#rindu uas
Explore tagged Tumblr posts
kbanews · 1 year ago
Text
Ustadz Abdul Somad Mengaku Setelah Bertemu Aliyah Rasyid Merasa Terobati Rasa Rindu Kepada Ibunya
RIAU | KBA – Ulama kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad yang akrab disapa UAS sudah menyatakan mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Ustadz Abdul Somad menceritakan pada pertemuan awal dengan Ibunda Anies Baswedan, Aliyah Rasyid. Sekaligus mengenang Almarhumah Ibundanya UAS. “Yang pertama ketika dulu saya kuliah di Mesir, habis itu di Maroko saya pulang, saya selama kuliah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
akirakf · 1 year ago
Text
#019
Tumblr media
Seharusnya, hari ini UAS. Tapi, karena UAS mata kuliah pengantar hukum Indonesia dikerjakan take home karena harus membuat essay, jadinya hari ini aku menggabut di rumah.Kakakku sudah pergi kerja. Mbak Inah, ke pasar. Gak ada yang bisa diajak ngobrol atau sekadar kuganggu. Mau garap essay, masih mager pol. Toh, deadline-nya besok jam 23:59, jam favorit dosen.
Maka kuputuskan untuk merapikan laci meja belajarku, dan kutemukan buku diary jaman SMP-ku. Iseng, aku membacanya. Mau mengenang diriku di jaman jahiliyah.
Baru juga buka halaman pertama, aku sudah tersedak ludah sendiri. Pasalnya, aku disambut tulisan alay banget.
Kira ❤️ Elan
Itu. Tulisan yang ada di halaman paling depan. Jaman aku masih jadi bucin.
Elan adalah cinta pertamaku, sekaligus pacar pertama dan mantan pertamaku. Hebat banget ya, si Elan. Merebut semua tempat pertama di hatiku.
Kami dulu putus baik-baik kok. Hubungan kami, berapa lama ya? Mungkin sekitar satu tahun.
Aku mengenal Elan, saat MOS SMP. Saat itu, aku tertarik karena senyumnya yang manis. Dia adalah gadis mungil nan imut. Tingginya hanya sekitar 145 cm saat itu.
Namun selain keimutan dan senyum manisnya, ada lagi yang membuatku jatuh cinta pada Elan. Yaitu keberaniannya.
Saat itu, dia memarahi orang-orang yang menggangguku. Err, yes, aku pernah di-bully walau gak sampai parah.
Aku punya fobia terhadap kucing. Fobia itu terjadi saat aku masih TK di Kyoto, aku pernah dicakar kucing sampai nyaris buta. Nah, saat pindah ke Indonesia, teman-temanku menganggap fobiaku adalah lelucon. Mereka selalu sengaja mendekatkanku pada kucing.
Namun, Elan berbeda. Dia paham kalau fobiaku bukanlah hal spele, dan dia berani memarahi teman-teman yang sengaja mendekatkan kucing padaku.
Walau kecil dan terlihat anggun, namun dia cukup kuat.
Hal itulah yang membuatku jatuh cinta padanya.
Namun saat awal-awal kami sekelas, aku bahkan tak berani menyapanya.
Yang mendekatkanku pada Elan, adalah Udin. Singkat cerita, aku bisa dekat dengan Elan melalui Udin. Dan, akhirnya aku berani menyatakan cinta pada Elan saat kelas 2 SMP.
Cinta monyet ala anak SMP itu, harus berakhir saat kelulusan SMP. Lulus SMP, alih-alih meneruskan ke SMA yang sama denganku, Elan justru pindah ke Korea Selatan. Bukan karena dia nge-fans BTS sampai harus pergi menyusul oppanya. Melainkan karena ibunya yang seorang diploma harus pindah tugas ke Korea Selatan. Elan hanya tinggal dengan ibunya setelah neneknya meninggal. Jadi, mau tak mau ia harus ikut ibunya ke Korea Selatan.
"Kiruy itu orang baik, ramah pula. Pasti ada yang lebih baik dari aku, yang bisa gantiin posisi aku jadi pacar Kiruy."
Itulah kalimat terakhir yang dilontarkan Elan, di hari perpisahan kami. Tunggu, kenapa aku jadi keingat mantanku ya? Bukan berarti aku gagal move on. Aku hanya... rindu kenangan kami berdua.
Lagipula, kami masih suka berkirim pesan kok, sekadar menanyakan kabar. Dan dari cerita terakhirnya, kini ia sudah kelas 3 SMA. Memang telat setahun, karena dia harus belajar bahsa Korea dulu sebelum mulai masuk sekolah. Tidak sepertiku, yang sejak kecil sudah dilatih memakai bahasa Indonesia dan Jepang.
Kubuka lembar demi lembar diary jaman jahiliyahku, dan aku semakin teringat atas kebaikan Elan selama 3 tahun aku mengenalnya.
Elan, semoga kau selalu sehat di Korea, ya. Semoga perpisahan tempo hari, bukanlah pemutus hubungan pertemanan kita.
Jakarta, 14 Desember 2022
Akira Kusumawardhana Fujimine
0 notes
seasaltwrite · 2 years ago
Text
Dear Bapak
Pak, bolehkah kali ini rasanya ingin menyerah ?
Berat sekali rasanya, dada ini rasanya sesak sulit untuk bernafas
Pak, harus berapa lama lagi banyak menanggung semuanya ?
Rasanya ingin sekali bernafas lega walau hanya sehari saja
Pak, menggantikan sosokmu ternyata bukan hal yang mudah
Berulangkali terjatuh dan rasanya ingin menyerah, entah berapa kali merasa hancur tak tersisa, tangisku seringkali pecah dalam senyapnya malam
Pak, Sore tadi, aku merasa patah melihat mamah kesakitan.luka pasca OP membengkak, lutut bekas jatuhpun bengkak dan lukanya masih basah. Mamah gak bisa jalan, harus pakai kursi roda. Dan seringkali aku berucap, rasa sakitnya kalo boleh pindahin aja ke aku kasian mamah udah tua gak bisa nahan sakit terlalu banyak
Pak, saat semua orang menangis dengan keadaan mamah hanya aku yg tidak menangis dihadapan mamah. Aku bersikap biasa saja & hanya melakukan bagianku, seringkali mamah bilang aku gak sayang sama mamah karna aku sering bersikap datar. Tapi taukah pak? Dimana tempat ternyamanku saat tak sanggup menahan tangis? Aku selalu memilih toilet dengan kran terbuka untuk sekedar menangis, sakit sekali rasanya
Paak, seberat inikah menjadi dirimu ?
Pundakku rasanya ingin patah menahan beban yang begitu banyak, ibu yang menjadi tanggung jawabku sepenuhnya, belum lagi yang lainnya
Seringkali ingin berteriak kencang, namun apa daya ini mungkin takdirku
Seringkali aku iri dengan teman sebayaku yang lainnya, disisi lain juga aku bersyukur masih bisa menanggung beban sehebat ini
Pak, maaf kali ini hanya bisa mengeluh.hanya lagi ingin menyerah saja.
Pak maaf pernah satu kali rasanya aku ingin mati saja, di momen yang itu.
Pak , kemarin ada kumpul keluarga dinikahan anaknya a aman. Seperti biasa, berkumpul bersama keluarga besar selalu jadi hal paling menegangkan sejak kecil. Sedari kecil, sering jadi penonton dengan apa yg dimiliki saudara lain. Dan kemarin, seperti biasa tiap keluarga memamerkan keberhasilannya. Sesuai mayoritas di keluarga, tiap anggota keluarga salahsatunya atau lebih pasti ada yg lolos ASN. Dan diantara semua saudara bapak, hanya anak bapaklah tidak ada yang berprofesi ASN. Maaf ya pak belum memenuhi standar keluarga
Dan hari ini juga, aku merasa hancur saat menelpon ua di bekasi. Lagi dan lagi ua Ade menolak kedatanganku,padahal ua opik sudah senang.tapi ya begitulah karakternya, dan aku harus lebih banyak bersabar . Karena bagaimanapun perlakuannya,dulu dia telah membantu banyak hal dihidup ini. Dulu aku disekolahkan ditempat yang bagus, bahkan setelah kerjapun ditempatkan di tempat bonafit. Jadi seburuk apapun perkataannya aku harus menerimanya, karna aku banyak berhutang Budi.
Dan kali ini dan seterusnya aku selalu berpikir ulang , tidak mau merepotkan siapapun dalam hidup ini. Aku harus berdiri di kaki sendiri
Paakk, rindu . . .
0 notes
melamolinasadly · 2 years ago
Text
Temannya Jelly
Banyak hal serba pertama di masa muda, ku habiskan bersama temannya Jelly. Mudah-mudahan, jika umur panjang, ketika aku membaca tulisan ini lagi, semua kenangan dan semangat yang ada di masa ini kembali, tak peduli dimana dan kapan aku membacanya.
Peralihan offline-online yang kita alami, seperti segala hal pertama dalam hidup, menuntut kita untuk beradaptasi lebih cepat. Selama menempuh masa akademik, tidak ada hal yang lebih aku syukuri dari mempunyai temannya Jelly. Mungkin seperti yang lain, aku pun kebingungan. Lalu, kebiasaan saling mengingatkan untuk mengerjakan kuis, kebiasaan saling menelfon jika yang lain belum muncul di grup---mengingat hal ini aku jadi rindu kenangan countdown sebelum waktu UTS UAS berlangsung---, dan kebiasan-kebiasaan lainnya, selajur mengakrabkan pertemanan kita.
Pertama kalinya, aku punya tempat untuk ku datangi dengan kebiasan-kebiasaan khas rumah. Pertama kalinya, menginap menjadi sesuatu yang ku nantikan. Perbincangan tak tentu arah, menonton film, memasak, mengobrol hingga larut, membeli sarapan, atau bahkan sekadar leyeh-leyeh. Banyak kenangan yang terlalu dibiarkan alami begitu saja, tanpa mengabadikan potret, namun begitu bungah sejurus ketika mengingatnya.
Butuh beberapa jeda dalam mengetik tulisan ini---kalian tau aku cengeng hehe---seperti banyak anasir-anasir dalam pertemanan ini yang ingin ku paparkan, namun tak cukup banyak kata yang mampu mewakilkan.
"Rasanya, hampir setiap hari aku tertawa,"
Aku yang mengucapkan itu, dan memang benar, bersama kalian, rasanya aku tertawa hampir setiap hari. Departemen-alhur-rumah jamur-LSI serta banyak tempat yang biasa kita lalui, meski hanya melalui tempat-tempat itu, ada saja hal yang seolah genah ditertawakan.
Aku bisa dengan nyaman menceritakan yang jarang ingin ku uraikan, kepada kalian, yang selalu mendengarkan ceritaku, keluh kesahku. Aku akan selalu mengingat semangat masa muda yang kita lalui, semangat ini semoga selalu menularkan hari-hari lainnya.
Teruntuk Aas, Aliya, Dhia, Nanda, Zahro
Terima kasih, aku tak akan mungkin memiliki banyak kenangan manis di masa perkuliahan jika bukan kalian, aku menyayangi kalian.
Bogor, 25 Oktober 2022
2 notes · View notes
manifestasi-rasa · 2 years ago
Text
Pekan depan UAS, kehitungnya emg telat dibanding kampus lain, udh gitu liburnya pelit pula wkwk, gpp banyak masuknya soalnya bayare larang hiks.
Menjelang UAS, aku agak tertegun. Wah, sudah hampir setahun, ya? Kok cepat sekali. Tiga tahun menuju sarjana nanti juga akan berlangsung singkat, bukan? Fase hidup tuh, yaa gini gini aja, ya. Yang membedakan di tiap orangnya tuh, proses dan pemaknaan hidupnya. Menjelang ujian, aku kembali berpikir, aku dan teman teman kampus dn organisasiku kini, pada saatnya nanti jga akan berpisah, ya? :") Pasti bakal rindu. Hmm, belum belum aja aku udh mikir yang engga engga. Kebiasaan.
Kuliah ini, aku ngga nyangka bakal dapet temen-temen yang bikin aku feel so blessed for having them. Makanya Ai, nikmatin dulu, nggausah mikir ujungnya gimana, ya?
Semangat UAS! Menangkan!
6 notes · View notes
olive-tween · 3 years ago
Text
Momen Langka Ba'da Magrib
Selepas berbuka sembari menunggu waktu isya tiba, biasanya ku selalu main ke kamar ortu buat ngadem 😌 Dimulai dari nelfon adik yg lagi nginep di rumah Pak De. Lanjut ngobrol ngomongin target ziswaf wkwk. Ditutup dengan cerita mimpi Ibu tadi pagi.
Mimpi ketemu nenek, terus nenek bilang rindu, terus Ibu aku bilang kalo beliau juga rindu. Terus mereka pelukan. Haru banget pokoknya, aku sampe nangis yg beneran nangis 🥲 Terus aku searching tentang mimpi bertemu orang yg sudah meninggal. Nemu artikel, disitu UAS bilang boleh jadi Allah lagi ngasi hidayah. Ngebuat kita jadi inget mati, terus ngingetin kita juga buat doain orang yg udah lebih dulu mendahului kita :")
Sebenarnya ku juga ada mimpi sih. Terus tadi aku ceritain juga ke ortu, tapi mimpinya aneh banget 🥴 Yauda lah ya, skip ditulis di sini. Intinya banyak-banyak berdoa sama Allah, mohon perlindungan dan mohon dibimbing agar senantiasa berada di jalan yang lurus. Aamiin.
#18
2 notes · View notes
miroplasi · 4 years ago
Text
Tumblr media
Entah, setelah uas dua matkul. Rasanya tak terdefinisikan. Ingin sekali menulis. Tapi tak tau mau menulis apa. Akhirnya memaksakan untuk menulis. Setidaknya dengan ini bisa menguraikan keadaan agar tak riuh di kepala.
Tetiba teringat kabar terakhir. Agenda untuk mengajar private lagi bulan januari. Dan ya, qadarullah. Zona merah kembali. Ibu cemas. Abah pun ikut. Akhirnya, tak boleh balik pondok dan tak boleh kemana-mana. Lalu agenda itu entah belum ada kabar lagi. Sekolah juga tak jadi masuk seperti dulu. Tetap online lagi.
Semoga lekas membaik.
Kenalkan. Dia murid rasa anak sendiri. Imut dan lucu. Ganteng, katanya gurunya sekolah dan orang-orang. Tapi memang benar sih. Namun, aku lebih suka mengatakan ia menggemaskan.
Terkadang aku kasihan padanya. Waktu sebelum ada pandemi ia bangun tidur mulai jam 4 lalu mandi, sholat subuh dll dilanjut entah mengerjakan pr atau menonton kartun kesayangannya. Hingga mulai pukul 06.15 sampai 14.00 ia sekolah. Biasanya dia tak suka tidur siang jadi mainan sendiri sampai sore.
Jadwal les sama dia bada magrib. Nantinya kalau dia tak tidur siang pasti les ngantuk. Dan rutin sekali begitu. Belajar cuma 45 menitan selebihnya ia sudah tak bisa diajak belajar.
"Miss, aku capek. Mainan aja, nggak mau belajar" ucapnya sambil memposisikan berbaring di kursi memeluk bantal.
"Baiklah, tapi sambil tebak-tebakan ya" negoku agar dia tak tidur.
"Iya, tapi nanti tulis di punggungku ya soalnya" jawabnya sambil duduk memunggungiku.
Walhasil tetap saja baru beberapa soal sudah terkapar pindah posisi jadi tidur dipangkuan. Sesekali meracau 'Miss, kakiku di gigit nyamuk' tanda minta dikipasin atau di gosok-gosok kakinya.
Dan ya tidur nyenyak sekali. Kalau bundanya datang. Baru bisa pulang. Jika tidak maka tunggu dia bangun.
Rindu sekali,
Semoga lekas bertemu.
10 notes · View notes
zainabtsyaw · 3 years ago
Text
apa yang didengar ibuku sembilan belas hari lalu di teras rumah—
yaitu tangisan setelah menyebut namamu. 
[b a g i a n - i]
Aku sesenggukan belum mandi; belum masuk rumah. Aku menatap kosong kepada teras yang gelap menjelang maghrib dan didukung mendung. 
Cerita ini telah dibaca sebagian orang di “kos-kosan” yang lain sebelum ini, kukatakan karena cerita ini setidaknya harus jauh-jauh ia ketahui behind the scene-nya, tidak langsung ia ketahui hari itu juga. Karena aku tidak bisa memastikan, ia masih gemar mengunjungi halaman-halamanku atau tidak. 
Sembilan belas hari lalu, aku merasa bahwa kalau Tuhan menampakkan dirinya ia akan bilang, “Gimana? Hehehe” lalu terkekeh melihatku yang kebingungan. Aku mengerti bahwa Tuhan menciptakan storyboard para manusia dengan begitu apik-nya, tapi aku tidak menyangka bahwa apa yang kualami akan seperti ini. 
Karena saat-saat itu kebanyakan perkuliahan sudah selesai; menjelang UAS dan hari tenang, maka aku sebelum-sebelumnya sudah mulai bangun siang. Hari itu pun aku menyetel alarmku pada pukul 06.00 pagi, tapi aku terus menundanya hingga pukul 09.00. Aku ingin bangun sore hari karena sedang tidak ibadah dan tidak ada kelas. Tapi aku ingat bahwa sepertinya hari ini harus mengajukan LPJ ke fakultas—kepala departemen pasti sudah mengirim balik LPJ dengan tanda tangannya, aku berniat mengajukan LPJ dan menunggu agar bisa langsung ke keuangan dan menyelesaikan segala urusan administratif. Aku tidak mau ujian akhir semester dihantui proker-proker. 
Nyatanya aku bangun kesiangan. Sebelum bangun pun aku merasa badanku tidak enak, seperti akan sakit. Aku habis bermimpi aneh, bertemu dengan kawanku dan mengobrol perihal bagaimana ia memberi catatan pada buku-buku yang telah ia baca. Mimpi yang aneh karena aku lama tidak pernah bertemu dan bermimpi tentangnya. Tapi masuk akal karena secara jujur kukatakan, setelah satu tahun mungkin malam sebelum mimpi itu adalah pertama kali aku merasa rindu padanya. 
Aku mandi dengan tergesa setelah menerima LPJ balik dari utusan kepala departemen. Setelah mandi, rasanya aku kesal sekali. Hal-hal mulai tidak beres. Celana jeans yang ingin kupakai hilang—aku ingin memadukannya dengan atasan putih suciku, kaus kaki kesayanganku tidak ada, pokoknya pagi itu aku jadi tergesa dan buang-buang waktu. Aku memakai baju seadanya, kemeja biru dongker yang tidak pernah kupakai. 
Saat sampai di tukang print dan fotocopy langganan, aku banyak merevisi meskipun di rumah sudah banyak yang kubenahi. Aku salah-salah cetak. Lalu disaat aku sudah hampir selesai, aku baru ingat bahwa aku lupa harus membawa headset untuk menghadiri rapat siang itu, tapi aku malah tidak memasukkannya ke dalam tas padahal biasanya aku selalu bawa untuk jaga-jaga. Aku sempat bimbang apakah harus kembali ke rumah untuk mengambil, atau menyuruh adik menyusulku karena percetakan berada di dekat rumah.
Tapi aku sudah buang-buang waktu di rumah. Aku takut sampai di kampus saat jam istirahat dan berarti aku tidak bisa menunggu LPJ diproses. Kebimbangan yang sangat-sangat. Pada akhirnya aku berpikir, sampai di fakultas nantinya, aku akan mencari tempat sepi atau siapa tahu akan mendapat pinjaman headset. Aku hanya berpikir sampai di situ. 
Kemudian aku mengegas motor sangat kencang seperti akan terlambat kelas menuju Bulaksumur—
Sudah tahu kan bagaimana riweh-nya pra ini?
2 notes · View notes
yasmijn · 4 years ago
Text
Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater
Sebenernya wajar aja nggak sih merasa bahwa kuliah adalah masa keemasan, puncak-puncaknya kehidupan, yang bikin orang rindu dan ingin kembali terus. Karena perkuliahan adalah periode transisi dari remaja menuju awal-awal pendewasaan. Ditambah euforia keberhasilan masuk kampus yang katanya adalah tempat para putra-putri terbaik bangsa. Rasanya kayak mampu melakukan apapun. Mimpi-mimpi yang rasanya udah nggak setinggi itu lagi - semua ternyata bisa dicapai!  
Empat tahun yang lalu bisa dipakai untuk aktualisasi. Zona aman yang memberi ruang untuk berpikir, dan kekhawatiran tentang masa depan hanya terbatas pada lulus-tidaknya UTS dan UAS, apakah di akhir TPB bisa masuk jurusan yang diinginkan atau terlempar ke pilihan kedua dan selanjutnya, dan tanggung jawab utama pada orang tua dan diri sendiri untuk bisa menyelesaikan kuliah. Waktu yang bisa dihabiskan untuk membicarakan hal-hal yang jauh lebih besar daripada diri sendiri. Mengurusi himpunan yang lumayan menguras hati dan pikiran tapi juga sangat rewarding - oh ternyata ini rasanya berkontribusi lebih. Waktu yang dipakai untuk mengukur kapasitas diri - akademik plus himpunan plus kegiatan terpusat plus unit; jadi ini dan itu. Mampu atau tidak?
Jujur salah satu momen berkesan waktu awal masuk ITB adalah OSKM: pertama kali pake jas almamater dan mendengarkan lagu-lagu perjuangan sambil duduk di depan Sabuga. Mungkin kamu pikir ini naif banget tapi di titik itu saya punya rasa bangga yang membuncah-buncah, bahwa inilah titik mulainya fase hidup baru saya sebagai mahasiswa, yang harusnya bisa punya manfaat lebih untuk Indonesia. Yaaaa salam Ganesha yang macam heil Hitler itu meresap juga sampai ke dalam hati. Titik dimana saya mulai berpikir bahwa saya mau memberi manfaat untuk sebanyak-banyaknya manusia, saya nggak mau ilmu ini cuma jadi medium untuk memperkaya diri sendiri, dan yang jelas saya nggak mau cuma numpang hidup untuk sekedar lewat dan mati di dunia ini.
Ya tentu saja momen setelah kelulusan adalah fase yang membingungkan bagi sebagian besar orang. Setelah wisuda, lalu apa? Sudah nggak ada lagi capaian-capaian rigid yang kamu bagi dengan tiga ribu lebih teman angkatanmu - TPB, UTS, UAS, masuk jurusan, beresin TA. Semua orang menentukan jalan hidupnya masing-masing, dan rasa bingung itu mulai membuatmu merasa kecil, karena tidak ada benar dan salah. Mungkin sulit memutuskan untuk mengikuti kata hati atau rasa tidak mau kalah dengan teman-teman yang cemerlang, apalagi kalau hatimu sendiri masih tidak tahu apa yang dimaui. Jadi, sudah sewajarnya manusia yang kecil dan kebingungan ini lagi-lagi kembali mengingat empat tahun yang begitu berkesan di kampus Ganesha. Tempat bertemu dengan orang-orang hebat, yang punya mimpi besar, tidak hanya di mulut tapi juga dengan kemampuan dan kemauan yang keras, yang berbagi susah-senangnya kuliah yang banyak susahnya. 
Untuk mengingat salah satu fase kehidupan terbaik dengan semua kenangan yang mengiringinya. 
Tumblr media
18 notes · View notes
ingarbingar · 5 years ago
Text
Catatan Perempuan Usia Duapuluhan: Assalamualaikum...
Semenjak udah pada banyak yang lulus, grup angkatan udah ga serame dulu. Pas masih pada aktif jadi mahasiswa, grup chat angkatan tuh semacam hiburan. Isinya mulai dari hal yang bermanfaat seperti informasi akademis, jurusan, kampus sampe ke hal-hal receh yang juga tetap bermanfaat bagi kejiwaan wkwkwk.
Ku inget banget dulu pas lagi UAS salah satu mata kuliah yang dosen pengampunya adalah Bu Ifa, grup chat tuh pada heboh. Aku lupa UASnya tentang apa tapi berdasarkan sisa-sisa memoriku yang tersisa, UASnya lumayan susah. Bikin pusing seangkatan (ya kecuali orang-orang yang otaknya cemerlang sih ya bok). Di tengah-tengah kepusingan UAS, temen-temen seangkatan w pada perang meme di grup angkatan. Meme pake foto temen seangkatan sendiri. Foto aib, foto lagi mangap, foto pas masih kecil (wkwkwkk fajar!), sampe fotonya Bu Ifa! Ibu, kalo ibu membaca ini, kami tidak bermaksud untuk tidak sopan ya bu. Love you bu! Ku rindu!
Ku ga nemu fotonya euy:( Pokoknya tuh fotonya Bu Ifa lagi pake coat warna merah, sepatu boot, ketawa lebar banget. Terus sama si Ucok dikasih caption "Haaa lagi pusing mikirin UAS yaaaa" huhu ngakak banget:(( Duh penasaran banget itu tuh UAS matkul apa ya? Asa matkul Fenomenologi da mun teu salah mah.
Semenjak banyak yang udah lulus, grup jadi lumayan sepi. Udah ga ada yang share informasi tentang akademis dan jurusan lagi, udah ga ada yang tiba-tiba ngechat "Pak Heli udah di kelas belum?" Atau "Gaes Bu Ifa udah ada di parkiran! Buruan yang belum masuk kelas!" Udah ga ada lagi yang ngirim meme. Sekarang chatnya mostly info loker, info seminar, info workshop. Info-info yang "hanya" mengundang reaksi: thanks infonya! Udah. Ga ada obrolan lebih lanjut. Grup tetap sepi.
Sampai akhirnya, ada sebuah "fenomena" unik di grup angkatan. Setiap ada yang ngechat dengan awalan "Assalamualaikum", grup dapat dipastikan akan ramai mendadak. Grup chat angkatan akutuh konsepnya memang tidak terlalu religius. Kalo ada yang mau share sesuatu atau nanya sesuatu mah langsung nanya weh. Ga pake intro Assalamualaikum terlebih dahulu. Makanya kalo ada yang mengawali chat dengan "Assalamualaikum" pasti ingin menyampaikan info maha dahsyat.
Aku mulai menyadari fenomena ini waktu si Hania ngechat Assalamualaikum di grup. Sejauh ini kurang lebih udah ada 13 orang yang ngechat dengan pola yang sama. Menyampaikan info dengan awalan Assalamualaikum.
Info maha dahsyat tersebut adalah: undangan pernikahan. Meskipun aku tau siapa pasangan temen aku yang bakal menikah (wow tau banget nih bahasanya? Berasa akrab. Terlalu supel. Miss persahabatan), tapi info undangan pernikahan dari temen angkatan tuh bikin excited! Rasanya kek aku tau sepercik kisah percintaan mereka dulu ketika kuliah terus sekarang aku menyaksikan mereka akan menikah.
Setiap info undangan pernikahan tuh rasanya beda-beda. Seperti Icut, Puspa, April, Utin, Uli dan Yuli yang bikin ku bereaksi: akhirnya yah! Terus undangan pernikahan Hania yang bikin ku bereaksi: #HariPatahHatiNasional karena suami Hania tuh cukup cucmey *digampar bolak-balik sama Hania* sampe undangan pernikahan yang bikin bereaksi: HAAAHH YA AMPUN GA NYANGKA BANGET!
Reaksi terakhir tuh adalah reaksiku ketika mendapat undangan pernikahan dari Irfan hari ini! Pejantan pertama Psikologi UPI '13 yang memasuki jenjang pernikahan. Jejak percintaan Irfan yang terendus oleh radar pergosipan ku tuh cuma pas awal-awal kuliah si Irfan penah 'deket' sama.......ga usah w lanjutin lah ya. Ntar nih akun tumblr berubah jadi lambe turah. Selain itu, ku ga pernah tau Irfan deket sama siapa.
Makanya pas Irfan ngasih undangan pernikahan, ku lumayan ga nyangka. Tapi ga sampe bikin jantungan kok. Ku ga sehiperbola itu.
Irfan adalah orang ke 13 yang ngechat Assalamualaikum. Laki-laki pertama di Psikologi UPI '13 yang akan menikah. Ngeliat orang-orang yang pernah bertumbuh bersamaku senantiasa tumbuh tuh rasanya haru sekali. Temen-temen kuliah yang sekarang memiliki peran sebagai istri, suami, bahkan ibu. Aku senang melihat mereka memiliki kehidupannya masing-masing.
Aku pernah menuliskan pesan terimakasih ke angkatan Psikologi UPI '13 di halaman persembahan skripsi yang berbunyi: terimakasih atas segala cerita, cinta, tawa dan air mata. Semoga garis hidup kita senantiasa saling bersinggungan.
Semoga garis hidup kita senantiasa saling bersinggungan baik melalui undangan pernikahan atau cerita yang lainnya.
Semoga garis hidup kita senantiasa saling bersinggungan..
Selamat hari idul fitri semuanya! Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kebaikan senantiasa menyertai kita.
Aamiin.
23 Mei 2020
4 notes · View notes
awanbercerita · 5 years ago
Text
69
Ayo kembali merapat dalam ruangan sempit yang pintunya selalu berderit. Menhabiskan makanan yang dibawa, atau hanya sekedar tertawa tak terkendalikan gelaknya. Memikirkan pusingnya laporan tebal, atau sekedar membahas proyek kecil untuk pertanian.
Pasti aromanya kembali dingin disana. Penuh debu tanpa ada jadwal piket yang terlaksana. Sepi tanpa adanya murrotal yang sesekali menghiasi.
Aah rindu sekali. Sekedar memati-hidupkan lampu sore hari. Menunggu kelas sambil ghibah sana sini. Tempat tahsin yang selalu menjadi rebutan. Memanjat hanya untuk perlengkapan panitia. Mengincar mangga, debat tenag soal uas yang susah dipecahkan. Nasehat yang selalu mengudara tiap hari. Atau diamnya manusia, yang tengah konsentrasi berkarya.
Jadi, bagaimana kabar kalian hari ini?
3 notes · View notes
nabelahafshah · 5 years ago
Quote
Carilah manisnya hidup dalam Sholat, Dzikr, dan AlQuran. kalau dari 3 ini tak kau temukan manis, maka hatimu sesungguhnya sedang meringis. Takutlah ketika dunia menjadi hijab antara engkau dan Allah. Akan risau, lelah dan tidak  terarah. Hatimu akan rindu membelenggu tanpa tahu siapa yang dirindu, akan haus, tanpa pernah terobati rasa dahaga. Jiwamu akan gelisah mencari pijakan ditengah lumpur hisap, akan tersesat, menapaki hutan tanpa celah cahaya, hanya ada gelap dan pekat.
inspired by  Qira'ah Kitab Arrisalah Al-Qushairiyyah (MENGINGAT ALLAH) by UAS
1 note · View note
anekaislam · 5 years ago
Text
SATU SHAFF UNTUK SATU TUJUAN | Masjid As-Shaff Emerald Bintaro | Ustadz Abdul Somad, Lc., MA | #islam #viral >>> Click Link !!!
Ustadz Abdul Somad Official ═════════════════════════════════════════════════ Dukung channel resmi Ustadz Abdul Somad Official dengan cara share seluas-luasnya video ini, subscribe dan aktifkan notifikasinya untuk mendapatkan ilmu dan informasi terbaru dari Ustadz Abdul Somad, Lc., MA. ═════════════════════════════════════════════════ Offical Social Media : Instagram : https://www.instagram.com/u…
View On WordPress
0 notes
gawijara · 5 years ago
Text
For u @nabilahfaridf
Terik panasnya jakarta tak melunturkan rindu ku padamu, ku pejamkan mata dan membayangkan senyuman dirimu, sungguh.. penyemangat hariku.
Kau disana belajar menuntut ilmu, demi memperindah masa tuamu, ku disini merindukanmu, dan selalu akan belajar tuk membahagiakanmu.
Maafkan aku tidak bisa menghangatkanmu dikala dinginya kota bandung itu, maafkan aku hanya bisa menyemangatimu dari kejauhan.
Tetap berbagi kesenangan dan kesedihan kepadaku, ketika waktunya telah tiba, ku kan selalu ada disampingmu, menemani hari-harimu.
Hanya lewat puisi ini, ku mengutarakan kerinduan ku, kasih sayang ku, dan penyemangat untukmu.
Hai biya.. kebahagian mu mili ku, dan kesedihan mu pun milik ku.
Semangat UAS nya ayy, 2 minggu lagi kita bertemu, merubah kesedihanmu menjadi kebahagiaan🖤.
Tumblr media
6 notes · View notes
debugalaxy · 5 years ago
Text
Rindu
Sangat berbeda dgn Ramadhan sebelumnya. Tahun ini aku memutuskan untuk tidak pulang ke Makassar. Bukan apa-apa. Hanya, masih banyak yang harus diselesaikan di tanah rantauan ini. UAS yang menumpuk dan jadwal kuliah yang belum selesai menuntutku untuk tetap disini.
Sepi, sedu, rindu. 3 kata yg mewakili perasaanku saat ini.
Tumblr media
Menjadi seorang perantau memang tidak mudah. Dengan modal nekat plus masih labil pengen dibilang kuliah di luar daerah mengantarkanku di tempat ini. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tumblr media
Kata2 “pengen mandiri” selalu jadi alasan saat ditanya kenapa dan mengapa. Entahlah, kupikir awalnya itu hanya tameng. Namun, sepertinya saat ini aku memang dituntut untuk “mandiri”.
Aku hanya bersyukur ada kata “Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya” artinya aku pasti bisa.
Bersabar. Selalu ada yg harus dikorbankan untuk sesuatu yang besar. Yg harus kamu lakukan adalah memberikan effort sebesar2nya. Sehingga kamu yakin, bahwa dirimu layak mendapatkan sesuatu yg besar itu.
Makassar✈️Jakarta
-ciputat, 29 June 2019-
1 note · View note
lightfulnight · 6 years ago
Text
Pria di Ujung 2018
Ditulis untuk seseorang yang telah menemaniku melewati segala problematika Desember 2018
Teruntuk engkau,
Pria yang saat itu tak ku minta kehadirannya namun selalu tiba-tiba muncul di malam hingga dini hari, menyapa dengan hangatnya rasa akrab, atau merespon dari cerita yang kubagikan pada story media sosial hijau itu, dan melontarkan pertanyaan pengganti "apa kabar" dan "lagi ngapain"
Kau tahu,
Desember kemarin adalah puncaknya segala kegentingan yang terjadi dalam satu semester. Tugas merancang sebuah pabrik, review jurnal, presentasi, presentasi, dan presentasi; praktikum dan 5 laporannya; serta UAS; adalah hal yang selalu membuatku khawatir apakah dapat selesai tepat waktu dengan hasil maksimal. Ditambah kesibukan organisasi yang benar benar memforsir waktuku selama satu minggu lebih dimana aku bisa pulang pukul 3 dini hari bahkan subuh dengan otak yang masih harus berpikir keras untuk keberjalanan organisasi term selanjutnya, dimana tawa, tangis, dan keikhlasan yang terus diuji, dan kesabaran yang untung masih mengabdi pada diri. Serta rasa rindu kepada orang tua yang teramat sangat namun waktu tak mengizinkanku pulang
Secara langsung atau tidak, kau telah berperan besar dalam pencapaianku untuk menyelesaikan segala kegentingan saat itu
Sapamu di malam hari telah menimbulkan senyuman kecil di bibirku, kelucuan yang kau bawa untuk menghiburku telah melebarkan tawa dan sejenak menghilangkan lesu, dan pertanyaan demi pertanyaan yang memancingku untuk mencurahkan permasalahan kepadamu telah membuat candu
Pada hari dimana aku harus tersenyum bahagia karena terpilih pada kepengurusan term selanjutnya sedangkan di balik itu aku tak kuasa menahan tangis sebab temanku yang lebih berharap untuk terpilih justru tak dapat ikut serta denganku, aku rasa hari itu adalah kehancuran. Namun topeng bahagia harus tetap ku pasang hingga pukul setengah 4 dini hari. Dan kau masih menemani. Mensupport apa yang sedang kuhadapi dan mengingatkanku untuk menyempatkan istirahat
Pada hari dimana akhirnya seluruh komponen kepengurusan telah terbentuk dan usai. Lagi lagi kau menghubungiku. Sepertinya kau tahu aku sedang lelah-lelahnya. Karena tidak hanya organisasi yang sedang ku urus tetapi juga deadline yang harus dikerjakan dan baru sempat ku mulai pukul 2 dini hari. Pada pukul setengah 3 dini hari, saat kau bertanya 'apakah kau lelah' dan ku jawab 'retoris', untuk pertama kali akhirnya kau meminta izinku untuk menelpon saat itu juga. Butuh beberapa menit untukku menjawab "iya boleh". Tolong maklumi aku yang baru pertama kali akan diajak bercakap oleh seorang lelaki. 1,5 jam tak terasa telah terlewati oleh obrolan ringan kita, walau sebagian besar didominasi olehmu yang menghiburku. Kau mungkin merasa aneh saat kau menanyakan kepadaku "ada yang mau kau ceritakan, Lai?" Dan seketika aku tak tahu apa yang mau ku ceritakan kepadamu. Hal itu dikarenakan telpon dan kelucuan darimu cukup menghilangkan lelahku sehingga saat aku harus menceritakan keluh kesahku, aku harus jawab apa. Hahaha
Pada hari dimana aku benar benar kesulitan dalam mengerjakan tugas merancang sebuah pabrik lalu memberanikan diri meminta pertolonganmu tak kusangka kau pun bersedia. Padahal malam itu kau baru saja selesai bermain futsal dengan teman teman baikmu. Permintaan ku juga tak mudah, namun kau tetap menenangkanku bahwa kau bisa, justru kau yang terus menerus memberikan supoort padaku. Akhirnya tugasku dapat selesai karena bantuanmu
Dan pada hari dimana aku harus menyelesaikan hal hal yang lain, kau tetap bersedia untuk menemaniku, terutama di malam hari agar aku tetap terjaga dari rasa kantukku
Untuk segala hal dan waktu yang telah kau berikan, kuucapkan terima kasih banyak. Terima kasih telah datang di waktu yang tepat. Terima kasih telah selalu ada dan bersedia. Terima kasih telah menemani perjalanku mengakhiri 2018 dengan bahagia.
2 notes · View notes