakan kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Kami berterima kasih karena telah disambut dengan baik oleh pihak Yayasan Rumah Singgah Sanglah. “Kami berharap anak-anak disini tetap kuat dan semangat menjalani pengobatan. Marilah kita saling mendukung dan saling menyemangati agar tidak merasa sendiri mengalami kondisi ini. Semoga kehadiran kami bisa memberikan energi positif untuk semua kesembuhan anak-anak,” ungkap Dwi Hari.(bpn) Read the full article
#AstraMotorBali#AstraMotorGunungAgung#IKA#IKAAstraMotorBali#IkatanKaryawanAstra#rsup#YayasanRumahSinggahSanglah
0 notes
Text
Percakapan dengan Supir Ambulans
Sedikit cuplikan obrolan hangat hari ini dengan Pak Wid, supir ambulans kami.. tentang kedermawanan dan tanggung jawab konsulen di RS tempat aku bekerja, yaitu seorang dokter spesialis bedah anak.
Beliau tuh ya Dok, menggratiskan operasi untuk pasien-pasien yang tidak memiliki jaminan kesehatan..
MasyaAllah
Bahkan jika ada keluarga karyawan dioperasi oleh beliau, pasti gratis.
Mbak perawat menyahut:
Dok, tau gaksih.. Jika ada pasien post-operasi butuh rawat luka, beliau tidak rela dikerjakan oleh perawat..
Wah iya Mbak? Terus gimana?
Beliau memilih untuk jauh-jauh datang hanya untuk mengganti perban pasien. Kata beliau:
“Nanti saya kesana”
Sekalipun beliau tidak ada jadwal poliklinik
Memang rumah beliau dekat?
Jauh dok, dekat RSUP di Jogja..
Pak Wid melanjutkan:
Dulu pernah Dok, anak saya tiba-tiba serangan asma ketika operasi selesai.. Lalu beliau menunggu di bangsal untuk memastikan anak saya aman..
Hah pak, serius? Nunggu di bangsal?
Iya dok, sampai subuh.. baru beliau pamit pulang..
Waah pantesan Pak, saya pernah periksa pasien pre-operasi yang rela datang dari Semarang karena hanya mau operasi jika dengan beliau
Iya dok, pasien beliau dari mana-mana.. Khusus mencari beliau..
Terima kasih obrolannya Pak,
Membuat perjalanan home-visit hari ini menyenangkan,
Membuat aku terdiam malu.
Semoga dimampukaaan menyadari dan mengisi ruang-ruang amal shalih yang sedemikian banyaknya.
-h.a.
Memasuki bulan ke-3 internsip dokter
43 notes
·
View notes
Text
VOLUNTEERING IS RESTART RECHARGING🔋
Jumat, 8 Maret 2024
Untuk mengisi waktu pra Ramadhan, aku menyempatkan diri untuk ikut acara charity. Kali ini aku jadi volunteer di Yayasan Sahabat Kanker Anak yang ada di Jogjakarta. Adapun acaranya adalah berbagi makan gratis dan bermain bersama di poli kanker RSUP dr Sardjito. Wajah-wajah kecil yang merintis lemas dan kesakitan itu membuatku ikut gemetar. Suasana di sana sangat menegangkan, walaupun sesekali para orang tua melempar candanya.
“Nek capek main bilang dek, awas itu rambutmu jatuh-jatuh” Suara serak seorang bapak mengantar anaknya bermain.
“Seharus e hari ini kontrol aja, kemonya udah selesai mba. Tapi kata dokter ada massa di otak jadi hrus BMP”. Salah seorang mba-mba dengan isakan tangis yang tidak berhenti.
“Pasien-pasien ini dari luar kota, ada yang tinggal di rumah saudaranya. Ada juga yang stand by di rumah singgah”. Tutur salah satu orang tua.
Dan masih banyak cerita.
Mereka adalah manusia kuat yang di pilih Tuhan, orang tua yang memiliki ketabahan luar biasa, dan membuat diriku untuk tetap semangat pantang menyerah. Aku juga melihat mata-mata yang penuh keyakinan, yang menyala bersama sepetak harapan, yang terus di semai dengan ikhtiar dan do’a. Terima kasih ya telah mengajarkan banyak arti🤍
5 notes
·
View notes
Text
Usai Jalani Tes Kesehatan, Gus Imin Akui Tensi Normal
JAKARTA | KBA – Bakal calon wakil presiden (Bacawapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Oktober 2023. Usai tes kesehatan, Muhaimin mengatakan tes kesehatan ini akan dilampirkan pada saat pendaftaran capres dan cawapres ke KPU bersama dengan Bacapres Anies Baswedan. “Hari…
View On WordPress
2 notes
·
View notes
Text
Aku menopang badanku yang beratnya tidak seberapa ini tapi mengapa rasanya serasa menopang beban puluhan ribu kilogram?
Kokohkan kakiku ya Rabb, kuatkan tubuhku agar tetap bisa berdiri tegak selama ujian di bumi ini~
Selasa, 18 Juli 2023
RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar
2 notes
·
View notes
Text
Semakin hari, tempat ini semakin mengajarkanku akan banyak hal. Pada siklus pertama, aku mendapati diriku kerap tertampar akan kematian. Paling tidak siap, terbayang jika kita yg berada pada posisi itu, sementara amal masih tidak seberapa, dosa juga terus menggunung. Paling tidak sanggup, jika tiba saatnya kita yang harus ditinggal mereka yang dicintai. Begitulah setiap hari tentang kematian mengguruiku.
Sekarang, di siklus kedua ini, aku dapati diriku yang diajari luas tentang kasih dan sayang. Ajaib sekali Sang Pemilik Cinta menitipkannya pada hati-hati manusia. Saat mereka yang ada di sini terlihat tidak bisa berbuat apa-apa, kau akan lihat disampingnya seorang anak tertunduk lesu menanti kabar baik dari manusia paling berjasa selama hayatnya. Ingin ia berteriak meraung, menyesali setiap salah yang sudah berlalu, namun nyatanya bahkan sepatah kata pun tak mampu terlontar.
Kau akan saksikan seorang ibu/ayah dengan mata berlinang memohon keselamatan akan belahan raga yang ditumpanginya harapan kehidupan. Dalam hati, mereka berkata, andai padanya saja rasa sakit itu diberikan, jangan pada malaikat kecilnya yang tak berdaya.
Pun kau akan amati seorang istri/suami yang meski lemah meratap kesedihan, tak pernah bosan dengan tulus menggenggam tangan setia mendoakan. Hatinya tak karuan, pikirannya melayang kemana-mana. Dalam tatapan nanar, ia seakan bercerita, tak sanggup jika sahabat terbaik itu meninggalkannya sementara banyak mimpi yang masih akan diperjuangkan bersama.
Tak kalah hebat para pejuang yang sedang Allah gugurkan dosa-dosanya, meski terbaring lemah tanpa daya, bibirnya masih sibuk mengucap zikir mengingat Sang Pencipta. Rasa sakitnya jadi kendaraan untuk lebih dekat kepada Yang Maha Kuasa.
Maka di tempat ini, aku belajar, meski sendu dan gelombang bunyi yang merambat diambil alih suara monitor, ada begitu banyak wujud Rahman dan Rahiim yang bisa kau saksikan dan rasakan. Cinta dari Rabb kepada hamba-Nya, diteruskan kasih sayang dari insan kepada insan lainnya.
-Ruang Rawat Inap Neurologi, RSUP Dr. M. Djamil Padang, Mei 2023
6 notes
·
View notes
Text
PH Journey (Part 3)
Dokter bilang ini saya kemungkinan sudah sakit sejak lahir, tapi memang kadang tidak dirasakan dan baru terasa usia 30an. Kalau ditarik ke belakang, saya termasuk anak yang aktif, suka berkegiatan, dan dulu kecilnya suka olahraga, ikut club tenis, club badminton, lari, renang, dan senam. Tapi memang dari TK saya sering mimisan, dianggapnya kecapekan biasanya. Ketika usia 27 tahun, saya ke dokter THT karena saat itu mimisan saya sangat dahsyat, darah keluar dari kedua lubang hidung banyak sekali dan lama berhentinya berjam-jam sampai dibawa ke UGD. Hasilnya saat itu, tulang hidung saya bengkok jadi rentan mimisan. Lalu saat SMP saya langganan pingsan saat upacara. Tapi setalah SMA sudah tidak pernah sampai sekarang. Dari kecil keringat saya agak berlebihan di wajah, padahal tidak dalam kondisi gugup pun sering berkeringat. Setelah mengetahui sakit PH ini, saya selalu rutin minum obat, karena sangat bermanfaat bagi tubuh saya, saya merasa lebih baik, bisa beraktivitas dengan normal. Saya masih bisa menjadi Ibu Rumah Tangga, merawat dan menjaga anak saya tanpa bantuan pembantu. Saya juga kadang berobat ke RSUP Sardjito Jogja dari Sukoharjo sendiri naik KRL. Alhamdulillah saya bisa menerima sakit saya dan menikmatinya tanpa harus meratapinya. Meski kata dokter belum bisa disembuhkan, yang saya minta semoga saya masih bisa beraktivitas dengan baik dan diberikan umur yang panjang dan barokah. Orang-orang banyak melihat saya seperti tidak sakit karena mondar-mandir sendirian dan kuat-kuat saja. Alhamdulillah itu doa saya, semoga saya kuat menjalaninya.
6 notes
·
View notes
Text
Transplantasi organ, tantangan etika dan asa masa depan
Ilustrasi - Proses operasi transplantasi ginjal yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan. ANTARA/HO-Kemenkes.
transplantasi organ dapat berfungsi sebagai bentuk kasih terhadap sesama dan menginspirasi pengembangan teknologi medis yang lebih maju dan etis
Jakarta (ANTARA) - Transplantasi organ merupakan salah satu pencapaian besar dalam dunia medis, yang memberikan harapan bagi banyak orang untuk memperoleh kehidupan yang lebih sehat.
Namun, praktik ini juga dihadapkan pada berbagai masalah etika yang sangat kompleks. Baik di Timur maupun Barat, persoalan etika yang meliputi transplantasi organ telah menjadi perdebatan sengit.
Bioetika, yang merupakan cabang dari filsafat moral, menawarkan panduan dan perspektif dalam menangani dilema ini serta memastikan bahwa kebijakan kesehatan tetap selaras dengan prinsip-prinsip moral dan sosial.
Menurut Wright, Ross, Daar (2005), bioetika dalam transplantasi organ tidak hanya mencakup prinsip-prinsip dasar seperti beneficence (kebaikan) dan nonmaleficence (tidak membahayakan), tetapi juga melibatkan autonomy (otonomi), dan justice (keadilan). Keempat prinsip ini adalah pilar utama dalam bioetika yang berfungsi untuk memastikan bahwa setiap keputusan terkait transplantasi organ menghormati hak-hak individu dan memaksimalkan manfaat bagi masyarakat.
Beneficence atau kebaikan menuntut para praktisi medis untuk selalu bertindak demi kebaikan pasien dan memastikan bahwa prosedur transplantasi organ membawa lebih banyak manfaat daripada risiko.
Nonmaleficence atau tidak membahayakan, menegaskan bahwa dokter tidak boleh menyebabkan bahaya pada pasien, termasuk donor organ hidup.
Otonomi, menghormati hak pasien dan donor untuk membuat keputusan secara bebas mengenai tubuh mereka sendiri, sedangkan keadilanmemerlukan distribusi organ yang adil tanpa diskriminasi, dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama terhadap kesempatan transplantasi organ.
Donor Hidup
Donasi organ dari donor hidup menimbulkan tantangan besar, khususnya dalam hal otonomi dan risiko yang terlibat. Pada kasus donor ginjal, misalnya, donor hidup dapat memberikan ginjal mereka untuk menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi mereka juga berisiko mengalami komplikasi kesehatan di kemudian hari. Dalam hal ini, prinsip tidak membahayakanberbenturan dengankebaikan, yang menimbulkan dilema etika yang kompleks.
Seperti yang diuraikan oleh de Ortúzar, Soratti, & Velez (1997), persetujuan yang diinformasikan (informed consent) sangat penting dalam kasus donor hidup. Donor harus sepenuhnya menyadari risiko yang terkait dengan prosedur tersebut dan membuat keputusan secara sukarela tanpa paksaan. Dalam kasus ini, kebijakan kesehatan yang kuat diperlukan untuk melindungi hak-hak donor dan memastikan bahwa keputusan mereka benar-benar dihormati.
Di berbagai negara berkembang, seperti yang diuraikan oleh Caplan (2014), komersialisasi organ menjadi masalah kontroversial. Praktik jual-beli organ sering kali dilakukan karena ketimpangan ekonomi antara orang kaya dan miskin, di mana orang miskin menjual organ mereka untuk mengatasi kemiskinan. WHO secara tegas melarang komersialisasi organ karena dianggap melanggar martabat manusia dan menyebabkan eksploitasi terhadap orang-orang yang rentan.
Dari perspektif etika, Gereja Katolik dan pandangan moral Islam menolak keras komersialisasi organ. Priambodo (2022) menegaskan bahwa organ seharusnya didonasikan dengan niat amal atau charity, bukan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Hal ini selaras dengan ajaran yang mendorong amal sebagai bentuk kasih sayang antar sesama manusia.
Kebijakan donasi organ secara umum terbagi menjadi dua sistem: opt-in (sistem pendaftaran) dan opt-out (persetujuan otomatis). Pada sistem opt-in, individu harus mendaftarkan diri sebagai pendonor, seperti yang diterapkan di Amerika Serikat dan Kanada. Di sisi lain, negara-negara seperti Spanyol dan Prancis menerapkan sistem opt-out, di mana setiap orang dianggap menyetujui donasi organ, kecuali mereka secara eksplisit menyatakan keberatan.
Menurut Al-Bar dan Chamsi-Pasha (2015), sistem opt-out memiliki kelebihan dalam hal meningkatkan jumlah donor, tetapi menimbulkan perdebatan mengenai hak individu untuk mengontrol tubuh mereka sendiri. Di sisi lain, Caplan (2014) mengusulkan bahwa pendekatan presumed consent atau persetujuan otomatis sejalan dengan prinsip amal, selama tetap memberikan pilihan bagi individu yang ingin menolak donasi organ.
Antara etika dan keyakinan
Pandangan moral dan keagamaan memainkan peran penting dalam membentuk perspektif individu mengenai donasi organ. Di Tiongkok, seperti dijelaskan oleh Zhang & Zang (2021), keengganan untuk mendonorkan organ sering kali dikaitkan dengan ajaran Konfusianisme yang menekankan integritas tubuh setelah kematian. Namun, argumen yang diajukan oleh Zhang & Zang membantah pandangan ini dan menyatakan bahwa Konfusianisme sebenarnya mendukung donasi organ sebagai tindakan amal atau ren (kemanusiaan). Hal ini menunjukkan bahwa pandangan budaya dan keagamaan dapat berubah seiring dengan perkembangan pemahaman etis dalam masyarakat.
Di dunia Islam, banyak fatwa yang mendukung donasi organ, baik dari pendonor hidup maupun yang telah meninggal. Al-Bar dan Chamsi-Pasha (2015) menyatakan bahwa Islam memandang donasi organ sebagai tindakan yang mulia, selama prosedur tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan tidak melibatkan perdagangan organ. Prinsip kesucian tubuh tetap dihormati, dan pengambilan organ dari mayat diperbolehkan selama bertujuan untuk menyelamatkan nyawa.
Meningkatkan ketersediaan organ untuk transplantasi memerlukan pendekatan yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah xenotransplantasi, yaitu penggunaan organ dari hewan untuk manusia.
Meskipun menghadirkan tantangan etis dan teknis, seperti yang dijelaskan oleh de Ortúzar et al. (1997), xenotransplantasi memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan pada organ manusia. Akan tetapi, praktik ini memerlukan pengawasan ketat dan kebijakan yang memastikan bahwa standar kesejahteraan hewan dipatuhi dan bahwa risiko terhadap pasien manusia dapat dikendalikan.
Sebagai kesimpulan, transplantasi organ adalah salah satu pencapaian medis terbesar yang menyelamatkan banyak nyawa. Namun, keberhasilan ini datang dengan berbagai tantangan etika yang memerlukan pertimbangan serius. Dengan mematuhi prinsip-prinsip bioetika, menghormati nilai-nilai budaya dan agama, serta menerapkan kebijakan yang adil, transplantasi organ dapat berfungsi sebagai bentuk kasih terhadap sesama dan menginspirasi pengembangan teknologi medis yang lebih maju dan etis.
Bioetika menawarkan kerangka kerja moral yang penting bagi masa depan transplantasi organ. Melalui pendidikan, kebijakan yang bertanggung jawab, dan pemahaman lintas budaya, dunia medis dapat mendorong praktek transplantasi organ yang lebih etis dan berkelanjutan.
*) Dokter Dito Anurogo MSc PhD (Cand.), Kandidat Doktor di IPCTRM College of Medicine Taipei Medical University (TMU), Taiwan, dosen tetap di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar Indonesia
0 notes
Text
Optimalkan Rehabilitasi Sosial, Lapas Kerobokan Berikan Penyuluhan Kesehatan Mental
Badung – Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan program Rehabilitasi Sosial, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali menggelar Penyuluhan Kesehatan Mental bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, bertempat di Klinik Pratama Lapas Kerobokan. Kegiatan ini mengambil tema “Kembali…
View On WordPress
0 notes
Text
Kemenkes Membekukan Sementara PPDS Unsrat di RSUP Kandou Manado
JAKARTA, cinews.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membekukan sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, Sulawesi Utara. Pembekuan ini menyusul adanya dugaan pungutan liar dan perundungan (bullying). Pemberhentian ini berdasarkan instruksi langsung dari pihak Kementerian…
0 notes
Text
Teruntuk Ayana Anakku,
Seorang perempuan dengan mata yang indah telah lahir dari rahimku. 04 Juli 2024, tanggal yang telah direncanakan untuk kelahiranmu nak. Kondisimu yang begitu spesial sejak dalam kandungan umma, membuat umma telah menyiapkan semua mulai dari mental hingga rencana pengobatanmu.
Ayana Shabiratul Mahika yang berarti Perempuan seindah bunga dan penyabar dimuka bumi. Kami beri engkau nama itu nak, agar kelak engkau menjadi perempuan yang menginspirasi. Perjalanan hidupmu panjang nak. Penuh perjuangan, bahkan sebelum engkau dilahirkan kami tau perjuangan ini tidak mudah. Maka jika kelak engkau berhasil melewati moment2 ini nak, semoga menjadi inspirasi bagi banyak orang diluar sana nak.
Kali ini umma ceritakan perjuangan awalmu nak, saat cerita ini ditulis engkau masih berjuang di PICU nak.
Hari engkau dilahirkan jam 8.30 diruangan operasi RSUP M Djamil, umma tidak bisa melihatmu langsung bahkan tak mendengar tangismu. Engkau dibawa segera ke NICU. Esok harinya umma baru bisa menemuimu tapi tanpa setetes asi karena asi umma belum keluar. Demia air kehidupan (asi), umma memaksa mempompa setiap 2 jam agar asi umma segera keluar dihari ke 3.
Engkau dirawat di NICU selama 4 hari. Umma pikir, engkau akan segera dioperasi nak untuk mengeluarkan cairan diotakmu. Engkau lahir dengan diagnosa Hidrosefalus Konginental. Setelah keluar dari NICU, hari-hari berikutnya penuh bolak balik untuk kontrol dan persiapan operasimu nak. Hasil CT Scan menyatakan penyebab hidrosefalusmu adalah kista arachnoid.
Hari itu 24 Juli 2024, saat diruang tunggu Poli kita sedang menunggu konsul dengan dokter Bedah Saraf tanpa sengaja engkau tersedak asi umma nak, hingga kaki dan tanganmu membiru. Umma segera berlari membawamu ke igd, engkau aspirasi. Syukurnya, Allah Maha Baik. Tetapi engkau harus dirawat dan kembali masuk NICU untuk dijadwalkan tindakan OK pemasangan Vp Shunt.
26 Juli 2024 adalah operasi pertamamu nak. Dalam bayangan umma, ini adalah operasi pertama dan terakhir. Paska operasi engkau dirawat di NICU selama seminggu. 4 hari setelah pulang dari rawatan, jahitan vp shuntmu merembes nak. Hingga akhirnya tanggal 09 Agustus 2024 engkau dibawa ke igd karena dehidrasi berat akibat rembesan yang tidak berhenti. Engkau kembali dirawat, kali ini di HCU anak untuk penanganan dehidrasimu selama seminggu. Setelah dehidrasimu membaik, direncanakan perbaikan vp shunt yang rembes.
16 Agustus 2024, dilakukan operasi kedua yang awalnya untuk repair vp shunt. Tetapi dari ruang operasi dokter memanggil kami nak, memberi tahu kalau vp shuntmu tidak bisa diperbaiki sehingga harus dibongkar dan dipasang baru disisi yang lain (kiri).
Paska operasi kedua, kami lihat kondisimu tidak lebih baik nak. Meski dokter bedah menyakini bahwa vp shuntnya bekerja. Nyatanya seminggu setelah pasang vp shunt engkau kejang walau sebentar. Tetapi 3 hari berturut-turut engkau kejang, dimana hari ketiga sampai 3x. Lagi-lagi engkau dilarikan ke igd nak. Sekarang sudah sebulan kita di RS berharap kesembuhanmu nak, meski kenyataan kondisimu makin memburuk. Kepalamu makin membesar, bahkan dari sejak dilahirkan. Umma telah mencari rujukan RS lain untuk menanganimu nak, tapi sepertinya engkau belum mau meninggalkan RS ini. Jumat, 19 September 2024 tiba-tiba kondisimu memburuk. Nafasmu sesak, padahal sejak lahir engkau tidak pernah sesak sehingga engkau harus masuk PICU. Hari ini umma dapat kabar bahagia, kalo keadaanmu mulai membaik dan engkau bisa keluar PICU. Tetapi baru 1 jam engkau keluar nak, baru saja umma mendekapmu engkau kembali sesak nak. Pedih rasanya hati umma melihat kondisimu semakin kurus, ruam popok seperti tidak terurus disana nak.
Ayana seperti kata sabar yang ada dalam namamu, seperti itu sekarang jalan yang harus kita tempuh nak. Umma percaya engkau kuat karena Allah nak. Umma dan Aba hanya berdoa dan berusaha mencari pengobatan yang terbaik untukmu. Selagi Allah menghendaki engkau bersama kami, maka engkau akan terus bersama kami nak.
*25 September 2024*
Untuk Ayana anakku yang sedang berjuang di PICU
0 notes
Text
“Qydc…K rrr'v vdzg axgj hlqg hr wcm wlkg eyv vl. Mv'g Sitz, qstadp Rsup. K-W gsp'h nrqk zlch F.G'u rrmpu eyv ab qgarva wv kqbh…M'o grvtm ist kkevsyit vh qcyhw os gs hfrq pcz sp…”
[/delete file <P3rl>]
0 notes
Text
Paslon Satika-Sarlandy dan JTP-Deni Selesai Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSUP Adam Malik
MEDAN, Waspada.co.id – Dua pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Utara sudah selesai menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan (prikes), di RSUP H. Adam Malik Medan. Paslon yang pertama melakukannya adalah Dr. Jonius Taripar Parsaoran (JTP) Hutabarat bersama Dr. Deni Lumbantoruan yang melaksanakan prikes tanggal 31 Agustus 2024. Kemudian paslon Satika Simamora SE MM […] http://dlvr.it/TChLfY
0 notes
Text
Pilkada 2024, KPU Tangsel Gelar Pemeriksaan Kesehatan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di RSUP Sitanala
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie-pilar Saga Ichsan dan Ruhamaben-Shinta Wahyuni Chairuddin menjalani tes kesehatan di RSUP Sitanala, Kota Tangerang, Minggu (1/9/2024). Pemeriksaan Kesehatan terhadap pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel ini dihadiri oleh Ketua, Anggota dan Sekretaris KPU Kota Tangsel, serta kasubbag dan staf…
#Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan#KPU Kota Tangerang Selatan#KPU Kota tangsel#KPU Tangerang Selatan#KPU Tangsel#Ruhamaben-Shinta Wahyuni Chaeruddin
0 notes